ISKB word
description
Transcript of ISKB word
BAB 1PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangInfeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi yang terjadi akibat
terbentuknya koloni kuman di saluran kemih (Rani HAA et al, 2004). Infeksi inidapat mengenai laki-laki maupun perempuan dari semua umur pada anak, remaja,dewasa ataupun umur lanjut. Akan tetapi dari kedua jenis kelamin, ternyataperempuan lebih sering dibandingkan laki-laki dengan angka populasi umum 5-15%. Untuk menyatakan adanya ISK harus ditemukan bakteri di dalam urin (TesyA, 2001).
Penyakit infeksi ini merupakan salah satu penyakit infeksi yang seringditemukan di praktik umum, walaupun bermacam-macam antibiotika yang sudahtersedia luas di pasaran. Data penelitian epidemiologi klinik melaporkan hampir25-35% dari semua pria dewasa pernah mengalami ISK selama hidupnya(Sukandar E, 2006).
Menurut Brunner Studart (2001) infeksi traktus urinarius umumnya dibagimenjadi 2 subkategori besar yaitu: lower urinary tract infection yang meliputiuretritis, sistitis, dan prostatitis; serta upper urinary tract infection yang meliputipieolonefritis, abses ginjal, dan abses perinefrik.
Untuk menegakkan diagnosis ISK harus ditemukan bakteri dalam urinmelalui biakan atau kultur dengan jumlah yang signifikan. Tingkat signifikansijumlah bakteri dalam urin lebih besar dari 100.000/ml urin. Pada pasien dengansimptom ISK, jumlah bakteri dikatakan signifikan jika lebih besar dari 100/mlurin. Agen penginfeksi yang paling sering adalah Eschericia coli, Proteus sp.,Klebsiella sp., Serratia, Pseudomonas sp. Penyebab utama ISK adalah bakteriEschericia coli (sekitar 85%). Penggunaan kateter terkait dengan ISK dengankemungkinan lebih dari satu jenis bakteri penginfeksi (Widyawati A et al, 2005).
1.2 Tujuan1.2.1 Mengetahui anatomi dan fisiologi sistem traktus urinarius.1.2.2 Mengetahui yang dimaksud dengan infeksi saluran kemih bagian
bawah (lower urinary tract infection).1.2.3 Mengetahui asuhan keperawatan pada klien dengan infeksi saluran
kemih bagian bawah (lower urinary tract infection).1.3 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari infeksi saluran kemih bagian bawah?2. Apa penyebab dari infeksi saluran kemih bagian bawah?3. Apa saja klasifikasi dari infeksi saluran kemih bagian bawah?4. Apa saja komplikasi dari infeksi saluran kemih bagian bawah?5. Apa saja manifestasi klinis dari infeksi saluran kemih bagian bawah?6. Apa saja penatalaksanaan dari infeksi saluran kemih bagian bawah?7. Apa saja pemeriksaan diagnostik dari infeksi saluran kemih bagian
bawah?8. Apa saja askep dari infeksi saluran kemih bagian bawah?
1.4 Manfaat1. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian dari infeksi saluran kemih
bagian bawah.
1
2. Mahasiswa mengetahui penyebab dari infeksi saluran kemih bagianbawah.
3. Mahasiswa mengetahui klasifikasi dari infeksi saluran kemih bagianbawah.
4. Mahasiswa mengetahui komplikasi dari infeksi saluran kemih bagianbawah.
5. Mahasiswa mengetahui manifestasi klinis dari infeksi saluran kemihbagian bawah.
6. Mahasiswa mengetahui penatalaksanaan dari infeksi saluran kemih bagianbawah.
7. Mahasiswa mengetahui pemeriksaan diagnostik dari infeksi saluran kemihbagian bawah.
8. Mahasiswa mengetahui askep dari infeksi saluran kemih bagian bawah.
2
BAB 2TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi dan Fisiologi Saluran kemihSistem saluran kemih adalah suatu sistem dimana terjadinya proses
penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakanoleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zatyang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupaurin (air kemih).
Saluran kemih terbagi menjadi dua bagian yaitu system saluran kemihbagian atas dan system saluran kemih bagian bawah. Untuk saluran kemihbagian atas meliputi ginjal dan ureter. Sedangkan untuk system saluran kemihbagian bawah meliputi buli-buli (kandung kemih), uretra dan prostat padalaki-laki.
2.1.1 GinjalGinjal adalah sepasang organ yang terletak pada retroperitoneum
di selubungi fasia gerota dan sejumlah lemak. Ginjal memiliki bentukyang spesifik, memiliki panjang kurang lebih 11 cm, lebar 6 cm danmemiliki ketebalan 3 cm. Berat ginjal pada laki-laki berbeda denganperempuan. Untuk laki-laki mempunyai berat 150 gram dan perempuan135 gram.
Gambar : Anatomi ginjalPada bagian medial masing-masing ginjal terdiri dari bagian
lekukan yang disebut hilum yang merupakan jalan dari arteri dan venaginjal, pembuluh limpa, persyarafan dan ureter, yang membawa urinakhir dari ginjal ke kandung kemih, dimana urine akan disimpan hinggadikeluarkan. Ginjal di kelilingi oleh capsul fibrosa yang melindungistruktur bagian dalam ginjal.
Jika ginjal di bagi menjadi dua dari atas ke bawah, dua daerahutama yang dapat di lihat adalah bagian luar cortex dan bagian dalamsebagai medulla. Medula di bagi ke dalam bentuk-bentuk kerucut yangberisi jaringan yang disebut renal piramida. Bagian dasar dari masing-masing piramida berbatasan antara cortex dan medulla dan berakhir dipapilla, yang memproyeksikan ruang dari renal pelvis, berbentuk corong
3
yang berhubungan dengan bagian atas ureter (Ureter pelvic junction).Batas terluar dari pelvic di bagi ke dalam kantong-kantong tertutup-terbuka yang disebut mayor calyx. Mayor calyx dibagi ke dalam minorcalyx yang berfungsi mengumpulkan urin dari tubulus pada masing-masing papilla. Dinding dari calyx, pelvis dan ureter berisi elementkontraksi yang mendorong urin ke arah kandung kemih, dimana urin disimpan sampai di keluarkan oleh proses mikturisi. (Guyton textbook ofmedical physiology).
2.1.2 UreterUreter terdiri dari otot yang memanjang membentuk tabung dan
berjalan melalui retroperitoneum dan menghubungkan pelvis ginjaldengan kandung kemih. Panjang normal ureter pada dewasa adalah 28–30 cm dan diameternya sekitar 5 mm. Ureter menyalurkan urine dariginjal menuju kandung kemih dengan peristaltik aktif. Suplai darah dariureter berasal dari ginjal, aorta, iliaka, mesenterik, gonad, vasal, arterivesikalis. Serat nyeri menghantarkan rangsangan kepada segmen T12-L1. Ureter dapat mengalami deviasi medial pada fibrosis retroperitonealdan deviasi lateral oleh tumor retroperitoneal atau aneurisma aorta.
