buku ajar perencanaan instalasi air bersih dan limbah

177
Perencanaan Instalasi Air Bersih dan Limbah SAMPUL Penyusun: Sugiarto Badaruddin, ST., MT. Vita Fajriani Ridwan, ST PROGRAM STUDI KONSTRUKSI JURUSAN SIPIL POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 2011 BUKU AJAR

description

buku ajar, air bersih, air kotor

Transcript of buku ajar perencanaan instalasi air bersih dan limbah

  • Perencanaan Instalasi Air Bersihdan Limbah

    SAMPUL

    Penyusun:SSuuggiiaarrttoo BBaaddaarruuddddiinn,, SSTT..,, MMTT..

    VViittaa FFaajjrriiaannii RRiiddwwaann,, SSTT

    PROGRAM STUDI KONSTRUKSIJURUSAN SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG2011

    BUKU AJAR

  • 3KATA PENGANTAR

    Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT., dengan segalakemurahan dan kemudahan-Nya lah segala yang direncanakan, diusahakandan dikerjakan dapat diselesaikan. Buku ajar Perencanaan Instalsi Air Bersih DanLimbah lanjutan ini adalah salah satu bentuk upaya profesionalisme dosen sebagaitenaga pendidik dan pengajar.Materi ajar Perencanaan Instalsi Air Bersih Dan Limbah bersifat sangat makro, makadari itu, kami dari penyusun memilih dan memilah bahan-bahan yang kami rangkumdalam buku ini, tentu saja pertimbanngan kompetensi mahasiswa menujumahasiswa yang berbasis produksi adalah salah satu dari beberapa variablepertimbanngan tersebut.Akhirnya, adanya buku ajar ini penyusun harapkan akan mampu memberikansumbangsih dalam pendidikan di politeknik secara khusus dan di dunia pendidikansecara umum. Dan semoga dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kebaikan.Kami menyadari, dari semua proses yang sudah dilakukan masih banyakkekurangan yang harus diperbaiki pada tahap berikutnya, untuk itu saran akansanngat membantu perkembangan buku ajar ini berikutnyaPada kesempatan ini pula, kami menghaturkan terima kasih kepada semuapihak yang telah membantu keberadaan buku ajar ini. Semoga semua bentukkerjasama dan kebersamaan yang sudah terbina dapat memberikan manfaat yangbesar terutama bagi dunia pendidikan.

    Makassar, Oktober 2011

    Penyusun

  • 12

    TINJAUAN MATA KULIAH

    Perencanaan Instalasi Air Bersih Dan Limbah adalah salah satu bagian yangpenting dalam masalah utilitas bangunan atau pun gedung. Air bersih sebagaibagian yang bersifat vital bagi kehidupan manusia, keberadaannya adalah mutlak,sehingga perencanaan dan instalasinya pada bangunan harus dipersiapkan secaraoptimal, begitupun pengolahan limbah, karena jika tidak adanya pengaturan, akanmenimbulkan masalah nantinya pada bangunan.. Dengan adanya mata kuliah inidiharapkan staf pengajar dan mahasiswa untuk dapat memahami dan mampumelakukan perencanaan instalsi air bersih juga limbah pada .

    Dalam rangka mencapai tujuan mata kuliah ini, maka materi buku ajar inidisusun dengan urutan sebagai berikut :BAB I PENDAHULUANBAB II HIDROLOGIBAB III JARINGAN AIR BERSIH PADA BANGUNANBAB IV LIMBAH RUMAH TANGGABAB V PENGOLAHAN LIMBAH

  • 1BAB IPENDAHULUAN

    1.1. Definisi Air BersihAir merupakan kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari. Setiap makhluk di

    bumi memerlukan air untuk kehidupannya. Bagi manusia, air digunakan dalamberbagai aspek kehidupan, dari skala kecil seperti rumah tangga hingga industri.

    Dalam dunia kesehatan, khususnya kesehatan lingkungan, perhatian airdikaitkan sebagi faktor perpindahan/penularan penyakit (agent). Beberapa penyakitmenular seperti typhusabdominalis, cholera, dysentri baciller adalah beberapa jenispenyakit yang bisa ditularkan oleh air. Selain itu peracunan logam juga terjadi melaluimedia air.

    Saat ini masalah penyediaan air bersih menjadi perhatian khusus bagi negar-negara maju maupun negara berkembang seperti Indonesia. Masalah air bersihadalah masalah yang sering menghampiri, mulai dari kurang tersedianya sumber airbersih, tidak terjadinya pemerataan pelayanan penyediaan air bersih khususnya didaerah pedesaan, belum dimanfaatkan secara maksimal sumber-sumber air bersih,hingga sumber-sumber air bersih yang telah tercemari limbah di kota-kota besar

    Air bersih adalah air yang memenuhi persayaratan kesehatan untuk kebutuhanminum, masak, mandi dan energi. Air sebagai salah satu faktor essensial bagikehidupan sangat dibutuhkan dalam kriteria sebagai air bersih. Air dikatakan bersihbila memenuhi syarat sebagai berikut:

    Jernih/tidak berwarna. Tidak berbau. Tidak berasa.

    Sementara menurut Ketentuan Umum PermenkesNo.416/Menkes/PER/IX/1990, air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluansehari-hari dan akan menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu. Sebagaibatasannya, air bersih adalah air yang memnuhi persyaratan bagi sistem penyediaanair minum, simana persyaratannya adalah persyaratan dari segi kualitas air yangmeliputi kualitas fisik, kimia, biologs dan radiologis, sehingga apabila dikomsumsi tidakmenimbulkan efek samping.

  • 2Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 16Tahun 2005 Tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, didapatbeberapa pengertian mengenai :

    1. Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air bakuadalah air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanahdan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untukair minum.

    2. Air minum adalah air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahanatau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapatlangsung diminum.

    3. Air limbah adalah air buangan yang berasal dari rumah tangga termasuk tinjamanusia dari lingkungan permukiman.

    4. Penyediaan air minum adalah kegiatan menyediakan air minum untukmemenuhi kebutuhan masyarakat agar mendapatkan kehidupan yang sehat,bersih, dan produktif.

    5. Sistem Penyediaan Air Minum yang selanjutnya disebut SPAM merupakansatu kesatuan sistem fisik (teknik) dan non fisik dari prasarana dan sarana airminum.

    6. Pengembangan SPAM adalah kegiatan yang bertujuan membangun,memperluas dan/atau meningkatkan sistemfisik (teknik) dan non fisik(kelembagaan, manajemen,keuangan, peran masyarakat, dan hukum) dalamkesatuan yang utuh untuk melaksanakan penyediaan air minum kepadamasyarakat menuju keadaan yang lebih baik.

    7. Penyelenggaraan pengembangan SPAM adalah kegiatan merencanakan,melaksanakan konstruksi, mengelola, memelihara, merehabilitasi, memantau,dan/atau mengevaluasi sistem fisik (teknik) dan non fisik penyediaan airminum.

    8. Penyelenggara pengembangan SPAM yang selanjutnya disebutPenyelenggara adalah badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah,koperasi, badan usaha swasta, dan/atau kelompok masyarakat yangmelakukan penyelenggaraan pengembangan sistem penyediaan air minum.

  • 31.2. Sumber/Asal Air Baku Utama

    Dalam memilih sumber air baku air bersih, maka harus diperhatikanpersyaratan utamanya yang meliputi kualitas, kuantitas, kontinuitas, dan biaya. Secaragaris besar, sumber air bersih dikelompokkan sebagi berikut:

    A. Air Permukaan

    Adalah sumber air baku yang berasal dari : sungai, saluran irigasi, danau, dan waduk.Tiga sisitem pengolahan air permukaan :

    a. Air waduk (berasal dari air hujan)

    b. Air sungai (berasal dari air hujan dan mata air)

    c. Air danau (berasal dari air hujan, air sungai dan mata air)

    Pada umumnya air permukaan telah terkontaminasi dengan berbagai zat-zatberbahaya berbahaya bagi kesehatan yang berasal dari limbah industri, saluranselokan dan pertanian seperti Total Suspended Solid (TSS), zat-zat organik, timbal dll.Kekeruhan berfluktuasi cukup tinggi dipengaruhi oleh musim. Pada musim penghujankekeruhan tinggi. Dengan kualitas seperti itu, pengolahan air yang diperlukan adalahjenis pengolahan lengkap, yang meliputi pengolahan fisik, kimia dan bakteriologis.Untuk itu diperlukan unit pengolahan air bersih secara lengkap, mulai dari intake(bangunan penangkap air), bak pengendap / sedimentasi I, bak koagulasi, bakflokulasi, bak sedimentasi / pengendap II, saringan pasir cepat, pembubuhandesinfektan.

    Gambar 1. . Sistem Air Permukaan

    Dari segi kuantitas dan kontinuitas jenis air ini dapat dianggap tidak menimbulkanmasalah yang besar bagi penyediaan air bersih.

  • 4B. Mata AirAdalah sumber air yang berasal dari permunculan air ke permukaan tanah sebagaiakibat daria. Adanya tekanan hidrolis disebut Aliran Artetisb. Terhalangnya aliran air oleh lapisan tanah kedap air disebut Aliran Gravitasi KontakAda dua alternatif sistem pengolahan mata iar untuk air bersih, yaitu :a. Mata air gravitasi dan kran umumb. Mata air non gravitasi dan hidran umumDari segi kualitas, jenis air ini sangat baik bila dipakai sebagai air baku, karena berasaldari dalam tanah yang muncul ke permukaan tanah akibat tekanan, sehingga belumterkontaminasi oleh zat-zat pencemar.. Namun lokasinya yang berada di daerahterbuka, memungkinkannya terkontaminasi oleh lingkungan sekitar, seperti bakteri E.Coli yang sering muncul. Dengan kualitas seperti itu pengolahan yang dilakukanbiasanya cukup dengan pembubuhan desinfektan, seperti klorinasi

    Gambar 2. Sistem Air Bersih dari Mata Air

    Dari segi kuantitas dan kontinuitas, jumlah dan kapasitasnya sangat terbatas sehinggahanya mampu memenuhi kebutuhan sejumlah penduduk.

    C. Air TanahAdalah sumber air dalam tanah yang tersimpan dalam lapisan aktifer. Air tanah

    banyak mengandung garam dan mineral yang terlarut pada waktu air melalui lapisan-lapisan tanah, sehingga praktis jenis air ini bebas dari polutan karean keeberadaannyadi bawah permukaan tanah. Tetapi kemungkinan tercemar oleh zat yang mengganggukesehatan tetap ada, yaitu jika tercemar kandungan Fe, Mn, sehingga pengolahanyang dilakukan pada umumnya adalah pengolahan kimiawi, yaitu denganmenambahkan zat-zat kimia tertentu untuk mereduksi logam-logam tersebutdisamping juga membubuhkan zat desinfektan.. Jenis ini dibedakan menjadi :

  • 5a. Air tanah dangkal; kedalaman muka air tanah kurang dari 20 meterb. Air tanah dalam; kedalaman muka air tanah lebih besar dari 20 meter. Kualitasnya

    lebih baik dari air tanah dangkalAda tiga sisitem pengolahan air tanah :a. Sumur Galib. Sumur Pompa Tangan Dangkal (SPT Dangkal)c. Sumur Pompa Tangan Dalam (SPT Dalam)

    Gambar 3. Sistem Air bersih dari sumur dalam

    Dari segi kuantitas, jenis ini relatif cukup untuk air baku, namun dari segi kontinuitaspengambilan air tanah harus dibatasi, karena dapat menyebabkan masalah penurunanmuka air tanah.

    D. Air HujanAir hujan disebut juga dengan air angkasa. Merupakan sumber air baku khususnyabagi daerah yang kesulitan mendapatkan sumber air . Beberapa sifat kualitas dari airhujan adalah:

    - Bersifat lunak karena tidak mengandung larutan garam dan zat-zat mineral- Bersifat lebih bersih- Dapat bersifat korosit, karena mengandung zat-zat yang terdapat di udara sepertiCO2 agresif, ataupun SO2, dan adanya SO2 yang tinggi udara jika bercampur denganair hujan akan menyeabkan terjadinya hujan asam (acid rain)

    CO2 + air hujan asam carbonat S2O3 + air hujan asam sulfat

  • 6 N2O3 + air hujan asam nitritAda dua alternatif sisitem pengolahan air hujan :a. Penampungan Air Hujan (PAH) Individu; volume sekitar 500 liter (0.5 m3) 1000

    liter (1m3).b. Penampungan Air Hujan (PAH) Komunal; volume sekitar 30 m3.

    Dari segi kuantitas, air hujan tergantung besar kecilnya curah hujan, sehingga bersifatfluktuatif yang artinya tidak mampu mencukupi air baku. Begitupun jika dilihat dari segikontinuitasnya, air hujan tidak mampu menjadi sumber air baku secara terus menerusjika musim kemarau.

