Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

51
IRIGASI SESI-10 SRI EKO WAHYUNI Sutarto edhisono

Transcript of Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

Page 1: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

IRIGASI SESI-10SRI EKO WAHYUNISutarto edhisono

Page 2: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

No Tujuan Khusus Pembelajaran

Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Estimasi Waktu

Referensi

10. Mahasiswa dapat menjelaskan dan menganalisis tentang bangunan pembawa dengan aliran subkritis pada jaringan irigasi :Gorong-gorong,Talang, Siphon, Talang siphon.

Bangunan pembawa dengan aliran subkritis : Gorong-gorong.Talang.Siphon.Talang siphon.

Perhitungan hidrolis : Gorong-gorong.Talang.Siphon.Talang siphon.Contoh soal.

2 x 50’ Buku 1, 2, 3, 4, 5 dan 6.

Page 3: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

3

1. BANGUNAN DENGAN ALIRAN SUBKRITIS/Fr < 1 {aliran yang

kecepatannya < kecepatan kritis/Fr=1} : GORONG-GORONG, TALANG, FLUM, SIPON.

2. BANGUNAN DENGAN ALIRAN SUPERKRITIS/Fr>1 : BANGUNAN TERJUN, GOT

MIRING, BANGUNAN PENGUKUR DAN PENGATUR DEBIT.

BANGUNAN PEMBAWA YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMBAWA AIR DARI RUAS HULU KE RUAS HILIR DAPAT DIBAGI MENJADI 2

KELOMPOK :

Page 4: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

4

● PADA GORONG2 ALIRAN BEBAS (SEBAGIAN POTONGAN MELINTANG BERADA DI ATAS MUKA AIR) BENDA HANYUT LEWAT DENGAN MUDAH,

TAPI LEBIH MAHAL DIBANDING GORONG- GORONG TENGGELAM.

● GORONG-GORONG TENGGELAM, SELURUH POTONGAN MELINTANG DIBAWAH PERMUKAAN AIR, LUBANG KELUARNYA TENGGELAM, LEBIH

MURAH TETAPI KEMUNGKINAN TERSUMBAT LEBIH BESAR.

YAITU BANGUNAN YANG DIPAKAI UNTUK MEMBAWA ALIRAN AIR (MISAL SALURAN IRIGASI/S. PEMBUANG) MELEWATI BAWAH JALAN AIR LAINNYA (BIASANYA

SALURAN), BAWAH JALAN / JALAN K.A.

GORONG-GORONG BERUPA SALURAN TERTUTUP, DENGAN PERALIHAN PADA BAGIAN MASUK & KELUAR :

GORONG – GORONG

Page 5: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

JIKA KEMIRINGAN GORONG-GORONG JAUH MELAMPAUI KEMIRINGAN KRITIS MAKA PERLU PEREDAM ENERGI

BIASANYA DIREKOMENDASIKAN MEMAKAI SEBUAH TIKUNGAN VERTIKAL DENGAN 2 KEMIRINGAN I1 DAN I2, DI MANA

KEMIRINGAN HULU SEBAIKNYA LEBIH CURAM DARI PADA KEMIRINGAN KRITIS LIHAT GAMBAR DIBAWAH INI :

Gorong-gorong sebaiknya lewat bawah saluran dengan ruang bebas (clearance) - 60 cm untuk saluran tanah - 30 cm saluran pasangan.

cm

Page 6: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

6

h3

2h

1 2gzμbh0,385Q

h1 = kedalaman air didalam gorong-gorong.h = kedalaman air di saluran/di depan gorong-gorong.Q = debit, m³ /det ; µ = 0,85 – 0,90 (koefisien debit) . b = lebar gorong-gorong ; z = kehilangan tinggi energi, m.g = percepatan gravitasi, 9,81 m/det².

1. Gorong-gorong tidak terisi penuh.

Merupakan “gorong-gorong tidak tenggelam”, muka air didalam lubang bebas, pengaliran tidak penuh prinsip = saluran terbuka.

