Isi Laporan KKL Imigrasi Bali

41
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan salah satu bentuk kegiatan yang memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat secara nyata (real) yang mungkin belum atau bahkan tidak ditemukan di dunia kampus. KKL dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi dalam upayanya meningkatkan Misi dan Bobot pendidikan bagi mahasiswa/i-nya. Kuliah Kerja Lapangan ditujukan dengan maksud untuk meningkatkan relevansi Pendidikan Tinggi dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat akan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan di dasari dengan iman dan taqwa guna melaksanakan pembangunan yang tumbuh dan berkembang dengan pesat dewasa ini. Bagi mahasiswa/i, khususnya bagi mahasiswa/i Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang kegiatan KKL ini harus dirasakan sebagai pengalaman belajar yang benar-benar baru yang tidak di peroleh di dalam kampus, sehingga selesainya KKL mahasiswa akan memiliki wawasan guna bekal hidup dan bersosialisasi di tengah masyarakat pada saat melaksanakan pengabdian kepada bangsa dan Negara di kemudian hari. 1

description

Imigrasi Bali

Transcript of Isi Laporan KKL Imigrasi Bali

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangKuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan salah satu bentuk kegiatan yang memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat secara nyata (real) yang mungkin belum atau bahkan tidak ditemukan di dunia kampus. KKL dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi dalam upayanya meningkatkan Misi dan Bobot pendidikan bagi mahasiswa/i-nya.Kuliah Kerja Lapangan ditujukan dengan maksud untuk meningkatkan relevansi Pendidikan Tinggi dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat akan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan di dasari dengan iman dan taqwa guna melaksanakan pembangunan yang tumbuh dan berkembang dengan pesat dewasa ini.Bagi mahasiswa/i, khususnya bagi mahasiswa/i Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang kegiatan KKL ini harus dirasakan sebagai pengalaman belajar yang benar-benar baru yang tidak di peroleh di dalam kampus, sehingga selesainya KKL mahasiswa akan memiliki wawasan guna bekal hidup dan bersosialisasi di tengah masyarakat pada saat melaksanakan pengabdian kepada bangsa dan Negara di kemudian hari.Kegiatan KKL yang mengambil obyek instansi pemerintahan yakni Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar, Bali ini saya rasa sangat menunjang sekali untuk menambah ilmu serta teori hukum yang sebelumnya hanya didapat pada saat di bangku kuliah, khususnya bagi mahasiswa/i yang mengambil bidang peminatan Hukum Tata Negara (HTN) dan Hukum Administrasi Negara (HAN) di Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang.Oleh karena itu, dengan diselenggarakannya kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini, baik mahasiswa/i diharapkan mampu menerapkan teori yang telah dipelajari di bangku kuliah sebelumnya serta dapat mengaplikasikannya ke dalam dunia kerja yang akan berguna di kemudian hari.

1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan uraian di atas, rumusan masalah dalam membuat laporan kegiatan KKL ini dapat dirumuskan sebagai berikut:Mengobservasi bagaimanakah pelaksanaan pemberian Produk Unggulan dalam Pelayanan Surat Perjalanan Republik Indonesia (SPRI) di Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar.1.3 Tujuan KKLMaksud dari pembuatan laporan KKL ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pemberian Produk Unggulan dalam Pelayanan Surat Perjalanan Republik Indonesia (SPRI) di Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar.Adapun tujuan yang ingin penulis capai dalam pembuatan laporan KKL ini antara lain:1. Untuk mengetahui aspek pelayanan dalam pembuatan Surat Perjalanan Republik Indonesia (SPRI) di Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar.2. Untuk mengetahui Prosedur Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia (SPRI) di Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar.1.4 Manfaat KKLHasil laporan KKL memiliki manfaat yang bersifat teoritis dan praktis. Adapun manfaat dari pembuatan Laporan KKL ini adalah:

1. Kegunaan bagi penulis, dari hasil Laporan KKL ini diharapkan bermanfaat bagi penulis untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan di bidang administrasi pemerintahan terutama pelaksanaan pemberian Produk Unggulan dalam Pelayanan Surat Perjalanan Republik Indonesia (SPRI) di Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar. 2. Kegunaan teoritis, dari hasil Laporan KKL ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi ilmu Hukum Administrasi Negara (HAN) khususnya bagi ilmu administrasi pemerintahan serta dapat dijadikan bahan acuan untuk masa yang akan datang bagi yang melaksanakan laporan KKL mengenai pembahasan tentang bagaimana pelaksanaan pemberian Produk Unggulan dalam Pelayanan Surat Perjalanan Republik Indonesia (SPRI) di Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar.3. Kegunaan praktis, dari hasil laporan KKL ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai sarana membandingkan antara teori yang didapat saat perkuliahan dan praktek dilapangan.BAB II

DESKRIPSI OBYEK KKL

2.1 Gambaran Umum Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar

2.1.1 Sejarah Kantor Imigrasi Kelas I DenpasarKeimigrasian di Indonesia sudah ada sejak jaman kolonial Belanda namun secara historis pada tanggal 26 Januari 1950 untuk pertama kalinya diatur langsung oleh pemerintah Republik Indonesia dan diangkat Mr. Yusuf Adiwinata sebagai Kepala Jawatan Imigrasi berdasarkan Surat Penetapan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Serikat No. JZ/30/16 tanggal 28 Januari 1950 yang berlaku surut sejak tanggal 26 Januari 1950.

