Proposal Kampanye Isi

71
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan Hidayah-Nya telah memberi kesempatan dan kemampuan kepada kami selaku EAGLE.ORG media relation untuk menyelesaikan proposal yang akan diajukan kepada pihak sponsor dengan mengambil judul kampanye “Kenali Kegemukan Anak Sejak Dini” dengan tagline “Lucu Tak Berarti Harus Gemuk” Beberapa masalah terkait dengan kegemukan pada anak akan kami bahas dalam kampanye ini. Kami mengambil kampanye mengenai obesitas anak karena saat ini tingkat obesitas pada anak sudah semakin meningkat dan kurangnya kesadaran masyarakat terutama orang tua terhadap masalah ini. Bila hal tersebut terus menerus dibiarkan terjadi maka dapat mengancam masa depan anak karena kegemukan dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. Semoga dengan program kampanye yang kami ajukan ini, pihak instasi terkait dapat bekerja sama dan kooperatif dalam meningkatkan kesadaran anak-anak dengan orang tua selaku walinya untuk menyadarkan bahaya akan obesitas pada anak dan menjaga pola makan dan jenis makanan yang sebaiknya di konsumsi anak-anak. Kami sangat menyadari masih banyaknya kekurangan pada proposal kami ini. Untuk itu dengan segala kerendahan hati dan terima kasih, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.

Transcript of Proposal Kampanye Isi

Page 1: Proposal Kampanye Isi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

atas rahmat dan Hidayah-Nya telah memberi kesempatan dan kemampuan

kepada kami selaku EAGLE.ORG media relation untuk menyelesaikan proposal

yang akan diajukan kepada pihak sponsor dengan mengambil judul kampanye

“Kenali Kegemukan Anak Sejak Dini” dengan tagline “Lucu Tak Berarti Harus

Gemuk”

Beberapa masalah terkait dengan kegemukan pada anak akan kami

bahas dalam kampanye ini. Kami mengambil kampanye mengenai obesitas anak

karena saat ini tingkat obesitas pada anak sudah semakin meningkat dan

kurangnya kesadaran masyarakat terutama orang tua terhadap masalah ini. Bila

hal tersebut terus menerus dibiarkan terjadi maka dapat mengancam masa

depan anak karena kegemukan dapat menimbulkan berbagai macam penyakit.

Semoga dengan program kampanye yang kami ajukan ini, pihak instasi

terkait dapat bekerja sama dan kooperatif dalam meningkatkan kesadaran anak-

anak dengan orang tua selaku walinya untuk menyadarkan bahaya akan

obesitas pada anak dan menjaga pola makan dan jenis makanan yang

sebaiknya di konsumsi anak-anak.

Kami sangat menyadari masih banyaknya kekurangan pada proposal

kami ini. Untuk itu dengan segala kerendahan hati dan terima kasih, kami

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyelesain proposal kampanye ini. Kami berharap pihak

sponsor dapat menyetujui pengajuan proposal ini demi kelangsungan masa

depan generasi penerus bangsa yang sehat dan terhindar dari obesitas. Sekian

dan terima kasih.

Jakarta, Januari 2010

EAGLE.ORG Media Relation Team

Page 2: Proposal Kampanye Isi

DAFTAR ISI

Halaman Cover

Kata Pengantar

Daftar Isi

Profil Perusahaan

Problem Statement

Riset Data

Planning

Budgeting

Evaluasi Hasil

Lampiran

Press Release

Daftar wartawan

Hard News

Soft News

Feature

Background Information

Poster

Brosur

T-Shirt

Pin

Blog

Facebook

Page 3: Proposal Kampanye Isi

I.

PROFIL PERUSAHAAN

1. Nama Perusahaan Media Planner

EAGLE.ORG

Salah satu perusahaan media relation yang selalu tajam dan peka dalam

membahas dan mengangkat tema berkaitan permasalahan-permasalah kritis

yang masih terjadi di negara ini secara meluas.

Hal tersebut tercermin pada nama perusahaan, yaitu EAGLE yang berarti

burung elang dalam bahasa Indonesia. Burung elang yang peka dan memiliki

pandangan tajam terhadap mangsanya dianalogikan dengan cara kerja

perusahaan ini dalam melihat suatu permasalahan. Elang yang dapat terbang

menjelajahi angkasa luas dianggap mencerminkan bahwa perusahaan ini

juga dapat menjangkau dan melihat suatu permasalahan yang terjadi

dimana-mana dalam wilayah Indonesia yang luas.

2. Visi

”Menjadi perusahaan media relation yang kredibel se-indonesia”.

3. Misi

- Mengangkat isu-isu kritis yang terjadi di Indonesia

Page 4: Proposal Kampanye Isi

- Mempersiapkan materi kampanye

- Memberikan pelayanan (service) dengan mengutamakan kepuasan client

II.

Problem Statement

Kali ini, EAGLE.ORG sebagai salah satu perusahaan media relation yang

peduli terhadap isu-isu kritis di Indonesia, akan melakukan sebuah kampanye

yang berkaitan dengan kesehatan, terutama kesehatan pada anak-anak.

Obesitas pada anak telah menjadi masalah yang serius di dunia dan negara

Indonesia akhir-akhir ini. Lebih dari sembilan juta anak di dunia berusia 6 tahun

ke atas mengalami obesitas, hingga kini angkanya terus melonjak dua kali lipat

pada anak usia 2-5 tahun dan usia 12-19 tahun, bahkan meningkat tiga kali lipat

pada anak usia 6-12 tahun.

Obesitas yang terjadi pada anak-anak saat ini telah menjadi momok bagi

masyarakat. Diperkirakan pada tahun 2020, anak yang menderita obesitas pada

usia 7 tahun sampai 15 tahun mencapai 65 persen. Obesitas kian menjadi

masalah di berbagai belahan dunia. Bahkan, anak yang mengalami obesitas

sejak kecil berisiko terkena beragam penyakit di masa tua bahkan saat remaja.

Anak dikatakan obesitas jika berat badannya 40 persen lebih tinggi dari berat

badan ideal dan overweight jika berat badannya lebih tinggi 20 persen dari berat

badan idealnya. Sayangnya, di Indonesia anak yang gemuk malah dianggap

lucu. Penelitian yang dilakukan di empat belas kota besar di Indonesia, angka

kejadian obesitas pada anak tergolong relatif tinggi, antara 10-20% dengan nilai

yang terus meningkat hingga kini.

Sekitar 95 persen obesitas anak disebabkan aspek nutrisional, sedangkan 5

persen adalah penyebab lain, seperti genetika, penyakit atau kelainan hormon.

Tekanan darah tinggi (hipertensi) bisa ditemukan pada sekitar 20-30% anak

Page 5: Proposal Kampanye Isi

yang kegemukan. Oleh karena itu segera ukur berat badan pada anak secara

berkala.

Semakin maraknya restoran makanan junkfood (cepat saji) yang beredar di

kota-kota besar disertai minimnya aktivitas anak dalam keseharian,

mempengaruhi gaya hidup anak-anak, terutama di perkotaan. Gaya hidup yang

cenderung tidak sehat itu mengakibatkan anak-anak berpontesi mengalami

obesitas. Anggapan orang tua yang masih keliru bahwa anak yang lucu harus

ditandai dengan bobot tubuh yang gemuk juga mengakibatkan obesitas pada

anak rentan terjadi. Orangtua cenderung kurang teliti dan waspada dalam

megawasi asupan makanan dan gizi pada anaknya. Padahal, pada

kenyataannya banyak dampak negatif baik dari segi fisik maupun psikologis

yang ditimbulkan apabila seorang anak mengalami bobot tubuh berlebih

Oleh karena itu Jangan biarkan anak kelebihan bobot segera cari solusinya.

Perlu diperhatikan mengenai kesehatan dan gizi seimbang pada anak-anak agar

perannya sebagai generasi penerus bangsa ini, tidak terhambat oleh masalah

obesitas yang cenderung dapat berdampak fatal.

Problem statement yang menjadi dasar kegiatan media planner adalah :

“ Obesitas Ancam Masa Depan Anak Indonesia”

Page 6: Proposal Kampanye Isi

III.

Riset Data

Berikut ini adalah beberapa data hasil dari riset yang telah dilakukan

EAGLE.ORG mengenai fakta-fakta obesitas pada anak :

Jangan lagi menganggap anak gemuk itu lucu. Sejumlah studi

menyimpulkan,anak-anak yang kelebihan berat badan sejak usia kurang dari 10

tahun akan menghadapi ancaman stroke pada usia 40 bahkan bisa dimulai sejak

usia 30.

Dari penelitian Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) di empat belas kota

besar di Indonesia, diperkirakan angka kejadian kegemukan pada anak

tergolong relatif tinggi, antara 10-20% dari total populasi anak-anak Indonesia

yang berumur 6-12 tahun dengan nilai yang terus bertambah hingga sekarang.

Jakarta adalah salah satu kota yang memiliki tingkat kegemukan/ obesitas pada

anak yang relatif tinggi, yaitu 9,6%-20%.

Penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam “American Journal of Clinical

Nutrition” juga kian menguatkan konsekuensi kesehatan yang bakal dialami

terkait obesitas anak. Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 172 anak

tersebut menyimpulkan, anak usia delapan tahun yang kegemukan atau

obesitas, menunjukkan sejumlah tanda atau gejala terkait faktor risiko penyakit

jantung saat mereka mencapai usia remaja (15 tahun). Risiko tersebut antara

lain tekanan darah tinggi, kadar kolesterol yang buruk, peningkatan kadar gula

darah dan insulin (hormon pengatur kadar gula darah).

Nutrisi berkaitan dengan pola makan. Penyebab kegemukan adalah

ketidakseimbangan antara jumlah makanan yang masuk (input) dengan yang

dikeluarkan (output) dalam bentuk tenaga untuk beraktivitas. Agar diperoleh

nutrisi seimbang, para orangtua perlu mengetahui kebutuhan kalori anaknya.

