Isi MaListrik Statiskalah
description
Transcript of Isi MaListrik Statiskalah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran mengenai pembahasan listrik terbagi atas dua hal: listrik dinamis dan
listrik statis. Listrik dinamis merupakan hal yang mempelajari tentang muatan lisrtrik yang
bergerak atau arus listrik. Yang telah kita pelajari pada saat kelas X dulu. Sementara itu,
listrik statis merupakan hal mempelajari tentang muatan listrik diam.
Padahal begitu mudahnya dan banyaknya aplikasi ataupun prinsip kerja dari listrik
statis tersebut yang sering kita jumpai atau kita lihat dalam kehidupan sehari-hari kita.
Contohnya sebuah sisir yang telah di gosok-gosokan kerambut akan dapat menarik robekan-
robekan kertas tipis. Hal ini dapat terjadi akibat sisir yang awalnya bersifat netral berubah
menjadi bermuatan akibat berpindahnya elektron dari rambut ke kepala yang memebuat sisir
tersebut dapat menarik robekan kertas meskipun dalam skala yang kecil.
Atau bahkan pemasangan sebuah pengendap elektrostatis pada pabrik-pabrik, kapasitor
keping sejajar yang terdapat pada keyboard komputer, penggunaan kapasitor pada kamera
dengan blitz, dan bahakan alat defibrilator yang menggunakan kapasitor. Alat tersebut
berfungsi untuk memprbaiki ritme jantung normal pada korban serangan jantung.
Hal inilah yang membuat penulis merasa tertarik untuk meneliti dan menelaah
mengenai aplikasi listrik statis dalam kehidupan sehari-hari. Yang menggangkat tema
“Listrik Statis” Karena mungkin kita hanya sering melihat atau hanya sekedar mengetahui
nama alat tersebut tanpa mengetahui prinsip kerja dari alat tersebut. Dan juga sesengguhnya
pengunaan sifat-sifat listrik statis yang memberikan banyak manfaat dalam kehidupan kita.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan listrik statis?
2. Apa saja hukum-hukum yang berhubungan dengan Listrik Statis?
3. Apa saja aplikasi hukum-hukum yang berhubungan dengan Listrik Statis dalam
kehidupan sehari-hari ?
4. Apakah yang dimaksud dengan potensial listrik dan medan listrik?
5. Apakah yang dimaksud dengan kapasitor?
6. Bagaimana cara kerja kapasitor keping sejajar ?
1
7. Bagaimana pengaruh dielektrium terhadap kapasitor keping sejajar?
8. Apa saja aplikasi kapasitor dalam kehidupan sehari-hari?
C. Tujuan Makalah
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Untuk lebih memahami mengenai materi Listrik Statis
2. Untuk mengetahui berbagai penerapan Listrik Statis dalam kehidupan sehari-hari dan
manfaatnya bagi masyarakat
D. Manfaat Makalah
Manfaat disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat menambah wawasan mengenai Listrik Statis
2. Dapat mengetahui dan memahami penerapan Listrik Statis dalam kehidupan sehari-
hari
3. Dapat mengetahui eratnya materi-materi fisika dalam kehidupan sehari-hari,
khususnya mengenai Listrik Statis
4. Dapat digunakan untuk materi tambahan dalam belajar fisika
2
BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN
A. Mengenai Listrik Statis
1. Pengertian Listrik Statis
Kata “listrik” dalam bahasa Inggris “electric”, berasal dari bahasa Yunani “elektron”,
yang berarti “amber”. Amber adalah pohon damar yang membatu, dan pengetahuan kuno
membuktikan bahwa jika menggosok batang amber dengan sepotong kain, maka amber
menarik potongan daun kecil-kecil atau debu. Batang karet keras, batang kaca, atau penggaris
plastik, jika digosok dengan sepotong kain juga akan menunjukkan “efek amber” atau listrik
statis yang lebih dikenal sekarang.
Orang pertama yang melakukan percobaan tentang listrik statis adalah Thales of
Miletus. Ia menggosokkan batu ambar dengan kain wol, kemudian ia dekatkan ke bulu ayam.
Ternyata bulu ayam terbang dan menempel pada batu ambar beberapa saat kemudian jatuh
lagi.
