ISI - The WAHID · PDF fileISI J arum jam sudah menunjuk angka sepuluh. ... Dasarnya Perda...

8
Tajuk hal. Fokus hal. Wawancara hal.2 Workshop hal.4 Penerbitan hal.5 Rak Buku hal.6 Kolom hal.7 Aktivitas hal.8 Kritik dan Saran: Jl.Taman Amir Hamzah No 8 Jakarta 0320, Indonesia Phone: +62 2-3928233, 34567|Fax: +62 2-3928250 Email: [email protected] Website: www.wahidinstitute.org Jilbab atas nama peraturan yang dipaksakan akhirnya hanya sebatas formalitas (Foto Gamal F) Pemerintah daerah berlomba mengatur moralitas warganya. Untuk itulah, sejumlah peraturan dan ketentuan ditelurkan. Namun banyak masalah dalam pember- lakuan peraturan-peraturan itu. Bahkan kerap dituding sebagai perda diskriminatif. Penilaian ini muncul karena pemer- intah daerah pembuat peraturan itu, abai terhadap hak-hak warganya, terutama kaum perempuan dan kelompok minoritas. Prosedur pembuatannya pun menyimpan persoalan. Karena itulah, perda diskriminatif ini mendulang protes dan penolakan. Caranya pun beragam. Ada yang melakukannya dengan diam-diam. Ada juga yang mengorganisir ke dalam satu aliansi lalu menggugat substansi peraturan itu. Akan tetapi misinya sama; mereka tak mau di- diskriminasi-kan! Nawala edisi ke-5 ini berisi pene- litian dan penelusuran theWAHID Institute tentang masalah yang dit- imbulkan Perda-perda diskriminatif terhadap kepada perempuan beserta penolakannya. Kami berterima kasih kepada Women Research Institute (WRI) Jakarta, Lembaga Advokasi dan PendidikanAnak Rakyat (LAPAR) Makassar,Tim Advokasi Perda Dis- kriminatif (TAKDIR) Jakarta, Pusat Studi Antar Komunitas (PUSAKA) Padang, dan IbuTuti Rahmawati yang putrinya menjadi korban Perda Anti Pelacuran KotaTangerang atas kontribusinya dalam pembuatan nawala theWAHID Institute edisi ini. Selamat membaca. REDAKTUR AHLI: YENNY ZANNUBA WAHID, AHMAD SUAEDY | SIDANG REDAKSI: RUMADI, ABD. MOQSITH GHAZALI, GAMAL FERDHI, NURUL HUDA MAARIF, SUBHI AZHARI REDAKTUR PELAKSANA: NURUN NISA | DESAIN: WIDHI CAHYA NO. 2/TH. II/MARET - JUNI 2007 TAJUK FOKUS ISI J arum jam sudah menunjuk angka sepuluh. Pertanda malam mulai kelam.Tapi, Jalan Otista,Tangerang, masih ramai. Beberapa perempuan terlihat menunggu angkutan di sisi pinggirnya.Termasuk Lilis, pramusaji sebuah restoran di Cengkareng. Ia tenang saja meski dingin angin makin menusuk. Maklum, begi- tulah rutinitasnya; pulang larut malam selepas kerjanya rampung. Tak dinyana, malam itu dirinya menginap di penjara. Sebab, petugas tramtib (ketentraman dan ketertiban, red.) telah menangkapnya.Tak tanggung-tanggung, ia dituduh sebagai pelacur gara-gara kebiasannya itu. Dasarnya Perda KotaTangerang No.8Tahun 2005. Lilis tak terima. Begitu bebas, ia mengajukan gugatan terhadap Walikota Tangerang Wahi- din Halim atas pelaksanaan perda tersebut didampingi pengacaranya.Tetapi ditolak oleh Pengadilan Negeri (PN)Tangerang.Angga yang senasib dengan Lilis juga melakukan hal serupa diwakili ibunya,Tuti Rahmawati.Tuti beserta Hesti Prabowo dan Lilis Mahmudah dengan Tim Advokasi Perda Diskriminatif (TAKDIR) mengajukan kasasi ke MA. Nasibnya sama; ditolak. Penolakan ini tak membikin patah semangat para perempuanTangerang. Perda boleh jalan terus, tapi perlawanan tak boleh surut. “Mereka tetap tidak takut pulang malam,” kata Asfi- nawati ketika dihubungi theWAHID Institute, Jum’at (22/06/07). Mereka, kata Ketua LBH Jakarta yang juga terlibat dalam TAKDIR ini, melakukannya karena keberanian mereka yang kuat.“Kalau bukan PSK, kenapa takut?,” begitu kira-kira argumen mereka. Tak hanya PerdaTangerang yang ditolak kaum perempuan. Perda No. 5 Tahun 2003 yang mewajibkan pemakaian jilbab ditampik oleh perempuan Bulukumba, Sulawesi Selatan.“Ibu- Bersama Menolak Perda Diskriminatif

Transcript of ISI - The WAHID · PDF fileISI J arum jam sudah menunjuk angka sepuluh. ... Dasarnya Perda...

Page 1: ISI - The WAHID  · PDF fileISI J arum jam sudah menunjuk angka sepuluh. ... Dasarnya Perda Kota Tangerang No.8 Tahun 2005. Lilis tak terima. Begitu bebas, ia mengajukan

No. 2/TH. II/MARET - JUNI 2007

Tajuk hal.� Fokus hal.� Wawancara hal.2 Workshop hal.4 Penerbitan hal.5RakBuku hal.6Kolom hal.7Aktivitas hal.8

Kritik dan Saran: Jl.TamanAmirHamzahNo8Jakarta�0320,IndonesiaPhone:+622�-3928233,3�4567�|Fax:+622�-3928250Email:[email protected]:www.wahidinstitute.org

Jilbab atas nama peraturan yang dipaksakan akhirnya hanya sebatas formalitas (Foto Gamal F)

