Isi

20
 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Carl Frederick Gauss (1777-1885) adalah orang yang pertama kali memperkenalkan konsep kurva normal dalam bidang statistik. Konsep ini kemudian dikembangkan oleh Walter Shewhart  pada tahun 1920 yang menjelaskan bahwa 3 sigma dari nilai rata-rata (mean) mengindikasikan  perlunya perbaikan dalam sebuah proses. Pada akhir tahun 1970, Dr.  Mikel Harry, seorang insinyur senior pada  Motorola's Government Electronics Group  (GEG) memulai percobaan untuk melakukan  problem solving  dengan menggunakan analisa statistik. Dengan menggunakan cara tersebut, GEG mulai menunjukkan peningkatan yang dramatis: produk didesain dan diproduksi lebih cepat dengan bia ya yang lebih murah. Metode tersebut kemudian ia tuliskan dalam sebuah makalah berjudul "The Strategic Vision for Accelerating Six Sigma Within Motorola" Dr. Mikel Harry kemudian dibantu oleh Richard Schroeder, mantan exekutive Motorola, menyusun suatu konsep perubahan manajemen ( change management ) yang didasarkan pada data. Hasil dari kerja sama tersebut adalah sebuah alat pengukuran kualitas yang sederhana yang kemudian menjadi filosofi kemajuan bisnis, yang dikenal dengan nama Six Sigma. Six Sigma adalah suatu alat manajemen baru yang terfokus terhadap  pengendalian kualitas dengan mendalami sistem produksi perusahaan secara keseluruhan. Memiliki tujuan untuk, menghilangkan cacat produksi, memangkas waktu pembuatan produk, dan mehilangkan biaya. Six sigma  juga disebut sis tem komprehensive, maksudnya adalah strate gi, disiplin ilmu, dan alat untuk mencapai dan mendukung kesuksesan bisnis. Six Sigma disebut strategi karena terfokus pada peningkatan kepuasan konsumen, disebut disiplin ilmu karena mengikuti model formal, yaitu  DMAIC ( Define,  Measure, Analyze, Improve, Control  ) dan alat karena digunakan bersamaan dengan yang lainnya, seperti Diagram Pareto (  Pareto Chart ) dan Histogram. Kesuksesan peningkatan kualitas dan kinerja bisnis, tergantung dari

description

-

Transcript of Isi

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Carl Frederick Gauss (1777-1885) adalah orang yang pertama kali

    memperkenalkan konsep kurva normal dalam bidang statistik. Konsep ini

    kemudian dikembangkan oleh Walter Shewhart pada tahun 1920 yang

    menjelaskan bahwa 3 sigma dari nilai rata-rata (mean) mengindikasikan

    perlunya perbaikan dalam sebuah proses.

    Pada akhir tahun 1970, Dr. Mikel Harry, seorang insinyur senior pada

    Motorola's Government Electronics Group (GEG) memulai percobaan untuk

    melakukan problem solving dengan menggunakan analisa statistik. Dengan

    menggunakan cara tersebut, GEG mulai menunjukkan peningkatan yang

    dramatis: produk didesain dan diproduksi lebih cepat dengan biaya yang lebih

    murah. Metode tersebut kemudian ia tuliskan dalam sebuah makalah berjudul

    "The Strategic Vision for Accelerating Six Sigma Within Motorola" Dr.

    Mikel Harry kemudian dibantu oleh Richard Schroeder, mantan exekutive

    Motorola, menyusun suatu konsep perubahan manajemen (change

    management) yang didasarkan pada data. Hasil dari kerja sama tersebut

    adalah sebuah alat pengukuran kualitas yang sederhana yang kemudian

    menjadi filosofi kemajuan bisnis, yang dikenal dengan nama Six Sigma.