2.1.3 Kandung kemihKandung kemih yang berfungsi sebagai reservoir urine, pada
masa anak-anak secara prinsip terletak intra-abdominal dimana duapertiga bagian atasnya ditutupi oleh peritoneum, sedangkan pada orangdewasa kandung kemih sudah menjadi organ-organ pelvis (ekstraperitoneal) dimana bagian atasnya saja yang ditutupi oleh peritoneum.Dalam keadaan kosong di depan kandung kemih terdapat simpisis pubis,tetapi dalam keadaan penuh dia bisa membesar sehingga bisa beradadibagian belakang bawah muskulus rektus abdominis. Pada laki-laki dibagian belakang kandung kemih dipisah dengan rektum oleh dua lapisanperitoneum yang bersatu membentuk Denonvilliers fascia, sedangkanpada perempuan kandung kemih terletak di depan uterus, servik danvagina. Pada laki-laki, dibawah kandung kemih terdapat prostat yangmengelilingi uretra berbentuk seperti donat, dan dibawahnya terdapatdiafragma pelvis. Pada bagian infero-lateral permukaan kandung kemihberhubungan dengan pleksus vena vesiko-prostat, otot-otot levator ani,pembuluh-pembuluh darah obturator interna dan dengan pelvic girdle.
Lapisan dinding kandung kemih (dari dalam ke luar) adalahmukosa epitel untuk lapisan dalam, jaringan penghubung submukusa,lapisan otot halus, dan lapisan terluar fibrosa. Dinding kandung kemihdibentuk seperti keranjang buah oleh serabut-serabut otot polos(detrusor) yang saling menyilang, tersusun tidaklah dalam bentuklongitudinal atau sirkuler seperti pada dinding usus tetapi berupa suatusistem rangkaian helik. Beberapa dari anyaman helik ini berlanjutmelewati spingter interna dan melekat pada jaringan ikat uretraprostatika pada daerah verumontanum, juga ada yang berlanjut padaspingter eksterna bahkan yang lainnya berlanjut pada jaringan otot uretraitu sendiri. Lapisan otot, yang disebut otot detrusor, terdiri dari otot yang
4
mengatur lapisan longitudinal dalam dan luar dan pada bagianpertengahan lapisan sirkular. Hal tersebut membuat kandung kemihmembesar atau kontraksi sesuai dengan jumlah urin yang di tampung.
Ukuran dari kandung kemih sangat bervariasi dengan kapasitasurin yang mampu ditampungnya. Normalnya, kandung kemih mampumenampung 300 sampai 500 ml urin sebelum muncul tekanan internaldan tanda untuk mengkosongkan kandung kemih yang dikenal denganproses mikturisi. Bagaimanapun, kandung kemih dapat menampunglebih dari dua kali daya tampungnya. Kandung kemih memiliki spingteruretra internal yang akan relaksasi apabila kandung kemih terisi penuhdan adanya tanda untuk berkemih. Yang kedua, spingter uretra eksternaldi bentuk oleh otot skeletal dan di bawah control kesadaran. (Lemone,2008).
Kandung kemih disarafi oleh serabut simpatis yang berasal darithorakal 11 - lumbal 2, dan serabut para simpatis yang berasal dari sakral2-4. Serabut simpatis eferen mensarafi otot polos bladder neck danspingter eksterna, dimana stimulasinya menyebabkan bladder outletmenutup sewaktu terjadi ejakulasi. Sedangkan serabut simpatis aferenyang berasal dari fundus kandung kemih adalah untuk membawarangsang nyeri. Serabut para simpatis eferen adalah saraf kandung kemihyang paling penting, bertanggung jawab terhadap kontraksi otot-ototdetrusor kandung kemih, saraf ini sering mengalami cedera padapenderita trauma tulang belakang yang menyebabkan retensi urine.Serabut para simpatis aferen membawa rangsang distensi.
Kandung kemih sangat kaya aliran darah yang terdiri dari tigapedikel pada masing-masing sisi, yaitu : arteri vesikalis superior,medialis dan inferior yang merupakan cabang dari arteri hipogastrika.Kandung kemih juga dialiri oleh cabang-cabang kecil arteri obturatordan arteri gluteal inferior, pada wanita juga oleh arteri uterine dan arterivaginalis. Aliran vena kandung kemih juga kaya akan pleksus vena,yang dialirkan kedalam vena hipogastrika. Sedangkan aliran lymphnyadialirkan kedalam lymph nodes vesika, iliaka eksterna, iliaka interna daniliaka komunis.
2.1.4 UretraUretra adalah saluran yang berdinding otot halus yang berfungsi
mengalirkan urin ke luar tubuh. Uretra memanjang dari dasar kandungkemih sampai ke meatus urinary eksternal. Pada wanita, uretra memilikipanjang kira-kira 1.5 inci (3 sampai 5 cm), dan meatus urinarymemanjang dari anterior ke vagina orifice. Uretra ini menjalar tepat disebelah depan vagina. Lapisan uretra wanita terdiri dari Tunikamuskularis (sebelah luar), lapisan spongiosa dan lapisan mukosa (lapisansebelah dalam). Uretra pria sangat berbeda dari uretra wanita. Pada laki-laki, sperma berjalan melalui uretra waktu ejakulasi. Pada laki-laki,uretra panjangnya kurang lebih 8 inci (20cm) dan berfungsi mengalirkansemen dan urin. Kelenjar prostat mengelilingi uretra dari bagian dasarkandung kemih. Meatus urinary laki-laki terletak di ujung kelenjar penis.
5
Uretra pada laki-laki mempunyai tiga bagian yaitu: uretra prostatika,uretra membranosa dan uretra spongiosa. (Lemone, 2008).
2.1.5 ProstatProstat adalah bagian dari sistem reproduksi pada laki-laki.
Bentuknya seperti kacang dan terletak di antara kandung kemih dan padadasar penis. Uretra, saluran yang membawa urin dari kandung kemih dansemen dari kelenjar seks keluar menuju penis-mengalir ke daaerah pusatprostat. Itu mengapa ada penyakit atau kondisi yang dapat meningkatkanukuran prostat atau karena inflamasi yang dapat menyebabkan masalahpada system perkemihan. (American Urological Association, 2005).
Prostat adalah suatu organ kelenjar yang fibromuskular, yangterletak persis dibawah kandung kemih. Berat prostat pada orang dewasanormal kira-kira 20 gram, didalamnya terdapat uretra posterior denganpanjangnya 2,5 – 3 cm. Pada bagian anterior disokong oleh ligamentumpubo-prostatika yang melekatkan prostat pada simpisis pubis. Padabagian posterior prostat terdapat vesikula seminalis, vas deferen, fasiadenonvilliers dan rectum. Pada bagian posterior ini, prostat dimasukioleh ductus ejakulatorius yang berjalan secara oblique dan bermuarapada veromentanum didasar uretra prostatika persis dibagian proksimalspingter eksterna. Pada permukaan superior, prostat melekat padabladder outlet dan spingter interna sedangkan dibagian inferiornyaterdapat diafragama urogenitalis yang dibentuk oleh lapisan kuat fasiapelvis, dan perineal membungkus otot levator ani yang tebal. Diafragmaurogenital ini pada wanita lebih lemah oleh karena ototnya lebih sedikitdan fasia lebih sedikit.
