Interaksi Obat dengan Makanan

8
- Interaksi Obat dengan Makanan - Interaksi obat merupakan satu dari delapan kategori masalah terkait obat (drug-related problem) yang dapat mempengaruhi outcome klinis pasien. Interaksi obat tidak hanya terjadi antar obat namun juga dapat terjadi antar obat dengan makanan. Ada obat-obat tertentu yang jika berinteraksi dengan makanan, akan meningkatkan kinerja obat namun ada juga jenis obat yang jika bereaksi dengan makanan tertentu dapat menurunkan kerja obat dalam tubuh, bahkan dapat meningkatkan toksisitas bagi tubuh. Pengetahuan mengenai interaksi obat dan makanan dapat mencegah morbiditas dan mortalitas serta meningkatkan keamanan dari pasien. Farmasis mempunyai peran penting dalam melakukan kontrol untuk mencegah potensi efek samping merugikan dari interaksi obat yang tidak diharapkan. Ketika suatu makanan atau minuman mengubah efek suatu obat, perubahan tersebut dianggap sebagai interaksi obat-makanan. Merupakan konsekuensi dari hubungan fisika, kimia atau fisiologik antara obat dan produk yang dikonsumsi sebagai makanan atau nutrient yang terdapat dalam makanan yang berasal dari tumbuhan atau suplemen kesehatan. Interaksi ini bisa menyebabkan manifestasi klinis yang mempengaruhi status kesehatan karena terjadi perubahan farmakokinetika dan/atau farmakodinamika obat atau substansi makanan. Eka Wahyu Lestari (14340004) ………………………………………….…………….……………….....

description

Interaksi Obat dengan Makanan

Transcript of Interaksi Obat dengan Makanan

- Interaksi Obat dengan Makanan -

Interaksi obat merupakan satu dari delapan kategori masalah terkait obat (drug-related problem) yang dapat mempengaruhi outcome klinis pasien. Interaksi obat tidak hanya terjadi antar obat namun juga dapat terjadi antar obat dengan makanan.Ada obat-obat tertentu yang jika berinteraksi dengan makanan, akan meningkatkan kinerja obat namun ada juga jenis obat yang jika bereaksi dengan makanan tertentu dapat menurunkan kerja obat dalam tubuh, bahkan dapat meningkatkan toksisitas bagi tubuh.Pengetahuan mengenai interaksi obat dan makanan dapat mencegah morbiditas dan mortalitas serta meningkatkan keamanan dari pasien. Farmasis mempunyai peran penting dalam melakukan kontrol untuk mencegah potensi efek samping merugikan dari interaksi obat yang tidak diharapkan.Ketika suatu makanan atau minuman mengubah efek suatu obat, perubahan tersebut dianggap sebagai interaksi obat-makanan. Merupakan konsekuensi dari hubungan fisika, kimia atau fisiologik antara obat dan produk yang dikonsumsi sebagai makanan atau nutrient yang terdapat dalam makanan yang berasal dari tumbuhan atau suplemen kesehatan. Interaksi ini bisa menyebabkan manifestasi klinis yang mempengaruhi status kesehatan karena terjadi perubahan farmakokinetika dan/atau farmakodinamika obat atau substansi makanan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi obat dengan makanan:1. Perubahan motilitas lambung dan usus, terutama kecepatan pengosongan lambung dari saat masuknya makanan2. Perubahan pH, sekresi asam serta produksi empedu3. Perubahan suplai darah di daerah splanchnicus dan di mukosa saluran cerna4. Dipengaruhinya absorpsi obat oleh proses adsorpsi dan pembentukan kompleks5. Dipengaruhinya proses transport aktif obat oleh makanan6. Perubahan biotransformasi dan eliminasi

Contoh Interaksi Obat dengan Makanan1.Obat:Anti depresan jenis IMAO (Inhibitor monoamine oxidase), seperti Eutoniyl, Marpan, Nardil, Parnete.

Makanan:Bahan olahan dari keju, makanan (daging, ikan) yang lama di simpan di freezer, alkohol, acar, kecap, tahu, tempe, alpukat, pisang, coklat, kopi, minuman bersoda.

Mekanisme Interaksi:Makanan disamping mengandung tyramine. Tyramin dimetabolisme oleh MAO-A, sehingga pada penggunaan obat-obat inhibitor MAO, metabolism tyramin dihambat dan menyebabkan hipertensi dan lain-lain.

Efek yang Ditimbulkan:Hipertensi, sakit kepala, gangguan jantung, mual, muntah, pusing.

Penanganan:Obat anti depresan diganti dengan yang lebih aman seperti Elavil, Sinequan, dan Desyrel. Atau hindari makanan makanan yang mengandung tiramin pd saat mengkonsumsi obat-obat anti depresan.

