Isi Kotak P3K Beserta Jumlah Yang Diperlukannya

25
Isi Kotak P3K beserta Jumlah yang diperlukannya Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (PERMENAKER) No. PER- 15/MEN/VIII/2008 tentang PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN DI TEMPAT KERJA, Isi Kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) yang harus disediakan oleh Perusahaan adalah sebagai berikut : No. Isi Kotak A Kotak B Kotak C 1 Kasa steril terbungkus 20 40 40 2 Perban (lebar 5 cm) 2 4 6 3 Perban (lebar 10 cm) 2 4 6 4 Plester (lebar 1,25 cm) 2 4 6 5 Plester Cepat 10 15 20 6 Kapas (25 gram) 1 2 3 7 Kain segitiga/mittela 2 4 6 8 Gunting 1 1 1 9 Peniti 12 12 12 10 Sarung tangan sekali pakai (pasangan) 2 3 4 11 Masker 2 4 6 12 Pinset 1 1 1 13 Lampu senter 1 1 1 14 Gelas untuk cuci mata 1 1 1 15 Kantong plastik bersih 1 2 3

description

ghfd

Transcript of Isi Kotak P3K Beserta Jumlah Yang Diperlukannya

Page 1: Isi Kotak P3K Beserta Jumlah Yang Diperlukannya

Isi Kotak P3K beserta Jumlah yang diperlukannyaBerdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (PERMENAKER) No. PER-15/MEN/VIII/2008

tentang PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN DI TEMPAT KERJA,  Isi Kotak P3K (Pertolongan

Pertama Pada Kecelakaan) yang harus disediakan oleh Perusahaan adalah sebagai berikut :

No. Isi Kotak

A

Kotak

B

Kotak

C

1Kasa steril terbungkus

20 40 40

2Perban (lebar 5 cm)

2 4 6

3Perban (lebar 10 cm)

2 4 6

4Plester (lebar 1,25 cm)

2 4 6

5Plester Cepat

10 15 20

6Kapas (25 gram)

1 2 3

7Kain segitiga/mittela

2 4 6

8Gunting

1 1 1

9Peniti

12 12 12

10Sarung tangan sekali pakai (pasangan)

2 3 4

11Masker

2 4 6

12Pinset

1 1 1

13Lampu senter

1 1 1

14Gelas untuk cuci mata

1 1 1

15Kantong plastik bersih

1 2 3

16Aquades (100 ml larutan Saline)

1 1 1

Page 2: Isi Kotak P3K Beserta Jumlah Yang Diperlukannya

17Povidon Iodin (60 ml)

1 1 1

18Alkohol 70%

1 1 1

19Buku panduan P3K di tempat kerja

1 1 1

20Buku catatan

1 1 1

21Daftar isi kotak

1 1 1

Keterangan :

Isi Kotak A P3K untuk perusahaan yang memiliki 25 orang pekerja atau kurang

Isi Kotak B P3K untuk perusahaan yang memiliki 50 orang pekerja atau kurang

Isi Kotak C P3K untuk perusahaan yang memiliki 100 orang pekerja atau kurang

Dibawah ini adalah Gambar-gambar perlengkapan yang wajib disediakan dalam Kotak P3K (Isi Kotak P3K) :

Fungsi  dan Cara Penggunaan Obat / Alat dalam Kotak P3K

Setiap Obat ataupun peralatan yang terdapat di dalam Kotak P3K memiliki fungsinya masing-masing dalam

memberikan Pertolongan Pertama kepada korban kecelakaan atau korban serangan Penyakit mendadak

sebelum datangnya bantuan medis. Berikut ini adalah Fungsi serta cara penggunaan Perlengkapan (Obat/Alat)

yang terdapat dalam Kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) :

Page 3: Isi Kotak P3K Beserta Jumlah Yang Diperlukannya

Kasa Steril terbungkus

Kasa Steril digunakan untuk menutupi luka yang telah dibersihkan. Lipat Kasa Steril untuk menyesuaikan ukuran

lebar Kasa dengan ukuran Luka, Tutup Luka tersebut dan rekatkan dengan menggunakan Plester.

Perban

Terdapat 2 Ukuran lebar Perban dalam Kotak P3K, diantaranya adalah 5cm dan 10cm. Perban berfungsi untuk

membalut luka yang sudah ditutup dengan Kasa Steril dan juga sebagai bantalan menghentikan luka

pendarahan.

Plester

Pleaster digunakan dalam Kotak P3K adalah pleaster yang berukuran 1,25cm yang berfungsi untuk merekatkan

luka yang telah ditutupi dengan kasa atau perban.

Plester  Cepat

Plester Cepat digunakan untuk menutupi Luka Kecil. Plester Cepat pada umumnya sudah terdapat Kasa

bantalan yang diberi obat luka. Contoh Plester Cepat diantaranya adalah Hansaplast.

Kapas

Kapas dalam Kotak P3K digunakan untuk membersihkan Luka dan juga sebagai bantalan Luka. Setelah

membersihkan luka dengan kapas, harus pastikan tidak ada Kapas yang tersisa pada luka.

Kain Segitiga / Mittela

Kain Segitiga atau Mittela digunakan untuk membalut luka pada kepala dan juga dapat digunakan untuk

membalut gendongan tangan.

Gunting

Gunting adalah alat yang digunakan untuk menggunting perban, pleaster ataupun yang lainnya agar sesuai

dengan ukuran yang diinginkan.

Peniti

Fungsi Peniti adalah untuk merapikan balutan.

Sarung Tangan sekali pakai (Pasangan)

Sarung Tangan digunakan untuk melindungi tangan petugas P3K agar tidak terjadi Kontak langsung dengan luka

korban dan juga untuk melindungi tangan dari bahaya terkena bahan kimia

Masker

Masker digunakan sebagai alat perlindungan terhadap pernafasan untuk petugas P3K sendiri maupun korban.

Penggunakan Masker yang baik adalah menutupi hidung dan mulut.

Page 4: Isi Kotak P3K Beserta Jumlah Yang Diperlukannya

Pinset

Pinset adalah alat yang digunakan untuk mengambil alat steril ataupun benda asing (kotoran) pada Luka.

Lampu Senter

Lampu Senter dipergunakan untuk memperjelas dalam melihat luka ataupun pupil mata korban pingsan. Jika

Mata Pupil tetap melebar atau antara pupil kanan dan pupil kiri tidak sama berarti korban benar-benar pingsan,

tetapi apabila pupil mata mengecil saat disinari berarti korban masih sadar.

Gelas untuk cuci Mata

Gelas diperlukan untuk mencuci atau membilas mata dari kotoran atau kontak bahan kimia. Tempelkan gelas

menutupi mata, buka mata dengan lebar dan gerakkan mata, bilas sampai bersih.

Kantong Plastik Bersih

Kantong Plastik digunakan sebagai tempat untuk menampung bekas-bekas perawatan luka.

