Irdas cropwat

15
1. Data Metereologi dan ET 0 Data metereologi dari stasiun Karangkates. Data dimasukkan dengan klik Climate/ET 0 lalu isi kolom min temperature, max temperature, humidity (kelembaban), wind (kecepatan angin), dan sun (lama penyinaran) sesuai dengan data metereolgi. Pada kolom Radiasi dan ET 0 , dan pada baris rata-rata (average) secara otomatis akan keluar sendiri. Rata-rata data metereologi selama satu tahun yaitu suhu minimum 20,5 0 C, suhu maksimum 31,8 0 C, kelembaban 79%,

description

aaaaaaaaaaaaaaaa

Transcript of Irdas cropwat

1. Data Metereologi dan ET0

Data metereologi dari stasiun Karangkates. Data dimasukkan dengan klik Climate/ET0 lalu isi kolom min temperature, max temperature, humidity (kelembaban), wind (kecepatan angin), dan sun (lama penyinaran) sesuai dengan data metereolgi. Pada kolom Radiasi dan ET0, dan pada baris rata-rata (average) secara otomatis akan keluar sendiri. Rata-rata data metereologi selama satu tahun yaitu suhu minimum 20,50C, suhu maksimum 31,80C, kelembaban 79%, kecepatan angin 167 km/day, lama penyinaran 7,8 jam, radiasi 20,5 MJ/m?/day, dan ET0 4,5 mm/day.

2. Data Curah Hujan

Untuk mengetahui hujan efektif pada wilayah tersebut, klik pada Rain lalu masukkan data curah hujan dari stasiun karangkates. Untuk mengubah metode menghitung hujan efektif, klik option lalu pilih USDA scs untuk komoditas non-padi. Dari data tersebut dapat diketahui total curah hujan dalam satu tahun yaitu 2208,0 mm dan total hujan efektif 1228,4 mm.

3. Data tanaman

Untuk memasukkan data tanaman, klik Crop lal klik open pilih FAO dan pilih Komoditas tanaman (kapas). Pada data tanaman tersebut terdapat tanggal penanaman, koefisien tanaman (Kc),fase pertumbuhan tanaman, kedalaman perakaran tanaman, fraksi deplesi dan luas areal tanam (0-100% dari luas total area). 4. Data Tipe Tanah

Data tanah dimasukkan dengan cara klik Soil lalu klik open lalu klik FAO dan pilih tipe tanah yang dikehendaki (contohnya loam). Tipe tanah yang meliputi total air tersedia, kedalaman perakaran maksimum, deplesi lengas tanah awal ( % dari kadar lengas total tersedia). Berdasarkan Cropwat diatas total air tersedia 290 mm/meter, kedalaman perakaran maksimum 900 cm, tingkat infiltrasi hujan maksimum 40 mm/day, deplesi lengas tanah awal 0%.

5. CWR (Crop Water Requirements)

Data diatas merupakan kebutuhan air tanaman (Crop Water Requirement (CWR)). Kebutuhan air tanaman dapat dihitung dengan persamaan = . Dari hasil data tersebut dapat diketahui Evapotranspirasi tanaman yaitu 772,7 mm/day, hujan efektif 455,2 mm/dec, dan irigasi yang diperlukan dalam sekali panen yaitu 530,1 mm/dec.6. Scheduling

a. Irrigation Timing : Irrigate at critical depletion (100%); Irrigation Aplication : Refill soil to 100% Field capacity; efisiensi irigasi : Drip (90%)

Berdasarkan data dan grafik di atas, irigasi dilakukan hanya satu kali yaitu pada 31 Juli saat tanaman berumur 136 hst, irigasi dilakukan ketika tanaman pada titik critical depletion. Irigasi dilakukan sampai pada titik kapasitas lapang. Total irigasi kotor yang diberikan yaitu 296,2 mm, dan total irigasi bersih yang diberikan yaitu 266.5, sedangkan irigasi yang diperlukan sesungguhnya yaitu 498,7 mm. Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa dengan menggunakan irigasi drip, efisiensi irigasinya 100%.

b. Irrigation Timing : Irrigate at critical depletion (100%); Irrigation Aplication : Refill soil to 50% Field capacity; efisiensi irigasi : Drip (90%)

Berdasarkan data dan grafik di atas, irigasi dilakukan 2 kali saat tanaman mencapai pada titik critical depletion yaitu pada umur tanaman 136 dan 183 hst. Pemberian irigasi dilakukan dengan cara hanya mengisi/memenuhi setengah dari kapasitas lapang. Jadi irigasi bersih yang diberikan pada tanaman saat tanaman berumur 136 hst yaitu 134,6 mm, sedangkan pada umur 183 hst irigasi yang bersih yang diberikan yaitu 172,9 mm. jadi total irigasi bersih yang diberikan yaitu 307,5 mm. Efisiensi dari irigasi ini yaitu 100%.

c. Irrigation Timing : Irrigate at given ET crop reduction perstage; Irrigation Aplication : Refill soil to 100% Field capacity; efisiensi irigasi : Drip (90%)

Berdasarkan data dan grafik di atas, irigasi dilakukan ketika ET crop menalami reduksi per tahapan. Irigasi dilakukan dengan memenuhi/mencapai kapasitas lapang. Irigasi dilakukan satu kali ketika tanaman berumur 175 hst. Dapat dilihat dari grafik tersebut bahwa tanaman mengalami stress karena air yang diperlukan tidak tersedia (mencapai titik layu) pada umur 135 hst samapai 175 hst, hal ini dapat mengurangi hasil produksi sebanyak 7,9%. Irigasi bersih yang diberikan pada tanaman tersebut yaitu 378,0 mm. efisiensi irigasi dari sistem ini 100% dan defisiensi irigasinya yaitu 9,2 %. d. Irrigation Timing : Irrigate at critical depletion (100%); Irrigation Aplication : Fixed application depth (50 mm) ; efisiensi irigasi : Drip (90%)

Berdasarkan data dan grafik di atas, irigasi dilakukan 3 kali pada saat mencapai critical depletion yaitu pada umur ke 136, 149 dan 166 hst. Irigasi yang diberikan yaitu dengan ketebalan 50 mm. jadi total irigasi bersih yaitu 150 mm. dengan sistem irigasi ini efisiensi irigasi mencapai 100%.

e. Irrigation Timing : Rainfed (No Irrigation); Irrigation Aplication : -; efisiensi irigasi : Drip (90%)

Berdasarkan data dan grafik di atas, dengan tidak adanya irigasi, tanaman dari umur 135 hst sampai panen berada dibawah RAM atau pada titik layu dimana air tidak tersedia untuk tanaman yang mengakibatkan tanaman mengalami stress dan dapat mengakibatkan penurunan hasil panen sebanyak 12,9%.