Intangible Cost Analisis Proyek Pengendalian Bahaya Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru « JURNAL...

11
home Baru Jurnal Etika Profesi Baitu Mal Wat Tanwil Religi Skripsi Buku Tamu Intangible Cost Analisis Proyek Pengendalian Bahaya Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru ABSTRAKSI Secara umum semua proyek mempunyai tujuan tertentu dan juga diadakan studi kelayakan serta sudah diketahui cost benefit dari proyek tersebut. Namun ada beberapa hal yang sulit diprediksi atau tidak nampak (intangible) berapa profitability-nya. sehingga perlu diadakan analisis tentang hal tersebut. Proyek Pengendalian Bahaya Banjir Lahar Gunung Semeru mempunyai tiga tujuan utama yaitu : mengamankan penduduk dan daerah produksi pangan dari lahar, memperbaiki/merehabilitasi secara darurat bangunan-bangunan irigasi yang rusak akibat banjir lahar, dan membuat serta melaksanakan pengendali banjir dan bangunan lain yang diperlukan disamping mengadakan penelitian. Salah satu yang intangible dari beberapa tujuan tersebut diatas (yaitu mengamankan penduduk) akan dicoba dianalisis dalam makalah ini berapa profibility-nya. Dari hasil analisis ini ternyata dengan adanya proyek pengendalian bahaya banjir lahar sebesar Rp. 14,9 Milyar, maka profitability yang akan didapat selama umur rencana (50 tahun) sebesar Rp. 16,6 Milyar pada tahun pertama. A. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Menjinakan “kemarahan alam” seperti bahaya banjir lahar gunung berapi, memang bukan pekerjaan ringan. Selain perlu teknologi penanganan yang tepat, juga harus didukung dana yang tidak sedikit. Hal ini dapat dilihat dari upaya pemerintah dalam menanggulangi bahaya banjir lahar Gunung Semeru di Lumajang Jawa Timur. Gunung Semeru merupakan gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa dan sangat aktif dan sering memuntahkan lahar panas dan dingin dalam volume jutaan meter kubik. Bahkan akhir-akhir ini sering menyemburkan lahar walau dalam skala kecil dan sepanjang hari kurang lebih 50 kali letusan. Pada kurun waktu tertentu dalam keaktifannya pernah menelan korban jiwa dan harta benda yang tidak sedikit pula. Pada tahun 1909 terjadi letusan yang meminta korban hingga 208 jiwa, dan pada tahun 1976 menelan korban jiwa sebanyak 129 orang, di tahun 1981 sebanyak 257 orang, dan terakhir pada tahun 1994 tercatat 17 orang meninggal. Kemudian pada 20 juli 1995 kembali terjadi pyroclastic flow, walau dalam skala kecil, dibandingkan pada febuari 1994. Selain menghanguskan daerah yang dilalui, juga Intangible Cost Analisis Proyek Pengendalian Bahaya Banjir Lahar Di... http://blog.umy.ac.id/akbar/2010/12/09/intangible-cost-analisys-proye... 1 of 11 09/12/2014 17:48

description

cost analysis

Transcript of Intangible Cost Analisis Proyek Pengendalian Bahaya Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru « JURNAL...

  • homeBaruJurnalEtika ProfesiBaitu Mal Wat TanwilReligiSkripsiBuku Tamu

    Intangible Cost Analisis Proyek PengendalianBahaya Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

    ABSTRAKSI

    Secara umum semua proyek mempunyai tujuan tertentu dan juga diadakan studi kelayakan serta sudahdiketahui cost benefit dari proyek tersebut. Namun ada beberapa hal yang sulit diprediksi atau tidaknampak (intangible) berapa profitability-nya. sehingga perlu diadakan analisis tentang hal tersebut.Proyek Pengendalian Bahaya Banjir Lahar Gunung Semeru mempunyai tiga tujuan utama yaitu :mengamankan penduduk dan daerah produksi pangan dari lahar, memperbaiki/merehabilitasi secaradarurat bangunan-bangunan irigasi yang rusak akibat banjir lahar, dan membuat serta melaksanakanpengendali banjir dan bangunan lain yang diperlukan disamping mengadakan penelitian.

