hakikat negara.docx

28
HAKIKAT NEGARA MAKALAH Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Dosen Pembina: Disusun Oleh Putri Nurjanah Muslimah (1203874) Mahardhita Rahayu P (1203450) Ahmad Kahfi Sobar (1200769) Sopyan Irawan (1204376) PENDIDIKAN MANAJEMEN BISNIS FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013 1

description

Artikel Hakikat Negara

Transcript of hakikat negara.docx

HAKIKAT NEGARA

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen Pembina:

Disusun Oleh

Putri Nurjanah Muslimah (1203874)

Mahardhita Rahayu P (1203450)

Ahmad Kahfi Sobar (1200769)

Sopyan Irawan (1204376)

PENDIDIKAN MANAJEMEN BISNIS

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas petunjuk, Rahmat,

dan Hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah mengenai “Hakikat Negara”

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan

Kewarganegaraan.Dan diharapkan setelah membuat makalah ini, penyusun dan pembaca

dapat menambah wawasannya.Bukan hanya bagi peyusun, tetapi untuk teman-teman dan

bermanfaat untuk semua orang.

Kami sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan, demi kesempurnaan

makalah ini.

Akhir kata penyusun selaku pembuat makalah ini mohon maaf yang sebesar besarnya

apabila dalam penyusunan makalah ini banyak kesalahan.Semoga makalah ini bermanfaat

untuk semuanya. Aamiin

Bandung, Oktober 2013

Penyusun

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................................ i

DAFTAR ISI................................................................................................................................................... ii

BAB I............................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN...........................................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah...............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................................................2

BAB II...........................................................................................................................................................3

PEMBAHASAN.............................................................................................................................................3

2.1 Pengertian Negara.......................................................................................................................3

2.2 Sifat-sifat Negara.........................................................................................................................4

2.3 Unsur-unsur Pembentuk Negara.................................................................................................4

2.4 Asal Mula Terjadinya Negara.......................................................................................................8

2.5 Tujuan dan Fungsi Negara.........................................................................................................10

BAB III........................................................................................................................................................13

PEMBAHASAN...........................................................................................................................................13

3.1 Contoh Kasus...................................................................................................................................13

3.2 Analisis Kasus.............................................................................................................................14

BAB IV........................................................................................................................................................16

KESIMPULAN.............................................................................................................................................16

4.1 Kesimpulan................................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................17

ii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manusia Berasal dari bahasa Sansekerta, “manu” yang artinya berakal budi dan berpikir.dan

dalam sejarah homo berarti manusia.

Manusia adalah makhluk social, sebagai mana yang dikatakan oleh Aristoteles dan bahwa

manusia adalah makhluk yang bergaul serta bermasyarakat. Manusia diciptakan Tuhan sebagai

makhluk yang paling sempurna melibihi makhluk lainnya, karena manusia diciptakan dengan

akal, pikiran, dan itulah yang membedakan manusia dengan binatang, binatang diciptakan

dengan otak namun tidak dengan akal seperti manusia.

Manusia selalu membutuhkan orang lain untuk memenuhi segala kebutuhannya , baik rohani

maupun jasmani. Kebutuhan rohani misalnya seseorang pasti akan membutuhkan orang lain

sebagai teman yang berbeda dalam berbagai urusan, baik kerja ,sekolah,bergaul, dan lain

sebagainya. Manusia juga dalam mempertahankan keturunannya membutuhkn orang lain agar

tidak punah. Kebutuhan jasmani manusia misalnya, utuk memenuhi kebutuhan pangan seseorang

harus bekerja untuk mendapat uang dan selanjutnya untuk makan, namun bekerja tanpa orang

lain adalah sesuatu yang mungkin bias dikatakan mustahil, karena dalam bekerja seharusnya

manusia tidak sendiri , baik dalam mencari bahan untuk di produksi dan proses memproduksi

suatu barang selain untuk diri sendiri juga membutuhkan manusia lain sebagai subjek sasaran

produksinya. Bahkan Nabi Muhammad saw pun mengajurkan para umatnya untuk berdagang,

otomatis dalam hal ini seseorang akan membutuhkan orang lain untuk menukar dagangannya

dengan uang.

