ISK ppt
-
Upload
fabian-fabiansyah -
Category
Documents
-
view
414 -
download
23
description
Transcript of ISK ppt
DI SUSUN OLEH :FITRIANA RAHMAWATI
G1A212007
PEMBIMBING :dr. Supriyanto, Sp.A
PRESENTASI REFERATINFEKSI SALURAN KEMIH
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
ISKInfeksi yang sering menimbulkan penyakit pada anak. Prevalensi anak usia 2 tahun- 2 bulan 5%,
anak < 6 tahun, perempuan 3-7%, laki-laki 1-2%
Menimbulkan mortalitas dan
problem kesehatan jangka panjang
ISK pada anak memiliki
gejala yang tidak khas penentuan diagnosis
mengalami kesulitan
• Memberikan informasi ilmiah tentang infeksi saluran kemih yang meliputi definisi, epidemiologi, etiologi, faktor resiko manifestasi klinis, patogenesis, penegakan diagnosis, penatalaksanaan, komplikasi dan prognosis.
TUJUAN
• Memberi bahan pembelajaran yang baik mengenai Infeksi Saluran Kemih bagi mahasiswa kepaniteraan klinik RSUD Prof dr Margono Soekarjo Purwokerto.
MANFAAT
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISIInfeksi saluran kemih adalah suatu keadaan yang menunjukkan adanya infeksi (adanya pertumbuhan dan perkembang biakan bakteri) dalam saluran kemih, meliputi infeksi parenkim ginjal sampai infeksi di kandung kemih
EPIDEMIOLOGIISK sering terjadi pada bayi dan anak kecil, 5% penderitanya memiliki gejala yang samar dengan resiko kerusakan ginjal yang lebih besar dibandingkan dengan anak yang usianya lebih besar.Kejadian ISK pada anak perempuan mencapai 5%, sedangkan pada anak laki-laki 1-2%.
ETIOLOGI
Escherichia coli
Proteus mirabilis
Klebsiella pneumonia
Pseudomonas aeruginosa
Streptococcus faecalis
Streptococcus viridians
Staphylococcus epidermidis
Candida albicans
FAKTOR RESIKO
KELAINAN FUNGSI ATAU ANATOMI
GANGGUAN PENGOSONGAN
KANDUNG KEMIH
OPERASI SALURAN KEMIH
KEKEBALAN TUBUH YANG RENDAH
GANGGUAN PERTUMBUHAN
RIWAYAT ISK SEBELUMNYA
KONSTIPASI
MASSA DI ABDOMEN
PENGGUNA ANTIBIOTIK
KLASIFIKASIINFEKSI SALURAN
KEMIH ATAS
INFEKSI SALURAN
KEMIH BAWAH
ATYPICAL URINARY TRACT
INFECTIONS
ISK BERULANG
MANIFESTASI KLINIS• Usia ini seringkali tidak menimbulkan gejal infeksi saluran
kemih. Manifestasi yang muncul berupa sepsis neonatorum, kuning berkepanjangan, gagal tumbuh dan tidak mau menyusu.
USIA < 2 BULAN
• Bayi dan anak usia ini mengalami demam yang tidak diketahui penyebabnya. Selain demam, dapat timbul gejala seperti rewel, tidak mau menyusu, nyeri perut, muntah, diare, menangis saat berkemih serta kencing berbau busuk.
USIA 2 BULAN – 2
TAHUN
• Gejala yang muncul berupa demam dan gejala sistemik lain. gejala yang lain yaitu tidak napsu makan, rewel, serta nyeri pada perut pada bagian suprapubis, punggung dan panggul dengan atau tanpa disertai gangguan berkemih, dan kencing berbau busuk.
