BUKTI AUDIT.docx
-
Upload
jessica-surya-d -
Category
Documents
-
view
68 -
download
9
Transcript of BUKTI AUDIT.docx
SIFAT BUKTI
Bukti audit telah didefinisikan dalam bab 1 sebagai setiap informasi yang
digunakan oleh auditor untuk menentukan apakah informasi yang diaudit
telah dinyatakan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.informasi ini sangat
bervariasi sesuai dengan kemampuannya dalam meyakinkan auditor bahwa
laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip prinsip akuntansi
yang berlaku umum.
KEPUTUSAN BUKTI AUDIT
Keputusan penting yang dihadapi para auditor adalah menentukan jenis dan
jumlah bukti audit yang tepat yang diperlukan untuk memenuhi keyakinan
bahwa komponen laporan keuangan klien an keseluruhan laporan telah
disajikan secara wajar dan bahwa klien menyelenggarakan penggendalian
internal yang efektif atas pelaporan keuangan.
Ada empat keputusan mengenai bukti apa yang harus dikumpulkan dan
berapa banyak
1. Prosedur audit yang akan digunakan.
2. Berapa Ukuran sampel yang akan dipilih untuk prosedur tersebut.
3. Item-item mana yang akan dipilih dari populasi
4. Kapan melaksanakan prosedur tersebut.
PERSUASIVITAS BUKTI
Standar pekerjaan lapangan ketiga mewajibkan auditor untuk
mengumpulkan bukti audit yang tepat dan mencukupi untuk mendukung
pendapat yang akan diterbitkan. Karena sifat bukti audit serta
pertimbangan biaya dalam melaksanakan audit,tidak mungkin bagi auditor
untuk memperoleh keyakinan 100% bahwa pendapatnya benar.Namun
auditor harus yakin bahwa pendapatnya benar dengan tingkat kepastian
yang tinggi dengan menggabungkan semua bukti yang diperoleh dari suatu
audit auditor mampu memutuskan kapan ia merasa yakin untuk
menerbitkan suatu laporan audit.
Ketepatan Bukti
Ketepatan bukti adalah ukuran mutu bukti yang berarti relevansi dan
relibilitasnya memenuhi tujuan audit untuk kelas transaksi saldo akun dan
pengungkapan yang berkaitan. Jika suatu bukti dianggap sangat tepat,hal itu
akan sangat membantu dalam meyakinkan auditor bahwa laporan keuangan
telah disajikan secara wajar.
Relevansi Bukti
Bukti audit harus berkaitan atau relevan dengan tujuan audit yang akan diuji
oleh auditor sebelum bukti tersebut dianggap tepat. Sebagai
contoh,anggaplaah auditor prihatin bahwa klien belum menagih pelanggan
atas barang yang dikirim. Jika auditor memilih suatu sampel dari salinan
faktur penjualan dan menelusuris etiap salinan tersebut ke dokumen
pengiriman terkait,bukti tersebut tidak relevan dengan tujuan kelengkapan
dan dengan demikian bukan merupakan bukti yang tepat untuk tujuan
tersebut.prosedur yang relevan adalah menelurusi sampel dokumen
pengiriman ke salinan faktur telah ditagihkan.
Reliabilitas bukti
Reliabilitas tergantung pada enam karakteristik bukti yang dapat
diandalkan berikut :
1. Independensi penyedia bukti. Bukti yang diperoleh dari sumber luar
entitas lebih dapat diandalkan ketimbang yang diperoleh dari dalam
entitas komunikasi dari bank,pengacara atau para pelanggan
umumnya diangggap lebih dapat diandalkan ketimbang jawaban
yang diperoleh dari wawancara dengan klien.Demikian pula
dokumen yang berasal dari luar organisasi klien seperti polis
asuransi ,dianggap lebih dapat diandalkan ketimbang dokumen yang
berasal dari dalam perusahaan serta tidak pernah dikirim ke luar
organisasi seperti permintaan pembelian.
