Isi Proposal geologi

7/17/2019 Isi Proposal geologi

http://slidepdf.com/reader/full/isi-proposal-geologi 1/36

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Geologi pulau jawa merupakan yang paling banyak dipelajari dan

diketahui serta hampir secara keseluruhan wilayah tersebut telah terpetakan secara

sistematik. Namun tidak menutup kemungkinan bagi penulis untuk melakukan

penelitian dan pemetaan geologi secara detail dengan harapan dapat memecahkan

permasalahan geologi pada daerah penelitian.

Sesuai dengan Kurikulum Pendidikan Nasional untuk Perguruan Tinggi

Strata-1 S-1! "urusan Teknik Geologi #akultas Teknologi $ineral% &nstitut Sains

' Teknologi (kprind )ogyakarta mewajibkan semua mahsiswa pada tahap akhir

untuk melaksanakan pemetaan geologi yang pada dasarnya adalah untuk

mempelajari kondisi geologi pada daerah penelitian yang meliputi beberapa

aspek% yaitu* geomor+ologi% stratigra+i% struktur geologi% mekanisme dan kronologi

pembentukannya dalam ruang dan waktu geologi. Penelitian ini diharapkan dapat

dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak pengambilan keputusan dalam hal ini

adalah Pemerintah ,aerah setempat untuk menentukan kebijakan yang berkaitan

dengan sumber daya geologi% bahaya geologi serta kemungkinan identi+ikasi

bahan galian lain yang terdapat di dalamnya.

Secara regional rencana daerah penelitian termasuk ona pegunungan

selatan jawa timur mempuyai keadaan geologi yang sangat menarik. Pembentukan

dan perkembangan pegunungan selatan jawa timur banyak dipengaruhi oleh gejala

tektonik yang di cerminkan oleh kondisi mor+ologinya berupa lajur-lajur



pegunungan dengan penyusun utama batuan ekstrusi dan intrusi. /erdasarkan

kenampakan-kenampakannya terlihat batuan beku yang menyisip pada batuan

lain% diperkirakan batuan beku tersebut merupakan suatu intrusi atau terobosan.

(tas dasar pendapat di atas maka penulis bermaksud untuk mempelajari

petrogenesa batuan beku dasit sebagai judul tugas akhir.

I.2. Maksud dan Tujuan

$aksud dari pemetaan geologi di daerah Puhpelem dan sekitarnya

Kecamatan Puhpelem kabupaten 0onogiri Propinsi "awa Tengah adalah untuk

memenuhi persyaratan kurikulum tingkat Sarjana pada "urusan Teknik Geologi%

#akultas Teknologi $ineral% &nstitut Sains ' Teknologi (KP&N, )ogyakarta.

Tujuan pemetaan geologi adalah untuk mengetahui dan memberikan

in+ormasi tentang daerah penelitian sehingga diperoleh data geologi yang meliputi

geomor+ologi% batas litologi% urutan stratigra+i% struktur geologi. 2asil dari

pemetaan meliputi peta lintasan% peta geomor+ologi dan peta geologi.

I.3. Peneliti Terdahulu

1. (sikin 1345!% membahas tentang struktur geologi secara regional daerah

jawa Tengah dan sekitarnya% dalam bukunya 678olusi Geologi Jateng dan

Sekitarnya Ditinjau dari Segi Tektonik Dunia yang Baru6.

. /emmelen 1353!% peneliti berkebangsaan /elanda yang pertama kali

membuat uraian +isiogra+i secara lengkap dalam bukunya The Geology of

Indonesia. ,alam penelitiannya /emmelen banyak memberikan gambaran



9

+isiogra+i "awa Tengah dan "awa Timur secara umum. "uga menyatakan bahwa

Pegunungan Selatan "awa Timur bagian /arat dibagi menjadi dua% yaitu* plato

batugamping Gunung Sewu yang menempati bagian Selatan dan Pegunungan

Selatan jalur /aturagung% Panggung% Plopoh dan Kambengan! yang

menempati di bagian :tara. /agian Selatan dan :tara ini dipisahkan oleh

cekungan antar pegunungan 0onogiri dan /aturetno.

9. $arks% P.% 13;1!% dalam bukunya 6Stratigrapy Lexicon of Indonesia<

menjelaskan susunan stratigra+i Pegunungan Selatan.

5. Srijono dan Salahuddin 2usein ==4!% dalam seminar dan workshop

6Potensi Geologi Pegunungan Selatan dalam pengembangan wilayah<%

mengatakan bahwa secara +isiogra+i Pegunungan Selatan yang diduga mulai

Pleistosen Tengah berupa proses pengangkatan% menghasilkan lajur-lajur

pegunungan dengan penyusun utama batuan 8ulkanik berumur >ligo-$iosen

yang menjadi batas :tara dan /arat kawasan tersebut terhadap ?ona ,epresi

Solo dan @ekungan )ogyakarta.

A. $enurut Suyoto ' 2. Samodra% 13B5!% dalam bukunya 6 Kendali Struktur

terhadap entuk!entuk ukit atuga"ping di #egunungan Selatan Jawa

Tengah$% menjelaskan tentang /eberapa bukit kecil berjulang antara 1=-A m

yang intinya disusun oleh batugamping. Permukannya berlubang-lubang%

membentuk struktur lapies% setempat banyak mengandung urat kalsit. agam

bentuk bukit batugamping terumbunya dipengaruhi oleh jenis% susunan litologi

dan strukturnya hingga lebih dari A cm.



5

;. Sampurno ' 2. Samodra 1344!% membuat Peta Geologi Cembar

Ponorogo edisi kedua yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian dan

Pengembangan Geologi /andung P9G! dengan skala 1 * 1==.===

4. . Soeria (tmadja% 2. Pringgoprawiro dan /ambang Priadi 1331!%

membahas mengenai kegiatan magmatik di Pulau "awa dalam 6 Kegiatan

%ag"atik di jawa$.

B. Pulunggono dan S. $artodjojo 1335!% membahas mengenai pola tektonik

dan struktur regional Pulau "awa dalam 6 #eruahan Tektonik #aleogen!

