Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon
-
Upload
muhammad-vicky -
Category
Documents
-
view
2.601 -
download
131
Transcript of Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon
IRIGASI SESI-10SRI EKO WAHYUNISutarto edhisono
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN
No Tujuan Khusus Pembelajaran
Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Estimasi Waktu
Referensi
10. Mahasiswa dapat menjelaskan dan menganalisis tentang bangunan pembawa dengan aliran subkritis pada jaringan irigasi :Gorong-gorong,Talang, Siphon, Talang siphon.
Bangunan pembawa dengan aliran subkritis : Gorong-gorong.Talang.Siphon.Talang siphon.
Perhitungan hidrolis : Gorong-gorong.Talang.Siphon.Talang siphon.Contoh soal.
2 x 50’ Buku 1, 2, 3, 4, 5 dan 6.
3
1. BANGUNAN DENGAN ALIRAN SUBKRITIS/Fr < 1 {aliran yang
kecepatannya < kecepatan kritis/Fr=1} : GORONG-GORONG, TALANG, FLUM, SIPON.
2. BANGUNAN DENGAN ALIRAN SUPERKRITIS/Fr>1 : BANGUNAN TERJUN, GOT
MIRING, BANGUNAN PENGUKUR DAN PENGATUR DEBIT.
BANGUNAN PEMBAWA YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMBAWA AIR DARI RUAS HULU KE RUAS HILIR DAPAT DIBAGI MENJADI 2
KELOMPOK :
4
● PADA GORONG2 ALIRAN BEBAS (SEBAGIAN POTONGAN MELINTANG BERADA DI ATAS MUKA AIR) BENDA HANYUT LEWAT DENGAN MUDAH,
TAPI LEBIH MAHAL DIBANDING GORONG- GORONG TENGGELAM.
● GORONG-GORONG TENGGELAM, SELURUH POTONGAN MELINTANG DIBAWAH PERMUKAAN AIR, LUBANG KELUARNYA TENGGELAM, LEBIH
MURAH TETAPI KEMUNGKINAN TERSUMBAT LEBIH BESAR.
YAITU BANGUNAN YANG DIPAKAI UNTUK MEMBAWA ALIRAN AIR (MISAL SALURAN IRIGASI/S. PEMBUANG) MELEWATI BAWAH JALAN AIR LAINNYA (BIASANYA
SALURAN), BAWAH JALAN / JALAN K.A.
GORONG-GORONG BERUPA SALURAN TERTUTUP, DENGAN PERALIHAN PADA BAGIAN MASUK & KELUAR :
GORONG – GORONG
JIKA KEMIRINGAN GORONG-GORONG JAUH MELAMPAUI KEMIRINGAN KRITIS MAKA PERLU PEREDAM ENERGI
BIASANYA DIREKOMENDASIKAN MEMAKAI SEBUAH TIKUNGAN VERTIKAL DENGAN 2 KEMIRINGAN I1 DAN I2, DI MANA
KEMIRINGAN HULU SEBAIKNYA LEBIH CURAM DARI PADA KEMIRINGAN KRITIS LIHAT GAMBAR DIBAWAH INI :
Gorong-gorong sebaiknya lewat bawah saluran dengan ruang bebas (clearance) - 60 cm untuk saluran tanah - 30 cm saluran pasangan.
cm
6
h3
2h
1 2gzμbh0,385Q
h1 = kedalaman air didalam gorong-gorong.h = kedalaman air di saluran/di depan gorong-gorong.Q = debit, m³ /det ; µ = 0,85 – 0,90 (koefisien debit) . b = lebar gorong-gorong ; z = kehilangan tinggi energi, m.g = percepatan gravitasi, 9,81 m/det².
1. Gorong-gorong tidak terisi penuh.
Merupakan “gorong-gorong tidak tenggelam”, muka air didalam lubang bebas, pengaliran tidak penuh prinsip = saluran terbuka.
Perhitungan hidrolis :
2gz1
bh Q
(Muka air dihilir bangunan lebih rendah).
h3
2h
1
7
Perhitungan hidrolis : 2132 Ik.R VA.V Q
4F
PfLfi1
2g
Vz
2
4R
0,00050780,019891,5f
k = koefisien Strickler
..…. Pipa Persegi
2. Gorong-gorong bulat terisi penuh : Gorong2 mengalir penuh jika “lubang keluar
tenggelam”, atau jika “air dihulu tinggi & gorong-GORONG panjang”.