2. Efektivitas pengendalian internal klien Jika pengendalian internal
klien efektif,bukti audit yang diperoleh lebih dapat diandalkan
ketimbang jika pengendalian internalnya lemah.
3. Pengetahuan langsung auditor.Bukti audit yang diperoleh langsung
oleh auditor melalui pemeriksaan fisik,observasi,penghitungan
ulang,dan inspeksi akan lebih dapat diandalkan ketimbang informasi
yang diperoleh secara tidak langsung
4. Kualifikasi individu yang menyediakan informasi .Meskipun
informasi bersifat independen,bukti audit tidak akan dapat
diandalkan kecuali individu yang menyediakan informasi tersebut
memenuhi kualifikasi untuk itu.
5. Tingkat Objektivitas . Bukti yang objektif lebih dapat diandalkan
ketimbang bukti yang memerlukan pertimbangan tertentu untuk
menentukan apakah bukti tersebut benar. Contoh-contoh bukti yang
objektif meliputi konfirmasi piutang usaha dan saldo
bank,perhitungan fisik sekuritas dan kas,serta pejumlahan saldo
utang usaha untuk menentukan apakah data tersebut sesuai dengan
saldo pada buku besar.
6. Ketepatan waktu . ketepatan waktu bukti auditt dapat merujuk pada
kapan bukti itu dikumpulkan maupun pada periode yang tercakup
oleh audit itu.Bukti ini biasanya lebih dapat diandalkan untuk akun
akun neraca . sebagai contoh , perhitungan auditor atas sekuritas
pada tanggal neraca akan lebih dapat diandalkan ketimbang jika
perhitungan dilakukan 2 bulan sebelumnya.
Hubungan Antara Keputusan dan persuasivitas Bukti Audit.
Keputusan
Bukti Audit
Kualitas yang Mempengaruhi
Persuasivitas Bukti
Prosedur Audit
dan penetapan
waktu
Ketepatan
Relevansi
Reliabilitas
Independensi penyedia bukti
Efektiitas pengendali internal
Pengetahuan langsung auditor
Kualifikasi penyedia bukti
Objektivitas bukti
Ketepatan waktu
Kapan prosedur dilaksanakan
Bagian periode yang diaudit
Ukuran sampel
dan item yang
dipilih
Kecukupan
Ukuran sampel yang memadai
Memilih item popuasi yang tepat
Jenis-Jenis Bukti Audit
Dalam memutuskan prosedur audit mana yang akan digunakan auditor
dapat memilihnya dari delapan kategori bukti yang luas yang disebut
sebagai jenis-jenis bukti. Setiap prosedur audit mendapat satu atau lebih
jenis-jenis bukti berikut :
1. Pemeriksaan fisik ( physical examination)
a. Inspeksi atau perhitungan yang dilakukan oleh
auditor atas aktiva yang berwujud (tangible asset)
b. Pengujian fisik, yang secara langsung berarti
verifikasi atas aktiva yang benar-benar ada (tujuan
keberadaan), dianggap sebagai salah satu jenis bukti
audit yang paling terpercaya dan berguna
c. Bukan merupakan bukti yang cukup untuk
memverifikasi bahwa aktiva yang ada memang
dimiliki oleh klien (tujuan hak dan kewajiban)
d. Auditor tidak memiliki kualifikasi untuk menimbang
berbagai faktor kualitatif, seperti keusangan atau
keaslian aktiva (tujuan nilai terealisasi)
e. Penilaian yang tepat bagi berbagai tujuan dalam
penyajian laporan keuangan umumnya tidak dapat
ditentukan oleh pengujian fisik (tujuan akurasi)
2. Konfirmasi ( confirmation)
– Penerimaan tanggapan tertulis maupun lisan dari pihak
ketiga yang independen yang memverifikasi keakuratan
informasi sebagaimana yang diminta oleh auditor
– Permintaan ditujukan bagi klien, klien meminta pihak ketiga
yang independen memberikan tanggapannya secara langsung
kepada auditor
• Konfirmasi Positif à Meminta penerima untuk
merespon dalam semua keadaan :
a) Meminta penerimanya untuk memberikan informasi
(formulir kosong/blank form)
b) Informasi dan permintaan responden untuk
menunjukkan apakah ia setuju dengan informasi itu
(sering digunakan, namun kurang diandalkan)
• Konfirmasi Negatif à penerima diminta untuk