    Six Sigma adalah suatu alat manajemen baru yang terfokus terhadap

    pengendalian kualitas dengan mendalami sistem produksi perusahaan secara

    keseluruhan. Memiliki tujuan untuk, menghilangkan cacat produksi,

    memangkas waktu pembuatan produk, dan mehilangkan biaya. Six sigma

    juga disebut sistem komprehensive, maksudnya adalah strategi, disiplin ilmu,

    dan alat untuk mencapai dan mendukung kesuksesan bisnis. Six Sigma

    disebut strategi karena terfokus pada peningkatan kepuasan konsumen,

    disebut disiplin ilmu karena mengikuti model formal, yaitu DMAIC ( Define,

    Measure, Analyze, Improve, Control ) dan alat karena digunakan bersamaan

    dengan yang lainnya, seperti Diagram Pareto (Pareto Chart) dan Histogram.

    Kesuksesan peningkatan kualitas dan kinerja bisnis, tergantung dari

  • 2

    kemampuan untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah. Kemampuan

    ini adalah hal fundamental dalam filosofi six sigma.

    Six sigma dapat dijelaskan dalam dua perspektif, yaitu perspektif

    statistik dan perspektif metodologi. Dalam perspektif statistik sigma dikenal

    sebagai simpangan baku (stkitard deviation) yang menyatakan nilai

    simpangan terhadap nilai tengah. Suatu proses dikatakan baik apabila berjalan

    pada suatu rentang yang disepakati. Rentang tersebut memiliki batas, batas

    atas atau USL (Upper Specification Limit) dan batas bawah atau LSL (Lower

    Specification Limit'') proses yang terjadi di luar rentang disebut cacat. Proses

    Six Sigma adalah proses yang hanya menghasilkan 3.4 DPMO (defect

    permillion opportunity).

    Yield

    (probabilitas tanpa

    cacat)

    DPMO

    (defect permillion

    opportunity)

    Sigma

    30.9 % 690.000 1

    69.2 % 308.000 2

    93.3 % 66.800 3

    99.4 % 6.210 4

    99.98 % 320 5

    99.9997 3.4 6

    Dalam perspektif metodologi six sigma merupakan pendekatan

    menyeluruh untuk menyelesaikan masalah dan peningkatan proses melalui

    tahap DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). DMAIC

    merupakan jantung analisis six sigma yang menjamin voice of costumer

    berjalan dalam keseluruhan proses sehingga produk yang dihasilkan

    memuaskan konsumen.

    DMAIC adalah singkatan yag berarti define, measure, analyze,

    amprove, control. Ini adalah disiplin pendekatan yang ketat dan terstruktur

    untuk proses perbaikan yang terdiri dari lima fase yang telah disebutkan, di

    mana setiap tahap dihubungkan secara logis pada fase sebelumnya serta ke

  • 3

    fase berikutnya. Alasan untuk mengikuti metodologi ini adalah untuk

    mencapai tujuan Six Sigma atau 3,4 cacat per satu juta kesempatan.

    Tujuan dari menentukan langkah DMAIC adalah untuk

    mengidentifikasi peluang proyek dan untuk memverifikasi atau memvalidasi

    bahwa itu merupakan potensi terobosan yang sah. Sebuah proyek harus

    penting untuk pelanggan (suara pelanggan) dan penting untuk bisnis.

    Stakeholder yang bekerja dalam proses dan pelanggan hilir perlu menyetujui

    kegunaan potensi proyek.

    B. Rumusan Masalah

    1. Apa yang dimaksud dengan tahap menentukan masalah (define) pada six

    sigma?

    2. Apa yang dimaksud dengan analisis SIPOC?

    3. Apa yang dimaksud dengan suara konsumen?

    4. Apa yang dimaksud dengan CTQ (Qritiqal To Quality) tree ?

    5. Apa yang dimaksud dengan diagram afinitas?

    C. Tujuan

    1. Untuk mengetahui tahap menentukan masalah (define) pada six sigma.

    2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan analisis SIPOC.

    3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan suara konsumen.

    4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan CTQ (Qritiqal To Quality)

    tree.

    5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan diagram afinitas.

  • 4

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Define

    Define adalah tahap menentukan masalah, menetapkan persyaratan-

    persyaratan konsumen, dan membangun tim. Tahap ini tidak banyak

    menggunakan statistik, alat-alat (tools) statistik yang sering dipakai pada

    tahap ini adalah diagram sebab-akibat (Cause and Effect Chart) dan Diagram

    Pareto (Pareto Chart). Kedua alat (tool) statistik tersebut digunakan untuk

    melakukan identifikasi masalah dan menentukan prioritas permasalahan.

    Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam menentukan masalah adalah:

    Spesifik, menjelaskan secara tepat apa yang salah, bagian proses mana

    yang salah dan apa salahnya.

    Dapat diamati, menjelaskan bukti-bukti nyata suatu masalah. bukti-bukti

    tersebut dapat diperoleh baik melalui laporan internal maupun umpan balik

    konsumen.

    Dapat diukur, menunjukkan lingkup masalah dalam suatu ukuran.

    Dapat dikendalikan, masalah harus dapat diselesaikan dalam rentang

    waktu tertentu. Apabila masalah terlalu besar maka dapat dipecah-pecah

    sehingga dapat lebih dikendalikan.

    Pada tahap define yang akan menetapkan tujuan dan batasan-batasan

    berdasarkan pengetahuan tentang tujuan bisnis, kebutuhan pelanggan, dan

    proses yang perlu dtingkatkan untuk mendapatkan hasil ketingkat sigma yang

    lebih tinggi.

  • 5

    Alat yang paling umum digunakan dalam Menentukan fase adalah:

    1. Piagam Proyek (termasuk kasus bisnis)

    2. Analisis Stakeholder

    3. SIPOC

    4. Rolled throughput Yield

    5. Suara Nasabah

    6. Affinity Diagram

    7. Kano Model

    8. Kritis-to-Kualitas (CTQ) pohon

    B. Proyek Charter

    Salah satu item pertama yang harus diselesaikan dalam menentukan

    langkah DMAIC pada fase define adalah proyek charter. Ini adalah dokumen

    singkat (biasanya sekitar dua halaman) yang berisi deskripsi proyek dan

    ruang lingkup, awal dan antisipasi tanggal penyelesaian, deskripsi awal dari

    kedua metrik primer dan sekunder yang akan digunakan untuk mengukur

    keberhasilan dan bagaimana untuk menyesuaikan pengukuran dengan unit

    bisnis dan tujuan perusahaan, potensi manfaat kepada pelanggan, keuntungan

    finansial potensial bagi organisasi, tonggak yang harus dilakukan selama

  • 6

    proyek, anggota tim dan peran mereka, dan sumber daya tambahan yang

    mungkin diperlukan untuk menyelesaikan proyek.

    Charter ini merupakan kontrak antara kepemimpinan organisasi dan

    tim menciptakan tim yang diciptakan pada awal proyek. Tujuannya adalah:

    Untuk memperjelas apa yang diharapkan dari tim

    Untuk menjaga tim terfokus

    Untuk menjaga tim selaras dengan prioritas organisasi

    Untuk mentransfer proyek dari juara untuk tim

    Elemen charter:

    Kasus Bisnis (dampak keuangan)

    Pernyataan prolem

    Pernyataan Tujuan

    Lingkup Proyek

    Peran anggota tim

    Milestones / kiriman

    Dukungan diperlukan

    Gambar 1 menunjukkan sebuah proyek charter untuk proses

    pengembalian produk pelanggan. Biasanya, sponsor proyek (atau juara dalam

    pelaksanaan enam sigma) memainkan peran penting dalam mengembangkan

    charter proyek, dan dapat menggunakan rancangan charter sebagai dasar

    untuk mengatur tim dan menugaskan tanggung jawab untuk penyelesaian

    proyek. Umumnya, sebuah tim harus mampu menyelesaikan project charter

    dalam dua sampai empat hari kerja; jika diperlukan waktu lebih lama, ruang

    lingkup proyek mungkin terlalu besar. Charter tersebut juga harus

    mengidentifikasi penting untuk kualitas karakteristik pelanggan (CTQs) yang

    terkena dampak proyek.

  • 7

    GAMBAR 1. Sebuah proyek charter untuk proses pengembalian pelanggan.

    Kasus Bisnis

    Proyek ini mendukung tujuan kualitas bisnis,

    yaitu

    a. mengurangi resolusi pelanggan siklus

    waktu dengan x% dan

    b. meningkatkan kepuasan pelanggan

    dengan y%.

