Isi (Praktek Drg)

13
Praktek Dokter Gigi Praktek swasta dokter gigi dapat dikatakan sebagai small busines yang memerlukan keseriusan dalam menggelolanya, baik tahap perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi. Untuk tahap perencanaan, mengidentifikasi permasalahan dan menemukan jalan keluarnya perlu dilakukan untuk menilai kondisi masa depan dokter gigi. Pasar dokter gigi sangat dipengaruhi oleh pergeseran tingkat sosial ekonomi dan perubahan kebutuhan masyarakat terhadap kesehatan gigi. Kegagalan dalam perencanaan dapat diartikan merencanakan kegagalan. Untuk membuka sebuah praktek perseorangan, seorang Dokter Gigi membutuhkan tenaga chairside, dental unit, peralatan kedokteran gigi, ruang praktek dan ruang tunggu yang representatif, air conditioner, meubeler, televisi, atau sarana lainnya yang bila dihitung saat ini minimal membutuhkan modal Rp 100.000.000 (Seratus Juta Rupiah) dan angka ini bukan jumlah yang sedikit. Dalam menjalankan bisnis pelayanan kesehatan (praktek perseorangan), seorang Dokter Gigi mempunyai peran ganda. Peran pertama adalah sebagai tenaga profesional yang tugas dan fungsinya adalah memberikan pelayanan medis kedokteran gigi secara holistik kepada para pelanggan (pasien) sesuai standar profesi yang berlaku. Peran kedua adalah sebagai Investor atau Pemodal Usaha yang tugas dan fungsinya mengupayakan roda bisnis pelayanan dapat terus berjalan sesuai tatanan manajemen, baik manajemen pelayanan, manajemen keuangan, manajemen logistik atau bentuk manajemen lainnya.

Transcript of Isi (Praktek Drg)

Page 1: Isi (Praktek Drg)

Praktek Dokter Gigi

Praktek swasta dokter gigi dapat dikatakan sebagai small busines yang memerlukan

keseriusan dalam menggelolanya, baik tahap perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi. Untuk

tahap perencanaan, mengidentifikasi permasalahan dan menemukan jalan keluarnya perlu

dilakukan untuk menilai kondisi masa depan dokter gigi. Pasar dokter gigi sangat dipengaruhi

oleh pergeseran tingkat sosial ekonomi dan perubahan kebutuhan masyarakat terhadap

kesehatan gigi. Kegagalan dalam perencanaan dapat diartikan merencanakan kegagalan.

Untuk membuka sebuah praktek perseorangan, seorang Dokter Gigi membutuhkan

tenaga chairside, dental unit, peralatan kedokteran gigi, ruang praktek dan ruang tunggu yang

representatif, air conditioner, meubeler, televisi, atau sarana lainnya yang bila dihitung saat

ini minimal membutuhkan modal Rp 100.000.000 (Seratus Juta Rupiah) dan angka ini bukan

jumlah yang sedikit. Dalam menjalankan bisnis pelayanan kesehatan (praktek perseorangan),

seorang Dokter Gigi mempunyai peran ganda. Peran pertama adalah sebagai tenaga

profesional yang tugas dan fungsinya adalah memberikan pelayanan medis kedokteran gigi

secara holistik kepada para pelanggan (pasien) sesuai standar profesi yang berlaku. Peran

kedua adalah sebagai Investor atau Pemodal Usaha yang tugas dan fungsinya mengupayakan

roda bisnis pelayanan dapat terus berjalan sesuai tatanan manajemen, baik manajemen

pelayanan, manajemen keuangan, manajemen logistik atau bentuk manajemen lainnya.