Arteri prostat berasal dari arteri vesika inferior, arteri pudendalisinterna arteri hemoroidalis medialis. Persarafan kelenjar prostat samadengan persarafan kandung kemih bagian inferior yaitu fleksus sarafsimpatis dan parasimpatis. Aliran lymph dari prostat dialirkan kedalamlymph node iliaka interna (hipogastrika), sacral, vesikal dan iliakaaksterna.
2.2 Definisi Infeksi Saluran KemihInfeksi saluran kemih adalah suatu infeksi yang melibatkan ginjal,
ureter, buli-buli, ataupun uretra. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah istilahumum yang menunjukkan keberadaan mikroorganisme dalam urin. Infeksisaluran kemih biasanya muncul karena masuknya bakteri ke dalam saluranurin pada uretra. Kira-kira 20%-25% wanita memiliki ISK kadang selamamasa hidupnya, dan infeksi saluran kemih akut terhitung kira-kira 7 jutatenaga kesehatan mengunjungi wanita muda pada setiap tahunnya. (Davis. A,2007).
Infeksi saluran kemih pada bagian tertentu dari saluran perkemihanyang disebabkan oleh bakteri terutama Escherica coli, resiko dan beratnyameningkat dengan kondisi seperti refluksvesikouretral, obstruksi saluranperkemihan, stasis perkemihan, pemakaian instrument baru, septicemia.
Infeksi saluran kemih dapat dijumpai pada laki-laki maupunperempuan dari segala umur. Akan tetapi, wanita cenderung lebih banyak
6
menderita ISK dari pada pria. Untuk menyatakan adanya ISK harus ditemukanbakteri di dalam urin. Mikroorganisme yang paling sering menyebabkan ISKadalah jenis bakteri aerob. Normalnya saluran kemih tidak dihuni oleh bakteriatau mikroba yang lain, karena itu urin dalam ginjal dan buli-buli biasanyasteril. Walaupun demikian uretra bagian bawah terutama pada wanita dapatdihuni oleh bakteri yang jumlahnya sedikit demi sedikit berkurang padabagian yang mendekati kandung kemih.
Faktor resiko infeksi saluran kemih banyak macamnya, pada wanita; uretrayang pendek, hubungan seksual, mengunakan kontrasepsi diaphragm danpermicidal, hamil, dan dekatnya meatus urinary dengan vagina dan anus.Sedangkan pada laki-laki faktor resiko yang dapat menyebabkan infeksisaluran kemih adalah hubungan seksual secara anal, hipertropi prostatic danbelum disunat. Untuk keduanya, baik laki-laki maupun perempuan memilikifaktor resiko umur, obstruksi saluran perkemihan, disfungsi neurogenikkandung kemih, refluk vesicoureteral, faktor genetic dan kateterisasi.(Lemone, 2008).Keadaan-keadaan yang mempengaruhi patogenesis infeksi saluran kemih,yaitu :1. Jenis kelamin dan aktivitas seksual
Uretra perempuan tampaknya lebih cenderung didiami oleh basil gramnegatif, karena letaknya di atas anus, ukurannya pendek (kira-kira 4 cm),dan berakhir dibawah labia. Pijatan uretra, seperti yang terjadi selamahubungan seksual menyebabkan masuknya bakteri kedalam kandung kemihdan hal yang penting dalam patogenesis infeksi saluran kemih padaperempuan muda.
2. KehamilanKecenderungan infeksi saluran kemih bagian atas selama kehamilan
disebabkan oleh penurunan kekuatan ureter, penurunan peristaltik ureter,dan inkompetensi sementara katup vesikoureteral yang terjadi selamahamil.
3. SumbatanAdanya halangan aliran bebas urin seperti tumor, striktura, batu atau
hipertrofi prostat yang menyebabkan hidronefrosis dan peningkatanfrekuensi infeksi saluran kemih yang sangat tinggi. Super infeksi padasumbatan saluran kemih dapat menyebabkan kerusakan jaringan ginjalyang cepat.
4. Disfungsi neurogenik kandung kemihGangguan saraf yang bekerja pada kandung kemih, seperti pada jejas
korda spinalis, tabes dorsalis, multipel sklerosis, diabetes, atau penyakitlain dapat berhubungan dengan infeksi saluran kemih. Infeksi dapat diawalioleh penggunaan kateter untuk drainase kandung kemih dan didukung olehstasus urin dalam kandung kemih untuk jangka waktu yang lama.
5. Refluks vesikoureteralKeadaan ini didefinisikan sebagai refluks urin dari kandung kemih ke
ureter dan kadang sampai pelvis renal. Hal ini terjadi selama buang air kecilatau dengan peningkatan tekanan pada kandung kemih. Refluksvesikoureteral terjadi jika gerakan retrograd zat radio opak atau radioaktifdapat ditunjukkan melalui sistouretrogram selama buang air kecil.
7
Gangguan anatomis pertemuan vesikoureteral menyebabkan refluks bakteridan karena itu terjadilah infeksi saluran kemih.
6. Faktor virulensi bakteriFaktor virulensi bakteri mempengaruhi kemungkinan strain tertentu,
begitu dimasukkan ke dalam kandung kemih, akan menyebabkan infeksitraktus urinarius. Hampir semua strain E.coli yang menyebabkanpielonefritis pada pasien dengan traktus urinarius normal secara anatomikmempunyai pilus tertentu yang memperantarai perlekatan pada bagiandigaktosida dan glikosfingolipid yang ada di uroepitel. Strain yangmenimbulkan pielonefritis juga biasanya merupakan penghasil hemolisin,mempunyai aerobaktin dan resisten terhadap kerja bakterisidal dari serummanusia.
7. Faktor genetikFaktor genetik penjamu mempengaruhi kerentanan terhadap infeksi
urinarius. Jumlah dan tipe reseptor pada sel uroepitel tempat bakteri dapatmenempel dan dapat ditentukan, setidaknya sebagian, secara genetik(Stamm, 1999).
Etiologi dari infeksi saluran kemih disebabkan oleh bakteriEscherichia coli kurang lebih 90%. Organisme lainnya yang juga dapatmenimbulkan infeksi, biasanya ditemukan pada saluran pencernaan dankemungkinan juga dari saluran genital urinary seperti Enterobacter,Pseudomonas, kelompok B beta-hemolytic streptococci, Proteus mirabilis,spesies Klebsiella dan Serratia, Staphylococcus saprophyticus dan Candidaalbicans. Faktor presdiposisi adalah kerusakan uretra dari lahir, kateterisasi,atau pembedahan, penurunan frekuensi urin, kondisi medis lainnya sepertidiabetes mellitus dan pada wanita, frekuensi aktivitas seksual dan beberapabentuk kontrasepsi. (Marilyn, S.S, Susan A. J dan Theresa A. B, 2007).
Prevalensi penyebab infeksi saluran kemih pada usia lanjut, diantaranya;1. Sisa urine dalam kandung kemih yang meningkat akibat pengosongan
kandung kemih yang kurang efektif.2. Mobilitas menurun.3. Nutrisi yang kurang baik.4. Sistem imunitas menurun, baik seluler maupun hormonal.5. Adanya hambatan pada aliran urin.6. Hilangnya efek bakterisasi dari sekresi prostat.
