ISBD WARGA NEGARA.docx

21
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR (Dosen : Drs. H. Anshory Akhmad, M.Pd) WARGA NEGARA Oleh : Raudhatul Jannah.A 30611D4001 SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN LAPORA

Transcript of ISBD WARGA NEGARA.docx

Page 1: ISBD WARGA NEGARA.docx

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

(Dosen : Drs. H. Anshory Akhmad, M.Pd)

WARGA NEGARA

Oleh :

Raudhatul Jannah.A

30611D4001

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA BANJARMASIN

(STKIP PGRI BANJARMASIN)

KAMPUS BANJARBARU

© 2013

LAPOR

Page 2: ISBD WARGA NEGARA.docx

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan

karunia-Nya dalam mengerjakan tugas pembuatan makalah untuk mata kuliah Ilmu

Sosial dan Budaya Dasar yang diampu oleh Bapak Drs. H. Anshory Akhmad,

M.Pd. Karena berkat rakmat dan ridho-Nya pula saya dapat menyelesaikan makalah

ini dengan judul “Warga Negara”

Saya sangat menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini masih banyak

terdapat kekurangan sekalipun telah diupayakan semaksimal mungkin, mengingat

keterbatasan kemampuan yang saya miliki, untuk itu saya mengharapkan kritik dan

saran yang membangun.

Akhir kata saya memohon maaf atas segala kekurangan yang ada dalam

penulisan makalah ini dan sekali lagi saya berharap semoga dengan tersusunnya

makalah ini dapat memberikan manfaat bagi saya pribadi dan pembaca serta bagi

semua pihak yang berkepentingan, Amin.

Banjarbaru, 10 April 2013

Raudhatul Jannah.A

i

Page 3: ISBD WARGA NEGARA.docx

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2

2.1 Pengaruh Warga Negara dan Asas Kewarganegaraan..............................3

2.2 Kriteria Menjadi Warga Negara...............................................................3

2.3 Hak Dan Kewajiban Warga Negara.........................................................6

BAB III PENUTUP..................................................................................................9

A. KESIMPULAN.........................................................................................9

B. SARAN.....................................................................................................9

DAFTAR BACAAN

ii

Page 4: ISBD WARGA NEGARA.docx

BAB I

PENDAHULUAN

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar diajarkan di STIKIP PGRI BANJARMASIN

agar dapat mencetak mahasiswa-mahasiswa yang bukan hanya handal di

bidangnya, tetapi juga dapat memiliki Ilmu Sosial yang tinggi dan memberikan

pengetahuan dasar serta pengertian umum tentang konsep-konsep yang

dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.

Kemampuan yang diharapkan dimiliki oleh mahasiswa adalah kemampuan

akademik, kemampuan profesi, dan kemampuan pribadi.

Kemampuan akademik dan profesi adalah kemampuan yang didapat oleh

mahasiswa dalam proses pembelajaran di kampus sesuai kurikulum yang ada.

Sedangkan, kamampuan pribadi diharapkan dapat didapatkan oleh mahasiswa

dalam mata kuliah ISBD (Ilmu Sosial dan Budaya Dasar).

Oleh karena itu posisi Ilmu Sosial dan Budaya Dasar cukup penting dalam

pembentukan mahasiswa yang Bertaqwa kepada Tuhan YME, Berjiwa Pancasila,

Memiliki wawasan Sejarah perjuangan bangsa, Memiliki wawasan dan

pendekatan dalam menyikapi permasalahan sosial, ekonomi, politik, kebudayaan,

maupun pertahanan, Memiliki wawasan tentang kehidupan bermasyarakat.

