INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf ·...

88
INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN LUBUKLINGGAU TIMUR II KOTA LUBUKLINGGAU PROVINSI SUMATERA SELATAN SEBAGAI BUKU REFERENSI DI SMA SKRIPSI Oleh AYU LEISHA NPM 4213042 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (STKIP-PGRI) LUBUKLINGGAU 2017

Transcript of INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf ·...

Page 1: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

i

INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN

LUBUKLINGGAU TIMUR II KOTA LUBUKLINGGAU

PROVINSI SUMATERA SELATAN SEBAGAI

BUKU REFERENSI DI SMA

SKRIPSI

Oleh

AYU LEISHA

NPM 4213042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

(STKIP-PGRI) LUBUKLINGGAU

2017

Page 2: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

ii

Page 3: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

iii

Page 4: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

iv

Page 5: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

v

Page 6: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

vi

Page 7: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

vii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala

limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga mampu menyelesaikan penyusunan

proposal penelitian yang berjudul “Inventarisasi Tumbuhan Obat di

Kecamatan Lubuklinggau Timur II Kota Lubuklinggau Provinsi Sumatera

Selatan Sebagai Buku Referensi di SMA”. Shalawat serta salam semoga tetap

dilimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW. Penyusunan skripsi ini sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Selesainya skripsi ini tidak terl-epas dari bantuan dan bimbingan dari

semua pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarnya

kepada:

1. Bapak Dr. H. Bukman Lian, M.M.,M.Si. selaku Ketua STKIP-PGRI

Lubuklinggau yang telah memimpin dan mengatur segala hal untuk kebaikan

dan kemajuan kampus STKIP-PGRI Lubuklinggau “Cemerlang”.

2. Bapak Drajat Friansah, S.Si. M.Pd. selaku Plt. Ketua Jurusan MIPA STKIP-

PGRI Lubuklinggau yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam

penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Zico Fakhrur Rozi, M.Pd.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Biologi STKIP-PGRI Lubuklinggau yang telah memberikan bimbingan, saran

dan kritik bagi penulis sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Fitria Lestari, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing Utama yang tak henti-

hentinya sekuat tenaga memberikan masukan dan bimbingan sekaligus

motivasi sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

Page 8: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

viii

5. Ibu Hj. Ivoni Susanti, M.Pd.Si, selaku Dosen Pembimbing Pembantu yang

telah bersusah payah memberikan masukan, bimbingan sekaligus perhatian

yang cukup berarti sehingga penulis dapat menyelasaikan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Program Studi Biologi yang telah memberikan ilmu yang

bermanfaat selama masa perkuliahan.

7. SMA Negeri 5 Model Lubuklinggau yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini

8. Kedua orang tua serta adikku yang selalu memberikan do’a, masukan

bimbingan dan motivasi tersendiri serta sekuat tenaga berusaha demi kebaikan

masa depanku.

9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekeliruan

dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik serta saran

yang membangun demi perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua dan untuk pengembangan

ilmu pengetahuan yang akan datang.

Lubuklinggau, Agustus 2017

Penulis

Page 9: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

ix

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan obat, bagian-

bagian yang dimanfaatkan, cara pengolahan tumbuhan obat di Kecamatan

Lubuklinggau Timur II dan hasil inventarisasi tumbuhan obat di Kecamatan

Lubuklinggau Timur II setelah dikembangkan menjadi buku referensi. Penelitian

ini dilaksanakan di enam Kelurahan yang berada di Kecamatan Lubuklinggau

Timur II. Hasil penelitian ditemukan 76 jenis tumbuhan obat dari 40 famili. Jenis

tumbuhan obat terbanyak berasal dari famili Zingiberaceae famili Euphorbiaceae.

Bagian tumbuhan obat yang paling banyak digunakan adalah daun dan yang

paling sedikit adalah bagian daging buah dengan jumlah 1 jenis tumbuhan obat.

Masyarakat di Kecamatan Lubuklinggau Timur II mengolah tumbuhan obat

paling banyak adalah dengan dengan direbus yaitu 43,9 %, dihaluskan 3,66 %,

dihaluskan dan ditempel 3,66 %, ditumbuk dan ditempelkan 7,32 %, diparut 3,66

%, diseduh 1,22 %, diiris dan dikeringkan 1,22%, dikeringkan dan diseduh 6,1 %,

ditetes 4,88 %, dikupas dan digosok 2,43%, tanpa diramu 8,54 %, diperas 2,43 %,

ditempel 4,88 %, dilalap 4,88 % dan disadap 1,22 %. Pengembangan buku

referensi tumbuhan obat yang ada di Kecamatan Lubuklinggau Timur II

berdasarkan hasil validasi dari ahli materi, ahli media, ahli bahasa dan siswa

bahwa buku referensi telah layak dan tidak perlu direvisi.

Kata Kunci: Inventarisasi, Tumbuhan Obat, Buku Referensi

Page 10: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... v

SURAT PERNYATAAN .................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii

ABSTRAK ......................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ...................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 4

D. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................... 4

E. Manfaat Penelitian .................................................................................. 5

F. Definsi Operasional ................................................................................. 6

BAB II. KAJIAN TEORETIK

A. Pengertian Inventarisasi .......................................................................... 8

B. Tinjauan Umum ...................................................................................... 8

1. Tumbuhan Obat .................................................................................. 9

2. Ciri-ciri Tumbuhan Obat ................................................................... 9

3. Organ-Organ Tumbuhan Yang Sering Digunakan ............................. 12

4. Teknik Olah Tumbuhan Obat ............................................................. 13

C. Buku Referensi ........................................................................................ 15

Page 11: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

xi

Halaman

D. Penelitian yang Relevan .......................................................................... 16

E. Pertanggungjawaban Penelitian .............................................................. 18

F. Alur Penelitian ........................................................................................ 19

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Penelitian I (Deskriptif) ........................................................................ 22

1. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 22

2. Jenis Penelitian ................................................................................... 22

3. Alat dan Bahan ................................................................................... 23

4. Subyek Penelitian ............................................................................... 23

5. Prosedur Penelitian ............................................................................. 24

6. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 26

7. Teknik Analisis Data .......................................................................... 26

B. Penelitian II (Pengembangan Buku Referensi) ................................... 26

1. Jenis Penelitian ................................................................................... 26

2. Prosedur Penelitian ............................................................................. 27

3. Teknik Analisis Data .......................................................................... 32

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian I (Deskriptif) .............................................................. 34

1. Hasil Inventarisasi ............................................................................ 34

a. Deskripsi Hasil Observasi dan Wawancara ................................... 34

b. Organ-organ Tumbuhan yang digunakan sebagai Obat ................ 45

c. Cara Pengolahan Tumbuhan Obat ................................................. 46

2. Pembahasan ...................................................................................... 47

B. Hasil Penelitian II (Pengembangan Buku Referensi) ......................... 51

1. Penyajian Data Uji Lapangan Pendahuluan ................................. 51

a. Data Uji Tahap Pendahuluan Ahli Materi ..................................... 52

b. Data Uji Tahap Pendahuluan Ahli Media ...................................... 53

c. Data Uji Tahap Pendahuluan Ahli Bahasa .................................... 54

d. Data Uji Tingkat Keterbacaan ....................................................... 55

Page 12: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

xii

Halaman

2. Analisis Skor ..................................................................................... 56

a. Analisis Skor Validasi Ahli Materi ................................................ 56

b. Analisis Skor Validasi Ahli Media ................................................ 56

c. Analisis Skor Validasi Ahli Bahasa ............................................... 57

d. Analisis Skor Validasi Uji Keterbacaan Pada Siswa ..................... 58

3. Revisi Buku Referensi ...................................................................... 58

4. Pembahasan ...................................................................................... 62

a. Deskripsi Pengembangan Buku Rerferensi ................................... 62

b. Validasi Buku Referensi ............................................................... 63

C. Keterbasan Penelitian ........................................................................... 63

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN ........................................................................................... 67

B. SARAN ................................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 69

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 73

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... 128

Page 13: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Pengambilan Keputusan Revisi Buku Revisi .................................... 33

Tabel 4.1 Jenis-jenis Tumbuhan Obat di Kelurahan Mesat Seni ........................ 34

Tabel 4.2 Jenis-jenis Tumbuhan Obat di Kelurahan Mesat Jaya ........................ 37

Tabel 4.3 Jenis-jenis Tumbuhan Obat di Kelurahan Karya Bakti ...................... 38

Tabel 4.4 Jenis-jenis Tumbuhan Obat di Kelurahan Dempo .............................. 40

Tabel 4.5 Jenis-jenis Tumbuhan Obat di Kelurahan Wirakarya ......................... 42

Tabel 4.6 Jenis-jenis Tumbuhan Obat di Kelurahan Ceremeh Taba .................. 43

Tabel 4.7 Cara Pengolahan Tumbuhan Obat ...................................................... 46

Tabel 4.8 Hasil Validasi Ahli Materi .................................................................. 52

Tabel 4.9 Hasil Validasi Ahli Media................................................................... 53

Tabel 4.10 Hasil Validasi Ahli Bahasa ............................................................... 54

Tabel 4.11 Hasil Uji Tingkat Keterbacaan Buku Referensi ................................ 55

Tabel 4.12 Analisis Skor Validasi Ahli Materi ................................................... 56

Tabel 4.13 Analisis Skor Validasi Ahli Media ................................................... 57

Tabel 4.14 Analisis Skor Validasi Ahli Bahasa .................................................. 57

Tabel 4.15 Analisis Skor Angket Uji Keterbacaan Pada Siswa .......................... 58

Page 14: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Alur Penelitian................................................................................. 21

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Pengembangan Buku Referensi ...................... 28

Gambar 4.1 Jenis-jenis Famili Tumbuhan Obat di Kecamatan Lubuklinggau

Timur II .......................................................................................... 45

Gambar 4.2 Organ-organ Tumbuhan yang digunakan sebagai Obat .................. 46

Gambar 4.3 Penulisan Nama Spesies .................................................................. 59

Gambar 4.4 Kesesuaian Nama Spesies di Daftar Isi ........................................... 60

Gambar 4.5 Halaman Judul ................................................................................. 60

Gambar 4.6 Kejelasan Foto ................................................................................. 61

Gambar 4.7 Ketepatan Ejaan............................................................................... 61

Page 15: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A

1. Surat Persetujuan Judul ........................................................................ 73

2. Surat Permohonan Bimbingan Skripsi ................................................. 75

3. Surat Persetujuan Judul Skripsi ............................................................ 76

4. Surat Keterangan Lulus Proposal ......................................................... 77

5. Kartu Bimbingan .................................................................................. 78

6. Surat Permohonan Izin Penelitian Tahap I........................................... 80

7. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Tahap I ...................... 81

8. Surat Validasi ....................................................................................... 82

9. Surat Permohonan Izin Penelitian ........................................................ 83

10. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Tahap II ..................... 84

11. Surat Persetujuan Mengikuti Ujian Skripsi .......................................... 85

Lampiran B

1. Lembar Validasi Alat dan Bahan ......................................................... 86

2. Peta Lokasi Penelitian .......................................................................... 87

3. Lembar Wawancara ............................................................................. 88

4. Susunan Buku Referensi ...................................................................... 93

5. Jenis-jenis Tumbuhan Obat di Kecamatan Lubuklinggau Timur II .... . 94

6. Jenis-jenis Tumbuhan Obat di Setiap Kelurahan ................................. 102

7. Foto-foto Tumbuhan Obat.................................................................... 105

8. Foto-foto Tumbuhan Obat yang Belum Digunakan Masyarakat ......... 111

9. Foto-foto Penelitian Tumbuhan Obat .................................................. 112

10. Hasil Validasi Ahli Materi ................................................................... 113

11. Hasil Validasi Ahli Media .................................................................... 117

12. Hasil Validasi Ahli Bahasa .................................................................. 119

13. Hasil Uji Tingkat Keterbacaan Buku Referensi ................................... 121

14. Hasil Perhitungan Angket Siswa .......................................................... 126

Page 16: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

xvi

Halaman

15. Foto-foto Penelitian Pengembangan .................................................... 127

Page 17: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tumbuhan merupakan keanekaragaman hayati yang menjadikan

Indonesia memiliki kekayaan alam terbesar urutan kedua di dunia. Indonesia

memiliki sekitar 90.000 spesies tumbuhan, dimana 9.600 diketahui berkhasiat

sebagai obat dan 300 spesies telah digunakan sebagai bahan obat tradisional

oleh industri obat tradisional (Permenkes RI, 2013:21).

Menurut Kartasapoetra (2006:3) tumbuhan obat adalah bahan yang

berasal dari tumbuhan yang masih sederhana, murni, belum tercampur atau

belum diolah, yaitu tumbuhan yang tinggal dipetik dan diracik, kemudian

langsung dikonsumsi. Tumbuhan obat berkhasiat dalam memelihara kesehatan

serta untuk pencegahan dan pengobatan penyakit terutama penyakit kronis

serta penyakit degeneratif dan kanker (Katno, 2008:3).

Nenek moyang Bangsa Indonesia sejak dahulu telah menekuni

pengobatan tradisional dengan memanfaatkan tumbuhan yang terdapat di alam.

Warisan berharga ini secara turun temurun diajarkan oleh generasi yang

terdahulu ke generasi selanjutnya (Muhlisah, 2007:5). Akan tetapi dengan

adanya penemuan-penemuan kedokteran modern yang berkembang pesat

menyebabkan pengobatan tradisional terkesan kampungan dan ketinggalan

zaman. Karena hal inilah menurut Darsini (2013:159) menjadi penyebab

masyarakat memilih pengobatan instan dan kadang-kadang tanpa resep dokter

membeli obat ke apotek apabila sedang mengalami gangguan kesehatan.

Padahal obatan kimia memiliki efek samping.

Page 18: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

2

Hal ini didukung oleh Mahendra (2006:6), yang menyatakan bahwa

kekurangan dari obat kimia karena adanya efek samping dan harganya cukup

tinggi walaupun reaksi yang ditimbulkannya lebih cepat. Penggunaan obat

kimia yang terlalu sering akan menyebabkan munculnya bermacam efek

samping. Sementara kelebihan dari penggunaan obat alami yang berasal dari

tumbuhan adalah harganya murah dan efek samping yang ditimbulkan sedikit.

Menurut Pranata (2014:7), pengobatan menggunakan tumbuhan obat mudah

ditemukan di sekitar kita. Tumbuhan herbal bisa ditemukan tumbuh liar di

ladang persawahan, kebun, maupun pinggir jalan sehingga orang bisa

mengambilnya secara bebas tanpa harus mengeluarkan biaya. Di samping itu,

juga dapat dikembangkan sendiri dirumah.

Kota Lubuklinggau adalah salah satu kota yang masih banyak

ditumbuhi oleh tumbuhan obat, salah satunya di Kecamatan Lubuklinggau

Timur II. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 5

Desember 2016, dengan masyarakat yang memanfaatkan tumbuhan obat

seperti penjual jamu yang masih menggunakan tumbuhan untuk diracik sebagai

minuman yang menyehatkan dan tukang pijit yang masih menggunakan

campuran tumbuhan obat kedalam minyak pijitnya.

Pengetahuan mengenai tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat oleh

masyarakat di Kecamatan Lubuklinggau Timur II belum tercatat dengan baik.

Oleh karena itu, perlu adanya inventarisasi tumbuhan obat untuk menambah

pengetahuan, kesejahteraan masyarakat dan sebagai upaya pelestarian. Hasil

inventarisasi tumbuhan obat dikembangkan sebagai buku referensi. Buku

referensi mengenai tumbuhan obat selain untuk menambah pengetahuan

Page 19: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

3

masyarakat, bisa juga dimanfaatkan dalam pendidikan yaitu sebagai sumber

belajar mandiri bagi siswa untuk materi Plantae. Materi Plantae dipilih karena

materi ini merupakan materi yang obyek kajiannya sangat dekat dengan dengan

lingkungan sekitar, dilihat dari isi materi yang tercantum dalam silabus

diketahui bahwa siswa mengetahui manfaat dari tumbuhan untuk kehidupan

sehari-hari. Salah satu manfaat dari tumbuhan yang bisa diketahui siswa adalah

tumbuhan sebagai obat.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru biologi kelas X

SMA Kota Lubuklinggau, media pembelajaran biologi pada materi Plantae

masih menggunakan buku teks, LKS dan belum menggunakan buku panduan

khusus yang membahas tentang tumbuhan obat dalam menjelaskan materi

tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis kebutuhan juga dilakukan

pada pengamatan buku teks pegangan siswa terlihat hanya menjelaskan secara

garis besarnya saja untuk materi mengenai manfaat tumbuhan sebagai obat.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut penulis tertarik untuk mengenalkan

keanekaragaman tumbuhan obat di Kecamatan Lubuklinggau Timur II dengan

membuat buku referensi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Apa saja jenis-jenis tumbuhan obat di Kecamatan Lubuklinggau Timur II ?