    Salah satu yang intangible dari beberapa tujuan tersebut diatas (yaitu mengamankan penduduk) akandicoba dianalisis dalam makalah ini berapa profibility-nya.

    Dari hasil analisis ini ternyata dengan adanya proyek pengendalian bahaya banjir lahar sebesar Rp. 14,9Milyar, maka profitability yang akan didapat selama umur rencana (50 tahun) sebesar Rp. 16,6 Milyarpada tahun pertama.

    A. PENDAHULUAN.

    1. Latar Belakang.

    Menjinakan kemarahan alam seperti bahaya banjir lahar gunung berapi, memang bukan pekerjaanringan. Selain perlu teknologi penanganan yang tepat, juga harus didukung dana yang tidak sedikit. Halini dapat dilihat dari upaya pemerintah dalam menanggulangi bahaya banjir lahar Gunung Semeru diLumajang Jawa Timur.

    Gunung Semeru merupakan gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa dan sangat aktif dan seringmemuntahkan lahar panas dan dingin dalam volume jutaan meter kubik. Bahkan akhir-akhir ini seringmenyemburkan lahar walau dalam skala kecil dan sepanjang hari kurang lebih 50 kali letusan.

    Pada kurun waktu tertentu dalam keaktifannya pernah menelan korban jiwa dan harta benda yang tidaksedikit pula. Pada tahun 1909 terjadi letusan yang meminta korban hingga 208 jiwa, dan pada tahun 1976menelan korban jiwa sebanyak 129 orang, di tahun 1981 sebanyak 257 orang, dan terakhir pada tahun1994 tercatat 17 orang meninggal. Kemudian pada 20 juli 1995 kembali terjadi pyroclastic flow, walaudalam skala kecil, dibandingkan pada febuari 1994. Selain menghanguskan daerah yang dilalui, juga

    Intangible Cost Analisis Proyek Pengendalian Bahaya Banjir Lahar Di... http://blog.umy.ac.id/akbar/2010/12/09/intangible-cost-analisys-proye...

    1 of 11 09/12/2014 17:48

  • menelan korban jiwa, guguran lava dan awal panas yang terjadi pada tahun 1994 dan tahun 1995,mengakibatkan tertutupnya alur sungai dibagian hulu sungai Rejali dan Glidik. Serta menutup ataumenimbun check dam Koboan 7, sehingga tidak tampak sama sekali.

    Melihat dampak letusan tersebut, pemerintah melalui Departemen PU, dalam hal ini Direktorat JenderalPengairan, membentuk tim pengendali banjir Gunung Semeru pada tahun 1997. Adapun tugas-tugasproyek tersebut meliputi :

    1. Mengamankan penduduk dan daerah produksi pangan dari lahar.

    2. Memperbaiki/merehabilitasi secara darurat bangunan-bangunan irigasi yang rusak akibat banjir lahar.

    3. Mengadakan penelitian, membuat serta melaksanakan pengendali banjir dan bangunan lain yangdiperlukan.

    Proyek ini memiliki daerah kerja yang mencakup daerah rawan banjir lahar, akibat aktivitas GunungSemeru. Antara lain sungai Mujur, Rejali dan Glidik, serta sekitar daerah Kabupaten Lumajang yang

    mencakup daerah seluas 628,70 Km2.

    2. Perumusan Masalah.

    Dari ketiga tujuan proyek ini ada beberapa hal yang sulit diprediksi berapa benefit yang akan di dapat,sebab tidak ada nilai pasarnya. Salah satu yang sulit diprediksi (yang termasuk intangible) adalah hargakeamanan dari penduduk yang bermukim disekitar proyek pengendali banjir lahar ini.