merespon hanya saat informasi tidak benar (kurang
kompeten daripada konfirmasi positif)
3. Dokumentasi ( documentation)
a. Pengujian auditor atas berbagai dokumen dan catatan
klien untuk mendukung informasi yang tersaji atau
seharusnya tersaji dalam laporan keuangan
i. Dokumen internal à disiapkan dan
digunakan dalam organisasi klien, tidak
pernah disampaikan kepada pihak diluar
organisasi (dalam pengendalian intern bukan
merupakan bukti yang layak)
ii. Dokumen eksternal à dokumen yang pernah
berada dalam genggaman seseorang diluar
organisasi yang mewakili pihak klien dalam
melakukan transaksi, tetapi dokumen tersebut
saat ini berada di tangan klien, dokumen ini
berasal dari luar organisasi klien dan berakhir
di tangan klien (memiliki tingkat
keterpercayaan/kompetensi yang lebih tinggi
dibanding dokumen internal)
iii. Digunakan sebagai alat pendukung
pencatatan transaksi/nilai transaksi à
Vouching (penelusuran)
iv. Dalam bentuk formulir elektronik à
Electronic Data Interchange (EDI)
4. Prosedur analitis ( analytical procedures)
a. Menggunakan berbagai perbandingan dan hubungan
untuk menilai apakah saldi akun atau data lainnya
nampak wajar
b. Dibutuhkan selama fase perencanaan dan
penyelesaian atas semua audit
c. Tujuan :
i. Memahami industri dan bisnis klien
ii. Menilai kemampuan keberlanjutan bisnis
entitas
iii. Menunjukkan munculnya kemungkinan
kesalahan penyajian dalam laporan keuangan
iv. Mengurangi ujian audit rinci
5. Wawancara dengan klien ( inquires of the client )
a. Upaya untuk memperoleh informasi baik secara lisan
maupun tertulis dari klien sebagai tanggapannya atas
berbagai pertanyaan yang diajukan oleh auditor
6. Pelaksanaan ulang ( reperformance)
a. Melibatkan pengujian kembali berbagai perhitungan
dan transfer informasi yang dibuat oleh klien pada
suatu periode yang berada dalam periode audit pada
sejumlah sampel yang diambil auditor
7. Observasi ( observation)
a. Penggunaan panca indera untuk menilai aktivitas
tertentu
b. Bukti audit ini jarang dipenuhi, karena terdapat suatu
resiko bahwa para karyawan klien yang terlibat
dalam aktivitas itu telah menyadari kehadiran sang
auditor
Jenis Bukti Audit
• Biaya atas jenis bukti
– Bukti audit yang paling rendah biayanya :
• Observasi à dilakukan bersamam dengan prosedur
audit lain
• Wawancara à dilakukan setiap proses audit
• Hitung Uji à hanya menghitung dan menelusuri,
setiap saat dilakukan
– Bukti audit yang biayanya moderat :
• Dokumentasi à jika karyawannya telah menyusun
dengan apik
• Prosedur Analitis à justru membutuhkan waktu
yang banyak
– Bukti audit yang paling mahal biayanya :
• Pengujian Fisik à mewajibkan kehadiran auditor
saat klien melakukan perhitungan aktiva yang
seringkali dilakukan pada tanggal neraca
• Konfirmasi à auditor melaksanakan sejumlah
prosedur secara berhati-hati dalam rangka
mempersiapkan konfirmasi, pengiriman dan
penerimaan kembali serta tindak lanjut konfirmasi
yang tidak direspon
Dokumentasi
Adalah inspeksi oleh auditor atas dokumen dan catatan klien untuk
mendukung informasi yang tersaji atau seharusnya tersaji dalam laporan
keuangan dokumen yang diperiksa oleh auditor adalah catatan yang
digunakan klien untuk menyediakan informasi bagi pelaksanaan bisnis
dengan cara yang terorganisasi yang bisa juga dalam bentuk kertas,bentuk
elektronik atau media lain . Karena setiap transaksi dalam organisasi klien
biasanya didukung paling tidak oleh selembar dokmen,janis bukti audit ini
tersedia dalam jumlah besar, sebagai contoh klien sering kali menyimpan
pesanan pelanggan,dokumen pengiriman serta salinan faktur penjualan atas
setiap transaksi penjualan.