Adapun manusia sebagai makhluk individu, maksudnya adalah Tuhan mencitakan manusia

yang berbeda-beda. Setiap manusia memiliki karakter , sifat , cirri, kemampuan,

kepribadian,perilaku dan perbuatan yang berbeda antara satu dengan yang lain. Manusia

mempunyai hak-hak individu dalam bergaul sehingga dapat terjalin hubungan yang

harmonis ,selaras, serasi dan seimbang.

1

Sedangkan bangsa adalah perkumpulan manusia yang mempunyai cita-cita yang sama,

keinginan bersatu yang kuat, perasaan senasib sepenanggungan, adat istiadat, karakter yang

sama, yang mendiami suatu wilayah yang nyata dan mempunyai suatu organisasi kekuasaan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Negara?

2. Bagaimana sifat-sifat Negara?

3. Bagaimanaa unsur-unsur pembentukan Negara?

4. Bagaimana asal mula terjadinya suatu Negara?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Negara

2. Untuk mengetahui sifat-sifat Negara

3. Untuk mengetahui unsur-unsur pembentukan Negara

4. Untuk mengetahui bagaimana asal mula terjadinya negara

2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Negara

Secara etimologi kata Negara berasal dari kata staat (Belanda dan Jerman); state

(Inggris); etat (Perancis); Status atau statuum (Latin). Kata-kata tersebut berarti “meletakkan

dalam dari keinginan manusia untuk bergaul dengan orang lain dalam rangka menyempurnakan

segala kebutuhan hidupnya. Semakin luas pergaulan manusia, semakin banyak pula

kebutuhannya, sehingga bertambah besar kebutuhannya akan suatu organisasi Negara yang akan

melindungi dan memelihara keselamatan hidupnya.

Menurut pendapat para ahli:

George Jellinek

Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah berkediaman di

wilayah tertentu.

R.Djokosoetono

Negara adalah organisasi manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan yang sama.

J.H.A Logemann

Negara adalah suatu organisasi kemasyarkatan yang mempunyai tujuan melalui

kekuasaannya untuk mengatur serta menyelenggarakan sesuatu (berkaitan dengan jabatan, fungsi

lembaga kenegaraan, atau lapangan kerja) dalam msyarakat.

Dari berbagai pendapat di atas dapat diambil suatu pengertian bahwa Negara adalah suatu

organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang secara bersama-sama

mendiami suatu wilayah tertentu dan mengakui adanya satu pemerintahan yang mengurus tata

tertibserta keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut.Negara juga

3

merupakan suatu perserikatan yang melaksanakan suatu pemerintahan melalui hukum mengikat

masyarakat dengan kekuasaan untuk memkasa demi ketertiban social. Masyarakat ini berada

dalam satu wilayah tertentu yang membedakannya dari kondisi masyarakat lain diluarnya.

2.2 Sifat-sifat Negara

Sifat memaksa,artinya semua peraturan perundangan yang berlaku diharapkan akan di

taati sehingga keamanan dan ketertiban Negarapun akan tercapai. Untuk mencapai hal

tersebut Negara di lengkapi keuatan fisik secara legal seperti adanya polisi, tentara, dan

alat hokum lainnya (jaksa, hakim, peradilan).

Sifat monopoli, artinya Negara berhak menentukan tujuan bersama masyarakat,

menentukan mana yang boleh dan tidak boleh, mana yang baik dan bertentangan dengan

tujuan Negara dan masyarakat.

Sifat mencakup semua, artinya segala peraturan perundangan yang berlaku adalah untuk

sebuah orang, semua warga Negara, tanpa kecuali.

