Angsoka WORD
-
Upload
pratama-amijaya-ganjing -
Category
Documents
-
view
311 -
download
2
Transcript of Angsoka WORD
STUDI KASUS ANGSOKA
PASIEN CKD (CHRONIC KIDNEY DISEASE)
CKD (Chronic Kidney Disease) atau Gagal ginjal kronik merupakan kerusakan ginjal
yang terjadi selama lebih dari 3 bulan, berdasarkan kelainan patologis atau petanda
kerusakan ginjal seperti proteinuria. Jika tidak ada tanda kerusakan ginjal, diagnosis
penyakit ginjal kronik ditegakkan jika nilai laju filtrasi glomerulus kurang dari 60
ml/menit/1,73m².
Pada pasien dengan penyakit ginjal kronik, klasifikasi stadium ditentukan
oleh nilai laju filtrasi glomerulus, yaitu stadium yang lebih tinggi menunjukkan
nilai laju filtrasi glomerulus yang lebih rendah. Klasifikasi tersebut membagi penyakit ginjal
kronik dalam lima stadium.
Gambar 1. Stadium CKD Berdaskan National Kidney Foundation-DialysisOutcome Quality Initiative.
Manifestasi klinis dari CKD meliputi Glomerulonefritis, Diabetes Melitus, Hipertensi,
Hiperkalemia, Anemia, Ginjal polikistik. Pada pasien CKD dengan hipertensi, penurunan
1
tekanan darah sangat penting untuk mencegah peningkatan kerusakan pada ginjal.
Penatalaksanaan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 2. Algoritma Penanganan Hipertensi Pada CKD (Bakris et al, 2000)
2
CATATAN KEFARMASIAN PASIENSMF/RUANGAN : ANGSOKA
RSUP Sanglah DenpasarCKP-1 Lembar SOAP FarmasisNo. DMK : 014477xxNama : I.A KAlamat : Br Tebe Saya Peliatan Ubud GianyarUmur : 61 thnBerat Badan : 58 kgRuangan asal/ pindah : Triage MedikRPD : Hipertensi, Ginjal,
ROT (dari rumah) :- Captopril 2 x 25 mg- Nifedipin 3 x 10 mg- Clonidin 3 x 0,15 mg- Asam Folat 2 x 2 mg
Diagnosa :- CKD stadium V- Anemia sedang- Hiperkalemia- Efusi pleura bilateral Susp hipoalbumin- Obs. Cardiomegali- Hipertensi
Alasan masuk RS :- Sesak nafas
MRS tanggal : 9 Maret 2011 Masuk Ruangan Angsoka : 9 Maret 2011 Ket :Masih dirawat
Nama Dokter : Sp.PD (Spesialis Nefro) Sp.JP (Spesialis Jantung)
Nama Farmasis : Alergi : -
SUBYEK
Tanggal 09 Maret 2011 :- Sesak berkurang
Tanggal 10 Maret 2011 :- Sesak berkurang- Badan lemas
Tanggal 13 Maret 2011 :- Badan lemas
Tanggal 14 Maret 2011 :- Sesak berkurang- Badan lemas
Tanggal 19 Maret 2011 :Sesak berkurang
Tanggal 17 Maret 2011 :- Badan lemas- Sesak berkurang
3
Tanggal 11 Maret 2011 :- Tidak BAB sejak 5 hari yang lalu- Sesak berkurang- Badan lemas
Tanggal 12 Maret 2011 :- Sudah bias BAB- Sesak berkurang- Badan lemas
Tanggal 15 Maret 2011 :- Sesak Berkurang- Badan lemas
Tanggal 16 Maret 2011 :- Badan lemas
Tanggal 18 Maret 2011 :- Sesak berkurang
ObyektifVital Sign :
