A. PENGHAWAAN B. AIR BERSIH & AIR KOTOR Untuk sistem … · B. AIR BERSIH & AIR KOTOR DIAGRAM JALUR...

2
A. PENGHAWAAN Penghawaan dalam bangunan sepenuhnya menggunakan penghawaan buatan dengan sistem AC sentral, karena koleksi yang disimpan memerlukan tingkat kelembaban dan suhu tertentu agar tidak rusak. Ruang Kelembaban Temperatur R. Baca dan rak koleksi 30 % 20 21 o C R. Arsip Mikroform 30 40 % 15 25 o C R. Arsip 45 55 % 18 20 o C R. Kaset Magnetik 48 52 % 18 20 o C Sumber: Planning & Design of Library Buildings, Godfrey Thompson Sistem AC yang digunakan adalah AC Central All Air System adalah suatu sistem AC dimana proses pendinginan udara didalam suatu ruang tertutup diproses oleh AHU ( Air Handling Unit ) yang ditempatkan pada ruang lain yang terpisah. Udara dingin dari AHU melewati ducting supply & diffuser didistribusikan kedalam ruangan yang akan didinginkan dan udara panas dari ruangan tersebut dikembalikan lagi ke AHU untuk didinginkan melewati grille & ducting return, demikian seterusnya sehingga tercipta suatu siklus tertutup. Pada sistem ini tidak digunakan cooling tower, karena cooling tower khusus digunakan untuk chiller jenis water cooler. B. AIR BERSIH & AIR KOTOR DIAGRAM JALUR DISTRIBUSI AIR BERSIH PDAM TANDON PIPA POMPA KM/WC SPRINKLER Air bersih dari PDAM ditampung di tandon bawah, lalu dengan pompa disalurkan ke seluruh bagian bangunan yang memerlukan melalui pipa. AIR KOTOR DARI KM/WC PIPA AIR KOTOR SUMUR RESAPAN SEPTIC TANK SALURAN PEMBUANGAN KOTA Air kotor buangan dari kloset disalurkan ke septic tank kemudian dialirkan ke sumur resapan. Sedangkan untuk air kotor dari wastafel langsung dialirkan ke saluran pembuangan kota. DIAGRAM JALUR DISTRIBUSI AIR KOTOR DIAGRAM JALUR DISTRIBUSI LISTRIK PLN PANEL TEGANGAN TINGGI PANEL TERSINKRON TRAFO PANEL TEGANGAN RENDAH PANEL DISTRIBUSI PER LANTAI Listrik yang berasal dari jaringan PLN diturunkan tekanannya terlebih dulu oleh trafo, setelah itu disinkronkan frekuensinya sebelum didistribusikan ke seluruh bagian bangunan. Untuk antisipasi terjadinya listrik padam, disediakan mesin genset yang diletakkan di bagian belakang bangunan. Untuk sistem deteksi awal terjadinya kebakaran menggunakan Flame Detector (mendeteksi sinyal api secara optis) dan Heat Detector (mendeteksi perubahan temperatur). Sistem Fire Protection digunakan instalasi pemadam api berupa tabung pemadam (Dry Chemical), dan sprinkler dengan sistem otomatis, dimana untuk distribusi air sprinkler melalui pipa khusus dengan interval antara 4 - 5 m. Tangga darurat terletak di bagian belakang, dengan asumsi penggunaan tangga utama sebagai alternatif. Untuk membantu pemadaman kebakaran oleh tim PMK dari luar bangunan, terdapat Fire Hydrant yang ditempatkan di beberapa titik di area luar bangunan dengan jarak max 20m dari bangunan. Api Heat Detector (pendeteksi suhu) Smoke Detector (pendeteksi asap) Panel Alarm Sprinkler Pemutusan Arus Listrik Alarm Pembangkit Tenaga Listrik Pemutusan Supply AC Lampu Darurat Flame Detector Heat Detector

Transcript of A. PENGHAWAAN B. AIR BERSIH & AIR KOTOR Untuk sistem … · B. AIR BERSIH & AIR KOTOR DIAGRAM JALUR...

A. PENGHAWAAN

Penghawaan dalam bangunan sepenuhnya

menggunakan penghawaan buatan dengan sistem AC

sentral, karena koleksi yang disimpan memerlukan

tingkat kelembaban dan suhu tertentu agar tidak rusak.