Page 7: Proposal Kampanye Isi

Jangan sampai berlebihan karena tubuh manusia punya kemampuan mengubah

kelebihan kalori menjadi lemak yang bisa menjadi biang kegemukan.

IV.

Planning

Pada tahapan ini perusahaan EAGLE.ORG telah menetapkan langkah-

langkah yang akan dilakukan terkait kampanye mengenai obesitas anak ini.

Berikut ini adalah penjabarannya sebagai berikut :

a. Tema Kampanye

Setelah mengetahui problem statement yang telah dijabarkan

sebelumnya, yaitu Obesitas Ancam Masa Depan Anak Indonesia, maka tema

kampanye yang diangkat adalah “Kenali Kegemukan Pada Anak Sejak Dini”

Dengan mengangkat tema kampanye tersebut dilakukan,diharapkan dapat

mengatasi problem statement yang ada.

Selain itu untuk mendukung tema kampanye tersebut, tagline yang dipilih

oleh EAGLE.ORG adalah “Lucu Tak Berarti Harus Gemuk”

b. Target Audience

- Jenis kelamin : perempuan dan laki-laki

- Umur : 25-45 tahun

- Status : menikah (orangtua)

- Pekerjaan : ibu rumah tangga, business man/woman, tenaga

pendidik (guru)

- Geographic : perkotaan (Jakarta)

- Status sosial : A-B

c. Tujuan Kampanye

Page 8: Proposal Kampanye Isi

a. Meluruskan padangan masyarakat (target audience) bahwa anak yang

lucu tidak selalu mutlak ditandai dengan bobot tubuh yang gemuk,

bahkan berlebihan.

b. Menyadarkan masyarakat (target audience) mengenai bahaya dan

dampak negatif yang ditimbulkan pada anak yang memiliki bobot

tubuh berlebih.

c. Memberikan informasi yang akurat dan tepat kepada masyarakat

(target audience) mengenai pemberian makanan dengan gizi

seimbang pada anak.

d. Mengajak masyarakat (target audience) untuk memberikan arahan

kepada anak mengenai kebiasaan hidup sehat sejak dini.

Alasan kami memilih target audience dengan kriteria di atas karena orang

tua dianggap memiliki peran penting terhadap anak-anak yang usianya masih

berkisar 6-12 tahun. Setelah orang tua menyadari mengenai pentingnya

kampanye ini diharapkan para orang tua tersebut dapat membimbing anak-

anaknya menjalani hidup yang sehat. Selain itu para pendidik seperti guru

juga dilibatkan dalam kampanye ini karena mereka dianggap berperan serta

juga dalam mendidik anak-anak di sekolah dalam memberikan pengarahan

mengenai hidup sehat.

Jangkauan wilayah yang menjadi target sasaran kampanye ini adalah

daerah perkotaan terutama Jakarta. Hal tersebut didasarkan pada hasil

penelitian yang diperoleh bahwa kota Jakarta memiliki tingkat obesitas pada

anak yang cenderung meningkat dalam 10 tahun terakhir yaitu sebesar 9,6%

sampai 20%.

Langkah pertama yang kami tempuh agar kampanye ini dapat

berlangsung dengan lancar dan mendapat dukungan, maka kami akan

melibatkan peran media massa baik media cetak, elektronik maupun online.

Media awareness penting untuk dilakukan dalam menyebarluaskan informasi

yang berkaitan dengan kampanye ini. Pemilihan nama-nama media dibawah

ini telah disesuaikan dengan target audience yang ingin kami capai dalam

kampanye ini.

Page 9: Proposal Kampanye Isi

Berikut ini adalah nama-nama media yang kami undang untuk

mendukung kampanye obesitas pada anak :

Media cetak (koran)

1. Kompas

PT. Kompas Cyber Media

Gedung Kompas Gramedia Unit II lt. 5

Jl. Palmerah Selatan no. 22-28

Jakarta 10270

2. Suara Pembaruan

Jl. Dewi sartika no.136 D

Jakarta 13630

3. Seputar Indonesia

Menara Kebon Sirih Lt. 22

,Jl. Kebon Sirih Raya No. 17-19

Jakarta 10340.

Telp. (021) 3929758.

Fax. (021) 3929758, 3927721

4. Media Indonesia

Kompleks Delta Kedoya,

Jl. Pilar Raya Kav. A-D Kedoya Selatan

Kebon Jeruk, Jakarta Barat

Media Cetak (Tabloid)

5. Nova

Gedung Gramedia Pustaka Utama Lt. 6

Jl. Palmerah Barat 33-37

Jakarta 10270

6. Mom&Kiddy

Page 10: Proposal Kampanye Isi

Gedung High End 4th Floor

Jl. Kebon Sirih 17-19

Jakarta 10340

7. Nakita

Gedung Gramedia Majalah Lt.3

Jl. Panjang No. 8A, Kebon Jeruk

Jakarta 11530

Fax. (021) 532 1059

Telp. (021) 533 0170 atau 533 0150 Ext. 33141 – 33144

8. Genie

Gedung Bimantara Lt.3

Jln. Kebon Sirih 17-19

Jakarta Pusat

9. Wanita Indonesia

Jl. Tebet Barat Raya no. 52

Jakarta Selatan 12810

Media cetak (majalah)

10. Ayahbunda

Kompleks Mutiara Taman Palem

Blok B8 No.30, Jl. Kamal Raya Cengkareng Raya

Jakarta barat

11. Femina

Jl. HR Rasuna Said Blok B Kav. 32-33

Jakarta Selatan 12910

12. Kartini

Jl. Garuda no. 80A Jakarta Pusat

12-mother&baby

Wisma Kosgoro Lt 6

Page 11: Proposal Kampanye Isi

Jl. MH Thamrin No. 53

Jakarta Pusat

13. Parenting

JL HR Rasuna Said Blok B Kav. 32-33

Jakarta 12910

Telp. (021) 5253816, 5209370, 526 6666

Fax. (021) 5209366, 526 2131

Media elektronik (radio)

14. Sonora

Gedung Perintis Lt. 5, Jl. Kebahagiaan No. 4-14

Jakarta Barat 11140

Telp : (021) 6340544, 6337783

Fax : (021) 6340646

15. Women Radio

Menara Imperium Lt. 31 C

Jl. HR. Rasuna Said Kav. 1

Jakarta Selatan 12980

Telp : (021) 8317718, (021) 8317719

Fax : (021) 8317717

16. Female Radio

Perkantoran Ratu Plaza

Jl. Jend. Sudirman Kav. 9

Jakarta Pusat

Web http://www.femaleradio.com

17. Elshinta

Jl. Raya Joglo No. 70

Jakarta Barat 11640

Telp : (021) 5869005

Page 12: Proposal Kampanye Isi

Fax : (021) 5861180

18. Trijaya FM

MNC Tower Lt.2

Jl.Kebon Sirih No.17

Jakarta 10430

Telp: (021) 3923555

Fax: (021) 3937001

Media elektronik (televisi)

19. RCTI

Jalan Raya Perjuangan Kebon Jeruk

Jakarta 11530

Tel : 530 3540-50

Fax : 532 0846

Web : www.rcti-ok.com

20. SCTV

Senaya city, 6th Floor

Jl. Asia Afrika Lot 19

Jakarta 10270

Tel : 021 522 5555

Fax : 021 522 4777-0220

Web : www.sctv.com

21. Indosiar

Jalan Damai no 11

Daan Mogot Jakarta 11511

Tel : 567 2222, 568 8888

Fax : 565 5675-60

Web : www.indosiar.com

Page 13: Proposal Kampanye Isi

22. Metro TV

Jalan Pilar Mas Raya

Kav. A-D Kedoya, Kebon Jeruk

Jakarta 11520

Tel : 5380 0077

Fax : 5830 2139

Web : www.metrotvnews.com

23. Trans TV

Jalan Kapten Tendean Kav. 12-14A

Jakarta 12790

Tel : 794 4240 – 799 0572

Fax : 799 2600

24. Trans 7

Menara Bank Mega Lt. 20

Jalan Kapten Tendean Kav. 12-14A

Jakarta 12790

25. TvOne

Jl. Raya Terata II No.2

Kawasan Industri Pulo Gadung

Jakarta 13260

26. Global TV

Jalan Jend. Ahmad Yani No.31

Jakarta 13230

Tel : 480 1223 – 4786 7408

Fax : 475 3559

Media on line

Page 14: Proposal Kampanye Isi

27. Detik.com

28. Kapan lagi.com

29. Kompas.com

30. Okezone.com

Beberapa nama media yang telah hadir dan berpartisipasi dalam acara

press conference yang telah kami lakukan pada tanggal 14 Januari 2010 di

Ballroom Hotel Sultan Jakarta, telah kami lampirkan dalam proposal ini.

e. Bentuk Kampanye

Kampanye yang bertemakan mengenai ”Kenali Kegemukan Pada Anak

Sejak Dini” akan dilakukan dengan berbagai cara, antara lain adalah

sebagai berikut :

e.1. Blog

Untuk mendukung kegiatan kampanye ini, maka dilakukan

pembuatan blog yang berjudul “Peduli Kesehatan Anak”. Dalam blog

tersebut akan diuraikan informasi-informasi yang berkatitan dengan

kesehatan anak seperti mengenali tanda-tanda kegemukan pada anak,

informasi mengenai asupan makanan yang tepat bagi anak, info tentang

dampak kegemukan pada anak, informasi mengenai berbagai acara

yang dilakukan oleh tim media relation untuk menyampaikan tema

kampanye.

Page 15: Proposal Kampanye Isi

Alamat blog dapat diakses melalui :

http//www.pedulikesehatananak.blogspot.com

e.2 Mobil Anak Sehat

Mobil anak sehat merupakan sarana yang direncanakan untuk

membantu memberikan penyuluhan dan mengontrol kesehatan anak-

anak yang bersekolah di wilayah kota Jakarta.

