Isi
description
Transcript of Isi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jika berdasarkan pemeriksaan kandungan ternyata dalam suatu
pasangan keluarga sang istri mengandung bayi kembar, hal ini tentu akan
terkejut. Terlebih untuk ibu, sudah terbayang berbagai hal dan kecemasan
yang lebih dari bila hanya satu bayi.
Setelah mengetahui hal ini, hal pertama yang harus diingat adalah
jangan memaksakan diri untuk akan melakukan semuanya kelak seorang
diri. Pertama diskusikan dengan suami. Untuk mengurus seorang bayi saja
sudah cukup berat bagi seorang ibu, terlebih bila harus mengurus dua bayi
dalam waktu yang bersamaan. Karena itu perlu dipersiapkan sebaik-
baiknya segala hal untuk menyongsong kelahiran. Terutama disini
kerjasama dengan suami merupakan syarat mutlak.
Bisa dibayangkan dengan mudah betapa beratnya menanggung dan
mengurus 2 bayi sekaligus. Meski demikian sebenarnya kebahagiaan dan
kepuasan yang akan didapat juga dua kali lipat ! Karena itu tidak perlu
terlalu cemas sehingga malah menimbulkan efek sampingan yang tidak
baik. Sebaiknya manfaatkan waktu dan alihkan perhatian untuk
memikirkan hal-hal yang bisa dipersiapkan sejak dini.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP MEDIS
1. DEFENISI
Kehamilan ganda atau kehamilan kembar adalah kehamilan dengan
dua janin atau lebih.Kehamilan kembar terjadi bila 2 atau lebih ovum
mengalami pembuahan ( dizygotic) atau bila satu ovum yang sudah
dibuahi mengalami pembelahan terlalu dini sehingga membentuk 2
embrio yang identik (monozygotic).
Kembar monozygotik terjadi pada 2.3 – 4 per 1000 kehamilan pada
semua jenis suku bangsa, 30% dari semua jenis kehamilan
kembar.Kembar dizygotic (fraternal) adalah dua buah ovum yang
mengalami pembuahan secara terpisah, 70% dari semua jenis
kehamilan kembar.
Sejak ditemukannya obat-obat dan cara induksi ovulasi maka dari
laporan-laporan dari seluruh pelosok dunia, frekuensi kehamilan
kembar condong meningkat. Bahkan sekarang telah ada hamil kembar
lebih dari 6 janin.
15 tahun terakhir ini angka kejadian kehamilan kembar meningkat
oleh karena :
Pemakaian luas dari obat induksi ovulasi
Penerapan ART (assisted reproductive technology.
2
Morbiditas dan mortalitas maternal lebih tinggi pada
kehamilan kembar dibanding kehamilan tunggal akibat :
a. Persalinan preterm
b. Perdarahan
c. Infeksi traktus urinarius
d. Hipertensi dalam kehamilan
2/3 kehamilan kembar berakhir dengan persalinan janin tunggal
(sebagian embrio lain berakhir dalam usia kehamilan 10
minggu).Mortalitas perinatal kehamilan kembar terutama terjadi pada
kehamilan kembar monozygotik lebih tinggi dari kehamilan tunggal oleh
karena :
a. Kelainan kromosome
b. Prematuritas
c. Kelainan kongenital
d. Hipoksia
e. Trauma
2. ETIOLOGI
Dalam berbagai literatur disebut insiden kehamilan kembar adalah 1
kehamilan kembar dibanding 89 kehamilan tunggal. Sedangkan kembar
tiga 1 berbanding 89 pangkat dua, dan kembar empat 1 berbanding 89
pangkat tiga, dan seterusnya. Beberapa faktor berikut menurut Mariono
ikut berperan dalam menyebabkan terjadinya kehamilan ganda:
3
a. Ras/bangsa
Menurut literatur, ras berwarna seperti bangsa Asia dan
Afrika cenderung lebih besar mengalami kehamilan ganda
ketimbang ras kulit putih/Eropa. Meski belum dapat dibuktikan
secara empiris, tapi pada banyak kasus memang terlihat
kehamilan ganda lebih sering dialami ibu-ibu hamil kulit
berwarna dibanding mereka yang berkulit putih.
b. Usia
Dengan bertambahnya usia, kemungkinan terjadinya
kehamilan ganda semakin besar. Akan tetapi selepas umur 40
tahun, probabilitas terjadinya kehamilan ganda akan menurun
lagi.