Listrik statis adalah listrik yang tidak mengalir atau listrik yang muatan-muatan
listriknya berada dalam keadaan diam. Contoh peristiwa listrik statis adalah peristiwa petir dan
sisir plastik yang dapat menarik sobekan-sobekan kertas.
a. Penggaris Bermuatan Listrik
Penggaris plastik yang digosok-gosokkan
pada rambut, menjadi bermuatan listrik
karena elektron dari rambut berpindah ke
penggaris plastik, sehingga penggaris plastik
kelebihan elektron. Akhirnya penggaris
plastik tersebut menjadi bermuatan negatif
dan menyebabkan sobekan kertas kecil dapat tertarik ke penggaris.
b. Terjadinya petir
Timbulnya petir akibat loncatan muatan listrik statis di ionosfer. Loncatan muatan
listrik terjadi pada saat muatan listrik bergerak secara bersama-sama. Kejadian ini disebut
pengosongan listrik statis. Petir terjadi karena pelepasan muatan listrik dari satu awan
cumulonimbus ke awan lainnya, atau dari awan langsung ke Bumi. Dapat disimpulkan
bahwa petir terjadi akibat perpindahan muatan negatif menuju ke muatan positif.
3
2. Fenomena Listrik Statis
Tahun 1700-an, seorang Ilmuan bernama Du Fay menunjukkan bahwa ada
dua jenis gejala kelistrikan statik. Pertama bahwa gejala listrik ini dapat menimbulkan
efek tarik-menarik pada benda tertentu dan yang kedua dapat menyebabkan tolak-
menolak. Dari dua gejala ini disimpulkan terdapat dua jenis sumber listrik (yang
kemudian disebut muatan listrik). Du Fay menamakan gejala ini dengan istilah resinous
(-) dan vitreous (+).
Seorang ilmuan, sastrawan, politisi dan terutama salah seorang penggagas
deklarasi kemerdekaan Amerika, Benjamin Franklin pada tahun 1752 kemudian
menyatakan bahwa kedua jenis listrik (muatan listrik) ini sebagai positif (+) dan negatif
(-). Penamaan ini dipakai hingga saat ini dan amat membantu dalam menjelaskan gaya
elektrostatik.
Robert A. Millikan (1869-1953) kemudian melakukan eksperimen yang
bertujuan mencari harga muatan yang paling kecil yang bisa didapatkan. Percobaan
Millikan dikenal sebagai percobaan tetes-minyak (oil-drop). Percobaan ini dilakukan
dengan meneteskan minyak dengan tetesan kecil melalui dua pelat logam dengan beda
potensial yang dapat diatur. Medan listrik yang dihasilkan dari kedua pelat akan menarik
muatan listrik dari tetesan minyak tadi pada pelat bagian atas, dan jika beda tegangan
diatur agar cukup bisa mengimbangi gaya gravitasi pada tetes minyak, maka partikel-
partikel minyak yang mengandung muatan tadi akan melayang karena keseimbangan
gaya ini. Pada keadaan ini gaya gravitasi (yang dapat kita hitung) sama dengan gaya
elektrostatik, sehingga muatan dapat diketahui besarnya. Melalui banyak percobaan
dengan tetes minyak yang beragam massanya, maka Millikan mengamati bahwa hasil
dari muatan listrik yang diperoleh selalu kelipatan dari 1,602 x 10-19 C. Hasil percobaan
tetes minyaknya didapatkan harga muatan terkecil sebesar 1,6 x 10-19. Harga muatan ini
dimiliki oleh partikel terkecil elektron, sehingga bilangan tersebut disebut e (muatan
elektron). e = 1,602 x10-19 C. Artinya benda apapun yang bermuatan listrik, muatannya
adalah kelipatan bilangan bulat dari harga e (1e, 2e, 3e, dst). Atas percobaan ini Millikan
menerima hadiah Nobel bidang Fisika.
