intervensi

9
Intervensi Keperawatan Kardiomiopati N o . Diagnosa Keperawatan Tujuan dan KH Intervensi Rasional 1 Penurunan curah jantung b.d Perubahan kontraktilitas miokardial/perubaha n inotropik DO: TD: 170/110 mmHg N: 120 x/menit P: 30 x/menit JVP (+) Denyut dan irama jnatung berubah S3 &S4 (+) Nadi perifer tidak teraba Kulit dingin Pitting Edema (+/+) DS: Mengeluh sesak Tujuan: Curah jantung tidak menurun setelah dilakukan perawatan 2x 24 jam KH: TD: 125/90mmHg N: 90 x/menit P: 20 x/menit JVP(-) Denyut dan irama jantung normal S3 dan S4 (-) Kulit hangat Edema (-) Sesak (-) Mandiri Auskultasi nadi apical, kaji frekwensi, irama jantung. Biasanya terjadi takikardi untuk mengkonpensasi penurunan kontraktilitas ventrikuler Catat bunyi jantung, palpasi nadi perifer, pantau tekanan darah tiap 1 jam Indikator klinis dari keadequatan curah jantung. Pemantauan memungkinkan tindakan terhadap dekompensasi Kaji kulit terhadap pucat, dan sianosis. Pucat indikasi penurunan perfusi ferifer, cyanosis karena kongseti vena Tinggikan kaki dengan mengganjal bagian tumit kaki dengan bantal/ gulungan kain Menurunkan stasis vena dan dapat menurunkan insiden trombus/pembentukan embolus Pantau haluaran urine, catat penurunan haluaran dan konsentrasi urine setiap 8 jam Ginjal berespon untuk meningkatkan curah jantung dengan menahan natrium dan cairan. Haluaran urine biasa menurun Tingkatkan/ dorong tirah baring dengan kepala ditinggikan 45 0 Menurunkan volume darah yang kembali ke jantung yang memungkinkan oksigenasi, menurunkan dispneu dan

description

kardiomiopati

Transcript of intervensi

Page 1: intervensi

Intervensi Keperawatan Kardiomiopati

No.

Diagnosa Keperawatan Tujuan dan KH Intervensi Rasional

1 Penurunan curah jantung b.d Perubahan kontraktilitas miokardial/perubahan inotropikDO:TD: 170/110 mmHgN: 120 x/menitP: 30 x/menitJVP (+)Denyut dan irama jnatung berubahS3 &S4 (+)Nadi perifer tidak terabaKulit dinginPitting Edema (+/+)DS:Mengeluh sesak

Tujuan:Curah jantung tidak menurun setelah dilakukan perawatan 2x 24 jamKH:TD: 125/90mmHgN: 90 x/menitP: 20 x/menitJVP(-)Denyut dan irama jantung normalS3 dan S4 (-)Kulit hangatEdema (-)Sesak (-)

MandiriAuskultasi nadi apical, kaji frekwensi, irama jantung.

Biasanya terjadi takikardi untuk mengkonpensasi penurunan kontraktilitas ventrikuler

Catat bunyi jantung, palpasi nadi perifer, pantau tekanan darah tiap 1 jam

Indikator klinis dari keadequatan curah jantung. Pemantauan memungkinkan tindakan terhadap dekompensasi

Kaji kulit terhadap pucat, dan sianosis. Pucat indikasi penurunan perfusi ferifer, cyanosis karena kongseti vena

Tinggikan kaki dengan mengganjal bagian tumit kaki dengan bantal/ gulungan kain

Menurunkan stasis vena dan dapat menurunkan insiden trombus/pembentukan embolus

Pantau haluaran urine, catat penurunan haluaran dan konsentrasi urine setiap 8 jam

Ginjal berespon untuk meningkatkan curah jantung dengan menahan natrium dan cairan. Haluaran urine biasa menurun

Tingkatkan/ dorong tirah baring dengan kepala ditinggikan 45 0

Menurunkan volume darah yang kembali ke jantung yang memungkinkan oksigenasi, menurunkan dispneu dan regangan jantung

Pantau tingkat kesadaran dan GCS setiap 8 jam

Dapat menunjukkan tidak adequatnya perfusi serebral sekunder terhadap penurunan curah jantung

Kolaborasi:1. Berikan oksigen tambahan sesuai

indikasi2. Obat sesuai indikasi:, Diuretik, co.

