Instalasi Simpan
-
Upload
lungguhan-siregar -
Category
Documents
-
view
248 -
download
1
description
Transcript of Instalasi Simpan
3.1.1 Instalasi Simpan
Sebagai sebuah industri yang memproduksi suatu barang, maka dibutuhkan tempat
untuk menampung bahan mentah yang diperlukan untuk produksi hingga hasil produksi.
Instalasi simpan merupakan bagian yang bertanggung jawab akan hal tersebut. Kegiatan yang
menjadi tanggung jawab instalasi ini terdiri atas penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran
barang. Instalasi Simpan juga melaksanakan fungsi pengamanan dan pemeliharaan materiil,
yang dilengkapai dengan pengelolaan administrasi penyimpanan.
3.1.1.1 Penerimaan Barang
Barang yang digunakan untuk produksi berasal dari pengadaan pusat yang dilakukan
oleh Direktorat Keshatan Angkatan Darat (DITKESAD) sebagai kesatuan yang menaungi
Lembaga Biomedis (Labiomed) yang bertugas memproduksi sedian parenteral. Semua bahan
baku akan dikirimkan dari DITKESAD ke Gudang Pusat (Gupus) I untuk penyimpanan
sementara. Ketika semua bahan baku berada di Gupus I dilakukan pemeriksaan terhadap
kelayakan barang dan menyertakan berita acara penerimaan barang. Pihak DITKESAD akan
mengeluarkan surat PPM (Perintah Pengeluaran Materiil) kepada Gupus I untuk
mengeluarkan barang kepada Labiomed (Instalasi simpan) yang menyertakan surat perintah
dari Kepala Labiomed berupa PPnM (Perintah Pengambilan Materil) untuk mengambil
barang yang ada di Gupus I.
Selanjutnya Gupus I akan memberikan surat berupa Bukti Pengeluaran (BP) dan
Tanda Penyerahan Material (TPM) kepada Labiomed sebagai syarat barang boleh dibawa ke
gudang simpan Labiomed. Ketika barang sampai di gudang simpan, pihak Labiomed
membuat berita acara (BA) hasil pemeriksaan tim komisi Labiomed. Tim ini terdiri dari
perwakilan instalasi simpan, instalasi pengawasan mutu dan instalasi produksi bertugas
memeriksa keadaan barang secara administrasi dan fisik, sedangkan instalasi pengawasan
mutu memeriksa kesesuaian spesifikasi mutu barang dengan yang diminta. Bila barang yang
dikirim tidak sesuai dengan spesifikasi yang diminta atau tidak memenuhi syarat, maka
barang tersebut dikembalikan untuk diganti.. Barang-barang yang masuk ke gudang akan
dicatat di buku penerimaan barang, kartu stok dan kartu gantung.
Sistem penyimpanan barang menggunakan sistem FIFO (First In First Out) yaitu
barang yang masuk terlebih dahulu juga dikeluarkan terlebih dahulu dan sistem FEFO (First
Expired First Out) yaitu barang yang expired terlebih dahulu dikeluarkan terlebih dahulu
untuk menghindari bahan baku kadaluarsa sebelum digunakan untuk produksi. Suhu dan
kelembaban di gudang bahan baku diatur sesuai dengan stabilitas bahan baku dan diperiksa
secara rutin agar kualitas dari bahan baku dapat selalu terjaga. Barang yang disimpan di
gudang penyimpanan bahan baku diberi penandaan dengan jelas untuk menghindari
tertukarnya bahan baku. Bahan baku yang bersifat berbahaya, korosif dan mudah terbakar
disimpan di tempat terpisah.
