Isi Proposal

download Isi Proposal

of 13

Transcript of Isi Proposal

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kurikulum dan proses pembelajaran merupakan dua unsur yang sangat penting dalam meningkatkan pendidikan. Kurikulum berisi apa yang akan dituju oleh sekolah, kemana sekolah akan diarahkan, bagaimana proses pembelajaran akan dilaksanakan, dan profil lulusan seperti apa yang akan dihasilkan. Kurikulum menjadi acuan dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Selain kurikulum, proses pembelajaran juga sangat menentukan

keberhasilan pendidikan, untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran agar berjalan dengan baik, efektif dan efisien, perlu ditunjang oleh Guru-guru yang profesional, sarana dan prasarana yang memadai, bahan ajar yang lengkap, media/alat pembelajaran yang tepat dan modern dan bahan praktik yang cukup. Untuk memenuhi kebutuhan hal-hal tersebut di atas terutama pengadaan bahan praktik yang harganya relative mahal dan dari tahun ke tahun terus meningkat, sekolah-sekolah menengah kejuruan menemui banyak kendala dana. Program bantuan yang digulirkan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK) yaitu Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) merupakan solusi tepat untuk mengatasi masalah pendanaan SMK. Bahan praktik merupakan kebutuhan pokok bagi SMK, karena tanpa

bahan praktik yang cukup mustahil proses pembelajaran praktik dapat berjalan maksimal. Program ini diharapkan dapat membantu SMK, khususnya SMK YUPPENTEK 1 Tangerang dalam mengatasi kesulitan pembiayaan pendidikan. Upaya SMK YUPPENTEK 1 Tangerang dalam meningkatkan mutu pembelajaran terus dilakukan, agar para lulusannya memiliki kompetensi sesuai kemauan perusahaan/industry. Peningkatan mutu pembelajaran, mulai dari persiapan, proses, hasil dan pelaporan. Program ini juga dapat memastikan bahwa penguasaan kompetensi siswa sebagaimana yang tertuang dalam kurikulum (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar) dapat terwujud, yang pada akhinya

1

SMK YUPPENTEK 1 Tangerang akan menghasilkan lulusan yang berkualitas yang dapat diserap oleh dunia usaha/dunia industri. B. TUJUAN Tujuan Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) Tahun 2011 yang diterima oleh SMK YUPPENTEK 1 Tangerang adalah: 1. Membantu SMK YUPPENTEK 1 Tangerang dalam meningkatkan proses pembelajaran melalui pengadaan bahan praktik, bahan ajar / modul / alat bantu pembelajaran. 2. Membantu SMK YUPPENTEK 1 Tangerang dalam penyelenggaraan Ujian Nasional/Ujian Praktik Kejuruan (UPK) yaitu pengadaan bahan, pencetakan sertifikat kompetensi kejuruan, dan pencetakan halaman belakang ijazah. C. SASARAN Sasaran Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) Tahun 2011 pada SMK YUPPENTEK 1 Tangerang adalah untuk seluruh siswa aktif SMK YUPPENTEK 1 Tangerang yang berjumlah 1.248 orang, terdiri dari: 1. Tingkat I / Kelas X berjumlah 397 orang 2. Tingkat II /Kelas XI berjumlah 511 orang 3. Tingkat III /Kelas XII berjumlah 340 orang D. HASIL YANG INGIN DICAPAI Hasil yang ingin dicapai dari Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) tahun 2011 pada SMK YUPENTEK 1 Tangerang adalah: 1. 2. 3. 4. Meningkatnya mutu lulusan SMK YUPPENTEK 1 Tangerang Meningkatnya mutu pembelajaran, baik teori maupun praktik pembelajaran kompetensi kejuruan. Meningkatnya mutu proses pembelajaran Ketersediaan bahan ajar dan bahan praktik yang memadai sesuai dengan kebutuhan

2

E. NILAI BANTUAN OPERASIONAL MANAJEMEN MUTU (BOMM) Nilai Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) pada SMK YUPPENTEK 1 Tangerang berdasarkan jumlah siswa adalah: 1.100 orang siswa x Rp. 60.000,00 = Rp. 66.000.000,00 (Eanm puluh enam juta rupiah)