Mobil anak sehat ini merupakan wujud dukungan dari Departemen

Kesehatan RI dalam mensosialisasikan kampanye ”Kenali Kegemukan

Pada Anak Sejak Dini”. Mobil Anak Sehat akan berkeliling secara

bergilir mengunjungi sekolah-sekolah SD di wilayah Jakarta untuk

memberikan penyuluhan dan memberikan konsultasi gratis bagi anak-

anak .

Setiap mobil yang berkeliling dilengkapi dengan dokter anak serta

psikolog yang akan memberikan penyuluhan di sekolah. Diharapkan

dengan adanya penyuluhan tersebut para tenaga pendidik di sekolah

memiliki pengetahuan sehingga dapat turut serta membantu kampanye

ini.

Dalam 6 bulan pertama kami akan mengunjungi beberapa sekolah

di jakarta, antara lain :

SDK Bethel

SD Regina Pacis

SD Santo Yakobus

SD Don Bosco 1

SD Don Bosco 2

SD Tarsisius 1

SD Tarsisius 2

SD Damai

SD Vianney

SD Santa Maria Jakarta

SD Dian Harapan

SD Charitas

SD Citra Alam

Page 16: Proposal Kampanye Isi

SDK Marsudirini

SD Pangudi Luhur

SD Al Azhar Kelapa Gading

SD Tarakanita 1

SD Tarakanita 3

SD Tarakanita 5

SD Harapan Bunda

e.3 Festival Anak Sehat

Dilakukannya sebuah acara yang bertemakan Festival Anak Sehat

merupakan salah satu upaya untuk mendukung kampanye ini. Dalam

festival tersebut akan melibatkan para orang tua beserta anak-anak.

Rangkaian festival ini meliputi adanya kegiatan lomba olahraga seperti

jalan sehat bersama orang tua, lomba outbound anak bersama orang

tua, demo masak makanan sehat dan bergizi untuk anak-anak, seminar

mengenai ”Kenali Kegemukan Pada Anak Sejak Dini”

e.4 Konferensi pers

Kami telah melakukan konferensi pers mengenai perencanaan

kampanye bertemakan ”Kenali Kegemukan Pada Anak Sejak Dini”.

Kegiatan konferensi pers telah dilakukan pada tanggal 14 Januari 2010,

pukul 11.00-12.00 WIB, bertempat di Ballroom Hotel Sultan Jakarta. Di

dalam acara konferensi pers tersebut mengundang beberapa rekan

media yang dianggap dapat mendukung proses kampanye ini. (Daftar

rekan media yang hadir telah terlampir pada halaman belakang proposal

ini). Acara konferensi pers meliputi membahasan mengenai materi

kampanye dengan mendatangkan beberapa narasumber serta

pembagian press release kepada sejumlah rekan media yang hadir.

(Press release telah terlampir pada lampiran proposal).

e.5 Seminar

Kami mengadakan seminar (penyuluhan) kepada target audience

yakni orang tua dan tenaga pendidik. Melalui seminar ini kita

Page 17: Proposal Kampanye Isi

memberikan penyuluhan dan informasi mengenai kesehatan anak.

Topik yang akan disampaikan dalam seminar ini adalah mengenai

pentingnya kebiasaan hidup sehat yang diterapkan orang tua pada

anak. Selanjutnya akan disinggung juga mengenai isu kritis mengenai

obesitas pada anak di Indonesia yang mempunyai dampak negatif bagi

tumbuh kembang anak di masa depan. Beberapa pembicara dalam

seminar ini antara lain dokter anak, dokter ahli gizi dan psikolog.

Seminar akan dilaksanakan di mall dan sekolah yang berlokasi di

Jakarta.

e.6 Facebook

Di masa sekarang, banyak orang yang menggunakan situs jejaring

sosial seperti facebook. Oleh karena itu kami menggunakan media

facebook untuk menyampaikan informasi mengenai obesitas anak dan

mengundang sebanyak mungkin orang untuk bergabung dalam facebook

kami.Karena jaringan pertemanan facebook begitu luas sehingga melalui

facebook kami juga dapat menyampaikan informasi secara luas pula,

terutama kepada target audience, yaitu para orangtua dan tenaga

pendidik.

e.7 Pembagian Brosur

Kami akan membagi-bagikan brosur dan flyer kepada semua

masyarakat untuk menginformasikan mengenai kampanye peduli

obesitas. Lokasi- lokasi yang akan dituju antara lain sekolah-sekolah dan

Mall-mall. Tujuan pembagian brosur agar masyarakat mengetahui

kampanye mengenai obesitas pada anak ini sehingga informasi penting

dapat tersampaikan dengan baik kepada target audience yang telah

ditetapkan. Di dalam brosur terdapat informasi penting fakta-fakta

mengenai obesitas pada anak

Page 18: Proposal Kampanye Isi
Page 19: Proposal Kampanye Isi

V

GANTT CHART

(Kegiatan selama 6 bulan pertama di tahun 2010)

NoMedia

Relation Activity

Juli Agustus September Oktober November Desember Notes

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 41 Kunjunga

n Mobil Anak Sehat

SD Bethel

2 Kunjungan Mobil Anak Sehat

SD Regina Pacis

3 Pembagian Brosure

Mall Ciputra

4 Seminar Mall Senayan City

5 Kunjungan Mobil Anak Sehat

SD Santo Yakobus

6 Kunjunga SD Don Bosco 1

Page 20: Proposal Kampanye Isi

n Mobil Anak Sehat

7. Pembagian Brosure

Senayan City

8. Kunjungan Mobil Anak Sehat

SD Don Bosco 2

9. Kunjungan Mobil Anak Sehat

SD Tarsisius 1

10. Kunjungan Mobil Anak Sehat

SD Tarsisius 2

11. Seminar Mall Pondok Indah

12. Pembagian Brosure

Pasific Place

13. Kunjungan Mobil Anak Sehat

SD Damai

14. Kunjungan Mobil Anak Sehat

SD Vianney

15. Kunjunga SD Santa Maria

Page 21: Proposal Kampanye Isi

n Mobil Anak Sehat

Jakarta

16. Kunjungan Mobil Anak Sehat

SD Dian Harapan

17. Kunjungan Mobil Anak Sehat

SD Charitas

18. Pembagian Brosure

Mall MKG 2

19. Kunjungan Mobil Anak Sehat

SD Citra Alam

21. Kunjungan Mobil Anak Sehat

SDK Marsudirini

22. Kunjungan Mobil Anak Sehat

SD Pengudi Luhur

23. Kunjungan Mobil AnakSehat

SD Al Azhar Kelapa Gading

24. Pembagian Mall Of

Page 22: Proposal Kampanye Isi

Brosure Indonesia25. Kunjunga

n Mobil Anak Sehat

SD Tarakanita 1

26. Kunjungan Mobil Anak Sehat

SD tarakanita 3

27. Seminar Mall Taman Anggrek

28. Kunjungan Mobil Anak Sehat

SD Tarakanita 5

29. Kunjungan Mobil Anak Sehat

SD Harapan Bunda

30. Evaluasi

Page 23: Proposal Kampanye Isi

VI.

BUDGETING

Budgeting ini disusun berdasarkan perencanaan kampanye dalam

jangka waktu 6 bulan . Hal ini dimaksudkan untuk memfokuskan program

kampanye yang akan dijalankan bersama dengan Departemen Kesehatan

Republik Indonesia. Seluruh perencanaan selama 6 bulan ke depan tertera

dalam daftar budget di bawah ini.

Poster

200 lembar x Rp 15.000,- Rp 3.000.000,

Brochure

500 lembar x Rp 10.000 Rp 5.000.000,-

Spanduk

20 lembar x Rp 200.000,- Rp 4.000.000,-

Banner

20 lembar x Rp 100.000,- Rp 2.000.000,-

Pin

500 buah x Rp 2.000,- Rp 1.000.000,-

Kaos

200 buahx Rp 50.000,- Rp 10.000.000,-

Tim dokter + psikolog

20 pertemuan x Rp 20.000.000,- Rp 400.000.000,-

Mobil sehat

1 x Rp 150.000.000,- Rp 150.000.000,-

Alat-alat kesehatan Rp 5.000.000,-

Bahan bakar Rp 6.000.000,-

Driver

20 pertemuan x Rp 200.000,- Rp 4.000.000,-

Page 24: Proposal Kampanye Isi

Sewa tempat +Stand Mall Rp 200.000.000,-

MC Rp 2.000.000,- +

Total Rp 792.000.000,-

Unexpexted cost

10% x Rp 782.000.000,- Rp 79.200.000,- +

Total Cost Rp 871.200.000,-

NB :

- 1 Tim dokter terdiri atas 4 dokter dan 1 psikolog

- Alat-alat kesehatan terdiri atas Timbangan, pengukur tinggi badan, tensimeter,

stetoskop.

- Stand- stand untuk di beberapa mall wilayah Jakarta

Page 25: Proposal Kampanye Isi

VII.

Evaluasi Hasil

Pencapaian hasil kampanye ini dilakukan melalui :

• Prencanaan kampanye dilakukan selama 2 tahun di wilayah Jakarta.

• keberhasilan kampanye ditandai dengan menurunnya angka tingkat

kegemukan pada anak menjadi 5%-10% (perkotaan:Jakarta)

• Dilakukan penelitian (survey) di sekolah-sekolah SD melalui

pengukuran massa bobot tubuh anak-anak dengan berat badan ideal.

Tolak ukur dari kampanye peduli obesitas anak sejak dini adalah

terciptanya anak-anak Indonesia yang memiliki berat badan ideal serta tubuh

yang sehat, baik secara jasmani maupun secara mental. Sehat jasmani

maksudnya, anak Indonesia memiliki tubuh yang tidak mudah terserang penyakit

sehingga dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dengan aktif. Secara mental

maksudnya anak Indonesia memiliki pengetahuan yang luas serta memiliki

kepercayaan diri dan pikiran yang positif dalam meraih prestasi.

