Interpretasi Peta Topo

download Interpretasi Peta Topo

of 10

Transcript of Interpretasi Peta Topo

  • 7/23/2019 Interpretasi Peta Topo

    1/10

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Maksud Mengenali dan menginterpretasikan peta topografi secara umum. Membedakan antara soft rock dan hard rock. Menginterpretasi kelurusan dan menggambarkan pola dominasi

    pelurusannya.

    Menginterpretasi pola pengaliran dari peta topografi secara langsung.

    1.2Tujuan Mampu mengenali dan menginterpretasikan peta topografi secara umum. Dapat membedakan antara soft rock dan hard rock. Mampu menginterpretasi kelurusan dan menggambarkan pola dominasi

    pelurusannya.

    Dapat menginterpretasi pola pengaliran dari peta topografi secaralangsung.

    1.3Waktu Dan PelaksanaanPraktikum Metode Geologi Lapangan Acara Interpretasi Peta Geologi ini

    Dilaksanakan pada:

    Hari : Jumat

    Tanggal : 4 Mei 2013

    Pukul : 16.00-17.00 WIB

    Tempat : Gedung Pertamina Sukowati, Ruang 201, Universitas Diponegoro

  • 7/23/2019 Interpretasi Peta Topo

    2/10

    BAB II

    DASAR TEORI

    2.1 Gambaran dan Unsur Pada Peta Topografi

    Peta topografi adalah suatu representasi di atas bidang datar tentang

    seluruh atau sebagian permukaan bumi yang bersifat natural dan buatan yang

    terlihat dari atas dan diperkecil dengan perbandingan ukuran tertentu. Peta

    topografi menggambarkan secara proyeksi dari sebagian fisik bumi, sehingga

    dengan peta ini bisa diperkirakan bentuk permukaan bumi. Bentuk relief bumi

    pada peta topografi digambarkan dalam bentuk garis-garis kontur. Dalam

    menggunakan peta topografi harus diperhatikan kelengkapan petanya yang

    juga merupakan unsur yang terdapat dalam peta yaitu:

    Judul Peta adalah identitas yang tergambar pada peta, ditulis nama daerahatau identitas lain yang menonjol

    Keterangan Pembuatan Peta merupakan informasi mengenai pembuatan daninstansi pembuat. Dicantumkan di bagian kiri bawah dari peta

    Nomor Peta (Indeks Peta) adalah angka yang menunjukan nomor peta.Dicantumkan di bagian kanan atas.

    Pembagian Lembar Peta adalah penjelasan nomor-nomor peta lain yangtergambar di sekitar peta yang digunakan, bertujuan untuk memudahkan

    penggolangan peta bila memerlukan interpretasi suatu daerah yang lebih

    luas.

    Sistem Koordinat adalah perpotongan antara dua garis sumbu koordinat.Skala Peta adalah perbandingan jarak di peta dengan jarak horisontal

    sebenarnya di medan atau lapangan. Rumus jarak datar dipeta dapat

    dituliskan.

    Orientasi Arah Utara pada peta topografi terdapat tiga arah utara yang harusdiperhatikan sebelum menggunakan peta dan kompas, karena tiga arah

    tersebut tidak berada pada satu garis.

  • 7/23/2019 Interpretasi Peta Topo

    3/10

    Orientasi Peta orientasi peta adalah menyamakan kedudukan peta denganmedann yang sebenarnya. Sebelum anda mulai orientasi peta, usahakan

    untuk mengenal dulu tanda-tanda medan sekitar yang menyolok dan

    posisinya di peta

    Garis Kontur Atau Garis Ketinggian garis kontur adalah gambaran bentukpermukaan bumi pada peta topografi. Sifat-sifat garis kontur,

    Titik Triangulasi selain dari garis-garis kontur dapat pula diketahui tinggisuatu tempat dengan pertolongan titik ketinggian, yang dinamakan titik

    triangulasi, titik ini adalah suatu titik atau benda yang meruakan pilar atau

    tonggak yang menyatakan tinggi mutlak suatu tempat dari permungkaan

    laut.

    Legenda Peta adalah informasi tambahan untuk memudahkan interprestasipeta, berupa unsur yang dibuat oleh manusia maupun oleh alam.

    1.2 Interpretasi Pada Peta Topografi

    Dalam interpretasi batuan dari peta topografi, hal terpenting yang perlu

    diamati adalah pola kontur dan aliran sungai.

    1. Pola kontur rapat menunjukan batuan keras, dan pola kontur jarang

    menunjukan batuan lunak atau lepas.

    2. Pola kontur yang menutup (melingkar) diantara pola kontur lainnya,

    menunjukan lebih keras dari batuan sekitarnya.

    3. Aliran sungai yang membelok tiba-tiba dapat diakibatkan oleh adanya

    batuan keras atau zona patahan.

    4. Kerapatan sungai yang besar, menunjukan bahwa sungai-sungai itu berada

    pada batuan yang lebih mudah tererosi (lunak). (kerapatan sungai adalah

    perbandingan antara total panjang sungai-sungai yang berada pada

    cekungan pengaliran terhadap luas cekungan pengaliran sungai-sungai itu

    sendiri), sedangkan kerapatan sungai yang kecil menunjukan batuan yang

    resisten terhadap erosi.

