isi ROTAVIRUS.docx

12
Rotavirus BAB I PENDAHULUAN Diare mungkin merupakan penyebab utama mortalitas masa anak didunia, mencakup 5-10 juta pertahun. Pada awal masa anak, satu penyebab yang paling penting dehidrasi diare berat adalah infeksi rotavirus. Rotavirus dan virus gastroenteritis lain tidak hanya merupakan penyebab utama mortalitas pediatric tetapi juga menyebabkan morbiditas yang berarti sebagai akibat malnutrisi. Diseluruh dunia, sampai 1 juta kematian pertahun diperkirakan terjadi dari infeksi Rotavirus saja. Di amerika Serikat, rotavirus menyebabkan berjuta-juta episode diare pertahun dengan 70.000 rawat inap dirumah sakit dan lebih dari 100 kematian. (1) KKS ILMU KESEHATAN ANAK Page 1

Transcript of isi ROTAVIRUS.docx

Page 1: isi ROTAVIRUS.docx

Rotavirus

BAB I

PENDAHULUAN

Diare mungkin merupakan penyebab utama mortalitas masa anak didunia, mencakup 5-

10 juta pertahun. Pada awal masa anak, satu penyebab yang paling penting dehidrasi diare berat

adalah infeksi rotavirus. Rotavirus dan virus gastroenteritis lain tidak hanya merupakan

penyebab utama mortalitas pediatric tetapi juga menyebabkan morbiditas yang berarti sebagai

akibat malnutrisi. Diseluruh dunia, sampai 1 juta kematian pertahun diperkirakan terjadi dari

infeksi Rotavirus saja. Di amerika Serikat, rotavirus menyebabkan berjuta-juta episode diare

pertahun dengan 70.000 rawat inap dirumah sakit dan lebih dari 100 kematian.(1)

KKS ILMU KESEHATAN ANAK Page 1

Page 2: isi ROTAVIRUS.docx

BAB II

ISI

II.1 Definisi Rotavirus

Rotavirus adalah penyebab utama penyakit diare pada bayi dan hewan muda, termasuk

anak sapi dan anak babi. Infeksi pada manusia dewasa dan hewan juga bisa djumpai. Yang

termasuk Rotavirus adalah penyebab diare pada bayi, diare anak sapi mebraska, diare epizootic

bayi mencit, dan virus SA11 monyet. Rotavirus berhubungan erat dengan reovirus dalam hal

morfologi dan strategi replikasi(2)

11.2 Etiologi

Rotavirus, astovirus, kalsivirus merupakan patogen penting penyebab gastroenteritis pada

manusia. Rotavirus di klasifikasi oleh kelompok (A,B,C,D,E) subkelompok (1atau2), dan

serotip. Group A, yang tidak mempunyai hubungan antigenic dengan kelompok-kelompok lain,

meliputi pathogen manusia biasa juga berbagai virus binatang. Rotavirus group B dilaporkan

sebagai penyebab penyakit berat pada bayi dan orang dewasa dicina tetapi tidak diseluruh dunia.

Kadang –kadang wabah rotavirus C manusia dilaporkan. Kelompok ini terbatas pada strain

binatang. Strain rotavirus adalah spesies spesifik dan tidak menyebabkan penyakit pada hospes

heterogen. Subkelompok rotavirus ditentukan oleh struktur antigenic protein kapsid sebelah

dalam, vp6. Pengelompokan serotip rotavirus, sepetri ditentukan oleh serologi neutralisasi silang

KKS ILMU KESEHATAN ANAK Page 2

Page 3: isi ROTAVIRUS.docx

Rotavirus

klasik, tergantung pada glikoprotein kapsid sebelah luar, vp7. Tipe serotype ini sering disebut

sebagai tipe”G” (untuk glikoprotein). Baru-baru ini banyak pengamat juga telah melaporkan tipe

P untuk rotavirus (“P” merujuk pada struktur kapsid sebelah luar rotavirus lain, vp4). Walaupun

kedua vp4 dan vp 7 dapat menimbulkan neutralisasi antibody immunoglobulin(ig)G, peran

antibody ini dalam imunitas protektif tetap belum jelas.(1)

11.3 Klasifikasi

Rotavirus memiliki antigen-antigen biasa yang berada pada kapsid sebelah dalam.

Antigen-antigen ini dapat dideteksi dengan imunofluoresensi, ikatan komplemen, dan ELISA.

Dua subkelompok utama rotavirus antigenic telah dikenali.

Antigen tipe spesifik terletak pada kapsid sebelah luar VP7 merupakan antigen

predominan untuk aktivitas netralisasi. Antigen tipe spesifik ini membedakan antara rotavirus

satu dengan yang lain dan dapat dibuktikan dengan uji Nt. Sekurang-kurangnya telah dikenali

enam serotype diantara rotavirus manusia, dan sekurang-kurangnya tipe serotipe lain terdapat

diantara isolate hewan. Beberapa rotavirus hewan dan manusia mempunyai kekhususan serotype

yang sama. Contohnya virus monyet SA11 sangat mirip denga serotype manusia.