9/3 10/3 11/3 12/3 13/3 14/3 15/3 16/3 17/3 18/3 19/3TD 190/100 200/100 200/100 180/100 170/100 170/80 130/80 240/150 160/80 200/100ND 90 x 82 x 80 x 80 x 80 x 80 x 80 x 88 x 80 x 88 xRR 24 x 24 x 24 x - 22 x 20 x 25 x 22 x 24 x
Suhu 36o
4
Data Lab : Interpretasi klinisNormal 8/3 9/3 10/3 11/3 12/3 13/3 14/3 15/3 16/3 17/3 18/3
Natrium 135 – 145 144,2 142 133,60 138,60Kalium 3,5 – 5,1 5,68 4,7 4,742 5,42 hiperkalemiaSGOT 11 – 33 15SGPT 11 – 50 12Albumin 3,4 – 4,8 1,7 2,20 hipoalbuminTotal protein
6,4 – 8,3 1,822
LDH 240 - 490 246,7
BUN 8-23 74,7 36,47 66,30Penurunan fungsi ginjal
Creatinin 0,5 – 1,2 13,27 8,50 13,19Penurunan fungsi ginjal
WBC 4,1-11,0 8,75RBC 4,0-5,2 2,45 AnemiaHGB 12-16 6,6 AnemiaHCT 36 – 46,0 21 AnemiaPLT 140 - 440 274
Keterangan : Peningkatan BUN dan Kreatinin dan penurunan red blood count (RBC), haemoglobin (HGB) dan hematokrit (HCT) merupakan
manifestasi klinis utama yang biasanya terjadi pasien CKD stadium 4 dan 5. Penurunan albumin merupakan komplikasi sekunder.
5
Dengan menggunakan rumus dari Crockroft Gault, maka diperoleh nilai GFR pada tanggal 8 Maret 2010 yaitu :
GFR = (140-age) x mass (in kg) x 0,85 (if female)
72 x Sr
= (140 – 61) x 58 x 0,85
72 x 13, 27
10,82 ml/menit
Dengan cara yang sama diperoleh nilai GFR sebagai berikut:
Tanggal 8/3 13/3 17/3
GFR (ml/menit) 4,796 7,487 4,825
Dengan menggunakan rumus dari MDRD dengan metode 4-variabel, maka diperoleh nilai GFR pada tanggal 8 Maret 2010 yaitu :
GFR = 186 x (Scr)-1,154 x (age)-0,203 x (0,742 if female)
= 186 x (13,27)-1,154 x (61)-0,203
= 3, 03
Dengan cara yang sama diperoleh nilai GFR sebagai berikut:
Tanggal 8/3 13/3 17/3
GFR 3,03 5,07 3,04
6
Jadwal Hemodialisis Pasien
No Hari Tanggal
1. Rabu 9 Maret 2011
2. Sabtu 12 Maret 2011
3. Sabtu 19 Maret 2011
7
ASSESSMENT
Tanggal Problem MedikTerapi
(Obat, Dosis, Rute, Durasi)DRP
(Kode)Keterangan
09/3/2011
1. CKD stadium V- Efusi Pleura bilateral ec susp
hipoalbumin - Uremic lung
2. Obs. Kardiomegali- HT Stadium 2
Furosemid 3 x 40 mg (i.v) 9. furosemid, captoril, nifedipine dan clonidine dapat meningkatkan resiko hipotensi.
1. Captopril memiliki ESO batuk kering.
- Furosemide, Captopril, Nifedipin, dan Clondine digunakan untuk penanganan hipertensi sehingga diperoleh goal terapi tekanan darah 130/80 mmHg
Captopril 2 x 25 mg (p.o)
Nifedipine 3 x 5 mg (p.o)
Clonidine 3 x 0,15 mg (p.o)
3. Hiperkalemi
Calcii glukonas 3 x 10mg (amp)
Kalitake 3 x 5 gram (sachet)
1. Kalitake mempunyai ESO konstipasi
- Calcii gluconas dan kalitake (Ca polystyrene sulfonate) digunakan untuk mengatasi hiperkalemia dengan meningkatkan ekskresi kalium dari ileum dan colon
4. Anemia sedang Asam folat 2 x 2 mg (p.o)- Asam folat diberikan
untuk mengatasi anemia yang terjadi akibat CKD.
