isi

10
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Farmakologi ialah ilmu mengenai pengaruh senyawa terhadap sel hidup, lewat proses kimia khususnya lewat reseptor. Dalam ilmu kedokteran senyawa tersebut disebut obat, dan lebih menekankan pengetahuan yang mendasari manfaat dan risiko penggunaan obat. Karena itu dikatakan farmakologi merupakan seni menimbang (the art of weighing) . Farmakodinamik menyangkut pengaruh obat terhadap sel hidup, organ atau makhluk, secara keseluruhan erat berhubungan dengan fisiologi, biokimia, dan patologi. Farmakodinamik maupun farmakokinetik obat diteliti terlebih dahulu pada hewan sebelum diteliti pada manusia dan sebagai farmakologi eksperimental. 1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Apa yang dimaksud dengan transmisi sinyal biologis ? 2. Apa saja jenis reseptor bentuk enzim dalam transmisi sinyal biologis ? 1

description

BAB II

Transcript of isi

BAB IPENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG Farmakologi ialah ilmu mengenai pengaruh senyawa terhadap sel hidup, lewat proses kimia khususnya lewat reseptor. Dalam ilmu kedokteran senyawa tersebut disebut obat, dan lebih menekankan pengetahuan yang mendasari manfaat dan risiko penggunaan obat. Karena itu dikatakan farmakologi merupakan seni menimbang (the art of weighing).Farmakodinamik menyangkut pengaruh obat terhadap sel hidup, organ atau makhluk, secara keseluruhan erat berhubungan dengan fisiologi, biokimia, dan patologi. Farmakodinamik maupun farmakokinetik obat diteliti terlebih dahulu pada hewan sebelum diteliti pada manusia dan sebagai farmakologi eksperimental.1.2 RUMUSAN MASALAH1. Apa yang dimaksud dengan transmisi sinyal biologis ?2. Apa saja jenis reseptor bentuk enzim dalam transmisi sinyal biologis ?1.3 TUJUAN1. Tujuan UmumMeningkatkan pengetahuan calon-calon perawat tentang Ilmu Farmakologi dengan membahastentang Transmisi Sinyal Biologis, sehingga dapat mengaplikasikan dalam bidang keperawatan nantinya.2. Tujuan Khusus Untuk lebih mengerti, memahami, dan menerapkan tentang transmisi sinyal biologis. Untuk mengaplikasikan transmisi sinyal biologis dalam praktik keperawatan.1.4 MANFAATSesuai dengan latar belakang perumusan masalah dan tujuan penulisan yang hendak dicapai, maka manfaat yang dapat diharapakan dari penyusun ini adalah:1. Bagi PenulisDapat menambah wawasan dan pemahaman tentang transmisi sinyal biologis.2. Bagi Institusi PendidikanDigunakan sebagai sumber informasi, khasanah wacana kepustakaan serta dapat digunakan sebagai referensi bagi penulisan makalah selanjutnya.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian Transmisi Sinyal BiologisPenghantar sinyal biologis ialah proses yang menyebabkan suatu substansi ekstraseluler (Extracellular chemical messenger) menimbulkan suatu respons seluler fisiologis yang spesifik. System hantaran ini dimulai dengan penempatan hormone atau neorotransmiter pada reseptor yang terdapat dimembran sel atau didalam sitoplasma.Saat ini dikenal 5 jenis reseptor fisiologik. Empat dari reseptor ini terdapat dipermukaan sel, sedangkan satu terdapat pada sitoplasma. Dari 4 reseptor dipermukaan sel, satu reseptor meneruskan sinyal yang disampaikan ligandnya dari permukaan sel kedalam sitoplasma dan inti sel.

2.2 Jenis Reseptor bentuk EnzimReseptor yang terdapat dipermukaan sel terdiri atas reseptor dalam bentuk enzim, kanal ion G-protein, coupled receptor (G-PCR) Reseptor bentuk Enzim terdiri dari 2 jenis, yaitu:a. Yang menimbulkan fosforilasi protein efektor yang merupakan bagian reseptor tersebut pada membrane sel bagian dalam, berupa tirosin kinase, tirosin fosfatase, serin kinase, atau guanili kinase.b. Reseptor sitokin yang mempunyai ligand growth hormone, eritropoeitin, interperon dan ligand lain yang mengatur pertumbuhan dan diferensiasi.

