isi-1.docx
-
Upload
sakthyshan -
Category
Documents
-
view
227 -
download
0
Transcript of isi-1.docx
-
7/23/2019 isi-1.docx
1/30
BAB 1
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 LATAR BELAKANG
Sirosis hepatis adalah suatu keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir
fibrosis hepatik yang berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi dari hepar dan
pembentukan nodulus regeneratif. Gambaran ini terjadi akibat nekrosis hepatoselular.
Jaringan penunjang retikulin kolaps disertai deposit jaringan ikat, distorsi jaringan vaskular
dan regenerasi nodularis parenkim hati.1
Menurut WH, pada tahun !""# sekitar 1$" juta pasien terinfeksi sirosis hepatis.
%ngka ini meliputi sekitar &' dari seluruh populasi manusia di dunia dan setiap tahunnyainfeksi baru sirosis hepatis bertambah &() juta. *i negara maju, sirosis hepatis merupakan
kematian ketiga terbesar ketiga pada pasien berusia )+()# tahun setelah penyakit
kardiovaskular dan kanker-. *i seluruh dunia, sirosis menetapi urutan ketujuh penyebab
kematian. Sekitar !+.""" orang meninggal setiap tahun akibat penyakit ini.!
*i %merika Serikat, penyebab utama kejadian sirosis hepatis adalah hepatitis
!#'-, penyakit hati alkoholik !1'-, kriptogenik 1/'-, hepatitis dan penyakit hati
alkoholik 1+'-, hepatitis 0 bersamaan dengan hepatitis * 1+'- dan penyebab lain +'-.
Sedangkan di ndonesia, penyebab utama kejadian sirosis hepatis adalah virus hepatitis 0
)"(+"'-, hepatitis &"()"'- dan penyebab lain 1"(!"'-.&,)
*i ndonesia, sirosis hepatis lebih banyak di temukan pada pria dibandingkan 2anita
dengan perbandingan !,13 1 dan rata(rata usia adalah )) tahun. *i 4umah Sakit 5oja Jakarta,
dari &/ penderita sirosis hepatis, #&,$' adalah pria dan ,$' adalah 2anita dan ++,&'
adalah kelompok umur )"(#" tahun.$ )"(+"' penyebab sirosis hati adalah virus hepatitis 0,
&"()"' disebabkan virus hepatitis dan 1"(!"' penyebab yang tidak diketahui.+
5erusakan sel dan fungsi hati dapat disebabkan oleh banyak faktor, antara lain virus,
parasite, bakteri, proto6oa atau toksisitas dari obat(obatan atau bahan kimia. Sirosis hepatis
se7ara klinis dibagi menjadi sirosis hepatis kompensata yang berarti belum adanya gejala
klinis yang nyata dan sirosis hepatis dekompensata yang ditandai gejala dan tanda klinis yang
jelas. Sirosis hepatis kompensata merupakan kelanjutan dari proses hepatis kronik.1
-
7/23/2019 isi-1.docx
2/30
1.2 DEFINISI
Sirosis hepatis adalah suatu keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir
fibrosis hepatik yang berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi dari hepar dan
pembentukan nodulus regeneratif. Sirosis hepatis adalah penyakit hati kronis yang di7irikandengan distorsi artisektur hati yang normal oleh jaringan ikat dan nodul(nodul regenerasi sel
hati yang tidak berkaitan dengan vaskular normal.1
Sirosis hepatis adalah penyakit yang ditandai oleh adanya peradangan difus dan
menahun pada hati, diikuti dengan proliferasi jaringan ikat, degenerasi dan regenerasi sel(sel
hati, sehingga timbul kerusakan pada parenkim hati. Gambaran histopatologi dari sirosis
hepatis memiliki tiga karakteristik utama yaitu3 1. *istorsi arsitektur hepar, !. Jaringan parut
sebagai akibat dari peningkatan deposisi jaringan fibrosa dan kolagen, &. 8odula regeneratif
akibat nekrosis sel(sel hati yang dikelilingi jaringan parut. 8odula(nodula ini dapat ke7i
mikronodular- dan besar makronodular-.#
1.3 EPIDEMIOLOGI
9ebih dari )"' pasien sirosis hepatis asimtomatis. :ada keadaan sirosis ditemukan
2aktu pemeriksaan rutin kesehatan atau pada 2aktu autopsi. 5eseluruhan insidensi sirosis di
%merika diperkirakan " per 1"".""" penduduk.1
:enyebab tersering terjadi sirosis hepatis akibat penyakit hati alkoholik maupun
infeksi virus kronik. Hasil penelitian lain menyebutkan perlemakan pada hati akan
mengakibatkan steatohepatitis nonalkoholik 8%SH, prevalensi )'- dan berakhir dengan
sirosis hati dengan prevalensi ",&'. :revalensi sirosis hepatis akibat steatohepatitis alkoholik
dilaporkan ",&' juga.$
*i ndonesia, prevalensi sirosis hati belum ada, hanya laporan(laporan dari beberapa
pusat pendidikan sahaja. *i 4S *r. Sardjito ;ogyakarta, jumlah pasien sirosis hati berkisar
),1' dari pasien yang dira2at. *i Medan, dalam ) tahun terakhir, dijumpai pasien sirosis
hepatis sebanyak /1< )'- pasien dari seluruh pasien di penyakit dalam.1
-
7/23/2019 isi-1.docx
3/30
1.4 KLASIFIKASI
Se7ara klinis sirosis hepatis dibagi menjadi1 3
a- Sirosis hati kompensata, yang berarti belum adanya gejala klinis yang nyata.