Infeksi saluran kemih terbagi menjadi dua macam sesuai dengan regionsaluran kemih yang terbagi menjadi dua yaitu, infeksi saluran kemih atas daninfeksi saluran kemih bawah. Untuk infeksi saluran kemih bagian atasmeliputi Acute Pyelonephritis dan Chronic Pyelonephritis. Sedangkan untukinfeksi saluran kemih bagian bawah meliputi Sistitis, Prostatitis dan Uretritis.Dan pada makalah ini kami akan membahas Infeksi Saluran Kemih bagianbawah (ISK bawah).
2.3 SISTITIS2.3.1 Definisi Sistitis
Sistitis adalah inflamasi pada lapisan kandung kemih karena hasildari infeksi, iritasi atau kerusakan. Hal ini lebih sering terjadi pada
8
perempuan dari pada laki-laki. Karena wanita memiliki uretra yang lebihpendek dari pada laki-laki dan ujung uretra terletak dekat dengan anus,itu berarti infeksi dapat terjadi dengan mudahnya. Selain itu juga dapatdisebabkan oleh aliran balik urin dari uretra ke dalam kandung kemih(refluks urtovesikal), kontaminasi fekal, dan kateterisasi (cenderungpada perawatan penggunaan kateter) (Grannum R. Sant, MD, 2002).
Sistitis lebih sering terjadi pada wanita yang hamil, wanita denganseksualitas aktif, dan wanita setelah menopause, tetapi penyakit ini dapatmenyerang pada segala usia. Sistitis cenderung menyerang bagiansuperficial, termasuk mukosa kandung kemih. Mukosa menjadi hiperemi(memerah) dan mungkin hemorrhage. Respon inflamasi menyebabkanpembentukan pus. Proses ini menyebabakan manifestasi klasik yangberhubungan dengan Sistitis. Tanda yang khas pada kasus ini adalahdisuria (nyeri atau kesulitan untuk berkemih), frekuensi berkemihmeningkat, dan nokturia.
Gambar : Penampakan dinding kandung kemih yang terinfeksi karena Sistitis.Sumber : Lemone. 2008. Medical-surgical Nursing: Critical Thinking in ClientCare 4th edition.
Sistitis cenderung lebih banyak diderita oleh kelompok wanita,penyebabnya karena kolonisasi kandung kemih oleh bakteri yangnormalnya di temukan pada system pencernaan bagian bawah. Selain itujuga karena hygiene yang kurang dan retensi voluntary urin yang dapatmenjadi faktor resiko untuk infeksi saluran kemih pada wanita.(Lemone, 2008).
2.3.2 Klasifikasi SistitisAda 3 jenis dari Sistitis, yang membutuhkan diagnostic dan terapi yangberbeda:1. Sistitis infeksi akut
Sistitis akut ini sering terjadi pada wanita dengan usia sekitardecade 2 sampai 4, dengan aktivitas seksual sebagai faktor resiko.Bakteri penyebab Sistitis akut ini adalah Escherica coli (E. coli) yangmenyebabkan 80% kasus infeksi, dilengkapi dengan Enterococci,spesies Staphylococcus dan sedikit presentasi Klebsiella, Proteus danPseudomonas. Sistitis akut ini lebih menunjukkan sebagai komplikasijika ada keabnormalan urologi (retensi urin, batu saluran kemih, danpost surgery, dll).
2. Infeksi Sistitis berulang
9
Infeksi Sistitis berulang disebabkan oleh infeksi bakteri yang
berulang atau persisten. Infeksi berulang dapat disebabkan karenagenetic, anatomi, psikologycal, kebiasaan, dan mekanisme imunologi.Superficial individual sturktur cel urothelial dengan mudah mengikatke fimbriae bakteri, urologic dan penyakit neurologi, terutama yangbercampur dengan pengosongan kandung kemih secara sempurna,transmisi infeksi seksual (STIs), dan defisiensi imun.
3. Interstitial SistitisIC (Interstitial Sistitis) adalah kondisi yang dihasilkan karena
ketidaknyamanan berulang atau nyeri pada kandung kemih dan areasekitar pelvic. Dikarakteristikan oleh gejala Sistitis dengan tidakhadirnya agent/bakteri infeksius pada system urinaria. Gejala berbedapada masing-masing individu, rasa tidak nyaman, tekanan, tenderness,atau nyeri hebat pada kandung kemih dan area pelvic dan urgent danfrekuensi saat berkemih. Nyeri akan berubah ketika kandung kemihterisi urin atau ketika kosong.
2.3.3 Etiologi SistitisInfeksi bakteri merupakan penyebab tersering dari Sistitis. Infeksi
bacteria pada kandung kemih disebabkan oleh :1. Tidak kosongnya kandung kemih secara full, hal ini dapat
menyebabkan bakteri berkembangbiak, dan meninggalkan bakteripada kandung kemih. Ini terutama terjadi pada wanita hamil karenatekanan pada area pelvic.
2. Bakteria tertekan ke dalam uretra wanita, ini dapat terjadi ketikaberhubungan seksual.
3. Menyebarnya bacteria dari anus ke uretra ketika buang air besarpada wanita, hal ini dapat terjadi apabila membasuh dari belakangke depan daripada depan ke belakang.
4. Kerusakan akibat pergantian kateter.5. Pembuntuan di daerah system perkemihan yang menghalangi
pengkosongan kandung kemih.6. Pembesaran kelenjar prostat pada laki-laki, yang hal tersebut
disebabkan karena adanya blockade dan infeksi kandung kemih.7. Masalah kandung kemih atau ginjal dan diabetes.8. Pada wanita menopause, lapisan pada uretra dan kandung kemih
menjadi lebih tipis karena efek dari hormone estrogen. Penipisanlapisan ini lebih tepatnya menjadi infeksi dan merusak. Wanita jugamemproduksi sedikt mucus disekitar vagina setelah menopause, dantanpa mucus ini, bakteri akan lebih mudah untuk berkembangbiak.
2.3.4 Manifestasi Klinik SistitisPresentasi klinis sistitis seperti sakit suprapubik, polakiuria,
nokturia, disuria, dan stanguria.Gejala Sistitis adalah:1. Nyeri, sensasi terbakar saat berkemih.2. Kebutuhan frekuensi dan urgensi berkemih3. Nokturia
10
4. Inkontinensia5. Hematuria
6. Urin gelap, berbau tajam atau mengandung sedikit darah.7. Nyeri pada tulang pubic atau pada punggung atau abdomen.8. Merasa tidak enak badan, lemah, dan demam.
Sistitis juga dapat terjadi pada anak-anak, dengan gejala sepertikelemahan, iritabilitas, penurunan nafsu makan, muntah dan nyerisaat berkemih (Tanagho, 2008; Brunner & Suddarth, 2003).
