INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …
Transcript of INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …
i
INSTITUT TEKNOLOGI– PLN
MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
(K3) PADA SEKSI A
TAHAP 1 RUAS SUNTER-PULO GEBANG
PROYEK PEMBANGUNAN 6 (ENAM) RUAS JALAN TOL DALAM
KOTA JAKARTA
SKRIPSI
AFIF MA’RUF
201521098
PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
JAKARTA, 2020
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi dengan Judul
MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) PADA STUDI
A TAHAP 1 RUAS SUNTER-PULO GEBANG
PROYEK PEMBANGUNAN 6 (ENAM) RUAS JALAN TOL DALAM KOTA JAKARTA
Disusun Oleh:
Afif Ma’ruf
NIM: 2015-21-098
Diajukan untuk memenuhi persyaratan
Program Studi Sarjana Teknik Sipil
Institut Teknologi PLN
Jakarta, 1 Agustus 2020
Mengetahui, Disetujui,
Desi Putri, S.T.,M.Eng Gita Puspa Artiani, ST, MT
Kepala Program Studi Teknik Sipil Pembimbing Skripsi
iii
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI
Nama : Afif Ma’ruf
NIM : 2015-21-098
Program Studi : Sarjana Teknik Sipil
Judul Skripsi : Manajemen Risiko Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)
Pada Seksi A Tahap 1 Ruas Sunter-Pulo Gebang Proyek
Pembangunan 6 (Enam) Ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta
Telah disidangkan dan dinyatakan Lulus sidang Skripsi pada program Sarjana
Strata 1 pada program Studi Teknik Sipil Institut Teknologi PLN pada Tanggal 29-
Agustus 2020.
Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan
Irma Sepriyanna,ST, MT Ketua Penguji
Ir. Hastanto Sm ,. MT Sekretaris Penguji
Ir. Sriyono D. Siswoyo,. M.Eng,Sc Anggota Penguji
Mengetahui,
Kepala Program Studi Teknik Sipil
(Desi Putri, S.T.,M.Eng )
v
ii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai Civitas akademika Institut Teknologi PLN, Saya yang bertanda tangan di
bawah ini:
Nama : Afif Ma’ruf
NIM : 2015-21-098
Program Studi : Sarjana Teknik Sipil
Judul Skripsi : MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN DAN KESELAMATAN
KERJA (K3) PADA SEKSI A TAHAP 1 RUAS SUNTER-
PULO GEBANG PROYEK PEMBANGUNAN 6 (ENAM)
RUAS JALAN TOL DALAM KOTA JAKARTA
Demi pengembangan Ilmu pengetahuan, Menyetujui untuk memberikan kepada
INSTITUT TEKNOLOGI PLN Hak bebas Royalti Non Eksklusif (Nonexclusive
Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) PADA
SEKSI A TAHAP 1 RUAS SUNTER-PULO GEBANG PROYEK PEMBANGUNAN
6 (ENAM) RUAS JALAN TOL DALAM KOTA JAKARTA. Beserta perangkat yang
ada (Jika Diperlukan), Dengan hak bebas Royalti Non Eksklusif ini INSTITUT
TEKNOLOGI PLN berhak menyimpan, mengalih media/informatika, mengelola
dalamm bentuk pangkalan Data (Database), merawat, dan mempublikasikan
Skripsi saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis, pencipta
dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya .
Dibuat di : Jakarta
Pada Tanggal : 20 Maret 2020
Yang menyatakan
(Afif Ma’ruf)
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya haturkan ke hadirat Allah SWT, Shalawat serta salam semoga
terlimpahkan kapada Nabi Muhammad SAW, atas rahmat-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Risiko Kesehatan Dan Keselamatan
Kerja (K3) Pada Seksi A Tahap 1 Ruas Sunter-Pulo Gebang Proyek Pembangunan 6
(Enam) Ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta”. Skripsi ini disusun untuk melengkapi
tugas akademik yang menjadi syarat dalam menyelesaikan mata kuliah skripsi.
Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan
serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis dengan mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua, Bapak Almarhum Aiptu Zulnasri dan Ibuk Nurfauziah Spd yang
tiada hentinya memberikan dukungan moril, materil, dan do’a.
2. Desi Putri, S.T.,M.Eng selaku Kepala Program Studi Teknik Sipil
3. Dan semua saudara saya yang selalu memberikan semangat serta waktu dikala
kesibukan masing - masing.
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran para pembaca untuk laporan ini, demi
perbaikan di masa yang akan datang. Harapan penulis, semoga hasil yang telah
penulis susun dapat bermanfaat bagi orang yang membaca.
vii
UCAPAN TERIMAKSIH
Dengan ini saya menyampaikan ucapan terimaksih kepada yang terhormat :
Ibu Gita Puspa Artiani, S.T.,M.T Selaku Dosen Pembimbing yang senantiasa
memberikan pengarahan, saran-saran dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
Terimakasih yang sama saya sampaikan kepada para Pakar/Ahli K3 dan semua
Pihak yang berada pada Proyek yang saya kunjungi yang telah memberikan respon
yang baik terhadap pengisian Kuesioner yang saya berikan.
Jakarta, 28 Agustus 2020
Afif Ma’ruf
NIM: 2015-21-098
viii
MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) PADA
SEKSI A TAHAP 1 RUAS SUNTER-PULO GEBANG
PROYEK PEMBANGUNAN 6 (ENAM) RUAS JALAN TOL DALAM KOTA
JAKARTA
Afif Ma’ruf , 2015-21-098
dibawah bimbingan Gita Puspa Artiani, ST, MT
ABSTRAK
Proyek konstruksi dan pembangunan khusunya pada jalan tol tidak pernah
lepas dari berbagai masalah baik teknis maupun masalah non teknis. Masalah ini
disebabkan berbagai macam faktor yang lalu kita kenal sebagai risiko yang dapat
timbul baik terduga maupun tidak terduga. Risiko-risiko tersebut akan sangat
mempengaruhi kinerja proyek dan mengakibatkan kerugian dari berbagai sektor.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi bahaya risiko, menilai setiap risiko
yang terjadi, dan memberikan tindakan pengendalian risiko terhadap risiko K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja) pada seksi A tahap 1 pembangunan 6
(Enam) Ruas Jalan Tol dalam Kota Jakarta. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan metode survei berupa kuesioner. Data dianalisis
menggunakan metode pembobotan (scoring). Hasil penelitian ini menunjukkan
hasil risiko dan hasil analisis data dari 30 responden bahwa seluruh data valid
pada bagian cumulative percent terlihat penilaian “Relevan” sebanyak 50.0%
diambil 46.7% dari jumlah frekuensi terbesar dan ditambahkan dengan jumlah
persentase 3.3% dari jumlah frekuensi terkecil. Sedangkan untuk “Sangat
Relevan” adalah 100% yaitu nilai kumulatif dari penjumlahan 46.7% (Relevan)
ditambah dengan 3.3% (Cukup Relevan) dan ditambah lagi dengan 50.0%
(Sangat Relevan) maka dikatakan sudah cukup baik dan efektif.
Kata Kunci : Analisis Risiko, Penerapan (K3),Proyek Konstruksi, Kajian, tindakan
Preventif
ix
STUDY ON THE IMPLEMENTATION OF WORK AND HEALTH SAFETY (K3)
CASE STUDY OF THE CONSTRUCTION SECTION 1 OF SUNTER-PULO
GEBANG SECTION PROJECT FOR CONSTRUCTION OF 6 (SIX)
TOLL ROAD IN JAKARTA
Afif Ma’ruf , 2015-21-098
under the guidance of Gita Puspa Artiani, ST., MT
ABSTRACT
Construction and development projects on the toll road are never separated from
various technical issues and non-technical problems. This problem is due to
various factors that we know as a risk that can arise both unpredictable and
unexpected. These risks will greatly affect the project's performance and result in
losses from various sectors. The purpose of this research is to identify risk
hazards, assess the risks involved, and provide risk control measures against the
risk of K3 (Occupational Safety and Health) at section 1 of the development of 6
(six) toll road sections within Jakarta. This study used quantitative approaches with
survey methods in the form of questionnaires. Data is analyzed using a scoring
method. The results of this research show the results of the risk and the results of
data analysis of 30 respondents that all data valid in the cumulative percent seen
as the "relevant" rating is 50.0% taken 46.7% of the largest number of frequencies
and added with a percentage amount of 3.3% from the smallest number of
frequencies. As for "highly relevant" is 100% which is the cumulative value of the
summation of 46.7% (relevant) plus 3.3% (quite relevant) and plus again with
50.0% (very relevant) then it is said to be quite good and effective.
Keywords: risk analysis, Application (K3), construction project, study, preventive
measures
x
DAFTAR ISI
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN………………………………………. ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI.................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................................... v
KATA PENGANTAR ............................................................................................ vi
UCAPAN TERIMAKSIH ....................................................................................... vii
ABSTRAK ............................................................................................................ viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiii
DAFTAR RUMUS ................................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Permasalahan Penelitian ...................................................................... 3
1.2.1 Identifikasi Masalah……………………………………………… 3
1.2.2 Ruang Lingkup Masalah………………………………………… 3
1.2.3 Rumusan Masalah……………………………………………….. 4
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian…………………………………………… 4
1.3.1 Tujuan Penelitian………………………………………………… 4
1.3.2 Manfaat Penelitian……………………………………………….. 5
1.3.3 Sistematika Penulisan............................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................... 6
2.1 Teori Pendukung................................................................................... 6
2.1.1 Pengertian Risiko………………………………………………… 6
2.1.2 Sumber-Sumber Penyebab Risiko……………………………… 6
2.1.3 Identifikasi Variabel Risiko……………………………………….. 6
2.1.4 Manajemen Risiko K3…………………………………………….. 8
2.1.5 Proses Manajemen Risiko……………………………………….. 9
xi
2.1.6 Penanganan Risiko/Mitigasi Risiko……………………………… 12
2.1.7 Populasi dan Sampel………………………………………….…. 13
2.1.8 Responden………………………………………………………... 14
2.1.9 Kuisioner…………………………………………………………... 14
2.1.10 Uji Validitas dan Uji Reabilitas…………………………………. 15
2.1.11 Tingkat Ketelitian dan Keyakinan………………………….…... 16
2.2 Tinjauan Pustaka ................................................................................... 17
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................................. 21
3.1 Perencanaan Penelitian. ........................................................................ 21
3.1.1 Pengumpulan Data………………………………………………... 21
3.1.2 Diagram Alir Penelitian……………………………………………. 22
3.1.3 Instrumen Pengumpulan Data…………………………………… 25
3.2 Teknik Pengambilan Sampel.................................................................. 28
3.2.1 Teknik Analisa Data………………………………………………..28
3.2.2 Menentukan Variabel Risiko………………………………………28
3.2.3 Uji Validitas Data………………………………………………….. 29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................30
4.1 Pengumpulan Data.................................................................................30
4.2 Penyebaran Kuisioner ........................................................................... 30
4.3 Klarifikasi Responden ............................................................................30
4.3.1 Klarifikasi Responden Berdasarkan Jenis Usia…………………31
4.3.2 Klarifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir…… . 32
4.3.3 Klarifikasi Responden Berdasarkan Jabatan Proyek………….. 33
4.3.4 Klarifikasi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja………. 34
4.4 Penilaian Variabel Risiko........................................................................ 35
4.4.1 Skala Penilaian Variabel Risiko..………………………………… 35
4.4.2 Analisis Penilaian Pernyataan Kuesioner.................................. 35
4.4.3 Rangkuman Hasil Penilaian Masing-masing Pernyataan..........40
4.5 Uji Validitas dan Reliabilitas.................................................................... 41
4.5.1 Uji Validitas................................................................................ 41
4.5.2 Uji Reliabilitas............................................................................ 43
xii
4.6 Analisis Data…………………………………………………………….........44
4.6.1 Penilaian Risiko .........................………………………………… 44
4.6.2 Perhitungan Rata-Rata peluang……………………………….... 45
4.6.3 Perhitungan Rata-Rata dampak………...............……………… 46
4.6.4 Perhitungan Risiko ...................…………………………………. 46
4.6.5.Hasil Perhitungan Indeks Risiko............................................... 47
4.7. Analisis Level, Matriks dan Mitigasi Risiko ..........................…………... 48
4.8. Analisis Penanganan Risiko.................................................................. 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 54
5.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 54
5.2 Saran ................................................................................................................ 55
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 56
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................................... 58
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Nilai Tingkat Kemungkinan………………………………………….………. 10
Tabel 2.2 Nilai Tingkatan Keparahan……………………………………….……….….10
Tabel 2.3 Skala Tingkatan Risiko…………………………………………….………... 11
Tabel 2.4 Tingkatan Risiko Menurut AS/NZS 4360:2004……………………………. 11
Tabel 2.5 Penanganan Terhadap Risiko………………………………………………. 12
Tabel 2.6 Kategori Penilaian Kuesioner……………................................................. 15
Tabel 2.7 Nilai Alpha Cronbach............................................................................... 16
Tabel 3.1 Variabel-Variabel Risiko........................................................................... 26
Tabel 3.2 Contoh Kuisioner bagian 2 dan bagian 3................................................. 27
Tabel 4.1 Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia…………………………………. 31
Tabel 4.2 Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir....................... 32
Tabel 4.3 Klasifikasi Responden Berdasarkan Jabatan & Proyek………………..... 33
Tabel 4.4 Klasifikasi Responden Berdasarkan Kategori Pengalaman Kerja……… 34
Tabel 4.5 Hasil Frekuensi Pernyataan 1 (X.1.1)……………………………….…… 35
Tabel 4.6 Hasil Frekuensi Pernyataan Ke-5 (X.2.1)………………………………… 37
Tabel 4.7 Hasil Frekuensi Pernyataan Ke-14 (X.2.1)……………………………… 39
Tabel 4.8 Rangkuman Hasil Penilaian Masing-masing Pernyataan...................... 40
Tabel 4.9 Kode Masing-masing Pernyataan Kuesioner......................................... 41
Tabel 4.10 Uji Validitas............................................................................................ 42
Tabel 4.11 Jumlah Valid Responden....................................................................... 43
Tabel 4.12 Cronbach’s alpha Uji Reliabilitas........................................................... 44
Tabel 4.13 Kategori Nilai Level Peluang/Kemungkinan.......................................... 45
Tabel 4.14 Kategori Nilai Tingkat Dampak/Keparahan........................................... 45
Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Indeks Risiko............................................................ 47
Tabel 4.16 Peringkat, Matriks dan Mitigasi Risiko................................................... 48
Tabel 4.17 Penanganan Risiko................................................................................ 51
xiv
DAFTAR RUMUS
Rumus 2.1 Metode Slovin……………………….………………………………......... 13
Rumus 2.2 Uji Validitas .......................................................................................... 16
Rumus 2.3 Uji Reliabilitas ....................................................................................... 16
Rumus 3.1 Perhitungan Responden………………………………….….………….... 28
Rumus 4.1 Penentuan Jumlah Sampel……………………………………………….. 30
Rumus 4.2 Perhitungan Validitas............................................................................ 43
Rumus 4.3 Perhitungan Rata-Rata Peluang………………………………………..... 46
Rumus 4.4 Perhitungan Rata-Rata Dampak………………………………………..... 46
Rumus 4.5 Perhitungan Risiko……………………………………………………….... 46
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Manajemen Akar Kecelakaan Kerja…………………………………..... 8
Gambar 2.2 Proses Manajemen Risiko AS/NZS4360……………………………..... 9
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian………………………………………………....... 22
Gambar 4.1 Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia............................................ 31
Gambar 4.2 Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir................... 32
Gambar 4.3 Klasifikasi Responden berdasarkan Jabatan dalam Proyek................ 33
Gambar 4.4 Klasifikasi Responden berdasarkan Pengalaman Kerja...................... 34
Gambar 4.5 Histogram Hasil Frekuensi Pernyataan Pertama (X1.1)...................... 36
Gambar 4.6 Histogram Hasil Frekuensi Pernyataan Ke-5 (X2.1)............................ 38
Gambar 4.7 Histogram Hasil Frekuensi Pernyataan Ke-14 (X7.2).......................... 39
Gambar 4.8 Peringkat Risiko………………………………………………………...... 50
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Contoh Format Kuisioner
Lampiran 2. Hasil Kuisioner Responden
Lampiran 3. Hasil Kuisioner Penelitian Variabel Risiko
Lampiran 4. Hasil Kuisioner Penelitian Tingkat Peluang
Lampiran 5. Hasil Kuisioner Penelitian Dampak
Lampiran 6. Uji Validitas Dan Reabilitas
Lampiran 7. Distribusi Nilai r Tabel
Lampiran 8. Hasil Distribusi Frekuensi pada Masing-Masing Pernyataan
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam proyek konstruksi terdapat beberapa hal yang menjadi
perhatian serius pada pelaksanaan pekerjaan proyek yaitu masalah
kesehatan, keselamatan kerja serta lingkungan. Dalam hal ini risiko dapat
terjadi dikarenakan kontrol perusahaan yang kurang dan beberapa faktor
lainnya sepert manusia dan peralatan yang digunakan. Berikut merupakan
beberapa hal yang diterapkan guna mengurangi risiko yang dapat muncul
yakni dibutuhkan identifikasi, analisis, serta mitigasi terhadap kemungkinan
risiko yang dapat timbul.
