Isi Makalah ISBD

19
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beberapa waktu lalu Kalimantan Barat baru saja selesai melaksanakan Pemilu (Pemilihan Umum) untuk memilih pemimpin baru yang akan membangun Kalimantan Barat lima tahun kedepan. Tidak hanya Kalimantan Barat saja, akan tetapi Ibu Kota Jakarta juga telah memilih dan bahkan telah mendapati pemimpin baru yang akan membangun Ibu Kota. Ini merupakan contoh salah satu langkah yang dilakukan untuk mencari sosok seorang Pemimpin. Kepemimpinan kerap disoroti sebagai penyebab krisis multidimensi bangsa Indonesia. Pertanyaanya, apakah sesungguhnya yang menjadi masalah dengan kepemimpinan? apakah para elit pemimpin nasional kurang mampu dan terampil memimpin? Jikalau kepemimpinan disoroti dari aspek kompetensi dan kecakapan memimpin, yang menjadi bagian dari unsur kepemimpinan, hampir pasti, kita tidak kekurangan pemimpin-pemimpin yang mampu dan terampil. Aspek yang hilang dari ciri kepemimpinan itu ialah soal karakter 1

description

dsfdfdsf

Transcript of Isi Makalah ISBD

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Beberapa waktu lalu Kalimantan Barat baru saja selesai melaksanakan Pemilu (Pemilihan Umum) untuk memilih pemimpin baru yang akan membangun Kalimantan Barat lima tahun kedepan. Tidak hanya Kalimantan Barat saja, akan tetapi Ibu Kota Jakarta juga telah memilih dan bahkan telah mendapati pemimpin baru yang akan membangun Ibu Kota. Ini merupakan contoh salah satu langkah yang dilakukan untuk mencari sosok seorang Pemimpin.Kepemimpinan kerap disoroti sebagai penyebab krisis multidimensi bangsa Indonesia. Pertanyaanya, apakah sesungguhnya yang menjadi masalah dengan kepemimpinan? apakah para elit pemimpin nasional kurang mampu dan terampil memimpin? Jikalau kepemimpinan disoroti dari aspek kompetensi dan kecakapan memimpin, yang menjadi bagian dari unsur kepemimpinan, hampir pasti, kita tidak kekurangan pemimpin-pemimpin yang mampu dan terampil. Aspek yang hilang dari ciri kepemimpinan itu ialah soal karakter dan budaya. Meminjam perkataan Robert Greenleaf, seorang pemikir kepemimpinan, bahwa banyak pemimpin kita lebih memilih untuk menjadi kritikus dan ahli, daripada menjadi pemimpin sejati/berkarakter dan berbudaya. Sedangkan menurut Robbins (2002:163) Kepemimpian adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut Ngalim Purwanto (1991:26) Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa.Pengertian kepemimpinan, kalau dicermati memiliki banyak batasan. Namun, secara ringkas, Kepemimpinan itu terdiri dari unsur-unsur seperti: kompetensi, keterampilan dan karakter. Dalam bahasa Indonesia "pemimpin" sering disebut penghulu, pemuka, pelopor, pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja, tua-tua, dan sebagainya. Sedangkan istilah Memimpin digunakan dalam konteks hasil penggunaan peran seseorang berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara.

B. PermasalahanDari latar belakang di atas maka dirumuskan beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu :1. Bagaimana menjadi seorang pemimpin yang Berkarakter dan Berbudaya?2. Apa saja kriteria seorang pemimpin?3. Apa saja tugas seorang pemimpin?

C. TujuanSecara terperinci tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:1. Mahasiswa mampu menjadi seorang pemimpin yang berkarakter dan berbudaya2. Mahasiswa mengetahui kriteria seorang pememimpin3. Mahasiswa mengetahui tugas seorang pemimpin.

