ISI PLTK

21
BAB I PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional. Untuk tercapainya keberhasilan pembangunan nasional tersebut diperlukan kebijakan pembangunan kesehatan yang lebih dinamis dan proaktif dengan melibatkan semua sektor terkait, pemerintah, swasta, dan masyarakat. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. oleh karena itu pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari pembangunan nasional yang antara lain untuk mencapai atau mewujudkan bangsa yang maju, mandiri, sejahtera lahir dan batin melalui strategi paradigma sehat yang mengutamakan upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif. Tingginya angka kematian neonatal, bayi , balita, dan ibu serta penyakit – penyakit baik yang degeneratif maupun yang berbasis lingkungan hal ini antara lain di sebabkan oleh rendahnya jangkauan dan kualitas pelayanaan - 1 -

description

ISI PLTKISI PLTKISI PLTKISI PLTKISI PLTKISI PLTKISI PLTKISI PLTKISI PLTKISI PLTKISI PLTKISI PLTKISI PLTKISI PLTKISI PLTKISI PLTKISI PLTKISI PLTKISI PLTKISI PLTKISI PLTKISI PLTKISI PLTKISI PLTKISI PLTK

Transcript of ISI PLTK

VISI DAN MISI

BAB I

PENDAHULUAN

Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional. Untuk tercapainya keberhasilan pembangunan nasional tersebut diperlukan kebijakan pembangunan kesehatan yang lebih dinamis dan proaktif dengan melibatkan semua sektor terkait, pemerintah, swasta, dan masyarakat.

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. oleh karena itu pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari pembangunan nasional yang antara lain untuk mencapai atau mewujudkan bangsa yang maju, mandiri, sejahtera lahir dan batin melalui strategi paradigma sehat yang mengutamakan upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.

Tingginya angka kematian neonatal, bayi , balita, dan ibu serta penyakit penyakit baik yang degeneratif maupun yang berbasis lingkungan hal ini antara lain di sebabkan oleh rendahnya jangkauan dan kualitas pelayanaan kesehatan, belum meratanya penempatan dan penyebaran tenaga medis maupun paramedis. Tenaga kesehatan yang ada umumnya memiliki keterampilan dan kompetensi klinis yang terbatas dalam memberikan pelayanan kesehatan, obat- obatan dan alat kesehatan serta sarana dan prasarana yang masih terbatas. Untuk mencapai target diatas serta terlaksananya semua program program kesehatan di puskesmas yang telah direncanakan, kita harus memacu untuk meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat, memperkuat kelembagaan seperti PKK, Posyandu, Saka Bakti Husada, UKS/ UKGS dan kegiatan kegiatan lainya.

Penyuluhan Kesehatan Masyarakat merupakan salah satu kegiatan yang rutin dilakukan, oleh sebab itu kita wajib memberikan informasi masalah kesehatan kepada masyarakat. Beberapa Program wajib Puskesmas seperti kesehatan ibu dan anak serta KB, peningkatan Gizi keluarga, manfaat Imunisasi pada bayi dan balita, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), meningkatkan kesehatan lingkungan termasuk gerakan 3M kepada masyarakat. sehingga masyarakat sadar dan mengetahui serta diharapkan dapat mengubah perilaku menjadi baik menurut standar kesehatan.Guna meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dilakukan melalui pendekatan advokasi, bina suasana (social support) dan gerakan masyarakat (empowerment), sehingga dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Upaya ini semua diharapkan dapat memberikan sumbangan yang nyata dalam pembangunan kesehatan pada khususnya dan pembangunan kesehatan millenium (MDGs) 2015 pada umumnya.Puskesmas adalah unit pelaksana pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan. Yang dimaksud dengan pembangunan kesehatan adalah penyelenggaran upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujutkan derajat kesehatan yang optimal. Pembangunan kesehatan juga meliputi pembangunan yang berwawasan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan keluarga serta pelayanan kesehatan.