    Sumber Kualitas KuantitasKontinuitas

    Harga

    Airpermukaan

    Tidak baik karenatercemar Mencukupi

    Dapat diambil terusmenerus

    Relatifmahal

    Mata Air Relatif baik Sedikit Tidak dapat diambilsecara terus menerus Murah

    Air tanahdangkal

    Air tanahdalam

    Terpolusi

    Relatif baik

    Relatif cukupPengambilan dibatasikarena dapatmengakibatkan instrusiair laut

    Relatifmurah

    Air hujanSedikit terpolusi olehpolutan pencemarudara

    Tidak memenuhiuntuk persediaanair minum

    Tidak dapat terus-menerus diambil murah

    Tabel 1. Sumber air baku

    SUMBER AIR KONDISI ALTERNATIF SARANA

    Air Tanah

    Air Tanah Dangkal Sumur Gali (SGL)Sumur Pompa tangan (SPT)

    Air Tanah Dalam Sumur Gali (SGL)Sumur Pompa tangan (SPT)

    Air Tanah Bebas Sumur Gali (SGL)Sumur Pompa tangan

  • 7SUMBER AIR KONDISI ALTERNATIF SARANA

    Air TanahAquifer Sumur Pompa tangan (SPT)

    Aquifer Tertekan Sumur Pompa tangan (SPT)

    Air Permukaan

    Penangkap Air Permukaan (PAP)Instalasi Pengelolaan Air Sederhana(IPAS)Saringan Kasar Naik Turun saringanpasir lambat (SKNT-SPL)Perpipaan

    Mata Air

    Aliran ArtetisTerpusat

    - Perlindungan Mata Air (PMA)- Bangunan Penangkap Mata Air(Broncaptering)- PerpipaanAliran ArtetisTersebar

    Aliran Air VertikalAliran Air Kontak

    Air Hujan A. Penampungan Air Hujan

    Tabel 2. Alternatif Sarana Air

    1.3. Air MinumAir minum adalah Air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahanyang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum (berdasarkanstandar air minum yang ada)Standar air minum di indonesia : diterapkan untuk sumber air minum (air baku)dan air minum sehingga tidak akan menimbulkan dampak negatif terhadapkesehatan manusia1. Standar sumber air minum (air baku) : PP 82/20012. Standar air minum : Keputusan Menkes No. 907/2002

  • 8Tabel 3. Drinking Water Standard

    1.4. Sistem Penyediaan Air bersihPersyaratan Pemilihan Sumber Air Bersih

    1. Persyaratan Kualitatif. Menggambarkan mutu atau kualitas dari air baku air bersih.Hal ini meliputi:

    a. Syarat-syarat fisik. Air minum harus jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidakberasa, dan suhu sebaiknya sama dengan suhu udara atau kurang lebih 350C,atau 250C + 30C. Pada umumnya ada dua macam warna pada air yaitu apparentcolor yang ditimbulkan karena adanya benda-benda zat tersuspensi dari bahanorganik, dan true color adalah warna yang ditimbulkan oleh zat-zat bukan zatorganik.

    b. Syarat-syarat Kimia. Air tidak boleh mengandung bahan kimia dalam jumlah yangmelampaui ambang batas. Beberapa persyaratan kimia tersebut antara lain

  • 9 pH. Hal ini penting karena mempengaruhi proses korosi, khususnya pada pH9.5 mempercepat terjadinya korosi.

    Total solid (zat padat total). Merupakan bahan yang tertinggal sebagai residupada penguapan dan pengeringan pada suhu 103 1050C

    Zat Organik. Zat organik yang berlebihan akan menyebabkan bau yang tidaksedap

    CO2 agresif. Dapat merusak bangunan, perpipaan dalam distribusi air Kesadahan total, adalah kesadahan yang disebabkan oleh adanya ionion Ca2

    + Mg2 secara bersamaan. Kalsium (Ca). Nilai Ca > 200mg/l dapat menyebabkan korosi pada pipa Besi dan Mangan. Menyebabkan air menjadi keruh dan dapat menghambat

    proses desinfeksi Tembaga (Cu). Pada kadar > 1 mg/l akan menyebabkan rasa tidak enak pada

    indera pengecap dan dapat menyebabkan kerusakan hati Seng( Zn). Kadar > 5 mg/l dapat menyebabkan rasa pahit Chlorida (Cl). Kadar > 250 mg/l akanmenyebabkan rjasa asin dan bersifat

    korosit pada logam Nitrit. Dapat menyebabkan methamoglobinemia khususnya pada bayi Fluorida (F). Kadar F < 1 mh/l meneyebabkan kerusakan (carries) pada gigi. Logam-logam berat (Pb, As, Se, Cd, Cr. Hg. CN). Keberadaannya dapat

    mempengaruhi jaringan syaraf, pencernaan, dan kankerc. Syarat-syarat bakteriologis. Air tidak boleh mengandung kuman patogen dan

    parasit seperti virus typhus, kolera, dll.d. Syarat radiologis. Tidak boleh mengandung zat yang menghasilkan bahan-

    bahan yang mengandung radiokatif seperti sinar alfa, beta dan gamma.

    2. Persyaratan kuantitatif. Ditinjau dari banyaknya air baky yang tersedia. Artinya airtersebut mampu memenuhi kebutuhan sesuai dengan jumlah penduduk yangdilayaninya

    3. Persyaratan kontinuitas. Sangat erat hubungannya dengan kuantitas air. Kontinuitasartinya adalah bahwa air baku untuk air bersih tersebut dapat diambil terus menerusdan tidak bersifat fluktuatif

  • 10

    Skema 1. Diagram pemilihan sumber air baku

  • 11

    Skema 2. Diagram pemilihan sumber air baku

  • 12

    Skema 3. Diagram pemilihan sumber air baku

    Proyeksi Kebutuhan Air BersihSemakin padat jumlah penduduk dan semakin tinggi tingkat kegiatan akanmenyebabkan semakin besarnya tingkat kebutuhan air. Variabel yang menentukanbesaran kebutuhan akan air bersih antara lain adalah sebagai berikut:

    Satuan Kebutuhan Air BersihKebutuhan air terbagi atas kebutuhan untuk:1. Rumah Tangga2. Non Rumah TanggaPemerintah Indonesia telah menyusun program pelayanan air bersih sesuai dengankategori daerah yang dikelompokkan berdasarkan jumlah penduduk.

  • 13

    No Kategori Kota Jumlah Penduduk Sistem TingkatPemakaian Air1 Kota Metropolitan > 1.000.000 Non Standar 1902 Kota Besar 500.000

    1.000.000Non Standar 170

    3 Kota Sedang 100.000 500.000 Non Standar 1504 Kota Kecil 20.000 100.000 Standar BNA 1305 Kota Kecamatan < 20.000 Standar IKK 1006 Kota Pusat

    Pertumbuhan< 3.000 Standar DPP 30

    Tabel 3. Tingkat Pemakaian Air Rumah Tangga Sesuai Kategori KotaSumber : SK-SNI Air Bersih

    No Non Rumah Tangga(fasilitas)

    Tingkat Pemakaian Air

    1 Sekolah 10 liter/hari2 Rumah Sakit 200 liter/hari3 Puskesmas (0,5 - 1) m3/unit/hari4 Peribadatan (0,5 - 2) m3/unit/hari5 Kantor (1 - 2) m3/unit/hari6 Toko (1 - 2) m3/unit/hari7 Rumah Makan 1 m3/unit/hari8 Hotel/Losmen (100 - 150) m3/unit/hari9 Pasar (6 - 12) m3/unit/hari10 Industri (0,5 - 2) m3/unit/hari11 Pelabuhan/Terminal (10 - 20) m3/unit/hari

  • 14

    No Non Rumah Tangga(fasilitas)

    Tingkat Pemakaian Air

    12 SPBU (5 - 20) m3/unit/hari13 Pertamanan 25 m3/unit/hari

    Tabel 4. Tingkat Pemakaian Air Non Rumah TanggaSumber : SK-SNI Air Bersih

    Kehilangan AirKehilangan air merupakan banyaknya air yang hilang. Hilang yang diperlukan bagipenjagaan tujuan penyediaan air bersih, yaitu tercukupinya kualitas, kuantitas, dankontinuitasnya dan yang disebabkan aktivitas penggunaan dan pengolahan air.Kehilangan ini ditentukan dengan mengalikan faktor tertentu (15-20%) dengan angkatotal produksi air.

    Kehilangan air dapat dibagi menjadi 3 kategori yaitu:1. Kehilangan air rencana (unacounted for water)

    Kehilangan air rencana memang dialokasikan khusus untuk kelancaran operasi danpemeliharaan fasilitas, faktor ketidaksempurnaan komponen fasilitas dan hal lainyang direncanakan beban biaya.

    2. Kehilangan air insidentilPenggunaan air yang sifatnya insidentil, misalnya penggunaan air yang tidakdialokasikan khusus, seperti pemadam kebakaran.

    3. Kehilangan air secara administratifKehilangan air secara administratif adalah dapat disebabkan oleh: Kesalahan pencatatan meteran Kehilangan air akibat sambungan liar Kehilangan akibat kebocoran dan pencurian illegal

    Perencanaan kebutuhan air bersih yang aman biasanya memperhitungkan kondisi padasaat terjadinya kebutuhan maksimum (puncak). Untuk keamanan perencanaan jalurtransmisi dan instalasi pengolahan, digunakan faktor hari puncak, sedangkan untukkeamanan rancangan reservoir dan distribusi, digunakan faktor jam puncak.

  • 15

    Kriteria Penyediaan Air BersihUntuk mendapatkan hasil perencanaan sistem penyediaan air bersih yang baik, yaitusupply air tersedia setiap saat dengan debit dan tekanan yang cukup, serta kualitasmemenuhi syarat, maka diperlukan kriteria perencanaan agar sistem berikut dimensidan spesifikasi komponen sistem mempunyai kinerja yang baik. Kriteria perencanaanyang digunakan berpedoman pada kriteria perencanaan dan petunjuk teknik bidang airbersih. Secara umum kriteria perencanaan yang digunakan dalam perencanaan sistempenyediaan air bersih ini meliputi hal-hal sebagai berikut:1. Penentuan daerah pelayanan disesuaikan dengan kondisi setempat berdasarkan

    kepadatan penduduk.2. Cakupan pelayanan atau banyaknya penduduk yang dilayani sistem air bersih.3. Tingkat pelayanan atau cara penyampaian air ke konsumen.4. Usaha pelayanan air bersih ke konsumen pada umumnya melalui 2 cara yaitu

    melalui Sambungan Rumah (SR) dan Hydrant Umum (HU), dengan perbandinganberkisar antara 50:50 atau 80:20 dimana faktor cost recovery merupakan faktor yangperlu dipertimbangkan. Besarnya angka perbandingan tersebut ditetapkanberdasarkan hasil survey dilapangan.

    5. Kebutuhan dasar atau besarnya pemakaian air perhari, tergantung pada jeniskawasan kota kecil, sedang dan metropolitan. Di daerah perkotaan, pemakaian airuntuk sambungan rumah adalah 100-120 l/org/hari sedangkan untuk hydrant umumadalah 30 l/org/hari.

    6. Pelayanan fasilitas non domestik diperhitungkan sebesar 10-30% dari kebutuhandomestik.

    7. Kebocoran/kehilangan air, biasanya diasumsikan sebesar 20% dari total produksi.8. Fluktuasi pemakaian air.9. Pemakaian air pada hari maksimum = (1,10-1,15) x Qtotal.10. Pemakaian air pada jam maksimum = (1,50-2,00) x Qtotal.11.Pipa transmisi direncanakan untuk pengaliran air pada saat debit hari maksimum.12. Pipa distribusi direncanakan untuk pengaliran air pada saat debit jam puncak.13. Kapasitas reservoir pada umumnya berkisar antara 15-20% dari total produksi(Qmax).14. Tekanan air dalam pipa:

  • 16

    Tekanan maksimum direncanakan sebesar 75 m kolom air Tekanan minimum direncanakan sebesar 10 m kolom air

    15. Kecepatan pengaliran dalam pipa Transmisi 0,6 4,0 m/detik Distribusi 0,6 2,0 m/detik

    16. Koefisien kekasaran pipaUntuk perhitungan hidrolis baik untuk pipa transmisi maupun distribusi, koefisienkekasaran pipa (koefisien Hazen William) digunakan nilai sebagai berikut: Pipa PVC : 120 -140 Pipa Steel : 120 Pipa GIP : 110

    17. Pipa distribusi, pengaliran pada konsumen dengan menggunakan jaringan pipayang direncanakan dapat mengalirkan air dengan jumlah sesuai kebutuhan jampuncak dengan waktu pengaliran sepanjang 24 jam.