c. Hereditas/ keturunan
Hamil kembar biasanya diwariskan secara maternal (garis
keturunan ibu). Bila dari garis keturunan ibu ada yang kembar,
maka prosentase melahirkan anak kembar lebih besar. Namun
tidak tertutup kemungkinan garis keturunan ayah bisa
menimbulkan kehamilan kembar. Yang pasti, insiden atau angka
kejadian dari garis maternal lebih besar dibanding dari garis
paternal.
d. Obat-obatan
Ibu yang memakai obat pemicu ovulasi untuk
mematangkan sel telurnya juga ikut meningkatkan peluang
4
terjadinya kehamilan kembar. Soalnya, dengan obat tersebut sel telur yang
matang pada setiap siklus jadi lebih dari satu. Obat ini biasanya diberikan
pada pasangan yang sulit hamil dengan faktor penyebab infertilitas indung
telur.
e. Prosedur fertilisasi in vitro
Di sini beberapa embrio yang sudah dibuahi diimplantasikan
dalam rahim. Jika semua berkembang dengan baik, maka terjadi
pertumbuhan lebih dari satu. Di atas usia kehamilan 30 minggu, berat
badan masing-masing janin ini umumnya lebih ringan dibanding janin
pada kehamilan tunggal di usia kehamilan yang sama. Perbedaan berat saat
persalinan bisa mencapai 1000-1500 gram. Penyebabnya diperkirakan
adalah regangan berlebih pada uterus, hingga sirkulasi darah di plasenta
mengalami penurunan.
3. PATOFISIOLOGI
Pada kembar identik atau kembar monozigote, proses terjadinya
yaitu pada saat pembuahan, satu ovum dibuahi oleh satu sel sperma.
Kemudian terbentuk zigote. Zigote membelah secara mitosis, dari 1 sel
menjadi 2, dari 2 sel menjadi 4 dan seterusnya yang disebut fase morula,
blastula, gastula, dan neurula.Bila pembelahan seperti diatas terjadi pada
fase morula (1-3 hari setelah pembuahan), maka setiap embrio akan
memiliki kantong ketuban yang berbeda dan satu plasenta. Kemudian pada
5
fase primitif, akan terjadi pemisahan sempurna yang akan berkembang
menjadi 2 (atau lebih) janin yang kembar identik.
Bila pada fase primitif terjadi gangguan, atau terdapat kegagalan
pembelahan, maka biasanya akan menimbulkan kecacatan fisik atau
dempetnya bagian tubuh tertentu. Ketidaksempurnaan akibat gangguan
segmentasi inilah yang menyebabkan proses pemisahan dua jabang bayi
tak berlangsung sempurna dan disebut kembar siam.Pada kembar fraternal
atau kembar dizigote, dimana terjadi dua ovum yang matang secara
bersama – sama dibuahi oleh masing masing 1 sel sperma. Sehingga pada
proses pembelahan selanjutnya akan terbentuk 2 janin dengan 2 plasenta, 2
amnion dan 2 korion yang terpisah, tetapi masih dalam satu rahim.
4. MANISFESTASI KLINIK
Gejala – gejala yang timbul akibat kehamilan kembar adalah
sebagai berikut :
a. Keluhan kehamilan lebih sering terjadi dan lebih berat.
b. Tanda-tanda yang sering terlihat :
Ukuran uterus lebih besar dari yang diharapkan.
Kenaikan berat badan ibu berlebihan.
Polihidramnion.
Riwayat ART (Assisted Reproductive Technology).
Kenaikan MSAFP (maternal serum alpha feto protein).
Palpasi yang meraba banyak bagian kecil janin.
6
Detik Jantung Janin lebih dari 1 tempat dengan
perbedaan frekuensi sebesar > 8 detik per menit.
5. KLASIFIKASI MEDIS
Jenis kehamilan kembar menurut Manuaba dan Mochtar (1990)
meliputi:
1. Kehamilan kembar monozigote (identik).
Merupakan kehamilan kembar yang berasal dari satu ovum
sehingga disebutkan juga hamil kembar identik atau hamil kembar
homolog atau hamil kembar uniovuler.
Kehamilan kembar monozigote dapat terjadi karena:
a. Satu ovum dengan 2 inti, hambatan pada tingkat blastula.
b. Hambatan pada tingkat segmentasi.
c. Hambatan setelah amnion terbentuk, tetapi sebelum primitive
strike (4 – 5 minggu kehamilan).
Hamil kembar ini mempunyai ciri sebagai berikut:
Jenis kelamin sama.
Biasanya kembar identik.
Mempunyai gen yang sama.
