Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan...

94
Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT Widyaiswara Utama E-mail: [email protected] PUSDIKLAT KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM Jl.Sapta Taruna Raya /Kompleks PU Pasar Jumat-Jakarta Selatan

Transcript of Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan...

Page 1: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT Widyaiswara Utama

E-mail: [email protected]

PUSDIKLAT KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

Jl.Sapta Taruna Raya /Kompleks PU

Pasar Jumat-Jakarta Selatan

Page 2: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

1. Pendahuluan

2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi

3. Peran dan Tugas Pengawas

4. Organisasi dan Tata Kerja

5. Aspek Pengawasan

6. Administrasi Teknik

7. Aspek Hukum

2

POKOK BAHASAN

Page 3: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

PELATIHAN PENINGKATAN SDM DI BIDANG PENGAWASAN

PENDAHULUAN 1

Oleh

Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE

Widiyaiswara Utama

Page 4: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

3/19/2018 4

DASAR HUKUM

1. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi 2. PP Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi

3. PP Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;

4. Perpres 54 /2010 ,Perpres 70/2013,Perpres no 4/2015 5. PP No 7 Tahun 2015 Tentang Organisasi Kementerian Negara

6. PPNo 15 Tahun 2015 Tentang Organisasi Kementerian PUPR

7. Permen PU N0 08 Tahun 2010 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian PU

8. Permen Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/ 03.1/ M.PAN/ 3/ 2007 tentang

Kebijakan Pengawasan Nasional Aparat Pengawasan Intern Pemerintah 2007-2009

9. Pemen PU Nomor 14/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Pemeriksaan terhadap

Penyelenggaraan Pek. Konstruksi Bidang Sarana dan Prasarana Pekerjaan Umum

10. Permen PU no 6/2008 tentang Pedoman Pengawasan Penyelenggaraan dan

Pemeriksaan Konstruksi di Lingkungan Departemen PU

11. Permen PU 603/PRT/M/2005 tentang Sisdalmen Penyelengg. Sarana dan Prasarana

12. Permen PU 33/PRT/M/2006 tentang Penyelengg,Jasa Konsultansi

13. Permen PU 14/PRT/M/2012 tentang Sistem Manajemen Mutu

14. Permendagri 21/2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

1.2

Page 5: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

5

■ UUJK No 18/1999-ketentuan umum

PEKERJAAN KONSTRUKSI

SELURUH PEKERJAAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN

PELAKSANAAN KONSTRUKSI BANGUNAN ATAU

PEMBUATAN WUJUD FISIK LAINNYA

keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan perencanaan dan/atau Pelaksanaan beserta Pengawasan yang mencakup pekerjaan arsitektural, sipil, mekanikal, elektrikal, dan tata lingkungan masing-masing beserta kelengkapannya, untuk mewujudkan suatu bangunan atau bentuk fisik lain;

■ ADALAH

■ Perpres No 54 tahun 2010 ttg Pengadaan barang/Jasa Pemerintah ■ ADALAH

1.4

Page 6: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

6

1.2 Pengertian-pengertian

Adalah :

Wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukan baik yang ada di atas,pada,di bawah tanah dan/atau air.

BANGUNAN (UUJK No. 18/1999-penjelasan)

Page 7: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

■ SASARAN

OUTPUT

OUTCOME

IMPACT

PROSES KONSTRUKSI

?

??

OUTPUT(Keluaran) - Barang atau Jasa yg

dihasilkan oleh kegiatan yg dilaksanakan

untuk mendukung pencapaian sasaran dan

tujuan program dan kebijakan.

OUTCOME (Hasil) - Segala sesuatu yg

mencerminkan berfungsinya keluaran dari

kegiatan- kegiatan dalam satu program.

IMPACT (Dampak ) - Segala sesuatu yg

mencerminkan bermanfaatnya dari fungsi

kegiatan-kegiatan dalam satu program.

Peraturan Pemerintah no 20/2004

INPUT

Page 8: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

PELAKSANAAN PEKERJAAN

KONTRAK Pemilihan Penyedia

Barang/Jasa

SWAKELOLA

CARA PEMBAYARAN

Pembebanan

TAHUN ANGGARAN

SUMBER PENDANAAN

JENIS PEKERJAAN

CARA PELAKSANAAN PEKERJAAN (Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa- Perpres 54/2010- Psl 3)

Dilakukan oleh K/L/D/I PenanggungJawab Anggaran

Instansi Pemerintah lain Pelaksana Swakelola

Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola

1.5

Page 9: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

9

• Sistem Manajemen Mutu yang selanjutnya disebut SMM, adalah :

Sistem Manajemen organisasi untuk mengarahkan

dan mengendalikan penyelenggaraan pekerjaan konstruksi dan non-konstruksi di setiap Unit Kerja, Unit Pelaksana Kegiatan dan Penyedia Jasa dalam hal pencapaian mutu

SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) Permen PU 04/PRT/M/2009

UNTUK

MENGARAHKAN DAN MENGENDALIKAN

ORGANISASI DALAM HAL MUTU

Memudahkan Unit Kerja/Satuan Kerja/Unit Pelaksana Kegiatan,

serta Penyedia Barang/Jasa dalam melaksanakan tugas

pemerintahan di bidang Pekerjaan Umum agar tercapai kinerja

yang direncanakan secara akuntabel, efisien dan efektif, dalam

rangka mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (good

governance).

Page 10: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

10

Mutu / Kualitas

Kualitas Bangunan

Kualitas atau mutu menurut ISO 8402 tahun 1986 adalah: sifat dan karakteristik produk (barang atau jasa) yang memenuhi kebutuhan pelanggan atau pemakai.

Kualitas bangunan: bangunan adalah produk berupa barang

Kualitas bangunan adalah kesesuaian antara karakteristik bangunan dengan kebutuhan pemilik dan atau pengguna bangunan

Kualitas (proyek) konstruksi adalah kesesuaian antara karakteristik pelaksanaan pembangunan (construction) dengan kebutuhan pemilik bangunan.

Page 11: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

ACTUATING

CONTROLING

■ FUNGSI Vs PROSES MANAJEMEN KONSTRUKSI PU

PLANNING

S SURVEY

I INVESTIG

ASI

D

Desain

LA LAND

ACQUISITION

C CONSTRUCTIO

N

O OPERASI

M MAINTENANCE

ORGANIZING

Page 12: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

12

Para pihak dalam pekerjaan Konstruksi

■ Pengguna jasa

■ Penyedia jasa

Pengguna jasa adalah orang perseorangan atau badan sebagai

pemberi tugas atau pemilik pekerjaan/proyek yang

memerlukan layanan jasa konstruksi

Penyedia jasa adalah orang perseorangan atau badan yang

kegiatan usahanya menyediakan layanan jasa konstruksi;

Pengawasan oleh Pengguna Jasa?

Pengawasan oleh Peyedia Jasa ?

Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT Widyaiswara Utama

1.6

Page 13: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

PA/KPA

PPK (Pejabat Pembuat Komitmen)

PPTK-PPK SKPD

ULP/Pejabat Pengadaan BJ

Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan

PENGGUNA JASA

PPK –Pejabat Pembuat Komiten

PPTK - Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

ULP –Unit Layanan Pengadaan

Page 14: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

TUGAS POKOK DAN KEWENANGAN

a) Menetapkan rencana pelaksanaan pengadaan PBJ

Speksifikasi Teknis

Harga Perkiraan Sendiri (HPS)

Rancangan Kontrak

b) Menerbitkan Surat Penunjukan PBJ

c) Menyetujui bukti pembelian atau menandatangani kuitansi/Surat Perintah Kerja (SPK)/Surat

perjanjian

c) Mengusulkan kepada PA/KPA

Perubahan Paket Pekerjaan

Perubahan Jadwal Kegiatan Pengadaan

d) Melaksanakan kontrak dengan Penyedia Jasa

e) Mengendalikan pelaksanaan kontrak f) Melaporkan pelaksanaan /Penyelesaian Kontrak kepada PA/KPA

g) Menyerahkan hasil pekerjaan PBJ kepada PA/KPA dengan BA

h) Melaporkan kemajuan ,penyerapan anggaran,hambatan pekerjaan setiap triwulan ke PA/KPA

i) Menyimpan dan menjaga seluruh keutuhan dokumen PBJ

14

PPK Perpres No 70 Tahun 2012 psl 11

(1) TUGAS POKOK DAN KEWENANGAN

Page 15: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

15

(2) SELAIN TUGAS POKOK DAN KEWENANGAN (1), DALAM HAL DIPERLUKAN PPK

DAPAT

a) Megusulkan kepada PA/KPA

1) Perubahan paket pekerjaan

2) Perubahan Jadwal kegiatan pengadaan

b) Menetapkan tim pendukung

c) Menetapkan tim pendukung atau tenaga ahli pemberi penjelasan teknis untuk membantu

pelaksanaan tugas ULP,dan

d) Menetapkan besar ung muka yang akan dibayarkan kepada Penyedia Barang/Jasa

Page 16: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB - SATKER TETAP PUSAT

1. Menetapkan rencana pelaksanaan pengadaan B?J ,meliputi:SpesifikasiTeknis,HPS dan Rencana Kontrak

2. Menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia B/J

3. Menandatangani Kontrak/SPK

4. Menlaksanakan Kontrak dengan Penyedia B/J

5. Mengendalikan Pelaksanaan Kontrak 6. Melaporkan pelaksanaan /penyelesaian PBJ kepada Satker

7. Menyerahkan aset hasilp pekerjaan engadaan barang jasa kepada menteri dengan BA

8. Melaporkan kemajuan pekerjaan termasuk penyerapan anggarana ke Satker setiap triwulan

9. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan pengadaan B/J

10. Mengusulkan kepada Kasatker mengenai perubahan paket pekerjaan/perubahan jadawal

11. Menetapkan tim pendukung termasuk Panitia Peneliti Kontrak,Pej Pelaksana Teknis Kegiatan,Direksi

Lapangan,Konsultan Pengawas,Tim pelaksana swakelola

12. Menetapkan Tim atau tenaga ahli anwijing membantu ULP

13. Menetapkan besaran uang muka

14. Menyiapkan,memandatangani dan melaksanakan perjanjian kontrak

15. Melaporkan pelaksanaan/penyelesaian pengadaan B/J ke Kasatker

16. Menyerahkan aset hasil pengaddaan B/J dan aset lainnya kepada Menteri dengan BA melalui Kasatker

16

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN a.Tugas (Permen PU No 14/PRT/M/2011)

Page 17: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

Lanj….

17.Menandatangani pakta integritas

18. Melaksanakan rencana kerja sebagaimana ditetapkan dalam DIPA

19. Menandatangani SK yg mengakibatkan pengeluaran (lembur,honor,vakasi),SPT

atas persetujuan Atlas utk Pj Es IV dan staf serta SPPD berdasarkan SPT

20 Menyusun draft kontrak

21.Menadatangani bukti-bukti dokumen pengeluaran anggaran Satker

22.Menandatangani Surat Permintaan Pembayaran (SPP)

23. Mengajukan tagihan pembayaran kepada Bendahara Pengeluaran

24.Menyusun laporan seluruh kegiatan

25.Menyusun usulanm Rencana Kegiatan Satker Tahunan yg merupakan bagian dari

RKA-KL tahun berikutnya.

17

Page 18: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PELAKSANA KEGIATAN

1. Bertanggungjawab atas kebenaran material dan akibat yg

timbul dari kontrak/SPK atau keputusan dan surat bukti lainnya

yg ditandatanganinya.

2. Bertanggungjawab atas realisasi keuangan dan keluaran/output

kegiatan yg dilaksanakan sesuai rencana kerja yang ditetapkan

dalam DIPA.

3. Bertanggungjawab kepada Kasatker

18

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

b.Tanggung jawab

Page 19: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

19

■ UU Jasa Konstruksi no 18 tahun 1999 –psl 4

PENYEDIA JASA KONSTRUKSI

JENIS USAHA KEAHLIAN &

KETRAMPILAN

1 PERENCANAAN PERENCANA

2 PELAKSANAAN PELAKSANA

3 PENGAWASAN PENGAWAS

Page 20: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

Ahli profesional

Perencanaan konstruksi adalah penyedia jasa orang perorangan atau badan usaha yang dinyatakan ahli

yang profesional di bidang perencanaan jasa konstruksi yang mampu mewujudkan pekerjaan dalam bentuk

dokumen perencanaan bangunan atau bentuk fisik lain:

20

Pelaksana konstruksi adalah penyedia jasa orang perseorangan atau badan usaha yang

dinyatakan ahli yang profesional di bidang pelaksanaan jasa konstruksi yang mampu menyelenggarakan

kegiatannya untuk mewujudkan suatu hasil perencanaan menjadi bentuk bangunan atau bentuk fisik lain;

Pengawas konstruksi adalah penyedia jasa orang

perseorangan atau badan usaha yang dinyatakan ahli

yang profesional di bidang pengawasan jasa

konstruksi yang mampu melaksanakan pekerjaan

pengawasan sejak awal Pelaksanaan pekerjaan

konstruksi sampai selesai dan diserahterimakan.

■ UUJK No 18/1999-bab I psl 1

Page 21: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

Pengawasan melekat

(Waskat)

Sesuai dengan namanya, tugas pengawasan

ini melekat pada para petugas, pelaksana

suatu pekerjaan/penugasan terhadap para

bawahannya.

21

♦ Pengawasan Fungsional

(Wasnal)

Kegiatan ini dilakukan

sesuai fungsi yang melekat

pada jabatan seseorang

♦Pengawasan Masyarakat

(Wasmas) Pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat

terhadap pkerjaan pembangunan dapat

bervariasi, dari proses perencanaan,

pelaksanaan sampai dengan pemanfaatan

ataupun pengelolaan hasil pembangunan

tersebut.

♦Pengawasan Legislatif

(Wasleg) Pengawasan ini dilakuakan oleh para legislative

atas hasil kerja para eksekutif (pemerintah)

melalui departemen-departemen yang ada (yang

dibentuk pada struktur kabinetnya atau struktur

pemerintahan yang ada pada suatu periode).

Pengenalan Pengawasan

Page 22: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

DASAR PELAKSANAAN

PENGAWASAN KONSTRUKSI

TATA CARA PENGAWASAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PU

2

Page 23: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

Pengawasan melekat oleh penyelenggara pekerjaan konstruksi

terhadap penyelenggaraan pekerjaan konstruksi bidang sarana dan

prasarana pekerjaan umum baik fisik maupun non fisik dengan

penekanan terhadap tertib penyelenggaraan dan hasil pekerjaan

konstruksi yang meliputi aspek perencanaan pekerjaan konstruksi,

pengadaan, manajemen pengendalian, pelaksanaan kontrak

Pengawasan Penyelenggaraan Pekerjaan

Konstruksi

Adalah

■ Permen PU 06/PRT/M/2008

2.1

Page 24: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

TUJUAN PENGAWASAN

Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT/WI Utama Kementerian PU

Tujuan pengawasan penyelenggaraan pekerjaan

konstruksi adalah untuk menjaga tercapainya tertib

penyelenggaraan dan hasil pekerjaan konstruksi baik

fisik maupun non fisik meliputi aspek perencanaan

konstruksi, pengadaan, manajemen pelaksanaan dan

pengendalian kontrak di lingkungan Kementerian

Pekerjaan Umum.