    3. Metodologi.

    Metode yang digunakan dalam analisis ini adalah metode pendekatan dengan mengasumsi bahwamasyarakat disekitar proyek harus membayar kepada Pemantau Gunung Semeru, yang selama ini telahdibayar oleh pemerintah daerah.

    4. Tujuan Analisis.

    Tujuan dari analisis ini adalah ingin mengetahui berapa benefit yang akan didapat ditinjau dari rasa amanyang dirasakan oleh penduduk disekitar proyek tersebut. Disamping itu juga akan dicari tingkat sukubunga yang membuat antara benefit dan cost mempunyai nilai yang seimbang (IRR).

    B. Landasan Teori.

    1. Time Value Of Money (Nilai Waktu dari Uang).

    Dalam konsep ekonomi nilai uang terkait langsung dengan waktu. Secara spesifik dikatakan bahwa uangdengan jumlah tertentu pada saat ini akan mempunyai nilai yang lebih besar jika dibandingkan dengan

    jumlah yang sama pada waktu-waktu yang akan datang.

    2. Present Value.

    Present value (PV) adalah suatu analisis yang dipergunakan untuk menentukan nilai sekarang darisejumlah uang tertentu pada masa yang akan datang, yang dapat diperoleh dengan memperhitungkan costsaving (penghematan biaya) pada waktu tertentu (umur rencana proyek) dan tingkat bunga komersial. Secara simbolis hal ini dapat dinyatakan dengan rumus :

    PV =

    Intangible Cost Analisis Proyek Pengendalian Bahaya Banjir Lahar Di... http://blog.umy.ac.id/akbar/2010/12/09/intangible-cost-analisys-proye...

    2 of 11 09/12/2014 17:48

  • dengan : Rt = cost saving pada waktu tertentu.

    t = umur rencana proyek.

    r = tingkat bunga komersial.

    3. Net Present Value.

    Net Present Value (NPV) adalah jumlah aliran pemasukan dari suatu proyek dari tahun nol sampai padawaktu habisnya umur proyek. Secara simbolis hal ini dapat dinyatakan dengan rumus :

    NPV =

    dengan : Rt = cost saving pada waktu tertentu.

    t = umur rencana proyek.

    r = tingkat bunga komersial.

    C0 = Total biaya (cost) proyek.

    Nen Present Value sering digunakan sebagai standar (ukuran keputusan / decision rule) apakah proyektersebut disetujui ataua tidak. Decision rule terhadap NPV adalah suatu proyek bisa disetujui apabila bisamenghasilkan NPV positif.

    NPV sangat dipengaruhi oleh besarnya depresiasi. Semakin besar deprisiasi yang dikenakan padatahun-tahun awal maka semakin besar NPV-nya.

    4. Profitability Index.

    Profitability index (PI) menyatakan index kemampuan menghasilkan keuntungan yang dapatdidefinisikan sebagai jumlah dari Present Value selama umur investasi. Secara simbolis hal ini dapatdinyatakan dengan rumus :

    PI =

    dengan : Rt = cost saving pada waktu tertentu.

    t = umur rencana proyek.

    r = tingkat bunga komersial.

    C0 = total biaya (cost) proyek.

    5. Internal Rate Of Return (Tingat Pengembalian).

    Internal Rate of Return (IRR) adalah suatu kriteria penentuan investasi yang berusaha mencari tingkatbunga yang bisa membuat jumlah aliran pemasukan kas (cash inflow) selama umur proyek denganpengeluaran awal investasi. Atau dengan kata lain mencari tingkat bunga yang bisa membuat NPV samadengan nol.

    6. Fundamental of Project Evaluation (Dasar Evaluasi Proyek).

    Dasar untuk mengevaluasi suatu proyek dinilai dari besarnya manfaat yang akan didapat dibandingkandengan pengorbanan yang dikeluarkan. Manfaat dan harga dari suatu proyek mempunyai dua bentuk,

    Intangible Cost Analisis Proyek Pengendalian Bahaya Banjir Lahar Di... http://blog.umy.ac.id/akbar/2010/12/09/intangible-cost-analisys-proye...