&eogen %erupakan peristiwa Tektonik Terpenting di Jawa$

3. :ntung% dkk 134A!% membahas mengenai pola struktur 6 Jawa dan

%adura dengan "enggnakan "etode gaya erat$'



A

BAB II

METDE PENELITIAN

$etode penelitian yang digunakan dalam penentuan keadaan geologi

daerah penelitian adalah metode geologi lapangan yang diterapkan pada saat

pemetaan geologi permukaan dengan pengamatan langsung di lapangan pada

kenampakan dan kondisi geologi yang tersingkap di permukaan. $etode

pengelompokan lapisan-lapisan batuan hasil pemetaan geologi di daerah

penelitian dilakukan berdasarkan ciri litologi dominan yang dapat dikenali di

lapangan dengan sistem penamaan satuan batuan tidak resmi. ,alam melakukan

pengamatan% arah lintasan diusahakan sedapat mungkin tegak lurus dengan arah

jurus perlapisan batuan. Sedangkan untuk pengambilan contoh batuan dilakukan

pada singkapan batuan yang segar dan dapat mewakili kondisi sebenarnya di

lapangan% dan untuk memperkuat data hasil pemetaan geologi harus didukung

dengan studi pustaka terdahulu% analisis megaskopis dan laboratorium.

II.1. Peralatan dan Bahan !ang Digunakan

1. Peta Topogra+i% skala 1*A.===.

. Peta upa /umi &ndonesia% skala 1*A.===% dengan nomor lembar * 1D

15=B-19 /agelen!

9. Peta geologi regional Cembar Kebumen% "awa skala 1*1==.===.

5. Kompas geologi tipe /runton system aimuth =E-9;=E merk Tamaya%

digunakan untuk menentukan lokasi pengamatan% pengukuran arah jurus dan



;

kemiringan lapisan batuan% bidang kekar% bidang sesar% pengukuran

kemiringan lereng dan sebagainnya.A. Palu geologi untuk batuan beku dan batuan sedimen merk 7astwing%

digunakan sebagai alat untuk pengambilan contoh batuan di daerah penelitian.

;. GPS merk Garmin 8ersi 4; @SF dan Pita ukur oll $eter! Am serta

mistar A=cm% digunakan untuk mengukur ketebalan suatu lapisan batuan.

4. Carutan 2@l dengan konsentrasi =%1 N% digunakan untuk mengetahui

kandungan senyawa karbonat dalam batuan di lapangan dan kantong plastik

sampel.B. Loupe kaca pembesar! dengan perbesaran 1=F dan =F% digunakan untuk

membantu di dalam pengamatan kandungan mineral atau +osil dari contoh

batuan di daerah penelitian.

3. Kamera untuk merekam data% seperti +oto batuan dan bentangalam.

1=. Peralatan tulis menulis yang terdiri dari buku lapangan% spidol% ballpoint%

pensil% pensil warna% penggaris dan busur derajat.

11. >bat-obatan.

1. "as hujan.

II.2. L"kasi# Luas dan $esa%&aian Daerah

,aerah penelitian secara administrasi terletak di daerah% Kecematan

Kabupaten 0onogiri Propinsi "awa Tengah dan secara astronomis terletak pada

kordinat =4 5AH ==< CS I =4 A=H ==< CS dan 111 1AH ==< /T - 111 =H ==< /T%

meridian =o dari Greenwich! dengan luas daerah penelitian J B1 Km 3 km F 3

km!% termasuk dalam Cembar 5DC&& - D I D L DC&&& I D c I D d% dengan skala 1 *

A.=== dan inter8al kontur 1%A meter.



4

'a%(ar 1. Letak daerah &enelitian terhada& k"ta)k"ta di se(agian *a+a Tengah

Daerah l"kasi &enelitian

Ta(el 1 . Peta Indeks Daerah Penelitian ,Bak"rsutanal# 2--1

M ,aerah Penelitian

Cokasi penelitian dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda

dua atau kendaraan roda empat dengan jarak tempuh kurang lebih 1= km selama

J 5 jam. ,aerah lokasi penelitian dari )ogyakarta dapat dicapai lewat 9 jalur

utama% yaitu dengan sebagai berikut *

amudra Hindia



B

1. )ogyakarta I Klaten I /ayat I Purwantoro- Puhpelem

. )ogyakarta I 0onosari I Purwantoro- Puhpelem

9. )ogyakarta I Surakarta I 0onogiri I Purwantoro- Puhpelem

II.3. Taha&an Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam beberapa tahap% yaitu tahap

persiapan% tahap sur8ei lapangan% tahap penelitian lapangan detail% tahap

penelitian laboratorium dan studio% tahap penyusunan laporan dan tahap

presentasi.

II.3.1. Taha& Persia&an

Pencarian data sekunder dan mempelajari segala sesuatu yang dapat

memberikan masukan serta analisis-analisis yang berkaitan dengan penelitian dan

pembuatan proposal dan pengurusan surat ijin penelitian. Pencarian data sekunder

dapat diperoleh dari interpretasi peta topogra+i. Studi pustaka dilakukan dengan

cara membaca dan mempelajari peta-peta% laporan-laporan dari para peneliti

terdahulu. 2al ini dilakukan untuk memperoleh gambaran kasar mengenai

mengenai kondisi geologi daerah penyelidikan. Tahap Persiapan merupakan tahap

paling awal dalam melakukan penelitian% antara lain meliputi *

1. Pengajuan lembar peta daerah penelitian yang akan dipetakan.

. Pengajuan surat tugas kepada dosen pembimbing.

9. Studi literatur.

5. Sur8ei Capangan.

Sur8ei tinjau ini dilakukan untuk mengenal kondisi lapangan penelitian dan

mengetahui keadaan geologi daerah penelitian secara umum seperti

geomor+ologi% litologi% struktur geologi dan geologi lingkungan. Sur8ei tinjau



3

ini dapat digunakan untuk membantu menentukan lokasi-lokasi tertentu yang

harus dilakukan peneliti lebih detail.

A. Penyusunan dan pengajuan proposal kepada

dosen pembimbing.

,alam penyusunan proposal ini dilakukan juga analisis peta topogra+i daerah

penelitian dan hasil analisis tersebut merupakan analisis sementara yang

diharapkan dapat digunakan untuk mengetahui gambaran umum tentang

keadaan geologi daerah penelitian. (dapun keadaan atau aspek geologi yang

dita+sirkan antara lain* geomor+ologi% jenis dan penyebaran satuan batuan dan

struktur geologi.

;. Periinan.

Tahap ini dilakukan untuk mendapatkan iin dalam melakukan penelitian di

daerah penelitian.

II.3.2. Taha& &enelitian la&angan detail

Pelaksanaaan pemetaaan detil dilakukan dengan pencarian data geologi

berupa litologi% struktur geologi% geomor+ologi% geologi lingkungan dan segala

data yang dibutuhkan dalam penelitian. ,ata tersebut diperoleh dengan cara

melakukan pengamatan% pengukuran% pencatatan% penggambaran sketsa atau

pengambilan +oto singkapan serta pengambilan sampel batuan. Tahap penelitian

lapangan ini terdiri dari*

1. (hecking lapangan dengan dosen pembimbing yang bertujuan untuk

mengecek hasil kerja lapangan yang dilakukan peneliti.