b- Sirosis hati dekompensata yang ditandai gejala(gejala dan tanda klinik yang jelas
yaitu adanya splenomegali, eritema palmar, vena kolateral, asites, dan spidernevi.
Se7ara morfologi Sherlo7k, membagi sirosis hati berdasarkan ukuran dari nodul,
yaitu/ 3
a- Makronoduler besar nodul lebih dari & mm, ireguler, multilobuler-
b- Mikronduler besar nodul kurang dari & mm, regular, monolobuler-
7- 5ombinasi antara makronoduler dan mikronoduler
1.5 PATOFISIOLOGI SIROSIS HEPATIS
5erusakan hepar dapat disebabkan oleh berbagai etiologi, seperti3 konsumsi alkohol,
infeksi virus, kelainan ba2aan, obat(obatan paparan toksis lingkungan. 5erusakan ini akan
memi7u terjadinya fibrosis pada hepar. =ibrosis pada hepar merupakan hasil perpanjangan
respon penyembuhan luka normal yang mengakibatkan abnormalitas proses fibrinogenesis
produksi dan deposisi jaringan ikat-. Sirosis hepar merupakan tahapan lanjut dari fibrosis
hepar yang disertai dengan kerusakan pembuluh darah. 5eadaan ini menyebabkan
peningkatan resisten aliran darah menuju hepar, sehingga terjadi peningkatan tekanan darah
vena porta, yang disebut hipertensi porta. Manifestasi klinis yang mun7ul akibat terjadinya
hipertensi porta ini adalah kaput medusa dan adanya vena(vena kolateral. %pabila terjadi
keadaan hipertensi porta yang terus(menerus akan menyebabkan terjadinya protrusipembuluh darah vena di tempat lain, yang dapat menyebabkan terjadinya perdarahan. Hal ini
disebut dengan keadaan varises bleeding. Selain itu volume darah menuju hepar mengalami
penurunan , sehingga terjadi peningkatan renin, aldosteron, vasopresin, dan terjadi stimulasi
sistem simpatis. Hal ini menyebabkan retensi natrium dan air, serta vasokonstriksi renal.
