INSTALASI PENGELOLAAN AIR BERSIH

16
TUGAS MATAKULIAH SISTEM JARINGAN PERPIPAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK PENGAIRAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014 Elfira Dyah Setyowati 135060407111003 Wirda 135060407111008 Teresa Apti A 135060407111010 Ariza Julian Hakim 135060407111015 Fanny Aliza Safitri 135060407111016 Hardiman Mahendra 135060407111021 Masfufahtut Thohuroh 135060407111023 Shafiya Sausan Hidayati 135060407111024 Yuvika Rega Siswanti 135060407111027 Maylita Widi Astari 135060407111029

description

SISTEM JARINGAN PERPIPAAN

Transcript of INSTALASI PENGELOLAAN AIR BERSIH

PowerPoint Presentation

TUGAS MATAKULIAH SISTEM JARINGAN PERPIPAANINSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUMFAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK PENGAIRANUNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG2014

Elfira Dyah Setyowati135060407111003Wirda135060407111008Teresa Apti A135060407111010Ariza Julian Hakim135060407111015Fanny Aliza Safitri135060407111016Hardiman Mahendra135060407111021Masfufahtut Thohuroh135060407111023Shafiya Sausan Hidayati135060407111024Yuvika Rega Siswanti135060407111027Maylita Widi Astari135060407111029

Lalu bagaimana air tersebut bisa memenuhi standart untuk dikonsumsi ??? Dalam Permenkes RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010, definisi Air minum :air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan (fisika, mikrobiologis, kimiawi dan radioaktif) dan dapat langsung diminum.

Air minum dibutuhkan manusia setiap hari untuk di konsumsi.Namun air yang tersedia dari sumber air belum memenuhi standart untuk air minum

Air di alirkan menuju lokasi unit instalasi pengolahan air, diolah sehingga layak, kemudian di simpan di storage dan di distribusikan kepada konsumen untuk digunakan sesuai peruntukannya

DEFINISISebuah sistem yang mengkombinasikan proses- proses dan unit-unit pengolahan air baku dari sumber agar air tersebut aman untuk dikonsumsi sebagai air minum Secara umum proses-proses dalam pengolahan air diantaranya : Koagulasi (coagulation ) Flokulasi (flocculation )Sedimentasi (sedimentation ) Penyaringan (filtration )Desinfeksi (desinfection )Terdapat 3 metode dalam pengolahan kualitas air yaitu :1. Pengolahan Fisik (Physical Unit Treatment )Aspek fisik : suhu, warna, bau, kekeruhan, dan material padatan2. Pengolahan Kimia ( Chemical Unit Treatment) Aspek kimia : Total solid, suspended solid, BOD, COD, Nitrit, Nitrat, pH, kandungan zat organik (senyawa aktif pembentuk pestisida) dan kandungan zat anorganik (Cu = 1 mg/L; Fe = 5 mg/L)3. Pengolahan Biologi (Biological Unit Treatment )Aspek Biologi : kandungan bakteri pathogen, virus, indikator pencemaran air oleh aktivitas manusia,dll

Tahapan Pengolahan dan Kriteria Pengolahan Air BersihPreliminary treatmentDesinfection treatmentPrimary treatmentTertiary treatmentSecondary treatmentWatch meConclusion

Preliminary treatmentProses penyaringan untuk benda- benda berukuran besar (pasir, kerikil, sampah) dan proses pengumpulan pasir pada dasar bak (maceration ).

Gambar 1.2 Bar screenGamber 1.3 Traveling Water ScreenSumber : water.me.vccs.eduSumber : www.evoqua.comWTP

Primary treatment

Gambar 1.4 KoagulasiKoagulasiPenambahan bahan kimia tertentu (koagulan) dalam air baku sehingga zat padat menggumpal dan dapat diendapkan dengan mudah.