Setelah adanya penyerahan kedaulatan RI tepatnya tanggal 26 Januari 1950 Instansi Imigrasi dibentuk dengan sebutan Jawatan Imigrasi dibawah Departemen Kehakiman yang beralamat di Jakarta Jalan Teuku Umar Nomor 1. Saat itu pula Kantor Cabang Imigrasi dibentuk sebanyak 14 unit antara lain Medan, Tanjung Pinang, Tanjung Balai Karimun, Bagan Siapi Api, Jambi, Pontianak, Singkawang, Pangkal Pinang, Palembang, Semarang, Surabaya, Makassar, Kupang dan Denpasar.

Namun pada saat itu Kantor Imigrasi Denpasar belum punya gedung sendiri masih menempati gedung pemerintah Daerah Provinsi Bali di Jalan Veteran Denpasar. Pada tanggal 3 April 1953 Kantor Imigrasi Denpasar menempati bangunan baru di jalan Pulau Nias No. 1 Denpasar sampai tahun 1982. Kemudian barulah pada tahun 1983 Kantor Imigrasi Denpasar pindah lagi ke Jalan D.I Panjaitan Niti Mandala Renon Denpasar (bekas Gedung Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Denpasar) sampai dengan sekarang ini.Lebih jelasnya Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar beralamat di Jalan D.I Panjaitan Renon Denpasar, Bali dengan nomor kontak (telepon) 0361-227828 dan faksimile (fax) 244340. Selain itu website yang dapat diakses melalui www.imigrasidenpasar.org

2.1.2 Struktur Organisasi Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar

Seperti organisasi pada umumnya, di Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar, Bali terdapat struktur organisasi yang diperjelas dengan gambar yang disajikan dibawah ini sebagai berikut:

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Kantor Imigrasi Kelas I DenpasarDan untuk pembagian tugas pokok dan fungsi dari masing-masing seksi akan dijelaskan sebagai berikut:1) Sub Bagian Tata UsahaKepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tatausaha dan rumah tangga Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi:

Melakukan urusan kepegawaian; Melakukan urusan keuangan; Melakukan urusan surat menyurat, dan perlengkapan rumah tangga Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar. Sub Bagian Tata Usaha terdiri dari:a. Kepala Urusan Kepegawaian

Melakukan urusan kepegawaian dilingkungan Kantor Imigrasi yang bersangkutan.b. Kepala Urusan Umum

Melakukan urusan surat menyurat perlengkapan dan rumah tangga di lingkungan Kantor Imigrasi yang bersangkutan.c. Kepala Urusan Keuangan

Melakukan urusan keuangan Kantor Imigrasi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2) Seksi Lalu Lintas KeimigrasianSeksi lalu lintas keimigrasian bertugas untuk melakukan kegiatan Keimigrasian di bidang lalu lintas Keimigrasian.Selain itu mempunyai fungsi: Melakukan pemberian dokumen perjalanan, ijin berangkat dan ijin kembali; Melakukan pemberian perijinan dibidang lintas batas, ijin masuk keluar dan fasilitas keimigrasian. Seksi Lantaskim terdiri dari:a. Sub Seksi Perijinan Keimigrasian

Melaksanakan dan bertanggung jawab pada sub seksi perijinan, menerima permohonan paspor dan melanjutkan berkas permohonan ke alur kerja sesuai dengan SOP.b. Sub Seksi Lintas Batas KeimigrasianMelaksanakan dan bertanggung jawab terhadap tempat pemeriksaan Imigrasi, memberi ijin masuk, ijin bertolak dan clearance terhadap awak kapal dan penumpang yang masuk dan keluar wilayah Indonesia.3) Seksi Status KeimigrasianMempunyai tugas melakukan urusan status keimigrasian sesuai peraturan perundang-undangan. Untuk menyelenggarakan tugas Seksi Status Keimigrasian mempunyai fungsi:

Melakukan penentuan status keimigrasian bagi orang asing yang berada di wilayah Indonesia

Melakukan penelitian terhadap kebenaran bukti-bukti status kewarganegaraan seseorang.