5eadaan terjadinya peningkatan volume plasma dan hipertensi porta inilah yang memi7u
terjadinya asites dan edema.1,
-
7/23/2019 isi-1.docx
4/30
5eadaan fibrosis hepar ini menyebabkan gangguan pada fungsi hepar. 5eadaan ini,
menyebabkan gangguan konjugasi bilirubin di hepar, sehingga terjadi hiperbilirubinemia
unconjugated. Hal ini menyebabkan terjadinya jaundi7e dan ikterus pada pasien sirosis
hepatis. Selain itu, gangguan hepar menyebabkan terjadi penurunan fungsi dalam sintesis
albumin, sehingga terjadi keadaan hipoalbuminemia. 5eadaan ini juga mempengaruhi
terjadinya asites dan edema. :ada hepar terjadi juga gangguan dalam metabolisme hormon
sehingga dapat timbul manifestasi klinis seperti ginekomastia, testicular atrophy, eritema
palmaris. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan pembentukan hormon estrogen dan
penurunan kemampuan hepar dalam melakukan clearance terhadap prekursor hormon
androstenedion. atau melena, serta perubahan mental,
meliputi mudah lupa, sukar konsentrasi, bingung, agitasi sampai koma.1
1.7 DIAGNOSIS SIROSIS HEPATIS:ada stadium kompensasi sempurna kadang(kadang sangat sulit menegakkan
diagnosis sirosis hati. :ada proses lanjutan dari kompensasi sempurna mungkin bisa
ditegakkan diagnosis dengan bantuan pemeriksaan klinis yang 7ermat, laboratorium
biokimia>serologi, dan pemeriksaan penunjang lainnya. :ada saat ini penegakan diagnosis
sirosis hati terdiri atas pemeriksaan fisis, laboratorium, dan ?SG. :ada kasus tertentu
diperlukan pemeriksaan biopsi hati atau peritoneoskopi karena sulit membedakan hepatitis
kronik aktif yang berat dengan srosis hati dini.1
-
7/23/2019 isi-1.docx
5/30
:ada stadium dekompensata diagnosis kadangkala tidak sulit karena gejala dan tanda(
tanda klinis sudah tampak dengan adanya komplikasi.1
1.7.1 ANAMNESIS
@anyakan ri2ayat keluhan utama dan keluhan tambahan pasien @anyakan faktor resiko terjadinya sirosis hepatis yang dimiliki pasien , seperti3
ke7anduan alkohol, resiko terjadinya hepatitis viral, obesitas. 4i2ayat penyakit sebelumnya yang dimiliki pasien dan ri2ayat konsumsi obat(
obatan.1!
1.7.2 TEMUAN KLINIS SIROSIS HEPATIS
@emuan klinis yang dapat diperoleh dari pasien sirosis hepatis, meliputi3
Spider angio maspiderangiomata spider telangiektasi-, suatu lesi vaskular yang
dikelilingi beberapa vena ke7il. @anda ini sering ditemukan di bahu, muka, dan lengan
atas. Hepatomegali, ukuran hati yang sirotik bisa membesar, normal, atau menge7il. Jika
hati teraba, hati sirotik teraba keras dan nodular. Splenomegali, akibat terjadinya kongesti arteri lienalis karena hipertensi porta. %sites, penimbunan 7airan dalam rongga peritoneum akibat hipertensi porta dan
hipoalbuminemia. 5aput medusa juga sebagai akibat hipertensi porta. kterus pada kulit dan membran mukosa akibat bilirubinemia. 0ila konsentrasi
bilirubin kurang dari !(& mg>dl tak terlihat. Warna urine terlihat gelap seperti air teh. =etor hepatikum, bau napas yang khas pada pasien sirosis disebabkan peningkatan
konsentrasi dimetil sulfide akibat pintasan porto sistemik yang berat. Aritema :almaris, 2arna merah pada thenar dan hipothenar telapak tangan. Hal ini
dikaitkan dengan perubahan metabolisme hormone estrogen :erubahan kuku(kuku Mu7hr7he berupa pita putih hori6ontal dipisahkan dengan
2arna normal kuku. @anda ini ditemukan pada kondisi hipoalbuminemia. Jari Gada, sering ditemukan pada sirosis bilier. 5ontraktur *upuytren akibat fibrosis fasia :almaris menimbulkan kontraktur fleksi
jari(jari berkaitan dengan alkoholisme tetapi tidak se7ara spesifik berkaitan dengan
sirosis. Ginekomastia, se7ara histologist berupa proliferasi benigna jaringan glandula
mammae laki(laki kemungkinan akibat peningkatan androstenedion. %steriBis(bilateral tetapi tidak sinkron berupa gerakan mengepak(ngepak dari tangan,
dorsofleksi tangan.@anda(tanda lainnya yang menyertai di antaranya3
-
7/23/2019 isi-1.docx
6/30
*emam yang tak tinggi akibat nekrosis hepar 0atu pada vesika felea akibat hemolisis :embesaran kelenjar parotis terutama pada sirosis alkoholik, hal ini akibat sekunder
infiltrasi lemak, fibrosis, dan edema.1
1.7.3 PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. :emeriksaan 9aboratorium :eningkatan SG@, SG:@, %lkali =osfatase, Gamma(glutamil
transpeptidase 0ilirubin, konsentrasinya bisa normal pada sirosis hati kompensata,
tapi meningkat pada sirosis hati yang lanjut. :enurunan kadar %lbumin Globulin, konsetrasinya mengalami peningkatan pada keadaan sirosis
Protrombin timememanjang 8atrium Serum kadarnya menurun %danya kelainan hematologi anemia
b. :emeriksaan 4adiologis Barium mealdapat menilai varises untuk konfirmasi hipertensi porta ?SG dapat menilai sudut hati, permukaan hati, ukuran, homogenitas,
dan adanya massa. :ada sirosis lanjut, hati menge7il dan nodular,
permukaan irregular, dan ada peningkatan ekogenitas parenkim hati.