5. Sesak Salbutamol nebul 2,5 ml9. Berinteraksi dengan
furosemid- Resiko meningkatkan
hipokalemia
8
ASSESSMENT
Tanggal Problem MedikTerapi
(Obat, Dosis, Rute, Durasi)DRP
(Kode)Keterangan
10/3/2011
1. CKD stadium V- Efusi Pleura bilateral ec susp
hipoalbumin - Uremic lung
2. Obs. Kardiomegali ec Susp HHD - HT Stadium 2
Furosemid 3 x 40 mg (i.v) 9. furosemid, captoril, nifedipine dan clonidine dapat meningkatkan resiko hipotensi.
1. Captopril memiliki ESO batuk kering.
- Furosemide, Captopril, Nifedipin, dan Clondine digunakan untuk penanganan hipertensi sehingga diperoleh goal terapi tekanan darah 130/80 mmHg
Captopril 2 x 50 mg (p.o)
Nifedipine 3 x 10 mg (p.o)
Clonidine 2 x 0,15 mg (p.o)
3. HiperkalemiCalcii glukonas 3 x 10 ml (amp)
- Calcii gluconas digunakan untuk mengatasi hiperkalemia dengan meningkatkan ekskresi kalium dari ileum dan colon
4. Anemia sedang Asam folat 2 x 2 mg (p.o)
- Asam folat diberikan untuk mengatasi anemia yang terjadi akibat CKD.
9
ASSESSMENT
Tanggal Problem MedikTerapi
(Obat, Dosis, Rute, Durasi)DRP
(Kode)Keterangan
11/3/2011
1. CKD stadium V- Efusi Pleura bilateral ec susp
hipoalbumin - Uremic lung
2. Obs. Kardiomegali ec Susp HHD - HT Stadium 2
Furosemid 3 x 40 mg (iv) 9. furosemid, captoril, nifedipine dan clonidine dapat meningkatkan resiko hipotensi.
1. Captopril memiliki ESO batuk kering.
- Furosemide, Captopril, Nifedipin, dan Clondine digunakan untuk penanganan hipertensi sehingga diperoleh goal terapi tekanan darah 130/80 mmHg
Captopril 2 x 50 mg (p.o)
Nifedipine 3 x 10 mg (p.o)
Clonidine 2 x 0,15 mg (p.o)
3. HIperkalemiCalcii glukonas 3 x 10 ml (amp)
- Calcii gluconas digunakan untuk mengatasi hiperkalemia dengan meningkatkan ekskresi kalium dari ileum dan colon
4. Anemia sedang Asam folat 2 x 2 mg (p.o)- Asam folat diberikan
untuk mengatasi anemia yang terjadi akibat CKD.
5. Tidak BAB Dulcolax 10 mg (supp)
10
ASSESSMENT
Tanggal Problem MedikTerapi
(Obat, Dosis, Rute, Durasi)DRP
(Kode)Keterangan
12/3/201113/3/201114/3/201115/3/201116/3/201117/3/2011
1. CKD stadium V- Efusi Pleura bilateral ec susp
hipoalbumin - Uremic lung
2. Obs. Kardiomegali ec Susp HHD - HT Stadium 2
Furosemid 3 x 40 mg (iv) 9. furosemid, captoril, nifedipine dan clonidine dapat meningkatkan resiko hipotensi.
1. Captopril memiliki ESO batuk kering.
- Furosemide, Captopril, Nifedipin, dan Clondine digunakan untuk penanganan hipertensi sehingga diperoleh goal terapi tekanan darah 130/80 mmHg
Captopril 2 x 50 mg (p.o)
Nifedipine 3 x 10 mg (p.o)
Clonidine 2 x 0,15 mg (p.o)
3. Hiperkalemi Calcii glukonas 3 x 10 ml (amp)
- Calcii gluconas digunakan untuk mengatasi hiperkalemia dengan meningkatkan ekskresi kalium dari ileum dan colon
4. Anemia sedang Asam folat 2 x 2 mg (p.o)- Asam folat diberikan
untuk mengatasi anemia yang terjadi akibat CKD.