    3 of 11 09/12/2014 17:48

  • yaitu : Real (manfaat nyata) dan pecuniary (manfaat tidak langsung). Manfaat yang nyata atau harga darisuatu proyek mempunyai beberapa bentuk diantaranya :

    a. Direct (langsung) atau Indirect (tidak langsung).

    Direct merupakan manfaat langsung yang dapat dirasakan dari proyek tersebut. Misalnya padapembangunan waduk, maka salah manfaat langsungnya adalah adanya peningkatan produksi padi.

    Indirec merupakan manfaat yang tidak langsung. misalnya pada pembangunan waduk, maka manfaatyang tidak langsung dapat berupa produk sampingan : pengendalian banjir, produksi ikan, tempat wisata,dan lain-lain.

    b. Tangible atau Intangible.

    Tangible merupakan manfaat yang nyata, berujud dan dapat diraba. Misalnya pada proyek irigasi,mengurangi erosi tanah.

    Intangible merupakan manfaat yang tidak berujud dan sulit diraba. Misalnya pada proyek irigasi,melindungi masyarakat desa agar tidak keluar dari desanya.

    c. Final atau Intermediate.

    Final dapat dikonsumsi langsung oleh konsumen, sedang Intermediate hanya dapat memenuhi kebutuhankonsumen akhir. Misalnya Proyek pemasangan radar cuaca, radar tersebut dapat dimanfaatkan oleh usahajasa penerbangan (final), sedang mengkonsumsi manfaat pemasangan radar cuaca (Intermediate).

    d. Inside atau Out side.

    Inside manfaatnya hanya dapat dirasakan oleh orang-orang di wilayah tersebut. Sedang Out sidemanfaatnya dapat dirasakan di luar wilayah tersebut. Misalnya pembangunan Waduk Sermo, manfaatnyahanya dimanfaatkan oleh orang Jawa Tengah saja (inside). Berbeda dengan pembangunan Waduk GajahMungkur, manfaatnya tidak hanya orang Jawa Tengah saja.

    7. Measurement (standar/ukuran).

    Measuremenet merupakan ukuran yang dapat dipergunakan untuk menentukan nilai dari sesuatu yangintangible dan sulit diprediksi harganya. Nilai yang sulit tersebut dapat diprediksi harganya dengan :

    a. Pendekatan barang-barang sosial.

    Sebagai contoh dalam pendekatan ini misalnya pada proyek keamanan suatu daerah, maka dapat didekatidengan pengeluaran yang dikeluarkan untuk biaya pratroli dan pembinaan terhadap orang-orang yangsering melakukan perusakan.

    b. Pendekatan personal.

    Sebagai contoh proyek pemberantasan kanker, maka dapat didekati dengan seberapa besar dia telahmengeluarkan biaya akibat penderitaan kanker. Selain itu dapat dilihat dari seberapa besar orang tersebutmau membayar asuransi.

    Sebagai contoh lain misalnya proyek keamanan di Ringroad, maka dapat didekati dengan jumlahkecelakaan yang terjadi di daerah tersebut dikalikan dengan harga barang yang rusak.

    c. Pendekatan penghematan biaya

    Intangible Cost Analisis Proyek Pengendalian Bahaya Banjir Lahar Di... http://blog.umy.ac.id/akbar/2010/12/09/intangible-cost-analisys-proye...

    4 of 11 09/12/2014 17:48

  • Sebagai contoh misalnya dengan adanya jembatan, maka tidak perlu lagi mengeluarkan biayapenyeberangan.