Masa depan bangsa Indonesia ditentukan pada generasi anak Indonesia

yang memiliki badan yang sehat, aktif dan terhindar dari penyakit sehingga dapat

berprestasi baik secara akademik dan non akademik.

Jangka waktu yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan dari

kampanye ”Kenali Obesitas Anak Sejak Dini ” adalah selama 2 tahun untuk

melihat sejauh mana maksimalisasi program-program yang kami rencanakan

dapat memiki dampak pada sasaran, yaitu anak-anak. Selama 2 tahun ke

depan program-program akan dijalankan secara berkesinambungan dengan

evaluasi pada 6 bulan pertama masa kampanyeuntuk mengetahui efektivitas

akan hasil kampanye yang telah dilakukan tersebut. Setelah 2 tahun kami akan

melanjutkan program-program yang telah direncakan serta dilakukan juga

pembaharuan serta perubahan-perubahan terhadap program yang telah

dijalankan sebelumnya untuk menyesuaikan dengan apresiasi masyarakat yang

telah menerima pada program sebelumnya.

Page 26: Proposal Kampanye Isi

LAMPIRAN

Page 27: Proposal Kampanye Isi

PRESS RELEASE

“KENALI KEGEMUKAN PADA ANAK SEJAK DINI”

(Didukung oleh Departemen Kesehatan RI)

Jakarta, 14 Januari 2010. Di dalam keluarga Indonesia, masih banyak orang tua yang

mengharapkan anaknya bertumbuh gemuk sehingga tampak lucu dan menggemaskan.

Selain itu, anak yang memiliki tubuh gemuk dianggap memberikan bukti bahwa

orangtua telah mencukupi kebutuhan makanan anaknya. Padahal, di balik tubuh anak

yang mengalami kegemukan, menyimpan potensi yang berdampak negatif bagi tumbuh

kembang anak.

Di Indonesia sendiri, perihal kegemukan pada anak mulai menjadi masalah yang serius.

Dari penelitian Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) di empat belas kota besar di

Indonesia, diperkirakan angka kejadian kegemukan pada anak tergolong relatif tinggi,

antara 10-20% dari total populasi anak-anak Indonesia yang berumur 6-12 tahun

dengan nilai yang terus bertambah hingga sekarang. Jakarta adalah salah satu kota

yang memiliki tingkat kegemukan/ obesitas pada anak yang relatif tinggi.

Atas keadaan tersebut, EAGLE.ORG sebagai organisasi medrel yang peduli akan

masalah-masalah kritis di Indonesia, akan melakukan kampanye bertemakan “Kenali

Kegemukan Pada Anak Sejak Dini” dengan tagline “Lucu Tak Berarti Harus Gemuk“.

Kegiatan ini pun didukung penuh oleh Departemen Kesehatan RI. Di dalam jumpa pers

yang diadakan di Ballroom Hotel Sultan Jakarta, menghadirkan beberapa narasumber

yang berkompeten di bidangnya seperti dr. Frieska Oktaviani selaku dokter spesialis

anak Rumah Sakit Mitra Kemayoran Jakarta, Dra. Odrine selaku Psikolog, Dra. Olivia

selaku humas dari Departemen Kesehatan RI, serta kesaksian dari Riska Anestia,

seorang ibu yang penah memiliki pengalaman menangani anaknya yang mengalami

kegemukan.

Humas DepKes selaku perwakilan Menteri Kesehatan RI menyatakan dukungan penuh

terhadap kampanye ini. Selain karena fakor kesehatan, kegemukan pada anak perlu

mendapatkan perhatian karena anak-anak merupakan penerus bangsa yang perlu

diawasi tumbuh kembangnya.Kampanye ini akan berjalan selama 2 tahun (2011-2012)

dan dilakukan di daerah Jakarta dengan target para orang tua dan tenaga pendidik.

Page 28: Proposal Kampanye Isi

Berbagai macam kegiatan dilakukan untuk mendukung kampanye ini, antaranya adalah

pembuatan blog yang memberikan informasi seputar kesehatan anak, festival anak

yang di dalamnya terdapat berbagai macam lomba dan seminar kesehatan yang akan

dihadiri oleh para pakar, peluncuran Mobil Sehat yang akan berkeliling ke sekolah-

sekolah tingkat dasar di Jakarta untuk memberikan konsultasi dan penyuluhan bagi

anak-anak dan guru untuk mengontrol kesehatan anak-anak.

Diharapkan kampanye ini bermanfaat dalam memberikan informasi kepada masyarakat

agar lebih mengenali kegemukan yang terjadi pada anak-anak. Selain itu, diharapkan

juga setelah diadakannya kampanye ini, dapat menekan angka obesitas anak di

wilayah Jakarta menurun 5-10%. Dengan begitu, kampanye ini pun turut mendukung

anak indonesia memiliki tubuh dan mental yang sehat sehingga mempersiapkan

generasi penerus bangsa di masa depan yang lebih cerah.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi :

Angelina

Media Relations Coordinator EAGLE.ORG

[email protected]

0818181818

EAGLE.ORG

Gedung Wisma Tamara Lantai 3A, Jakarta Pusat

Tel : (021)500100 Fax : (021)500200

Page 29: Proposal Kampanye Isi
Page 30: Proposal Kampanye Isi

HARD NEWS

OBESITAS ANCAM MASA DEPAN KESEHATAN ANAK INDONESIA

JKT, 10/12- Dari hasil penelitian yang dilakukan di empat belas kota besar di

Indonesia, angka kejadian obesitas pada anak tergolong relatif tinggi, antara 10-20%

dengan nilai yang terus meningkat hingga kini, tutur Dr. Damayanti R. Syarif, Sp.A(K)

dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo

Jakarta dalam acara seminar mengenai kesehatan anak di Universitas Indonesia.

Obesitas saat ini merupakan permasalahan yang sudah lama muncul di dunia,

bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendeklarasikannya sebagai

epidemik global. Prevalensinya meningkat tidak saja di negara-negara maju, tetapi juga

di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Minimnya aktivitas fisik yang dilakukan oleh anak-anak jaman sekarang

merupakan salah satu faktor pemicu mengapa obesitas ini kian meningkat di Indonesia.

Selain aktivitas fisik, faktor makanan yang dikonsumsi oleh anak-anak juga sangat

berpengaruh. Saat ini, masyarakat cenderung ingin segala sesuatu yang bersifat praktis,

sehingga sering kali mengonsumsi makanan cepat saji dan yang bersifat instant.

Makanan tersebut biasanya mengandung lemak trans (trans fat) yang tinggi dan itu bisa

menyebabkan seseorang mengalami obesitas.

”Anak-anak yang kurang aktivitas fisiknya dan sering mengonsumsi makanan

yang bergizi rendah mengakibatkan dirinya memiliki bobot yang berlebih. Hal ini perlu

diwaspadai karena kegemukan yang berlebih cenderung rentan mengidap berbagai

penyakit mulai dari yang paling sederhana seperti gangguan pernafasan hingga

penyakit yang kronis seperti diabetes, hipertensi, jantung koroner dan sebagainya”, ujar

dr. Purwanti yang merupakan dokter ahli gizi. Melihat resiko tersebut maka keadaan

obesitas pada anak ini tidak dapat dianggap hal sepele. Apabila penyakit-penyakit itu

tidak dicegah dari sekarang, maka dapat berakibat fatal bagi kesehatan anak-anak di

masa depan.

Melihat adanya dampak yang sangat buruk bagi kesehatan anak-anak yang

memiliki berat badan yang berlebih, maka sudah menjadi tanggung jawab setiap orang

tua untuk lebih waspada dalam memperhatikan kondisi anak-anaknya dengan

memenuhi gizinya secara seimbang serta membiasakan anak-anak untuk beraktivitas

fisik. Anak-anak merupakan calon penerus bangsa ini, oleh karena itu jangan sampai

Page 31: Proposal Kampanye Isi

obesitas menghambat masa depan mereka dalam berkarya. (Marsela Giovani

Suhardja).

HARD NEWS

LEBIH DARI SEMBILAN JUTA ANAK DI DUNIA MENGALAMI OBESITAS

Jakarta, 31/01 - Lebih dari sembilan juta anak di dunia berusia enam tahun ke atas

mengalami obesitas, lapor Dennis Bier dari Pediatric Academic Society (PAS). Faktor

sosial Mafhum bagi kalangan medis bahwa obesitas pada anak telah menjadi masalah

yang serius di indonesia.

Sejak tahun 1970, obesitas kerap meningkat di kalangan anak, hingga kini

angkanya terus melonjak dua kali lipat pada anak usia 2-5 tahun dan usia 12-19 tahun,

bahkan meningkat tiga kali lipat pada anak usia 6-11 tahun. Dr. Damayanti R. Syarif,

Sp.A(K) dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RSUPN dr. Cipto

Mangunkusumo Jakarta bertutur senada, dari penelitian yang dilakukan di empat belas

kota besar di Indonesia, angka kejadian obesitas pada anak tergolong relatif tinggi,

antara 10-20% dengan nilai yang terus meningkat hingga kini.

Center for Disease Control CDC berargumen bahwa seorang anak dikategorikan

obesitas jika mengalami kelebihan berat badan di atas persentil ke-95 dengan proporsi

lemak tubuh yang lebih besar dibanding komponen tubuh lainnya.

Secara teoretis manajemen obesitas pada anak ialah dengan mengatur berat

badan dan mengurangi indeks massa tubuh (IMT) dengan aman dan efektif beserta

komplikasi jangka panjang dan pendek yang minimal. Sebaiknya terdapat tim dokter

anak dengan psikiater untuk mengatur pola dan kebiasaan makan serta kemungkinan

depresi. Para orang tua harus disiplin dan ‘tega’ mendidik anak untuk pergi sekolah

jalan kaki atau naik sepeda daripada harus diantar jemput.