Z = Kehilangan tinggi energi.fi = koefisien kehilangan tinggi energi, R = jari-jari hidrolis.P = keliling basah ; L = panjang gorong-gorong.F = luas penampang basah ; D = diameter.
0,850,80μfi
12/1
8
V = kecepatan pada gorong-gorong :
V = 1,5 m/det untuk gorong2 di saluran irigasi. V = 3,0 m/det untuk gorong2 di saluran pembuang.
V = Kecepatan aliran tergantung pada jumlah kehilangan tinggi energi yang ada dan geometri
lubang masuk dan keluar.
D
0,00050780,019891,5f
D
Lffi1
2g
Vz
2
…... Pipa Bulat
0,850,80μfi
12/1
9
Untuk gorong-gorong BULAT TERISI PENUH DENGAN PANJANG > 20 m, kehilangan tinggi
energi DIHITUNG SBB. :
2g
2v)-a
(v
masukH
masuk
● Kehilangan tinggi energi keluar :
2g
2v)-a
(v
keluarH
keluar
Nilai lihat Gambar 5.2, 5.3 dibwh. v = kecepatan aliran dalam gorong-gorong/pipa. va = kecepatan aliran dalam saluran, m/det
keluardan
masuk
● Kehilangan tinggi energi masuk :
10
● Kehilangan tinggi energi akibat gesekan :
RC
LvCf
2
2
2g
2vf
H
● Kehilangan tinggi energi total :
keluarH
fH
bH
masukHH
6/1k.RC R = jari-jari hidrolis untuk pipa dengan diameter D ; R=1/4 D.L = panjang pipa, m ; v = kecepatan aliran dalam pipa.k = koefisien Strickler.
Koefisien Chezy =
Jika ada belokan, lihat terowongan.
2ga
V
bK
bH
2
Koefisien kehilangan tinggi energi masuk/keluar.
Tabel 5.3 berlaku untuk gorong-gorong, peralihantalang dan saluran flum.
“Dianjurkan” didasarkanpada kekuatan peralihan jikabangunan dibuat dari pasangan batu.
jika peralihannya dariBeton bertulang maka akan lebih bebas memilih tipe yangdikehendaki.
12
KEFISIEN KEHILANGANTINGGI ENERGI DARI SALURAN TRAPESIUM KEPIPA DAN SEBALIKNYA
BERLAKU UNTUK :SIPON ATAU SALURAN PIPA PADA UMUMNYA.
“dianjurkan”karena mudah
dibuat dan kuat.
13
DIMENSI SALURAN DI PETAK TERSIER BIASANYA KECIL, JADI
DIANJURKAN UNTUK MERENCANAKAN BANGUNAN YANG SEDERHANA, DENGAN
KEHILANGAN TINGGI ENERGI KECIL SERTA PERMUKAAN AIR BEBAS SEPERTI GAMBAR 7.1.
PADA GAMBAR 7.1 DI BAWAH :
- GORONG-GORONG MEMPUNYAI DINDING VERTIKAL DARI PASANGAN & DIPUNCAK ADA PELAT BETON.
- TINGGI DASAR GORONG-GORONG = TINGGI DASAR POTONGAN SALURAN HULU.
- LEBAR GORONG-GORONG b2 = b1 + h1 ; b2 ≥ 40 cm.
- GORONG-GORONG PIPA DI PETAK TERSIER PERLU TANAH PENUTUP MINIMAL 1,5 D SUPAYA PIPA TIDAK RUSAK.
Pelat beton.Dinding vertikal.dari pasangan.
≥1,5 D
lebar gorong2 =
Dasar gorong2=dasar sal. hulu
15
GORONG2 MEMPUNYAI POTONGAN MELINTANG LEBIH KECIL DARI LUAS BASAH SALURAN HULU/HILIR. SEBAGIAN DARI POTONGAN MELINTANG MUNGKIN BERADA DI ATAS MUKA AIR JADI BERFUNGSI SEBAGAI SALURAN TERBUKA DENGAN ALIRAN BEBAS.
16
STANDARPIPA BETON
Diameter pipa di saluran Primer : Dmin = 60 cm, di saluran Tersier 40 cm supaya tidak mudahtersumbat.
Gorong-gorong jalanharus mampu menahan berat bebankendaraan, tebal penutupminimum 60 cm, ≥ Diameter.
17
● DI ATAS GORONG-GORONG PIPA DIBAWAH JALAN/
TANGGUL YANG MENAHAN BERAT KENDARAAN
HARUS ADA PENUTUP ≥ D MINIMUM 0,60 M.
