Isi Makalah (Repaired)
-
Upload
gomes-valen -
Category
Documents
-
view
9 -
download
5
description
Transcript of Isi Makalah (Repaired)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu fungsi saliva ialah menjadi perantara makanan dengan
reseptor pengecap (taste buds) sehingga makanan dapat dirasakan. Pada waktu
makanan kontak dengan organ dalam rongga mulut (lidah, mukosa, palatum),
akan timbul refleks salivasi yang merupakan respon terhadap impuls yang
berasal dari indera pengecap. Mekanisme yang terjadi ialah sebagai berikut:
impuls dari reseptor diteruskan ke traktus solitarius pada batang otak
kemudian transmisi impuls menuju Nukleus salivatorius inferior dan superior
sehingga menimbulkan sekresi saliva kelenjar Submandibularis dan
Submaxilaris melalui N. VII, sedangkan sekresi kelenjar Parrotis melalui N.
IX. Saliva ini juga berfungsi untuk membantu proses penelanan makanan
(Levine, 2011).
Pada mamalia, jumlah reseptor indera pengecap ada 10.000 sel, yang
terbanyak terdapat pada lidah dan yang lainnya tersebut diseluruh dinding
rongga mulut, tonsillar, pillar, gingival, dan palatum. Pada lidah reseptor
pengecap untuk rasa-rasa primer disebarkan secara tidak merata. Pada lidah
reseptor indera pengecap terdapat 4 lokasi yang berisi 4 macam papila mayor:
a. Papila Fungiform, terletak pada bagian anterior lidah, secara
tersebarmempunyai bentukan seperti cendawan. Papila ini berwarna
kemerahan karena mempunyai banyak jaringan kapiler dibawahnya
serta berisi beberapa taste buds pada setiap papila. Papila ini
dipersyarafi oleh chorda tympani yang merupakan cabang N. VII (N.
Fasialis).
b. Papila Foliata, papila dengan bentuk anatomis yang kecil, yang
terdapat sepanjang lipatan-lipatan lidah dibagian sepanjang
permukaanlateral letak, anterior garis sirkumvalata.
c. Papila Sirkumvalata atau disebut dengan papila sunken. Terletak di dinding
saluran mengelilingi yang membentuk garis V pada permukaan posterior
lidah.
1
2
d. Papila Filiformis berfungsi mekanis dan non-gustatory (Levine, 2011).
1.2 Tujuan
1. Mengetahui letak taste bud dalam rongga mulut.
2. Mengetahui respon rasa pengecap pada orang sakit
3. Mengetahui respon rasa pengecap pada orang yang sedang menstruasi
4. Mengetahui respon rasa pengecap pada orang yang sedang pre-menstruasi
5. Mengetahui respon rasa pengecap pada orang yang setelah menstruasi
6. Mengetahui respon rasa pengecap pada orang yang sedang memakai full
denture rahang atas
7. Mengetahui hal-hal yang mempengaruhi fungsi taste bud.
1.3 Manfaat
Manfaat dari dilaksanakannya praktikum kali ini agar mahasiswa
mengetahui peran dan yang mempengaruhi produksi dari saliva tersebut.
2
3
BAB II
METODE DAN HASIL PRAKTIUKUM
2.1 Alat dan Bahan
2.1.1 Alat
1. Gelas
2. Pipet
3. Contoh buds
4. Kertas Tisu
5. Ember
2.1.2 Bahan
1. Asin : NaCl 0.5%, 1.5%, 2.5%, 3.5%, 4.5%
2. Asam : Asam Sitrat 0.5%, 0.75%, 1%, 1.25%, 1.5%
3. Manis : Glukosa 2%, 3%, 4%, 5%, 6%
4. Pahit : Quinine 0.025%, 0.5%, 0.075%, 0.1%, 0.125%
2.2 Cara Kerja
1. Mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok, Dalam sub kelompok
terdiri atas 2 mahasiswa laki-laki dan 2 mahasiswa wanita dengan kriteria
untuk anggota wanita :
a. Mempunyai siklus haid sekitar 25 hari
b. 1 wanita 4 hari sebelum tanggal menstruasi
c. 1 wanita hari pertama menstruasi
d. 1 wanita 4 hari setelah menstruasi
2. Selanjutnya Test Asam
a. 4 mahasiswa coba berkumur 3 kali dengan air
b. Lidah dijulurkan
c. Keringkan lidah dengan tisu sampai kering
d. Tetesi dengan larutan asam sitrat pada daerah pinggiran dorsum lidah
mulai konsentrasi tersndah sampai dirasakan rasa asam. Selama
percobaan, mulut tetap terbuka sehingga lidah tetap kering. Bila orang
3
4
coba telah merasakan rasa asam, memberi tanda dengan menunjukkan
jari.