Pemerintahdaerahberlombamengaturmoralitaswarganya.Untukitulah,sejumlahperaturandanketentuanditelurkan.Namunbanyakmasalahdalampember-lakuanperaturan-peraturanitu.Bahkankerapditudingsebagaiperdadiskriminatif.Penilaianinimunculkarenapemer-intahdaerahpembuatperaturanitu,abaiterhadaphak-hakwarganya,terutamakaumperempuandankelompokminoritas.Prosedurpembuatannyapunmenyimpanpersoalan.Karenaitulah,perdadiskriminatifinimendulangprotesdanpenolakan.Caranyapunberagam.Adayangmelakukannyadengandiam-diam.Adajugayangmengorganisirkedalamsatualiansilalumenggugatsubstansiperaturanitu.Akantetapimisinyasama;merekatakmaudi-diskriminasi-kan!Nawalaedisike-5iniberisipene-litiandanpenelusurantheWAHIDInstitutetentangmasalahyangdit-imbulkanPerda-perdadiskriminatifterhadapkepadaperempuanbesertapenolakannya.KamiberterimakasihkepadaWomenResearchInstitute(WRI)Jakarta,LembagaAdvokasidanPendidikanAnakRakyat(LAPAR)Makassar,TimAdvokasiPerdaDis-kriminatif(TAKDIR)Jakarta,PusatStudiAntarKomunitas(PUSAKA)Padang,danIbuTutiRahmawatiyangputrinyamenjadikorbanPerdaAntiPelacuranKotaTangerangataskontribusinyadalampembuatannawalatheWAHIDInstituteedisiini.Selamatmembaca.

RedaktuR ahli: YennY Zannuba Wahid, ahmad SuaedY | Sidang RedakSi: Rumadi, abd. moqSith ghaZali, gamal FeRdhi, nuRul huda maaRiF, Subhi aZhaRi RedaktuR PelakSana: nuRun niSa | deSain: Widhi CahYa

No. 2/TH. II/MARET - JUNI 2007

TAJUK

FOKUS

ISI

Jarumjamsudahmenunjukangkasepuluh.Pertandamalammulaikelam.Tapi,JalanOtista,Tangerang,masihramai.Beberapa

perempuanterlihatmenungguangkutandisisipinggirnya.TermasukLilis,pramusajisebuahrestorandiCengkareng.Iatenangsajameskidinginanginmakinmenusuk.Maklum,begi-tulahrutinitasnya;pulanglarutmalamselepaskerjanyarampung.

Takdinyana,malamitudirinyamenginapdipenjara.Sebab,petugastramtib(ketentramandanketertiban,red.)telahmenangkapnya.Taktanggung-tanggung,iadituduhsebagaipelacurgara-gara kebiasannya itu. Dasarnya PerdaKotaTangerangNo.8Tahun2005.

Lilistakterima.Begitubebas,iamengajukangugatan terhadapWalikotaTangerangWahi-din Halim atas pelaksanaan perda tersebutdidampingipengacaranya.TetapiditolakolehPengadilanNegeri(PN)Tangerang.Anggayang

senasibdenganLilisjugamelakukanhalserupadiwakiliibunya,TutiRahmawati.TutibesertaHesti Prabowo dan Lilis Mahmudah denganTimAdvokasiPerdaDiskriminatif(TAKDIR)mengajukan kasasi ke MA. Nasibnya sama;ditolak.

PenolakaninitakmembikinpatahsemangatparaperempuanTangerang.Perdabolehjalanterus,tapiperlawanantakbolehsurut.“Merekatetap tidak takut pulang malam,” kataAsfi-nawatiketikadihubungitheWAHIDInstitute,Jum’at(22/06/07).Mereka,kataKetuaLBHJakartayangjugaterlibatdalamTAKDIRini,melakukannyakarenakeberanianmerekayangkuat.“KalaubukanPSK,kenapatakut?,”begitukira-kiraargumenmereka.

TakhanyaPerdaTangerangyangditolakkaumperempuan. Perda No. 5Tahun 2003 yangmewajibkan pemakaian jilbab ditampik olehperempuanBulukumba,SulawesiSelatan.“Ibu-

BersamaMenolakPerdaDiskriminatif

Page 2: ISI - The WAHID  · PDF fileISI J arum jam sudah menunjuk angka sepuluh. ... Dasarnya Perda Kota Tangerang No.8 Tahun 2005. Lilis tak terima. Begitu bebas, ia mengajukan

No. 2/TH. II/MARET - JUNI 2007

2

WAWANCARA

ibu PNS hanya memakai jilbab ketikadikantor.Setelahpulangdilepas,”kataSubair Umam, pegiat LembagaAdvo-kasidanPendidikanuntukAnakRakyat(LAPAR),MakassarkepadatheWAHIDInstitute (20/06/07). Padahal, di sanaada kawasan bernama desa Muslim dimana warganya wajib menutup auratsetiapwaktu.

DiPadangsamasaja.InstruksiWalikotaNo.45�.442/Binsos-III/2005yangberisikewajibanberjilbabdananjurannyabagiyang non-Muslim justru menimbulkanantipati. Para siswi sekolah menengahpertama(SMP)dan sekolahmenengahatas(SMA)negerimemangmengenakanjilbab.Tetapi ada rambut yang dicat dibalikpenutupkepalaitu.“Itu(mengecatrambut, red.) dilarang keras di sekolahnegeridandiberisanksijikadilakukan,”ujar Sudarto, seorang guru yang jugapeneliti Pusat StudiAntar-komunitas(PUSAKA)Padang.

tepatuntukmengubahataumenghapusundang-undang, peraturan-peraturan,kebiasaan-kebiasaan,danpraktek-prak-tekyangdiskriminatif terhadapwanita– termasuk perda diskriminatif yangmenimpa perempuan diTangerang,Bulukumba, dan Padang.“Setiap orang(laki-laki dan perempuan) berhak atasperlindungan hak asasi manusia dankebebasanmanusiatanpadiskriminasi,”demikianbunyiUUHAMpasal2.

Sementara itu, UU Sipol menggari-sbawahibahwahaksipildanpolitik–ter-masukhaksipildanpolitikperempuan– tidakbolehdilanggar.Pemberlakuanperdadiskriminatifterhadapperempuanjelas-jelassebuahpelanggaranataskomit-menyangsudahdisepakatibersamaini.

Selain itu, peraturan diskriminatifmendatangkan kekerasan bagi perem-puansehinggalayakditolak.Kekerasanpsikologis,misalnya,diterimaolehAnggaakibatperdausunganWahidinHalimitu.