Tidak baik untuk menuruti anak untuk sering makan di restoran cepat saji,

budaya makan buah dan sayur harus sejak dini dibiasakan, dongeng-dongeng sebelum

tidur ada baiknya kembali dibudayakan dengan cerita Popeye dan bayam atau cerita

bagaimana proses sebuah telur bisa menjadi ayam goreng superbesar dengan lemak

tebal dan kulit renyah khas restoran cepat saji. Tak kalah pentingnya ialah peran

sekolah untuk menambah jadwal olah raga dan menyediakan media yang lebih baik

bagi anak-anak untuk ‘bermain’ dan berolahraga. Sekolah juga sebenarnya menjadi

kunci untuk menertibkan puluhan pedagang yang menyuguhkan makanan-makanan

sangat tidak sehat. (Olivia)

Page 32: Proposal Kampanye Isi

HARD NEWS

OBESITAS ANCAM GENERASI PENERUS BANGSA

Jakarta, 30/01- Obesitas kian menjadi masalah di berbagai belahan dunia.

Bahkan, anak yang mengalami obesitas sejak kecil berisiko terkena beragam penyakit

di masa tua bahkan saat remaja. Di Indonesia, dari hasil penelitian yang dilakukan di

empat belas kota besar di Indonesia, angka kejadian obesitas pada anak tergolong

relatif tinggi, antara 10-20% dengan nilai yang terus meningkat hingga kini, tutur Dr.

Damayanti R. Syarif, Sp.A(K).

Obesitas saat ini merupakan permasalahan yang sudah lama muncul di dunia,

bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendeklarasikannya sebagai

epidemik global. Prevalensinya meningkat tidak saja di negara-negara maju, tetapi juga

di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Menurut spesialis anak RSAB Harapan Kita dr. Tinuk Agung Meilany SpA,

sekitar 95 persen obesitas anak disebabkan aspek nutrisional, sedangkan 5 persen

adalah penyebab lain, seperti penyakit atau kelainan hormon. Nutrisi berkaitan dengan

pola makan mulai dari jenis makanan sampai perilaku makan yang berlebihan -- baik

porsi maupun frekuensinya. Tentunya, aktivitas fisik yang kurang, akibat obat (steroid),

atau faktor gaya hidup juga amat berpengaruh .

Pada dasarnya, penyebab kegemukan atau obesitas adalah ketidakseimbangan

antara jumlah makanan yang masuk (input) dengan yang dikeluarkan (output) dalam

bentuk tenaga untuk beraktivitas,” ungkap dr.Tinuk.kegemukan (obesitas). Akibatnya,

terjadilah kelebihan energi, yang selanjutnya disimpan dalam bentuk jaringan lemak.

Jika kegemukan terus berlanjut sampai mereka besar, berbagai risiko yang mengancam

makin dekat dengan kenyataan. Risiko tersebut antara lain tekanan darah tinggi, kadar

kolesterol yang buruk, peningkatan kadar gula darah dan insulin (hormon pengatur

kadar gula darah).

Melihat adanya risiko dan dampak yang buruk akibat obesitas pada anak maka

sebaiknya orang tua dapat lebih waspada serta memperhatikan makanan yang

dikonsumsi oleh anak dan menjaga pola makannya yakni antara lain memberikan anak

makanan yang memiliki gizi seimbang seperti 4 sehat 5 sempurna. Anak-anak

merupakan calon generasi penerus bangsa ini, oleh karena itu jangan sampai obesitas

menghambat masa depan mereka dalam memajukan bangsa. (Riska Anestia).

Page 33: Proposal Kampanye Isi

HARDNEWS

ANGKA OBESITAS PADA ANAK-ANAK DI INDONESIA KIAN BERTAMBAH

JKT,30/1Berdasarkan penelitian yang dilakukan di empat belas kota besar di

Indonesia,angka kejadian obesitas pada anak-anak di Indonesia tergolong tinggi.Antara

10-20% dengan nilai yang terus meningkat hingga sekarang.

Indonesia masih memiliki fenomena paradox pedriatik yang unik.jutaan anak mengalami

kekurangan gizi atau yang biasa disebut dengan mal nutrisi.Sementara disisi lain ada

jutaan anak pula yang mengalami obesitas.

Sampai dengan saat ini,penyebab begitu tingginya angka obesitas pada anak-

anakpun masih simpang siur.

Faktor makanan ringan diluar makanan yang disediakan dirumah sering dijadikan

penyebab dari timbulnya obesitas pada anak-anak.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr.Damayanti R.syarif sp.A(k) dari fakultas

kedokteran Universitas Indonesia-RSUPN dr.Cipto Mangunkusumo juga menunjukkan

bahwa obesitas kerap terjadi pada golongan anak yang lebih senang jajan.

Menurut Centre for disease control Amerika Serikat seorang anak dapat dikategorikan

obesitas jika mengalami kelebihan berat badan diatas persentil ke 95 dengan proporsi

lemak tubuh yang lebih besar daripada komponen tubuh lainnya.Sementara menurut

ikatan dokter anak Indonesia obesitas merupakan keadaan indeks massa tubuh (IMT)

anak yang berada diatas persentil ke 9s pada grafik tumbuh kembang anak sesuai jenis

kelaminnya.

Mengingat obesitas pada anak-anak dapat memicu penyakit yang berbahaya

seperti jantung dan diabetes mellitus,maka peran dari lingkungan sekitar anak-anak

untuk menjaga agar mereka dapat tumbuh kembang dengan seimbang dan sehat

sangat diperlukan.

Obesitas pada anak dapat dicegah dengan menjaga keseimbangan energi yang

masuk dengan energi yang keluar dengan menyeimbangkan pola makan dengan

kebiasaan bermain atau berolahraga. Selain peran dari orang tua yang sangat

besar,peran dari pihak sekolahpun tak kalah pentingnya dalam menambah jadwal

olahraga dan menyediakan sarana yang lebih baik bagi anak-anak untuk bermain dan

berolahraga. (Melanie Putria)

Page 34: Proposal Kampanye Isi

SOFT NEWS

BIASAKAN ANAK UNTUK MENGONSUMSI BUAH DAN SAYURAN

Buah-buahan dan sayuran adalah asupan makanan yang memiliki peran penting

bagi manusia terutama untuk anak-anak. Pemenuhan kebutuhan serat yang cukup

setiap harinya dapat membantu perkembangan tubuh anak menjadi sehat sehingga

dapat membantu juga dalam perkembangan mentalnya.

Namun sayangnya, hal tersebut seolah-olah menjadi terpinggirkan. Anak-anak

jaman sekarang cenderung tidak suka mengonsumsi buah-buahan dan sayuran.

Beredar luasnya makanan cepat saji yang ditawarkan cenderung lebih disukai oleh

anak-anak masa kini. Makanan-makanan yang disukai anak-anak tersebut justru patut

diwaspadai. Makanan yang siap saji, instan, junkfood atau semacamnya adalah

kelompok makanan yang memiliki kadar gizi yang rendah.

Kurangnya asupan serat yang berasal dari buah-buahan dan sayuran dapat

berakibat buruk bagi anak-anak yang masih dalam tahap pertumbuhan. Dengan

seringnya mengonsumsi makanan-manakanan cepat saji, maka dapat menimbulkan

efek kelebihan berat badan di kalangan anak-anak. Ditambah lagi apabila kurangnya

aktivitas yang dilakukan anak-anak tersebut maka semakin menambah resiko buruk

bagi kesehatan.

Sebagai contohnya adalah Jemy yang merupakan siswa kelas 4 SD yang tidak

suka mengonsumsi buah-buahan dan sayuran. ”Anak saya lebih suka makan-makanan

seperti nugget, mi instant, pokoknya yang gampang disajikan gitu. Kalau diberikan

sayuran dan buah-buahan selalu menolak bahkan malahan cenderung jadinya tidak

mau makan’’, ujar Ibu Wawah yang merupakan ibu dari Jemy. Ketidaksukaan Jemy

pada sayuran dan buah-buahan berakibat pada berat tubuhnya. Kurangnya serat yang

dikonsumsi serta minimnya aktivitas fisik yang dilakukannya maka tak heran apabila

berat tubuh jemy terbilang cukup besar, yaitu 48 kg bila dibandingkan dengan anak-

anak seumuran dirinya.

Dalam kehidupan sehari-hari, masih banyak masyarakat Indonesia yang

beranggapan bahwa anak yang bertubuh gemuk adalah cermin sukses bagi orang

tuanya. Ditambah lagi jika dikatakan bahwa anak gemuk adalah anak yang lucu dan

menggemaskan sehingga anak gemuk merupakan kebanggaan bagi orang tuanya.

Page 35: Proposal Kampanye Isi

Tampaknya pemikiran dan anggapan di dalam masyarakat tersebut perlu dikaji

ulang karena faktanya apabila gemuk tersebut berlebih maka si anak dapat mengalami

kesulitan dalam bergerak bahkan dapat terancam berbagai penyakit. (Marsela Giovani

Suhardja).

SOFT NEWS

ANAK RENTAN TERHADAP OBESITAS

Obesitas atau kegemukan bukan saja melanda orang dewasa. Menurut

penelitian statistik menunjukkan bahwa di banyak negeri, obesitas juga melanda anak-

anak sampai taraf yang memprihatinkan. Kurangnya pengetahuan orang-tua atau

pandangan yang mengatakan anak bertubuh gemuk atau gendut adalah anak yang

sehat dan menggemaskan dapat memperparah kondisi ini.

Setiap orang tua pasti menginginkan anak-anaknya sehat, gemuk, lucu dan

menggemaskan. Tapi jangan salah, kegemukkan pada anak itu juga berbahaya. Hal

yang menggemaskan tersebut ternyata semakin mencemaskan. Angka kejadian

obesitas pada masa kanak-kanak meningkat secara cepat di seluruh dunia baik di

negara maju maupun di negara berkembang seperi di Indonesia.