Perhitungan hidrolis :

2gz1

bh Q

(Muka air dihilir bangunan lebih rendah).

h3

2h

1

Page 7: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

7

Perhitungan hidrolis : 2132 Ik.R VA.V Q

4F

PfLfi1

2g

Vz

2

4R

0,00050780,019891,5f

k = koefisien Strickler

..…. Pipa Persegi

2. Gorong-gorong bulat terisi penuh : Gorong2 mengalir penuh jika “lubang keluar

tenggelam”, atau jika “air dihulu tinggi & gorong-GORONG panjang”.

Z = Kehilangan tinggi energi.fi = koefisien kehilangan tinggi energi, R = jari-jari hidrolis.P = keliling basah ; L = panjang gorong-gorong.F = luas penampang basah ; D = diameter.

0,850,80μfi

12/1

Page 8: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

8

V = kecepatan pada gorong-gorong :

V = 1,5 m/det untuk gorong2 di saluran irigasi. V = 3,0 m/det untuk gorong2 di saluran pembuang.

V = Kecepatan aliran tergantung pada jumlah kehilangan tinggi energi yang ada dan geometri

lubang masuk dan keluar.

D

0,00050780,019891,5f

D

Lffi1

2g

Vz

2

…... Pipa Bulat

0,850,80μfi

12/1

Page 9: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

9

Untuk gorong-gorong BULAT TERISI PENUH DENGAN PANJANG > 20 m, kehilangan tinggi

energi DIHITUNG SBB. :

2g

2v)-a

(v

masukH

masuk

● Kehilangan tinggi energi keluar :

2g

2v)-a

(v

keluarH

keluar

Nilai lihat Gambar 5.2, 5.3 dibwh. v = kecepatan aliran dalam gorong-gorong/pipa. va = kecepatan aliran dalam saluran, m/det

keluardan

masuk

● Kehilangan tinggi energi masuk :

Page 10: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

10

● Kehilangan tinggi energi akibat gesekan :

RC

LvCf

2

2

2g

2vf

H

● Kehilangan tinggi energi total :

keluarH

fH

bH

masukHH

6/1k.RC R = jari-jari hidrolis untuk pipa dengan diameter D ; R=1/4 D.L = panjang pipa, m ; v = kecepatan aliran dalam pipa.k = koefisien Strickler.

Koefisien Chezy =

Jika ada belokan, lihat terowongan.

2ga

V

bK

bH

2

Page 11: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

Koefisien kehilangan tinggi energi masuk/keluar.

Tabel 5.3 berlaku untuk gorong-gorong, peralihantalang dan saluran flum.

“Dianjurkan” didasarkanpada kekuatan peralihan jikabangunan dibuat dari pasangan batu.

jika peralihannya dariBeton bertulang maka akan lebih bebas memilih tipe yangdikehendaki.

Page 12: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

12

KEFISIEN KEHILANGANTINGGI ENERGI DARI SALURAN TRAPESIUM KEPIPA DAN SEBALIKNYA

BERLAKU UNTUK :SIPON ATAU SALURAN PIPA PADA UMUMNYA.

“dianjurkan”karena mudah

dibuat dan kuat.

Page 13: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

13

DIMENSI SALURAN DI PETAK TERSIER BIASANYA KECIL, JADI

DIANJURKAN UNTUK MERENCANAKAN BANGUNAN YANG SEDERHANA, DENGAN

KEHILANGAN TINGGI ENERGI KECIL SERTA PERMUKAAN AIR BEBAS SEPERTI GAMBAR 7.1.

PADA GAMBAR 7.1 DI BAWAH :

- GORONG-GORONG MEMPUNYAI DINDING VERTIKAL DARI PASANGAN & DIPUNCAK ADA PELAT BETON.

- TINGGI DASAR GORONG-GORONG = TINGGI DASAR POTONGAN SALURAN HULU.

- LEBAR GORONG-GORONG b2 = b1 + h1 ; b2 ≥ 40 cm.