Untuk haI ini, secara umum di Indonesia masalah kesehatan dan
keselamatan kerja (K3) seringkali terabaikan. Menurut penilaian Biro Pusat
Statistik (BPS) memperIihatkan peningkatan jumlah tenaga kerja konstruksi,
dari 4.844.689 orang pada tahun 2010 menjadi hampir dua kaIi lipat di 2015,
sejumlah 8.208.086 orang atau 7% dari 114 juta orang pekerja (BPS, 2016).
Sektor ini juga dianggap sebagai salah satu sektor yang berisiko tinggi
terjadinya kecelakaan kerja. Terdapat sejumlah data keceIakaan kerja yang
dijelaskan sebeIumnya secara khusus tak memuat informasi kecelakaan
kerja di bidang konstruksi, namun sejumlah sumber (BPJS
Ketenagakerjaan, 2016) (Pritanti, Purwoto, & Solechan, 2012) mencatat
di sektor konstruksi setidaknya terjadi 30% kasus kecelakaan kerja. Terdapat
jumIah tenaga kerja serta risiko yang besar dalam keceIakaan kerja dalam
sektor konstruksi ialah aspek yang harus diperhatikan.
Seperti proyek konstruksi Iainnya, proyek pembangunan jalan tol juga
tak lepas dari sejumlah masalah teknis dan non teknis. Masalah tersebut
diakibatkan dari sejumlah faktor yang lalu disebut risiko proyek konstruksi.
Risiko itu akan sangat mempengaruhi kinerja proyek serta kerugian baik dari
sektor biaya, waktu serta mutu, yang menentukan keberhasilan suatu proyek
konstruksi (Kangari, 1995). Pada akhirnya risiko bisa muncul terduga
maupun tak terduga (Smith, 1992).
2
Vaughan (1978) mengemukakan risiko sebagai: risk is the chance of
loss (risiko ialah kemungkinan munculnya kerugian). Risiko juga bisa
dihubungkan dengan peluang terjadi hal negatif yang tidak diharapkan atau
tidak terduga, dengan kata lain kemungkinan tersebut karena adanya
ketidakpastian kondisi yang mengakibatkan tumbuhnya risiko yang berasal
dari sejumlah aktivitas.
Proyek Pembangunan PADA SEKSI A TAHAP 1 (STUDI KASUS
PEMBANGUNAN 6 (ENAM) RUAS JALAN TOL DALAM KOTA
JAKARTA). Salah satu pekerjaan yang masih dalam fase pelaksanaan ialah
pekerjaan bangunan atas yang mencakup tiga tahapan yakni stressing,
erection, serta expansion joint. Pekerjaan ini dilaksanakan di ketinggian ± 5
meter di atas permukaan tanah. Menurut survey pendahuluan yang
dilaksanakan peneliti, hampir seluruh tahap kerja pada pekerjaan berikut
mempunyai potensi risiko misalnya jatuh dari ketinggian, dikarenakan
banyaknya pekerjaan yang diterapkan di ketinggian, selain itu sejumlah
potensi bahaya lain yang dihadapi ialah tertimpa alat berat, terkena alat kerja
manual, terkena maneuver alat, tersengat listrik, tangan terjepit, serta
berpotensi lebih parah tertimpa girder dan semacamnya. Dengan
manajemen risiko, hal tersebut harusnya dapat diminimalisir. Yang mana
sistem manajemen keselamatan, kesehatan kerja serta lingkungan
diharapkan bisa diimplementasikan di pelaksanaan pekerjaan konstruksi,
hingga bisa menekan terjadinya kecelakaan kerja saat pelaksanaan
pekerjaan konstruksi serta bisa mengenali risiko yang muncul mulai dari
yang tertinggi hingga terendah. Penelitian berikut bertujuan guna
mengetahui identifikasi risiko, penyusunan peringkat risiko, serta guna
mengetahui langkah-langkah yang dilaksanakan guna mengurangi risiko
(mitigasi risiko) sistem K3 Pada Seksi A Tahap 1 (Studi Kasus
Pembangunan 6 (Enam) Ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta).
Pada penelitian terdahulu pada Proyek Pembangunan Jalan Layang
Tol BORR seksi 2A dengan hasil penelitiannya, risiko tertinggi pada
pekerjaan bangunan atas yakni risiko lepasnya box girder dari holder crane
serta lepasnya box girder dari gantry serta adanya 40 sub proses langkah
kerja yang ada pada kategori tingkat risiko Very high. Pelaksanaan
3
identifikasi bahaya serta analisis risiko di tempat kerja di Indonesia mengacu
pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 tahun 2012
tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3). Yang mana pada peraturan itu, identifikasi bahaya serta analisis
risiko ialah hal mutlak yang wajib dilaksanakan suatu perusahaan guna
rangka mencegah serta menekan kecelakaan kerja serta penyakit akibat
kerja (PAK) dan tercapainya tempat kerja yang nyaman, efisien, serta
produktif. Disisi lain, identifikasi bahaya serta analisis risiko ialah suatu wujud
perencanaan K3 yang dipergunakan untuk landasan disusunnya program
maupun kebijakan K3. (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50
tahun 2012).
1.2. Permasalahan penelitian
1.2.1. Identifikasi Masalah
Mengacu pada penjabaran latar belakang tersebut, penelitian ini
mengidentifikasi masalah berikut:
1. Mengenai kesehatan serta keselamatan kerja bagi pekerja Pada
Seksi A Tahap 1 (Studi Kasus Pembangunan 6 (Enam) Ruas Jalan
Tol Dalam Kota Jakarta).
2. Bagamana penerapan K3 bagi para pekerja
1.2.2. Ruang Lingkup Masalah
Pembatasan ruang lingkup penelitian ialah;
1. Hanya dibatasi di wilayah Pada Seksi A Tahap 1 (Studi Kasus
Pembangunan 6 (Enam) Ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta). Yaitu
Di Depan Mall Of Indonesia dengan populasi 42 orang.
2. Risiko yang ditinjau hanya di fokuskan untuk pekerja.
3. Penelitian ini mengevaluasi risiko pelaksanaan dari sisi kontraktor
serta tak melihat pengaruh risiko pada perencanaan.
4. Responden pada penelitian ini meliputi kontraktor pelaksana Pada
Seksi A Tahap 1 (Studi Kasus Pembangunan 6 (Enam) Ruas Jalan
Tol Dalam Kota Jakarta).
4
5. Batasan yang diteliti adalah tentang kesehatan serta keselamatan
kerja (K3) dalam pelaksanaan pekerjaan.
1.2.3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah berikut disusun berdasarkan uraian latar belakang
diatas:
1. Bagaimana mengidentifikasi kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
Pada Seksi A Tahap 1 (Studi Kasus Pembangunan 6 (Enam) Ruas
Jalan Tol Dalam Kota Jakarta).
2. Berapakah hasil penilaian risko yang didapatkan atas risiko-risiko K3
(kesehatan dan keselamatan kerja)?
3. Bagaimana penanganan terhadap risiko K3 (kesehatan dan
keselamatan kerja?
1.3. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1.3.1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian berikut ialah:
1. Mengidentifikasi bahaya risiko K3 Pada Seksi A Tahap 1 (Studi Kasus
Pembangunan 6 (Enam) Ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta).
2. Melakukan penilaian tiap risiko yang terjadi dalam Seksi A Tahap 1
(Studi Kasus Pembangunan 6 (Enam) Ruas Jalan Tol Dalam Kota
Jakarta.
3. Memberikan suatu tindakan penanganan risiko K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja).
1.3.2. Manfaat Penelitian
Penelitian berikut dapat bermanfaat untuk:
1. Memudahkan pengendalian risiko karena adanya daftar risiko/ risiko
telah teridentifikasinya, jadi kerugian akibat kecelekaan kerja mampu
ditekan sekecil mungkin.
2. Dapat menjadi acuan bagi stake holder guna menurunkan angka
kecelakaan kerja pada bidang konstruksi.
5
3. Guna meningkatkan wawasan pembaca terkait manajemen risiko
kesehatan serta keselamatan kerja pada proyek konstruksi.
1.3.3. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan pada penelitian ini terdiri dari :
BAB I Pendahuluan, yang berisi tentang latar belakang permasalahan
penelitian, tujuan penelitian, manfaat peneliian dan sistematika
penulisan.
BAB II Landasan Teori, yang berisi tentang tinjauan pustaka dan
landasan teori , pengertian k3, pengertian manajemen keselamatan
dan ksehatan kerja.
BAB III Metode Penelitian, yang berisi tentang analisis kebutuhan, dan
proses penelitian.
BAB IV Hasil dan Pembahasan, yang berisi tentang analisa
pengolahan data yang menggunakan microscoft excel dan microscoft
word.
BAB V Penutup, yang berisi tentang kesimpulan serta saran-saran
mengenai penelitian yang telah dilakukan.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. TEORI PENDUKUNG
2.1.1. Pengertian risiko
Istilah risiko bersumber dari bahasa Arab, bermakna hadiah yang tak
diharapkan datangnya dari surga. Risiko ialah hal yang berorientasi pada
ketidakpastian terjadinya satu kejadian dalam jangka waktu tertentu dimana
kejadian tersebut mengakibatkan suatu kerugian baik kerugian kecil yang tak
begitu bermakna maupun kerugian besar yang berdampak pada
kelangsungan hidup perusahaan tertentu. Umumnya risiko dilihat sebagai
hal negatif, layaknya bahaya, kehilangan serta konsekuensi lain. Kerugian itu
ialah wujud ketidakpastian yang harusnya dimengerti serta secara efektif
dikelola organisasi selaku bagian dari strategi hingga bisa sebagai nilai
tambah serta mendukung capaian tujuan organisasi (Norman:1993).
2.1.2. Sumber-sumber Penyebab Risiko
Menurut sumber penyebab (Flanagan & Norman, 1993), risiko bisa
dikategorikan, diantaranya:
1. Risiko Internal, ialah risiko yang berasal dari dalam perusahaan.
2. Risiko Eksternal, berasal dari luar lingkungan perusahaan.
3. Risiko Keuangan, ialah risiko yang diakibatkan faktor-faktor ekonomi
serta keuangan, misalnya tingkat bunga, perubahan harga, serta mata
uang.
4. Risiko Operasional, merupakan seluruh risiko yang tak tercakup risiko
keuangan yang diakibatkan faktor-faktor alam, manusia serta teknologi.
2.1.3. Identifikasi Variabel Resiko
Penentuan variabel dapat dikategorikan dalam variabel bebas serta
variabel terikat. Penentuan variabel bebas juga terikat ditentukan oleh hasil
studi Literatur penelitian-penelitian sebelumnya dan hasil wawancara bebas.
Adapun variabel-variabel yang diteliti sebagi berikut (Norman:1993).
7
1. Galian tanah menggunakan Excavator
Pekerjaan galian tanah dengan excavator adalah pekerjaan dengan
mengunakan alat berat. Pada pekerjaan ini bisa terjadi beberapa
kemungkinan terjadinya risiko kerja diantaranya: fasilitas/pekerja
sekitar yang tertabrak peralatan excavation, tanah longsor/runtuhnya
dinding samping, terjatuhnya pekerja/kendaraan ke lubang galian.
2. Lifting Material menggunakan service crane
Pekerjaan ini menggunakan tower crane sebagai perantara
pemindahan, pemasangan dan pengangkatan material. Risiko kerja
yang kemungkinan terjadi: pekerja tertimpa material.
3. Pemotongan tiang Bore Pile
Dilakukan dengan mengunakan alat dan ada kemungkinan pekerja
terluka karena alat tersebut.
4. Erection
Adalah pekerjaan perakitan komponen komponen baja menjadi frame
atau kerangka, risiko yang mungkin terjadi pada pekerrjaan ini adalah:
Alat melukai pekerja/ merusak fasilitas, terjatuhnya material dari
ketinggian serta menimpa pekerja.
5. Pembesian, Bekisting, dan Parapet
Karena pekerjaan ini berada di ketinggian maka risiko yang
kemungkinan terjadi adalah: terjatuhnya pekerja dari ketinggian,
terjatuhnya bekisting dan menimpa pekerja/fasilitas, pekerja terluka
ketika bekerja.
6. Pengecoran
Ada beberapa kemungkinan risiko yang bisa terjadi diantaranya:
jatuhnya pekerja dari ketinggian dan saat menegakkan cetakan beton.
7. Pekerjaan jalan
Karena pekerjaan perkerasan ini menggunakan alat berat dan faktor
lingkungan yang berdebu, jadi beberapa risiko yang mungkin terjadi
adalah: semprotan perekat (aspal cair) yang mengenai pekerja, debu
yang mengakibatkan gangguan pernafasan.
8
8. Pekerjaan marka jalan
Pekerjaan ini menggunakan compressor sebagai alatnya dan ini
memungkinkan terjadinya risiko gangguan pernapasan yang dialami
pekerja akibat compressor.
9. Instalasi kabel
Pekerjaan ini menggunakan tang press hidrolik sebagai alatnya, dan
kemungkinan risiko yang terjadi adalah terluka saat menggunakan
alat tang press hydraulic.
2.1.4. Manajemen Risiko K3
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ialah suatu ilmu
perilaku yang meliputi segi sosial serta eksak tak bisa dilepaskan dari
tanggungjawab keselamatan serta kesehatan kerja baik dari sisi
pengambilan keputusan serta organisasi maupun perencanaan, baik
gangguan kesehatan, kecelakaan kerja maupun pencemaran lingkungan
wajib menjadi bagian biaya produksi. Secara umum, manajemen K3 mencari
serta mengumpulkan kekurangan operasional yang memungkinkan
timbulnya kecelakaan. Hal tersebut bisa diterapkan dengan cara
memaparkan penyebab kecelakaan (akar masalah), serta melakukan
penelitian apa pengendalian secara seksama dapat dilaksanakan atau tidak.
Kurang lengkapnya kesalahan operasional, kesalahan perhitungan, tidak
tepatnya keputusan, serta kurang tepatnya manajemen mampu
memunculkan risiko terjadinya kecelakaan.