    C. ANALISIS DATA.

    1. Prosentase kekhawatiran.

    Sebelum adanya proyek pengendalian banjir lahar masyarakat setiap saat selalu merasa ketakutan dankhawatir jika sewaktu-waktu Gunung Semeru menyemburkan laharnya. Namun dengan adanya proyek initingkat ketakutan penduduk jadi menurun. Tingkat kekhawatiran masyarakat akibat adanya banjir laharini, jika sebelum adanya proyek diasumsi sebesar 60 % (hanya diadakan pemantauan saja), maka setelahadanya proyek akan menurun menjadi 20 %.

    Tingkat kekhawatiran ini diasumsi secara rata-rata yang dialami oleh semua penduduk, karena tidaksemua penduduk disekitar Gunung Semeru mengalami dampak yang sama akibat banjir lahar ini.Masyarakat yang tinggal di dekat sungai tingkat kekhawatirannya lebih besar jika dibandingkan denganpenduduk yang jauh dari sungai. Begitu juga masyarakat yang tinggal di daerah hulu tingkatkekhawatirannya juga tidak akan sama jika dibandingkan dengan yang tinggal di daerah hilir.

    2. Harga Keamanan.

    Harga keamanan diasumsi bahwa setiap Kepala Keluarga (+ 4 jiwa) diwajibkan membayar biaya kepadaPemantau Gunung (dalam hal ini biaya tersebut sudah ditanggung oleh Pemerintah), jika sewaktu-waktuterjadi adanya tanda-tanda gunung akan mengeluarkan laharnya maka segera memberitahu terlebih dahulukepada penduduk terutama yang dekat dengan daerah yang terkena dampak.

    Jika tanpa ada pemantauan sama sekali besarnya harga kekhawatiran yang harus ditanggung setiap KepalaKeluarga tersebut sebesar Rp. 10.000,00 setiap bulannya atau sebesar Rp. 120.000 setiap tahunnya, makasetelah ada pemantauan tingkat kekhawatiran menurun menjadi 40% sehingga biaya yang harusdikeluarkan setiap tahunnya sebesar = 12 x Rp. 10.000 x 40% = Rp. 48.000,00. Sedangkan setelah adanyaproyek dengan tingkat kekhawatiran 10% harus mengeluarkan biaya untuk keamanan sebesar = 12 x Rp.4.000,00 x 10% = Rp. 12.000,00.

    3. Harga Lain-lain.

    Harga lain-lain yang dimaksudkan disini yaitu harga yang harus dikeluarkan oleh masyarakat selain dariharga keamanan, misalnya : harga gotong-royong membersihkan bangunan irigasi yang masih layak pakainamun terkena timbunan lahar, biaya pindah tempat dari daerah yang terkena banjir lahar ke daerah yanglebih aman, biaya relokasi penduduk, biaya trasmigrasi, biaya perawatan penduduk yang sakit danlain-lain. Besarnya biaya ini sebelum adanya proyek pengendali diasumsi sebesar Rp. 30.000,00 yangharus ditanggung setiap Kepala Keluarga setiap tahunnya, dan sebesar Rp. 5.000,00 setelah ada proyekpengendali.

    4. Total Harga Setiap Tahun.

    Total Harga yang dimaksudkan disini adalah merupakan jumlah dari harga keamanan ditambah denganharga lain.

    5. Jumlah Kepala Keluarga.

    Jumlah Kepala Keluarga keseluruhan dihitung dari jumlah keseluruhan penduduk yang tinggal diKabupaten Lumajang (pada tahun 1995 sebanyak 927.363 jiwa) dibagi jumlah rata-rata setiap kepalakeluarga (sebanyak 4). Sedangkan jumlah kepala keluarga yang dapat dicakup (dilindungi) dengan

    Intangible Cost Analisis Proyek Pengendalian Bahaya Banjir Lahar Di... http://blog.umy.ac.id/akbar/2010/12/09/intangible-cost-analisys-proye...

    5 of 11 09/12/2014 17:48

  • adanya proyek tersebut dihitung dari luas daerah yang dapat dilindungi oleh proyek tersebut yaitu seluas

    628,70 km2 dikali jumlah kepala keluarga dibagi luas keseluruhan Kabupaten Lumajang.