Pelayanan kesehatan saat ini memiliki paradigma baru yaitu menempatkan pasien

sebagai pelanggan dan menjadi fokus pelayanan, yang berarti kepuasan, keselamatan dan

kenyamanan merupakan hal utama bagi pasien. Harapan masyarakat terhadap pelayanan

kesehatan mencakup pelayanan yang indikatif dan bermutu, diberikan oleh dokter dan dokter

gigi dengan sikap dan perilaku yang profesional dan bertanggung jawab. Pola hubungan

dokter-pasien juga mengalami perubahan. Dokter sebagai pemberi pelayanan kesehatan harus

menghargai hak-hak pasien, transparan, akuntabel dan memperhatikan aspek hukum.

Pelayanan kesehatan saat ini memiliki paradigma baru yaitu menempatkan pasien sebagai

pelanggan dan menjadi fokus pelayanan, yang berarti kepuasan, keselamatan dan

kenyamanan merupakan hal utama bagi pasien. Harapan masyarakat terhadap pelayanan

kesehatan mencakup pelayanan yang indikatif dan bermutu, diberikan oleh dokter dan dokter

gigi dengan sikap dan perilaku yang profesional dan bertanggung jawab. Pola hubungan

dokter-pasien juga mengalami perubahan. Dokter sebagai pemberi pelayanan kesehatan harus

menghargai hak-hak pasien, transparan, akuntabel dan memperhatikan aspek hukum.

Page 2: Isi (Praktek Drg)

Klinik gigi berdasarkan peraturan menteri kesehatan RI nomor

920/Menkes/Per/XII/1986 adalah sarana layanan kesehatan gigi dan mulut yang diberikan

kepada masyarakat. Penyelenggaraan klinik gigi dilaksanakan oleh pemerintah dan swasta,

dimana klinik swasta dapat berupa praktek berkelompok maupun perorangan.

Page 3: Isi (Praktek Drg)

Sebelum menentukan tempat praktek, terdapat beberapa yang harus dipertimbangkan dan

dipersiapkan, antara lain:

1. Permodalan

- Menginventarisasi alat yang sudah ada dan yang belum ada.

- Dana

2. Skill

Kemampuan yang memadai untuk melakukan perawatan dengan baik, bersifat evidence

based serta mengikuti perkembangan alat dan bahan.

3. Pelayanan

Memberikan pelayanan sesuai dengan indikasi medis dan profesional serta rasa aman

dan nyaman.

4. Manajemen

Memperhitungkan feasibility cost

5. Ability to pay (daya beli masyarakat)

Indikator yang dapat digunakan adalah pendapatan perkapita Kotamadya.

6. Willingness to pay (kemauan membayar)

Indikator yang dipakai adalah selalu ramainya pembeli di toko-toko yang menyediakan

kebutuhan tersier. Dapat dilihat dari kunjungan masyarakat ke praktek dokter gigi.

7. Need & demand (kebutuhan dan permintaan)

Sebagai contoh berdasarkan pengamatan pada satu praktek dokter gigi diketahui jumlah

pasien per hari sekitar 7-15 pasien (17.00 – selesai). Disisi lain, belum terdapat banyak

pelayanan kesehatan gigi yang ada disekitar. Sehingga jika dilihat dari jumlah pasien

kunjungan per hari memiliki tingkat kebutuhan yang tinggi terhadap perawatan dokter

gigi, namun belum diimbangi juga dengan ada pelayanan kesehatan gigi. Hal ini dapat

menjadi peluang yang besar dalam melakukan pelayanan kesehatan gigi.

8. Daerah yang Potensial Komunitasnya

Indikator tempat yang berkembang dengan baik dapat dilihat dari pertambahan

perumahan serta ekonomi tempat praktek.

9. Rasio Dokter Gigi dengan Jumlah Populasi

10. Daya Dukung Fasilitas yang Ada

Page 4: Isi (Praktek Drg)

2. Analisa eksternal-internal

Berdasarkan analisis SWOT didapatkan data sebagai berikut:

a. Lingkungan Internal

1. Kekuatan / Strength

- Skill dan kemampuan baik.

- Up to date dengan perkembangan ilmu kedokteran gigi.

- Lokasi strategis karena 25 meter dari tepi jalan raya, dekat dengan pasar,

apotek, sekolah, dan Bank.