Dalam makalah ini penulis akan mengangkat kasus tentang warga negara

dan pengaruhnya dalam perkembangan negara. Suatu negara yang sudah maju,

tidak akan dapat menjadi negara yang berhasil jika tidak memiliki kualitas warga

negara yang sadar akan hak dan kewajibannya terhadap negara. Misalkan saja

Singapura, dengan wilayah yang sangat kecil, yang luasnya hampir sama dengan

luas wilayah Jakarta, tetapi dapat menjadi negara yang maju di asia, hal tersebut

dapat terwujud berkat kesadaran warga negaranya dalam menjalankan tatanan

kehidupan bermasyarakat serta dapat menempatkan hak dan kewajibannya

sebagai warga negara dengan baik.

1

Page 5: ISBD WARGA NEGARA.docx

BAB II

PEMBAHASAN

Keberadaan negara, seperti organisasi secara umum, adalah untuk memudahkan

anggotanya (rakyat) mencapai tujuan bersama atau cita-citanya. Keinginan bersama

ini dirumuskan dalam suatu dokumen yang disebut sebagai Konstitusi, termasuk

didalamnya nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh rakyat sebagai anggota negara.

Sebagai dokumen yang mencantumkan cita-cita bersama, maksud didirikannya

negara Konstitusi merupakan dokumen hukum tertinggi pada suatu negara.

Karenanya dia juga mengatur bagaimana negara dikelola. Konstitusi di Indonesia

disebut sebagai Undang-Undang Dasar.

Warga negara diartikan sebagai orang-orang yang menjadi bagian dari suatu

penduduk yang menjadi unsur negara. Istilah warga negara lebih sesuai dengan

kedudukannya sebagai orang merdeka dibandingkan dengan istilah hamba atau

kawula Negara. karena warga negara mengandung arti peserta, anggota, atau warga

dari suatu negara, yakni peserta dari suatu persekutuan yang didirikan dengan

kekuatan bersama. Untuk itu, setiap warga negara mempunyai persamaan hak di

hadapan hukum. Semua warga negara memiliki kepastian hak, privasi, dan tanggung

jawab.

Menurut A.S. Hikam, warga negara merupakan terjemahan dari citizenship yaitu

anggota dari sebuah komunitas yang membentuk negara itu sendiri. Istilah ini

menurutnya lebih baik ketimbang istilah kawula negara lebih berarti objek yang

berarti orang- orang yang dimiliki dan mengabdi kepada pemiliknya.

Syarat primer sebuah negara adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah, dan

memiliki pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan syarat sekundernya adalah

mendapat pengakuan dari negara lain.

Berbagai keputusan harus dilakukan untuk mengikat seluruh warga negara, atau

hukum, baik yang merupakan penjabaran atas hal-hal yang tidak jelas dalam

Konstitusi maupun untuk menyesuaikan terhadap perkembangan zaman atau

keinginan masyarakat, semua kebijakan ini tercantum dalam suatu Undang-Undang.

Pengambilan keputusan dalam proses pembentukan Undang-Undang haruslah

dilakukan secara demokratis, yakni menghormati hak tiap orang untuk terlibat dalam

2

Page 6: ISBD WARGA NEGARA.docx

pembuatan keputusan yang akan mengikat mereka itu. Seperti juga dalam organisasi

biasa, akan ada orang yang mengurusi kepentingan rakyat banyak. Dalam suatu

negara modern, orang-orang yang mengurusi kehidupan rakyat banyak ini dipilih

secara demokratis pula.

2.1. Pengaruh Warga Negara dan Asas Kewarganegaraan

Warga negara sebagai komponen terpenting suatu negara yang dalam negara

demokrasi adalah suatu poin penting dalam perkembangan negara. Warga negara

dapat dijadikan sebagai tolak ukur apakah suatu negara merupakan negara yang maju

atau tidak. Sebagai poin terpenting dalam sebuah negara, warga negaralah yang

berperan aktif dalam proses berjalannya atau beroperasinya suatu negara, dengan

kata lain, warga negara menjadi roda utama sebuah negara. Bila roda tersebut tidak

berputar secara baik, maka akan berpengaruh pula kepada perkembangan negara

tersebut.