Furosemid, bumetanid dll, Vasodilator, co. Nitrat, arterio-dilator:hidralazin dll, Digoxin

1. Meningkatkan kebutuhan O2 untuk miokardium untuk melawan hipoksia/iskemia

2. Meningkatkan kekuatan kontraksi miokard dan memperlambat frekuensi jantung dengan menurunkan konduksidan memperlama periode refaktori pada hubungan AV untuk meningkatkan efisiensi/curah jantung.

3. Menurunkan tekanan darah

Page 2: intervensi

3. Captopril, lisonopril, enalapril4. Tranquilizer

5. Pemberian Antikoagulan6. Pantau/ganti elektrolit, Pantau hasil

Lab, Pemeriksaan fungsi Hati , koagulasi/PT/APTT

4. Meningkatkan istirahat/relaksasi dan menurunkan kebutuhan oksigen dan kerja mikardium

5. Untuk mencegah pembentukan trombus6. Peningkatan BUN/Kreatinin menunjukan

hiperfungsi/gagal ginjal. AST/LDH dapat meningkat sehubungan dengan kongesti hati dan menunjukan kebutuhan untuk obat dengan dosis lebih kecil yang didetoksikasi oleh hati. Mengukur perubahan pada proses koagulasi atau keefektifan terapi antikoagulan.

2 Risti kerusakan pertukaran gas b.d Perubahan membran kapiler-alveolus, contoh pengumpulan/perpindahan cairan kedalam area interstitial/alveoli

DS: - Klien mengeluh sesak DO:Batuk (+),P: 30 x/menit. Ronkhi (+), orthopnea (=)

Tujuan:Kerusakan pertukaran gas tidak terjadi 2x24 jam dan selama perawatan KH:Sesak (-)Ronkhi (-)P: 20 x/menitOrthopnea (-)

MandiriAuskultasi bunyi napas, catat krekels, mengi

Menyatakan adanya kongesti paru

Anjurkan klien batuk efektif, napas dalam jika timbul sesak

Membersihkan jalan napas dan memberikan oksigen

Pertahankan tirah baring dengan head up 20-30 derajat

Menurunkan konsumsi oksigen/kebutuhan dan meningkatkan inflamasi paru maksimal

Kolaborasi1. Pemeriksaan GDA, nadi oksimetri

setiap hari2. Berikan oksigen tambahan sesuai

indikasi3. Obat sesuai indikasi:- Diureti, co, furosemid- Bronkodilator co, aminofilin

1. Hipoksemia dapat menjadi berat selama edema paru2. Meningkatkan konsentrasi oksigen alveolar yang

dapat menurunkan hipoksemia jaringan 3. Diuretik untuk menurunkan kongesti alveolar.

Bronkodilator untuk mendilatasi jalan napas.

3 Kelebihan volume cairan b.d menurunnya laju filtrasi glomerulus atau meningkatnya produksi ADH dan retensi natrium /air.

Tujuan:Kelebihan cairan tidak terjadi setelah diberi aske 2x24 jamKH: Edema (-)

MandiriPantau haluaran urin, catat jumlah dan warna saat hari dimana diuresis terjadi

Haluan urin mungkin sedikit fdan pekat karena penurunan perfusi ginjal.posisi terlentang membantu diuresis

Pantau/hitung keseimbangan pemasukan dan pengeluaran selama 24 jam.