2. Apa saja organ–organ tumbuhan yang digunakan sebagai obat oleh

masyarakat di Kecamatan Lubuklinggau Timur II ?

Page 20: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

4

3. Bagaimana cara pengolahan tumbuhan yang digunakan sebagai obat oleh

masyarakat di Kecamatan Lubuklinggau Timur II ?

4. Bagaimana hasil inventarisasi tumbuhan obat di Kecamatan Lubuklinggau

Timur II setelah dikembangkan menjadi buku referensi ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui apa saja jenis-jenis tumbuhan obat di Kecamatan Lubuklinggau

Timur II.

2. Mengetahui apa saja organ-organ tumbuhan yang digunakan sebagai obat

oleh masyarakat di Kecamatan Lubuklinggau Timur II.

3. Mengetahui cara pengolahan tumbuhan yang digunakan sebagai obat oleh

masyarakat di Kecamatan Lubuklinggau Timur II.

4. Mengetahui hasil inventarisasi tumbuhan obat di Kecamatan Lubuklinggau

Timur II setelah dikembangkan menjadi buku referensi.

D. Ruang Lingkup Penelitian

Mengingat luasnya permasalahan yang tercakup dalam penelitian ini,

juga keterbatasan kemampuan peneliti, maka ruang lingkup dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini dilaksanakan di enam kelurahan yang ada di Kecamatan

Lubuklinggau Timur II yaitu Kelurahan Mesat Seni, Kelurahan Mesat Jaya,

Kelurahan Karya Bakti, Kelurahan Wirakarya, Kelurahan Dempo dan

Kelurahan Ceremeh Taba.

2. Penelitian ini difokuskan pada inventarisasi tumbuhan obat yang ada di

Page 21: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

5

Kecamatan Lubuklinggau Timur II Kota Lubuklinggau Provinsi Sumatera

Selatan.

3. Penelitian ini membahas jenis-jenis, organ-organ tumbuhan yang digunakan,

dan cara pengolahan tumbuhan obat di Kecamatan Lubuklinggau Timur II

Kota Lubuklinggau Provinsi Sumatera Selatan.

4. Hasil penelitian dikembangkan menjadi buku referensi tumbuhan obat di

Kecamatan Lubuklinggau Timur II pada materi Plantae hanya sampai pada

tahap revisi produk.

5. Buku referensi dibatasi hanya sebagai sumber belajar tambahan dan

spesifikasi buku referensi yaitu memiliki tebal paling sedikit 40 halaman

cetak dengan ukuran buku minimal 15,5 x 23 cm.

6. Uji Keterbacaan buku referensi pada kelompok kecil dibatasi hanya pada 1

sekolah dengan 10 siswa.

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian ini diharapkan dapat

bermanfaat yaitu:

1. Manfaat Teoritis

a. Sumber informasi untuk menambah wawasan dalam bidang kesehatan

dengan mengkaji manfaat dari tumbuhan obat serta cara pemanfaatannya

dalam mengobati berbagai macam penyakit.

b. Sumber ilmu dalam rangka pembudidayaan tumbuhan obat sebagai

upaya pelestarian, pengolahan dan sebagai salah satu alternatif

pengobatan tradisional.

Page 22: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

6

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru dan siswa

Menjadikan buku referensi sebagai tambahan media dan sumber belajar

biologi tentang manfaat Plantae dibidang kesehatan sebagai obat.

b. Bagi peneliti

Menambah ilmu pengetahuan peneliti tentang berbagai jenis tumbuhan

obat, organ-organ yang digunakan sebagai obat serta cara meracik atau

mengolahnya.

F. Definisi Operasional

1. Inventarisasi merupakan data hasil wawancara dan hasil catatan di lapangan

yang kemudian diidentifikasi menggunakan Pustaka Atlas Tumbuhan Obat

oleh Dalimarta tahun 2003, Khasiat Berbagai Tanaman untuk Pengobatan

oleh Yohana dan Yovita tahun 2011, Tanaman Obat Keluarga oleh Fauziah

Muhlisah tahun 2010, Budidaya Tanaman Berkhasiat Obat oleh G.

Kartasapoetra tahun 2006, Flora oleh Steenis tahun 2013 dan Morfologi

Tumbuhan oleh Gembong Tjitrosoepomo tahun 2011.

2. Tumbuhan obat yang dimaksud adalah tumbuhan yang memiliki khasiat

sebagai obat dalam pengobatan dan penyembuhan penyakit. Tumbuhan obat

diinventaris di Kecamatan Lubuklinggau Timur II. Penelitian ini difokuskan

pada inventarisasi tumbuhan obat dengan cara mensurvei tumbuhan obat

yang berada di sekitar rumah masyarakat, kebun PKK dan lahan tidak

terpakai.

3. Buku referensi adalah buku yang substansi pembahasannya difokuskan

Page 23: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

7

tentang tumbuhan obat yang ada di Kecamatan Lubuklinggau Timur II

berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat sekitar dan studi literatur.

Model Pengembangan menggunakan Model Modifikasi penelitian dan

pengembangan Borg dan Gall (2007) dengan tahapan-tahapan yaitu: (1)

penelitian tahap I yaitu penelitian inventarisasi tumbuhan obat di Kecamatan

Lubuklinggau Timur II, (2) perencanaan produk referensi, (3)

pengembangan susunan buku referensi, (4) uji coba lapangan pendahuluan,

(5) revisi produk.

Page 24: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

8

BAB II

KAJIAN TEORETIK

A. Pengertian Inventarisasi

Menurut kamus besar Indonesia (2007:441) ada dua pengertian

inventarisasi, inventarisasi adalah pencatatan atau pendaftaran barang-barang

milik kantor, (sekolah, rumah tangga dan sebagainya) yang dipakai dalam

melaksanakan tugas dan inventarisasi dapat juga diartikan pencatatan atau

pengumpulan data (tentang kegiatan, hasil yang dicapai, pendapat umum,

persurat kabaran, kebudayaan dan sebagainya). Sedangkan menurut Purnama

(2007:338), inventaris adalah daftar barang-barang persediaan.

Berdasarkan kedua pendapat ahli tersebut maka dapat disimpulkan

bahwa inventarisasi adalah serangkaian kegiatan mulai dari pengumpulan,

mencatat, mendokumentasikan sampai menganalisis suatu data atau barang.

Inventarisasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah proses pengumpulan

sampai analisis jenis tumbuhan obat yang ada di wilayah Kecamatan

Lubuklinggau Timur II.

B. Tinjaun Umum Tumbuhan Obat

1. Pengertian Tumbuhan Obat

Menurut Nursiyah (2013:21) tumbuhan obat adalah bahan atau

ramuan bahan alam yang berasal dari tumbuhan, mineral, hewan atau

campuran bahan tersebut yang secara tradisional yang telah digunakan

untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Sedangkan menurut Pranata

(20114:12), tumbuhan obat adalah tumbuhan yang memiliki khasiat bagi

8

Page 25: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

9

kesehatan manusia dan digunakan sebagai bahan membuat obat alami yang

relatif lebih aman.

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

tumbuhan obat adalah tumbuhan berkhasiat obat yang berasal dari bahan

alam dan diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi.

2. Ciri-ciri Tumbuhan Obat

Menurut Katno (2008:6) tumbuhan obat memiliki beberapa ciri khas

diantaranya sebagai berikut:

a. Memiliki zat aktif penyembuh suatu penyakit

Tumbuhan yang dapat dijadikan obat biasanya memiliki salah

satu zat aktif hasil seperti, flavanoid, tannin, fenol, saponin, alkaloid, dan

minyak atsiri atau zat lain. Seperti senyawa a,b-momorchorin dan

momordica antiviral protein 30 (MAP30) yang bermanfaat sebagai anti

HIV-AIDS.

b. Bersifat turun menurun

Tumbuhan yang sering digunakan sebagai tumbuhan obat

biasanya diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi

selanjutnya.

c. Efek samping lebih kecil dari pada obat-obatan kimia

Menurut Katno (2006:6) tumbuhan obat akan bermanfaat dan

aman jika digunakan dengan mempertimbangkan sekurang-kurangnya

enam aspek, yaitu:

1) Tepat Cara Penggunaan

Tidak semua tumbuhan obat sebagai ramuan obat tradisional

Page 26: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

10

penggunaannya dengan cara direbus. Misalnya daun kecubung

(Datura metel L), telah diketahui mengandung alkaloid turunan

tropan (seperti hiosiamin dan atropine) untuk pengobatan asma.

Penggunaannya dengan cara dikeringkan lalu digulung dan dibuat

rokok serta dihisap seperti merokok. Akibatnya kesalahan informasi

yang diperoleh atau kesalahpahaman bahwa secara umum

penggunaan jamu gepyokan adalah direbus dan diminum airnya,

maka jika hal itu diperlakukan terhadap kecubung akan terjadi

keracunan dan mabuk karena tingginya kadar alkaloid dalam darah.

2) Tepat Telaah Informasi

Perkembangan teknologi informasi saaat ini mendorong

derasnya arus informasi yang mudah untuk diakses. Namun

demikian tanpa didukung oleh pengetahuan dasar yang memadai dan

telaah atau kajian yang cukup seringkali mendatangkan hal-hal yang

menyesatkan. Ketidaktauan bisa menyebabkan obat tradisional

berbalik menjadi bahan yang membahayakan. Misalnya informasi di

media massa menyebutkan bahwa biji jarak (Ricinus comunis L)

mengandung risin yang jika dimodifikasi dapat digunakan sebagai

antikanker. Risin sendiri bersifat toksik sehingga jika biji dikonsumsi

secara langsung dapat meyebabkan keracunan dan diare.

3) Sesuai Dengan Indikasi Penyakit Tertentu

Pemilihan jenis bahan obat alam untuk mengobati suatu

penyakit harus dilakukan dengan tepat. Sebagai contoh daun tapak

dara (Catharantus roseus atau Vinca rosea) banyak mengandung

Page 27: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

11

senyawa alkaloid yang bermanfaat dalam menurunkan kadar gula

darah, sehingga dipergunakan untuk pengobatan diabetes. Akan

tetapi hal ini bukan pilihan yang tepat karena tapak dara juga

mengandung vinkristin dan vinblastin yang dapat menurunkan

jumlah leukosit atau sel-sel darah putih sehingga menyebabkan

penderita rentan terhadap penyakit infeksi karena leukosit berfungsi

sebagai pertahanan tubuh.

Sedangkan menurut Nursiyah (2013:80), efek samping tumbuhan

obat relatif kecil jika digunakan secara tepat. Penggunaan secara tepat

yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1) Ketepatan Dosis

Tumbuhan obat dan juga obat tradisional, tidak ubahnya

dengan obatan buatan pabrik dan tidak bisa dikonsumsi

sembarangan, tetapi ada takaran/dosis yang harus dipatuhi. Misalnya

daun Seledri (Apium graveolens) telah diteliti dan terbukti mampu

menurunkan tekanan darah tetapi penggunaanya air perasaan seledri

tidak lebih dari satu gelas untuk sekali minum. Demikian pula

dengan mentimun yang juga bisa menurunkan tekanan darah, takaran

yang diperbolehkan tidak lebih dari dua biji besar.

2) Ketepatan Waktu Penggunaan

Walaupun tumbuhan berasal dari bahan alam, tetapi

penggunaannya haruslah pada waktu yang tepat. Misalnya daun

jambu biji diketahui bermanfat untuk menyembuhkan penyakit diare

dan sudah turun temurun dikonsumsi oleh masyarakat jika

Page 28: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

12

mengalami diare. Akan tetapi, jika dikonsumsi terlalu sering ketika

tidak mengalami diare maka akan menyebabkan sembelit. Hal ini

menunjukkan bahwa ketepatan waktu penggunaan obat tradisional

menentukan tercapai atau tidaknya efek yang diharapkan.

3) Kebenaran Bahan

Tumbuhan obat di Indonesia terdiri dari beragam spesies yang

kadang kala sulit dibedakan satu dengan yang lain. Kebenaran bahan

menentukan tercapai atau tidaknya efek terapi yang diinginkan.

3. Organ-Organ Tumbuhan Yang Sering Digunakan

Menurut Kartika (2015:32), organ tumbuhan obat yang digunakan

sebagai bahan baku yang memiliki khasiat obat berupa akar (radix), daun

(folium), batang (lignum), buah (fruktus), bunga (flos), biji (semen), kulit

batang (korteks) dan getah/lendir.

Sedangkan menurut Mahendra (2006:14), ada juga organ lain dari

tumbuhanyang bisa digunakan sebagai obat yaitu sebagai berikut:

a. Rimpang (Rhizome)

Rimpang yang digunakan sebagai obat dapat dijumpai pada

bagian bawah tumbuhan dan berada di dalam tanah. Pemakaian rimpang

biasa dijumpai pada pemakaian tumbuhan empon-emponan seperti

temulawak, temu mangga dan jahe

b. Umbi (Bulbus)

Umbi sebagai bahan baku herbal biasanya berada di bagian bawah

tumbuhan, tetapi bukan termasuk akar. Ada 3 jenis umbi yaitu umbi

lapis, umbi akar dan umbi batang.

Page 29: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

13

c. Kulit buah (Perikarpium)

Simplisia kulit buah merupakan bahan obat yang diperoleh dari

kulit buah. Untuk memperoleh simplisia ini, diperlukan keterampilan

khusus untuk mengupas kulit buah yang masih segar. Kulit buah

dikumpulkan dari buah masak seperti kulit buah jeruk.

4. Teknik Olah Tumbuhan Obat

Menurut Mahendra (2006:6), ada beberapa teknik mengolah

tumbuhan obat, yaitu sebagai berikut:

a. Serbuk

Serbuk umumnya dibuat dari bahan yang telah dikeringkan. Cara

pembuatan yaitu dapat menggunakan lumpang/lesung. Caranya adalah

bahan simplisia dimasukkan ke dalam lumpang, lalu ditumbuk halus,

kemudian disaring. Cara lain adalah dengan menggunakan alat penghalus

tepung.

b. Pil

Pil merupakan upaya mempraktiskan obat tradisional sehingga

lebih mudah dalam penyimpanan dan penggunaannya

c. Kapsul

Pembuatan obat herbal dalam bentuk kapsul dapat disajikan dalam

bentuk serbuk atau ekstrak. Cara pembuatannya dilakukan secara steril.

d. Sirup

Sirup dapat dibuat dari larutan ramuan yang kemudian dicampur

dengan gula atau madu. Larutan gula atau madu, selain memberikan rasa

manis, juga mengandung kalori dan berfungsi mengawetkan jamu.

Page 30: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

14

e. Lulur

Cara pembuatan lulur sama dengan memipis. Bahan simplisia dapat

langsung digunakan setelah dipipid karena ramuan tersebut masih

mengandung air sehingga dapat melekat pada tubuh.

Sedangkan menurut Muhlisah (2007:12), teknik mengolah tumbuhan

obat adalah sebagai berikut:

a. Merebus

Merebus adalah cara pemakaian yang paling mudah. Wadah yang

digunakan untuk merebus bahan sebaiknya berupa kendi, panci kaca atau

panci email. Untuk merebus, bahan obat yang telah disiapkan

dimasukkan kedalam wadah dan ditambahkan air bersih sampai semua

ramuan terendam. Dengan merebus terjadi perpindahan senyawa-

senyawa aktif simplisia kedalam air. Untuk memudahkan perebusan,

bahan yang berukuran besar seperti umbi-umbian diiris tipis-tipis terlebih

dahulu.

b. Menyeduh

Menyeduh pada dasarnya memiliki prinsip yang sama dengan

merebus. Teknik seduh lazim digunakan untuk simplisia lunak seperti

bunga dan daun. Bahan baku yang digunakan dapat berupa bahan baku

segar atau bahan yang sudah dikeringkan.

c. Mipis

Cara ini biasanya digunakan untuk bahan baku segar. Bahan yang

telah dipilih dan dibersihkan, kemudian dihaluskan dengan bantuan

sedikit air matang dengan alat pipisan.