Aquades (100ml Larutan Saline)

Aquades dengan larutan Saline digunakan untuk membersihkan kotoran dari Mata dan juga dapat digunakan

untuk membersihkan luka.

Povidon Iodin

Povidon Iodin adalah obat antiseptik digunakan untuk mengobati luka tersayat atau tergores yang tidak dalam.

Oleskan Povidon Iodin pada bagian luka. Jenis Obat Povidon Iodin yang sering ditemukan di pasaran

diantaranya adalah Betadine.

Alkohol 70%

Alkohol 70% digunakan sebagai antiseptik luka dan juga dapat digunakan sebagai perangsang orang yang

pingsan.

Buku Panduan P3K di tempat kerja

Buku yang dipergunakan sebagai panduan dalam Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K). Isi dari buku

tersebut diantaranya adalah cara-cara melakukan pertolongan pertama pada patah tulang, luka bakar, korban

keracunan, serangan asthma, korban pingsan, sumbatan nafas, terpapar baha kimia, Evakuasi Korban dan lain

sebagainya.

Tindakan P3K dalam Kecelakaan Labor

Ilmu kimia merupakan cabang ilmu yang tidak hanya dipelajari di dalam kelas tetapi juga

diaplikasikan di laboratorium. Laboratorium merupakan tempat praktikum atau tempat

untuk membuktikan kebenaran-kebenaran suatu teori dalam ilmu kimia. Bekerja di

labooratorium tidaklah seaman belajar di kelas karena bekerja di laboratorium

Page 5: Isi Kotak P3K Beserta Jumlah Yang Diperlukannya

mempunyai potensi kecelakaan yang sangat berbahaya. Meskipun suatu kecelakaan

kecil atau ringan tetapi tetap saja memberikan efek yang sangat besar, baik berupa efek

sementara ataupun permanen. Beberapa contoh bahaya yang dimaksud seperti; iritasi,

luka, keracunan, ledakan bahkan kebakaran. Sumber bahaya tersebut tidak hanya

berasal dari zat-zat kimia yang ada di laboratorium tetapi juga berasal dari kecerobohan

praktikan dalam melakukan praktikum. Tidak hanya itu kekagetan dan kepanikan yang

disebabkan oleh kecelakaan yang bersifat mendadak juga memberikan pengaruh yang

besar pada kecelakaan tersebut. Untuk itu seorang guru yang akan mengajar dan

memandu kegiatan praktikum kimia memerlukan pengetahuan tentang Pertolongan

Pertama pada Kecelakaan yang terjadi di laboratorium. Hal ini dilakukan agar kecelakaan

tersebut mendapat perlakuan selayaknya dan memungkinkan guru tersebut menyelidiki

penyebab terjadinya kecelakaan.

Berikut ini ada tiga hal mendasar yang harus diidentifikasi sebelum mengangani suatu

kecelakaan di labor yaitu

1. Gambaran kecelakaan temasuk luka jika ada.

2. Sebab-sebab kecelakaan.

3. Gambaran tindakan yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya kembali

kecelakaan

Berikut ini merupakan tips cara penanganan awal sebagai pertolongan pertama (P3K)

pada kecelakaan di Laboratorium kimia

1. Luka kecil

Setiap kecelakaan bagaimanapun kecilnya harus segera diatasi karena dapat berakibat

fatal. Luka yang kecil tersebut harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum diberi obat-

obatan dan setelah itu sebaiknya ditutup atau dibalut dengan kain atau sejenisnya.

2. Luka besar

Untuk luka besar seperti luka bakar atau luka yang disebabkan oleh material rusak harus

diberikan pertolongan medis dengan cepat, dengan cara memberikan pertolongan

dengan menggunakan obat-obatan yang ada di kotak P3K, jika obat yang diperlukan

tidak ada korban harus segera diantarkan ke rumah sakit terdekat dan pasien tidak

boleh banyak bergerak.

Untuk mengatasi agar tidak ada kecelakaan setelah kejadian tersebut, maka tempat

kejadian harus diamankan terlebih dahulu dan meminta praktikan lain tidak berdiri

terlalu dekat dengan tempat kejadian.

Berikut ini ada beberapa penangan luka berdasarkan penyebabnya.

Luka bakar akibat zat kimia

Terkena larutan asam

1. kulit segera dihapuskan dengan kapas atau lap halus

2. dicuci dengan air mengalir sebanyak-banyaknya

3. Selanjutnya cuci dengan 1% Na2CO3

4. kemudian cuci lagi dengan air

Page 6: Isi Kotak P3K Beserta Jumlah Yang Diperlukannya

5. Keringkan dan olesi dengan salep levertran.

Terkena logam natrium atau kalium

1. Logam yang nempel segera diambil

2. Kulit dicuci dengan air mengalir kira-kira selama 15-20 menit

3. Netralkan dengan larutan 1% asam asetat

4. Dikeringkan dan olesi dengan salep levertran atau luka ditutup dengan kapas steril

atau kapas yang telah dibasahi asam pikrat.

Terkena bromine

1. Segera dicuci dengan larutan amonia encer

2. Luka tersebut ditutup dengan pasta Na2CO3.

Terkena phospor

1. Kulit yang terkena segera dicuci dengan air sebanyak-banyaknya

2. Kemudian cuci dengan larutan 3% CuSO4.

Luka bakar akibat benda panas

1. Diolesi dengan salep minyak ikan atau levertran

2. Mencelupkan ke dalam air es secepat mungkin atau dikompres sampai rasa nyeri agak

berkurang

Luka pada mata

Terkena percikan larutan asam

1. Jika terkena percikan asam encer,

2. Mata dapat dicuci dengan air bersih kira-kira 15 menit terus-menerus

3. Dicuci dengan larutan 1% Na2C3

Terkena percikan larutan basa

1. Dicuci dengan air bersih kira-kira 15 menit terus-menerus

2. Dicuci dengan larutan 1% asam borat dengan gelas pencuci mata

3. Shock yang disebabkan listrik

Apabila ada kecelakaan yang disebabkan karena aliran listrik, maka matikan arus listrik

sebelum berusaha menolong korban yang terkontak dengan arus listrik. Jika tidak

memungkinkan , lindungi tangan dengan sarung tangan karet atau material atau wol

kering sebelum menyentuh korban untuk penangan selanjutnya.

4. Gas Beracun

Dalam kasus keracunan, tindakkan yang harus dilakukan adalah mengirip korban ke

pertolongan medis, dan menjaga agar korban tetap dalam keadaan hangat dan tenang.

Biasanya pertolongan pertama yang sering dilakukan adalah memberikan susu dalam

jumlah yang banyak dan pindahkan korban ke tempat yang berudara segar.