Ruang Kelembaban Temperatur

R. Baca dan rak koleksi 30 % 20 – 21o C

R. Arsip Mikroform 30 – 40 % 15 – 25 o C

R. Arsip 45 – 55 % 18 – 20 o C

R. Kaset Magnetik 48 – 52 % 18 – 20 o C

Sumber: Planning & Design of Library Buildings, Godfrey Thompson

Sistem AC yang digunakan adalah AC Central

All Air System adalah suatu sistem AC dimana

proses pendinginan udara didalam suatu

ruang tertutup diproses oleh AHU ( Air Handling

Unit ) yang ditempatkan pada ruang lain yang

terpisah.

Udara dingin dari AHU melewati ducting supply

& diffuser didistribusikan kedalam ruangan

yang akan didinginkan dan udara panas dari

ruangan tersebut dikembalikan lagi ke AHU

untuk didinginkan melewati grille & ducting

return, demikian seterusnya sehingga tercipta

suatu siklus tertutup.

Pada sistem ini tidak digunakan cooling tower,

karena cooling tower khusus digunakan untuk

chiller jenis water cooler.

B. AIR BERSIH & AIR KOTOR

DIAGRAM JALUR DISTRIBUSI AIR BERSIH

PDAM TANDON PIPAPOMPA

KM/WC

SPRINKLER

Air bersih dari PDAM ditampung di tandon bawah, lalu dengan pompa

disalurkan ke seluruh bagian bangunan yang memerlukan melalui pipa.

AIR KOTOR DARI

KM/WCPIPA AIR KOTOR

SUMUR

RESAPANSEPTIC TANK

SALURAN

PEMBUANGAN

KOTA

Air kotor buangan dari kloset disalurkan ke septic tank

kemudian dialirkan ke sumur resapan. Sedangkan untuk air

kotor dari wastafel langsung dialirkan ke saluran pembuangan

kota.

DIAGRAM JALUR DISTRIBUSI AIR KOTOR

DIAGRAM JALUR DISTRIBUSI LISTRIK

PLN

PANEL TEGANGAN

TINGGI

PANEL

TERSINKRONTRAFO

PANEL TEGANGAN

RENDAH

PANEL DISTRIBUSI

PER LANTAI

Listrik yang berasal dari jaringan PLN diturunkan tekanannya

terlebih dulu oleh trafo, setelah itu disinkronkan frekuensinya

sebelum didistribusikan ke seluruh bagian bangunan. Untuk

antisipasi terjadinya listrik padam, disediakan mesin genset

yang diletakkan di bagian belakang bangunan.

Untuk sistem deteksi awal terjadinya kebakaran

menggunakan Flame Detector (mendeteksi sinyal api

secara optis) dan Heat Detector (mendeteksi

perubahan temperatur). Sistem Fire Protection

digunakan instalasi pemadam api berupa tabung

pemadam (Dry Chemical), dan sprinkler dengan

sistem otomatis, dimana untuk distribusi air sprinkler

melalui pipa khusus dengan interval antara 4 - 5 m.

Tangga darurat terletak di bagian belakang, dengan

asumsi penggunaan tangga utama sebagai

alternatif. Untuk membantu pemadaman kebakaran

oleh tim PMK dari luar bangunan, terdapat Fire

Hydrant yang ditempatkan di beberapa titik di area

luar bangunan dengan jarak max 20m dari

bangunan.

Api

Heat Detector

(pendeteksi suhu)

Smoke Detector

(pendeteksi asap)

Panel Alarm

Sprinkler

Pemutusan Arus Listrik

Alarm

Pembangkit Tenaga

Listrik

Pemutusan Supply AC

Lampu Darurat

Flame Detector

Heat Detector

Konsep yang diterapkan pada interior adalah memberikan kesan nyaman dan

menyenangkan untuk berpustaka, dengan permainan pencahayaan yang dapat

diatur tingkat iiluminasinya dengan dimmer sesuai dengan kebutuhan. Pemberian

ornamen-ornamen lampu akrilik yang dapat menyala berpendar dan penggunaan

Multimedia Interactive Projector sebagai unsur yang memperkaya ‘sihir’ dalam

interior bangunan.