    Jumlah Kepala Keluarga se-Kabupaten Lumajang = = 231.840 KK.

    Jumlah Kepala Keluarga yang dicakup proyek = = 81.388 KK

    Dengan adanya proyek, penduduk yang tadinya sudah berpindah ke daerah lain karena merasa daerahnyasudah aman, maka akan kembali lagi. Jika diasumsi sebesar 5% maka jumlah kepala keluarga akanmenjadi sebesar = 81.388 + (5% x 81.388) = 85.457 Kepala Keluarga. Disamping itu asumsi yangdiambil bahwa tingkat pertumbuhan penduduk relatif konstan (tidak mengalami kenaikan) sehingga dapatdiabaikan.

    6. Jumlah Harga per Tahun.

    Jumlah harga petahun didapat dari total harga setiap tahun dikali jumlah kepala keluarga.

    7. Penghematan per Tahun (setiap Kepala Keluarga)

    Penghematan beaya (cost saving) pertahun setiap kapala keluarga didapat dari total harga setiap tahunsebelum ada proyek dikurangi jumlah harga per tahun setelah ada proyek.

    8. Penghematan per Tahun.

    Penghematan biaya (cost saving) per tahun didapat dari Cost saving per tahun (setiap kepala keluarga)dikali jumlah kepala keluarga sebelum ada proyek.

    9. Penghematan tambahan.

    Penghematan biaya (cost saving) tambahan diasumsi sebesar 25% dari cost saving per tahun. Angkasebesar 25 % diambil dengan asumsi bahwa dengan adanya keamanan yang cukup tinggi di daerahtersebut maka akan mengakibatkan bertambahnya jumlah penduduk.

    10. Keuntungan total (total benefit) per tahun.

    Total benefits di dapat dari cost saving per tahun ditambah dengan cost saving tambahan. Adapun hasilselengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1 Lampiran I.

    11. Present Value Of Benefits.

    Present value of benefits dianalisis dengan asumsi bahwa bunga bank sebesar 10% dan dengan umurrencana proyek sebesar 50 tahun. Adapun hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2Lampiran II.

    12. Nilai Proyek.

    Proyek Pengendalian Bahaya Banjir Lahar Gunung Semeru sudah dilaksanakan pada tahun anggaran1996/1997 dengan total biaya sebesar Rp. 14.900.000.000,00 (empat belas milyar sembilan ratus jutarupiah).

    13. Biaya Pemeliharaan per tahun..

    Biaya pemeliharaan per tahun sebelum adanya proyek ini diasumsi sebesar 1,25% dari nilai proyek atausebesar Rp. 186.250.000,00. Sedangkan setelah ada proyek ini maka biaya pemeliharaan dinaikan sebesar

    Intangible Cost Analisis Proyek Pengendalian Bahaya Banjir Lahar Di... http://blog.umy.ac.id/akbar/2010/12/09/intangible-cost-analisys-proye...

    6 of 11 09/12/2014 17:48

  • 20% dari biaya pemeliharaan sebelum adanya proyek atau sebesar Rp. 223.500.000,00.

    14. Kenaikan Biaya Pemeliharaan per tahun.

    Kenaikan Biaya pemeliharaan per tahun di dapat dari selisih antara biaya pemeliharaan per tahun setelahadanya proyek dengan sebelum adanya proyek.

    15. Presen Value Kenaikan Biaya Pemeliharaan.

    Present value kenaikan biaya pemeliharaan dianalisis dengan asumsi bahwa bunga bank sebesar 10% dandengan umur rencana proyek sebesar 50 tahun. Adapun hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat padaTabel 2 Lampiran II.

    16. Total Biaya (Cost) Proyek.

    Total biaya (cost) proyek didapat dari nilai proyek ditambah present value kenaikan biayapemeliharaan. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1. Lampiran I.

    D. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN.