UU No. 62 Tahun 1958 : menyatakan bahwa negara republik Indonesia adalah

orang orang yang berdasarkan perundang undangan dan atau perjanjian perjanjian

dan atau peraturan peraturan yang berlaku sejak proklamasi 17 agustus 1945 sudah

menjadi warga negara republik Indonesia.

Jadi dari ketiga pendapat diatas warga negara dapat disimpulkan sebagai sebuah

komunitas yang membentuk negara itu sendiri yang berdasarkan perundang

undangan atau perjanjian perjanjian dan mempunyai hubungan hak dan kewajiban

yang bersifat timbal balik.

2.2. Kriteria Menjadi Warga Negara

Untuk menentukan siapa-siapa yang menjadi warganegara, digunakan dua

kriteria :

a. Kriterium kelahiran.

Berdasarkan kriterium ini masih dibedakan menjadi dua yaitu :

- kriterium kelahiran menurut asas keibubapaan atau disebut juga Ius Sanguinis.

Didalam asas ini seorang memperoleh kewarganegaraann suatu Negara

berdasarkan asa kewarganegaraan orang tuanya, dimanapun ia dilahirkan.

3

Page 7: ISBD WARGA NEGARA.docx

- kriterium kelahiran menurut asas tempat kelahiran atau ius soli. Didalam asas ini

seseorang memperoleh kewarganegaraannya berdasarkan Negara tempat dimana

dia dilahirkan, meskipun orang tuanya bukan warganegara dari Negara tersebut.

b. Naturalisasi atau pewarganegaraan

Naturalisasi atau pewarganegaraan adalah suatu proses hukum yang

menyebabkan seseorang dengan syarat-syarat tertentu mempunyai kewarganegaraan

Negara lain.

1) Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dan/atau

berdasarkan perjanjian Pemerintah Republik Indonesia dengan negara lain

sebelum Undang-Undang ini berlaku sudah menjadi Warga Negara Indonesia

2) Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu Warga

Negara Indonesia

3) Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah Warga Negara

Indonesia dan ibu warga negara asing

4) Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara asing

dan ibu Warga Negara Indonesia

5) Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga Negara

Indonesia, tetapi ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum

negara asal ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut

6) Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 (tiga ratus) hari setelah ayahnya

meninggal dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya Warga Negara

Indonesia

7) Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga Negara

Indonesia

8) Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara

asing yang diakui oleh seorang ayah Warga Negara Indonesia sebagai anaknya

dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 (delapan belas)

tahun atau belum kawin

9) Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir

tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya

10) Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia

selama ayah dan ibunya tidak diketahui

4

Page 8: ISBD WARGA NEGARA.docx

11) Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya

tidak mempunyai kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya

12) Anak yang dilahirkan di luar wilayah negara Republik Indonesia dari seorang

ayah dan ibu Warga Negara Indonesia yang karena ketentuan dari negara tempat

anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak yang

bersangkutan

13) Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan

kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum

mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.

Perolehan Kewarganegaraan Indonesia

Untuk mendapatkan status kewarganegaraan Indonesia, pemerintah mengatur

dalam Undang-undang. Hal ini diatur sedemikian rupa, sehingga mampu

mengantisipasi berbagai permasalahan baik sosial maupun permasalahan hukum

yang terjadi. Karena permasalahan yang menyangkut status warga negara dapat

terjadi pada wilayah dalam negeri maupun aktivitas yang berkaitan dengan interaksi

antar negara. Sebagai contoh, kehadiran beberapa artis muda di Indonesia yang

berasal dari negara lain, saat ini tengah berurusan dengan pihak imigrasi karena visa

dan status kewarganegaraan mereka. Terkait dengan kejahatan, berbagai kasus

penyebaran narkoba oleh warga negara kulit hitam di Indonesia melibatkan jaringan

internasional. Dengan pengaturan status kewarganegaraan, pihak kepolisian

memiliki bukti yang kuat untuk mencekal maupun menangkap dan

mengembalikannya ke negara asalnya.