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 06 / PRT / M / 2008

TENTANGPEDOMAN PENYELENGGARAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

Page 25: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

1. Terhadap pemenuhan persyaratan untuk setiap tingkat risiko;

2. Terhadap proses perencanaan pekerjaan konstruksi berdasarkan atas SNI,

standar keteknikan yang ada dan value engineering serta manfaat pembangunan

terhadap masyarakat sesuai dengan perencanaan kelayakannya;

3. Terhadap proses pemilihan penyedia jasa yang berkualifikasi, dengan harga

terendah, terevaluasi dan tanpa penyimpangan yang penting dan pokok;

4. Terhadap pengendalian pelaksanaan kontrak;

5. Terhadap pelaksanaan kontrak;

6. Terhadap tertib administrasi keuangan;

7. Terhadap pencapaian manfaat dengan melakukan analisis terhadap fungsi

konstruksi setelah penyerahan kedua (FHO) serta keterpaduan program dengan

sektor lainnya;

8. Terhadap risiko kegagalan konstruksi dan kegagalan bangunan.

Lingkup Pengawasan Penyelenggaraan

& Pelaksanaan pemeriksaan

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 06 / PRT / M / 2008

TENTANGPEDOMAN PENYELENGGARAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

Page 26: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

Pengendalian dan Pengawasan

■ Direksi Lapangan adalah tim pendukung yang dibentuk

/ditetapkan oleh PPK,terdiri dari 1(satu) orang atau lebih ,yang

ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak untuk

mengendalikan pelaksanaan pekerjaan

26

Permen PU 07/PRT/M/2007 Standar dan Pedoman Pengadaan

Barang/Jasa-Buku 01A-Syarat-Syarat Umum Kontrak (Bab X)

■ Direksi Teknis adalah tim pendukung yang ditunjuk/ditetapkan

oleh PPK untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan

2.2

Page 27: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

27

Pengendalian

■ Pemantauan (monitoring),

■ Pengawasan (supervising),

■ Tindakan koreksi (corectif)

■ Koordinasi (coordination)

■ Evaluasi (evaluation)

Pengendalian

(Controlling)

Page 28: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

Memantau proses

Mencatat hasil pantauan

28

Pengawasan - supervision

Monitoring

Pemantauan prestasi digunakan sebagai bahan utk perbaikan.

Semua permasalahan diselesaikan bersama antara yg terlibat

Acara mempertemukan semua unsur

Koordinasi internal,utk kinerja staff

Koordinasi external.

Koordinasi

Proses penetapan atas apa yg telah dicapai

Membandingkan apa yg seharusnya dengan apa yg telah terjadi

Potret diri proyek

Instrumen yg biasa digunakan “kurva S”

Page 29: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

29

Menentukan

Standart dan Metode

pengukuran kegiatan

Mengukur

Hasil

Kegiatan

Apakah Hasil

kegiatan

sama

dengan

Standar? K

O

N

T

R

A

K

OK

O

U

T

P

U

T

PENGAWASAN Melakukan Tinda-

kan Korektif + =

NO

PENGENDALIAN

Pengendalian dan Pengawasan

PENGAWASAN

Page 30: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

PENGAWAS dan PENGENDALI

30

ASSISTANCE CONCEPT

-Tanggung jawab di si pemberi tugas

-Tugas dan kewajiban hanya membantu

mengawasi

TASK CONCEPT

-Tanggung jawab penuh pengawas

-Tugas dan kewajiban pengawas

- Berfungsi pengendali - Direksi

Page 31: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

Pengawasan Pelaksanaan Pekerjaan

■ Selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan, PPK jika

dipandang perlu dapat mengangkat Pengawas Pekerjaan yang

berasal dari dari personil PPK atau Konsultan Pengawas.

Pengawas Pekerjaan berkewajiban untuk mengawasi pelaksanaan

pekerjaan

31

■Dalam melaksanakan kewajibannya,Pengawas Pekerjaan selalu

bertindak untuk kepentingan PPK. Jika tercantum dalam Syarat-

Syarat Khusus Kontrak(SSKK), Pengawas pekerjaan dapat

bertindak sebagai Wakil Sah PPK

Permen PU 07/PRT/M/2007 Standar dan Pedoman Pengadaan

Barang/Jasa-Buku 01A-Syarat-syarat Khusus Kontrak

Page 32: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

Perintah dan Persetujuan atau pernyataan tidak

berkeberatan dari Pengawas Pekerjaan

Semua gambar yg digunakan melaksanakan pekerjaan sesuai

kontrak,untuk pekerjaan permanen maupun sementara harus

mendapatkan persetujuan dari Pengawas Pekerjaan.

32

Jika dalam pelaksanaan pekerjaan ini diperlukan terlebih dahulu

ada pekerjaan sementara,maka penyedia berkewajiban untuk

menyerahkan spesifikasi dan gambar usulan pekerjaan

sementara tsb untuk mendapatkan pernyataan tidak keberatan

(no objection) untuk dilaksanakan dari Pengawas Pekerjaan .

Perintah – Penyedia berkewajiban untuk melaksanakan semua

perintah Pengawas Pekerjaan yang sesuai dengan kewenangan

Pengawas Pekerjaan dalam Konrak.

Page 33: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

33

PENGAWAS KONSTRUKSI

Pengawas konstruksi adalah penyedia jasa orang

perseorangan atau badan usaha yang dinyatakan ahli

yang profesional di bidang pengawasan jasa konstruksi

yang mampu melaksanakan pekerjaan pengawasan

konstruksi sampai selesai dan diserahterimakan .

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 08 / PRT / M / 2011TENTANG

PEMBAGIAN SUBKLASIFIKASI DAN SUBKUALIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI

2.3

Page 34: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

34

■ Melaksanakan tugas secara profesional

■ Tidak menyimpang dari peraturan dan ketentuan yang berlaku

■ Output/Hasil yang tepat mutu, tepat waktu dan tepat biaya.

Kompetensi dan Jabatan

KOMPETEN

JABATAN PENGAWAS

TUGAS TANGGUNGJAWAB KEWENANGAN HAK

Page 35: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

PERAN DAN TUGAS

PENGAWAS

TATA CARA PENGAWASAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PU

3

Page 36: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

BENTUK TUGAS PENGAWASAN

36

ADMINISTRATIF TEKNIK 1 Laporan prestasi pekerjaan 1. Pengamatan

2 Laporan pelaksanaaan kerja 2. Pengukuran

3 Perubahan syarat-syarat/gambar 3. Pemeriksaan

4 Peringatan/tegoran,saran 4. Penelitian

5 Mengisi buku harian

6 Dokumentasi/Arsip

ADMINISTRATIF TEKNIK 1 Laporan prestasi pekerjaan 1. Pengamatan

2 Laporan pelaksanaaan kerja 2. Pengukuran

3 Perubahan syarat-syarat/gambar 3. Pemeriksaan

4 Peringatan/tegoran,saran 4. Penelitian

5 Mengisi buku harian

6 Dokumentasi/Arsip

Page 37: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

Apa yg harus diketahui Pengawas???