    Pernyataan kesempatan

    Sebuah kesempatan yang ada

    untuk menutup kesenjangan

    antara harapan pelanggan dan

    kinerja kami yang sebenarnya

    dengan mengurangi waktu

    siklus proses pengembalian

    pelanggan.

    Pernyataan tujuan

    Mengurangi keseluruhan waktu siklus respon

    untuk produk kembali dari pelanggan kami

    dengan x% tahun ke tahun

    proyek Ruang Lingkup

    Secara keseluruhan waktu

    siklus respon diukur dari dana

    penerimaan pengembalian

    produk untuk waktu yang baik

    pelanggan memiliki produk

    diganti atau pelanggan yang

    diganti.

    Rencana proyek

    Kegiatan Mulai Akhir

    Tentukan 4/6 6/30

    Mengukur 6/18 7/30

    Menganalisis 7/15 8/30

    Meningkatkan 8/15 9/30

    Kontrol 9/15 10/30

    Track Manfaat 11/01

    Tim

    Tim Sponsor

    Team Leader

    Anggota Tim

    C. Analisis Stakeholder

    Sebuah proyek DMAIC akan memerlukan perubahan mendasar

    dalam proses. Dalam upaya untuk mengurangi resistensi untuk berubah ketika

    perbaikan diimplementasikan, sangat penting untuk mengidentifikasi

    stakeholderolder awal, dan untuk mengembangkan rencana komunikasi untuk

  • 8

    masing-masing. Pemangku kepentingan umum termasuk manajer, orang-

    orang yang bekerja dalam proses yang diteliti, departemen hulu dan hilir,

    pelanggan, pemasok dan keuangan. Komunikasi yang teratur dapat membuat

    lebih buy-in, mengidentifikasi solusi yang lebih baik, dan menghindari

    perangkap. Tim dapat membuat skala komitmen untuk mengidentifikasi

    kelompok yang terlibat atau dipengaruhi oleh perubahan, mengidentifikasi

    jumlah pekerjaan yang diperlukan untuk membawa kelompok sehingga

    tingkat komitmen yang diperlukan untuk keberhasilan pelaksanaan

    perubahan, dan untuk membantu menetapkan prioritas dan mengembangkan

    rencana komunikasi . Contoh berikut.

    Tim harus mencatat bahwa tidak setiap kelompok perlu dibawa ke tingkat

    dukungan antusias untuk keberhasilan pelaksanaan.

  • 9

    D. Analisis SIPOC

    Analisis SIPOC (Supplier Inputs Process Outputs Customer)

    adalah salah satu tools yang digunakan dalam penerapan Six Sigma. Tools ini

    akan memberikan gambaran yang jelas mengenai pengaruh dari proses

    terhadap pelayanan konsumen. Hasil akhir dari SIPOC analisis ini adalah

    sebuah template untuk menentukan proses sebelum memulai untuk

    memetakan, mengukur, dan meningkatkan proses tersebut.

    Ketika mulai merencanakan untuk memulai suatu manajemen proses

    maupun aktifitas improvement, sangat penting untuk mengerti tentang proses

    itu sendiri secara keseluruhan. SIPOC akan membantu para pemilik maupun

    pelaku proses untuk menetapkan boundaries atau batasan dari apa yang akan

    mereka kerjakan. Akan terbentuk suatu langkah terstruktur untuk

    mendiskusikan tentang proses dan consensus dari hal-hal apa saja yang akan

    terlibat sebelum memulai dan menggambarkan pemetaan proses. Analisis

    SIPOC akan mencakup hal-hal berikut ini :

    Suppliers, mencakup segala sesuatu yang menyediakan input atau

    masukan terhadap proses.

    Input, menentukan material, service, dan/atau informasi yang akan

    digunakan oleh suatu proses untuk menghasilkan output.

    Process, menentukan urutan dari suatu aktifitas yang ada. Biasanya

    dilakukan dengan menambahkan value dari input untuk memproduksi

    output yang akan diberikan pada customer.

    Outputs, hasil dari proses berupa produk, service, dan/atau informasi yang

    bernilai guna bagi customer.

    Customer, mencakup semua user yang menggunakan output yang berasal

    dari proses.

    Pertanyaan yang mungkin bisa membantu dengan SIPOC

    Tujuan Mengapa proses ini ada?