2.3 Unsur-unsur Pembentuk Negara

Berdasarkan onvensi Montevideo (Uruguay) tahun 1933, suatu Negara harus memiliki

empat unsur yaitu, tiga unsur konstitutif (unsur yang harus ada ketika Negara berdiri) yang

terdiri atas penghuni (rakyat, penduduk, warga Negara) atau bangsa, wilayah, dan kekuasaan

tertinggi (penguasa yang berdaulat). Disamping itu ada satu unsur deklaratif yaitu pengakuan

dari Negara lain.

A. Rakyat

Rakyat suatu Negara adalah semua orang yang secara nyata berada dalam wilayah suatu

Negara yang tunduk dan patuh terhadap pertauran Negara tersebut.

Secara sosiologis, rakyat adalah sekumpulan manusia yang dipersatukan oleh rasa

persamaan dan yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu.Sedangkan secara yuridis,

rakyat merupakan warga Negara dalam suatu Negara yang memiliki ikatan hokum dengan

pemerintah. Rakyat suatu Negara dapat dibedakan atas:

4

Penduduk, yaitu orang-orang yang berdomisili secara tetap dalam wilayah suatu

Negara untuk jangka waktu yang lama. Di Indonesia, penduduk yang memiliki status

kewarganegaraan disebut Warga Negara Indonesia. Penduduk suatu negar dapat

dibedakan antar warga Negara dan bukan warga Negara. Warga Negara adalah orang-

oarang yang secara sah menurut hokum menjadi anggota suatu Negara, dengan status

kewarganegaraan warga Negara asli atau warga Negara keturunan asing. Bukan

warga Negara adalah mereka yang berada di Indonesiatetapi menurut hokum tidak

diakui sebagai anggota suatu Negara. Mereka berstatus warga Negara asing (WNA).

Bukan penduduk, yaitu mereka yang berada dalam wilayah suatu Negara tidak secara

tetap, hanya untuk sementara waktu saja. Status kewarganegaraan mereka adalah

warga Negara asing.

B. Wilayah

Wilayah merupakan salah satu unsur mutlak bagi suatu Negara.Jika warga Negara

merupakan dasar personal suatu Negara, maka “wilayah” merupakan landasan material atau

landasan fisik Negara.Suatu bangsa nomaden tidak mungkin mempunyai Negara walaupun

mereka memiliki warga dan penguasa sendiri.

Wilayah suatu Negara biasanya terdiri atas wilayah daratan, lautan, udara, dan

eksterritorial.

Mungkin juga wilayah Negara hanya terdiri atas daratan, udara, dan eksterritorial, tidak

memiliki wilayah lautan.

Wilayah daratan, suatu Negara biasanya ditentukan batas-batasnya melalui perjanjian

antar Negara baik berbentuk bilateral (dua Negara) maupun multilateral (lebih daru dua

negara). Sebagai batas daratan biasanya dintentukan ciri-ciri alamiah seperti gunung dan

sungai atau mungkin dibuat bata buatan dalam bentuk tembok pembatasan.

Wilayah lautan, wilayah laut yang masuk ke dalam wilayah Negara tertentu disebut

lautteritorial .berdasarkan hasil Konvensi Hukun Laut III yang diadakan PBB tgl. 10

Desember 1982 di Jamica, ditetapkan wilayah laut terdiri atas:

5

a) Laut Teritorial, yang lebarnya 12 mil diukur dari garis-garis dasar yang

menghubungkan pulau terluar kepulauan suatu Negara yang diukur pada saat air

surut.

b) Zona bersebelahan, yaitu wilayah laut yang lebarnya 12 mil dari laut territorial

suatu Negara.

c) Zona ekonomi esklusif (ZEE), yaitu wilayah laut suatu Negara yang lebarnya 200

mil kelaut bebas. Di zona ini Negara pantai berhak menggali dan mengolah segala

kekayaan alam untuk kegiatan ekonomi Negara tersebut. Di zona tersebut Negara

pantai berhak menangkap kapal asing yang sedang menangkap ikan.

d) Landas Kontinen, yaitu daratan di bawah permukaan laut di laut territorial dengan

kedalaman dua ratus meter atau lebih .

e) Lamdas benua, yaitu wilayah laut suatu Negara yang lebarnya lebih dari 200 mil

laut. Ditempat ini Negara boleh mengelola kekayaan dengan kewajiban membagi

keuntungan dengan masyarakat internasional.