2.3.5 Pemeriksaan diagnosticPemeriksaan yang dilakukan dapat berupa:1. Biopsi dan radiografik seperti urografi, sistografi2. Pemindai CT dilakukan untuk membedakan dengan kondisi lain
yang dapat menunjukkan gejala serupa3. sinar X terhadap pelvik dan skelet, menunjukkan karakteristik
temuan kandung kemih yang mengecil.2.3.6 Penatalaksanaan
a. Sistitis akutTerapi untuk sistitis akut adalah antibiotic oral (TMP-SMX,
nitrofurantonin, dan fluoroquinolones).b. Sistitis berulang
Tatalaksana untuk sistitis berulang bergantung pada penyebabnya.Pembedahan untuk mengambil jaringan atau area yang terinfeksi sepertibatu kalkuli di saluran kemih. Apabila ditemukan fistula, pembedahansangat dianjurkan untuk mencegah infeksi bakteri yang berulang. Padakasus yang disebabkan karena infeksi bakteri yang berulang,management farmako dengan antibiotic prophylactic sangat diindikasikan. Dosis rendah antibiotic prophylactic yang diberikan secaraberkesinambungan dapat menurunkan keadaan ISK sebanyak 95%dibandingkan placebo atau riwayat kontrol (Tanagho, 2008).Secara umum penatalaksanaan sistitis adalah:a. Pola diet yang benar
Merubah pola diet kemungkinan dapat membantu pasien. Hindarimengkonsumsi alcohol, rempah-rempah, tomat, coklat, minumanbercaffein, makanan yang asam, dan pemanis buatan.b. Farmako
Dua macam obat yang dipakai dalam tatalaksana farmako yangpertama oral agent yang disebut pentosan polysulfate sodium (Elmiron),dikonsumsi 3 kali per hari untuk memulihkan kandung kemih. Yangkedua adalah cairan pelarut yang disebut dimethyl sulfoxide yangdiletakan ke dalam kandung kemih via kateter.
2.3.7 Komplikasi1. Gagal ginjal.2. Sepsis.
2.4 PROSTATITIS2.4.1 Definisi prostatitis
11
Prostatitis adalah inflamasi atau infeksi kelenjar prostat.Prostatitis adalah sebuah masalah yang sering ditemukan pada laki-laki.Prostat adalah kelenjar berbentuk donat di daerah kecil yang terletak di
antara dasar penis dan kandung kemih. Kelenjar prostat dikelilingi olehuretra, sebagai jalannya urin dan semen. Prostat menghasilkan cairanyang menutrisi prostat dan membawa sperma. Prostatitis adalahperadangan prostat, dapat bersifat akut maupun kronik dan penyebabnyadapat berupa bacterial atau nonbacterial. Sekitar 50% laki-lakimengalami gejala peradangan prostatitis selama masa dewasa dan hanyasekitar 5% dari kasus-kasus ini disebabkan oleh infeksi bacterial.Kebanyakan infeksi bakteri pada prostat disebabkan oleh organismegram negatif. Organisme yang paling sering adalah Escherichia coli.Organisme penyebab lain adalah enterokokus, stafilokokus,streptokokus, chlamydia trachomatis, ureaplasma urealyticum, danNeisseria gonorrhoeaea. Infeksi bakteri prostatik dapat merupakanakibat dari infeksi uretra yang terjadi bersamaan atau yang terjadisebelumnya dengan langsung naiknya bakteri dari uretra melalui duktusduktus prostatic masuk ke dalam prostat, refluks urine dari kandungkemih yang terinfeksi atau penyebaran langsung melalui aliran limfeatau darah.
2.4.2 Klasifikasi ProstatitisMenurut American Urological Association Foundation ada 4 tipe dariprostatitis1. Prostatitis bakteri akut
Prostatitis akut adalah infeksi yang disebabkan akibat ascendinguretra yang terinfeksi atau refluk urin yang terinfeksi dari kandungkemih ke saluran prostat. Akibatnya, bakteri menginvasi prostat danmembuat tentara imunitas, leukosit muncul di sekitar acini prostat.Prostat akan mengalami edema dan hiperemi. Dengan infeksi yanglama nekrosis dan abses akan muncul (Tanagho, 2008).
Pria dengan penyakit ini sering kedinginan, demam, nyeri padapunggung bagian bawah dan area genitalia, sering kencing padamalam hari, terasa terbakar serta nyeri saat kencing. Terapi untukprostatitis bakteri akut adalah antimicroba.
2. Prostatitis bakteri kronikJarang ditemukan, timbul ketika bakteri menemukan area pada
prostat yang mana bakteri bisa bertahan hidup. Pria memiliki infeksisaluran urin akan terlihat cepat sembuh tetapi kemudian akan kembalilagi dengan bakteri yang sama. Terapi yang digunakan biasanyamenggunakan antimikrobakterial untuk memperpanjang periodewaktu. Bagaimanapun, antimikrobakterial tidak selalu digunakanuntuk menyembuhkan kondisi ini.
3. Prostatitis kronik atau sindrom nyeri pelvic kronikProstatitis yang paling banyak, dikenal dengan prostatitis kronik
non-bakteri atau sindrom nyeri prostat. Gejalanya muncul dankemudian dengan segera menghilang dan dapat kembali tanpa adanyagejala dan itu dapat terjadi secara inflamasi atau non inflamasi. Pada
12
bentuk inflamasi, urin, semen, dan cairan prostat yang mengandungberbagai jenis sel tubuh yang biasannya diproduksi untuk melindungidari infeksi, tetapi tidak ada bakteri yang ditemukan dalam prostat.Untuk bentuk non inflamasi, pada proses infeksi proteksi sel terhadap
bakteri tidak selalu ada.4. Inflamasi prostatitis asimtomatik
Diagnosis ditegakan ketika pasien tidak complain mengenainyeri atau ketidaknyamanan tetapi karena infeksi-proteksi dari sel dicairan prostat dan semen. Dokter biasanya menemukan jenisprostatitis ini ketika melihat penyebab kemandulan atau test untukkanker prostat.
2.4.3 Etiologi ProstatitisBakteri merupakan penyebab tersering dari prostatitis.
Biasanya bakteri datang dari bagian saluran kemih yang terinfeksi,seperti kandung kemih atau ginjal. Bakteri juga kemungkinan bergerakke arah prostat menuju uretra setelah melakukan hubungan seksual.Selain itu, dapat juga bakteri menyebar ke prostat melalui pembuluhdarah. Terkadang prostatitis tidak muncul karena bakteri tetapi dapatterjadi karena inflamasi, sehingga prostat bengkak dan lunak, tanpainfeksi.
Penyebab prostatitis berhubungan dengan infeksi prostat, danbeberapa spesifik bakteri telah diidentifikasi menyebabkan prostatitis.Prostatitis non bacterial berhubungan dengan organisme, sepertiChlamydia, yang mana dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Hallain yang dapat menimbulakan prostatitis adalah kondisi autoimun,iritasi berkaitan dengan urin yang memasuki prostat, persyarafan danatau gangguan otot atau masalah struktur dengan leher kandung kemih.Sindrom nyeri pelvic kronik berhubungan dengan Sistitis interstitial, daninflamasi kandung kemih.Penyebab atau etiologi pada masing-masing tipe prostatitis :a. Prostatitis bacterial akut
Prostatitis bacterial akut muncul akibat bakteri yang masuk kedalam prostat yang menyebabkan prostat menjadi infeksi. Bakteriyang normalnya hidup di system pencernaan kemungkinan menyebarke ujung penis dan masuk ke dalam saluran urin dan semen (uretra),dan mencapai prostat. Bakteri juga dapat menyebar ke dalam prostatdari kandung kemih atau pembuluh darah.
b. Prostatitis bacterial kronikDisebabkan oleh infeksi bakteri. Hal tersebut dapat
berkembang menjadi prostatitis akut jika antibiotic tidak mampumengahncurkan semua bakteri yang ada pada kelenjar prostat. Itukarena bakteri resisten pada antibiotic yang diberikan karena terapi dihentikan terlalu cepat/awal. Juga dapat disebabkan oleh bakteri yangmenginfeksi saluran kemih.
c. CPPS (Sindrom nyeri pelvic kronik)Tidak ada yang mengetahui penyebab dari CPPS ini.