    Output Proses produk / jasa apa yang dibuat?

    Pelanggan Siapa yang menggunakan produk dari proses ini?

  • 10

    Input / Pemasok Dari mana informasi atau materi yang Anda

    kerja berasal? Siapa pemasok Anda? Apa yang mereka pasok?

    Langkah proses Apa yang terjadi pada setiap input?

    Bagaimana membangun sebuah SIPOC

    Nama proses

    Memperjelas awal dan berhenti (batas) dari proses

    Daftar output utama dan pelanggan

    Daftar input utama dan pemasok

    Identifikasi, nama, dan urutan langkah-langkah proses utama

    Dalam praktek di lapangan, SIPOC dapat dianggap sebagai high-level

    process. Biasanya kebanyakan digunakan saat menentukan tahap dari suatu

    process improvement project untuk membantu dalam mengerti maksud dan

    tujuan dari proses secara jelas. Kita dapat memulainya dengan memfokuskan

    pada identifikasi VOC (Voice Of Customer). Hal ini akan memberikan input

    dasar dari proses yang akan memberikan dampak signifikan atau output

    kritikal. SIPOC juga menjadi suatu input utama dalam membangun pemetaan

    proses yang lengkap.

    GAMBAR 2. Diagram SIPOC

  • 11

    Gambar 2 adalah diagram SIPOC yang dikembangkan oleh sebuah

    perusahaan untuk layanan kopi internal mereka proses. Tim diminta untuk

    mengurangi jumlah cacat dan kesalahan dalam proses dan waktu siklus untuk

    mempersiapkan kopi. Langkah pertama mereka tampil adalah untuk

    menciptakan diagram SIPOC untuk mengidentifikasi elemen-elemen dasar

    dari proses yang mereka berencana untuk meningkatkan.

    Tim juga akan perlu menyiapkan rencana aksi untuk bergerak maju ke

    yang lain Langkah DMAIC. Ini akan mencakup tugas kerja individu dan

    tanggal penyelesaian tentatif. Perhatian khusus harus diberikan pada langkah

    langkah seperti itu akan dilakukan berikutnya. Akhirnya, tim harus

    mempersiapkan diri untuk menentukan langkah gerbang tol review, yang

    harus fokus sebagai berikut:

    1. Apakah masalah pernyataan fokus pada gejala, dan bukan pada

    kemungkinan penyebab atau solusi?

    2. Apakah semua pemangku kepentingan utama diidentifikasi?

    3. Apa bukti yang ada untuk mengkonfirmasi kesempatan nilai yang diwakili

    oleh proyek ini?

    4. Memiliki ruang lingkup proyek telah diverifikasi untuk memastikan bahwa

    itu adalah tidak terlalu kecil atau terlalu besar?

    5. Memiliki diagram SIPOC atau peta proses tingkat tinggi lainnya telah

    selesai?

    6. Apakah ada hambatan yang jelas atau hambatan untuk berhasil

    menyelesaikan proyek telah diabaikan?

    7. Apakah rencana aksi tim untuk langkah ukuran DMAIC wajar?

    E. Rolled Throughput Yield

    Seringkali dalam manufaktur, perhitungan digulung melalui

    menempatkan hasil dapat membantu untuk fokus pada masalah. Berikut

    adalah contoh.

  • 12

    Mulai Berhenti

    Hasil Hasil Hasil Hasil Hasil

    95% 95% 60% 90% 90%

    Cara menghitung digulung melalui menempatkan hasil

    Hitung hasil untuk setiap langkah proses

    Hitung Rolled Throughput Yield (RTY) untuk menetapkan data dasar

    untuk seluruh proses dengan mengalikan hasil dari setiap langkah

    Tinjau ulang ruang lingkup proyek Anda

    Perbedaan yang signifikan dalam hasil menyarankan menciptakan peta

    baru untuk subproses dengan hasil terendah

    F. Suara Konsumen

    Suara konsumen (Voice of Customer-VOC) adalah ekspresi dari

    kebutuhan dan keinginan konsumen serta persepsi mereka tentang produk

    atau layanan Kita. Bisa specifik seperti Saya butuh pengiriman dalam 3 hari

    bisa juga ambiguous seperti Pengiriman yang lebih cepat. VOC dapat

    dibandingkan dengan data internal (Voice of the Process) untuk menilai

    proses performance atau proses capability kita saat ini. VOC penting untuk

    suatu organisasi:

    Memutuskan produk dan jasa apa yang ditawaran.