3. Sifat-sifat Muatan Listrik
Beberapa sifat muatan listrik adalah :
4
a. Muatan listrik digolongkan menjadi dua jenis yaitu muatan positif dan muatan negatif
b. Jika muatannya sama akan saling tolak menolak, jika muatannya berbeda akan saling
tarik menarik
4. Hukum kekekalan Muatan
Franklin mengusulkan bahwa jumlah muatan yang dihasilkan oleh suatu benda
melalui suatu proses penggosokan, adalah sama dengan jumlah muatan positip dan
negatip yang dihasilkan. Jumlah bersih muatan yang dihasilkan oleh suatu benda selama
proses penggosokan adalah nol. Contoh, ketika penggaris plastik digosok dengan kain
wol, plastik memperoleh muatan negatip dan kain wol memperoleh muatan positip
dengan jumlah yang sama. Muatan-muatan tersebut dipisahkan, namun jumlah kedua
jenis muatan adalah sama. Ini adalah contoh dari suatu hukum yang berlaku sampai
sekarang, yang dikenal dengan nama hukum kekekalan muatan listrik yang berbunyi: =
“Jumlah bersih muatan listrik yang dihasilkan pada dua benda yang berbeda (penggaris
plastik dan kain wol) dalam suatu proses penggosokan adalah nol. Jika suatu benda atau
suatu daerah ruang memperoleh muatan positif, maka akan dihasilkan sejumlah muatan
negatif dengan jumlah yang sama pada daerah atau benda di sekitarnya”
Muatan Listrik dalam Suatu Atom
Model atom sederhana, terdiri dari muatan positif di dalam inti, dikelilingi satu
atau lebih elektron. Inti berisi protonproton bermuatan positif, dan netron yang tidak
bermuatan listrik. Besarnya muatan proton dan elektron adalah sama, tetapi tandanya
berlawanan. Karena itu atom-atom netral berisi proton-proton dan elektronelektron
dengan jumlah yang sama. Meskipun demikian, suatu atom kadangkadang akan
kehilangan satu atau lebih elektron, atau akan memperoleh elektron-elektron ekstra. Pada
kasus ini, atom akan bermuatan positip atau negatip, dan disebut ion.
Muatan dapat lepas ke inti air di udara. Ini karena molekul-molekul air adalah
polar, meskipun molekul-molekul air tersebut adalah netral, muatan molekul-molekul air
tidaklah disalurkan secara seragam. Jadi elektron-elektron ekstra pada penggaris plastik,
dapat lepas ke udara karena ditarik menuju molekul-molekul positip air. Di sisi lain,
benda yang dimuati secara positip, dapat dinetralkan oleh hilangnya (berpindahnya)
elektron-elektron air dari molekul-molekul udara ke bendabenda bermuatan positip
tersebut. Pada udara kering, listrik statis lebih mudah diperoleh karena udara berisi lebih
5
sedikit molekul-molekul yang dapat berpindah. Pada udara lembab, adalah sulit untuk
membuat benda bermuatan tahan lama.
B. Hukum-hukum yang berkaitan dengan Listrik Statis
1. Hukum Coulomb
Bila dua buah muatan listrik dengan harga q1 dan q2, saling didekatkan, dengan
jarak pisah r, maka keduanya akan saling tarik-menarik atau tolak-menolak menurut
hukum Coulomb adalah:
“Berbanding lurus dengan besar muatan-muatannya dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak antara kedua muatan”.
F = k q1 q2
r2
Dengan, F = Gaya Listrik (N)
k = tetapan Coulumb = 9 × 109 Nm2/C2
q1,q2 = muatan listrik (C)
r = jarak antara dua muatan (m)
Saling tarik menarik - Saling tolak-menolak
a. Muatan –muatan yang segaris
Besarnya gaya Coulomb pada suatu muatan yang dipengaruhi oleh beberapa
muatan yang sejenis langsung dijumlahkan secara vektor. Pada Gambar, gaya
Coulomb pada muatan q1 dipengaruhi oleh muatan q2 dan q3 adalah F = F12 + F13.
Apabila arah ke kanan dianggap positif dan arah ke kiri negatif, besar gaya Coulomb
pada muatan:
F = k q1 q2
r122 −
k q1q3
r132
6
b. Muatan –muatan yang tidak segaris
Tiga buah muatan q1, q2, q3 ditunjukkan seperti pada
gambar. Untuk menentukan gaya Coulomb pada muatan q1
dapat dicari dengan menggunakan rumus kosinus sebagai
berikut.
7
F1 = √ F122+F13
2+2F122 F13
2 , dengan:
F12 = k q1 q2
r122 dan F13=
k q1 q3
r132
2. Hukum Gauss
“Jumlah garis gaya total/fluks listrik (yang masuk dan keluar) dalam suatu permukaan
bidang sebanding dengan jumlah muatan total yang terdapat didalam bidang tersebut”
Jumlah garis-garis medan listrik yang menembus secara tegak lurus pada suatu bidang
dinamakan dengan fluks listrik dan disimbolkan φ. Fluks berkaitan dengan besaran medan
yang “menembus” dalam arah yang tegak lurus suatu permukaan tertentu. Fluks listrik
menyatakan medan listrik yang menembus dalam arah tegak lurus suatu permukaan.
