5.Bab 2 Isi

12
BAB II ISI 2.1. MUSEUM GEOLOGI 2.1.1. Minyak dan Gas Kehidupan mikro organisme puluhan juta tahun lalu ternyata membawa manfaat bagi kehidupan manusia. Organisme yang mati dan terkubur bersama batuan sedimen yang kemudian mengalami perubahan fisik dan kimia mejadi minyak dan gas bumi. Manusia sangat bergantung kepada minyak dan gas bumi dalam menjanlankan kegiatannya sehari-hari. Hal ini terlihat dari terus meningkatnya konsumsi minyak dan gas bumi, sementara pengembangan energi baru dan terbarukan belum optimal. 2.1.2. Sejarah Minyak dan Gas 1) Abad ke-7, Kerajaan Sriwijaya telah mengirim minyak bumi ke Kaisar Cina, yang digunakan sebagai obat. 2) Tahun 1292. Marcopolo pernah mengambil contoh minyak dari Aceh. 3) Tahun 1596, diketahui orang aceh telah menggunakan minyak sebagai bahan bakar. 4) Tanggal 15 Juni 1885, A.J. Zijlker, seorang Belanda, menemukan daerah prospek minyak di Telaga Said, Pangkalan Brandan, Sumatera Utara. 5) Tahun 1889, dibangun kilang minyak pertama di Wonokromo. 6) Tahun 1969, dibangun kilang minyak di Dumai. 7) Tahun 1977, Indonesia mulai mengekspor LNG. 8) Tahun 1985, penginjeksian uap ke dalam lapangan minyak Duri. 9) Tahun 2001, untuk pertama kalinya Indonesia mengekspor langsung gas lewat pipa dari P Natuna ke Singapura. 2.1.3. Apa yang disebut Hidrokarbon 3

description

Peta kontur

Transcript of 5.Bab 2 Isi

BAB II

ISI

2.1. MUSEUM GEOLOGI

2.1.1. Minyak dan Gas

Kehidupan mikro organisme puluhan juta tahun lalu ternyata membawa manfaat bagi kehidupan manusia. Organisme yang mati dan terkubur bersama batuan sedimen yang kemudian mengalami perubahan fisik dan kimia mejadi minyak dan gas bumi. Manusia sangat bergantung kepada minyak dan gas bumi dalam menjanlankan kegiatannya sehari-hari. Hal ini terlihat dari terus meningkatnya konsumsi minyak dan gas bumi, sementara pengembangan energi baru dan terbarukan belum optimal.

2.1.2. Sejarah Minyak dan Gas

1) Abad ke-7, Kerajaan Sriwijaya telah mengirim minyak bumi ke Kaisar Cina, yang digunakan sebagai obat.

2) Tahun 1292. Marcopolo pernah mengambil contoh minyak dari Aceh.3) Tahun 1596, diketahui orang aceh telah menggunakan minyak sebagai bahan

bakar.4) Tanggal 15 Juni 1885, A.J. Zijlker, seorang Belanda, menemukan daerah

prospek minyak di Telaga Said, Pangkalan Brandan, Sumatera Utara.5) Tahun 1889, dibangun kilang minyak pertama di Wonokromo.6) Tahun 1969, dibangun kilang minyak di Dumai.7) Tahun 1977, Indonesia mulai mengekspor LNG.8) Tahun 1985, penginjeksian uap ke dalam lapangan minyak Duri.9) Tahun 2001, untuk pertama kalinya Indonesia mengekspor langsung gas lewat

pipa dari P Natuna ke Singapura.

2.1.3. Apa yang disebut Hidrokarbon

Hidrokarbon adalah senyawa kimia yang utamanya disusun oleh hidrogen (H) dan Karbon (C), sebgaian besar beruapa minyak dan gas bumi. jenis lainnya adalah padatan hidrokarbon, yang setelah melalui proses teknik kimia dan industri seperti penyulingan dan pemurnian menghasilkan berbagai bajan bakar pelumas dan bahan petrokimia.

Gambar 1: Minyak Mentah

3

2.1.4. Pemisahan Minyak dan Gas

Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon dengan jumlah unsur karbon C-1 hingga C-50. Pengolahan minyak bumi dilakukan melalui destilasi bertingkat dimana minyak mentah dipisahkan kedapam kelompok-kelompok dengan titik didih yang berbeda. hal tersebut dilakukan karena titik unsur nitrokarbon meningkat seiring dengan bertambahnya atom karbon (C) dalam molekulnya. Mula-mula minyak mentah dipanaskan pada suhu sekitar 400°C. Setelah dipanaskan, kemudian minyak mentah dialirkan ke tabung fraksionasi / destilasi.

