Isi (2)
-
Upload
herly-maulida-surdhawati -
Category
Documents
-
view
10 -
download
2
Transcript of Isi (2)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.
Kesehatan adalah pelayanan publik yang bersifat mutlak dan erat
kaitannya dengan kesejahteraan masyarakat. Untuk semua pelayanan yang bersifat
mutlak, negara dan aparaturnya berkewajiban untuk menyediakan layanan yang
bermutu dan mudah didapatkan setiap saat. Salah satu wujud nyata penyediaan
layanan publik di bidang kesehatan adalah adanya Puskesmas. Tujuan utama dari
adanya Puskesmas adalah menyediakan layanan kesehatan yang bermutu namun
dengan biaya yanng relatif terjangkau untuk masyarakat, terutama masyarakat
dengan kelas ekonomi menengah ke bawah.
Puskesmas adalah unit organisasi pelayanan kesehatan terdepan yang
mempunyai misi sebagi pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang
melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
terpadu untuk masyarakat yang tinggal di suatu wilayah kerja tertentu. Puskesmas
sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama mempunyai tiga fungsi yaitu
sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, memberdayakan
masyarakat dan keluarga, dan memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah pelayanan yang sangat
dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat serta mempunyai nilai strategis untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Upaya pelayanan kesehatan tingkat
1
pertama yang diselenggarakan Puskesmas bersifat holistik, komprehensif, terpadu
dan berkesinambungan.
Untuk mencapai cakupan pelayanan kesehatan yang luas dan merata,
secara organisatoris idealnya Puskesmas ditunjang oleh Puskesmas Pembantu,
Puskesmas Keliling, Posyandu dan Bidan di Desa. Berdasarkan “Buku Pedoman
Kerja Puskesmas“, ada beberapa usaha pokok kesehatan yang dapat dilakukan
oleh Puskesmas, itupun sangat tergantung kepada faktor tenaga, sarana dan
prasarana serta biaya yang tersedia berikut kemampuan managemen dari tiap-tiap
Puskesmas. Semua kegiatan program pokok yang dilaksanakan di Puskesmas
dikembangkan berdasarkan program pokok pelayanan kesehatan dasar (basic
health care services) seperti yang dianjurkan oleh badan kesehatan dunia ( WHO )
yang dikenal dengan ”Basic Seven” WHO.
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat. Kecamatan
sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai
melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup didalam
lingkungan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan puskesmas adalah
mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional, yaitu :
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.
2
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerjanya.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan puskesmas.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, dan
masyarakat, serta lingkungannya.
1.2. Tujuan
1. Tujuan Umum.
Menggambarkan data demografi dan menganalisis masalah di Puskesmas
Banjarbaru.
2. Tujuan Khusus.
Mendeskripsikan data umum demografi yang terdiri atas keadaan geografis
wilayah kerja, distribusi penduduk di wilayah kerja, sarana prasarana, dan
sumber daya Puskesmas Banjarbaru tahun 2014.
Mendeskripsikan data khusus demografi yang terdiri atas jumlah kunjungan,
penggunaan obat, penyakit yang diobati dan upaya pokok di Puskesmas
Banjarbaru tahun 2014.
Menganalisis kekuatan dan kelemahan Puskesmas Banjarbaru berdasarkan
data demografi.
Memberikan solusi atas kelemahan Puskesmas Banjarbaru.
3
1.3. Manfaat.
Laporan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan bagi perbaikan
kegiatan program yang dilaksanakan dan sebagai bahan acuan untuk
meningkatkan mutu penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1. Data Umum.
2.1.1. Keadaan Geografis.
2.1.1.1. Peta Wilayah.
Peta wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru (Lampiran 1).
2.1.1.2. Batas Wilayah.
Puskesmas Banjarbaru termasuk ke dalam wilayah kecamatan Banjarbaru
Selatan, Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan tepatnya di Kelurahan
Guntung Paikat Jalan Rambai I Banjarbaru. Adapun letak geografis wilayah
Puskesmas Banjarbaru adalah pada Lintang selatan 3 derajat 25 menit 40 detik
dan Bujur Timur 114 derajat 54 menit 25 detik.
Batas-batas Puskesmas Banjarbaru menurut mata angin adalah sebagai
berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Banjarbaru Utara,
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cempaka,
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Banjarbaru Utara, dan
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Landasan Ulin.