Wilayah Udara, dalam Konvensi Paris (1949) dinyatakan bahwa Negara-negara merdeka

dan berdaulat berhak melakukan eksplorasi dan eksploitasi diwilayah udaranya, misalnya

untuk kepentingan radio, satelit, dan penerbangan. Di Indonesia, ketentuan tentang

wilayah udara diatur dalam UU No 20 tahun 1982. Berdasarkan UU tersebut, maka batas

wilayah kedaulatan dirgantara yang termasuk Orbit Geostasioner adlah setinggi 35.761

km. namun demikian klaim Indonesia atas wilayah udara tersebut bertentangan dengan

teori-teori berikut:

a) Teori Keamanan, yang menyatakan bahwa suatu Negara mempunyai kedaulatan

atas wilayah udaranya samapi batas yang diperlukan untuk menjaga keamanan

Negara itu.

b) Teori Penguasaan Cooper, yang menyatakan bahwa kedaulatan Negara

ditentukan oleh kemampuan Negara yang bersangkutan untuk menguasai atau

mengawasi ruang udara yang ada diatas wilayahnya secar fisik maupun ilmiah.

c) Teori Udara Schacter, yang menyatakan bahwa wilayah udara harus sampai

suatu ketinggian, dimana udara masih cukup mampu mengangkat

(mengapungkan) balon udara dan pesawat udara.

6

Wilayah Eksteritorial, adalah wilayah suatu Negara yang berada diluar wilayah Negara

itu. Dengan kata lain wilayah Negara tersebut berada di wilayah Negara lain atau diluar

territorial suatu Negara. Contoh utnuk ini adalah kantor kedutaan besar suatu Negara di

Negara lain atau kapal asing yang berlayar dilaut bebas dengan berbendera suatu Negara.

Seorang duta besar memiliki hak eksteritorial (selain hak kekebalan diplomatik), yaitu

hak kedaulatan atas banguna, gedung, halaman keduataan besar sampai sebatas pagar.

Tak seorangpun boleh memasuki halaman keduataan besar tanpa izin dari Negara atau

kedutaan besar yang bersangkutan.

C. Pemerintah yang Berdaulat

Kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi dalam suatu Negara yang berlaku terhadap seluruh

wilayah dan segenap rakyuat Negara itu.Pemerintah bisa dibedakan dalam arti sempit dan

luas.Pemerintah dalam arti sempit meliputi seluruh alat perlengkapan Negara yang melaksanakan

fungsi pemerintahan saja, yaitu eksekutif (presiden dan para menteri) yang menjalanakan tugas

yang dibuat legislative (DPR).Sedangkan pemerintah dalam arti luas adalah keseluruhan alat

perlrngkapan Negara yang memegang kekuasaan Negara yang meliputu kekuasaan legislative,

eksekutif, yudikatif, dan kekuasaan lainnya.

Adapun yang berdaulat mengandung makna:

a. Berdaulat kedalam, artinya memiliki kewenangan tertingi dalam mengatur dan

menjalankan organisasi Negara sesuia dengan peraturan perundangan yang berlaku.

b. Berdaulat keluar, artinya pemerintah berkuasa penuh, bebas, tidak terikat dan tidak

tunduk pada keuatan lain. Pemerintah harus pula menghormati kedaulatan Negara lain

dengan tidak mencampuri urusan dalam Negara lain tersebut.