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pemimpin Yang Berkarakter dan Berbudaya

Karakter merupakan aktualisasi potensi dari dalam dan internalisasi nilai-nilai moral dari luar, Menjadi nilai instrinsik yang terpatri di dalam diri kita, Mewujud menjadi sistem daya dorong/ juang yang melandasi pemikiran, sikap, dan perilaku. Orang Yang berkarakter adalah orang yang memiliki daya dorong/ juang yang tinggi/ sangat tinggi untuk mewujudkan kebajikan yang diyakininya. Seorang pemimpin yang berkarakter, adalah seorang pemimpin yang mengedepankan hati nurani melandasi pemikiran, sikap dan perilakunya, serta memiliki daya dorong dan daya juang yang tinggi/ sangat tinggi untuk mewujudkan kebajikan yang diyakininya. Oleh sebab itu, seorang pemimpin yang berkarakter senantiasa menempa dirinya untuk memelihara dan meningkatkan keunggulan yang ada pada dirinya, serta konsisten dan konsekuen mengamalkan prnsip-prinsip, norma-norma kepemimpinan yang menjadi pedomannya. Dalam keadaan kritislah pemimpin yang berkarakter akan menonjol sikap kepemimpinannya dilihat dari keberaniannya untuk mengambil resiko yang sudah dipertimbangkannya, maupun kerelaannya untuk berkorban demi kepentingan yang lebih besar. Kualitas seorang pemimpin akan teruji pada saat dia harus mengambil suatu keputusan sebagai suatu pilihan dari berbagai alternatif pilihan, yang masing-masing alternatif pilihan mengandung resiko yang sama besar atau hampir sama besarnya (problem kepemimpinan).Pemimpin yang diharapkan oleh rakyatnya adalah seorang pemimpin yang selalu berada di garis depan.Dialah yang membuka jalan akan adanya perubahan. Perubahan terjadi apabila pemimpin itu memiliki jiwa kepemimpinan. Karakter kepemimpinan yang diharapkan bangsa dan negara adalah yang mampu mengantarkan anak bangsa dari ketergantungan (dependency) menuju kemerdekaan ( independency ), selanjutnya menuju kontinum maturasi diri yang komplit ke saling tergantungan (interdependency), memerlukan pembiasaan melalui contoh keteladanan perilaku para elite politik yang bergerak di eksekutif, yudikatif dan legislatif dalam taman sari demokrasi yang kondusif. Habitat yang dapat dijadikan persemaian karakter pemimpin itu antara lain harus dapat menumbuh suburkan dan mengembangkan perilaku dan sifat-sifat seperti :1. Kesadaran diri sendiri (self awareness) jujur terhadap diri sendiri dan terhadap oranglain, jujur terhadap kekuatan diri, kelemahan dan usaha yang tulus untuk memperbaikinya.2. Dasarnya seseorang pemimpin cenderung memperlakukan orang lain dalam organisasi atas dasar persamaan derajad, tanpa harus menjilat keatas menyikut kesamping dan menindas ke bawah. Diingatkan oleh Deepak Sethi agar pemimpin berempati terhadap bawahannya secara tulus.3. Memiliki rasa ingin tahu dan dapat didekati sehingga orang lain merasa aman dalam menyampaikan umpan balik dan gagasan-gagasan baru secara jujur, lugas dan penuh rasa hormat kepada pemimpinnya.4. Bersikap transparan dan mampu menghormati pesaing ( lawan politik ) atau musuh, dan belajar dari mereka dalam situasi kepemimpinan ataupun kondisi bisnis pada umumnya.5. Memiliki kecerdasan, cermat dan tangguh sehingga mampu bekerja secara professional keilmuan dalam jabatannya. Hasil pekerjaanya berguna bagi dirinya, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.6. Memiliki rasa kehormatan diri ( a sense of personal honour and personal dignity ) dan berdisiplin pribadi, sehingga mampu dan mempunyai rasa tanggungjawab pribadi atas perilaku pribadinya. Tidak seperti saat ini para pemimpin saling lempar ucapan pedas terhadap rekan sejawatnya yang berbeda aliran politiknya.7. Memiliki kemampuan berkomunikasi, semangat " team work ", kreatif, percaya diri, inovatif dan mobilitasSeth Godinseorang ahli perubahan dan kepemimpinan menyarankan7 sifat yang membuat pemimpin mampu menghadapi segala tantangan di abad 21 yaitu :1. Challenge-Tantangan.Pemimpin yang baik memberi tantangan kepada komunitas rakyatnya. Banyak hal yang bisa dijadikan tantangan, dan hanya pemimpin negara yang baik yang bisa membuat tantangan menjadi kenyataan. Terkadang terlalu tinggi menggantung standar juga akan berakibat tidak baik, hitunglah sumber daya dan keunggulan apa yang negara punyai.Baru kemudian tantangan atau target bisa dimulai dari sana.Ingat sukses yang besar dimulai dari sukses yang kecil-kecil.