Kemungkinan yang dapat menyebabkan CPPS:
13
1) Aliran balik urin masuk ke dalam kelenjar prostat.2) Masalah dengan system imun3) Infeksi yang berulang4) Inflamasi persyarafan di sekitar kelenjar prostat5) Ansietas. Hubungan antara peningkatan level strees dengan
ansietas dan CPPS.6) Tegangan pada dasar pelvic (otot yang mengontrol berkemih).
2.4.4 Manifestasi Klinik Prostatitis:a. Sensasi terbakar saat kencing.b. Frekuensi berkemih meningkatc. Demam dan merasa kelelahand. Nyeri pada punggung
Gejala pada prostatitis bakteri akut:a. Berkeringatb. Kedinginanc. Demam, temperature mencapai 38 celciusd. Frekuensi berkemih meningkat terutama pada malam harie. Nyeri pada area belakang scrotumf. Nyeri atau kesulitan saat berkemih atau nyeri ketika menggerakan
bowel.g. Nyeri pada otot atau persendian
Gejala pada prostatitis kronik dan nonbacterial:a. Ketidaknyamanan ketika berkemih.b. Nyeri pada sebagian punggung bagian bawah.c. Sakit pada penis, scrotum atau bagian tengah sampai ke bawah
abdomen.d. Nyeri selama atau setelah mengeluarkan semene. Ada sedikit darah pada semenf. Nyeri pada testisg. Kesulitan dalam ejakulasih. Masalah berkemih seperti merasakan tidak dapat mengkosongkan
kandung kemih atau kebutuhan frekuensi dan urgensi ke toilet.
2.4.5 Pemeriksaan Diagnostik dan Penunjanga. Pemeriksaan rectal-prostat
Memasukan jari tangan ke dalam melalui rectum untukmemeriksa kelenjar prostat, untuk mengetahui area yang ireguler danukuran prostat, apakah ada pembesaran atau tidak.
b. Cairan prostatPetugas kesehatan akan memijat kelenjar prostat dengan cara
memasukkan sarung tangan yang sudah di olesi gel ke dalam rectum.Kemudian mengambil sample cairan dari ujung penis danmengirimnya ke laboratorium untuk diteliti.
2.4.6 Penatalaksanaana. Obat-obatan
14
1) Alpha-blockers, seperti tamsulosin. Ada beberapa fakta yangmembuktikan bahwasannya alpha-blockers dapat memperbaikigejala prostatitis, tetapi hal itu membutuhkan wakyu kurang lebih 3bulan untuk menimbulkan full efek.
2) Antibiotik.3) 5-alpha-reductase inhibitors, seperti finasteride.
Indikator Uretritis gonorrhoeae Uretritis non-
4) Non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs)5) Anti-depressant
b. Prostatic massagePenatalaksanaan prostatitis sesuai dengan jenisnya adalah:1. Prostatitis akut
Terapi dengan antibiotic sangat esensial pada managemenprostatitis akut. Trimethoprim dan fluoroquinolones memiliki levelobat penetrasi tinggi ke dalam jaringan prostat dan direkomendasikanselama 4-6 minggu. Durasi yang lama untuk terapi antibiotic sangatdianjurkan untuk menyelesaikan proses sterilisasi pada jaringanprostat guna mencegah komplikasi seperti prostatitis kronik danabses. Pasien dengan secondary retensi urin akan menjadi prostatitisakut harus di tatalaksana dengan suprapubic kateter sebab katetertransuretra adalah kontraindikasi (Tanagho, 2008).
2. Prostatitis kronikPada pasien dengan prostatitis kronik penggunaan terapi
antibiotic selama 3-4 bulan. Menggunakan fluoroquinolones,beberapa pasien akan berespon setelah 4-6 minggu terapi dilakukan.Penambahan alpha blocker pada terapi antibiotic menunjukanpenurunan gejala. Meskipun terapi yang diberikan maksimal,kesembuhan tidak dapat diraih dalam kaitannya dengan sedikitnyapenetrasi antibiotic ke dalam jaringan prostat dan isolasi bakteri(Tanagho, 2008).
2.5 URETHRITIS2.5.1 Definisi
Urethritis adalah iritasi yang terjadi pada uretra, saluran yangberhubungan dengan kandung kemih yang berfungsi untukmengeluarkan isi kandung kemih. Baik laki-laki maupun wanita dapatterjangkit urethritis. Wanita dengan urethritis cenderung terkenacervicitis (inflamasi cervix). Selain itu uretra mengalami inflamasidengan atau tanpa perubahan uretra.
Urethritis adalah suatu infeksi yang menyebar naik yangdigolongkan sebagai gonorrhoeae atau non-gonorrhoeae. Urethritisgonoreal di sebabkan oleh Niesseria gonorhoeae dan ditularkan melaluihubungan seksual. Urethritis non gonoreal adalah urethritis yang tidakberhubungan dengan Niesseria gonorhoeae biasanya disebabkan olehChlamydia trachomatis atau urea plasma urelytikum, Trichomonasvaginalis dan herpes simplek virus (Tanagho, 2008).
2.5.2 Etiologi Uretritis
15
Urethritis merupakan infeksi akibat penyakit hubungan seksual,seperti Chlamydia trachomatis, Neisseria gonorrhoeae atau beberapabakteri lainnya seperti Ureaplasma urealyticum dan Mycoplasmagenitalium (10-20% kasus) dan Trichomonas vaginalis. Infeksi initersalurkan selama vagina tidak terproteksi, oral, atau anal seks.Penyebab lainnya Neisseria meningiditis, herpes simpleks virus,Candida spp, bakteri yang menginfeksi saluran kemih, striktur uretra dan
kelainan pada saluran kemih.Tabel perbedaan antara Uretritis gonorrhoeae dan non-gonorrhoeae.
gonorrhoeae- Masa inkubasi- Onset- Gejala
<1 mingguMendadakKonstan, berat
>1 mingguPerlahanIntermitten, dapat remisi50% (kurang lebih)
- Disuria dan duh Kadang Purulentubuh
Mukoid
- Duh tubuh- Pewarnaan
Positif untuk diplokokus Positif untuk polimorfintraseluler, banyak (>5 per lapang pandang
Gram polimorf besar)
2.5.3 Manifestasi Klinik UretritisManifestasi pada uretratitis adalaha. Dysuriab. Meatal erythema atau rasa gatal pada uretrac. Asimtomatikd. Frekuensi dan urgensi berkemih, hematurie. Pada wanita : sensasi terbakar saat kencing atau nyeri karena uretritis
pada wanita sering diikuti inflamasi ada servik, nyeri selama atausetelah hubungan seks.
f. Pada laki-laki : adanya cairan berwarna putih seperti nanah dari ujungpenis, terbakar atau nyeri saat kencing, atau gatal atau sensasimenyengat pada penis. Jika infeksi menyebar dari uretra ke testis,akan menimbulkan nyeri dan bengkak pada scrotum.