D. Pengakuan dari Negara Lain

Pengakuan Negara yang satu terhadap Negara lain memungkinkan hubungan antara

Negara-negara itu. Hubungan tersebut bisa berupa hubungan diplomatic, hubungan dagang,

7

kebudayaan dan lain-lain.Pengakuan bukanlah factor yang menentukan ada tidaknya

Negara.Pengakuan hanyalah menerangkan bahwa Negara yang telah ada itu diakuin oleh Negara

yang mengakui.Pengakuan tersebut bersifat deklaratif, bukan konstitutif.

Pengakuan dari Negara lain terbagi menjadi dua, yaitu :

1. Pengakuan de facto, yakni yang berdasarkan kenyataan yang ada atau fakta yang

sungguh-sungguh nyata tentang berdirinya suatu Negara. Pengakuan ini ada yang bersifat

tetap dan ada juga yang bersifat sementara.

2. Pengakuan de jure, yakni pengakuan berdasarkan pernyataan resmi menurut hukum

internasional. Pengakuan de jure juga ada yang bersifat tetap dimana pengakuan dari

Negara lain itu berlaku untuk selamanya karena kenyataan yang menunjukkan adanya

pemerintahan yang stabil. Disamping itu ada juga pengakuan de jure yang bersifat penuh

dimana terjadi hubungan antar Negara yang mengakui dan diakui dalam hubungan

dagang dan diplomatic. Negara yang mengakui berhak menempatkan konsulat atau

kedutaan di Negara yang diakui.

2.4 Asal Mula Terjadinya Negara

Tiap Negara memiliki pengalaman berbeda dalam hal terjadinya Negara hingga diakui

Negara lain. Ada beberapa cara untuk mengetahui asal mula terjadinya suatu Negara, yaitu :

a. Secara factual, yaitu cara mengetahui asal mula terjadinya Negara berdasarkan fakta nyata

yang dapat diketahui melalui sejarahlahirnya Negara tersebut. Secara factual dapat

digolongkan lagi menjadi beberapa kejadian , yaitu :

1. Occupatie (pendudukan) ,yaitu suatu daerah yang tadinya tidak bertuan kemudian

diduduki oleh suku atau kelompok tertentu. Contoh : Liberia diduduki budak-budak

negro dan dimerdekakan tahun 1947.

2. Cessie (penyerahan) ,yakni suatu wilayah diserahkan kepada Negara lain berdasarkan

perjanjian tertentu. Contoh : wilayah sleeswijk diserahkan Austria kepada Prusian/jerman

karena Austria kalah perang dunia satu atas suatu perjanjian bahwa Negara yang kalah

perang harus menyerahkan Negara yang dikuasainya kepada Negara yang menang.

8

\Accesie (penaikan), terjadi karena terbentuknya wilayah akibat penaikan lumpur sungai

atau timbul dari dasar laut. Contoh : mesir yang terbentuk dari delta sungai nil.

3. Fusi (peleburan), yakni beberapa Negara mengadakanj peleburan dan membentuk Negara

baru. Contoh : bersatunya jerman barat dan jerman timur tahun 1990.

4. Proklamasi, yakni ketika penduduk pribumi dari suatu Negara yang diduduki bangsa lain

mengadakan perjuangan perlawanan sehingga berhasil merebut wilayahnya dan

menyatakan kemerdekaannya. Contoh : Indonesia

5. Innovation (pembentukan baru ) , yakni munculnya Negara baru diatas wilayah Negara

yang pecah dan lenyap karena suatu hal. Contoh : lenyapnya unisoviet yang didalamnya

muncul Negara baru seperti Chechnya,rusia dan uzbeskistan .