Dalam penjelasan umum Undang-undang No. 62/1958 bahwa terdapat 7 (tujuh)

cara memperoleh kewarganegaraan Indonesia, yaitu :

1) Karena kelahiran;

2) Karena pengangkatan;

3) Karena dikabulkannya permohonan;

4) Karena pewarganegaraan;

5) Karena perkawinan;

6) Karena turut ayah dan atau ibu;

7) Karena pernyataan.

5

Page 9: ISBD WARGA NEGARA.docx

2.3. Hak Dan Kewajiban Warga Negara

Seperti yang telah disampaikan di muka, bahwa warga negara merupakan

anggota negara yang mempunyai kedudukan khusus terhadap negaranya. Ia

mempunyai hubungan hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik terhadap

negaranya. Dengan demikian, warga negara memiliki hak dan kewajiban terhadap

negaranya.

Dalam konteks Indonesia, hak warga negara terhadap negaranya telah diatur

dalam Undang-undang Dasar 1945 dan berbagai peraturan lainnya yang merupakan

derivasi dari hak-hak umum yang digariskan dalam UUD 1945. Hak-hak dan

kewajiban warga negara tercantum dalam Pasal 27 sampai dengan Pasal 34 UUD

1945.

Beberapa hak dan kewajiban tersebut antara lain: Hak atas pekerjaan dan

penghidupan yang layak. Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 berbunyi Tiap-tiap warga

negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Pasal

ini menunjukkan asas keadilan sosial dan kerakyatan Hak membela negara. Pasal 27

ayat (3) UUD 1945 menyatakan Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta

dalam upaya pembelaan negara.

Selain itu, dalam Pasal 30 ayat (1) juga dinyatakan Tiap-tiap warga negara

berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Hak

berpendapat, berserikat dan berkumpul, seperti yang tercantum dalam Pasal 28 UUD

1945 yang berbunyi Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran

dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang. Hak

kebebasan beragama dan beribadat sesuai dengan kepercayaannya, sesuai dengan

Pasal 29 ayat (1) dan (2) UUD 1945, di Pasal 29 ayat (2) dinyatakan Negara

menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-

masing dan untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu. Hak untuk

mendapatkan pengajaran, seperti yang tercantum dalam Pasal 31 ayat (1) dan (2)

UUD 1945.

1) Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran.

2) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran

nasional yang diatur dengan UUD 1945.

6

Page 10: ISBD WARGA NEGARA.docx

Hak untuk mengembangkan dan memajukan kebudayaan nasional Indonesia.

Hal ini dijelaskan dalam Pasal 32 UUD 1945 ayat (1), Negara memajukan

kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia, dengan menjamin

kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai

budayanya.

Hak ekonomi atau hak untuk mendapatkan kesejahteraan sosial. Pasal 33 ayat (1),

(2), (3), (4), dan (5) UUD 1945 berbunyi:

1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar asas kekeluargaan

2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat

hidup orang banyak dikuasai oleh negara

3) Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh

negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat

4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar asas demokrasi ekonomi

dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan,

berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan

kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-

undang. Hak mendapatkan jaminan keadilan sosial. Dalam Pasal 34 UUD

1945 dijelaskan bahwa Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh

negara.

Kewajiban warga negara terhadap negara Indonesia, antara lain: Kewajiban

menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi: Segala

warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan dan wajib

menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Kewajiban

membela negara, seperti yang tercantum dalam Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 yang

telah ditulis sebelumnya. Kewajiban dalam upaya pertahanan negara, seperti yang

sudah dituliskan di atas pada Pasal 30 ayat (1) UUD 1945.