Virus yang bisa menyebabkan gastroenteritis manusia digolongkan sebagai rotavirus

kelompok A. Tetapi secara antigenic dan genomic rotavirus yang berbeda juga menyebabkan

berjangkitnya diare.

Telaah epidemiologi molekuler telah menganalisis isolate berdasarkan perbedaan migrasi

11 segmen genom setelah elektroforesis RNA dalam gel Poliakrilamida. Keanekaragaman

genom yang luas telah terbukti dalam banyak penelitian. Perbedaan elektroferotipe ini dapat

digunakan untuk meramalkan sserotipe, tetapi penentuan Elektroferotipe dapat menjadi suatu

alat epidemiologi yang berguna untuk memantau penularan virus.(2)

KKS ILMU KESEHATAN ANAK Page 3

Page 4: isi ROTAVIRUS.docx

11.4 Epidemiologi

Infeksi Rotavirus paling sering pada bulan-bulan musim dingin didaerah beriklim sedang.

Insiden puncak menyebar dari barat ke timur di Amerika Serikat. Tidak seperti virus musim

dingin lainnya seperti Influenza, gelombang kenaikan insiden tidak disebabkan oleh suatu strain

atau serotip yang lazim, khas beberapa serotype menonjol pada masyarakat tertentu selama satu

atau dua musim sementara dekat lokasi tempat menyimpan strain yang tidak terkait. Kebanyakan

kasus klinis terjadi pada anak umur kurang dari 2 tahun (tetapi lebih tua dari 3 bulan) dengan

bukti serologis adanya infeksi yang berkembang pada semua anak umur 4 atau 5 tahun. Infeksi

subklinis adalah lazim diruang perawatan neonates adan pada orang dewasa dengan kontak erat

dengan anak yang terinfeksi.(1)

11.5 Patologi dan Patofisiologi

Virus-virus yang menyebabkan diare pada manusia secara selektif menginfeksi dan

menghancurkan sel-sel ujung-ujung villus pada usus halus. Biopsi usus halus menunjukkan

berbagai tingkst penumpulan villis dan infiltrate sel bundar pada lamina propia, perubahan-

perubahan patologis yang diamati tidak berkolerasi dengan keparahan gejala-gejala klinis dan

biasanya sembuh sebelum penyembuhan diare. Mukosa lambung tidak terkena walaupun

biasanya digunakan istilah”Gastroenteritis”walaupun pengosongan lambung tertunda telah

didokumentasi selama infeksi virus Norwalk.

Pada usus halus, enterosit villus sebelah atas adalah sel-sel yang terdiferensiasi. Yang

mempunyai fungsi pencernaan seperti transport air dan fungsi penyerapan seperti transport air

dan elektrolit melaui pengangkut bersama (kotransporter) glukosa dan asam amino. Enterosit

kripta merupakan sel yang tidak terdiferensiasi, yang tidak mempunyai enzim hidrolitik tepi

bersilia dan merupakan pensekresi (secretor) air dan elektrolit. Dengan demikian infeksi virus

selektif sel-sel ujung villus usus menyebabkan (1) ketidakseimbangan rasio penyerapan cairan

usus terhadap ekresi, dan (2) , malabsorbsi karbohidrat kompleks, terutama laktosa. Dukungan

yang paling nyata, mekanisme pertama sebagai faktor yang paling penting pada terjadinya diare

virus.

KKS ILMU KESEHATAN ANAK Page 4

Page 5: isi ROTAVIRUS.docx

Rotavirus

Pada hospes normal, infeksi ekstra-intestinal sangat jarang, walaupun penderita

terganggu imun dapat mengalami keterlibatan hati dan ginjal. Kenaikan kerentanan bayi

(dibanding dengan anak yang lebih tua dan orang dewasa) sampai morbiditas berat dan

mortalitas gastroenteritis virus dapat berkaitan dengan sejumlah factor termasuk penurunan

fungsi cadangan usus, tidak ada imunitas spesifik, dan penurunan fungsi cadangan usus, tidak

ada imunitas spesifik seperti asam lambung dan mucus. Enteritis virus sangat memperbesar

permeabilitas usus terhadap makromolekul liumen dan telah dirumuskan menaikkan resiko alergi

makanan. (1)

11.6 Gambaran klinik

Rotavirus merupakan penyebab sebagian besar penyakit diare pada bayi dan anak-anak

tetapi tidak pada orang dewasa. Masa inkubasinya 1-4 hari. Simtom yang khas antara lain diare,

dengan tinja cair pada seluruh penderita, demam dengan suhu badan dapat mencapai 40oC,

nyeri perut, dan muntah-muntah, sehingga terjadi dehidrasi, dehidrasi dapat ditemukan dari

tingkat yang ringan sampai berat.

Pada bayi dan anak-anak, kehilangan banyak elektrolit dan cairan dapat mematikan

kecuali kalau diobati. Penderita dengan khusus yang lebih ringan mempunyai simtom selama 3-8

hari dan kemudian sembuh sama sekali. Pada kasus seperti itu, terjadi infeksi asimtomatik,

dengan serokonversi.