Gambar 2.1. Manajemen Akar Kecelakaan Kerja
Sumber : Rumondang (1995)
9
Tujuan manajemen risiko guna mengenali risiko suatu proyek serta
menguraikan strategi guna meminimalisir ataupun bahkan menghindari,
disisi lain juga wajib dicari solusi guna meningkatkan peluang yang ada
(Wideman, 1992). Guna menggapai tujuan itu dibutuhkan suatu prosedur
dalam pengangnan risiko-risiko yang ada, jadi saat menangani risiko tak
akan timbul kesalahan. Tahap itu diantaranya identifikasi, penanganan risiko
serta pengukuran risiko.
Gambar 2.2 Proses dalam manajemen risiko AS/NZS 4360
Sumber : Ramli (2010)
2.1.5. Proses Manajemen Risiko
Manajemen risiko dijalankan melalui tahap berikut;
1. Perencanaan Manajemen Risiko, melingkupi tahap keputusan
bagaimana cara pendekatan serta perencanaan aktivitas manajemen
risiko proyek.
2. Identifikasi Risiko, yakni mengidentifikasi jenis risiko yang mungkin
(dan umumnya) ditemui tiap pelaku bisnis.
3. Analisis Risiko Kualitatif, ialah tahap penilaian (assessment) dampak
serta kemungkinan risiko yang telah dikenali. Tahap tersebut
dilaksanakan dengan menata risiko menurut efeknya pada tujuan
proyek. Australian Standard/New Zealand Standard (AS/NZS)
4360:2004 digunakan sebagai skala pengukuran analisa kualitatif,
berikut skala pengukurannya:
10
Tabel 2.1 Nilai tingkat kemungkinan
Tabel 2.2 Nilai tingkat keparahan
11
Tabel 2.3. Skala tingkatan risiko
Tabel 2.4. Tingkatan risiko menurut AS/NZS 4360:2004
Sumber : Adapted from the AS/NZ 4360 Standard Risk Matrix and NHS QIS Risk Matrix
Sumber: Ramli, Soehatman. “Pedoman Praktis Manajemen Risiko Dalam Perspektif K3 OHS Risk Management”
Keterangan:
Very high Risk : Sangat berisiko tinggi.
High Risk : Berisiko tinggi
Medium Risk: : Berisiko sedang
Low Risk : Berisiko rendah
1. Analisis Risiko Kuantitatif merupakan tahap pengenalan secara
numeric probabilitas tiap risiko serta konsekuensi pada tujuan proyek.
2. Perencanaan Respon Risiko (risk response planning) ialah tahap
yang dilaksanakan guna menekan tingkat risiko yang ditemui hingga
batas yang bisa ditolerir.
3. Pengendalian serta Monitoring Risiko, merupakan tahap pengawasan
risiko yang telah dikenali, mengawasi risiko yang tertinggal, serta
mengenali risiko baru, menentukan implementasi risk management
plan serta menilai efektivitasnya dalam pengurangan risiko.
12
2.1.6. Penanganan Risiko/ Mitigasi risiko
Mitigasi risiko ialah penanganan risiko yang dijumpai serta mampu
dijalankan menurut sejumlah pilihan. Berhubungan dengan pengannganan
risiko, ada lima langkah dasar yang dapat digunakan dalam tabel berikut.
Tabel 2.5. Penanganan Terhadap Risiko
Sumber : Australia/ New Zealand Standard AS/NZS 4360:2004
(Flanagan & Norman, 1993) menyatakan penanganan terhadap risiko
yang memerlukan penanganan atau biasa disebut dengan mitigasi risiko
dapat diterapkan menurut sejumlah pilihan yakni menahan risiko (risk
retention), WE9QW0QA memindahkan risiko (risk transfer), mengurangi
risiko (risk reduction), menjauhi risiko (risk avoidance).
Salah satu contoh penanganan, risk reduction yaitu penerapan aturan
yang jelas menurut metode pelaksanaan pekerjaan mengacu pada sistem
manajemen keselamatan serta kesehatan kerja utamanya terkait standar
alat pelindung diri (APD) bahwasanya pihak kontraktor diwajibkan
memberikan peralatan keselamatan standar. Sedangkan contoh
penanganan, risk transfer adalah dengan cara pengansuransian seluruh
pekerja serta pelaksana yang berpartisipasi pada proyek menggunakan
Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek).
Sejumlah penelitian-penelitian sebelumnya banyak mengangkat
manajemen risiko K3 dalam pembangunan konstruksi jenis gedung/
apartemen, karenanya penulis mengangkat hal lain yang belum pernah
diteliti sebelumnya yang berhubungan dengan manajemen risiko K3 dalam
pembangunan konstruksi yang berbeda yakni konstruksi flyover. Masalah
penelitian ini terkait idendifikasi dan pengendalian manajemen risiko sistem
13
K3, yaitu mengidentifikasi risiko serta menyusun peringkat risiko, dan juga
apa langkah yang wajib dilaksanakan (mitigasi risiko) sistem K3 guna
mengurangi dampak negatif yang dapat timbul Pada Seksi A Tahap 1 (Studi
Kasus Pembangunan 6 (Enam) Ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta). Berikut
ialah faktor yang dapat memberi pengaruh risiko kecelakaan konstruksi.
2.1.7. Populasi dan Sampel
Sugiyono (2008) menjelaskan, populasi ialah area generalisasi yang
mencakup obyek/subyek yang memiliki kualitas serta sifat tertentu yang
ditentukan peneliti guna dipelajari lalu disimpulkan. Populasi penelitian ini
ialah 42 orang termasuk Project Manager, Chief Safety Officer, Safety
Manager, Safety Supervisor, Pekerja. Sementara itu sampel ialah sebagian
dari jumlah dan sifat yang dimiliki populasi. 30 orang digunakan sebagai
sampel penelitian ini. Menurut Soegeng seperti dikutip Tahir (2011:38)
syarat-syarat paling penting pengambilan sampel ialah:
1. Merepresentasikan populasi (mewakili) menggambarkan sifat ataupun ciri
populasi sebanyak mungkin.
2. Sampel harus mampu memastikan tingkat keakuratan, ketepatan,
kesalahan baku yang ditetapkan dari perbedaan hasil yang didapat dari
sampel dengan hasil yang didapat dari populasi, dengan catatan bahwa
kedua metode dilaksanakan sama.
3. Pengumpulan sampel harus mudah dilaksanakan dan sederhana,
4. Harus bisa memberikan sejumlah keterangan dalam biaya minimal.
Metode Slovin digunakan untuk penentuan jumlah sampel. Metode
slovin ialah salah satu metode penelitian yang seringkali dipergunakan
dalam menentukan jumlah sampel. Sampel sangat berkaitan dengan
populasi. Sampel yang terlampau kecil bisa mengakibatkan penelitian tak
mencerminkan populasi yang sebenarnya. Agar perolehan sampel dapat
representative, digunakan rumus slovin (Husein Umar, 2009:120):
𝑛 = N/(1+(N*(e)2) …………………………………….(2.1)
Keterangan:
N=jumlah populasi
n=jumlah sampel
14
e=prosentase kelonggaran akibat kesalahan perolehan sampel yang masih
di tolelir (ke tidak telitian)
Untuk mempergunakan rumus tersebut, pertama, tentukan toleransi
batas kesalahan. Toleransi batas kesalahan disebutkan dalam persentase.
Semakin kecil toleransi, sampel akan semakin akurat mencerminkan
populasi. Namun toleransi yang semakin kecil, maka sampel yang diperlukan
semakin banyak.
2.1.8. Responden
Responden ialah seluruh orang (individu maupun kolektif) yang
nantinya diminta keterangan yang dibutuhkan pencari data. Peneliti harus
benar-benar teliti dalam tahap pengumpulan data responden baik dalam
angket, wawancara, atau kuesioner. Keahlian responden akan
mempengaruhi informasi atau jawaban yang disampaikan, utamanya jika
pertanyaan terkait nama baik daerah ataupun pernyataan yang sifatnya
sensitif.
2.1.9. Kuisioner
Penelitian membutuhkan suatu sarana berbentuk kuesioner yang
dapat mendukung responden menjawab beberapa pertanyaan yang
diberikan. Kuesioner ialah metode perolehan data yang dilakukan dengan
memberi beberapa pertanyaan ataupun pernyataan tertulis guna dijawab
oleh responden, responden penelitian berikut ialah kontraktor. Kuesioner
ialah metode pengumpulan data yang efisien bila peneliti dengan pasti
menetahui variable yang akan diukur serta mengtahui apa yang diharapkan.
Kuesioner bisa berbentuk pertanyaan ataupun pernyataan tertutup ataupun
terbuka, bisa disebarkan ke responden secara langsung atau dikirimkan via
pos ataupun internet. Adapun kuesioner berisi pertanyaan berikut :
1. Bagian 1 (Kuesioner Pendahuluan)
Profil responden, seperti:
a. Jabatan kerja dalam proyek
b. Tingkat pendidikan.
c. Jenis bangunan yang telah dikerjakan.
15
2. Bagian 2 (kuisioner utama)
Di bagian dua, diberikan pertanyaan ke responden terkait probabilitas/
peluang yang terjadi dalam suatu risiko menurut pendapat responden.
Tabel 2.6 Kategori Penilaian Kuesioner
Kategori Penilaian Skor
Sangat Tidak Relevan (STR) 1
Tidak Relevan (TR) 2
Cukup Relevan (CR) 3
Relevan (R) 4
Sangat Relevan (SR) 5
Sumber : Skala likert
3. Bagian 3 (kuisioner utama)
Dalam bagian tiga, responden diberikan pertanyaan terkait dampak
yang muncul dalam suatu risiko menurut pandangan responden.
Setelah didapatkan 10 kegiatan lalu di kembangkan menjadi 18
variabel risiko dengan sumber acuan yang telah digunakan oleh peneliti
sebelumnya, yaitu penelitian tentang lmplementasi Manajemen Risiko
Sistem Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3l) pada
Pembangunan Flyover Pegangsaan 2 Kelapa Gading Jakarta Utara oleh
(ARIF RAHMAN HAKIM 2017). Karena jenis pekerjaan pembangunan
flyover tidak berbeda jauh dengan pembangunan jalan tol layang di proyek
Pembangunan 6 (Enam) Ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta.
2.1.10. Uji validitas Dan Reabilitas
Uji validitas bertujuan guna mengetahui seberapa valid data yang
didapatkan berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan. Sedangkan uji
reliabilitas adalah pengujian untuk menentukan kosistensi dari jawaban
pertanyaan. Pengujian tersebut dilihat dari kolerasi antara tiap skor item
dengan total skor nya. Uji validitas digunakan dengan pendekatan Alpha
Cronbanch, dikatakan reliable apabila Alpha Cronbanch >0,6. Sedangkan uji
16
validitas menggunakan metode r hitung dengan r tabel. r hitung >r tabel =
valid ; r hitung <r tabel = tidak valid Rumus uji validitas:
………………………..(2.2)
Keterangan :
r = koefisien korelasi
N = jumlah sampel
X = skor untuk satu pertanyaan
Y = jumlah skor pertanyaan
Rumus uji Realibilitas:
………………………….(2.3)
Keterangan:
a =reliabilitas instrumen
k = jumlah butir pertanyaan
t 2 = varian total
Adapun penentuan keputusan uji reliabilitas berdasarkan tabel tersebut.
Tabel 2.7 Nilai Alpha Cronbach
2.1.11. Tingkat ketelitian dan keyakinan
Tingkat ketelitian serta keyakinan merupakan pencerminan tingkat
kepastian yang diharapkan pengukur sesudah mengambil keputusan dalam
melaksanakan sampling pada pengambilan data. Alpha biasa juga disebut
dengan taraf nyata. Angka yang umum dipergunakan sebagai alpha di suatu
penelitian ialah 0.1 atau 10%. Tetapi ada juga yang mempergunakan taraf
17
nyata 0.05 atau 5%. Tak ada dasar teori manapun yang dapt dipergunakan
dalam dasar pemilihan nilai taraf nyata itu.
Jadi tingkat ketelitian 10% serta tingkat keyakinan 90% bermakna
bahwasanya penyimpangan hasil pengukuran hasil sebenarya maksimum
10% serta kemungkinan keberhasilan memperoleh hasil tersebut ialah 95%.
Dapat dikatakan, jika pengukur memperoleh hasil menyimpang, hal tersebut
diperbolehkan setidaknya 5% dari jumlah keseluruhan hasil pengukuran.
2.2. Tinjauan Pustaka
Penelitian mengenai manajemen risiko, sebelumnya telah diteliti oleh
beberapa peneliti sebelumnya. Berikut adalah sedikit uraian dan hasil dari
beberapa peneliti sebelumnya yaitu sebagai berikut.
(FAHMI NURUL ANWAR 2014, Analisis Manajemen Risiko Kesehatan
Dan Keselamatan Kerja (K3) Pada Pekerjaan Upper structure Gedung
Bertingkat (Studi Kasus Proyek Skyland City – Jatinangor)), Proyek
apartemen bisa disebut sebagai proyek dengan risiko sangat tinggi
dikarenakan bobot pekerjaan yang besar serta tingginya struktur yang
dibangun. Risiko proyek konstruksi sangat banyak serta bervariasi, misalnya
produktivitas pekerja, risiko biaya proyek, mutu serta waktu pelaksanaan.
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) ialah risiko yang harus mendapat
perhatian lebih. Diharapkan dengan manajemen risiko dapat mengurangi
kejadian kecelakaan kerja, sehingga bila kecelakaan kerja terjadi maka
akibat kecelakaan itu tak akan banyak berpengaruh serta pekerjaan lain tak
terhambat. Di penelitian ini, penilaian risiko K3, bahaya K3, dan bagaimana
mengendalikan risiko K3 dalam pekerjaan upper structure dengan metode
penilaian risiko menurut NHS Highland yang diadopsi dari AS/NZS
4360:2004 Risk Management akan diidentifikasi. Dilakukan analisis risiko
dengan melaksanakan pengenalan risiko dengan tahap interview serta
kuisioner serta review data. Setelah proses identifikasi, selanjutnya nilai
dampak serta frekuensi dikalikan guna memperoleh nilai tingkat risiko di tiap
faktor risiko. Evaluasi risiko ialah tahap selanjutnya yang dilaksanakan
dengan pengurutan nilai risiko mulai dari terbesar hingga terkecil, lalu
18
manjalankan penanganan/ pengendalian risiko supaya tak berpengaruh
besar pada tujuan proyek. Mengacu pada hasil penilaian risiko diketahui
risiko terbesar pada pekerjaan pengecoran ialah potensi risiko beton keropos
dengan indeks nilai risiko 10,55
(GABBY E. M. SOPUTAN 2014, MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA (K3) (Study Kasus Pada Pembangunan Gedung
SMA Eben Haezar)), Saat ini permasalahan yang cukup menyita banyak
perhatian sejumlah organisasi ialah aspek keselamatan dan kesehatan kerja
karena hal ini mencakup beberapa aspek penting seperti biaya serta
manfaat ekonomi, hukum serta pertanggungjawaban dan juga nama baik
organisasi itu sendiri. Penelitian ini meneliti dan mengidentifikasi risiko dan
penilaian risiko K3 serta aktivitas pengendalian apa yang dapat diambil
terkait risiko K3. Digunakan matriks penilaian risiko yang mengacu pada
AS/NZS 4360 : 2004. Diperoleh nilai risiko tinggi dari hasil pengolahan data,
antara lain pekerja tertimpa material yang terjatuh dari ketinggian dengan
indeks risiko 20 serta penggolongan risiko Very high Risk. Sementara
penggolongan risiko level High Risk sejumlah 21 variabel yang bisa
mencelakakan pekerja serta pekerjaan, sementara penggolongan Medium
Risk diperoleh 18 variabel.