Tujuan dari dilaksanakannya pembangunan kesehatan adalah untuk mencapai Kabupaten Demak Sehat dan mandiri, melalui pemberian pelayanan kesehatan secara merata kepada seluruh lapisan masyarakat dan juga sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat khususnya kelompok rentan, yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, ibu bersalin dan ibu menyusui.

VISI DAN MISI

Visi Puskesmas Wonosalam II adalah

Misi Puskesmas Wonosalam II adalah :

1. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan secara profesional.

2. Menyelenggarakan kegiatan secara terpadu.

3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau.

Janji layanan : Pelayanan berkualitas dan nyaman

Motto

: Melayani dengan hati untuk kesembuhan andaI. Keadaan dan permasalahan kesehatan:.. DATA UMUMPuskesmas Wonosalam 2 merupakan jenis puskesmas non perawatan yang beralamat di Desa Wonosalam Rt 6 Rw 3 kode pos 59571. E-mail Puskesmas [email protected]. No telpon (0291) 3320048. Adapun luas tanah 2.507 m2.

Puskesmas Wonosalam II berada di wilayah Kecamatan Wonosalam Kabupaten Demak, adapun wilayah kerjanya berbatasan dengan :

Sebelah selatan Kecamatan Karangtengah

Sebelah barat Kecamatan Demak

Sebelah utara Wilayah Kerja Puskesmas Wonosalam I

yang di pisahkan oleh sungai Kalijajar

Sebelah timur Kecamatan Dempet

Wilayah kerja Puskesmas Wonosalam II terdiri dari 10 desa yaitu :

1. Desa Wonosalam

2. Desa Jogoloyo

3. Desa Kendaldoyong

4. Desa Lempuyang

5. Desa Karangrowo

6. Desa Tlogodowo

7. Desa Tlogorejo

8. Desa Kalianyar

9. Desa Doreng

10. Desa Karangrejo

Puskesmas Wonosalam II memiliki bagian-bagian yang sudah memadai yang meliputi bagian Promosi kesehatan, Kesehatan lingkungan, KIA dan KB, Gizi, Imunisasi dan Pemberantasan penyakit menular dan tidak menular, BP. Adapun upaya pengembangan meliputi : Upaya Kesehatan Sekolah, kesehatan olah raga , perkesmas, kesehatan gigi dan mulut , dan kesehatan usila. Untuk upaya penunjang terdiri dari : laboratorium, Farmasi/obat, dan bagian administrasi termasuk loket pendaftaran.b. Tujuan : Umum

Khusus

c. Manfaat PLTK

BAB IIANALISA PERMASALAHAN

A. UPAYA PROGRAM POKOK PUSKESMAS.1. PROMOSI KESEHATAN : Upaya Penyuluhan Kesehatan.

Upaya Penyuluhan Kesehatan adalah semua usaha secara sadar dan berencana yang dilakukan untuk memperbaiki perilaku manusia sesuai prinsip-prinsip pendidikan diwilayah Puskesmas Wonosalam II. Samapai dengan bulan oktober tahun 2014 telah dilakukan kegiatan penyuluhan kelompok sebanyak kali. Beberapa indikator yang digunakan untuk mengetahui perilaku masyarakat adalah:

1. Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih Sehat.Rumah Sehat adalah Proporsi rumah tangga yang memenuhi minimal 11 dari 16 indikator PHBS tatanan rumah tangga , jumlah rumah tangga yang dipantau dengan PHBS sebanyak 1500 dan yang ber PHBS sebanyak 86,3 % 2. Jumlah Posyandu Purnama dan Mandiri.

Pada hakekatnya posyandu merupakan kegiatan yang tumbuh dari, oleh dan untuk masyarakat, sehingga pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana posyandu menjadi tanggung jawab kita bersama terutama masyarakat disekitarnya.Dalam perkembangannya ternyata posyandu mendapat tanggapan positif dari masyarakat. Namun demikian tanggapan positif masyarakat ternyata belum dibarengi dengan meningkatnya mutu pelayanan, karena masih banyak faktor yang menyebabkan mutu palayanan posyandu masih rendah antara lain, sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki masih sangat rendah, banyak kader posyandu yang droup out, sarana dan prasarana belum memadai, belum adanya penghargaan bagi para kader yang berprestasi, belum optimalnya kegiatan UKBM di tingkat desa.