    Dalam interpretasi struktur geologi dari peta topografi, hal terpenting

    adalah pengamatan terhadap pola kontur yang menunjukkan adanya

  • 7/23/2019 Interpretasi Peta Topo

    4/10

    kelurusan atau pembelokan secara tiba-tiba, baik pada pola bukit maupun

    arah aliran sungai, bentuk-bentuk topografi yang khas, serta pola aliran

    sungai. Berikut ini adalah penafsiran struktur perlapisan, struktur lipatan dan

    struktur sesar berdasarkan pola kontur, pola aliran sungai dan lineament

    (kelurusan) topografi.

    1. Jurus dan kemiringan lapisan berdasarkan pola kontur

    Jurus perlapisan batuan dapat ditafsirkan berdasarkan arahkecenderungan dari garis konturnya.

    Kemiringan lapisan batuan dapat ditafsirkan berdasarkan spasikonturnya. Arah kemiringan umumnya mengarah ke arah spasi kontur

    yang renggang.

    2. Jurus dan kemiringan lapisan berdasarkan pola kontur

    Jurus perlapisan batuan dapat ditafsirkan berdasarkan bentuk dari polagaris konturnya.

    Kemiringan lapisan batuan dapat ditafsirkan berdasarkan spasikonturnya. Arah kemiringan umumnya mengarah ke arah spasi kontur

    yang renggang.

    3. Resistensi batuan berdasarkan pola kerapatan kontur

    Spasi garis kontur rapat meng-indikasikan batuan yang resistenSpasi garis kontur renggang mengindikasikan batuan yang non-resisten.

    4. Resistensi batuan berdasarkan kerapatan sungai (drainage density)

    Nilai kerapatan sungai (drainage density) yang besar mengindikasikanbatuannya lunak, seperti batulempung, napal, atau lanau.

    Nilai kerapatan sungai (drainage density) yang kecil mengindikasikanbatuannya resisten, seperti: batuan beku, breksi, konglomerat, batupasir.

    5. Struktur lipatan berdasarkan pola kontur perbukitan paralel

    Pola kontur perbukitan yang sejajar / paralel.Pola aliran sungai trellis yang mewakili daerah yang dikontrol oleh

    struktur perlipatan.

    6. Struktur lipatan berdasarkan pola kontur perbukitan berupa shoe shape

  • 7/23/2019 Interpretasi Peta Topo

    5/10

    Pola kontur perbukitan yang berbentuk sepatu (shoe shape)mengindikasikan struktur lipatan (sinklin atau antiklin) yang menunjam

    kebawah atau terbuka keatas.

    7. Struktur patahan berdasarkan pola kontur perbukitan yang bergeser

    Pola kontur perbukitan yang bergeser (offset).Pola kontur yang mengikuti bidang sesar / patahan.

    8. Struktur patahan berdasarkan pola aliran sungai yang berbelok tiba-tiba

    (offset)

    Pola aliran sungai yang membelok secara tiba tiba (offset)Arah aliran sungai yang mengalir disepanjang bidang patahan.

    Beberapa contoh kenampakan Geologi yang dapat diidentikasi dan

    dikenal pada peta topografi:

    Patahan / Sesar, umumnya ditunjukan oleh adanya pola kontur rapat yangmenerus lurus, kelurusan sungai dan perbukitan, ataupun pergeseran, dan

    pembelokan perbukitan atau sungai, dan pola aliran sungai parallel dan

    rectangular.

    Perlipatan, umumnya ditunjukan oleh pola aliran sungai trellis atauparallel, dan adanya bentuk-bentuk dip-slope yaitu suatu kontur yang rapat

    dibagian depan yang merenggang makin kearah belakang. Jika setiap

    bentuk dip-slope ini diinterpretasikan untuk seluruh peta, muka sumbu-

    sumbu lipatan akan dapat diinterpretasikan kemudian. Pola dip-slope

    seperti ini mempunyai beberapa istilah yang mengacu pada kemiringan

    perlapisannya.

    Kekar, umumnya dicirikan oleh pola aliran sungai rektangular, dankelurusan-kelurusan sungai dan bukit.

    Intrusi, umumnya dicirikan oleh pola kontur yang melingkar dan rapat,sungai-sungai mengalir dari arah puncak dalam pola radial atau annular.

    Lapisan mendatar, dicirikan oleh adanya areal dengan pola kontur yangjarang dan dibatasi oleh pola kontur yang rapat.

    Ketidakselarasan bersudut, dicirikan oleh pola kontur rapat danmempunyai kelurusan-kelurusan seperti pada pola perlipatan yang dibatasi

  • 7/23/2019 Interpretasi Peta Topo

    6/10

    secara tiba-tiba oleh pola kontur jarang yang mempunyai elevasi sama atau

    lebih tinggi.