    18. Tekanan dan kecepatan pengaliran di dalam pipa, tekanan statis maksimumsebesar 75 mka atau tergantung pada spesifikasi komponen sistem. Kecepatanpengaliran 0,3-3 m/detik.

    Kriteria perencanaan didasarkan pada pedoman perencanaan sektor air bersih yangdikeluarkan oleh Direktorat Air Bersih PU Cipta Karya.

    No Uraian Prosentase Pelayanan Tingkat Pelayanan1 Hidran Umum Tergantung dari hasil studi dan

    kebijakan daerah yaitu berkisarantara 20-40% daerahpelayanan

    Tergantung dari hasil studi dankebijakan daerah yaitu berkisar antara50-100 jiwa/HU

    2 SambunganRumah

    Tergantung dari hasil studi dankebijakan daerah yaitu berkisarantara 60-80% pelayanan

    Tingkat pemakaian air berdasarkankategori kota yaitu :Metropolitan 190 l/org/hariKota Besar 170 l/org/hariKota Sedang 150 l/org/hari

  • 17

    No Uraian Prosentase Pelayanan Tingkat PelayananKota Kecil 130 l/org/hariKecamatan 100 l/org/hariDengan perkiraan 1 SR melayani 4-6jiwa.

    3 Pemadamkebakaran

    Kebutuhan pemadamkebakaran diambil 20% darikapasitas reservoir atau 5%dari kebutuhan domestik

    Tabel 5. Alokasi dan Prosentase PelayananSumber : Juknis Sistem Penyediaan Air Bersih Kimpraswil 1998

    No Uraian

    Kategori Kota Berdasarkan Jumlah PenduduknyaKota Sedang100.000 500.000

    Kota Kecil20.000 100.000

    Perdesaan3.000 20.000

    1 Konsumsi unit SambunganRumah (SR) l/org/hari

    100-150 100-150 90-100

    2 Persentase konsumsi unitnon domestik terhadapkonsumsi domestik

    25-30 20-25 10-20

    3 Persentase kehilangan air(%)

    15-20 15-20 15-20

    4 Faktor Hari Maksimum 1.1 1.1 1.1-1.255 Faktor jam puncak 1.5-2.0 1.5-2.0 1.5-2.06 Jumlah jiwa per SR 6 5 4-57 Jumlah jiwa per Hidrant

    Umum (HU)100 100-200 100-200

    8 Sisa tekan minimum di titikkritis jaringan distribusi (meterkolom air)

    10 10 10

    9 Volume reservoir (%) 20-25 15-20 12-1510 Jam operasi 24 24 24

  • 18

    No Uraian

    Kategori Kota Berdasarkan Jumlah PenduduknyaKota Sedang100.000 500.000

    Kota Kecil20.000 100.000

    Perdesaan3.000 20.000

    11 SR/HU (dalam % jiwa) 80-20 70-30 70-30Tabel 6. Pedoman Perencanaan Air Bersih PU Cipta KaryaSumber : Juknis Sistem Penyediaan Air Bersih Kimpraswil 1998Tabel 7.

    1.5. Tahapan Perencanaan Air BersihDalam pemenuhan kebutuhan prasarana air bersih, maka dilakukan tahapan-tahapanperencanaan berdasarkan 5 (lima) komponen utama yang terdiri dari:a. Perhitungan Kebutuhan Air

    Kebutuhan air dihitung berdasarkan kebutuhan untuk rumah tangga (domestik), nondomestik dan juga termasuk perhitungan atas kebocoran air. Analisis kebutuhan airini disesuaikan dengan hasil perhitungan proyeksi penduduk, prosentase pendudukyang dilayani dan besarnya pemakaian air.1. Penentuan jumlah dan kepadatan penduduk

    - Tentukan jumlah penduduk awal perencanaan- Tentukan nilai prosentase pertambahan penduduk pertahunnya (r)- Hitung pertambahan nilai penduduk sampai akhir tahun perencanaan (misal 5tahun) dengan menggunakan salah satu metode, misalnya metode geometri:P = Po ( 1 + r )n

    P : jumlah penduduk tahun proyeksi perencanaan

    Po : jumlah penduduk tahun yang diketahui

    r : prosen pertambahan penduduk tiap tahun

    n : tahun proyeksi

    Hitung kepadatan penduduk dengan menggunakan formula

    2. Penentuan kebutuhan air bersih

  • 19

    Kebutuhan air total dihitung berdasarkan jumlah pemakai air yang telahdiproyeksikan untuk 5-10 tahun mendatang dan kebuutuhan rata-rata setiappemakai setelah ditambahkan 20 % sebagai faktor kehilangan air (kebocoran)a. Hitung kebutuhan air bersih dengan mengalikan jumlah jiwa yang akan

    dilayani sesuai dengan perencanaan dikali kebutuhan air perorangan perhari(q) dikali faktor hari maksimum (fmd = 1,05 s/d 1,15)Q = P x qQmd = Q x fmd

    b. Hitung kebutuhan total air bersih dengan faktor kehilangan 20% denganpersamaan :Qt = Qmd x 100/80

    c. Bandingkan dengan hasil pengukuran debit sumber air baku apakah dapatmencukupi atau tidak, jika tidak cari alternatif sumber air baku lain.

    b. Identifikasi Sumber Air BakuIdentifikasi air baku terutama dimaksudkan untuk mendapatkan informasimengenai: Jarak dan beda tinggi sumber air terhadap daerah pelayanan Debit andalan sumber air Kualitas air baku dan jenis alokasi sumber air baku pada saat ini

    c.Pemeriksaan dan Penilaian Kualitas AirSistem pengolahan air yang dibangun harus dapat memproduksi air yangmemenuhi standar kualitas air bersih yang ditetapkan oleh DepartemenKesehatan RI.

    d. Pemilihan Alternatif SistemSistem penyediaan air bersih yang dirancang merupakan sistem terpilih yangdiperoleh berdasarkan hasil pemilihan terhadap beberapa alternatif pilihan sistem.Penentuan pilihan didasarkan pada penilaian berdasarkan aspek: Teknis Ekonomis Lingkungan

    e. Perhitungan Kebocoran/Kehilangan AirKehilangan air yang disebabkan kebocoran teknis dan non teknis diperkirakansebesar 20% dari kebutuhan total.

  • 20

    f. Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersiha. Sistem Penyediaan Air Bersih terdiri dari:

    Sistem Produksi meliputi Intake dan Instalasi Pengolahan Air Sistem Distribusi meliputi Reservoir dan Pipa Induk Sistem Pemanfaatan melalui Sambungan Rumah dan Hydrant Umum

    b. Faktor-faktor yang mempengaruhi sistem distribusi adalah: Pola tata guna lahan Kepadatan penduduk Kondisi topografi kota Rancangan induk kota

    ContohTentukan jumlah penduduk pada lima tahun berikutnya, jika pada saat ini jumlah pendudukadalah 373 jiwa dengan pertumbuhan penduduk adalah 1,5% per tahun!Jawab:P = Po (1 + r)n

    = 373 (1 + 0, 015)5= 400 jiwa

    Kebutuhan air bersih, Qmd = 400 jiwax 60l/jiwa/hr x 1,05= 25200 l/hari= 0,30 l/detik

    Kebutuhan total air bersih , Qt = 0,30 x 100/80= 0,375 l/detik

    1.6. Soal-soal latihan1. Jelaskan pentingnya penyediaan air bersih bagi kehidupan manusia!2. Jelaskan pengertian ait bersih dan air minum!3. Sebutkan dan jelaskan pengertian dan syarat-syarat air bersih menurut Permenkes No 416

    tahun 1990!

  • 21

    BAB IIHIDROLOGI

    2.1. Siklus Hidrologi

    Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi. Kata hidrosferberasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang berarti lapisan.Hidrosfer di permukaan bumi meliputi danau, sungai, laut, lautan, salju ataugletser, air tanah dan uap air yang terdapat di lapisan udara.

    Hidrologi adalah suatu ilmu tentang kehadiran dan gerakan air di alam. Secarakhusus menurut SNI No. 1724-1989-F, hidrologi didefenisikan sebagai ilmuyang mempelajari sistem kejadian air di atas, pada permukaan dan di dalamtanah. Defenisi tersebut terbatas pada hidrologi rekayasa. Secara luas hidrologimeliputi pula berbagai bentuk air, termasuk transformasi antara keadaan cair,padat, dan gas dalam atmosfir, di atas dan di bawah permukaan tanah. Didalamnya tercakup pula air laut yang merupakan sumber dan penyimpanan airyang mengaktifkan kehidupan di planet bumi ini.

    Siklus hidrologi adalah suatu proses peredaran atau daur ulang air secara yangberurutan secara terus-menerus. Pemanasan sinar matahari menjadi pengaruhpada siklus hidrologi. Air di seluruh permukaan bumi akan menguap bilaterkena sinar matahari. Pada ketinggian tertentu ketika temperatur semakinturun uap air akan mengalami kondensasi dan berubah menjadi titik-titik air danjatuh sebagai hujan. Siklus hidrologi dibedakan menjadi tiga, yaitu :

    Siklus pendek. Dalam siklus pendek, air laut mengalami pemanasan danmenguap menjadi uap air.Pada ketinggian tertentu uap air mengalamikondensasi menjadi awan. Bila butir-butir embun air itu cukup jenuh denganuap air, hujan akan turun di atas permukaan laut.

    Siklus sedang. Pada siklus sedang, uap air yang berasal dari lautan ditiupoleh angin menuju ke daratan. Di daratan uap air membentuk awan yangakhirnya jatuh sebagai hujan di atas daratan. Air hujan tersebut akan

  • 22

    mengalir melalui sungai-sungai, selokan dan sebagainya hingga kembalilagi ke laut.

    Siklus panjang. Pada siklus panjang, uap air yang berasal dari lautan ditiupoleh angin ke atas daratan. Adanya pendinginan yang mencapai titik bekupada ketinggian tertentu, membuat terbentuknya awan yang mengandungkristal es. Awan tersebut menurunkan hujan es atau salju di pegunungan. Dipermukaan bumi es mengalir dalam bentuk gletser, masuk ke sungai danselanjutnya kembali ke lautan.

    Daur atau siklus hidrologi gerakan air laut ke udara, kemudian jatuh kepermukaan tanah dan akhirnya mengalir ke laut kembali. Siklus peristiwatersebut sebenarnya tidaklah sesederhana yang kita bayangkan karena

    Daur itu dapat berupa daur pendek, yaitu hujan yang segera dapat mengalirkembali ke laut.

    Tidak adanya keseragaman waktu yang diperlukan oleh suatu daur. Selamamusim kemarau kelihatannya daur seolah-olah berhenti, sedangkan dalammusim hujan berjalan kembali.

    Intensitas dan frekuensi daur tergantung kepada letak geografi dankeadaan iklim suatu lokasi. Siklus ini berjalan karena sinar matahari. Posisimatahari akan berubah-ubah setiap masa menurut meridiannya (meskipunsebenarnya posisi bumi yang berubah).

    Berbagai bagian daur dapat menjdi sangat kompleks, sehingga kita hanyadapat mengamati bagian akhir saja terhadap suatu curah hujan di ataspermukaan tanah yang kemudian mencari jalannya untuk kembali ke laut.

    Air hujan yang jatuh di atas permukaan tanah, sebagian kecil akan meresap(absorbsi) di dalam tanah (infiltrasi), sedang yang lainnya akan menjadilimpasan permukaan (surface run off). Air meresap ini ada yang keluar dankembali ke permukaan melalui mata air (interflow), tapi sebagian besar akantetap tersimpan dalam tanah (ground water). Air tanah ini umumnyamembutuhkan waktu yang realtif lama untuk dapat muncul kembali kepermukaan, yang biasa disebut dengan limpasan air tanah. Semua bagian-

  • 23

    bagian air yang disebut di atas tadi pada akhirnya akan mengalir menujusungai, waduk, danau, ataupun laut.

    Pemanasan air samudera oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklushidrologi tersebut dapat berjalan secara kontinu. Air berevaporasi, kemudianjatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dansalju (sleet), hujan gerimis atau kabut. Pada perjalanan menuju bumi beberapapresipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yangkemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelahmencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga carayang berbeda:

    a. Evaporasi / transpirasi : Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, ditanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dankemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akanmenjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalambentuk hujan, salju, es.

    b. Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah : Air bergerak ke dalam tanah melaluicelah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapatbergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atauhorizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembalisistem air permukaan.

    c. Air Permukaan : Air bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan aliranutama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah,maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihatbiasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain danmembentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitardaerah aliran sungai menuju laut. Air permukaan, baik yang mengalirmaupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian air bawahpermukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir kelaut. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponensiklus hidrologi yang membentuk sisten Daerah Aliran Sungai (DAS). Jumlahair di bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dantempatnya.