1=

. )e!checking atau pengecekan ulang oleh peneliti untuk melengkapi data yang

masih kurang.

II.3.3. Taha& &enelitian la("rat"riu% dan studi"

Pada tahap ini dilakukan analisis petrogra+i% analisis mikropaleontologi%

analisis struktur geologi dan analisis si+at +isik batuan. :ntuk menunjang di dalam

analisis data yang diperoleh secara langsung dari lapangan penelitian.

II.3./. Taha& &en!usunan la&"ran

Tahap penyusunan laporan ini meliputi*

1. Penggambaran peta lokasi pengamatan% peta geomor+ologi dan peta geologi

. Penyelesaian penampang geologi dan geomor+ologi

9. Penyelesaian naskah laporan

,ari hasil analisis diharapkan dapat disimpulkan keadaan geologi daerah

penelitian secara detail dan peman+aatan yang dapat dilakukan untuk

pengembangan wilayah yang ditinjau dari aspek geologi maupun sebagai acuan

bagi pihak yang berkepentingan terhadap daerah penelitian tersebut.

II.3.0. Taha& &resentasi

Tahap ini merupakan tahap presentasi laporan hasil penelitian yang telah

dilakukan untuk mempertanggungjawabkan hasil penelitian dihadapan sidang.

II./. Bagan Alir Penelitian



11

'a%(ar 2. Diagra% alir &enelitian ,Penulis# 2-11

BAB III

'EL'I E'INAL

III.1 'e"%"r"l"gi egi"nal



1

$enurut an /emmelen 1353!% +isiogra+i Pulau "awa dan $adura dibagi

menjadi empat bagian% yaitu *

1. #isiogra+i "awa /arat yang meliputi bagian barat @irebon.

. #isiogra+i "awa Tengah yang meliputi antara @irebon dan Semarang.

9. #isiogra+i "awa Timur yang meliputi antara Semarang I Surabaya.

5. #isiogra+i bagian Timur "awa dan $adura.

,alam hal ini daerah penelitian terletak di antara Semarang dan Surabaya%

sehingga dapat dikategorikan dalam +isiogra+i "awa Timur. #isiogra+i "awa Timur

secara umum merupakan satu jalur paralel antara Semarang I )ogyakarta yang

mudah dikenal dimana pada bagian selatan merupakan suatu bentuk penerusan

dari jalur "awa /arat dan "awa Tengah.

Secara +isiogra+i dan berdasarkan kesamaan mor+ologi serta tektonik%

/emmelen 1353! membagi "awa Timur dan $adura menjadi tujuh jalur +isiogra+i

Gambar 9!% yang meliputi*

a. ?ona Pegunungan Selatan

b. ?ona Solo

c. ?ona Kendeng

d. ?ona andublatung

e. ?ona (ntiklinonum embang-$adura

+. ?ona ,ataran (lu8ial :tara "awa

g. ?ona Gunung api Kuarter

/erdasarkan pembagian +isiogra+i tersebut% maka daerah puhpelem dan

Sekitarnya% Kecamatan puhpelem% Kabupaten 0onogiri% Propinsi "awa Tengah

sebagai daerah penelitian termasuk dalam ?ona Pegunungan Selatan "awa Timur.



19

'a%(ar 3. Peta isi"grai daerah *a+a Tengah dan *a+a Ti%ur

,Be%%elen# 14/4

1. ?ona Pegunungan Selatan

?ona Pegunungan Selatan merupakan penerusan dari pembagian +isiogra+i

di "awa Tengah dan "awa /arat. ?ona ini terdiri dari batuan 8ulkanik dan

perbukitan batugamping terumbu. /agian utara dari ona ini dibatasi oleh deretan

gunung berapi kwarter yang terbentang dari barat ke timur antara lain G. $erapi%

G. Cawu% G. 0ilis dan G. Semeru. Sedangkan di bagian selatan dibatasi oleh

Samudra &ndonesia. Cebar bagian ini mencapai A km di daerah /litar% "awa

Timur.

. ?ona Solo

?ona Solo merupakan penerusan deretan pegunungan berapi berarah barat

I timur. ?ona ini diperkirakan sebagai sumber batuan piroklastik yang diendapkan

di sebelah utaranya. /agian utara dibatasi oleh $andala Kendeng% sedang bagian

selatan dibatasi oleh ?ona Pegunungan Selatan. ?ona ini tersusun oleh endapan

Kwarter dan ditempati oleh Gunungapi Kwarter.



15

9. ?ona Kendeng

?ona Kendeng merupakan kelanjutan dari Pegunungan Serayu yang

berkembang di "awa Tengah. /agian utara ?ona Kendeng dibatasi oleh ,epresi

andu /latung% sedang bagian selatan dibatasi oleh ?ona Solo. ?ona Kendeng

tersusun oleh batuan sedimen laut dalam yang telah mengalami perlipatan dan

pensesaran secara intensi+ membentuk suatu antiklinorium. Perlipatan beserta

anjakan yang mengikutinya mempunyai intensitas yang sangat besar di bagian

barat kemudian berangsur melemah ke arah timur. (kibat adanya anjakan

tersebut% batas dari satuan batuan yang bersebelahan sering merupakan batas sesar.

@iri khas ?ona Kendeng adalah jajaran perbukitan rendah dengan

mor+ologi bergelombang yang ketinggiannya berkisar antara A= m hingga == m.

"ajaran perbukitan yang berarah barat I timur ini mencerminkan adanya perlipatan

dan sesar naik yang juga berarah barat I timur.

Gene8raye ' Samuel 134! membagi ?ona Kendeng menjadi 9 tiga!

bagian% yaitu *

1. Kendeng /arat% yang dimulai dari G. :ngaran hingga Purwodadi yang

menunjukkan pola struktur sangat rumit% perlipatan asimetri dan sesar sungkup

ke arah utara.

. Kendeng Tengah% berada diantara Purwodadi dan G. Pandan. Pola struktur

masih memperlihatkan intensitas yang kuat meskipun tidak serumit di

Kendeng /arat.



1A

9. Kendeng Timur% berada di antara G. Pandan dan daerah "ombang kemudian

menunjam di bawah Sungai /rantas% perlipatannya merupakan perlipatan yang

lemah.

$andala Kendeng terbentuk mulai dari Salatiga ke timur sampai ke

$ojokerto dan menunjam di bawah alu8ial Sungai /rantas. Kelanjutan

pegunungan ini masih dapat diikuti hingga di bawah Selat $adura% jika di lihat

dari bawah permukaan tanah. ?ona ini diduga masih akti+ sebagai cekungan

sedimentasi di Selat $adura. /agian barat lebarnya mencapai 5= km% kemudian

menyempit ke arah timur dan panjangnya kurang lebih A= km Gene8raye dan

Samuel% 134!.