2.Obat:Cilostazol.

Makanan:Jus delima, anggur, dan belimbing.

Mekanisme Interaksi:Menghambat secara mekanik enzim sitokrom P450 oleh jus anggur sehingga cilostazol tidak dapat di metabolisme dengan baik.

Efek yang Ditimbulkan:Toksik, dan penyakit seperti kram atau nyeri pada kaki semakin memburuk.

Penanganan:lebih baik minum obat dengan air putih. Jika memang ingin mengkonsumsi buah, sebaik nya 3 jam setelah meminum obat obat apapun.

3.Obat:Simvastatin, lovastatin.

Makanan:Makanan rendah lemak dan kaya serat.

Mekanisme Interaksi:Obat golongan statin lebih larut dalam lemak, jika cepat larut maka lebih mudah diabsorpsi. Jika obat ini dikonsumsi dengan makanan yang kaya akan serat maka akan mengubah farmakokinetik statin atau farmakodinamik. Lovastatin jika dikonsumsi dengan makanan kaya serat dan rendah lemak, absorpsinya menurun.

Efek yang Ditimbulkan:Miopati atau rhabdomyolisis atau mengurangi efek farmakologis dari obat golongan statin.

Penanganan:Diminum setelah makan, atau bisa diminum dengan susu untuk meningkatkan kelarutan nya.

4.Obat:Warfarin.

Makanan:Asparagus, kol, kembang kol, kangkung,selada, bayam, sawi hijau, seledri, dan makanan yg mengandung vitamin K.

Mekanisme Interaksi:Makanan di samping kaya akan vitamin K yang meningkatkan efek pembekuan darah. Akibatnya, darah mungkin membeku pada saat pasien diobati dengan antikoagulan.

Efek yang Ditimbulkan:Menurunkan efektifitas warfarin.

Penanganan:Penambahan vitamin K haruslah dengan resep dokter. Hindari makanan yang mengandung vitamin K.

5.Obat:Propanolol.

Makanan:Telur, tahu, tempe, suplemen yang tinggi akan protein.

Mekanisme Interaksi:Propanolol digunakan untuk penurunan hipertensi yang disertai denyut jantung diatas 100/menit dan nyeri dada sebelah kiri. Bila dikonsumsi dengan makanan yang berprotein tinggi, maka akan menyebabkan kadar propanolol di dalam darah meningkat karena kecepatan penyerapan/absorpsi propanolol meningkat.

Efek yang Ditimbulkan:Hipotensi.

Penanganan:Hindari konsumsi bersamaan propanolol dengan makanan atau suplement yang kaya akan protein.

6.Obat:Captopril.

Makanan:Nasi, makanan tinggi protein.

Mekanisme Interaksi:Absorpsi captopril terganggu dengan adanya karbohidrat ataupun protein.

Efek yang Ditimbulkan:Efek farmakologis berkurang.

Penanganan:Minum captopril 1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan.

7.Obat:Furosemid.

Makanan:Ekstrak Licorice, yang biasanya banyak terdapat pada food suplemen.

Mekanisme Interaksi:Memberikan efek sinergis dengan furosemid untuk mengurangi kalium dalam darah.

Efek yang Ditimbulkan:Sangat hipokalemia, depresi, dan edema.

Penanganan:Hindari pemakaian ekstrak licorice dengan semua obat golongan antihipertensi dan anti angina.

8.Obat:Ciprofloksasin.

Makanan:Susu.

Mekanisme Interaksi:Casein dan calcium yang ada disusu dapat Mengurangi absorsi cipro di saluran pencernaan.

Efek yang Ditimbulkan:Efek antibiotik bisa berkurang dan bisa menyebabkan bakteri menjadi resisten.

Penanganan:Lebih baik minum antibiotik dengan air putih agar tidak terjadi interaksi yang tidak dinginkan. Dan menghindari pengkonsumsian cipro dgn suplemen yg tinggi kalsium.

9.Obat:Azitromisin.

Makanan:Nasi, atau makanan yang kaya akan karbohidrat dan protein.

Mekanisme Interaksi:Mengganggu proses absorsi azitromisin sehingga Menurunkan bioavailabilitas azitromicin hingga 43%.

Efek yang Ditimbulkan:Bakteri bisa resisten.

Penanganan:Minum antibiotik 1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan.

10.Obat:Warfarin.

Makanan:Cranberry juice (flavonoid).

Mekanisme Interaksi:Flavonoid yang terkandung dalam cranberyy juice dapat menghambat enzim yang memetabolisme warfarin.

Efek yang Ditimbulkan:Efek toksik karena banyaknya obat bebas di dalam darah.

Penanganan:Hindari konsumsi bersamaan antara warfarin dengan cranberry juice.

Eka Wahyu Lestari (14340004) .......