● GORONG-GORONG PEMBUANG DI BAWAH SALURAN IRIGASI HARUS MEMAKAI PENYAMBUNG KEDAP
AIR (RING DARI KARET) ATAU DISAMBUNG
DENGAN BETON TUMBUK/PASANGAN.
- BETON BERTULANG UNTUK DEBIT YANG BESAR ATAU BILA DIPERLUKAN YANG KEDAP AIR.- PASANGAN BATU DENGAN PENUTUP DARI PELAT BETON BERTULANG SANGAT KUAT & MUDAH PEMBUATANNYA IDEAL UNTUK DAERAH
TERPENCIL (GAMBAR 5.8).
GORONG-GORONG SEGI EMPAT DIBUAT DARI :
Gorong2 sebaiknya cukup curam, mencegah sedimentasi, tapitidak terlalu curam agar tidak perlu bangunan peredam energi.Kemiringan minimum gorong-gorong biasanya 0,005 dengan kemiringan maksimum sedikit lebih curam dari kemiringan kritis.
Untuk Q yang lebih besar, bangunan harus kedap air (beton bertulang).
19
● Stabilitas diperhitungkan terhadap muatan tanah dan kendaraan yang lewat di atas
gorong-gorong. ● Bila plat gorong-gorong berfungsi sebagai jembatan maka stabilitas hanya diperhitungkan terhadap beban
muatan kendaraan lihat “Sesi Terowongan”.
1.Ukuran penampang tergantung pada perhitungan
hidrolis, disarankan minimum 0,60 m.2. Ukuran plat beton tergantung beban atasnya,
minimum 0,60 m.3. Tembok tegak tergantung perhitungan stabilitas
dan persyaratannya.
4. Tebal Lantai biasanya diambil 0,30 m.
STABILITAS GORONG-GORONG :
DIMENSI GORONG-GORONG :
CONTOH : Dari suatu gorong-gorong pembuang segi-4 diketahui debit Q = 5,39 m³/det, lebar gorong- gorong B = 2 m, h = 1,37 m, k = 60, μ = 0,8. Hitung V, I dan Z.Penyelesaian : F = B x h = 2 x 1,37 = 2,74 m².Keliling basah : O = B + 2h = 2 + 2x1,37 = 4,74 m.
20
smVKecep /97,174,2
39,5.
F
Q694,0
3/2
74,4
74,23/23/2
O
FR
.0024,0694,0*60
23/2*
Rk
VIKemiringan
.308,02
81,9*237,1*2*8,0
93,52
2m
gBh
QZ
;
Kehilangan tinggi energi Z :
CONTOH : DIKETAHUI :SALURAN TERSIER DI MANA : b1 = h1 = 0,40 mELEVASI DASAR SALURAN EL1 : +14,80 ELEVASI SAWAH EL2 : +15,20 ELEVASI JALAN PETANI EL5 : +15,70 ELEVASI MUKA AIR DI SALURAN EL3 = EL1 + 0,40 = 15,20
HITUNG DIMENSI GORONG-GORONG & ukuran pondasinya !.
21
PENYELESAIAN :
LEBAR GORONG-GORONG : b2 = b1+h1 = 0,40+0,40 = 0,80 m > 0,40 m OK. (Gbr.7.1)
TINGGI BUKAAN : h2 = h1+0,20 = 0,40+0,20 = 0,60 m.PONDASI : t1 = 0,5 x (EL 5 - EL1)
= 0,5 x (15,70-14,80) = 0,45 m. DIAMBIL t1 = 0,60 (MINIMUM).
+14,80
+15,20
+15,70
h1=0,40
= lebar gorong2 = 0,80 Pondasi t1 0,45di ambil 0,60 (minimum).
h2=0,60tinggibukaan
Elevasi jalan petani
(ElevasiSawah)
GORONG-GORONG DIGUNAKAN JIKA SELISIH TINGGI ANTARA KEDUA PERMUKAAN HULU & HILIR CUKUP BESAR.
STRUKTURNYA TERGENANG SELAMA BANJIR.
23
SIPON DIGUNAKAN PADA PERSILANGAN SALURAN PEMBUANG & SALURAN IRIGASI DENGAN SELISIH TINGGI ANTARA KEDUA PERMUKAANNYA KECIL.