2. Culture-Budaya.Pemimpin yang baik secara sadar menciptakan budaya. Budaya yang baik dan dapat dicontoh oleh rakyatnya. Budaya tepat waktu misalnya, bisa dimulai dari hal yang kecil, tidak terlambat saat memulai rapat, atau masuk kerja. Karena Budaya itu sendiri pasti selalu berhubungan dengan budi dan akal.

3. Curiosity-Ingin tahuPemimpin yang baik selalu ingin tahu. Ingin tahu apa yang dialami bawahannya Selalu bertanya untuk segala kemungkinan yang terbaik.Jika ada bawahannya mengeluhkan sesuatu hal, ia akan mengajarkan atau memberi contoh untuk mencari tahu apa yang mungkin bisa dilakukan sekaligus bersama-sama mencari jalan keluar. Bisa anda bayangkan bila bangsa kita dipimpin oleh presiden yang tidak ingin tahu penderitaan rakyatnya.

4. CharismaBerkarismaKarisma adalah hal yang wajib dimiliki oleh seorang pemimpin. Orang seperti bapak Soekarno, presiden pertama kita memang berkarisma, buat kita yang orang biasa, berharap mempunyai karisma seperti beliau nampaknya hanya mimpi. Semua pemimpin sebenarnya dengan gampang bisa mempunyai karisma, tergantung caranya memimpin.

5. Communicate-Berkomunikasi.Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Komunikasinya harus dua arah. Pemimpin yang baik berbicara dengan kita bukan berbicarakepada kita. Hal di atas merupakan sesuatu yang berbeda.Kedua istilah tersebut kelihatan sederhana.Namun terasa sekali bedanya. Seorang pemimpin negara yang baik mampu berbicara dengan rakyatnya. Tetapi pada saat yang sama pemimpin juga harus mampu menjadi pendengar yang baik, mau mengerti dan menempatkan harga diri, rasa kepercayaan serta itikad baik terhadap orang lain diatas segalanya.

6. Connect-Terhubung.Pemimpin yang baik selalu terkoneksi dengan semua orang.Dengan cepat orang lain bisa tahu apa yang sedang dikerjakan olehnya. Caranya bisa bermacam-macam dari berbicara didepan rapat mengenai apa yang dilakukannya, menulis di berbagai media tentang pemikiran-pemikirannya