2.5.4 Pemeriksaan diagnostic dan penunjangDilakukan pemeriksaan terhadap secret uretra untuk mengetahui kumanpenyebab.
2.5.5 PenatalaksanaanTerapi patogen-antibiotik langsung sangat dibutuhkan. Pada
pasien dengan gonococcal uretritis, digunakan ceftriaxon (250 mgintramuscular) atau fluoroquinolones (ciprofloxacin 250 mg) ataunorfloxacin (800mg). Pada pasien dengan non gonococcal uretritis,terapi yang digunakan adalah tetracycline atau erythoromycin (500 mg 4kali sehari) atau doxycycline (100mg 2 kali sehari) selama 7-14 hari.Bagaimanapun yang paling essential treatmen adalah pencegahan.
16
Partner aktivitas seksual dari pasien yang terdeteksi, harus di obati danpelindungan pada aktivitas seksual (seperti menggunakan kondom)sangat direkomendasikan (Tanagho, 2008).
2.5.6 Komplikasi1. Mungkin prostatitis2. Periuretral abses yang dapat sembuh, kemudian
meninbulkan striktura atau urine fistula
2.6 WOC : Terlampir
17
BAB 3ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Contoh KasusNy.W 25 tahun, beragama Islam dan sudah menikah. Datang ke RSUAdengan keluhan sakit pada saat berkemih, berkemih keluar sedikit-sedikit, dan
disertai rasa nyeri, selain itu timbul nyeri disekitar perut bagian bawah, dansering berkemih sehari bisa mencapai 6 kali. Hal tersebut sudah dirasakanpasien kurang lebih 3 minggu sebelum SMRS. Saat dikaji lebih lanjut olehperawat, dari hasil wawancara didapatkan klien mengeluh urgency (terdesakketika berkemih), frequency (sering berkemih), dysuria (nyeri berkemih),diare, dan Ny. W mengatakan dalam satu hari, ia hanya minum sedikitsetengah botol besar air mineral ± 600 cc/hari dan kencingnya keluar ± 400cc/hari. Hasil TTV: (TD : 120/80 mmHg) ; (N : 90 x/ menit) ; (RR :24x/menit) ; (S : 39°C). Perawat menganjurkan kepada Ny.W supaya banyakminum, 2-3 liter/hari. Diagnosa medis Ny.W adalah infeksi saluran kemihbagian bawah (cystitis). Hasil pemeriksaan urine: Warna keruh, WBC (+++),cultur + bakteri, pyuria, eritrosit (+). Ny.W mendapatkan terapi:- Bachtrim 3x 1tab. 400 mg PO- Phenazopyridine 3x 1tab. PO
3.2 Pembahasan3.2.1 Pengkajian
1. Data demografia. Nama : Ny.Wb. Usia : 25 tahunc. Pekerjaan : ---d. Agama : Islame. Status : Menikah
2. Keluhan utamaKlien mengeluh sakit pada saat berkemih, berkemih keluar sedikit-sedikit disertai nyeri (polakisuria).
3. Riwayat penyakit saat iniNy W mengeluh sering berkemih (polakisuria/anyang-anyangen)semenjak 3 minggu SMRS, namun air kencingnya sedikit dan terasanyeri di punggung dan perut.
4. Riwayat penyakit dahuluNy W sering anyang-anyangen 1 bulan sebelumnya, dengan rasanyeri saat berkemih. Terkadang nyeri terasa hilang timbul.
5. Riwayat penyakit keluarga-
6. Riwayat obat-obatan-
7. Keadaan umumTD = 120/80 mmHg ( N=120/80 mmHg)
18
N = 90 x / menit ( N=80-100 x/menit)RR = 24 x / menit ( N=12-20 x/menit)S = 39°C ( N=36,5-37,5 °C)
3.2.2 Pemeriksaan fisikP (Provokes) : pasien menahan kencing terlalu lamaQ (Quality ) : nyeri hilang timbul.R (Region) : perut bagian bawahS (Skala) :6T (Time) : Saat berkemih
3.2.3 Review of System1) B1 – Pola pernapasan
RR : 24x/menitAdanya dispnoe karena nyeri pada daerah suprapubik.
2) B2 – KardiovaskulerTD = 120/80 mmHgN = 90 x / menit
3) B3 – Sistem persyarafanKesadaran : compos mentis.
4) B4 – Sistem perkemihanSaat dipalpasi area suprapubik terasa tegang dan tenderness.Output: ± 400 cc/hari.Sehari berkemih hingga 6 kali
5) B5 – Sistem pencernaanBising usus 12x/menit, frekuensi BAB 2x/hari, konsistensi cair.
6) B6 – Sistem musculoskeletalPergerakan sendi bebas, turgor baik.
3.2.4 Pemeriksaan diagnosticHasil urinalisa : WBC (+++) Pyuria, eritrocyt (+) cultur (+) bakteri.
Leukosuria atau piuria terdapat > 5 /lpb sedimen air kemih Hematuria 5 – 10 eritrosit/lpb sedimen air kemih.
Bakteriologis Mikroskopis ; satu bakteri lapangan pandang minyak emersi, 102
– 103 organisme koliform/mL urin plus piuria. Tes kimiawi; tes reduksi griess nitrate berupa perubahan warna
pada uji carik.
3.3 Analisa DataData Etiologi Masalah
KeperawatanDS:
Px mengeluh nyerisaat berkemih.
Klien mengeluh
Invasi bakteri kesaluran kemih
Ketidakmampuan pertahananlokal terhadap infeksi
Nyeri
nyeri pada area perut Penempelan bakteri pada
19
DO:
bagian bawah dan urotelium pielum dan parenkinsekitar punggung. buli-buli
Sistisis
P: pasien menahan kencingterlalu lama.
Q: nyeri hilang timbul.R: perut bagian bawahS: 6T: Saat berkemih
TD = 120/80 mmHgN = 90 x / menitRR = 24 x / menit
kencing.
Reaksi infeksi Inflamasi lokal
Nyeri pada pinggang, perut,
panggul, nyeri tekan padasudut kostovertebrata
Nyeri
DS: Invasi bakteri ke saluran Hipertermi Pasien mengatakan kemih
badannya menggigil.