5. ,epresi andu /latung

,epresi andu /latung merupakan sinklinorium yang memanjang dari

0onokromo sampai Semarang. ?ona ini tersusun oleh perbukitan rendah

ketinggian A= I 1A= m! serta dataran alu8ial yang dibangun oleh endapan

/engawan Solo. ,i bagian selatan dipisahkan oleh $andala Kendeng dari ?ona

Solo% sedangkan pada bagian utara dibatasi oleh ?ona embang.

A. ?ona embang-$adura

?ona embang merupakan antiklinorium yang berarah barat I timur dan

terbentang dari daerah Purwodadi sampai Pulau $adura. Cebar dari Pegunungan

embang kurang lebih mencapai A= km dengan puncak tertinggi ditempati oleh

Gunung Gading dengan ketinggian kurang lebih A== m 8an /emmelen% 1353!. ,i



1;

bagian selatan dipisahkan oleh ,epresi andu /latung dari $andala Kendeng%

sedangkan di bagian utara dibatasi oleh Caut "awa.

;. ,ataran (lu8ial :tara "awa ,epresi Semarang I embang!

$erupakan dataran yang berada di antara Semarang dan embang. ?ona

ini dibatasi oleh ?ona embang% di bagian utara dan timur oleh Caut "awa dan

bagian barat oleh Gunung $uria. ,epresi ini mulanya merupakan selat yang

memisahkan Pulau "awa dengan Gunung $uria. (kibat dari proses sedimentasi

hasil rombakan Pegunungan embang dan Gunung $uria yang dibawa oleh

sungai yang bermuara pada selat tersebut% menyebabkan selat tersebut dangkal

dan muncul ke permukaan.

4. Gunungapi Kwarter

$erupakan jajaran gunungapi kwarter yang terdapat di tengah-tengah

Pulau "awa. Gunung ini antara lain G. $erapi% G. Cawu% G. Sumbing% G.

:nggaran% G. Slamet% G. /romo dan sebagainya.

III.2. 5tratigrai egi"nal

Stratigra+i daerah penelitian secara regional termasuk dalam jalur

pegunungan selatan yang memanjang dengan arah /arat-Timur dan hampir sejajar

dengan arah /arat-Timur dan hampir sejajar dengan arah memannjangnya pulau

jawa.



14

:raian tentang kerangka stratigra+i regional yang berhubungan dengan

daerah penelitian% penulis mengacu pada hasil peneltian yang dilakukan oleh

sampurno dan samodra 1334! dalam Peta Geologi Cembar Ponorogo yang

diterbitkan >leh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi /andung P9G!.

/erdasarkan urutan stratigr+i dari tua ke muda daerah daerah 0onogiri dibagi

menjadi beberapa +ornasi% antara lain #ormasi Panggang% #ormasi ,ayakan%

#ormasi 0atupatok% #ormasi Semilir% #ormasi Nglanggran% (nggota @endono

#ormasi Sampung% #ormasi Sampung% #ormasi 0onosari. 7ndapan-endapan

Ouarter Tabel !

III.1.1. "r%asi Panggang ,T"%&

#ormasi panggang terdiri dari breksi gunungapi dan la8a bersusun andesit

dan basal% bersisipan batupasir. $assa dasar breksi yang bersi+at tu+an umumnya

terkloritkan dan sebagian la8anya terkekarkan. /atupasirnya berwarna kehijauan%

berukuran% berukuran kasar hingga sangat kasar. Ca8a yang berstruktur bantal

menguasai bagian atas satuan dan dapat di korelasikan dengan la8a daerah

pacitan. Satuan ini menjemari dengan #ormasi 0atupatok% diduga berumur >ligo-

$iosen dan terbentuk di lingkungan laut.

III.1.2. "r%asi Da!akan ,T"%d

Perulangan batupasir dan batulempung setebal beberapa puluh cm.

$erupakan runtuhan turbidit yang berlapis baik dan tersingkap setebal lebih dari

;== m. Sebagian batupasir bersi+at tu+ann dan berwarna merah hati.

/atulembungnya setempat mengandung +osil yang berumur >ligosen-$iosen



1B

/awah. Kumpulan #oramini+era bentos yang dijumpai pada batulempung

menunjukan lingkungan pengendapannya pada laut dalam. Satuan ini menjemari

dengan #ormasi 0atupatok dan bagian atasnya menjemari dengan #ormasi

Semilir dan #ormasi Ngglanggran% setempat diterobos oleh dasit.

III.1.3. "r%asi 6atu&at"k ,T"%+

#ormasi 0atupatok tersusun oleh la8a% bersisipan batupasir% batulempung

dan rijang. Ca8anya dipotong oleh retas-retas basal yang berarah utara-selatan dan

berkedudukan tegak% batupasirnya berwarna kelabu mempunyai tebal antara 1%A-9

m. ,isekitar bandar% batulempung yang setempat mengandung #oramini+era kecil

bentos berselingan dengan tu+ kasar berkomponen batuan beku dan batuapung.

ijang coklat kemerahan merupakan sisispan didalam la8a% dengan tebal rata-rata

1A cm. Satuan ini menjemari dengan #ormasi ,ayakan dan bagian atasnya

#ormasi Semilir. :mur satuan ini di duga >ligosen-$iosen dengan ketebalam A==

m. /agian bawah +ormasi ini terdiri dari konglomerat yang di tindih oleh napal

tu+an dan batupasir gampingan dengan sisipan lignit. /atuan ini kearah atas

berulang menjadi batugamping berlapis dan batugamping koral. /atugamping ini

membentuk bukit kerucut di sekitar ,esa "onggrangan. #ormasi ini dianggap

berumur $iosen /awah% dan di bagian bawah menjari dengan #ormasi Sentolo

dengan ketebalan kurang lebih A= m.

III.1./. "r%asi 5e%ilir ,T%s



13

Terdiri dari runtuhan turbidit yang dikuasai oleh breksi batuapung dan

perulangan batupasir kerikilan% batupasir dan batulempung. /reksi batuapung

sebagian terkloritkan sehingga memberi warna kehijauan% terutama disusun oleh

batuapung bersusun dasit dan sedikit andesit% basal dan batupasir. /atupasir

kerikilan dan batupasir disusun oleh komponen andesit% basal dan batupasir dan

sedikit batuapung. /atulempung berwarna coklat hingga kelabu. Satuan ini

berumur $iosen dengan ketebalan lebih dari 4A= m.