1. Jenis Pekerjaan

2. Cara Pelaksanaan Pekerjaan

3. Kontrak –skema kontrak

4. Rencana Mutu Kontrak

5. Gambar desain

6. Spesifikasi Teknis

7. Mutu pekerjaan

8. Daftar kuantitas & harga

9. Addendum (kalau ada)

3.1

Page 38: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

RMP PPK

RMP Satker

RMP Swakelola

Rencana Mutu Pelaksanaan Kegiatan (RMP)

Page 39: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

Rencana Mutu Pelaksanaan Kegiatan (RMP)

– a. Informasi Kegiatan.;

– b. Sasaran Mutu Kegiatan;

– c. Persyaratan teknis dan administrasi

– d. Struktur Organisasi

– e. Tugas, tanggung jawab dan wewenang

– f . Kebutuhan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya

– g. Bagan Alir Pelaksanaan Kegiatan

– h. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

– i. Jadwal Penggunaan Prasarana dan

– j. Jadwal Personil

– k. Rencana terhadap metoda verifikasi, validasi, monitoring, evaluasi,

inspeksi dan pengujian

– l. Daftar Kriteria

– m. Daftar dokumen

– n. Daftar Induk Rekaman (bukti kerja

39

Perencanaan Kerja

dan

Jadwal Pelaksanaan

Pengorganisasian

dan SDM

Sistem Informasi

Sistem Pengendalian manajemen

Page 40: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

3. Kontrak-Skema Kontrak

a. Pengertian Perikatan Kontrak jasa konstruksi

adalah perikatan antara pengguna jasa dengan penyedia jasa dalam pelaksanaan pengadaan jasa konstruksi.

b. Unsur perjanjian pengadaan jasa konstruksi :

1) Adanya para pihak : pihak pengguna jasa dan pihak penyedia jasa ;

2) Adanya kesepakatan para pihak ;

3) Adanya obyek perjanjian : jasa konstruksi ;

Page 41: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

KONTRAK Pemilihan Penyedia Barang/Jasa

HARGA SATUAN

LUMPSUM

TERIMA JADI

GABUNGAN LS dan HS

PROSENTASE

JENIS KONTRAK meliputi :

(Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa- Perpres 54/2010- Psl 3)

CARA PEMBAYARAN

Pembebanan

TAHUN ANGGARAN

TAHUN TUNGGAL

TAHUN JAMAK

SUMBER PENDANAAN

PENGADAAN TUNGGAL

PENGADAAN BERSAMA

PAYUNG (FRAME WORK)

JENIS PEKERJAAN

PENGADAAN

PEKERJAAN TUNGGAL

PENGADAAN PEKERJAAN

TERINTEGRASI

Page 42: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

Daftar Simak Pengawasan pada Pelaksanaan Konstruksi (Construction)

a. Tahap Pra Kontrak

1) Persiapan Pengadaan

2) Pemilihan Penyedia Jasa

b. Tahap Penandatanganan Kontrak

1) Penyusunan Dokumen Kontrak

2) Penandatanganan Kontrak

c. Tahap Pasca Penandatanganan Kontrak

1) Persiapan Pelaksanaan Kontrak

2) Pelaksanaan Kontrak 3) Serah Terima Pekerjaan

4) Evaluasi Produk Konsultan / Desain

5) Pemanfaatan Produk

42

Permen PU No 603 /2005

3.2

Page 43: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

43

a

. Surat Perintah Mulai Pekerjaan (SPMK)

b

. Rapat persiapan pelaksanaan kontrak

(preconstruction meeting/PCM)

c

. Program Mutu

c) Tahap Pasca penandatanganan Kontrak

1) Persiapan pelaksanaan Kontrak

Page 44: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

44

Daftar Simak Pengawasan pada

Pelaksanaan Kontrak

a. Mobilisasi k. Penyesuaian/eskalasi harga

b. Pemeriksaan bersama l. Keadaan kahar/force majeure

c. Tinjauan desain m Penghentian dan pemutusan kontrak

d. Pembayaran uang muka n. Perpanjangan waktu

e. Buku harian dan laporan harian,

mingguan, dan bulanan

o. Kerja sama dengan sub kontraktor

f. Pengendalian pelaksanaan pekerjaan p. Kompensasi

g. Pengukuran prestasi pekerjaan q. Perselisihan/dispute

h. Pembayaran prestasi pekerjaan r. Serah terima pekerjaan

i. Perubahan kegiatan pekerjaan s. Laporan hasil penilaian pelaksanaan

program mutu

j. Denda dan ganti rugi

3.3

Page 45: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

ORGANISASI DAN

TATA KERJA

TATA CARA PENGAWASAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PU

4

Page 46: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

ORGANISASI PELAKSANAAN

Hub. Kontraktual

Hub. Fungsional

SATKER

PPK

KONTRAKTOR KONSULTAN

Hub. Birokrasi

4.3

SKEMATIK

Page 47: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

SATKER

1

KONSULTAN

1

KONTRAKTOR

1

ORGANISASI PELAKSANAAN

PPK 1 PPK 2

KONTRAKTOR

2 KONSULTAN

2

BALAI

WS

SATKER

2

PPK 3

KABID/Ka Sub Din/

KPA

SKEMATIK Ka Dinas/

PA

Page 48: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

USULAN STRUKTUR ORGANISASI BALAI MONITORING BENDUNGAN

KEPALA BALAI

SEKSI

PELAKSANAAN

JARINGAN SUMBER

AIR

SEKSI

PERENCANAAN

DAN OPERASI

PEMELIHARAAN

SUB BAGIAN TATA

USAHA

SEKSI

PELAKSANAAN

JARINGAN

PEMANFAATAN AIR

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

STRUKTUR ORGANISASI BWS TIPE-A

STRUKTUR ORGANISASI

SATKER

PPK

Bendahara Asisten Asisten Pelak.Keg

PPK

PPK

Pengawas Pengawas Pengawas

Pej.Penata usahaan

Keu-SKPD

Pej.Pelak. Teknis-

Kegitan (PPTK)

Page 49: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

KEPALA BALAI

SEKSI PELAKSANAAN

JARINGAN SUMBER AIR

DAN JARINGAN

PEMANFAATAN AIR

SEKSI

PERENCANAAN

DAN OPERASI

PEMELIHARAAN

SUB BAGIAN TATA

USAHA

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

STRUKTUR ORGANISASI BWS TIPE-B STRUKTUR ORGANISASI

Konsultan Pengawas

PPK

Teknik Adm

KordinatorPengawas

KONTRAKTOR

Pengawas

Page 50: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

PPK

Pengawas Lapangan Pengawas Lapangan

Pengawas

KONSTRUKSI

Pengawas

Pekerjaan Pengawas

Pekerjaan Pengawas

Pekerjaan

Pengawas Lapangan

PENGAWAS

UKURAN

PENGUJI

LABORATORIUM

TINGKATAN KEPENGAWASAN

Pengawas Utama/

Kepala Direksi

Pengawas

Page 51: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

Tingkatan Pengawasan Operasional

Pengawas Utama (Kepala Direksi).

Pengawas Daerah (Lapangan).