Penolakan ini sesungguhnya amatwajar. Sebab, peraturan tersebut telahmendiskriminasikan perempuan. Pada-hal, sudah ada peraturan dan kovenaninternasional yang merekomendasikanpenghapusandiskriminasitersebut.

“Produk kebijakan tersebut jelasmengingkarinilai-nilaihakasasimanusia(HAM) sebagaimana dijabarkan dalamUUNomor7tahun�984tentangPen-gesahanKonvensiPenghapusanDiskri-minasiTerhadapPerempuan(CEDAW),UU Nomor 39 tahun �999 tentangHAM(UUHAM)danUUNomor�2tahun2005tentangRatifikasiKovenanInternasional mengenai Hak-hak SipildanPolitik(UUSipol),”terangMusdahMulia dalam tulisannya bertajuk Perda Syari’at dan Peminggiran PerempuandiICRP On-line(0�/08/06).

CEDAWmemberikanamanatkepadanegarayangmeratifikasinya,antaralain,agar melakukan langkah-tindak yang

PeRlu koaliSi RainboW PoWeRErni Agustini, Peneliti dari Women Research Institute

Bagaimana sebenarnya duduk perkara peraturan daerah (perda)? Peraturandaerah(perda)sebenarnyadigunakanuntukmenggalipotensisuatuwilayahagarmenjadilebihbaik.Itusebetulnyapositif.Tetapisaatperda ini dibuat, ia melalui proses yang panjang serta memasukkanberbagaikepentingan.Biasanyajugaakanmemunculkannilaiyangakandikuatkandisitu.Kitabisakategorikanperdadalamduadaerah;diJawadanluarJawauntukmembandingkanbagaimanasituasinya.ManayangmenguatsisisyariatIslamnyadanmanayangmenguatadatnya.GianyardanPadanglebihmenguatsisiadatnya.Mataramjugawalaupunsedikit.Kalauun-tukyangmasalahSIitukitatemuidiJawaBaratsepertiSukabumidanTasikmalaya.Mataramjuga.DiSolok(Padang)misalnya,adaperdayangcukupunik.Yakni,perdayangmewajibkanpemakaianbusanaMuslimdi sekolah-sekolah, ter-masuk sekolah negeri, kedinasan, dan bagi masyarakat umum yang

Peneliti dari Women Research Institute (WRI), Erni Agustini saat meneliti perda diskriminatif terhadap perempuan, gender budgeting, dan representasi politik perempuan di berbagai daerah di Indonesia menemukan, keterlibatan kaum perempuan sangat rendah dalam pembuatan perda-perda. Akibatnya muncul perda diskriminatif terhadap perempuan. Oleh sebab itu perlu dibangun koalisi pelangi di tingkat daerah untuk mengawal pembuatan perda. Berikut pernyataan lengkap perempuan lulusan Pusat Studi dan Kajian Wanita Universitas Indonesia itu kepada Nurun Nisa’ dan Widhi Cahya dari The WAHID Institute yang mewawancarainya.

bentuknyahimbauan(PerdaKabupatenSolokNo.6Tahun2006tentangPakaianMuslimdanMuslimahdiKabupatenSolok,Red.)Sayamenjumpai,adabeberapaelitpolitikyangmenggunakanperdaitusebagaialatyangsecarapolitismenguntungkanbuatmereka,ataupunsebagaistrategiuntukmemuluskankenaikanjabatan.Karenamenurutmereka,masalahkenaikanjabatandansebagainyaitudipengaruhiolehcara mereka berpakaian yang diwajibkan peraturan itu. Mereka yangtidaksukaberjilbabtiba-tibaakanberjilbab.Apa sebab perda itu menjadi diskriminatif terhadap perempuan? Perdadibuatmelaluiproses-prosesyangpanjangdari bawah sampai atas. Paling tidak, ketikaperdaitudigodokDPRDdanditingkatdinaspemerintahdaerah,kitabisatahubahwarep-resentasi perempuan lagi-lagi masihrendah.Kalaupundiaadadisitu,dia kurang bisa menyuarakankebutuhan dan kepentinganperempuan.Perempuansudahlemahdarisisiini.Dengan perda Solok itu, mis-alnya, pemerintah setempatmencoba membuat citra ter-tentu bahwa perempuan yangbaik dan ideal adalah merekayangmenutupaurat.Mereka ini

Page 3: ISI - The WAHID  · PDF fileISI J arum jam sudah menunjuk angka sepuluh. ... Dasarnya Perda Kota Tangerang No.8 Tahun 2005. Lilis tak terima. Begitu bebas, ia mengajukan

No. 2/TH. II/MARET - JUNI 2007

3

“Anaksayasempatstresskarenakhawatirditangkapsebabpulangmalamdarihoteltempatnyabekerja,”tuturTutiRahmawa-ti,ibuAngga,Selasa(07/03/06).Gara-gara itu,AnggapindahkerjakeBogor.Bahkanindekosjugadisana.

Kekerasanekonomijugamunculakibatperaturanini.LilisLindawatikinihanyadi rumah. Sementara, suaminya yangseorang guru dipersulit dalam peke-rjaannya–termasukdalampenerimaangaji.Padahal,itusudahhaknya.“Ituka-renamerekadianggapmempermalukanpejabatpemerintahanTangerang(karenamelakukan gugatan terhadapWalikotaTangerang,red.),”terangTutilagikepadatheWAHID Institute (�9/07/07) ten-tangtemansenasibanaknyaitu.

Perdajilbabjugamengabaikanhakpe-rempuanuntukmemperolehpelayananpubliksehinggapantasditolakolehpe-rempuan.“Tidakmelayanikecualiyangberjilbab,”demikianbunyipengumuman

�998tentangHakAsasiManusia.“Perdaitu juga berpotensi mengkriminalkankorbanperdaganganorangdaneksploi-tasipelacuranolehpihaklain,”tulistimTAKDIRdalamdraftgugatannyasetebal38halamanitu.