Penyakit yang dapat ditimbulkan akibat obesitas adalah diabetes, darah tinggi,

atau penyakit jantung. Penyakit-penyakit yang dulu dianggap sebagai penyakit usia

lanjut dan dewasa, kini dapat dialami pada anak akibat timbunan lemak, kolesterol dan

gula yang terdapat dalam tubuh. Gangguan pernapasan atau asma berisiko lebih besar

dialami anak yang mengalami obesitas. Selain itu, anak-anak dengan kelebihan berat

badan atau kegemukan juga dapat mengalami kesulitan bergerak dan terganggu

pertumbuhannya karena timbunan lemak yang berlebihan pada organ-organ tubuh yang

seharusnya berkembang. Belum lagi efek psikologis yang dialami anak, misalnya ejekan

dari teman-teman sekelas pada anak-anak yang telah bersekolah.

Anak yang gemuk memang lucu dan menggemaskan. Namun jagalah putra dan

putri anda agar mereka bertumbuh dengan sehat dan juga memiliki pola hidup dan pola

makan yang sehat. Orang-tua bertanggung jawab untuk memberikan yang terbaik untuk

anak-anak mereka. Ingatlah bahwa obesitas atau kegemukan bukanlah hal yang bagus

bagi seorang anak. (Riska Anestia).

Page 36: Proposal Kampanye Isi

SOFT NEWS

DAMPAK BURUK OBESITAS PADA ANAK

Obesitas merupakan penimbunan lemak berlebihan daripada yang normal.

Tetapi tidak semua anak yang mempunyai berat badan berlebih tergolong obesitas.

Melainkan anak dengan gejala klinis antropometri(fisik)yang jauh diatas normal.

Pemeriksaan fisik tersebut antara lain pengukuran berat badan berbanding tinggi

badan,berat badan terhadap umur, dan ketebalan lipatan kulit dan paling sedikit

perbandingan 10 % diatas nilai normal.gejala- gejala obesitas pun dapat kita lihat

dengan jelas dari bentuk fisik yang berbanding tinggi tidak normal, artinya berat badan

lebih dengan tinggi badan yang tidak sebanding.

Gejala obesitas antara lain pada anak dapat terjadi pada usia berapa saja, tetapi

cenderung lebih sering dialami anak berusia 5-6 tahun. Dr .Purwanti salah satu seorang

ahli gizi Mengatakan: “Obesitas pada anak merupakan sebuah hal penting yang harus

diperhatikan oleh para orang tua saat ini. Terkadang, kita sebagai orang tua harus bisa

tega pada anak yang memiliki kecenderungan kegemukan. Bila dari awal, anak sudah

dimanjakan dengan makanan2 junk food yang mengandung lemak tinggi, pastinya anak

tersebut akan merasa addicted dgn makanan2 trsbt. Penyakit yang disebabkan oleh

obesitas pd anak sangat beragam.mulai dari yg paling sederhana seperti gangguan

pernafasan,sampai dengan penyakit serius seperti kencing manis, kolesterol hingga

penyakit jantung. Biasakan memberi lebih banyak porsi sayuran pada makanan anak2,

buah2an segar yang penuh dengan nutrisi dan vitamin juga dapat menjadi pilihan yang

lebih baik untuk mencegah obesitas.”

Selain dari pada penjelasan yang dipaparkan oleh dr.Purwanti, Dampak buruk

dari obesitas adalah pada saluran pernafasan pada bayi, obesitas meningkatkan risiko

infeksi saluran pernafasan bagian bawah karena terbatasnya kapasitas paru-paru,

obesitas menyebabkan pula penyumbatan saluran pernafasan, gejala-gejala penyakit

jantung dan kadar oksigen dalam darah yang tidak normal. Keluhan lain nafas menjadi

pendek, obesitas juga menghambat gerakan anak, disamping itu dapat juga

mengakibatkan kelainan tulang dan sendi seperti kaki pengkor kearah dalam.

Masa depan dan kesehatan anak bergantung pada pola makan yang kita bina

sejak dini. Jangan terlalu memanjakan anak dengan makanan siap saji, untuk itu

Page 37: Proposal Kampanye Isi

marilah mulai dari sekarang memperhatikan gizi serta makanan yang dikonsumsi oleh

anak kita dan diseimbangkan pula dengan berolahraga. (Olivia)

SOFT NEWS

OBESITAS PADA ANAK VERSUS PERCAYA DIRI

Obesitas pada anak-anak di Indonesia belum menjadi sebuah isyu yang menyita

perhatian masyarakat di Indonesia,

Padahal,banyak sekali penyakit yang berbahaya yang dapat menyerang anak-anak

yang mengalami obesitas.Dimulai dari asma,diabetes mellitus hingga penyakit jantung

yang mematikan.

Obesitas pada anak-anak,terjadi karena adanya ketidak seimbangan antara

energi yang masuk dalam bentuk makanan dengan energi yang keluar dalam bentuk

aktivitas.Kurangnya sarana berolahraga dan bermain menjadikan salah satu penyebab

dari terjadinya obesitas pada anak-anak.

Ditambah lagi adanya kebiasaan jajan diluar makanan rumah,yang sering

dijadikan kambing hitam dari penyebab terjadinya obesitas pada anak.

Obesitas pada anak tentunya dapat mengganggu kesehatan fisik dan kesehatan mental

anak-anak.Karena kelebihan berat badan,seorang anak bisa kehilangan rasa percaya

diri,anak tersebut menjadi pemalu dan tertutuplah ruang kreatifitasnya untuk berkarya

Adanya olok-olokkan dari teman-teman seusianyapun sering menjadikan anak-

anak yang mengalami obesitas menjadi minder dan rendah diri dalam pergaulan

sosialnya sehari-hari, sehingga dikhawatirkan masa depan dari anak tersebut juga dapat

terganggu. Dibutuhkan peran serta dari berbagai komponen masyarakat dimulai dari

pemerintah,media massa,rakyat,penyedia jasa kesehatan industri nutrisi dan makanan

dan yang paling penting adalah dukungan total dari kalangan keluarga,rumah dan orang

tua agar dapat mencegah bertambahnya angka obesitas pada anak-anak di Indonesia.

Mulailah dengan menanamkan kebiasaan-kebiasaan baru yang lebih sehat sejak

dini,tanamkan sifat disiplin dan ajaklah anak-anak untuk lebih menyukai olahraga atau

beraktivitas fisik sehingga kebugaran dan kesehatan fisik serta mental mereka dapat

selalu terjaga.

Orangtua dituntut untuk lebih tegas bahkan tega kepada anak-anaknya unntuk

memilah-milah makanan apa yang akan disajikan untuk anak-anaknya.Biasakan agar

Page 38: Proposal Kampanye Isi

anak-anak lebih memilih makan dirumah sendiri disbanding mencari jajanan yang

kurang sehat diluar rumah. (Melanie Putria).

FEATURE

SIAPA BILANG GEMUK ITU SEHAT DAN LUCU ?

Jika anda seorang orang tua yang memiliki seorang anak yang mempunyai

kelebihan berat badan atau kegemukan, apakah yang ada di benak anda? Beberapa

orang tua saat ini, terutama di Indonesia beranggapan bahwa jika anaknya mempunyai

berat badan cukup bahkan berlebih, itu dianggap sehat dan lucu. Mereka menganggap

telah berhasil menghidupi anaknya sehingga dapat mencapai kondisi sesehat itu.

Tak jarang saat anak tersebut dibawa ke mall atau tempat-tempat ramai, orang-

orang sekitar akan mengatakan bahwa anak itu lucu dan menggemaskan, dan si orang

tua pun akan bangga dan senang atas pujian tersebut. Tapi sadarkah anda, dibalik

semua persepsi dan anggapan itu, anak anda tengah berada dalam ancaman, karena

tubuh yang gemuk itu rentan terkena berbagai penyakit serius.

Seperti seorang ibu berusia 36 tahun, Ibu Riska Anestia, beliau mempunyai

seorang anak laki-laki berusia 10 tahun bernama David, yang saat ini tengah duduk di

bangku sekolah dasar kelas 5. David sejak kecil mempunyai berat badan yang berlebih,

istilah medis yang sering digunakan adalah obesitas. Saat usianya 4 tahun, beratnya

sudah mencapai 38 kg, itu sungguh tidak relevan dengan tinggi badannya yang hanya

berkisar 120 cm.

Awalnya Ibu Riska tidak terlalu kahwatir, karena ia berpikir bahwa jika anaknya

memang suka makan dan tidak rewel itu tentu hal yang bagus. Selama ia masih mampu

untuk memenuhi kebutuhan anaknya ia akan memberikan yang terbaik yang dibutuhkan

anaknya, beitu pikirnya. David sangat gemar makan makanan yang digoreng dan juga

fast food. Ia tidak terlalu menyukai buah atau sayur-sayuran.

Ibu Riska mulai gelisah saat David berusia 6 tahun, beratnya terus bertambah,

menjadi 50 kg. Selain itu di malam hari David sering mengalami sesak napas saat mau

tidur. Saat di sekolah pun ia mengalami terlambat berfikir,cepat lelah, dan malas

bergerak. Dampaknya prestasinya di sekolah pun menurun. Selain dampak fisik,

ternyata ada dampak-dampak moril juga dialami oleh David. Karena ia malas bergerak

dan lamban, ia terkadang sering tertinggal saat bermain dengan teman-temannya, “saat

pulang sekolah ia sering menceritakan pada saya bahwa teman-temannya sering

Page 39: Proposal Kampanye Isi

meninggalkannya saat bermain dan mengatainya gendut, saya sungguh kasihan

mendengar cerita David.” ujar Ibu Riska.