Gambar 2:Proses Distilasi Gambar 3:Gas Alam

2.2. BATU BARA

2.2.1. Apa Itu Batu Bara ?

Batubara adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen.

2.2.2. Bagaimana Bisa Terbentuk Gas Metana..... Dalam Batubara?

Perubahan sisa tumbuhan ke batubara menghasilkan gas metana, air dan karbon dioksida. Selanjutnya, gas metana terserap masuk ke dalam material batubara, tersimpan di dalam pori-pori dan rekahan hingga membentuk sistem reservoir gas yang berperan sebagai batuan induk dan batuan penutup.Unsur-unsur gas dalam lapisan batubara :

Campuran antara metana CH4, karbondioksida [CO2], sejumlah nitrogen [N2], dan hidrokarbon lainnya [C2H6 dan C2+].

4

2.2.3. Proses Terbentuknya Batubara1. Proses pertama pada pembentukan batu bara ialah Pembentukan batubara

dimulai pada puluhan sampai ratusan juta tahun lalu, ketika pada daerah rawa Lagun, maupun deita ditumbuhi berbagai jenis tumbuhan yang cukup lebat. Terlihat pada gambar 4.

Gambar 4:Proses 1

2. Proses kedua : Tumbuhan yang mati dan terkumpul melapuk akibat kekurangan oksigen menjadi bahan yang lunak, yang menyerupai spon, yang disebut gambut. Seiring waktu berjalan lapisan gambut makin lama makin tembal. Gambut memiliki kadar air diatas 75% dari beratnya dan nilai kalori yang paling rendah.

Gambar 5:Proses 2

5

3. Proses ketiga : Proses sedimentasi di lingkungan tersebut menimbun laposan gambnut, mengakibatkan tekanan suhu pada gambut semakin tinggi, yang mendorong keluar molekul nitrogen, oksigen, dan hydrogen, yang tertinggal hanya material keras yang mengandung banyak karbon. Pada tahp ini terbentuk batubara muda yang disebut lignit. Lignit mengandung air 35% - 75% dari beratnya dan mempunya kalori yang lebih tinggi dari gambut.

Gambar 6:Proses 3

4. Proses ke Empat : Penimbunan lapisan sedimen semakin tebal yang menaikan suhu dan tekanan serta merubah lignit menjadi sub-batuminus atau bituminus. Bituminus mengandung unsure karbon 68%-86% dan berkadar air 8% - 10% dari beratnya Sub-batuminus mengandung unsure karbon lebih kecil sedangkan kandungan air lebih banyak.

Gambar 7:Proses 4

6

5. Proses kelima : Penimbunan berlanjut, penmbahan suhu dan tekanan merubah sub-batuminus atau bituminous menjadi antrasit. Antrasit merupakan kelas batubara tertinggi dengan warna hitam berkilauan (luster) metalik mengandung 86% - 98% unsur karbon, dengan kadar air kurang dari 8%.

Gambar 8:Proses 5

2.3. Mengapa muncul ilmu-ilmu antara ?

Karena ilmu geologi adalah ilmu mengikuti perkembangan dunia science dan technology. Ilmu geologi juga memiliki hubungan dari satu ilmu ke ilmu lainnya . misalnya ada 8 ilmu geologi diantaranya ; Mineralogi, petrologi, geologi struktur, geomorfologi, statigrafi, geokimia, paleontology, geologi terapan.

2.4. Mengapa banyak cabang-cabang geologi ?

Karena Geologi ini tidak hanya mempelajari 1 ilmu yaitu ilmu geologi. Geologi mempelajari tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan bumi sebagai obyek, dengan ruang lingkup yang luas, misalnya batuan dan mineral, minyak dan gas bumi, gunung api dan panas bumi, atau struktur bumi, gempa bumi, maupun proses dipermukaan seperti erosi, pengendapan dan perubahan lain terhadap batuan.

2.5. Dengan demikian Geologi digunakan dimana saja ?

Aplikasi ilmu geologi dapat merupakan hal yang sangat penting pada beberapa bidang lain. Pemanfaatan ini terus berkembang dan sangat dibutuhkan dengan kemajuan ilmu dan teknologi serta kebutuhan manusia yang semakin bertambah.Ilmu geologi dapat digunakan pada bidang –bidang brikut: Pertambangan (mining geology/geologi tambang) untuk mengetudbut proses

pembentukan endapan mineral yang bersifat ekonarris yang sangat dibutuhkan oleh manusia

Perminyakan (Petroleoum geology/geologi minyak) untuk mengetahui jebakan-jebakan minyak dan gas bumi.

