IRDAS AUDIT.docx
-
Upload
azaofficial -
Category
Documents
-
view
245 -
download
3
Transcript of IRDAS AUDIT.docx
Nama: Swastikaraton SouminarNIM: 135040201111379Kelas: PAsisten: Mbak Lusi
Lokasi Pengukuran : Lapangan sepak bola Landungsari, Kecamatan Dau , Kabupaten MalangWaktu Pengukuran : Minggu, 10 Mei 2015 pukul 07.00 WIBDeskripsi Lokasi: Lokasi yang digunakan adalah lapangan sepak bola dengan vegetasi rumput diatasnya ( kedalaman perakaran 40 cm), memiliki jenis tanah alluvial, total ketersediaan air 200 mm/m, dan kecepatan infiltrasi maksimum 12 mm/jam.Cara Kerja : 1. Penetapan kebutuhan air irigasi dengan aplikasi Cropwat2. Pengamatan bagian bagian alat irigasi Boom Traveller Micro3. Penentuan areal yang akan diirigasi seluas 28 m x 14 m dengan menggunakan tali rafia sebagai pembatas 4. Penempatan toples diluasan yang sudah ditetapkan sebanyak 108 titik dengan jarak 2 m x 2 m5. Penempatan pipa fleksibel tepat ditengah tengah tepian areal yang akan dilakukan irigasi6. Pengaturan Sprinkle pistol hanya 180o7. Menghidupkan mesin dan membiarkan alat bekerja selama 15 menit8. Hitung volume air yang tertampung pada setiap toples dengan menggunakan gelas ukur9. Catat data volume yang sudah didapatkan10. Lakukan perhitungan
1234567891011121314
27262524232221201918171615
2829303132333435363738394041
54535251504948474645444342
5556575859606162636465666768
81807978777675747372717069
8283848586878889909192939495
10810710610510410310210110099989796
Sketsa Penempatan Toples :Luas Daerah yang diirigasi : P X L = 28 m X 14 m
Hasil dan Perhitungan kinerja irigasi :1. Tabel table hasil pengukuran Nomer ToplesVolume air(mL)Kedalaman (cm)di-dz
1140.124-0.978
2130.115-0.987
3190.168-0.934
4180.159-0.943
5150.133-0.969
6150.133-0.969
7230.203-0.899
8490.433-0.669
9140.124-0.978
10100.088-1.014
11150.133-0.969
12190.168-0.934
13200.177-0.925
14280.248-0.854
15210.186-0.916
16160.142-0.961
17170.150-0.952
18110.097-1.005
19150.133-0.969
20170.150-0.952
21230.203-0.899
22120.106-0.996
23220.195-0.907
24250.221-0.881
25180.159-0.943
26280.248-0.854
27190.168-0.934
28110.097-1.005
29120.106-0.996
30250.221-0.881
31260.230-0.872
32280.248-0.854
33240.212-0.890
34190.168-0.934
35190.168-0.934
36180.159-0.943
37130.115-0.987
38140.124-0.978
39180.159-0.943
40190.168-0.934
41260.230-0.872
42210.186-0.916
43260.230-0.872
44220.195-0.907
45190.168-0.934
46170.150-0.952
47190.168-0.934
48160.142-0.961
49180.159-0.943
50260.230-0.872
51270.239-0.863
52240.212-0.890
53190.168-0.934
54100.088-1.014
5520.018-1.084
5680.071-1.031
57170.150-0.952
58210.186-0.916
59320.283-0.819
60360.318-0.784
61270.239-0.863
62220.195-0.907
63220.195-0.907
64210.186-0.916
65230.203-0.899
66240.212-0.890
67230.203-0.899
68140.124-0.978
6980.071-1.031
70220.195-0.907
71240.212-0.890
72280.248-0.854
73240.212-0.890
74310.274-0.828
75210.186-0.916
76270.239-0.863
77220.195-0.907
78220.195-0.907
79130.115-0.987
8050.044-1.058
810.30.003-1.099
820.30.003-1.099
830.50.004-1.098
8430.027-1.076
8570.062-1.040
86170.150-0.952
87200.177-0.925
8820.018-1.084
89320.283-0.819
90260.230-0.872