Seksi Statuskim terdiri dari:a. Sub Seksi Penentuan Status Keimigrasian

Melakukan penentuan status keimigrasian bagi orang asing yang berada di wilayah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Sub seksi Penelahan Status Keimigrasian

Melakukan penelaahan status kewarganegaraan pemohon yangmengajukan permohonan dalam rangka pewarganegaraan sesuaidengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

4) Seksi Informasi dan Sarana Komunikasi KeimigrasianMempunyai tugas melakukan penyebaran dan pemantauan informasi serta pengelolaan sarana komunikasai Keimigrasian di lingkungan Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dan untuk melaksanakan tugas tersebut Seksi Inforkim mempunyai fungsi: Melakukan pengumpulan, analisis data, evaluasi, penyajian informasi dan penyebarannya untuk penyelidikan Keimigrasian;

Melakukan pemeliharaan, pengamanan dokumen Keimigrasian dan penggunaan serta pemeliharaan sarana komunikasi.Seksi Infokim terdiri dari:a. Sub Seksi Informasi

Melakukan penyebaran dan pemanfaatan informasi mengenai WNI dan WNA dalam rangka kerjasama tukar menukar informai untuk pengamanan teknis operasional keimigrasian.

b. Sub Seksi Komunikasi

Melakukan pemeliharaan dan pengamanan dokumentasi keimigrasian serta penggunaan dan pemeliharaan sarana komunikasi.

5) Seksi WasdakimMempunyai tugas melakukan pengawasan dan penindakan Keimigrasian terhadap orang asing di lingkungan Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Untuk menyelenggarakan tugas seksi Wasdakim mempunyai fungsi:

Melakukan pemantauan terhadap pelanggaran perijinan Keimigrasian dan mengadakan kerjasama antar instansi di bidang pengawasan orang asing;

Melakukan Penyidikan dan Penindakan terhadap pelanggaran Keimigrasian.

Seksi Wasdakim terdiri dari:

a. Sub Seksi Pengawasan Keimigrasian

Melakukan pemantauan terhadap pelanggaran perizinan keimigrasian dan mengadakan kerjasama antar instansi dibidang pengawasan orang asing.

b. Sub Seksi Penindakan KeimigrasianMelakukan tugas penyidikan dan penindakan, pencegahan dan penangkalan, penampungan sementara dan perawatan orang asing yang belum dapat dipulangkan, pemulangan dan pengusiran terhadap pelanggaran keimigrasian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2.1.3 Profil Singkat, Visi dan Misi Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar1) Profil Singkat

Kantor Imigrasi Denpasar terletak pada daerah yang sangat strategis yaitu 11 KM dari Bandara Internasional Ngurah Rai dan berada di Pusat kota yang sangat mudah dijangkau dari berbagai kabupaten yang menjadi wilayah kerja Kantor Imigrasi Denpasar. Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar berada di Lingkungan Kantor Daerah Propinsi Bali yaitu tepatnya di Jalan D.I. Panjaitan Renon Denpasar.

Berdasarkan kondisi wilayah yang demikian maka kantor Imigrasi Kelas I Denpasar yang dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya mempunyai posisi yang sangat strategis dalam memberikan kontribusinya terhadap Pembangunan Daerah maupun Pembangunan Nasional. Pelaksanaan tugas Kantor Imigrasi Denpasar meliputi Pendaratan laut dan pelayanan di Kantor yang dari tahun ke tahun terus meningkat karena meningkatnya wisatawan manca Negara yang datang ke Indonesia khususnya pulau Bali dan makin meningkatnya pula pelayanan jasa keimigrasian pada masyarakat.

Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar sebagai unit pelaksana teknis sesuai Keputusan Menteri Nomor : M.03.PR.07.04 Tahun 1991 mempunyai wilayah kerja 8 (delapan) Kabupaten plus 1 (satu) Kodya minus Kecamatan Kuta.

Sejak berdirinya Kantor Imigrasi Kelas II Singaraja tanggal 04 Juli 2003 maka wilayah kerja Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar berkurang menjadi 5 (lima) Kabupaten plus 1 (satu) Kodya minus Kecamatan Kuta. Sedangkan Kantor Imigrasi Kelas II Singaraja mewilayahi Kabupaten Karangasem, Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Jembrana.

Adapun Wilayah Kerja Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar meliputi:a. Kodya Denpasar;b. Kabupaten Badung;

c. Kabupaten Tabanan;

d. Kabupaten Gianyar;

e. Kabupaten Bangli;

f. Kabupaten Klungkung; dang. TPI (Tempat Pemeriksaan Imigrasi) Benoa.

Gambar 2.2 Peta Wilayah Kerja Kantor Imigrasi Kelas I

Denpasar2) Visi dan Misi

Kantor imigrasi sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di bidang Keimigrasian merupakan satu instansi modern yang ikut serta mengikuti perubahan kondisi sosial masyarakat yang menuntut terciptanya good governance dan reformasi birokrasi, maka Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar mempunyai Visi dan Misi antara lain sebagai berikut:VISI : Masyarakat Memperoleh Kepastian HukumMISI : Melindungi Hak Asasi Manusia

Kemudian di dalam menjalankan tugasnya Pegawai Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar juga menjunjung Tata Nilai sebagai berikut:a. Kepentingan Masyarakat;b. Integritas;c. Responsif;d. Akuntabel; dane. Profesional.