6. Anexatie ( pencaplokan/penguasaan) yakni suatu Negara berdiri di atas suatu wilayah

yang dikuasai bangsa lain tranpa reaksi berarti .contoh terbentuknya Israel yang terbentuk

dengan cara menguasai daerah palesstina, suriyah, yordania dan mesir.

b. Secara Teoritis

Ada beberapa teori terbentuknya suatu Negara ,yaitu :

1. Teori ketuhanan,yakni segala sesuatu yang terjadi didunia atas kehendak tuhan , termasuk

terjadinya Negara. Tokoh-tokohnya : agustinus, kranenberg, thomas Aquinas

2. Teori kekuasaan ,yakni Negara terbentuk atas dasar kekuasaan yang diciptakan orang

yang paling kuat dan berkuasa. Pendukung teori ini : H.J.Laski, Leon Duguit, dan Karl

Marx.

3. Teori perjanjian masyrakat (kontak social) yakni , Negara terjadi karena terjadinya

perjanjian masyarakat untuk mendirikan Negara dan memilih penguasa yang akan

memimpinnya. Tokohnya Thomas Hobbes, Jhon Locke , Montesquieu , Rousseau.

4. Teori hokum alam , yakni terjadinya Negara karena hokum alam yang bersifat universal

dan tidak berubah .

c. Berdasarkan proses pertumbuhan

Berdasarkan cara ini, asal mula terjadinya Negara dibedakan menjadi dua proses yaitu:

9

1. Secara primer : tumbuhnya suku/persukutuan masyarakat, munculnya kerajaan , Negara

nasional , Negara demokrasi .

2. Secara sekunder, dimana Negara telah ada sebelumnya namun karena adanya revolusi ,

intervensi dan penaklukan timbulah Negara baru yang menggantikan Negara yang telah

ada tersebut, seperti munculnya Chechnya dan uzbeskistan setelah adanya revolusi di

unisoviet.

2.5 Tujuan dan Fungsi Negara

A. Tujuan Negara

Ada beberapa teori tentang tujuan Negara yaitu :

a. Teori kekuasaan

Menurut shang yang , tujuan Negara adalah memperoleh kekuasaan yang sebesar

besarnya dengan cara menjadikan rakyatnya miskin , lemah dan bodoh. Sementara

maciaveli mengatakan bahwa tujuan Negara adalah kekuasaan yang digunakan untuk

mencapai kebesaran dan kehormatan Negara. Untuk mencapai tersebut seorang

pemimpinan dibenarkan bertindak kejam dan licik

b. Teori perdamaian Dunia

Menurut Dante Allegieri tujuan Negara adalah untuk menciptakan perdamaian dunia,

yang dapat dicapai apabila seluruh Negara berada dalam satu kerajaan dunia (imperium)

dengan undang-undang yang seragam bagi semua Negara

c. Teori jaminan Hak dan kebebasan

Tokoh teori ini adalah Imanuel Kant dan Kranenburg keduanya menganjurkan agar hak

dan kebebasan warga Negara terjamin, didalam Negara harus dibentuk peraturan atau

undang-undang. Keduanya memiliki perbedaan, dimana menurut Imanuel kant perlunya

dibentuk Negara hokum klasik sedangkan Kranenburg menghendaki dibentuknya Negara

hokum modern (welfare state).

B. Fungsi Negara

10

Secara umum fungsi Negara adalah melaksanakan penertiban, mengusahakan

kesejahteraan, pertahanan, menegakan keadilan.

a. Menurut G.A Jacobsen dan M.H Lipman, ada tiga fungsi Negara yaitu :

1. Fungsi esensial, yaitu fungsi yang diperlukan demi kelanjutan Negara.

Fungsi ini meliputi :

- Memelihara angkatan perang untuk mempertahankan serangan

dari luar dan pergolakan dari dalam

- Memelihara angkatan kepolisian untuk memberantas kejahatan

- Memelihara pengadilan untuk mengadili pelanggaran hokum

- Mengadakan hubungan dengan luar negeri

- Mengadakan pemungutan pajak

2. Fungsi jasa, yaitu aktivitas yang mungkin tidak aka nada apabila tidak

diselenggarakan oleh Negara seperti pemeliharaan fakir miskin,

pembangunan jalan, jembatan dll.