(BERYL ADITYANTO & SONY IRAWAN 2015, MANAJEMEN RISIKO
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PEKERJAAN
STRUKTUR BAWAH DAN STRUKTUR ATAS GEDUNG BERTINGKAT),
Di Indonesia, aspek K3 masih dianggap belum terlalu penting, terlihat dari
banyaknya angka kecelakaan kerja utamanya di sektor konstruksi. Mengacu
pada data International Labor Organitation (ILO), tiap harinya kecelakaan
kerja terjadi dimana menimbulkan korban fatal sejumlah 6.000 kasus. Dalam
tiap 100 ribu tenaga kerja di Indonesia sendiri, setidaknya 20 kecelakaan
kerja dengan korban fatal terjadi dalam sektor konstruksi (Republika, Selasa,
15 Januari 2013). Dalam penelitian ini mengidentifikasi bahaya, penilaian
risiko serta upaya pengendalian risiko K3 yang terdapat dalam struktur
bawah serta struktur atas konstruksi gedung bertingkat, Penilaian risiko
19
menggunakan metode matriks yang mengacu pada NHS Highland yang
diadopsi dari AS/NZS 4360:2004 Risk Management. Hasil menunjukkan
High Risk sejumlah 7 (11,67%), Medium Risk 43 (71,67%) serta Low Risk
sebanyak 10 (16,67%). Tujuh risiko berkategori High Risk yakni terjatuh dari
ketinggian saat penyusunan bekisting balok serta plat lantai dengan indeks
risiko 14.36, tertimbun longsor saat kegiatan penggalian tanah dengan
indeks risiko 12.67, terjatuh dari ketinggian akibat material kayu bekisting
keropos dengan indeks risiko 11.55, terjatuh dari ketinggian saat menyusun
perancah dengan indeks risiko 11.22, risiko tertimpa material saat lifting
material dengan indeks risiko 11.02, tersengat listrik saat kegiatan
penggalian tanah dengan indeks risiko 10.49 serta risiko terjatuh dari
ketinggian saat pemasangan bekisting kolom dengan indeks risiko 10.36.
Mengacu pada identifikasi serta penilaian diketahui bahwasanya pekerjaan
struktur atas mempunyai risiko lebih banyak serta indeks rata-rata risiko
lebih besar dari struktur bawah.
(I WAYAN WIYASA 2015, MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN CIPUTRA
WORLD Jakarta), Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Indonesia
masih di nomor duakan. Ini diperlihatkan dengan angka kecelakaan kerja
yang tinggi. Dimana di tahun 2011 tercatat 99.491 kasus dengan rerata
kasus per hari 414 kasus, sementara di tahun 2010 tercatat 98.711, 2009
tercatat 96.314, di 2008 tercatat 94.736, dan pada 2007 sejumlah 83.714
kasus. Untuk itu perlu diketahui risiko-risiko Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) apa saja yang dihadapi oleh pelaku konstruksi. Penelitian
menggunakan metode deskriptif kualitatif, melalui survey guna mengetahui
risiko-risiko mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada waktu
pelaksanaan proyek Pembangunan Ciputra World Jakarta. Dari penelitian ini
teridentifikasi 78 risiko tinggi (High Risk), terbanyak pada item pekerjaan
Pengoperasian Tower Crane, pemasangan besi kolom, balok dan dinding
sebanyak 5 risiko dan 2 risiko diantaranya tergolong sangat tinggi (extreem
risk), terdapat pada item pekerjaan Pengecoran kolom dan item pekerjaan
Acian dinding luar sebanyak 1 risiko. Untuk mengurangi risiko pada
20
pelaksanaan konstruksi perlu dilaksanakan pelatihan terkait risiko K3 ke tiap
tenaga kerja, menerapkan sistem shift serta memberi hari libur pada pekerja
secara bergantian, melakukan pengecekan kesehatan, pengendalian
lingkungan kerja yang memiliki bahaya serta risiko tinggi.
(ARIF RAHMAN HAKIM 2017, Implementasi Manajemen Risiko Sistem
Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3l) pada
Pembangunan Flyover Pegangsaan 2 Kelapa Gading Jakarta Utara),
Terkait pembangunan Flyover ini hingga Maret 2016 terjadi 4 kecelakaan
kerja. Karenanya, sistem manajemen keselamatan, kesehatan kerja serta
lingkungan diaplikasikan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, hingga
dapat mengurangi angka kecelakaan kerja serta mampu mengenali risiko
yang ada. Penelitian ini menjelaskan variable serta mengolah data di tingkat
identifikasi risiko serta analisis risiko. Hasil penelitian didapatkan dari
kuisioner yang disebarkan pada 10 responden bersertifikat serta terdaftar di
Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi Indonesia serta
mempunyai pengalaman kerja paling sedikit 5 tahun dalam pembangunan
flyover. Matriks penilaian risiko AS/NZS 4360: 2004 digunakan untuk
melakukan penilaian. Hasil kuesioner diolah menggunakan indeks risiko,
hasil menunjukkan bahwa hasil terbesar dengan skala 13,8 ada pada
pekerja jatuh dari ketinggian dalam pekerjaan pembesian, bekisting, serta
parapet dan peringkat terbawah berskala 5,5 yakni risiko gangguan
pernapasan pekerja dikarenakan compressor dalam pekerjaan marka jalan.
21
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Perancangan Penelitian
Penelitian yang dilakukan berupa survey dengan cara menjaring
pendapat atau persepsi, pengalaman, dan sikap responden mengenai fakto
faktor risiko yang mempengaruhi dalam pelaksanaan proyek dan bentuk-
bentuk penanganan yang dilakukan untuk mengantisipasi risiko yang terjadi.
Responden yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kontraktor pelaksana.
3.1.1. Pengumpulan Data
Adapun data yang digunakan pada penelitian ini, yaitu data
primer. Untuk metode pengumpulan data primer yang dipakai pada
penelitian ini dilakukan dengan beberapa cara, yaitu sebagai berikut :
• Wawancara
Wawancara akan dilakukan kepada para pakar/ahli yang telah lama
bekerja di dunia proyek konstruksi (minimal masa kerja 5 tahun)
khususnya dalam bidang sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja (SMK3). Permasalahan yang dibahas adalah tentang
penentuan variabel risiko.
• Penyebaran Kuesioner
Kuesioner disebarkan kepada responden yang terdiri dari Project
Manager, Safety Manager, Chief Safety Officer, Safety Supervisor,
tenaga kerja.
Struktur kuesioner terbagi dalam tiga bagian :
a. Profil responden
Berisi mengenai informasi identitas responden yaitu nama pendidikan
terakhir, umur, dan jabatan.
b. Kuisioner penilaian variabel risiko
Pada bagian ini, responden diberi kuesioner tentang pandangan
responden kepada variabel risiko yang di sajikan.
c. Kuesioner peluang dan kuisioner dampak
Pertanyaan yang digunakan sama dengan kuisioner bagian 2, tetapi
tujuan kuisioner ini untuk mengetahui nilai peluang risiko terjadi dan
nilai dampaknya bagi perusahaan.
22
3.1.2. Diagram Alir Penelitian
Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian
23
Penjelasan tahapan dari diagram alir sebagai berikut:
a. Mulai penelitian, mempersiapkan segala sesuatu yang nantinya akan
digunakan untuk menyusun kerangka penelitian
b. Penyusunan kerangka penelitian, peneliti mencari beberapa acuan yang
nantinya akan berguna untuk mencari tahapan tahapan dalam
melaksanakan penelitian
c. Penentuan variabel risiko, sebelum penentuan variabel risiko peneliti
melakukan pengumpulan data yaitu data sekunder dan data primer yang
nantinya akan menjadi acuan dalam pembentukan varabel risiko.
d. Data primer, setelah di dapatkan variabel risiko yang bersumberkan dari
literatur lalu di lalukan wawancara pakar/ ahli yang ada pada responden,
dilakukan agar nantinya variabel risiko yang digunakan telah di validasi
terlebih dahulu sebelum di lakukan penyebaran kuisioner.
e. Kuisioner, setelah di dapatkannya varibel risiko yang telah di validasi,
maka di lakukan penyebran kuisioner yang terbagi dalam 3 bagian yaitu
bagian 1 kuisioner profil responden, yang berisi tentang nama,umur,
pengalaman kerja dan jabatan dalam proyek. Kuisioner bagian 2 berisi
tentang pandangan responden terhadap variabel risiko yang di sajikan
oleh peneliti. Kuisioner bagian 3 berisi tentang pandangan responden
terhadap peluang terjadinya dan dampak yang di timbulkan dari variabel
risiko yang disajikan.
f. Kuisioner bagian 1, setelah didapatkan data profil rensponden, lalu di
lakukan analisis klasifikasi responden dengan bantuan software SPSS.
Untuk hasil olahan analisis klasifikasi responden bisa dilihat pada
pembahasan dan lampiran.
g. Kuisioner bagian 2, dilanjutkan dengan kuisioner utama bagian 2 untuk
kebutuhan analisis penilaian varibael risiko, uji validitas dan reabililitas
dilakukan dengan software SPSS. Analisis penilaian variabel risiko di
tujukan kepada pakar/ahli, untuk mendapatkan penilaian atas variabel
risiko yang digunakan, tetapi karena pakar/ ahi hanya berjumlah 3 orang
sedangkan untuk kebutuhan pengolahan data menggunakan SPSS
minimal menggunakan 30 responden, maka di lakukan kuisioner kepada
24
27 responden lainnya. Data ini nantinya juga akan di gunakan untuk
kebutuhan uji validitas dan reabilitias.
h. Analisis penilaian variabel risiko, setelah di dapatkan hasil dari analisis,
selanjutnya di lakukan uji validitas dan reabilitas.
i. Uji validitas dan reabilitias, diolah menggunakan bantuan software SPSS
dan menggunakan hasil kuisioner penilaian variabel risiko. Jika dari
analisis penilaian variabel risiko mendapatkan hasil “tidak relevan” atau
uji validitas dan reabiltas yang didapatkan tidak valid atau tidak reabel
maka akan di lakukan peninjauan kembali pada tahap penentuan
variabel risiko. Jika hasil yang didapatkan “relevan” atau dalam uji
validitas di katakan valid, maka penelitian di lanjukan ke tahap
pembahasan.
j. Kuisioner bagian 3, pada kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui
pandangan responden terhadap peluang terjadinya risiko dan dampak
risiko bagi perusahaan itu sendiri, pada bagian ini kuisioner terpisah
menjadi dua yaitu kuisioner peluang dan kuisioner dampak, dengan
variabel risiko yang di sajikan sama.
k. Analisis data, setelah hasil kuisioner bagian 3 di dapatkan maka
dilanjutkan dengan analisis data berupa indentifikasi risiko yaitu dengan
mencari rata rata peluang dikali dengan rata rata dampak per variabel,
selanjutnya dilakukan pemeringkatan risiko dengan melihat variabel
mana yang memiliki indeks risiko tertinggi lalu di urutkan dari yang
terbesar ke yang terkecil, setelah di peringkatkan maka dilakukan
mitigasi risiko dengan mengunakan matrik risiko yang bersumber dari
matriks AS/NZS 2004, dilanjutkan dengan memberikan tindak penangan
yang beracuan dari AS/NZS 2004.
l. Pembahasan, dilakukan analisis ketika semua data telah selesai di olah.
m. Kesimpulan dan saran, dari hasil olah data dan pembasan maka dapat di
tarik kesimpulan dari penelitian ini, jika ada kekurangan pada penelitian
ini maka peneliti dapat memberikan saran agar penelitian selanjutnya
dapat lebih baik.
n. Selesai
25
3.1.3. Intrumen Pengumpulan Data
Setelah dilakukan wawancara dengan pakar/ahli tentang
penentuan variabel risiko, maka didapatkan 9 poin kegiatan dan di
kembangkan menjadi 16 variabel risiko yang bersumber dari
(Norman;1993), setelah di validasi oleh pakar maka dapat dilakukan
pembentukan kuisioner, diawali dengan penjabaran menjadi variabel,
indikator, dan komponen-komponennya. Seluruh pertanyaan yang
disusun ditempatkan dalam lembaran instrumen kuesioner. Untuk contoh
variaberl risikonya bisa dilihat pada tabel 3.1 dan untuk contoh
kuisionernya bisa di lihat pada tabel 3.2 . Karena saat ini dalam masa
pandemi Covid-19 tejadi keterbatasan untuk memasuki daerah proyek
dan untuk beberapa responden penyebaran kuisioner di lakukan
dengan bantuan aplikasi whatsapp.
26
Tabel 3.1 Variabel – Variabel Risiko
No Peristiwa Risiko
Kegiatan Variabel
1 Galian tanah dengan
Excavator
• Peralatan excavation menabrak fasilitas/pekerja yang ada di sekitarnya
• Tanah longsor/runtuhnya dinding samping
• Pekerja/kendaraan terjatuh ke lubang galian
• pekerja/fasilitas tertimpa material
2 Lifting Material dengan
service crane • Pekerja terluka oleh alat
3 Pemotongan Tiang Bore
Pile • Alat melukai pekerja/ merusak fasilitas
4 Erection • Material terjatuh dari ketinggian dan menimpa pekerja
• Pekerja jatuh dari ketinggian
5 Pembesian, Bekisting, dan
Parapet
• Bekisting jatuh dan menimpa pekerja/fasilitas
• Pekerja terluka ketika bekerja
• Pekerja jatuh dari ketinggian
6 Pengecoran • Pekerja terjatuh saat mendirikan cetakan beton
7 Perkerasan jalan
• Pekerja terkena semprotan perekat (aspal cair)
• Gangguan pernafasan akibat debu
8 Pekerjaan marka jalan • Pekerja terkena gangguan pernapasan akibat
compressor
9 Instalasi kabel • Terluka ketika bekerja oleh alat tang press hydrolic
27
Tabel 3.2 contoh kuisioner
28
3.2 Teknik Pengambilan Sampel
Sampel penelitian diperoleh mempergunakan tehnik non Probability
sampling dengan purposive sampling. Berdasarkan rumus Slovin yakni:
Dengan e = 10%
N = 42 orang
Maka : n = 42/(1+(42*(10%)2)
n = 29,5774 ≈ 30 orang
Jadi jumlah sampel yang di butuhkan adalah sebanyak 30 orang.
Pemilihan responden sample dalam penelitian ini diambil dari personil dalam
berbagai tingkatan wewenang yang mempunyai tanggungjawab pada
pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), dalam Proyek
pembangunan 6 (Enam) Ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta yaitu: Project
Manager(2 orang), Safety Manager (4 orang), Chief Safety Officer (6 orang),
Safety Supervisor (8 orang), Pekerja (10 orang).
3.2.1 Teknik Analisis Data
Sesudah didapatkan data dari kuesioner, berikutnya dilakukan
analisis data menggunakan metode impact matrix yakni metode
pengukuran risiko yang mana risiko dirumuskan sebagai fungsi dari
kemungkinan kemunculan (Probability) serta dampak (Consequences) atau
indeks risiko = Probabilitas X Dampak. Prosedur berikut melewati dua
proses yakni penilaian risiko menurut NHS Highland yang diadopsi dari
AS/NZS 4360 Risk Management serta langkah strategi pengendalian yang
wajib dilaksanakan
3.2.2 Menentukan Variabel Risiko
Diperoleh variabel yang berasal dari literatur yang sudah divalidasi
Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (A2K4)
Indonesia. Kemudian variabel disusun dan kuesioner diterapkan pada 3
responden bersertifikat serta terdaftar di Asosiasi Ahli Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Konstruksi Indonesia serta berpengalaman setidaknya
lima tahun dalam proyek pembangunan ruas tol, hingga nantinya akan
diperoleh pemeringkatan risiko sesudah analisis hasil kuesioner.
29
3.2.3 Uji Validitas Data
Uji Validitas pada penelitian berikut mempergunakan metode
Pearson Product-Moment Correlation Coeffcient dengan alat analisis SPSS
Versi 16.0. Berdasarkan output diperoleh angka Korelasi (Nilai r) yang bisa
dipergunakan guna menjelaskan hubungan antar variabel yang diteliti.