Pengawas Pekerjaan(Pengawas)

Page 52: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

ASPEK PENGAWASAN

KONSTRUKSI

TATA CARA PENGAWASAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PU

5

Page 53: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

PENGAWASAN

Pelaksanaan

Kerangka Pengawasan Pelaksanaan

PENGAWASAN WAKTU (Scheduling Control)

PENGAWASAN UKURAN (Dimension Control)

PENGAWASAN Kualitas Material (Quality Control)

PENGAWASAN Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Safety Control)

PENGAWASAN BIAYA (Cost Control)

Aspek Pengawasan Konstruksi

PENGAWASAN Metoda Kerja ( Methoda Control)

5.3

Page 54: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

54

Pengawasan Pelaksanaan

Dilaksanakan dengan mengikuti rencana pelaksanaan yg berisikan jenis pekerjaan ; urutan dan waktu pelaksanaan yg telah ditetapkan.

a. Diagram batang/balok (bar Chart)

b. Net Work Planning

Pengawasan Waktu

5.2.1

Page 55: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

PERLUNYA PENGUKURAN KUANTITAS

1. Penyesuaian gambar desain ke kondisi lapangan.

2. Perubahan desain

3. Adanya pekerjaan tambah/kurang

4. Menghitung prestasi yg dilaksanakan/untuk pembayaran.

Pengawasan Ukuran

5.2.2

Page 56: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

56

a. Pengukurang Langsung

■ Mistar penyipat datar

■ Papan bidik

■ Papan pengukur kemiringan/mall sudut

■ Mistar siku

■ Pita meteran

b. Pengukuran Tidak Langsung

■ Theodolit dan penyipat datar

c. Pemotretan – bukti tentang tata cara pelaksanaan

CARA PENGUKURAN KUANTITAS

Page 57: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

57

Tahap Studi

Analisis

1) Memberi penjelasan

dan latihan kepada

semua unsur yg

terkait dengan

pelaksanaan

2) Mengawasi jalannya

pelaksanaan sesuai

dengan tata cara

pelksanaan yg telah

ditetapkan

3) Membuat laporan

harian jalannya

pelksanaan hasil

pengujian lapangan

dan yg akan ditest di

lab

1) Mengadakan studi dan

pemeriksaan thp

bahan-bahan yg akan

digunakan dan dipilih

sesuai standar dlm

spektek

2) Melakukan

Pengawasan untuk

pengujian bahan yg

telah dipilih,apakah

sesuai standar

pengujian dlm spektek

3) Menyusun metode

kerja ; cara

pelaksanaan dan

penggunaan peralatan

dan fasilitas ,menjadi

standar pelaksanaan

Tahap Pelaksanaan

Pengawasan dan

pengambilan sampel

Metoda Pengawasan Kualitas Pekerjaan Konstruksi

Tahap

Pemeriksaan

Tahap

Tindak Lanjut

Memeriksa laporan,

hasil-hasil

pengujian

lapangan dan

laboratorium dan

membuat

kesimpulan-

kesimpulan

1) Bila hasil pemeriksaan,

kualitas sudah

sesuai,dibuat

rekomendasi

melanjutkan dengan tata

cara yg sdh ditetapkan

2) Bila hasil pemeriksaan

tidak sesuai.dilakukan

penelitian ulang apa

penyebabnya.

Kemungkinan;

● Tat cara atau prosedur

pelaksanaan tdk

dilksanakan sesuai dgn

prosedur…bongkar

● Tata cara itu sendiri tdk

cocok,tata cara harus

direvis

5.2.3

Page 58: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

58

Standar Pengawasan

Penilaian bahan

yg sesuai

Studi dan analisis

Penetapan standar

Metoda Pelaksanaan

Pelaksanaan (penjelasan,

mengawasi dan pelaporan)

Pemeriksaan

Rekomendasi

Lanjutan

Selesai

Penyelidikan

Modifikasi

Metode

Pelaksanaan

tidak

Ya

Ya

Tidak

TAHAP I (SD)

TAHAP II (SP)

TAHAP III

TAHAP IV

Bagan alir pengawasan kualitas

Page 59: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

Pengawas Lapangan adalah petugas Proyek/ Satuan Kerja yang

sehari-hari berada dilapangan dengan tugas pokok :

1. Menyusun laporan harian melalui pengisian Daftar Simak

dalam RMK.

2. Verifikasi/penerimaan/penolakan barang saat datang

3. Verifikasi /penerimaan/penolakan produk jadi/belum jadi.

4. Melakukan langkah awal Prosedur Aksi Koreksi

melalui laporan hariannya.

Prosedur Pengawasan untuk PL

2. Prosedur Pengendalian Cacat

2. Prosedur Pengendalian Cacat

1. Prosedur Pengawasan Bagi Pengawas Lapangan

3. Prosedur Aksi Koreksi

5.2

Page 60: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

PROSEDUR PENGAWASAN

1. Sebelum mulai bertugas dilapangan, Pengawas Lapangan harus membekali diri dengan Rencana Mutu Kontrak beserta gambar.

2. Sebelum bertugas Pengawas Lapangan harus memahami isi RMK.

3. Sekurang-kurangnya sehari sebelum Pengawas Lapangan berangkat menuju lokasi pekerjaan harus menetapkan lebih dahulu bagian pekerjaan yang akan diawasi pada keesokan harinya.

4. Sekurang-kurangnya sehari sebelum Pengawas Lapangan berangkat menuju lokasi pekerjaan harus membuat foto-copy Daftar Simak khususnya bagian pekerjaan yang telah ditetapkan untuk diawasi.

5. Mengisi Daftar Simak sesuai keadaan lapangan serta membubuhkan tanda tangan beserta tanggal.

6. Pengawas Lapangan harus yakin bahwa temuan cacat-cacat telah diberitahukan oleh kontraktor kepada para mandornya untuk mencegah kesalahan terulang kembali.

7. Dalam keadaan lapangan yang tidak sesuai dengan Daftar Simak, Pengawas Lapangan harus membuat cacatan dengan cara mengisi Kolom Keterangan dalam Daftar Simak.

8. Catatan yang dibuat harus termasuk usulan penyelesaiannya jika mampu.

9. Pengawas Lapangan harus mengikuti Jadwal Inspeksi & test dalam RMK serta mengupdatenya

Page 61: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

BAG

PRO

PENGAWAS

LAPANGAN

ALTERNATIF 2

ORG. OP. LAP.

KONTRAK

TOR RMK

SETIAP HARI PL

MELAKUKAN

PENGISIAN COPY

DAFTAR SIMAK

RMK

COPY DAFTAR

SIMAK TERISI

SECARA MINGGUAN KOORDINATOR PENGAWAS

MELAKUKAN AUDIT, INSPEKSI & TEST DI TEMPAT

CRUSIAL, SERTA MENGUMPULKAN DAFTAR SIMAK PARA

PL & MEMBUAT LAPORAN MINGGUAN

COPY DAFTAR

SIMAK TERISI

SECARA BULANAN TIM INTI PROYEK MELAKUKAN

AUDIT, INSPEKSI & TEST DI TEMPAT CRUSIAL SERTA

MENGUMPULKAN LAPORAN AUDIT MINGGUAN TIM INTI

BAGPRO & MEMBUAT REKAPITULASI PAK & LC UNTUK

BAHAN KAJI ULANG MANAJEMEN

REKAPITULASI

PAK & SIAP

KAJI ULANG

MANAJEMEN

BULANAN

AKSI TINDAK LANJUT

CATATAN :

PAK : PERMOHONAN AKSI KOREKSI (CAR)

LC : LAPORAN CACAT (NCR)

BAGAN ALIR SISTEM PENGAWASAN

OPERASI LAPANGAN

Page 62: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

62

CHECK LIST/Daftar Simak

PEKERJAAN GALIAN TANAH

Hari/Tanggal :

Lokasi Pekerjaan :

NO URAIAN HASIL PEMERIKSAAN KETERANGAN

1 Pelaksana Lapangan Ada/tidak

2 Persiapan tenaga & alat Cukup/tidak

3 Gambar Kerja Ada/tidak

4 Profil Galian Ada/tidak

5 Perkuatan Tebinng Ada/tidak

6 Dimensi dan Elevasi Galian Cukup/tidak

7 Lokasi Pembuangan disetujui Ada/tidak

8 Foto foto pendukung Ada/tidak

9 Request Ada/tidak

Catatan : ………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………….

Mengetahui, Pengawas

(……………….)

Yang membuat Pelaksana PT/CV

(……………….)