3

BAB II POTENSI SMK YUPPENTEK 1 TANGERANG A. Potensi dan Kelemahan Internal 1. Potensi Internal Potensi internal yang dimiliki oleh SMK YUPPENTEK 1 Tangerang adalah: a. Jumlah Siswa (Peserta Didik) yang relatif banyak yaitu 1367 orang siswa b. Guru (Pendidik) yang profesional dibidangnya, berasal dari lulusan perguruan ternama c. Tenaga Kependidikan yang memadai d. Sarana pendidikan yang lengkap (memadai) seperti: Alat-alat praktik, laboratorium, media pembelajaran, dll. e. Lokasi sekolah yang strategis berada di tengah kota yang mudah dijangkau dari berbagai penjuru f. Prasarana yang memadai, gedung yang megah dengan ruang kelas yang relatif luas, lapangan olah raga, musholah, dll. g. Disiplin Guru, Siswa, dan Tenaga Kependidikan yang relatif baik, (kehadiran guru diatas 95 % dan kehadiran siswa di atas 90 %) 2. Kelemahan Internal a. Sekolah belum memiliki Sistem Informasi Manajemen (SIM) pendidikan yang baik b. Sekolah belum menerapkan Teknologi Informasi Pendidikan c. Para Pendidik (Guru) dan Karyawan belum seluruhnya memiliki kemampuan yang memadai dibidang Teknologi Informasi (TI) d. Para Pendidik (Guru) dan Tenaga Kependidikan sebagian besar belum memiliki kemampuan berbahasa asing/Inggris dengan baik e. Para pendidik (Guru) dan Tenaga Kependidikan pada umumnya belum memiliki motivasi berprestasi dan motivasi berkompetisi. f. Masih terdapat Guru/Pendidik yang belum S-1

4

g. Guru/Pendidik belum seluruhnya memiliki Sertifikasi Profesi Guru dan Sertifikasi Kompetensi Keahlian. B. Potensi dan Kelemahan Eksternal 1. Potensi Eksternal a. Masyarakat Tangerang dan sekitarnya telah mengenal secara baik SMK YUPPENTEK 1 Tangerang. b. Hampir semua perusahaan yang ada di Tangerang dan sekitarnya terdapat karyawan alumni/lulusan SMK YUPPENTEK 1 Tangerang, sehingga perusahaan mengenal secara baik. c. Telah menjalin kerja sama dengan lebih dari 1500 Perusahaan/ industri dalam hal praktik kerja industri, ujian praktik kejuruan, dan rekrutmen tenaga kerja d. Mendapatkan respon yang positif dari Dunia Usaha / Dunia Industri tempat para siswa melaksanakan praktik kerja industri e. Lingkungan masyarakat disekitar sekolah sangat kondusif, mendukung keberadaan SMK YUPPENTEK 1 Tangerang f. Kerap kali dijadikan tempat perekrutan para calon tenaga kerja g. Para siswa kurang berminat dalam mengikuti kegiatan pengembangan diri/live skill yang diprogramkan oleh sekolah 2. Kelemahan Eksternal a. Sistem rekrutmen tenaga kerja yang mengharuskan melalui yayasan/out sourcing tidak memberikan peluang para lulusan untuk bersaing secara objektif dan sangat lemah dalam memberikan perlindungan terhadap hakhak karyawan, sehingga para pekerja tidak merasa nyaman mengembangkan potensinya. b. Daya dukung Orang Tua belum optimal terhadap program pengembangan diri siswa/live skill c. Fasilitas tempat para pelajar bermain, berolah raga, dan berwisata yang dikelola dan dimiliki pemda dirasa masih sangat kurang, sehingga para pelajar lebih memilih mall-mall sebagai tempat bermain. bahkan

