Interupsi Berarti Pemerintah sudah Tahu · lah wilayah transmigrasi sesuai surat keputus-an...
Transcript of Interupsi Berarti Pemerintah sudah Tahu · lah wilayah transmigrasi sesuai surat keputus-an...
Sudah TahuKALAU benar mantan Bupati Bengkalis, Riau, mengucurkan Rp6 miliar atas beban APBD, berarti pemerintah sudah lama mengetahui penyimpangan pemakaian APBD. Mengherankan kenapa pemerin-tah membiarkan kejadian itu dan tidak berbuat un-tuk menjelaskan masalahnya. Atau jangan-jangan, memang pemerintah telah mengetahui?
Kahar Zakir
Asas PradugaJunjung tinggi asas praduga tidak bersalah.
Cv Heady Karya
Niat AwalLIHAT niat awalnya dulu. Memberi bantuan kepada itu ponpes sebagai pondok pesantren atau sebagai sebuah tempat pembibitan aliran radikal? Karena setiap bantuan itu tentu harus dimaknai positif lebih dahulu.
Bang Spi
Proses HukumKALAU memakai dana pribadi, enggak jadi masalah. Tapi kalau menyalahgunakan anggaran, ya bupatinya yang wajib disikat. Pesantren dapat bantuan itu wajar, jangan dikaitkan dengan NII yang enggak jelas wu-judnya. Tapi, kalau itu anggaran tidak sah alias korupsi, proses bupati sesuai hukum. Jangan hanya melemparkan polemik yang bikin tambah ruwet.
Gamawan Sinawatra
Bagi TemanITULAH yang dinamakan dengan penguasa yang berpegang teguh pada ‘komitmen’ atau ‘dapet komisi, bagi-bagi sama temen’. Jadi, kalau masuk bui, juga harus ada temannya.
Darussalam Natanegara
4 RABU, 11 MEI 2011POLKAM
MAHKAMAH Konstitusi (MK), kemarin, me-nyidangkan sengketa kewenangan lembaga negara (SKLN) antara Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kal-tim), dengan Kementerian Kehutanan.
Sengketa ini memperebutkan kewenangan atas wilayah yang sebelumnya lahan transmi-grasi diubah jadi Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Suharto, di Kabupaten Penajam Paser Utara. Pemohon, Bupati dan Dewan Perwa-kilan Rakyat daerah (DPRD) Penajam Paser Utara menyatakan Tahura Bukit Suharto ada-lah wilayah transmigrasi sesuai surat keputus-an Gubernur Kaltim pada 1968.
Menteri Kehutanan, yang jadi pihak termo-hon, mementahkan dalil-dalil yang diajukan pemohon. Termohon menyatakan pendapat kedua pemohon bahwa hilangnya fungsi hutan suatu wilayah berimbas pada hilang-nya kewenangan Kementerian Kehutanan itu tidak benar.
“Dan sangat disayangkan karena pemo-hon tidak memahami UU 41/2009 (tentang Kehutanan) dan tidak mampu membedakan kawasan hutan dan bukan hutan. Sehingga memandang hilangnya fungsi hutan, hilang
pula kewenangan menteri kehutanan,” ujar staf ahli Menhut, Budi Rianto, yang mewakili Menhut Zulkifl i Hasan, dalam sidang pleno SKLN di MK.
Termohon sendiri, lanjutnya, menganggap pengajuan permohonan tersebut tidak layak diujikan dalam sengketa lembaga negara, karena pemohon mengatasnamakan sebagai bupati dan Ketua DPRD, bukan lembaga ne-gara. Lalu yang dijadikan termohon adalah menteri kehutanan.
“Menteri adalah bagian dari Presiden (lem-baga negara). (Menteri) selaku pembantu pre-siden, sehingga permohonan salah alamat,” jelas Budi kepada tujuh hakim konstitusi dalam sidang pleno yang dipimpin Hakim Konstitusi Mahfud MD.
Namun, mantan hakim konstitusi Maruarar Siahaan yang jadi saksi ahli dari pemohon me-negaskan, perkara yang diajukan pemohon ini layak dibawa ke MK.