Selain itu dalam menjalankan tugasnya juga mempunyai sasaran yang akan dicapai antara lain sebagai berikut: Menyelenggarakan pelayanan keimigrasian yang cepat, tepat dan transparan dengan memanfaatkan teknologi informasi yang modern; Meningkatkan kemampuan SDM dalam rangka pemberian pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat serta mengedepankan nilai-nilai dasar martabat dan hak asasi manusia; Mendeteksi secara dini pelanggaran Keimigrasian yang akan timbul sebagai ancaman dan gangguan berupa kejahatan guna terlaksananya pembangunan nasional; Membangun dan mengembangkan kerjasama dengan instansi terkait di bidang pengawasan dan masyarakat dalam upaya penegakan hukum Keimigrasian. 2.1.4 Aspek Pelayanan Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar

Didalam memberikan pelayanannya terhadap masyarakat Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar mempunyai beberapa layanan yang disediakan antara lain:1) Pembuatan Paspor RI;

Syarat yang yang harus dipenuhi dalam pembuatan paspor antara lain:

a. Mengisi formulir permohonan secara lengkap dengan huruf cetak dan tinta hitamb. Melampirkan bukti domisili (Asli dan Fotokopi), yang terdiri dari:1. Kartu Tanda Penduduk (*wajib)2. Resi Kartu Tanda Penduduk3. Keterangan domisili dari kecamatan4. Kartu Keluarga bagi daerah yang mengeluarkan KK (*wajib)c. Melampirkan bukti Identitas Diri (Asli dan Fotokopi) (*minimal pilih salah satu), yang terdiri dari:1. Akte Kelahiran/Surat Kenal Lahir2. Akte Perkawinan/Surat Nikah3. Ijazah4. Surat Baptis5. Surat keterangan lain yang dikeluarkan oleh pemerintahd. Surat Ganti Nama (*untuk WNI keturunan) 1. Keputusan Presidium Kabinet2. Keputusan Menteri Kehakiman RI3. Keputusan Pengadilan Negerie. Ijin instansi bagi PNS, ABRI dan KepolisianBiaya pembuatan paspor sudah diatur Peraturan Pemerintah yaitu PP Nomor 38 Tahun 2009. Berdasarkan aturan tersebut, biaya pembuatan Paspor / SPRI (Surat Perjalanan Republik Indonesia) adalah sebagai berikut:

Biaya Buku SPRI 48 HalamanRp.200.000,-

Biaya Buku SPRI 24 HalamanRp.50.000,-

Paspor 24 baru untuk TKI yg blm pernah terikat kontrak kerjaRp.0,-

Biaya FotoRp.55.000,-

Biaya Sidik jariRp.0,-

Tabel 2.1 Biaya Pembuatan Paspor/SPRI

2) Pergantian Paspor RI;Pergantian Paspor baru dapat dilakukan jika habis masa berlakunya dan/atau hilang.1. Paspor habis berlaku/penuha. Persyaratan sama dengan permohonan paspor baru;

b. Melampirkan paspor lama2. Paspor Hilang/Rusaka. Melampirkan Surat Keterangan Hilang dari Kepolisian setempat bagi yang paspornya hilang;

b. Pemohon melapor ke Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian untuk memberikan keterangan tentang kerusakan atau kehilangan paspor yang dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP);

c. Berkas yang bersangkutan akan diteruskan ke Divisi Keimigrasian Kanwil Departemen Hukum dan HAM untuk mendapatkan keputusan;

d. Keputusan Divisi Keimigrasian dapat berupa persetujuan atau penolakan atau penundaan;

e. Apabila permohonan penggantian disetujui, persyaratan dan proses penyelesaian dapat dilaksanaan seperti permohonan paspor baru.

Berikut rincian biaya yang dibutuhkan untuk penggantian paspor:Paspor 48 Halaman Penggantian Rusak

- karena KelalaianRp.400.000,-

- karena bencana alamRp.200.000,-

Paspor 24 Halaman Penggantian Rusak

- karena KelalaianRp.100.000,-

- karena bencana alamRp.50.000,-

Tabel 2.2 Biaya Penggantian Paspor3) Pemberian Ijin Kunjungan bagi Warga Negara Asing;Syarat yang yang harus dipenuhi dalam pemberian ijin kunjungan bagi WNA antara lain:1. Permohonan perpanjangan Ijin Kunjungan diajukan oleh orang asing yang bersangkutan dan atau sponsornya, 7 (tujuh) hari sebelum tanggal berakhir Ijin Kunjungan kepada Kepala Kantor Imigrasi Setempat, dengan mengisi formulir yang telah ditentukan;2. Surat sponsor dan jaminan yang ditujukan kepada Kepala Kantor Imigrasi;3. Identitas Sponsor (KTP);