7. CommitKomitmen..Pemimpin yang baik menaruh komitmen yang tinggi terhadap kesejahteraan dan perasaan orang-orang disekitarnya. Ada pepatah yang mengatakan bahwa kita tidak bisa menyenangkan semua orang, tapi pemimpin yang baik tahu apa masalah mendasar yang semua orang inginkan dan rasakan. Juga tidak melulu masalah sistem penggajian atau kesejahteraan. Tapi bagaimana sang pemimpin mampu memberikan komitmen yang jelas.Selain itu, seorang Pemimpin juga harus memiliki rasa tanggungjawab yang besar, berbicara tentang tanggung jawab pastilah menyangkut hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan alam ataupun manusia dengan lingkungan. Seseorang (pemimpin) mau bertanggung jawab karena ada kesadaran atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya bagi diri sendiri dan bagi kepentingan pihak lain. Sebagai makhluk berbudaya (beradab), manusia menilai dan karena itu menyadari atau mengerti bahwa perbuatan dan akbatnya bagi diri sendiri dan orang lain.Atas dasar hubungan dengan pihak lain, atau alam lingkungan, atau Tuhan, dapat dikenal dan diinventarisasi beberapa ragam/tipe tanggung jawab itu:1. Tanggung jawab kepada diri sendiri artinya setiap manusia dituntut untuk memenuhi kewajiban bagi dirinya sendiri dalam pengembangan kemandirian. Dengan demikian manusia dapat memecahkan masalah kemanusiaan mengenai dirinya. 2. Tanggung jawab kepada keluarga artinya manusia dituntut pengabdian dan pengorbanannya kepada keluarga demi tercipta keseimbangan, keselarasan, dan keserasian.3. Tanggung jawab kepada sesama manusia artinya manusia dituntut untuk bisa memenuhi kewajibannya dalam hubungan hidup bermasyarakat.4. Tanggung jawab kepada alam lingkungan artinya manusia dituntut untuk bisa memenuhi kewajibannya dalam menata, memelihara, dan melestarikan alam lingkungan dengan baik, teratur dan sehat.5. Tanggung jawab kepada Tuhan artinya manusia dituntut untuk bisa memenuhi kewajibannya atau pengabdiannya kepada Tuhan.Selain bertanggung jawab, seorang pemimpin juga dituntut untuk bisa adil atau tidak sewenang-wenang kepada diri sendiri maupun kepada pihak lain. Tidak sewenang-wenang dapat berupa keadaan yang Sama (seimbang), nilai bobot yang tidak berbeda, tidak berat sebelah, perlakuan yang sama, perlakuan kepada diri sendiri sama seperti perlakuan kepada pihak lain dan sebaliknya. Sifat adil inilah yang cenderung sangat sulit dimiliki oleh kebanyakan pemimpin yang ada, karena ego seorang manusia sangatlah tinggi.

B. Kriteria Seorang Pemimpin

Pimpinan yang dapat dikatakan sebagai pemimpin setidaknya memenuhi beberapa kriteria,yaitu :1. Pengaruh : Seorang pemimpin adalah seorang yang memiliki orang-orang yang mendukungnya yang turut membesarkan nama sang pimpinan. Pengaruh ini menjadikan sang pemimpin diikuti dan membuat orang lain tunduk pada apa yang dikatakan sang pemimpin. John C. Maxwell, penulis buku-buku kepemimpinan pernah berkata: Leadership is Influence (Kepemimpinan adalah soal pengaruh). Mother Teresa dan Lady Diana adalah contoh kriteria seorang pemimpin yang punya pengaruh.2. Kekuasaan/power : Seorang pemimpin umumnya diikuti oleh orang lain karena dia memiliki kekuasaan/power yang membuat orang lain menghargai keberadaannya. Tanpa kekuasaan atau kekuatan yang dimiliki sang pemimpin, tentunya tidak ada orang yang mau menjadi pendukungnya. Kekuasaan/kekuatan yang dimiliki sang pemimpin ini menjadikan orang lain akan tergantung pada apa yang dimiliki sang pemimpin, tanpa itu mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Hubungan ini menjadikan hubungan yang bersifat simbiosis mutualisme, dimana kedua belah pihak sama-sama saling diuntungkan.3. Wewenang : Wewenang di sini dapat diartikan sebagai hak yang diberikan kepada pemimpin untuk menenetapkan sebuah keputusan dalam melaksanakan suatu hal/kebijakan. Wewenang di sini juga dapat dialihkan kepada bawahan oleh pimpinan apabila sang pemimpin percaya bahwa bawahan tersebut mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik, sehingga bawahan diberi kepercayaan untuk melaksanakan tanpa perlu campur tangan dari sang pemimpin.4. Pengikut : Seorang pemimpin yang memiliki pengaruh, kekuasaaan/power, dan wewenang tidak dapat dikatakan sebagai pemimpin apabila dia tidak memiliki pengikut yang berada di belakangnya yang memberi dukungan dan mengikuti apa yang dikatakan sang pemimpin. Tanpa adanya pengikut maka pemimpin tidak akan ada. Pemimpin dan pengikut adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dan tidak dapat berdiri sendiri.