- GORONG-GORONG PIPA DI PETAK TERSIER PERLU TANAH PENUTUP MINIMAL 1,5 D SUPAYA PIPA TIDAK RUSAK.

Page 14: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

Pelat beton.Dinding vertikal.dari pasangan.

≥1,5 D

lebar gorong2 =

Dasar gorong2=dasar sal. hulu

Page 15: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

15

GORONG2 MEMPUNYAI POTONGAN MELINTANG LEBIH KECIL DARI LUAS BASAH SALURAN HULU/HILIR. SEBAGIAN DARI POTONGAN MELINTANG MUNGKIN BERADA DI ATAS MUKA AIR JADI BERFUNGSI SEBAGAI SALURAN TERBUKA DENGAN ALIRAN BEBAS.

Page 16: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

16

STANDARPIPA BETON

Diameter pipa di saluran Primer : Dmin = 60 cm, di saluran Tersier 40 cm supaya tidak mudahtersumbat.

Gorong-gorong jalanharus mampu menahan berat bebankendaraan, tebal penutupminimum 60 cm, ≥ Diameter.

Page 17: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

17

● DI ATAS GORONG-GORONG PIPA DIBAWAH JALAN/

TANGGUL YANG MENAHAN BERAT KENDARAAN

HARUS ADA PENUTUP ≥ D MINIMUM 0,60 M.

● GORONG-GORONG PEMBUANG DI BAWAH SALURAN IRIGASI HARUS MEMAKAI PENYAMBUNG KEDAP

AIR (RING DARI KARET) ATAU DISAMBUNG

DENGAN BETON TUMBUK/PASANGAN.

- BETON BERTULANG UNTUK DEBIT YANG BESAR ATAU BILA DIPERLUKAN YANG KEDAP AIR.- PASANGAN BATU DENGAN PENUTUP DARI PELAT BETON BERTULANG SANGAT KUAT & MUDAH PEMBUATANNYA IDEAL UNTUK DAERAH

TERPENCIL (GAMBAR 5.8).

GORONG-GORONG SEGI EMPAT DIBUAT DARI :

Page 18: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

Gorong2 sebaiknya cukup curam, mencegah sedimentasi, tapitidak terlalu curam agar tidak perlu bangunan peredam energi.Kemiringan minimum gorong-gorong biasanya 0,005 dengan kemiringan maksimum sedikit lebih curam dari kemiringan kritis.

Untuk Q yang lebih besar, bangunan harus kedap air (beton bertulang).

Page 19: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

19

● Stabilitas diperhitungkan terhadap muatan tanah dan kendaraan yang lewat di atas

gorong-gorong. ● Bila plat gorong-gorong berfungsi sebagai jembatan maka stabilitas hanya diperhitungkan terhadap beban

muatan kendaraan lihat “Sesi Terowongan”.

1.Ukuran penampang tergantung pada perhitungan

hidrolis, disarankan minimum 0,60 m.2. Ukuran plat beton tergantung beban atasnya,

minimum 0,60 m.3. Tembok tegak tergantung perhitungan stabilitas

dan persyaratannya.

4. Tebal Lantai biasanya diambil 0,30 m.

STABILITAS GORONG-GORONG :

DIMENSI GORONG-GORONG :

Page 20: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

CONTOH : Dari suatu gorong-gorong pembuang segi-4 diketahui debit Q = 5,39 m³/det, lebar gorong- gorong B = 2 m, h = 1,37 m, k = 60, μ = 0,8. Hitung V, I dan Z.Penyelesaian : F = B x h = 2 x 1,37 = 2,74 m².Keliling basah : O = B + 2h = 2 + 2x1,37 = 4,74 m.

20

smVKecep /97,174,2

39,5.