Ilustrasinya akan lebih mudah dengan menggunakan deskripsi visual untuk medan listrik
(yaitu penggambaran medan listrik sebagai garisgaris). Dengan penggambaran medan seperti
itu (garis), maka fluks listrik dapat digambarkan sebagai banyaknya “garis” medan yang
menembus suatu permukaan.
Fluks listrik yang dihasilkan oleh medan E pada permukaan yang luasnya dA adalah
keterangan: φ = fluks listrik (weber)
E = kuat medan listrik (N/C)
A = luas bidang yang terbatas garis-garis gaya (m2)
θ = sudut antara E dengan normal bidang
Bunyi hukum Gauss yang dikemukakan oleh Karl Friedrich Gauss (1777-1855) adalah :
“Jumlah garis medan (fluks listrik) yang menembus suatu permukaannya sebanding
dengan jumlah muatan listrik yang dilingkupi oleh permukaan tersebut”.
Φ=Qε0
8
φ= E . A atau φ = E . A cos θ
Ada beberapa hal penting mengenai garis-garis medan listrik, yaitu:
a. Garis-garis medan tidak pernah berpotongan
b. Garis-garis medan magnet selalu mengarah radial keluar menjauhi muatan positif dan
radial ke dalam mendekati muatan negatiif
c. Tempat dimana garis-garis listrik rapat menyatakan tempat yang medan listriknya
kuat. Sedangkan tempat dimana garis-garis medan listrik renggang menyatakan
tempat yang medan listriknya rendah
d. Garis-garis medan magnet untuk yang menjauhi muatan positif sama banyaknya
dengan banyaknya garis medan magnet yang mendekati muatan negatif
e. Pola garis-garis medan yang dibentuk oleh biji-biji halus diantara dua elektroda titik
yang muatannya berlawanan disebut dipol listrik.
Bola Konduktor Bermuatan (Charged Conductor Ball)
Bola konduktor berjari-jari R diberi muatan Q maka muatan itu akan tersebar
pada permukaan bola. Besaran-besaran yang timbul antara lain:
Medan listrik
Arah medan listrik oleh bola bermuatan sama dengan muatan titik yaitu
meninggalkan muatan positif dan menuju muatan negatif. Sedangkan kuat medan
listriknya dapat ditentukan dari hukum Gauss. Dari hukum Gauss dapat dijelaskan bahwa
medan listrik timbul jika ada muatan yang dilingkupinya. Bagaimana jika titiknya berada
di dalam bola? Coba kalian lihat titik A pada Gambar. Luasan yang dibutuhkan titik A
tidak melingkupi muatan berarti kuat medannya nol, EA = 0. Untuk titik di permukaan
bola dan di luar bola akan memiliki luasan yang melingkupi muatan Q tersebut sehingga
dapat diturunkan dengan hukum Gauss sebagai berikut:
Φ=Qε0
E (4πR2) = Qε0
E = 1
4 π ε0
Q
R2
Jadi dapat disimpulkan kuat medan listrik oleh bola konduktor sebagai berikut:
- di dalam bola : E = 0
- di luar/permukaan : E = kQ
r2 , (permukaan r = R)
9
Potensial Listrik
Potensial listrik oleh bola bermuatan juga ada dua keadaan. Pertama : di dalam bola ternyata sama dengan di permukaan. Kedua, di luar bola.
- Di dalam/di permukaan : V = kQR
- Di luar : V = kQr
Keping Sejajar Bermuatan (Parallel Charged Plates)
Keping sejajar adalah dua keping konduktor dengan luas sama dan bahan
sama. Jika dihubungkan dengan sumber tegangan V maka akan menyimpan muatan
yang sama besar berlainan jenis seperti pada Gambar. Di daerah antar keping dapat
digambarkan permukaan yang tertembus garis-garis medan seluas A secara tegak
lurus (sejajar garis normal) sehingga akan berlaku hukum Gauss sebagai berikut:
Φ=Qε0
E. A. Cos 00 = Qε0
Jadi, E = Q
Aε0
Berarti bila ada muatan positif +q atau dilepas di sekitar
keping A maka muatan tersebut akan mendapat gaya ke
kanan sebesar : F = Q. A
Jika muatan telah berpindah dari titik A ke titik B maka akan
terjadi perubahan energi potensial sebesar :
W = ∆ Ep
F.d = QV
Q.E.d = QV
E = Vd
Medan gaya elektrostatis (medan listrik) merupakan medan gaya konservatif berarti
pada gerak muatan di antara keping sejajar akan berlaku hukum kekekalan energi
mekanik.