Namun, MA ternyata memiliki ang-gapanyanglain.HakimAgungAchmadSukardja, Imam Soebechi, dan MarinaSidabutar memutuskan bahwa per-mohonanituditolak.“Melihatdariaspekprosedural,prosespembentukanPerdaKotaTangerangtelahmelaluiprosesyangcukuplama,semuaunsurdilibatkan,dantidak bertentangan dengan peraturanUU,” ujar Djoko Sarwoko, juru bicaraMA, mengutip delik putusan, Jum’at(�3/04/07).PerdaitujugadinilaiolehMAtelahmelaluiprosespolitiksehinggasudahmenjadiwewenangeksekutifdanlegislatif daerah dan sah untuk diber-lakukandiTangerang.

AkantetapitimTAKDIRtidaktinggal

di balai desa di Bulukumba. Padahal,pasal �3 perda yang dibesut PattoboiPabokori itu menyebutkan,“PeraturandaerahinihanyaberlakubagimasyarakatyangberagamaIslamdanberdomisilidanatau bekerja dalam wilayah KabupatenBulukumba.”

Lalubagaimanajalankeluarnya?LilisLindawati, seperti disinggung di atas,memilih melakukan gugatan kepadaWalikotaTangerangmelaluiPNTange-rang.Sementaraitu,TutiRahmawatidankawan-kawanmelakukanjudicialreview(permohonanujimateril,red.)atasperdaantipelacuranTangerangkeMAbersamatimTAKDIR.

Alasannya, antara lain, karena perdatersebutmelanggarhakataspengakuan,jaminan, perlindungan, dan perlakuanhukumyangadilsertamendapatkepa-stian hukum dan perlakuan yang samadidepanhukumsebagaimanatercantumdalam pasal 7Tap MPR No. 27Tahun

dianggaplebihanggundanfeminin.Masyarakatlokalyangdigrass-rootpun percaya dengan jargon itu karena sosialisasi perda tersebut yangdiserukanterus-menerus.Bagaimana kiprah pemimpin agama menyikapi perda dis-kriminatif ini? Kitatahusiapapemukaagama.Banyaklelakinya.Pemahamankonteks-konteksayat-punpastiseringkalidarikacamatayangbias.InstitusiBundoKanduangyangsempatsayatemuiketikapenelitianmenganggaptidakadayangsalahdenganseruanitu(kewajibanberbusanaMuslimah,red.).Jadikalaupunmasyarakatbelummampumelaksanakannyaitudianggapperluprosessaja.Jadimerekatetapmenganjurkan.Suatusaatperempuanminangpastibisasehinggamerekamenjadiperempuanyangdiharapkan,yangdicitrakan“lebihbaik”tadi.Peran Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan (KNPP) seperti apa? Kalauituhimbauanatauapamungkinbisadilakukan.Tetapi‘kankitatahubagaimanapusingnyamenteripemberdayaanperempuan.Selainitu,KPPjugabukandepartemenyangbisapunyapoweruntukmengintervensi.Iamestibekerjadengansektor lain,misalnyaDepdagri(DepartemenDalamNegeri,red.).Dengan keadaan ini, apakah terjadi perlawanan?Adaperlawanan,tetapitidakmassif.Inikarenaadat,sebagaicontoh,yangsangatkuatpengaruhnyasepertidiGianyar,Bali.DisanaadaPerdaNo.6Tahun2002tentangTataCaraPencalonan,Pemilihan,Pelantikan,danPemberhentianPerbekel(lurah,red.).PersiapanpemilihaninidimulaidariBanjar(semacampertemuanditingkatRT,red.).Ibu-ibutidakpunyawaktu ke sana karena mempersiapkan sesaji untuk odalan (pemujaanumumbagiumatHinduBali,Red.)yangmemakanwaktuberhari-hari.Denganritualini,merekahampirtidakmempunyaiwaktulainuntuk

kepentingan-kepentinganyanglainyanglebihstrategisbagiperubahanposisimerekayangbiasanyadibahasdiBanjar.Merekabilang,“Kalaunantipunyaanakataukitapunyasaudaraataukitapunyapilihanuntukmemilih,kita inginmenikahdenganorangyangbukanBali.Supayatidakterbebanidengankewajiban-kewajiban(adat)yangsangatmenyitawaktu”.TerussaatsayatanyakepadamasyarakatSoloksoalkewajibanberjilbab,merekabilang;“Yaberatlah,Mbak,kalausayasuruhmilih.Secarasyariat,itu anjuranyangbaik.Tapibagaimanadong,orang sayaharusbeginitiapharikeladang(tidakberpakaianmuslimah,red.).”Iniartinya,yangdilihathanyakeharusan-keharusanitu.Apamaknadibalikitusebenarnyamerekatidakpaham.Apakah ada cara lain yang efektif? Kitamerekomendasikanbahwaperempuanharusmembuatkoalisi.Ko-alisirainbow power (kekuatanpelangi,red.)atausemacamitu.Koalisirain-bow powermencobamenggabungkanberbagaiunsurperempuandalamberbagaiposisi.KitabisastuditentanginidalamsoalbagaimanaperdatraffickingitumunculdiManado.Isuinidigerakkandaribawahmelaluiibu-ibuanggotaPKK(PendidikanKesejahteraanKeluarga, red.).Perempuandisadarkanbagaimanabahayadanmerugikannyatrafficking(perdaganganperempuan,red.)itudanakhirnyasampaipadaDPRD.AdaanggotaDPRDyangbagus,kalautidaksalah,namanyaIbuSientjeSondakh. Dia mengakomodir situasi tersebut dan akhirnya bekerjasama dengan pihak akademisi dan eksekutif.Akhirnya bisa gol jugaperdaitu.Merekamengatakanbahwahalitutidakgampang.Iadimulaipelan-pelandaritingkatbawahlaludisosialisasikan.Kemudianmerekamenggandengperempuandiberbagaiposisiini.Sinergidariberbagaiposisiinilahyangmelahirkanperdatraffickingitu.[]

Page 4: ISI - The WAHID  · PDF fileISI J arum jam sudah menunjuk angka sepuluh. ... Dasarnya Perda Kota Tangerang No.8 Tahun 2005. Lilis tak terima. Begitu bebas, ia mengajukan

No. 2/TH. II/MARET - JUNI 2007

4

diam. “Kami sedang melakukan lobidengan eksekutif dan departemen-de-partementerkait,”jelasAsfinawati.Yangdimaksud sebagai pihak eksekutif dandepartementerkaitadalahKementerianNegara Pemberdayaan Perempuan danDepartemenHukumdanHAM.