Page 63: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

1) Material/bahan

a. Pengawas Lapangan/Konsultan supervisi

- melakukan test/identifikasi material/bahan

- buku ukur,gambar kerja

- menggunakan daftar simak dlm RMK

b. Jika sesuai dgn daftar Simak,dapat diterima

c. Jika tidak sesuai,bahan ditolak dan dipisahkan

d. Jika tidak sesuai,dan kontraktor tdk mampu memenuhi, PL membuat usulan

perlu KAK ( Kajiulang Aksi Koreksi) dan 1 x 24 jam sdh diterima PPK

e. Material/bahan cacat ,dipisahkan dahulu dan menunggu keputusan PPK

63

Prosedur Pengendalian Cacat

Page 64: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

Prosedur….lanj

2) Produk pekerjaan /konstruksi

a. Pengawas Lapangan/Konsultan supervisi

- melakukan test & inspeksi atas produk pekerjaan yg sdh jadi atau belum

- menggunakan daftar Simak dlm RMK sesuai prosedur

b. Jika sesuai dgn daftar Simak,dapat diterima

c. Jika tidak sesuai,produk ditolak dan diminta perbaikan

d. Jika tidak sesuai,dan kontraktor tdk mampu memenuhi, PL membuat usulan

perlu KAK ( Kajiulang Aksi Koreksi) dan 1 x 24 jam sdh diterima PK

e. Pekerjaan harus menunggu keputusan PK 64

Page 65: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

Bagan Alir Prosedur Pengendalian Cacat

BANGUNAN KONSTRUKSI

65

MULAI

SK PENGAWAS

LAPANGAN

INSPEKSI BANGUNAN

KONSTRUKSI MENGGUNAKAN

DAFTAR SIMAK DLM RMK

DAFTAR SIMAK

TERISI

CHEK

MENERIMA

PRODUK

SELESAI

MENGUSULKAN KAJI

ULANG IMPLIKASI

TERHADAP PEKERJAAN

SURAT

KEPUTUSAN

PELAKSANAAN PEKERJ.

ULANG,PERBAIKAN,P

EMBONGKARAN

HASIL

PERBAIKAN

KONSTRUKSI

PERBAIKAN

PROD.SESUAI

TIDAK SESUAI DAFTAR SIMAK

MAMPU DIATASI TIDAK SESUAI DAFTAR SIMAK

TIDAK MAMPU DIATASI

SESUAI

DAFTAR

SIMAK

Page 66: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

Bagan Alir Prosedur Pengendalian Cacat

BAHAN/MATERIAL

66

MULAI

SK PENGAWAS

LAPANGAN

TEST MATERIAL SETIAP KEDATANGAN

SESUAI DAFTAR SIMAK DLM MRK

DAFTAR SIMAK

TERISI

CHEK

MENERIMA

PRODUK

SELESAI

PEMISAHAN MATERIAL

MATERIALCACAT

TERPISAH

MENGUSULKAN KAJI ULANG

IMPLIKASI THP PEKERJAAN

SURAT KEPUTUSAN

DITOLAK &PERBAIKAN

TERPISAH/TE

RISOLASI

TIDAK SESUAI DAFTAR SIMAK

MAMPU DIATASI

TIDAK SESUAI DAFTAR SIMAK

TIDAK MAMPU DIATASI

SESUAI

DAFTAR

SIMAK

PENGIRIMAN

ULANG

MATERIAL/

BAHAN BARU TOLAK/TERIMA

DGN SYARAT

MATERIAL/BAHAN

YG DISEPAKATI

Page 67: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

Prosedur

1) RMK dibuat Kontraktor sebagai alat pengendali proses pelaksanaan kontrak dgn cara awal pengisian

daftar Simak yg ada dlm RMK.

2) SP maupun SD yg ditemukan tidak sesuai dgn daftar Simak,yg tidak mampu diselesaikan di lapangan

kepada PL 1x 24 jam harus dilaporkan kontaktor

3) PL berusaha menyelesaikan permasalahan.yg tdk dapat diselesaikan dikirimkan ke atasannya dlm 2x 24 jam.

4) PPK membantu PL menyelesaikan permasalahan dlm 2 x 24 jam

5) Permasalahan yg tdk dpt diselasikan PPK ditentukan PPK dilanjutkan atau ditunda menunggu masukan dari Asisten

melalui Satker. PPK memberitahu PL dlm 2 x 24 jam, PL memberitahu Kontraktor dlm 1 x 24 jam

6) KAK yg belum terselesaikan dikirim ke Satker dan Satker mendistribusikan ke Asisten dlm 2 x 24 jam

7) KAK dijawab para asisten dlm 2x24 jam ,dikembalikan ke Satker, Satker mempelajari 3x24 jam kemudian

diserahkan ke PPK. PPK meneruskan ke PL dlm waktu 2x24 jam

8) PPK mencatat KAK yg sdh lengkap dan jika tdk menerima jawaban dari Satker , dikirim ulang dengan

penjelasan menarik KAK yg lalu.

9) Satker /Tim Inti wajib membuat ringkasan laporan bulanan semua KAK dan didistribusikan kepada yg terkait.

10) Rekaman yg harus dilakukan: a. Catatan register KAK di PPK

b. Ringkasan laporan Bulanan

67

Prosedur AKSI KOREKSI

Page 68: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

Bagan Alir Proses Aksi Koreksi

68

MULAI

RMK

PENGAWAS

LAPANGAN

PPK

ASISTEN-

ASISTEN

KONTRAKTOR

SATKER

BUKU

REGISTRASI PENGAWAS

LAPANGAN

PPK

SATKER BUKU

REGISTRASI

PENGAWAS

LAPANGAN

6)

1)

2)

3)

4) 5) 4)

5)

6)

6)

7)

7)

7)

Soal & Usulan Pemecahan

masalah

Jawaban Masalah

Surat Izin Tunda

Page 69: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

ADMINISTRASI

TEKNIK

PUSDIKLAT KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

6

Page 70: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

:

A. KEPENTINGAN LAPORAN.

B. SISTIM PELAPORAN YG LENGKAP

C. CATATAN-CATATAN KONTRUKSI

D. ARSIP KANTOR LAPANGAN KONSTRUKSI

PUSDIKLAT DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM- BIDANG

SUMBER DAYA AIR

PENYUSUNAN LAPORAN

Page 71: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

A. KEPENTINGAN ADMINISTRASI TEKNIK

1. Menjamin pemenuhan teknis dan komersial kedua pihak

2. Untuk Audit Kontrak

3. Mengawasi korespondensi

4. Pengawasan Perubahan

5. Melakukan pembayaran

6. Untuk Pengawasan Mutu

7. Pengoperasian fasilitas yg telah selesai

8. Sebagai suatu pembelaan klaim

9. Menentukan apa yg terjadi di masa lalu.

Page 72: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

B. SISTIM ADMINISTRASI TEKNIK YG LENGKAP

a. Administrasi pengawasan

b. Pengetesan Mutu /Material

c. Perubahan dan Pekerjaan Tambah

d. Pembayaran Pekerjaan/material

e. Kemajuan Pekerjaan

f. Waktu Kerja

g. Pengajuan dari Penyedia Jasa

h. Catatan Gambar-gambar

i. Catatan Foto-foto

Page 73: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

HARIAN MINGGUAN

BULANAN

1 .Bahan/Material 1. Prestasi pekerjaan/minggu 1.Prestasi pekerjaan bulan ini

berdasarkan laporan mingguan

2. Tenaga Kerja/Tukang 2. Prestasi pekerjaan

kumulatif

2. Prestasi pekerjaan kumulatif

sampai dengan bulan ini

3. Peralatan 3.Jenis pekerjaan yg

diperhitungkan harus sdh

memenuhi syarat

3. Dasar untuk pembuatan BA

pembayaran

4.Perhitungan volume

pekerjaan/hari tsb

5. Hanya tempat yg ada

kegiatan

LAPORAN PENGAWASAN

Page 74: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

Buku Harian Konstruksi

Gunakan buku harian yg bersampul tebal Halaman-halaman hrs diberi no.urut dgn tinta Tidak ada penghapusan yg dilakukan Tidak ada halaman yg disobek Jika halaman akan dikosongkan,tandai dengan “X” dan tandai “KOSONG) Tiap hari dilaporkan dan setiap tanggal harus dihitung. Jika tidak ada pekerjaan,cantumkan “tidak ada pekerjaan” Setiap kejadian harus dibuat pada tgl yg sama dgn kejadian.