III.1.0. "r%asi Nglanggran ,T%%

untuhan batuan gunungapi bersusun andesit-basal yang disusun oleh

breksi gunungapi dan batupasir. Komponen andesit dan basal dalam breksi

berukuran A-5= cm% menyudut tanggung hingga menyudut. Pemilahan sangat

buruk. Tebal rata-rata sekitar m% setempat breksi berubah secara berangsur

menjadi batupasir atau menampakan sentuhan tersingkap persilangan breksi dan

batupasir kerikilan mencirikan hubungan menjemari dengan bagian atas #ormasi

Semilir. untunan batuan gunungapi ini berumur $iosen /awah dengan

ketebalan sekitar A==m.

III.1.7. Angg"ta 8end"n" "r%asi 5a%&ung ,T%9s

Terutama batupasir gampingan% breksi aneka bahan dan batupasir.

/atupasir gampingan berwarna coklat muda% berukuran sedang-kasar% berlapis

baik dan mempunyai tebal sekitar A m. /reksi aneka bahan disusun oleh



=

komponen andesit% basal% batugamping% batupasir% dan batulempung% berukuran 9-

1= cm% dalam massa dasar batupasir kasar yang sebagian gampingan. untunanya

cenderung mengasar ke atas% tak berlapis dan mempunyai tebal sekitar 1= m.

/atupasirnya sebagian bersi+at tu+an% setempat mengandung bongkahan breksi dan

batugamping hablur. :mumnya menempati bagian atas satuan% tersingkap setebal

9 m. Struktur sedimennya berupa perairan sejajar% perlapisan bersusun dan

sebagian perairan bergelombang.satuan ini tidak mengandung +osil dan umumnya

diduga permulaan $iosen Tengah. Tebal seluruh satuan sekitar == m% menindih

selaras #ormasi Sampung dan diterobos oleh andesit. Penerobosan tersebut

menyebabkan sebagian batupasirnya mengersik. /ongkah breksi dan batugamping

di dalam batupasir menunjukan gejala pelengseran bawah laut.

III.1.:. 5a%&ung ,T%sl

Perulangan kalkarenit dan napal% batugamping terumbu% batulempung

gampingan dan napal tu+an. Setempat bersisipan dengan konglomerat ankea

bahan. Kalkarenitnya berwarna kelabu hingga kecoklatan% kompak% keras dan

berlapis baik. kalkarenit berbutir kasar dan mengandung komponen batuan beku%

batuan sedimen dan kepingan #oramini+era atau $olusca. Setempat berstrukur

erairan sejajar. Tebal lapisan rata-rata 9= cm. Napal berwarna kehijauan atau

kecoklatan di daerah Sampung bersi+at tu+an dan banyak mengandung

#oramini+era kecil. /atugamping terumbu umumnya berwarna kelabu% pejal

mengandung #oramini+era% Koral% Gangang Lithiphyllu" goniolith* dan /riooa.

Setempat berupa lensa di dalam kalkarenit sebagai sisipan didalam batugamping.



1

/atulempung gampingan mempunyai tebal antara =-9= cm. Konglomerat aneka

bahan setebal A= cm disusun oleh komponen andesit% basal% batupasir%

batulempung% rijang% dan kuarsaberukuran -A cm. Struktur sedimen yang teramati

adalah perlapisan bersusun% di beberapa tempat dijumpai bongkah batugamping di

dalam batulempung atau napal mencirikan pengaruh pelengseran bawah laut di

dalam pembentukannya. Satuan ini menindih #ormasi Semilir dan #ormasi

Nglanggran. :mur satuan ini adalah akhir $iosen /awah.

III.1.;."r%asi 6"n"sari ,T%+l

Terutama batugamping terumbu dan kalkarenitan% bersisipan dengan

batugamping konglomeratan dan napal. /atugamping terumbu berwarna kelabu

atau kelabu kecoklatan% pejal dan kompak% mengandung #oramini+era% $olusca%

Ganggang% Koral dan /rioa. Napal berwarna kecoklatan% kuning atau hijau

banyak mengandung #oramini+era kecil atau bentos. ,ari kumpulan #oramini+era

kecil plankton Gloorotalia "enardi+ Gt' Siakensis+ Gt' %ayeri+ Gloigerina

praeulloidea i""aturus+ ,rulina' iloata+ Gloo-uadina altispira+

Sphaeroidinellopsis sudehiscens* menunjukan umur akhir $iosen Tengah-

Pliosen.

III.1.4.Enda&an $uarter

Terdiri dari endapan alu8ial dan endapan gunungapi muda. 7ndapan

alu8ial terdiri dari endapan sungai yang berupa endapan lepas kerakal% kerikil%

pasir% lanau dan lumpur. 7ndapan gunungapi muda terdiri dari endapan la8a%



breksi gunungapi% dan tu+ yang dihasilkan dari Gunungapi Kuarte Cawu% dan

0ilis.

III.3 5truktur 'e"l"gi egi"nal

Secara regional% daerah penelitian termasuk dalam tatanan tektonik daerah

"awa Tengah. ,ari data gaya berat% pola struktur di "awa Tengah memperlihatkan

aanya 9 arah utama% yaitu baratlaut-tenggara khususnya pada daerah di dekat

perbatasan dengan "awa /arat% timurlaut-baratdaya di selatan dan sekitar G.

$uria% kemudian berarah timur-barat yang umumnya berupa satuan perlipatan.

,i daerah Cuk :lo di mana batuan Tersier dan Pra-tersier tersingkap% dapt

dibedakan adanya pola struktur utama yaitu struktur yang berarah timurlaut-

baratdaya dan barat-timur. )ang pertama yaitu struktur yang melibatkan batuan

Pra-tersier yang terdiri dari kompleks "elange yang berumur kapur atas sampai

Paleosen (sikin% 13B4!. 2ubungan antara satu satuan batuan dan batuan lainnya

yang mempunyai lingkungan pengendapan dan genesa yang berbeda yang

terdapat dalam "elange% umumnya bersi+at tektonik sesar yang berarah timurlaut-

baratdaya% dalah hal ini searah dengan Pola $eratus. Pola yang arahnya barat-

timur terdiri dari perlipatan dan sesar yang umumnya melibatkan batuan yang

berumur Tersier.

,engan demikian% dapat disimpulkan bahwa pola yang arahnya timurlaut-

baratdaya yang sangat dominan terdapat pada bagian timur "awa Tengah%

merupakan jejak tektonik Kapur-Paleosen yang berbentuk jalur subdaksi akibat



9

interaksi antara Cempeng 2india (ustralia dan Cempeng $ikro Sunda. "alur

tersebut merupakan lajuan jalur subdaksi yang telah tersingkap di daerah ciletuh.