F

Q694,0

3/2

74,4

74,23/23/2

O

FR

.0024,0694,0*60

23/2*

Rk

VIKemiringan

.308,02

81,9*237,1*2*8,0

93,52

2m

gBh

QZ

;

Kehilangan tinggi energi Z :

Page 21: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

CONTOH : DIKETAHUI :SALURAN TERSIER DI MANA : b1 = h1 = 0,40 mELEVASI DASAR SALURAN EL1 : +14,80 ELEVASI SAWAH EL2 : +15,20 ELEVASI JALAN PETANI EL5 : +15,70 ELEVASI MUKA AIR DI SALURAN EL3 = EL1 + 0,40 = 15,20

HITUNG DIMENSI GORONG-GORONG & ukuran pondasinya !.

21

PENYELESAIAN :

LEBAR GORONG-GORONG : b2 = b1+h1 = 0,40+0,40 = 0,80 m > 0,40 m OK. (Gbr.7.1)

TINGGI BUKAAN : h2 = h1+0,20 = 0,40+0,20 = 0,60 m.PONDASI : t1 = 0,5 x (EL 5 - EL1)

= 0,5 x (15,70-14,80) = 0,45 m. DIAMBIL t1 = 0,60 (MINIMUM).

Page 22: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

+14,80

+15,20

+15,70

h1=0,40

= lebar gorong2 = 0,80 Pondasi t1 0,45di ambil 0,60 (minimum).

h2=0,60tinggibukaan

Elevasi jalan petani

(ElevasiSawah)

Page 23: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

GORONG-GORONG DIGUNAKAN JIKA SELISIH TINGGI ANTARA KEDUA PERMUKAAN HULU & HILIR CUKUP BESAR.

STRUKTURNYA TERGENANG SELAMA BANJIR.

23

SIPON DIGUNAKAN PADA PERSILANGAN SALURAN PEMBUANG & SALURAN IRIGASI DENGAN SELISIH TINGGI ANTARA KEDUA PERMUKAANNYA KECIL.

PERBEDAAN ANTARA GORONG-GORONG,

SIPON DAN JEMBATAN :

JEMBATAN DIGUNAKAN UNTUK STRUKTUR YANG CUKUP BESAR, TIDAK TERGENANG SELAMA BANJIR, MEMPUNYAI SELISIH TINGGI DARI SUNGAI/RUANGKOSONG (WATERWAY) YANG CUKUP TINGGI.

Page 24: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

24

Potongan melintang bangunan ditentukan oleh nilaibanding b/h = 1 sampai 3 sehingga menghasilkan potongan melintang hidrolis yang lebih ekonomis.

b = lebar bangunan ; h = kedalaman air.

T A L A N G

Talang air/aquaduct adalah saluran buatan di mana air mengalir dengan permukaan bebas, dibuat jika saluran melintasi jalan, sungai, rel KA, saluran

irigasi atau lembah yang tidak sebidang. Kecepatan Talang lebih besar daripada V di saluran,

kemiringan maksimum = Imaks. = 0,002.V dan I harus dipilih sedemikian rupa sehigga tidak

terjadi V superkritis/kritis yang akan mengakibatkan aliran menjadi sangat tidak stabil.

Page 25: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

25

Syarat pembuatan talang :

1. Bila elevasi dasar saluran minimal > 3,00 m

di atas elevasi jalan.2. Bila elevasi dasar saluran minimal > 1,00 m

di atas elevasi muka air banjir

maksimum3. Bila elevasi dasar saluran minimal > 0,50 m

di atas elevasi permukaan tanah lembah.

Tinggi jagaan :

Tinggi jagaan untuk air yang mengalir dalam Talangatau flum lihat KP 03-Sub 4.3.5 Saluran pasangan.

Page 26: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

26

Talang terdiri dari bagian:a. Landasan b. Bak dan PilarUkuran talang : ● Konstruksi pasangan batu : Perbandingan ukuran lebar b dan tinggi h profil melintang bak talang diambil 2 : 1. -● Konstruksi dengan material lain dapat - diambil perbandingan yang lain (b : h = 1 - 3).