Kekhawatiran Ibu Riska semakin menjadi saat dokter mengatakan jika berat

badan David terus bertambah ia dapat terancam berbagai penyakit seperti kolesterol

dan penyakit jantung. Itu tentu mengejutkan karena anak sekecil itu terancam berbagai

penyakit berbahaya sepperti itu.

Akhirnya Ibu Riska pun sadar, ia berusaha memperbaiki kekeliruannya dengan

mengubah pola makan dan hidup anaknya. Ia mulai menyajikan makanan-makanan

yang sehat, mengatur pola makan David dengan sewajarnya, menghindari fast food,

danmembiasakan David untuk beraktivitas fisik seperti olah raga ringan dan bersepeda.

Awalnya sulit, karena David sudah terlanjur terbiasa dengan hidupnya yang tidak

sehat, namun Ibu Riska terus membiasakan pola hisup sehat yang baru ini pada

anaknya, agar ia dapat sehat dan tidak mempunyai berat badan yang berlebihan lagi.

Setelah hampir dua tahun, perubahan terlihat jelas, David menjadi lebih segar dan

bugar, prestasinya pun meningkat dan ia tidak pernah lagi sesak napas. Sekarang

diusianya yang ke 10 tahun, berat badannya sudah normal dan ia pun menjadi lebih

percaya diri, dan tidak menganggap dirinya berbeda lagi dari teman-teman sebayanya.

”Jadi, siapa bilang gemuk itu lucu? Karena faktanya lucu itu tak berarti harus

gemuk. Jika ingin anak anda lucu bukan di lihat dari badannya yang gemuk tapi juga

dari pertumbuahn serta tingkahnya yang aktif.” begitu ujar Ibu Riska yang mempunyai

pengalaman yang berharga tentang anaknya David. Semoga setelah membaca

pengalaman dari Ibu Riska, kita semua dapat termotivasi untuk mengubah pandangan

kita yang salah mengenai tubuh gemuk si kecil yang berdampak negatif itu. (Odrine)

Page 40: Proposal Kampanye Isi

FEATURE

KETIKA OBESITAS MENGAMBIL KECERIAANNYA

Buah hati yang ceria menjadi dambaan setiap orang tua. Betapa bangganya

orang tua melihat anak mereka tumbuh sehat, lincah, dan pintar melakukan apa saja.

Bahkan setiap orang tua ingin selalu memberikan yang terbaik bagi anaknya baik dari

pendidikan hingga asupan makanan. Lucunya bila melihat anak yang tumbuh gemuk

dengan pipi yang besar memerah. Namun tanpa disadari asupan makanan yang

berlebihan menjadi hal yang menakutkan. Obesitas menjadi hal yang terlupakan bagi

orang tua.

Alvino Mahardika (5),terlihat sebagai anak yang lucu dalam masa

pertumbuhannya. Ia gemar makan jadi badannya gemuk untuk anak seusiannya.

Selama tinggal bersama omannya, ia selalu diberikan makanan apapun kesukaannya.

Baso, ayam, chicken nugget,mi instan, dan makanan sejenisnya menjadi kesukaannya.

Namun sayur-sayuran ataupun buah-buahan menjadi makanan yang tak mau

disentuhnya.

Semua makanan kesukaannya akan habis dilahap. Tapi ia tidak akan mau

dimakan tanpa makanan-makanan favoritnya. Kecintaannya terhadap the dalam

kemasan atupun the manis membuatnya kurang mendapat asupan air putih. Jadi kalau

dilihat secara dekat tubuhnya yang gemuk bukanlah tubuh yang sehat.

Ia biasa beraktivitas bersama teman-teman sebayanya. Bermain, belajar

bersama membuatnya terlihat begitu bersemangat.Usianya yang menginjak bangku

taman kanak-kanak membuatnya mempunyai banyak aktivitas yang dapat

dilakukannya.” Ia suka sekali bermain sepak bola bersama teman-temannya.” Tutur

oma nya.

Namun hal tersebut tak berlangsung lama ketika ia terlihat ketinggalan dari

teman-teman sebayanya. Ia menjadi sulit berlari ketika bermain, nafasnya menjadi

begitu pendek. Ia menjadi mudah lelah dan jadi malas melanjutkannya. Ia juga sering

mengeluh dadanya menjadi sakit. Tapi tidak ada yang menyadari bahwa hal ini

merupakan awal yang membahayakan kesehatannya. Sampai suatu hari Ia mengeluh

benar-benar sakit dadanya. “Oma, ini sakit banget!” keluhnya.

Page 41: Proposal Kampanye Isi

Setelah itu dibawanya ke dokter. Terkejutnya, Vino divonis dokter mempunyai

penyakit jantung dengan kadar kolesterol tinggi dalam tubuhnya. Menurut dokter berat

tubuhnya tak seimbang untuk anak seusiannya. Hampir 30 kilogram untuk anak usia

taman kanak-kanak. Lemak yang ada di dalam tubuhnya menyelimuti jantung sehingga

terjadi penyumbatan pembuluh darah di jantungnya. Lemak juga menyelimuti paru-paru

dan membuat nafasnya pendek dan tersengal-sengal.

Dokter menyarankan untuk diet ketat terhadap makanan siap saji dan hal-hal

yang manis, memperbanyak konsumsi buah, sayur dan air putih. Tapi apakah ini

mungkin karena sebenarnya ini adalah makanan yang vino tidak suka. Namun hal ini

haruslah dicoba demi kesehatan Vino. Harus ada kegiatan olah raga, namun tidak boleh

membuatnya menjadi kelelahan.

Hal ini membuat Vino menjadi sulit mempunyai banyak waktu untuk bermain

dengan teman-temannya. Vino menjadi aga murung melihat teman-temannya bermain

lebih lama darinya dan malu melihat dirinya yang tertinggal jauh dari yang lain.

Kesulitannya adalah beradaptasi dengan makanan yang tidak disukainya namun

menjadi anjuran dokter.Mungkin ini menjadi hal yang berat bagi Vino, apalgo oma yang

selalu memberikan apa yang disuka. Obesitas telah mengambil keceriaan Vino, namun

seiring dengan berjalannya waktu dan proses diet yang dijalani membuahkan harapan

keceriaan Vino dapat kembali seperti semula. (Frieska Oktaviani)

Page 42: Proposal Kampanye Isi

BACKGROUND INFORMATION

BAHAYA OBESITAS MENGANCAM ANAK ANDA

Obesitas kian menjadi masalah di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia,

perlu diketahui bahwa obesitas bukan hanya mengancam orang dewasa namun juga

anak-anak. Obesitas yang terjadi pada anak-anak saat ini telah menjadi momok yang

menakutkan bagi masyarakat, karena diperkirakan pada tahun 2020, anak yang

menderita obesitas pada usia 7 sampai 15 tahun akan mencapai 65 persen.

Penelitian yang dilakukan di empat belas kota besar di Indonesia, angka kejadian

obesitas pada anak tergolong relatif tinggi, antara 10-20% dengan nilai yang terus

meningkat hingga kini. Survei oleh Ikatan Dokter Indonesia di beberapa sekolah dasar di

Jakarta, ternyata jumlah obesitas anak di Indonesia tidak lah sedikit. Angkanya berkisar

antara 10-30%.

Hal ini tentu sangat memprihatinkan, mengingat kebanyakan orang tua di

Indonesia mempunyai persepsi bahwa anak yang gemuk itu lucu dan sehat, mereka tak

menyadari dibalik tubuh anak mereka itu tersimpan bahaya yang besar bagi kesehatan

dan tumbuh kembangnya, tak heran jika angka tersebut terus naik dan bertambah

setiap tahunnya.

Sebenarnya, apa yang dikatakan obesitas itu? Menurut Dr. Angela C Ardhianie,

anak dikatakan obesitas jika berat badannya 40 persen lebih tinggi dari berat badan

ideal dan overweight jika berat badannya lebih tinggi 20 persen dari berat badan

idealnya.

Pada dasarnya, kegemukan (obesitas) terjadi karena ketidakseimbangan antara

masuk dan keluarnya energi. “Akibatnya, terjadilah kelebihan energi, yang selanjutnya

disimpan dalam bentuk jaringan lemak,” demikian penjelasan dari Dr. dr. Damayanti

Sjarif, Sp.A(K) dari Divisi Gizi dan Penyakit Metabolik, RSUPN Cipto Mangunkusumo

Jakarta.

Kegemukan pun dapat dibagi menjadi dua, yaitu kegemukan primer dan

kegemukan sekunder. Yang dimaksud dengan kegemukan primer adalah kegemukan

akibat makan secara berlebihan, jumlahnya mencapai Sembilan puluh persen, dan

Page 43: Proposal Kampanye Isi

sepuluh persen sisanya kegemukan karena penyakit atau gangguan hormonal atau

gangguan yang diturunkan, disebut kegemukan sekunder.

Sebenarnya, kegemukan primer dapat dikendalikan, caranya dengan waspada

sedari dini, terlebih kegemukan jenis ini biasanya terjadi akibat interaksi berbagai faktor

yang dikelompokan menjadi faktor genetik dan lingkungan.

Faktor genetik berarti kegemukan yang sudah bawaan si anak dari orang tuanya.

“Dari penelitian terbukti, bahwa jika kedua orang tua menderita kegemukan, sekitar

80%anaknya akan menderita kegemukan juga. Bila hanya salah satu orang tuanya saja

yang menderita kegemukan, resikonya menjadi 40%. Sedangkan jika keduanya tidak

kegemukan, resikonya turun lagi tinggal 14%.” Jelas Dr. Damayanti yang juga seorang

pakar gangguan metabolisme pada anak.

Sementara faktor lingkungan yang ikut berperan besar adalah faktor nutrisi, mulai

dari jenis makanan sampai dengan perilaku makan yang berlebih-lebihan, baik porsi

maupun frekuensinya. Tentunya aktivitas fisik yang kurang, ataupun faktor gaya hidup

juga amat berpengaruh sebagai faktor kegemukan atau obesitas.

