Integrasi peta-tematik big-kpk2012

11/12/2012

1

Semiloka Pengukuhan Hutan, 13 Desember 2012 | Priyadi Kardono |

INTEGRASI PETA TEMATIKDalam Inisiatif Percepatan dan Pengukuhan Kawasan Hutan

Disampaikan dalam Semiloka Pengukuhan Kawasan Hutan,

tanggal 13 Desember 2012, di Balai Kartini, Jakarta

Dr.Priyadi Kardono, M.Sc.Deputi Bidang IGT, Badan Informasi Geospasial

11/12/2012

2


� Reference

� Standard

� Data Base

� Geoportal

ONE MAP ....... GERAKAN bersama menuju .....“satu peta dan satu informasi geospasial

dari semua untuk semua”

IndONEsiaBersama Menata Indonesia yang Lebih Baik

11/12/2012

3


Bakosurtanal telah bertransformasi menjadi BIG sehingga tugas dan tanggungjawabnya tidak hanya

menyusun PETA tetapi juga menyusun INFORMASI GEOSPASIAL

BAKOSURTANALPengkaji kebijakan nasional

bidang survei dan pemetaan (surta)

Pembina di bidang surta

Pembina infrastruktur data spasial

BADAN INFORMASI GEOSPASIAL

Penyelenggara Pembangunan Informasi

Geospasial Dasar (IGD)

Pembina Pembangunan Informasi

Geospasial Tematik (IGT)

Penyelenggara Infrastruktur & Jaringan

Informasi Geospasial

TRANSFORMASI BAKOSURTANAL MENJADI BIG

(SESUAI AMANAT UU NO 4 TAHUN 2011)

11/12/2012

4


AMANAT UU NO. 4 TAHUN 2011

TUJUAN UU – IG

1. MENJAMIN KETERSEDIAAN DAN AKSES IG YANG DAPAT

DIPERTANGGUNG-JAWABKAN.

2. MEWUJUDKANKEBERGUNAAN DAN KEBERHASILGUNAAN IG

MELALUI KERJASAMA, KOORDINASI, INTEGRASI, DAN

SINKRONISASI

3. MENDORONG PENGGUNAAN IG DLM PEMERINTAHAN DAN

KEHIDUPAN MASYARAKAT.

4. REFERENSI TUNGGAL DEMI PADUNYA IG DI INDONESIA

BADAN INFORMASI

GEOSPASIAL

BAB II – PASAL 3

11/12/2012

5


Undang-undang Informasi Geospasial

BAB I KETENTUAN UMUM

BAB II. ASAS DAN TUJUAN

BAB III. JENIS INFORMASI GEOSPASIAL

BAB IV. PENYELENGGARA INFORMASI GEOSPASIAL

BAB V. PENYELENGGARAAN INFORMASI GEOSPASIAL

BAB VI. PELAKSANA INFORMASI GEOSPASIAL

BAB VII. PEMBINAAN

BAB VIII. LARANGAN

BAB IX. SANKSI ADMINISTRATIF

BAB X. KETENTUAN PIDANA

BAB XI. KETENTUAN PERALIHAN

BAB XII. KETENTUAN PENUTUP

TERDIRI DARI 12 BAB & 71 PASAL

11/12/2012

6


HULU IG DASAR & TEMATIK

Ruang Lingkup Pengaturan UU IG

TENGAH AKSES, DISTRIBUSI,

PERTUKARAN

HILIR PROFESI,

KEPASTIAN BISNIS,

PEMANFAATAN

11/12/2012

7


INFORMASI GEOSPASIAL DASAR

11/12/2012

8


REFERENSI SPASIAL TUNGGAL:

MENJAMIN KETERPADUAN INFORMASI NASIONAL

IG DASAR (JARING KERANGKA GEODESI DAN PETA DASAR) SEBAGAI ACUAN

STATUS JARING KERANGKA GEODESI:

TELAH SIAP RIBUAN JARING KERANGKA GEODESI (POSISI

DAN GAYABERAT BUMI) SEBAGAI ACUAN INFORMASI

GEOSPASIAL

SEDANG DIPERLUASJARING KERANGKA GEODESI

KONTINUYANG TERINTEGRASI DENGAN PEMANTAUAN

GEMPA DAN TSUNAMI

INFORMASI GEOSPASIAL DASAR (IGD)JARING KONTROL GEODESI (JKHN, JKVN, JKGN)

PETA DASAR (RBI, LPI, LLN)

INFORMASI GEOSPASIAL TEMATIK (IGT)

PETA SUMBERDAYA ALAM

PETA KEBENCANAAN, DLL

BAB III – BAGIAN KEDUA (PASAL 4,5,6) � JENIS INFORMASI GEOSPASIAL

11/12/2012

9


INFORMASI GEOSPASIAL DASAR (IGD)JARING KONTROL GEODESI NASIONAL (JKGN)