Sementara itu, Subair tidak memilihjalurlegalformalsepertidilakukanolehAsfinawatidankawan-kawandalamme-lawanperdajilbab.“Prosesinieratkai-tannyadenganparlemensementaramas-yarakatdisinibelumterbiasamelakukanproses-prosesitu,”bebernya.Selainitu,protes lewat jalur ini membutuhkanenergiyangbesar.“LobimelaluiKaukus56 (kaukus 56 anggota DPR menolakperdaSI,red.)sajagagal.BahkanperdaSImalahdigantinamanyadenganperdaantimaksiatsaja,”tambahnyasetengahkesal.Belumlagi,menurutSubair,soaldefinisiterhadap istilah‘pelanggaran terhadapUUdiatasnya’dan‘wewenangotonomidaerah’yangmembingungkanitu.

“Jaluritujugaberatkarenakeyakinanagama yang berurat dalam masyarakatBugis,” tandasnya. Orang Bugis sejakdulukalaterkenaldenganbudayamenu-tupauratnya,termasukdenganberjilbabyang hingga kini tidak dapat digugat.“Karenaitu,kamihanyabisamenghim-bau untuk tidak mematuhi peraturantersebutdalamaraspraktisnya,”papar-nyalagi.Dalamarasteoritisnya,iadanlembaganya,LAPAR,menyelenggarakandiskusiterbatasuntukmembangunsikapkritisterhadapperdatersebut.

SudartosejalurdenganSubair.Dalamkultur keagamaan konservatif Padang,advokasi PUSAKA – lembaga di manaia aktifmengkritisiperdadiskriminatif– agak berat dilaksanakan dengan me-nempuh jalur hukum.“Kami berusahamengkritik kebijakan tersebut melaluiseminar atau forum ilmiah lainnya,”tandasnyakepadatheWAHIDInstitute,Jumat(20/06/07).

Yangotoritatifuntukmenanganiperdadiskriminatifiniagarmenjadimemihakperempuan sebenarnya pemuka agama–mengingatkarakterreligiusitasorangIndonesia yang menonjol. Sayangnya,pemuka agama berikut pemahamankeagamaannyajustrutidakmenunjukkanperan yang demikian diTangerang,Bulukumba,danPadang.

DiTangerang,majelistaklimmenjadicorong pemerintah dalam member-lakukanperdaantipelacuranitu.Terma-sukparapimpinannyayangnotabeneula-ma.“Parapemimpinagamamemainkansimbol-simbolIslamdalamhalitu,”te-rangAsfinawati.Simbolisasiiniberwujudpadapencitraanperempuan;yangsukapulangmalamadalahperempuan tidakbaik (baca; tuna susila) sehingga harusditertibkandemikebaikanbersama.

SementaradiBulukumba,jilbabsudahmerupakankeputusankeagamaanyangtidak bisa diganggu gugat.“Itu sesua-tu yang sudah final,” jelas Subair lagi.Tradisi keagamaan Padang begitu kuatdengan semboyan-nya yang khas: Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah.“Mengkritisi itu kita dianggapYahudiatauKristen,”ujarSudartodalamsebuahacara refleksiyangdigelar theWAHIDInstitutediPadang,Senin(27/06/05).

Pihaklainnyaadalahnegara.Akante-tapi,kiprahnegarasepertinyatidakjauhberbeda. Departemen Dalam Negeri(Depdagri) memang sudah mengupa-yakan pengawasan dan evaluasi perda-perdayangdianggapbertentangan,baikdengan sistem perundang-undanganyanglebihtinggimaupunbertentangandenganmasyarakatsetempat.“LangkahnyataDepdagritersebutterbuktidenganpengawalan perda diskriminatif di tigadaerah,”terangJaniruddin,KabagPen-gkajiandanEvaluasiProdukHukumBiroHukumDepdagridalamsebuahdiskusi,Kamis(�4/06/07).

Pengawalanyangdimaksudberbentuk

pembinaanantara lainkepadaWalikotaTegal, Bupati Purworejo, dan BupatiBanjarmasin.Tetapi,perdayangdimak-sud terkait dengan larangan minumanberalkohol.Takadanuansaperda(diskri-minatif) perempuan di sana meskipunpembinaaninitelahmelibatkanKemen-terianNegaraPemberdayaanPerempuan(KNPP).

MeutiaHatta, sangmenteri, sesung-guhnya jugasudahmenunjukkansikap.Iaberkeluhsoalperdayangdiskriminatifterhadap perempuan. “Masa sekarangmakin banyak perda yang tidak pro-perempuandanjustrumembatasigerakperempuan,” ujarnya dalam peringatanHari Kartini, Senin (23/04/07), diJakarta.Halitudinilaikontradiktifden-ganprinsipkesetaraangenderdisegalasektortermasuksoalPengarus-utamaanGender (PUG) dalam kementeriannyasesuai Instruksi Presiden No. 9Tahun2000. Ia beserta timnya-pun berusahamembendungnya. “Kami sudah men-girimkan surat ke gubernur dan walikota,kalauinginmembuatperdaharusmemperhatikankesetaraangender,”tam-bahnya dalam satu kesempatan, Selasa(23/05/06).

TetapiKNPPPbukanlahkementerianyang berbentuk departemen yang me-miliki kewenangan luas.“KementerianNegara mempunyai tugas membantuPresidendalammerumuskankebijakandankoordinasidibidangtertentudalamkegiatanpemerintahannegara,”demikianbunyipasal89PeraturanPresidenNo.9Tahun2005tentangKedudukan,Tugas,KetentuanOrganisasi,danTataKerjaKe-menterianNegaraRepublikIndonesia.

Sementara itu, kementerian yangberbentuk departemen memiliki lan-gkah yang lebih panjang karena diberiwewenanguntukmenyelenggarakanapayangsudahdirumuskan.Semaju-majunyaKNPP,langkahnyatetapterbataskarenakewenangannya tak banyak. Sehingga,

Page 5: ISI - The WAHID  · PDF fileISI J arum jam sudah menunjuk angka sepuluh. ... Dasarnya Perda Kota Tangerang No.8 Tahun 2005. Lilis tak terima. Begitu bebas, ia mengajukan

No. 2/TH. II/MARET - JUNI 2007

5

NurunNisa,GamalFerdhi,NurulHuda.