  • 24

    Dengan demikian ada empat macam proses dalam siklus hidrologi yang harusdipelajari oleh para ahli hidrologi dan para ahli bangunan air, yaitu:a. prespitasib. evaporasic. infiltrasid. surface run offSeorang ahli hidrologi harus dapat menginterpretasikan data yang tersediauntuk studinya. Dari studinya itu harus dapat meramalkan suatu besaranekstrim yaitu debit maksimum (banjir) atau debit minimum (debit-debit kecil).

    Gambar 4. Siklus Hidrologi(Sumber : Soemarto, 1987)

  • 25

    Gambar 5

    2.2. Neraca AirNeraca air adalah suatu hitungan (analisa kuantitatif) besaran volumetrik yangterkait dengan sistem input dan output dalam suatu sistem penyediaan danpelayanan air bersih. Sudah menjadi ketentuan umum dalam dunia air minumbahwa neraca air (water balance) adalah dasar yang paling esensial untukmelakukan perhitungan terhadap tingkat kehilangan air. Berdasarkan IWAManual of Best Practice : Performance Indicators for Water Supply Servicesyang diterbitkan oleh IWA Publishing Tahun 2000, secara prinsip input danoutput tipikal sistem pelayanan air minum (SPAM) secara berurutan dari airbaku sampai ke pelanggan dapat dilihat pada gambar berikut

    ini, dengan catatan beberapa sistem dapat saja lebih sederhana dan tidakselengkap gambaran tersebut.

  • 26

    Gambar 6. Definisi Input dan Output SPAM

    Untuk memahami proses di atas, perlu difahami bahwa neraca air selalumembutuhkan perhitungan volume air yang dibuat pada setiap titik pengukuranyang dapat diterapkan pada sistem berdasarkan pertimbangan. Biasanyadigunakan data dari hasil pembacaan meter air, namun dalam hal tidakterdapat meter air maka suatu perkiraan berdasarkan data lain yang adahubungannya dan penerapan pengalaman (engineering judgement) dapat sajadilakukan. Neraca air biasanya dihitung dalam kurun waktu tertentu, bisabulanan, setengah tahunan (semester) atau 12 bulanan yang pada dasarnyamencerminkan rata-rata tahunan dari semua bagian/komponen.

  • 27

    Istilah Pengambilan Air (Water Abstracted) merujuk kepada volume tahunanair yang diambil untuk input ke Instalasi Pengolahan Air/IPA (atau secaralangsung dialirkan ke sistem transmisi dan distribusi) yang diambil dari sumberair baku. Istilah Air baku, import atau ekspor (raw water, imported or exported)merujuk kepada volume tahunan transfer air baku yang melintasi batas wilayahoperasional. Transfer dapat terjadi di manapun di antara lokasi pengambilandan IPA. Istilah input pengolahan (treatment input) merujuk kepada volumetahunan air baku yang masuk ke IPA. Istilah air yang diproduksi (waterproduced) merujuk kepada volume tahunan air terolah yang dimasukkan kedalam pipa transmisi atau secara langsung ke sistem distribusi. Volumetahunan air yang didistribusikan ke pelanggan tanpa pengolahan sebelumnyaharus pula dihitung sebagai air yang diproduksi. Istilah air terolah, impor atauekspor (treated water, imported or exported) merujuk kepada volume tahunanair curah terolah yang melintasi batas wilayah operasional. Transfer dapatterjadi di mana saja di hilir IPA. Volume tahunan air (jika ada) yang diambil dandidistribusikan ke pelanggan tanpa pengolahan (misalkan yang berasal darisumber mata air) harus pula dihitung sebagai air terolah dalam lingkup neracaair.

    Istilah input transmisi (transmission input) merujuk kepada volume tahunan airterolah yang masuk ke sistem transmisi. Istilah input distribusi (distributioninput) merujuk kepada volume tahunan air terolah yang masuk ke sistemdistribusi. Istilah air yang dipasok (supplied water) merujuk kepada inputdistribusi dikurangi air terolah yang diekspor (jika tidak mungkin untukmemisahkan transmisi dari distribusi, air yang dipasok adalah input transmisidikurangi air terolah yang diekspor). Istilah volume input sistem (system inputvolume) merujuk kepada volume tahunan yang masuk ke bagian SPAM yangberhubungan dengan perhitungan neraca air.

    Selanjutnya, kita dapat melihat matrik standar dari Neraca Air (Water Balance)yang direkomendasikan oleh International Water Association (IWA), dan telahdijadikan sebagai standar internasional.

  • 28

    Tabel 7. Komponen Neraca Air

    Tabel 8. Komponen Neraca Air Secara Rinci

  • 29

  • 30

    Tabel 9. Profil Penyelenggaraan Air Bersih Dunia

    Neraca air yang tersisa di permukaan bumi adalah air hujan, yang bermuaradanau, sungai, dan sungai dan dibawa kembali ke lautan, di mana siklusdimulai lagi. (Universty of Illinois WW2010 project).

    2.3. Hujan

    Hujan merupakan komponen masukan yang paling penting dalam prosesanalisis hidrologi, karena kedalaman curah hujan (rainfall depth) yang turundalam suatu DAS akan dialihragamkan menjadi aliran di sungai, baikmelalui limpasan permukaan (surface runoff), aliran antara (interflow, sub-surface runoff), maupun sebagai aliran air tanah (groundwater flow) (SriHarto, 1993).

    Proses pembentukan hujan terjadi karena penguapan air, terutama air daripermukaan laut yang naik ke atmosfer, mendingin dan kemudian menyulingdan jatuh sebagian di atas laut dan sebagian ai atas daratan, sebagian

  • 31

    meresap ke dalam tanah (infiltrasi), sebagian di tahan tumbuh-tumbuhan(intersepsi), sebagian menguap kembali (evaporasi) dan sebagian menjadilembab. Air yang meresap ke dalam tanah sebagian menguap melalui pori-poridi dalam tanah (evapotranspirasi) dan demikian pula air yang ditahan tumbuh-tumbuhan sebagian menguap(transpirasi). Terangkatnya udara keatas dapatterjadi dengan 3 cara yaitu hujan konvektif, hujan siklon (cyclonic) dan hujanorografik (orographic rainfall). Air hujan yang menguap, yang meresap kedalam tanah, yang ditahan tumbuh-tumbuhan dan transpirasi tidak ikutmenjadi aliran air di dalam sungai dan disebut air hilang. Para pakar hidrologitelah lama mengetahui bahwa dari seluruh jumlah prespitasi yang jatuh kewilayah daratan, hanya seperempatnya yang kembali ke laut melalui limpasanlangsung (direct runoff) atau aliran air tanah (ground water flow). Karena itupada umumnya diyakini bahwa penguapan dari daratan merupakan sumberlengas yang utama bagi hujan di daratan. Kebanyakan gagasan untukmemperbesar hujan telah didasarkan atas anggapan (yang sekarang ternyatasalah) bahwa hujan yang lebih besar dapat diperoleh dari peningkatan jumlahair di atmosfir. Sekarang disadari bahwa penguapan dari permukaan lautadalah sumber utama air hujan, dan diperkirakan tidak lebih dari sepuluhpersen dari hujan di daratan berasal dari penguapan.

    Untuk memperoleh besaran hujan yang dapat dianggap sebagai kedalamanhujan, diperlukan sejumlah stasiun hujan dengan pola penyebaran yangtelah diatur oleh WMO (World Meteorological Organisation). Alat pengukurhujan terdiri dari dua jenis, yaitu alat ukur hujan biasa (manualraingauge) dan alat ukur hujan otomatik (automatic raingauge) (Sri Harto,1993).

    Jika kita membicarakan data hujan, ada 5 buah unsur yang harus kita tinjau,yaitu:

    a. intensitas i, adalah laju curah hujan = tinggi air per satuan waktu, misalnyamm/menit, mm/jam, mm/hari

    b. lama waktu atau durasi t, adalah lamanya curah hujan terjadi dalam menitatau jam.

  • 32

    c. tinggi hujan d, adalah banyaknya atau jumlah hujan yang dinyatakan dalamketebalan air di atas permukaan dasar, dalam mm.

    d. frekuensi, adalah frekuensi terjadinya hujan, biasanya dinyatakan denganwaktu ulang (return period) T, misalnya sekali dalam T tahun.

    e. luas, adalah luas geografis curah hujan A, dalam km2.

    Hubungan antara intensitas, durasi dan tinggi hujan dinyatakan sebagaiberikut:

    Intensitas rata-rata Idirumuskan sebagai berikut:

    Karakteristik Hujan

    1. Durasi HujanDurasi hujan adalah lamanya kejadian hujan yang diperoleh dari hasilpencatatan alat ukur hujan otomatis (dalam menitan, jam-jamanataupun harian).

    2. Intensitas Curah HujanJika kita diminta untuk menyiapkan perencanaan teknik bangunan air,pertama-tama yang harus kita tentukan adalah berapa debit yangharus diperhitungkan dimana besarnya debit rencana ditentukan olehintensitas curah hujan. Intensiatas curah hujan adalah jumlah hujandalam tiao satuan waktu, yang biasanya dinyatakan dalam milimeterper jam. Besarnya intensitas curah hujan berbeda-beda, tergantungdengan lamanya curah hujan dan frekuensi kejadian. Pada umumnyasemakin besar durasi hujan t, intensitas hujannya semakin kecil. Jikatidak ada waktu untuk mengamati besarnya intensitas hujan atau

  • 33

    karena disebabkan tidak adanya alat untuk mngamati, maka dapatditempuh cara empiris dengan menggunakan rumus-rumus berikut ini:

    - Talbot (1881)

    - Sherman (1905)

    - Inshiguro

    - Mononobe

    dimana:

    i = intensitas curah hujan (mm/jam)

    t = waktu (durasi) curah hujan, menit untuk persamaan Talbot,Sherman dan Inshiguro, dan jam untuk persamaan Mononobe

    a,b = konstanta

    d24 = tinggi hujan maksimum dalam 24 jam (mm)

    3. Waktu Konsentrasi

  • 34

    Waktu konsentrasi adalah waktu yang diperlukan air untuk mengalirdari titik yang paling jauh pada aliran ke titik kontrol yang ditentukan dibagian hilir saluran. Pada prinsipnyawaktu konsentrasi dapat dibagimenjadi dua bagian yaitu:

    - Inlet time (t0) yakni waktu yang diperlukan oleh air untuk mengalir diatas permukaan tanah menuju aluran drainase.

    - Conduit time (td) yakni waktu yang diperlukan oleh air untuk mengalirdi sepanjang saluran drainase sampai ke titik kontrol yang diperlukan.

    Waktu konsentrasi (tc) dapat dihitung dengan rumus berikut:

    Analisa Data Curah Hujan

    Data curah hujan yang tercatat diproses berdasarkan areal yang mendapatkanhujan sehingga didapat tinggi curah hujan rata-rata dan kemudian meramalkanbesarnya curah hujan pada periode tertentu.

    Menentukan Curah Hujan ArealDengan melakukan penakaran dan pencatatan curah hujan, kita hanyamendapatkan data curah hujan di suatu titik tertentu (point rainfall). Jika dalamsuatu areal terdapat beberapa alat penakar atau pencatat curah hujan, makadapat diambil nilai rata-rata utnuk mendapatkan nilai mcurah hujan areal. Adatiga macam cara yang berbeda dalam menetukan tinggi curah hujan padaareal tertentu dari angka-angka curah hujan di beberapa titik pos pencatatcurah hujan atau AWLR (Automatic Water Level Recorder), antara lain:

    1. Metode Aritmatik

    Cara mencari tinggi rata-rata curah hujan di dalam suatu daerah alirandengan cara arithmatic mean merupakan salah satu cara yang sangatsederhana. Biasanya cara ini dipakai pada daerah yang datar dan banyakstasiun curah hujannya, dengan anggapan bahwa di daerah tersebut sifatcurah hujannya adalah sama rata (uniform distribution). Tinggi rata-rata curah

  • 35

    hujan didapatkan dengan mengambil nilai rata-rata pengukurna hujan di pospenakar hujan di dalam areal tersebut. Cara perhitungannya adalah sebagaiberikut:

    Dimana:

    d = tinggi curah hujan rata-rata (mm)

    d1, d2, d3,...dn = tinggi curah hujan di stasiun 1,2,3,...,n (mm)

    n = banyaknya stasiun penakar hujan

    Hasil perhitungan yang diperoleh dengan cara aritmatik ini hampirsama dengan cara lain apabila jumlah stasiun pengamatan cukupbanyak dan tersebar merata di seluruh wilayah. Keuntunganperhitungan dengan cara ini adalah lebih obyektif.