Selanjutnya hak-hak warga negara yang tertuang dalam UUD 1945 sebagai

konstitusi negara dinamakan hak konstitusional. Setiap warga negara memiliki hak-

hak konstitusional sebagaimana yang ada dalam UUD 1945. Warga negara berhak

menggugat bila ada pihak-pihak lain yang berupaya membatasi atau menghilangkan

hak-hak konstitusionalnya.

7

Page 11: ISBD WARGA NEGARA.docx

Secara garis besar, hak dan kewajiban warga negara yang tertuang dalam UUD

1945 mencakup berbagai bidang. Bidang-bidang ini antara lain adalah bidang politik

dan pemerintahan, sosial, keagamaan, pendidikan, ekonomi, dan pertahanan.

Hak warga negara merupakan hak yang ditentukan dalam suatu konstitusi

negara. Munculnya hak ini adalah karena adanya ketentuan undang-undang dan

berlaku bagi orang yang berstatus sebagai warga negara. Bisa terjadi hak dan

kewajiban warga negara Indonesia berbeda dengan hak warga negara Malaysia oleh

karena ketentuan undang-undang yang berbeda.

Ketentuan lebih lanjut mengenai berbagai hak dan kewajiban warga negara

dalam hubungannya dengan negara tertuang dalam berbagai peraturan perundang-

undangan sebagai penjabaran atas UUD 1945. Misalnya dengan undang-undang.

Sebagai contoh:

1) Hak dan kewajiban warga negara di bidang pendidikan UU No. 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen

2) Hak dan kewajiban warga negara di bidang politik terdapat dalam: UU No. 9

Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat di Muka Umum

UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers UU No. 31 Tahun 2002 tentang Partai

Politik UU No. 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Anggota DPR, DPD, dan

DPRD UU No. 23 Tahun 2003 tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden,

dan lain-lain.

Prinsip utama dalam penentuan hak dan kewajiban warga negara adalah

terlibatnya warga (langsung atau perwakilan) dalam setiap perumusan hak dan

kewajiban tersebut sehingga warga sadar dan menganggap hak dan kewajiban

tersebut sebagai bagian dari kesepakatan mereka yang dibuat sendiri.

Di samping itu, setiap penduduk yang menjadi warga negara Indonesia,

diharapkan memiliki karakteristik yang bertanggung jawab dalam menjalankan hak

dan kewajibannya. Karakteristik adalah sejumlah sifat atau tabiat yang harus dimiliki

oleh warga negara Indonesia, sehingga muncul suatu identitas yang mudah dikenali

sebagai warga negara.

8

Page 12: ISBD WARGA NEGARA.docx

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Warga negara diartikan sebagai orang-orang yang menjadi bagian dari suatu

penduduk yang menjadi unsur negara. Istilah warga negara lebih sesuai dengan

kedudukannya sebagai orang merdeka. Untuk itu, setiap warga negara mempunyai

persamaan hak di hadapan hukum. Semua warga negara memiliki kepastian hak,

privasi, dan tanggung jawab.

B. SARAN

`Kita sebagai warga negara indonesia patut bangga terhadap negara kita sendiri

yaitu negara Indonesia yang memiliki beragam ras, kebudayaan dan suku. Sebagai

warga negara yang baik kita patut menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa

indonesia dengan saling menghargai satu sama lainnya untuk menjadikan Negara

Indonesia menjadi negara yang kokoh, adil, makmur dan sejahtera.

9

Page 13: ISBD WARGA NEGARA.docx

DAFTAR BACAAN

http://id.wikipedia.org/wiki/Negara

http://jajusuf.blogspot.com/2011/03/warga-negara.html

http://massofa.wordpress.com/2011/04/27/hak-dan-kewajiban-warga-negara

http://razibkanimaulidan.blogspot.com/2011/11/warga-negara-dan-negara.html

http://studynut.blogdetik.com/2012/01/09/warga-negara-dan-negara

http://i-makalah.blogspot.com/2012/11/makalah-ilmu-sosial-dan-budaya-dasar.html