Page 31: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

15

C. Buku Referensi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:939), buku referensi

adalah sumber acuan (rujukan atau petunjuk) dan buku-buku yang dianjurkan

untuk dibaca. Buku referensi memiliki tebal paling sedikit 40 halaman cetak

dan ukuran buku minimal 15,5 cm x 23 cm (Dikti, 2009:13). Sedangkan

menurut Sofiyana (2016:120), buku referensi tidak menyajikan materi

pembelajaran yang dilengkapi dengan instrumen evaluasi dalam bentuk tes,

latihan kerja (LKS) atau bentuk lainnya. Penyajian buku referensi bersifat

longgar, kreatif, dan inovatif sehingga tidak terikat pada ketentuan-ketentuan

proses dan sistematika belajar yang ditetapkan.

Menurut Nur Hayati (2009:31) manfaat buku tersebut antara lain

sebagai berikut:

1. Menambah pengetahuan, misalnya untuk mengetahui perkembangan atau

peristiwa-peristiwa yang terjadi karena tidak semua pengetahuannya

tercakup dalam buku pelajaran

2. Menambah ilmu, dalam pengertian dari tidak tahu menjadi tahu, agar

mendapat nilai bagus ketika ulangan, dan dapat menjawab pertanyaan

3. Buku menjadi patokan orang tua untuk mempelajari membantu belajar, atau

mengukur tingkat keberhasilan belajar anaknya.

Buku referensi disini adalah sumber belajar tambahan yang berisi

informasi tentang tumbuhan obat yang ada di Kecamatan Lubuklinggau Timur

II berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat sekitar dan studi literatur.

Buku referensi ini juga bisa dijadikan sebagai sumber bacaan alternatif bagi

masyarakat dan dilengkapi dengan gambar tumbuhan obat.

Page 32: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

16

D. Penelitian Relevan

Penelitian relevan adalah suatu penelitian yang terdahulu dan menjadi

suatu pedoman dalam melakukan sebuah penelitian. Hasil penelitian yang

relevan dalam penulisan proposal penelitian ini adalah sebagai berikut:

Harmida, Sarno dan Vivin (2011) dalam Jurnalnya yang berjudul “Studi

Etnofitomedika di Desa Lawang Agung Kecamatan Mulak Ulu Kabupaten

Lahat Sumatera Selatan” didapatkan 41 jenis tumbuhan obat yang tergolong

kedalam 25 famili dan 9 diantaranya sebagai tumbuhan obat etnis.

Daniar (2013) dalam Skripsi yang berjudul “Inventarisasi Tumbuhan

Obat di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan”. Berdasarkan hasil

penelitian diperoleh 195 jenis yang digunakan sebagai obat. Hasil inventarisasi

tumbuhan obat di Desa Purwosari ditemukan 24 jenis, di Desa Sidosari

ditemukan 49 jenis, di Desa Sukadamai ditemukan 20 jenis dan di Desa

Pancasila ditemukan 64 jenis. Habitus yang banyak digunakan oleh masyarakat

di Kecamatan Natar berupa herba dan paling sedikit berupa semak, sedangkan

bagian tumbuhan yang banyak digunakan berupa daun. Responden yang

banyak mengetahui tentang tumbuhan obat tersebut adalah responden yang

berusia lebih dari 50 tahun.

Kartika (2015) dalam Jurnal nya yang berjudul “Inventarisasi Jenis-

Jenis Tumbuhan Berkhasiat Obat Di Desa Tanjung Baru Petai Kecamatan

Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir (OI) Provinsi Sumatera Selatan”

menyatakan bahwan jenis tumbuhan yang ditemukan di Desa Tanjung Baru

Petai Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan

terdiri dari 2 class, 31 ordo, 33 familia, 40 genus, dan 40 spesies. Bagian-

Page 33: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

17

bagian dari jenis-jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan sebagai bahan baku

berkhasiat obat tradisional class monocotyledoneae dan dicotyledoneae yaitu:

daun, batang, akar/rimpang, buah, biji, bunga, kulit, dan getah.

Lingga (2016) dalam Skripsi yang berjudul “Inventarisasi Tumbuhan

Obat di Kecamatan Lubuklinggau Utara II” berhasil menginventarisasi 56 jenis

tumbuhan yang terdiri dari 37 famili. Jenis tumbuhan obat terbanyak berasal

dari famili Zingiberaceae yaitu temulawak, lengkuas, kunyit, kencur, jahe,

bangle dan famili Euphorbiaceae yaitu ubi kayu, patah tulang, kemiri, katuk,

jarak cina, serta jarak pagar. Bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan

adalah daun dan yang paling sedikit digunakan adalah bagian umbi.

Masyarakat Kecamatan Lubuklinggau Utara II megolah tumbuhan obat paling

banyak dengan cara direbus yaitu 41,07%, disadap 1,78%, ditumbuk 7,14%,

diparut 5,35%, ditetes 3,57%, diperas 5,35%, diremas 1,78%, dibakar dan

digosok 3,57%, dikupas dan digosok 1,78%, dipotong dan dioles 1,78% serta

tanpa diramu 26,78%.

Islawati (2016) dalam skripsinya yang berjudul “Inventarisasi

Tumbuhan Obat di Kecamatan Lubuklinggau Timur I” berhasil

menginventarisasi 108 spesies tumbuhan obat yang terdiri dari 58 famili dan 96

genus. Jenis tumbuhan Famili terbanyak yaitu Zingiberaceae. Bagian tumbuhan

yang paling banyak digunakana yaitu bagian daun 35,71%. Sedangkan bagian

lain yang digunakan yaitu, batang 15,81%, akar 11,73%, getah 1,02%, biji

5,10%. Cara pengolahan tumbuhan obat yang paling banyak digunakan

masyarakat yaitu direbus 30,71%. Sedangkan cara pengolahan obat yang lain

yaitu cara diseduh 17,6%, diperas 11,7%, ditempel atau dioleskan 23,5%,

Page 34: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

18

diasapkan atau dipanggang 0,6%, dihaluskan atau ditumbuk 5,88% dan tanpa

diramu 9,8%.

Sofiyana, dkk. (2016) dalam jurnalnya yang berjudul “Pengembangan

Buku Referensi Bioekologi Berdasarkan Kajian Struktur Komunitas Lumut

Epifit Di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru”. Tujuan penelitian adalah

mengembangkan buku referensi bioekologi berdasarkan kajian struktur

komunitas lumut di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Penelitian ini

mengacu pada penelitian pengembangan Borg dan Gall. Buku referensi yang

dikembangkan terdiri dari dua topik utama, yaitu biologi lumut dan ekologi

lumut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa validasi materi buku, kegrafikan,

bahasa dan hasil uji coba pendahuluan menunjukkan bahwa buku referensi

telah layak dan tidak perlu direvisi.

E. Pertanggungjawaban Penelitian

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu peralatan tulis, log

book, kamera, lembar wawancara, buku-buku referensi tumbuhan obat dan peta

lokasi penelitian telah di validasi (Lampiran B: hal 86).

F. Alur Penelitian

Tumbuhan merupakan keanekaragaman hayati yang menjadikan

Indonesia memiliki alam terbesar urutan kedua di dunia. Tumbuhan memiliki

banyak manfaat salah satunya yaitu sebagai obat. Tumbuhan obat adalah

tumbuhan yang memiliki khasiat dalam memelihara kesehatan serta untuk

pencegahan dan pengobatan penyakit. Kota Lubuklinggau adalah salah satu

kota yang masih banyak ditumbuhi oleh tumbuhan obat, salah satunya di

Page 35: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

19

Kecamatan Lubuklinggau Timur II. Akan tetapi, pengetahuan mengenai

tumbuhan obat oleh masyarakat di Kecamatan Lubuklinggau Timur II belum

tercatat dengan baik. Oleh karena itu perlu adanya inventarisasi tumbuhan obat

untuk menambah pengetahuan, kesejahteraan dan sebagai upaya konservasi.

Penelitian ini dimulai dengan menginventarisasi tumbuhan obat di

Kecamatan Lubuklinggau Timur II dengan melakukan observasi ke Kelurahan

yang menjadi obyek penelitian yaitu Kelurahan Mesat Jaya, Mesat Seni,

Ceremeh Taba, Dempo, Karya Bakti, dan Wira Karya. Selama obervasi peneliti

juga melakukan wawancara dengan masyarakat yang menjadi informan untuk

menggali informasi mengenai tumbuhan obat yang ada di Kecamatan

Lubuklinggau Timur II. Penentuan informan secara Purposive sampling dan

snowball sampling. Informan yang dianggap ahli dalam tumbuhan obat, seperti

tokoh adat, tokoh masyarakat, penjual jamu, dukun, tukang urut dan tukang

pijit ditentukan dengan purposive sampling. Sedangkan masyarakat yang

mengetahui tentang tumbuhan obat ditentukan dengan snowball sampling. Data

hasil wawancara merupakan data primer. Setelah melakukan wawancara,

peneliti akan mendokumentasikan foto tumbuhan obat yang digunakan dan ada

disekitar masyarakat sebagai data sekunder. Data hasil wawancara mengenai

tumbuhan obat yang disebutkan masyarakat dan foto tumbuhan obat lalu

diidentifikasi menggunakan buku referensi tumbuhan obat. Kemudian data

yang sudah terkumpul dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif

kualitatif. Setelah dianalisis, data mengenai tumbuhan obat yang ada di

Kecamatan Lubuklinggau Timur II dikembangkan menjadi buku referensi.

Pembuatan buku referensi yang mengulas tentang hasil penelitian

Page 36: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

20

inventarisasi tumbuhan obat di Kecamatan Lubuklinggau Timur II dilakukan

dengan meninjau materi yang berkaitan dengan produk yang akan dibuat,

menganalisis bahan ajar biologi di SMA Kelas X dan menentukan spesifikasi

pembahasan dalam buku referensi. Kemudian mengembangkan susunan buku

referensi dengan merancang desain buku referensi, membuat instrumen

penilaian buku referensi dan menentukan kualifikasi validator ahli materi, ahli

media dan ahli bahasa. Rancangan buku referensi terdiri dari halaman depan

yang menggunakan kertas foto dengan latar belakang berwarna hijau, daftar isi,

bab 1 tentang pendahuluan, bab 2 teknik olah tumbuhan obat, bab 3 tentang

aneka tumbuhan berkhasiat obat di Kecamatan Lubuklinggau Timur II, daftar

pustaka dan riwayat hidup penulis. Instrumen penilaian berupa angket yang

diberikan kepada para ahli. Setelah buku referensi telah dibuat maka di validasi

oleh ahli materi, ahli media dan ahli bahasa untuk menilai kelayakan buku

referensi. Setelah dilakukan validasi dari para ahli, apabila hasilnya tidak valid

maka dilakukan perbaikan dan diberikan angket penilaian keduakalinya kepada

validator. Sedangakan jika hasilnya valid maka dilanjutkan dengan uji coba

kelompok kecil kepada siswa SMA untuk melihat tingkat keterbacaan buku

referensi. Kemudian didapatkan hasil validasi dan saran. Selanjutnya dilakukan

revisi buku referensi sehingga dihasilkan produk yang memenuhi kriteria

validitas. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan

kuantitatif. Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk mengolah data hasil

kritik dan saran para ahli dan siswa. dan analisis deskriptif kuantitatif

digunakan untuk menganalisis skor yang terkumpul dari lembar validasi

dengan menggunakan statistik.

Page 37: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

21

Gambar 2.1. Alur Penelitian

Kota Lubuklinggau adalah salah satu kota yang masih banyak

ditumbuhi oleh tumbuhan obat, salah satunya di Kecamatan

Lubuklinggau Timur II. Akan tetapi, belum dilakukan pendataan

mengenai tumbuhan obat di daerah tersebut.

Perencanaan

Produk buku

referensi

Pengembangan

susunan Buku

referensi

Inventarisasi

Tumbuhan

Obat

Tahap Uji

Lapangan

Pendahuluan

Uji Keterbacaan Buku

Referensi kepada siswa

SMA

Validasi Ahli materi,

media dan bahasa

Layak Tidak Layak Tidak Layak Layak

Revisi Revisi

Page 38: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

22

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama untuk

menginventarisasi tumbuhan obat di Kecamatan Lubuklinggau Timur II, tahap

kedua mengembangkan buku referensi sebagai sumber belajar. Berikut ini

dipaparkan kedua tahap penelitian tersebut.

A. Penelitian Tahap I (Deskriptif)

1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Penelitian ini dilaksanakan di enam Kelurahan yang berada di

Kecamatan Lubuklinggau Timur II, yaitu di Kelurahan Mesat Seni,

Kelurahan Mesat Jaya, Kelurahan Karya Bakti, Kelurahan Wirakarya,

Kelurahan Dempo dan Kelurahan Ceremeh Dalam. Waktu penelitian

dimulai dari 5 Mei – 5 Juni 2017.

2. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan

pada kondisi alamiah, langsung ke sumber data dan peneliti adalah

instrumen kunci. penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif yaitu data

yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar sehingga tidak

menekankan pada angka dan lebih menekankan pada proses daripada

produk (Sugiyono, 2012:22). Teknik pengambilan data melalui observasi

dan wawancara langsung kepada sesepuh desa, tokoh adat, penjual jamu,

serta masyarakat yang memiliki pengetahuan tentang pemanfaatan

tumbuhan obat secara tradisional yang ada di lokasi penelitian, untuk

22

Page 39: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

23

mengetahui jenis-jenis tumbuhan berkhasiat obat dilakukan survei langsung

ke habitat untuk pengambilan sampel dan kemudian diidentifikasi. Data

mengenai bagian-bagian yang digunakan sebagai obat, cara pengolahan

serta kegunaan dari masing-masing tumbuhan obat tersebut juga dicatat.

3. Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan pada penelitian ini adalah peralatan

tulis, kamera digital, alat perekam, buku Flora oleh Steenis tahun 2013,

Atlas Tumbuhan Obat oleh Dalimatra tahun 2003, Khasiat Berbagai

Tanaman untuk Pengobatan oleh Yohana dan Yovita tahun 2011, buku

Tanaman Obat Keluarga oleh Fauziah Muhlisah tahun 2010, Budidaya

Tanaman Berkhasiat Obat oleh G. Kartasapoetra tahun 2006, dan Morfologi

Tumbuhan oleh Gembong Tjitrosoepomo tahun 2011. Sedangkan bahannya

yaitu, semua spesies tumbuhan obat yang ada di Lubuklinggau Timur II,

lembar inventarisasi dan lembar wawancara.

4. Subyek Penelitian

Subyek penelitian dipilih berdasarkan sampel bertujuan (purposive

sampel). Menurut Arikunto (2010:120), pengambilan sampel bertujuan yaitu

dengan cara mengambil subyek bukan didasarkan atas strata atau random

tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Teknik ini dilakukan karena

beberapa pertimbangan yaitu kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga

dan dana, sempit luasnya wilayah pengamatan, dan subyek yang diambil

sebagai sampel benar – benar merupakan subjek yang paling banyak

terdapat tumbuhan obat.

Page 40: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

24

5. Prosedur Penelitian

Prosedur Penelitan terhadap tumbuhan obat di Kecamatan

Lubuklingau Timur II melalui tahap-tahap sebagai berikut:

a. Tahap Observasi

Observasi dilakukan di Kelurahan Mesat Seni, Kelurahan Mesat

Jaya, Kelurahan Karya Bakti, Kelurahan Wirakarya, Kelurahan Dempo

dan Kelurahan Ceremeh Taba. Pada tahap ini peneliti melakukan

pengamatan langsung dan menggali infomasi dari masyarakat yang

menggunakan tumbuhan sebagai obat dengan menggunakan lembar

observasi.

b. Tahap Wawancara

Pengambilan data dilakukan dengan teknik survei melalui

wawancara semi struktur dengan mengajukan pertanyaan yang telah

dipersiapkan sehingga diperoleh informasi data lisan dari responden.

Metode ini dilakukan dengan mewawancarai sejumlah tokoh masyarakat

terutama para sesepuh desa, tokoh adat, dukun, penjual jamu dan

masyarakat setempat yang sering memanfaatkan tumbuhan obat sebagai

responden yang berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah

dipersiapkan.

Masyarakat yang menjadi informan dipilih dengan cara purposive

sampling dan snowball sampling. Menurut Ridwan (2007:63), purposive

sampling adalah penentuan sampel dengan tujuan tertentu. Sedangkan

snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula

jumlahnya kecil, kemudian membesar. Penentuan sampel snowball

Page 41: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

25

sampling, pertama-tama dipilih satu atau dua orang tetapi karena dengan

dua orang ini belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka

peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat

melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sebelumnya hingga

jumlah semakin banyak dan data menjadi jenuh (Sugiyono, 2012:125).