PUSDIKLAT KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM- BIDANG

SUMBER DAYA AIR

Format Buku harian harus memperhatikan hal-hal

sbb

Page 75: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

Buku Harian Konstruksi

Catat panggilan telepon yg diterima Catat setiap pekerjaan atau material ditempat yg tdk berhubungan dgn gbr atau spesifikasi. Catat waktu dan nama wkl pemborong kepada siapa perintah lapangan diberikan dan isinya. Catat kondisi tdk terduga yg dpt memperlambat Pekerjaan tambah karena suatu sebab halangan yg tdk terduga,buat perhitungan biaya lapangan Catat semua isi percakapan pokok yg dilaksanakan dilapangan,kesepakatan Catat semua kesalahan lapangan Tunjukkan nama dan pekerjaan pada setiap halaman T andatangani setiap buku harian sejak awal dan jabatan anda

Isi catatan harian adalah sbb

Page 76: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

ASPEK HUKUM

PUSDIKLAT KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

7

Page 77: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

77

Tanda Tangan Kontrak

Akhir Kontrak

Bid.Hukum HAN Bid.Hukum Perdata

Pengend. Pelaks. Konst.

Persiapan pra

kontrak

Bid.Hukum Pidana

Hukum Administrasi Negara mengatur

hubungan hukum antara penyedia jasa dan

pengguna jasa konstruksi pada perioda

persiapan prakontarak sampai dengan kontrak

untuk ditandatangani

Hukum Pidana mengatur hubungan hukum antara penyedia jasa dan pengguna jasa konstruksi sejak tahap persiapan prakontarak

sampai dengan serah terima akhir pekerjaan dan atau hasil pekerjaan jasa konstruksi diterima dengan baik.

Hukum Perdata mengatur hubungan hukum antara penyedia jasa dan

pengguna jasa konstruksi sejak penandatanganan kontrak sampai dengan

serah terima akhir pekerjaan atau hasil pekerjaan jasa konstruksi

diterima dengan baik.

■ BIDANG HUKUM TERKAIT KEGIATAN/ PEKERJAAN 7.1

Page 78: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

Td Tng Kontrak PHO FHO

BTS

TA

100%

Kegagalan Bang.

= Umur Rencana

Max. 10 Thn

Retention money

Setiap pembayaran

Dipotong 5 %

Kegagalan Pelaks. Konstr.

Cacat & Ketidaksempurnaan

8. Pengawasan terhadap potensi

Kegagalan Konstruksi dan kegagalan Bangunan

1) Kegagalan Konstruksi

2) Kegagalan Bangunan

Page 79: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

PP NO 29 TAHUN 2000 TENTANG

PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI

1. Pasal 31 ( kegagalan pekerjaan konstruksi ) kegagalan pekerjaan konstruksi adalah keadaan hasil

pekerjaan yang tidak sesuai spesifikasi sebagaimana yang

disepakati dalam kontrak, sebagai akibat kesalahan

pengguna jasa atau penyedia jasa.

2. Pasal 32 ayat (4) Penyedia jasa wajib mengganti atau memperbaiki kegagalan

pekerjaan konstruksi yang disebabkan kesalahan

penyedia jasa atas biaya sendiri.

1) KEGAGALAN KONSTRUKSI

Page 80: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

KEGAGALAN KONSTRUKSI

Kegagalan konstruksi adalah :Hasil pekerjaan konstruksi

yang tidak sesuai dengan spesifikasi pekerjaan

Perencanaan konstruksi bebas dari kewajiban untuk mengganti atau

memperbaiki kegagalan pekerjaan konstruksi yang disebabkan kesalahan

pengguna jasa, pelaksana konstruksi, dan pengawas konstruksi.

Pelaksana konstruksi bebas dari kewajiban untuk mengganti atau

memperbaiki kegagalan pekerjaan konstruksi sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 31 yang disebabkan kesalahan pengguna jasa, perencana konstruksi,

dan pengawas konstruksi.

3/19/2018 pel.hk.kontrak 80

Page 81: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

KEGAGALAN KONSTRUKSI (Lanjutan)

Pengawas konstruksi bebas dari kewajiban untuk mengganti atau

memperbaiki kegagalan pekerjaan konstruksi yang disebabkan kesalahan

pengguna jasa, perencana konstruksi, dan pelaksana konstruksi.

Penyedia jasa wajib mengganti atau memperbaiki kegagalan pekerjaan

konstruksi yang disebabkan kesalahan penyedia jasa atas biaya sendiri.

Pemerintah berwenang mengambil tindakan tertentu bila kegagalan

pekerjaan konstruksi mengakibatkan kerugian dan atau gangguan terhadap

keselamatan umum.

3/19/2018 pel.hk.kontrak 81

Page 82: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

82

2) KEGAGALAN BANGUNAN UUJK 18/1999 psl 25

■ Tanggung jawab kegagalan

Bangunan,terhitung sejak penyerahan

akhir pekerjaan konstruksi dan paling

lama 10 Tahun

■ Pengguna jasa dan Penyedia jasa

wajib bertanggung jawab atas

kegagalan bangunan

Situ Gintung bobol

Jembatan Kukar runtuh

Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT Widyaiswara Utama

Page 83: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

> UNDANG-UNDANG NO 18 TAHUN 1999

TENTANG JASA KONSTRUKSI

1 . Pasal 43 ( sanksi pidana ) (1). barang siapa yang melakukan perencanaan tidak memenuhi

ketentuan keteknikan mengakibatkan kegagalan pekerjaan /

kegagalan bangunan, dikenai pidana paling lama 5 tahun

penjara ata dikenakan denda paling banyak 10% dari nilai

kontrak.

(2). untuk kegagalan pelaksanaan : dikenakan pidana paling lama

5 tahun penjara atau paling banyak 5% dari nilai kontrak.

(3). untuk kegagalan pengawasan : dikenakan pidana paling lama

5 tahun penjara atau paling banyak 10% dari nilai kontrak.

Page 84: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

KEGAGALAN BANGUNAN (Lanjutan)

Penilaian Kegagalan Bangunan

1. Dinilai dan ditetapkan oleh 1 (satu) atau lebih penilai ahli yang profesional dan kompeten dalam bidangnya serta bersifat independen dan mampu memberikan penilaian secara obyektif, harus dibentuk dalam waktu paling lama 1 (satu) bulan sejak diterimanya laporan mengenai terjadinya kegagalan bangunan.

2. Penilai ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dipilih, dan disepakati bersama oleh penyedia jasa dan pengguna jasa.

3/19/2018 pel.hk.kontrak 84

Page 85: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

KEGAGALAN BANGUNAN (Lanjutan)

Pemerintah berwenang untuk mengambil tindakan

tertentu apabila kegagalan bangunan mengakibatkan

kerugian dan atau menimbulkan gangguan pada

keselamatan umum, termasuk memberikan pendapat

dalam penunjukan, proses penilaian dan hasil kerja

penilai ahli yang dibentuk dan disepakati oleh para pihak.