    1. Manfaar Proyek.

    Manfaat yang dapat diperoleh dari Proyek Pengendalian Banjir Lahar Gunung Semeru, dan yangsemestinya sebagai dasar evaluasi suatu proyek, diantaranya :

    Real :Direct :

    tangible : Merehabilitasi bangunan irigasi yang rusak.intangible : Kehidupan menjadi lebih tenang.

    Indirect :tangible : Meningkatan produksi pertanian.intangible : Sebagai tempat penelitian.

    Pecuniary : Meningkatkan pendapatan konsultan, kontraktor.

    Dari beberapa manfaat yang dapat diperoleh proyek ini tidak seluruhnya ditinjau terhadap cost-nya,namun hanya salah satu saja, yaitu tentang manfaat yang real, direct dan integible berupa rasa aman yangdi dapat masyarakat sekitar (kehidupan menjadi lebih tenang).

    2. Rasio Benefit dan Cost.

    Rasio antara benefit dan cost dapat dilihat pada Tabel 1 Lampiran 1 dengan asumsi bunga bank sebesar 10% dan umur rencana proyek 50 tahun, yaitu sebesar 2,09. Jika bunga bank dinaikan maka rasio yangdidapat akan menurun, sedang jika bunga bank diturunkan maka rasio ini akan meningkat, seperti yangdapat dilihat pada Tabel 3 Lampiran III. Hal ini menunjukan bahwa semakin naik bunga bank maka rasioantara benfit dan cost akan semakin turun.

    3. Net Present Value.

    Net Present Value (NPV) pada proyek ini didapat sebesar Rp. 16.605.076.559,00 juga dengan asumsibunga bank 10%, (hasilnya dapat dilihat pada Tabel 1 Lampiran 1). NPV ini juga dipengaruhi olehbungan bank, yang menunjukan bahwa semakin naik bunga bank maka NPV yang didapat akan semakinmenurun (hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3 Lampiran III).

    Intangible Cost Analisis Proyek Pengendalian Bahaya Banjir Lahar Di... http://blog.umy.ac.id/akbar/2010/12/09/intangible-cost-analisys-proye...

    7 of 11 09/12/2014 17:48

  • 4. Internal Rate of Return.

    Internal Rate of Return (IRR) yang diperoleh dalam analisis sebesar 21,32 %, perhitungan selengkapnyadapat dilihat pada Tabel 3 Lampiran III. Data tabel 3 diperoleh dari Lampiran III.1 sampai denganLampiran III.15, yang merupakan perhitungan benefit dan cost dengan tingkat bunga yang bervariasi.Hasil IRR ini dapat meningkat jika tingkat kekhawatiran masyarakat sebelum ada proyek dibesarkansedang setelah ada proyek tetap, jumlah penduduk naik lebih besar lagi (karena merasa tenang makatingkat kelahirannya meningkat sedang tingkat kematian menurun), biaya penghematan pemeliharaanturun.

    E. KESIMPULAN DAN SARAN.

    a. Kesimpulan.

    1. Dengan melihat manfaat dari rasa aman yang diperoleh penduduk maka Proyek Pengendalian BanjirLahar Gunung Semeru ini layak dibangun.

    2. Dengan tingkat bunga bank sebesar 10 % maka rasio antara benefid dan cost didapat sebesar 2,09.

    3. Benefit yang diperoleh dari rasa aman penduduk didapat sebesar Rp. 16,605,076,559.

    4. Internal Rate of Return (IRR) diperoleh sebesar 21,32%.

    5. IRR dapat meningkat jika tingkat kekhawatiran masyarakat sebelum ada proyek dibesarkan sedangsetelah ada proyek tetap, jumlah penduduk naik lebih besar lagi, biaya penghematan pemeliharaan turun.

    b. Saran.

    Agar kelihatan benefit yang lebih lagi maka sebaiknya semua unsur manfaat yang akan diperoleh dariproyek tersebut dihitung cost-nya.