3. Fungsi perniagaan, fungsi ini dapat dilaksanakan oleh individu dengan

tujuan memperoleh keuntungan, bisa juga dilaksanakan oleh Negara

dengan pertimbangan bahwa modal swasta tidak mencukupi`.contoh

fungsi jaminan social, pencegahan pengangguran , penyelenggaraan pos ,

telefon dan lain-lain.

b. R.M Mac Iver dalam bukunya Modern State (1926) dan The Web of Government

(1947) berpendapat bahwa fungsi Negara adalah :

1. Memelihara ketertiban dalam batas-batas wilayah Negara

2. Konservasi (penyelamatan) dan perkembangan

Contoh fungsi ini adalah pemeliharaan hutan-hutan, danau , hasil

pertanian dan lain lain.

c. Van Vollenhoven

Ada empat fungsi Negara yang dikenal dengan nama catur praja, yaitu fungsi

menyelenggarakan pemerintahan (bestuur), fungsi mengadili (rechtsprak) , fungsi

membuat peraturan (regeling) dan fungsi ketertiban dan keamanan (politie)

11

d. Jhon Locke

Jhone Locke membagi fungsi Negara menjadi tiga yaitu fungsi legislative (membuat

undang-undang) , eksekutif (membuat peraturan dan mengadili) federative

( mengurus urusan luar negeri, perang dan damai )

e. Montesquieu

Montesquieu membagi fungsi Negara menjadi tiga yaitu : fungsi legislative

(membuat undang-undang) , eksekutif ( melaksanakan undang-undang) , dan

yudikatif ( mengawasi dan mengadili agar setiap peraturan ditaati)

12

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Contoh Kasus

Jum'at, 23 November 2012 , 09:14:00

Ada yang Lewat Jalur Khusus

Foto: Hendra Eka/Jawa Pos

SEBENARNYA, proses naturalisasi atau menjadi warga Negara Indonesia (WNI) cukup sulit.

Kepala Humas Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kemenkum-HAM Sucipto

menyebutkan, ada beberapa pasal yang mengatur syarat untuk menjadi warga negara. Yakni,

pasal 8, 19, dan 20 UU 12/2006 tentang Kewarganegaraan.

Tetapi, syarat utama selain memiliki pekerjaan di sini adalah orang tersebut pernah tinggal dan

selama lima tahun berturut-turut atau sepuluh tahun tak berturut-turut di Indonesia.

13

"Kalau persyaratan naturalisasi karena ada jasa kepada negara, itu bisa. Tapi, saya tidak tahu

pasti pemain bola itu masuk ke mana," terang lelaki asal Tuban tersebut.

Mengenai orang asing yang berjasa, lanjut Cipto, itu dijelaskan dalam pasal 20 UU 12/2006.

Asalkan, orang asing tersebut dianggap memiliki prestasi, salah satunya di bidang keolahragaan

dan telah mengharumkan nama bangsa.

"Kalau sudah memenuhi itu, lalu disahkan presiden dengan alasan kepentingan negara dan dapat

pertimbangan DPR, sah-sah saja, seperti yangdijelaskan UU 12/2006," tuturnya. 

Hal tersebut dibenarkan praktisi hukum yang lama berkecimpung di sepak bola, Ahmad Riyadh.

Dia menganggap para pemain yang dinaturalisasi itu mempunyai keahlian khusus, yakni

mengolah si kulit bundar.

Riyadh, sapaan karibnya, pun berharap para pemain naturalisasi tersebut bisa memberikan

kontribusi yang berarti. Alasannya, mereka sudah dianggap sebagai WNI yang bisa

mengharumkan nama bangsa.