Selain itu juga dapat menilai adanya asites, splenomegali, trombosis
vena porta, serta skrining adanya karsinoma hati pada pasien sirosis.7. 0iopsi Hepar, sebagai gold standart dalam penegakan diagnosa sirosis
hepatis.1
1.8. DIAGNOSIS BANDING
*iagnosis banding dari sirosis hepatis adalah sebagai berikut3a. Budd-Chiari Syndrome, gangguan yang disebabkan oleh obstruksi aliran vena
hepati7a pada level venule hepatika, vena hepatika besar, dan vena 7avainferior. Gejalanya3 nyeri abdomen, diare, dan adanya asites yang progresif
b. @rombosis vena porta, adanya trombus pada vena porta sehingga
menyebabkan terjadinya penyumbatan pada vena porta. Gejalanya3
splenomegali, asites, variceal bleeding.c. diopathi7 portal H@8 Hepatoportal Sclerosis-, kelainan ini disebabkan oleh
adanya sklerosis pada vena porta. Gejalanya3 splenomegali, variceal bleeding
yang berulang, asites.d. 8odular regeneratif hiperplasia, adanya gangguan pada parenkim hepar yang
ditandai adanya multiple nodul berukuran ke7il pada parenkim hepar.
-
7/23/2019 isi-1.docx
7/30
Gejalanya3 distensi abdomen, asites, splenomegali, kehilangan berat badan,
mudah lelah.1&
1.9 PENATALAKSANAAN
:enatalaksanaan sirosis hepatis umumnya memiliki prinsip berupa31)
1. Simtomatis2. Suportif, yaitu3
. stirahat yang 7ukup.!. :engaturan makanan yang 7ukup dan seimbangC misalnya3 7ukup kalori,
protein 1gr>5g00>hari dan vitamin.". :engobatan berdasarkan etiologi, misalnya pada sirosis hepatis akibat infeksi
virus dapat diberikan interferon. nterferon juga dapat dikombinasikan
dengan ribarvirin atau dapat dilakukan terapi induksi 8= dan terapi dosis 8=
setiap hari.( @erapi kombinasi =8 dan 4ibavirin terdiri dari =8 & juta unit diberikan
& kali seminggu dan 40 1"""(!""" mg perhari tergantung berat badan
1"""mg untuk berat badan kurang dari $+kg- yang diberikan untuk
jangka 2aktu !)()/ minggu.( @erapi induksi nterferon yaitu interferon diberikan dengan dosis yang
lebih tinggi dari & juta unit setiap hari untuk !() minggu yang dilanjutkan
dengan & juta unit & kali seminggu selama )/ minggu dengan atau tanpa
kombinasi dengan 40.( *asar pemberian =8 dengan dosis & juta atau + juta unit tiap hari sampai
HD(48% negatif di serum dan jaringan hati.
3. :engobatan yang spesifik dari sirosis hepatis akan diberikan jika terjadi komplikasi
seperti 3. %sites
!. Spontaneous ba7terial peritonitis". Hepatorenal syndrome#. Ansefalopati hepatik
T!$% 1.1 @atalaksana Sirosis Hepatis dengan 5omplikasi1+
5omplikasi @erapi *osis%sites - @irah baring
- *iet rendah garam - +.! gram atau
-
7/23/2019 isi-1.docx
8/30
- bat antidiuretik 3
dia2ali spironolakton,
bila respons tidak
adekuat dikombinasidengan furosemide
- :arasintesis bila asites
sangat besar, hingga
)(# liter E dilindungi
pemberian albumin
- 4estriksi 7airan
- 1""(!"" mg sekali
sehari maks )""mg
- !"()" mg> hari, maks
1#" mg>hari
- / to 1" g D per liter
7airan parasintesis
jika F + 9 -
- *irekomendasikan jika
natrium serum kurang
1!"(1!+ mmol>9Anselopati hepatikum - 9aktulosa
- 8eomisin
- &"()+ m9 sirup oral &(
) kali>hari atau &""m9
enema sampai !() kali
0%0> hari dan
perbaikan status
mental
- )(1! g oral>hari dibagitiap #(/ jamC dapat
ditambahkan pada
pasien yang refrakter
laktulosaDarises esophagus - :ropranolol
- sosorbid mononitrat
- Saat perdarahan akut
diberikan
somatostatin atau
okreotid diteruskan
skleroterapi atau
ligase endoskopi
- )"(/" mg oral !