11
ASSESSMENT
Tanggal Problem MedikTerapi
(Obat, Dosis, Rute, Durasi)DRP
(Kode)Keterangan
18/3/2011
1. CKD stadium V- Efusi Pleura bilateral ec susp
hipoalbumin - Uremic lung
2. Obs. Kardiomegali ec Susp HHD HT Stadium 2
Captopril 2 x 50 mg (p.o) 9. captoril, nifedipine dan clonidine dapat meningkatkan resiko hipotensi.
1. Captopril memiliki ESO batuk kering.
- Captopril, Nifedipin, dan Clondine digunakan untuk penanganan hipertensi sehingga diperoleh goal terapi tekanan darah 130/80 mmHg
Nifedipine 3 x 10 mg (p.o)
Clonidine 2 x 0,15 mg (p.o)
3. Hiperkalemia Calcii glukonas 3 x 1 amp
- Calcii gluconas digunakan untuk mengatasi hiperkalemia dengan meningkatkan ekskresi kalium dari ileum dan colon
4. Anemia sedang Asam folat 2 x 2 mg (p.o)- Asam folat diberikan
untuk mengatasi anemia yang terjadi akibat CKD.
12
ASSESSMENT
Tanggal Problem MedikTerapi
(Obat, Dosis, Rute, Durasi)DRP
(Kode)Keterangan
19/3/2011
1. CKD stadium V- Efusi Pleura bilateral ec susp
hipoalbumin - Uremic lung
2. Obs. Kardiomegali ec Susp HHD - HT Stadium 2
Furosemid 3 x 40 mg (p.o) 9. furosemid, captoril, nifedipine dan clonidine dapat meningkatkan resiko hipotensi.
1. Captopril memiliki ESO batuk kering.
- Furosemide, Captopril, Nifedipin, dan Clondine digunakan untuk penanganan hipertensi sehingga diperoleh goal terapi tekanan darah 130/80 mmHg
Captopril 2 x 50 mg (p.o)
Nifedipine 3 x 10 mg (p.o)
Clonidine 2 x 0,15 (p.o)
3. HIperkalemia Calcii glukonas 3 x 1 amp
- Calcii gluconas digunakan untuk mengatasi hiperkalemia dengan meningkatkan ekskresi kalium dari ileum dan colon
4. Anemia sedang Asam folat 2 x 2 mg (p.o)
- Asam folat diberikan untuk mengatasi anemia yang terjadi akibat CKD.
Kode DRP : 1. Indikasi 4. Rute Pemberian 7. Inkompatibilitas Obat 10. Interaksi dgn Makanan
2. Pemilihan Obat 5. Frekuensi Pemberian 8. ESO/ADR/Alergi 11. Interaksi dgn Hasil Lab
3. Dosis Obat 6. Lama Pemberian 9. Interaksi dgn Obat 12. Lain-lain
13
Status Pasien :
PLANINGFIR Rekomendasi Monitoring Keterangan
- -
- Monitoring serum kreatinin dan K pada pemakaian captopril setelah 1 minggu
Jika serum kreatinin dan K meningkat lebih dari 30%, hentikan penggunaan captopril
- Monitoring kadar kalium diet rendah kalium
- Monitoring tekanan darah Kombinasi obat antihipertensi furosemid, captopril,clonidin dan nifedipin dapat menyebabkan hipotensi
- Monitoring efek samping obat yang mungkin muncul (batuk akibat pemakaian captopril)
14
CKP-1c
No. Jenis obat
Nama dagang/generikRegimen dosis
Tanggal Pemberian Obat di Angsoka9/3 10/3 11/3 12/3 13/3 14/3 15/3 16/3 17/3 18/3 19/3
1.Furosemid
3 x 40 mg (iv) √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 x 50 mg (tab) √
2. Captopril2 x 25 mg √
2 x 50 mg √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Nifedipin 3 x 5 mg √
3 x 10 mg √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Clonidin 3 x 0,15 mg √
2 x 0,15 mg √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5. Asam folat 2 x 2 mg √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6. Kalitake 3 x 1 sachet √
7. Calcii Glukonas 3 x 1 amp √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8. Dulcolax Supp 10 mg √
9. i Infus NS 8 tts/mnt √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
10. Salbutamol nebul 2.5 ml √
15
PEMBAHASAN
Pasien masuk rumah sakit pada tanggal 9 maret 2011 dengan keluhan mengalami sesak nafas.