Luas wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru adalah 1466 Ha dengan
perincian luas Kelurahan Loktabat Selatan 858 Ha dengan persentase terhadap
wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru sebesar 60%, Guntung Paikat 247 Ha (16%),
dan Kemuning 361 Ha (24%).
5
2.1.1.3. Keadaan Tanah dan Iklim.
Kondisi geografis wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru yaitu kelurahan
Guntung Paikat, Loktabat Selatan dan Kemuning berada di dekat jalan raya. Iklim
yang berpengaruh adalah iklim tropis dengan musim penghujan dan musim
kemarau. Pada bulan Juni sampai September, arus angin berasal dari Australia dan
tidak banyak mengandung uap air sehingga mengakibatkan musim kemarau di
Indonesia. Sebaliknya pada bulan Desember sampai dengan Maret, arus angin
banyak mengandung uap air yang berasal dari Asia dan Samudera Pasifik,
sehingga pada bulan tersebut terjadi musim hujan. Rata-rata curah hujan di kota
Banjarbaru dan sekitarnya tercatat 282,4 mm dengan jumlah terendah terjadi pada
bulan September dan tertinggi pada bulan Desember. Tekanan udara rata-rata
adalah 1012,0 (milibar). Persentase kelembaban udara adalah 88,0 (%). Besarnya
suhu atau temperature udara rata-rata adalah 26,5 (0C). Besarnya kecepatan angin
rata-rata 2,9 (knots) dan persentase lamanya penyinaran matahari rata-rata 45,0
(%).
2.1.1.4. Jangkauan Transportasi.
Jarak dari pusat pemerintahan desa / kelurahan adalah :
a. jarak dari pusat pemerintah kecamatan ± 3 km, dan
b. jarak dari ibukota kabupaten / kota ± 2 km.
Seluruh wilayah kerja dapat menjangkau dengan menggunakan
kendaraan roda 2 dan roda 4 sepanjang musim, disamping itu tersedia juga
sarana angkutan berupa becak dan ojek.
6
2.1.3. Distribusi Penduduk.
Wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru memiliki luas wilayah 1466 Ha
dengan jumlah penduduk sebanyak 25.300 jiwa, meliputi :
Tabel 2.1. Distribusi Penduduk Per Kelurahan Tahun 2014
No Kelurahan Jumlah (Jiwa)1 Loktabat Selatan 8.6562 Kemuning 8.1263 Guntung Paikat 8.518
Total 25.300
Kepadatan penduduk dapat dihitung dengan jumlah penduduk yang dibagi
atas luas wilayah sehingga di dapat jumlah penduduk tiap 1 Km2. Menurut
Undang-undang No.5 Tahun 1960, tingkat kepadatan penduduk di suatu daerah
dapat dikelompokkan menjadi empat kategori.
a. Tidak padat : kepadatan penduduk mencapai 50 orang/km2.
b. Kurang padat : kepadatan penduduk mencapai 51 - 250 orang/km2.
c. Padat : kepadatan penduduk mencapai 250 - 400 orang/km2.
d. Sangat padat : kepadatan penduduk melebihi 401 orang/km2.
Konverter dari satuan Ha kedalam satuan Km2 adalah 1Ha sama dengan 0,01Km2.
Berdasarkan hal tersebut, maka kelurahan Banjarbaru Selatan memiliki tingkat
kepadatan penduduk 1.725 orang/km2, sehingga termasuk kategori sangat padat.
7
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas Banjarbaru Tahun 2014
No
.Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah Persen Sex Ratio
1. Loktabat Selatan 4656 4329 8985 31,80 107
2.
3.
Kemuning
Guntung Paikat
4643
4331
4485
4239
9128
8570
39,90
28,30
102
103
Jumlah 13630 13053 26683 100 103
Sumber: Kecamatan Banjabaru Selatan dalam Angka 2014
Perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan (sex ratio) di
wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru pada tahun 2014 menunjukkan jumlah laki-
laki lebih banyak daripada jumlah perempuan (angka sex ratio 103). Angka sex
ratio tersebut dapat menjadi potensi pembangunan dan pengembangan internal
bagi Puskesmas Banjarbaru. Sex ratio yang paling tinggi terjadi di Kelurahan
Loktabat Selatan sebesar 107, sedangkan yang paling rendah adalah Kelurahan
Kemuning yaitu sebesar 102.
Tabel 2.3 Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Umur di Wilayah Kerja Puskesmas Banjarbaru Tahun 2014.