Talang bisa dibuat dari :- Pasangan batu- Beton bertulang- Konstruksi baja

Page 27: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

27

TALANG PASANGAN BATU

KEHILANGAN ENERGI PADA TALANG = PADA GORONG-GORONG = SIPHON

Page 28: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

TALANG BETONBERTULANG &PIPA BAJA

Page 29: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

29

Konstruksi Talang :1. Talang dari PASANGAN BATU, tahan lama.

Perbandingan b : h = 2 : 1 : V = 1,5 - 2 m/det.

2. Talang dari KONSTRUKSI BETON : V = 2 - 2,5 m/dt.3. Talang dari KONSTRUKSI BAJA : V = 2.5 - 3 m/dtUntuk kerangka digunakan profil baja.Untuk bak talang yang kecil digunakan baja U kanal

atau plat baja.

Saat ini, Talang mudah dan cepat dikonstruksi dan dipasang dengan baja ARMCO yang disambung

dengan baut, didukung atau digantung.

Untuk talang yang panjang, dipasang dilatasi pada tiap sambungan krn baja mengembang jika kena panas.Dilatasi dapat berupa pelat kuningan yang dilengkung

kan dengan jari-jari 10 – 12 cm.Contoh : Talang Poncol melintang di S. Pemali

Kab. Brebes ; TALANG DI BANDUNG.

Page 30: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

30

Perhitungan hidrolis :

1/22/3

2

Ik.RV

2g

Vz2gμbhQ

b, h = lebar & tinggi talang.z = kehilangan tinggi enegi.V = kecepatan aliran, m/det.k = koefisien kekasaran.R = jari-jari hidrolik.I = kemiringan memanjang talang.

Kehilangan tinggi energi pada peralihan :

2g

2)1

v-a

(v

masukH

masuk

Peralihan keluar :

2g

2)1

v-a

(v

keluarH

keluar

Va = kecepatan di dalam talang/flum.V1 = kecepatan di saluran.

keluardan

masuk Lihat gambar 5.3

Peralihan masuk :

Page 31: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

31

Pengaliran Talang/Flum seperti pengaliran dalam saluran.Dasar Talang harus cukup tinggi dari muka air maksimum di sungai agar aman terhadap benda kasar yang hanyut disungai, ≥ 1 m.

Material Koefisien kekasaran, kKayu 60Beton 70Besi 80

Dimensi Talang :Tergantung perhitungan hidrolis dan kekuatan bahan kekuatan bahan talang dapat dilihat pada PKKI, PBI.

Abutment ditetapkan berdasarkan perhitungan kestabilannya, sedangkan pilar (bila ada) ditetapkan berdasarkan perhitungan kekuatan konstruksi dan kestabilannya. Tembok sayap berdasarkan kestabilannya.

Page 32: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

32

W

M

F

Pσ tanahσσ

Perhitungan kestabilan :

1.Stabilitas abutment diperhitungkan terhadap geser, guling dan kekuatan tanah PEndukungnya.

Terhadap geser dan guling lihat rumus sebelumnya.

Terhadap kekuatan tanah : ,

;

2. Stabilitas pilar (bila ada) lihat rumus sebelumnya.3. Stabilitas tembok sayap lihat rumus sebelumnya.

Page 33: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

CONTOH : DARI SUATU TALANG PADA SALURAN TERSIER YANG MELEWATI SALURAN PEMBUANG, DIKETAHUI :

SALURAN TERSIER : tinggi air h1 = 0,50 cm = b1. Qd = 85 l/det = 0,085 m³/det.

Elevasi dasar saluran EL1 = 15,80 ; EL3 = 16,30. EL4 = 16,60 ; V = 0,20 m/det.

33

HITUNG DIMENSI DAN KEHILANGAN TINGGI ENERGI PADA TALANG DENGAN KONSTRUKSI BETON !.

SALURAN PEMBUANG : Lebar saluran B = 2,00 m.m = 1 ; tinggi air h = 1,25 m.Elevasi muka air EL6 = 15,05.Elevasi dasar saluran EL7 = 13,80.

