Isi

14
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kayu adalah suatu bahan yang dihasilkan dari sumber kekayaan alam, merupakan bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan keinginan dan kemajuan teknologi. Bahan ini telah digunakan selama ratusan ribu tahun sebagai bahan bakar dan bahan konstruksi. Terdiri dari bahan organik, alami komposit dari serat selulosa (yang kuat dalam ketegangan) tertanam dalam matriks dari lignin yang tidak mudah di kompresi. Kayu, kadang-kadang hanya didefinisikan sebagai sekunder xilem pada batang pohon, atau didefinisikan lebih luas untuk mencakup jenis yang sama dari jaringan di tempat lain seperti pada akar pohon atau tanaman lain seperti semak. Dalam pohon hidup telah melakukan fungsi pendukung, memungkinkan tanaman berkayu untuk tumbuh besar atau untuk membela diri sendiri. Hal ini juga menengahi transfer air dan nutrisi ke daun dan jaringan berkembang lainnya. Kayu juga dapat merujuk kepada bahan tanaman lainnya dengan properti yang sebanding, dan untuk materi rekayasa dari kayu, atau keripik kayu atau fiber. Bumi terdapat sekitar satu triliun ton kayu, yang tumbuh pada dari 10 miliar ton per tahun. Pada tahun 1991, sekitar 3,5 miliar meter kubik kayu yang dipanen. Dominan di perabotan dan konstruksi bangunan.

description

Isi

Transcript of Isi

BAB I

PENDAHULUANLatar Belakang

Kayu adalah suatu bahan yang dihasilkan dari sumber kekayaan alam, merupakan bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan keinginan dan kemajuan teknologi. Bahan initelah digunakan selama ratusan ributahun sebagai bahan bakardan bahan konstruksi. Terdiri dari bahan organik, alami komposit dari serat selulosa (yang kuat dalam ketegangan) tertanam dalam matriks dari lignin yangtidakmudahdikompresi.Kayu, kadang-kadang hanya didefinisikan sebagai sekunderxilempadabatangpohon, atau didefinisikan lebih luas untuk mencakup jenis yang sama dari jaringan di tempat lain seperti pada akar pohon atau tanaman lain seperti semak. Dalam pohon hidup telah melakukan fungsi pendukung, memungkinkan tanaman berkayu untuktumbuh besaratau untukmembela dirisendiri.Hal inijuga menengahitransferairdan nutrisi ke daun dan jaringan berkembanglainnya.Kayu jugadapatmerujuk kepadabahan tanaman lainnya dengan properti yang sebanding, dan untuk materi rekayasa dari kayu, atau keripikkayu atau fiber. Bumi terdapat sekitar satu triliun ton kayu, yang tumbuh pada dari 10 miliar ton pertahun. Pada tahun 1991,sekitar3,5 miliarmeterkubik kayu yang dipanen. Dominan diperabotan dan konstruksi bangunan. Berbagai jenis cacat pada kayu dapat mempengaruhi perlemahan sebuah bangunan yang menggunakan konstruksi kayu karena dengan adanya cacat kayu maka terjadi penurunan kekuatan kayu. Bagi produsen kayu, cacat kayu merupakan kerugian yang dapat menyebabkan penurunan harga kayu, meskipun demikian sebaiknya produsen tetap melindungi hak konsumen dengan membritahukan cacat kayu tersebut, mengingat resiko keruntuhan bangunan yang mengerikan dapat terjadi karena cacat kayu yang tidak diantisipasi sebelumnya.

Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ni adalah untuk mengetahui kelas mutu kayu bangunan dengan analisa cacat kayu di UD. DAMEN. BAB II

PEMBAHASANA. Profil Perusahaan

UD. DAMEN (khusus perkayuan) berdiri sejak tahun 2000. UD. DAMEN terletak di jalan Bunga Cempaka No.155 pasar III Padang Bulan. Pemilik UD. DAMEN adalah bapak Damai Barus. B. Kerusakan dan Cacat pada Kayu

Kerusakan kayu adalah menurunnya kekuatan kayu akibat adanya/terjadinya retak-retak, pecah-pecah, belah, pelapukan karena cuaca, serangan serangga atau jamur; juga menurunnya mutu kayu akibat terjadinya perubahan warna, berubahnya nilai dekoratif. Hal ini dapat diakibatkan oleh ulah manusia yang kurang cermat dalam mengelola kayu, misalnya :- pemeliharaan hutan yang kurang baik

- cara penebangan pohon yang salah,- pembagian kayu yang keliru,

- cara menggergaji yang keliru, dan

- pengeringan kayu yang tidak sesuai.Cacat mata kayu merupakan lembaga atau bagian cabang yang berada didalam kayu. Mata kayu dapat dibedakan :

a. Mata kayu sehat : Mata kayu yang tidak busuk, berpenampang keras, tumbuh kukuh dan rapat pada kayu,berwarna sama atau lebih gelap dibandingkan dengan kayu sekitarnya.

b. Mata keyu lepas: Mata kayu yang tidak tumbuh rapat pada kayu, biasanya pada proses pengerjaan, matakayu ini akan lepas dan tidak ada gejala busuk.

c. Mata kayu busuk: Mata kayu yang menunjukkan tanda-tanda pembusukan dan bagian-bagian kayunyalunak atau lapuk, berlainan dengan bagian-bagian kayu sekitarnya

Pengaruh mata kayu :

a. Mengurangi sifat keteguhan kayub. Menyulitkan pengerjaan karena kerasnya penampang mata kayu.c. Mengurangi keindahan permukaan kayu

d. Menyebabkan lubangnya lembara-lembaran finir.Pecah dan belah : Pada kayu bulat sering terlihat adanya serat-serta yang terpisah memanjang; Berdasarkanketentuan pengujian kayu, maka : lebar terpisahnya serat 2 mm, dinamakan retak.

Lebar terpisahnya serat 6 mm, dinamakan pecah

Lebar terpisahnya serat 6 mm, dinamakan belah

Penyebab terjadinyacacat pecahdan belahdiantaranya :

- Ketidakseimbangan arah penyusutan pada waktu kayu menjadi kering.

- Tekanan di dalam tubuh kayu yang kemudian terlepas padawaktu kayu ditebang.

- Kesalahan dalam teknik penebangan atau menimpa benda-benda keras.

Pengaruh cacat pecah atau belah :- Mengurangi keteguhan tarik

- Mengurang keteguhan kompresi, distrubsi beba jadi tidak merata.

- Keteguhan geser berkurang, akibat luasan daerah yang menahan bebanberkurang.Hati rapuh adalah pusat lingkaran tumbuh kayu bulat. Cacat hatirapuh merupakan tanda khas yang umum dimilikikayu daun lebar yang umum tumbuh didaerah tropis, seperti :meranti. Bagian kayu yang rapuh ummnyamenunjukkan tanda-tanda berkurangnya kekerasan dan kepadatan namun hati rapuh yang dimaksud tidakmenunjukkan tanda-tanda pembusukan yang nyata.Cacat hati rapuh mengurangi kekuatan terhadap kayu. Cacat ini akanmenyulitkan proses pembuatan finirsecara rotary (pengupasan) karena tidak adanya kekuatan dari sumbu mesin untuk mencengkram dolok tersebut.Arah serat : Beberapa jenis kayu seperti lara, kesambi, memiliki serat yang berpadu sehingga kayu sulit dikerjakan(misalnya pada proses ketam) dan hal ini dianggap merugikan, namunmempunyai keteguhan belah yang tinggi.Jenis kayu ini mempunyai serat yang melintang artinya tidak sejajardengan sumbu batang dan jenis seratsemacam ini akan mengurangi keteguhan kayu.

