InVaginasi

8
INVAGINASI I. ANATOMI a. Usus halus Usus halus merupakan suatu tabung yang kompleks, berlipat-lipat dan membentang dari pilorus hingga katub ileosekal. Panjang usus halus halus pada orang hidup sekitar 12 kaki (3,6 m) dan hampir 22 kaki (6,6 m) pada kadaver (akibat relaksasi). Usus ini mengisi bagian tengah dan bawah rongga abdomen. Ujung proksimalnya berdiameter sekitar 3,8 cm, tetapi makin ke bawah garis tengahnya semakin berkurang sampai menjadi sekitar 2,5 cm. (patofis) Usus halus terdiri dari duodenum, jejenum dan ileum yang merupakan tempat digesti dan penyerapan sari-sari makanan. Duodenum berbentuk tabung menyerupai huruf C dengan panjang sekitar 25 cm (10 inci) dari spinkter pilorus sampai fleksura duodenojejunal. (chapter18) Pemisahan duodenum dan jejunum ditandai oleh adanya Ligamentum Treitz, yaitu suatu pita muskulofibrosa yang berorigo pada krus dekstra diafragma dekat hiatus esofagus dan berinsersio pada perbatasan antara duodenum dan jejunum. Jejunum terletak di regio midabdominalis

description

invaginasi

Transcript of InVaginasi

Page 1: InVaginasi

INVAGINASI

I. ANATOMI

a. Usus halus

Usus halus merupakan suatu tabung yang kompleks, berlipat-lipat

dan membentang dari pilorus hingga katub ileosekal. Panjang usus halus

halus pada orang hidup sekitar 12 kaki (3,6 m) dan hampir 22 kaki (6,6

m) pada kadaver (akibat relaksasi). Usus ini mengisi bagian tengah dan

bawah rongga abdomen. Ujung proksimalnya berdiameter sekitar 3,8 cm,

tetapi makin ke bawah garis tengahnya semakin berkurang sampai

menjadi sekitar 2,5 cm. (patofis)

Usus halus terdiri dari duodenum, jejenum dan ileum yang

merupakan tempat digesti dan penyerapan sari-sari makanan. Duodenum

berbentuk tabung menyerupai huruf C dengan panjang sekitar 25 cm (10

inci) dari spinkter pilorus sampai fleksura duodenojejunal. (chapter18)

Pemisahan duodenum dan jejunum ditandai oleh adanya Ligamentum

Treitz, yaitu suatu pita muskulofibrosa yang berorigo pada krus dekstra

diafragma dekat hiatus esofagus dan berinsersio pada perbatasan antara

duodenum dan jejunum. Jejunum terletak di regio midabdominalis

sinistra, sedangkan ileum cenderung terletak di regio abdominalis dekstra

sebelah bawah. (patofis). Panjang jejunum sekitar 1 m (3 kaki), memiliki

lumen yang besar dan lipatan yang lebih banyak dari ileum tetapi struktur

histologinya hampir sama dengan ileum. Ileum memiliki panjang sekitar 2

m (6-7 kaki). (chapter18) Pada usus halus juga terdapat sebuah saluran

buntu yang menyerupai tabung berukuran sebesar jari kelingking terletak

pada daerah ileosekal yaitu pada apeks sekum yang disebut appendiks

vermiformis.

Dinding usus halus terdiri dari 4 lapisan yaitu mukosa, submukosa,

tunika muskularis dan serosa, sedangkan otot yang menyusunnya terdiri

dari 2 lapisan yaitu lapisan luar terdiri atas serabut-serabut longitudinal

Page 2: InVaginasi

yang lebih tipis dan lapisan dalam terdiri dari serabut sirkular. Struktur ini

membantu dalam gerakan peristaltik usus halus. Lapisan mukosa bagian

dalam cukup tebal dan banyak mengandung pembuluh darah dan kelenjar.

(patofis).

Gambar 1 Struktur usus halus (chapter 18)

Innervasi dan nervii

Arteri mesenterika superior dicabangkan dari aorta tepat dibawah

arteri seliaka. Arteri ini memperdarahi seluruh usus halus kecuali

duodenum yang diperdarahi oleh arteri gastroduodenalis dan cabangnya,

arteri pankreatikoduodenalis superior. Darah dikembalikan lewat vena

mesenterika superior yang menyatu dengan vena lienalis membentuk vena

porta.

Usus halus dipersarafi oleh cabang-cabang sistem saraf otonom.