KKS ILMU KESEHATAN ANAK Page 5

Page 6: isi ROTAVIRUS.docx

Orang dewasa yang berkontak dapat terinfeksi, seperti yang ditunjukkan oleh

serokonversi, tetapi jarang menunjukkan simtom, dan virus jarang terdeteksi fdalam tinja.(2,4)

11.7 Penemuan laboratorium

Dehidrasi isotonis dengan asidosis adalah penemuan yang lazim pada anak dengan

enteritis virus berat. Tinja bebas darah dan leukosit walaupun angka sel darah putih mungkin

cukup naik akibat tidak ada pergeseran kekiri yang jelas terlihat pada enterobakteri invasive.(1)

II.8 Perkembangbiakan dalam biakan sel

Rotavirus adalah virus yang sulit dibiakkan. Sebagian besar rotavirus manusia dapat

dibiakkan kalau diberi pra perlakuan dengan enzim proteolitik tripsin dan kalau tripsin kadar

rendah disertakan dalam pembenihan biakan jaringan. Perlakuan ini dapat membelah protein

kapsid sebelah luar dan memudahkan pelepasan selubung.(2)

11.9 Diagnosa

Diagnosis yang memuaskan dapat dibuat atas dasar tanda klinis dan epidemiologis.

imunoasay komersial, yang memberi sekitar 90% spesifitas dan sensivitas, tersedia untuk

rotavirus kelompok A dan adenovirus enteric.(1)

11.10 Diagnosa Banding

Diagnosis banding meliputi penyebab infeksius lain seperti bakteri dan protozoa.

Kadang-kadang keadaan bedah seperti apendisitis, obstruksi usus, dan intusepsi pada mulanya

menyerupai gastroenteritis virus. Pada kebanyakan kasus, diagnosis yang memuaskan dapat

dibuat atas dasar tanda klinis dan epidemiologis. (1)

11.11 Pengobatan

KKS ILMU KESEHATAN ANAK Page 6

Page 7: isi ROTAVIRUS.docx

Rotavirus

Pengobatan diare karena rotavirus bersifat suportif, meliputi rehidrasi dan pemberian

makanan sesegera mungkin dan ASI tetap diberikan selama sakit.

11.12 Pencegahan

Higiene yang baik mengurangi penularan gastroenteritis virus, tetapi walaupun pada

kebanyakan masyarakat higienes sebenarnya semua anak menjadi terinfeksi sebagai akibat dari

efisiensi infeksi virus gastroenteritis, terutama rotavirus. Higiene yang baik (mencuci tangan)

dan menjaga kebersihan adalah penting namun tidak cukup untuk mengontrol penyebaran

rotavirus.(2)

11.13 Vaksin

Vaksin rotavirus (RV) telah ada dipasaran berasal dari Human RV vaccine R/X 4414, dengan

sifat sebagai berikut:

Live,attenuated,berasal dari Human RV/galur 82-92.

Monovalen, berisi RV tipe G1,PIA(P8),mempunyai neutralizing epitope yang sama

dengan RV tipe G1,G2,G3,G4, dan G9 yang merupakan mayoritas isolate yang

ditemukan pada manusia

Vaksin diberikan secara oral dengan dilengkapi buffer dalam kemasannya.

Pemberian dalam dua dosis pada umur 6-12 minggu dengan interval 8 minggu.

Faktor-faktor yang mengurangi imunogenitas vaksin RV:

Apabila diberikan bersamaan dengan OPV(Vaksin polio oral)

Masih terdapatnya antibody maternal

Adanya bakteri enteric pathogen didalam usus.(3)

KKS ILMU KESEHATAN ANAK Page 7

Page 8: isi ROTAVIRUS.docx

11.14 Kejadian Pascaimunisasi

Dari laporan penelitian vaksin RV di Finlandia, Amerika Selatan, dan singapura, tidak

ditemukan kejadian intususepsi pada vaksin RV baru. Kejadian ikutan yang dilaporkan adalah

diare 7,5 %,muntah 8,7%,dan demam 12,1%.(3)

KKS ILMU KESEHATAN ANAK Page 8

Page 9: isi ROTAVIRUS.docx

Rotavirus

DAFTAR PUSTAKA

1. Behrman , dkk. Nelson. Ilmu Kesehatan Anak vol. I. edisi 15. Hal 1127-1127.

2. Jawetz, Melnick, Mikrobiologi Kedokteran Buku 2, Salemba Medica 2005, Jakarta.Hal

489-492

3. Ranuh I.G.N dkk.Satgas Imunisasi –Ikatan dokter anak Indonesia Edisi ketiga tahun

2008.Hal 242-243.

4. http://repository.unand.ac.id/252/repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1907/1/09E01451.pdf

KKS ILMU KESEHATAN ANAK Page 9

Page 10: isi ROTAVIRUS.docx

KKS ILMU KESEHATAN ANAK Page 10