intervensi 1bfbkbknbngkjnbkdfmbkjnbjkbb

9
No Diagnosa Keperawatan Tujuan ( Hasil yang diharapkan dan kriteria evaluasi) Intervensi Tindakan Keperawatan Rasional 1 Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan perdarahan Setelah melakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam masalah perfusi jaringan menjadi adekuat. KH : a. TTV dalam rentang normal : TD : 120/80 mmHg N : 60-100 x/menit RR :16-24 x/menit S : 36,5-37,5 0C b. Membrane mukosa berwarna merah muda c. Pengisian kapiler Tindakan Observasi a. Kaji penyebab terjadinya perdarahan b. Pantau TTV c. Kaji tingkat perdarahan setiap 15 – 30 menit a. Untuk mengetahui penyebab terjadinya perdarahan(abra si plasenta, plasenta previa, merokok, penggunaan kokain, PIH (pregnance induced hiertention). 20

description

fknknkfnknfjnjgklanfkgnalfkngnfnkfdlmvkldmklndvbknvkdmvfvfvnkfdnvkdfnjvnfjdnv

Transcript of intervensi 1bfbkbknbngkjnbkdfmbkjnbjkbb

NoDiagnosa KeperawatanTujuan ( Hasil yang diharapkan dan kriteria evaluasi)Intervensi Tindakan KeperawatanRasional

1

2. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan perdarahan

Kurangnya volume cairan berhubungan dengan hilangnya cairan (perdarahan) yang berlebihanSetelah melakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam masalah perfusi jaringan menjadi adekuat.KH :a. TTV dalam rentang normal:TD : 120/80 mmHgN : 60-100 x/menitRR :16-24 x/menitS : 36,5-37,5 0Cb. Membrane mukosa berwarna merah mudac. Pengisian kapiler normal (< 2 dtk).d. Pernapasan adekuate. Kesadaran kompos mentisf. Conjunctiva tidak anemisg. Aerola hangath. Hb normal i. Muka tidak pucatj. Tidak lemas.

Setelah melakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam masalah volume cairan stabil kembali.KH :a. TTV dalam keadaan normalb. Perdarahan berkurang sampai dengan berhentic. Kulit tidak pucat

Tindakan Observasia. Kaji penyebab terjadinya perdarahan

b. Pantau TTV

c. Kaji tingkat perdarahan setiap 15 30 menit

Tindakan Mandiria. Anjurkan klien beddres total/ tidak beraktivitas

b. Bina hubungan saling percaya dengan pasien

c. Jelaskan penyebab terjadi perdarahan

d. Anjurkan klien untuk membatasi pergerakkan.

e. Anjurkan klien untuk melaporkan segera bila ada tanda-tanda perdarahan lebih banyak.

Tindakan Kolaborasi a. Pemberian cairan infus isotonic

b. Pemberian transfusi darah

Tindakan Observasi

a. Catat tanda tanda vital Penisian kapiler pada dasar kuku, warna membran mukosa/ kulit dan suhu.

b. Evaluasi, laporkan, dan catat jumlah serta jumlah kehilangan darah.Lakukan perhitungan pembalut Timbang pembalut pengalas.

Tindakan Mandiria. Instruksikan kepada klien untuk melakukan tirah baring

b. Posisikan klien dengan tepat, telentang dengan panggul ditinggikan atau posisi semi fowler.

c. Hindari pemeriksaan rectal atau vagina.

a. Untuk mengetahui penyebab terjadinya perdarahan(abrasi plasenta, plasenta previa, merokok, penggunaan kokain, PIH (pregnance induced hiertention).

b. Untuk mengetahui tingkat kesadaranc. Mengantisipasi terjadinya syok

a. Untuk mencegah terjadinya kontraksi dan pendarahan yang lebih banyakb. klien percaya tindakan yang dilakukan

c. klien paham tentang kondisi yang dialami

d. pergerakkan yang banyak dapat mempermudah pelepasan plasenta sehingga dapat terjadi perdarahan

e. pelaporan tanda perdarahan dengan cepat dapat membantu dalam melakukan tindakan segera dalam mengatasi keadaan klien.

a. cairan infus isotonik dapat mengganti volume darah yang hilang akibat perdarahan.

b. Tranfusi darah mengganti komponen darah yang hilang akibat perdarahan.

a. Membantu menentukan beratnya kehilangan darah, meskipun sianosis dan perubahan pada tekanan darah, nadi adalah tanda-tanda lanjut dari kehilangan sirkulasi atau terjadinya syok hipovolemik.

b. Perkiraan kehilangan darah membantu membedakan diagnosa, Setiap gram peningkatan berat pembalut sama dengan kehilangan kira-kira 1 ml darah.

a. Perdarahan dapat berhenti dengan reduksi aktivitas. Peningkatan tekanan abdomen atau orgasme ( yang meningkatkan aktivitas uterus) dapat meransang perdarahan

b. Menjamin keadekuatan darah yang tersedia untuk otak; peninggian panggul menghindari kompresi vena kava. Posisi semi- fowler memungkinkan janin bertindak sebagai tanpon

c. Dapat meningkatkan hemoragi, khususnya bila plasenta previa marginal atau total terjadi.

3.

Ansietas b/d ancaman kematian (dirasakan atau actual ) pada diri sendiri, janin.

Setelah melakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam masalah kecemasan klien berkurang.KH :a. Klien tenangb. Klien rilexc. Klien tidak gelisahd. TTV dalam batas normal

Tindakan Kolaborasia. Berikan larutan intravena, ekspander plasma, darah lengkap, atau sel-sel kemasan, sesuai indikasi

Tindakan Observasia. Diskusikan situasi dan pemahaman tentang situasi dengan klien dan pasangan.

b. Pantau respon verbal dan nonverbal klien/pasangan.

c. Dengarkan masalah klien dan dengarkan secara aktif.

a. Meningkatkan volume darah sirkulasi dan mengatasi gejala-gejala syok hipovolemik.

a. Memberikan informasi tentang reaksi individu terhadap apa yang terjadi.b. Menandakan tingkat rasa takut yang sedang dialami klien/pasangan.

c. Meningkatkan rasa kontrol terhadap situasi dan memberikan kesempatan pada klien untuk mengembangkan solusi sendiri.

Tindakan Mandiria. Berikan informasi dalam bentuk verbal dan tertulis dan beri kesempatan klien untuk mengajukan pertanyaan.Jawab pertanyaan dengan jujur.

b. Jelaskan prosedur dan arti gejala-gejala.

c. Anjurkan untuk menghadirkan orang-orang terdekatd. Beri penjelasan tentang kondisi janin

a. Pengetahuan akan membantu klien mengatasi apa yang sedang terjadi dengan lebih efektif.

b. Pengetahuan dapat membantu menurunkan rasa takut dan meningkatkan rasa control terhadap situasi.

c. Dapat memberi rasa aman dan nyaman bagi kliend. mengurangi kecemasan tentang kondisi / keadaan janin.

27