Investasi Menurut Perspektif Islam

download Investasi Menurut Perspektif Islam

of 8

Transcript of Investasi Menurut Perspektif Islam

  • 8/13/2019 Investasi Menurut Perspektif Islam

    1/8

  • 8/13/2019 Investasi Menurut Perspektif Islam

    2/8

  • 8/13/2019 Investasi Menurut Perspektif Islam

    3/8

    Ayat diatas memerintahkan kepada kita agar tidak meninggalkan dzurriat dhiafa

    (keturunan yang lemah) baik moril maupun materil. Seolah ingin memberikan anjuran agar

    selalu memperhatikan kesejahteraan (dalam hal ini secara ekonomi) yang baik dan tidak

    meninggalkan kesusahan secara ekonomi, nampaknya Al-Quran telah jauh hari mengajak

    umatnya untuk selalu memperhatikan kesejahteraan yang salah satu caranya adalah dengan

    berinvestasi.

    Surat Al-hasyr : 18

    Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri

    memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada

    Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

    Kata waltandzur nafsun maa qaddamat lighad dapat pula diartikan bukan saja

    memperhatikan kehidupan akhirat namun memperhatikan kehidupan dunia karena kata ghad

    bisa berarti besok pagi, lusa atau waktu yang akan datang. Investasi akhirat dan dunia

    nampaknya menjadi suatu hal yang wajib bagi orang yang beriman kepada Allah dengan selalu

    Taqwa kepada-Nya.

    Surat Al-Baqarah : 261

    Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di

    jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap

    bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. dan Allah

    Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.6

    Ayat diatas dapat merupakan contoh kongkrit dari kita berinvestasi yang dimuai dengan

    habatin wahidatin (sebutir benih) menjadi tujuh bulir dan akhirnya menjadi tujuh ratus biji.

    Nampaknya Al-quran telah memeberikan panduan investasi (walaupun dalam hal ini adalah

    infaq, yang berdimensi ukhrawi), namun bila banyak orang yang melakukan infaq maka akan

    menolong ratusan bahkan ribuan orang yang miskin untuk dapat berproduktifitas ke arah yang

    lebih baik. Nampaknya multiplier effect dari infaq bukan hanya berpengaruh pada akhirat saja

    namun juga mempengaruhi dimensi dunyawiyah.

    6Bachtiar Surin,Az-zikra Terjemahan dan Tafsir Al-Quran dalam huruf Arab dan Latin, (Angkasa

    Bandung, 2002), Juz 1

  • 8/13/2019 Investasi Menurut Perspektif Islam

    4/8

  • 8/13/2019 Investasi Menurut Perspektif Islam

    5/8

    melakukan penyelidikan atas kasus Yusuf, memberi kebebasan beragama kepada yang berlainan

    agama, bahkan mengangkat Yusuf sebagai menteri.7

    Raja telah bermimpi, yang didalam mimpinya tersebut terdapat tujuh sapi gemuk dan

    kurus, gemuk adalah lambang kesuburan dan kurus lambang dari kurang makan. raja menjadi

    murung karena ganjilnya mimpi tersebut8. Menurut sebagian Ulama Raja hanya bermimpi sekali,

    tetapi karena sulit dan kacaunya mimpi itu maka mereka menunjukanya dengan bentuk jamak

    adghats ahlam. Pendapat lain menyebutkan bahwa dia bermimpi lebih dari sekali., yakni setiap

    dia terbangun dan tidur lagi memimpikan sesuatu yang berebda. Mimpi itu boleh jadi

    berhubungan sehingga menjadi sangat sukar ditakwilkan. Dalam perjanjian Lama ditegaskan

    bahwa Raja bermimpi dua kali, seklai memimpikan sapi dan di kali lain satu tangkai9Tetapi tak

    seorangpun yang sanggup mentabirkan mimpi tsb sampai ada seorang pelayan istana yang

    selamat dari hukum mati menganjurkan kepada Raja untuk mentabirkan mimpi raja pada

    seorang teman sepenjara yang pandai mentabir mimpi, Yusuf namanya.

    Pada ayat 47 diterangkan bahwa yusuf menerangkan bahwa mimpi memerintahkan

    kamu wahai masyarakat Mesir agar kamu terus menerus bercocok tanam selama tujuh tahun

    sebagaimana biasa kamu bercocok tanam dengan memperhatikan keadaan cuaca, jenis tanaman

    yang ditanam, pengairan dsb. Maka apa yang kamu tuai dari hasil panen itu hendaklah kaum

    biarkan dibulirnya agar tetap segar dan tidak rusak untuk disimpan sebagai persiapan

    menghadapi paceklik setelah ini selama tujuh tahun berturut-turut.10

    Nampak jelas bahwa menyimpan bulir agar selalu segar dan sebagai persiapan adalah

    merupakan salah satu motif ekonomi (kususnya motif penggunaan uang yaitu

    precautionary/berjaga-jaga). Kata mempersiapkan untuk esok agar tidak kekurangan pada masa

    paceklik juga merupakan suatu prinsip dalam investasi yaitu agar harta itu tidak habis dimakan

    pada saat itu juga (habis terpakai). Surat Yusuf ini menggambarkan sebuah iklim investasi yang

    dilakukan oleh sebuah negara yang selalu memperhatikan kesejahteraan pada hari yang akan

    datang. Persiapan menuju hari esok yang tidak jelas akan terjadinya dan tidak diketahui secara

    pasti mengisyaratkan kepada semua negara atau perorangan untuk siap menghadapi sesuatu yang

    sulit, dalam hal ini investasi menjadi sebuah keniscayan.