    Gunung api, dicirikan umumnya oleh bentuk kerucut dan pola aliranradial, serta kawah pada puncaknya untuk gunung api muda, sementara

    untuk gunung api tua dan sudah tidak aktif, dicirikan oleh pola aliran

    annular serta pola kontur melingkar rapat atau memanjang yang

    menunjukan adanya jenjang volkanik atau korok-korok.

    Karst, dicirikan oleh pola kontur melingkar yang khas dalam penyebaranyang luas, beberapa aliran sungai seakan-akan terputus, terdapat pola-pola

    kontur yang menyerupai bintang segi banyak, serta pola aliran sungai

    multibasinal. Pola karst ini agak mirip dengan pola perbukitan seribu yang

    biasanya terjadi pada kaki gunung api. Walaupun dengan pola kontur yang

    melingkar dengan penyebaran cukup luas, tetapi umumnya letaknya

    berjauhan antara satu pola melingkar dengan lainnya, dan tidak didapat

    pola kontur seperti bintang segi banyak.

    Daerah mlange, umumnya dicirikan oleh pola-pola kontur melingkarberupa bukit-bukit dalam penyebaran yang relative luas, terdapat beberapa

    pergeseran bentuk-bentuk topografi, kemungkinan juga terdapat beberapa

    kelurusan, dengan pola aliran sungai rektangular atau contorted.

    Daerah Slump, umumnya dicirikan oleh banyaknya pola dip-slope denganpenyebarannya yang tidak menunjukan pola pelurusan, tetapi lebih

    berkesan acak-acakan. Pola kontur rapat juga tidak menunjukan

    kelurusan yang menerus, tetapi berkesan terpatah-patah.

  • 7/23/2019 Interpretasi Peta Topo

    7/10

    BAB III

    METODELOGI

    3.1 Alat dan Bahan

    a. Alat Pensil Warna Pnsil dan Ballpoint Penggaris Kalkulator Busur Derajat Rautan Pensil Selotip

    b. Bahan Peta Topografi Kertas Kalkir 3 Buah Kertas HVS 2 Buah

  • 7/23/2019 Interpretasi Peta Topo

    8/10

    3.2 Diagram Alir

    3.3 Cara Kerja

    Mulai

    Interpretasi Peta Topografi

    Apakah Melakukan

    Pewarnaan Deliniasi

    Apakah Melakukan

    Perhitungan

    Deliniasi Soft-Hard

    Rock Peta Topografi

    Pembuatan

    Pelurusan danDia aram Rose

    InterpretasiPola

    Aliran Sungai

    Selesai

    Ya

    Ya Tidak

  • 7/23/2019 Interpretasi Peta Topo

    9/10

    BAB V

    PEMBAHASAN

    Pada praktikum Metode Geologi Lapangan acara Interpretasi Peta Topografi

    ini difokuskan pada pengamatan peta topografi beserta ciri-ciri yang nampak

    secara visual yang tersirat pada pete topografi tersebut, dengan menggunakan

    metode geologi lapangan peta topografi tersebut sangat membantu dalam kegiatan

    pemetaan khususnya dalam menentukan data skunder terlebih dahulu sebelum

    melakukan pemetaan sehingga keberadaaan persebaran batuan yang mungkinketerdapatan struktur geologi dan juga jenis pola pengalirannya dapat

    diinterpretasikan lebih awal. Dalam penginterpretasian peta topografi pada daerah

    Bayat ini dapat dilakukan dengan melakkan deliniasi terhadap litologi berupa soft

    rock dan juga hard rock yang nampak pada peta topografi tersebut. Kenampakan

    soft rock pad deliniasinya diwarnai dengan warna kuning dan juga pada deliniasi

    pada hard rock di warnai dengan warana orange tua. Maksud dari pendeliniasian

    dari soft rock dan juga hard rock pada interpretasi peta topografi ini ditujukan

    pada interpretasi awal dimana kenampakan yang ditunjukan dengan kontur rapat

    lebih menunjukan batuan yang lebih resisten dan lebih kompak di bandingkan

    dengan topografi yang ditunjukan dengan kebentukan kontur yang renggang yang

    menunjukan keberadaan batuan yang kurang resisten dan tidak kompak. Hal

    tersebut ditunjukan dari keberadaan beberapa struktur yang mengenai daerah

    tersebut dimana sesar yang medominasi tersebut lebih nampak pada daerah yang

    memiliki deliniasi hard rock atau pada batuan yang resisten atau lebih kompak

    sehingga juga sangat sulit untuk mengalami suatu pelapukan sehingga

    kenampakan pada peta juga sangat khas dengan adanya pelurusan khusus seperti

    adanya perbukitan dan juga lembah maupun punggungan yang terdapat suatu

    kelurusan. Sedangkan pada daerah yang lebih dominan rendah menunjukan

    pelapukan yang sangat tinggi dan sangat mudah karena suatu perbedaaan yang

    sangat mencolok pada interval konturnya sehingga pada kontur renggang tersebut

    masuk dalam deliniasi soft rock atau batuan yang memiliki resistensi rendah dan

    mudah mengalai suatu pelaupakan.

  • 7/23/2019 Interpretasi Peta Topo

    10/10