PENERBITAN PUBLIKASIWAHIDINSTITUTE

LOMBAPENULISANCERPENDANESSAI

kiprah mereka tidak terlalu bisa diha-rapkan.

Karenaitulah,penolakanperdalebihtepat dilakukan oleh perempuan itusendiri.Tidak dengan mengandalkansiapa-siapa.Bentuknyaadalahmelibatkanperempuandariberbagaikalangan.Takpeduli, apakah berasal dari legislatif,aktivis, bahkan perempuan di ranahdomestik.“Kitamerekomendasikanpe-rempuanharusmembuatkoalisi.Koalisirainbow power (kekuatanpelangi,red.)atausemacamitu,”usulErniAgustini,penelitidiWomen Research Institute (WRI),

(Lihat; Perlu Koalisi Rainbow Power).Usulaninisesungguhnyamasukakal.

Pertama, karena tingkat legislasi pe-rempuanrendah.SepertidirilisKompas(28/08/0�),hanya350orangdaritotal�0.250anggotaDPRDdiseluruhIndo-nesia.Denganjumlahsekecilini,perem-puandaerahtaksanggupmembendunglahirnya peraturan yang diskriminatifkarena posisi tawarnya tidak cukup si-gnifikan.

Kedua,perempuandiranahdomestikternyata memiliki peranan penting se-perti halnya kaum legislatif.“Ibu PKK

jugamempunyaiperanyangsignifikan,”tambahalumnusPusatStudidanKajianWanita Universitas Indonesia (PSKW-UI) ini. Ketiga, aktivis perempuan danorganisasinyatidakdiragukanlagikon-tribusinya dalam perjuangan melawandiskriminasi perempuan, terutama didaerah.“Organisasiperempuanditingkatdaerah sangat penting keberadaannyadalam konteks otonomi daerah”, ujar-nyalagi.

Perempuanbisamenolakperdabersa-ma-sama.Mari!Wallahu A’lam.[]

DalamrangkaUlangTahunTheWahidInstitutesegeramenerbitkanbuku:IslamKosmopolitan, Delik PenodaanAgama dan Kehidupan Beragama dalam RUUKUHP,MengawalPluralisme,GusDurMemilihKebenarandaripadaKekuasaandanSecaraGueGusDurituAsyik.

Dapatkanversionlinenyadi Download Materialwww.wahidinstitute.org

Page 6: ISI - The WAHID  · PDF fileISI J arum jam sudah menunjuk angka sepuluh. ... Dasarnya Perda Kota Tangerang No.8 Tahun 2005. Lilis tak terima. Begitu bebas, ia mengajukan

No. 2/TH. II/MARET - JUNI 2007

6NurunNisa’

RAKBUKU

Menjadiminoritasmemangtidakenak.Merekaseringmenjadikorbanpen-

indasanmayoritas.Ketikasebuahkebijakandilahirkandemikepentinganmayoritas,saatitulahpenindasanmenjadisesuatuyangniscayabagimerekayangminoritas.Inibenar-benarterpraktekdiIndonesia.Diberbagaidaerahmunculperdadiskrimina-tifbernuansaagama.DiBulukumba,dirilisperdajilbabkarenapenduduk(perem-puan)-nyakebanyakanberagamaIslam.Yangtidakberjilbabtidakmendapatkanpelayanandikelurahan.Sebaliknya,diMa-nokwariterbitrancanganperda(raperda)KotaInjilkarenasebagianbesarwarganyamemelukagamaKristen.NantinyaumatIslamtidakbolehmengenakansimbolIslamtermasukjilbabsebabraperdatersebutmemangmenggariskandemikian.Melihatrealitastersebutterbersitper-tanyaan;apakahrelasiantaramayoritas-minoritasmemilikipakemyangtakbolehberubah—selaluhegemonikdandominatifsepertiitu?Jikakitamaumelihatfaktasejarah,rasanyatidak.Berabad-abadlalu,NabiMuhammadmenjadiminoritasMuslimdiMekkah.ParabangsawandanagamawanMek-kahmerasatersaingidenganIslamyangdibawamereka.Bangsawan-bangsawantakmaukehilanganprivilege-nyakarenaIslammengajarkanpersamaanantarmanusia.Bukanmelanggengkankastasepertitradisimereka.Dipihakyanglain,kehadiranNabiSAWmenggusurpengaruhagamawanyangbercokollama—Yahudi,Kristen,danPagan.NabiSAWkemudianditindasdandipojokkan.Iniberlangsunglama.Disitulah,tiranimayoritasdanminoritasmemperolehkeabsahan.NabiSAWmemutuskanagarumatnyamemintasuakakeAbbesinia.MitradagangMakkahinimasyhurakanrajanyayangadil,Negus.NegusmenerimaRuqayyahdanUtsmanbinAffan,perwakilanumatIslamdengantanganterbuka.IamembiarkanpenganutIslammenjalankanibadahnyameskiiapenganutKristenyangtaat.Ceritakesewenang-wenangankelompokmayori-tastidakadalagi.Disinidapatdisaksikanbahwahubunganantaraminoritasdanmayoritastidakselamanyategangatawaterkungkungdalamkerangkaoposisibinar-ian;mayoritasmestimenjadipenguasadanminoritastakbisamenolaktakdirnyamenjadipihakyangdikuasai.