    2. Metode Poligon Thiesen

    Metode ini digunakan apabila dalam suatu wilayah stasiun

    Gambar 7

  • 36

    pengamatan curah hujannya tidak tersebar merata. Curah hujanrata-rata dihitung dengan mempertimbangkan pengaruh tiap-tiapstasiun pengamatan, yaitu dengan cara menggambar garis tegaklurus dan membagi dua sama panjang garis penghubung dari duastasiun pengamatan. Dengan demikian tiap stasiun penakar Rn akanterletak pada suatu poligon tertentu An. Dengan menghitung perbandinganluas untuk setiap stasiun yang besarnya = An/A, dimana A adalah luasdaerah penampungan atau jumlah luas seluruh areal yang dicari tinggicurah hujannya. Curah hujan rata-rata diperoleh dengan caramenjumlahkan pada masing-masing penakar yang mempunyai daerahpengaruh yang dibentuk dengan menggambarkan garis-garis sumbu tegaklurus terhadap garis penghubung antara dua pos penakar. Curah hujanwilayah tersebut dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut.

    Keterangan:

    A = Luas areal (km2)

    d = Tinggi curah hujan rata-rata areal

    d1, d2, d3,...dn = Tinggi curah hujan di pos 1, 2, 3,...n

    A1, A2, A3,...An= Luas daerah pengaruh pos 1, 2, 3,...n

  • 37

    Metode poligon Thiessen ini akan memberikan hasil yang lebih telitidaripada cara aritmatik, akan tetapi penentuan stasiun pengamatandan pemilihan ketingggian akan mempengaruhi ketelitian hasil.Metode ini termasuk memadai untuk menentukan curah hujan suatuwilayah, tetapi hasil yang baik akan ditentukan oleh sejauh manapenempatan stasiun pengamatan hujan mampu mewakili daerahpengamatan.

    3. Metode Garis Isohyet

    Metode ini dipandang lebih baik tetapi bersifat subyektif dantergantung pada keahlian, pengalaman dan pengetahuan pemakaiterhadap sifat curah hujan di wilayah setempat. Perhitungan dilakukandengan menghitung luas wilayah yang dibatasi garis isohyet denganplanimeter. Curah hujan wilayah dihitung berdasarkan jumlah perkalianantara luas masing-masing bagian isohyet (Ai) dengan curah hujan darisetiap wilayah yang bersangkutan (Ri) kemudian dibagi luas totaldaerah tangkapan air (A). Secara matematik persamaan tersebut sebagaiberikut :

    Gambar 8

  • 38

    Ini adalah cara yang paling teliti untuk mendapatkan hujan areal rata-rata,tetapi memerlukan jaringan stasiun penakar yang relatif lebih padat yangmemungkinkan untuk membuat garis-garis Isohyet. Pada waktu menggambargaris-garis Isohyet sebaiknya juga memperhatikan pengaruh bukit atau gunungterhadap distribusi hujan.

    Soal-soal latihan1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan siklus hidrogi dan jelaskan tahapan-

    tahapannya!2. Apa yang dimaksud dengan neraca air dan apa fungsi penggunaan neraca

    air?3. Dalam menentukan curah hujan areal, metode manakah yang paling

    efektif, dan apa alasannya?

    Gambar 9

    n

    nnAAA

    PAPAPAPw .....

    ....21

    2211

    dimana :Pw = curah hujan wilayahA1,A2,...An = luas bagian-bagian antaragaris-garis isohietP1,P2,...Pn = curah hujan rata-rata padabagian A1,A2,...An

    Gambar Pembagian Wilayah Hujan dengan Metode Isohiet

    n

    i t

    iW A

    APiP1

  • 39

    BAB IIIJARINGAN AIR BERSIH PADA GEDUNG BERTINGKAT

    Bangunan gedung pada umumnya merupakan bangunan yangdipergunakan oleh manusia untuk melakukan kegiatannya, agar supayabangunan gedung yang dibangun dapat dipakai, dihuni, dan dinikmati olehpengguna, perlu dilengkapi dengan prasarana lain, yang disebut prasaranabangunan atau utilitas bangunan.

    Utilitas Bangunan merupakan kelengkapan dari suatu bangunan gedung,agar bangunan gedung tersebut dapat berfungsi secara optimal. Disamping itupenghuninya akan merasa nyaman, aman, dan sehat.

    Ruang lingkup dari Utilitas Bangunan diantaranya adalah Sistem plambing .Lingkup plambing diantaranya adalah : sistem penyediaan air minum, sistempembuangan air kotor, dan sistem pembuangan air hujan didalam bangunangedung.

    Plambing dapat didefinisikan sebagai berikut : Sistem Plambing suatubangunan gedung adalah perpipaan sistem penyediaan air minum, perpipaansystem pembuangan air kotor, dan perpipaan sistem pembuangan air hujan.

    Karena plambing merupakan bagian dari utilitas bangunan, maka tujuanpenempatan plambing dalam suatu bangunan gedung juga, agar penghunibangunan gedung tersebut merasa aman, nyaman, dan sehat.

    SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

    Jenis penyediaan air minum didalam bangunan gedung ada 2 (dua), yaitu :Penyediaan air minum dingin, dan Penyediaan air minum panas.

  • 40

    3.1. Sistem Penyediaan Air Minum Dingin

    Sistem penyediaan air minum dingin dalam suatu bangunan gedung ada 3(tiga) sistem, yaitu :

    a. Sistem sambungan langsung

    Sistem sambungan langsung adalah sistem dimana pipa distribusikebangunan gedung disambung langsung dengan pipa cabang dari sistempenyediaan air minum secara kolektif/sistem perpipaan (dalam hal ini pipacabang distribusi PDAM).

    Karena terbatasnya tekanan air di pipa distribusi PDAM, maka sistem inihanya bisa untuk bangunan kecil atau bangunan rumah sampai dengan 2(dua) lantai.

    Pada umumnya sumber air yang digunakan pada sistem ini adalah, airyang berasal dari pipa cabang sistem penyediaan air minum secarakolektif (dalam hal ini pipa cabang distribusi PDAM). Untuk lebih jelasnyasistem ini dapat dilihat pada gambar

    b. Sistem tangki tekan

    Biasanya sistem ini digunakan bila air yang akan masuk kedalambangunan, pengalirannya menggunakan pompa. Prinsip kerja sistem ini dapatdijelaskan sebagai berikut : Air dari sumur atau yang telah ditampungdalam tangki bawah dipompakan ke dalam suatu bejana (tangki) tertutup,sehingga air yang ada didalam tangki tertutup tersebut dalam keadaanterkompresi. Air dari tangki tertutup tersebut dialirkan ke dalam sistemdistribusi bangunan.

    Pompa bekerja secara otomatis yang diatur oleh suatu detektor tekanan,yang menutup/membuka saklar motor listrik penggerak pompa. Pompaberhenti bekerja kalau tekanan dalam tangki telah mencapai suatu batasmaksimum yang ditetapkan, dan bekerja kembali setelah tekanan dalamtangki mencapai suatu batas minimum yang ditetapkan. Daerah fluktuasitekanan biasanya ditetapkan antara 1,00 kg/cm2 sampai 1,50 kg/cm2 . Pada

  • 41

    umumnya sumber air yang digunakan pada sistem ini adalah, air yang berasaldari reservoir bawah (yang sumbernya bisa dari PDAM atau dari sumur ataudari PDAM dan sumur) atau langsung dari sumur (air tanah). Untuk lebihjelasnya sistem ini dapat dilihat pada gambar.

    c. Sistem tangki atap

    Apabila sistem sambungan langsung oleh berbagai hal tidak dapat diterapkan,maka dapat diterapkan sistem tangki atap.

    Dalam sistem ini, air ditampung terlebih dahulu pada tangkibawah, lalu dipompakan ke tangki atas. Tangki atas dapat berupa tangkiyang disimpan diatas atap atau dibangunan yang tertinggi, dan bisa jugaberupa menara air.

    Pada umumnya sumber air yang digunakan pada sistem ini adalah, airyang berasal dari reservoir bawah (yang sumbernya bisa dari PDAM ataudari sumur atau dari PDAM dan sumur) atau langsung dari sumur (airtanah).

    Untuk lebih jelasnya sistem ini dapat dilihat pada gambar di bawah.

  • 42

    Gambar. SISTEM SAMBUNGAN LANGSUNG

  • 43

    Gambar. SISTEM TANGKI TEKAN DENGAN SUMBER AIR DARI SUMUR

    Gambar. SISTEM TANGKI TEKAN DENGAN SUMBER AIR DARI PDAM

  • 44

    GAMBAR : 4 . SISTEM DENGAN TANGKI ATAP

  • 45

    gambar : 5. sistem dengan menara air

    Agar supaya sistem penyediaan air minum di dalam bangunan gedung(plambing air minum) dapat berfungsi secara optimal, maka perlumemenuhi beberapa persyaratan diantaranya adalah :

    a. Syarat kualitas

    b. Syarat kuantitas

    c. Syarat tekanan

    a. Syarat kualitas

    Air minum yang masuk kedalam bangunan atau masuk kedalam sistemplambing air minum, harus memenuhi syarat kualitan air minum, yaitusyarat fisik, syarat kimiawi, dan syarat bakteriologi, yang sesuai denganperaturan pemerintah, dalam hal ini Departmen Kesehatan.

    b. Syarat kuantitas :

    Air minum yang masuk kedalam bangunan atau masuk kedalam sistemplambing air minum, harus memenuhi syarat kuantitas air minum, yaitukapasitas air minum harus mencukupi berbagai kebutuhan air minum

  • 46

    bangunan gedung tersebut.

    Untuk menghitung besarnya kebutuhan air minum dalam bangunangedung didasarkan pada pendekatan sebagai berikut :

    - Jumlah penghuni gedung, baik yang permanen maupun yang tidakpermanen.

    - Unit beban alat plambing- Luas lantai bangunan

    Perhitungan kebutuhan air berdasarkan luas lantai banguan hanyadigunakan untuk menentukan kebutuhan air pada waktu pra rancangan,tidak untuk bangunan gedung yang sudah selesai rancangannya.Perhitungan berdasarkan jumlah penghuni, dipakai untuk bangunan gedungrumah tinggal.

    Contoh perhitungan :

    a) Menentukan banyaknya kebutuhan air minum untuk rumah tinggalsederhana dengan jumlah penghuni sebanyak 5 jiwa.

    Asumsikan kebutuhan air sebesar 100 l/jiwa/hari.

    Kebutuhan air sebesar : 5 jiwa X 100 l/jiwa/hari = 500 l/hari.

    b) Menentukan banyaknya kebutuhan air minum untuk rumah tinggalmewah dengan jumlah penghuni sebanyak 8 jiwa.

    Asumsikan kebutuhan air sebesar 250 l/jiwa/hari.

    Kebutuhan air sebesar : 8 jiwa X 250 l/jiwa/hari = 2.000 l/hari.

    Perhitungan berdasarkan Unit Beban Alat Plambing, dipakai untukbangunan gedung berlantai banyak.

    Contoh perhitungan berdasarkan Unit Beban Alat Plambing (UBAP).

  • 47

    Menentukan banyaknya kebutuhan air minum untuk bangunan hotel denganjumlah lantai sebanyak 8 lantai. Asumsikan dalam hotel tersebut terdapatperalatan plambing sebagai berikut :- Kakus dengan tangki gelontor sebanyak 50 unit- Peturasan sebanyak 10 unit- Bak cuci tangan sebanya 50 unit- Bak mandi sebanyak 50 unit- Dus sebanyak 10 unit

    Untuk menghitung besarnya kebutuhan air digunakan tabel dangambar/grafik di bawah

    Dari tabel didapat jumlah Unit Beban Alat Plambing (UBAP) sebagai berikut:

    Kakus dengan tangki gelontor 50 unit X 5 = 250 UBAPPeturasan sebanyak 10 unit X 10 = 100 UBAPBak cuci tangan sebanya 50 unit X 2 = 100 UBAPBak mandi sebanyak 50 unit X 4 = 200 UBAPDus sebanyak 10 unit X 4 = 40 UBAP

    Jumlah total unit beban alat plambing 690 UBAP

    Dari Gambar/Grafik didapat besarnya kebutuhan air minum, sebesar680l/menit

  • 48

    No Alat Plambing Hunian Jenis KatupUnit

    BebangAlatPlambing(NUAP)

    1 Kakus Umum Katup Gelontor 102 Kakus Umum Tangki Gelontor 53 Peturasan Umum Katup Gelontor 25 mm (1

    inci)10

    4 Peturasan Umum Katup Gelontor 20 mm (1/2inci)

    55 Peturasan Umum Tangki Gelontor 36 Bak cuci Tangan Umum Kran 27 Bak mandi Umum Kran 48 Dus Umum Katup Pencampur 49 Bak cuci Kantor, dan

    sebagainya

    Kran 310 Bak cuci Dapur Hotel, Restoran Kran 411 Kakus Pribadi Katup Gelontor 612 Kakus Pribadi Tangki Gelontor 313 Bak cuci Tangan Pribadi Kran 114 Bak Mandi Pribadi Kran 215 Pancuran Pribadi Katup Pencampur 216 Kelompok Kamar

    MandiPribadi Katup Gelontor untuk

    Kakus8

    17 Dus Terpisah Pribadi Katup Campuran 218 Kelompok Kamar

    MandiPribadi Tangki Gelontor untuk

    Kakus6

    19 Bak cuci Dapur Pribadi Kran 320 Bak cuci Pakaian Pribadi Kran 321 Alat Plambing

    GabunganPribadi Kran 3

    tabel .beban kebutuhan alat plambing

    * Beban alat plambing yang tidak tercantum dalam Tabel harus diperkirakan denganmembandingkan alat plambing tersebut dengan alat plambing yang memakai air dalam debityang sama. Beban yang tercantum dalam Tabel adalah untuk seluruh kebutuhan.

