studi rancangan sarana instalasi pengolahan air limbah

13
STUDI RANCANGAN SARANA INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (WASTEWATER TREATMENT) PONDOK BANDUNG DI WILAYAH KANAL BANJIR BARAT PROVINSI DKI JAKARTA Arya Bakti Gewangga 1 , Donny Harisuseno 2 , Emma Yuliani 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya 2 Dosen Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya – Malang, Jawa Timur, Indonesia Jln. MT Haryono 167 Malang 65145 Indonesia e-mail: [email protected] ABSTRAK Permasalahan di daerah studi Pondok Bandung adalah kualitas air di wilayah layanan di bawah ambang batas baku mutu yang diijinkan, sehingga perlu direncanakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sebelum air limbah domestik dialirkan ke Kanal Banjir Barat. Tujuan utama studi untuk perencanaan dimensi IPAL berdasarkan debit air kotor dengan proyeksi penduduk hingga tahun 2030. Hasil studi sistem pengolahan secara berurutan terdiri dari Bak Penampungan Awal disertai Rak Jeruji Sampah dan Bak Pemisah Lemak sebagai pengolahan pendahuluan, Bak Ekualisasi sebagai pengolahan primer, Bak Biofilter Anaerobik-Aerobik sebagai pengolahan skunder, Bak Pengendapan Akhir sebagai pengolahan tersier, dan Bak Desinfeksi sebagai pengolahan akhir. Perencanaan IPAL Pondok Bandung membutuhkan luas lahan 262,00 m 2 . Total biaya pembangunan dan biaya pajak pelaksanaan adalah Rp. 1.538.784.000,-. Total Biaya tahunan terdiri dari jumlah biaya operasional dan biaya pemeliharaan konstruksi adalah Rp. 49.445.000,-. Kata kunci : Air Limbah Domestik, Instalasi Pengolahan Air Limbah, Biofilter, Dimensi, Biaya. ABSTRACT Problems in the study area Pondok Bandung is the quality of water in areas service in below the threshold of quality standard permitted. So planned Wastewater Treatment Installation (IPAL) before the domestic wastewater distributed to Kanal Banjir Barat. The main purpose of the study to planning dimension IPAL Based on wastewater discharge with population projection to 2030. The results of a study treatment system in sequence consisting of Reception Chamber accompanied of Bar Rack and Grease Trap Chamber is used as preliminary treatment, Equalization Chamber is designed as primary treatment, Anaerobic-Aerobic Bio-Filter is functioned as secondary treatment, Final Clarifier (Final Precipitation) is aimed for tertiary treatment, and Disinfection Chamber is operated as final treatment. Planning IPAL Pondok Bandung need area is 262 m 2 . Initial cost IPAL Pondok Bandung and tax cost, reaches Rp. 1.538.784.000,-. Annual Cost of IPAL Pondok Bandung that involves operational cost and construction maintenance cost is Rp. 49.445.000,-. Keywords: Domestic Wastewater, Wastewater Treatment Installation, Bio-Filter, Dimension, Cost.

Transcript of studi rancangan sarana instalasi pengolahan air limbah

Page 1: studi rancangan sarana instalasi pengolahan air limbah

STUDI RANCANGAN SARANA INSTALASI PENGOLAHANAIR LIMBAH (WASTEWATER TREATMENT) PONDOK BANDUNG

DI WILAYAH KANAL BANJIR BARATPROVINSI DKI JAKARTA

Arya Bakti Gewangga1, Donny Harisuseno 2, Emma Yuliani 21Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

2 Dosen Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Universitas BrawijayaUniversitas Brawijaya – Malang, Jawa Timur, Indonesia

Jln. MT Haryono 167 Malang 65145 Indonesiae-mail: [email protected]