DO: Suhu : 39º C
Ketidakmampuan pertahananlokal terhadap infeksi
Penempelan bakteri padaurotelium pielum danparenkin buli-buli
sistisis
Reaksi infeksi
Inflamasi sistemik
HipertermiDS: Invasi bakteri ke saluran Perubahan pola
Pasien mengatakan kemih Eliminasi Urinesering berkemihhingga 6kali dalam Ketikmampuan pertahansatu hari lokal terhadap infeksi
Pasien mengeluhsakit saat berkemih Penempelan bakteri di
sehingga takut untuk urotelium oielum danparenkin buli-buli
DO: BAK 6kali sehari Output ± 400 cc/hari Sering terlihat
sistisis
Reaksi Infeksi
keluar masuk kamar Inflamasi lokalmandi untuk
20
kencing Dysuria, Urgensi
Perubahan pola eliminasiurine
DS: Invasi bakteri ke Ansietas Pasien merasa saluran kemih
kwatir karena seringke kamar mandi Ketikmampuan
Pasien tidak pertahan lokal terhadap
DO:
mengetahui apa infeksi
yangterjadi
dirinya
Penempelan bakteri diurotelium oielum dan
parenkin buli-buli
Pasien terlihatgelisah tiap ke Sistisis
kamar mandi
Reaksi Infeksi
Inflamasi lokal
Kurang pengetahuantentang prosespenyakit
Ansietas
3.4 Diagnosa dan Intervensi Keperawatan1. Nyeri akut berhubungan dengan infeksi dan inflamasi di uretra
Tujuan : pasien tidak mengeluh nyeri saat berkemihKriteria Hasil :
a) Tidak nyeri saat berkemihb) Tanda tanda vital 120/80c) Ekspresi wajah dan skala nyeri dalam rentang tidak
ada tandanyeri.
No Intervensi Rasional1. Catat lokasi dan intensitas (skala 1 – 10)
penyebaran nyeri2. Berikan masase atau
reaksasi danlingkungan yang
nyamanuntuk
Membantu mengevaluasi tempat obstruksidan penyebab nyeriMeningkatkan relaksasi dan menurunkantegangan otot
berisitrahat3. Bantu penggunaan nafas dalam Membantu mengarahkan perhatian pada
nafas untuk relaksasi otot4. Berikan perawatan perineal Untuk mencegah kontaminasi uretra5. Konsultasi pada dokter jika ditemukan Temuan-temuan
tersebut memberikanurine kuning pucat, jingga gelap, keruh. tanda kerusakan jari
ngan lanjut dan perlu
21
Pola berkemih berubah, perasaan ingin pemeriksaan luas.kencing, nyeri menetap atau bertambahsakit.
6. Berikan analgesic sesuai kebutuhan dan Analgesik memblok lintasan nyeri untuk
evaluasi keberhasilannya mengurangi rasa nyeri
2. Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi di uretraTujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan
demamberkurang menjadi 36ºCKriteria Hasil : pasien tidak mengigil kembali, suhu
normal(dalam kurun waktu 1x24 jam)
No Intervensi Rasional1. Asupan cairan adekuat Mencegah dehidrasi2. Anjurkan klien
menggunakanpakaian yang menyerap
panas3. Berikan kompres hangat di area
lipatan tubuh4. Kolaborasi pemberian antipiretik,
mempermudah penguapan padatubuh, dan pelepasan kalor lebih baik.Dapat membatu mengurangi demam
Digunakan untuk mengurangi demam
missal asetaminofen5. Pantau suhu tubuh pasien Mengantisipasi
terjadinyaketidakstabilan suhu tubuh
3. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakit
dan nyeri akutTujuan : pasien merasa lebih nyaman secara
psikologis danfisiologis setelah diberikan tindakan keperawatanKriteria Hasil : mekanisme koping efektif, pasien me
nyatakanlebih baik daripada sebelumnya
No Intervensi Rasional1. Kaji tingkat ansietas pasien Untuk mengetahui seberapa
cemaspaien dengan kondisinya
2. Beri kenyamanan dan Meningkatkan rasa nyamanpasienketentraman hati: damping dengan penekanan penjelasan
bahwapasien dengan komunikasi setiap orang pasti akan me
rasakan
teurapetik cemas3. Berikan Health Eaducation Meningkatkan pengetahuan
pasienmengenai penyakit yang mengenai penyakit yang did
eritanyadideritanya serta member pemahaman tentang
pengobatan yang harus dijalani4. Gali Intervensi yang Mengurangi kecemasan
denganmenurunkan kecemasan : missal relaksasi pada indera tubuh yang
lainterapi music
22
BAB 4PENUTUP
4.1 KESIMPULANPenyakit infeksi ini merupakan salah satu penyakit infeksi yang sering
ditemukan di praktik umum, walaupun bermacam-macam antibiotika yang sudahtersedia luas di pasaran. Data penelitian epidemiologi klinik melaporkan hampir25-35% dari semua pria dewasa pernah mengalami ISK selama hidupnya(Sukandar E, 2006).Menurut Brunner Studart (2001) infeksi traktus urinarius umumnya dibagimenjadi 2 subkategori besar yaitu: lower urinary tract infection yang meliputiuretritis, sistitis, dan prostatitis; serta upper urinary tract infection yang meliputipieolonefritis, abses ginjal, dan abses perinefrik.1. Dengan tandanya adanya rasa nyeri saat berkemih (disuria), peningkatan
frekuensi berkemih, dan adanya rasa desakan ingin berkemih.2. Pada pemeriksaan urine, ditemukan sel darah putih (piuria), sel darah merah
(hematuria), dan bakteri3. Terjadi nyeri punggung bawah atau suprapubis.4. Demam sebagai tanda adanya infeksi.
4.2 SARAN
Setelah membaca makalah tentang Asuhan Keperawatan pada InfeksiSaluran Kemih Bagian Bawah maka kita sebagai mahasiswa keperawatan harusbisa memahami penyakit tersebut dan mengaplikasikan dalam asuhankeperawatan di Rumah Sakit secara terapeutik. Sebagai perawat, kita harusmemberi penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya dari penyakit InfeksiSaluran Kemih Bagian Bawah. Pencegahan adalah hal terbaik, tetapi apabila
gangguan sudah menginfeksi, kita harus memberikan penjelasan mengenaipengobatan-pengobatan dan efek dari pengobatan kepada klien secara jelas, sertamampu merencanakan dan memberikan asuhan keperawatan yang tepat danefektif kepada pasien dengan mengurangi segala resiko yang dapat terjadi.
23
Daftar pustaka
American Urological Association. 2005. Prostatitis: Symptoms, Causes andTreatment. Linthicum: 1000 Corporate Blvd (www.urologyhealth.org)
American Urological Association Foundation. 2008. Prostatitis: Disorders of the
Prostate. Besthesda: NIH Publication (artikel 1-3 hal).
LeMone, P, & Burke K. 2008. Medical-Surgical Nursing: Critical Thinking inClient Care 4th edition. New Jersey: Pearson Education, Inc.
Michael R. Bloomberg. The New York City Departemen of Health and MentalHygiene: Urethritis. www.nyc.gov/health di akses pada 4 Maret 2013 pkl18.03.
Sant GR, MD. Clinical Management of Interstitial Sistitis: Etiology, Pathogenesis,and Diagnosis of Interstitial Sistitis. The Journal of reviews in Urology.2002;4(1): 510-515.
24
Sommers M. S, Susan A. Johnson, dan Theresa A. Beery. 2007. Diseases andDisorders: A Nursing Therapeutics Manual 3rd edition. Philadelphia: Daviscompany.
Tanagho, E. A. & McAninch, J. W. 2008. Smiths General Urology 17th edition.North America: McGraw Hill Companies Inc.
Weinerth J.L : ‘The Male Genital System’ in ‘Texbook of Surgery, PocketCompanion’, Edited by: Sabiston DC and Liverly HK, Wb SaundersCompany, 1992 : 670-680.
25