7

Hidrologi (Hydrogeology/geologi air) mempelajari mengenai kejadian bagaimana terbentuknya air di dalam tanah serta pemanfaatan air tanah.

Geologi teknik (Engineering geology) mempelajari hubungan antara ilmu geologi dengan problem-problem keteknikan

Geologi lingkungan (Environment geology),geologi sangat diperlukan untuk mengevaluasi interaksi antara manusia dengan lingkungannya.

dan masih banyak aplikasi ilmu geologi lainnya dan hampir semua bidang ilmu yang berhubungan dengan bumi selalu membutuhkan pengetahuan tentang geologi.

2.6. Kenapa terjadi Sink Hole

Sink hole merupakan diapresi alami atau lubang dalam topografi permukaan yang muncul akibat hilangnya lapisan tanah, bantalan batuan atau keduanya yang umumnya terjadi akibat aliran air dibawah tanah itu terjadi pada tahun 2007 lalu. pembentukan lubang reruntuhan ini dapat terjadi berangsur-angsur atau secara mendadak dan memiliki ukuran berbeda-beda diberbagai tempat didunia, disamping itu juga kedalaman sink hole benar-benar tidak bisa diukur karena tak terlihat dasarnya, diperkirakan dalamnya sekitar 300 Kaki atau 90m.

.

Gambar 9:Sink Hole

Guatemala, pada tahun 2007 terjadi sebuah sink hole atau lubang sedalam 300 kaki yang sanggup menelan Patung Liberty. Sinkhole terjadi saat air (air hujan atau kotoran biasanya) di dalam bumi hilang pada skala besar, sehingga menyebabkan perubahan tekanan dari bawah.Dan ketidakstabilan alam menyebabkan permukaan tanah “collaps” atau runtuh ke dalam bumi, menenggelamkan belasan rumah dan menewaskan setidaknya 3 orang.

2.7. Bedanya Geologi dan Geografi ?

Secara umum, Geografi dibagi menjadi Geografi Manusia dan Geografi Fisik. Perbedaan keduanya sering membingungkan. Geografi fisik cenderung mempelajari permukaan bumi, bentang alam, dan kenampakan alam. Adapun Geologis melihat bumi

8

sampai bagian dalam dan mempelajari batuan bumi. Selain itu, Geologis mempelajari proses internal bumi seperti lempeng tektonik dan gunung api, serta mempelajari periode sejarah bumi.

Geologi adalah suatu ilmu yang mempelajari dan mengembangkan pengetahuan yang berkaitan dengan kebumian seperti, bentuk muka bumi, material penyusun bumi, jenis batuan, sifat-sifat fisika dan kimia, bentuk batuan, proses pembentukannya dan sejarah bumi serta geologi terapannya seperti Geologi Minyak dan Gas Bumi, Geologi Teknik, Hidro Geologi, Geologi Tata Lingkungan, Geologi Tambang dan lain-lain.

Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan (variasi) keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi. Atau dapat dikatakan ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan dan kelingkungan dalam konteks keruangan