Kelompok Umur Jumlah Persen
0-5
5-10
11-15
16-20
21-25
26-35
>35
1.128
1.601
1.587
4.434
1.547
4.921
11.465
4,4
6,25
6,19
17,32
6,07
19,22
42,96
Total 25.300 100Sumber : Data Tahunan Kecamatan Banjarbaru Selatan 2014
8
Menurut Peraturan Pemerintah nomor 104 tahun 2000 usia 15-64 tahun
termasuk dalam golongan usia produktif, dari tabel 2.3 dapat dilihat bahwa
distribusi penduduk dari ketiga kelurahan tersebut terbanyak pada usia produktif.
Hal ini sangat menguntungkan untuk pengkaderan Puskesmas sebagai tenaga
pembantu pada program-program puskesmas yang akan dijalankan.
Jumlah Rukun Tetangga (RT) yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Banjarbaru adalah 82 Rukun Tetangga meliputi Kelurahan Guntung Paikat
sebanyak 29 RT, Loktabat Selatan sebanyak 28 RT, Kemuning sebanyak 25 RT.
Jumlah kepala keluarga di kelurahan Loktabat Selatan adalah 2.152 jiwa,
kelurahan Kemuning 2.275 jiwa, kelurahan Guntung Paikat 2.281 jiwa.
Tabel 2.4 Distribusi Penduduk Menurut Pekerjaan di wilayah Kerja Puskesmas Banjarbaru Kota Banjarbaru Tahun 2014.
No. Pekerjaan Jumlah Persen
1 Pengrajin 84 0,33
2 Petani 250 0,98
3 Buruh tani 333 1,3
4 TNI/Polri 474 1,85
5 Pedagang Keliling 579 2,266 Pensiunan PNS/TNI/Polri 612 2,39
7 Wiraswasta 633 2,47
8 Karyawan swasta 2270 8,87
9 PNS 3670 13,75
10 Lain-lain (yang belum / tidak bekerja dan anak-anak) 17775 69,5
Jumlah 25.300 100
Sumber : Profil puskesmas Banjarbaru tahun 2014
9
Sebagian besar penduduk di wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru berstatus
belum bekerja, sedangkan sebagian kecil sudah bekerja dengan jumlah terbanyak
adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan karyawan swasta.
Tabel 2.5 Distribusi Penduduk Menurut Jenis Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Banjarbaru Tahun 2014
Jenis Pendidikan Jumlah (Jiwa) Persen
Tidak Tamat SD 1384 7
Tamat SD – SMP 8788 32
Tamat SMA 8514 31
Tamat Akademi / PT 7997 30
Jumlah 25.300 100,00
Sumber: Data tahunan kecamatan Banjarbaru Selatan 2014
Sebagian besar penduduk di wilayah kerja Puskesmas
Banjarbaru pernah mengenyam perguruan tinggi sebesar 7997 jiwa atau 30%,
tamat pendidikan di SMP yaitu sebesar 8514 jiwa atau 31% dari jumlah
penduduk, sebesar 8788 jiwa atau 32% tamat SD/MI-SMP. Sisanya tidak tamat
SD. Hal ini sangat berpengaruh terhadap upaya penyuluhan dan promosi
kesehatan dimana ketika diadakan penyuluhan dan promosi kesehatan tersebut
tentunya harus menggunakan bahasa dan kata-kata yang mudah dipahami oleh
penduduk dikaitkan dengan rata-rata tingkat pendidikan terbanyak masyarakat
Sei. Besar yang mengenyam pendidikan SMA, tentunya akan memudahkan pihak
puskesmas dalam penyampaian informasi baik berupa penyuluhan ataupun
pelatihan, promosi kesehatan dan upaya pengkaderan.
10
Sebesar 95,90 % penduduk di wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru adalah
beragama Islam yaitu sebesar 24.262 jiwa. Sisanya beragama Kristen Khatolik,
Kristen Protestan, Budha dan Hindu.
Tabel 2.6 Distribusi Penduduk Menurut Agama di Wilayah Kerja Puskesmas Banjarbaru Tahun 2014.
Agama Jumlah (Jiwa) Persen
Islam 27471 96,15
Kristen khatolik 281 0,98
Kristen Protestan 727 2,54
Hindu 39 0,13
Budha 52 0,18
Jumlah 25300 100,00Sumber : Data tahunan kecamatan Banjarbaru Selatan 2014
Tabel 2.7 Jumlah Sarana Umum di Wilayah Puskesmas Banjarbaru Tahun 2014.