    Alat plambing yang dilengkapi dengan air panas dan air dingin mempunyaibeban masing-masing sebesar dari beban yang tercantum dalam Tabel

  • 49

    gambar . grafik hubungan antara kebutuhan air minum dengan unit beban alatplambing

  • 50

    c. Syarat tekanan

    Tekanan air yang kurang mencukupi akan menimbulkankesulitan dalam pemakaian air. Tekanan yang berlebihan dapatmenimbulkan rasa sakit terkena pancaran air serta mempercepatkerusakan peralatan plambing, dan menambah kemungkinantimbulnya pukulan air. Besarnya tekanan air yang baik berkisardalam suatu daerah yang agak lebar dan bergantung padapersyaratan pemakaian atau alat yang harus dilayani Tekana airyang berada pada sistem plambing (pada pipa) tekanannya harussesuai dengan ketentuan yang berlaku, diantaranya yaitu :

    o Untuk Perumahan dan hotel antara 2,5 kg/cm2 atau 25 meter kolomair (mka) sampai 3,5 kg/cm2 atau 35 meter kolom air (mka)

    o Untuk Perkantoran 4,0 kg/cm2 atau 40 meter kolom air(mka) sampai 5,0 kg/cm2 atau 50 meter kolom air (mka)

    Tekanan tersebut tergantung dari peraturan setempat. Tekanan yangdibutuhkan alat plambing dapat dibaca pada Tabel di bawah

    No Nama alat Plambing Tekanan yangdibutuhkan

    (kg/cm2)

    Tekananstandar

    (kg/cm2)1 Katup gelontor kloset 0,70 1) 2)

    1.00

    2 Katup gelontor peturasan 0,40 2)3 Keran yang menutup sendiri, otomatik 0,70 3)4 Pancuran mandi, dengan pancaran

    halus/tajam0,70

    5 Pancuran mandi (biasa) 0,356 Keran biasa 0,307 Pemanas air langsung, dengan

    bahan bakar gas0,25 0,70 4)

    tabel .tekanan yang dibutuhkan alat plambing

  • 51

    Catatan : 1) 2) Tekanan Minimum yang dibutuhkan katup gelontor untuk kloset dan urinal yangdimuat dalam tabel ini adalah tekanan statik pada waktu air mengalir, dan tekananmaksimalnya adalah 4 kg/cm2

    3)Untuk keran dengan katup yang menutup secara otomatis, kalau tekanan airnyakurang dari yang minimum dibutuhkan maka katup tidak akan dapat menutup denganrapat, sehingga air masih akan menetes dari keran.4) Untuk pemanas air langsung dengan bahan bakar gas, tekanan minimum yangdibutuhkan biasanya dinyatakan/dicantumkan pada alat pemanas tersebut

    Untuk bangunan yang berlantai banyak, misalnya 64 tingkat, makatekanan air dilantai bawah (untuk sistem pengaliran air denganmenggunakan tangki atap) akan sangat besar, yaitu sebasar 64 X 3,50m = 224 meter kolom air (mka). Oleh karena itu, agar tekana air tidakmelampoi batas yang ditentukan, maka bangunan tersebut harus dibagimenjadi beberapa bagian atau zona, dimana setiap zona tekananairnya tidak melampoi tekanan yang terlah ditentukan. Untuk lebihjelasnya dapat dilihat pada Gambar di bawah

  • 52

    Gambar. pembagian zona tekanan

  • 53

    3.2. Komponen-komponen yang pentingKomponen-komponen atau bagian-bagian yang penting didalam sistempenyediaan air minum suatu bangunan diantaranya adalah :

    1) Sumber air

    2) Pompa air

    3) Pipa air dan perlengkapannya (assesories)

    4) Tangki air

    5) Peralatan plambing air minum

    Sumber air

    Sumber air untuk sistem penyedian air minum suatu bangunan gedung ada 2(dua) macam yaitu : secara individu dan secara kolektif

    - Secara individu, adalah sistem penyediaan air minum yang sumber airnyadiambil secara perorangan atau rumah tangga/bangunan.Sistem penyediaan air minum dengan sumber air secara individu dapatdijelaskan sebagai berikut : Air dari sumber air yang ada didalam tanah melaluisumur diangkat kepermukaan tanah dengan menggunakan timba/pompa,lalu air tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Ada juga air darisumber air yang ada didalam tanah melalui sumur di pompa langsungke alat-alat plambing atau di pompa ke menara air, lalu air dari menara airdialirkan secara gravitasi ke alat-alat plambing. Ada juga yangmenggunakan sumber air dari mata air atau dari air permukaan (sungai ataukolam).

    - Secara kolektif , adalah sistem penyediaan air minum yang sumber airnyadiambil secara bersama-sama atau kolektif yang diselenggarakan olehsuatu badan atau perusahaan, yang pada umumnya badan atauperusahaan yang menyelenggarakannya adalah Perusahaan DaerahAir Minum (PDAM). Sistem yang digunakan untuk mendistribusikanairnya menggunakan sarana perpipaan. Oleh karena itu sistem ini juga

  • 54

    disebut : penyediaan air minum sistem perpipaan.Sistem penyediaan air minum dengan sumber air secara kolektif dapatdijelaskan sebagai berikut : Air dari sumber air (air tanah tertekan, mata air,atau air permukaan) di alirkan melalui saluran transmisi (saluran pembawa)air baku, baik secara gravitasi maupun secara pemompaan ke bangunan atauunit pengolahan air minum (water treatment plan) untuk diolah agarsupaya air dari sumber air yang belum memenuhi syarat kualitas air minummenjadi memenuhi syarat kualitas air minum. Air minum dari unitpengolahan air minum (water treatment plan) dialirkan melalui pipa transmisi(pipa pembawa) air minum secara gravitasi atau pemompaan ke reservoir.Air minum dari reservoir didistribusikan ke konsumen atau pemakaimelalui pipa atau jaringan pipa distribusi (pipa atau jaringan pipa pembagi)secara gravitasi atau secara pemompaan atau gabungan pemompaandan gravitasi. Tekanan air pada pipa distribusi, maksimal 40 meter kolomair (mka), dan pada ujung pipa distribusi minimal 10 meter kolom air (mka).Dari pipa distribusi air dialirkan ke bangunan gedung, bisa secaralangsung keperalatan plambing, bisa juga secara tidak langsung(menggunakan menara air).

    Air dari sistem penyediaan air minum kota (PDAM) pada umumnyakualitasnya sudah memenuhi persyaratan kualitas air minum, kalau airdari sumber air individu, ada yang sudah memenuhi syarat kualitas airminum ada juga yang belum memenuhi. Kalau belum memenuhi syaratkualitas air minum, maka air tersebut harus diolah terlebih dahulu agarmemenuhi persyaratan air minum, sebelum masuk ke dalam sistemplambing bangunan gedung.

    Pompa air

    Pompa air adalah suatu alat untuk menaikan air dari level yang rendah kelevel yang lebih tinggi. Dilihat dari jenisnya dapat dibedakan menjadi 2(dua), yaitu pompa hisap dan pompa hisap-tekan. Pompa hisap hanyamenaikan air dari level dibawah pompa kelevel sama dengan level pompa.Pompa hisap-tekan menaikan air dari level dibawah pompa ke level diatas

  • 55

    pompa.

    Dari cara kerjanya, pompa dapat dibedakan menjadi

    a. Pompa tangan

    b. Pompa mekanik (digerakan dengan cara mekanik). Dilihat dari carameletakan pompa, pompa mekanik dibedakan menjadi 2 (dua)golongan, yaitu :- Pompa yang diletakan diatas permukaan air (pompa centrifugal dan

    pompa jet).- Pompa yang diletakan didalam air, yang disebut pompa rendam

    (submersible pump).Pompa centrifugal akan efektif digunakan untuk menaikan air darikedalaman lebih kecil atau sama dengan 7.00 meter (jarak dari pompasentrifugal dengan permukaan air yang akan di pompa < 7.00 meter).Untuk menaikan air, bila kedalaman muka air lebih besar dari 7.00 meterdari permukaan tanah, sebaiknya digunakan pompa jet (jet pump), ataupompa rendam (submersible pump). Agar pompa bisa berfungsi secaraoptimal (terutama pada pompa centrifugal),maka udara tidak bolehmasuk kedalam pipa hisap.

  • 56

    Gambar. Pompa tangan

  • 57

    Gambar. cara kerja pompa tangan

  • 58

    Gambar. Pompa mekanik

  • 59

    Gambar. Detail pompa mekanik

  • 60

    Gambar.Pemasangan foot valve

  • 61

    Gambar. layout pompa jet

  • 62

    Gambar. pompa jet

  • 63

    Gambar. detail jet pada pompa jet

  • 64

    Gambar. pompa submersible

  • 65

    Peralatan (assesories) yang harus ada sekitar pompa adalah :

    o Foot valve, berfungsi untuk mencegah air turun kembali.o Pipa hisap dan peralatannya , (soket, knie) berfungsi sebagai jalan air ke

    pompa airo Pompa itu sendiri, berfungsi untuk menaikan air.o Fleksible joint, berfungsi agar pada waktu pompa akan dipasang

    setelah diperbaiki (dilepas), pada waktu pemasangnya kembali tidakmengalami kesulitan.

    o Sambungan peredam getaran, berfungsi untuk meredam getaran pompaagar tidak merambat ke pipa. Sambungan peredam getaran biasanyadipasang pada pompa dengan kapasitas yang besar

    o Pipa tekan, berfungsi sebagai jalan air dari pompa air.o Katup (valve), berfungsi untuk mengatur aliran air, biasanya yang

    digunakan adalah dari jenis gate valve (katup sorong).o Katup searah (swing valve), berfungsi untuk menahan air balik agar

    tidak menekan pompa.o Saringan (strainer), : berfungsi untuk menyaring kotoran agar tidak

    masuk kedalam pompao Kadang-kadang manometer, berfungsi untuk mengukur tekanan air.

    Biasanya dipasang pada pompa dengan kapasitas yang besar.

    Pipa hisap yang tegak harus dipasang tegak lurus, dan pipa hisap yangmendatar harus dipasang agak miring ke atas kearah pompa agarudara tidak terjebak pada pipa hisap. Pada pipa hisap, udara tidak bolehmasuk kedalam pipa, oleh karena itu pada pipa hisap sedapat mungkinjangan terlalu banyak sambungan. Karena pada sambungan tersebut udaramudah masuk

  • 66

    Gambar. peralatan yang harus dipasang pada pompa cestrifugal

  • 67

    Gambar. cara pemasangan pipa hisap

  • 68

    Gambar. cara pemasangan otomat pompa

  • 69

    Pipa air dan peralatannya (assesories)Air yang mengalir dalam pipa, mengalir dibawah tekanan (underpressure) atau disebut juga air mengalir dengan tekanan, yaitu air mengalirdalam pipa dalam kondisi pipa terisi penuh oleh air, jadi tidak ada udaradidalam pipa. Oleh karena itu air bisa mengalir kebawah, keatas, ataukesamping. Jadi pipa dapat dipasang tegak, miring keatas, miringkebawah, atau mendatar. Pada waktu air mengalir dalam pipa, akan timbulgesrekan-gesrekan antar molekul air dan gesrekan-gesrekan antara airdengan dinding pipa, hal ini mengakibatkan timbulnya kehilangantekanan (head loss) pada waktu air mengalir didalam pipa. Besarnyakehilangna tekan dalam pipa tergantung dari :

    Kekasaran dinding pipa. Makin kasar dinding pipa makin besarkehilangan tekanannya.