Mengetahui balance kelebihan cairan setiap harinya dan untuk pedoman ketentuan intake klien selanjutnya

Pertahankan duduk atau tirah baring dengan Posisi terlentang meningkatkan filtrasi ginjal dan

Page 3: intervensi

DO:Edema (+/+)TD: 170/110 mmHgN: 120 x/menitJVP (+)Asites pada abdomen S3 orthopneaDS:Mengeluh Sesak

TD: 125/90 mmHgN: 90 x/menitJVP (-)Asites (-)S3 (-)Orthopnea (-)Sesak (-)

posisi semi fowler selama fase akut. menurunkan produksi ADH sehingga meningkatkan diuresis

Pantau peningkatan vena jugular dan derajat edema setiap 1 hari

Retensi cairan berlebihan dapat dimanifestasikan oleh pembendungan vena dan pembentukan edema. Edema perifer mulai pada kaki/mata kaki ( atau area dependen ) dan meningkat sebagai kegagalan paling buruk. Edema pitting adalah gambaran secara umum hanya setelah retensi sedikitnya 5 kg cairan. Peningkatan kongesti vascular ( sehubungan dsengan gagal jantung kanan ) secara nyata mengakibatkan edema jaringan sistemik.

Buat jadwal pemasukan cairan, digabung dengan keinginan minum bila mungkin.

Melibatkan pasien dalam program terapi dapat meningkatkan perasaan mengontrol dan kerjasama dalam pembatasan.

Timbang BB setiap hari Peningkatan 2,5 kg menunjukkan kurang lebih 2 L cairan. Sebaliknya diuretic dapat mengakibatkan cepatnya kehilangan/perpindahan cairan dan kehilangan berat badan.

Ubah posisi dengan sering. Tinggikan kaki bila duduk

Pembentukan edema, sirkulasi melambat, imobilisasi/tirah baring. Kegiata tersebut akan meningkatkan sirkulasi.

Auskultasi bunyi napas, catat bunyi tambahan

Kelebihan volume cairan sering mangakibatkan kongesti paru

Pantau TD dan CVP Hipertensi dan CVP (+) menunjukkan kelebihan volume cairan

Kolaborasi:a. Obat sesuai indikasi:1. Diuretik, co. Furosemid2. Tiazid 3. Tambahan kaliumb. Mempertahankan cairan dan

pembatasan Na

a. Obat1. Meningkatkan laju aliran darahdan dapat

menghambat reabsorbsi Na2. Meningkatkan diuresis tanpa kehilangan kalium3. Mengganti kehilangan kalium

b. Menurukan air total tubuh dan mencegahb reakumulasi Na

Page 4: intervensi

c. Pantau foto thorax c. Menunjukkan perubahan indikasif peningkatan/perbaikan kongesti paru

4 Intoleransi aktivitas b.d Ketidakseimbangan antara suplai oksigen/kebutuhan, kelemahan umum, tirah baring lama/immobilisasi. DS:- Klien mengeluh sesak

dan mudah capek saat beraktivitas

- Klien mengatakan aktivitasnya dibantu oleh keluarga

DO:- Klien tampak berbaring

lemah- TD: 170/110 mmHg- N: 110 X/menitR= 30X/menit

Tujuan:Setelah dilakukan perawatan selama 2x 24 jam klien dapat melakukan aktivitas sesuai kemampuanKH:- Kline mengatakan

lelah berkurang- Klien berpartisipasi

dalam aktivitas yang diinginkan

- Kebutuhan sehari-hari dan perawatan diri klien terpenuhi

- TD: 125/90 menit - Nadi 90 x/menit- R: 20 x/menit

Berikan bantuan untuk memenuhi aktivitas klien diselingi istirahat

Adanya istirahat dapat membantu klien untuk tetap melakukan aktivitas dan mengurangi beban jantung

Bantu klien dalam perawatan diri sesuai dengan kemampuan

Klien akan merasa nyaman karena kebutuhannya terpenuhi

Kaji respon pasien terhadap aktivitas, perhatikan frekuensi nadi lebih dari 20x/menit diatas frekuensi istirahat

Menyebutkan parameter membantu dalam mengkaji respons fisiologis terhadap stres aktivitas

Pantau tanda-tanda vital : TD, nadi dan respirasi sebelum dan sesudah aktivitas

Untuk mengetahui toleransi klien terhadap aktivitas yang dilakukan

Pantau adanya sesak yang lebih berat, pucat , berkeringat setelah melakukan aktivitas

Mengetahui keadaan klien setelah melakukan aktivitas

5 Gangguan pola tidur b.d Napas pendek/sesak/statis sekresiDS:- Klien mengatakan tidur

siang tidak teratur, sebentar-sebentar.

- Klien mengatakan tidur sering terbangun karena sesak.