USIA 2 – 6 TAHUN
• Gejala yang timbul berupa ngompol, sering kencing, sakit saat kencing atau sakit pinggang. USIA > 6
TAHUN
PATOGENESIS
PENEGAKAN DIAGNOSIS
GEJALA DAN TANDA
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Penunjang
Px Darah Px Urinalisis
Px Mikrobiologi
Px Radiologi
Penatalaksanaan Penatalaksaan akut :1. Bayi usia < 3 bulan
rujuk ke spesialis2. Bayi usia > 3 bulan dengan ISK atas
antibiotik oral selama 7-10 hari : golongan sepalosporin.atau antibiotik IV selama 2 sampai 4 hari, dilanjutkan antibiotik oral sampe 10 hari.contoh : sefotaksim (100 mg/kgBB/hari) atau ampisilin (100 mg/kgBB/hari) dengan gentamisin (3 mg/kgBB/hari)
3. Bayi usia > 3 bulan dengan ISK bawahantibiotik oral selama 3 haricontoh : kombinasi sulfametoksasol (20 mg/kgBB/hari) dengan trimetoprim (4mg/kgBB/hari), nitrofurantoin (5-7 mg/kgBB/hari terbagi dalam 3-4 dosis), atau amoksisilin (50 mg/kgBB/hari)
Penatalaksanaan jangka panjang :1. Mencegah kekambuhan2. Antibiotik profilaksis
Diberikan antibiotik kombinasi sulfametoksasol-trimetoprim atau nutrofurantoin. Dosis yang diberikan adalah sepertiga dosis terapetik dan diberikan sekali sehari
3. Pemeriksaan mikrobiologisDiperiksa 1 minggu setelah selesai pengobatanSetiap 3 bulan selama 1 sampai 2 tahun
4. Pemeriksaan USGindikasinya adalah :a. Bayi atau anak yang mengalami atypical urinary tract infection. b. Bayi yang berusia kurang dari 6 bulan yang pertama kali mengalami infeksi saluran kemih dan respon terhadap pengobatan. .c, Bayi berusia kurang dari 6 bulan yang mengalami infeksi saluran kemih bawah berulang
Komplikasi
Reaksi alergi
Inflamasi lobus ginjal atau
abses ginjal
Jaringan parut
hipertensi
Gangguan fungsi ginjal
Prognosis
Baik
Ringkasan 1. Infeksi saluran kemih adalah suatu keadaan yang menunjukkan adanya infeksi (adanya pertumbuhan dan perkembang biakan bakteri) dalam saluran kemih, meliputi infeksi parenkim ginjal sampai infeksi di kandung kemih.2. Penyakit ini disebabkan oleh beberapa mikroorganisme yaitu Escherichia coli, Proteus mirabilis, Klebsiella pneumonia, Pseudomonas aeruginosa, Streptococcus faecalis, Streptococcus viridians, Staphylococcus epidermidis, dan Candida albicans. 3. Faktor resiko yang mempengaruhi timbulnya infeksi saluran kemih adalah kelainan fungsi atau kelainan anatomi saluran kemih, gangguan pengosongan kandung kemih atau jarang berkemih, operasi saluran kemih, kekebalan tubuh yang rendah, gangguan pertumbuhan, riwayat infeksi saluran kemih sebelumnya, konstipasi, massa di abdomen, pasien yang mendapat antibiotik spectrum luas.
4. Klasifikasi infeksi saluran kemih terbagi menjadi infeksi saluran kemih atas, infeksi saluran kemih bawah, atypical urinary tract infection, dan infeksi saluran kemih berulang.5. Penegakan diagnosis ditentukan berdasarkan gejala klinis serta didukung oleh pemeriksaan penunjang.6. Penatalaksanaan infeksi saluran kemih terbagi menjadi penatalaksaan akut dan jangka panjang.7. Infeksi saluran kemih dapat menimbulkan komplikasi seperti reaksi alergi, inflamasi lobus ginjal atau abses ginjal, jaringan parut, hipertensi, gangguan fungsi ginjal.8, Prognosis infeksi saluran kemih adalah baik.
Daftar Pustaka1, Wennerstrom, M. et al. 2004. Primary and Acquired Renal Scarring in Boy and Girl with Urinary Tract Infections. Journal Pediatrics. 136 : 30-34.2, Williams, G.J. et al. 2001. Long term Antibiotics for Preventing Urinary Tract Infections in Children. Pediatrics. 111: 626-632.3. Hewit, I.K. 2008. Early Treatment for Acute Pyelonefritis in Children Fails to Reduce Renal Scarring. Pediatrics. 122: 486-490.4, Montini, G., Tuluss, K., Lewit, L. 2011. Febrile Urinary Tract Infections in Children. NEJM. 365 (3) : 239-250.5. Sheikh, N., Natalia, M., James, B., Max, H. 2008. Prevalence of Urinary Tract Infection in Childhood. PIDS. 27(4); 302-308.6. Salo, J. 2011. Urinary Tract Infection as a Cause of Chronic Kidney Disease. Pediatrics. 128 (5): 840-847.7. National Institute for Health and Clinical Excellence. 2007. Urinary Tract Infection in Children. London : National Collaborating Centre for Woman and Children Health. hal 1-15. Available at www.nice.org.uk pada 29 Juli 2013.8. Rusdijas, Rafita, R. 2004. Infeksi Saluran Kemih. Dalam Buku Ajar Nefrologi Anak. Edisi 2. Jakarta : Ikatan Dokter Anak Indonesia.
9. Mori, R. 2007. Diagnosis and Treatment of Urinary Tract Infection in Children. BMJ. 333 : 395-39710. Craig, JC. 2009. Antibiotic Prophylaxis and Reccurent Urinary Tract Infection in Children. NEJM. 361 : 1748-1759. 11. Ammenty, A. 2012. Febrile Urinary Tract Infection in Children ; Recommendation for Diagnosis and Treatment. Pediatrics. 101 : 451-457. 12. Ricardo, G. 2000. Gangguan Urologi pada Bayi dan Anak. Dalam Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 15. Vol 3. Jakarta : EGC. Hal 1863-1868.13. Zorc, JJ. 2005. Diagnosis and Management of Pediatric Urinary Tract Infections. Clinical Microbiology.18 (2): 417-422.14. American Academy Pediatrics. 2011. Urinary Tract Infections : Clinical Practice Guideline for Diagnosis and Management. Pediatrics. 128 (3) : 595-610.15. Maria, S. et al., 2011. Diagnosis and Management of an Initial UTI in Febrile Infants and Young Children. Pediatrics. 128 (3) : 749-770.
Terima Kasih