ABSTRAK

Permasalahan di daerah studi Pondok Bandung adalah kualitas air di wilayahlayanan di bawah ambang batas baku mutu yang diijinkan, sehingga perlu direncanakanInstalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sebelum air limbah domestik dialirkan ke KanalBanjir Barat. Tujuan utama studi untuk perencanaan dimensi IPAL berdasarkan debit airkotor dengan proyeksi penduduk hingga tahun 2030. Hasil studi sistem pengolahan secaraberurutan terdiri dari Bak Penampungan Awal disertai Rak Jeruji Sampah dan BakPemisah Lemak sebagai pengolahan pendahuluan, Bak Ekualisasi sebagai pengolahanprimer, Bak Biofilter Anaerobik-Aerobik sebagai pengolahan skunder, Bak PengendapanAkhir sebagai pengolahan tersier, dan Bak Desinfeksi sebagai pengolahan akhir.Perencanaan IPAL Pondok Bandung membutuhkan luas lahan 262,00 m2. Total biayapembangunan dan biaya pajak pelaksanaan adalah Rp. 1.538.784.000,-. Total Biayatahunan terdiri dari jumlah biaya operasional dan biaya pemeliharaan konstruksi adalahRp. 49.445.000,-.

Kata kunci: Air Limbah Domestik, Instalasi Pengolahan Air Limbah, Biofilter, Dimensi,Biaya.

ABSTRACT

Problems in the study area Pondok Bandung is the quality of water in areas servicein below the threshold of quality standard permitted. So planned Wastewater TreatmentInstallation (IPAL) before the domestic wastewater distributed to Kanal Banjir Barat. Themain purpose of the study to planning dimension IPAL Based on wastewater dischargewith population projection to 2030. The results of a study treatment system in sequenceconsisting of Reception Chamber accompanied of Bar Rack and Grease Trap Chamber isused as preliminary treatment, Equalization Chamber is designed as primary treatment,Anaerobic-Aerobic Bio-Filter is functioned as secondary treatment, Final Clarifier (FinalPrecipitation) is aimed for tertiary treatment, and Disinfection Chamber is operated asfinal treatment. Planning IPAL Pondok Bandung need area is 262 m2. Initial cost IPALPondok Bandung and tax cost, reaches Rp. 1.538.784.000,-. Annual Cost of IPAL PondokBandung that involves operational cost and construction maintenance cost is Rp.49.445.000,-.

Keywords: Domestic Wastewater, Wastewater Treatment Installation, Bio-Filter,Dimension, Cost.

Page 2: studi rancangan sarana instalasi pengolahan air limbah

1. PENDAHULUANMeningkatnya arus pembangunan di

kota besar memberikan dampak yangbesar pada pertumbuhan penduduk.Peningkatan jumlah penduduk tersebutselalu berbanding lurus denganpertumbuhan di berbagai sektorpenunjang kehidupan lainnya sepertisektor pemukiman dan perumahan yangtumbuh semakin cepat. Perkembangansektor perumahan dan pemukimantersebut menuntut adanya pembangunaninfrastruktur dasar pelayanan publik yanglebih baik. Kurangnya pelayananprasarana lingkungan seperti infrastrukturair bersih dan sistem sanitasi, penyediaanrumah dan transportasi yang baik untukmemenuhi kebutuhan pertumbuhan kotamenyebabkan timbulnya masalah diperkotaan pada negara berkembang(Wulandari P, 2014).

Kanal Banjir Barat melintasi daerahpermukiman padat dan tempat kegiatanekonomi yang menghasilkan limbahpadat dan limbah cair serta sampah yangmenyebabkan menurunnya kualitas air diKanal Banjir Barat. Perlu solusi untukmenjaga kualitas air berdasarkan ambangbatas yang diizinkan, salah satu caraadalah dengan membuat sarana instalasipengolahan air limbah (wastewatertreatment) sebelum air limbah domestikdi buang ke Kanal Banjir Barat.

Daerah studi berada di wilayahlayanan Pondok Bandung terletak diKelurahan Kotabambu Utara KecamatanPalmerah Kota Jakarta Barat.Permasalahan yang terdapat di daerahstudi adalah kualitas air di wilayahlayanan Pondok Bandung di bawahambang batas baku mutu yang dijinkan,secara fisik terlihat berdasarkan warnahitam air dan bau yang ditimbulkan darisampel air. Sehingga perlu direncanakanInstalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)sebelum air limbah domestik dialirkan keKanal Banjir Barat. Perencanaan dimensiIPAL berdasarkan debit air kotor denganproyeksi penduduk hingga tahun 2030.