EmA = EmB
EpA + EkA = EpB + EkB
Jika muatan dilepaskan dari A maka EkA = 0 dan EpB akan bernilai nol karena
elektron telah sampai pada kutub negatif sehingga berlaku :
10
q V + 0 = 0 + ½ m v2
q V = mv2
dengan : q = muatan yang bergerak atau dilepas (C)
V = beda potensial (volt)
m = massa partikel (kg)
v = kecepatan partikel saat menumbuk keping (m/s)
C. Aplikasi Listrik Statis
1. Penangkal Petir
Batang logam penangkal petir sering dipasang di atas atap rumah bertingkat
atau di atas bangunan tinggi, dan dihubungkan ke dalam tanah melalui kabel logam.
Penangkal petir, melindungi rumah dan bangunan tinggi tersebut dari kerusakan oleh
energi listrik yang besar di dalam petir. Penangkal petir ini menyediakan suatu jalan
aman, atau pentanahan, agar arus listrik petir mengalir masuk ke dalam tanah, bukan
melewati rumah atau bangunan lain. Penangkal petir merupakan contoh pengosongan
muatan statis yang tidak menimbulkan kerusakan. Pada saat terjadi petir,
pengosongan listrik statis dari bagian bawah awan yang bermuatan ke Bumi akan
melewati batang penangkal petir ini. Muatan listrik akan mengalir ke bawah dengan
aman melalui kabel logam tersebut, dan masuk ke dalam tanah.
Penangkal petir menyediakan suatu jalan aman bagi arus listrik petir sehingga
mengalir masuk ke dalam tanah dan tidak melewati bangunan tinggi tersebut.
Penangkal petir memang terbuat dari logam karena logam dapat menghantarkan arus
listrik sehingga petir hanya melewati bangunan saja. Bila penangkal petir tidak terbuat
dari logam maka petir akan langsung menghantam bangunan tersebut. Pada dasarnya
peralatan elektronik memiliki medan listrik sehingga bila ada petir yang mendekati
medan listrik tersebut maka medan listrik pada peralatan elektronik akan berubah
secara drastis. Bila hal ini terjadi maka peralatan elektronik akan rusak. Bila terjadi
hal demikian maka petir akan menyambar pohon yang lebih tinggi dari penangkal
petir. Ini terjadi karena petir akan mencapai pohon lebih dahulu daripada rumah
berpenangkal petir.
2. Listrik Statis Yang Timbul Saat Menyetrika Baju
11
Setrika yang panas akan memudahkan perpindahan muatan, sedangkan sifat
atau jenis baju sangat menentukan mudah tidaknya terjadi perpindahan muatan. Oleh
karena itu, baju yang kering akibat disetrika, akan mudah menimbulkan sifat
kelistrikan begitu juga pada rambut kering bila digosok dengan sisir, maka sisir itu
akan bermuatan listrik. Panas dapat mempermudah benda memperoleh muatan lisrik
karena listrik juga dapat mengeluarkan panas sehingga antara benda panas dan listrik
memiliki suhu yang sama yang dapat mempermudah benda panas memperoleh
muatan listrik.
3. Proses Dasar Printer Laser
Prinsip kerja dasar dari laser printer adalah listrik statis, energi yang sama
yang bisa membuat pakaian menempel pada pengering atau kilatan petir yang
menyambar ke tanah. Listrik statis adalah muatan listrik sederhana yang terjadi pada
objek yang terisolasi, seperti balon atau tubuh kita. Sejak muatan atom yang
berlawanan saling berinteraksi, objek yang berbeda muatan listriknya akan saling
tarik-menarik.
Komponen Dasar Laser Printer
Printer laser menggunakan fenomena ini seperti sebuah lem yang bisa dilepas
dan direkatkan kembali. Komponen Inti dari system ini adalah photoreceptor, secara
umum seperti revolver drum atau silinder. Drum assembly ini membuat
photoconductive material yang banyak yang ditembak oleh sinar proton.
Pada mulanya drum memberikan muatan positif total yang didapat dari kabel corona,
kabel dengan aliran listrik yang mengalirinya. (beberapa printer menggunakan roler
yang bermuatan didalam kabel corona, tapi sama dalam prinsip kerjanya.) pada saat
drom berputar, printer akan mengeluarkan sinar laser tipis yang ditebakkan pada point
yang telah ditentukan. Pada saat ini, laser menggambar, huruf dan gambar yang akan
dicetak, seperti sebuah pola dari muatan listrik, yang disebut dengan electro static
image. System ini juga bisa bekerja sebaliknya, atau gambar yang dibuat oleh listrik
bermuatan positif yang dicetak pada latar belakang negative.