Validitas suatu instrumen akan mendeskripsikan tingkat kemampuan alat
ukur yang dipergunakan guna mengungkap suatu hal yang menjadi
sasaran pokok pengukuran. Jadi permasalahan instrumen (kuisioner) akan
menunjukan mampu atau tidaknya instrumen (kuisioner) mengukur objek
yang diukur. Jika mampu mengukur yang diukur maka dinyatakan valid,
sebaliknya bila tak mampu mengukur yang diukur maka disebut tidak valid.
Uji Validitas penelitian mempergunakan tingkat ketelitian 5% karena
penelitian yang dilakukan sifatnya tidak membutuhkan tingkat ketelitian
tinggi seperti penelitian laboratorium misalnya, pengujian suatu obat-obatan
tertentu di bidang kedokteran yang menyangkut nyawa manusia.
30
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data didapatkan langsung dari perusahaan guna
mengetahui jumlah pekerja konstruksi yang bekerja pada seksi A tahap 1
proyek pembangunan proyek 6 ruas jalan tol Jakarta.
4.2 Penyebaran Kuisioner
Kuisioner ini dibuat untuk mengetahui dan mendeskripsikan secara
kuantitatif mengenai manajemen resiko K3 pada seksi A tahap 1 proyek
pembangunan proyek 6 ruas jalan tol Jakarta Populasi terdiri dari 42 orang
pekerja Konstruksi yang kompeten di bidangnya (sumber: hasil Survey).
Metode Slovin digunakan untuk menentukan jumlah sampel.
Dengan error atau e= 10%
N =42 orang
Maka : n =42/(1+(42*(10%)2)
n =29, 5774 ≈ 30 orang
Jadi jumlah sampel yang di butuhkan adalah sebanyak 30 orang.
Pemilihan responden sample dalam penelitian ini diambil dari personil dalam
berbagai tingkatan wewenang yang mempunyai tanggungjawab pada
pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), di Proyek
pembangunan 6 (Enam) Ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta yaitu: Project
Manager (2 orang), Safety Manager (4 orang), Chief Safety Officer (6 orang),
Safety Supervisor (8 orang), Pekerja (10 orang).
4.3 Klasifikasi Responden
Pemberian kuesioner dilakukan dalam Proyek Pembangunan 6 (Enam)
Ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta. Responden diklasifikasikan menurut
usia, jabatan pada proyek, tingkat pendidikan terakhir serta pengalaman
kerja. Faktor-faktor ini diduga mempunyai cukup pengaruh pada
implementasi proyek konstruksi.
31
4.3.1 Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia
Pengelompokkan responden menurut umur dikategorikan dalam 4
kelompok yakni ≤ 25, 26 – 35, 36 – 45 dan ≥ 45 tahun. Pengelompokkan
lebih lanjut dijabarkan pada tabel berikut.
Tabel 4.1 Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia
No Usia N Presentase
(%)
1 ≤ 25 tahun 3 10
2 26 - 35 tahun 6 20
3 36 - 45 tahun 12 40
4 ≥ 46 tahun 9 30
Total 30 100%
Gambar 4.1 Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia
Menurut Tabel 4.1 serta Gambar 4.1, disimpulkan bahwasanya
umumnya pekerja Proyek Pembangunan 6 (Enam) Ruas Jalan Tol Dalam
Kota Jakarta yang sedang bekerja berusia 36 – 45 tahun serta ≥ 46 tahun.
Responden berusia 36 – 45 tahun mempunyai persentase paling besar yakni
40%, atau sejumlah 12 orang, sedangkan responden berusia ≥ 46 tahun
mempunyai persentase 30% atau sejumlah 9 orang. Kemudian, di usia 26 –
35 tahun persentasenya 20% atau sejumlah 6 orang, sementara usia ≤ 25
tahun memiliki persentase 10% atau sejumlah 3 orang. Berdasarkan data
diatas disimpulkan bahwa umur 36-45 tahun merupakan persentase
terbanyak adalah pekerja yang terampil dan teliti, karena faktor usia
berhubungan dengan pengalaman kerja seseorang dan menunjang kehati
hatian dalam bekerja.
10%
20%
40%
30%≤ 25 tahun
26 - 35 tahun
36 - 45 tahun
≥ 46 tahun
32
4.3.2 Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pengelompokkan kelompok responden menurut terakhir bisa diamati
pada tabel dan gambar berikut.
Tabel 4.2 Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No Pendidikan Terakhir N Presentase (%)
1 SMA 10 33.33
2 D3 4 13.33
3 S1 7 23.33
4 S2 6 20.00
5 Lainnya 3 10.00
Total 30 100
Gambar 4.2 Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Dari Tabel 4.2 serta Gambar 4.2, disimpulkan bahwasanya pekerja
proyek konstruksi secara garis besar lulusan SMA sejumlah 10 orang atau
33.33%. Sementara tingkat D3 sejumlah 4 orang atau 13.33%, S1 berjumlah
12 orang atau 23.33%, S2 sejumlah 6 orang atau 20% dan lainnya sejumlah
6 orang atau 10%. Berdasarkan data di atas, maka sektor konstruksi,
terutama untuk level pelaksana mempunyai mayoritas berpendidikan
SMA/Sederajat. Hal ini karena tenaga kerja yang tergabung pada proyek
konstruksi ialah tenaga terampil, compentence, professional dan qualified.
33
4.3.3 Klasifikasi Responden berdasarkan Jabatan dalam Proyek
Klasifikasi kelompok responden berdasarkan jabatan dalam proyek
yang dimiliki dapat dikelompokkan menjadi 5 bagian yaitu kelompok
responden yang bekerja sebagai Project Manager, Safety Manager, Chief
Safety Officer, Safety Supervisor dan Pekerja. Pengklasifikasian ini dapat
dilihat di Tabel 4.3 dan Gambar 4.3.
Tabel 4.3 Klasifikasi Responden berdasarkan Jabatan dalam Proyek
No Pendidikan Terakhir N Presentase (%)
1 Project Manager 2 6.67
2 Safety Manager 4 13.33
3 Chief Safety Officer 6 20.00
4 Safety Supervisor 8 26.67
5 Pekerja 10 33.33
Total 30 100
Gambar 4.3 Klasifikasi Responden berdasarkan Jabatan dalam Proyek
Menurut Tabel 4.3 dan Gambar 4.3 disimpulkan bahwasanya dari total
30 orang jumlah pekerja, jumlah terbanyak berasal dari tukang (pekerja)
yakni 33.33% atau sejumlah 10 orang, diikuti dengan Safety Supervisor
sebesar 26.67% atau sejumlah 8 responden, Chief Safety Officer sebanyak
6 orang atau sebesar 20.00%, Safety Manager sebanyak 4 orang atau
13.33% dan Project Manager 2 orang atau 6,67%. Untuk menunjang hasil
penelian yang lebih valid, maka peleliti juga memilih responden yang ahli
dibidang K3.
34
4.3.4 Klasifikasi Responden berdasarkan Pengalaman Kerja
Menurut pengalaman kerja, responden dapat dibagi dalam 4
kelompok yakni kelompok responden berpengalaman kerja kurang dari 3
tahun, 4 hingga 6 tahun, 6 hingga 9 tahun serta lebih dari 9 tahun. Tabel 4.4
serta Gambar 4.4 lebih detail menjelaskan klasifikasi ini.
Tabel 4.4 Klasifikasi Responden berdasarkan Pengalaman Kerja
No Pengalaman Responden dalam Perusahaan Jasa
Konstruksi N Presentase (%)
1 ≤ 3 tahun 3 10
2 4 - 6 tahun 6 20
3 7 - 9 tahun 12 40
4 ≥ 10 tahun 9 30
Total 30 100%
Gambar 4.4 Klasifikasi Responden berdasarkan Pengalaman Kerja
Mengacu di Tabel 4.4 serta Gambar 4.4, disimpulkan bahwasanya
umumnya pekerja Proyek Pembangunan 6 (Enam) Ruas Jalan Tol Dalam
Kota Jakarta yang mempunyai pengalaman kerja 7 hingga 9 tahun sejumlah
12 orang atau 40% dari total keseluruhan. Sedangkan, pengalaman kerja
kurang atau sama dengan 3 tahun sejumlah 3 orang atau 10%, pengalaman
kerja 4 sampai 6 tahun sejumlah 6 pekerja atau 20% dan pengalaman kerja
lebih atau sama dengan 10 tahun dengan persentase 30% atau sejumlah 9
10%
20%
40%
30% ≤ 3 tahun
4 - 6 tahun
7 sampai 9 tahun
≥ 10 tahun
35
orang. Dengan mayoritas pengalaman kerja diatas 7 tahun, diharapkan agar
data penelitian yang di dapat lebih relevan.
4.4. Penilaian Variabel Risiko
4.4.1 Skala Penilaian Variabel Risiko
Pada penilitian ini, skala Likert digunakan, guna menjawab terkait
kategori penilaian kuesioner. Setiap item pernyataan dinilai dengan skala
Likert yakni 1 sampai 5.
4.4.2 Analisis Penilaian Pernyataan Kuesioner
Dari data yang diperoleh dari kuesioner, dilakukan pengolahan data
supaya data tersebut bisa dilihat distribusi frekuensinya. Distribusi frekuensi
dipergunakan guna memberi ilustrasi ringkas serta praktis dari sekelompok
data yang ditampilkan pada bentuk tabel. Distribusi frekuensi juga
dipergunakan guna mengetahui frekuensi setiap variabel data serta guna
mengetahui distribusi respons dari tiap responden. Berikut merupakan
contoh beberapa pengolahan data tabel hasil distribusi frekuensi pada
masing-masing pernyataan.
Tabel 4.5 Hasil Frekuensi Pernyataan 1 (X1.1)
X1.1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid CR 3 10.0 10.0 10.0
R 14 46.7 46.7 56.7
SR 13 43.3 43.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
(Sumber: Hasil Pengolahan SPSS)
36
Gambar 4.5 Histogram Hasil Frekuensi Pernyataan Pertama (X1.1) (Sumber: Hasil Pengolahan SPSS)
37
Output di atas disebut dengan tabel distribusi frekuensi. Berdasarkan
Tabel 4.5 dan Gambar 4.5, diketahui penilaian “Cukup Relevan” sebanyak 3
atau jumlah responden yang menjawab “Cukup Relevan” pada pernyataan
pertama (X1.1) yaitu ada 3 orang dari total responden 30 orang. Selanjutnya,
penilaian “Relevan” sebanyak 14 atau jumlah responden yang menjawab
“Relevan” pada pernyataan pertama (X1.1) yaitu ada 14 orang dari total
responden yang ada yaitu 30 orang. Sedangkan, penilaian “Sangat Relevan”
sebanyak 13 atau jumlah responden yang menjawab “Sangat Relevan” pada
pernyataan pertama (X1.1) yaitu ada 13 orang dari total responden 30 orang.
Karena seluruh datanya valid, maka pada kolom valid percent nilainya
sama dengan yang ada pada kolom percent. Sementara pada bagian
cumulative percent terlihat untuk penilaian “Relevan” sebanyak 56.7% yaitu
diambil dari jumlah persentase 46.7% yang diperoleh dari jumlah frekuensi
terbesar dan ditambahkan dengan jumlah persentase 10% yang diperoleh
dari jumlah frekuensi terkecil. Sedangkan untuk “Sangat Relevan” adalah
100% yaitu nilai kumulatif dari penjumlahan 46.7% (Relevan) ditambah
dengan 10% (Cukup Relevan) dan ditambah lagi dengan 43.3% (Sangat
Relevan).
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
pernyataan pertama (X1.1) dengan kegiatan “Galian tanah dengan
Excavator” dan dengan variabel resikonya adalah “Peralatan excavation
menabrak fasilitas/pekerja yang ada di sekitarnya” hasilnya “Relevan”.
Menunjukkan bahwa varibael risiko peralatan excavation menabrak
fasilitas/pekerja yang ada di sekitarnya yang digunakan pada penelitian ini
sering terjadi dalam skala AS/NZS atau dalam skala Likert “Relevan”.
Tabel 4.6 Hasil Frekuensi Pernyataan Ke-5 (X2.1)
X2.1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid CR 1 3.3 3.3 3.3
R 14 46.7 46.7 50.0
SR 15 50.0 50.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
(Sumber: Hasil Pengolahan SPSS)
38
Gambar 4.6 Histogram Hasil Frekuensi Pernyataan Ke-5 (X2.1) (Sumber: Hasil Pengolahan SPSS)
Berdasarkan Tabel 4.6 dan Gambar 4.6, diketahui penilaian “Cukup
Relevan” sebanyak 1 atau jumlah responden yang menjawab “Cukup
Relevan” pada pernyataan kelima (X2.1) yaitu ada 1 orang dari total
responden 30 orang. Selanjutnya, penilaian “Relevan” sebanyak 14 atau
jumlah responden yang menjawab “Relevan” pada pernyataan kelima (X2.1)
yaitu ada 14 orang dari total responden yang ada yaitu 30 orang.
Sedangkan, penilaian “Sangat Relevan” sebanyak 15 atau jumlah responden
yang menjawab “Sangat Relevan” pada pernyataan kelima (X2.1) yaitu ada
15 orang dari total responden 30 orang.
Karena seluruh datanya valid, maka pada kolom valid percent nilainya
sama dengan yang ada pada kolom percent. Sementara pada bagian
cumulative percent terlihat untuk penilaian “Relevan” sebanyak 50.0% yaitu
diambil dari jumlah persentase 46.7% yang diperoleh dari jumlah frekuensi
terbesar dan ditambahkan dengan jumlah persentase 3.3% yang diperoleh
dari jumlah frekuensi terkecil. Sedangkan untuk “Sangat Relevan” adalah
39
100% yaitu nilai kumulatif dari penjumlahan 46.7% (Relevan) ditambah
dengan 3.3% (Cukup Relevan) dan ditambah lagi dengan 50.0% (Sangat
Relevan).
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
pernyataan kelima (X2.1) dengan kegiatan “Lifting Material dengan Service
Crane” dan dengan variabel resikonya adalah “Pekerja terluka oleh alat”
hasilnya “Sangat Relevan” atau dalam skala AS/NZS selalu terjadi pada
pekerjaan pada proyek pembangunan 6 ruas jalan tol Jakarta.
Tabel 4.7 hasil Frekuensi Pernyataan Ke-14 (X2.1)
X7.2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid R 16 53.3 53.3 53.3
SR 14 46.7 46.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
(Sumber: Hasil Pengolahan SPSS)
Gambar 4.7 Histogram Hasil Frekuensi Pernyataan Ke-14 (X7.2) (Sumber: Hasil Pengolahan SPSS)
40
Berdasarkan Tabel 4.7 dan Gambar 4.7, diketahui penilaian “Relevan”
sebanyak 16 atau jumlah responden yang menjawab “Relevan” pada
pernyataan ke-14 (X7.2) yaitu ada 16 orang dari total responden 30 orang.
Sedangkan, penilaian “Sangat Relevan” sebanyak 14 atau jumlah responden
yang menjawab “Sangat Relevan” pada pernyataan ke-14 (X7.2) yaitu ada
14 orang dari total responden 30 orang.
Karena seluruh datanya valid, maka pada kolom valid percent nilainya
sama dengan yang ada pada kolom percent. Sementara pada bagian
cumulative percent terlihat untuk penilaian “Relevan” sebanyak 53.3%.
Sedangkan untuk “Sangat Relevan” adalah 100% yaitu nilai kumulatif dari
penjumlahan 53.3% (Relevan) ditambah dengan 46.7% (Sangat Relevan).
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
pernyataan ke-14 (X7.2) dengan kegiatan “Perkerjaan jalan” dan dengan
variabel resikonya adalah “Gangguan pernafasan akibat debu” hasilnya
“Relevan”. Menunjukkan bahwa varibael Perkerjaan jalan” dan dengan
variabel resikonya adalah “Gangguan pernafasan akibat debu yang
digunakan pada penelitian ini sering terjadi dalam skala AS/NZS atau dalam
skala Likert “Relevan”.