Saat pertama datang ke rumah sakit RSUP Sanglah, pasien ditangani di ruang triage medic kemudian
dirawat di ruang Angsoka. Pasien berumur 61 tahun dengan berat badan 58 kg, Pasien mempunyai
riwayat penyakit hipertensi dan gangguan pada ginjal. Obat yang sebelumnya digunakan pasien
sebelum masuk rumah sakit yaitu Captopril 2 x 25 mg, Nifedipin 3 x 10 mg, Clonidin 3 x 0,15 mg,
dan Asam Folat 2 x 2 mg. Dokter yang menangani yaitu dokter spesialis nefro (saraf) dan spesialis
jantung.
Dari data vital sign, pasien didiagnosis mempunyai riwayat tekanan darah tinggi (tekanan
darah pasien di atas 140/90 mmHg). Dari data lab, diketahui pasien mengalami hipoalbumin, kadar
albumin pasien di bawah 3,4 g/dl yakni 1,7 g/dl (tanggal 8 Maret 2011) dan 2,20 g/dl (tanggal 17
Maret 2011), hiperkalemia karena kadar kalium pasien di atas 5,1 g/dl yakni 5,68 g/dl (tanggal 8
Maret 2011) dan 5,42 g/dl (tanggal 17 Maret 2011). Pada tanggal 18 Maret 2011 dari data
pemeriksaan darah, nilai RBC (Red Blood Count), HGB (Haemoglobin), HCT (Hematokrit) berturut-
turut adalah 2,45. 10-1 3/µL; 6,6. 10-1 3/µL; 21. 10-1 3/µL, pasien diketahui mengalami anemia
sedang. Pasien diketahui menderita penurunan fungsi ginjal dari pemeriksaan lab yang menunjukkan
nilai BUN sebesar 36,47 mg/dl (tanggal 13 Maret 2011) dan 66,30 mg/dl serta pemeriksaan creatinin
menunjukkan nilai 13,27 mg/ dl (tanggal 8 Maret 2011), 8,50 mg/dl (13 Maret 2011), dan 13,19
mg/dl (tanggal 18 Maret 2011). Dari perhitungan nilai GFR diketahui pasien mengalami CKD
stadium V (GFR pasien di bawah 15 ml/menit per 1,73 m2) . Adapun data perhitungan GFR dapat
dilihat di bawah ini.