Cacat akibat jamur penyerang kayu : Jamur penyerang kayu dapat dibedakan menjadi :

a. jamur pembusuk kayu

b. jamur pelapuk kayu

c. jamur penyebab noda kayu

Pada tahap permuaan serangan jamur akan mengakibatkan timbulnya kerapuhan kayu yang nyata,cenderung kayu akan mengalami patah secara mendadak jika diberi beban dengan perubahan bentuk sedikit serta patahan halus tidak berserpih. Untuk jamur penyebab noda kayu, secara umum sedikit sekali pengaruhnya terhadap kekuatan kayudan biasanyatidak menurunkan kekuatan yang besar, pengaruh terbesar adalah mengurangi keindahan, akibat timbulnya warna-warna yang kotor (noda-noda).Cacat akibat Serangga perusak kayu : Jenis serangga perusak kayu, diantaranya : rayap, kumbang kayu, dan bubukkayu. Kayu merupakan makanan dan tempat tinggal serangga tersebut, sehingga jelas bahwa serangga-serangga tersebut akan membuat lubang-lubang terowongan didalam kayu yang mengakibatkan kekuatan kayu akan berkurang.Lubang gerek dan lubang cacing laut adalah lubang-lubang pada kayu yang disebabkan oleh serangga penggerek danleubang cacinglaut adalah lubang-lubang yang disebabkan oleh cacing laut. Lubang gerek yang kecil hanya akan menurangi keindahan kayu saja, tetapi jika banyak akan mengakibatkan menurunnya kekuatan kayu, bahkan kayu tidak bias dimanfaatkan lagi. Begitu halnya dengan lubang cacing.HASIL DAN PEMBAHASANHasil

Potongan Kayu Jenis

kayuUkuranMata kayuRetak PingulKelas Mutu

Papan tebalMeranti4x25a. 2cm

b. 1,4cm

= 2,4cm-1,2cmB

Meranti4x25--1,6cm C

Meranti4x25---C

Meranti4x251,5 cm--A

Meranti4x25---A

Papan tipisPunak 2x20---A

Punak 2x20a. 2,5cm

b. 1,7cm

= 4,2cm 0,3cm0,8cmB

Punak 2x20-0,2cm1,3cmB

Meranti2x202cm-2cmB

Meranti2x20---A

KasoDamar5x72,1 cm--B

Meranti5x72 cm-2cmB

Meranti5x71,8 cm0,8cm1,6cmB

Meranti5x7--1 cmB

Damar5x7--A

BalokMeranti7x92,3cm-2cmC

Meranti7x9-0,4 cm-A

Damar7x9-0,3cm-A

Damar7x93cm 0,7cm2cmC

Meranti7x92cm-1cmB

Pembahasan

Dari hasil pengamatan dan identifikasi yang kami lakukan di UD. Damen didapat jenis kayu yang paling mendominasi adalah jenis Meranti, sedangkan untuk jenis lainnya ada Punak dan Damar. Dari tabel diatas dapat kita lihat pada Papan tebal yang kami amati dan semuanya adalah jenis Meranti, didapat 2 jenis Meranti yg termasuk kayu kelas Mutu A walaupun salah satunya mempunyai mata kayu sebesar 1,5 cm ini dikarenakan untuk kelas kayu Mutu A mempunyai toleransi Mata Kayu sebesar 1/6 dari lebar kayunya, dan salah satunya untuk Papan tebal jenis kayu Meranti terdapat kayu kelas mutu B dikarenakan memiliki mata kayu cukup lebar yaitu 2,4 cm dan 2 jenis kayu Meranti lainnya tergolong kelas Kayu Mutu C.