3.2 Analisis Kasus

Menurut pandangan saya selama ini tentang dunia persepakbolaan di Indonesia, memang

prestasi Indonesia di bidang sepak bola tidak begitu cukup membanggakan.Mungkin

dikarenakan kurangnya kualitas pemain lokal kita. Dari segi fisik pemain, pengalaman, pelatih

sampai organisasi persepakbolaan kita saya rasa masih jauh tertinggal jika dibandingkan dengan

timnas-timnas negara lain yang sudah tidak perlu diragukan lagi kekuatannya. Contohnya

negara-negara Eropa.Secara fisik pemain, mereka mempunyai fisik yang lebih bagus.Rata-rata

mereka berpostur tinggi dan berbadan tegap.Daya tahan mereka juga lebih baik.Kalau secara

pengalaman dan pelatih tentunya negara-negara Eropa tidak perlu diragukan lagi.Banyak legenda

sepak bola dunia yang berasal dari negar-negara Eropa.Prestasi timnas negara Eropa juga sudah

mendunia.Contohnya Spanyol yang berhasil menjadi juara piala dunia 2010 dan juara piala euro

dua kali berturut-turut yaitu tahun 2008 dan 2012.

14

Tentunya timnas Indonesia pun ingin mendapatkan prestasi semacam itu. Tapi,

bagaimana mungkin bisa diwujudkan apabila kualitas pemain lokal kita tidak mumpuni?Maka

dari itu pemerintah berinisiatif untuk melakukan naturalisasi dari pemain asing yang siap

mempertaruhkan jiwa dan raga mereka untuk membela timnas Indonesia.Dan tentunya para

pemain naturalisasi ini harus melewati tahap seleksi untuk mendapatkan pemain yang berkualitas

supaya bisa memperkuat timnas Indonesia.

Sikap para pemain naturalisasi ini pun patut kita apresiasi mengingat mereka bisa

mencintai dan rela berkorban untuk negeri ini melebihi negaranya sendiri.Ini adalah sikap

nasionalisme yang patut kita ambil sisi positifnya.Karena mereka awalnya bukan warga negara

Indonesia dan mungkin pula tidak lahir di Indonesia.Tetapi mereka bisa mencintai negeri ini

melebihi negara asalnya.Oleh karena itu, kita sebagai bangsa Indonesia asli yang lahir,

dibesarkan, dan selalu menetap di Indonesia sudah seharusnya mencintai negara ini karena kita

adalah Warga Negara Indonesia.

15

BAB IV

KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

Hakikat Negara adalah dasar-dasar yang membangun sebuah Negara. Negara dapat dibangun

jika ada suatu bangsa, mempunyai wilayah, memiliki pemerintahan yang berdaulat dan diakui

oleh Negara lain. Tanpa itu semua tidak akan terbentuk sebuah Negara. Negara tidak mungkin

terbentuk tanpa suatu bang sa, karena bangsa tersebut yang akan menempati sebuah Negara.

Memiliki wilayah, wilayah merupakan landasan material atau landasan fisik Negara. Suatu

bangsa nomaden tidak mungkin mempunyai Negara walaupun mereka memiliki warga dan

penguasa sendiri. Selanjutnya adalah memiliki pemerintahan yang berdaulat. Kedaulatan adalah

kekuasaan tertinggi dalam suatu Negara yang berlaku terhadap seluruh wilayah dan segenap

rakyat Negara itu. Tanpa pemerintahan yang berdaulat tidak akan mungkin mengatur suatu

bangsa dalam suatu wilayah. Terakhir adalah diakui Negara lain yang dapat menguntungkan

sesama Negara dalam membangun eksistensinya di dunia internasional.

16

DAFTAR PUSTAKA

http://rizkifathur.blogspot.com/2013/01/contoh-kasus-warga-negara-dan-negara.html

Sumber :http://www.jpnn.com/index.php?mib=berita.detail&id=147879

http://vhie666.blogspot.com/2013/03/hakikat-negara.html

17