Pada kehamilan dalam rahim terdapat 1 plasenta, 1
korion, 2 amnion.
ada hamil kembar monozigote dapat terjadi kelainan
pertumbuhan seperti kembar siam
7
2. Kehamilan kembar dizigote
Merupakan kehamilan kembar 2 ovum, heterolog, glovuler
dan fraternal.
Kedua telur dapat berasal dari:
a. 1 ovarium dari 2 folikel de graff.
b. 1 ovarium dari 1 folikel de graff.
c. 1 dari ovarium kanan dan satu lagi dari ovarium
kiri.
Ciri kehamilan kembar dizigote yaitu:
Jenis kelamin dapat sama atau berbeda.
Mempunyai 2 plasenta, 2 amnion, 2 korion.
Pada kehamilan kembar digizote. Dapat terjadi satu janin meninggal dan
yang lain tumbuh sampai cukup bulan.Janin yang mati bisa diresorbsi (kalau pada
kehamilan muda) atau pada kehamilan agak tua janin jadi gepeng disebut fetus
papyraseus atau kompresus
8
Perbedaan kehamilan kembar monozigote dan dizigote
9
Perbedaan Kembar Monozigote
Kembar Dizigote
Plasenta
Khorion
Amnion
Tali pusat
Sekat kedua kantong
Jenis kelamin
Rupa dan sifat
Mata, kuping, gigi,
kulit
Ukuran antropologik
Sidik jari
Cara pegangan
Golongan darah
1 (70 %)
2 (30 %)
1 (70 %)
2 (30 %)
1 (70 %)
2 (30 %)
2 bersekutu
2 lapis
Sama
Sama
Sama
Sama
Sama
Bisa sama, bisa
satu kidal, uang
lain kanan
Sama
2 (100 %)
2 (100 %)
2 (100 %)
2 terpisah
4 lapis
Sama / tidak
Agak berlainan
Berbeda
Berbeda
Berbeda
Bisa sama, bisa
duanya kanan
Sama / tidak
3. Conjoined twins, suporfokundasi dan suporfotasi
a. Conjoined twins atau kembar siam
ialah kembar dimana janin melekat satu dengan yang
lainnya.
Misalnya:
- torakopagus (dada dengan dada)
- dominopagus (perlengketan kedua abdomen)
- kraniopagus (kedua kepala)
b. Suporfokundasi
ialah perbuahan 2 telur yang dikeluarkan pada ovum yang
sama pada dua kali koitus yang dilakukan pada jarak waktu yang
pendek.
10
d. Suporfetasi
Adalah kehamilan kedua yang terjadi pada beberapa
minggu atau setelah kehamilan pertama.
6. KOMPLIKASI
Komplikasi yang terjadi pada kehamilan kembar meliputi hal – hal
berikut :
a. Malformasi janin.
b. Prolaps tali pusat.
c. Hidramnion.
d. Anemia defisiensi besi pada bumil.
e. Pre eklampsia atau eklampsia.
f. Perdarahan antepartum, baik plasenta previa ataupun
solusio plasenta, yang dapat terjadi pada hampir 5 %
kehamilan kembar.
g. Perdarahan post partum.
h. Toxaemia gravidarum, lebih sering terjadi pada kehamilan
kembar dibandingkan dengan kehamilan tunggal.
7. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1.Temuan Laboratorium
Sebagian besar kehamilan kembar terdeteksi atas dasar
pemeriksaaan MSAFP dan atau ultrasonografi.
a. Kadar Hematokrit dan Hemoglobin menurun.
b. Anemia maternal : hipokromik normositik.
11
c. Kemungkinan terjadi gangguan pada pemeriksaan OGTT-
oral glucosa tolerance test.
2. Pemeriksaan ultrasonografi
Pemeriksaan ultrasonografi pada kehamilan kembar harus
dikerjakan. Pada kehamilan kembar dichorionic : jenis kelamin
berbeda, plasenta terpisah dengan dinding pemisah yang tebal (>
2mm) atau “twin peak sign” dimana membran melekat pada dua
buah plasenta yang menjadi satu.
8. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Penanganan dalam kehamilan
Prenatal yang baik untuk mengenal kehamilan kembar dan
mencegah komplikasi yang timbul, dan bila diagnosa telah
ditegakkan periksa akan lebih sering (1kali seminggu pada
kehamilan 32 minggu ke atas).Setelah kehamilan 30 minggu,
koitus dan perjalanan jauh dilarang, karena akan merangsang
partus premafurus.