Pada gerakan tektonik yang lebih muda% beberapa dari sesar tua tersebut

dapat akti+ kembali dan dikenal sebagai sesar Tersier maupun Kuarter. Tetapi sesar

yang arahnya mengikuti jejak struktur Pra-tersier% seperti yang terdapat di selatan

kompleks $uria. ,i daerah lepas Pantai :tara "awa Tengah% jejak sesar tersebut

membentuk cekungan Tersier dengan arah $eratus.

,ata gaya berat sepanjang penampang utara-selatan melalui bagian tengah

"awa Tengah% serta dengan dilengkapi data geologi permukaan memperlihatkan

suatu perbedaan yang sangat mencolok antara lapisan $iosen pada bagian utara

"awa dengan bagian selatan "awa Tengah. ,i bagian utara jawa tengah% urut-

urutan lapisan $iosen sebagian besar terdiri dari endapan laut dalam yang berupa

kipas-kipas turbidit% yang menyebar sampai hampir dekat daerah @ilacap.

Sedangkan di daerah selatan% tatanan stratigra+inya menjadi berubah dengan

didominasi oleh endapan-endapan laut dangkal dengan lingkungan tenang seperti

batupasir dan batugamping.

,i daerah Cuk :lo ?aman 7osen Tengah lingkungan pengendapannya telah

berubah dari endapan laut dalam menjadi endapan laut dangkal pada aman-

aman berikutnya 7osen (khir sampai >ligosen. /erarti sebelum $iosen daerah

tersebut mengalami suatu pengangkatan% dan membentuk suatu jalur pemisah

antara daerah pengendapan bagian utara dan cekungan bagian selatan "awa. "alur

pemisah tersebut terbentang dari Semarang-0onosobo-/anjarnegara-@ilacap.

Sekaligus mungkin merupakan batasan tektonik yang penting antara bagian barat



5

dan timur Pulau "awa. ,i sebelah barat batas ini poros perlipatan mengarah

baratlaut-tenggara% sedangkan di bagian timur mengarah barat-timur.

Pada kala miosen merupakan daerah pengendapan yang berupa sub

cekungan yang mungkin terjadi sebagai akibat sesar yang melalui sesar lama yang

akti+ kembali dengan arah baratlaut-tenggara% dan sesar baru yang arahnya utara-

selatan dan timur-barat. Sub-sub cekungan tersebut dari barat ke timur antara lain

Subcekungan /anyumas% Subcekungan Kebumen% dan Subcekungan )ogyakarta

pada bagian selatan. /agian utara "awa mengarah timur barat adalah @ekungan

/ogor sebagai kelanjutan dari "awa /arat% kemudian di uataranya lagi terdapat

@ekungan "awa Tengah :tara yang dipisahkan dari @ekungan /ogor oleh suatu

busur magma $iosen.

'a%(ar /. 'a%(aran u%u% &"la kelurusan struktur ge"l"gi di Pulau *a+a

,+++.Tasa ge"l"g!.9"%

BAB I<

PET'ENE5A BATUAN BE$U DA5IT

I<.1. Tinjauan U%u%

http://www.tasa/

http://www.tasa/



A

Keberadaan batuan beku dasit di indonesia dikemukakan antara lain oleh

2utchison 13B! yang menyatakan bahwa 8ulkanisme di &ndonesia banyak

menghasilkan batuan seri kalk alkali% sedangkan seri tholeit dapat pula dijumpai%

tetapi dalam jumlah yang kecil. Kastsui 1341! ide Gill 13B1! memperlihatkan

penyebaran gunungapi dengan jalur penunjaman di &ndonesia. Posisi penyebaran

gunungapi membentuk jalur yang arahnya dengan arah memanjang jalur

tumbukan. Gambar jalur tumbukan dibagian barat dan selatan &ndonesia Gill%

13B1!.

/atuan 8ulkanik menurut 0ilson 13B3!% dapat dibagi menjadi dua seri

utama% yaitu alkali dan su alkali. Su alkali terbagi menjadi tholeit dan kalk

alkali tercermin yang tercermin dalam dalam lingkungan tektoniknya% dimana

magma mengelami generasi 0ilson 13B3!% yaitu *

1. (onstructi.e plate "argin

$erupakan lempeng yang di8ergen% terdiri dari * punggungan tengah samudra

"id oceanic ridge! dan ack arc spreading centre.

. Destructi.e plate "argin

$erupakan lempeng yang homogen% terdiri dari * island arc atau busur

kepulauan dan acti.e continental "argin.

9. ,ceanic intra plate setting

Terdiri dari * continental flood pro.ience+ continental rift/one dan terjadinya

potassic and ultra potassic

,asar untuk mengklasi+ikasikan magma bermacam-macam caranya%

terutama dari beberapa si+at yang ada dalam magma tersebut antara lain *

berdasarkan alkali li"e indek Peacock. 1391. ide /arker 13B9! dibagi menjadi

0lkallic+ jika harga alkali li"e indek A1Q termasuk tipe atlantik% 0lkallia!calsic%

jika harganya A1Q - A;Q termasuk tipe atlantik% (alsic alkallic jika harganya



;

A;Q - ;1Q termasuk tipe pacific% @alsic jika harganya R ;1Q termasuk tipe

pacific.

Ta(el 2. Harga alkali line index ,Pea9"9k# 1431 <ide Hughes# 14;2

Suite Index ,5 P *enis Mag%a

1 4= Kalk alkali ekstrim

1 - 1%B ;A - 4= Kalk alkali kuat

1%B - 9%= ;= - ;A Kalk alkali menengah

9 - 5 AA - ;= Kalk alkali lemah

:ntuk dapat menetukan asal magma digunakan metode perhitungan

analisis Normati+ yang pertama kali dilakukan oleh 5 orang ahli petrogra+i di

(merika% pada tahun 13= yaitu @ross% &dding% Pirson dan 0ashington% sehingga

metode ini dikenal dengan metode @&P0.

I<.2. Dasar Te"ri

Sejak munculnya konsep tektonik lempeng pada tahun 13;=% model bumi

pada sistem geologi global dibahas saling berkaitan dengan terjadinya

magmatisme% metamor+isme% akti+itas gempa bumi% pembentukan pegunungan dan

gerakan epirogenesa /est% 13B!. Konsep tektonik lempeng dapat menjelaskan

hubungan yang sangat erat antara tektonisme% magmatisme% metamor+isme dan

hubungan ketiganya dengan energi termal bumi. 2ubungan energi termal bumi

dengan magmatisme terjadi melalui hasil pelelehan magma% hubungan dengan

metamor+isme terjadi melalui adanya energi yang merusak batuan yang ada dan

rekristalisasi butiran baru% sedang hubungan dengan tektonisme terlihat dari

asosiasi pembentukan pegunungan dan pemekaran lantai samudra dengan

magmatisme dan metamor+isme.