2. METODOLOGI PENELITIANa. Lokasi Studi

Lokasi studi terletak di PondokBandung Kelurahan Kotabambu UtaraKecamatan Palmerah Kota AdministrasiJakarta Barat. Lokasi studi ditunjukkanpada Gambar 1.

Gambar 1. Peta lokasi studiSumber: Direktoral Jenderal Ciptakarya

Jabotabek, 2011.

b. Data Pendukung StudiPengumpulan data studi berupa data

primer dan data skunder, data primeradalah data yang didapatkan dari hasilpengujian sampel air limbah dari lokasirencana. Sedangkan data skunder adalahdata yang sudah dikumpulkan, diolah dandisusun oleh instansi-instansi berwenang.Data diperoleh dari Badan Pusat StatistikKota Administrasi Jakarta Barat, dankonsultan teknik PT. Beutari NusaKreasi. Data-data skunder yangdibutuhkan adalah:

1. Peta-peta yang terkait daerahpekerjaan yaitu, peta kondisi lokasistudi dan peta daerah layananPondok Bandung.

2. Dokumen penunjang (Kelurahan danMasterplan).

3. Elevasi kondisi daerah studi.4. Jumlah penduduk (data demografi).5. Pendapatan pekerja DKI Jakarta,

data harga bahan bangunan, dan dataharga peralatan.

PondokBandung

PondokBandung

Page 3: studi rancangan sarana instalasi pengolahan air limbah

c. Analisa DataBerdasarkan data pendukung studi

maka perlu dilakukan analisa datameliputi beberapa tujuan. Analisa datastudi sebagai berikut. Analisa dataditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1. Analisa data.No. Analisa

DataKeterangan

1. Kondisilokasi studi

Menyesuaikan luasrancangan IPALdengan luas lahanyang tersedia.

2. Kuantitasdebit airlimbah

Didapatkanberdasarkan jumlahkebutuhan airpenduduk(liter.orang-1.hari-1).Semakin besarjumlah kebutuhanair penduduk makasemakin besarkuantitas debit airlimbah.

3. Kualitas airlimbahdomestik

Didapatkanberdasarkan hasil ujisampel air limbahbekas (grey water)di kolam retensi.Parameter hasilpengujian meliputipH, TSS, amonia,BOD, COD,organik, oil &grease.

4. Hidrolispipa airkotor

Didapatkanberdasarkan elevasidaerah layanan yangdisesuaikan dengankuantitas debit airlimbah.

5. Rancangananggaranbiaya

Didapatkanberdasarkan volumepekerjaan, hargasatuan bahan, hargaupah pekerja, danharga satuan alat.

Sumber: hasil analisa, 2015.

d. Diagram Alir Penyelesaian StudiDiagram alir penyelesaian studi

ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2. Diagram alir studi.Sumber: Hasil analisa, 2015.

3. Pembahasana. Perhitungan Populasi Daerah

LayananDaerah layanan diperoleh berdasarkan

penetapan daerah tangkapan air limbah,sedangkan untuk penentuan batas daerahtangkapan berdasarkan luas polderPondok Bandung kelurahan KotabambuUtara kecamatan Palmerah yaitu sebesar29,59 ha. Berdasarkan luas kelurahanKotabambu Utara sebesar 68 ha,didapatkan kepadatan penduduk dariperbandingan jumlah penduduk tiap tahundengan luas kelurahan. Kepadatanpenduduk kelurahan dan populasi daerahlayanan dari tahun 2013 hingga tahun2030 ditunjukkan pada Tabel 3.

Page 4: studi rancangan sarana instalasi pengolahan air limbah

Tabel 3. Populasi penduduk daerahlayanan tahun 2013-2030.