3. Test Asin
a. 4 mahasiswa coba berkumur 3 kali dengan air
b. Lidah dijulurkan
c. Keringkan lidah dengan tisu sampai kering
d. Tetesi dengan larutan NaCl pada daerah pinggiran dorsum lidah (lebih
kemedial dibandingkan pemberian pada asam) mulai konsentrasi
terendah sampai dirasakan rasa asin. Selama percobaan, mulut tetap
terbuka sehingga lidah tetap kering. Bila orang coba telah merasakan
rasa asin, memberi tanda dengan menunjukkan jari.
4. Test Manis
a. 4 mahasiswa coba berkumur 3 kali dengan air
b. Lidah dijulurkan
c. Keringkan lidah dengan tisu sampai kering
d. Tetesi dengan larutan glukosa pada daerah pinggiran dorsum lidah
mulai konsentrasi terendah sampai dirasakan rasa manis. Selama
percobaan, mulut tetap terbuka sehingga lidah tetap kering. Bila orang
coba telah merasakan rasa manis, memberi tanda dengan
menunjukkan jari.
5. Test Pahit
a. 4 mahasiswa coba berkumur 3 kali dengan air
b. Lidah dijulurkan
c. Keringkan lidah dengan tisu sampai kering
d. Tetesi dengan larutan quinine pada daerah pinggiran dorsum lidah
mulai konsentrasi terendah sampai dirasakan rasa pahit. Selama
percobaan, mulut tetap terbuka sehingga lidah tetap kering. Bila orang
coba telah merasakan rasa pahit, memberi tanda dengan menunjukkan
jari.
4
5
2.3 HASIL PRAKTIKUM
BAB III
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil praktikum kepekaan lidah pada perempuan lebih tinggi
dibandingkan laki-laki, karena jumlah papilla pada setiap orang tidak sama
biasanya papilla perempuan lebih banyak dari pada papilla laki-laki. Orang yang
mampunyai papilla lebih banyak banyak papilla maka akan lebih peka terhadap
rasa ( Guyton & Hall, 2012).
Selain itu Menstruasi atau haid dapat mempengaruhi indra pengecapnya.
Menstruasi atau haid adalah perubahan fisiologis dalam tubuh perempuan yag
terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Menjelang
menstruasi, pada tubuh perempuan akan terjadi penurunan kadar hormon estrogen
dan sebaliknya akan terjadi peningkatan hormon progesteron. Kondisi seperti ini
5
Lokasi di lidah
Bahan
Perangsang
Rasa pengecap
Pinggir
dorsum
Pinggir Donsum
medialAnterior Lidah
Asin 1. 3.5% (L)
2. 0.5% (L)
3. 2.5% (P)
4. 0.75% (P)
1. 0.5% (L)
2. 1.5% (L)
3. 2.5% (P)
4. 1% (P)
1. 3.5% (L)
2. 1.5% (L)
3. 1.25% (P)
4. 0.75% (P)
Asam 1.1% (L)
2. 0.75% (L)
3.1% (P)
4. 0.5% (P)
1.1.25% (L)
2. 1% (L)
3. 1% (P)
4. 0.5% (P)
1.1.5% (L)
2. 0.75% (L)
3. 1% (P)
4. 2.5% (P)
Manis 1. 6% (L)
2. 4% (L)
3. 3% (P)
4. 2% (P)
1. 6% (L)
2. 4% (L)
3. 3% (P)
4. 4% (P)
1. 5% (L)
2. 4% (L)
3. 3% (P)
4. 2% (P)
6
mempengaruhi produksi hormon dalam otak, terutama hormon serotonin yaitu
hormon yang mengendalikan kestabilan emosi. Proses inilah yang menyebabkan
gejolak emosi sebagai bagian dari premenstruasi syndrome (PMS) yang mulai
dirasakan sejak 4-10 hari sebelum menstruasi. Wanita dalam keadaan PMS
cenderung mengalami stress dan kondisi emosi yang tidak stabil sehingga dapat
memicu tekanan darah menjadi lebih tinggi
( Guyton & Hall, 2012).