Jikalau kawasan hutan sudah jadi ka-wasan permukiman, kata Maruarar, sudah jadi wilayah daerah otonom tertentu, secara rasional jadi urusan pemda bersangkutan. (*/P-5)
NURULIA JUWITA SARI
BADAN Legislasi (Baleg) DPR hendak mengubah sejumlah persyaratan dalam pemilihan jaksa
agung dan kewenangan Komi-si Yudisial. Namun, perubahan itu hanya akan memperlemah posisi lembaga hukum.
“Ini cukup akrobatik, ekstrem. Di mana-mana jaksa agung itu mewakili negara dan dijalankan eksekutif. Kalau terjadi begitu, harus dibongkar sistemnya. Per-ubahan yang diciptakan Baleg DPR hanya akan melemahkan lembaga hukum,” ujar Direk-tur Monitoring, Advokasi, dan Jaringan Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK) Ronald Rofi andri di Jakarta, kemarin.
Wakil Ketua Baleg DPR Ach-mad Dimyati Natakusumah mengakui dewan akan mewa-jibkan proses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) bagi calon jaksa agung. Dengan demikian, seleksi jaksa agung bukan menjadi hak prerogatif presiden.
“Jaksa agung nantinya harus mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di legislatif. Jadi, diharapkan lebih independen dan tidak terlalu dipengaruhi
pemerintah,” ujarnya seusai rapat Baleg DPR, kemarin.
Ketentuan itu, menurut dia, akan dimasukkan ke revisi Undang-Undang Nomor 16 Ta-hun 2004 tentang Kejaksaan Agung. Berdasarkan UU itu, jaksa agung adalah pejabat negara yang diangkat dan diberhentikan presiden.
Dimyati yang juga menjadi Ketua Panitia Kerja (Panja) DPR untuk Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Ke-jaksaan itu menekankan jaksa agung nantinya harus dijabat orang yang memiliki cukup pengalaman.
“Nanti akan ada tim seleksi yang dibentuk presiden, di-usulkan minimal tiga orang ke DPR untuk menjalani fit and proper test,” paparnya.
Dimyati menambahkan, Ba-leg DPR juga membahas revisi UU Nomor 14 Tahun 1985 ten-tang Mahkamah Agung (MA). Baleg akan menghapus salah satu poin krusial mengenai pengawasan oleh Komisi Yudi-sial (KY) dalam RUU itu.
Dimyati yang juga men-jabat Ketua Panja RUU MK menjelaskan Baleg DPR akan menghapus kewenangan MK dalam menangani sengketa pemilihan umum kepala dae-rah (pemilu kada).
Aturan itu, lanjut dia, ada-lah hasil studi banding Panja RUU MK selama masa reses ke Jerman. “Nanti dikembalikan ke pengadilan khusus pemilu kada di MA,” imbuhnya.
Selain itu, tambah Dimyati, MK akan diawasi lima anggota majelis kehormatan hakim yang dibentuk permanen. Kelima orang itu merupakan gabung-an dari unsur MK, KY, MA, pemerintah, dan DPR. “Terlalu banyak informasi minor terha-dap kinerja MK sehingga perlu majelis kehormatan,” kata dia.
Sementara itu, hakim konsti-tusi Hamdan Zoelva menilai KY tidak tepat untuk mendapat ke-wenangan penyadapan. “Tidak perlu wewenang penyadapan
itu. Makin banyak wewenang penyadapan untuk lembaga negara, bukan tidak mungkin akan terjadi penyalahgunaan wewenang,” ujarnya.
Menurutnya, kalau ingin me-ningkatkan kinerja dalam me-monitor perilaku hakim, KY bisa bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Mantan terdakwaWakil Koordinator Indonesia
Corruption Watch (ICW) Emer-son Yuntho menilai telah ter-jadi konfl ik kepentingan dalam pembahasan di Baleg DPR.
Pasalnya, Dimyati pernah menjadi terdakwa dan dita-han Kejaksaan Tinggi Banten. Dimyati merupakan tersangka kasus dugaan suap Rp1,5 mi-liar terhadap anggota DPRD Pandeglang periode 2004-2009, terkait dengan proses pinjam-an Pemerintah Kabupaten Pandeglang dari Bank Jabar cabang Banten senilai Rp200 miliar.