    7M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, (Lentera Hati, 2002), Cet. ke-1, Volume 6, h.453-4548Hamka, Tafsir Al-Azhar Juzu XI, (Pustaka Panjimas, 1999), h.2399M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, op[.cit. h.45510Ibid., h.458-459

  • 8/13/2019 Investasi Menurut Perspektif Islam

    6/8

    Pada pangkal ayat 48 Yusuf menambahkan bahwa sesudah tujuh tahun yang cukup

    hujan, tanah subur laksana sapi yang gemuk tujuh ekor, sehingga menghasilkan tangkai-tangkai

    yang hijau. Hujan sudah kurang dihulu, sebab itu banjir sungai Nil kurang melimpah dan

    kemarau terlalu panjang, sehingga kurusnya tanah dari rumput-rumput yang menhghijau. Dia

    akan memakan apa yang kamu sediakan baginya. Dia, yaitu tujuh tahun yang kering gersang dan

    kemarau itu sehingga hasil gandum mewnjadi susut sama sekali, malahan hangus sebelum

    berbuah, pada waktu itu tahun kemarau yang tujuh akan mamakan persediaan dari limpahan

    makan kamu dari hasil tujuh tahun yang subur itu. Itu sebvabnya aku suruhkan kamu

    menyediakan hasil tujuh tahun yang subur itu, untuk persediaan di musim kemarau paceklik

    yang tujuh tahun lamanya. Itu sebabnya aku anjurkan supaya buah yang dipisahkan dari

    tangkainya hanya sekedar yang dimakan saja. Yang lain tinggalkan lekat pada tangkainya,

    supaya dia tahan lama.

    Memperhatikan jawaban Yusuf ini, agaknya kita dapat berkata bahwa beliau mamahami

    tujuh ekor sapi sebagai tujuh tahun masa pertanian. Boleh jadi karena sapi digunakan untuk

    membajak, kegemukan sapi adalah lambang kesuburan sedang sapi kurus adalah masa sulit

    dibidang pertanian yakni masa paceklik. Bulir-bulir gandum adalah lambang pangan yang

    tersedia. Pada ayat 49 dijelaskan bahwa sesudah lepas tujuh tahun yang kemarau itu, barulah

    datng setahun dibelakangnya hujan akamn menyirami bumi kembali, sampai bumi yang telah

    seumpama mati itu \hidup kembali, tanahpun subur, tanaman menghijau dan dari gandum yang

    limpah di tahun kelima belas itu. Kata yughats apabila dipahami dari kata ghaits/hujan. Dan

    jika ia berasal dari kataghauts/pertolonganmaka ia berarti perolehan manfaat (return), dari kata

    inilah lahir kata istighatsah. Mimpi Raja ini adalah merupakan anugerah Allah SWT kepada

    masyarakat Mesir ketika itu. boleh jadi karena Rajanya yang berlaku adil walau tidak

    mempercayai keesaan Allah. Keadilan utu menghasilkan kesejahteraan lahiriah buat mereka

    Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang

    mengalir di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buah-

    buahan, Kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang

    masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, lalu terbakarlah.

    Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu memikirkannya.11

    11 inilah perumpamaan orang yang menafkahkan hartanya Karena riya, membangga-banggakan tentang

    pemberiannya kepada orang lain, dan menyakiti hati orang.

  • 8/13/2019 Investasi Menurut Perspektif Islam

    7/8

    Ayat ini adalah bentuk pertanyaan (dimulai dengan kata ayawaddu)yang menyindir

    kita manusia yang suka berfoya-foya dan bermegah-megahan tanpa memikirkan anak keturunan

    di masa yang akan datang. Pada ayat diatas juga menggambarkan harapan dari sebuah masa

    depan yang penuh dengan kenikmatan dan kesjahteraan, diumpamakan dalam al-quran sebagai

    kebun segalam macam buah-buahan (min kulli tsamaraat). Namun kenikmatannya itu tidak

    dapat dinikmati oleh anak keturunannya yang masih kecil-kecil (dapat diartikan tanpa adanya

    prinsip menabung dan berinvestasi untuk anak keturunannya), maka kebun itu akan cepat habis

    tertiup angin dan terbakar laksana hutan kita di Kalimantan dan beberapa daerah di Indonesia,

    Emas dan hasil alam yang makin menipis menyebabkan tidak adanya persiapan untuk anak cucu

    kita.

    DAFTAR PUSTAKA

    Hamka, Tafsir Al-Azhar Juzu XI, Pustaka Panjimas, 1999

    Metwally, M.M. , Teori dan Model Ekonomi Islam, Bangkit Daya Insana, 1995

    Muhamad Syafii Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek Jakarta : Gema Insani , 2001

    Shihab, M. Quraish, Wawasan Al-Quran :Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat ,

    Mizan, 1996

  • 8/13/2019 Investasi Menurut Perspektif Islam

    8/8

    ________________, Tafsir Al-Misbah, Lentera Hati, 2002

    Surin, Bachtiar, Az-zikra Terjemahan dan Tafsir Al-Quran dalam huruf Arab dan Latin,

    Angkasa Bandung, 2002