Informan yang dianggap ahli dalam tumbuhan obat yaitu seperti tokoh

adat, tokoh masyarakat, penjual jamu, dukun dan tukang urut ditentukan

dengan purposive sampling. Sedangkan masyarakat yang mengetahui

tentang tumbuhan obat ditentukan dengan snowball sampling.

c. Dokumentasi Tumbuhan

Setelah pengambilan data dan wawancara dilakukan, maka

selanjutnya data tumbuhan yang telah terkumpul dibuktikan dengan fakta

keberadaannya di lapangan, yaitu dengan mendokumentasikannya untuk

keperluan identifikasi tumbuhan obat.

d. Identifikasi Tumbuhan

Data hasil wawancara mengenai tumbuhan obat yang disebutkan

oleh masyarakat kemudian diidentifikasi menggunakan buku referensi

tumbuhan obat seperti buku Flora oleh Steenis tahun 2013, Atlas

Tumbuhan Obat oleh Dalimartha tahun 2003, Khasiat Berbagai

Tanaman untuk Pengobatan oleh Yohana dan Yovita tahun 2011, buku

Tanaman Obat Keluarga oleh Fauziah Muhlisah tahun 2010, Budidaya

Tanaman Berkhasiat Obat oleh G. Kartasapoetra tahun 2006, dan

Morfologi Tumbuhan oleh Gembong Tjitrosoepomo tahun 2011.

Identifikasi tumbuhan menggunakan lembar identifikasi. Setelah

Page 42: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

26

dilakukan identifikasi, kemudian tumbuhan obat direkapitulasi jumlahnya

yang ada di Kecamatan Lubuklinggau Timur II dan juga disetiap

kelurahan.

6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data mengacu pada bagaimana caranya data

yang diperlukan dalam penelitian dapat diperoleh. Data yang dimaksud

dalam penelitian ini adalah data mengenai inventarisasi tumbuhan obat yang

berada di Kecamatan Lubuklinggau Timur II. Data yang dikumpulkan ada

dua yaitu meliputi data sumber primer dan sekunder. Menurut Sugiyono

(2012:308) data sumber primer yaitu data yang langsung diberikan kepada

pengumpul data sedangkan sumber data sekunder merupakan data yang

tidak secara langsung diberikan kepada pengumpul data, misalnya diperoleh

dari dokumen-dokumen, foto-foto, rekaman video, atau sumber-sumber

lainnya yang dapat memperkaya data primer.

7. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis

deskriptif kualitatif. Data hasil wawancara dikelompokkan berdasarkan

spesies tumbuhan obat, bagian-bagian yang dimanfaatkan serta khasiat dan

pengolahan yang diketahui oleh masyarakat di Kecamatan Lubuklinggau

Timur II.

B. Penelitian Tahap II (Pengembangan Buku Referensi)

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research

Page 43: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

27

and Develompment) yang menurut Borg and Gall (2007:589) merupakan

model pengembangan berbasis penelitian yang digunakan untuk merancang

produk baru dan prosedur sistematis yang kemudian diuji lapangan,

dievaluasi dan disempurnakan sampai memenuhi kriteria tertentu dari

efektivitas, kualitas atau standar yang sama. Penelitian dan pengembangan

bertujuan untuk menemukan, mengembangkan dan memvalidasi suatu

produk (Sugiyono, 2012:11). Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini

merupakan data hasil dari penelitian deskriptif kualitatif yang kemudian

dijadikan sebagai buku referensi dan divalidasi.

2. Prosedur Penelitian

Penelitian tahap kedua ini merupakan pengembangan buku referensi

Tumbuhan Obat di Kecamatan Lubuklinggau Timur II. Penelitian tahap

kedua ini mengacu pada tahapan penelitian pengembangan menurut Borg

dan Gall yang dimodifikasi.

Tahapan pengembangan yaitu: (1) penelitian tahap I (Penelitian

deskriptif), (2) perencanaan, (3) pengembangan produk awal, (4) uji coba

lapangan pendahuluan, (5) revisi produk (Sofiyana dkk, 2016: 119). Model

pengembangan Borg dan Gall dipilih sebagai model pengembangan

penelitian ini karena lebih sistematis. Selain itu, model pengembangan ini

sesuai dengan tujuan yang diharapkan yaitu menghasilkan revisi buku

referensi yang diperoleh melalui penelitian dan validasi. Model

pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi hingga tahap

kelima yaitu revisi produk karena keterbatasan tenaga, biaya dan waktu

pelaksanaan.

Page 44: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

28

Prosedur penelitian dan pengembangan produk berupa buku

referensi terdiri atas lima tahap dengan modifikasi setiap tahapan seperti

pada gambar 3.1.

Gambar. 3.1. Prosedur Penelitian dan Pengembangan Buku Referensi

(Sumber: Modifikasi Model Pengembangan Borg and Gall, 2007)

Hasil penelitian tahap I (Inventarisasi Tunbuhan Obat di Kecamatan

Lubuklinggau Timur II) dijadikan buku referensi

.

Perencanaan Produk Buku Referensi

Pengembangan Susunan Buku Referensi

Tahap Uji Lapangan Pendahuluan

Uji coba kelompok

kecil kepada siswa

SMA

Validasi Ahli

materi, ahli media

dan ahli bahasa

Layak Tidak Layak Layak Tidak Layak

Revisi Revisi

Page 45: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

29

Secara rinci, tahap penelitian dan pengembangan dipaparkan sebagai

berikut:

a. Hasil penelitian Tahap I (Deskriptif)

Pada tahap ini peneliti menganalisis hasil penelitian murni yang

telah dilakukan yaitu penelitian inventarisasi tumbuhan obat di

Kecamatan Lubuklinggau Timur II. Hasil penelitian dikaji dan diperkuat

dengan teori-teori yang mendukung serta hasil penelitian terbaru yang

berkaitan. Hasil penelitian murni merupakan data pendukung yang akan

dicantumkan ke dalam pengembangan produk berupa buku referensi.

b. Perencanaan Produk Buku Referensi

Pada penelitian ini, tahap perencanaan diawali dengan meninjau

materi pembelajaran yang berkaitan dengan produk yang akan dibuat

dengan cara menganalisis kebutuhan bahan ajar biologi SMA. Setelah

dianalisis materi yang diplih adalah Plantae karena materi plantae

merupakan materi yang objek kajiannya sangat dekat dengan lingkungan

sekitar, dilihat dari isi materi pembelajaran bahwa siswa mampu

mengetahui manfaat dari tumbuhan salah satunya adalah sebagai

tumbuhan obat. Selanjutnya menentukan spesifikasi pembahasan yang

akan dibuat. Spesifikasi tersebut antara lain pembahasannya difokuskan

tentang tumbuhan obat di Kecamatan Lubuklinggau Timur II.

c. Pengembangan Susunan Buku Referensi

Pengembangan susunan buku referensi dimulai dengan

merancang desain buku yang mengulas tumbuhan obat di Kecamatan

Lubuklinggau Timur II. Pengembangan dilanjutkan dengan membuat

Page 46: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

30

instrumen penilaian buku referensi. Instrumen yang digunakan adalah

dalam bentuk angket. Kemudian peneliti menentukan kualifikasi

validator ahli yang digunakan dalam uji validasi. Validator tersebut

meliputi validator ahli materi, ahli media dan bahasa. Kualifikasi untuk

validator ahli materi yaitu seorang ahli yang memiliki latar belakang

pendidikan di bidang botani atau mengetahui tentang tumbuhan obat.

Validator ahli materi untuk menilai kelayakan buku referensi adalah

Nopa Nopiyanti, M.Pd S.i dan guru biologi SMA Negeri 5 Model

Lubuklinggau yaitu H. Robi Asrin, M.Pd. Validator ahli media adalah

yang memiliki latar belakang pendidikan Magister (S2) atau Doktor (S3)

di bidang Teknologi Pembelajaran dan memiliki keahlian dalam

merancang media pembelajaran yaitu Leo Charli, M.Pd. Sedangkan

Validator ahli bahasa adalah yang memiliki latar belakang pendidikan

Doktor (S3) bidang bahasa dan memahami tentang pengembangan media

pembelajaran, validator ahli bahasa dalam menilai kelayak buku referensi

adalah Dr. Rusmana Dewi, M.Pd.

d. Tahap Uji Lapangan Pendahuluan

Tahap uji lapangan pendahuluan terdiri dari dua kegiatan yaitu

sebagai berikut:

1) Validasi

Validasi dilakukan oleh validator ahli materi, ahli media dan

ahli bahasa untuk menilai susunan buku referensi yang telah dibuat.

Harapan dari validasi adalah menghasilkan buku referensi dengan

kualifikasi baik dan layak.

Page 47: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

31

2) Uji Coba Kelompok kecil

Menurut Sumadinata (2015:170), uji coba kelompok kecil

dilakukan pada 1 sampai 3 sekolah sebanyak 6-12 orang. Subjek

dalam uji keterbacaan buku referensi ini yaitu siswa. Peneliti

mengujicobakan hanya pada 1 sekolah yaitu di SMA Negeri 5 Model

Lubuklinggau karena pada tahap penelitian deskriptif dilakukan di

Kecamatan Lubuklinggau Timur II dan bisa memperkenalkan potensi

lokal tumbuhan obat yang ada di sekitar siswa tersebut. Uji coba

tingkat keterbacaan dibatasi hanya pada 10 orang siswa. Pemilihan

siswa tersebut diambil berdasarkan pertimbangan kemampuannya

yaitu siswa yang memiliki tingkat prestasi tinggi, sedang, dan rendah.

Alasan memilih siswa yang berbeda kemampuannya yaitu untuk

mengetahui penilaian buku referensi dari masing-masing pandangan

siswa. Uji coba terbatas ini dilakukan untuk mengetahui keterbacaan

buku referensi dengan membagikan angket kepada siswa. Keterbacaan

diukur melalui 10 indikator penilaian yang dinilai melalui pemberian

centang (√) pada pilihan skor dengan rentang 1-4. Indikator penilaian

tersebut yaitu kemenarikan, tampilan, konsistensi komposisi halaman,

kejelasan foto, ukuran foto, tampilan desain foto, jenis ukuran dan

warna huruf, foto yang ditampilkan pada buku referensi, penulisan

nama ilmiah, dan bahasa yang digunakan.

e. Revisi Produk

Revisi produk dilakukan terhadap susunan pengembangan buku

referensi. Revisi didasarkan pada hasil validasi ahli materi, ahli media

Page 48: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

32

dan ahli bahasa dengan mempertimbangkan saran yang diberikan.

Setelah didapatkan hasil validasi selanjutnya dilakukan perbaikan dan

penyempurnaan susunan buku referensi tersebut sehingga dihasilkan

produk yang memenuhi kriteria validitas.

3. Teknik Analisis Data

Terdapat dua teknik analisis data yang digunakan untuk mengolah

data dari hasil tinjauan para ahli, yaitu menggunakan analisis deskriptif

kualitatif dan deskripsi kuantitatif. Analisis deskriptif kualitatif digunakan

untuk mengolah data hasil kritik dan saran para ahli dan siswa. Teknik

analisis data ini digunakan dengan mengelompokkan informasi-informasi

dari data hasil kualitatif yang berupa tanggapan dan saran perbaikan.

Analisis data dijadikan acuan untuk memperbaiki atau merevisi produk.

Analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk menganalisis skor

yang terkumpul dari lembar validasi dengan menggunakan statistik. Data

kuantitatif diperoleh dari pengisian angket dengan rentang skor 1-4

menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau

gejala sosial (Ridwan, 2007:87). Pendapat yang dimaksud dalam angket

penelitian ini adalah pendapat siswa mengenai keterbacaan buku referensi

tumbuhan obat di Kecamatan Lubuklinggau Timur II. Kemudian data

lembar validasi dianalisis untuk mendapatkan gambaran tentang buku

referensi yang dikembangkan kemudian dihitung presentase dari tiap-tiap

butir pertanyaan pada lembar validasi tersebut dengan persamaan. Rumus

Page 49: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

33

yang digunakan untuk mengolah persentase adalah sebagai berikut:

P = 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑒𝑡

𝑁 𝑥 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑥 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑅𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛 𝑥 100% (Sofiyana, 2016:121)

Keterangan:

P = Persentase

N = Jumlah item angket

Kemudian data uji coba lapangan pendahuluan dianalisis secara

deskriptif dengan menjelaskan presentase penilaian. Data ini

menggambarkan aspek keterbacaan pembaca buku referensi. Pemberian

makna dan pengambilan keputusan tentang kualitas produk buku referensi

sesuai dengan Tabel 3.1 tentang kriteria tingkat validitas.

Tabel 3.1.

Pengambilan Keputusan Revisi Buku Referensi

Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keputusan Uji

81-100

61-80

41-60

21-40

0-20

Sangat Kuat

Kuat

Cukup

Lemah

Sangat Lemah

Tidak perlu direvisi

Tidak perlu direvisi

Layak Direvisi

Layak Direvisi

Direvisi

(Ridwan, 2007:89)

Page 50: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

34

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian Tahap I (Deskriptif)

1. Hasil Inventarisasi

a. Deskripsi Hasil Obervasi dan Wawancara

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di enam

Kelurahan yang berada di Kecamatan Lubuklinggau Timur II yaitu

Kelurahan Mesat Seni, Kelurahan Mesat Jaya, Kelurahan Karya Bakti,

Kelurahan Dempo, Kelurahan Wirakarya dan Kelurahan Ceremeh Taba,

tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat berjumlah 76 jenis dari 40 famili

(Lampiran B: hal 94). Jenis tumbuhan yang ditemukan di Kecamatan

Lubuklinggau Timur II sebagai berikut:

1) Kelurahan Mesat Seni

Berdasarkan observasi dan wawancara, tumbuhan obat yang

ditemukan di Kelurahan Mesat Seni cukup banyak yaitu 52 jenis dari

30 famili yaitu seperti pada tabel 4.1.

Tabel 4.1

Jenis-jenis Tumbuhan Obat di Kelurahan Mesat Seni

No Nama

Tumbuhan

Khasiat

Menurut

Masyarakat

Bagian yg

digunakan

Cara

pengolahan

1. Alpukat Darah tinggi,

muka kering

Daun, buah Dihaluskan

dan ditempel,

Direbus

2. Bambu

Kuning

Sakit kuning Batang Direbus

3. Bandotan Luka luar Daun Dihaluskan

dan

ditempelkan

34

Page 51: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

35

No Nama

Tumbuhan

Khasiat

Menurut

Masyarakat

Bagian yang

digunakan

Cara

Pengolahan

4. Bawang merah Perut kembung, Umbi Ditumbuk

dan

ditempelkan

5. Bawang

Sabrang

Kanker Umbi Dikeringkan

dan diseduh

6. Belimbing Darah tinggi,

kulit berjerawat

dan berminyak

Buah Tanpa diramu

7. Belimbing

wuluh

Jerawat, Darah

tinggi.

Buah Tanpa

diramu,

dihaluskan

dan

dioleskan.

10. Cabe Jawa Sakit perut Buah Direbus atau

dikeringkasn

11. Cocor Bebek Luka pada kuku Daun Dihaluskan

dan ditempel

12. Daun Afrika Darah tinggi Daun Direbus

13. Daun Ungu Sakit pinggang Daun Direbus

14. Jahe Rematik Rimpang dihaluskan

dan

ditempelkan

15. Jambu Biji Diare Daun Tanpa diramu

16. Jarak Pagar Perut kembung Daun Ditempel

17. Jeruk Nipis Batuk Buah Diperas

18. Kapuk Randu Demam Daun Ditempel

19. Katuk Pelancar ASI Daun Direbus

20. Kecombrang Demam Batang, daun Direbus

21. Keji Beling Sakit pinggang Daun Direbus

22. Kelapa Panas dalam Buah Tanpa diramu

23. Kemangi Menghilangkan

bau badan

Daun Dilalap

24. Kencur Batuk Rimpang Dilalap

25. Ki Tolod Mata Bunga, Ditetes

26. Krokot Wasir Seluruh

bagian

tumbuhan

Direbus

27. Kumis Kucing Sakit pinggang Daun Dikeringkan

dan diseduh

28. Kunyit Maag,

membersihkan

darah sudah

melahirkan

Rimpang Diparut,

direbus

29. Kunyit Putih Kanker Rimpang Direbus

30. Lengkuas Batuk Batang Disadap

31. Lidah Buaya Penyubur

rambut

Lendir Dikupas dan

Digosokan

Page 52: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

36

No Nama

Tumbuhan

Khasiat

Menurut

Masyarakat

Bagian yang

digunakan

Cara

Pengolahan

32. Mahkota

Dewa

Diabetes Daging buah Dikeringkan

dan diseduh

33. Meniran Diare Seluruh

bagian

tumbuhan

Direbus

34. Mengkudu Darah tinggi Buah Dihaluskan

35. Pacar Air Bengkak karena

kuku lepas

Daun Dihaluskan

dan

ditempelkan,

36. Pinang Menguatkan gigi Biji Diiris dan

dikeringkan.