    Panjang pipa. Makin panjang pipa, makin besar kehilangan tekanannya. Kecepatan air dalam pipa. Makin cepat air mengalir dalam pipa makin

    besar kehilangan tekanannya. Banyaknya perlengkapan (assesories) pipa. Makin banyak

    perlengkapan pipa makin besar kehilangan tekanannya.Menghitung besarnya kehilangan tekanan air dalam pipa dapatmenggunakan rumus Hazen William yang sudah dirubah menjadiNomogram. Lihat tabel

  • 70

    Tabel. nomogram untuk menentukan kehilangan tekanan dalampipa kecil dari hazen dan Williams (untuk c = 100)

  • 71

    Tabel. Nomogram untuk menentukan kehilangan tekanan dalam peralatan pipadari hazen dan williams (untuk c = 100)

  • 72

    Pipa yang digunakan untuk digunakan dalam sistem plambing airminum harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

    a. Pipa yang terbuat dari bahan yang kuat menahan tekanan airb. Tidak mudah berkaratc. Tidak mudah bocord. Tidak merubah kualitas air dalam pipae. Tidak berubah kualitasnya oleh cuaca (terutama kalau pipa dipasang

    diluar bangunan gedung).f. Peralatan (assesories) pipa harus terbuat dari bahan yang sama dengan

    bahan pipa yang akan dipasang. Peralatan pipa diantaranya terdiri dari :soket, knie, tee, reduser, croos, valve, dan Dop.

    Soket, berfungsi untuk menyambung 2 (dua) pipa lurus.Knie, berfungsi untuk menyambung 2 (dua) pipa berubah arahTee, berfungsi untuk menyambung 3 (tiga) pipa yang bertemuReduser, berfungsi untuk menyambung 2 (dua) pipa dengan garistengah berbeda.

    Croos, berfungsi untuk menyambung 4 (empat) pipa lurusValve, berfungsi untuk mengatur atau menutup aliran airDop, berfungsi untuk menutup ujung pipa

    Pada umumnya garis tengan pipa air minum bergaris tengan kecil, olehkarena itu pipa air minum dapat dipasang dengan cara menanampipa dalam dinding bangunan.

  • 73

    Gambar. macam-macam peralatan pipa

  • 74

    Gambar. lokasi penempatan katup (valve)

    Gambar. Contoh Lubang Pemeriksa di lantai

  • 75

    Gambar. penempatan pipa dalam dinding

  • 76

    Garis tengan pipa air minum yang ada adalah : , , 1, 1 , 1 ,2, 2 , 3, 4, 6, 8 10. Pada umunya yang dipergunakan, yangbergaris tengan sampai dengan 1 untuk rumah tinggal. Sebelummenghitung besarnya garis tengah pipa dan menentukan perletakanperalatang pipa perlu dibuat dulu gambar isometri. Untuk menentukangaristengah pipa dapat digunakan Tabel di bawah

    No

    AlatPlambing

    UkuranNominalmm

    inci1 Bak mandi 1

    5

    2 Gabungan bak cuci dan dulang cucipakaian

    15

    3 Pancuran air minum 1

    5

    4 Mesin cuci piring untuk rumah tangga 15

    5 Bak cuci dapur untuk rumah tangga 1

    5

    6 Bak cuci dapur komersiil 20

    7 Bak cuci tangan 1

    5

    8 Bak cuci pakaian (1,2 atau 3 bagian) 15

    9 Dus (untuk tiap dus) 1

    5

    10

    Bak cuci (service slop) 15

    11

    Bak cuci (jenis bibir penggelontor) 20

    12

    Peturasan (katup glontor ) 20

    13

    Peturasan (katup glontor 1 ) 25

    114

    Peturasan tangki glontor 15

    15

    Kakus (tangki glontor) 15

    16

    Kakus (katup glontor) 25

    117

    Kran untuk penyembung slang 15

    18

    Hidran dinding 15

    Tabel. Ukuran minimum pipa penyediaan air alat plambing

  • 77

    Size of pipe(inch) 5/8 1 1 1 2 2 3 4 6 8 10

    Number of inch.

    Pipes withsame

    capacity1 1,7 2,9 6,2 10,9 17,4 37,8 65,5

    110,5 189 527 1.200 2.090

    Tabel.The number of in pipes that will discharge as much as A single pipe of anyother size for the same pressure loss

  • 78

    Gambar . Contoh gambar isometri

  • 79

    Contoh Perhitungan menentukan dimensi pipa air minum

    Tentukan dimensi pipa air minum pada gambar berikut :

    2 5

    F E

    G 2 4 6

    H

    Menghitung Dimensi Pipa Air Minum

    Dari Tabel diperoleh garis tengah pipa yang berhubungan dengan alatplambing air minum adalah sebagai berikut :

    1. Bak Mandi garis tengah pipa inch2. Kakus (katup gelontor) garis tengah pipa 1 inch3. Bak cuci dapur untuk rumah tangga garis tengah pipa inch4. Kakus (tangki gelontor) garis tengah pipa inch5. Pancuran air minum garis tengah pipa inch6. Bak cuci tangan garis tengah pipa inch

    Dari data tersebut dapat dihitung garis tengah pipa dengan menggunakanTabel, sebagai berikut :

    Ket.

    1. Bak mandi2. Kakus (katup gelontor)3. Bak cuci dapur untuk rumah

    tangga4. Kakus (tangki gelontor)5. Pancuran air minum6. Bak cuci tangan

  • 80

    Pipa A B :

    Garis tengah pipa sama dengan pipa ke bak mandi yaitu pipa dengan garis tengah

    d pipa = inch.

    Jadi d pipa A B = inch

    Pipa B C :

    Beban pipa B C adalah :

    - Bak mandi d pipa inci, dari tabel 6 didapat harga 1

    - Kakus (tangki gelontor) pipa inci, dari tabel 6 didapat harga 1+

    Total 2

    Dari tabel diperoleh d pipa B C adalah inch (number of inch. Pipes withsame capacity) sebesar 2,9Jadi d pipa B C adalah inch

    Pipa C D

    Beban pipa C D adalah :

    - Bak mandi d pipa inci, dari tabel 6 didapat harga 1- Kakus (tangki gelontor) pipa inci, dari tabel didapat harga 1- Bak cuci dapur untuk rumah tangga pipa inci, dari tabel 6 didapatharga

    1+

    Total 3Dari tabel diperoleh d pipa C D adalah inch (number of inch. Pipes withsame capacity) sebesar 2,9 (antara angka 2,9 dan angka 3 perbedaannyakecil sekali)Jadi d pipa C D adalah inch

  • 81

    Pipa D HPipa D H sama bebannya dengan pipa C D. Jadi d pipa D Hadalah inch

    Pipa E Fd pipa sama dengan pipa ke Pancuran air minum yaitu pipa dengan d pipa inch.Jadi d pipa E F inch

    Pipa F GBeban pipa F G adalah :

    - Pancuran air minum d pipa inci, dari tabel didapat harga 1

    - Kakus (katup gelontor) pipa 1 inci, dari tabel didapat harga 6,2

    +Total 7,2

    Dari tabel diperoleh d pipa F G adalah 1 inch (number of inch. Pipes withsame capacity) sebesar 10,9

    Jadi d pipa F G adalah 1 inch

    Pipa I Jd pipa sama dengan pipa ke bak cuci tangan yaitu pipa dengan d pipa inch.

    Jadi d pipa I J inch

    Pipa J KBeban pipa J K adalah :

    - Bak cuci tangan d pipa inci, dari tabel didapat harga 1

    - Kakus (tangki gelontor) pipa inci, dari tabel didapat harga 1

    +Total 2

    Dari tabel diperoleh d pipa J K adalah inch (number of inch. Pipes withsame capacity) sebesar 2,9

  • 82

    Jadi d pipa J K adalah inch

    Pipa K GBeban pipa K G adalah :

    - Bak cuci tangan d pipa inci, dari tabel didapat harga 1- Kakus (tangki gelontor) pipa inci, dari tabel didapatharga

    1- Kakus (katup gelontor) pipa 1 inci, dari tabel didapatharga

    6,2 +

    Total 8,2Dari tabel diperoleh d pipa K G adalah 1 inch (number of inch. Pipes withsame capacity) sebesar 10,2

    Jadi d pipa K G adalah 1 inch

    Pipa G HBeban pipa G H adalah :

    - Pancuran air minum d pipa inci, dari tabel didapat harga 1- Kakus (katup gelontor) pipa 1 inci, dari tabel didapat harga 6,2- Bak cuci tangan d pipa inci, dari tabel didapat harga 1- Kakus (tangki gelontor) pipa inci, dari tabel didapatharga

    1- Kakus (katup gelontor) pipa 1 inci, dari tabel didapatharga

    6,2 +

    Total 15,4

    Dari tabel 6 diperoleh d pipa G H adalah 1 inch (number of inch. Pipeswith same capacity) sebesar 17,4

    Jadi d pipa G H adalah 1 inch

  • 83

    Pipa H L

    Beban pipa H L adalah :

    - Bak mandi d pipa inci, dari tabel didapat harga 1- Kakus (tangki gelontor) pipa inci, dari tabel didapat harga 1- Bak cuci dapur untuk rumah tangga pipa inci, dari tabel didapatharga

    1- Pancuran air minum d pipa inci, dari tabel didapat harga 1- Kakus (katup gelontor) pipa 1 inci, dari tabel didapat harga 6,2- Bak cuci tangan ( ) pipa inci, dari tabel didapat harga 1- Kakus (tangki gelontor) pipa inci, dari tabel didapat harga 1- Kakus (katup gelontor) pipa 1 inci, dari tabel didapat harga 6,

    2 +Total 18,4

    Dari tabel diperoleh d pipa H L adalah 1 inch (number of inch. Pipeswith same capacity) sebesar 17,4 (antara angka 18,4 dan angka17,4 perbedaannya kecil sekali)Jadi d pipa H L adalah 1 inch

    Pipa L PPipa L P sama bebannya dengan pipa H L. Jadi d pipa L P adalah 1 inch

    Tangki air

    Tangki air biasa disebut juga reservoir, berfungsi sebagai tempat menyimpanair minum sementara. Tangki air bisa diletakan dibawah atau diatas tanah(ground reservoir), pada atap bangunan atau bangunan yang tertinggi, danpada menara air. Sebaiknya tangki bawah untuk bangunan gedung tidakdiletakan didalam tanah (ditanam), tetapi diletakan diatas tanah denganketinggian sekitar 45 cm sampai 60 cm diatas tanah, agar tidak mudahterkotori, dan mudah untuk pemeliharaan.

  • 84

    Gambar. Perletakan tangki diatas tanah

    Dalam pemasangan tangki air diperlukan ruang bebas yang cukup sekelilingtangki untuk pemeriksaan dan perawatan, seperti : disebelah atas, disebelahdinding, dan di bawah dasar reservoir, agar supaya dapat dilakukanpemeriksaan dan perawatan dengan baik. Ruang bebas tersebut sekurang-kurangnya 45 cm, tetapi lebih baik dibuat sekitar 60 cm agar mamudahkanpengecatan dinding luar tangki. Pada tangki air harus dilengkapi perlengkapansebagai berikut :

    - Penutup tangki : agar tangki terhindar dari pengotoran.- Ventilasi : agar ada hubungan antara udara didalam tangki dan udara

    diluar tangki- Man hole : agar orang bisa masuk untuk membersihkan tangki.- Pipa peluap : agar air bisa meluap kaluar tangki bila tangki sudah penuh.- Pipa inlet : untuk memasukan air kedalam tangki.

  • 85

    - Pipa outlet : untuk mengalirkan air kebangunan gedung.- Pipa drain : untuk pengurasan.

    Tangki-tangki yang digunakan untuk menyimpan air minum harusdibersihkan secara teratur, agar kualitas air minum tetap terjaga. Disampingitu sinar matahari tidak boleh masuk atau menembus kedalam tangki,agar lumut (ganggang) tidak tumbuh. Disyaratkan juga agar tangki air tidakmerupakan bagian struktural dari bangunan, serta lokasinya tidakberdekatan dengan tempat pembuangan air kotor atau kotoran lainnya.Serta lokasi tangki juga tidak boleh di tempat yang sering didatangi orang,kecuali petugas yang akan melakukan perawatan dan pembersihan.

    Gambar di bawah menunjukan beberapa contoh pemasangan tangki air.Gambar (a) adalah yang paling umum dilaksanakan. Gambar (b) adalahcontoh dimana suatu bangunan tidak mempunyai ruang bawah tanah, danmenunjukan pemasangan tangki di ruang khusus di bawah lantai terbawahdari bangunan. Untuk bangunan yang tidak mempunyai ruang bawahtanah, tangki air tidak boleh ditanam langsung dalam tanah di bawah lantaiterbawah. Gambar (c) menunjukan keadaan dimana tangki dipasang padalantai terbawah, dengan menyingkirkan sebagian dari pelat lantai yangbersangkutan.

    Kalau di bawah lantai ini ada bak penampung air kotor atau air buangan,maka jarak dengan tangki air tersebut di atas tidak boleh kurang dari 5 m.