4. Foto copy dan asli dari Paspor kebangsaan atau dokumen perjalanan serta bukti Ijin Kunjungan yang sah dan berlaku;

5. Mempunyai tiket kembali (Return Ticket) atau tiket untuk melanjutkan ke negara lain;

6. Tidak termasuk dalam daftar cegah-tangkal;

7. Pas Foto berwarna terbaru ukuran 3 x 4 sebanyak 4 buah;

8. Untuk perpanjangan ketiga sampai dengan kelima, melampirkan bukti pendaftaran orang asing (POA) dari Kantor Imigrasi yang berwenang.4) Pemberian Ijin Tinggal Terbatas bagi Warga Negara Asing;Syarat yang yang harus dipenuhi dalam pemberian ijin tinggal terbatas bagi WNA antara lain:1. Persyaratan umum:a. Surat permintaan dan jaminan;b. Riwayat hidup, pekerjaan dan pendidikan orang asing tsb;c. Fotocopy dan asli paspor yg masih berlaku;d. Pas foto berwarna 2 x 3cm sebanyak 2 lembar;e. Membayar biaya administrasi.2. Persyaratan khusus :a. Rekomendasi instansi terkait;

b. Bagi isteri/suami/anak malampirkan surat yang diperlukan.5) Pemberian Ijin Tinggal Tetap bagi Warga Negara Asing.Pemberian ijin tinggal tetap bagi WNA dapat diberikan kepada orang asing, apabila diajukan penjaminnya sekurang kurangnya 2 tahun berturut-turut berada di Indonesia dalam rangka :1. Menanamkan modal;

2. Tenaga ahli langka;

3. Pimpinan tertinggi perusahaan;

4. Tugas rohaniawan;

5. Bergabung dgn isteri/suami WNI;

6. Bergabung dgn ortu bagi anak sah pemegang paspor asing seorang WNI;

7. Bergabung dgn suami/isteri ITAP;

8. Bergabung dgn urto ITAP bagi anak , 18 th dan belum nikah;

9. Memperoleh kembali berdasarkan UU no.12 Th. 2006;

10. Wisatawan lanjut usia.Berikut ini perincian biaya ijin tinggal warga negara asing adalah sebagai berikut:

Ijin KunjunganRp.250.000,00

Ijin Tinggal Terbatas ( Baru / Perpanjangan )

- saat kedatanganRp.350.000,00

- berlaku 6 bulanRp.350.000,00

- berlaku 1 tahunRp.700.000,00

- berlaku 2 tahunRp.1.200.000,00

- foto pemohon ITASRp.55.000,00

Exit Re-Entry Permit (ERP)Rp.200.000,00

Multiple Exit Re-Entry Permit (MERP) 6 bulanRp.600.000,00

Multiple Exit Re-Entry Permit (MERP) 1 tahunRp.1.000.000,00

Multiple Exit Re-Entry Permit (MERP) 2 tahunRp.1.750.000,00

Tabel 2.3 Biaya Ijin Tinggal WNA

2.1.5 Fasilitas yang Dimiliki Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar Dalam menunjang pelaksanaan Kegiatan atau Tugas Operasional, Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar telah didukung oleh sarana dan prasarana yang cukup memadai seperti halnya: Tersedianya perangkat komputer; Telah mempunyai ganset; Tersedianya Air Conditioner (AC); Adanya mobil Dinas; Adanya kendaraan Dinas dan sarana lainnya yang dapat menunjang kegiatan operasional Kantor. Saat ini Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar melaksanakan Proses penghapusan barang Inventaris Kantor karena kondisinya telah rusak atau tidak bisa dipergunakan lagi dan masa pengadaannya sudah lebih dari 10 tahun. Sampai saat ini masih dalam proses persetujuan dari pusat. Ruang wasdakim terpisah tempatnya dengan ruang pelayanan karena ada ruang karantina untuk para deteni Imigrasi. Kondisi Bangunan Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar saat ini kurang maksimal untuk tingkat pelayanan saat ini karena ruanggannya terlalu rendah sehingga ruang tunggu kelihatan gelap dan sempit. 2.1.6 Deskripsi Fisik Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar

Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar berdiri dan dibangun diatas tanah seluas 2.688 m2 (meter persegi) yang mana bangunannya terdiri dari 2 (dua) lantai. Lantai 1 dipergunakan untuk ruangan pelayanan baik untuk pelayanan WNI maupun Pelayanan WNA serta dipergunakan untuk ruang Ketata Usahaan dan Lantai 2 dipergunakan untuk ruang Kearsipan. Selain itu Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar dilengkapi dengan Musholla yang berada di Lantai 2.