37. Patah tulang Sakit gigi Getah Diteteskan

38. Pepaya Darah tinggi,

melancarkan

pencernaan,

wasir

Daun, buah,

biji

Direbus,

Tanpa diramu

39. Pisang Melancarkan

pencernaan

Buah Tanpa diramu

40. Sambiloto Pegel linu,

malaria

Seluruh

bagian

tumbuhan

Direbus

41. Sawo Diare Buah Diparut

42. Seledri Darah tinggi Daun Dilalap,

direbus

43. Sembung Batuk dan flu Daun Direbus

44. Seri Darah tinggi Daun Direbus

45. Serai Pegel linu,

demam

Batang Direbus

46. Sirih Mimisan,

keputihan, sakit

mata

Daun Tanpa

diramu,

Direbus

47. Sirsak Darah tinggi,

pelancar kencing

Daun, buah Direbus,

tanpa diramu

48. Sukun Gangguan ginjal Daun Direbus

49. Takokan Menjaga

kesehatan mata

Buah Dilalap

50. Tapak dara Antikanker Daun Direbus

51. Temulawak Pegel linu Rimpang Direbus

52. Jarak cina Luka Getah Diteteskan

2) Kelurahan Mesat Jaya

Berdasarkan observasi dan wawancara, tumbuhan obat yang

ditemukan di Kelurahan Mesat Jaya cukup banyak yaitu 32 jenis dari

Page 53: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

37

23 famili yaitu seperti pada tabel 4.2.

Tabel 4.2

Jenis-jenis Tumbuhan Obat di Kelurahan Mesat Jaya

No Nama

Tumbuhan

Khasiat

Menurut

Masyarakat

Bagian yg

digunakan

Cara

pengolahan

1. Alpukat Darah tinggi Daun Direbus

2. Bawang merah Perut kembung,

demam pada anak

kecil

Umbi Ditumbuk

dan

ditempelkan

3. Belimbing Darah tinggi,

muka berjerawat

Daun Direbus,

dihaluskan

dan

ditempelkan

4. Belimbing

wuluh

Jerawat, Darah

tinggi.

Buah, daun Dihaluskan

dan

ditempelkan.

direbus

5. Brotowali Malaria Batang Direbus

6. Cocor Bebek Luka pada kuku Daun Ditumbuk

dan ditempel

7. Daun Afrika Darah tinggi Daun Direbus

8. Daun Dewa Kanker, luka Daun Ditumbuk

dan ditempel,

direbus

9. Jahe Rematik, demam,

luka

Rimpang Direbus,

ditumbuk

dan

ditempelkan

10. Jambu Biji Diare, diabetes Daun, buah Tanpa

diramu

11. Jarak Pagar Penurun panas,

perut kembung

Daun, getah Ditempel

12. Jeruk Nipis Batuk Buah Diperas

13. Katuk Pelancar ASI Daun Direbus

14. Kecombrang Demam Batang,

daun

Direbus

15. Keji Beling Sakit pinggang Daun Direbus

16. Kemangi Menghilangkan

bau badan

Daun Dilalap

17. Kencur Penambah nafsu

makan

Rimpang Direbus

18. Ki Tolod Mata Bunga Ditetes,

19. Kumis Kucing Sakit pinggang Daun Dikeringkan

dan diseduh

20 Kunyit Sakit Perus Rimpang Diparut

21. Lengkuas Batuk Batang Disadap

Page 54: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

38

No Nama

Tumbuhan

Khasiat

Menurut

Masyarakat

Bagian yg

digunakan

Cara

pengolahan

22. Lidah Buaya Penyubur rambut Lendir Dikupas dan

digosok

23. Mengkudu Perut kembung Daun Ditempelkan

24. Pacar Kayu Bengkak Daun Ditumbuk

dan

ditempelkan

25. Sambiloto Pegel linu,

malaria

Seluruh

bagian

tumbuhan

Direbus

26. Sembung Batuk dan flu Daun Direbus

27. Seri Darah tinggi Daun Direbus

28. Serai Pegel linu Batang, Direbus

29. Sirih Merah Mimisan,

keputihan

Daun Tanpa

diramu,

Direbus

30. Sukun Gangguan ginjal Daun Direbus

31. Srikaya Membantu

pencernaan

Buah Tanpa

diramu

32. Jarak cina Luka Getah Diteteskan

3) Kelurahan Karya Bakti

Berdasarkan observasi dan wawancara, tumbuhan obat yang

ditemukan di Kelurahan Karya Bakti cukup banyak yaitu 43 jenis dari

36 famili yaitu seperti pada tabel 4.3.

Tabel 4.3

Jenis-jenis Tumbuhan Obat di Kelurahan Karya Bakti

No Nama

Tumbuhan

Khasiat

Menurut

Masyarakat

Bagian yg

digunakan

Cara

pengolahan

1. Alpukat Kulit kering,

Darah tinggi,

Buah, Daun Dihaluskan

dan ditempel,

Direbus

2. Belimbing Kulit berjerawat

dan berminyak

Buah Tanpa

diramu

3. Belimbing wuluh Darah tinggi Daun Direbus

4. Cocor Bebek Bengkak pada

kuku kaki

Daun Ditumbuk

dan ditempel

5. Daun Afrika Darah tinggi Daun Direbus

6. Daun Ungu Sakit pinggang Daun Direbus

7. Jahe Demam Rimpang Direbus

Page 55: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

39

No Nama

Tumbuhan

Khasiat

Menurut

Masyarakat

Bagian yg

digunakan

Cara

pengolahan

8. Jambu Biji Kencing manis Buah Tanpa

diramu

9. Jarak Pagar Penurun panas,

perut kembung,

sariawan

Daun Ditempelkan.

ditetes

10. Jeruk Bali Diabetes Buah Tanpa

diramu,

dihaluskan

11. Jeruk Kingkit Batuk Buah Diseduh

12. Jeruk Nipis Batuk Buah Diperas

13. Kapuk Randu Demam Daun Diseduh,

ditempel

14. Katuk Pelancar ASI,

luka

Daun Direbus,

dihaluskan

dan ditempel

15. Kecombrang Demam Batang,

daun

Direbus

16. Keji Beling Sakit pinggang,

kencing sedikit-

sedikit

Daun Direbus

17. Kelapa Keracunan Buah Tanpa

diramu

18. Kencur Batuk Rimpang Dilalap

19. Kumis Sakit pinggang Daun Dikeringkan

kucing dan direbus

20. Kunyit Sakit perut Rimpang Direbus

21. Lengkuas Luka Rimpang ditumbuk

dan

ditempelkan

22. Lidah Buaya Penyubur

rambut

Lendir Dikupas dan

Digosokan

23. Mahkota Dewa Diabetes Daging

buah

Dikeringkan

dan diseduh

24. Manggis Disentri, diare Kulit buah Dikeringkan

dan diseduh

dan direbus

25. Mengkudu Darah tinggi Buah Dihaluskan

26. Pinang Menguatkan

gigi

Biji Diiris dan

dikeringkan

27. Patah tulang Sakit gigi Getah Ditempelkam

28. Pepaya Darah tinggi,

kulit kaki

kapalan

daun, kulit

buah

Tanpa

diramu

digosok

29. Pisang Melancarkan

pencernaan

Buah Tanpa

diramu

30. Rosella Asam urat, Bunga Dikeringkan

Page 56: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

40

No Nama

Tumbuhan

Khasiat

Menurut

Masyarakat

Bagian yg

digunakan

Cara

pengolahan

hipertensi dan diseduh

31. Salam Darah tinggi Daun Direbus

32. Sambiloto Malaria Seluruh

bagian

tumbuhan

Direbus

33. Sawo Diare Buah Diparut

34. Seledri Darah tinggi Daun Dilalap,

direbus

35. Sembung Batuk dan flu Daun Direbus

36. Seri Darah tinggi Daun Direbus

37. Serai Pegel linu Batang Direbus

38. Sirih Merah Mimisan,

keputihan

Daun Tanpa

diramu,

Direbus

39. Sirsak Pelancar

kencing, Darah

tinggi

Buah, daun Dihaluskan,

direbus

40. Srikaya Membantu

pencernaan

Buah Tanpa

diramu

41. Takokan Kesehatan mata Buah Dilalap

42. Jarak cina Luka Getah Diteteskan

43. Kemuning Diabetes Buah, akar Direbus

4) Kelurahan Dempo

Berdasarkan observasi dan wawancara, tumbuhan obat yang

ditemukan di Kelurahan Dempo cukup banyak yaitu 19 jenis dari 15

famili yaitu seperti pada tabel 4.4.

Tabel 4.4

Jenis-jenis Tumbuhan Obat di Kelurahan Dempo

No Nama

Tumbuhan

Manfaat

Menurut

Masyarakat

Bagian yg

digunakan

Cara

pengolahan

1. Belimbing Darah tinggi Daun Direbus

2. Belimbing wuluh Jerawat Buah Dihaluskan

dan

Ditempelkan

3. Cocor Bebek Luka Daun Ditumbuk

dan ditempel

4. Daun Afrika Darah tinggi Daun Direbus

5. Daun Ungu Sakit

pinggang,

Daun Direbus

Page 57: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

41

No Nama

Tumbuhan

Khasiat

Menurut

Masyarakat

Bagian yg

digunakan

Cara

pengolahan

darah tinggi

6. Jambu Biji Diare,

sariawan

Daun, buah Dihaluskan,

tanpa diramu

7. Jeruk Nipis Batuk Buah Diperas

8. Katuk Pelancar ASI Daun Direbus

9. Kencur Penambah

nafsu makan

Rimpang Direbus

10. Ki Tolod Mata Bunga Ditete

11. Kumis Kucing Sakit pinggang Daun Dikeringkan

dan diseduh

12. Kunyit Maag Rimpang Diparut dan

diperas,

direbus

13. Lidah Buaya Penyubur

rambut

Lendir Dikupas dan

digosokkan

14. Pacar kuku Bengkak

karena kuku

lepas

Daun Dihaluskan

dan

ditempelkan

15. Pepaya Darah tinggi,

melancarkan

pencernaan

Buah, daun, Tanpa

diramu,

direbus

16. Salam Darah tinggi Daun Direbus

17. Sambiloto Pegel linu,

malaria

Seluruh

bagian

tumbuhan

Direbus

18. Seledri Darah tinggi Daun Direbus

19. Sirih Keputihan,

sakit mata

Daun Tanpa

diramu,

Direbus

5) Kelurahan Wirakarya

Berdasarkan observasi dan wawancara, tumbuhan obat yang

ditemukan di Kelurahan Wirakarya yaitu berjumlah 16 jenis dari 14

famili yaitu seperti pada tabel 4.5.

Tabel 4.5

Jenis-jenis Tumbuhan Obat di Kelurahan Wirakarya

No Nama

Tumbuhan

Manfaat

Menurut

Masyarakat

Bagian yg

digunakan

Cara

pengolahan

1. Alpukat Darah tinggi Daun Dihaluskan

dan ditempel,

Page 58: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

42

No Nama

Tumbuhan

Khasiat

Menurut

Masyarakat

Bagian yg

digunakan

Cara

pengolahan

Direbus

2. Belimbing wuluh Darah tinggi. Daun Direbus

3. Cocor Bebek Luka Daun Dihaluskan

dan ditempel

4. Daun Afrika Darah tinggi Daun Direbus

5. Jahe Rematik,

demam, luka

Rimpang Direbus,

dihaluskan

dan

ditempelkan

6. Kelapa Panas dalam Buah Tanpa

diramu

7. Kencur Pegel linu Rimpang Direbus

8. Kunyit Haid tidak

lancar

Rimpang Direbus

9. Lidah Buaya Penyubur

rambut

Lendir Dikupas dan

digosokkan

10. Patah tulang Sariawan Getah Ditempelkam

11. Pepaya Darah tinggi,

wasir

Daun, biji Direbus,

tanpa diramu

12. Salam Darah tinggi Daun Direbus

13. Sawo Diare Buah Diparut

14. Sirih Mimisan,

keputihan, sakit

mata

Daun Tanpa

diramu,

Direbus

15. Mengkudu Darah tinggi Buah Dihaluskan

16. Keji beling Sakit pinggang Daun Direbus

6) Kelurahan Ceremeh Taba

Berdasarkan observasi dan wawancara, tumbuhan obat yang

ditemukan di Kelurahan Ceremeh Taba cukup melimpah yaitu

berjumlah 39 jenis dari 25 famili seperti yang ditunjukkan pada tabel

4.6.

Tabel 4.6

Jenis-jenis Tumbuhan Obat di Kelurahan Ceremeh Taba

No Nama

Tumbuhan

Manfaat

Menurut

Masyarakat

Bagian yg

digunakan

Cara

pengolahan

1. Alpukat Darah tinggi Daun Dihaluskan

Page 59: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

43

No Nama

Tumbuhan

Khasiat

Menurut

Masyarakat

Bagian yg

digunakan

Cara

pengolahan

Melembabkan

kulit kering

dan ditempel,

Direbus

2. Bawang

sabrang

Kanker Umbi Dikeringkan

dan direbus

3. Daun Afrika Darah tinggi Daun Direbus

4. Daun Ungu Sakit pinggang,

darah tinggi

Daun Direbus

5. Jahe Rematik, demam,

luka

Rimpang Direbus,

dihaluskan dan

ditempelkan

6. Jambu Biji Diare, sariawan,

kemcing manis

Daun, buah Direbus,

dihaluskan,

tanpa diramu

7. Jarak Pagar sariawan Getah Ditetes

8. Jeruk Nipis Batuk Buah Diperas

9. Kapuk Randu Demam Daun Diseduh,

ditempel

10. Katuk Pelancar ASI Daun Direbus,

11. Keji Beling Sakit pinggang Daun Direbus

12. Kemangi Menghilangkan

bau badan

Daun Dilalap,

diseduh

13. Kencur Pegel linu, batuk Rimpang Direbus,

dilalap

14. Kumis Kucing Sakit pinggang,

kencing kurang

lancar

Daun Dikeringkan

dan diseduh

15. Kunyit Sakit perut Rimpang Diparut dan

diperas,

direbus

16. Lengkuas Diare Batang

rimpang

Diparut

17. Lidah Buaya Penyubur rambut Lendir Dikupas dan

digosokkan

18. Meniran Diare Seluruh

bagian

tumbuhan

Diseduh,

direbus,

dihaluskan

19. Mengkudu Darah tinggi,

perut kembung

Buah, daun Dihaluskan,

ditempelkan

20. Pacar Air Bengkak karena

kuku lepas

Daun Ditumbuk an

ditempelkan

21. Patah tulang Sakit gigi Getah Ditempelkan

22. Pepaya Melancarkan

pencernaan,

kapalan, darah

tinggi

Buah, kulit

buah, daun

Tanpa diramu,

dikupas dan

digosokkan,

direbus

23. Pisang Melancarkan

pencernaan

Buah Tanpa diramu

Page 60: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

44

No Nama

Tumbuhan

Khasiat

Menurut

Masyarakat

Bagian yg

digunakan

Cara

pengolahan

24. Sambiloto Pegel linu,

malaria

Seluruh

bagian

tumbuhan

Direbus

25. Sawo Diare Buah Diparut

26. Seledri Darah tinggi Daun Dilalap,

direbus

27. Seri Darah tinggi Daun Direbus

28. Serai Pegel linu Batang Direbus

29. Sirih Keputihan, sakit

mata

Daun Tanpa diramu,

Direbus

30. Sirih Merah Keputihan Daun Direbus

31. Sirsak Darah tinggi,

penurun panas

Buah, daun Dihaluskan,

ditempelkan

32. Tapak dara Kanker Daun Direbus

33. Jarak cina Luka Getah Diteteskan

34. Pulutan Rematik Akar Direbus

35. Buah makasar Jantung Buah Direbus

36. Kunyit putih Tumor, kanker Rimpang Direbus

37. Binahong Diabetes Daun Direbus

38. Kamboja Sakit gigi Getah Diteteskan

39. Kelor Pegel linu Daun, akar Direbus

Jenis-jenis famili dari tumbuhan obat yang ditemukan di

Kecamatan Lubuklinggau Timur II yaitu Lauraceae, Graminaceae,

Asteraceae, Liliaceae, Oxalidaceae, Simarubaceae, Amaranthaceae,

Menispermaceae, Piperaceae, Crassulaceae, Anthanaceae, Lamiaceae,

Zingiberaceae, Myrtaceae, Euphorbiaceae, Rutaceae, Apocynaceae,

Malvaceae, Acanthaceae, Arecaceae, Campanulaceae, Portulacaceae,

Thymelacaceae, Clusiaceae, Araliaceae, Rubiaceae, Balsaminaceae,

Lythraceae, Pandanaceae, Caricaceae, Musaceae, Zapotaceae, Apiaceae,

Elaeocarpaceae, Poaceae, Annonaceae, Moraceae, Solanaceae,

Balsellaceae dan Moringaceae. Adapun jenis-jenis tumbuhan obat

menurut familinya dapat dilihat pada gambar 4.1.