Pada prinsipnya, zat kimia atau koagulan yang dapat dipakai adalah semua unsur dengan kation bervalensi dua keatas yang mempunyai daya elektrolit yang kuat

Jenis koagulan yang digunakan;aluminium sulfat, Al2(SO4)3 .l4(H2O) diturunkan dalam bentuk cair konsentrasi sebesar (5 20) %.PAC, poly aluminium chloride (Al10(OH)15Cl15) kualitas PAC ditentukan oleh kadar aluminium oxide (Al2O3) yang terkait sebagai pac dengan kadar (10 11)%.Dosis koagulan ditentukan berdasarkan hasil percobaan jar test terhadap air baku

Gambar 1.5 FlokulasiFlokulasiTahap pengadukan lambat yang mengikuti unit pengaduk cepat uuntuk memperbesar flok-flok hasil koagulasi sehingga mempercepat laju tumbukan partikelPrimary treatment

SedimentasiSedimentasi merupakan unit yang berfungsi memisahkan padatan dan cairan dengan menggunakan pengendapan secara gravitasi untuk memisahkan partikel tersusupensi yang terdapat dalam cairan tersebut (Reynols, 1982).

Gambar 1.6 Rectangular BasinGambar 1.7 Sedimentation BasinPrimary treatment

Primary treatmentWTP

Secondary treatmentActivated Sludge dan AerasiPengolahan secara biologis aerobik dengan mempertahankan jumlah massa mikroba dalam suatu reaktor dan dalam keadaan tercampur sempurna. Suplai oksigen adalah mutlak dari peralatan mekanis, yaitu aerator dan blower,

Gambar 1.9 Cascade Aerator

Gambar 1.10 Spray AeratorWTP

Pengolahan ketiga dilakukan apabila pada pengolahan pertama dan kedua masih terdapat zat-zat tertentu yang berbahaya bagi kesehatan.

Melibatkan proses filtrasi pengurangan BOD, bakteri patogen, suspended soild, dan kandungan racun. Tertiary treatment

Gambar 1.11 Filtrasi

Gambar 1.12 Bak Filtrasi

Tertiary treatmentJenis Filter : Filter Karbon (Granular Activated Carbon) Membran (Reverse osmosis(RO),Elektrodialisis(ED),Ultrafiltrasi(UF), danMikrofiltrasi (MF). dll

WTP

Desinfection treatmentPembunuhan Bakteri Proses yang bertujuan untuk membunuh mikroorganisme patogen dalam air baku yang masuk ke dalam instalasi pengolahan air minum.

Kriteria desinfektanJenis densifektan yang digunakanGas klor (Cl2), kandungan klor aktif minimal 99%;Sodium hipoklorit (NaOCl), kandungan klor aktif 15%;Dosis klor ditentukan berdasarkan dpc yaitu jumlah klor yang dikonsumsi air besarnya tergantung dari kualitas air bersih yang di produksi serta ditentukan dari sisa klor di instalasi (0,25 0,35) mg/l.

Gambar 1.20 Bak Penampung Air Minum

Pembubuhan DesinfektanGas klor disuntikan langsung ke instalasi pengolahan air bersih, pembubuhan gas menggunakan peralatan tertentu yang memenuhi ketentuan yang berlaku;Kaporit atau sodium hipoklorit dibubuhkan ke instalasi pengolahan air bersih secara gravitasi atau mekanis.Desinfection treatmentWTPOzonisasiOzonisasi dalam proses ini mimiliki manfaat sebagai berikut :efektif mengoksidasi berbagai jenis zat pencemar dalam air tanpa meninggalkan zat sisa desinfeksi mikroorganisme organik patogen,menghilangkan bau dan rasa yang tidak diinginkan (biasanya berasal dari ion S-2)serta menjernihkan air akibat adanya senyawa organik terlarut. Setelah proses pengolahan air selesai maka dihasilkan air siap minum yang dapat di alirkan melalui pipa pada proses distribusi, atau dikemas dalam kemasan terlebih dahuli sebagai air minum kemasan.

KesimpulanJadi dapat disimpulkan bahwa instalasi air minum sangat penting adanya untuk menghasilkan air minum yang siap untuk dikonsumsi. Instalasi air minum pada umumnya memiliki unit-unit diantaranya koagulasi, flokulasi, sedimentasi, aerasi, filtrasi, dan desinfektan. Tiap unit memiliki kriteria dalam perencanaan dan pelaksanaannya yang sangat penting untuk di perhatikan untuk memastikan tiap proses tersebut berjalan dengan baik dan menghasilkan air minum yang berkualitas dan baik untuk kesehatan.

Conclusion