Page 34: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

2. DIMENSI TALANG BETON :LEBAR MINIMUM TALANG = GORONG2 = b3 = 0,40 m KEDALAMAN AIR DI SALURAN (h1 = 0,50 m).

A = b3 x h1 = 0,40 x 0,50 = 0,20 m²va = Q/A = 0,085/0,20 = 0,425 m/det

34

14,0

2x0,50)(0,40

0,20

P

AR

1/22/3Ik.RV

PENYELESAIAN :

1.PANJANG TALANG : L = B + 2m (EL4-EL6)

= 2,00 + 2x1 (16,60-13,80) = 7,60 m Diambil 8,00 m.

1/22/3 I70X0,140,425

KEMIRINGAN TALANG, Strickler :

I = 0,0005 < 0,002 ok.

(P =b3+2h1)

Page 35: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

Tinggi air h=1,25

Saluran Tersier

SaluranPembuang

=h1

B=

Kemiringan Talang

8

Saluran Pembuang

Pondasi :(PanjangTalang)

Garis kehilangan tinggi energi 0,01 m

Pondasi : t2 = 0,5 x (EL4 –EL6)

Page 36: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

36TALANG

Page 37: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

3. KEHILANGAN TINGGI ENERGI :

37

keluar

masuk

m

g

vav

msk0013,05,0

2

2

19,6

20,20)-(0,425masuk

H

m0026,000,1 19,6

20,20)-(0,425

2g

2v)-a

(v

keluarH

keluar

= KOEFISIEN PEMASUKAN = 0,50 = KOEFISIEN KELUAR = 1,00

va = KECEPATAN ALIRAN DI TALANG, m/det.v = KECEPATAN ALIRAN DI SALURAN, m/det.g = PERCEPATAN GRAVITASI.

Dari gambar 5.3 :

Page 38: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

KEHILANGAN TINGGI ENERGI KARENA GESEKAN:

JUMLAH KEHILANGAN TINGGI ENERGI :

AMBIL 0,01 m

38

006,00005,000,12 xxITL

fH

0099,0006,00026,00013,0

Hfkeluar

HHmasuk

H

PONDASI :

t2 = 0,5 x (EL4 –EL6) = 0,5 x (16,60 – 13,800) = 1,40 m.

Page 39: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

39

● Adalah bangunan yang membawa air melewati bawah saluran lain (biasanya

saluran pembuang) atau jalan raya air mengalir karena tekanan.

● Jika muka air di hulu gorong-gorong sedmk. sehingga gorong-gorong mengalirkan air secara penuh bangunan ini disebut “SIPON”.

S I P O N

● Fungsi Sipon untuk membawa air irigasi di mana muka air irigasi sedikit lebih tinggi dari muka

air disungai / permukaan jalan raya / jalan KA, sehingga harus dilewatkan melalui bawah.

● Sipon yang panjangnya lebih besar dari 100 m harus dilengkapi manhole (lubang periksa).

Page 40: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

40

Bentuk Hidrolis dan Kriteria Sipon :

1. Pengaliran melalui pipa yang berisi penuh.2. Sipon dibuat dengan persilangan tegak lurus

terhadap sungai / jalan raya / jalan KA, agar siphon tidak terlalu panjang.

3. Kecepatan dalam sipon harus 2x kecepatan di saluran, berkisar antara (>1,5 – ≤ 3) m/dtk.

: V tinggi kehilangan tinggi energi bertambah areal yang diairi berkurang ; V rendah terjadi endapan & penyumbatan.4. Ukuran minimum sipon diambil 0,60 m.

5. Pipa dibuat persegi empat atau bulat dari beton tumbuk.6. Untuk pipa Sipon yang besar umumnya dibuat segi

empat dari beton bertulang.7. Bagian hilir pipa dibuat kemiringan ≤ dari 1 : 3.

8. Bagian pemasukan dilengkapi dengan saringan (trasrack) untuk menahan kotoran-kotoran besar supaya

sipon tidak tersumbat.