Kelurahan
Jenis PendidikanJumlahTK SD/
MISMP/MT
SMA/SMK/MA
Akademi PT Ponp
es
Loktabat Selatan 4 3 2 2 1 1 0 13Kemuning 6 5 3 3 0 0 0 17Guntung Paikat 5 4 0 1 0 1 1 12
Total 42Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Banjarbaru Tahun 2014
11
Grafik 2.1 Jumlah Sarana Kesehatan Pribadi Warga di Wilayah Kerja Puskesmas Banjarbaru Tahun 2014.
Rumah
Jamban Leher Angsa
Sarana Air bersih
6200 6300 6400 6500 6600 6700 6800 6900 7000 7100
6512
6997
6701
Jumlah
Sumber: Data dinding bagian Kesehatan Lingkungan Puskesmas Banjarbaru Tahun 2014.
Dari data sarana dan prasarana ini, untuk pelaksanaan program yang ada di
wilayah kerja serta penyuluhan adalah menggunakan sarana kesehatan yang ada di
masyarakat seperti rumah penduduk dan sekolah-sekolah. Sarana kesehatan di
rumah penduduk sudah cukup memadai, sekitar 94% rumah telah memiliki
jamban leher angsa dan 94% rumah menggunakan sarana air bersih yaitu air
PDAM.
2.1.4. Gambaran Puskesmas Banjarbaru.
Merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan dasar gratis bagi
penduduk Kota Banjarbaru yang ada di Kecamatan Banjarbaru Selatan, Kota
Banjarbaru, Propinsi Kalimantan Selatan. Berdiri sejak tahun 1968 sebagai
Puskesmas Pembantu sejak Januari 2008 dipimpin oleh Taufik Riyadhi, S.KM,
MM. Wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru meliputi tiga kelurahan, yaitu
Kelurahan Loktabat Selatan, Kelurahan Kemuning, dan Kelurahan Guntung
Paikat.
12
2.1.4.1. Sumber Daya Puskesmas Banjarbaru.
Puskesmas Banjarbaru merupakan tempat pelayanan kesehatan dalam
wilayah kerjanya mempunyai sarana kesehatan masyarakat sebagai berikut:
1. Gedung Induk Pelayanan Puskesmas
- Loket / kartu
- Ruang Poli Umum
- Ruang Poli Anak
- Ruang Poli Lansia
- Ruang MTBS
- Ruang KIA
- Ruang Poli Gigi
- Ruang Apotek
- Ruang P2M
- Ruang Imunisasi
- Ruang Kesling
- Laboratorium
- Ruang Kepala puskesmas
- Ruang Tunggu pasien
- WC
- Ruang tindakan
- Ruangan Komputer dan Tata Usaha
- Ruangan Konsultasi Gizi
- Aula
13
Gambar 2.1 Tampak Depan Bangunan Puskesmas Banjarbaru.
Gambar 2.2 Bagian Dalam Gedung Induk Puskesmas Banjarbaru.
14
Gambar 2.3 Denah Gedung Induk Puskesmas Banjarbaru.
Susunan ruangan di Puskesmas Banjarbaru sudah cukup baik, di mana loket
berada di depan, ruang poli berada di tengah, dan apotek berada di depan. Hanya
saja ruang tunggu pasien untuk poli umum, poli lansia, KIA terlalu sempit karena
hanya ada sedikit ruang.
2. Puskesmas Pembantu (Pustu).
- Pustu Loktabat Selatan.
3. Posyandu Balita, Posyandu Lansia, Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel =
2), Puskesmas Keliling (Pusling=1), 1 Pos Kesehatan Pesantren, dan 4 Pos
Obat Desa.
Tabel 2.7 Nama dan Alamat Posyandu dan Puskesmas Keliling Wilayah Kerja Puskesmas Banjarbaru.