Pembinaan UKBM juga dilakukan, pada UKBM jenis Posyandu tingkat/strata posyandu yang telah dicapai menentukan juga keberhasilan partisipasi masyarakat di bidang pembangunan.Jumlah posyandu sebanyak 53 buah , dengan strata purnama : .buah, Mandiri : .. buah.

1. KESEHATAN LINGKUNGAN

Indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesehatan lingkungan antara lain :

1.Presentase Rumah sehat .

Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:

Memenuhi kebutuhan fisiologis antara lain: pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak yang cukup , terhindar dari kebisingan yang mengganggu.

Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain: privasi yang cukup,komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah.

Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit dan tikus,kepadatan hunian yang tidak berlebihan. Cukup sinar matahari pagi ,terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran disamping pencahayaan dan penghawaan yang cukup.

Rumah sehat adalah: proporsi rumah yang memenuhi kriteria sehat minimum komponen rumah dan sarana sanitasi dari 3 komponen (rumah,sarana sanitasi dan perilaku). Presentase rumah sehat di wilayah Puskesmas Wonosalam II sampai bulan September adalah 84, 92 %, jika dibandingkan dengan SPM yang 67% maka presentase Rumah sehat di Wilayah Puskesmas Wonosalam II sudah mencapai standart.

2. Presentase keluarga yang memiliki akses terhadap air bersih

Jumlah keluarga yang diperiksa sampai dengan bulan September 1.200 (13,36%) dan yang menggunakan ledeng 482 ( 40,17%),SGL 581 (48,42%) , lainnya 137 ( 11,42%) 3. Presentase Keluarga yang memiliki sarana sanitasi dasar.

Jumlah keluarga yang diperiksa 1200 keluarga dari total 8.984, yang memiliki jamban 976 (81%) sedangkan yang memiliki jamban sehat 98 %, tempat sampah 65%, keluarga yang memiliki pengelolaan air limbah yang sehat 44%.

4. Pengawasan Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan

Tempat-tempat umum adalah kegiatan bagi umum yang dilakukan oleh badan-badan pemerintah, swasta atau perorangan yang langsung digunakan oleh masyarakat yang mempunyai tempat dan kegiatan tetap serta memiliki fasilitas.

Pengelolaan makanan adalah suatu bangunan yang menetap dengan segala karyawan dan peralatan yang dipergunakan untuk membuat dan menjual makanan bagi konsumen, yang meliputi restoran, rumah makan, kantin, warung kopi, maupun pabrik makanan minuman sederhana.

Risiko dari pengelolaan makanan mempunyai peluang yang sangat besar dalam penularan penyakit karena jumlah konsumen relatif banyak dalam waktu bersamaan. Oleh karena itu perlu teknologi dan metode yang lebih tepat untuk pembinaan dan pengawasannya.

Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum, meliputi : sarana wisata, sarana ibadah, sarana transportasi, sarana ekonomi dan sosial. Sarana wisata, meliputi : hotel, salon/pangkas rambut, usaha rekreasi, hiburan umum dan gedung pertemuan/gedung pertunjukan. Sarana ibadah, meliputi : masjid/mushola, gereja. Sarana transportasi, meliputi : terminal, stasiun. sarana ekonomi dan sosial, meliputi : pasar, pusat pembelanjaan, apotik, sarana/panti sosial, sarana pendidikan dan sarana kesehatan.

a) Jumlah hotel : 2 buah diperiksa 0 sehat 0 (0%),

b) Jumlah restoran/rumah makan : 8 buah, jumlah diperiksa : 6 buah, jumlah sehat : 4 buah (66,7 %)

c) Jumlah pasar : 1 buah, jumlah diperiksa : 1 buah, jumlah sehat : 0 buah (0 %).

d) Jumlah TUPM lainnya : 119 buah, jumlah diperiksa : 76 buah, jumlah sehat : 76 buah (100 % ).