Page 61: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

45

Gambar 4.1. Jenis-jenis Famili Tumbuhan Obat di Kecamatan

Lubuklinggau Timur II

b. Organ-organ Tumbuhan yang Digunakan Sebagai Obat

Berdasarkan hasil wawancara di enam Kelurahan yang berada di

Kecamatan Lubuklinggau Timur II yaitu Kelurahan Mesat Seni,

Kelurahan Mesat Jaya, Kelurahan Karya Bakti, Keluarga Dempo,

Kelurahan Wirakarya dan Kelurahan Ceremeh Taba, organ tumbuhan

yang berkhsait obat berjumlah 11 bagian diantaranya adalah akar, batang,

daun, buah, kulit buah, daging buah, biji, bunga, getah/lender, umbi dan

rimpang. Adapun organ-organ tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat di

Kecamatan Lubuklinggau Timur II tertera dalam gambar 4.2

0 1 2 3 4 5 6 7 8

Lauracaea

Asteraceae

Oxalidaceae

Amaranthaceae

Piperaceae

Anthanaceae

Zingiberaceae

Euphorbiaceae

Apocynaceae

Acanthaceae

Campanulaceae

Tymelacaceae

Araliaceae

Balsaminaceae

Pandanaceae

Musaceae

Apiaceae

Poaceae

Moraceae

Balsellaceae

Page 62: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

46

Gambar 4.2. Organ Tumbuhan yang Berkhasiat Sebagai Obat di

Kecamatan Lubuklinggau Timur II

Berdasarkan gambar 4.2 diatas, organ tumbuhan obat yang paling

banyak digunakan adalah daun dengan jumlah 36, batang 10 jenis,

rimpang 5 jenis, buah 16 jenis, akar 4 jenis, biji 2 jenis, getah/lendir 5

jenis, bunga 2 jenis, kulit buah 2 jenis dan yang paling sedikit adalah

bagian daging buah dengan jumlah 1 jenis tumbuhan obat.

c. Cara Pengolahan Tumbuhan Obat

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan di

enam Kelurahan yang berada di Kecamatan Lubuklinggau Timur II, cara

pengolahan tumbuhan berkhasiat obat dapat dilihat persentasenya dalam

tabel 4.7.

Tabel 4.7

Cara Pengolahan Tumbuhan Obat di Kecamatan Lubuklinggau

Timur II

No. Cara Pengolahan Jumlah Persentase

1 Direbus 36 43,9 %

2. Diparut 3 3,66 %

3. Dihaluskan dan ditempelkan 3 3,66 %

4. Dihaluskan 3 3,66 %

5. Ditumbuk dan ditempelkan 6 7,32 %

6. Diseduh 1 1,22%

Akar, 4

Batang, 10

Daun, 36

Buah, 16

Kulit buah, 2

Daging buah, 1

Biji, 2

Bunga, 2

Getah/Lendir, 5Umbi, 2

Rimpang, 5

Page 63: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

47

No. Cara Pengolahan Jumlah Persentase

7. Diiris dan dikeringkan 1 1,22%

8. Dikeringkan dan diseduh 5 6,1 %

9. Ditetes 4 4,88%

10. Dikupas dan digosok 2 2,43%

11. Tanpa diramu 7 8,54 %

12. Diperas 2 2,43%

13. Ditempel 4 4,88 %

14. Dilalap 4 5,88 %

15. Disadap 1 1,22%

Jumlah 82 100 %

Berdasarkan tabel 4.7 diatas, menunjukkan bahwa masyarakat di

Kecamatan Lubuklinggau Timur II mengolah tumbuhan obat paling

banyak adalah dengan cara direbus yaitu 43,9 %. Sedangkan yang

paling sedikit adalah dengan cara disadap, diseduh serta diiris dan

dikeringkan dengan persentase masing-masing 1,22 %.

2. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian, tumbuhan obat yang ditemukan di

enam kelurahan yang berada di Kecamatan Lubuklinggau Timur II

berjumlah 76 jenis dari 40 famili. Jenis tumbuhan yang paling banyak

dimanfaatkan sebagai obat disetiap kelurahan adalah kunyit (Curcuma

domestica), karena mudah dibudidayakan dan memiliki khasiat dalam

menyembuhkan berbagai penyakit. Kunyit memiliki senyawa aktif yaitu

kurkumin yang menurut Nurrochmad (2004:75), memiliki aktifitas biologis

seperti antioksidan, antiinflamasi dan antineoplastik. Selain itu menurut

Hartati (2013:5), kunyit juga dimanfaatkan masyarakat sebagai bumbu

masakan, rempah, bahan pangan, pengawet, pewarna, kosmetik dan bahan

baku cat. Kunyit mempunyai peranan yang sangat besar di bidang kesehatan

masyarakat karena khasiatnya sebagai jamu dan obat tradisional yang

Page 64: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

48

efektif, murah dan aman.

Sedangkan jenis-jenis tumbuhan yang paling sedikit dimanfaatkan

sebagai obat diantaranya adalah kamboja (Plumeria acuminata), iler

(Coleus scutellarioides), manggis (Gracinia mangostana), buah makasar

(Brucea javanica), kelor (Moringa oleifera), jeruk kingkit (Triphasia

trifoliata), kunyit putih (Kaempferia rotunda) dan pulutan (Urena lobata).

Sedangkan ada satu tumbuhan yang hanya di manfaatkan di satu kelurahan

saja yaitu jeruk kingkit (Triphasia trifoliata) dikarenakan tumbuhan ini

adanya di luar daerah dan harganya yang sedikit mahal (Lampiran B: hal

102).

Beberapa tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat berdasarkan

referensi juga ditemukan di Kecamatan Lubuklinggau Timur II, tetapi belum

dimanfaatkan oleh masyarakat (Lampiran B: hal 111). Hal ini dikarenakan

rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat mengenai manfaat tumbuhan

disekitar lingkungannya. Pengetahuan masyarakat tersebut hanya didapat

dari warisan nenek moyang sehingga pemanfaatan tumbuhan obat hanya

terbatas pada yang sering digunakan pada generasi sebelumnya saja.

Tumbuhan yang berkhasiat dalam pengobatan penyakit yang dimaksud

diatas adalah boronco (Celosia argentea) yang salah satu khasiatnya sebagai

obat radang mata merah (Dalimartha, 2003:3), patikan kebo (Euphorbia

hirta) berkhasiat dalam melancarkan kencing dan radang ginjal (Hariana,

2007:171), jengger ayam (Celosia cristata) memiliki khasiat dalam

menghentikan pendarahan pada rahim (Arisandi dan Yovita, 2011:183),

bunga matahari (Helianthus annus) sebagai obat disentri (Hidayat dan

Page 65: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

49

Napitulu, 2015:77), Pandan wangi (Pandanus amaryllifolius) berkhasiat

dalam pengobatan rematik (Arisandi dan Yovita,2011:315), sig-sag

(Euphorbia tithymaloides) berkhasiat sebagai obat luka borok (Hariana,

2007:186) dan mangkokan (Nothopanax scutellarium) berkhasiat dalam

pengobatan radang payudara (Arisandi dan Yovita, 2011:282).

Masyarakat banyak memanfaatkan beberapa jenis tumbuhan obat

yang diketahui berdasarkan pengetahuan tradisional secara turun-temurun.

Adapun kelurahan yang masih banyak ditemukan tumbuhan obat adalah di

Kelurahan Mesat Seni, karena tingkat kesadaran masyarakat akan kesehatan

dengan memanfaatkan tumbuhan obat masih tinggi dan masih tersedianya

lahan untuk ditumbuhi oleh tumbuhan obat. Sedangkan kelurahan yang

paling sedikit ditemui tumbuhan obat adalah Kelurahan Wirakarya, hal ini

dikarenakan sedikitnya ketersediaan lahan didaerah ini dan padatnya

pemukiman masyarakat.

Berdasarkan jenis-jenis famili tumbuhan di Kecamatan

Lubuklinggau Timur 11 (Gambar 4.1), diketahui bahwa masyarakat di

Kecamatan Lubuklinggau Timur II memanfaatkan beberapa jenis tumbuhan

paling banyak pada famili Zingiberaceae dan Euphorbiaceae karena mudah

tumbuh, mudah diperoleh dan dapat mengobati berbagai macam penyakit.

Selain itu, menurut menurut Harmida, dkk (2011:43) banyak jenis tumbuhan

dari famili Euphorbiaceae digunakan sebagai bahan obat, karena masyarakat

telah mencoba dan percaya secara turun temurun bahwa tumbuhan ini

memang berkhasiat obat, dan banyak ditemukan. Sedangkan Washikah

(2016:35) famili Zingiberaceae merupakan salah satu tumbuhan yang

Page 66: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

50

mudah tumbuh dan banyak ditemukan pada kawasan hutan tropis, terutama

Indo-Malaya. Berbeda dengan beberapa famili lainnya ada yang hanya

ditemukan di satu Kelurahan saja.

Organ tumbuhan yang digunakan sebagai obat oleh masyarakat di

Kecamatan Lubuklinggau Timur II (Gambar 4.2), berjumlah 11 organ yaitu

akar, batang, daun, buah, kulit buah, daging buah, biji, bunga, getah/lendir,

umbi dan rimpang. Menurut hasil penelitian, masyarakat di Kecamatan

Lubuklinggau Timur II banyak yang menggunakan daun untuk obat karena

mudah diambil dan mudah untuk diramu. Menurut Jalius dan Muswita

(2013:36), organ daun lebih mudah digunakan untuk mengambil sari atau

khasiat yang dimiliki tumbuhan. Pada organ daun juga lebih banyak

ditemukan jenis-jenis senyawa kimia yang berkhasiat obat seperti flavonoid,

tannin, saponin, fenol dan alkaloid. Dengan kandungan kimia tersebut daun

mempunyai potensi obat yang cukup banyak (Yulianti, 2014:46).

Penggunaan daun sebagai bagian untuk pengobatan selain tidak merusak

spesies tumbuhan obat, bagian daun juga mudah dalam hal pengambilan dan

peracikan ramuan obat (Fakhrozi, 2009:35). Sedangkan organ tumbuhan

yang paling sedkit digunakan adalah daging buah dikarenakan menurut

masyarakat, tumbuhan obat yang hanya daging buahnya saja yang

dimanfaatkan untuk obat terbatas hanya pada 1 tumbuhan obat saja.

Cara pengolahan tumbuhan obat yang dilakukan oleh masyarakat

Kecamatan Lubuklinggau Timur II masih sederhana (Tabel 4.7).

Berdasarkan hasil penelitian, cara pengolahan tumbuhan obat yang paling

banyak adalah dengan di rebus karena sangat mudah dan sudah umum

Page 67: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

51

dilakukan di masyarakat. Menurut Mahendra (2006:58), tujuan merebus

tumbuhan obat adalah untuk memindahkan zat-zat berkhasiat yang ada pada

tumbuhan ke dalam larutan air, kemudian diminum untuk kebutuhan

pengobatan. Pengolahan tumbuhan obat dengan cara direbus bisa

mengurangi rasa hambar dan pahit dibandingkan dimakan langsung, serta

dengan direbus lebih steril karena bisa membunuh kuman ataupun bakteri

yang pathogen (Novianti, 2014:11)

B. Hasil Penelitian Tahap II (Pengembangan)

1. Penyajian Data Uji Lapangan Pendahuluan

Berdasarkan hasil penelitian deskripsi tentang Inventarisasi

Tumbuhan Obat di Kecamatan Lubuklinggau Timur II yang telah dilakukan,

kemudian dikembangkan menjadi buku referensi biologi di SMA. Buku

referensi ini bertujuan sebagai tambahan sumber belajar siswa pada materi

Plantae, khususnya pada sub materi manfaat tumbuhan. Materi Plantae

dipilih karena objek kajian materi ini sangat dekat dengan kehidupan sehari-

hari. Buku referensi yang telah dikembangkan selanjutnya dilakukan

validasi dengan menggunakan lembar validasi. Validasi dilakukan untuk

menilai susunan buku referensi yang dikembangkan. Harapan dari validasi

adalah menghasilkan buku referensi yang baik dan layak. Validasi dilakukan

oleh ahli materi, ahli media dan ahli bahasa. Uji coba tingkat keterbacaan

dilakukan kepada 10 orang siswa dari SMA Negeri 5 Model Lubuklinggau.

Hasil dari validasi ini didapat dua data yaitu data deskriptif kuantitatif

berupa penialain angket yang diberikan dan data deskriptif kualitatif berupa

saran dan komentar yang diberikan oleh validator dan siswa.

Page 68: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

52

a. Data Hasil Uji Tahap Pendahuluan Ahli Materi

Materi pada buku referensi ini diambil dari studi literatur yang

berkaitan dengan isi buku referensi tentang tumbuhan obat. Ahli materi

buku referensi yang telah dikembangkan adalah Nopa Nopiyanti, M.Pd

dan guru biologi yaitu H. Robi Asrin, M.Pd. Validasi materi terdiri dari

10 indikator dan mendapatkan persentase sebesar 96,25 % (Tabel 4.8)

tentang hasil validasi ahli materi. Berdasarkan kualifikasi tersebut

menunjukkan bahwa buku referensi telah layak, sehingga dari segi materi

tidak perlu direvisi. Validasi materi tidak hanya dalam bentuk penilaian

kuantitatif berupa persentase penilaian tetapi juga komentar dan saran

yang diberikan. Adapun saran yang diberikan yaitu sebagai berikut:

1) Penulisan nama ilmiah pada buku referensi yang tidak sesuai dengan

aturan penulisan nama ilmiah, seperti ada beberapa yang tidak

dimiringkan.

Tabel 4.8

Hasil Validasi Ahli Materi Buku Referensi “Tumbuhan

Berkhasiat Obat di Kecamatan Lubuklinggau Timur II

No Indikator

Nilai yang

Diperoleh/

Nilai

Maksimal

% Kategori Keputusan

Uji

1 Penjabaran materi pada

Buku referensi 7/8 87,5

Sangat

Kuat

Tidak perlu

direvisi

2 Kemampuan menunjang

proses pembelajaran 8/8 100

Sangat

Kuat

Tidak perlu

direvisi

3 Merangsang kedalaman

berfikir 8/8 100

Sangat

Kuat

Tidak perlu

direvisi

4 Buku referensi

membantu siswa dalam

memahami sub materi

Plantae

7/8 87,5 Sangat

Kuat

Tidak perlu

direvisi

5 Foto yang ditampilkan

pada buku referensi 8/8 100

Sangat

Kuat

Tidak perlu

direvisi

6 Kerepresentatifan foto 8/8 100 Sangat Tidak perlu

Page 69: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

53

No Indikator

Nilai yang

Diperoleh/

Nilai

Maksimal

% Kategori Keputusan

Uji

Kuat direvisi

7 Foto menunjang

penjabaran materi 8/8 100

Sangat

Kuat

Tidak perlu

direvisi

8 Keanekaragaman

tumbuhan yang

ditampilkan pada buku

referensi

8/8 100 Sangat

Kuat

Tidak perlu

direvisi

9 Penulisan nama ilmiah

pada buku referensi 8/8 100

Sangat

Kuat

Tidak perlu

direvisi

10 Sesuai dengan kaidah

kebahasaan 7/8 87,5

Sangat

Kuat

Tidak perlu

direvisi

Jumlah Presentase 962,5

Rata-rata presentasi semua indikator 96,25

b. Data Hasil Uji Tahap Pendahuluan Ahli Media

Validator ahli media yaitu Leo Charli, M.Pd menilai tampilan

atau desain buku referensi yang dikembangkan secara menyeluruh.