TahunKepadatan Populasi daerahpenduduk layanan(jiwa.ha-1) (jiwa)

2013 685,412 20.2812014 692,924 20.5042015 700,518 20.7282016 708,195 20.9552017 715,957 21.1852018 723,803 21.4172019 731,736 21.6522020 739,756 21.8892021 747,863 22.1292022 756,059 22.3722023 764,345 22.6172024 772,722 22.8652025 781,191 23.1152026 789,753 23.3692027 798,408 23.6252028 807,158 23.8842029 816,004 24.1462030 824,948 24.410

Sumber: Hasil perhitungan.

b. Perhitungan Debit Air KotorBeberapa kaidah yang diterapkan

dalam perencanaan pengolahan airlimbah di wilayah layanan PondokBandung antara lain adalah: Konsumsi air masyarakat (Qam)

Kebutuhan air bersih untuk setiapjiwa per hari untuk Kota JakartaBarat sebesar 150 liter setiap jiwa perhari (Direktoral Jenderal Ciptakarya,2011). Faktor maksimum kebutuhan air

( f ) = 1,15-1,20 Generasi air limbah rumah tangga

suatu daerah yaitu sekitar 60-75%(Linsley, Ray K, 1991: 244),ditetapkan sebesar 75 %.Perhitungan debit air kotor untuk

daerah layanan ditunjukkan pada Tabel 4.Skema pipa air kotor ditunjukkan padaGambar 3.

Tabel 4. Debit air kotor saluran daerahlayanan.

Saluran Qr total(m3.dt-1)

S1 S1+S2+S6 = 0,0380

S2 S2+S3+S4 = 0,0123

S3 S3 = 0,0026

S4 S4+S5 = 0,0084

S5 S5 = 0,0014

S6 S6+S7+S8+S10+S12+S15 = 0,0255

S7 S7 = 0,0014

S8 S8+S9 = 0,0020

S9 S9 = 0,0002

S10 S10+S11 = 0,0044

S11 S11 = 0,0028

S12 S12+S13 = 0,0020

S13 S13+S14 = 0,0012

S14 S14 = 0,0004

S15 S15+S16 = 0,0074

S16 S16+S17+S18 = 0,0062

S17 S17 = 0,0011

S18 S18+S19 = 0,0044

S19 S19+S21 = 0,0033

S20 S20+S21 = 0,0032

S21 S21 = 0,0007

Sumber: Hasil perhitungan.

c. Dimensi pipa induk air kotor(main pipe)Letak pipa berada bersebelahan

dengan saluran drainase yang sudah adasebelumnya, pipa yang digunakan untukperencanaan pipa induk air limbah adalahpipa PVC. Penggunaan pipa PVCmemiliki keuntungan diataranya, lebihekonomis, ringan dan tahan terhadapkorosi. Perhitungan dimensi pipa indukair kotor berdasarkan debit air kotor totalsaluran ditambah dengan jagaan(Allowance) sebesar 20%-30% dari debitair kotor total saluran. Diameter pipadapat dihitung dengan menggunakanpersamaan manning (Lecture UB,2015:20). Skema pipa air kotorditunjukkan pada Gambar 3, danperhitungan dimensi pipa air kotor daerahlayanan ditunjukkan pada Tabel 5.

Page 5: studi rancangan sarana instalasi pengolahan air limbah

Gambar 3. Skema rancangan jaringan pipa air kotor daerah layanan .Sumber: Hasil analisa, 2015.Gambar 3. Skema rancangan jaringan pipa air kotor daerah layanan .Sumber: Hasil analisa, 2015.Gambar 3. Skema rancangan jaringan pipa air kotor daerah layanan .Sumber: Hasil analisa, 2015.

Page 6: studi rancangan sarana instalasi pengolahan air limbah

Tabel 5. Dimensi pipa air kotor daerahlayanan.

SaluranDebit pipa

/QpDiameter

/DTinggi muka air

/H(m3.dt-1) (m) (m)

S1 0,0456 0,42 0,33

S2 0,0147 0,24 0,19

S3 0,0031 0,08 0,06

S4 0,0101 0,17 0,14

S5 0,0017 0,06 0,05

S6 0,0306 0,37 0,29

S7 0,0017 0,09 0,07

S8 0,0024 0,11 0,09

S9 0,0002 0,04 0,03

S10 0,0053 0,14 0,11

S11 0,0034 0,10 0,08

S12 0,0024 0,09 0,07

S13 0,0014 0,09 0,07

S14 0,0005 0,07 0,05

S15 0,0089 0,18 0,14

S16 0,0075 0,17 0,14

S17 0,0013 0,11 0,09

S18 0,0052 0,18 0,14

S19 0,0040 0,10 0,08

S20 0,0038 0,10 0,08

S21 0,0008 0,08 0,06

Sumber: Hasil perhitungan.

d. Hasil Analisa Kualitas Air LimbahHasil analisa kualitas air limbah

diperoleh dari uji laboratorium sampel airdi kolam retensi. Hasil analisa kualitas airlimbah ditunjukkan pada Tabel 6.