3/19/2018 pel.hk.kontrak 85

Page 86: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

(Pasal 7 ayat (1) UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001)

(1) Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling

lama 7 (tujuh) tahun dan atau pidana denda paling sedikit Rp

100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 350.000.000,00

(tiga ratus lima puluh juta rupiah)::

a. pemborong, ahli bangunan yang pada waktu membuat bangunan, atau

penjual bahan bangunan yang pada waktu menyerahkan bahan

bangunan, melakukan perbuatan curang yang dapat membahayakan

keamanan orang atau barang, atau keselamatan negara dalam keadaan

perang;

b. setiap orang yang bertugas mengawasi pembangunan atau penyerahan

bahan bangunan, sengaja membiarkan perbuatan curang sebagaimana

dimaksud dalam huruf a;.

c. …….

d. …….

UU NO 31/1999 DAN UU NO 20/2001 TERKAIT DENGAN

TINDAK PIDANA KORUPSI

DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH.

Page 87: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

PEGAWAI NEGERI MENERIMA HADIAH/JANJI BERHUBUNGAN DENGAN

JABATANNYA

(Pasal 11 UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001)

Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan

paling lama 5 (lima) tahun dan atau pidana denda paling sedikit Rp

50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp

250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) pegawai negeri atau

penyelenggara negara yang menerima hadiah atau janji padahal

diketahui atau patut diduga, bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan

karena kekuasaan atau kewenangan yang berhubungan dengan

jabatannya, atau yang menurut pikiran orang yang memberikan hadiah

atau janji tersebut ada hubungan dengan jabatannya.

Page 88: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

PEGAWAI NEGERI MEMERAS DAN TURUT SERTA DALAM

PENGADAAN DIURUSNYA (Pasal 12 UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001)

Dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4

(empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp

200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu

miliar rupiah):

a. a. ...

e. pegawai negeri atau penyelenggara negara yang dengan maksud menguntungkan diri

sendiri atau orang lain secara melawan hukum, atau dengan menyalahgunakan

kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau menerima

pembayaran dengan potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri;

f. ...

i. pegawai negeri atau penyelenggara negara baik langsung maupun tidak langsung

dengan sengaja turut serta dalam pemborongan, pengadaan, atau persewaan, yang

pada saat dilakukan perbuatan, untuk seluruh atau sebagian ditugaskan untuk

mengurus atau mengawasinya.

Page 89: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

Pasal 11

Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 5 tahun dan atau pidana

paling sedikit rp 50 juta dan paling banyak Rp 50 juta pegawai negeri atau

penyelenggaranegara yg menerima hadiah atau janji padahal diketahui atau patut

diduga,bahwa hadiah atau janji tsb diberikan karena kekuasaan atau kewenangan yg

berhubungan dengan jabatannya,atau yg menurut pikiran org yg memberikan hadiah atau

janji tsb ada hubungannya dengan jabatannya.

UU no 20/2001- Pemberantasan Tindak Pidana

Korupsi

Pasal 12

Dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 tahun

dan paling lama 20 tahun dan pidana paling sedikit rp 200 juta dan paling panyak Rp m1

milyard

1. ..

9.pegawai negeri atau penyelenggara negara baik langsung maupun tidak langsung dengan

sengaja turut serta dalam pemborongan,pengadaan,atau persewaan,yg pada saat dilakukan

perbuatan,untuk seluruh atau sebagian ditugaskan untuk mengurus atau mengawasinya.

Page 90: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

GRATIFIKASI DAN TIDAK LAPOR KPK (Pasal 12 B UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001)

(1) Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap

pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan

dengan kewajiban atau tugasnya, dengan ketentuan sebagai berikut::

a. yang nilainya Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) atau lebih, pembuktian

bahwa gratifikasi tersebut bukan merupakan suap dilakukan oleh penerima

gratifikasi;;

b. yang nilainya kurang dari Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah), pembuktian

bahwa gratifikasi tersebut suap dilakukan oleh penuntut umum.

(2) Pidana bagi pegawai negeri atau penyelenggara negara sebagaimana dimaksud dalam

ayat (1) adalah pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4

(empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun, dan pidana denda paling

sedikit Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp

1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

Page 91: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

GRATIFIKASI DAN TIDAK LAPOR KPK (Pasal 12 B UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001)

(Pasal 12 C UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001)

Rumusan korupsi pada Pasal 12 B UU No. 20 Tahun 2001 adalah

rumusan tindak pidana korupsi baru yang dibuat pada UU No. 20 Tahun

2001. Untuk menyimpulkan apakah suatu perbuatan termasuk korupsi

menurut Pasal 12 B dan 12 C UU No. 20Tahun 2001, harus memenuhi

unsur-unsur:

1. Pegawai negeri atau penyelenggara negara;

2. Menerima gratifikasi (pemberian dalam arti kata luas);

3. Yang berhubungan dengan jabatan dan berlawanan dengan

kewajiban atau tugasnya;

4. Penerimaan gratifikasi tersebut tidak dilaporkan kepada KPK

dalam jangka waktu 30 hari sejak diterimanya gratifikasi.

Page 92: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

Yang dimaksud gratifikasi dalam Surat Edaran ini adalah pemberian dalam arti

luas, yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi,

pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilltas penginapan, perjalanan

wisata, pengobatan cuma-cuma dan fasilitas lainnya. Gratifikasi tersebut

baik yang diterima di dalam negen maupun di luar negeri dan yang dilakukan

dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik.

Pengendalian GRATIFIKASI bagi Aparatur Sipil

Negara pada Kementerian PU (SE 07/29 Aug 2014)

• .

Page 93: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

GRATIFIKASI

Pengertian Gratifikasi – pemberian uang,barang,rabat(discount),komisis,pinjaman

tanpa bunga,tiket perjalanan,fasilitas penginapan,perjalanan wisata,pengobatan

cuma-cuma dan fasilitas lainnya,baik yg diterima di dalam maupun di luar negeri dan

yg dilakukan dengan sarana elektronik ataupun tanapa sarana elektronik.

93

SE Men PU no:07/SE/M/2014 Tentang Pengendalian Gratifikasi Bagi Pegawai

Aparatur Sipil Negara di Kemen PU-Augustus 2014

Gratifikasi wajib dilaporkan dengan mekanisme ;

- Mengisi formulir pelaporan

- Memasukkan form ke Drop Box di kantor Irjen PU,selambattlambatnya 30 har sejak diterima

Gratifikasi yg tidak perlu dilaporkan;

1.Ucapan terimakasih pada resepsi,dengan nilai max rp 1juta,dengan total rp 1 juta oleh pemberi yg sama

2. Bantuan bagi Pegawai ASN termasuk keluraganya yg meninggal dunia atau sakit dengan nilai tak terbatas

3. Hadiah atau undian yg berlaku secara umum dan tidak terkait dengan kedianasan

4.Diperoleh dari usaha atau profesi di luar kedianasan

5.Diperoleh dari hubungan keluarga sedarah atau semenda dalam acara keluarga

6.Diperoleh dari pihak lain terkait dengan musibah atau bencana alam

7. Diperoleh dari kegiatan/acara resmi kedinansan; rapat,seminar,workshop,konferensi,pelatihan

8. Pemberian sesama Pegawai ASN dalam rangka pisah sambut,pensiun,promosi,ultah max rp 300.000.-

Page 94: Ir.T.Reinhart P Simandjuntak Dipl HE,MT file1. Pendahuluan 2. Dasar Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi 3. Peran dan Tugas Pengawas 4. Organisasi dan Tata Kerja 5. Aspek Pengawasan 6.

Selesai

Terima Kasih