4.4.3 Rangkuman Hasil Penilaian Masing-masing Pernyataan
Berdasarkan bobot hasil perhitungan yang telah dilakukan, berikut
adalah hasil analisis penilaian pernyataan dari masing masing variabel risiko
pada Proyek pembangunan 6 (Enam) Ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta.
Berikut adalah Tabel 4.8 Rangkuman Hasil Penilaian Masing-masing
Pernyataan.
Tabel 4.8 Rangkuman Hasil Penilaian Masing-masing Pernyataan
Kegiatan Variabel Resiko Kode Hasil
Galian tanah dengan Excavator
(X1)
• Peralatan excavation menabrak fasilitas/pekerja yang ada di
sekitarnya X1.1 RELEVAN
• Tanah longsor/runtuhnya dinding samping
X1.2 SANGAT RELEVAN
• Pekerja/kendaraan terjatuh ke lubang galian
X1.3 RELEVAN
• pekerja/fasilitas tertimpa material
X1.4 RELEVAN
41
Kegiatan Variabel Resiko Kode Hasil
Lifting Material dengan service
crane (X2) • Pekerja terluka oleh alat X2.1 RELEVAN
Pemotongan Tiang Bore Pile (X3)
• Alat melukai pekerja/ merusak fasilitas
X3.1 SANGAT RELEVAN
Erection (X4)
• Material terjatuh dari ketinggian dan menimpa pekerja
X4.1 RELEVAN
• Pekerja jatuh dari ketinggian X4.2 SANGAT RELEVAN
Pembesian, Bekisting, dan Parapet (X5)
• Bekisting jatuh dan menimpa pekerja/fasilitas
X5.1 RELEVAN
• Pekerja terluka ketika bekerja X5.2 RELEVAN
• Pekerja jatuh dari ketinggian X5.3 RELEVAN
Pengecoran (X6) • Pekerja terjatuh saat
mendirikan cetakan beton X6.1
SANGAT RELEVAN
Perkerjaan jalan (X7)
• Pekerja terkena semprotan perekat (aspal cair)
X7.1 RELEVAN
• Gangguan pernafasan akibat debu
X7.2 RELEVAN
Pekerjaan marka jalan (X8)
• Pekerja terkena gangguan pernapasan akibat compressor
X8.1 SANGAT RELEVAN
Instalasi kabel (X9) • Terluka ketika bekerja oleh alat
tang press hydrolic X9.1 RELEVAN
Sumber : hasil olahan data SPSS
4.5. Uji Validitas dan Reliabilitas
4.5.1. Uji Validitas
Untuk mempermudah pengolahan kuesioner peneliti membuat kode-
kode pada masing-masing pernyataan. Berikut adalah tabel berupa kode-
kode tersebut.
Tabel 4.9 Kode Masing-masing Pernyataan Kuesioner
No Kegiatan Variabel Risiko Kode
1 Galian tanah dengan Excavator (X1)
• Peralatan excavation menabrak fasilitas/pekerja yang ada di sekitarnya
X1.1
• Tanah longsor/runtuhnya dinding samping
X1.2
• Pekerja/kendaraan terjatuh ke lubang galian
X1.3
• pekerja/fasilitas tertimpa material X1.4
2 Lifting Material dengan service crane (X2)
• Pekerja terluka oleh alat X2.1
3 Pemotongan Tiang Bore Pile (X3)
• Alat melukai pekerja/ merusak fasilitas
X3.1
42
No Kegiatan Variabel Risiko Kode
4 Erection (X4)
• Material terjatuh dari ketinggian dan menimpa pekerja
X4.1
• Pekerja jatuh dari ketinggian X4.2
5 Pembesian, Bekisting, dan Parapet (X5)
• Bekisting jatuh dan menimpa pekerja/fasilitas
X5.1
• Pekerja terluka ketika bekerja X5.2
• Pekerja jatuh dari ketinggian X5.3
6 Pengecoran (X6) • Pekerja terjatuh saat mendirikan cetakan beton
X6.1
7 Perkerasan jalan (X7)
• Pekerja terkena semprotan perekat (aspal cair)
X7.1
• Gangguan pernafasan akibat debu X7.2
8 Pekerjaan marka jalan (X8)
• Pekerja terkena gangguan pernapasan akibat compressor
X8.1
9 Instalasi kabel (X9) • Terluka ketika bekerja oleh alat tang press hydrolic
X9.1
Sumber: SPSS Versi 16.0
Setelah menentukan kode untuk masing-masing pernyataan, maka
selanjutnya adalah melakukan uji validitas. Berikut adalah hasil uji validitas
dengan menggunakan program SPSS Versi 16.0 Untuk setiap variabel item
pernyataan.
Tabel 4.10 Uji Validitas
Pernyataan rHitung rTabel HASIL
X1.1 0.895 0.361 VALID
X1.2 0.507 0.361 VALID
X1.3 0.895 0.361 VALID
X1.4 0.378 0.361 VALID
X2.1 0.507 0.361 VALID
X3.1 0.895 0.361 VALID
X4.1 0.895 0.361 VALID
X4.2 0.507 0.361 VALID
X5.1 0.544 0.361 VALID
X5.2 0.895 0.361 VALID
X5.3 0.895 0.361 VALID
43
Pernyataan rHitung rTabel HASIL
X6.1 0.507 0.361 VALID
X7.1 0.895 0.361 VALID
X7.2 0.544 0.361 VALID
X8.1 0.507 0.361 VALID
X9.1 0.895 0.361 VALID
(Sumber: Hasil Pengolahan SPSS)
Rumus Validitas :
R hitung > R tabel = VALID
R hitung < R tabel = TIDAK VALID
Berdasarkan Tabel 4.10 Uji Validitas, maka hasil dari pernyataan X1.1
sampai dengan X9.1 dinyatakan VALID, karena nilai R tabel (tabel terlampir
pada halaman lampiran) sebesar 0.361 untuk N = 30 dan Signifikan Level
yang digunakan ialah 5%. Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai R hitung
selalu lebih besar daripada R tabel.
Tabel 4.11 Jumlah Valid Responden
(Sumber: Hasil Pengolahan SPSS)
Tabel 4.11 menunjukkan jumlah responden yang disertakan dalam uji
validitas dan reliabilitas berjumlah 30 responden. Semua responden telah
memberikan jawaban atas pernyataan yang telah disediakan.
4.5.2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menguji kestabilan dan konstintensi
suatu instrument apabila dilakukan pengukuran kembali dengan subjek yang
sama. Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan menggunakan metode
Cronbach’s Alpha yang perhitungannya menggunakan prosedur reliability
analysis pada program SPSS versi 16.0. Berikut adalah hasil Uji reliabilitas
dengan menggunakan program SPSS versi 16.0.
44
Tabel 4.12 Cronbach’s alpha Uji Reliabilitas
(Sumber: Hasil Pengolahan SPSS)
Uji reliabilitas bertujuan untuk melihat apakah kuesioner memiliki
konsistensi jika pengukuran dilakukan dengan kuesioner tersebut dilakukan
secara berulang-ulang. Dapat dilihat dari tabel 4.12 bahwa cronbach’s alpha
nya ialah sebesar 0.953. Kuesioner dikatakan reliable jika nilai cronbach’s
alpha nya lebih dari 0.6 atau > 0.6. Berdasarkan kuesioner penelitian pada
tabel 4.9 cronbach’s alpha kuesioner penelitian dinyatakan reliable karena
cronbach’s alpha nya melebihi 0.6.
4.6. Analisis Data
Dari data yang diperoleh dari kuesioner, langkah selanjutnya yaitu
mengolah data supaya mendapat hasil indeks risikonya. Hasil indeks risiko
akan menunjukkan risiko yang didapatkan dari rata-rata peluang dengan
rata-rata dampak berdasarkan kegiatan serta variabel risikonya.
4.6.1. Penilaian Risiko
Pada kuisioner untuk mengetahui penilaian risiko dinilai dari jawaban
responden yang akan diberikan lima pilihan jawaban. Pernyataan pada
kuisioner berupa potensi bahaya (kecelakaan) yang mungkin terjadi pada
kegiatan Galian tanah dengan Excavator, Lifting Material dengan Service
Crane, Pemotongan Tiang Bore Pile, Erection, Pembesian, Bekisting, dan
Parapet, Pengecoran, Perkerasan Jalan, Pekerjaan Marka Jalan, Instalasi
Kabel dan Instalasi Listrik. Responden akan menjawab pernyataan dengan
memberikan nilai level risiko dari angka 1 sampai 5 yang telah ditetapkan
AS/NZS 4360.
45
Tabel 4.13 Kategori Nilai Level Peluang/Kemungkinan
Deskripsi Rating
Sangat jarang terjadi (Improbable) 1
Mungkin dapat terjadi (Unlikely) 2
Kadang-kadang dapat terjadi (Occasional) 3
Sering Terjadi (Probable) 4
Selalu Terjadi (Frequent) 5
Tabel 4.14 Kategori Nilai Tingkat Dampak/Keparahan
Severity Rating
Negligible 1
Minor 2
Moderate/ Serious 3
Major 4
Catastrophic 5
Sumber: Standar AS/NZS 4360:2004
4.6.2. Perhitungan Rata – Rata Peluang
Untuk mengukur risiko dalam penelitian ini peneliti menggunakan
rumus menurut (AS/NZS 4360 : 2004) dimana, risiko diformulasikan sebagai
fungsi dari kemungkinan terjadi (likelihood) dan dampak negative (impact)
atau indeks risiko = probabilitas (Likelihood) × Dampak (Impact).
Risk = Likelihood X Consequence …………………………….(4.1)
Keterangan:
Risk = Tingkat Bahaya yang terjadi
Likelihood = Peluang/Kemungkinan yang terjadi
Consequence = Dampak yang terjadi
Untuk mencari rata-rata peluang (Likelihood) dan rata-rata
dampak (Consequence) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Rata – rata peluang = Peluang / Jumlah Responden (n) (4.2)
Rata – rata dampak = Dampak / Jumlah Responden (n) (4.3)
Berikut merupakan masing-masing contoh perhitungan rata-rata
peluang pada pernyataan pertama, responden pertama.
46
Pernyataan Pertama (X1.1)
Kegiatan : Galian tanah dengan Excavator
Variabel : Peralatan excavation menabrak fasilitas/pekerja yang ada
di sekitarnya
Rata – rata peluang = Peluang / Jumlah Responden (n)
Rata – rata peluang = 2 + 3 + 2 + 3 + 2 + 2 + 1 + ... + n / 30
= 2.0333
4.6.3. Perhitungan Rata – Rata Dampak
Berikut merupakan masing-masing contoh perhitungan rata-rata
dampak pada pernyataan pertama, responden pertama.
Pernyataan Pertama (X1.1)
Kegiatan : Galian tanah dengan Excavator
Variabel : Peralatan excavation menabrak fasilitas/pekerja yang ada
di sekitarnya
Rata – rata dampak = Dampak / Jumlah Responden (n)
Rata – rata dampak = 2 + 3 + 2 + 3 + 2 + 2 + 5 + ... + n / 30
= 2.6333
4.6.4. Perhitungan Risiko
Berikut merupakan masing-masing contoh perhitungan risiko pada
pernyataan pertama, responden pertama.
Pernyataan Pertama (X1.1)
Kegiatan : Galian tanah dengan Excavator
Variabel : Peralatan excavation menabrak fasilitas/pekerja yang ada
di sekitarnya
Risk = Likelihood X Consequence
Risk = 2.0333 X 2.6333
Risk = 5.3544
Dimana, likelihood menunjukkan nilai rata-rata peluang sedangkan
consequence menunjukkan nilai rata-rata dampak.
47
4.6.5. Hasil Perhitungan Indeks Risiko
Setelah menghitung rata-rata peluang dan rata-rata dampak pada
masing-masing pernyataan dengan rumus (risiko = rata rata peluang X rata
rata dampak), maka didapatkan hasil penilaian risikonya. Hal tersebut dapat
dilihat pada Tabel 4.15 yaitu Hasil Perhitungan Indeks Risiko.
Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Indeks Risiko
No Kode
Peristiwa Risiko Rata-rata
peluang
Rata-rata
dampak
Risiko (Peluang
X Dampak)
Kegiatan Variabel
1 X1.1
Galian tanah dengan
Excavator
• Peralatan excavation menabrak
fasilitas/pekerja yang ada di sekitarnya
2.0333 2.6333 5.3544
2 X1.2 • Tanah
longsor/runtuhnya dinding samping
2.4333 3.1333 7.6244
3 X1.3 • Pekerja/kendaraan
terjatuh ke lubang galian 2.3333 2.9333 6.8444
4 X1.4 • pekerja/fasilitas tertimpa
material 2.6333 3.7000 9.7433
5 X2.1 Lifting Material dengan service
crane • Pekerja terluka oleh alat 2.6667 3.3333 8.8889
6 X3.1 Pemotongan
Tiang Bore Pile • Alat melukai pekerja/
merusak fasilitas 2.5667 3.3000 8.4700
7 X4.1
Erection
• Material terjatuh dari ketinggian dan menimpa
pekerja
3.1667 3.5667 11.2944
8 X4.2 • Pekerja jatuh dari
ketinggian 2.7000 3.5667 9.6300
9 X5.1
Pembesian, Bekisting, dan
Parapet
• Bekisting jatuh dan menimpa pekerja/fasilitas
3.0000 3.2667 9.8000
10 X5.2 • Pekerja terluka ketika
bekerja 2.2667 2.6667 6.0444
11 X5.3 • Pekerja jatuh dari
ketinggian 3.4333 3.8000 13.0467
12 X6.1 Pengecoran • Pekerja terjatuh saat
mendirikan cetakan beton
2.4333 2.7000 6.5700
13 X7.1 Perkerasan
jalan
• Pekerja terkena semprotan perekat (aspal
cair)
2.1667 2.8667 6.2111
14 X7.2 • Gangguan pernafasan
akibat debu 2.6333 3.1000 8.1633
15 X8.1 Pekerjaan
marka jalan
• Pekerja terkena gangguan pernapasan
akibat compressor
2.4000 2.1000 5.0400
16 X9.1 Instalasi kabel • Terluka ketika bekerja
oleh alat tang press hydrolic
2.1000 2.4333 5.1100
Sumber : Hasil Olahan data Peluang X Dampak
48
4.7. Analisis Level, Matriks dan Mitigasi Risiko
Dari hasil pengolahan data tersebut dan telah dilakukan analisis level
risiko, shingga dapat diurutkan hasil indeks resiko dari yang paling tertinggi
sampai yang terkecil atau biasa disebut pemeringkatan risiko. Sehingga
dapat diketahui urutan mulai dari peringkat yang paling tertinggi sampai
kepada yang terendah. Risiko tersebut dikelompokan dengan risiko yang
very high, high, medium dan low.
Dengan menggunakan matriks risiko, hasil dari indeks risiko terhadap
variabel risiko dapat dipetakan. Berikut ini adalah hasil dari penggolongan
matriks, peringkat matriks, dan mitigasi risiko terhadap variabel yang dapat
dilihat pada Tabel 4.16.