Upaya penyehatan lingkungan dilaksanakan dengan lebih diarahkan pada peningkatan kualitas lingkungan, yaitu melalui kegiatan yang bersifat promotif, preventif dan protektif. Adapun pelaksanaannya bersama sama dengan masyarakat, diharapkan secara epidemiologi akan mampu memberikan kontribusi yang bermakna terhadap kesehatan masyarakat.5. Persentase Institusi dibina kesehatan lingkungannya.

Institusi yang dibina adalah unit kerja yang dalam memberikan pelayanan/jasa potensial menimbulkan dampak kesehatan, mencakup RS,Puskesmas,Sekolah,Instalasi pengolahan air minum ,perkantoran,industri rumah tangga dan industri kecil.

Di wilayah Puskesmas Wonosalam II samapai denagn bulan September :

a.Jumlah sarana kesehatan yang ada 17 , dibina 10, yang sehat 100%.

b.Jumlah sarana pendidikan yang ada 44, yang sehat 42 ( 95 %).

c. Jumlah sarana Ibadah yang ada 122, dibina 48 ( sehat 100%).

d. Jumlah perkantoran yang ada 16, dibina 0 (88%) .

6. Persentase rumah/bangunan yang diperiksa jentik nyamuk Aedes dan Persentase rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes.

Pengendalian vektor adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk menekan kepadatan jentik nyamuk yang berperan sebagai vektor penyakit dirumah/bangunan. Jentik nyamuk adalah semua jentik nyamuk yang terdapat dalam tempat penampungan air didalam maupun diluar sekitar perumahan.

Jumlah rumah /bangunan yang dijadikan sampel untuk diperiksa jentik nyamuknya hanya 1200 buah (14,34 %) dan rumah / bangunan yang bebas jentik nyamuk aedes aegypti sebesar 1026 buah ( 85,50 %), Jumlah ini belum memenuhi standar yaitu 92 %.2. KESEHATAN IBU dan ANAK serta KB

3.1Pelayanan Kesehatan pada Ibu Hamil

Manfaat diketahuinya cakupan kunjungan ibu hamil K1 adalah

a. Untuk mengetahui jangkauan pelayanan kesehatan ibu hamil

b. Untuk mengukur atau menilai pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil.

c. Untuk mengukur pelayanan KIA.

Yang dapat diinterpretasikan bahwa semakin besar persentase cakupan dan jangkauan kesejahteraan ibu hamil dan anak, yang juga dapat menunjukkan sikap dan perilaku ibu hamil yang semakin baik dan mutu pelayanan KIA yang semakin baik.

Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 sebesar 76,5 % dan cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 sebesar 76,1%. Pencapaian tersebut jika dibandingkan dengan target SPM untuk cakupan kunjungan ibu hamil sebesar 71,2 %, maka dapat disimpulkan bahwa cakupan kunjungan ibu hamil samapi dengan bulan September sudah memenuhi target. 3.2.Pelayanan Persalinan dan Nifas.

Proporsi persalinan yang ditangani oleh tenaga kesehatan (nakes) merupakan salah satu upaya untuk penurunan angka kematian ibu dan bayi.

Tenaga yang dapat memberikan pertolongan persalinan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tenaga profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, dan bidan) dan dukun bayi (dukun bayi terlatih dan tidak terlatih).

Yang dapat di interpretasikan bahwa semakin tinggi cakupan persalinan oleh tenaga terlatih, semakin tinggi tingkat pengetahuan, sikap, perilaku masyarakat terhadap persalinan.

Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah sejumlah 554 persalinan (83,2 %) sudah memenuhi target.3.3. Persentase Ibu Hamil Resiko tinggi /Komplikasi yang ditanganiKasus-kasus Ibu Hamil resiko tinggi yang dirujuk oleh Puskesmas Wonosalam II pada tahun 2014 sbesar 100%. .3.4.Neonatal Resti /Komplikasi yang ditangani.