Jaring Kontrol Horisontal & Vertikal

Referensi pemetaan di Indonesia untuk

memastikan keakuratan posisi horisontal

dan vertikal

Tersedia: 7000 titik Jaring Kontrol Vertikal

Jaring Pasang Surut

Referensi tinggi permukaan laut

Tersedia: 119 Stasiun GPS

Jaring Kontrol Gayaberat

Referensi medan gaya berat

Tersedia: 5.800 Jaring Kontrol Gaya Berat

11/12/2012

10


STATUS PEMETAAN RBISKALA KECIL DAN MENENGAH

Skala Kecil (1:250.000)

Skala Menengah (1:50.000 dan 1:25.000)

Peta RBI:

-Garis pantai

-Jaringan hidrografi

-Jaringan jalan

-Kontur (Ketinggian)

-Bangunan penting

-Batas Wilayah

-Penutup Lahan

-Toponomi

Peta RBI:Menjadi rujukan pemetaan tematik di wilayah

daratan

11/12/2012

11


KETERSEDIAAN PETA LPI

LPI 1: 250.000 LPI 1: 50.000

LPI 1: 25.000

Perlu percepatan pemetaan lingkungan

pantai Indonesia yang belum terpetakan

11/12/2012

12


INFORMASI GEOSPASIAL TEMATIKINFORMASI GEOSPASIAL TEMATIK

11/12/2012

13


INFORMASI GEOSPASIAL TEMATIK (IGT)

BAB III BAGIAN KETIGA UU NO.4 TAHUN 2011 MENYATAKAN BAHWA:

PASAL 19 : INFORMASI GEOSPASIAL TEMATIK WAJIB MENGACU PADA IGD.

PASAL 20 : DALAM MEMBUAT IGT DILARANG: 1).MENGUBAH POSISI DAN TINGKAT KETELITIAN

GEOMETRIS BAGIAN IGD; dan 2).MEMBUAT SKALA IGT LEBIH BESAR DARI PADA SKALA IGD YANG

DIACUNYA.

PASAL 23 : DATA GEOSPASIAL TEMATIK MELIPUTI BANYAK TEMA YANG DIBUAT OLEH MASING-

MASING INSTANSI SESUAI DENGAN TUPOKSINYA DAN BEKERJASAMA DENGAN BIG.

CONTOH-CONTOH IG TEMATIK:

PERTANIAN: SEBARAN LAHAN SAWAH, SEBARAN IRIGASI, TATAGUNA TANAH

KESEHATAN : SEBARAN FASILITAS KESEHATAN, SEBARAN PENYAKIT

GEOLOGI: PERTAMBANGAN DAN MINERAL

INDUSTRI: LOKASI INDUSTRI, DAMPAK INDUSTRI BAGI LINGKUNGAN

KEBENCANAAN : BANJIR, KEKERINGAN, GEMPA BUMI, DLL

MANAJEMEN SDA: MANAJEMEN DAS, PENGELOLAAN WILAYAH PPESISIR

11/12/2012

14


MEKANISME INTEGRASI IGT

Perpres 85 tahun 2007 tentang JDSN 18 Instansi Pusat dan Daerah (14 KL dan 2

(Provinsi da Kab/Kota)

11/12/2012

15


Peta Indikatif Penundaan Izin Baru (Moratorium)

INISIATIF ONE MAP TELAH DISAMBUT BAIK OLEH BERBAGAI K/L DAN SEPAKAT UNTUK

DIKOORDINASIKAN OLEH BIG.

SESUAI INPRES NOMOR 10 TAHUN 2011, PEMBAHARUAN PETA TUTUPAN HUTAN DAN LAHAN

GAMBUT SESUAI PIPIB PADA KAWASAN HUTAN DAN AREAL PENGGUNAAN LAIN DILAKUKAN

SETIAP 6 BULAN SEKALI MELALUI KERJASAMA DENGAN K/L TERKAIT. SAAT INI TELAH

DILUNCURKAN PETA PIPIB REVISI KE-2

11/12/2012

16


INTEGRASI TEMATIK UNTUK PIPIB

JUNI 2011

NOVEMBER 2011

Revisi 1NOVEMBER 2011

Revisi 1

MEI 2012

Revisi 2

MEI 2012

Revisi 2

NOPEMBER 2012

Revisi 3NOPEMBER 2012

Revisi 3

MEI 2013 MEI 2013

Revisi 4

Revisi 1

Revisi 3

PETA INDIKATIF PENUNDAAN IZIN BARU

Untuk Mendukung Harmonisasi Regulasi dan Kebijakan

Terkait Pengukuhan Kawasan Hutan

INPRES NO 10 TH 2011

11/12/2012

17


PEMETAAN EKOREGION

PETA EKOREGIONBASIS PERENCANAAN

PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

(UU Nomor 32 tahun 2009)

Ekonusa Jawa

Peta Ekoregion Nasional

PETA EKOREGION NASIONAL

MERUPAKAN KERJASAMA

KEMENTERIAN LINGKUNGAN

HIDUP DENGAN

BAKOSURTANAL/BIG.