kali>hari
- !" mg oral ! kali> hari
:eritonitis bakterial spontan - :asien asites dengan
jumlah sel :M8
-
7/23/2019 isi-1.docx
9/30
F!+"mm&mendapat
profilaksis untuk
men7egah :0S
dengan sefotaksim
dan albumin
- %lbumin
- 8orfloksasin
- @rimethropim
>sulfamethoBa6ole
- ! g D tiap / jam
- 1.+ g per kg D dalam
# jam, 1 g per kg
D hari ke &- )"" mg oral ! kali>
hari untuk terapi, )""
mg oral ! kali>hari
selama $ hari untuk
perdarahan
gastrointestinal, )""
mg oral per hari untuk
profilaksis
- 1 tablet oral > hari
untuk profilaksis, 1
tablet oral ! kali> hari
selama $ hari untuk
perdarahan
gastrointestinalSindrom hepatorenal H4S- Transjugular intrahepatic portosystemic shunt efektif
menurunkan hipertensi porta dan memperbaiki H4S, serta
menurunkan perdarahan gastrointestinal. 0ila terapi medis
gagal dipertimbangkan untuk transplantasi hati merupakan
terapi definitif
1.9 KOMPLIKASI
5omplikasi Sirosis Hepatis
1. Hipertensi :ortal
Hipertensi portal merupakan peningkatan hepatic venous pressure gradientHD:G-
lebih dari +mmHg. Hipertensi porta merupakan suatu sindroma yang sering terjadi
apabila perbedaan tekanan pada vena porta dan vena 7ava interior adalah di atas 1"(
1! mmHg. Hiperrtensi porta juga dapat terjadi akibat adanya peningkatan resistensi
intra hepatik terhadap aliran darah porta karena adanya nodul degeneratif- dan
-
7/23/2019 isi-1.docx
10/30
peningkatan aliran darah splanchnicsekunder akibat vasodilatasi padasplanchnic
vas7ularbed-.
!. %sites
:enyebab asites yang paling sering pada pasien sirosis hepatis adalah hipertensi
portal. Selain hipertensi portal, asites juga dapat disebabkan oleh karena
hipoalbuminemia penurunan fungsi sintesis pada hati- dan disfungsi ginjal yang
akan mengakibatkan akumulasi 7airan dalam peritoneum.
&. Darises Gastroesofagus
Darises gastroesofagus merupakan kolateral portosistemik yang paling penting.
:e7ahnya varises esophagus mengakibatkan perdarahan varises yang dapat menjadi
fatal. *iagnosa varises esophagus dapat ditegakkan dengan
esofagogastroduodenoskopi. :ada penderita sirosis hepatis, penting untuk dilakukan
skrining untuk mengetahui ada atau tidaknyua varises esofagus.
). :eritonitis 0akterial Spontan
:eritonitis bakterial spontan merupakan komplikasi berat dan sering terjadi pada
pasien sirosis hepatis dengan asites yang ditandai oleh adanya infeksi spontan 7airan
asites tanpa adanya fo7us infeksi intraabdominal. :ada penderita sirosis hepatis dan
asites berat, frekuensi terjadinya peritonitis bakterial spontan adalah sekitar &"',
dan angka mortalitasnya !+'.
Escheria coli merupakan bakteri usus yang menyebabkan peritonitis bakterial
spontan. 8amun, bakteri gram positif seperti Streptococcus viridans,
Staphylococccus amerius juga bisa ditemukan pada peritonitis bakterial spontan.
*iagnosis peritonitis bakterial spontan dapat ditegakkan bila pada sampel 7airan
asitess ditemukan angka sel netrofil lebih dari !"">mm&.
+. Ansefalopati Hepatikum
Sekitar !/' penderita sirosis hepatis dapat mengalami komplikasi ensefalopatihepatikum. Mekanisme terjadinya ensefalopati hepatikum adalah dengan adanya
hiperammonia, kemudian terjadi penurunan hepatic uptaesebagai akibat 0eberapa
faktor yang merupakan presipitasi timbulnya ensefalopati hepatikum adalah infeksi,
perdarahan, ketidakseimbangan elektrolit, pemberian obat(obat sedatif dan protein
porsi tinggi.1+
0erdasarkan gejalanya, ensefalopati hepatikum dapat dibagi menjadi ) stadium3
%. Stadium
-
7/23/2019 isi-1.docx
11/30
5elainan mental>perilaku seperti, bingung ringan, gelisah, iratabel, agitasi pola
tidurnya berubah, atensinya mengurang, depresi, kelainan motor>refleks seperti
tremor postural halus, koordinasinya lebih lambat.