    Mengidentifikasi fitur penting dan spesifikasi untuk produk-produk dan

    jasa.

    Tentukan di mana untuk memfokuskan upaya perbaikan.

    Dapatkan dasar dalam ukuran kepuasan konsumen untuk mengukur

    peningkatan terhadap barang dan jasa.

    Mengidentifikasi pendorong utama kepuasan konsumen.

    44%

  • 13

    1. Proses untuk VOC adalah

    2. Hasil yang diperoleh

    Sebuah daftar konsumen dan segmen konsumen

    Identifikasi sumber reaktif dan proaktif terkait data

    Data verbal atau numerik yang mengidentifikasi kebutuhan konsumen

    Ditetapkan Kritis untuk persyaratan kualitas (CTQs)

    Spesifikasi untuk setiap CTQ

    5.

    Set

    spesifikasi

    untuk

    CTQs.

    4.

    Menerjema

    hkan

    bahasa

    konsumen

    ke CTQs.

    3.

    Menganali

    sis data

    untuk

    menghasilk

    an daftar

    kunci

    kebutuhan

    konsumen

    dalam

    bahasa

    konsumen.

    2.

    Mengumpu

    lkan dan

    menganalis

    is data

    sistem

    reaktif,

    kemudian

    mengisi

    kesenjanga

    n dengan

    pendekatan

    proaktif.

    1.

    Mengidenti

    fikasi

    konsumen

    dan

    menentuka

    n apa yang

    perlu Kita

    ketahui.

  • 14

    Sumber reaktif mencakup hal-hal seperti keluhan konsumen, layanan

    panggilan, dan klaim garansi. Sumber proaktif mencakup hal-hal seperti

    wawancara, kelompok fokus, dan survei. Hal ini membantu untuk meringkas

    informasi ini dengan menggunakan diagram afinitas.

    Untuk mengevaluasi tingkat pentingnya sebuah spesifikasi, biasa

    digunakanan diagram kano. Diagram ini membagi spesifikasi dari konsumen

    menjadi tiga jenis, harus ada (must be), kemampuan (performance) dan

    memberi kepuasan (delighter).

    1. Must be, kebutuhan ini diharapkan oleh konsumen. Jika mereka tidak

    terpenuhi, konsumen akan puas. Tetapi bahkan jika mereka benar-benar

    dipenuhi konsumen tidak akan sangat puas (misalnya, keselamatan

    penerbangan).

    2. Performance, kebutuhan ini memiliki efek linear pada kepuasan

    konsumen. Semakin banyak kebutuhan ini terpenuhi, semakin puas

    konsumen ini (misalnya, tiket pesawat murah).

    3. Delighter, kebutuhan ini tidak menyebabkan ketidakpuasan jika tidak

    hadir tapi memuaskan konsumen ketika ada misalnya, maskapai

    penerbangan yang melayani chocolate chip panas dan kue dalam

    perjalanan.

  • 15

    G. CTQ (Critiqal to Quality) Tree

    CTQ tree adalah alat yang membantu dalam menerjemahkan bahasa

    konsumen ke dalam persyaratan yang dihitung untuk produk/jasa. Ada

    beberapa alasan mengapa kita perlu membuat pohon CTQ, yaitu:

    Menerjemahkan kebutuhan konsumen yang luas

    Membantu tim bergerak dari tingkat tinggi untuk spesifikasi rinci.

    Memastikan bahwa semua aspek kebutuhan diidentifikasi ketika

    menggunakan CTQ tree.

    Kebutuhan konsumen Non Spesifik

    Complex, kebutuhan luas

    CTQ akan kita dapatkan berdasarkan kebutuhan dari konsumen.