D. Potensial Listrik dan Medan Listrik
1. Potensial Listrik
12
Besarnya usaaha yang dipergunakan untuk memindahkan muatan
q dari titik a dengan jarak rA ke titik B dengan jarak rB adalah :
13
WAB = k.Q.q (1rB
− 1r A
¿
Bila rA = ~ maka, W~B = kQ qr B
Usaha untuk membawa muatan sebesar q dari ~ ke titik B yang jaraknya rB
terhadap titik Q adalah energi potensial dari q yang terletak di rB dari muatan Q.
Ep = kQ qr B
= 1
4 π ε0
Q qr B
Potensial listrik disuatu titik P yang berjarak “r” terhadap muatan Q adalah :
Besarnya energi potensial listrik (EP) di titik P persatuaan muatan di titik P tersebut.
V = Epq = k
QqrB q
V = k QrB
= 1
4 π ε0
Qr
Sehingga usaha yang diperlukan untuk membawa muatan listrik sebesar q dari
titik A ke titik B adalah:
WAB = q (vb - va)
Satuan dari potensial listrik adalah Joule/Coulomb = Volt atau dalam cgs dinyatakan
dalam statVolt.
1 Volt = 1/300 stat Volt.
POTENSIAL BOLA YANG BERMUATAN LISTRIK
Bola A yang berjari-jari R meter bermuatan q Coulomb.
- Titik L yang berada di permukaan bola mempunyai potensial: VL = k qR
- Titik M yang berada di luar bola (r meter dari pusat bola) mempunyai potensial :
VM = k qR
14
- Titik K yang berada di dalam bola mempunyai potensial yang sama dengan
potensial di permukaan bola. Secara ringkas dapat digambarkan dalam diagram
berikut :
V K = V L = potensial bola
= k qR
VM = k qR
BIDANG POTENSIAL
Adalah tempat kedudukan titik-titik yang berpotensial
sama. Bidang ini memotong garis-garis gaya secara
tegak lurus untuk memindahkan muatan q di dalam
bidang potensial tak diperlukan usaha.
2. Medan Listrik
Medan listrik adalah daerah dimana pengaruh dari muatan listrik ada.
Besarnya kuat medan listrik (“E”) pada suatu titik di sekitar muatan listrik (Q) adalah:
Hasil bagi antara gaya yang dialami oleh muatan uji “q” dengan besarnya muatan
uji tersebut.
Kuat medan listrik (E) adalah suatu besaran vector. Satuan dari kuat medan listrik
adalah Newton/Coulomb atau dyne/statcoulomb. Bila medan di sebuah titik
disebabkan oleh beberapa sumber; maka besarnya kuat medan total dapat dijumlahkan
15
dengan mempergunakan aturan vektor. Arah dari kuat medan listrik; bila muatan
sumbernya positif maka meninggalkan dan bila negatif arahnya menuju.
Contoh kuat medan listrik.
1. Kuat medan listrik yang disebabkan oleh bola berongga bermuatan.
- dititik R; yang berada didalam bola ER=0. Sebab di dalam bola tidak ada muatan.
- dititik S; yang berada pada kulit bola;
E= kQ
R2
2.Bila Bola pejal dan muatan tersebar merata di dalamnya dan dipermukaannya
( Muatan total Q ).
-Besarnya kuat medan listrik di titik P dan S sama seperti halnya bola berongga
bermuatan; tetapi untuk titik R kuat medan listriknya tidak sama dengan nol. ER =0
- Bila titik R berjarak r terhadap titik pusat bola, maka besarnya kuat medan
listriknya :
E= kQ q
R3
3. Kuat medan disekitar pelat bermuatan
- muatan-muatan persatuan luas pelat (= QA )
16
E. KAPASITOR
Kapasitor (kondensator) adalah : alat yang terdiri dari dua penghantar
berdekatan yang dimaksudkan untuk diberi muatan sama besar dan berlawanan jenis.
Fungsi dari Kapasitor antara lain:
1. Untuk menghilangkan bunga api listrik pada rangkaian-rangkaian yang
mengandung kumparan bila tiba-tiba diputuskan.
2. Pada rangkaian yang dipakai untuk menghidupkan mesin mobil.
3. Untuk memperbesar effisiensi daya transmisi (penyebaran) arus bolak-balik.
4. Untuk memilih panjang gelombang (tuning) pesawat penerima radio.
Setiap kapasitor mempunyai kapasitas (C), yaitu perbandingan antara besar muatan
(Q) dari salah satu keping dengan beda potensial (V) antara kedua keping-kepingnya.