0. Stadium
5elainan mental>perilaku seperti, mengantuk, letargi, perubahan personalitas
kasar,disorientasi terutama 2aktu-, pelupa, perilakunya tidak sesuai, kelainan
motor>refleks yaitu asteriksis, disartri, paratonia, ataksia.
. Stadium
5elainan mental>perilaku yaitu delirium, sangat bingung, paranoia, disorientasi
2aktu dan tempat-, bi7ara nga7au, somnolent, kelainan motor>refleks yaitu
hiperrefleksia, kejang, mioklonus, hiperventilasi, tanda babinski-, hipotermia,
inkontinensia.
*. Stadium D
5elainan mental>perilaku yaitu koma, kelainan motor>refleks yaitu posisi
deserebrasi, refleks okulo7efalik meninggi.1#
#. Sindrom Hepatorenal
Sindrom hepatorenal merupakan gangguan fungsi ginjal tanpa kelainan organik
ginjal, yang ditemukan pada penderita sirosis hepatis tahap lanjut, Sindroma ini
sering ditemukan pada penderita sirosis hepatis dengan asites refrakter. Sindroma
hepaatorenal terbagi menjadi ! tipe. Sindroma hepatorenal tipe 1 ditandai dengan
adanya gangguan progresif fungsi ginjal dan penurunan klirens kreatinin se7ara
bermakna dalam 1(! minggu. Sindroma hepatorenal tipe ! ditandai dengan adanya
penurunan filtrasi glomerulus dengan peningkatan serum kreatinin. :enderita sirosis
hepatis yang mengalami komplikasi sindroma hepatorenal tipe ! akan memiliki
prognosis yang lebih baik dibandingkan dengan penderita sirosis hepatis dengankomplikasi sindroma hepatorenal tipe 1.1+
1.1&. PROGNOSIS
:rognosis dari pasien sirosis hepatis sangat bergantung pada sebab dan penanganan
etiologi yang mendasari sirosis hepatis tersebut. ?ntuk sirosis hepatis kompensata saja, angka
kesintasan selama 1" tahun diperkirakan sekitar
-
7/23/2019 isi-1.docx
12/30
1" tahun tersebut meningkat +"'. Sementara itu, angka kejadian sirosis hepatis stadium
kompensata dilaporkan konstan &' per tahun dan berkorelasi dengan prognosis yang buruk.1$
T!$% 1.2 :rognosis Sirosis Hepatis 0erdasarkan 5ondisi 5linis1$
Stadium 5ompensasi Mortalitas 1 @ahun
Stadium 1@erkompensasi, tanpa varises
esophagus1' per tahun
Stadium ! 5ompensasi, dengan varises &()'Stadium & *ekompensasi dengan asites !"'
Stadium )*ekompensasi dengan
perdarahan gastroinstentinal+$'
Stadium + nfeksi dan gagal ginjal #$'
0erdasarkan tabel @: hild(@ur7otte(:ugh-, penderita sirosis hepatis dapat dibagi menjadi
tiga kelompok, yaitu 31+
1. @:(%
:enderita sirosis hepatis yang dikelompokkan pada @:(% adalah penderita dengan
nilai parameter antara + sampai #. :enderita sirosis hepatis dengan @: kelas %menunjukkan bah2a penyakit hatinya terkompensasi dengan baik. :enderita sirosis
hepatis dengan @: kelas % memiliki angka kesintasan berturut(turut 1 tahun dan !
tahun sebesar 1""' dan /+'.
!. @:(0:enderita sirosis hepatis yang dikelompokkan pada @:(0 adalah penderita dengan
nilai parameter $ sampai
-
7/23/2019 isi-1.docx
13/30
terapi
%sites @idak ada@erkontrol dengan
terapi5urang terkontrol
0ilirubin mg>dl- ! !(& F&
%lbumin gr>9- F&.+ 1./(&.+ !./84 1.$ 1.$(!.! F!.!
1.1& EDUKASI DAN PEN'EGAHAN
1. P$("$)*( P+,$+
Sirosis hepatis paling sering disebabkan oleh minuman keras, hepatitis 0 dan .