4

$agma adalah at atau bahan yang "oile% bersuhu tinggi sebagian atau

seluruhnya tersusun oleh +ase cair dengan komposisi lelehan silikat 0illiams et

al% 13B!. Graut 1345 ide 2uang% 13;! mende+inisikan magma sebagai suatu

cairan alam yang sangat panas% terdiri dari larutan silikat dengan beberapa oksida%

sul+ida dan air% sedangkan menurut $uil (nwar 13B1!% magma adalah suatu

caian atau larutan silikat pijar yang terbentuk secara alamiah% bersi+at "oile

bersuhu antara 3== samapa 1.1==° @ dan terbentuk atau berasal dari kerak bumi

bagian bawah atau bagian atas selubung upper "antle!

$agma mempunyai si+at-si+at +isika diantaranya adalah suhu% 8iskositas% densitas

dan si+at kimia yang berkaitan dengan komposisinya. $agma ini akan mengalami

proses pembekuan sejalan dengan waktu. Proses ini merubah beberapa si+at

magma% seperti penurunan suhu% perubahan 8iskositas% keluarnya gas dari magma

serta tekanan gas.

I<.3. Batasan Masalah

,alam pembahasan studi khusus ini% penulis membatasinya hanya pada

studi petrogenesa batuan beku dasit di daerah Puhpelem% yaitu untuk

mengkon+irmasikan mengenai si+at magma% jenis magma% seri magma serta posisi

terbentuknya batuan pada jalur tektonik daerah penelitian.

I<./. Met"de Analisis



B

Pendekatan yang penulis lakukan untuk membahas studi khusus ini yaitu

dengan menggunakan metode-metode analisis antara lain metode analisi

petrogra+i dan metode analisis petrokimia.

I<.3.1. Met"de Analisis Petr"grai

,enagan menggunakan metode analisis petrogra+i dapat memberikan

penjelasan sebagai berikut yaitu penamaan batuan ditentukan dengan penyertaan

nama mineral yang menonjol atau penting% menentukan susunan mineral

pembentuk batuan% menentukan gambaran tekstur dan struktur% sejarah kristalisasi

magma% kandungan lubang gas% e+ek atau pengaruh luar dan ada atau tidaknya

pembentuk gelas gunungapi.

I<.3.2. Met"de Analisis Petr"ki%ia

$enggunakan metode analisis petrokimia dapat memberi keterangan

sebagai berikut yaitu nama batuan yang umum% mengetahui persentase berat

oksida-oksida unsur umum% klasi+ikasi% si+at% jenis dan seri magma serta posisi

terbentuknya batuan pada jalur tektonik dengan mengacu pada model-model yang

ada.

BAB <

HA5IL

<.1. Peta

Pemetaan geologi di daerah Puhpelem dan sekitarnya akan menghasilkan

9 buah peta yaitu peta geologi% peta lokasi pengamatan atau lintasan% dan peta

geomor+ologi. Ketiga peta tersebut akan di lengkapi dengan laporan pemetaan



3

geologi yang berisi uraian tentang geomor+ologi% struktur geologi% stratigra+i%

sejarah geologi% geologi lingkungan dan kesimpulan.

<.2. $erangka Datar Isi La&"ran

(dapun rencana kerangka da+tar isi laporan pemetaan geologi yang

dilakukan dan akan dibuat dalam +ormat kerangka da+tar isi sebagai berikut *

2(C($(N ":,:C

2(C($(N P7NG7S(2(N

2(C($(N P7NG:"&

2(C($(N P7S7$/(2(N

P(K(T(

&NT&S(&

,(#T( &S&

,(#T( G($/(

,(#T( T(/7C

/(/ & P7N,(2:C:(N

&.1. Catar /elakang

&.. $aksud dan Tujuan

&.9. Cetak% Cuas dan Kesampaian ,aerah

&.A. $etode Penelitian

&.;. Peralatan yang ,igunakan

&.4. /agan (lir Penelitian

/(/.&&. G7>$>#>C>#&



9=

&&.1. Geomor+ologi egional

&&.. Geomor+ologi ,aerah Penelitian

&&.9. Pola (liran Sungai

&&.5. Stadia ,aerah

/(/ &&& ST(T&G(#&

&&&.1. Stratigra+i egional

&&&.. Stratigra+i ,aerah Penelitian

/(/ & ST:KT: G7>C>G&

&.1. Struktur Geologi egional

&.. Struktur Geologi ,aerah Penelitian

/(/ S7"((2 G7>C>G&

/(/ & G7>C>G& C&NGK:NG(N

/(/ &&. G7>C>G& 7K>N>$&

/(/ &&&. P7T>G7N7S( /(T:(N /7K: ,(S&T

&&&.1. Tinjauan :mum

&&&.. ,asar Teori

&&&.9. /atasan $asalah

&&&.5. $etode (nalisis

&&&.5.1. Pembahasan $etode (nalisas Tubuh &ntrusi

&&&.5.. Pembahasan $etode (nalisis Petrogra+i

&&&.5.9. Pembahasan $etode (nalisis Petrokimia

&&&.5.5. Cingkungan Tektonik dan ulkanik

/(/ &&& K7S&$P:C(N



91

,(#T( P:ST(K(

C($P&(N

EN8ANA DATA PU5TA$A

(sikin% S.% 13B4% Geologi Struktur Indonesia% Caboratorium Geologi ,inamik%.

&nstitut Teknologi /andung% /andung.

/andy% >.C.% 13;4% 1ora"inifara Indies in #aleocology% Stratigraphic Geologi

,i8ision% 7sso Production esearch @ompany% 2ouston% TeFas.



9

/emmelen% .0. an% 1353% The Geology of Indonesia% ol. &.(% General

Geology% $artinos Nijho++% The 2aue% 2oland.

/est% $yron G.% 13B% Igneous and %eta"orphic #etrology% 0.2. #reeman and

@ompany% San #rancisco.

/low% 13;3% Late %iddle 2ocene to )ecent #lanctonic 1ora"inifera

Biostratigraphy 3 Internal (ont . #lanctonic 3 %icrofossil % #irst 7dition%

Proc. Ceiden 7.". /rill% Gene8a.

,e Gene8raye% P.% and Samuel% C.% 134% The Geology of Kendeng 4one 52ast

Ja.a*% &ndonesia.

,esaunettes% "..% 134;% (atalo-ue of Lansfor" for Indonesia% Cand @apabilbility(ppraisal Projec at Soil esearch &nstitute% /ogor% 2al. 59.

2irokawa% >.% 13B=% Introduction of 6olcanoes and 6olcanic% $ineral Tecnology

,e8elopment @entre% /andung% &ndonesia.