Presentase yang didapatkan dari validator ahli media adalah sebesar 82,5

% menunjukkan bahwa buku referensi telah layak dan tidak perlu

direvisi.

Saran dan komentar yang diberikan yaitu sebagai berikut:

1) Kejelasan foto lebih diperjelas lagi dan bisa dibedakan dengan objek

yang lain,

2) Halaman judul setelah sampul seharusnya diberi warna,

3) Konsistensi antara daftar isi dengan isi buku.

Tabel 4.9

Hasil Validasi Ahli Media Buku Referensi “Tumbuhan Berkhasiat

Obat di Kecamatan Lubuklinggau Timur II

No Indikator Nilai

Maksimal

Nilai yang

Diperoleh

1 Kemenarikan sampul Buku referensi 4 4

2 Tampilan/desain Buku referensi 4 3

3 Konsistensi komposisi desain halaman 4 3

Page 70: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

54

No Indikator Nilai

Maksimal

Nilai yang

Diperoleh

5 Kejelasan foto 4 4

6 Ukuran foto 4 4

7 Kepresentatifan foto 4 3

8 Jenis, ukuran dan warna huruf 4 4

9 Penggunaan buku referensi 4 3

10 Jenis informasi yang bisa ditampilkan 4 3

Jumlah 40 33

Presentasi Penilaian (%) 82, 5 %

Kategori Sangat kuat

Keputusan Uji Tidak perlu direvisi

c. Data Hasil Uji Tahap Pendahuluan Ahli Bahasa

Penggunaan bahasa yang jelas dan sesuai kaidah kebahasaan akan

membuat pengetahuan menjadi mudah dimengerti dan mudah dipahami.

Validasi bahasa dalam pengembangan buku referensi dimaksudkan untuk

mendapatkan data berupa penilaian, komentar dan saran terhadap

ketepatan dan kesesuaian bahasa. Validator bahasa dalam buku referensi

ini adalah Dr. Rusmana Dewi, M.Pd. Presentasi penilaian ahli bahasa

ditunjukkan pada Tabel 4.10. Adapun saran yang diberikan oleh validator

ahli bahasa yaitu:

1) Ketepatan ejaan banyak terjadi kesalahan pengetikan, terutama

imbuhan dan tanda baca.

Tabel 4.10

Hasil Validasi Ahli Bahasa Buku Referensi “Tumbuhan Berkhasiat

Obat di Kecamatan Lubuklinggau Timur II

No Indikator Nilai

Maksimal

Nilai yang

diperoleh

1 Ketepatan struktur kalimat 4 4

2 Keefektifan kalimat 4 4

3 Kebakuan istilah 4 4

4 Pemahaman terhadap pesan atau informasi 4 4

5 Kesesuaian dengan perkembangan intelektual

peserta didik 4 3

6 Kesesuaian dengan tingkat perkembangan

emosional peserta didik

4

3

Page 71: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

55

No Indikator Nilai

Maksimal

Nilai yang

diperoleh

7 Ketepatan tata bahasa 4 3

8 Ketepatan ejaan 4 4

9 Konsistesi penggunaan istilah 4 4

10 Konsistensi penggunaan symbol 4 4

Jumlah 40 36

Presentasi Penilaian (%) 90 %

Kategori Sangat kuat

Keputusan Uji Tidak perlu direvisi

d. Data Hasil Uji Tingkat Keterbacaan Pada Siswa

Hasil 10 angket siswa SMA Negeri 5 Model Lubuklinggau Tahun

Ajaran 2017/2018 terhadap buku referensi disajikan pada Tabel 4.11.

Adapun saran yang diberikan oleh siswa yaitu:

1) Ukuran foto sebaiknya diperbesar lagi agar lebih jelas.

Tabel 4.11

Hasil Angket Uji Keterbacaan Siswa SMA Negeri 5 Model

Lubuklinggau

No Indikator

Nilai yang

Diperoleh/

Nilai

Maksimal

%

Kategori

Keputusan

Uji

1 Kemenarikan sampul

buku referensi 32/40 80 Sangat Kuat

Tidak perlu

direvisi

2 Tampilan desain buku

referensi 37/40 92,5 Sangat Kuat

Tidak perlu

direvisi

3 Kesesuaian komposisi

desain halaman 32/40 80 Sangat Kuat

Tidak perlu

direvisi

4 Kejelasan foto 33/40 82,5 Sangat Kuat Tidak perlu

direvisi

5 Ukuran foto 27/40 67,5 Kuat Tidak perlu

direvisi

6 Kepresentatifan foto 31/40 77,5 Kuat Tidak perlu

direvisi

7 Jenis, ukuran dan

warna huruf 35/40 87,5 Sangat Kuat

Tidak perlu

direvisi

8 Foto yang ditampilkan

pada buku referensi 32/40 80 Sangat Kuat

Tidak perlu

direvisi

9 Penulisan nama ilmiah

pada buku referensi 33/40 82,5 Sangat Kuat

Tidak perlu

direvisi

10 Kemenarikan untuk

dibaca 35/40 87,5 Sangat Kuat

Tidak perlu

direvisi

Jumlah Presentase 817,5

Rata-rata presentasi semua indikator 81,75

Page 72: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

56

2. Analisis Skor

Data hasil uji coba ahli materi, ahli media, ahli bahasa dan angket

siswa, selanjutnya dianalisis menggunakan statistik deskriptif kuantitatif

untuk mengetahui tingkat kelayakan buku referensi. Kemudian, hasil

analisis skor yang diperoleh, dicocokan dengan Tabel 3.1 tentang

Pengambilan keputusan revisi buku referensi. Berikut dipaparkan hasil

analisis skor pada masing-masing validator.

a. Analisis Skor Validasi Ahli Materi

Adapun hasil analisis skor validasi ahli materi, disajikan pada

Tabel 4.12.

Tabel 4.12

Analisis Skor Validasi Ahli Materi

Hasil analisis skor validasi dari ahli materi, diperoleh persentase

nilai sebesar 96,25 % dan berdasarkan Tabel 3.1 tentang pengambilan

keputusan revisi buku referensi, maka nilai tersebut termasuk pada

kategori sangat kuat dan tidak perlu direvisi. Meskipun buku referensi ini

sudah termasuk kategori sangat baik dan tidak perlu direvisi lagi, namun

perlu diperbaiki sesuai saran dari ahli materi dan tidak perlu diberikan

lagi lembar validasi yang kedua untuk proses uji coba.

b. Analisis Skor Validasi Ahli Media

Adapun hasil analisis skor validasi ahli media, disajikan pada

Tabel 4.13.

Jumlah

Item

Total Jumlah Skor

Jawaban Validasi

Total Jumlah

Skor Ideal % Kategori

Keputusan

Uji

10 77 80 96,25 Sangat

Kuat

Tidak Perlu

Direvisi

Page 73: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

57

Tabel 4.13

Analisis Skor Validasi Ahli Media

Hasil analisis skor validasi dari ahli media, diperoleh persentase

nilai sebesar 82,5 % dan berdasarkan Tabel 3.1 tentang pengambilan

keputusan revisi buku referensi, maka nilai tersebut termasuk pada

kategori sangat kuat dan tidak perlu direvisi. Meskipun buku referensi ini

sudah termasuk kategori sangat kuat dan tidak perlu direvisi lagi, namun

perlu diperbaiki sesuai saran dari ahli materi dan tidak perlu diberikan

lagi lembar validasi yang kedua untuk proses uji coba.

c. Analisis Skor Validasi Ahli Bahasa

Adapun hasil analisis skor validasi ahli bahasa, disajikan pada

Tabel 4.14. Hasil analisis skor validasi dari ahli materi, diperoleh

persentase nilai sebesar 90 % dan berdasarkan Tabel 3.1 tentang

pengambilan keputusan revisi buku referensi, maka nilai tersebut

termasuk pada kategori sangat baik dan tidak perlu direvisi.

Tabel 4.14

Analisis Skor Validasi Ahli Bahasa

Meskipun buku referensi ini sudah termasuk kategori sangat kuat

dan tidak perlu direvisi lagi, namun perlu diperbaiki sesuai saran dari ahli

bahasa dan tidak perlu diberikan lagi lembar validasi yang kedua untuk

Jumlah

Item

Total Jumlah Skor

Jawaban Validasi

Total Jumlah

Skor Ideal % Kategori

Keputusan

Uji

10 33 40 82,5 Sangat

Kuat

Tidak Perlu

Direvisi

Jumlah

Item

Total Jumlah Skor

Jawaban Validasi

Total Jumlah

Skor Ideal % Kategori

Keputusan

Uji

10 36 40 90 Sangat

Baik

Tidak Perlu

Direvisi

Page 74: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

58

proses uji coba.

d. Analisis Skor Angket Uji Keterbacaan Siswa

Adapun hasil analisis skor angket uji keterbacaan siswa, disajikan

pada Tabel 4.15

Tabel 4.15

Analisis Skor Angket Uji Keterbacaan Siswa

Hasil analisis skor validasi dari ahli materi, diperoleh persentase

nilai sebesar 81,75 % dan berdasarkan Tabel 3.1 tentang pengambilan

keputusan revisi buku referensi, maka nilai tersebut termasuk pada

kategori sangat baik dan tidak perlu direvisi. Berdasarkan analisis skor,

maka hasil perbaikan buku referensi tidak perlu diberikan lagi lembar

validasi yang kedua untuk proses uji coba.

3. Revisi Buku Referensi

Berdasarkan data kualitatif, maka komponen-komponen yang perlu

diperbaiki dalam buku referensi ini adalah sebagai berikut:

a. Penulisan spesies tumbuhan obat harus diperhatikan lagi,

b. Halaman judul sesudah bagian sampul sebaiknya diberikan warna,

c. Konsistensi penulisan nama spesies di daftar isi dengan isi bukunya,

d. Kejelasan foto yang ditampikan pada buku referensi sebaiknya lebih jelas

dan bisa dibedakan dengan objek lainnya,

e. Banyak terjadi kesalahan pengetikan, terutama imbuhan dan tanda baca

pada indikator ketepatan ejaan.

Jumlah

Item

Total Jumlah Skor

Jawaban Validasi

Total Jumlah

Skor Ideal % Kategori

Keputusan

Uji

10 327 400 81,75 Sangat

Kjuat

Tidak Perlu

Direvisi

Page 75: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

59

Setelah dilakukan perbaikan, maka hasil revisi sebagai berikut:

a. Beberapa nama ilmiah pada spesies tumbuhan obat yang sebelum direvisi

masih ada yang tidak sesuai dengan aturan penulisan nama ilmiah

(Gambar 4.3a) setelah revisi beberapa nama ilmiah tersebut sudah ditulis

sesuai aturan penulisan nama ilmiah yaitu dimiringkan dan huruf awal

pada kata kedua sudah ditulis dengan huruf kecil (Gambar 4.3b).

Gambar 4.3. Penulisan nama spesies (a. sebelum direvisi dan b.

sesudah direvisi)

b. Nama spesies yang ada daftar isi sebelum direvisi tidak sesuai dengan isi

buku sehingga bisa membuat kekeliruan dalam mencari tumbuhan obat

yang dimaksud dalam buku (4.4.a), setelah pertimbanga saran yang

diberikan sudah disesuaikan dengan isi buku (Gambar 4.4b)

c. Halaman judul yang semula berwarna abu-abu (Gambar 4.5a)

mendapatkan saran dari validator agar dibuat lebih menarik, setelah

direvisi sudah diberikan warna yang sama dengan sampul depan (Gambar

4.5b),

d. Foto yang kurang jelas karena warnanya terlalu gelap dan pengambilan

foto yang terlalu jauh sehingga tidak fokus pada objek yaitu tumbuhan

obat (Gambar 4.6a), setelah direvisi pengambilan gambar pada pagi hari

dengan pencahayaan yang terang dan di zoom dengan perbesaran x4,0

(Gambar 4.6b)

4.3a 4.3b

Page 76: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

60

Gambar 4.4. Konsistensi daftar isi dengan isi buku (a. sebelum

direvisi dan b. sesudah direvisi)

Gambar 4.5. Halaman judul (a. sebelum direvisi dan b.

sesudah direvisi)

e. Sebelum diperbaiki ketepatan ejaan banyak terjadi kesalahan pengetikan,

terutama imbuhan dan tanda baca (Gambar 4.7a), setelah diperbaiki

pengetikan seperti huruf-huruf yang kurang sudah ditambahkan, imbuhan

serta tanda baca sudah diperbaiki (Gambar 4.7b).

4.4a

4.4b

4.5a

4.5b

Page 77: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

61

Gambar 4.6. Kejelasan foto (a. sebelum direvisi dan b. sesudah

direvisi)

Gambar 4.7. Ketepatan ejaan (a. sebelum direvisi

dan b. sesudah direvisi)

Dengan mempertimbangkan saran yang diberikan oleh validator dan

siswa, maka buku referensi diperbaiki dan disempurnakan. Adapun hasil

dari penilaian para ahli, buku referensi sudah layak untuk dijadikan sebagai

sumber belajar tambahan bagi siswa dan tidak perlu direvisi lagi.

4.7 a

4.7 b

4.6a 4.6b

Page 78: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

62

4. Pembahasan

a. Deskripsi Pengembangan Produk Buku Referensi

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan buku referensi

hasil dari inventarisasi tumbuhan obat di Kecamatan Lubuklinggau

Timur II. Penelitian ini mengacu pada tahapan penelitian Borg and Gall

(2007) dan dibatasi sampai tahap revisi produk. Penelitian

Pengembangan Borg and Gall dipilih karena lebih sistematis dan sesuai

dengan penelitian pengembangan yang menghasilkan produk untuk diuji

kelayakannya. Produk yang dimaksud dalam penelitian pengembangan

ini adalah buku referensi yang merupakan hasil dari penelitian

inventarisasi tumbuhan obat di Kecamatan Lubuklinggau Timur II.

Buku referensi tumbuhan obat ini terdiri dari 3 bab, yaitu

pendahuluan, teknik olah tumbuhan obat dan aneka tumbuhan obat yang

ada di Kecamatan Lubuklinggau Timur II. Aneka tumbuhan obat dalam

buku referensi ini dikembangkan sesuai fakta dilapangan dan deskripsi

tentang tumbuhan obat bersumber dari studi pustaka. Materi disajikan

secara naratif, tidak disajikan berdasarkan kelas atau semester dan

merupakan sumber belajar tambahan bagi siswa SMA untuk materi

Plantae agar siswa lebih mengenal manfaat tumbuhan obat yang ada

disekitar lingkungannya.

Buku referensi tumbuhan obat ini juga dilengkapi dengan gambar

yang diperoleh melalui hasil inventarisasi tumbuhan obat di Kecamatan

Lubuklinggau Timur II yang telah dilakukan oleh peneliti sehingga siswa

dapat mempelajari secara kontekstual. Adapun kelebihan dari buku

Page 79: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

63

referensi ini adalah 1) Bersifat sebagai sumber tambahan belajar mandiri

bagi siswa sehingga dapat menambah pengetahuan siswa tentang manfaat

tumbuhan sebagai obat khususnya yang ada di Kecamatan Lubuklinggau

Timur II, 2) Tumbuhan yang ditamplilkan dalan buku referensi adalah

tumbuhan yang ada disekitar lingkungan siswa, 3) Dapat dimanfaatkan

oleh masyarakat Kota Lubuklinggau, khususnya Kecamatan

Lubuklinggau Timur II untuk menambah wawasan mengenai manfaat

tumbuhan obat yang ada disekitar lingkungan masyarakat.

b. Validasi Buku Refensi

Validasi dilakukan untuk menilai susunan pengembangan buku

referensi hasil dari penelitian inventarisasi tumbuhan obat di Kecamatan

Lubuklinggau Timur II. Validasi telah dilakukan oleh tiga validator yaitu

validator ahli materi, ahli media, ahli bahasa dan Siswa SMA Negeri 5

Model Lubuklingga (Lampiran B: hal 113).

Hasil validasi dari masing-masing validator menunjukkan bahwa

buku referensi yang dikembangkan sudah layak dan tidak perlu direvisi.