3.1.1.2 Penerimaan Produk Jadi
Produk jadi yang berasal dari bagian produksi akan terlebih dahulu masuk ke gudang
karantina sambil menunggu keputusan lulus uji dan keluarnya Sertifikat Analisa (SA) serta
surat kelulusan dari Instalasi Pengawasan Mutu. Setelah SA keluar, bagian produksi akan
membuat Nota Penyerahan Hasil Produksi (NPHP). Produk jadi tersebut akan dicatat di kartu
stok penerimaan dan akan dibuat laporan ke Kepala Labiomed dengan tembusan ke Bagian
Administrasi dan Logistik (Minlog) dan kemudian dilaporkan ke Ditkesad. Produk jadi akan
diserahkan ke Gupus I, kemudian Instalasi Simpan akan membuat Surat Tanda Penyerahan
Barang. Produk jadi yang akan diserahkan sebelumnya di cek terlebih dahulu oleh Tim
Komisi Labiomed yaitu perwakilan dari Instalasi Produksi, Instalasi Pengawasan Mutu dan
Instalasi Simpan.
3.1.1.3 Pengeluaran Barang
Setiap intalasi yang akan meminta barang dari gudang simpan harus membuat Nota
Permintaan Barang, kemudian setelah disetujui Instal Simpan akan membuat Nota
Penyerahan Barang. Pengeluaran barang dilakukan secara harian dan dicatat pada buku
permintaan harian, kartu stok dan kartu gantung. Setiap akhir bulan, pihak yang meminta
barang akan mengeluarkan Nota Permintaan Barang, sedangkan pihak Instalasi Simpan akan
mengeluarkan Nota Penyerahan Barang untuk di rekapitulasi dan dibuat laporan pengeluaran
barang selama satu bulan.
Proses penyimpanan, penerimaan produk jadi, dan pengeluaran barang sudah berjalan
dengan baik, dibuktikan dengan adanya pemeriksaan dan tim komisi masing-masing instalsi
yang berkepentingan dengan bahan baku yang dilakukan setiap kali kegiatan dan disertakan
dengan dokumentasi yang baik sesuai dengan CPOB 2012.
3.1.2 Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Sumber limbah cair industri Labiomed antara lain berasal dari limbah Sekolah
Menengah Analis Kesehatan, limbah sisa produksi dan limbah laboratorium. Metode
pengolahan air limbah di Labiomed menggunakan teknik biologis dan kimia, untuk
menguraikan limbah hingga aman untuk lingkungan sekitar.
Limbah mula-mula ditampung di bak penampung, kemudian didorong oleh pompa ke
instalasi pengolahan limbah. Selanjutnyamasuk dalam bak sedimentasi awal dan ada filter.
Kemudian masuk di bak sedimentasi kedua Untuk melepaskan O2. Kemudian masuk dalan
bak equalisasi, Bak ini berfungsi untuk menampung air sebelum dilakukan pengolahan lebih
lanjut. Bak Equalisasi ini dimaksudkan untuk menangkap benda kasar yang mudah
mengendap yang terkandung dalam air baku, seperti pasir atau dapat juga disebut partikel
diskret. Penggunaan unit Equalisasi selalu ditempatkan pada awal proses pengolahan air,
sehingga dapat dicapai penurunan kekeruhan. Equalisasi merupakan bak pengendapan
material pasir dan lain-lain yang tidak tersaring pada screen, serta merupakan pengolahan
fisik yang kedua.
Setelah di bak equalisasi, air limbah kemudian dialirkan ke kolam aerasi yang berisi
bakteri aerob. Penetralan air limbah ini berfungsi untuk menjaga agar bakteri aerob di kolam
aerasi tetap hidup. Bakteri aerob berasal dari kotoran kelinci yang dimasukkan ke dalam bak
ini. Bakteri aerob ini berfungsi untuk mengurai limbah cair organik. Untuk menjaga oksigen
di dalam kolam aerasi, maka selalu dilakukan sirkulasi air setiap 30 menit. Setelah proses
aerasi selama waktu tertentu, air limbah dialirkan ke bak sedimentasi dengan bantuan pompa.
Bak clarified berfungsi untuk mengendapkan limbah yang sudah terurai oleh bakteri.
Limbah didiamkan dan akan terbentuk tiga lapisan, yaitu lapisan permukaan yang
mengandung bakteri organik, lapisan tengah berupa cairan, lapisan bawah berupa endapan
lumpur. Endapan yang terbentuk langsung dibuang ke saluran pembuangan, bakteri organik
dikembalikan ke bak aerasi untuk membantu proses pengolahan limbah, sedangkan lapisan
tengah diteruskan ke bak selanjutnya, yaitu bak flokulasi dan koagulasi.