Untuk zat-zat yang beracun, antitode haruslah tersedia untuk menghilangkan zat-zat

beracun tersebut, tetapi antitode ini tidak dapat diberikan kepada korban yang tidak

sadarkan diri.

Page 7: Isi Kotak P3K Beserta Jumlah Yang Diperlukannya

5. Penyebab keracunan yang tidak diketahui

Ada tiga prinsip yang dapat diikuti, yaitu:

1. Berikan air dalam jumlah yang banyak, beri susu atau barley water untuk diminum.

2. Berikan obat muntah (hanya bila tidak ada tanda terbakar pada mulut dan bibir, hal ini

bertujuan untuk menunjukkan racun yang merusak (korosif).

3. Secara biasa, pindahkan korban ke udara segar, baringkan dan hangatkan korban,

buka pakaian dari pinggang ke hingga leher. Jangan berikan obat lain selain kopi panas,

berikan oksigen jika perlu, tetapi hanya melalui alat pernafasan buatan jika nyata-nyata

pernafasan terhenti.

Jika terjadi kecelakaan laboratorium, sebaiknya segera menghubungi Badan

Layanan/personel seperti :

Biological Safety Officer

Pejabat laboratorium

Engineering/Water/Gas/Electrical

Dan hal yang tidak kalah penting dalam menangani kecelakaan di lab adalah

mengetahui cara penggumnaan perlengkapan yang digunakan untuk perlindungan diri

dan alat-alat laboratorium dalam kasus darurat dan peristiwa yang tidak biasa. Setiap

orang yang bekerja di lab harus mengetahui bagaimana menggunakan semua

perlengkapan keselamatan kerja di lab. Berikut beberapa peralatan darurat yang

diperlukan pada saat kecelakaan dengan mengutamakan kecepatan yait :

a) Alarm Kebakaran (fire alarm)

Sebagai tanda jika terjadi kebakaran di labor.

b) Pendeteksi Asap (Smog detector)

Untuk mendeteksi jenis asap yang ada di labor.

c) Kotak P3K (kid aid)

Kotak yang berisi obat-obatan dan perlengkapan pertolongan pertama seperti : Kain

kasa, kapas, plester, gunting, betadine, alkohol

d) Ventilasi (ventilation)

Ventilasi ini ada 2 macam yaitu ventilasi sentral dan ventilasi lokal, digunakan untuk

menjaga sirkulasi udara.

e) Alat dan bahan pemadam kebakaran (fire extinguisher)

Fire extinguisher digunakan untuk memadamkan api jika terjadi kebakaran. Fire

extinguisher ini ada 4 macam berdasarkan zat yang ada di dalamnya dimana

penggunaannya didasarkan pada material penyebab kebakaran.

f) Pancuran Keselamatan (shower)

Shower digunakan untuk mandi jika badan terkena tumpahan zat berbahaya.

Page 8: Isi Kotak P3K Beserta Jumlah Yang Diperlukannya

g) Pencuci mata (eye wash)

Pencuci mata digunakan apabila ada zat yang masuk ke mata.

h) Pintu Darurat (emergency door)

Pintu darurat digunakan untuk evakuasi cepat dan aman menuju tempat aman atau ke

luar labor jika terjadi kebakaran atau kecelakaan lainnya.

i) Selimut Kebakaran

Selimut kebakaran merupakan selimut yang terbuat dari bahan yang tahan terhadap api.

Selimut ini digunakan apabila kita terjebak dalam kebakaran.

Bagaimana pun canggih dan hebatnya cara pertolongan pertama pada kecelakaan di

labor, tetap saja pencegahannya lebih baik. Pencegahan kecelakaan harus dilakukan

sedini mungkin karena lebih mudah dan murah dibandingkan dengan perbaikan dan

penggantian akibat kecelakaan yang sudah terjadi apalagi kerugian akibat kebakaran

dan kematian. Pada dasarnya ada empat prinsip untuk membuat suatu laboratorium

bebas dan aman dari kecelakaan (accident free operation), yaitu:

1. Semua kecelakaan sekecil apapun yang mungkin terjadi, harus dapat dicegah sedini

mungkin.

2. Lingkungan kerja termasuk bangunan, alat, sistem, dan sarana laboratorium harus

diatur sedemikian rupa sehingga tidak akan menimbulkan bahaya kecelakaan.

3. Setiap personal yang bekerja di laboratorium harus dilatih agar membiasakan diri

bekerja secara aman, bersih dan disiplin.

Patah tulang dikenal dalam dunia medis dengan istilah fraktur. Secara umum, ada dua jenis fraktur,

yaitufraktur terbuka (majemuk) dan fraktur tertutup (simplek). Pada fraktur tertutup tidak terdapat

pecah/sobek pada kulit, sedangkan fraktur terbuka keadaannya lebih serius. Bukan saja kulit yang

pecah, tetapi ujung tulang yang patah mungkin akan menonjol keluar dari kulit. Jenis fraktur terbuka

jauh lebih serius karena berisiko besar terjadi infeksi.

 

Fraktur harus mendapatkan perawatan yang benar. Karena jika tidak, fraktur tertutup pun akan

menjadi fraktur terbuka akibat penanganan yang kasar atau menyalahi prosedur. Salah penanganan

fraktur pada bagian-bagian tertentu dari tubuh bisa juga menyebabkan kerusakan pada paru-paru,

kandung kemih dan organ-organ lainnya di dalam tubuh. Di bawah ini ada 6 langkah sederhana untuk

merawat/menangani fraktur.

Penanganan Fraktur (Patah Tulang)

1. Jika memungkinkan, segera panggil dokter.

2. Cegah kerusakan lebih lanjut dengan memakaikan bidai pada bagian tubuh yang tulangnya

patah sebelum berusaha memindahkan si korban.

3. Si korban harus tetap dalam keadaan hangat dan nyaman demi menghindarkan shock.

Page 9: Isi Kotak P3K Beserta Jumlah Yang Diperlukannya

4. Jika terjadi pendarahan seperti pada fraktur terbuka, tekanlah dengan keras pembuluh-

pembuluh darah yang sedang mengeluarkan darah, dengan memakaikan pembalut (kain)

atau kain kasa yang bersih. Ada baiknya menerapkan langkah tourniquet. Gunting atau

lepaskanlah pakaian si korban yang menutupi/mengganggu pandangan si penolong pada

bagian tubuh yang patah.

5. Jika si penolong melihat adanya tulang yang menonjol keluar dari kulit, tutupilah dengan kain

kasa (boleh kain lainnya) yang bersih dan pakaikan sebuah bidai. Anggota badan sebaiknya

tetap pada posisi sewaktu fraktur terjadi. Untuk perawatan selanjutnya, serahkan saja kepada

dokter atau rumah sakit. 

6. Jika merasa ragu apakah ada fraktur atau tidak, sebaiknya ambil aman saja, pakaikanlah

sebuah bidai seperti halnya pada kejadian fraktur. Fungsi pemakaian bidai ini adalah untuk

menahan patahan tulang supaya persendian yang didekatnya tidak dapat bergerak.