  • 86

    Gambar. Contoh penempatan tangki air yang benar

  • 87

    Gambar. Contoh penempatan tangki air yang kurang benar

    Tangki air harus terbuat dari bahan sebagai berikut :

    Tidak mudah bocor Tahan terhadap tekanan air Tahan terhadap perubahan cuaca (bila tangki air diletakan diluar bangunan) Tidak menyebabkan air berubah kualitasnya

    Didalam tangki air tidak boleh ada air mati, jadi air yang masuk duluanharus keluar duluan (antri). Kedalam tangki air tidak boleh ada binatang atauserangga yang masuk, oleh karena itu lubang ventilasi harus ditutup oleh bahanyang tidak bisa ditembus serangga, tetapi udara bisa masuk (biasanya bahan

  • 88

    yang digunakan adalah kasa nyamuk).

    Menentukan volume tangki air

    Untuk menentukan volume tangki air, perlu data-data mengenai :

    Kebutuhan air per orang per hari, Jumlah penghuni bangunan gedung, Lama waktu pemompaan.

    Contoh perhitungan

    Misalnya jumlah penghuni bangunan gedung sebanyak 7 jiwa. Kebutuhan airsebanyak 200 l/hari/jiwa- Maka kebutuhan air sebanyak : 7 jiwa X 200 l/hari/jiwa = 1.400 l/hari.- Kalau pompa dijalankan 1 kali dalam 1 hari, maka volume tangki air

    sebesar minimal 1.400 l atau 1, 4 m3 .- Kalau pompa dijalankan 2 kali dalam 1 hari, maka volume tangki air

    sebesar minimal 700 l atau 0,70 m3 .- Kalau pompa dijalankan 3 kali dalam 1 hari, maka volume tangki air

    sebesar minimal 467 l atau 0,47 m3 , atau 500 l.Berat tangki air adalah berat tangki itu sendiri ditambah berat air di dalam tamgki.Kalau volume air 1 (satu) liter sama dengan berat air 1 (satu) kg, jadi bilavolume air 1.000 liter, atau 1 m3 sama dengan berat air sebesar 1.000 kg atau 1ton.

    Menentukan tinggi tangki atas air (menara air)

    Untuk menentukan tinggi tangki atas air atau menara air, diperlukan data-data diantaranya adalah :

    Tinggi statis peralatan plambing Kehilangan tekanan dalam pipa Sisa tekanan pada peralatan plambing

  • 89

    Contoh perhitungan

    Misalnya tinggi statis peralatan plambing dalam hal ini dari jenis waterheater setinggi 5.00 meter. Kehilangan tekanan air pada pipa diperhitungkan1,50 meter . Sisa tekanan pada water heater 7,00 meter (lihat Tabel tekananyang dibutuhkan alat plambing).

    - Tinggi tangki atas air (menara air) = Tinggi statis peralatan plambing+ Kehilangan tekanan pada pipa +Sisa tekanan pada peralatan

    plambing.

    - Tinggi tangki atas air (menara air) = 5 m + 1,50 m + 7,00 m = 13,50 m

    Yang disebut tinggi menara air, adalah jarak vertikal antara permukaantanah setempat dengan dasar tangki air.

    Peralatan plambing air minum

    Peralatan plambing adalah peralatan yang dipasang di dalam maupundi luar bangunan gedung, untuk menyediakan (mengeluarkan) air minum,atau dengan kata lain peralatan yang dipasang pada ujung akhir pipauntuk menyediakan (mengeluarkan) air minum. Peralatan plambingtersebut diantaranya adalah : Katup (kran), dan Shower.

  • 90

    Gambar . Layout pemasangan menara air

    Keterangan :WH = Water Heater (pemanas` air)

  • 91

    LANGKAH-LANGKAN PERANCANGAN SISTEM PLAMBING AIR MINUM

    1. Tentukan letak masing-masing alat plambing air minum

    2. Buat gambar lay out jaringan pipa air minum

    3. Buat gambar isometri jaringan pipa air minum

    4. Tentukan garis tengan pipa air minum dengan mengacu padaTabel (Ukuran minimum pipa penyediaan air alat plambing) dan Tabel(The number of inch pipes that will discharge as much as asingle pipe of any other size for the same pressure loss)

    5. Tentukan letak peralatan pipa (accessories pipes) pada gambar isometrijaringan pipa air minum

    6. Tentukan sisa tekanan pada masing-masing alat plambing sesuaidengan sisa tekan yang dibutuhkan oleh masing-masing alat plambingsesuai denga Tabel (Tekanan yang dibutuhkan alat plambing)

    7. Hitung kehilangan tekanan pada pipa dan peralatannya (kehilangantekanan pada pipa dan peralatannya untuk rumah tinggal sebesar 1 mkasampai 2 mka)

    8. Untuk menentukan Head Pompa (Hp) digunakan rumus sebagai berikut :Hp = Kehilangan tekanan + sisa tekan pada alat plambing + Hst. Hstadalah jarak vertikal antara pompa dan pipa out let pada menara

    9. Untuk menentukan tinggi menara air digunakan rumus sebagai berikut :Hst adalah jarak vertikal antara permukaan tanah dan alat plambing yangtertinggi atau alat plambing dengan total kehilangan tekanan (kehilangantekanan dalam pipa + sisa tekanan) yang paling besar

  • 92

    3.3. Sistem Penyediaan Air Minum PanasSistem penyediaan air minum yang panas (air panas) dalam bangunan gedungada 2(dua) sistem, yaitu : sistem individu dan sistem kolektif.Sistem individu adalah sistem penyediaan air panas dalam bangunangedung secara parsil, dimana setiap alat plambing yang membutuhkanair panas, mempunyai sumber air panas tersendiri. Misalnya untuk kamarmandi mempunyai satu sumber air panas sendiri, yaitu berupa unit waterheater, dimana sumber pemanasnya bisa dari gas atau listrik.Sistem kolektif adalah sistem penyediaan air panas secara bersama-samadalam satu bangunan gedung, dimana setiap alat plambing yangmembutuhkan air panas, memperoleh air panas dari satu sumber.Pipa yang dipergunakan untuk mengalirkan air panas harus terbuat daribahan yang tahan terhadap air panas, biasanya dari bahan besi (cast iron).Bila pipanya panjang untuk menjaga agar air panas tidak terlalu banyakkehilangan kalornya (panasnya), maka pipa tersebut harus diisolasi olehbahan yang bisa menahan panas. Untuk bangunan gedung yang memerlukanair panas selama 24 jam terus menerus, diperlukan pengaliran air panassecara tertutup.

  • 93

    Gambar. Sistem pipa pengisi ke atas (tangki air panas dipasang di atap)

  • 94

    Gambar. Sistem kombinasi pipa pengisi ke atas dan kebawah

  • 95

    BAB IVLIMBAH RUMAH TANGGA

    Limbah adalah bahan buangan (bahan yang sudah tidak terpakai). Limbah terdiridari limbah padat dan limbah cair. Limbah dibedakan atas 2 jenis, yaitu

    4.1. Limbah padat.

    Adalah bahan buangan yang berbentuk padat, biasanya disebut sampah.Limbah padat atau sampah adalah semua buangan padat yang dihasilkanoleh aktifitas hidup manusia dan hewan yang dibuang karena sudah tidakberguna lagi

    Skema. Hubungan antara timbunan sampah, jumlah penduduk, Dan lahan dengan perkembanganwaktuKet. TPA : Tempat Pembuangan Akhir

    Dari grafik di atas, terlihat dengan jelas bahwa denngan perkembangan waktuyang senantiasa diiringi dengan pertmbahan penduduk; maka otomatis jumlahtimbulan sampah semakin meningkat, sementara lahan yang ada tetap.Lahan yang tersedia akan terus berkurang akibat penggunaan yang lain,misalnya: untuk perumahan, fasilitas umum, dll.

  • 96

    Penanganan sampah selain untuk keindahan lingkungan juga untuk alasankesehatan. Penanganan sampah padat yang banyak idlakukan adalah melaluidekomposisi yaitu pembusukan sampah dari bahan organik untuk menjadipupuk.

    Jenis peruntukan Tingkat pelayanan (%)Pelita V 1990 Pelita VI -1995 Pelita VII-2000

    Komersial danpasar

    100 100 100

    Pemukiman 50* 80* 100Tabel. Program pemerintah dalam masalah persampahan*100% untuk wilayah kepadatan > 150 orang/ha

    Sumber dan Jenis Sampah PadatSumber-sumber timbulan sampah diakibatkan karena berbagai kegiatansebagi berikut: Pemukiman Perdagangan Industri Institusi Rumah sakit Pertanian, peternakan, perkebunan Tempat umum Sarana transportasi Water and waste water treatment plant

    Sementara itu. Jenis-jenis sampah terdiri atas: Garbage (sampah basah) : Tersusun dari bahan organik, bersifat cepat

    membusuk jika dalam keadaan basah dan temperatur 200-300C.Contoh : Sampah rumah tangga, sampah rumah makan, dll.

    Rubbish (sampah kering). Sampah dari bahan anorganik dan organik yangsebagian besar atau seluruh bahannya tidak dapt membusukContoh: logam, kertas, plastik,kaca,dll.

  • 97

    Dush dan ash. Sampah dari bahan organik dan anorganik yang merupakanpartikel kecil kecil yang mudah terbawa angin dan membahayaknpernafasan dan mataContoh: Abu dan debu.

    Demolition dan construction wastes. Sampah sisa bahan bangunan.,seperti: puing-puing, pecahan tembok, genteng, dll.

    Bulky wastes. Sampah barang bekas, apakah itu yang dalam kondisi masihbisa terpakai atau tidak. Contoh: kulkas, tv, radio, handphone, dll.

    Hazardous wastes. Sampah yang berbahaya (B3: Bahan BuanganBerbahaya). Contoh: barang barang bekas medis (suntik, masker), kertaspembungkus pestisida, mesiu, sampah nuklir.

    Water and waste water treatment plant. Sampah berupa hasil sampinganpengolahan air bersih maupun air kotor, biasanya dalam bentuk gas danlumpur

    Faktor yang mempengaruhi jenis, macam, dan besarnya timbulan sampah Jenis bangunan yang ada Tingkat aktivitas Iklim Musim Letak geografis Topografi Demografi Sosial ekonomi Teknologi

    Sistem Pengolahan Limbah Padat domestikA. Aspek Operasional

  • 98

    Gambar. Sistem pengolahan sampah secara umum

    1. Sub sistem PewadahanPada sistem ini, sampah yang ada dimasukkan ke dalam wadah yangbergantung dari tingkat sosial-ekonomi penduduk.

    2. Sub-sistem PengumpulanPada sistem ini, penggunaan jenis atau cara pengumpulan bergantung daridaerah pelayanan, tingkat sosial ekonomi, saran prasarana yang dilayani

  • 99

    Gambar. Sub-sistem pengumpulan secara umum

    Dari gambar di atas, dapat dilihat berbagai jalur pengumpulan yaitu: Pengumpulan individu tidak langsung. Kendaran pengumpul (misalnya

    gerobak) mengambil lanngsung sampah dari pengguna jasa, lalu diangkutke transfer depo (tps) lalu dibawa truk sampah untuk diuang ke TPA(Tempat Pembuangan Akhir)

    Pengumpulan individu langsung. Kendaraan pengangkut (truk) langsungmengambil timbulan sampah dari pengguna jasa untuk kemudian dibawake TPA

    Pengumpulan komunal langsung. Maksudnya pengguna jasamengumpulkan sampah secara komunal pada wadah komunal untukdiangkut oleh kendaraan pengangkut langsung dibuang ke TPA

    Pengumpulan komunal tidak langsung. Maksudnya adalah pengguna jasamengumpulkan sampah secara komunal pada wadah komunal untukdibawa oleh kendara pengumpul untuk dibawa ke transfer depo laludiangku ke TPA

  • 100

    Subsistem Pengumpulan dengan Container

    Container adalah wadah yang dipakai sebagai tempat timbulan sampah,dimana dapat digunakan secara indivudi atau komunal.Jenis ini terdiri atas 2, yaitu container dengan roda (hauled) yang dapatdipindahkan, dan container yang sifatnya tetap (station). Sub sistem ini terdiriatas :1. Hauled Container System. Menggunakan container yang dapat

    dipindahkan. Pada sistem ini, alurnya adalah untuk container yang sudhpenuh digerakkan ke transfer depo untuk dilakukan pemindaha sampah,saat kosong, container dipindahkan ke posisi semula- Conventional Mode

    Gambar, Conventional Mode

    Kelemahan dari sistem ini dari segi waktu yang tidak efisien, karenahanya menggunakan satu container, sehingga kemudian sistem inidikembangkan menjadi Exchange Container Mode

    - Exchange Container Mode

  • 101

    Gambar. Exchange Container ModeSistem ini relatif efektif dalam masalah waktu, namun relatif mahal.

    2. Stationer Container System. Ssiem pengumpulan dengan menggunakancontainer yang tidak dapat dipindahkan, sehingga sampah yang adadijemput oleh kendaraan pengan