Tabel 4.16 Peringkat, Matriks dan Mitigasi Risiko
Kegiatan Variabel
Risk Reduction
Risk Transfer
Risk Reduction
Risk Transfer
3,0000 3,2667 9,8000 Risk Reduction
Risk Transfer
Risk Reduction
Risk Transfer
Medium
3 Pembesian, Bekisting, dan Parapet Bekisting jatuh dan menimpa
pekerja/fasilitas Medium
4 Galian tanah dengan ExcavatorPekerja/fasilitas tertimpa
material2,6333 3,7000 9,7433
2 Erection
Material terjatuh dari
ketinggian dan menimpa
pekerja
3,1667 3,5667 11,2944 High
Mitigasi risiko
1 Pembesian, Bekisting, dan Parapet Pekerja jatuh dari ketinggian 3,4333 3,8000 13,0467 High
NoPeristiwa Risiko Rata-rata
peluang
Rata-rata
dampak
Risiko (Peluang
X Dampak)
Golongan
matriks
49
Kegiatan VariabelMitigasi risikoNo
Peristiwa Risiko Rata-rata
peluang
Rata-rata
dampak
Risiko (Peluang
X Dampak)
Golongan
matriks
Risk Reduction
Risk Transfer
6Lifting Material dengan service
cranePekerja terluka oleh alat 2,6667 3,3333 8,8889 Medium Risk Reduction
7 Pemotongan Tiang Bore PileAlat melukai pekerja/ merusak
fasilitas 2,5667 3,3000 8,4700 Medium Risk Reduction
8 Perkerasan jalanGangguan pernafasan akibat
debu2,6333 3,1000 8,1633 Medium Risk Reduction
9 Galian tanah dengan ExcavatorTanah longsor/runtuhnya
dinding samping 2,4333 3,1333 7,6244 Medium Risk Reduction
10 Galian tanah dengan ExcavatorPekerja/kendaraan terjatuh ke
lubang galian2,3333 2,9333 6,8444 Medium Risk Reduction
11 Pengecoran Pekerja terjatuh saat
mendirikan cetakan beton2,4333 2,7000 6,5700 Medium Risk Reduction
5 Erection Pekerja jatuh dari ketinggian 2,7000 3,5667 9,6300 Medium
50
Sumber : Hasil olahan SPSS
Gambar 4.8 Peringkat Risiko
12 Perkerasan jalanPekerja terkena semprotan
perekat (aspal cair)2,1667 2,8667 6,2111 Medium Risk Reduction
13 Pembesian, Bekisting, dan Parapet Pekerja terluka ketika bekerja 2,2667 2,6667 6,0444 Medium Risk Reduction
14 Galian tanah dengan Excavator
Peralatan excavation
menabrak fasilitas/pekerja
yang ada di sekitarnya
2,0333 2,6333 5,3544 Medium Risk Reduction
15 Instalasi kabel Terluka ketika bekerja oleh
alat tang press hydrolic2,1000 2,4333 5,1100 Medium Risk Reduction
16 Pekerjaan marka jalan
Pekerja terkena gangguan
pernapasan akibat
compressor
2,4000 2,1000 5,0400 Medium Risk Reduction
51
Dari hasil pengolahan data yang dapat dilihat pada Tabel 4.17 dan
Gambar 4.8 yaitu dengan dilakukannya analisis level risiko, maka dapat
diurutkan hasil indeks resiko dari yang paling tertinggi sampai yang terkecil.
Didapatkan 2 variabel yang dikategorikan memiliki level risiko yang tinggi
(High Risk), yaitu pekerjaan jatuh dari ketinggian, pekerja terkena sengatan
listrik dan material terjatuh dari ketinggian dan menimpa pekerja.
Sedangkan untuk variabel yang lain memiliki level risiko sedang (Medium
Risk) yaitu terdapat 14 variabel.
4.8. Analisis Penanganan Risiko
Setelah di dapatkan penggolongan matriks, peringkat matriks, dan
mitigasi risiko maka selanjutnya dilakukan penanganan terhadap risiko
berdasarkan golongan matriks risiko yang di dapatkan dari Australia/ New
Zealand Standard AS/NZS 4360:2004. Adapun hasil penanganan dari setiap
kegiatan adalah seperti pada tabel 4.17:
Tabel 4.17 Penanganan Risiko
Kegiatan Variabel
Menerapkan aturan yang jelas sesuai dengan
metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja khususnya mengenai standar alat pelindung
diri (APD) bahwa pihak kontraktor wajib
menyediakan peralatan keselamatan standar.
Mengasuransikan semua pekerja dan pelaksana
yang terlibat dalam proyek melalui Jaminan
Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek).
Menerapkan aturan yang jelas sesuai dengan
metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja khususnya mengenai standar alat pelindung
diri (APD) bahwa pihak kontraktor wajib
menyediakan peralatan keselamatan standar.
Mengasuransikan semua pekerja dan pelaksana
yang terlibat dalam proyek melalui Jaminan
Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek).
Menerapkan aturan yang jelas sesuai dengan
metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja khususnya mengenai standar alat pelindung
diri (APD) bahwa pihak kontraktor wajib
menyediakan peralatan keselamatan standar.
Mengasuransikan semua pekerja dan pelaksana
yang terlibat dalam proyek melalui Jaminan
Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek).
3 Pembesian, Bekisting, dan Parapet Bekisting jatuh dan menimpa
pekerja/fasilitas
2 Erection
Material terjatuh dari
ketinggian dan menimpa
pekerja
Penanganan
1 Pembesian, Bekisting, dan Parapet Pekerja jatuh dari ketinggian
NoPeristiwa Risiko
52
Kegiatan VariabelPenangananNo
Peristiwa Risiko
Menerapkan aturan yang jelas sesuai dengan
metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja khususnya mengenai standar alat pelindung
diri (APD) bahwa pihak kontraktor wajib
menyediakan peralatan keselamatan standar.
Mengasuransikan semua pekerja dan pelaksana
yang terlibat dalam proyek melalui Jaminan
Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek).
Menerapkan aturan yang jelas sesuai dengan
metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja khususnya mengenai standar alat pelindung
diri (APD) bahwa pihak kontraktor wajib
menyediakan peralatan keselamatan standar.
Mengasuransikan semua pekerja dan pelaksana
yang terlibat dalam proyek melalui Jaminan
Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek).
6Lifting Material dengan service
cranePekerja terluka oleh alat
Menerapkan aturan yang jelas sesuai dengan
metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja khususnya mengenai standar alat pelindung
diri (APD) bahwa pihak kontraktor wajib
menyediakan peralatan keselamatan standar.
7 Pemotongan Tiang Bore PileAlat melukai pekerja/ merusak
fasilitas
Menerapkan aturan yang jelas sesuai dengan
metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja khususnya mengenai standar alat pelindung
diri (APD) bahwa pihak kontraktor wajib
menyediakan peralatan keselamatan standar.
8 Perkerasan jalanGangguan pernafasan akibat
debu
Menerapkan aturan yang jelas sesuai dengan
metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja khususnya mengenai standar alat pelindung
diri (APD) bahwa pihak kontraktor wajib
menyediakan peralatan keselamatan standar.
9 Galian tanah dengan ExcavatorTanah longsor/runtuhnya
dinding samping
Menerapkan aturan yang jelas sesuai dengan
metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja khususnya mengenai standar alat pelindung
diri (APD) bahwa pihak kontraktor wajib
menyediakan peralatan keselamatan standar.
10 Galian tanah dengan ExcavatorPekerja/kendaraan terjatuh ke
lubang galian
Menerapkan aturan yang jelas sesuai dengan
metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja khususnya mengenai standar alat pelindung
diri (APD) bahwa pihak kontraktor wajib
menyediakan peralatan keselamatan standar.
5 Erection Pekerja jatuh dari ketinggian
4 Galian tanah dengan ExcavatorPekerja/fasilitas tertimpa
material
53
Sumber : Hasil olahan Penanganan Risiko
Berdasarkan analisis risiko yang telah dilakukan dapat disimpulkan
beberapa cara penanganan risiko berupa menerapkan aturan yang jelas
sesuai dengan metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), khususnya
mengenai standar APD dan mengasuransikan semua pekerja dan pelaksana
yang terlibat dalam proyek melalui Jamsostek.
11 Pengecoran Pekerja terjatuh saat
mendirikan cetakan beton
Menerapkan aturan yang jelas sesuai dengan
metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja khususnya mengenai standar alat pelindung
diri (APD) bahwa pihak kontraktor wajib
menyediakan peralatan keselamatan standar.
12 Perkerasan jalanPekerja terkena semprotan
perekat (aspal cair)
Menerapkan aturan yang jelas sesuai dengan
metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja khususnya mengenai standar alat pelindung
diri (APD) bahwa pihak kontraktor wajib
menyediakan peralatan keselamatan standar.
13 Pembesian, Bekisting, dan Parapet Pekerja terluka ketika bekerja
Menerapkan aturan yang jelas sesuai dengan
metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja khususnya mengenai standar alat pelindung
diri (APD) bahwa pihak kontraktor wajib
menyediakan peralatan keselamatan standar.
14 Galian tanah dengan Excavator
Peralatan excavation
menabrak fasilitas/pekerja
yang ada di sekitarnya
Menerapkan aturan yang jelas sesuai dengan
metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja khususnya mengenai standar alat pelindung
diri (APD) bahwa pihak kontraktor wajib
menyediakan peralatan keselamatan standar.
15 Instalasi kabel Terluka ketika bekerja oleh
alat tang press hydrolic
Menerapkan aturan yang jelas sesuai dengan
metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja khususnya mengenai standar alat pelindung
diri (APD) bahwa pihak kontraktor wajib
menyediakan peralatan keselamatan standar.
16 Pekerjaan marka jalan
Pekerja terkena gangguan
pernapasan akibat
compressor
Menerapkan aturan yang jelas sesuai dengan
metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja khususnya mengenai standar alat pelindung
diri (APD) bahwa pihak kontraktor wajib
menyediakan peralatan keselamatan standar.
54
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan Kajian Penerapan pengelolaan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja ( K3 ), pada konstruksi seksi A tahap 1 ruas Sunter-Pulo
Gebang proyek pembangunan 6 (Enam) Ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Untuk mengidentifikasi Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yaitu
dengan cara kualitatif identifikasi secara numeric probabilitas dari
setiap risiko dan konsekuensinya terhadap tujuan proyek bahaya dan
analisis risiko yang telah dilakukan peneliti maka dapat diurutkan hasil
indeks resiko dari yang paling tertinggi sampai yang terkecil.
Didapatkan 2 variabel yang dikategorikan memiliki level risiko yang
tinggi (High Risk). Sedangkan untuk variabel yang lain memiliki level
risiko sedang (Medium Risk) yaitu terdapat 14 variabel. Namun dari
observasi peneliti masih ada tingkat risiko kecelakaan kerja very high,
yang mana didukung oleh adanya prilaku yang tidak aman dari
pekerja dan lingkungan atau tempat bekerja yang tidak aman, yang
artinya mengaharuskan pengendalian dari sisi teknis dan apabila
risiko masih belum dapat dikendalikan, harus dilakukannya
penghentian aktivitas hingga risiko dikurangi mencapai batas yang
dapat diterima.
2. Hasil penilaian risiko pada Seksi A Tahap 1 (Studi kasus
pembangunan 6 (Enam) ruas jalan tol dalam kota Jakatta) didapatkan
dari 30 responden bahwa seluruh data valid pada bagian 11 variabel
menunjukkan hasil “relevan” dan 5 variabel menunjukkan hasil
“sangat relevan”.
3. Berdasarkan analisis risiko yang telah dilakukan, terdapat beberapa
cara penanganan risiko K3 yang yaitu berupa menerapkan aturan
yang jelas sesuai dengan metode pelaksanaan pekerjaan
55
berdasarkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3), khususnya mengenai standar APD dan mengasuransikan
semua pekerja dan pelaksana yang terlibat dalam proyek melalui
Jamsostek.
5.2 Saran
Adapun saran yang diberikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pengawasan yang tegas dari manajemen pada pekerja
seperti memberikan sanksi verbal maupun non verbal, agar pekerja
dapat bekerja dengan fokus sehingga terhindar dari berbagai macam
risiko kecelakaan kerja meskipun pekerja sudah berpengalaman.
2. Perlu adanya penelitian lanjut untuk jenis konstruksi yang lain
sehingga didapatkan variabel-variabel konstruksi yang lebih beragam
Misalnya pada pembangunan proyek Jalan, Jembatan, Bendungan
dan lain-lain.
3. Program K3 harus lebih ditingkatkan dalam SOP (Standar
Operasional Prosdur) supaya para pekerja lebih waspada dalam
bekerja sehingga merasa aman dan nyaman.
4. Perlu adanya pelatihan dan informasi penting pada pekerja mengenai
pekerjaannya untuk mengenali potensi bahaya K3 dan risiko
kecelakaan kerja serta cara pencegahannya pada saat toolbox
meeting seperti memberi pelatihan pada pekerja agar dapat
meminimalisir risiko kecelakaan kerja .
5. Disarankan perusahaan menyediakan alat pelindung diri yang lengkap
dan sesuai dengan pekerjaannya agar dapat meminimalisir risiko
kecelakaan kerja yang disebabkan oleh unsafe action dan unsafe
condition.
56
DAFTAR PUSTAKA
Buntarto. 2015. Panduan Praktis Keselamatan & Kesehatan Kerja untuk
Industri. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Carroll, R. 2009. Risk Management Handbook for Health Care
Organizations. San Fransisco: Jossey-Bass
Hutama Karya, PT 2016. Rencana Mutu, K3 dan Lingkungan. Pelaksanaan
Pembangunan Jalan Tol Ruas Medan-Binjai Seksi3.
Hutama Karya, PT 2016. Metode Kerja.
Hutama Karya, PT 2016. Instruksi Kerja.
Ketut, I. (2011). identifikasi dan penanganan risiko K3 pada proyek kostruksi
gedung. scolar, 83.
Kurniawidjaja, M. 2012. Teori dan Aplikasi Kesehatan Kerja. Jakarta: UI
Press.
Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Pangkey, F. (2012).Penerapan dan keselamatan kerja. Febyana Pangkey, 1.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.PER 05/ MEN/1996 tentang Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 tentang
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Jakarta: Kementrian Sekretariat Negara RI.
Riduwan. 2007. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung:
Alfabeta.
Riduwan. 2012. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.
Rijanto, B. B. 2010. Pedoman Praktis Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
Lingkungan (K3L) Industri Konstruksi. Jakarta: Mitra Wacana Media.
57
Rijanto, B. B. 2011. Pedoman Pencegahan Kecelakaan di Industri. Jakarta:
Mitra Wacana Media.
Sulytyoko, E. (2008). Analis Penerapan Progam Keselamatan kerja dalam
usaha meningktan produktivitas kerja Dengan Pendekatan Fault Tree
Analysys.Edhi Sulistyoko, 20.
Sutarto, A. (2O13) Peranan Sistem Manajemen Keselamatan Kerja Dalam
Peningkatan Kinerja Proyek Konstruksi. Agung Sutarto, 11
Sinaga, Y. Y. 2014. Identifikasi dan Analisa Risiko Kecelakaan Kerja dengan
Metode FMEA (Failure Mode And Effect Analysis) Dan FTA (Fault
Tree Analysis) di Proyek Jalan Tol Surabaya – Mojokerto. Surabaya.
Jurnal Teknik POMIT‟S.
Sucipto, C. D. 2014. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Yogyakarta:
Gosyen Publishing.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Undang-Undang Republik Indonesia. 2004. Nomor : 38 Tahun 2004.
Tentang Jalan. Jakarta.