Menggerakkan anggota tubuh yang patah bisa menyebabkan kerusakan yang lebih serius.

Cara Pemasangan Bidai

Jika tidak didapati kayu atau bahan keras lainnya yang pas untuk dijadikan bidai. Pakaikan apa saja

yang mudah didapat seperti kain tebal yang keras (dilipat), bantal, selimut (dilipat), majalah atau juga

koran yang dilipat. Cabang-cabang pohon, payung, tongkat, logam, gagang sapu, atau apa saja yang

memungkinkan bisa dijadikan bidai. Yang terpenting, pastikan bidai tersebut kuat menahan bagian

tubuh yang patah dari pergerakan.

 

 

Jika yang patah adalah bagian punggung, cari papan yang lebar agar si penolong dapat

membawanya ke rumah sakit dengan selamat. Taruh papan itu disamping si korban dan gulingkan

perlahan-lahan ke atas papan. Berhati-hatilah dalam memindahkannya dan jangan sampai

membengkokkan punggungnya. Sesudah itu, si korban bisa segera di bawa ke rumah sakit. 

Membuat Usungan / Tandu

Untuk mengangkat si korban fraktur saat keadaan darurat sangat memerlukan kecakapan dan

pertimbangan yang benar. Banyak korban fraktur keadaannya bertambah parah akibat penolong

yang sembrono. Tujuan si penolong tentu saja baik, namun karena ketidaktahuan dan sifat yang

tergesa-gesa karena ingin segera membawa si korban ke rumah sakit, mengakibatkan keadaan

fraktur si korban semakin parah karena salah posisi dalam membawanya.

 

Page 10: Isi Kotak P3K Beserta Jumlah Yang Diperlukannya

Untuk itu, ada baiknya untuk mengetahui penanganan yang baik untuk membawa korban fraktur

seperti di bawah ini : 

1. Baringkanlah si korban dalam keadan terlentang atau miring. Jika tidak ditemui usungan,

pakai saja papan yang lebar yang cukup pas untuk seluruh tubuhnya, jika tidak ditemui, lepas

daun pintu rumah dan jadikan sebagai usungan.

2. Letakkan usungan di samping si korban, lalu gulingkan si korban perlahan-lahan ke atasnya.

Posisi yang lebih baik adalah muka si korban menghadap ke atas (jangan tertelungkup).

3. Ikat si korban dengan usungan dengan cara melingkarinya dengan tali, kain sprei atau bahan

lainnya. Ikat dengan erat, pastikan posisinya tidak bergerak ketika usungan tersebut dalam

keadaan miring atau terhentak.

4. Angkat usungan perlahan-lahan dan bawa si korban ke rumah sakit untuk segera

mendapatkan perawatan.

Itulah langkah sederhana untuk pertolongan pertama pada keadaan fraktur. Ingat, untuk semua

keadaan darurat, pastikan diri Anda dan si korban tetap tenang, karena kepanikan hanya akan

memperburuk keadaan.

PengertianPertolongan pertama pada kecelakaan kerja (FIRST AID) adalah usaha pertolongan

atau perawatan darurat pendahuluan di tempat kerja yg diberikan kepada seseorang yg mengalami sakit atau kecelakaan yg mendadak. (Buku P3K Kerja, Mukono.H.J. dan Penta B.W.(2002)

Pertolongan pertama yang harus segera diberikan kepada korban yang mendapat kecelakaan dengan cepat dan tepat sebelum dibawa ke tempat pelayanan kesehatan (presentasi Theni Aryasih).

P3K  tidak menggantikan usaha pertolongan medis oleh yang berwewenang, akan tetapi hanya secara sementara (darurat) membantu penanganan korban sampai tenaga medis diperlukan, didapatkan atau sampai ada perbaikan keadaan korban. Bahkan sebagian besar kecelakaan atau kesakitan hanya memerlukan pertolongan pertama saja.

Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa, dosen, peneliti dan sebagainya melakukan percobaan. Percobaan yang dilakukan menggunakan berbagai bahan kimia, peralatan gelas dan instrumentasi khusus yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan bila dilakukan dengan cara yang tidak tepat. Kecelakaan itu dapat juga terjadi karena kelalaian atau kecerobohan kerja, ini dapat membuat orang tersebut cedera, dan bahkan bagi orang disekitarnya. Walaupun petunjuk keselamatan kerja sudah tertulis dalam setiap penuntun praktikum, namun hal ini perlu dijelaskan berulang-ulang agar setiap individu lebih meningkatkan kewaspadaan ketika bekerja di laboratorium.

Keselamatan kerja di laboratorium merupakan dambaan bagi setiap individu yang sadar akan kepentingan kesehatan, keamanan dan kenyamanan kerja. Bekerja dengan selamat dan aman berarti menurunkan resiko kecelakaan. Jika telah terjadi kecelakaan maka segera diperlukan petolongan untuk menyelamatkan korban dan memperkecil risiko terjainya kerusakan yang lebih parah.

Dalam makalah ini  akan dipaparkan tentang pertolongan pertama pada kecelakaan kerja di laboratorium  dimana lebih menekankan pada pertolongan pertama pada terjadinya kercunan, luka, percikan zat, tumpahan zat dan kebakaran.

Page 11: Isi Kotak P3K Beserta Jumlah Yang Diperlukannya

1.2.Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini1.2.1.      Apa itu pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) kerja?1.2.2.      Apa saja tujuan dari pertolongan pertama pada kecelakaan kerj di laboratorium?1.2.3.      Apa saja jenis-jenis kecelakaan kerja yang ada di laboratorium?1.2.4.      Bagaimanakah pertolongan pertama pada kecelakaan kerja di laboratorium?1.2.5.      Bagaimanakah upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja di laboratorium?