C = QV
dengan : C = Kapasitor (C/V)
Q = muatan listrik (C)
V = beda potensial (V)
KAPASITOR KEPING SEJAJAR
Kapasitor yang terdiri dari 2 buah keping sejajar yang masing-
masing luasnya A m2 terpisah sejauh d meter satu sama lain, bila
diantara kepin-kepingnya hampa udara kapasitasnya (C0) adalah:
Co = εoA
d, dengan ε o= permitivitas ruang hampa
Bila di antara keping-keping kapasitor disisipi bahan dielektrik
Besar kapasitasnya (C) menjadi :
Co = ε A
d, dengan εadalah permitivitas bahan dielektrik.
ENERGI SUATU KAPASITOR BERMUATAN.
Energi yang tersimpan di dalam kapasitor, bila suatu kapasitor diberi muatan adalah :
W = 12
Q 2
C atau W
12
C V 2
17
1. SUSUNAN KAPASITOR
Bila beberapa kapasitor yang masing-masing kapasitasnya C1,C2,C3, ...disusun seri,
maka:
- Qs = Q1 = Q2 = Q3 = .....
- Vs = Vab + Vbc + Vcd + Vde +.....
18
- 1
C s =
1C1
+ 1C2
+ 1C3
Kapasitor-kapasitor yang disusun paralel. Bila beberapa kapasitor C1,C2,C3, .......
disusun paralel, maka :
Beda potensial (Vab) total sama dengan beda potensial masing-
masing kapasitor.
- Qp = Q1 + Q2 + Q3 + .....
- Cp = C1 + C2 + C3 + .....
Beda potensial (Vab) total sama dengan beda potensial masing-masing kapasitor.
- Qp = Q1 + Q2 + Q3 + .....
- Cp = C1 + C2 + C3 + .....
2. MERUBAH BESARNYA KAPASITAS SUATU PENGHANTAR
Sebuah penghantar bermuatan, potensialnya semakin kecil kalau didekati
penghantar lain yang netral. Akan menjadi lebih kecil lagi bila penghantar netral itu
dihubungkan dengan bumi. Sebuah penghantar bermuatan, kapasitasnya semakin
besar kalau didekati penghantar lain yang netral. Akan menjadi lebih besar lagi bila
penghantar netral itu dihubungkan dengan bumi.
Besarnya Potensial Penghantar Gabungan:
Apabila dua penghantar baru yang bermuatan saling dihubungkan, terjadi sebuah
penghantar baru yang kapasitasnya sama dengan jumlah kapasitas penghantar masing-
masing
Untuk dua penghantar yang belum dihubungkan berlaku :
Q1 = C1 V1 atau Q2 = C2 V2 Setelah dihubungkan : (Jumlah Muatan Tidak
Berubah)
Q1 + Q2 = C V atau : C1 V1 + C2 V2 = C1 V + C2 V = ( C1 + C2 ) V
V =C1 V 1
+C2V 1
C1+C2
3. MACAM-MACAM KAPASITOR
19
1. Kondensator Bola:
Terdiri dari dua bola penghantar konsentris A dan B, yang berjari-jari R1 dan R2 cm.
Diantara kedua bola ada isolator dengan konstanta dielektrikum
Bola luar dihubungkan dengan bumi, sedangkan bola dalam diberi muatan melalui
kawat k. Di A akan terdapat muatan +Q dan di B terdapat muatan -Q (resultan=0)
2. Kondensator pelat (keping sejajar)
Medan antara pelat-pelat kondensator
homogen, bila jarak antara pelat kecil dan pelat
besarnya selalu sama.
3. Bidang Franklin
Terdiri dari lempeng kaca yang kedua sisinya dilapisi dengan timah putih. Antara
lempeng kaca dan timah putih diberi lapisan pernis.
4. Botol Leiden
Botol gelas dengan lapisan dalam a dan lapisan luar b yangterbuat dari timah
putih. Antara kedua lapisan itu dilapisi pernis tipis. Lapisan dalam dihubungkan
dengan kepala c sedangkan lapisan luar di bumikan. Melalui kepala c lapisan
dalam diberi muatan yang sangat amat besar.
5. Kondensator Balok : terdiri dari dua baris lapisan lempeng timah putih, yang satu
sama lain saling menyisip. Maksudnya dengan volumeyang relatif kecil dapat
menyimpan muatan yang relatif besar.