Widayana, I. G., & Wiratmaja, I. G. 2014. Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
58
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Personal
NIM : 201521098
Nama : AFIF MA’RUF
Tempat / Tanggal Lahir : TANJUNG BONAI AUR, 07 MEI 1997
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Belum Kawin
Program Studi : S1TEKNIK SIPIL
Alamat Rumah : Jl. Duri kosambi No. 77, kecamatan
cengkareng,Jakarta Barat,DKI jakarta
Telp / Hp : 082161877013
Email : [email protected]
Pendidikan
Jenjang Nama Lembaga Tahun Lulus
SD SD.N 8 Tj Bonai Aur 2009
SMP MTsN Tj Bonai Aur 2012
SMA SMAN 8 Sijunjung 2015
Demikianlah daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, 3 Mei 2020
( AFIF MA’RUF )
59
LAMPIRAN – LAMPIRAN
60
Lampiran 1 Format Kuisioner
61
62
63
64
65
66
67
68
Lampiran 2 Hasil Kuisioner Responden
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
1
Lampiran 3 Hasil Kuisioner Penilaian Variabel Risiko
HASIL KUESIONER PENILAIAN VARIABEL RISIKO
Lifting
Material
dengan
service crane
(X2)
Pemotong
an Tiang
Bore Pile
(X3)
Pengecoran
(X6)
Pekerjaan
marka jalan
(X8)
Instalasi
kabel
(X9)
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X2.1 X3.1 X4.1 X4.2 X5.1 X5.2 X5.3 X6.1 X7.1 X7.2 X8.1 X9.1 X10.1 X10.2
1 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4
2 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5
3 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5
5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4
6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
7 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4
8 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
10 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5
11 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4
12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
13 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4
14 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4
15 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5
16 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5
17 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4
18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
21 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4
22 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5
23 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4
24 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4
25 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4
26 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5
27 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4
28 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5
29 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
No
Responden
Instalasi listrik
(X10)Galian tanah dengan Excavator (X1) Erection (X4)
Pembesian, Bekisting, dan
Parapet (X5)
Perkerasan jalan
(X7)
2
Lampiran 4 Hasil Kuisioner Penilaian Tingkat Peluang
HASIL KUESIONER PENILAIAN TINGKAT PELUANG
KUESIONER PELUANG
RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 2 1 3 2 3 3 4 3 4 3 2 2 2 1 2 2 3 2
2 3 2 2 4 3 2 4 4 3 2 3 1 2 2 3 2 1 3
3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3
4 3 1 3 3 2 2 2 2 4 2 4 2 2 3 3 3 2 3
5 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 4 1 2 1 3 2 2 2
6 2 3 1 3 2 5 2 3 2 1 2 1 1 1 2 2 1 4
7 1 1 5 4 3 2 2 3 3 2 3 3 2 5 3 2 3 5
8 4 4 2 2 3 3 4 2 5 3 4 3 2 2 2 2 2 4
9 2 2 3 3 4 3 2 4 2 2 3 2 5 4 3 2 4 2
10 3 5 3 3 2 2 3 4 5 2 3 2 1 2 2 2 3 5
11 1 2 1 4 3 2 4 3 4 1 4 2 1 4 3 3 2 4
12 4 2 4 2 4 2 4 3 2 2 3 2 2 1 2 3 3 4
13 2 1 1 2 4 3 1 2 5 4 4 1 4 4 2 1 2 4
14 1 2 2 2 2 1 4 1 3 4 3 3 2 2 3 2 2 3
15 1 3 1 2 3 1 4 2 2 2 3 3 1 1 2 5 2 4
16 1 2 3 5 4 1 3 4 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3
17 3 3 4 2 3 2 3 3 4 2 5 1 4 3 3 3 2 3
18 3 4 2 4 1 3 4 2 2 3 5 2 2 4 2 2 4 3
19 2 5 4 3 2 2 4 1 4 2 5 2 2 3 1 2 2 4
20 2 2 1 4 2 4 4 3 2 1 4 3 3 4 1 2 3 2
21 2 2 2 3 3 3 3 2 2 1 4 4 2 3 2 2 3 4
22 2 1 2 2 2 2 3 4 2 1 4 5 2 3 2 2 2 4
23 2 5 3 2 1 3 4 1 3 2 3 3 1 1 3 1 2 2
24 2 2 2 1 3 2 4 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2
25 1 3 1 1 1 4 2 3 2 2 5 4 2 3 2 2 3 3
26 1 1 2 4 3 3 4 3 5 3 3 2 2 2 2 2 5 2
27 1 2 3 1 2 3 2 3 1 1 5 1 2 3 3 1 3 3
28 1 3 2 1 5 4 4 3 3 3 2 5 2 3 3 2 2 2
29 2 1 2 2 2 2 3 4 4 4 2 5 1 3 3 2 2 2
30 3 2 2 1 3 3 2 2 2 2 3 2 3 5 3 1 3 2
Rata-rata Peluang 2.0333 2.4333 2.3333 2.6333 2.6667 2.5667 3.1667 2.7000 3.0000 2.2667 3.4333 2.4333 2.1667 2.6333 2.4000 2.1000 2.5333 3.1000
PERNYATAAN
3
Lampiran 5 Hasil Kuisioner Penilaian Tingkat Dampak
HASIL KUESIONER PENILAIAN TINGKAT DAMPAK
KUESIONER DAMPAK
RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 2 4 2 2 1 3 4 2 3 3 4 2 2 1 3 3 3 2
2 3 2 2 4 3 3 5 3 3 2 3 1 3 2 3 2 3 2
3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 5 3
4 3 1 1 3 2 2 2 5 4 2 4 5 3 5 4 2 2 3
5 2 3 2 3 4 2 3 5 3 3 4 1 2 1 2 2 2 2
6 2 3 1 3 4 5 2 3 4 5 4 1 2 5 2 1 3 4
7 5 1 5 4 2 2 4 2 3 3 3 1 2 2 2 1 3 5
8 4 4 2 5 2 1 5 2 5 4 4 3 2 2 1 2 4 4
9 2 2 3 4 5 5 2 5 2 3 2 3 2 5 2 1 4 5
10 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 2 2 2 2 1 3 5
11 4 2 1 4 3 5 4 5 4 2 5 2 2 4 1 2 2 4
12 4 2 4 4 2 4 4 3 3 2 3 2 2 1 2 2 2 4
13 2 4 5 5 4 5 4 2 2 2 4 2 3 4 2 2 2 4
14 1 2 2 4 2 5 4 2 4 2 3 2 4 2 2 2 5 5
15 1 3 1 1 5 5 4 4 2 2 2 2 2 5 5 2 2 3
16 1 2 3 2 5 3 3 4 3 3 3 2 3 2 2 2 5 5
17 3 3 4 5 3 4 3 3 4 4 4 2 4 3 3 2 2 5
18 3 4 2 4 3 2 5 2 1 2 5 2 2 4 1 5 4 5
19 1 5 4 4 3 2 5 4 5 2 5 4 1 3 2 2 5 5
20 3 5 4 4 5 4 4 3 2 2 5 3 3 4 3 2 5 3
21 2 2 4 3 5 3 5 4 2 2 4 4 5 5 2 2 3 5
22 2 5 5 2 3 5 5 5 5 4 4 5 5 3 1 2 2 5
23 1 5 3 2 5 3 4 5 3 2 3 3 4 1 1 2 2 3
24 3 2 2 5 3 1 2 5 2 2 3 2 3 5 1 1 3 2
25 2 3 5 5 5 5 2 3 5 2 5 4 5 3 2 2 5 5
26 2 5 5 4 3 3 2 4 5 3 3 2 2 2 2 3 5 3
27 5 2 3 5 2 3 2 3 5 1 5 5 2 3 2 5 3 3
28 5 3 2 5 5 2 4 4 3 4 5 5 5 4 2 5 5 3
29 3 3 4 5 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 5 2 5
30 3 4 2 4 3 2 5 4 1 2 5 2 2 4 1 5 4 5
Rata-rata Dampak 2.6333 3.1333 2.9333 3.7000 3.3333 3.3000 3.5667 3.5667 3.2667 2.6667 3.8000 2.7000 2.8667 3.1000 2.1000 2.4333 3.3333 3.9000
PERNYATAAN
1
Lampiran 6 Uji Validitas Dan Reabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.953 18
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
X1.1 74.80 56.579 .895 .947
X1.2 74.67 61.057 .507 .954
X1.3 74.80 56.579 .895 .947
X1.4 74.73 62.685 .378 .955
X2.1 74.67 61.057 .507 .954
X3.1 74.80 56.579 .895 .947
X4.1 74.80 56.579 .895 .947
X4.2 74.67 61.057 .507 .954
X5.1 74.67 61.333 .544 .953
X5.2 74.80 56.579 .895 .947
X5.3 74.80 56.579 .895 .947
X6.1 74.67 61.057 .507 .954
X7.1 74.80 56.579 .895 .947
X7.2 74.67 61.333 .544 .953
X8.1 74.67 61.057 .507 .954
X9.1 74.80 56.579 .895 .947
X10.1 74.80 56.579 .895 .947
X10.2 74.67 61.333 .544 .953
2
Lampiran 7 Distribusi Nilai r Tabel
3
Lampiran 8 Hasil distribusi frekuensi pada masing-masing
pernyataan.
Pernyataan X1.1
X1.1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid CR 3 10.0 10.0 10.0
R 14 46.7 46.7 56.7
SR 13 43.3 43.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Pernyataan X1.2
X1.2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid CR 1 3.3 3.3 3.3
R 14 46.7 46.7 50.0
SR 15 50.0 50.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
4
Pernyataan X1.3
X1.3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid CR 3 10.0 10.0 10.0
R 14 46.7 46.7 56.7
SR 13 43.3 43.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
5
Pernyataan X1.4
X1.4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid R 18 60.0 60.0 60.0
SR 12 40.0 40.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Pernyataan X2.1
X2.1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid CR 1 3.3 3.3 3.3
R 14 46.7 46.7 50.0
SR 15 50.0 50.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
6
Pernyataan X3.1
X3.1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid CR 3 10.0 10.0 10.0
R 14 46.7 46.7 56.7
SR 13 43.3 43.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
7
Pernyataan X4.1
X4.1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid CR 3 10.0 10.0 10.0
R 14 46.7 46.7 56.7
SR 13 43.3 43.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Pernyataan X4.2
X4.2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid CR 1 3.3 3.3 3.3
R 14 46.7 46.7 50.0
SR 15 50.0 50.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
8
Pernyataan X5.1
X5.1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid R 16 53.3 53.3 53.3
SR 14 46.7 46.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
9
Pernyataan X5.2
X5.2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid CR 3 10.0 10.0 10.0
R 14 46.7 46.7 56.7
SR 13 43.3 43.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Pernyataan X5.3
X5.3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid CR 3 10.0 10.0 10.0
R 14 46.7 46.7 56.7
SR 13 43.3 43.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
10
Pernyataan X6.1
X6.1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid CR 1 3.3 3.3 3.3
R 14 46.7 46.7 50.0
SR 15 50.0 50.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
11
Pernyataan X7.1
X7.1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid CR 3 10.0 10.0 10.0
R 14 46.7 46.7 56.7
SR 13 43.3 43.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Pernyataan X7.2
X7.2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid R 16 53.3 53.3 53.3
SR 14 46.7 46.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
12
Pernyataan X8.1
X8.1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid CR 1 3.3 3.3 3.3
R 14 46.7 46.7 50.0
SR 15 50.0 50.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
13
Pernyataan X9.1
X9.1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid CR 3 10.0 10.0 10.0
R 14 46.7 46.7 56.7
SR 13 43.3 43.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Pernyataan X10.1
X10.1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid CR 3 10.0 10.0 10.0
R 14 46.7 46.7 56.7
SR 13 43.3 43.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
14
Pernyataan X10.2
X10.2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid R 16 53.3 53.3 53.3
SR 14 46.7 46.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
15
Lampiran 9 Dokumentasi Penelitian
16
17
1
INSTITUT TEKNOLOGI - PLN LEMBAR
BIMBINGAN SKRIPSI
Nama Mahasiswa : Afif Ma,ruf
NIM : 201521098
Program Studi : S1 Teknik Sipil
Jenjang : Sarjana
Pembimbing Utama (Materi) : Gita Puspa Artiani, ST, MT.
Judul Proyek Skripsi : Manajemen Risiko Kesehatan Dan
Keselamatan Kerja (K3) Pada Studi
Kasus Pembangunan 6 (Enam) Ruas
Jalan Tol Dalam Kota Jakarta Tahap 1
Ruas Sunter-Pulo Gebang Seksi A
No. Tanggal Materi Bimbingan Paraf
Pembimbing
1. 10 Maret
2020 • Pembahasan materi yang akan di teliti
• Kumpulkan referensi berupa jurnal, skripsi yg berhubungan dengan materi sebanyak 15 judul
• Perhatikan pedoman penulisan skripsi
2. 11 Maret
2020 • Perkuat latar belakang dengan
permasalahan K3 , sehingga perlu ada pembahasan mendalam
• Batasi masalah pada ruang lingkup
• Tujuan dan rumusan masalah harus sama
• Pastikan metode pengambilan datanya (siapa
respondennya, bagaimana data yg akan
dipakai) •
3. 22 April
2020 • Bab 1 OK
• Landasan teori dibuat dari yg general sanpai yg khusus ( Pryek konstruksi sampai dengan K3)
• Tinjauan Pustaka pergunakan yg minimal 10
tahun kebelakang
2
• Buat perbedaan dan persamaan antara tinjauan Pustaka dengan penelitian yg dibuat
• Lengkapi dengan gambar atau tabel2 pendukung
4. 23 April
2020 • Perbaiki diagram alir penelitian
• Tentukan populasi sebelum menentukan respondennya
• Tentukan template kuisioner yg akan
digunakan, pertanyaan yg akan dipakai
diambil dari variable K3 berdasarkan
literatur yg ada
• Tentukan ahli pakar utk validasi pertanyaan
kuisioner
5. 24 April
2020 • Bab 2 OK
• Perbaiki tahapan2 dari penelitian
• Pelajari cara utk menentukan responden yg memenuhi persyarat uji validitas
• Lengkapi dengan lampiran
6. 27 April
2020 • Cek redaksional, sesuaikan dengan
pedoman penulisan skripsi
• Pahami materi
• Bab 3 OK
7. 2 Mei 2020 • ACC untuk sidang proposal
8. 27 Mei
2020 • Perbaiki sesuai dengan masukkan pada saat
ujian proposal
• Focus pada IDENTIFIKASI DAN PENGENDALIAN coba di pelajari lagi apakah bisa diganti dengan ANALISIS
• Perhatikan data2 yang akan digunakan,
pastikan responden yg akan di pakai
9. 1 Juli 2020 • Lihat dari hasil matriks risiko arahnya lebih ke pengendalian atau penanganan
• Tambahkan literatur yang membahas mengenai faktor risiko K3 pada pekerjaan konstruksi
• Distribusikan karakteristik responden dari
tiap hasil yg didapat, kemudian berikan
penjelasan dari hasilnya terhadap kondisi
eksisting dilapangan
• Buat bagan tabel dan grafik karakteristik respondennya
• Pelajari uji validitas
1
10 28 Juli
2020 • Tabel 4.6 Kode Masing-masing Pernyataan
Kuesioner, utk 10 kegiatannya diambil dari
mana, apakah dari jadwal kegiatan nya, kalau
iya, coba jelaskan Kembali
• dari 10 kegiatan terdistribusi menjadi 18 variabel resiko, bisakah dijelaskan, atau sdh adakah penjelasannya kembali di bab sebelumnya
11 29 juli 2020 • utk uji validitas, alasan apa sehingga menggunakan Signifikan Level yang digunakan ialah 5%.
• Ceritakan proses utk mendapatkan penanganan
• Bab 3 diceritakan kembali adanya wawancara dengan pakar utk mendapatkan hasil dari mitigasi
12 2 Agustus
2020 • tabel 4.18 dibuatkan ke dalam diagram
batang atau histogram
• wawancara yg didapatkan sebagai
penanganan mitigasi nanti bisa juga
dijadikan tindakan rekomendasi sebagai
masukkan utk peningkatan kinerja
• Kesimpulan menjawab pertanyaan tujuan penelitian, jika menggunakan kata ‘bagaimana’ maka jawabannya harus suatu metode penyelesaian
13 18-08-2020 • Bab 4 OK
• Lengkapi lampiran dengan foto kegiatan dilapangan
• Contoh Form kuisioner
• Lengkapi daftar tabel, daftar gambar dll
• Cek redaksional
• Bab 5 OK
14 20-08-2020 • ACC untuk sidang
• Persiapkan ppt