Dokumen yang sama ini adalah bukti yang berguna bagi auditor untuk
memverifikasi keakuratan catatan klien tentang transaksi
penjualan.Dokumentasi telah digunakan secara luas sebagai bukti audit
karena jenis bukti ini biasanya tersedia dengan biaya yang relatif rendah
Dokumen dapat dengan mudah diklasifikasikan sebagai dokumen internal
dan eksternal.Dokumen internal adalah dokumen yang disiapkan dan
digunakan dalam organisasi klien dan disimpan tanpa pernah disampaikan
kepada pihak luar dokumen internal mencakup salinan faktur penjualan
laporang jam kerja karyawan dan laporan penerimaan persediaan.
Dokumen Eksternal adalah dokumen yang ditangani oleh seseorang
diluar organisasi klien yang merupakan pihak yang melakukan
transaksi,tetapi dokumen tersebut saat ini berada di tangan klien atau
dengan segera dapat diakses oleh klien. Dalam beberapa kasus dokumen
eksternal berasal dari luar organisasi klien dan berakhir di tangan klien.
Contoh-contoh dokumen eksternal adalah faktur dari pemasok wesel bayar
yang dibatalkan,dan polis asuransi. Beberapa dokumen,seperti cek yang
dibatalkan ,diterbitkan oleh klien,dikirimkan ke pihak luar dan akhirnya
kembali lagi ke tangan klien.
Karena dokumen eksternal berada di tangan klien maupun pihak lain yang
terlibat transaksi ada beberapa indikasi bahwa kedua pihak telah sepakat
tentang informasi serta kondisi yang dinyatakan dalam dokumen . karena
itu dokumen eksternal dianggap sebagai bukti yang lebih dapat diandalkan
ketimbang dokumen internal. Beberapa dokumen eksternal seperti sertifikat
tanah polis asuransi perjanjian utang dan kontrak memiliki reliabilitas yang
sangat tinggi karena dokumen tersebut hampir selalu disiapkan dengan
penuh pertimbangan dan sering kali telah direview oleh pengacara atau
pakar lainnya yang memenuhi syarat.
Prosedur Analitis
Menggunakan perbandingan dan hubungan untuk menilai apakah
saldo akun atau data lainnya tampak wajar dibandingkan dengan harapan
auditor. Sebagai contoh auditor dapat membandingkan persentase marjin
kotor tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.Prosedur analitis telah
digunakan secara luas dalam praktik dan penggunaannya semakin
meningkat dengan tersedianya komputer untuk melakukan
perhitungan.Auditing standars Board ( ASB) telah menyimpulkan bahwa
prosedur analitis begitu penting sehingga dibutuhkan selama fase
perencanaan dan penyelesaian pada semua audit
Prosedur analitis yang digunakan untuk tujuan yang berbeda pada
suatu audit akan dibahas berikut ini :
Memahami industri dan Bisnis Klien Auditor harus memperoleh
pengetahuan tentang industri dan bisnis klien sebagai bagian dari
perencanaan audit dengan melakukan prosedur analitis dimana informasi
tahun berjalan yang belum di audit dibandingkan dengan informasi tahun
sebelumnya yang sudah diaudit atau data industri,perubahannya akan
disoroti
Menilai Kemampuan entitas untuk terus going concern
Prosedur analitis sering kali menjadi indikator yang berguna untuk
menentukan apakah perusahaan klien memiliki masalah keuangan.Prosedur
analitis tertentu dapat membantu auditor dalam menilai kemungkinan
terjadinya kegagalan bisnis. Sebagai contoh jika rasio utang jangka panjang
terhadap kekayaan bersih yang lebih tinggi dari normal digabung dengan
rasio laba terhadap total aktiva yang lebih rendah dari rata-rata risiko
kegagalan keuangan yang relatif tinggi dapat diindikasika.
