Intervensi dalam PO

download Intervensi dalam PO

of 26

Transcript of Intervensi dalam PO

Pertemuan ke 4

Pengertian IntervensiBeberapa pengertian intervensi (dalam Istianda, et.al., 2007) 1. Moekijat Istilah intervensi menunjukkan serangkaian kegiatan programmatic terencana yang didalamnya klien dan konsultan mengambil bagian selama berjalannya program pengembangan organisasi. Kegiatan-kegiatan tersebut dimaksudkan dalam rangka menata dan memperbaiki kembali fungsi organisasi dengan memberikan kesempatan kepada anggota organisasi untuk bekerja dalam tim ataupun mereka mengelola suatu tim serta memelihara (sustainable) organisasi agar tetap dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan organisasi.

lanjutan2. Miftah Thoha

Intervensi dimaksudkan untuk menetapkan caracara apakah yang patut digunakan untuk merencanakan perbaikan berdasarkan masalah yang ditemukan dalam proses diagnosis dan pemberian umpan balik. Intervensi berarti keikutsertaan klien dan konsultan bersama-sama merencanakan proses perbaikan berdasarkan atas masalah yang dijumpai dalam proses diagnosis.

lanjutanWarner W. Burke Intervensi sebagai suatu kegiatan perbaikan yang terencana dalam proses Pengembangan Organisasi. 4. C. Argyris Intervensi adalah merupakan kegiatan yang mencoba masuk ke dalam suatu sistem tata hubungan yang sedang berjalan, hadir berada di antara ornag-orang, kelompok ataupun objek dengan tujuan untuk membantu mereka. Suatu intervensi dapat dikatakan efektif apabila terdapat informasi yang benar dan bermanfaat, kebebasan memilih, dan keterikatan di dalam.3.

lanjutanInformasi yang benar adalah bukan karangan klien atau konsultan, tetapi benar terjadi dan berlaku secara nyata dalam organisasi. Kebebasan memilih berarti yang mempunyai kewenangan pembuatan keputusan adalah terletak pada posisi klien. Sedangkan yang dimaksud dengan keterikatan di dalam adalah klien mempunyai tanggung jawab untuk tetap terikat pada pelaksanaan dari rencana atau keputusan yang telah dibuat.

lanjutanBeberapa faktor fungsional yang harus dipertimbangkan dalam mendisain intervensi: 1. Readiness for Change 2. Capability to Change 3. Cultural Context 4. Capabilities of the Change Agent

Metode IntervensiMetode perubahan organisasi yang digunakan OD: 1. Human Process Interventions 2. Human Resources Management Interventions 3. Technostructural Interventions 4. Strategic Interventions

1. Human Process InterventionsHuman Process Interventions (Intervensi Proses Manusia) intervensi yang berfokus pd orang dlm organisasi dan proses melalui mana anggota organisasi mencapai tujuan organisasi. Proses ini meliputi: komunikasi, pemecahan masalah, pengambilan keputusan kelompok, dan kepemimpinan. Intervensi proses manusia menggunakan dua pendekatan: - Interpersonal and Group Process Approach; - Organization Process Approach

lanjutanDengan demikan, intervensi proses manusia berkaitan dgn hubungan interpersonal dan dinamika kelompok. Jenis-jenis intervensi dalam hal ini, yaitu: a. Process Consultation (Konsultasi Proses) Intervensi ini berfokus pd hubungan interpersonal dan dinamika sosial yang terjadi dlm kelompok kerja. Konsultasi proses membantu anggota kelompok mendiagnosis berfungsinya kelompok dan solusi yang tepat terhadap masalah-masalah seperti dysfunctional conflict, poor communication, dan ineffective norms.

lanjutanKonsultasi Proses merupakan suatu filosofi sebagai sekumpulan teknik bertujuan untuk membantu memecahkan masalah hubungan dalam kelompok. Dalam kaitan ini, Schein mengemukakan sepuluh prinsip yang menjadi pedoman bagi konsultan proses: 1. Always try to be helpful 2. Always stay in touch with the current reality 3. Access your ignorance 4. Everything you do is an intervention. 5. The client owns the problem and the solution

lanjutan6. Go with the flow 7. Timing is crucial 8. Be constructively opportunistic with confrontive interventions 9. Everything is information; errors will always occur and are the prime source for learning 10. When in doubt, share the problem

lanjutanb. Third-Party Intervention Metode perubahan ini merupakan suatu bentuk konsultasi proses berfokus pada hubungan interpersonal yang tidak berfungsi dalam organisasi. Konflik antar pribadi berasal dari isu-isu seperti metode kerja, komunikasi. Intervensi third-party digunakan untuk membantu anggota organisasi memecahkan konflik dengan metode seperti pemecahan masalah, tawar menawar, dan konsiliasi.

lanjutanc. Team Building Intervensi ini membantu kelompok kerja menjadi lebih efektif dalam melaksanakan tugas. Sebagaimana konsultasi proses, pengembangan tim membantu anggota kelompok mendiagnosis proses kelompok dan pemecahan masalah.