91250.221-0.881
92230.203-0.899
9360.053-1.049
9410.009-1.093
9500.000-1.102
9600.000-1.102
9700.000-1.102
9880.071-1.031
9910.009-1.093
10020.018-1.084
101100.088-1.014
10270.062-1.040
10380.071-1.031
10430.027-1.076
10500.000-1.102
1060.30.003-1.099
1070.50.004-1.098
10800.000-1.102
total1793.915.870-103.152
rerata vol atau M16.610190.146940775 cm
Dlq
270.08846
260.08846
250.07077
240.07077
230.07077
220.07077
210.06192
200.06192
190.05308
180.04423
170.02654
160.02654
150.01769
140.01769
130.01769
120.00885
110.00885
100.00442
90.00442
80.00265
70.00265
60.00265
50
40
30
20
10
m250.030438
0.304383
2. Perhitungan Perhitungan Precipitation rate (PR)Diket :Vavg= 16.61019 mLT= 15 menitAc= . r ( r + 2t)= 3,14 . 6 ( 6 + 2. 13)= 18,84 . 32= 602,88 cm2Ditanya : PR..? PR ( mm/jam) = (Vavg X 600) / (T X Ac)= (16.61019 X 600) / (15 X 602,88)= 1.102056 mm / jam
Koefisien Distribusi Keseragaman (DU)Diket :dz= 1.102056 mmdlq= 0.030438 mm
Ditanya : DU.. ?????Jawab = DU (%) = (dlq / dz) X 100= (0.030438 / 1.102056) X 100= 27.61953 % Koefisien Keseragaman Christiansen (CU)Diketahui :dz= 1.102056 mmdi= -103.152 mmn= 108
Ditanya : CU..?CU (%) = [ 1 ( ( |di - dz|) / (n X dz))] X 100%= [ 1 ( (-103.152) / ( 108 X 1.102056))] X 100%= 0.133333= 13.33369 % Irigasi Indeks (li)Diketahui:Kedalaman air aplikasi= 1151,4 mmKadalaman air yang dibutuhkan = 440,3 mmDitanya: li. ?Jawab :li = kadalaman air aplikasi (mm)/kedalaman air Yang dibutuhkan (mm)= 1151,4 / 440,3= 2,61 mm
Profil Infiltrasi
Air terlontar keluar
Pembahasan :Menurut Bustami (1999) Irigasi berarti mengalirkan air secara buatan dari sumber air yang tersedia kepada sebidang lahan untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Dengan demikian tujuan irigasi adalah mengalirkan air secara teratur sesuai kebutuhan tanaman pada saat persediaan lengas tanah tidak mencukupi untuk mendukung pertumbuhan tanaman, sehingga tanaman bisa tumbuh secara normal. Pemberian air irigasi yang efisien selain dipengaruhi oleh tatacara aplikasi, juga ditentukan oleh kebutuhan air guna mencapai kondisi air tersedia yang dibutuhkan tanaman.Data hasil pengamatan audit irigasi berasal dari hasil praktikum di lapangan sepak bola Desa Landungsari memiliki hasil yang berbeda-beda. Peredaan terjadi di karenakan jarak toples dan pusat irigasi, toples yang dekat pusat irigasi cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan toples yang jauh dari pusat irigasi cenderung ketebalan airnya banyak. Hasil pengamatan yang dimana terdapat 108 data, ketebalan tertinggi yaitu 0,433 cm pada titik toples ke 8,sedangkan ketebalan terendah dalam praktikum kali ini adalah 0,00 cm pada berbagai titik toples yang tidak terkena pancaran air. Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh kita bisa mencari tingga rata-rata curahan air dari sistem irigasi yang diperoleh dimana dapat mencari tahu nilai di-dz. di-dz merupakan hasil pengurangan ketinggian yang dikurangi nilai rata-rata keseluruhan data. Kegiatan pratikum diperoleh jumlah nilai ketebalan air 0,147 cm dengan rata-rata ketebalan air, dan untuk nilai jumlah di-dz adalah -103.152 dengan nilai rata-rata di-dz yaitu -0,955 cm. Langkah berikutnya yaitu mencari tahu nilai keseragam irigasi yang diperoleh dari 25% data ketinggian atau ketebalan yang terendah sehingga semua data di-dz perlu diurutkan terlebih dahulu dari nilai yang terendah ke nilai terbesar dalam hal ini menggunakan bantuan program sort pada excel, setalah itu diambil nilai 25% yang terdapat dalam tabel diatas. Nilai koefisien distribusi keseragaman diperlukan untuk mengetahui apakah pembagian air di lahan tersebut dapat merata atau tidak. Namun dengan hasil tersebut membuktikan bahwa pada lahan tersebut distribusi keseragamnnya tidak baik dan tidak merata. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai 27.61953 % yang kurang memenuhi syarat karenadiketahui syarat kemerataan adalah >75%. Nilai koefiesien distribusi keseragaman juga dapat dilihat dari nilai koefisien keseragaman Christiansen. Perbedaan 2 rumus uji keseragaman yaitu terletak pada syarat standard kerataan dalam %. Syarat pada koefisien distribusi keseragaman yaitu >75% dan koefisien keseragaman Christiansen yaitu >84 %. Hasil nilai koefisien keseragaman Christiansen dalam kegiatan praktikum yaitu 13.33369 %. Dalam kegiatan praktikum yang dilakukan diperoleh nilai indeks irigasi adalah 2,61 mm.Berdasarkan hasil perbandingan rumus tersebut baik dari DU maupun CU diperoleh hasil yang tidak memenuhi syarat standard kerataan dalam 100% tersebut karena berada dibawah standard tersebut dilihat dari nilai DU sedangkan Nilai pada CU menyatakan bahwa sebuah aplikasi yang tidak digunakan sempurna karena nilainya adalah kurang dari 100 %, sehingga terdapat kemungkinan pembagian air di lahan tersebut tidak dapat merata dengan baik. Disamping itu, tidak semua toples terisi air juga dapat dipengaruhi oleh angin yang dapat mempengaruhi curahan akir dari nozzle menuju toples, sehingga air tidak tepat sasaran, dengan demikian irigasi sprinkle seringkali dikatakan tidak efisien karena tidak tepat sasaran. Menurut Persada (2006) Untuk mendapatkan penyebaran air yang seragam diperlukan pemilihan ukuran nozzle, tekanan operasional, spasing sprinkler dan laju infiltrasi tanah yang sesuai. Irigasi curah dapat digunakan untuk hampir semua tanaman, pada hampir semua jenis tanah.Akan tetapi tidak cocok untuk tanah berstruktur liat halus, dimana laju infiltrasi kurang dari 4 mm per jam dan atau kecepatan angin lebih besar dari 13 km/jam.Kesimpulan :Pada praktikum sistem irigasi sprinkle yang kita lakukan percobaan dapat dikatakan tidak efisien karena toples yang digunakan yaitu sebanyak 108 toples tidak semua terisi oleh air, hal tersebut dapat dipengaruhi oleh kecepatan angin yang ada pada lapangan percobaan, yang kemudian angin dapat melontarkan curahan air tidak tepat pada sasaran, sehingga sistem irigasi sprinkle yang kita lakukan dinilai kurang efisien.
Referensi :Bustami, Fuad., 1999. Sistem Irigasi: Suatu Pengantar Pemahaman, Tugas Kuliah Sistem Irigasi. Program Studi teknik Sipil, UGM; Yogyakarta.
Persada, Arya. 2006. Perencanaan Sistem Drainase Jalan. Departemen Pekerjaan Umum.