    Tingkat kepuasan konsumen dapat menjadi nilai tambah ketika kita

    mendapatkan parameter-parameter Critical To Quality. Sebagai pertimbangan

    terhadap biaya, kita mungkin saja harus tetap memfokuskan pada kebutuhan

    konsumen pada tahapan inisiasi awal.

    CTQ adalah kunci karakteristik yang dapat diukur dari sebuah produk

    atau proses yang harus mencapai performansi sekitar atau batas/limit dari

    spesifikasinya agar dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan dari

    customer. Dengan adanya CTQ ini maka improvement atau upaya desain

    yang dilakukan akan bersekutu dan searah dengan requirement dari customer.

    Secara umum CTQ Tree memiliki bentuk umum seperti gambar di bawah ini:

  • 16

    Adapun langkah-langkah dalam mengembangkan CTQ tree, yaitu:

    1. Identifikasi kebutuhan penting

    Pertama-tama kita harus mengidentifikasi kebutuhan utama yang

    harus dimiliki oleh produk kita. Lakukanlah CTQ tree untuk semua

    kebutuhan yang identifikasi. Dalam langkah pertama kita, pada dasarnya

    kita akan bertanya, Hal apa yang merupakan hal penting dalam produk

    atau service ini?. Sangat baik untuk menentukan kebutuhan ini dalam

    pembahasan yang luas; ini akan membantu memastikan bahwa kita tidak

    melewatkan hal penting apapun pada langkah berikutnya.

    2. Identifikasi quality drivers

    Kita perlu mengidentifikasikan kualitas spesifik dari driver yang

    harus ditempatkan agar bertemu dengan kebutuhan yang telah kita

    identifikasi pada langkah sebelumnya. Ingatlah bahwa ini adalah faktor-

    faktor yang harus ditujukan pada konsumen agar mereka berpikir bahwa

    kita membawa produk dengan kualitas yang tinggi. Langkah ini sebaiknya

    dilakukan tanpa terburu-buru, sangat penting untuk mengidentifikasi

    bahwa semua driver sangat penting untuk pelanggan. Kita juga dapat

    bertanya pada pelanggan mengenai faktor apa saja yang penting terkait

    dengan kebutuhan mereka.

    3. Identifikasi requirement dari performansi

    Mengidentifikasi minimum requirement dari performansi kita yang

    harus memuaskan masing-masing quality driver dengan tujuan untuk

    menyediakan quality product yang sebenarnya. Setelah Kita

    menyelesaikan CTQ tree untuk masing-masing kebutuhan utama, Kita

    akan memiliki daftar dari requirement yang dapat diukur yang harus Kita

    penuhi untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi.

    Contoh:

    Misalkan seorang pengusaha bernama Joko meluncurkan sebuah toko yang

    menjual perlengkapan anak kecil. Setelah berbicara dengan calon pembeli

    yang ada, ia mengidentifikasi satu kebutuhan pokok yaitu good customer

  • 17

    service. Jadi, Joko menggunakan CTQ tree untuk membuat daftar

    requirement performansi yang dapat diukur yang akan menolongnya dalam

    mencapai good quality service yang tadi. Berikut kami berikan CTQ tree hasil

    dari identifikasi oleh Joko:

    Contoh di atas dibuat untuk memudahkan Kita dalam menganalogikan

    masalah (kebutuhan) tersebut dengan kebutuhan utama yang terdapat pada

    organisasi kita masing-masing. CTQ merepresentasikan karakteristik produk

    atau service yang ditentukan oleh konsumen. Karakteristik ini dapat terdiri

    dari batas spesifikasi upper dan lower atau faktor lainnya yang terkait dengan

    produk tersebut. Biasanya CTQ harus diinterpretasikan dari pernyataan

    kualitatif konsumen menjadi sesuatu yang dapat dikerjakan (actionable) dan

    spesifikasi bisnis yang kuantitatif. Customer sering mengekspresikan

    keinginan mereka dalam bahasa percakapan biasa, namun ahli CTQ dapat

    mengkonversinya sehingga menjadi bentuk besaran yang dapat diukur

    menggunakan berbagai tool lain seperti DFMEA dan lain sebagainya.