PENETAPAN EKOREGION NASIONAL

INI ADALAH SEBAGAI DASAR

PENETAPAN EKOREGION PULAU,

PROPINSI, DAN KABUPATEN/KOTA

UNTUK ARAHAN DALAM RANGKA

MENGENALI POTENSI DAN

PERMASALAHAN WILAYAH YANG

PERLU DIPERTIMBANGKAN DALAM

PENYUSUNAN RENCANA

PERLINDUNGAN DAN

PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

(RPPLH).

11/12/2012

18


PENTINGNYA INTEGRASI Contoh Tumpah Tindih

Penambahan PIPIB

Penambahan area moratorium di Palangkaraya

Kalimantan Tengah karena ada pembaharuan

peta lahan gambut dari hasil survei lapangan

11/12/2012

19


INFRASTRUKUTUR INFORMASI GEOSPASIAL INFRASTRUKUTUR INFORMASI GEOSPASIAL

11/12/2012

20


Kondisi penyelenggaraan IGT saat ini

INSTANSI MENYELENGGARAKAN BERAGAM DATA GEOSPASIAL UNTUK TUJUAN

MASING-MASING MENCIPTAKAN: PULAU-PULAU INFORMASI; DUPLIKASI ALOKASI

SUMBERDAYA; SULIT UNTUK MENCIPTAKAN NILAI TAMBAH.

KEMENTERIAN B

KEMENTERIAN A

LPNK D

PROVINSI C

BADAN E

KABUPATEN F

KOTA G

11/12/2012

21


UU 4/2011 : Informasi GeoSpasial

PerPres 85/2007 : Jaringan Data GeoSpasial Nasional (JDSN)

Ina-SDI : Indonesia - GeoSpasial Data Infrastructure

DATA

CENTER

DATA

CENTER AUTHORITATIVE

DATA SOURCE

METADATA

CATALOG

PORTAL

AUTHORITATIVE

DATA SOURCE

DNN/SJ

DATA

CENTER

METADATA

CATALOG

PORTALDATA

CENTER

AUTHORITATIVE

DATA SOURCE

AUTHORITATIVE

DATA SOURCE

DNN/SJ

DATA

CENTER

DATA

CENTER

AUTHORITATIVE

DATA SOURCE

METADATA

CATALOG

PORTAL

AUTHORITATIVE

DATA SOURCE

DNN/SJ

METADATA

CATALOG

PORTAL

MINISTRIES

(NODE)

PROVINCE

(NODE)

METADATA

CATALOG

PORTAL

MUNICIPAL

(NODE)

METADATA

CATALOG

PORTAL

NATIONA

L GEO

PORTAL

11/12/2012

22


Solusi: Sharing Data Geospatial Ina-SDI

Networks

11/12/2012

23


INA-SDI : Indonesian Geo-spatial Data

Infrastructure

INA-SDI : Indonesian Geo-spatial Data

Infrastructure

http://tanahair.indonesia.go.id

http://maps.ina-sdi.or.id

11/12/2012

24


INA-SDI : Indonesian Geospatial Data InfrastructureINA-SDI : Indonesian Geospatial Data Infrastructure

http://geoservice.bakosurtanal.go.id:State Borde; Provincial Border; Land Cover

http://geoservices.ina-sdi.or.id:Power Plant 10.000MW Phase I (ESDM);

Fishpond (KKP); Poverty Line (BPS)

http://sigi.pu.go.id:Spatial Plannings

http://gis.dephub.go.id:Conectivity of Economic Corridors

VALUE ADDED DARI INFORMASI GEOSPASIAL LINGKUNGAN HIDUP, BIODIVERSITY,

PENATAAN RUANG, DAN DETEKSI PERUBAHAN PENUTUP LAHAN

11/12/2012

25


KESIMPULAN1. UU Nomor 4 tahun 2011 mengamanatkan Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan

Nasional (BAKOSURTANAL) berganti nama menjadi Badan Informasi Geospasial(BIG) sebagai penyelenggara tunggal Informasi Geospasial Dasar (IGD) yang digunakan untuk membangun Informasi Geospasial Tematik (IGT).

1. Dalam hal pembangunan IGT, BIG berperan aktif melakukan pembinaan IGT yang diselenggarakan oleh K/L melalui upaya koordinasi dan sinergi dalam wadah Kelompok Kerja Tematik, sehingga integrasi IGT antar stakeholders dapat diwujudkan dalam semangat Gerakan Satu Peta (One Map Movement) di Indonesia. Oleh karena itu telah dibentuk 19 kelompok kerja pemetaan tematikuntuk

2. Untuk menjamin kemudahan diaksesnya data dan informasi geospasial, BIG membangun dan mengembangkan Infrastuktur data spasial (INA-Geoportal) sehingga dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin. Saat ini kami juga sudahmengupload data sumberdaya kelautan. Data tersebut merupakan kumpulan darikegiatan2 di BIG sejak adanya proyek MREP, MCRMP.

11/12/2012

26


Integrasi peta-tematik big-kpk2012

Documents

Transcript of Integrasi peta-tematik big-kpk2012