Dimyati yang mantan Bupati Pandeglang mendapat vonis bebas dari Pengadilan Negeri Pandeglang pada 3 Juni 2010.(*/P-1)
Bupati Lawan Menhut di MK
Revisi UU Kejaksaan sarat konflik kepentingan. Apalagi, Panja DPR dipimpin anggota dewan yang pernah ditahan kejaksaan.
DPR Hendak Perlemah Lembaga Hukum
MANTAN Bupati Bengkalis, Riau, Syamsurizal, mengaku mengucurkan bantuan Rp6 mi-liar dari APBD Bengkalis untuk pembangunan pusat pendidik-an Islam/Ponpes Al-Zaytun di Pulau Rupat.
Wakil Ketua Ombudsman RI Azlaini Agus mengungkapkan tiga penyimpangan. Pertama, pengalokasian dana APBD Bengkalis kepada badan hu-kum yang tidak berdomisili hukum di Bengkalis.
Kedua, seharusnya rencana pembangunan Pesantren Al-Zaytun sebesar Rp156 miliar cukup dibagi ke 13 kecamatan. Ketiga, proyek dikerjakan per-usahaan milik pemimpin Pesan-tren Al-Zaytun tanpa tender.
Berikut tanggapan yang di-sampaikan melalui Mediaindo-nesia.com, Facebook Harian Umum Media Indonesia, dan [email protected].
PENGANTAR
Interupsi Selengkapnya di mediaindonesia.com
Berarti Pemerintah sudah Tahu
BACAKAN PUTUSAN: Hakim Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD (tengah) didampingi hakim-hakim konstitusi membacakan putusan perselisihan hasil pemilu kada Kabupaten Nias dan Siak di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, kemarin. MK menolak permohonan pemohon dari dua kabupaten itu.
MI/USMAN ISKANDAR
UU Perkebunan Abaikan Pasal 33 UUD 1945
ANTARA
MI/SUSANTO
Ronald RofiandriDirektur Monitoring PSHK
*Kunjungi Website kami di WWW.C3CUBE-C.COMService Centre Ada Di 13 Kota besar Indonesia JAKARTA, BANDUNG, SEMARANG, SURABAYA, LAMPUNG, MEDAN, BALI, MANADO, PEKAN BARU, MAKASSAR, JOGJA, MALANG,SOLO
Windows®. Life without Walls .TM
C3CUBE recommends Windows 7.
DAPATKAN LAPTOP DENGAN FITUR -FITUR YANG MENARIK & BERGARANSI 5 TAHUN *
HANYA 200 RIBUAN
SSeerrvviiccee CCCeennttrree AAAdddaa DDDiii 111333 KKKoottaa bbbeesar In
OUTLET JAKARTA (021)Briliant Inova on 5762406 (Fax) 5762407 (Mall Ambasador Lt.2 No. 56-57)Briliant Technology 612 7966 (Mangga 2 Mall Lt. Dasar No.4B)Cyber Center 6127987 (Mangga 2 Mall Lt.2 No.4B)Cyber Gateway 6008836 (Mangga 2 Mall Lt.2 No.38B)Portable Center 6017345 (Fax) 62303879 (Mangga 2 Mall Lt.3 No.36)House Of Pavilion 6128879 (Fax) 6128726 (Mangga 2 Mall Lt.3 No.45) Welcome Dealer Please Call Upi 0816 46968675, Ari 081806709084, Andi 081310590805
PEQUENO P10-2
*Kunjungi Web
PEQUENO P10 2- Genuine Windows 7 Starter- Intel Atom N550 (1.50GHz, Cache 3MB)- Intel Chipset NM10- 2GB DDR3 RAM- 320GB SATA HDD- 10,1” Wide LED Backlight Disaplay- Wireless Lan 802.11 b/g/n- Chocolate Keyboard- 1.3MP Webcam, Bluetooth- 4 in 1 Card Reader.