Pada masa menjelang menstruasi terjadi peningkatan progesteron yang
berpengaruh pada sensitivitas rasa. Peningkatan progesteron menyebabkan orang
tersebut menjadi lebih mudah merasakan pahit dan dengan penurunan hormon
estrogen menyebabkan orang tersebut lebih sulit merasakan manis. Tekanan darah
yang cenderung meningkat ini berakibat reseptor rasa asin mengalami gangguan.
Tekanan darah yang tinggi menyebabkan gangguan dalam penghantaran impuls
rasa asin ke otak sehingga kemampuan merasakan rasa asin berkurang pada
wanita yang sedang dalam masa premenstruasi. Saat menstruasi disebut sebagai
kondisi tidur dan dikeluarkannya dinding rahim dari tubuh. Hal ini disebabkan
berkurangnya kadar hormon reproduksi. Dampak yang paling nyata dari keadaan
ini adalah tubuh menjadi lemas sehingga perempuan yang sedang menstruasi
cenderung ingin tidur. Hal ini terjadi secara bertahap pada hari ke satu sampai hari
ke tujuh ( Guyton & Hall, 2012).
Setelah menstruasi, kadar hormon estrogen mengalami peningkatan.
Terjadi pada hari ke-7 sampai ke-13. Kemudian memasuki masa ovulasi, pada
masa ini kadar hormon estrogen dan progesteron sangat tinggi. Pada masa post-
menstruasi, kadar hormon estrogen meningkat dan hormon progesteron menurun.
Hal ini menyebabkan seorang perempuan yang ada pada fase ini akan cenderung
lebih mudah merasakan manis dan lebih sulit merasakan pahit ( Guyton & Hall,
2012).
Lidah adalah kumpulan dari banyak otot. Dilihat dari ukurannya, otot
lidah termasuk otot yang paling kuat pada tubuh kita. Otot-otot ini memiliki
arah yang berbeda-beda, itu sebabnya lidah kita sangat fleksibel dalam
bergerak ke segala arah. Otot lidah ada 2 jenis, otot intrinsik dan ekstrinsik.
Otot intrinsik membuat kita mampu mengubah-ubah bentuk lidah
6
7
(memanjang, memendek, membulat), sedangkan otot ekstrinsik lidah
membuat lidah dapat bergerak mengelilingi rongga mulut dan faring. permukaan
lidah bagian depan tertutup oleh selapis tonjol-tonjol yang disebut papillae.
Ada 4 jenis papillae, yaitu :
1. Filiform
2. Fungiform
3. Foliata
4. Vallatae, papillae terbesar, ada di cekungan berbentuk V di 1/3 lidah
bagian belakang ( Guyton & Hall, 2012).
Semua papilla tersebut memiliki kuncup pengecap, kecuali papilla
vallatae yang hanya berfungsi untuk membantu “memegang” makanan). Selain
berfungsi sebagai kuncup pengecap, papilla juga membantu untuk “memegang”
makanan. Manusia terlahir dengan kurang lebih 10.000 kuncup pengecap.
Namun seiring dengan bertambahnya usia, sebagian kuncup pengecapnya
mengalami atrofi /mati. Kuncup pengecap dapat membuat kita dapat
menentukan apakah suatu makanan berasa manis, asam, pahit atau asin ( Sloane
Ethel, 2003).
Fungsi lidah :
1) Untuk mengatur makanan di dalam mulut agar tercampur dg air liur dan
terkunyah dg baik.
2) Membantu menelan makanan.
3) Membantu mengucapkan kata-kata (Evelyn C. 2008).
Bagian- - bagian lidah :
1) Papilla yaitu tonjolan2 di permukaan lidah.
2) Syaraf pengecap yg terdapat di papilla.