Pemakaian gurita korset yang tidak terlalu ketat dibolehkan,
supaya terasa lebih ringan dan pemeriksaan darah lengkap.
2. Penanganan dalam persalinan
Bila anak satu letaknya membujur, kala satu diawasi seperti
biasa ditolong seperti biasa dengan episiotomi
mediolateralis.Setelah itu baru waspada, lakukan periksa luar,
12
periksa dalam untuk menentukanKeadaan janin II. Tunggu, sambil
memeriksa tekanan darah itu dan lain-lain.
a. Biasanya dalam 10-15 menit his akan kuat lagi. Bila janin II
letaknya membujur, ketuban dipecahkan pelan-pelan supaya air
ketuban tidak deras mengalir keluar.Tunggu dan pimpinan
persalinan anak II seperti biasa.
b. Awas akan kemungkinan terjadinya perdarahan post partum,
maka sebaiknya dipasang infuse profilaksis.
c. Bila ada kelainan letak anak II, melintang atau terjadi prolaps
tali pusat dan solusio plasentae, maka janin dilahirkan dengan
cara operatif obstetric;
Pada letak lintang coba versi luar dulu atau lahirkan
dengan cara versi dan ekstrasi.
Pada letak kepala persalinan dipercepat dengan ekshasi
vakum atau forseps.
Pada letak bokong atau kaki; ekstraksi bokong atau
kaki.
~ Indikasi section caecarea hanya pada;
Janin I letak lintang.
Terjadi prolaps tali pusat.
Plasenta praevia.
Terjadi interlocking pada letak kedua janin 69; anak
satu letak sungsang dan anak II letak kepala.
13
d. Kala IV diawasi terhadap kemungkinan terjadinya perdarahan
postpartum; berikan suntikan sinto-metrin yaitu l0 satuan
sintosinon tambah 0,2 mg methergin intravena.
B. KONSEP KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
a. Pemeriksaan fisik
Inspeksi
Perut lebih besar dari tuanya kehamilan.
Palpasi
Fundus uteri lebih tinggi tidak sesuai dengan usia
kehamilan. Teraba 3 bagian besar janin, teraba 2
balotement, teraba gerakan – gerakan janin yang lebih
banyak, serta teraba banyak bagian – bagian kecil.
Auskultasi
Terdengar 2 denyut jantung janin pada 2 tempat
yang agak berjauhan dengan perbedaan kecepatan
sedikitnya 10 denyut permenit atau sama – sama dihitung
dan berselisih 10.
Vaginal toucher
Mungkin teraba kepala yang sudah masuk kedalam
rongga pinggul diatas simphisis teraba bagian besar.
2. ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah
DS: Klien mengeluh Kehamilan ganda Ketidakseimbangan
14
tidak nafsu makan, mual,
muntah
DO: klien terlihat lemah
Perubahan hormone
Mual,muntah,anoreksia
Ketidakseimbangan nutisi
kurang dari kebutuhan
tubuh
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
DS: Klien mengeluh
sering BAK
DO: Uterus membesar
sesuai usia ke-
hamilan,inkontinensia
urine
Kehamilan ganda
Kepekaan uterus meningkat
Uterus membesar sesuai
usia kehamilan
Tekanan abdomen
meningkat
Perubahan eliminasi urine
Perubahan eliminasi
urine
DS: Klien mengeluh
sakit dan terbatasnya
aktivitas
DO: BB: 70 Kg,
kehamilan kembar baru
pertama kalinya, TD:
140/90mmHg,
Nadi:80x/mnt
Kehamilan ganda
Kepekaan uterus meningkat
Resiko tinggi intoleransi
aktivitas
Resiko tinggi
intoleransi aktivitas
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
15
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
mual, muntah, anoreksia.
2. Perubahan eliminasi urine b.d pembesaran uterus dan
peningkatan tekanan abdomen.
3. Resiko tinggi intoleransi aktivitas b.d kepekaan uterus
meningkat.
4. INTERVENSI KEPERAWATAN
DX 1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual,
muntah, anoreksia.
Tujuan : kebutuhan nutrisi adekuat
Krireria hasil :
mual dan muntah berkurang.
Berat badan meningkat karena adanya kehamilan ganda dan sesuai
dengan usia kehamilan.
Nafsu makan meningkat.
Intervensi
1. Kaji pola makan klien saat ini dan masa lalu.
16
Rasional: memastikan status nutrisi sebelum konsepsi adalah penting
untuk manajemen perkembangan janin yang tepat, khususnya jaringan
otak pada minggu awal kehamilan.