No Nama Posyandu Alamat
15
.1. Posyandu Seruni
(Balita dan Lansia)Belakang SMP 1
2. Posyandu Anggrek (Balita) Polres Banjarbaru3. Posyandu Berlina
(Balita dan Lansia)Komp.Berlian
4. Posyandu Sakura(Pusling dan Balita)
Komp.Banjarbaru
5. Posyandu Flamboyan(Balita)
Jl.Puskesmas
6. Posyandu Mekar Sari(Balita)
Gt.Paikat
7. Posyandu Kenanga(Pusling dan Balita)
R.O Ulin
8. Posyandu Matahari(Balita dan Lansia)
Banjarbaru Asri
9. Posyandu Dahlia(Pusling dan Balita)
Harapan Mulia
10. Posyandu Kembang Sepatu (Pusling dan Balita)
Klausrepe
11. Posyandu Halim(Balita dan Lansia)
Komp.Halim
12. Posyandu Nusa Indah(Balita)
Gt.Lua
13. Posyandu Mawar(Balita dan Lansia)
Sumberadi
14. Posyandu Aster(Puslind dan Balita)
R.O Ulin
15. Posyandu St.Khadijah(Lansia)
Belakang SMA 1
16. Pusling Gt.Upih Gt.Upih17. Posyandu Kemuning
(Balita)Kemuning
18 Pusling Loktabat Selatan Loktabat SelatanSumber: Laporan Tahunan Puskesmas Banjarbaru Tahun 2014.
Data di atas jumlah posyandu balita dan lansia disesuaikan dengan jumlah
balita dan lansia yang ada di wilayah kerja Puskesmas. Jumlah posyandu ideal
menurut Departemen Kesehatan yaitu 1 posyandu untuk seratus balita atau lansia,
sedangkan di Kelurahan Loktabat Selatan, Kemuning, dan Guntung Paikat jumlah
balita yang terdaftar sebesar 2.593 balita. Melihat data tersebut maka jumlah
16
posyandu ini masih belum ideal. Begitu pula untuk jumlah posyandu lansia masih
belum ideal jika disesuaikan dengan literatur dari Depkes tentang posyandu,
dimana 1 posyandu untuk seratus lansia. Jumlah lansia di kecamatan Banjarbaru
2.469 jiwa sedangkan jumlah posyandu lansia hanya 6 buah.
4. Sarana Medis dan Non Medis.
Sarana yang ada di Puskesmas Banjarbaru terbagi menjadi sarana medis dan
non medis. Sarana medis antara lain terdiri dari:
a. Peralatan medis puskesmas induk : Poliklinik Set, Public health, EKG, Bed
pemeriksaan
b. Laboratorium: Fotometer, hemoanalizer
c. Peralatan medis puskesmas keliling : PHN, Poliklinik Set
d. Peralatan kesehatan gigi (dental unit 2 buah), alat tambal sinar
e. Lemari es penyimpan vaksin
f. Peralatan medis KIA: USG, Doppler, partus set
g. Peralatan gizi: Timbangan manual dan digital
h. Ruang tindakan : Nebulizer, strelisator
i. Ruang sanitasi: fogging
Adapun sarana non medis pada Puskesmas Banjarbaru terdiri dari gedung
puskesmas 1 buah, kendaraan dinas roda empat 1 buah, kendaraan roda dua 5
buah, sarana pembuangan sampah.
2.1.4.2. Tenaga Kerja Puskesmas Banjarbaru.
17
Tenaga kesehatan yang ada di puskesmas Banjarbaru terdiri dari beberapa
dokter umum, dokter gigi dan petugas yang lain, yang dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 2.8 Jumlah Tenaga Kesehatan Puskesmas Banjarbaru Tahun 2014.
No Tenaga KesehatanJumlah (Orang)
1. Dokter Umum 5
2. Dokter Gigi 2
3. Bidan 10
4. Perawat 11
5. Perawat Gigi 5
6. Apoteker 1
7. Asisten Apoteker 3
8. Kesling 4
9. Pekarya 2
10. Petugas Gizi 3
11. Petugas Laboratorium 2
12. Sanitarian 4
13. PetugasAdministrasi 12
Total 64
Sumber : Profil Puskesmas Banjarbaru Tahun 2014.
18
Tabel di atas menunjukkan jumlah tenaga kerja di Puskesmas Sei. Besar
sendiri sudah mencukupi.
Tabel 2.9 Daftar Nama Pejabat Fungsional Puskesmas Banjarbaru Tahun 2014.