1.3.Tujuan1.3.1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) kerja1.3.2.      Untuk mengetahui tujuan dari pertolongan pertama pada kecelakaan kerja di laboratorium1.3.3.      Untuk mengetahui jenis-jenis kecelakaan kerja yang ada di laboratorium1.3.4.      Untuk mengetahui bagaimana pertolongan pertama pada kecelakaan kerja di laboratorium.1.3.5.      Untuk mengetahui upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja di laboratorium

1.4.Manfaat

1.4.1.      Agar mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) kerja1.4.2.      Agar mahasiswa dapat mengetahui tujuan dari pertolongan pertama pada kecelakaan kerja di laboratorium1.4.3.      Agar mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis kecelakaan kerja yang ada di laboratorium1.4.4.      Agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana pertolongan pertama pada kecelakaan kerja di laboratorium.1.4.5.      Agar mahasiswa dapat mengetahui upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja di laboratorium

BAB IIPEMBAHASAN

2.1. PengertianPertolongan pertama pada kecelakaan kerja (FIRST AID) adalah usaha pertolongan atau perawatan darurat pendahuluan di tempat kerja yg diberikan kepada seseorang yg mengalami sakit atau kecelakaan yg mendadak. (Buku P3K Kerja, Mukono.H.J. dan Penta B.W.(2002)Pertolongan pertama yang harus segera diberikan kepada korban yang mendapat kecelakaan dengan cepat dan tepat sebelum dibawa ke tempat pelayanan kesehatan (presentasi Theni Aryasih).P3K  tidak menggantikan usaha pertolongan medis oleh yang berwewenang, akan tetapi hanya secara sementara (darurat) membantu penanganan korban sampai tenaga medis diperlukan, didapatkan atau sampai ada perbaikan keadaan korban. Bahkan sebagian besar kecelakaan atau kesakitan hanya memerlukan pertolongan pertama saja.2.2.   Tujuan dari P3K Kerja2.2.1.      Menyelamatkan jiwa

Page 12: Isi Kotak P3K Beserta Jumlah Yang Diperlukannya

2.2.2.      Menciptakan lingkungan yg aman2.2.3.      Mencegah yg terluka atau sakit menjadi lebih buruk2.2.4.      Mencegah kecacatan2.2.5.      Mempercepat kesembuhan atau perawatan penderita setelah dirujuk ke rumah sakit2.2.6.      Melindungi korban yg tidak sadar2.2.7.      Menenangkan penderita atau korban yg terluka.2.2.8.      Mencarikan pertolongan lebih lanjut.

2.3.   Jenis kecelakaan yang mungkin terjadi di laboratorium.2.3.1.      KeracunanBahan-Bahan BeracunRacun adalah setiap bahan yg bila masuk ke dalam tubuh dlm jumlah tertentu dapat membahayakan fungsi normal tubuh shg mengganggu kesehatan bahkan mengakibatkan kematian

Jalan Masuk Racun :MULUT à TERTELAN----->

PARU à TERHISAP -------->                       TUBUH MANUSIA

KULIT à TERESAP------>Gejala Umum KeracunanØ  Rasa sakit perut                                                          Ø  Mual dan atau muntahØ  DiareØ  Rasa terbakar dari mulut sampai lambungØ  Sulit bernafasØ  Dada rasa terjepitØ  Telinga mendengungØ  Pandangan kaburØ  Bau asap/gasØ  Pernafasan bauØ  Kulit berubah warna atau gatalØ  Bibir dan kulit kebiruanØ  Kesadaran menurun atau tidak sadarØ  Sakit kepala

2.3.2.        Luka Luka dapat terjadi akibat terbakar, tersentuh bahan yang sangat panas, terkena bahan kimia atau tertusuk benda tajam (misalnya potongan seng, besi, pecahan gelas) pada badan terutama kaki dan tangan serta mata.

2.3.3.         Percikan ZatPercikan zat dapat berupa percikan dari asam, basa, maupun zat infeksius lainya.

2.3.4.         Tumpahan zat

Page 13: Isi Kotak P3K Beserta Jumlah Yang Diperlukannya

Tumpahan zat dapat menyebabkan keracunan jika terserap kulit, iritasi maupun luka.

2.3.5.         KebakaranKebakaran dapat disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang mudah menyala, ledakan yang disebakan oleh reaksi kimia atau bahan-bahan kimia yang reaktif . penyebab lainnya seperti menyimpan bahan kimia yang salah atau membuang sampah yang tidak benar. Selain itu api juga  berasal dari api listrik , api pembakar Bunsen api rokok benda panas dan cahaya matahari ;langsung yang mengenai botol atau labu (pada musim panas botol dan labu dapt berfungsi sebagai lensa).

2.4.Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Kerja di Laboratorium2.4.1. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KERACUNAN2.4.1.1.                           Penanganan Umum§  Bila tidak sadar : Resusitasi à ABC; pemanggilan petugas pemadam kebakaran bila ada udara yang tercemar dgn asap/gas dll. ; segera cari pertolongan medis.§  Bila korban sadar: tanyakan pada korban apa yg terjadi; tentukan jenis racun; atasi sesuai dengan jenis racun.2.4.1.2.                             Penanganan Khusus Sesuai Jenis Racun Keracunan zat korosif : minyak tanah, bubuk/cairan pembersih lantai, bensin dll.:Ø  Korban jangan dibuat muntah, bahaya bila masuk paru2Ø  Cuci zat yg melekat di mulut dan wajah dgn air bersihØ  Jangan beri apapun lewat mulutØ  Cari pertolongan medis.2.4.1.3.   Tertelan obat2an atau bahan umum lain mis. Deterjen, jamur, makanan beracun . Sebelum memanggil pertolongan medis, kurangilah kekuatan racun dengan cara :Ø  Bila mungkin buatlah penderita muntah pada kasus racun yg tertelanØ  Encerkan racunà korban diberi air minum atau larutan penyelamat (air bersih, susu, larutan putih telur), lakukan ini sebelum mendapatkan alat penawar khusus racun.Ø  Jangan sekali-kali memberi minum pada korban yg setengah sadar, tidak sadar atau saat kejang.Ø  zat penawar yg umum: larutan sirup Ipecac, larutan hangat garam dapur à menyebabkan muntah2,Ø  Cegah muntah masuk paru2: dgn cara letakkan korban dipangkuan tengkurap. Pada korban dewasa letakan kepala dan perut lebih rendah dari panggul, posisi kepala miring ke satu sisi.Ø  Cara lain membuat korban muntah: dgn cara menyentuh dinding belakang tenggorokan dgn jari atau pegangan sendok. Kemudian beri larutan garam dapur.à beri larutan sampai cairan muntah beningDilarang membuat korban muntah bila:Ø  Sudah muntah sendiriØ  Ada luka bakar mulut/tenggorokan: keracunan basa/asam kuatØ  Korban setengah sadar, tidak sadar atau kejang.2.4.1.4.                           Keracunan Bahan-Bahan yang tidak DiketahuiØ  Jangan merangsang muntahØ  Segera cari pertolongan medis

2.4.1.5.                           Keracunan sianida (singkong, peralatan fotografi, pada proses fumigasi)Ø  Gejala keracunan: lidah pahit, rasa terbakar, rasa tercekik dari mulut/ hidung korbanØ  Segera cari bantuan medis