2.8. Kenapa Kasus Lapindo terjadi ?

Setidaknya ada 3 aspek yang menyebabkan terjadinya semburan lumpur panas tersebut. Pertama, adalah aspek teknis. Pada awal tragedi, Lapindo bersembunyi di balik gempa tektonik Yogyakarta yang terjadi pada hari yang sama. Hal ini didukung pendapat yang menyatakan bahwa pemicu semburan lumpur (liquefaction) adalah gempa (sudden cyclic shock) Yogya yang mengakibatkan kerusakan sedimen.7 Namun, hal itu dibantah oleh para ahli, bahwa gempa di Yogyakarta yang terjadi karena pergeseran Sesar Opak tidak berhubungan dengan Surabaya.8 Argumen liquefaction lemah karena biasanya terjadi pada lapisan dangkal, yakni pada sedimen yang ada pasir-lempung, bukan pada kedalaman 2.000-6.000 kaki.9 Lagipula, dengan merujuk gempa di California (1989) yang berkekuatan 6.9 Mw, dengan radius terjauh likuifaksi terjadi pada jarak 110 km dari episenter gempa, maka karena gempa Yogya lebih kecil yaitu 6.3 Mw seharusnya radius terjauh likuifaksi kurang dari 110 Km.10 Akhirnya, kesalahan prosedural yang mengemuka, seperti dugaan lubang galian belum sempat disumbat dengan cairan beton sebagai sampul.11 Hal itu diakui bahwa semburan gas Lapindo disebabkan pecahnya formasi sumur pengeboran.12 Sesuai dengan desain awalnya, Lapindo harus sudah memasang casing 30 inchi pada kedalaman 150 kaki, casing 20 inchi pada 1195 kaki, casing (liner) 16 inchi pada 2385 kaki dan casing 13-3/8 inchi pada 3580 kaki.13 Ketika Lapindo mengebor lapisan bumi dari kedalaman 3580 kaki sampai ke 9297 kaki, mereka belum memasang casing 9-5/8 inci. Akhirnya, sumur menembus satu zona bertekanan tinggi yang menyebabkan kick, yaitu masuknya fluida formasi tersebut ke dalam sumur. Sesuai dengan prosedur standar, operasi pemboran dihentikan, perangkap Blow Out Preventer (BOP) di rig segera ditutup &

9

segera dipompakan lumpur pemboran berdensitas berat ke dalam sumur dengan tujuan mematikan kick. Namun, dari informasi di lapangan, BOP telah pecah sebelum terjadi semburan lumpur. Jika hal itu benar maka telah terjadi kesalahan teknis dalam pengeboran yang berarti pula telah terjadi kesalahan pada prosedur operasional standar.14

Kedua, aspek ekonomis. Lapindo Brantas Inc. adalah salah satu perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang ditunjuk BP-MIGAS untuk melakukan proses pengeboran minyak dan gas bumi. Saat ini Lapindo memiliki 50% participating interest di wilayah Blok Brantas, Jawa Timur.15 Dalam kasus semburan lumpur panas ini, Lapindo diduga “sengaja menghemat” biaya operasional dengan tidak memasang casing. Jika dilihat dari perspektif ekonomi, keputusan pemasangan casing berdampak pada besarnya biaya yang dikeluarkan Lapindo. Medco, sebagai salah satu pemegang saham wilayah Blok Brantas, dalam surat bernomor MGT-088/JKT/06, telah memperingatkan Lapindo untuk memasang casing (selubung bor) sesuai dengan standar operasional pengeboran minyak dan gas. Namun, entah mengapa Lapindo sengaja tidak memasang casing, sehingga pada saat terjadi underground blow out, lumpur yang ada di perut bumi menyembur keluar tanpa kendali.16

Ketiga, aspek politis. Sebagai legalitas usaha (eksplorasi atau eksploitasi), Lapindo telah mengantongi izin usaha kontrak bagi hasil/production sharing contract (PSC) dari Pemerintah sebagai otoritas penguasa kedaulatan atas sumberdaya alam.17

Poin inilah yang paling penting dalam kasus lumpur panas ini. Pemerintah Indonesia telah lama menganut sistem ekonomi neoliberal dalam berbagai kebijakannya. Alhasil, seluruh potensi tambang migas dan sumberdaya alam (SDA) “dijual” kepada swasta/individu (corporate based). Orientasi profit an sich yang menjadi paradigma korporasi menjadikan manajemen korporasi buta akan hal-hal lain yang menyangkut kelestarian lingkungan, peningkatan taraf hidup rakyat, bahkan hingga bencana ekosistem. Di Jawa Timur saja, tercatat banyak kasus bencana yang diakibatkan lalainya para korporat penguasa tambang migas, seperti kebocoran sektor migas di kecamatan Suko, Tuban, milik Devon Canada dan Petrochina (2001); kadar hidro sulfidanya yang cukup tinggi menyebabkan 26 petani dirawat di rumah sakit. Kemudian kasus tumpahan minyak mentah (2002) karena eksplorasi Premier Oil.18 Yang terakhir, tepat 2 bulan setelah tragedi semburan lumpur Sidoarjo, sumur minyak Sukowati, Desa Campurejo, Kabupaten Bojonegoro terbakar. Akibatnya, ribuan warga sekitar sumur minyak Sukowati harus dievakuasi untuk menghindari ancaman gas mematikan. Pihak Petrochina East Java, meniru modus cuci tangan yang dilakukan Lapindo, mengaku tidak tahu menahu penyebab terjadinya kebakaran.

10