No
Nama / Jabatan Program / Kegiatan
Dokter Umum1 dr. Indriyani Yanuareni Koordinator Pengobatan (Poli), Pemulihan
Kesehatan, dan Rujukan2 dr. Muthmainah Pelaksana Pengobatan, TB Paru3 dr. Mariya Eka Pelaksana Pengobatan, Jiwa, PTM4 dr. Sinta Dyah Amrih L. Pelaksana Pengobatan, Malaria5 dr. Nur Lely Revina Pelaksana Pengobatan
Dokter Gigi1 drg. Ratih Elisa
NandaraniPoli Gigi dan UKG / UKGMD
2 drg. Dani Susanto Hidayat
Poli Gigi
Perawat1 Rahmansyah, AMK Koordinator Imunisasi, Rabies2 Anwar Radi, S.Kep Pusling3 Susanti, S.Kep Jiwa4 Hendriyati Cahya, AMK Diare, Malaria5 Nurwahyuni, AMK Kusta, TB6 Ami Kurniati Utami,
AMKPelayanan Poli / MTBS
7 Nur Hasanah, AMK Pelayanan Poli / MTBS8 Andri Hamidansyah,
AMKPuskesmas, HIV/AIDS
9 Hairunni’mah, AMK Mata, Campak10 Yessy Kusuma Putri,
AMKDBD, Filariasis
19
11 Endah Setiyani ISPA, Kesehatan Haji, Kesehatan Olahraga
Bidan1 Hj. Sri Badariah,
AM.KebPustu Loktabat Selatan
2 Hj. Jainah, AM.Keb Koordiantor KIA3 Rosana Febriyani,
AM.KebPelayanan KIA, MTBS
4 Siti Aisyah, AM.Keb Pustu Loktabat Selatan5 Misiyati Buana, SST Pelayanan KIA, Remaja, Anak6 Hj. Siti Rahmah,
AM.KebPelayanan KIA, KB
7 Endah Trihastuty Pelayanan KIA, DDTK, Pengelola BOK8 Sri Hargianti, Amd.Keb Pelayanan KIA, PWS KIA9 Mastriani R, Amd.Keb Pelayanan KIA, PWS KIA10 Santi Suzana, AM.Keb Poskesdes Loktabat Selatan
Perawat Gigi1 Isnaniah Pelayanan Gigi2 Samsul Hasani, SKM Pelayanan Gigi3 Hj. Mega Yanthi, SKM Pelayanan Gigi4 Nirawati Pelayanan Gigi5 Dewi Meriyati Pelayanan Gigi, Pengelola Jamkesmas
Sanitarian / Kesling1 Norjanah Kesling, Keskerja2 Sudariah, SKM Kesling, Survailans, Fogging3 Baihaki, SKM Kesling, Promkes4 Puguh Subagyo Kesling, UKS
Farmasi1 Hardina Rohani, S.Si,
AptKoordinator Apotek dan Gudang Farmasi Puskesmas
2 Hj. Ira Rabiatul M. Pelayanan Apotek3 Nana Fitriyana Pelayanan Apotek di Pustu4 Yulia Utari Pelayanan Apotek
Nutrisionis / Gizi1 Fitri Yana Laila, A.Md
GzPelayanan Gizi dan Masyarakat
2 Arie Sumiyatie, AMG Pelayanan Gizi, Posyandu LansiaSumber : Profil Puskesmas Banjarbaru Tahun 2014.
20
Data jabatan pegawai di atas, maka dapat disimpulkan bahwa secara
keseluruhan jabatan-jabatan yang ada di Puskesmas sudah dijabat oleh orang-
orang yang tepat dan sesuai dengan kompatibilitas dan kompetensi per individu
direlasikan dengan pendidikannya. Dengan jumlah karyawan di atas, tersusunlah
struktur organisasi Puskesmas Banjarbaru :
21
22
Taufik Riyadi, SKM, MMNIP 19630413 198512 1 002
Purnamawati, SKM, MMNIP 19670810 198703 2 004
2.1.4.3. Program Kerja Puskesmas Banjarbaru.
Kegiatan pokok puskesmas Banjarbaru terdiri dari 6 upaya, yakni:
a. Promosi kesehatan
b. Usaha KIA dan KB
c. Usaha Perbaikan Gizi Masyarakat
d. Usaha Kesehatan Lingkungan
e. Usaha Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)
f. Usaha Pengobatan dan Pelayanan
Sedangkan upaya pengembangan kesehatan di Puskesmas terdiri dari:
a. Upaya kesehatan usia lanjut
b. Upaya kesehatan mata / pencegahan kebutaan
c. Upaya kesehatan telinga / pencegahan gangguan pendengaran
d. Kesehatan jiwa
e. Pencegahan dan penanggulangan penyakit gigi dan mulut
f. Perawatan kesehatan masyarakat
g. Program Laboratorium
h. Unit Kesehatan Sekolah
i. Program pemulihan kesehatan dan rujukan pengobatan
Program unggulan Puskesmas Banjarbaru adalah program manajemen
terpadu balita sakit (MTBS).