2oward% (.,.% 13;4% Drainage 0nalysis in Geologic Interpretation+ ((PG

/ulletin% 8ol. A1% pp 5; - A3.

2uges% @."% 13B% Igneous #etrology% 7lsc8ier Scienti+ic Publishing @ompany

$olen8er+ 1% P.>. /oF. 11% 1.=== (e (msterdam The Netherlands%

AA1 p.

&katan (hli Geologi &ndonesia% 133;% Sandi Stratigrafi Indonesia% ,epartemen

Pertambangan &.

&smoyawati% T.% dan Sumarso% 134A% (ontriution to the Stratigraphy of the Jiwo

7ills and their Southern. Surrounding @entral "a8a% Cebaga $inyak dan

Gas /umi% ,i8isi 7kplorasi% "akarta.

Cobeck% (.K.% 1393% Geo"orphology+ 0n Introduction to the Study of Landscape%

$c. Graw 2ill /ook @ompany &nc.% New )ork .$ac ,onald% G.(%. 134% 6olcanoes% Prentice I 2all% &nc.% 7nglewoodli++s% New

"ersey.

$arks% P.% 13A4 % Stratigrapy Lexicon of Indonesia% Kementerian Perekonomian

Pusat ,jawatan Geologi /andung% Publikasi Keilmuan% No. 91 - (% seri

Geologi% 2al. 99.

$artidjo. S.% ,juhaeni% 1349% Sandi Stratigrafi Indonesia% Komisi Sandi

Stratigra+i &ndonesia.

$ulyaningsih% ==B. #engantar Geologi Lingkungan. )ogyakarta * (rdana$edia.



99

$ulyo% (.% ==5% #engantar Il"u Keu"ian. /andung * Pustaka Setia.

$uil (lwar% 2anang Somdra% "onathan ". Tarigan% 13B4% #engantar Dasar Il"u

Gunungapi% /andung.

Nahrowi% T% ).% Suratman% S.% Namida dan 2idayat% S.% 13B4% Geologi

#egunungan Selatan Jawa Ti"ur % Proseding P&T & &katan (hli Geologi

&ndonesia% /andung.

Pettijohn% #. ".% 134A. Sedi"entary )ock % 9rd edition% 2arper ' ow Publisher%

New )ork.

Pettijohn% #. ".% Potter% P. 7. ' Sie8er% .% 13B4. Sand 0nd Sandstones% Secondedition% Springer-erlag% New )ork.

Postuma% ".(.% 1341% $anual >+ Planktonik #oramini+era% 7ls8ier Publishing

@ompany% (msterdam - Condon - New )ork.

agan% ,.2.% 1349% Structural Geology% 0n Introduction to Geo"etrical

Techni-ues% Second 7dition% "ohn 0illey and Sons &ns.% New )ork.

iyanto% /.% 13BB% Geologi 2kono"i% :ni8ersitas Pembangunan Nasional

67T7(N<% )ogyakarta.

ittman% (.% 13;% 6olcanoes and Their 0cti.ity% "ohn 0illey and Sons%

New )ork.

Sampurno% dan Samodra% 2.% 1334% Geologi Le"ar #onorogo ! 8onogiri% Jawa.%

7disi Kedua% Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi% /andung.

Sartono% S.% 13;5% Stratigraphy and Sedi"entation of the 2aster"ost part of

Gunung Sewu 2ast Ja.a!. Publikasi Teknik Seri Geologi :mum No. 1%

13;5. ,irjen Geologi% /andung.

Soeria (tmadja% .% $aory% .@.% /ellon% 2.% 2arsono% P. Pribadi% /.% Pol8e% $.%

133=% The Tertiary %ag"afic Belt In Ja.a% Proceedings Sy"posiu" on

The Dyna"ic of Suduction and Its #roducts% page 3B I 11% C&P&

/andung% &ndonesia.

Surono% Toha% S.% Sudarno% &.% dan 0iryosujono% 133% Geologi Le"ar Surakarta

! 8onogiri% Jawa.% Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi ,irektorat

"endral Geologi ,an Sumberdaya $ineral% /andung.

Thornbury% 0.,.% 13;3% #rinciple of Geo"orphology% nd ed.% New )ork * "ohn

0illey ' Sons &nc.



95

Tucker% $. 7.% 13B1. Sedi"entary #etrology 0n Introduction% /lackwell Scienti+ic

Publications >F+ord :ni8.% Condon.

Turner% #.".% erhoogen% 13;=. Igneous and %eta"orphic )ock % Second 7dition

$c Graw - 2ill /ook% @ompany.

0hitten% ,.G.(. ' /rooks% "...% 134% The #engeuin Dictonary of Geology%

2ael 0aston ' iney Ctd% Great /ritain.

0illiams% 2.% Turner% #.".% Gilbert.% 13B% #etrography 0n Introduction to The

Study of )ock in Thin Section% 0.2.% #reemen and @ompany San

#ransisco.

0ilson% $arjorie% 13B3% Igneous #etrogenesis% #irst Pubhlised% ,epartemen p+

7arth Science% :ni8ersity o+ Cedds% Condon.

www .Tasa geology.com% diakses tanggal =4 (pril =1.

?uidam% .0.% an% 13B9% Guide to Geo"orphologic 0eral #hotographic

Interpretation and %apping % Section o+ Geology and Geomorphology%

&T@% 7nschede% The Netherlands.

LAMPIAN *AD6AL EN8ANA $E*A

Taha&an

$egiatan

6aktu Pelaksanaan

*an e( Mar A&ril Me! *uni *uli Agst 5e

&

kt N"= De9

Taha& I

en9ana

http://www.tasa/

http://www.tasa/



9A

Studi Pustaka

econnaissan

ce

$g. 1-

Taha& II

Pekerjaan

La&angan

Pemetaan

PengukuranStratigra+i

$g. 1-

Taha& III

Pen!usun

La&"ran

Pembuatan Peta

Penyusunan

laporan

Taha& I<

Presentasi

Kolokium

$g. 1

:jian

Pendadaran

$g.

AN8AN'AN BIA>A

N

"$e&erluan Besar Pengeluaran

1. Pembelian Peta /& p 5=.===%-



9;

Pembelian Peta Geologi egional skala 1*

1==.===

p 1==.===%-

9. Transportasi p A==.===%-

5. ,ana @ek-in Capangan p 1.===.===%-

A. ,ana Penelitian Caboratorium p 5.===.===%-

;. Pembuatan Peta Cintasan% Peta Geologi%

Peta Geomor+ologi.

p ;==.===%-

4. Pembuatan Caporan p 9==.===%-

TTAL & 7.0/-.---#)

Isi Proposal geologi

Documents

Transcript of Isi Proposal geologi