Page 14: Isi Kotak P3K Beserta Jumlah Yang Diperlukannya

2.4.1.6.                           Menghirup gas beracun:Ø  Segera angkat atau seret korban (jangan biarkan korban berjalan) ke tempat udara segar.Ø  Bukalah semua pintu dan jendelaØ  Bila ada henti nafas lakukan resusitasi jantung paru. Hati2 bila membuat resusitasi pernafasan buatan, udara dari mulut/hidung korban jangan sampai terisap penolongØ  Panggil pertolongan medisØ  Bila korban kejang, taruhlah di ruang yang agak gelap dan tidak bising.Ø  Lindungi diri sendiri dari kemungkinan bahaya keracunan.Keracunan gas COØ  Sifat gas CO: tdak tampak, tidak berbau.Ø  Tanda2 keracunan CO:-                      Sakit kepala-                      Pening-                      Badan lemah-                      Kulit, bibir, kuku mungkin tampak merah terang-                      Sesak nafas-                      Mungkin diikuti dgn muntah dan tidak sadar2.4.1.7.      Bahan2 yg terserap kulitØ  Lepaskan seluruh pakaian korban, bersihkan seluruh kulit, bila bahan berminyak baik pakai sabun, mis. Obat pembasmi serangga.Ø  Segera cari bantuan medisØ  Jangan lupa bekas tempat racun, muntahan dan semua catatan dikirim bersama ke RS2.4.1.8.   Keracunan Melalui Mulut (Tertelan)Ø  Jika ada zat tertelan segera panggil dokter dan informasikan zat yang tertelan oleh penderita. Jika penderita muntah-muntah, beri minum air hangat agar muntah terus dan mengencerkan racun dalam perut. Jika korban tidak berhasil masukkan jari ke dalam tenggorokan korban agar muntah. Jika korban pingsan, pemberian sesuatu lewat mulut dihindarkan.Ø  Segera bawa korban ke dokter/rumah sakit.Ø  Jika zat beracun masuk ke mulut dan tidak sampai tertelan, beberapa tindakan dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama.·   Jika mulut terkena asam, kumur-kumur dengan air sebanyak-banyaknya kemudian si penderita diberi minum air kapur atau susu untuk melindungi saluran penapasan.·   Jika mulut terkena basa kuat, kumur-kumur dengan air sebanyak-banyaknya kemudian minum sebanyak-banyaknya, selanjutnya beri minum susu atau dua sendok teh asam cuka dalam 1/2 liter air.·   Jika mulut terkena zat kimia lain yang beracun, si penderita diberi 2-4 gelas air atau susu dan diberi antidot yang umum dipakai dalam 1/2 gelas air hangat.

Zat Penawar Racun (Antidotum)Keracunan zat alkalis (bersifat basa, kaustik): mis. Amoniak, soda pembersih, larutan kapur.Ø  Jangan dibuat muntahØ  Beri antidotum larutan jeruk asam atau cuka diikuti dengan larutan putih telur 3 atau 4 butir atau minyak tumbuh2an (minyak zaitun), minyak goreng, larutan mentega atau 1 atau 2 gelas susu.Keracunan zat asam   (asam kuat) mis. Sulfat, nitrit, HCL, bateri asam Ø  Korban jangan dibuat muntahØ  Beri secangkir susu, atau larutan 2 sendok teh soda kue. Kemudian beri larutan putih telur atau minyak sayur + ¼ gelas

Page 15: Isi Kotak P3K Beserta Jumlah Yang Diperlukannya

Keracunan minyak tanah   termasuk bensin, naphtha, cairan pembakar atau larutan yg mudah terbakar:Ø  Korban jangan dibuat muntah, bahaya masuk paru2.Ø  Beri ½ cangkir minyak mineral. Beri stimulan: kopi pekat atau teh, selimuti korban agar tetap hangat utk mencegah syok. Bila perlu beri pernafasan buatanKeracunan asam karbonat   (fenol, kreosol) Ø  Segera berikan larutan sabun atau 2 sendok larutan garam epson. Kemudian berikan minum air hangat atau bisa diberikan larutan putih telurKeracunan alkohol (etil), metanol (spiritus).Ø  Buat korban muntahØ  Berikan larutan hangat soda kue. Diikuti dgn pemberian larutan 1 sendok teh soda kue dalam susu.

2.4.2.      PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA2.4.2.1.Luka BakarKulit peka terhadap panasTerkena suhu < 43,8oC à kulit tidak rusakSuhu 43,8oC- 50,5oC à kerusakan kulit yg berartiSuhu > 50,5oC à merusak seluruh bagian kulit.

Penyebab Luka Bakarn  Akibat panas : api, uap panas, cairan panasn  Akibat bahan kimia: larutan asam/basa kuatn  Akibat listrikn  Akibat radiasi, sinar matahari

Penilaian Luka Bakar1.      Berapa % luas luka bakar : dengan Rumus “ Rule of Nine”Rumus “Rule of Nine”n  Cocok utk orang dewasa,utk anak2 perlu penyesuaian khusus.n  Pada orang dewasa rumus tersebut menyatakan:-          Kedua lengan dan tangan =   9% luas tbh-          Kedua tungkai dan kaki     = 18% luas tbh-          Dada dan perut masing2   = 18% luas tbh-          Punggung atas bawah       = 18% luas tbh-          Kepala                                =   9% luas tbh-          Daerah kelamin                  =   1% luas tbh-          Satu telapak tangan           +    1%  luas tbh (ini biasa dipakai utk memperkirakan jml luas luka bakar secara praktis

2.      Berapa dalam luka bakar : derajat luka bakar.Derajat 1 : hanya mengenai lapisan luar epidermis, kulit merah, sedikit edem dan nyeri.Derajat 2: mengenai epidermis dan sebagian dermis, bula/lepuh, edem dan sangat nyeri.Derajat 3: mengenai seluruh lapisan kulit, kadang mencapat jaringan dibawahnya, lesi pucat, coklat sampai hitam, kering, tidak nyeri.

Berat luka bakarA.    Ringan : derajat 1, derajat 2 luas <15%, derajat 3 luas<2%B.     Sedang : derajat 2 luas 10-15%, derajat 3 luas 5-10%.C.     Berat :

Page 16: Isi Kotak P3K Beserta Jumlah Yang Diperlukannya

      - derajat 2 luas 20%      - derajat 2 pada tangan, kaki, alat kelamin atau ketiak      - derajat 3 luas > 10%      - luka bakar listrik > 1000 volt-Combustio dengan fraktur, kerusakan jaringan lunak dan gangguan jalan nafas.

Pertolongan Pertama pada Luka BakarBila mungkin segera bawa korban ke rumah sakitBila tidak mungkin dilakukan: rendam bagian tubuh yg terbakar dalam wadah berisi air dinginBila luka bakar luas atau derajat berat dilakukan:·         Jangan tarik/menarik pakaian yang melekat di luka·         Jangan memberi minyak gosok, pelumas, odol atau antiseptik·         Jangan memecah lepuh·         Jangan menolong sendiri, kirim ke rumah sakit·         Bila korban sadar berikan minum larutan garam (1/4 sendok teh tiap gelas 200cc), berikan satu gelas tiap jam.