Untuk potongan kayu Papan tipis terdapat 2 jenis kayu yaitu Punak dan Meranti yang termasuk kelas kayu mutu A, dikarenakan setelah kami amati tidak terdapat Mata Kayu, retak dan pingul pada kayu tersebut. Untuk 3 jenis kayu lainnya termasuk kelas kayu mutu B karena terdapat mata kayu cukup lebar sebesar 4,2 cm dan 2 cm serta pingul 1,3 cm dan 2 cm.

Pada pemotongan kayu model kaso hanya terdapat satu kayu kelas mutu A, dikarenakan banyaknya kayu model kaso yang memiliki mata kayu dan pingul yang cukup besar, hal ini diakibatkan oleh ulah manusia yang kurang cermat dalam mengelola kayu, misalnya : pemeliharaan hutan yang kurang baik, cara penebangan pohon yang salah, pembagian kayu yang keliru, cara menggergaji yang keliru, dan pengeringan kayu yang tidak sesuai.

Selanjutnya untuk kayu model balok dari identifikasi yang kami lakukan ada 2 jenis kayu yaitu Damar dan Meranti yang tergolong kayu jenis A walaupun terdapat sekitar 0,3 sampai 0,4 cm retak pada kayu tetapi masih termasuk kayu mutu A karena panjang retaknya tidak lebih dari 1/5 dari tebal kayu. Dari pengamatan dan hasil table kita lihat untuk Mata Kayu yang paling besar terdapat di Kayu model Papan tipis dengan Jenis pohon Punak yang memiliki lebar mata Kayu 4,2 cm sedangkan untuk kayu yang memiliki retak hampir tidak mengalami kerusakan yang begitu panjang dan masih dapat ditoleransi, selanjutnya untuk kayu yang memiliki pingul terbesar terdapat di kayu model Kaso, balok dan papan tipis yang ukurannya mencapai 2 cm.

Kerusakan pada kayu terjadi karena tindakan-tindakan atau karena keadaan yang mengakibatkan kekuatan kayu menurun, harga kayu menurun, dan mutu dan nilai pakai kayu berkurang atau kayu sama sekali tak terpakai.BAB III

KESIMPULAN

Kesimpulan

Dari hasil survey dan identifikasi kayu sebanyak 20 jenis berbagai model kayu yang dilakukan di UD DAMEN terdapat 7 jenis kayu yg termasuk golongan kelas mutu A sedangkan yang paling mendominasi adalah kayu kelas mutu B sebanyak 9 dan sisanya adalah kelas kayu mutu C. Dan didapat jenis kayu yang paling mendominasi adalah jenis Meranti. Kerusakan pada kayu terjadi karena tindakan-tindakan atau karena keadaan yang mengakibatkan kekuatan kayu menurun, harga kayu menurun, dan mutu dan nilai pakai kayu berkurang atau kayu sama sekali tak terpakai. Yang diakibatkan karena pemeliharaan hutan yang kurang baik, cara penebangan pohon yang salah, pembagian kayu yang keliru, cara menggergaji yang keliru, dan pengeringan kayu yang tidak sesuai.DAFTAR PUSTAKARusandi, R. 2012. Laporan Praktikum Struktur dan Sifat Kayu. Diakses melalui

http://www.academia.edu/5217691/LAPORAN_PRAKTIKUM_STRUKTUR_DAN_SIFAT_KAYU_IDENTIFIKASI_KAYU_DAN_SIFAT_FISI

K_KAYU_ [Diakses tanggal 16 Maret 2015]

Siti, N. 2010. Hasil Laporan Praktikum Cacat kayu. Diakses melalui

https://sitinjaksmar.wordpress.com/2010/12/25/39/ [Diakses tanggal 16

Maret 2015]Sulaeman, Rudianda. 2012. Penuntun Praktikum Struktur dan Sifat Kayu

Pekanbaru : Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Riau

LAMPIRAN

Pengamatan Kayu

Bermacam kayu hasil pemotongan

Wawancara terhadap salah satu pekerja

Salah satu papan tipis yang pecah

Kayu yang terdapat Mata Kayu

Tim Survey