2.1.7 Bentuk Kerjasama Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar

Bentuk kerjasama Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar dilakukan dengan beberapa Instansi Pemerintahan antara lain:1) Kejaksaan Republik Indonesia;

2) Kepolisian Negara Republik Indonesia;

3) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK); dan

4) Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu).2.2 Gambaran Umum Pelayanan Surat Perjalanan Republik Indonesia di Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar

2.2.1 Aspek Pelayanan Surat Perjalanan Republik Indonesia dengan

Produk Unggulan Didalam memberikan pelayanannya terhadap penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia, pada Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar mempunyai produk unggulan untuk memberikan pelayanan yang terbaik antara lain:

1) Sistem Antrian telah Memakai Sistem Antrian Elektronik dengan Menggunakan Aplikasi Antrian Dalam proses penerbitan paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar, sistem antrian pelayanan telah menggunakan sistem antrian elektronik dengan pemisahan bagian antrian tertentu yaitu: pemisahan antara pemohon langsung dengan pemohon travel agent. Kemudian juga dilakukan pemisahan antrian untuk alur kerja penyerahan permohonan, pembayaran, foto, dan wawancara. Kemudian pola antrian yang digunakan adalah First In First Out (FIFO), yaitu pemohon yang datang terlebih dahulu otomatis akan dilayani lebih dulu oleh petugas. Hal tersebut telah berjalan dengan baik sesuai dengan yang diinginkan oleh masyarakat. 2) Paspor Selesai dalam 4 Hari Kerja Standar Operasional Prosedur tentang pelaayanan paspor telaah diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor: IMI-891.GR.01.01 Tahun 2008 tentang Standar Operasional Prosedur Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia.Dalam SOP tersebut telah ditetapkan urutan alur kerja proses, dan waktu proses penerbitan paspor. Saat ini SOP Surat Perjalanan Republik Indonesia telah dilaksanankan dengan baik oleh petugas pada Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar, yang dengan memberikan kepastian waktu berupa permohonan paspor selesai dalam waktu 4 hari sejak penerimaan permohonan.

3) Adanya Customer Care Dalam rangka mengoptimalisasi pelayanan kepada masyarakat, Kantor Imigrasi telah membentuk petugas customer care yang setiap hari bertugas di ruangan tunggu pemohon. Petugas customer care mempunyai tugas memberikan nomer antrian pemohon, memberikan bantuan informasi tata cara, waktu, biaya dan persyaratan pelayanan keimigrasian pada masyarakat yang datang ke Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar. Customer care dilengkapi dengan komputer yang bisa mengakomodasi fitur pencarian berkas permohonan dan sejauh mana tahapan proses pelayanan tersebut. Kemudian di meja customer care juga disediakan brosur permohonan dan lembar Indeks Kepuasan Masyarakat yang harus diisi oleh pemohon dan kemudian dikembalikan kepada petugas.

4) Adanya Papan Informasi Informasi tentang prosedur, tata cara, persyaratan dan biaya proses permohonan paspor telah dituangkan dalam papan informasi yang dipasang secara jelas pada ruang tunggu pemohon, serta dilakukan pencetakan secara berkala dalam brosur permohonan yang diberikan secara cuma-cuma pada meja customer care serta terdapat layar sentuh Informasi Permohonan Keimigrasian WNI yang dapat memberikan informasi secara elektronik.

5) Adanya Banner Telah dilakukan pemasangan banner yang berisi himbauan kesediaan sarana informasi masyarakat yang dapat disampaikan langsung ke Inspektorat Jenderal, sesuai dengan lampiran Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor M.HH-01.PW.02.03 Tahun 2011 tentang Pedoman Penetapan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. 6) Kotak Pengaduan Dalam rangka mengikutsertakan masyarakat dalam membentuk pelayanan yang lebih baik, Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar telah menyediakan Kotak Pengaduan bagi masyarakat yang disediakan di ruang tunggu untuk pengaduan berupa surat menyurat, kemudian untuk keluhan secara surat elektronik disediakan sarana pengaduan via e-mail melalui alamat [email protected] dan untuk menindaklanjuti pengaduan dimaksud telah dibentuk tim pengaduan yang dibentuk oleh Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar, yang bertugas menangani laporan pengaduan yang masuk, menindaklanjuti dan melaporkan kegiatan dimaksud kepada Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar secara berkala. 7) Website Khusus Kantor Imigrasi DenpasarGuna mendukung pelayanan Keimigrasian yang maksimal dan dalam rangka mendukung penetapan Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar sebagai Wilayah Bebas Korupsi, telah diciptakan web khusus atau situs internet Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar yang dapat di akses melalui www.imigrasi-denpasar.org atau www.imigrasi.go.id yang dapat mengakomodasi pelayanan paspor dan ijin tinggal secara online. Kemudian dalam rangka pelayanan berbasis Hak Asasi Manusia telah di sediakan loket-loket khusus untuk kelompok rentan (lansia dan disable person). Serta disediakan loket khusus jemaah haji regular dan loket khusus permohonan online. 8) Adanya Kounter Khusus untuk Kelompok Rentan Guna memperlancar proses pelayanan SPRI untuk manula dan orang cacat disediakan loket khusus agar mempermudah bagi mereka dalam pengajuan SPRI/Paspor.