Menunjukkan Adanya Kemungkinan salah saji dalam laporan
keuangan Perbedaan signifikan yang tidak diharapkan antara data
keuangan tahun berjalan yang belum diaudit dan data lainnya yang
digunakan dalam perbandingan biasanya disebut fluktasi tiiasa. Fluktasi
tidak bisa terjadi apabila perbedaan yang signifikan tidak diperkirakan
terajdi tetapi terjadi atau apabila perbedaan yang signifikan diperkirakan
terjadi tetapi pada kenyataannya tidak terjadi.
Mengurangi Pengujian audit yang terinci Apabila prosedur
analitis tidak mengungkapkan fluktasi tidak biasa ini menyiratkan bahwa
sala saji yang material mungkin telah diminimalkan dalam kasus semacam
ini,prosedur analitis memberikan bukti substantif dalam mendukung
pernyataan yang wajar atas saldo akun terkait.
Observasi apa itu observasi ?
Observasi adalah pnggunaan indera untuk menilai aktivitas klien
selama menlani penugasan dengan klien,auditor mempunyai banyak
kesempatan untuk menggunakan inderanya penglihatan pendengaran
perasaan dan penciuman guna mengevaluasi berbagai item .
Dokumentasi Audit
à Catatan yang disimpan oleh auditor dari prosedur yang diterapkan,
ujian yang dilakukan, informasi yang diperoleh dan kesimpulan
yang berhubungan
à Semua informasi yang dianggap perlu oleh auditor untuk melakukan
audit secara memadai, untuk memberikan pendukung bagi laporan
audit
• Tujuan dokumentasi audit
– Membantu auditor menyediakan jaminan wajar bahwa audit
yang memadai telah dilakukan sesuai dengn standar audit
yang umum diterima
• Kepemilikan arsip audit
– Disiapkan selama waktu pekerjaan, termasuk jadwal yang
disiapkan oleh klien untuk auditor, dimiliki oleh auditor
• Kerahasiaan arsip audit
– Aturan 301 Kode Perilaku Profesional
• Isi dan organisasi
– KAP membuat pendekatannya sendiri untuk menyiapkan
dan mengatur arsip audit
• Arsip permanen
– Data yang sifatnya historis atau berlanjut, sbb.:
• Ekstrak atau salinan dari dokumen perusahaan yang
terus menerus penting sebagai artikel inkorporasi,
anggaran rumah tangga, perjanjianobligasi dan
kontrak
• Analisis dari tahun sebelumnya dari akun yang
senantiasa penting bagi auditor
• Informasi yang berhubungan dengan pemahaman
akan pengendalian internal dan penilaian resiko
pengendalian
• Hasil dan prosedur analitis atas audit tahun
sebelumnya
– Prosedur analitis, pemahaman tentang pengendalian internal
dan penilaian resiko pengendalian oleh banyak KAP
disiapkan sebagai arsip periode sekarang
• Arsip sekarang à Semua dokumentasi audit yang bisa diterapkan
ke tahun audit . ada suatu set file permanen untuk klien dan satu set
file tahun berjalan untuk audit setiap tahun
Berikut ini adalah jenis informasi untuk arsip tahun berjalan:
– Program audit
Standar auditing mewajibkan program audit tertulis
setiap audit.Program ini biasanya dicatat dalam file
terpisah untuk memperbaiki koordinasi dan integrasi
semua bagian audit,meskipun beberapa kantor
akuntan juga menyertakan salinan program audit
untuk setiap bagian audit pada dokumentasi audit.