    F. DAFTAR PUSTAKA

    1. Munrokhim, Drs., M.A.Ec., Ph.D., 2001, Bahan Mata Kuliah Ekonomi Teknik, Program MagisterTeknik, UII., Yogyakarta.

    2. Rakhidin, Proyek Pengendalian Bahaya Banjir Lahar Semeru, Kapan Proyek Multi Years iniBerakhir, Artikel Majalah Konstruksi No. 282 Juni-Juli 1999, Jakarta.

    3. Rakhidin, Proyek Penanggulangan Bahaya Banjir Lahar Semeru, Dihantui Bahaya Guguran AwanPanas, Artikel Majalah Konstruksi No. 284 Agustus-September 1999, Jakarta.

    Baca juga : Gunung Semeru

    Did you like this article? Share it below!

    Twitter Updates

    RSS not configured

    Intangible Cost Analisis Proyek Pengendalian Bahaya Banjir Lahar Di... http://blog.umy.ac.id/akbar/2010/12/09/intangible-cost-analisys-proye...

    8 of 11 09/12/2014 17:48

  • Blogroll

    Batik IndonesiaCV. DADI AJIDesain Bangunan Tahan GempaDesain Rumah Tahan GempaFortuner SUV TerbaikHarga Daihatsu AylaHarga Toyota AgyaJurnal Akuntansi TiaraMateri KuliahPercetakan AlifPulsa PaypalWaletbet Promo Bonus 100% Sportsbook dan Casino OnlineFree wordpress themes

    Flickr Photos

    Logo Toyota SEO Award 2010

    Blog UMY CommunityNugie Nugrohobhp umynugie nugrohoSimple a Blog for Sharing aInformationcoretan diankpTry And Do Ithendi.sang.enterpreneurQuick NewsSATU AKSARADebu dibilik Otak [email protected] si sitid_newsfree your mindMiskin Tak Selalu Bodoherowmcfadden's blog

    Categories

    Intangible Cost Analisis Proyek Pengendalian Bahaya Banjir Lahar Di... http://blog.umy.ac.id/akbar/2010/12/09/intangible-cost-analisys-proye...

    9 of 11 09/12/2014 17:48

  • BMT (10)E-Journal (1)Ebook (4)Etika Profesi (85)Inspirasi (3)Journal Internasional (17)Jurnal Nasional (30)Koleksi Artikel Ilmiah (9)Materi Akuntansi (2)Meningkatkan Kecerdasan (4)REFRESHING (4)RELIGI (107)Simposium Nasional (7)Uncategorized (19)

    Tulisan Terakhir

    Awas, NII Incar Mahasiswa di DIYSekilas Analisa Kondisi Mesir Sekarang

    Hidup Sejahtera Bersama SampahKotoran Sapi Pun Menjadi DuitSekali Panen Untung Rp 60 JutaMemahami Fungsi Otak Kanan dan Kiri

    Arsip

    Blogroll

    Batik IndonesiaCV. DADI AJIDesain Bangunan Tahan GempaDesain Rumah Tahan GempaFortuner SUV TerbaikHarga Daihatsu AylaHarga Toyota AgyaJurnal Akuntansi TiaraMateri KuliahPercetakan AlifPulsa PaypalWaletbet Promo Bonus 100% Sportsbook dan Casino Online

    RSS

    Intangible Cost Analisis Proyek Pengendalian Bahaya Banjir Lahar Di... http://blog.umy.ac.id/akbar/2010/12/09/intangible-cost-analisys-proye...

    10 of 11 09/12/2014 17:48

  • download filmsCopyright 2010 JURNAL AKUNTANSIDesign by Kostenlose RezepteThanks to City Forum | Free iPhone 4 | Freebiejeebies

    Intangible Cost Analisis Proyek Pengendalian Bahaya Banjir Lahar Di... http://blog.umy.ac.id/akbar/2010/12/09/intangible-cost-analisys-proye...

    11 of 11 09/12/2014 17:48