lanjutand. Organization Confrontation Meeting Metode perubahan ini memobilisasi anggotaanggota organisasi untuk mengidentifikasi masalah, menetapkan target-target tindakan. Intervensi ini biasanya diterapkan ketika organisasi mengalami stres dan ketika manajemen membutuhkan untuk mengatur resources dalam rangka pemecahan masalah. Intervensi ini melibatkan berbagai pengelompokan anggota-anggota organisasi dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah.

lanjutane. Intergroup Relations Intervensi ini dirancang untuk meningkatkan interaksi di antara kelompok atau departemen dalam organisasi. Bentuk intervensi ini antara lain microcosm group intervention, yaitu suatu kelompok kecil terdiri dari orang-orang yang berhubungan dengan masalahmasalah yang akan dipecahkan. Selain itu, model intergroup conflict yang melibatkan seorang konsultan yang membantu dua kelompok memahami sebab-sebab konflik dan memilih solusi yang tepat.

lanjutanf. Large Group Interventions Intervensi ini melibatkan berbagai stakeholder dalam pertemuan yang besar untuk memperjelas nilai-nilai yang dianggap penting, mengembangkan cara kerja baru, menyampaikan visi baru organisasi, atau untuk memecahkan masalahmasalah organisasi.

Human Resources Management InterventionsHuman Resources Management Interventions (Intervensi Manajemen Sumber Daya Manusia) berfokus pada intervensi yang digunakan untuk mengembangkan, mengintegrasikan, dan mendukung manusia/orang dalam organisasi.

lanjutanJenis-jenis intervensi dalam kaitan ini antara lain: 1. Goal setting Program perubahan ini berkenaan dgn penetapan tujuan secara jelas dan usaha pencapaiannya. Intervensi ini berusaha utk meningkatkan efektifitas organisasi dengan me-nentukan kesesuaian antara personal/karyawan dengan tujuan organisasi. Manager dan bawahan secara periodik bertemu utk merencanakan kerja, mereview pencapaian kerja, dan memecahkan masalah yang dihadapi dalam pencapaian tujuan.

lanjutan2. Performance appraisal

Intervensi ini merupakan suatu proses sistematis dalam menilai prestasi kerja secara bersama, kekuatan-kekuatan, dan kelemahan-kelemahan. Intervensi ini merupakan intervensi managemen sdm yang utama karena memberikan umpan balik kinerja kepada individu dan kelompok kerja. Penilaian kinerja menunjukkan hubungan penting antara goal setting dengan reward systems.

lanjutan3. Reward systems (Sistem imbalan)

Intervensi ini berkaitan dg disain imbalan organisasi untuk meningkatkan tingkat kepuasan dan kinerja pegawai. Intervensi ini menggunakan pendekatan seperti gaji, promosi, dan fringe benefits/tunjangan tambahan.

lanjutan. Coaching and mentoring

Intervensi ini membantu manajer dan eksekutif untuk memperjelas tujuan mereka, menghadapi hambatan yg merintangi mereka, dan meningkatkan kinerja. Intervensi seringkali melibatkan hubungan one-on-one antara praktisi OD dengan klien, berfokus pada pembelajaran individu dan keterampilan kepemimpinan yang lebih efektid. Career planning and development

lanjutan.

5.

Career planning and development Intervensi ini membantu pegawai memilih jalur karir dan meraih tujuan-tujuan karir. Intervensi ini umumnya berfokus pada manager dan staf profesional dan dipandang sbg cara mengembangkan kualitas kehidupan kerja mereka. Management and leadership Di antara strategi bagi perubahan organisasi, intervensi pelatihan dan pengembangan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan anggota organisasi. Fokus intervensi ini adalah pada pengembangan kompetensi yang dibutuhkan untuk memimpin organisasi di masa datang. Pelatihan dan pengembangan menyangkut metode tradisional yaitu metode kelas, simulasi, action learning, dan studi kasus.

lanjutan6. Managing workforce diversity

Program perubahan ini menjadikan praktek-praktek sdm lebih responsif terhadap berbagai kebutuhan individu. Kecenderungan-kecenderungan seperti meningkatnya jumlah tenaga kerja wanita, isu etnis minoritas, keterbatasan fisik dan mental merupakan tantangan dalam masalah angkatan kerja, sehingga dibutuhkan seperangkat kebijakan dan praktekpraktek sdm yang lebih fleksibel.

lanjutan7. Employee stress and wellness

Intervensi ini melibatkan program bantuan karyawan (employee assistance program/EAPs) dan manajemen stress. EAPs merupakan program konseling yang membantu karyawan menghadapi masalah kesehatan mental, perkawinan, dan keuangan yang sering berkaitan/berpengaruh pada prestasi kerja yang buruk/rendah.

lanjutanProgram manajemen stress membantu para pekerja menghadapi konsekuensi-konsekuensi negatif dari ketegangan kerja (stress of work). Program manajemen stress membantu manager mengurangi sumber-sumber utama stress, seperti konflik dan ambiguitas, dan memberikan metode untuk mengurangi gejala stress seperti hipertensi dan kecemasan.

Terima Kasih