Kasus-kasus Neonatal beresiko tinggi yang dirujuk oleh Puskesmas Wonosalam II pada tahun 2014 sebesar 16,9 %3.5Pelayanan Kesehatan Anak Balita (Pra Sekolah). Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita (Pra Sekolah) dapat di gunakan untuk melihat mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak, untuk melihat kesadaran masyarakat tentang pemanfaatan fasilitas pelayanan KIA di Puskesmas, untuk menilai tingkat kemudahan pencapaian fasilitas pelayanan kesehatan.

Semakin tinggi frekuensi kunjungan anak Balita, semakin tinggi pula mutu pelayanan, kesadaran serta tingkat kemudahan pencapaian fasilitas pelayanan kesehatan.

Cakupan pelayanan kesehatan anak Balita ( Pra sekolah ) sebesar 71,43% samapai bulan September, atau sudah menutup target. 3.4. Pelayanan Keluarga Berencana.

Peserta Keluarga Berencana aktif sebanyak 4,756 peserta.

4.UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT .

4.1. Persentasi Balita mendapat Vit A 2 kali.

Balita umur 12-59 bl mendapat kapsul Vit A dosis tinggi 200.000 S1. Cakupan balita mendapat Vit A 2 kali sebesar 100 %.

4.2. Persentase Ibu hamil Mendapat tablet Fe.

Persentase Ibu Hamil mendapat tablet Fe 1 sebesar 68,25% dan mendapatkan tablet Fe 3 sebesar 63,50%. Pencapaian tersebut jika dibandingkan dengan target SPM samapai dengan bulan september sebesar 69,7% maka dapat disimpulkan bahwa cakupan Ibu Hamil mendapat tablet Fe sudah memenuhi target.

4.3 Persentasi Bayi yang mendapat ASI eksklusif.

Bayi yang mendapat ASI Eksklusif adalah bayi yang hanya mendapat ASI saja sejak lahir sampai 6 bulan dari satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. persentase bayi yang mendpat ASI eksklusif sebesar 44,67 % Pencapaian tersebut jika dibandingkan dengan target SPM sebesar 15% maka dapat disimpulkan bahwa cakupan bayi yang mendapat ASI eksklusif sudah memenuhi target.

5. UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT 5.1.Pelayanan Imunisasi

Bayi yang telah diimunisasi BCG adalah sebesar 82.2 %, DPT-HB &DPT-Hib1 sebesar 82,5%, DPT-HB &DPT-Hib 3 sebesar 81,4 %, Polio 4 sebesar 79,3%, Campak sebesar 77,3 % dan Imunisasi lengkap 77,8%Dari cakupan UCI desa sampai bulan September masih ada 1 desa yang belum memenuhi target yaitu desa kalianyar.5.2 Cakupan penjaringan suspect Tuberkulosis......................................6. SUMBERDAYA MANUSIA

Dalam melaksanakan tugasnya diperlukan sumber daya manusia dalam hal ini tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan melaksanakan upaya kesehatan dengan paradigma sehat, yang mengutamakan upaya peningkatan, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pengadaan tenaga kesehatan dilaksanakan melalui pendidikan dan pengembangan tenaga kesehatan melalui pelatihan tenaga oleh pemerintah maupun masyarakat.

Jumlah sumberdaya manusia di Puskesmas Wonosalam II terdiri dari:

1 Kepala Puskesmas:1 orang

2 Dokter umum

: 1 orang

3 Bidan Koordinator: 1 orang

4 Bidan Puskesmas :1 orang

5 Bidan Desa

: 9 orang

6 Perawat

: 8 orang

7 Perawat gigi

:1 orang

8 Pelaksana gizi

:1 orang

9 Asisten Apoteker :1 orang

10 Sanitarian

:1 orang

11 Staf administrasi

:2 orang

12 Tata Usaha :1 orang

13 Petugas laborat

:1 orang

14 Penjaga malam

:1 orangA. Permasalahan mutuBAB IVPENUTUP

Menjadi Pusat Kesehatan Masyarakat yang bermutu

- 14 -