5

d. Lapangan pekerjaan di Kota Tangerang dan sekitarnya tidak hanya diburu oleh para lulusan SMK di lingkungan Kota Tangerang, tetapi juga oleh para lulusan dari kabupaten/kota yang lain. Hal ini akan mempersempit kesempatan kerja para lulusan e. Banyaknya tempat-tempat penyewaan Play Station, menjadi penyebab anak bolos/tidak masuk sekolah. f. Penerapan peraturan/tata tertib dan disiplin sekolah-sekolah di Kota Tangerang yang berbeda g. Peraturan/tata tertib untuk para siswa yang melaksanakan prakerin pada dunia usaha/dunia industri tidak diterapkan sebagaimana untuk para karyawan. C. Masalah dan Alternatif Pemecahan 1. Masalah yang Dihadapi Adapun masalah krusial yang dihadapi SMK YUPPENTEK 1 Tangerang adalah sebagai berikut: a. Ketersediaan lahan yang terbatas, sehingga kesulitan untuk mengembangkan ruang praktik (workshop), laboratorium, lab bahasa, ruang teori, lahan parkir, dll. Padahal minat masyarakat untuk bersekolah di SMK YUPPENTEK 1 Tangerang cukup besar. b. Kesulitan mendapatkan pendidik /guru-guru kejuruan c. Harga-harga peralatan praktik (mesin-mesin) terutama yang menggunakan teknologi canggih masih terlalu mahal. d. Harga-harga bahan praktik dari tahun ke tahun terus meningkat e. Kesulitan dalam menyediakan tempat penyimpanan bahan praktik, apalagi yang rawan terhadap bahaya kebakaran misalnya bensin f. Pada umumnya toko tempat belanja bahan tidak mau memberikan bukti pembayaran pajak pembelian PPN dan PPh 22. 2. Alternatif Pemecahan Untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi tersebut di atas, maka kami melakukan berbagai langkah sebagai berikut: a. Sekolah membangun ruang teori dan ruang praktik bertingkat, sampai pada tingkat tiga

6

b. Sekolah merekrut guru-guru kejuruan tidak hanya dari lulusan PTK, tetapi juga dari Perguruan Tinggi non Keguruan c. Sekolah mengembangkan kompetensi keahlian yang tidak menggunakan peralatan canggih yang harganya sangat mahal, namun kompetensi keahlian yang dikembangkan tersebut relevan dengan kebutuhan dunia usaha/dunia industri d. Untuk mengatasi peningkatan harga peralatan dan bahan praktik yang terus naik dari tahun ke tahun, sekolah memprioritaskan dana yang cukup untuk hal tersebut. e. Untuk mengatasi ketersediaan ruang belajar teori dan lahan parkir sekolah menerapkan sistim lima hari belajar, setiap hari 1/6 dari jumlah keseluruhan rombongan belajar diliburkan. Jumlah rombel di SMK YUPPENTEK 1 Tangerang ada 38 rombel, maka setiap hari 7 atau 8 rombel belajar di rumah. Akibatnya untuk pembelajaran praktik kejuruan siswa pulang sampai pada pukul 15.15 WIB. f. Untuk mengatasi Toko yang tidak mau memberikan bukti pembayaran pajak pembelian, maka penyetoran pajak kami lakukan sendiri.

7

BAB III PROGRAM PELAKSANAAN BOMM A. Konsep Pemgembangan BOMM SMK Konsep pengembangan Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) tahun 2010 yang diterapkan oleh SMK YUPPENTEK 1 Tangerang adalah sebagai berikut: 1. Tepat guna Dana BOMM hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan bahan praktik, pencetakan halaman belakang ijazah, pencetakan sertifikat uji kompetensi, dan bahan ajar. Sedangkan untuk insentif tim pelaksana dan tim penerima dan pemeriksa barang serta ongkos pada saat belanja bahan sepenuhnya dibiayai oleh sekolah. Bahan praktik yang dibelanjakan sesuai dengan kebutuhan kegiatan pembelajaran praktik yang dapat meningkatkan mutu proses pembelajaran dan diharapkan dapat meningkatkan mutu lulusan, dan yang pasti bahan praktik produk dalam negeri 2. Tepat sasaran Dengan ketersediaan bahan praktik yang mencukupi dari dana BOMM tahun 2011, maka seluruh siswa tanpa kecuali dapat melaksanakan praktik dengan baik. Semua kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa dapat dilaksanakan/dipraktikan, sehingga pada gilirannya standar kompetensi lulusan yang diharapkan pada KTSP dapat terealisasi. 3. Efektif dan efisien Mengingat kebutuhan akan bahan praktik tersebut sangat banyak baik dari segi jumlah maupun jenisnya, maka bahan-bahan yang dibelanjakan disesuaikan dengan tingkat kebutuhan dan peralatan yang ada. Sehingga dengan demikian bahan seluruhnya dapat digunakan, tidak ada yang tersisa/mubajir.