Cairan yang dialirkan ke bak flokulasi dan koagulasi adalah limbah organik. Di dalam
bak ini terjadi flokulasi dan koagulasi yang akan mengendapkan limbah menjadi suatu
flokulan. Untuk proses flokulasi, zat yang digunakan adalah flokulan anionik, yaitu tawas
Al2(SO4)3 dengan konsentrasi 250 mg/120 L. Sedangkan untuk proses koagulasi, zat yang
digunakan adalah poli-amonium klorida (PAC) dengan konsentrasi 2 kg/120 L.
Limbah dari bak flokulasi dan koagulasi dialirkan ke bak sedimentasi akhir agar
mengendap. Dengan sistem gravitasi limbah akan masuk ke bak indikator untuk melihat
apakah limbah sudah layak buang atau tidak. Indikator yang digunakan adalah indikator
biologi yaitu ikan mas. Pemeriksaan tersebut dilakukan sebulan sekali oleh Instalasi
Pengawasan Mutu Labiomed dan setiap tiga bulan sekali oleh Badan Pengendalian Dampak
Lingkungan (Bapedal).
3.1.7 Bagian Administrasi dan Logistik (Minlog)
Bagian Administrasi dan Logistik (Minlog) dibagi menjadi dua sub bagian yaitu
bagian Rengarada yang bertugas membuat perencanaan dan pengadaan, serta bagian Dalmat
yang bertugas dalam pengendalian material untuk produksi, distribusi dan inventarisasi.
Kegiatan perencanaan dan pengadaan barang dilakukan berdasarkan Surat Perintah Produksi
dari Sub Direktorat Pelayanan Kesehatan (Subditbinyankes) Ditkesad. Data tersebut
dikumpulkan berdasarkan pola penyakit dari daerah dan laporan dari masing-masing
Kesehatan Daerah Militer (Kesdam), Satuan Kesehatan (Satkes), dan Rumah Sakit Pusat
Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto. Perencanaan kebutuhan logistik dilakukan untuk
mendukung kegiatan produksi, pengawasan mutu, pemeliharaan alat kesehatan, dan
operasional kantor setiap periode tertentu.
Perencanaan dibuat berdasarkan permintaan tiap instalasi, anggaran yang tersedia,
skala prioritas, dan ketersediaan barang. Setelah dibuat perencanaan, Instalasi Minlog
kemudian melakukan pembelian sesuai aturan tentang pengadaan barang atau jasa. Pada
pengadaan yang bernilai kurang dari 200 juta rupiah dilakukan proses lelang terbatas,
penyedia ditunjuk langsung oleh Labiomed dengan menggunakan surat penunjukan kerja
sama (SPK). Untuk pengadaan dengan nilai 200 juta - 2 miliar rupiah dilakukan oleh
Ditkesad, dan untuk pengadaan yang bernilai > 2 miliar dilakukan oleh Staff Umum
Angkatan Darat.
Tahapan yang dilakukan yaitu pemilihan pemasok, pengadaan kontrak jual beli,
pemesanan dan penerimaan barang yang akan diperiksa oleh Tim Komisi. Barang yang
datang dan telah diperiksa oleh Tim Komisi dicatat pada Buku Penerimaan lalu didimpan di
gudang penyimpanan (untuk bahan baku dan bahan kemas) dan didistribusikan ke instalasi
yang membutuhkan. Semua logistik yang ada di setiap instalasi dicatat sebagai barang
kekayaan satuan menggunakan sistem SIMAK BMN (Sistem Manajemen Akuntansi
Keuangan Barang Milik Negara).