Salah satu 7ara untuk men7egah sirosis hepatis adalah dengan tidak mengkonsumsi
al7ohol, menghindari resiko infeksi hepatitis 0 dan , menghindari obat(obatan yang
dapat merusak hati, melakukan vaksinasi untuk men7egah hepatitis 0.2. P$("$)*( S$/(#$+
:ada tahap pen7egahan sekunder, para klinisi harus dapat melakukan diagnosis yang
tepat untuk men7egah komplikasi yang dapat ditimbulkan.
3. P$("$)*( T$+0,$+
0ila sudah dapat ditentukan diagnosa sirosis hati se7ara klinis, maka langkah yang
perlu dilakukan lebih lanjut adalah pemberian terapi. ?ntuk menentukan terapi yang
tepat, perlu ditinjau berat ringannya kegagalan faal hati. @erapi ditujukan
mengurangi progresi penyakit, menghindarkan bahan(bahan yang bisa menambahkerusakan hati, pen7egahan dan penanganan komplikasi. Setelah sirosis
berkembang, skrining tahunan harus dilakukan untuk mengikuti risiko perdarahan
dengan endoskopi dan untuk deteksi dini kanker hati dengan ?SG.1/
BAB 2
-
7/23/2019 isi-1.docx
14/30
LAPORAN KASUS
8o. 4eg. 4S 3 "".#&.").&&
8ama 9engkap 3 r @ rfan @aufiI
@anggal 9ahir 3 !$("/(1
-
7/23/2019 isi-1.docx
15/30
Ringan Sedang Berat
?mum 3
Sedang, ompos Mentis
%bdomen 3
:erut Membesar5epala 3
@idak ada 5eluhan
%lat kelamin 3
@idak ada keluhan
Mata3@idak ada keluhan
Ginjal dan saluran ken7ing 3@idak ada keluhan
@elinga3
@idak ada keluhan
Hematologi3
@idak ada keluhanHidung3
@idak ada keluhan
Andokrin>metabolik3
@idak ada keluhanMulut dan @enggorokan3
@idak ada keluhan
Muskuloskeletal 3
5aki bengkak9eher3
@idak ada keluhan
Sistem saraf3
@idak ada keluhan:ernapasan 3
@idak ada keluhan
Amosi 3
*alam batas normalJantung 3
@idak ada keluhan
Daskuler 3
@idak ada keluhan
DISKRIPSI UMUM
5esan Sakit
Gi6i 00 3 $" 5g,@0 3 1$" 7m
M@ !),!! kg>m!5esan over2eight
TANDA ITAL
5esadaran M*eskripsi3
5omunikasi 0aik8adi =rekuensi
-
7/23/2019 isi-1.docx
16/30
@ekanan darah 11">$" mmHg :osisi berbaring- 8ormal
@emperatur %ksila 3 &$,1o4ektal 3 tdp
:ernafasan =rekuensi3 !) B>menit *eskripsi3 4eguler
P$(,%,( N$+,
ntensitas 8yeri 3 4ingan
9okasi 8yeri 3 :erut
KEPALA
MATA 5onjungtiva palpebra anemis (>(-, sklera ikterik >-, edema palpebra
(>(-
TELINGA *alam batas normal
HIDUNG *alam batas normal
RONGGA MULUT DAN TENGGORAKAN *alam batas normal
LEHER @rakea medial, pembesaran 5G0 (-, @DJ 4(! 7mH!
THORA
nspeksi 3 Simetris fusiformis, spider nevi
:alpasi 3 Sf kaki, kesan 8ormal
:erkusi 3 Sonor di seluruh lapangan paru
%uskultasi 3 Desikuler
JANTUNG
0atas Jantung 4elatif3 %tas 3 4 Sinistra
-
7/23/2019 isi-1.docx
17/30
5anan 3 9inea parasternalis deBtra
5iri 3 1 7m medial 9MS, 4 D(D
Jantung 3 H4 3 1""B>i, reguler, intensitas 7ukup, MFM!, :!F:1, @1F@!, %!F%1,
desah (-, gallop (-
ABDOMEN
nspeksi 3 simetris membesar, vena kolateral (-, kaput medusa (-
:alpasi 3 soepel, 9ien teraba pada He7kett !, @est ?ndulasi -
:erkusi 3 timpani -, pekak beralih -
%uskultasi 3 8ormoperistaltik - 8, double sound (-
PINGGANG
@apping pain (-
INGUINAL
:embesaran 5G0 (-
EKSTREMITAS
Superior3 edema (-, eritema palmaris (-, 2hite nail (-
nferior 3 pitting edema bilateral -
ALAT KELAMIN
:ada skrotum tidak dijumpai edema
NEUROLOGI
4efleks =isiologis - 8ormal4eflek :atologis (-
BI'ARA
5omunikasi baik
HASIL LAB
-
7/23/2019 isi-1.docx
18/30
*arah 3 Hb3 11,! gr', Aritrosit3 &,+1 juta>mm&, leukosit3 &)
-
7/23/2019 isi-1.docx
19/30
1urinalisa>feses rutin
b. =aal Hati
7. =aal Ginjal
d. Alektrolit
e. Serum :rotein Ale7trophoresis
f. %lbumin
g. 0leeding @ime :@, %:@@, @@-
h. *(*imer
i. Diral marker Hbs%g, %nti H0s, %nti H0-
j. ?SG %bdomen
k. Gastroskopi
l. 5G* ad random> ! jam pp> H0%1, lipid profile
m. %nalisa 7airan asites
RESUME DATA DASAR
-
7/23/2019 isi-1.docx
20/30
!"