PERBEDAAN ANTARA GORONG-GORONG,
SIPON DAN JEMBATAN :
JEMBATAN DIGUNAKAN UNTUK STRUKTUR YANG CUKUP BESAR, TIDAK TERGENANG SELAMA BANJIR, MEMPUNYAI SELISIH TINGGI DARI SUNGAI/RUANGKOSONG (WATERWAY) YANG CUKUP TINGGI.
24
Potongan melintang bangunan ditentukan oleh nilaibanding b/h = 1 sampai 3 sehingga menghasilkan potongan melintang hidrolis yang lebih ekonomis.
b = lebar bangunan ; h = kedalaman air.
T A L A N G
Talang air/aquaduct adalah saluran buatan di mana air mengalir dengan permukaan bebas, dibuat jika saluran melintasi jalan, sungai, rel KA, saluran
irigasi atau lembah yang tidak sebidang. Kecepatan Talang lebih besar daripada V di saluran,
kemiringan maksimum = Imaks. = 0,002.V dan I harus dipilih sedemikian rupa sehigga tidak
terjadi V superkritis/kritis yang akan mengakibatkan aliran menjadi sangat tidak stabil.
25
Syarat pembuatan talang :
1. Bila elevasi dasar saluran minimal > 3,00 m
di atas elevasi jalan.2. Bila elevasi dasar saluran minimal > 1,00 m
di atas elevasi muka air banjir
maksimum3. Bila elevasi dasar saluran minimal > 0,50 m
di atas elevasi permukaan tanah lembah.
Tinggi jagaan :
Tinggi jagaan untuk air yang mengalir dalam Talangatau flum lihat KP 03-Sub 4.3.5 Saluran pasangan.
26
Talang terdiri dari bagian:a. Landasan b. Bak dan PilarUkuran talang : ● Konstruksi pasangan batu : Perbandingan ukuran lebar b dan tinggi h profil melintang bak talang diambil 2 : 1. -● Konstruksi dengan material lain dapat - diambil perbandingan yang lain (b : h = 1 - 3).
Talang bisa dibuat dari :- Pasangan batu- Beton bertulang- Konstruksi baja
27
TALANG PASANGAN BATU
KEHILANGAN ENERGI PADA TALANG = PADA GORONG-GORONG = SIPHON
TALANG BETONBERTULANG &PIPA BAJA
29
Konstruksi Talang :1. Talang dari PASANGAN BATU, tahan lama.
Perbandingan b : h = 2 : 1 : V = 1,5 - 2 m/det.
2. Talang dari KONSTRUKSI BETON : V = 2 - 2,5 m/dt.3. Talang dari KONSTRUKSI BAJA : V = 2.5 - 3 m/dtUntuk kerangka digunakan profil baja.Untuk bak talang yang kecil digunakan baja U kanal
atau plat baja.
Saat ini, Talang mudah dan cepat dikonstruksi dan dipasang dengan baja ARMCO yang disambung
dengan baut, didukung atau digantung.
Untuk talang yang panjang, dipasang dilatasi pada tiap sambungan krn baja mengembang jika kena panas.Dilatasi dapat berupa pelat kuningan yang dilengkung
kan dengan jari-jari 10 – 12 cm.Contoh : Talang Poncol melintang di S. Pemali
Kab. Brebes ; TALANG DI BANDUNG.
30
Perhitungan hidrolis :
1/22/3
2
Ik.RV
2g
Vz2gμbhQ
b, h = lebar & tinggi talang.z = kehilangan tinggi enegi.V = kecepatan aliran, m/det.k = koefisien kekasaran.R = jari-jari hidrolik.I = kemiringan memanjang talang.
Kehilangan tinggi energi pada peralihan :
2g
2)1
v-a
(v
masukH
masuk
Peralihan keluar :
2g
2)1
v-a
(v
keluarH
keluar
Va = kecepatan di dalam talang/flum.V1 = kecepatan di saluran.
keluardan
masuk Lihat gambar 5.3
Peralihan masuk :
31
Pengaliran Talang/Flum seperti pengaliran dalam saluran.Dasar Talang harus cukup tinggi dari muka air maksimum di sungai agar aman terhadap benda kasar yang hanyut disungai, ≥ 1 m.
Material Koefisien kekasaran, kKayu 60Beton 70Besi 80
Dimensi Talang :Tergantung perhitungan hidrolis dan kekuatan bahan kekuatan bahan talang dapat dilihat pada PKKI, PBI.
Abutment ditetapkan berdasarkan perhitungan kestabilannya, sedangkan pilar (bila ada) ditetapkan berdasarkan perhitungan kekuatan konstruksi dan kestabilannya. Tembok sayap berdasarkan kestabilannya.