3.1.8 Instalasi Pemeliharaan dan Teknik
Instalasi pemeliharaan bertanggung jawab atas peralatan dan sarana-sarana
penunjang yang digunakan untuk kelancaran kegiatan-kegiatan di Labiomed seperti listrik,
steam boiler, udara kompresi, sistem tata udara, serta kualifikasi peralatan
3.1.8.1 Steam Boiler
Steam boiler berfungsi untuk menghasilkan uap air (steam) untuk keperluan industri
farmasi. Di Labiomed, steam di antaranya digunakan untuk proses sterilisasi akhir,
pemanasan air, dan pemanasan saat destilasi. Air yang digunakan untuk menghasilkan steam
adalah air yang berasal dari sisa pendinginan destilasi. Air yang berasal dari pendinginan
destilasi tidak sadah dan sudah cukup panas sehingga energi yang diperlukan untuk
memanaskan air menjadi berkurang. Steam yang dihasilkan dialirkan melalui pipa-pipa yang
dilapisi oleh isolator asbes agar panas dari steam tersebut tidak hilang sepanjang perjalanan
melalui pipa.
Boiler yang bagus memiliki indikator water level dan fuel level dimana water level
lebih penting dan harus terdapat 2 water level sebagai back up bila salah satu water level
rusak. Bila water level rusak maka kita tidak mengetahui volume air di dalam boiler yang
bilamana air tersebut habis dan tetap dilakukan proses boiling dapat menyebabkan boiler
meledak.
Di alat boiler juga terdapat safety valve dimana merupakan alat untuk pengaman bila
di dalam tanki kelebihan tekanan agar tidak meledak. Proses kerja safety valve yaitu berupa
katup yang secara otomatis akan membuka bila tekanan di dalam tanki hampir mencapai
batas yang telah disetting pada boiler tersebut sehingga tekanan kembali turun.
Steam ada 2 tipe yaitu water cube dan fire cube
- Water cube : air berada di dalam pipa dan dipanasi dari luar. Biasanya dalam jumlah air
yang sedikit dan pemanasannya lebih cepat
- Fire cube : api berada didalam pipa dan air diluar pipa dimana digunakan untuk air dalam
jumlah yang banyak dan pemanasannya lebih lama dari tipe water cube.
3.1.8.2 Udara Kompresi
Udara kompresi dihasilkan oleh mesin kompresor. Syarat kompresor untuk industri
farmasi harus bebas oli, bebas partikel, dan bebas air karena udara yang dihasilkan dari mesin
akan berinteraksi langsung dengan produk atau sediaan farmasi Untuk terhindar dari oli maka
digunakan piston teflon. Penggunaan piston teflon dipilih karena jenis piston ini tidak
memerlukan minyak untuk melumasi mesinnya.
3.1.9 Instalasi Penelitian dan Pengembangan (Litbang)
Litbang di Labiomed berfungsi mengkoordinir bidang penelitian dan pengembangan ,
mengerjakan dan mengkaji prosedur produksi dan pengawasan, serta membuat dan merevisi
piranti lunak. Untuk penelitian dan pengembangan Litbang biasanya mendapatkan perintah
penelitian dari Dinas Penelitian dan Pengembangan (bagian dari DITKESAD) berupa
penelitian dan pengembangan produksi serta biomedis. Selain itu Litbang juga merancang
penelitian berdasarkan kasus yang terjadi di lapangan yang diberikan oleh Kasad (Kepala Staf
Angkatan Darat), Panglima TNI, dan Menteri Pertahanan. Pelaksana penelitian tersebut
dilakukan oleh instalasi produksi dan pengawasan mutu. Fungsi Litbang ini mencakup 3 hal,
yaitu material, sistem, dan organisasi. Sebagaimana mestinya Instalasi penelitian dan
pengembangan bekerja, Instalasi penelitian dan pengembangan di Labiomed juga memiliki
tujuan untuk menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan penelitian dan
pengembangan di Industri Labiomed.
Sebagai instalasi yang berhubungan dengan pengembangan produk, litbang sebaiknya
memiliki tim sendiri yang memiliki laboratorium untuk meneliti serta melakukan penanganan
terhadap keluhan produk untuk mencarikan penyelesaiaanya sebagaimana tugas litbang yang
tertera di CPOB.