2. Timbang berat badan klien, bandingkan berat badan saat ini dengan berat
badan kehamilan.
Rasional: berat badan yang kurang beresiko terhadap anemia, defisiensi
vitamin, mineral, protein.
3. Berikan informasi tentang resiko penurunan berat badan selama kehamilan
dan tentang kebutuhan makanan klien dan janin.
Rasional: meningkatkan pengetahuan klien guna memperbaiki status gizi.
4. Anjurkan makan sedikit tapi sering dan sajikan dalam keadaan hangat,
menu seimbang.
Rasional: menghindari mual saat makan sehingga makanan dapat masuk
ke tubuh.
DX 2: Perubahan eliminasi urine b.d pembesaran uterus dan peningkatan
tekanan abdomen.
Tujuan: Pola elminasi BAK normal (frekuensi, jumlah).
Kriteria hasil:
Fekuensi berkemih 6 – 7 kali/hari.
Dapat mengidentifikasi cara–cara untuk mencegah statis urunarius.
Intervensi:
17
1. Berikan informasi tentang perubahan perkemihan sehubungan
dengan trimester ketiga.
Rasional: membantu klien memahami alasan fisiologis dari
frekuensi berkemih dan nokturia. Pembesaran uterus trimester
ketiga menurunkan kapasitas kandung kemih, mengakibatkan
sering berkemih.
2. Anjurkan klien untuk melakukan posisi miring kiri saat tidur,
perhatikan keluhan nokturia.
Rasional: meningkatkan perfusi ginjal, memobilisasi bagian
yang mengalami edema dependen, edema berkurang pada pagi
hari (pada kasus edema fisiologis).
3. Berikan informasi mengenai perlunya masukan cairan 6 sampai
8 gelas perhari.
Rasional: mempertahankan tingkat cairan.
DX 3: Resiko tinggi intoleransi aktivitas b.d kepekaan uterus
meningkat.
Tujuan: Kebutuhan ADL klien terpenuhi.
Kriteria hasil:
Klien dapat menyatakan kesadaran terhadap toleransi aktivitas.
Klien dapat merencanakan perubahan yang perlu pada gaya
hidup / aktivitas setiap hari.
Bebas dari kelelahan berlebihan atau kepekaan / kontraksi terus
menerus dari uterus.
18
Intervensi:
1. Anjurkan klien melakukan aktivitas dengan istirahat yang cukup.
Rasional: menghemat energi dan menghindari pengerahan tenaga
terus menerus untuk meminimalkan kelelahan.
2. Anjurkan istirahat yang adekuat dan penggunaan posisi miring kiri.
Rasional: meningkatkan aliran darah ke uterus dan dapat
menurunkan kepekaan uterus.
3. Tekankan pentingnya aktivitas hiburan yang tenang.
Rasional: mencegah kebosanan dan menigkatkan kerja sama dengan
pembatasan aktivitas.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kehamilan ganda atau kehamilan kembar adalah kehamilan dengan
dua janin atau lebih.Kehamilan kembar terjadi bila 2 atau lebih ovum
mengalami pembuahan ( dizygotic) atau bila satu ovum yang sudah
19
dibuahi mengalami pembelahan terlalu dini sehingga membentuk 2
embrio yang identik (monozygotic).
Kembar monozygotik terjadi pada 2.3 – 4 per 1000 kehamilan pada
semua jenis suku bangsa, 30% dari semua jenis kehamilan
kembar.Kembar dizygotic (fraternal) adalah dua buah ovum yang
mengalami pembuahan secara terpisah, 70% dari semua jenis
kehamilan kembar.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda. (2001). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Penerbit Buku
Doenges, Marilynn E. 2004. Rencana asuhan keperawatan. EGC: Jakarta
Hamilton, C. Mary. 2002. Dasar-dasar Keperawatan Maternitas, edisi 6, EGC: Jakarta
http://drnyol.info/obgyn-grey-zone/in-gynecology/KEHAMILAN-GANDA/
http://cakmoki86.wordpress.com/2007/02/16/kehamilan gemeli /
20
http://www.askep-askeb.cz.cc/2010/01/aske-kehamilan-kembar.html
Hacker, Neville F, Moore, J. G., 2001, Essential Obstetri dan Ginekologi, Ed. 2,
Hipokrates, Jakarta.
Manuaba, I.B.G., 2001, Kapita Selekta Pelaksanaan Rutin Obstetric Ginekologi & KB,
EGC, Jakarta.
21