RePotnYa menjadi minoRitaS

Judul Buku: The Prophet Muhammad SAW; A Role Model for Muslim Minorities

Penulis: Muhammad Yasin Mazhar SiddiqiPenerbit: The Islamic FoundationTempat Terbit: LondonTahun Terbit: 2006Jumlah Halaman: 230 hlm + xiii

PolabaruiniterusberlanjutketikaNabiSAWkemudianpindah(lagi)keMadi-nah.NabiSAWmenjadimayoritastapitakmenindas.Umatlainyangminoritas,sepertiYahudi,memperolehperlakuanyangsetara.Buktipalingnyataadalah la-hirnyaPiagamMadinah.Semuakelompokdapatberpartisipasitanpapandangposisi.Dalamposisiini,NabiSAWme-milihmembangunpusatpendidi-kandanperekonomian.Masjiddifungsikandenganbaiksebagaipusatpendidikan.Perdagangandioptimalkanuntukmengem-bangkankualitasumat.Keduanyamutlak.Karenaumatyangkuatadalahumatyangcerdassertamakmur.Cerdasmaksudnyaber-peredabandansanggupberinteraksidenganse-galaperubahanzaman.Sementaramakmurtakberartikaya.Yangpentingtidakmiskindanfakir.AspekekonomidanaspekpendidikantetapmenjadifokusNabiSAWketikadiridanumatnyabahkanketikamenjadimayoritas.Denganmodalini,terbuktiumatIslammampumelawangempurandariluardangoncangandaridalamuntukkurunwaktuyangtidakpendek.Disinilahbisaditangkappesanbahwaumatbaikminoritasataumayoritasmestinyamengabdikanusahanyauntukmengurushal-halyangsubstansialsepertikebutuhanekonomidanpendidikan—hal-halyangbenar-benardibutuhkanuntukcapacitybuildingumat.Sebabitulah,mengurusformalisasiajarandandoktrinagama(baca;merancangperdaagamadanseterusnya)menjadisesuatuyanglayakdinomor-duakan.Tidakadahubungannyadenganpeningkatankualitas,jugakuantitas,sebuahumat.DemikianNabiSAWsudahmem-buktikan.Begituumatsejahteradancer-das,dengansegeraiamenjadiumatyangberimansepertidicitakan-citakanolehperda-perdaagamaitu.Karenamemangkemakmurandankecerdasanituberbasisnilai-nilaiagama.KisahpanjangNabiSAWmenjadiminori-tasMuslimdiMakkahdanAbbeseniainidi-dedahkandenganbaikolehYasinMazharSiddiqdalambukunyayangbertajukThe

Prophet Muhammad SAW; A Role Model for Muslim Mi-

norities.Buku

karyaprofesor

IslamicStudiesdi

AligarhMus-limUniver-

sityinimemangbukusejarah.

Tetapidijamintakmenjemukan.

Dalambukuini,pembacaakanmen-

jumpaidetailNabiSAWsebagaiMuslim

minoritasdiMakkahdanAbbesiniadengan

segala perniknya.Hunafa’,al iran (agama)penerustradisimono-theismeIbrahim,misalnyadiceritakandenganrinci.LalusoalsuksesipenguasaKa’bahdarisatubani(sukuatauklan,Pen.)kebaniyanglaindengankronologisyangpanjang.Jugapembeberanbuktipersa-habatanMuslimMekkahdenganrakyatAbbesinia—termasuksyair-syairdaripujanggaArabtentangitu.KisahBilaldanUmmuAymandalamkapasitasnyasebagaiorangdekatNabiSAW,yangpribumiAb-besinia,jugadibeberkandenganbagus.Itulahbedanyadenganbukusejarahlain-nya—YasinmemanginginmembikinsalahsatuperiodedakwahNabiSAWinidengansudutpandangbaru.IadalamhalinimengeluhsoalpolapenulisansejarahyangtakberkembangsejakdimulaiolehIbnuIshaqdanIbnuHisyamberabad-abadlalu.MerekamembahasMekkahhanyapadasoalturunnyawahyuuntukkalipertama,pemelukIslampertama,danhal-hallaindisekitaritu.Yasin,hematpenulis,sudahber-hasilmelakukantugasini.TohbegituYasintetapmerendah;pekerjaannyadiakuibukansesuatuyangsempurnaatausebuaherror-freework.Akhirnya,selamatmembaca.

Page 7: ISI - The WAHID  · PDF fileISI J arum jam sudah menunjuk angka sepuluh. ... Dasarnya Perda Kota Tangerang No.8 Tahun 2005. Lilis tak terima. Begitu bebas, ia mengajukan

No. 2/TH. II/MARET - JUNI 2007

7

KOLOM

Takadayangle-bih menyesat-kan ketimbang

klaim banyak penguasa daerah tentangperlunyakembalimenggalikekayaandanidentitaslokal.Namundisaatsama,me-rekajustrumengebirihak-hakwarganyadi ruang publik.Apakah pemerintahdaerah berhak menggunakan mandatyangmerekaperolehdarirakyatuntukmemutuskansebuahcarapandangterha-dapidentitaskedaerahantanpamemintakonsensusrakyatnya?

Inilahpertanyaanyangsaatinimenjadipraktekyangmenggejaladalampenera-panotonomidaerahdihampirseluruhwilayah Indonesia. Meskipun denganmodus dan pola yang berbeda, namunkecendrunganpengabaianaspirasirakyatdalam berbagai kebijakan otonomi inisudahsangatmengkhawatirkan.

Kebijakan jilbabisasi di KabupatenBanjarKalimantanSelatan,adalahsalahsatucontohkongkrit.Regulasiyangter-tuangdalamSuratEdaranBupatiNomor065 tahun 2000 tentang“Anjuran Pe-makaianJilbabbagiPNSdiLingkunganPemerintahKabupatenBanjar”,inijelasmenunjukrevitalisasiidentitaslokalyanghilang sebagai legitimasinya. Misalnya,secarahistoris,berdirinyaKerajaanBan-jartelahmemberidasarbentuk-bentukformalisasiSyari’atIslamyangterefleksidalam Undang-undang yang dibuatSultanAdam. Disamping itu, ada jugaperanbesarSyeikhMuhammadArsyadal-Banjari yang telah menjadikan KotaMartapurasebagaipusatkajianIslam.

Dari sini, sudah tentu identitas yangdimaksud adalah tradisi keislaman ditengah masyarakat yang semakin harimengalamikemerosotan.JulukanKotaMartapura sebagai “Serambi Mekkah”tidaklagitercermindaricaraberpakaianwarganya.Karenaitu,PemerintahDae-rah (Pemda) merasa punya kewajiban

SuRat edaRan jilbab kabuPaten banjaR menguSung identitaS, memaRjinalkan PeRemPuan

aturan-aturan birokrasi lebih memilihmenerimasetiapkebijakanyangkeluardaripimpinannyameskipunbertentan-gandenganpilihanhatinuraninya,karenasikapmenolakdapatberdampakburukpadajabatandankeberlangsungankarirmerekakedepan.Beberapadarimere-ka,menurutGazali,mengalamirepresisecarapsikologisdanmengalamikeman-degandalamkarirkarenaresistensiyangmerekalakukan.