Page 41: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

SIPON

Page 42: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

Kisi-kisi penyaring (dari jeruji baja) harus dipasang pada lubang masuk bangunan (siphon, gorong-gorong) agar bangunan tidak tersumbat benda hanyut.Dipilih Jeruji tegak supaya bisa dibersihkan dengan penggaruk.

Page 43: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

SIPONKOMBINASIPASANGANBATU & BETON

Page 44: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

44

Kehilangan Tinggi energi pada Sipon dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya :

1.Kehilangan Tinggi Energi Akibat Gesekan :

2g

Vhf

2

D

Lf 3/4

25,124D

kf Pipa bulat

D

0005078,001989,05,1f

3/4

229

R

kf

R4

0005078,001989,05,1f

Pipa persegi

atau :

atau :

hf = kehilangan tinggi energi karena gesekan.f = faktor kehilangan tinggi energi ; D = diameter sipon.V = kecepatan pada Sipon, L = panjang Sipon, R = jari-jari hidrolis.

k = koef.Manning (saluran beton 0,018, pasangan batu full lining/termasuk dasar saluran 0,02 ; saluran lining dinding saja 0,022; sal. tanah 0,024).

Page 45: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

45

2sin

3/4

2g

Vhs

b

s

2. Kehilangan tinggi energi di Saringan (Screen) :

hs = kehilangan tinggi energi, mβ = faktor bentuk ( 2,4 untuk segi-4 ; 1,8 jeruji bulat).s = tebal batang saringan.b = jarak bersih antar batang saringan.

= sudut kemiringan saringanV = kecepatan melalui kisi-kisi, m/det.

3. Kehilangan Pada Belokan :2g

Vb

h2

fb

fb lihat tabel berikut

Page 46: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

fb tergantung pada besarnya sudut belokan, tabel sbb. :

46

Sudut belokan fb5⁰ 0,013

10⁰ 0,03015⁰ 0,04820⁰ 0,06725⁰ 0,08830⁰ 0,11535⁰ 0,14640⁰ 0,18445⁰ 0,234

Page 47: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

4. Kehilangan Tinggi Energi Pada Transisi :

a. Transisi dari Saluran ke Sipon :

47

b. Transisi dari Sipon ke Saluran :

2g

2v)-a

(v

masukH

masuk

2g

2v)-a

(v

keluarH

keluar

keluardan

masukNilai Gambar 5.2 sesi gorong2.

v = kecepatan aliran dalam pipa. va = kecepatan aliran dalam saluran, m/det

Page 48: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

Total kehilangan tinggi energi harus ± 10% lebih kecil dari pada perbedaan muka air pada pemasukan dan pengeluaran yang tersedia :

48

Hkeluarb

Hs

Hf

H %90masuk

H

H = perbedaan tinggi muka air pada pemasukan dan pengeluaran

Jika Sipon terletak pada dasar yang tidak stabil, puncak Sipon harus berada minimum 1,5 - 2,0 m di bawah dasar sungai.

Page 49: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

49

TALANG SIPON

Merupakan Sipon yang dibangun di atas muka air sungai, melintasi alur sungai di mana dasar siphon

terletak di atas muka air banjir.

Talang Sipon dipakai bilamana dibuat Sipon di dasar sungai akan terlalu dalam, dan bila dibuat Talang maka pilar/konstruksi pemikul akan terlalu tinggi.

Bentuk hidrolis, kriteria dan perhitungan Talang Sipon sama seperti Sipon tetapi bahannya dibuat dari besi ataupun beton bertulang yang dilengkapi dengan pilar, dan Talang Sipon harus bebas dari hanyutan benda-benda kasar di sungai.

Page 50: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

STOPSEE YOU NEXT WEEK

Page 51: Irigasi Sesi 10 Gorong2, Talang, Siphon

Gambar Siphon

51

Garis energi

Garis tinggi tekanan

g 2

2

1

2

2vv

Tinggi energi = tinggi air ditambah tinggi tekanan dan tinggi kecepatan.Tinggi tekanan = tekanan dibagi berat jenis.