    H. Diagram Afinitas

    Diagram Afinitas adalah alat yang mengatur data bahasa dalam

    kelompok terkait. Ini menekankan berpikir kreatif atau intuitif. Berikut adalah

    fitur-fiturnya:

  • 18

    Mengapa membuat diagram afinitas:

    Mendorong terobosan pemikiran

    Membantu untuk mengidentifikasi pola-pola di data pegunungan

    Memungkinkan kita untuk mengumpulkan data dalam jumlah bahasa

    besar

    Dapat digunakan untuk mengatur ide-ide, masalah, dan opini

    Mendorong kepemilikan hasil

    Ketika menggunakan diagram afinitas:

    Menganalisis data pelanggan kualitatif

    Menangani masalah yang kompleks atau isu

    Pengorganisasian ide, isu, dan opini

    Cara Membangun Diagram Afinitas:

    Laporan yang ditulis pada kartu individu atau catatan.

    Catatan yang berkumpul berdasarkan intuisi, bukan logika. Lakukan ini

    secara diam-diam. Jika Anda tidak setuju dengan mana seseorang

    bergerak catatan, memindahkannya kembali.

  • 19

    Kelompok catatan diberikan judul, yang mengidentifikasi tema. Bisa

    beberapa lapisan kelompok.

    Satu catatan dapat sebuah kelompok jika tidak berhubungan dengan

    catatan lain.

    Contoh:

    Ukuran sekrup Pusat kontrol

    Yang berbeda Panel

    Menjepit Program tes

    tidak

    terintegrasi

    Rel hilang

    MESIN

    Akses Operasi

    Staf

    Lebih

    Tidak dapat Tidak ada suka Tidak ada

    mengubah cadang yang rencana

    program tersedia pemeliharaan

    Tidak ada pe- Semua orang Interval yang

    latihan dalam me- memiliki salah

    netapkan parameter pasokan sendiri

    Program tidak Hanya operator

    tersedia pertama dapat

    memesan

    ALAT

    Program

    Perubaha

    n

    Pemelihar

    aan

    Suku

    Cadang

  • 20

    BAB III

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Six Sigma adalah suatu alat manajemen baru yang terfokus terhadap

    pengendalian kualitas dengan mendalami sistem produksi perusahaan secara

    keseluruhan. Memiliki tujuan untuk, menghilangkan cacat produksi,

    memangkas waktu pembuatan produk, dan mehilangkan biaya. Six Sigma

    disebut strategi karena terfokus pada peningkatan kepuasan konsumen,

    disebut disiplin ilmu karena mengikuti model formal, yaitu DMAIC ( Define,

    Measure, Analyze, Improve, Control ) dan alat karena digunakan bersamaan

    dengan yang lainnya, seperti Diagram Pareto (Pareto Chart) dan Histogram.

    Tujuan dari menentukan langkah DMAIC adalah untuk mengidentifikasi

    peluang proyek dan untuk memverifikasi atau memvalidasi bahwa itu

    merupakan potensi terobosan yang sah. Define adalah tahap menentukan

    masalah, menetapkan persyaratan-persyaratan konsumen, dan membangun

    tim. Tahap ini tidak banyak menggunakan statistik, alat-alat (tools) statistik

    yang sering dipakai pada tahap ini adalah diagram sebab-akibat (Cause and

    Effect Chart) dan Diagram Pareto (Pareto Chart). Kedua alat (tool) statistik

    tersebut digunakan untuk melakukan identifikasi masalah dan menentukan

    prioritas permasalahan. Alat yang paling umum digunakan dalam

    Menentukan fase adalah Piagam Proyek (termasuk kasus bisnis), Analisis

    Stakeholder, SIPOC, Rolled throughput Yield, Suara Nasabah, Affinity

    Diagram, Kano Model, Kritis-to-Kualitas (CTQ) pohon

    B. Saran

    Manusia masih jauh dari kesempurnaan , karena kesempurnaan hanya

    DIA yang pantas memilikinya. Begitupun dalam makalah ini, penulis merasa

    sangat mengharapkan saran dari para pembaca yang bersifat membangun agar

    kiranya kami mampu mengisi kekurangan itu dengan saran dari para

    pembaca. Dan semoga makalah yang penulis buat ini dapat bermanfaat bagi

    para pembaca dalam memahami survival analisis.