Dan perlu digarisbawahi, bahwa pe-raturan jilbabisasi secara khusus telahmeminggirkan kebebasan perempuandanmenempatkanmerekasebagaisub-jekhukumsekaliguskorban.Baiksecarasosiologis maupun politis, penguasatelahmenempatkanperempuansebagaikelompokmarjinalyangharusdidomis-tikasi dalam bentuk-bentuk penyera-gamanidentitas.Dalamkebijakanyanglebih mengutamakan sisi-sisi simboliksemacamjilbab,kooptasiterhadapaspi-rasiperempuansecaralebihluasadalahsasaran utamanya. Sebagai kelompokdenganjumlahyangtidakkecil,perem-puanmengandungpotensisosialmaupunpolitik yang besar. Dengan kebijakanpenyeragaman seperti itu, perempuanakan semakin mudah dikontrol bagikepentingansepihakkekuasaan.

Karena itu,kebijakan jilbabisasi jelasbertentangandenganHakAsasiManusiayangmenempatkansetiapwarganegaradalamposisisederajatdimukahukum,tanpa melihat jenis kelaminnya. Lebihdari itu, pengebirian terhadap hak-hakperempuan dengan alasan apapun ter-masuk untuk mengembalikan identitaslokal, tidak bisa dibenarkan. Kesada-ran semacam ini, harus sudah mulaiditanamkankepadaparapenguasabaikpusat maupun daerah, agar semangatotonomidaerahtidakmenabrakrambu-rambudemokrasi yangmenjadi tujuanutamanya.[]

moraluntukmemulihkanidentitas itu.Salahsatunyamelaluiprogramjilbabisasidiinstansi-instansipemerintah.

Sebagaimana umumnya, kebijakanbernuansa keagamaan – baik dari sisisubstansi maupun penerapannya di la-pangan – menempatkan visi, misi dankepentingan pemegang kekuasaan diataskepentinganmasyarakatmenjadiciriutamanya.Meskipunsecarakonseptualkebijakan semacam ini hanya bersifathimbauanyang sama sekali tidakmen-gikat, namun menempatkan cara pan-dangkeagamaantertentudalamsebuahkebijakanyangberlakusecarapublikten-tusajamelahirkandiskriminasibagicarapandangdiluarnya.Selainitu,netralitaskekuasaanyangseharusnyamengayomiseluruhwarganyatidakakanterbangunkarena identitas agama menjadi satuukuranpokok.

Lebih dari itu, kebijakan jilbabisasisama sekali tidak berdampak pada pe-ningkatangairahkeislaman.Namunlebihnampak sebagai pembatasan terhadapkebebasan masyarakat untuk memilihidentitasyangmerekagunakandiruangpublik.Terlebih pada tataran praktek,kebijakan jilbabisasi menjadi satu carapenguasauntukmengukurketundukanbirokrasidibawahnya.Tidakjarangjugakalangan non-muslim terpaksa bera-daptasi dengan mengenakan jilbab dilingkungankerjajikatidakingintermar-jinalkan. Bahkan menurut aktivis LSMdi Kalimantan Selatan Gazali Rahman,baikkalanganeksekutifmaupunlegislatifsetempatmenganggapadaptasikalangannon-muslimsebagaisikapyangpositifditengahmayoritasmasyarakatmuslim.

Persepsiumumtentangregulasimoral,menjadikan aturan jilbabisasi semacamini tidak menimbulkan resistensi yangberarti dari kalangan birokrasi. Parapegawai pemerintahan yang terbiasadengan ketundukan tanpa reserve pada

Oleh: M. Subhi Azhari

Page 8: ISI - The WAHID  · PDF fileISI J arum jam sudah menunjuk angka sepuluh. ... Dasarnya Perda Kota Tangerang No.8 Tahun 2005. Lilis tak terima. Begitu bebas, ia mengajukan

No. 2/TH. II/MARET - JUNI 2007

8

8

5

4

3

2

1

�. DirekturEksekutifTheWahidInstitute,AhmadSuaedybersamadelegasidaribeberapanegaramenghadiriUlangTahunPondokPesantrenBantanke66tahundiNakorn,ThailandSelatan,27/06/2007

2. Diskusidankonfrensipers:SurveiNasionalTheWahidInstitutedanIndoBarometertentangIslam,TerorismedanToleransi,2�/06/2007.

3. MalamKesenianPesantrenbersama“WayangSuket”SlametGundonoyangmerupakanacarapenutupHalqahIslam,Demokrasi,danPenegakanKeadilandiPPAPIMagelang,26/06/2007

4. DiskusiIntensif“KuasaPengetahuanPascaOrdeBaruPerspektifMichelFoucault”olehLingkarMudaTheWahidInstitute,24/06/2007

5. HalqahBandungI“MengokohkanDemokrasidanPenegakanKeadilan”diPesantrenCijawura,olehTheWahidIn-stitute-PCNUKotaBandung-INCReS,�5-�7/06/2007

Aktivitas

6

Info Foto

9

6. DirekturTheWahidInstitute,YennyZannubaWahidtengahmelakukanpre-sentasidihadapanpanelisdanpesertaseminarinternasionalIslam and Muslims in the World Today diUniversitasCambridge,London,4/06/2007

7. GusDurdalamkonferensiinternasionalantar-agamaTolerance Between Religions: A Blessing for all Creation, Jimbaran,Bali,�2/06/2007

8. DirekturEksekutifTheWahidInstitute,AhmadSuaedymenghadiriKonferensise-AsiaPasifikke-2�yangdiselenggarakanInstituteofStrategicAndInternationalStudies(ISIS)Malaysia,4-6/06/2007

9. EvaluasiSatuSemesterSuplemenTheWahidInstitutediMajalahTEMPO,2/05/2007

�0.DirekturTheWahidInstitute,YennyZannubaWahidmembukaacaraPameranKaligrafiMultikulturalKaryaJauhariAbd.RasyaddiGedungGaleriNasional,Jakarta,26/06hingga3/07/2007

10

7

8