Banyak hal negative yang didapat dari obesitas, sejumlah studi menyimpulkan

bahwa anak-anak yang kelebihan berat badan sejak usia kurang dari 10 tahun akan

menghadapi ancaman stroke pada usia 40, bahkan bisa dimulai sejak usia 30.

Kelebihan berat badan yang dimaksud adalah anak kelebihan indeks massa tubuh (IMT)

atau body mass index (BMI) sebesar 20% atau lebih dari IMT normal.

Berikut merupakan beberapa resiko penyakit yang mungkin di derita anak

obesitas, diantaranya:

- Penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti pembesaran jantung atau

peningkatan tekanan darah

- Gangguan metabolism glukosa, misalnya intoleransi glukosa

- Gangguan kedudukan tulang, berupa kaki pengkor atau tergelincirnya bagian

sambungan tulang paha (terutama pada anak laki-laki)

- Gangguan kulit, khususnya di daerah lipatan, akibat sering bergesekan

- Gangguan mata, seperti penglihatan ganda, terlalu sensitive terhadap cahaya,

dan batas pandangannya jadi lebih sempit.

Inilah anatomi dari anak yang mengalami obesitas:

- Wajah membulat

- Pipi tembem

- Dagu rangkap

Page 44: Proposal Kampanye Isi

- Leher relative pendek

- Dada membusung, dengan payudara yang relative membesar karena

mengandung jaringan lemak

- Perit membuncit disertai dinding perit yang berlipat-lipat

- Kedua tungkai umumnya berbentuk X, dengan kedua pangkal paha bagian

dalam yang saling menempel dan bergesekan. Akibatnya timbullah lecet.

- Pada anak laki-laki, penis tampak kecil karena tersembunyi dalam jaringan

lemak. Makanya sering kali orang tua menjadi khawatir.

Dari penelitian Angulo A & Lindor KD (2001), 40% anak kegemukan yang

diperiksa melalui skrining USG hati ternyata mengalami gangguan penyakit hati (NASH

atau Non Alcoholic Steatohepatitis) yang dapat berlanjut jadi pengerutan jaringan hati,

bahkan kanker hati. Penurunan berat badan diduga akan menormalkan kadar enzim hati

dan juga ukuran hati.

Untuk itu, sedari sekarang, sadarilah kelebihan berat badan pada anak bukanlah

hal yang baik, biasakan mereka untuk makan makanan yang bergizi dan jauhi junk food.

Karena junk food merupakan salah satu menyebab terjadinya obesitas. Biasakan juga

anak-anak untuk bergerak dan beraktifitas dengan baik dan seimbang, dan kenali

mereka dengan olah raga yang baik bagi kesehatan dan tumbuh kembangnya. Karena

obesitas dapat mengancam masa depan anak anda, cepat atau lambat. (Odrine)

Page 45: Proposal Kampanye Isi

BACKGROUND INFORMATION

OBESITAS ANCAM MASA DEPAN ANAK-ANAK

Jika anak anda terlihat lucu dan gemuk dan sering dipuji kerena kegemukkannya

anda perlu lah bangga tapi juga perlu waspada. Mungkin saja anak anda dapat

dikategorikan sebagai anak obesitas.

Buanglah paradigm anda bahwa lucu haruslah gemuk. Kegemukan akan

berkaitan pada kesehatan anak anda.Mungkin tidak sekarang, tapi pasti tidak lama lagi

gangguan kesehatan dapat menimpa anak anda yang dianggap “lucu” itu.Singkatnya,

bobot anak yang gemuk akan mempengaruhi kesehatannya di masa yang akan datang.

Obesitas sendiri merupakan keadaan yang tidak seimbang antara berat tubuh

dengan tinggi tubuh dan usia. Dapat juga dikatakan sebagai keadaan kelebihan energy

yang kemudian disimpan sebagai lemak di dalam jaringan tubuh.

Diketahui, lebih dari 9 juta anak di dunia berusia enam tahun ke atas menderita

obesitas. Hal tersebut atas riset Pediatric Academic Society (PAS). Obesitas terus

mengalami peningkatan di kalangan anak-anak hingga angkanya terus melonjak tiga

kali lipat pada usia 6-11 tahun. Di Indonesia sendiri hal ini telah menjadi masalah yang

serius. Dari penelitian di empatbelas kota besar di Indonesia, angka kejadian obesitas

pada anak tergolong relative tinggi, antara 10-20% dengan nilai yang teru bertambah

hingga sekarang.

Obesitas primer atau obesitas yang disebabkan karena makanan yang

berlebihan mencapai 90%. Sepuluh persennya adalah akibat penyakit atau gangguan

hormonal atau gangguan yang diturunkan.

Faktor genetik, menjadi salah satu penyebab obesitas. “Dari penelitian terbukti,

jika kedua orang tua menderita kegemukan, sekitar 80% anaknya akan kegemukan. Bila

hanya salah satu orang tua yang kegemukan, risikonya jadi 40%. Kalau keduanya tidak

kegemukan, risikonya turun lagi tinggal 14%,” jelas Dr. Damayanti, yang juga seorang

pakar gangguan metabolisme pada anak.

Beberapa bahaya yang mengikuti si gemuk antara penyumbatan atau gangguan

saluran pernapasan ketika tidur aka sering dialami si bongsor. Gejalanya mulai dari

mengompol sampai mengorok. Ia juga bisa mengalami gangguan saluran pernapasan,

Page 46: Proposal Kampanye Isi

akibat adanya penebalan jaringan lemak di tenggorokan, yang seringkali diperberat oleh

pembesaran jaringan amandel.

Penyumbatan saluran napas di malam hari yang terus-menerus ini

menyebabkan si kecil tidur gelisah serta menurunkan asupan oksigen ke tubuhnya.

Akibatnya, ia akan mengantuk dan tampak lelah besoknya. Kalau sudah begini, ia akan

merasa tidak nyaman.

Fakta lain mengenai obesitas dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap anak

menyimpulkan, anak usia delapan tahun yang kegemukan atau obesitas, menunjukkan

sejumlah tanda atau gejala terkait faktor risiko penyakit jantung saat mereka mencapai

usia remaja (15 tahun). Risiko tersebut antara lain tekanan darah tinggi, kadar kolesterol

yang buruk, peningkatan kadar gula darah dan insulin (hormon pengatur kadar gula

darah).

Jika kegemukan terus berlanjut sampai mereka besar, berbagai risiko yang

mengancam makin dekat dengan kenyataan. Ahli obesitas dari Yale University, Kelly D.

Brownell, Ph.D, berkomentar, “Anak Amerika zaman sekarang bisa diperkirakan akan

jadi generasi pertama yang punya usia lebih pendek daripada generasi orang tuanya.

Kemungkinan ini terlihat dari berbagai risiko penyakit yang lebih mudah hinggap pada

anak-anak yang kegemukan.”

Lalu bagaimana cara mengukur apakah anak anda dapat dikategorikan sebagai

anak yang obesitas? Cara yang biasa dilakukan adalah dengan Indeks Masa Tubuh

(IMT) yakni dengan membuat suatu perbandingan antara berat badan dengan tinggi

badan yang hasilnya berupa indeks. Kisaran normal IMT Asia-Pasifik 18,5-22,9

kg/m².Lebih dari itu masuk kelompok berisiko, dan bila IMT di atas 25 kg/m² disebut

sebagai obesitas. 

Sayang IMT tidak mencerminkan distribusi timbunan lemak di dalam tubuh.

Untuk menilai timbunan lemak perut dapat digunakan rasio lingkar pinggang dan pinggul

(RLPP) atau mengukur lingkar pinggang (LP) saja karena lebih praktis. Cara ini mudah,

dengan menggunakan pita meteran (seperti yang digunakan oleh penjahit) diukur

bagian-bagian tubuh untuk mengetahui banyaknya lemak tubuh.  Sebagai patokan,

pinggang berukuran ≥ 90 cm merupakan tanda bahaya bagi pria, sedangkan untuk

wanita risiko tersebut meningkat bila lingkar pinggang berukuran ≥ 80 cm.  

Lalu bagaimana cara menjaga agar tidak menjadi obesitas? Aturlah pola makan

si kecil., Orangtua terutama para ibu perlu mengetahui kebutuhan kalori anaknya.

Jangan sampai berlebihan karena tubuh manusia punya kemampuan mengubah

kelebihan kalori menjadi lemak yang bisa menjadi biang kegemukan. Pilihan menu

makanan si kecil harus sehat dengan zat-zat gizi yang seimbang. Juga, jumlah

Page 47: Proposal Kampanye Isi

makanannya harus pas. Tidak terlalu banyak, namun tidak juga terlalu sedikit porsinya.

Aturan ini tidak hanya berlaku untuk si balita Anda, tetapi juga seluruh keluarga.

Cara lain adalah meluangkan waktu untuk mengajak si kecil lebih banyak

beraktivitas fisik. Dengan beraktivitas fisik, energi yang keluar diharapkan bisa seimbang

dengan banyaknya makanan yang dikonsumsi

Anak yang sehat akan menjadi dambaan dan kebanggaan bagi setiap orang tua.

Menjaga kesehatan anak menjadi tanggung jawab orang tua untuk tumbuh kembang

anak yang lebih baik dan masa depan yang cerah bagi buah hati anda. (Frieska

Oktaviani)

Page 48: Proposal Kampanye Isi

POSTER

Page 49: Proposal Kampanye Isi

BROSUR

Bagian luar

Page 50: Proposal Kampanye Isi

Bagian dalam

MOBIL SEHAT

Tampak Samping

Tampak Depan Tampak Belakang

Page 51: Proposal Kampanye Isi

T-SHIRT

PIN

Page 52: Proposal Kampanye Isi

BLOG (http://www.pedulikesehatananak.blogspot.com)

Page 54: Proposal Kampanye Isi