Meskipun buku referensi sudah layak dan tidak direvisi, tetapi saran yang

diberikan oleh validator dan siswa menjadi pertimbangan dalam

memperbaiki dan menyempurnakan buku referensi.

Kajian buku referensi yang telah diperbaiki sesuai saran dari

validator dan siswa yaitu sebagai berikut:

1) Kemenarikan Halaman Judul Buku Referensi

Pada saat uji coba tahap pendahuluan, halaman judul buku

referensi mendapat saran dari validator agar diberikan warna.

Page 80: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

64

Sebelumnya, halaman judul buku referensi diberi warna abu-abu.

Pemberian warna dalam merancang desain buku merupakan

komponen yang sangat penting. Menurut Wahyuningsih (2013:11),

warna merupakan pelengkap gambar serta mewakili suasana kejiwaan

pelukisnya dalam berkomunikasi. Warna juga merupakan unsur yang

sangat tajam untuk menyentuh kepekaan pengelihatan sehingga

mampu merangsang munculnya rasa haru, sedih, gembira, mood,

semangat dan lain-lain. Sedangkan menurut Faridah (2012:6), apabila

hendak menggunakan media gambar seperti foto, maka gunakanlah

warna yang bervariasi karena siswa biasanya tertarik akan warna

warni.

Warna yang dimaksud disini adalah warna desain halaman

judul buku yang jika hanya berwarna abu-abu saja, maka buku kurang

menarik untuk dibaca. Berdasarkan saran dari validator maka halaman

judul buku telah diberikan warna yang sama dengan warna halaman

sampul agar lebih menarik.

2) Penulisan Nama Ilmiah

Buku referensi tumbuhan obat di Kecamatan Lubuklinggau

Timur II sebelum direvisi masih banyak terdapat kesalahan

pengetikan, salah satunya kesalahan pengetikan nama ilmiah

tumbuhan obat seperti tidak dimiringkan dan huruf awal pada kata

kedua nama ilmiah masih ada yang menggunakan huruf kapital.

Penulisan nama ilmiah menggunakan nama Latin dan memiliki

aturan tertentu, yaitu terdiri dari dua kata, kata pertama menunjukkan

Page 81: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

65

genus dimulai dengan huruf besar, sedangkan kata kedua

menunjukkan spesies dimulai dengan huruf kecil. Jika ditulis tangan

kedua bagian nama tersebur digarisbawahi, dan jika dicetak (ketik

komputer) penulisannya harus dimiringkan (Astuti, 2007:6).

3) Kejelasan Foto

Hasil penilaian ahli media dan tanggapan dari siswa,

komponen foto dalam buku referensi adalah yang paling banyak

mendapatkan saran karena foto tumbuhan obat dalam buku referensi

sebelum diperbaiki, masih terdapat foto yang kurang jelas dan tidak

fokus sehingga tidak bisa dibedakan dengan objek lainnya.

Fokus pada foto diperlukan untuk menunjukkan bagian yang

dianggap penting dan diharapkan menjadi perhatian utama

(Wahyuningsih, 2013:11). Berdasarkan saran tersebut, foto tumbuhan

telah diganti dengan foto yang lebih fokus pada objek tumbuhan yang

dimaksud agar lebih jelas.

4) Ketepatan Ejaan

Penggunaan bahasa sangatlah penting, termasuk juga dalam

hal penyerapan ilmu pengetahuan. Dengan bahasa yang jelas dan

sesuai kaidah kebahasaan maka pengetahuan akan mudah dimengerti

dan mudah dipahami. Pada buku referensi sebelum direvisi masih

banyak terdapat kesalahan pengetikan seperti kekurangan huruf dalam

kata, kata imbuhan yang kurang tepat dan tidak ada spasi antar kata

sehingga dapat merubah makna. Namun setelah diberikan saran oleh

validator ahli bahasa, maka kesalahan dalam pengetikan telah

Page 82: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

66

diperbaiki dan disempurnakan agar tidak ada menyimpang dari makna

yang sebenarnya dan mudah untuk dipahami.

C. Keterbatasan Penelitian

Adapun kendala-kendala yang dihadapi peneliti selama melakasanakan

penelitian maupun penyusunan skripsi sebagai berikut:

1. Proses wawancara hanya bisa dilakukan pada siang dan sore hari, karena

pada pagi hari masyarakat sibuk dengan kegiatan sehari-hari.

2. Proses wawancara juga lebih sering dilakukan dengan orang yang sudah

tua karena lebih mengetahui dan bersedia untuk diwawancarai.

3. Penulisan buku ferensi masih banyak terdapat kesalahan pengetikan karena

penulis mengetik sendiri buku referensi.

Page 83: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

67

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian inventarisasi tumbuhan obat di Kecamatan

Lubuklinggau Timur II dan pengembangan buku referensi di SMA, maka

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Jenis-jenis tumbuhan obat yang ada di Kecamatan Lubuklinggau Timur II

berjumlah 76 Jenis dari 40 famili. Adapun tumbuhan obat yang

dimanfaatkan oleh masyarakat yaitu di Kelurahan Mesat Seni 52 jenis dari

26 famili, Kelurahan Mesat Jaya 32 jenis dari 23 famili, Kelurahan Karya

Bakti 43 jenis dari 36 famili, Kelurahan Dempo 19 jenis dari 15 famili,

Kelurahan Wirakarya 16 jenis dari 14 famili, dan Kelurahan Ceremeh

Taba 39 jenis dari 25 famili. Kelurahan yang paling banyak ditemukan

tumbuhan obat adalah Kelurahan Mesat Seni dan yang paling sedikit

adalah Kelurahan Wirakarya.

2. Organ tumbuhan obat yang paling banyak digunakan adalah daun dengan

jumlah 36, batang 10 jenis, rimpang 5 jenis, buah 16 jenis, akar 4 jenis, biji

2 jenis, umbi 2 jenis, getah/lendir 4 jenis, bunga 2 jenis, kulit buah 2 jenis

dan yang paling sedikit adalah bagian daging buah dengan jumlah 1 jenis

tumbuhan obat.

3. Masyarakat di Kecamatan Lubuklinggau Timur II mengolah tumbuhan

obat paling banyak adalah dengan cara direbus yaitu 43,9 %, dihaluskan

67

Page 84: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

68

3,66 %, dihaluskan dan ditempel 3,66 %, ditumbuk dan ditempelkan 7,32

%, diparut 3,66 %, diseduh 1,22 %, diiris dan dikeringkan 1,22%,

dikeringkan dan diseduh 6,1 %, ditetes 4,88 %, dikupas dan digosok

2,43%, tanpa diramu 8,54 %, diperas 2,43 %, ditempel 4,88 %, dilalap

4,88 % dan disadap 1,22 %.

4. Pengembangan buku referensi tumbuhan obat yang ada di Kecamatan

Lubuklinggau Timur II berdasarkan hasil validasi dari ahli materi, ahli

media, ahli bahasa dan siswa bahwa buku referensi telah layak dan tidak

perlu direvisi.

B. Saran

1. Perlu adanya penelitian lebih lanjut terhadap senyawa kimia yang terdapat

pada tumbuhan tersebut.

2. Perlu adanya penelitian lanjutan ada pengembangan buku referensi

tumbuhan obat di Kecamatan Lubuklinggau Timur II sampai apada tahap

pendistribusian.

Page 85: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

69

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta

Arisandi, Y dan Yovita. 2011. Khasiat Berbagai Tanaman Untuk Pengobatan.

Jakarta: Eksa Media

Astuti, L. 2007. Klasifikasi Hewan, Penamaan, Ciri & Pengelompokannya.

Jakarta: Kawan Pustaka

Asyad. Kosentrasi Hambat Minimum (KHM) Ekstrak Etanol Buah Sawo (Achras

zapota L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escheria coli. Jurnal Ilmiah

Ibnu Sina, 1 (2), 211-218.

Borg, WR and Gall. 2007. Educational Research: An Intoduction. Boston:

Pearson Education Inc

Dalimartha, S. 2003. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 3. Jakarta: Trubus

Agriwidya

Daniar, R . 2013. Inventarisasi Tumbuhan Obat di Kecamatan Natar Kabupaten

Lampung Selatan. Skripsi tidak diterbitkan. Lampung: Universitas Negeri

Lampung.

Darsini, N .2013. Analisis Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Obat Tradisional

Berkhasiat Untuk Pengobatan Penyakit saluran Kencing Di Kecamatan

Kintamanu, Kabupaten Bangli Provinsi Bali. Jurnal Bumi Lestari, 13 (1),

159-165.

Dewi, N. 2012. Budidaya Khasiat dan Cara Pengolahan Mengkudu untuk

Mengobati Berbagai Penyakit. Yogyakarta: Pustaka Baru Press

Dikti. 2009. Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan

Fungsional Dosen ke Lektor Kepala dan Guru Besar. Jakarta: Direktoral

Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Fakhrozi, I. 2009. Etnobotani Masyarakat Suku Melayu Tradisional di Sekitar

Taman Nasional Bukit Tigapuluh. Skripsi tidak diterbitkan. Bogor: Institut

Pertanian Bogor.

Fauziah, dkk. 2014. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Binahong (Anredera

cordifolia (Ten.) Steenis) Terhadap Kadar Kolesterol Total Darah Pada

Mencit Putih Jantan Hiperkolesterolemia. Prosiding Seminar Nasional dan

Workshop Terkini Sains Farmasi dan Klinik IV

Faridah, E. 2012. Peran Media Gambar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran PKn Di Madrasah Ibtidaiyah Nurul

Falah Asem Parungpanjang Bogor. Skripsi tidak diterbitkan. Jakarta:

Page 86: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

70

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Hariana, A. 2007. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri 2. Jakarta: Penebar

Swadaya

Harmida, dkk. 2011. Studi Etnofitomedika di Desa Lawang Agung Kecamatan

Mulak Ulu Kabupaten Lahat Sumatera Selatan. Jurusan Biologi FMIPA,

Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian Sains, 14 (1),

42-45.

Hartati, S. 2013. Khasiat Kunyit Sebagai Obat Tradisional dan Manfaat Lainnya.

Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, 19 (1), 5-8.

Hayati, N. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Baca Buku Referensi

Mata Pelajaran Sosiologi (Kasus Siswa SMA Negeri 1 Sukorejo Kendal

Tahun Ajaran 2008/2009). skripsi tidak diterbitkan. Semarang: Universitas

Negeri Semarang

Hidayat dan Napitulu. 2015. Kitab Tumbuhan Obat. Jakarta: Penebar Swadaya.

Islawati. 2016. Inventarisasi Tumbuhan Obat di Kecamatan Lubuklinggau Timur

I. skripsi tidak diterbitkan. Lubuklinggau: STKIP PGRI Lubuklinggau.

Jalius dan Muswita. 2013. Eksplorasi Pengetahuan Lokal tentang Tumbuhan Obat

di Suku Batin Jambi. Biospesies. 6 (1), 28-37

Kariman. 2014. Bebas Penyakit dengan Tanaman Ajaib. Surakarta: Open books

Kartika, T. 2015. Inventarisasi Jenis-Jenis Tumbuhan Berkhasiat Obat Di Desa

Tanjung Baru Petai Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir (OI)

Provinsi Sumatera Selatan. Sainmatika, 12 (1), 32-41.

Kartasapoetra, G. 2006. Budidaya Tanaman Berkhasiat Obat. Jakarta: Rineka

Cipta

Katno. 2008. Tingkat Manfaat, Keamanan Dan Efektifitas Tanaman Obat Dan

Obat Tradisional. Jawa Tengah: Balai Besar Penelitian dan

Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional, Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI.

Krismasari, E. 2015. Pengembangan Modul Matematika Berbasis Pendekatan

Kontekstual pada Materi Aljabar untuk SMP/MTs. skripsi tidak

diterbitkan. Ponorogo: Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Kusyanti, dkk. 2016. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Hipertensi dan Diabetes

Melitus pada Masyarakat Rundeng Kota Subulussalam. Jurnal Ilmiah

Pendiidkan Biologi, 1 (1), 85-94.

Lingga, D. 2016. Inventarisasi Tumbuhan Obat di Kecamatan Lubuklinggau

Utara II skripsi tidak diterbitkan. Lubuklinggau: STKIP PGRI

Page 87: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

71

Lubuklinggau.

Mahendra, B. 2006. 13 Jenis Tanaman Obat Ampuh. Jakarta: Penebar Swadaya

. Panduan Meracik Herbal. Jakarta: Penebar Swadaya.

Mardiana. 2009. Mencegah dan Mengobati Kanker Pada Wanita dengan

Tanaman Obat. Jakarta: Penebar Swadaya.

Muhlisah, F. 2010. Tanaman Obat Keluarga. Jakarta: Penerbar Swadaya

Naemah, D. 2012. Inventarisasi Tumbuhan Berkhasiat Obat Bagi Masyarakat

Dayak di Kecamatan Hantakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Laporan

Penelitian Mandiri. Banjarbaru: Universitas Lambung Mangkurat

Banjarbaru.

Nuraini, D. 2014. Aneka Daun Bekhasiat Untuk Obat. Yogyakarta: Gava Media

Nurrochmad, A. 2004. Review: Pandangan Baru Kurkumin dan Aktivitasnya

sebagai Antikanker. Biofarmasi, 2 (2), 75-80.

Nursiyah. 2013. Studi Deskriptif Tanaman Obat Tradisional Yang Digunakan

Orangtua Untuk Kesehatan Anak Usia Dini Di Gugus Melati Kecamatan

Kalikanjar Kabupaten Wonosobo. Skripsi tidak diterbitkan: Universitas

Negeri Malang

Novianti. 2014. Kajian Etnofarmakognosi Dan Etnofarmakologi Penggunaan

Tumbuhan Obat di Desa Cisangkal Kecamatan Cihurip Kabupaten Garut.

Farmako Bahari. 5 (2), 1-19.

Okarisman dan Sri. 2012. Pengaruh Gel Kombinasi Ekstrak Jatropha multifida

dan Daun Carica papaya terhadap Penyembuhan Luka Bakar Kimia pada

Rattus norvegicus. Mutiara Medika, 12 (1), 49-55.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Rencana Induk

Pengembangan Bahan Baku Obat Tradisional Kebijakan Obat

Tradisional. Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

Perwita, F. 2015. Pengembangan Katalog Tumbuhan Sebagai Pembelajaran

Biologi Pada Materi Plantae Di SMAN 7 Semarang. Skripsi tidak

diterbitkan. Semarang: Universitas Negeri Semarang

Pranata, S. 2014. Herbal TOGA (Tanaman Obat Keluarga). Yogyakarta: Aksara

Sukses.

Purnama, D. 2007. Kamus Lengkap Teknik. Jakarta: Mega Aksara

Page 88: INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Ayu Leisha.pdf · proposal penelitian yang berjudul ... tentang manfaat tumbuhan sebagai obat. Analisis

72

Ridwan. 2007. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan Dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta

Septiatin, A. 2008. Apotek Hidup. Bandung: Yrama Widya

Steenis, C.G.G.J. Van. 2013. Flora untuk Sekolah di Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Sujarwo, Ida Bagus dan I Nyoman Peneng. 2010. Inventarisasi Jenis-jenis Bambu

yang Berpotensi Sebagai Obat di Kabupaten Karangasem Bali. Buletin

Kebun Raya. 13 (1), 28-34.

Sofiyana, M dkk. 2016. Pengembangan Buku Referensi Bioekologi Berdasarkan

Kajian Struktur Komunitas Lumut Epifit Di Taman Nasional Bromo

Tengger Semeru. Konstruktivisme, 8 (2), 117-130.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta

Sukmadinata, N.S. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Tim Bina Karya Tani. 2012. Budidaya Tanaman Jahe. Bandung: Yrama Widya

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi

3. Jakarta: Balai Pustaka.

Washikah. 2016. Tumbuhan Zingiberaceae Sebagai Obat-obatan. Serambi Saintia.

IV (1), 35-43.

Wijoyo, P. 2008. Sehat Dengan Tumbuhan Obat. Jakarta: Bee Media Indonesia

Wahyuningsih, S. 2013. Desain Komunikasi Visual. Madura: UTM Press

Yulianti, D. 2014. Etnobotani Tumbuhan Perkarangan Sebagai Obat Tradisional

Masyarakat Suku Serawai Kelurahan Dusun Baru Kabupaten Seluma

Bengkulu Dalam Pengembangan Sumber Belajar Biologi SMA. Skripsi

tidak diterbitkan. Bengkulu: Universitas Bengkulu