Rumus Crockroft Gault
GFR = (140-age) x mass (in kg) x 0,85 (if female)
72 x Sr
= (140 – 61) x 58 x 0,85
72 x 13, 27
10,82 ml/menit
16
Dengan cara yang sama diperoleh nilai GFR sebagai berikut:
Tanggal 8/3 13/3 17/3
GFR (ml/menit) 4,796 7,487 4,825
Rumus dari MDRD :
GFR = 186 x (Scr)-1,154 x (age)-0,203 x (0,742 if female)
= 186 x (13,27)-1,154 x (61)-0,203
= 3, 03
Dengan cara yang sama diperoleh nilai GFR sebagai berikut:
Tanggal 8/3 13/3 17/3
GFR 3,03 5,07 3,04
Berdasarkan diagnosa tersebut pada tanggal 9 Maret 2011 dokter memberikan terapi
Furosemid 3 x 40 mg (i.v), Captopril 2 x 25 mg (p.o), Nifedipine 3 x 5 mg (p.o), Clonidine 3 x 0,15
mg (p.o), Calcii glukonas 3 x 10mg (amp), Kalitake 3 x 5 gram (sachet), Asam folat 2 x 2 mg (p.o),
Salbutamol nebul 2,5 ml. Furosemid, captopril, nifedipine, dan clonidin diberikan sebagai
penanganan hipertensi sehingga diperolah goal terapi tekanan darah 130/80 mmHg. Calcii glukonas
dan Kalitake digunakan untuk penanganan hiperkalemia dengan meningkatkan ekskresi kalium dari
ileum dan colon. Asam folat digunakan untuk penanganan anemia dan untuk sesak diberikan
salbutamol nebul. Pada tanggal 10 Maret 2011 terapi yang digunakan sama, hanya saja pemakaian
kalitake dihentikan karena berdasarkan data lab pada tanggal pada tanggal ini, kadar kalium pasien
telah normal. Pengobatan pada tanggal 11 Maret 2011 sama dengan tanggal 10 Maret 2011, hanya
pengobatanna ditambah dengan dulcolax 10 mgg (supp) karena pasien mengeluh susah buang air
besar selama 5 hari. Pada tanggal 12-17 Maret penggunaan dulcolax dihentikan karena pasien sudah
dapat buang air besar. Pada tanggal 18 Maret 2011, pemberian furosemid dihentikan karena
berdasarkan data tekanan darah pasien yang telah menurun menjadi 160/80 mmHg sehingga
diperkirakan pemberian captopril, nivedipin dan clonidin telah mampu mengatasi hipertensi pasien.
Pada tanggal 19 Maret 2011 pasien kembali diberikan furosemid namun kali ini diberikan secara
oral. Hal ini berdasarkan tekanan darah pasien kembali meningkat menjadi 200/100. Dari pemberian
obat tersebut, diketahui DRP (Drug Related Problem) yang perlu diperhatikan adalah adanya
pemberian furosemid, captopril, nifedipine, dan clonidin dapat meningkatkan risiko hipotensi.
Pemberian captopril dapat menimbulkan efek samping berupa batuk kering. Kalitake mempunyai
efek samping konstipasi,salbutamol nebul dapat meningkatkan efek hipokalemia. Disamping 17
penggunaan obat di atas, pada setiap minggu pasien juga melakukan terapi hemodialisis untuk
penanganan CKD stadium V. Adapun jadwal hemodialisis pasien dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.
Dalam masa pengobatan, pasien disarankan melakukan monitoring serum kreatinin dan
kalium saat penggunaan captopril setelah 1 minggu, dan jika serum kreatinin dan kalium lebih dari
30% mak dilakukan penghentian penggunaan captopril. Pasien juga disarankan melakukan
monitoring kadar kalium dan tekanan darah serta efek smaping batuk kering akibat penggunaan
captopril.
Adapun Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) yang dapat diberikan kepada pasien :
1. Captopril diminum 2 kali sehari pada saat perut kosong, satu jam sebelum makan atau 2 jam
setelah makan. Waspada efek samping captopril dapat menyebabkan batuk kering.
2. Furosemid diminum 3 kali sehari (setiap 8 jam). Dapat diberikan bersama dengan makanan
untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada saluran pencernaan.
3. Nifedipin diminum 3 kali sehari (setiap 8 jam). Diminum saat perut kosong, satu jam sebelum
makan atau 2 jam setelah makan.
4. Clonidin diminum 3 kali sehari (setiap 8 jam). Dapat diberikan bersama dengan makanan.
5. Asam folat diminum 2 kali sehari. Dapat diberikan bersama dengan makanan.
6. Kalitake diminum 3 kali sehari (setiap 8 jam). Dapat diberikan bersama dengan makanan.
7. Calcii glukonas diminum 3 kali sehari (setiap 8 jam). Dapat diberikan bersama dengan
makanan.
18
No Hari Tanggal
1. Rabu 9 Maret 2011
2. Sabtu 12 Maret 2011
3. Sabtu 19 Maret 2011