32
W
M
F
Pσ tanahσσ
Perhitungan kestabilan :
1.Stabilitas abutment diperhitungkan terhadap geser, guling dan kekuatan tanah PEndukungnya.
Terhadap geser dan guling lihat rumus sebelumnya.
Terhadap kekuatan tanah : ,
;
2. Stabilitas pilar (bila ada) lihat rumus sebelumnya.3. Stabilitas tembok sayap lihat rumus sebelumnya.
CONTOH : DARI SUATU TALANG PADA SALURAN TERSIER YANG MELEWATI SALURAN PEMBUANG, DIKETAHUI :
SALURAN TERSIER : tinggi air h1 = 0,50 cm = b1. Qd = 85 l/det = 0,085 m³/det.
Elevasi dasar saluran EL1 = 15,80 ; EL3 = 16,30. EL4 = 16,60 ; V = 0,20 m/det.
33
HITUNG DIMENSI DAN KEHILANGAN TINGGI ENERGI PADA TALANG DENGAN KONSTRUKSI BETON !.
SALURAN PEMBUANG : Lebar saluran B = 2,00 m.m = 1 ; tinggi air h = 1,25 m.Elevasi muka air EL6 = 15,05.Elevasi dasar saluran EL7 = 13,80.
2. DIMENSI TALANG BETON :LEBAR MINIMUM TALANG = GORONG2 = b3 = 0,40 m KEDALAMAN AIR DI SALURAN (h1 = 0,50 m).
A = b3 x h1 = 0,40 x 0,50 = 0,20 m²va = Q/A = 0,085/0,20 = 0,425 m/det
34
14,0
2x0,50)(0,40
0,20
P
AR
1/22/3Ik.RV
PENYELESAIAN :
1.PANJANG TALANG : L = B + 2m (EL4-EL6)
= 2,00 + 2x1 (16,60-13,80) = 7,60 m Diambil 8,00 m.
1/22/3 I70X0,140,425
KEMIRINGAN TALANG, Strickler :
I = 0,0005 < 0,002 ok.
(P =b3+2h1)
Tinggi air h=1,25
Saluran Tersier
SaluranPembuang
=h1
B=
Kemiringan Talang
8
Saluran Pembuang
Pondasi :(PanjangTalang)
Garis kehilangan tinggi energi 0,01 m
Pondasi : t2 = 0,5 x (EL4 –EL6)
36TALANG
3. KEHILANGAN TINGGI ENERGI :
37
keluar
masuk
m
g
vav
msk0013,05,0
2
2
19,6
20,20)-(0,425masuk
H
m0026,000,1 19,6
20,20)-(0,425
2g
2v)-a
(v
keluarH
keluar
= KOEFISIEN PEMASUKAN = 0,50 = KOEFISIEN KELUAR = 1,00
va = KECEPATAN ALIRAN DI TALANG, m/det.v = KECEPATAN ALIRAN DI SALURAN, m/det.g = PERCEPATAN GRAVITASI.
Dari gambar 5.3 :
KEHILANGAN TINGGI ENERGI KARENA GESEKAN:
JUMLAH KEHILANGAN TINGGI ENERGI :
AMBIL 0,01 m
38
006,00005,000,12 xxITL
fH
0099,0006,00026,00013,0
Hfkeluar
HHmasuk
H
PONDASI :
t2 = 0,5 x (EL4 –EL6) = 0,5 x (16,60 – 13,800) = 1,40 m.
39
● Adalah bangunan yang membawa air melewati bawah saluran lain (biasanya
saluran pembuang) atau jalan raya air mengalir karena tekanan.
● Jika muka air di hulu gorong-gorong sedmk. sehingga gorong-gorong mengalirkan air secara penuh bangunan ini disebut “SIPON”.
S I P O N
● Fungsi Sipon untuk membawa air irigasi di mana muka air irigasi sedikit lebih tinggi dari muka
air disungai / permukaan jalan raya / jalan KA, sehingga harus dilewatkan melalui bawah.
● Sipon yang panjangnya lebih besar dari 100 m harus dilengkapi manhole (lubang periksa).
40
Bentuk Hidrolis dan Kriteria Sipon :
1. Pengaliran melalui pipa yang berisi penuh.2. Sipon dibuat dengan persilangan tegak lurus
terhadap sungai / jalan raya / jalan KA, agar siphon tidak terlalu panjang.