C. Tugas Seorang PemimpinMenurut James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah:1. Pemimpin bekerja dengan orang lain : Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, salah satu dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organjsasi sebaik orang diluar organisasi.2. Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan (akontabilitas): Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas menjalankan tugas, mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin bertanggung jawab untuk kesuksesan stafhya tanpa kegagalan.3. Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas : Proses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin hanya dapat menyusun tugas dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus dapat mendelegasikan tugas- tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin harus dapat mengatur waktu secara efektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif.4. Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual : Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual. Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat menguraikan seluruh pekerjaan menjadf lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain.5. Manajer adalah forcing mediator : Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator (penengah).6. Pemimpin adalah politisi dan diplomat: Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya.7. Pemimpin membuat keputusan yang sulit : Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.Sedangkan, menurut Henry Mintzberg, Peran Pemimpin adalah :1. Peran huhungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.2. Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.3. Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan, sumber alokasi, dan negosiator.

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan Berdasarkan penjelasan mengenai Pemimpim yang berkarakter dan berbudaya diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa :1. Seorang pemimpin yang berkarakter, adalah seorang pemimpin yang mengedepankan hati nurani melandasi pemikiran, sikap dan perilakunya, serta memiliki daya dorong dan daya juang yang tinggi/ sangat tinggi untuk mewujudkan kebajikan yang diyakininya.2. Pemimpin yang diharapkan oleh rakyatnya adalah seorang pemimpin yang selalu berada di garis depan.Dialah yang membuka jalan akan adanya perubahan. Perubahan terjadi apabila pemimpin itu memiliki jiwa kepemimpinan. 3. Karakter kepemimpinan yang diharapkan bangsa dan negara adalah yang mampu mengantarkan anak bangsa dari ketergantungan (dependency) menuju kemerdekaan ( independency ), selanjutnya menuju kontinum maturasi diri yang komplit ke saling tergantungan (interdependency).4. Seorang pemimpin memiliki tugas dan kriteria tertentu sehingga pantas dikatakan seorang pemimpin.5. Seorang pemimpin juga, harus memiliki sifat yang adil dan rasa tanggung jawab yang besar baik kepada diri sendiri, kepada keluarga, kepada sesama manusia , kepada alam lingkungan , dan kepada Tuhan.

B. SaranSaran yang dapat diberikan penulis adalah agar para Mahasiswa pada zaman sekarang mampu untuk menjadi seorang pemimpin yang berkarakter dan berbudaya, bertanggung jawab dan selalu bersikap adil sehingga bisa memajukan Indonesia dikemudian hari DAFTAR PUSTAKA

Robbins, Stephen P. 2002.Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta: Erlangga.Muhammad, Abdulkadir. 2011. Ilmu Sosial Budaya Dasar Edisi Revisi. Bandung: Citra Aditya BaktiPurwanto, M. Ngalim. 1991.Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Website :http://politik.kompasiana.com/2011/09/02/kepemimpinan-berkarakter/http://www.pesonagetar.com/online/kategori/berita-265-pemimpin-berkarakter.htmlhttp://kepemimpinan-fisipuh.blogspot.com/2009/03/pengertian-pemimpin-dalam-bahasa.htmlhttp://sosok.kompasiana.com/2012/09/10/tujuh-sifat-pemimpin-menurut-seth-godin/

Thoha, Miftah. 1983.Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: Rajawali Pers.Servant Leadeship atau Kepemimpinan Hambaoleh Meme Mery, SE, Trainer di PT PHILLIPS, Inc JKT.

1