2.4.2.2.      Luka Bakar Kimian  Menyebabkan iritasi kulit à dapat menimbulkan kerusakan jaringan yg parah.mis, mata (organ yg sangat rawan)n  Bahan kimia dapt diserap kulit dan kadang2 mengakibatkan kerusakan tubuh yg fataln  Banyak bahan kimia bersifat korosif (asam/basa kuat) àmengakibatkan luka bakar.

Gejala dan Tanda :Korban mungkin mengeluh kulitnya terasa nyeriKulit tampak bercak atau memerah, melepuh atau terkelupasPertolongan Pertama pada Luka Bakar Kimia·                     Bila bgn tbh yg terkena, bilas dengan  air dingin yg mengalir selama se-kurang2 nya 10-20 menit utk mencegah kerusakan lebih jauh pad daerah yg terbakar.·                     Per-lahan2 tanggalkan pakaian korban yg terkontaminasi sambil membilas bagian yg cedera; jaga agar penolong tdk terkontaminasi·                     Teruskan membilas bgn yg terkena dengan air dingin sampai rasa nyeri tidak terasa.·                     Rujuk ke RS, utk mengurangi penderitaan korban selama pengangkutan, kompreslah luka dengan kain kasa yg dibasahi dgn air sesering mungkin.·                     Jangan melakukan usaha : “netralisasi” pada luka bakar kimia sebab panas yg dikeluarkan akan mengakibatkan kerusakan yg lebih parah.·                     Cairan asam kuat à menyebabkan luka yg serius.·                     Segera dibawa korban ke kamar mandi dan guyurlah beberapa kali dengan air (baik pakai shower) sampai lar. kimia bersih dari tubuh, lepaskanlah pakaian korban. Segera periksakan ke dokter.

2.4.2.3.   Luka Bakar Kimia pada Matan  Gejala dan tanda2:      menunjukkan gejala rasa nyeri yg sangat.      tanda2:      - tidak akan tahan pada cahaya      - bisa tertutup rapat,      - membengkak atau berair secara berlebihanPertolongan Pertama pada Luka Bakar Kimia pada Mata.

Page 17: Isi Kotak P3K Beserta Jumlah Yang Diperlukannya

·                     Jangan biarkan korban menggosok matanya yg terkena·         Letakan bagian wajah yg terkena dibawah aliran air dingin shg aliran membilas wajahnya, dan tidak melewati mata yg sehat. Jika hal ini tidak memungkinkan à dudukan atau baringkan korban dgn kepala mendongkrak dan miring ke arah bgn yg terkena. Tutupi mata yg sehat, perlahan buka mata yg terkena dan tuangkan air yg steril dari pembilas mata atau dari segelas air kran. Periksa kedua kelompak mata setelah dibilas + 20 menit. Jika mata tertutup karena kejang akibat rasa nyeri yg hebat, pegang kelopak mata dgn kuat, lalu dgn perlahan dibuka.·         Tutup mata dengan kain kasa steril, atau jika tdk tersedia, dgn bahan lain yg bersih tetapi tidak terlalu empuk.·         Atur pengangkutan ke RS secepat mungkin.

2.4.2.4.      Pertolongan Pertama pada Luka Bakar Karena Benda Panas·         Luka bakar karena panas dapat terjadi akibat kontak dengan gelas/logam panas. Jika kulit hanya memerah, olesi dengan salep minyak ikan atau levertran. Jika luka bakar diakibatkan terkena api dan si penderita merasa nyeri, tindakan yang dapat dilakukan adalah mencelupkan bagian yang terbakar ke dalam air es secepat mungkin atau dikompres agar rasa nyeri berkurang. Kemudian bawa si penderita ke dokter. Jika luka terlalu besar, hindarkan kontaminasi terhadap luka dan jangan memberikan obat apa-apa. Tutup luka dengan kain/steril yang bersih, kemudian bawa si penderita ke dokter. .

2.4.2.5.Pertolongan Pertama pada Luka Karena Asam·         Asam yang mengenai kulit hendaknya segera dihapus dengan kapas atau lap halus, kemudian dicuci dengan air mengalir sebanyak-banyaknya. Selanjutnya cuci dengan larutan Na2CO3 1%, kemudian cuci lagi dengan air. Keringkan dan olesi dengan salep levertran.

2.4.2.6.      Pertolongan Pertama pada   Luka Akibat Basa ·         Kulit hendaknya segera dicuci dengan air sebanyak-banyaknya, kemudian bilas dengan larutan asam asetat 1%, cuci dengan air, kemudian keringkan dan olesi dengan salep boor

2.4.2.7.      Pertolongan Pertama pada Luka Bakar Karena Terkena Natrium/Kalium·         Ambil logam yang menempel dengan pinset secara hati-hati, kemudian cuci kulit yang terkena zat tersebut dengan air mengalir selama kira-kira 15-20 menit. Netralkan dengan larutan asam asetat 1%, kemudian keringkan dan olesi dengan salep levertran atau luka ditutup dengan kapas steril atau kapas yang telah dibasahi dengan asam pikrat

2.4.2.8.      Pertolongan Pertama pada Luka Bakar Karena Percikan Bromin·         Jika kulit terkena percikan atau tumpahan bromin, kulit yang terkena segera olesi dengan larutan amoniak encer (1 bagian amoniak dalam 15 bagian air) kemudian luka tersebut tutup dengan pasta Na2CO3.           2.4.2.9.      Pertolongan Pertama pada Luka Bakar Karena Fosfor·         Jika terkena kulit, kulit yang terkena dicuci dengan air sebanyak-banyaknya kemudian cuci dengan larutan CuS04 3%.

2.4.2.10.                    Pertolongan Pertama pada Luka Karena Tertusuk Benda Tajam·         Cabut benda tersebut dengan hati-hati·         Dekontaminasi luka·         Desinfeksi luka·         Beri obat pada luka

Page 18: Isi Kotak P3K Beserta Jumlah Yang Diperlukannya

·         Beri pembalut pada luka agar tidak terkontaminasi·         Laporkan pada petugas·         Jika luka terlalu parah cari pertolongan medis

2.4.3.                              PERTOLONGAN PERTAMA JIKA TERJADI PERCIKAN2.4.3.1.      Pertolongan Pertama Jika Tubuh Terkena Percikan Zat kimia·         Jangan panik·         Mintalah bantuan rekan anda yang berada didekat anda·         Bersihkan bagian yang mengalami kontak langsung tersebut (cuci bagian yang mengalami kontak langsung tersebut dengan air apabila memungkinkan)·         Bila kulit terkena bahan kimia, janglan digaruk agar tidak tersebat·         Bawa ketempat yang cukup oksigen·         Hubungi paramedik secepatnya (dokter atau rumah sakit)

2.4.3.2.      Pertolongan Pertama Jika Mata Terkena Percikan Asam·         Jika terkena percikan asam encer, mata dapat dicuci dengan air bersih, baik dengan air kran maupun penyemprotan air. Pencucian kira-kira 15 menit terus-menerus. Jika terkena asam pekat tindakan yang dapat dilakukan sama jika terkena asam pekat pada umumnya. Kemudian mata dicuci dengan larutan Na2CO3 1%. Jika si penderita masih kesakitan bawa ke dokter.