D,,0, #% !*0 $#,0
K$%/*( U P$+/ $!$0+
A(($0,0 :erut membesar dialami oleh penderita sejak K ! bulan yang lalu dan semakin lama semakin
membesar sehingga pasien merasa sesak. :erut membesar tersebut diikuti dengan edema di
kedua kaki. 8yeri (-, demam (-, ri2ayat sklera ikterik -, badan jaundi7e (-, ri2ayat 0%5
be2arna kuning pekat (-, ri2ayat melena (-, hematemesis (-, ri2ayat transfusi darah (-
pruritus (-. 4i2ayat *M - diketahui oleh penderita sejak K # bulan ini, ri2ayat 5G*
setinggi +"" gr>dl.P$$+,0( F,0,
@anda Dital 3 Sensorium 3 M, @* 3 11">$", 8adi 3 mm&,trombosit3 )""""> mm&
! ?rinalisis5uning jernih, :>4>0>?3(>!>(>
Aritrosit 3 "(1
9eukosi t 3 !(&
Apitel 3 +($
& =eses
-
7/23/2019 isi-1.docx
21/30
1
-
7/23/2019 isi-1.docx
22/30
19
Gamma(G@ 3 1"# ?>9
:rotein total 3 #,& g>d9
%lbumin 3 1,& g>d9
Globulin 3 +," g>d9
:AMA45S%%8 G8J%9
5reatinin 3 ",#! mg>d9
:AMA45S%%8 A9A5@49@
8atrium 3 1&" mAI>d9
M?8SA49G
Hbs%g 3 :ositif
H0e%g 3 :ositif
%lfa =eto :rotein 3 +,+/ ng>m9=%%9 HAMS@%SS
:@ 3 )",& detik
84 3 &,"!
%:@@ 3 +),/ detik
Waktu @rombin 3 &/,1 detik
*(*imer 3 1#"" ng>m9
%lbumin 3 1,) g>d9P$(%0(( ( @irah baring
-
7/23/2019 isi-1.docx
27/30
- @irah baring
- *iet rendah garam
- bat antidiureti7 3 dia2ali
spironolakton, bila respons tidakadekuat dikombinasi dengan
furosemide
- :arasintesis bila asites sangat besar,
hingga )(# liter E dilindungi
pemberian albumin
4estriksi 7airan
( *iet Hati
( ! !() liter
( D=* * +' 1"gtt>i mikro
( nj. eftriaBone 1gr>1!jam
( nj. =urosemide )"gr>!)jam
( @ab Spironolakton 1B1""gr
( Syr laBadin &B
( @ab propanolol !B1"gr
( @ab sistenol &B1
Syr obv &B
-
7/23/2019 isi-1.docx
28/30
BAB 5
KESIMPULAN
0apak r. @ rfan @aufiI , ?mur +" tahun, menderita sirosis hepatis stadium dekompensata.
-
7/23/2019 isi-1.docx
29/30
DAFTAR PUSTAKA
1. 8urdjanah S. !""
-
7/23/2019 isi-1.docx
30/30
18.Malau %S, 5arakteristik :enderita Sirosis Hati yang di 4a2at nap di 4umah Sakit
Martha =riska Medan @ahun !""# Q !"1". =akultas 5esehatan Masyarakat ?niversitas
Sumatera ?tara. !"1!. %vailable from ?49 3
http3>>repository.usu.a7.id>bitstream>1!&)+#$/&1#))>)>hapter'!".pdf %77essed
May #, !"1+.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31644/4/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31644/4/Chapter%20II.pdf