Reseptor yang terdapat dalam sitoplasma merupakan protein terlarut pengikat DNA (Soluble DNA-binding protein) yang mengatur transkripsi gen-gen tertentu. Pendudukan reseptor oleh hormon yang sesuai akan menimbulkan sintesis protein tertentu. Second messenger sitoplasma,penghantar sinyal biologis dalam sitoplasma dilangsungkan dengan kerja second messenger antara lain berupa siklik-AMP (cAMP), ion Ca2+, 1,4,5-inositol trifosfat (IP3), diasligliserol (DAG), dan NO. Siklik-AMP (cAMP) ialah second messenger yang pertama kali ditemukan. Substansi ini dihasilkan melalui stimulasi adenilat siklase sebagai respon terhadap aktivasi bermacam-macam reseptor (misalnya reseptor adrenergic). Stimulasi adenilat siklase dilangsungkan lewat protein G8 dan adenilat siklase juga dapat distimulasi oleh Ca2+ (terutama pada neuron) toksin kolera, atau ion fluoride (F-).Ion Ca2+ sitoplasma merupakan second messenger lain yang berfungsi dalam aktivitas beberapa jenis enzim (misalnya fosolipase), menggiatkan aparat kontraktil sel otot, mencetuskan penglepasan histamine, dan sebagainya. Inositol triphosphate (IP3) dan diasilgliserol (DAG) merupakan second messenger pada transmisi sinyal di 1 adrenoseptor, reseptor vasopressin, asetikolin, histamine, platelet-derived growth factor, dan sebagainya.NO (nitric oxide) berperan dalam pengaturan dalam system kardiovaskuler, imunologi dan susunan saraf. Disamping sebagai perantara dalam fungsi sel normal, NO juga berperan dalam sejumlah proses patologis seperti syok septic, hipertensi, stroke dan penyakit neurodegenerative. Pada system vaskuler NO berperan menstimulasi guanilil siklase untuk memproduksi cGMP yang merupakan vasodilator.Pengaturan fungsi reseptor. Reseptor tidak hanya berfungsi dalam pengaturan fisiologi dan biokimia, tetapi juga diatur atau dipengaruhi oleh mekanisme homeostatic lain. Bila suatu sel dirangsang oleh agonisnya secara terus menerus maka akan terjadi desensitisasi (refrakterisasi atau down regulation) yang menyebabkan efek perangsangan selanjutnya oleh kadar obat yang sama berkurang atau menghilang. Sebaliknya bila rangsangan pada reseptor berkurang secara kronik misalnya pada pemberian -bloker jangka panjang, seringkali terjadi hiperaktivitas karena supersensivitas terhadap agonis.

BAB IIIPENUTUP

3.1 KESIMPULANBerdasarkan paparan materi yang telah di paparkan di atas farmakologi merupakan ilmu yang mempelajari ilmu obat-obatan yang berguna dalam penyembuhan bagi penyakit yang di derita klien. Sedangkan penghantar sinyal biologis ialah proses yang menyebabkan suatu substansi ekstraseluler (Extracellular chemical messenger) menimbulkan suatu respons seluler fisiologis yang spesifik.

3.2 SARANSetelah membaca dan memahami isi makalah ini, diharapkan perawat, mahasiswa calon perawat atau para pembaca bisa mempelajari dan mengetahui transmisi sinyal biologis. Sehingga bisa menjadi acuan untuk pembelajaran selanjutnya dalam keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA

Ed. Gunawan Gan Sulistia.dkk.2007.Farmakologi dan Terapi.Jakarta:Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran-Universitas Indonesia.Ed. Katzung G.Bertram.2007.Farmakologi Dasar dan Klinik.Jakarta:EGC.

1