2.2.2 Prosedur Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik

Indonesia di Kantor Imigrasi Kelas I DenpasarProsedur dalam Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia (SPRI) dilakukan di kantor Imigrasi dengan melalui beberapa tahapan, antara lain:1) Tahapan Pengisian Formulira. Pemohon atau yang diberi kuasa mengisi formulir sesuai dengan kolom yang telah ditentukan;b. Dalam hal permohonan SPRI diajukan melalui website, yang selanjutnya disebut pra permohonan, pemohon atau yang diberi kuasa wajib mengisi formulir elektronik dan memindai persyaratan, serta mencetak tanda bukti pra permohonan.2) Tahapan Antriana. Pemohon mengambil nomor antrian elektronik atau manual pada Kantor Imigrasi atau Sub Direktorat Dokumen Perjalanan TKI sesuai tahapan proses;b. Mesin antrian akan memanggil secara otomatis dan menampilkan nomor antrian pada layar monitor atau petugas loket memanggil pemohon sesuai nomor antrian.3) Tahapan Pengajuan Permohonan SPRIa. Permohonan SPRI diajukan kepada petugas loket pada Kantor Imigrasi atau Sub Direktorat Dokumen Perjalanan TKI oleh pemohon atau yang diberi kuasa;b. Dalam hal permohonan diajukan melalui website, pemohon atau yang diberi kuasa wajib menyerahkan tanda bukti pra permohonan.c. Petugas loket menerima dan memeriksa kebenaran persyaratan asli yang dibawa oleh pemohon atau yang diberi kuasa;d. Petugas loket menolak permohonan dan memberikan bukti penolakan sesuai ketentuan yang berlaku, apabila ditemukan rincian biodata sama dengan daftar pencegahan;e. Petugas loket memberikan tanda terima kepada pemohon yang telah memenuhi persyaratan.4) Tahapan Pembayaran Tarif Keimigrasiana. Bendahara penerima pada Kantor Imigrasi atau pada Sub Direktorat Dokumen Perjalanan TKI menerima pembayaran tarif keimigrasian sesuai ketentuan yang berlaku;b. Bendahara penerima mencetak serta memberikan tanda terima pembayaran.5) Tahapan Pengambilan Foto Wajah dan Sidik Jaria. Pemohon wajib datang pada saat pengambilan foto wajah dan sidik jari;

b. Petugas Imigrasi melakukan pengambilan foto wajah dan sidik jari terhadap pemohon sesuai dengan nomor antrian pada tanda terima pembayaran;

c. Petugas Imigrasi melakukan pengambilan foto wajah pemohon dalam posisi menghadap ke depan lensa kamera;

d. Petugas Imigrasi melakukan pengambilan sepuluh sidik jari tangan pemohon, dimulai dari jempol kanan, telunjuk kanan, tengah kanan, manis kanan, kelingking kanan dilanjutkan dengan jempol kiri, telunjuk kiri, tengah kiri, manis kiri dan kelingking kiri;

e. Petugas Imigrasi membuat catatan pada kolom petugas dalam hal: Terdapat kelainan pada jari pemohon; dan Sidik jari telah dilakukan berulang kali, namun sistem belum dapat mendeteksi sidik jari pemohon.

f. Petugas Imigrasi tidak perlu mengambil sidik jari bagi anak yang berusia dibawah 3 (tiga) tahun dengan membuat catatan pada kolom petugas.6) Tahapan Wawancaraa. Pemohon wajib datang dengan menunjukkan dokumen asli sebagai persyaratan pada saat proses wawancara;

b. Petugas wawancara melakukan penelitian tentang kelengkapan dokumen persyaratan asli, serta menuangkan hasil penelitian pada kolom catatan petugas dan formulir yang telah disediakan;

c. Petugas wawancara wajib memasukkan data alamat lengkap (Kecamatan, Kota/Kabupaten, Provinsi) dan bilamana diperlukan memasukkan data alamat lain yang bisa dihubungi selain alamat pada KTP;

d. Petugas wawancara mencetak biodata pemohon, selanjutnya pemohon menandatangani hasil pencetakan dan blangko SPRI;

e. Petugas wawancara dapat menangguhkan proses selanjutnya apabila pada hasil penelitian ditemukan kecurigaan tentang identitas dan jati diri pemohon untuk dilakukan penelitian lebih lanjut dan apabila hasil penelitian lanjutan terbukti adanya pelanggaran keimigrasian maka permohonannya dapat ditolak dengan membuat keterangan pada kolom catatan petugas.7) Tahapan Identifikasi Foto Wajah dan Sidik Jaria. Petugas wawancara mengirim data foto wajah dan sidik jari serta identitas diri ke Pusat Data Keimigrasian (Pusdakim) untuk dilakukan identifikasi;

b. Sistem identifikasi pada Pusdakim secara otomasi akan memberikan jawaban kepada Kantor Imigrasi atau Sub Direktorat Dokumen Perjalanan TKI berupa persetujuan atau tindak lanjut;

c. Dalam hal proses identifikasi foto wajah dan sidik jari jika ditemukan duplikasi maka Kepala Kantor Imigrasi atau Kepala Sub Direktorat Dokumen Perjalanan TKI atau pejabat yang diberi wewenang, melakukan pemeriksaan yang dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan dan Berita Acara Pendapat untuk selanjutnya dilakukan proses sesuai dengan peraturan perundang-undangan.8) Tahapan Pencetakan SPRIa. Petugas yang diberi wewenang, melakukan pencetakan halaman biodata pemohon dan halaman catatan resmi/official notes, serta halaman;

b. Pengesahan/endorsements (jika diperlukan) setelah mendapat persetujuan identifikasi foto wajah dan sidik jari dari Pusdakim, dan melakukan laminasi blangko SPRI;

c. Petugas yang diberi wewenang, melakukan uji kualitas pencetakan dan laminasi, dalam hal ditemukan cacat produksi maka dilakukan penggantian blanko SPRI tanpa dikenakan tarif.