8

B. Pentahapan Pelaksanaan Pentahapan pelaksanaan Bantuan Operasional Manajemen Mutu tahun 2011 pada SMK YUPPENTEK 1 Tangerang adalah sebagai berikut No 1 2 3 4 5 6 7 8 Bimtek Menyusun RKS Survei harga ke beberapa toko Rapat penetapan penyedia bahan BOMM tahun 2011 Pembelanjaan pengadaan bahan BOMM Pemeriksaan oleh Tim Pemeriksa dan Penerima Barang Pembuatan Laporan Pelaporan Uraian Alokasi Waktu Juni 2011 minggu ke-3 Juni 201 minggu ke-4 Juli 2011 minggu ke-1 Juli 2011 minggu ke-3 Juli 2011 minggu ke-4 s.d. Agustus minggu ke-2 Agustus 2011 minggu ke-3 Agustus minggu ke-4 Agustus 2011 Keterangan

C. Pemberdayaan Sumber Daya Pemberdayaan sumber daya yang dimiliki SMK YUPPENTEK 1 Tangerang adalah sebagai berikut: 1. Pada tahapan perencanaan Bantuan Operasional Manajemen Mutu tahun 2011 semua Ketua Program Studi Keahlian dan Guru-guru Kejuruan diikutsertakan, hal ini dimaksudkan agar dana BOMM tahun 2011 tersebut benar-benar dapat dimanfaatkan dengan sebaikbaiknya 2. Semua peralatan praktik yang dimiliki SMK YUPPENTEK 1 Tangerang dengan ketercukupan bahan harus dapat digunakan secara optimal guna mencapai kompetensi peserta didik. 3. Guru-guru dapat mengembangkan kegiatan pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan dengan ketersediaan bahan dan alat bantu pembelajaran yang memadai.

9

BAB IV PEMBERDAYAAN A. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rencana Anggaran Biaya Bantuan Operasional Manajeman Mutu (BOMM) tahun 2011 pada SMK YUPPENTEK 1 Tangerang (terlampir)

10

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kurikulum dan proses pembelajaran sangat menentukan keberhasilan pendidikan, untuk memastikan proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, efektif dan efisien, sebagaimana yang tertuang dalam kurikulum, maka perlu ditunjang oleh Guru-guru yang profesional, sarana dan prasarana yang memadai, bahan ajar dan bahan praktik yang mencukupi, media/alat bantu pembelajaran yang tepat dan modern. Program bantuan dari Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK) dalam bentuk Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM), sangat membantu SMK YUPPENTEK 1 Tangerang dalam meningkatkan mutu pendidikan, mutu pembelajaran, dan mutu lulusan. Karena dengan ketersediaan bahan praktik dan alat bantu pembelajaran yang mencukupi, proses pembelejaran dapat berjalan lancar dan Guru-guru lebih bergairah dalam melaksanakan tugasnya pada proses pembelajaran baik teori maupun praktik. Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) Tahun 2011 pada SMK YUPPENTEK 1 Tangerang dipergunakan untuk: Pengadaan bahan praktik kejuruan, pengadaan alat bantu pembelajaran, pencetakan halaman belakang ijazah, dan pencetakan sertifikat kompetensi bagi siswa-siswa yang lulus dalam menempuh Ujian Praktik Kejuruan (UPK). Akhirnya kami berharap semoga program ini dapat berjalan lancar sebagaimana yang kita harapkan. B. Saran 1. Alangkah baiknya jika Program BOMM dimasa yang akan datang besarannya dapat ditingkatkan dan pemanfaatannya diperluas seperti

11

misalnya untuk pengadaan media pembelajaran (LCD), pembuatan SIM Pendidikan di sekolah, dll. Di Provinsi Banten semua kabupaten/kota terdapat SMK yang mengembangkan Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan. Alangkah baiknya jika ini diberdayakan untuk mengembangankan Teknologi Informasi Pendidikan di Banten. Sehingga suatu ketika nanti Banten memiliki Sistem Informasi Pendidikan Terpadu yang dapat digunakan untuk banyak hal misalnya: basis data, pembelajaran live se Banten, informasi kedinasan, dll.

12

13