23
2.2. Penyakit Terbanyak di Wilayah Puskesmas Banjarbaru.
Tabel 2.10 Data 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Banjarbaru 2014.
No Penyakit Jumlah1. Nasofaringitis akut 1923
2. Penyakit Pulpa Periapikal 1592
3. Penyakit Pulpa Periodontal 13954. Hipertensi 1028
5. Faringitis 784
6. NIDDM Tipe 2 535
7. Diare 504
8. Dispepsia 462
9. Gastritis 414
10. Tipes Perut 371
Sumber data : Profil Puskesmas Banjarbaru Tahun 2014.
1.
2.
2.1.
2.2.
2.2.1.
2.2.2.
24
BAB III
ANALISIS SWOT PUSKESMAS BANJARBARU
BERDASARKAN DATA DEMOGRAFIS DAN TEMUAN DI LAPANGAN
3.
3.1. Kekuatan (strenght) Berdasarkan Temuan di Lapangan.
a. Puskesmas Banjarbaru memiliki tenaga profesional (personil medis: 5
dokter umum dan 2 dokter gigi) dan 26 orang paramedis.
b. Puskesmas memiliki 1 pustu dan 15 posyandu balita serta 6 posyandu
lansia yang dilaksanakan secara rutin sehingga memudahkan masyarakat
untuk mendapat pelayanan kesehatan
c. Bangunan gedung puskesmas beserta penyekatannya memadai.
d. Adanya ruangan khusus untuk tindakan kegawat daruratan beserta sarana
dan prasarananya, serta laboratorium sehingga dapat menunjang
penegakkan diagnosis penyakit.
e. Struktur organisasi sudah sesuai dengan tingkat pendidikan masing-
masing.
f. Program wajib puskesmas sudah berjalan dengan ditambah beberapa
program pengembangan, dari seluruh upaya pokok puskesmas sebagian
besar sudah terlaksana.
g. Adanya program ungggulan MTBS.
h. Puskesmas memiliki sistem surveilans sentinel.
i. Puskesmas menerapkan manajemen ISO 9001 : 2008
25
j. Puskesmas memiliki program unggulan di Unit Lansia yaitu senam lansia
tiap jumat.
3.2. Kelemahan (weakness) Berdasarkan Temuan di Lapangan.
a. Tidak adanya Polindes sehingga tidak ada sarana terdekat bagi ibu hamil
yang ingin melahirkan.
b. Jumlah Pustu hanya saru, poskeskel hanya 2 sehingga tidak sebanding
dengan luas wilayah kerja Puskesmas akibatnya masyarakat yang
bertempat tinggal jauh dari puskesmas Banjarbaru cenderung untuk
berobat ke puskesmas terdekat lain di luar wilayah kerja puskesmas
Banjarbaru.
c. Jumlah posyandu balita dan lansia tidak sesuai dengan jumlah ideal oleh
Depkes.
d. Kurangnya alat penunjang medis laboratorium seperti stik gula darah,
asam urat, dan kolestrol dari dinas kesehatan sehingga menghambat
pemeriksaan laboratorium.
e. Minimnya media dan perangkat penyuluhan.
f. Kurangnya buku panduan yang ada di ruang UKS
g. Penanganan sampah medis di puskesmas belum memenuhi standard
karena tidak menggunakan incenerator dan hanya menggunakan tempat
pembuangan sampah biasa/tempat pembuangan sementara (TPS).
h. Pengolahan data bulanan dan tahunan yang tidak lengkap dan kurang
tersusun rapi.
i. Fasilitas kesehatan seperti timbangan banyak yang rusak.
26
3.3. Kesempatan (opputunity) Berdasarkan Temuan di Lapangan.
a. Posisi puskesmas yang dekat dengan pusat pemerintahan sehingga
memudahkan koordinasi dan administrasi
b. Posisi puskesmas yang dekat dengan jalan raya dan di tengah kota
sehingga transportasi menuju ke puskesmas mudah didapatkan
c. Banyak kelompok penduduk dengan usia > 35 tahun sehingga banyak
penduduk dengan usia produktif yang dapat dimanfaatkan sebagai kader
puskesmas.
d. Kepadatan penduduk di wilayah kerja termasuk kategori sangat padat
sehingga diharapkan penyebaran informasi kesehatan lebih cepat
e. Sebagian besar penduduk berpendidikan tinggi SMA-S3 sehingga
penyampaiaan informasi kesehatan mudah disampaikan
f. Masyarakat dengan pendidikan tinggi memiliki kesempatan kerja yang
tinggi sehingga dapat memperbaiki kualitas hidup.
g. Sarana kesehatan di rumah penduduk sudah cukup memadai dimana
sebagian besar rumah sudah memiliki jamban leher angsa.