- Pelayanan yang ramah, serta komprehensif.

2. Kelemahan / Weaknesses

- Manajemen belum teruji

- Citra dokter gigi baru

- Sulitnya dental supply

- Modal masih terbatas

b. Lingkungan Eksternal

1. Peluang / Opportunities

- Masih sedikit praktek dokter gigi

- Daya beli masyarakat tinggi

- Banyak keluhan penyakit gigi dan mulut

- Dikenal warga sekitar / Putra Daerah

2. Ancaman / Threats

- Daya saing dengan tukang gigi

- Fasilitas pendukung klinik yang kurang

- Drg. Senior baik citranya

- Masyarakat kurang peduli akan kesehatan gigi

Kategori rating pada analisa SWOT yang digunakan adalah :

Mayor : 3

Moderate : 2

Minor : 1

Page 5: Isi (Praktek Drg)

Perhitungan bobot yaitu masing-masing peringkat dilaksanakan secara saling ketergantungan.

Artinya, penilaian terhadap satu peringkat adalah dengan membandingkan tingkat

kepentingannya dengan peringkat lainnya. Sehingga formulasi perhitungannya adalah nilai

yang telah didapat (rentang nilainya sama dengan banyaknya peringkat) dibagi dengan

banyaknya jumlah peringkat).

Page 6: Isi (Praktek Drg)

Perhitungan Analisa SWOT

a. Analisa SWOT kekuatan

No. Indikator Peringkat Bobot RatingRating

x bobot

1Skill dan kemampuan

baik.3 0,3 3 0,9

2Up to date ilmu dan

bahan kedokteran gigi2 0,2 2 0,2

3Pelayanan ramah serta

komprehensif4 0,4 3 1,2

4 Lokasi strategis 1 0,1 3 0,3

TOTAL 10 1 12 2,6

Keterangan peringkat :

1 : Tidak kuat

2 : Kuat

3 : Sangat kuat

b. Analisa SWOT kelemahan

No. Indikator Peringkat Bobot Rating Rating

1 Manajemen belum teruji 3 0,3 3 0.9

2 Citra dokter gigi baru 4 0,4 2 0,8

3Sulitnya dental suplai

dan laboratorium2 0,2 3 0,6

4 . Modal masih terbatas 1 0,1 3 0,3

TOTAL 10 1 11 2,6

Keterangan peringkat:

1 : Sangat lemah

2 : Lemah

3 : Tidak lemah

Page 7: Isi (Praktek Drg)

c. Analisa SWOT peluang

No. Indikator Peringkat Bobot RatingRating

x bobot

1Masih sedikit

praktek dokter gigi4 0,4 3 1,2

2Daya beli

masyarakat tinggi3 0,3 2 0,6

3

Banyak keluhan

penyakit gigi dan

mulut

1 0,1 2 0,2

4

Dikenal warga

sekitar/ Putra

Daerah. Dikenal

warga sekitar/ Putra

Daerah

2 0,2 2 0,4

TOTAL 10 2 2,4

Keterangan peringkat :

1 : Tidak berpeluang

2 : Berpeluang

3 : Sangat berpeluang

d. Analisa SWOT ancaman

No. Indikator Peringkat Bobot RatingRating

x bobot

1Daya saing dengan

tukang gigi1 0,1 3 0,3

2Fasilitas pendukung

klinik yang kurang3 0,3 2 0,6

3 Drg senior baik citranya 2 0,2 3 0,6

4

Masyarakat kurang

peduli akan kesehatan

gigi

4 0,4 2 0,8

TOTAL 10 1 2,3

Page 8: Isi (Praktek Drg)

Keterangan peringkat:

1 : Sangat mengancam

2 : Mengancam

3 : Tidak mengancam

Hasil

1. Analisa SWOT kekuatan didapat 2,8

2. Analisa SWOT kelemahan didapat 2,6

3. Analisa SWOT peluang didapat 2,4

4. Analisa SWOT ancaman didapat 2,3

Diagram

Sumbu X = hasil pengurangan antara KEKUATAN dan KELEMAHAN

= 2,6 – 2,4

= 0,2

Sumbu Y = hasil pengurangan PELUANG dan ANCAMAN

= 2,4 – 2,3

= 0,1

ANALISIS SWOT

Mendukung strategi turn around Mendukung strategi agresif

III I

Kelemahan 0,2 0,1 Kekuatan

IV II

Mendukung strategi defensive Mendukung strategi diversifikasi

Ancaman Peluang

Page 9: Isi (Praktek Drg)

KESIMPULAN :

Analisis SWOT, terletak di kwadran I, yaitu : Mendukung Strategi agresif, artinya

situasi yang sangat menguntungkan, karena memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat

memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang akan digunakan dalam kondisi ini adalah

strategi yang berorientasi pertumbuhan untuk mengeksploitasi perpaduan yang

menguntungkan (Growth oriented strategy), pertumbuhan ekspansif/agresif. Memperbesar

pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal. Strategi ekspansif/agresif (Growth

oriented strategy) yang dapat dilakukan antara lain:

1. Melakukan penetrasi pasar.

2. Menjaga kualitas dan mutu pelayanan.

3. Inovasi produk yang disesuaikan dengan target konsumer.

4. Meningkatkan kemitraan dengan perusahaan sebagai pelanggan.

5. Menjalankan costumer service dengan lebih baik.

ANALISIS TOWS

Analisis TOWS digunakan untuk melengkapi analisis SWOT. Analisis TOWS dapat

memetakan peluang dan ancaman eksternal dengan kekuatan dan kelemahan internal suatu

organisasi kedalam 4 alternatif strategi.

Page 10: Isi (Praktek Drg)

MATRIKS TOWS

Faktor

Internal

Faktor

Eksternal

STRENGTH WEAKNESSES

1. Tarif terjangkau

2. Up to date ilmu dan bahan

KG

3. Pelayanan ramah serta

komprehensif

4. Lokasi strategis

5. Dukungan keluarga

1. Manajemen belum teruji

2. Citra dokter gigi baru

3. Sulitnya dental supply

dan Labarotorium.

4. Modal terbatas

OPPORTUNITIES SO WO

1. Masih sedikit praktek

dokter gigi

2. Daya beli masyarakat

tinggi

3. Banyak keluhan

penyakit gigi dan

mulut

4. Dikenal warga

sekitar/ Putra Daerah

1. Menjaga kualitas mutu dan

pelayanan dengan baik.

2. Menggunakan produk

yang

up to date dan sesuai

indikasi dengan kebutuhan

pasien.

3. Mengadakan kerja sama

dengan perusahaan sebagai

pelanggan.

1. Meningkatkan

pengetahuan tentang

manajemen mutu dan

keuangan.

2. Bekerjasama dengan

dental supply untuk

pengiriman alat dan

bahan.

3. Meningkatkan skill untuk

laboratorim mandiri

TREATS ST WT

1. Daya saing dengan

tukang gigi

2. Fasilitas pendukung

klinik yang kurang

3. Drg senior citranya

baik.

4. Masyarakat kurang

peduli akan kesehatan

gigi

1. Mengadakan penyuluhan

kepada masyarakat

2. Mendekati tukang gigi

untuk melakukan kerjasama.

3. Menggunakan pelayanan

yang berbeda harus lebih

baik.

4. Aktif dalam melakukan

kegiatan sosial.

1. Meningkatkan kualitas

SDM dan Skill

2. Melaksanakan program

promotif-preventif.

3. Mempersiapkan program

strategi pemasaran.

4. Mewujudkan pelayanan

terintegrasi.

Strategi ekspansif/agresif (Growth oriented strategi) merupakan situasi yang sangat

menguntungkan, karena memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan

seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang yang ada sebesar-besarnya.