WW C3CUBE-C COM
- Intel Core i3-350M (2,26GHz, Cache 3MB)- Intel HM55 Express Chipset- 2GB DDR3 RAM- 320GB SATA HDD- DVD-RW Supermul- 14.0” HD LED Backlight Display- Intel Graphics Media Accelerator HD - Wireless LAN 802.11b/g/n-10/100Mbps Ethernet, 3x USB port- HDMI port, 3-in-1 Card Reader Slot- 1.3MP Webcam
CHOCOLATEKEYBOARD
LCD Panel3.6 mm
320GB
*5 Years Limited Warranty (sesuai kondisi) *Type, Stock&Syarat yang Berlaku*Harga FOB Jakarta & Belum Termasuk Ongkos Kirim*Warna Sesuai Dengan Stock
*Harga & Promo Bisa Berubah Sewaktu-waktu Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu
OPENING STORE DI DEPOK TOWN SQUARE
Lt.2 Blok SS8 No. 2 & 8 12 Mei 2011
PRIMERO P14HR-1- Genuine Windows 7 Home Premium
- intel core i3-2310 (2.1GHz, Cache 3MB)
- 4GB DDR3RAM- 320GB SATA HDD
- 14,0” HD Glare- DVD RW Super Mul
- 3 in 1 Card Reader- 1.3MP Webcam
- HDMI port- Bluetooth Atheros AR5B195
- Wireless Atheros AR5B195- Biru, Hijau, Hitam, Merah
NOTEBOOK PERTAMABERGARANSIBERGARANSI
TAHUN*
CHOCOLATEKEYBOARD
Port
Port
4GBDDR3
2GBDDR3
KUNJUNGI PAMERAN KAMI DI MALANGMALANG TOWN SQUARE
05 s/d 11 Mei 2011MONO E 4125
CASINGANTI
GORES
PASAL 21 dan 47 Undang-Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan dianggap telah mengabaikan UUD 1945. UU Perkebunan secara substansi dan normatif telah tidak berkesesuaian dengan cita-cita negara hukum Indonesia untuk menyejahte-rakan rakyatnya.
Konfl ik pertanahan yang sering terjadi anta-ra pemerintah maupun badan hukum swasta dan petani di sekitar perkebunan sering kali tidak berpihak pada rakyat kecil. Negara tidak boleh mengorbankan rakyatnya demi kepen-tingan pihak investor.
Demikian diungkapkan ahli hukum agraria Universitas Brawijaya (Unibraw) Suharining-sih dalam sidang pleno pengujian undang-undang (PUU) yang dipimpin Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Achmad Sodiki, di Gedung MK Jakarta, kemarin.
Permohonan pengujian undang-undang ini diajukan empat petani dari tiga daerah. Mere-ka adalah Sakri dari Blitar, Jawa Timur, Nga-timin alias Keling (Medan/Sumatra Utara),
serta Vitalis Andi dan Japin (Ketapang/Kalimantan Barat). Bersama kuasa hukum Wahyu Wagiman dan Andi Muttaqien, mere-ka meminta MK agar membatalkan Pasal 21 jo Pasal 47 ayat 1 dan 2 UU 18/2004.
Pasal 21 UU tersebut mengatur larangan menggunakan tanah perkebunan tanpa izin karena tindakan itu melanggar hak atas tanah orang lain. Sementara itu, Pasal 47 memuat sank-si yang tidak bisa dilepaskan dari Pasal 21.
Menurut Suhariningsih, dua pasal yang di-ajukan ke MK secara ideologis fi lsafati sama-sama mengacu pada Pasal 33 ayat 3 UUD 1945, tetapi secara yuridis telah terjadi peng-hapusan keterkaitan norma. Dia menjelaskan, penghapusan norma itu tidak secara langsung melanggar Pasal 33 UUD 1945, tapi berpotensi menghilangkan hak-hak warga negara.
Pakar Antropologi Universitas Brawijaya Prof I Nyoman Nurjaya menyatakan Pasal 21 UU 18/2004 itu sebagai pasal mengada-ada, karena KUHAP juga telah mengatur soal pidana. (*/P-5)