– Informasi umum
Beberapa fle audit mencakup informasi periode
berjalan yang bersifat umum,bukannya bukti yang
dirancang untuk mendukung jumlah laporan
keuangan tertentu
– Neraca Saldo Berjalan
Karena acuan untuk menyiapkan laporan keuangan
adalah buku besar jumlah yang dicantumkan dalam
catatan tersebut akan menjadi pusat perhatian audit
sedini mungkin setelah tanggal neraca auditor harus
memperoleh atau menyiapkan daftar akun buku besar
umum dan saldo akhir tahunnya skedul ini disebut
sebagai neraca saldo berjalan.
– Menyesuaikan dan Reklasifikasi Ayat Jurnal
Apabila auditor menemukan salah saji yang material
dalam catatan akuntansi,laporan keuangan harus
dikoreksi sebagai contoh,jika klien lalai untuk
menurunkan nilai persediaan bahan baku yang
usang,auditor dapat mengusulkan untuk membuat
ayat jurnal penyesuaian guna mencerminkan nilai
persediaan yang dapat direalisasikan.walaupun ayat
jurnal penyesuaian yang ditemukan dalam audit
sering kali dibuat oleh auditor,hal itu harus disetujui
oleh klien karena tanggung jawab utama manajemen
adalah menyajikan laporan secara wajar.
– Jadwal pendukung
Bagian terbesar dari dokumentasi audit meliputi skedul
pendukung ( supporting schedules) terinci , yang
disiapkan oleh klien atau auditor untuk mendukung
jumlah yang spesifik pada laporan keuangan.Auditor
harus memilih jenis skedul yang tepat bagi aspek audit
tertentu untuk mendokumentasikan kecukupan audit dan
memenuhi tujuan lain dari dokumentasi audit.
• Analisis
Analisis dirancang untuk memperlihatkan
aktivitas dalam akun buku besar umum
selama keseluruhan periode audit,yaitu
menghubungkan salso awal dan akhir.jenis
skedul ini biasanya digunakan untuk akun
seperti sekuritas,wesel tagih,penyisihan untuk
piutang tak tertagih ,properti,pabrik,dan
peralatan,utang jangka panjang dan semua
akun ekuitas
• Neraca saldo atau daftar
Jenis skedul ini terdiri dari rincian yang
membentuk saldo akhir tahun dari akun buku
besar umum. Skedul ini berbeda dengan
analisis yang hanya meliputi pos pos yang
membentuk saldo akhir periode.Contohnya
yang umum meliputi neraca saldo atau daftar
yang mendukung piutang usaha, utang
usaha,biaya perbaikan dan
pemeliharaan,beban hukum,dan pendapatan
rupa-rupa.
• Rekonsiliasi jumlah
Rekonsiliasi yang mendukung jumlah tertentu
dan biasanya diharapkan akan mengaitkan
jumlah yang dicatat dalam catatan klien
dengan sumber informasi lainnya.Contohnya
meliputi rekonsiliasi saldo kas dengan
rekening koran.rekonsiliasi saldo piutang
usaha dengan konfirmasi dari pelanggan,dan
rekonsiliasi saldo utang usaha dengan
pernyataan vendor atau pemasok.
• Ujian kewajaran
Seperti yang tersirat dari namanya berisi
informasi yang memungkinkan auditor untuk
mengevaluasi apakah saldo klien tampak
mengandung salah saji dengan
mempertimbangkan situasi penugasan.
• Ringkasan prosedur
Skedul ikhtisar mendokmentasikan luas
pengujian salah saji ditemukan dan
kesimpulan auditor berdasarkan pengujuan
• Penyelidikan dokumen pendukung
Sejumlah skedul bertujuan khusus yang
dirancang untuk memperlihatkan pengujian
terinci yang dilaksanakan seprti dokumen
yang diperiksa selama pengujian
pengendalian dan pengujian susbtantif atas
transaksi.
• Informasional
Jenis skedul ini berisi informasi yang
berlawanan dengan bukti audit.skedul ini
berisi informasi tentang spt pajak dan data
formulir 10-K sec
• Dokumen luar
Sebagian besar isi file audit ini terdiri dari
dokumentasi luar yang dikumpulkan oleh
auditor seperti jawaban konfirmasi dan
salinan perjanjian dengan klien.