3) Pangkal lidah peka terhadap rasa pahit.
4) Ujung lidah peka terhadap rasa manis.
5) Pinggir lidah peka terhadap rasa asam dan asin (Evelyn C. 2008).
Tiap kuncup pengecap tersusun dari sel-sel yang memiliki rambut
berukuran mikro yang sensitif, disebut mikrovilli. Rambut-rambut super mini
ini pada saat berkontak dengan makanan akan mengirimkan pesan ke otak, lalu
7
8
otak akan menerjemahkan sinyal yang diberikan tersebut dan menentukan rasa
dari makanan yang kita makan (Setiadi, 2007).
Rasa Manis
Beberapa jenis zat kimia yang menyebabkan rasa ini meliput i: gula,
glikol, alkohol, aldehida, keton, amida, ester, asam amino, asam sulfonat, asam
halogen, dan garam anorganik dari timah hitam dan berilium. Hampir semua zat
yang menyebabkan rasa manis merupakan zat kimia organik; satu-satunya zat
anorganik yang menimbulkan rasa manis merupakan garam-garam tertentu dari
timah hitam dan beryllium (Levine, 2011).
Rasa Pahit
Rasa pahit seperti rasa manis, tidak disebabkan satu jenis agen kimia,
tetapi zat-zat yang memberikan rasa pahit semata-mata hampir merupakan zat
organik. Pembagian kelas zat yang sering menyebabkan rasa pahit adalah: (1) Zat
organik rantai panjang yang berisi nitrogen, dan (2) alkaloid. Alkaloid terdiri dari
banyak obat yang digunakan dalam kedokteran seperti kuinin, kafein, striknin,
dan nikotin (Levine, 2011).
Rasa Asam
Rasa asam disebabkan oleh suatu golongan asam. Konsentrasi ion
hidrogen maupun intensitas sensasi rasanya kira-kira sebanding dengan logaritma
konsentrasi ion hidrogen. Oleh sebab itu,makin asam suatu makanan maka sensasi
rasa asamnya semakin kuat (Levine, 2011).
Rasa Asin
Rasa asin ditimbulkan oleh garam terionisasi terutama konsentrasi ion
sodium. Kualitas rasa asin sedikit berbeda dari satu garam dengan garam lainnya
karena beberapa jenis garam juga mengeluarkan rasa lain di samping rasa asin
(Levine, 2011).
8
9
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Terdapat perbedaan kepekaan rasa pada indra pengecap perempuan dan
laki-laki, Perempuan lebih peka terhadap rasa dibanding laki-laki, Karena
jumlah papilla pada setiap orang tidak sama biasanya papilla perempuan lebih
banyak dari pada papilla laki-laki. Orang yang mampunyai papilla lebih
banyak banyak papilla maka akan lebih peka terhadap rasa. Secara skema
dapat ditulis bahwa makanan dan minuman merangsang ujung syaraf
pengecap yg terdapat di papilla ( rangsang diteruskan ke otak, otak
memproses dan kita merasakan berbagai rasa pada makanan ). Tetapi tidak
9
10
seperti kelenjar saliva yang “istirahat” pada saat kita tidur sehingga
produksi saliva menurun, lidah tetap beraktivitas meskipun kita sedang tidur.
Lidah mendorong saliva ke tenggorokan supaya bisa ditelan. Hal ini
menguntungkan, karena kalau tidak di bantal akan terbentuk pulau-pulau
besar setiap kali kita tidur.
5.1. Saran
Dari pembuatan laporan ini diharapakan adanya keberlanjutan
untuk melakukanpenelitian lebih lanjut dengan percobaan yang lebih
mendetail dan serius mengenai indra perasa.
DAFTAR PUSTAKA
Guyton & Hall, 2012. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta EGC
Sloane Ethel,2003.Anatomi dan Fisiologi .jakarta .Buku Kedokteran EGC
Setiadi . 2007 . Anatomi dan fisiologi manusia. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Pearce, Evelyn C. 2008. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis, Jakarta: Gramedia pustaka utama.
Levine, H.. Loss of Taste & Smell Stinks. Available from : http://www.american-rhinologic.org/. Accessed : March, 26, 2011.
10