6. Kondensator variabel atau putar
20
Digunakan dalam peralatan radio. Bentuknya terdiri dari dua deret pelat
penghantar, pelat-pelat yang satu dapat dimasukkan di antara pelat-pelat yang
lainnya, dari deret yang berlainan.
F. Aplikasi Kapasitor Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Kapasitor hanya menyimpan sejumlah kecil energi. Energi maksimum yang
tersimpan dalam sebuah kapasitor besar kira-kira hanya 10 Joule. Kapasitor
digunakan sebagai penyimpan energi karena dapat dimuati dan melepas muatannya
dengan sangat cepat. Penggunaan kapassitor dalam kehidupan sehari-hari adalah :
a. Blitz, yaitu alat penghasil kilat cahaya pada camera yang menggunakan sebuah
kapasitor. Kapasitor dalam sebuah blitz dimuati oleh baterai kecil. Muatan yang
tersimpan kemudian dilepaskan ketika tombol untuk mengambil gambar ditekan.
Muatan yang tersimpan dihantarkan kesebuah tabung cahaya dengan sangat cepat dan
menyinari subjek yang dipotret ketika lebih banyak cahaya yang dibutuhkan untuk
menghasilkan foto yang baik.
b. Kapasitor yang digunakan dalam memilih frekuensi pada radio penerima
c. Kapasitor yang digunakan untuk memisahkan arus bolak-balik dari arus searah (arus
searah ditahan oleh kapasitor, sedangkan arus bolak-balik hanya dihambat oleh
kapasitor).
d. Kapasitor yang digunakan sebagai filter pada rangkaian catu daya dan car=tu daya
cadangan ketika suplai listrik dan PLN terputus
e. Kapasitor untuk menghilangkan loncatan api dalam rangkaian skalar dan
menghilangkan bunga api pada sistem pengapian mobil
f. Defibrillator, yaitu alat yang digunakan untuk mengontrol cardiac fibrillation. Alat ini
menggunakan energi listrik yang tersimpan dalam sebuah kapasitor untuk
menjalankan suatu arus listrik terkontrol yang dapat menjalankan suatu arus listrik
terkontrol yang dapat memperbaiki ritme jantung normal pada korban serangan
jantung. Suatu pedal yang diletakkan pada dada dekat jantung dimuati sampai beda
potensial 1000 V. Kapasitor kemudian melepaskan muatannya dalam ribuan kali tiap
sekon. Dalam beberapa sekon, jantung biasanya dapat kembali pada pola denyut
normal.
21
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat Penulis simpulkan dari berbagai uraian di atas antara
lain :
Listrik statis adalah listrik yang tidak mengalir atau listrik yang muatan-muatan
listriknya berada dalam keadaan diam. Contoh peristiwa listrik statis adalah peristiwa
petir dan sisir plastik yang dapat menarik sobekan-sobekan kertas
Hukum-hukum yang berkaitan dengan listrik statis antara lain hukum coulumb dan
hukum Gauss
Aplikasi listrik statis dalam kehidupan sehari-hari adalah penangkal petir, panas pada
setrika baju dan proses dasar laser printer
Penerapan kapasitor dalam kehidupan sehari-hari adalah pemakaian prinsip kapasitor
pada blitz kamera, untuk memilih frekuensi pada radio penerima, memisahkan arus
bolak-balik dari arus searah, sebagai filter pada rangkaian catu daya, menghilangkan
loncatan api pada rangkaian skalar, dan lainnya.
22
B. Saran
Saran yang dapat Penulis berikan berhubungan dengan makalah ini adalah:
Hendaknya para pelajar lebih peka dan kritis terhadap lingkungan sekitar sebab
kebanyakan dari hal-hal tersebut sangat erat hubungannya dengan fisika.
Hendaknya bagi masyarakat juga mencari informasi dan wawasan mengenai
keadaan disekitarnya yang berhubungan dengan materi fisika Listrik Statis, karena
akan sangat membantu mereka dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Asmiarto, Didik. 2006. Panduan Belajar Kelas 12 SMA IPA. Yogyakarta : Primagama
Umar E. Fisika dan Kecakapan Hidup Kelas XII. Jakarta : Ganeca-Exact
Kanginan M. 2007. Fisika Untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga
Kanginan, Marthen. 2010. Physics for Senior High School. Jakarta: Erlangga
Abadi Rinawan. 2010. PR Fisika utnuk SMA/MA. Klaten: Intan Pariwara
www.google.com
23