3.4. Ancaman (threatening) Berdasarkan Temuan di Lapangan.
a. Cakupan wilayah puskesmas Banjarbaru terletak di sepanjang sungai
martapura dan sebagian lagi terletak disekitar jalan besar dengan
mobilitas transportasi yang tinggi sehingga masyarakat rentan terkena
penyakit infeksi.
27
b. Letak puskesmas Banjarbaru yang kurang strategis sehingga ada
beberapa RT yang cukup jauh menjangkau puskesmas ini.
c. Padatnya penduduk dan banyaknya hunian yang tak tertata rapi menjadi
kawasan ini terkesan kumuh dan memudahkan penularan penyakit
menular
d. Taraf pendidikan hanya tamat SD-SMP yang masih banyak ditemukan
menyebabkan sosial ekonomi sebagian masyarakat tergolong menengah
kebawah sehingga meningkatkan risiko terjadinya penyakit diakibatkan
minimnya pengetahuan.
e. Kondisi geografis wilayah puskesmas termasuk daerah iklim tropis dan
pada saat kemarau terjadi kabut asap akibat pembakaran hutan yang
mengakibatkan meningkatnya kasus ISPA.
f. Terlambatnya pasokan obat-obatan dari dinas kesehatan sehingga
menganggu kelancaran distribusi obat ke pasien.
3.5. Solusi untuk Permasalahan yang Terjadi.
a. Menambah jumlah pustu, poskeskel, posyandu lansia dan posyandu
balita agar sasaran kerja Puskesmas dapat terpenuhi.
b. Mengkoordinasikan kembali antara manajemen perencanaan dengan
pelaksana di semua tingkat agar memperbaiki sarana prasarana kesehatan
seperti reagen, dan timbangan berat badan.
c. Melakukan pemeliharaan rutin teratur (kalibrasi) pada alat-alat kesehatan
28
d. Tenaga kesehatan puskesmas lebih sering memberikan penyuluhan
dengan bahasa yang sesuai (edukasi kesehatan) dan berperan aktif dalam
rangka pendidikan kesehatan, pola hidup yang bersih dan sehat serta
kebersihan lingkungan.
e. Pemberian masker gratis di puskesmas saat musim kemarau dan
menghimbau warganya agar tidak membakar sampah pada saat kabut
asap.
29
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan.
Puskesmas Banjarbaru berada di kecamatan Banjarbaru Selatan, Kota
Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan tepatnya di Kelurahan Guntung Paikat
Jalan Rambai I Banjarbaru. Puskesmas ini memiliki luas wilayah kerja 1466 Ha,
dengan jumlah penduduk 25.300 jiwa. Puskesmas Banjarbaru dilengkapi dengan
15 posyandu balita, 6 posyandu lansia, 1 puskemas pembantu, 2 pusat kesehatan
keluarahan, dan 1 puskesmas keliling. Puskesmas Banjarbaru telah memiliki 6
program pokok puskesmas, dan 8 upaya pengembangan kesehatan yang berjalan dengan
baik.
4.2. Saran.
Dari data yang telah didapatkan disarankan:
a. Menambah jumlah pustu, poskeskel, posyandu lansia dan posyandu balita agar
sasaran kerja Puskesmas dapat terpenuhi.
b. Mengkoordinasikan kembali antara manajemen perencanaan dengan
pelaksana di semua tingkat agar memperbaiki sarana prasarana kesehatan
seperti reagen, dan timbangan berat badan.
c. Melakukan pemeliharaan rutin teratur (kalibrasi) pada alat-alat kesehatan
d. Tenaga kesehatan puskesmas lebih sering memberikan penyuluhan dengan
bahasa yang sesuai (edukasi kesehatan) dan berperan aktif dalam rangka
30
pendidikan kesehatan, pola hidup yang bersih dan sehat serta kebersihan
lingkungan.
e. Pemberian masker gratis di puskesmas saat musim kemarau dan menghimbau
warganya agar tidak membakar sampah pada saat kabut asap.
31
32
Lampiran 1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Banjarbaru.
33