3. Kecepatan dalam sipon harus 2x kecepatan di saluran, berkisar antara (>1,5 – ≤ 3) m/dtk.
: V tinggi kehilangan tinggi energi bertambah areal yang diairi berkurang ; V rendah terjadi endapan & penyumbatan.4. Ukuran minimum sipon diambil 0,60 m.
5. Pipa dibuat persegi empat atau bulat dari beton tumbuk.6. Untuk pipa Sipon yang besar umumnya dibuat segi
empat dari beton bertulang.7. Bagian hilir pipa dibuat kemiringan ≤ dari 1 : 3.
8. Bagian pemasukan dilengkapi dengan saringan (trasrack) untuk menahan kotoran-kotoran besar supaya
sipon tidak tersumbat.
SIPON
Kisi-kisi penyaring (dari jeruji baja) harus dipasang pada lubang masuk bangunan (siphon, gorong-gorong) agar bangunan tidak tersumbat benda hanyut.Dipilih Jeruji tegak supaya bisa dibersihkan dengan penggaruk.
SIPONKOMBINASIPASANGANBATU & BETON
44
Kehilangan Tinggi energi pada Sipon dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya :
1.Kehilangan Tinggi Energi Akibat Gesekan :
2g
Vhf
2
D
Lf 3/4
25,124D
kf Pipa bulat
D
0005078,001989,05,1f
3/4
229
R
kf
R4
0005078,001989,05,1f
Pipa persegi
atau :
atau :
hf = kehilangan tinggi energi karena gesekan.f = faktor kehilangan tinggi energi ; D = diameter sipon.V = kecepatan pada Sipon, L = panjang Sipon, R = jari-jari hidrolis.
k = koef.Manning (saluran beton 0,018, pasangan batu full lining/termasuk dasar saluran 0,02 ; saluran lining dinding saja 0,022; sal. tanah 0,024).
45
2sin
3/4
2g
Vhs
b
s
2. Kehilangan tinggi energi di Saringan (Screen) :
hs = kehilangan tinggi energi, mβ = faktor bentuk ( 2,4 untuk segi-4 ; 1,8 jeruji bulat).s = tebal batang saringan.b = jarak bersih antar batang saringan.
= sudut kemiringan saringanV = kecepatan melalui kisi-kisi, m/det.
3. Kehilangan Pada Belokan :2g
Vb
h2
fb
fb lihat tabel berikut
fb tergantung pada besarnya sudut belokan, tabel sbb. :
46
Sudut belokan fb5⁰ 0,013
10⁰ 0,03015⁰ 0,04820⁰ 0,06725⁰ 0,08830⁰ 0,11535⁰ 0,14640⁰ 0,18445⁰ 0,234
4. Kehilangan Tinggi Energi Pada Transisi :
a. Transisi dari Saluran ke Sipon :
47
b. Transisi dari Sipon ke Saluran :
2g
2v)-a
(v
masukH
masuk
2g
2v)-a
(v
keluarH
keluar
keluardan
masukNilai Gambar 5.2 sesi gorong2.
v = kecepatan aliran dalam pipa. va = kecepatan aliran dalam saluran, m/det
Total kehilangan tinggi energi harus ± 10% lebih kecil dari pada perbedaan muka air pada pemasukan dan pengeluaran yang tersedia :
48
Hkeluarb
Hs
Hf
H %90masuk
H
H = perbedaan tinggi muka air pada pemasukan dan pengeluaran
Jika Sipon terletak pada dasar yang tidak stabil, puncak Sipon harus berada minimum 1,5 - 2,0 m di bawah dasar sungai.
49
TALANG SIPON
Merupakan Sipon yang dibangun di atas muka air sungai, melintasi alur sungai di mana dasar siphon
terletak di atas muka air banjir.
Talang Sipon dipakai bilamana dibuat Sipon di dasar sungai akan terlalu dalam, dan bila dibuat Talang maka pilar/konstruksi pemikul akan terlalu tinggi.
Bentuk hidrolis, kriteria dan perhitungan Talang Sipon sama seperti Sipon tetapi bahannya dibuat dari besi ataupun beton bertulang yang dilengkapi dengan pilar, dan Talang Sipon harus bebas dari hanyutan benda-benda kasar di sungai.
STOPSEE YOU NEXT WEEK
Gambar Siphon
51
Garis energi
Garis tinggi tekanan
g 2
2
1
2
2vv
Tinggi energi = tinggi air ditambah tinggi tekanan dan tinggi kecepatan.Tinggi tekanan = tekanan dibagi berat jenis.