2.4.3.3.      Pertolongan Pertama Jika Mata Terkena Percikan Basa·         Cucilah mata yang terkena percikan dengan air banyak-banyaknya, kemudian bilas dengan larutan asam borat I %. Gunakan gelas pencuci mata

2.4.4.                               PERTOLONGAN PERTAMA JIKA TERJADI TUMPAHAN ZATJika terjadi tumpahan zat hal yang perlu dilakukan adalah, ·         Evakuasi area yang terkontaminasi·         Dekontaminasi mata dan kulit orang yang terpajan dengan segera·         Laporkan pada orang yang ditunjuk (biasanya Petugas Laboratorium) yang harus mengoordinasi tindakan yang diperlukan·         Tentukan jenis tumpahan·         Evakuasi semua orang yang tidak terlibat jika tumpahan mengandung zat yang berbahaya.·         Amankan area yang yag terkontaminasi untuk mencegah pajanan terhadap individu lain·         Sediakan pakaian pelindung yang sesuai bagi pekerja yang terlibat dalam proses pembersihan·         Batasi penyebaran tumpahan.·         Netralisasi atau desinfeksi tumpahan yang terkontaminasi jika memang diperlukan.·         Kumpulkan semua tumpahan dan materi yang terkontaminasi (benda tajam jangan diambil dengan tangan telanjang gunakan sapu dan pengki atau peralatan lain yang sesuai). Materi yang tumpah dan benda sekali pakai yang terkontaminasi yang digunakan untuk membersihkan harus ditempatkan pada kantong atau container yang sesuai .·         Dekotaminasi atau desinfeksi area.·         Bilas area tersebut dan keringkan dengan kain pel kering·         Dekontaminasi dan desinfeksi semua peralatan yang digunakan.·         Lepaskan pakaian pelindung, kemudian dekontaminasi dan desinfeksi pakaian itu jika perlu.·         Cari pertolongan medis jika terjadi pajanan pada materi berbahaya selama proses pembersihan.

Page 19: Isi Kotak P3K Beserta Jumlah Yang Diperlukannya

2.4.5.      PERTOLONGAN PERTAMA JIKA TERJADI KEBAKARANJika terjadi kebakaran hal-hal yang perlu dilakukan adalah,·         Jangan panik·         Ambil tabung gas Co2 apabila api masih mungkin dipadamkan·         Beritahu teman anda·         Hindari menggunakan Lift·         Hindari menghirup asap secara langsung·         Tutup pintu untuk menghambat api membesar dengan cepat (jangan dikunci)·         Pada gedung tinggi gunakan tangga darurat

2.5.Beberapa Upaya Pencegahan terhadap Kecelakaan Kerja di Laboratorium.2.5.1.      Beberapa Upaya Pencegahan Terhadap Keracunan Sebagai Akibat dari Kegiatan di Laboratorium Kimia.·         Pipet digunakan utk mengambil atau memindahkan bahan dengan jumlah tepat. Bahan2 yg tidak boleh dipipet dgn mulut ialah zat yang bersifat radioaktif, asam kuat dan pekat. Zat-zat tersebut harus dipipet dgn cara khusus, yaitu dengan menggunakan karet filler.·         Jangan mencoba mencium senyawa-senyawa yg beracun dan harus diperhatikan bahwa senyawa-senyawa beracun dpt memasuki tubuh lewat pernapasan, mulut, kulit, dan luka·         Jika bekerja dgn senyawa-senyawa beracun hendaknya dilakukan di lemari uap dan jika perlu gunakanlah sarung tangan. Apabila lemari uap tidak berfungsi atau tidak ada, bekerjalah di tempat terbuka atau di luar.·         Pada saat menggunakan asbes harus dijaga agar debu yg keluar jangan sampai terisap karena dapat menyebabkan gangguan pemapasan dan paru-paru2.5.2.      Upaya Pencegahan Terjadinya Luka·         Gunakan alat pelindung diri (APD) sebelum dan selam bekerja dengan baik dan benar.·         Berhati-hati dalam mereaksikan zat kimia·         Berhati-hati dalam mengambil dan menggunakan alat gelas·         Berhati-hati saat mengambil maupun menyimpan zat kimia·         Selalu menaati dan mematuhi prosedur kerja yang ada di laboratorium.

2.5.3.      Upaya Pencegahan Percikan ZatSewaktu kita memasukkan suatu larutan dalam tabung reaksi, arahkan mulut tabung reaksi tersebut ke arah yang tidak ada orang, dan jangan sekali-kali menengok dari mulut tabung reaksi.·         Pada saat mengisi buret, disamping harus menggunakan corong kecil, juga buret harus diturunkan sehingga mulut buret berada setinggi mata.·         Jika mengencerkan asam pekat, tambahkan sedikit demi sedikit asam pada air, jangan sebaliknya dan lakukanlah dengan hali-hati, jika perlu gunakan kacamata laboratorium.·         Asam-asam pekat dinetralkan dengan natrium bikarbonat padat (serbuk), kemudian dengan air yang cukup banyak. Larutan NaOH harus dinetralkan dengan NH4CI serbuk, kemudian dengan air yang cukup banyak. Larutan sublimat (HgCl2) dinetralkan dengan serbuk belerang. Setelah didiamkan sebentar, supaya terjadi penetralan, baru zat-zat tersebut dapat dibuang ke dalam air yang sedang mengalir. Selama membersihkan jangan lupa mengenakan pelindung badan dan mata.·          ·         Upaya Pencegahan Tumpahan Zat.·         Pastikan sebelum bekerja menggunakan APD (Alat Pelindung Diri)·         Jangan meletakkan zat kimia di tepi meja·         Bacalah dengan teliti label zat yang ada di botol

Page 20: Isi Kotak P3K Beserta Jumlah Yang Diperlukannya

·         Jika akan mereakasikan ataupun mengambil bahan kima hendaknya memperhatikan prosedur kerja.2.5.4.      Upaya Pencegahan KebakaranKecelakaan kebakaran dapat dihindari dengan cara,·         Menyimpan bahan –bahan kimia secara benar,·         Mengatur cahaya matahari yang masuk ke dalam gudang atau laboratorium, Mengatur kabel-kabel listrik dengan teratur·         Mengontrol pipa gas secara kontinyu·         Berhati-hati dalam mereaksikan bahan kimia yang berbahay, ·         Melarang setiap orang merokok di laboratorium atau gudang kimia·         Menyediakan alat pemadam kebakaran di laboratorium