9) Tahapan Perubahan Data Pemegang SPRI

Dalam hal terjadi perubahan data pemegang SPRI yang meliputi perubahan alamat, penambahan atau perubahan nama dan/atau perubahan pekerjaan dapat dilakukan disetiap Kantor Imigrasi atau Sub Direktorat Dokumen Perjalanan atau Sub Direktorat Dokumen Perjalanan TKI dilakukan sesuai prosedur, melalui tahapan:a. Pengajuan permohonan;b. Persetujuan Kepala Kantor Imigrasi atau Kepala Sub Direktorat Dokumen Perjalanan atau Kepala Sub Direktorat Dokumen Perjalanan TKI atau pejabat yang diberi wewenang untuk memproses sesuai ketentuan yang berlaku; danc. Pencetakan halaman pengesahan/endorsements, dan selanjutnya dibubuhkan paraf oleh Kepala Kantor Imigrasi atau Kepala Sub Direktorat Dokumen Perjalanan atau Kepala Sub Direktorat Dokumen Perjalanan TKI atau pejabat yang diberi wewenang.

10) Tahapan Penandatanganan SPRIa. Kepala Bidang atau Kepala Seksi Lalu Lintas dan Status Keimigrasian atau Kepala Seksi Lalu Lintas Keimigrasian atau pejabat yang diberi wewenang membubuhkan paraf pada SPRI;

b. Kepala Kantor Imigrasi atau Kepala Sub Direktorat Dokumen Perjalanan TKI atau pejabat yang diberi wewenang menandatangani SPRI dan menyerahkan kepada petugas untuk diterakan cap dinas untuk selanjutnya diserahkan kepada Petugas Loket.11) Tahapan Penyerahan SPRIa. Petugas Loket melakukan pemindaian halaman tanda tangan Kepala Kantor Imigrasi atau Kepala Sub Direktorat Dokumen Perjalanan TKI dan halaman catatan petugas dan selanjutnya menyerahkan kepada pemohon atau yang diberi kuasa;

b. Pemohon atau yang diberi kuasa, menandatangani tanda bukti penerimaan SPRI pada kolom penerimaan.

BAB III

PENUTUP

3.1 KesimpulanJadi, aspek pelayanan dalam pembuatan dan penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia (SPRI) pada Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar, sudah sangat bagus di dalam penerapan dan pelaksanaannya. Terlebih dengan adanya produk unggulan yang diberikan dalam upaya Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi Warga Negara Indonesia yang membutuhkan SPRI yang sangat diperlukan sebagai syarat untuk bepergian ke luar negeri. Produk unggulan tersebut antara lain:1) Sistem Antrian telah Memakai Sistem Antrian Elektronik dengan Menggunakan Aplikasi Antrian;2) Paspor Selesai dalam 4 Hari Kerja;3) Adanya Customer Care;4) Adanya Papan Informasi yang Memuat Informasi Secara Lengkap dan Jelas;5) Adanya Banner; 6) Adanya Kotak Pengaduan;7) Adanya Website Khusus Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar; dan8) Adanya Kounter Khusus untuk Kelompok Rentan. 3.2 Saran

Sebaiknya di dalam pemberian berupa produk unggulan terhadap aspek pelayanan dalam pembuatan dan penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia (SPRI) tidak hanya dilakukan pada Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar saja, melainkan juga diikuti oleh Kantor Imigrasi di seluruh Indonesia. Hal tersebut sangat dibutuhkan agar masyarakat dapat memperoleh SPRI dengan cepat dan mudah.DAFTAR PUSTAKA

Sumber Internethttp://www.imigrasi-denpasar.orghttp://www.imigrasi.go.idPeraturan Perundang-undangan

Keputusan Menteri Nomor : M.03.PR.07.04 Tahun 1991 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor ImigrasiPeraturan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor : Imi-891.GR.01.01 Tahun 2008 Tentang Standar Operasional Prosedur Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik IndonesiaPeraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor M.HH-01.PW.02.03 Tahun 2011 Tentang Pedoman Penetapan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) Kementrian Hukum dan Hak Asasi ManusiaPeraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2009 Tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia.LAMPIRAN - LAMPIRANLampiran 1

Foto Pada Saat Pemaparan Materi di Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar

Lampiran 2

Foto Pada Saat Pemaparan Materi oleh Narasumber di Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar

Lampiran 3

Sesi Foto Bersama dengan Pegawai Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar

26