Rangsangan parasimpatis merangsang aktivitas sekresi dan motilitas, dan

rangsangan simpatis menghantarkan nyeri, sedangkan serabut

Flexura duodenojejunal

eJejunum

Ileum

Appendi

x

Cecum

Mesenteriu

m

Kolon

ascende

n

Lam

bung

Plica sirkula

ris

Lapisan

serosa

Tunika

muskulari

s

Submukosa

Otot Longitudin

al

Otot

sirkular

Page 3: InVaginasi

parasimpatis mengatur refleks usus. Suplai saraf intrinsik yang

menimbulkan fungsi motorik, berjalan melalui pleksus Auerbach yang

terletak dalam lapisan muskularis dan pleksus Meissner di lapisan

submukosa. (Patofis)

b. Usus Besar

Usus besar atau kolon berbentuk tabung muskular berongga dengan

panjang sekitar 1,5 m (5 kaki) yang terbentang dari sekum hingga kanalis

ani. Diameter usus besar sekitar 6,5 cm (2,5 inci) tetapi makin dekat anus

diameternya semakin kecil.

Gambar 2 Anatomi Usus besar

Usus dibagi menjadi 3 sekum, kolon dan rektum. Pada sekum terdapat

katup ileosaekal dan apendiks yang melekat pada ujung sekum. Sekum

menempati sekitar dua atau tiga inci pertama dari usus besar. Katup

Kolon asending

Mesocolon

Flexura hepatic

umFlexura

splenicus

Kolon ascende

nKolon

desenden

Haustra

Appendiks

Caecum

Orifisium

appendiks

Valve Ileoceca

l

Taenia coli

Ileu

m

Appendices epiploica

Kanalis ani

Kolon sigmoi

dRektum

Page 4: InVaginasi

ileosaekal mengendalikan aliran kimus dari ileum ke dalam sekum dan

mencegah terjadinya aliran balik bahan fekal dari usus besar ke dalam

usus halus. Kolon dibagi menjadi kolon asenden, transversum, desenden

dan sigmoid. Tempat kolon membentuk kelokan tajam pada abdomen

kanan dan kiri atas berturut-turut disebut sebagai fleksura hepatika dan

fleksura lienalis. Kolon sigmoid mulai setinggi krista iliaka dan

membentuk lekukan berbentuk ‘S’. Lekukan bagian bawah membelok ke

kiri sewaktu kolon sigmoid bersatu dengan rektum. Bagian terakhir usus

besar adalah rektum dan membentang dari kolon sigmoid hingga anus.

Satu inchi terakhir dari dari rektum disebut sebagai kanalis ani dan

dilindungi oleh otot sfingter ani eksternus dan internus. (Patofis)

Innervasi dan persarafan

Usus besar secara klinis terbagi atas belahan kiri dan kanan berdasarkan

pada suplai darah yang diterima. Arteri mesenterika superior

memperdarahi belahan kanan (sekum, kolon asenden dan 2/3 proksimal

kolon tranversum) dan arteri mesenterika inferior memperdarahi belahan

kiri (1/3 distal kolon tranversum, kolon desenden, kolon sigmoid dan

bagian proksimal rektum). Suplai darah tambahan ke rektum berasal dari

arteri hemoroidalis media dan inferior yang dicabangkan dari arteri iliaka

interna dan aorta abdominalis.

Aliran balik vena dari kolon dan rektum superior adalah melalui vena

mesenterika superior, vena mesenterika inferior dan vena hemoroidalis

superior (bagian sistem portal yang mengalirkan darah ke hati).

Persarafan usus besar dilakukan oleh sistem saraf otonom dengan

perkecualian sfingter eksterna yang berada dalam pengendalian voluntar.

Serabut parasimpatis berjalan melalui saraf vagus ke bagian tengah kolon

tranversum dan saraf pelvikus yang berasal dari daerah sakral menyuplai

bagian distal. Serabut simpatis meninggalkan medulla spinalis melalui

saraf splangnikus

Page 5: InVaginasi

Histologi

a. Pengertian

Invaginasi ialah suatu keadaan masuknya suatu segmen usus ke segmen

bagian distalnya yang umumnya akan berakhir dengan obstruksi usus

strangulasi. Biasanya bagian proksimal masuk ke distal dan jarang terjadi

sebaliknya. Bagian usus yang masuk disebut intussusceptum dan bagian

yang menerima dinamakan intussuscipiens. Oleh karena itu, invaginasi

disebut juga intussusception. Pemberian nama invaginasi bergantung

hubungan antara intussusceptum dan intussuscipiens, misalnya ileo-ileal

menunjukkan invaginasi hanya melibatkan ileum saja. Ileo-colica berarti

ileum sebagai intussusceptum dan colon sebagai intussuscipiens. Kombinasi

lain dapat terjadi seperti ileo-ileo colica, colo-colica dan appendical-colica.