- Klien mengatakan tidur

Tujuan:Setelah diberikan perawatan selama 1 hari klien dapat istirahat tidurKH:- Klien dapat tidur

nyenyak- Klien dapat tidur 6-7

jam- Klien tidak sering

terjaga sewaktu tidur

1. Latih klien untuk melakukan tehnik relaksasi

2. Anjurkan klien untuk melakukan kebiasaannya sebelum tidur : berdoa

3. Ciptakan lingkungan yang nyaman bagi klien

4. Anjurkan klien mengatur posisi tidur senyaman mungkin

1. Relaksasi akan mempercepat proses menjadi tidur2. Meningkatkan relaksasi dan kesiapan tidur serta

memberi kenyamanan dan ketenangan3. Lingkungan tenang membantu klien untuk tidur dan

menurunkan saraf simpatis klien4. Membantu proses relaksasi

Page 5: intervensi

malam 4 jamDO:- Mata tampak sembab- Klien tampak lemah

- Klien tampak segar pada pagi hari

6 Risti gangguan integritas kulit b.d Tirah baring lama, edema, penurunan perfusi jaringan.DO:Pasien hanya di tempat tidur

Tujuan:Gangguan integritas kulit tidak terjadi selama perawatan/setelahnyaKH:- Mendemontrasikan

perilaku/teknik mencegah kerusakan kulit

- Pasien sudah bisa berpindah posisi

Mandiri

Lihat kulit, catat penonjolan tulang, adanya edema, area sirkulasinya terganggu atau kegemukan/kurus

Kulit berisiko karena gangguan sirkulasi perifer, imobilisasi fisik dan gangguan status nutrisi

Pijat area kemerahan atau yang memutih Meningkatkan aliran darah dan meminimalkan hipoksia jaringan

Menganjurkan /bantuuntuk mengubah posisi sering di tempat tidur/kursi, bantu rentang gerak pasif dan aktif

Memberbaiki sirkulasi/menurunkan waktu satu area yang mengganggu aliran darah

Berikan perawatan kulit sering, meminimalkan kelembaban

Terlalu kering dan lembab merusak kulit dan mempercepat kerusakan

Periksa sepatu kesempitan/sandal dan ubah sesuai kebutuhan

Edema dependen dapat menyebabkan sepatu terlalu sempit, meningkatkan resiko tertekan dan kerusakan kulit pada kaki

Kolaborasi

Berikan tekanan alternatif/kasur, perlindungan siku/tumit

Menurunkan tekanan pada kulit dan dapat memperbaiki sirkulasi

7 Kurangnya pengetahuan mengenai kondisi, program pengobatan b.d Kurang pemahaman /kesalahan persepsi tentang hubungan fungsi jantung/penyakitDS:

Tujuan:Setelah dilakukan perawatan selama 2 hari pengetahuan klien bertambah mengenai pengobatan dan perawatan

1. Jelaskan secara umum tentang penyakit klien dan dampaknya terhadap keadaan klien

2. Jelaskan pada klien tentang pentingnya minum obat secara teratur sesuai program

1. Pengetahuan proses penyakit dan dampaknya diharapkan akan memudahkan ketaatan klien terhadap program pengobatan dan perawatan.

2. Dapat meningkatkan kerja sama dengan terapi obat dan mencegah penghentian sendiri pada obat

Page 6: intervensi

- Klien mengatakan takut dan cemas penyakitnya tak dapat disembuhkan

- Klien selalu bertanya tentang kondisi penyakitnya

DO:- Klien tampak gelisah- Klien tampak cemas saat

menanyakan penyakitnya- Klien sudah 2 X akibat

komplikasi hipertensinya

KH:- Klien mengetahui

proses penyakitnya secara umum

- Klien mengetahui tentang pentingnya pengobatan : obat dan pemeriksaan laboratorium

- Klien dapat bekerja sama selama perawatan

3. Jelaskan pada klien proses perawatan yang akan dijalani klien

4. Motivasi klien untuk patuh terhadap program pengobatan dan perawatan

3. Memudahkan intervensi yang akan diberikan

4. Mengurangi kecemasan klien karena program pengobatan dan perawatan klien yang lama.