Tabel 6. Data kualitas air limbah.

No Parameter Satuan Hasil

1 pH rata-rata - 9,822 TSS mg.L-1 23,203 Amonia mg.L-1 17,604 BOD mg.L-1 50,805 COD mg.L-1 72,006 Zat organik mg.L-1 59,607 Deterjen mg.L-1 0,788 Minyak dan lemak mg.L-1 3,03

Sumber: Lampiran hasil analisalaboratorium.

e. Tahapan Pengolahan Air LimbahDesain tahapan proses IPAL sebagai

berikut:1. Debit air limbah yang berasal dari

sistem perpipaan air kotor akanterkumpul pada bak penampunganawal, karena muka tanah layananlebih rendah dibandingkan tanggulyaitu elevasi layanan adalah 6,00 m,elevasi tanggul adalah 7,22 m, danelevasi outlet pipa air kotor S1adalah 4,20 m, sehingga mebutuhkanpenampungan awal dan sistempemompaan.

2. Air limbah yang sudah terkumpul dibak penampungan awal kemudianmelewati rak jeruji sampah (barracks), dan dipompa denganmenggunakan pompa celup ke bakpemisah lemak (grease trap).

3. Dari bak pemisah lemak air limbahselanjutnya masuk ke pengolahanprimer dialirkan ke bak ekualisasi(equlization chamber) secaragravitasi, selanjutnya ditambahkanasam klorida / hydrochloric acid(HCl). Air limbah dari bak akualisasikemudian akan dipompa ke biofilteranaerobik.

4. Pemompaan dari bak ekualisasi akanmasuk ke dalam pengolahan skunderyaitu biofilter anaerobik, kemudiandari biofilter anerob air limbahdialirkan secara grafitasi ke biofilteraerobik. Air limbah yang masuk padabiofilter aerobik juga mengalamipenambahan kadar oksigen sebagaimakanan mikroba pengurai denganmenggunakan blower.

5. Air limbah yang sudah mengalamipengolahan skunder akan masuk kepengolahan tersier yaitupengendapan akhir (final clarifier)hasil dari pengolahan ini terdiri darilumpur dan air limbah, lumpur hasilpengolahan unit akan langsungdipompa menuju biofilter aerobik.

6. Air limbah selanjutnya masuk dalamproses pembunuhan kuman atau bakdesinfeksi (desinfection chamber).

Page 7: studi rancangan sarana instalasi pengolahan air limbah

7. Air limbah yang sudah melaluitahapan proses pengolahan akandialirkan ke Kanal Banjir Barat.

Diagram alir sistem pengolahan airlimbah Pondok Bandung ditunjukkanpada Gambar 4.

Gambar 4. Diagram alir sistem pengolahan air limbah Pondok Bandung.Sumber: Hasil analisa, 2015.

f. Hasil Analisa Kuantitas AirLimbahPerencanaan IPAL dilakukan dengan

mengolah debit air limbah domestik greywater yang berasal dari sistem perpipaanair kotor rencana untuk memenuhi bakumutu yang dizinkan dan dapat dialirkanke kanal banjir barat. Perhitungan totalproduksi air limbah rencana yang masukunit instalasi pengolahan air limbahberdasarkan buku Wastewater TreatmentPlant (Syed R. Qasim, 1985: 29) adalah : Q rata-rata = Q S1 + Peresapan rata-rata

= 0,0380 + 0,0043= 0,0424 m3.dt-1

= 3666,87 m3.hari-1

Q puncak = Qpuncak + Peresapan puncak= 0,113 + 0,0068= 0,121 m3.dt-1

= 10407,6 m3.hari-1

Q minimum = 4,0 x Q rata-rata

= 4,0 x 0,04 m3.dt-1

= 0,017 m3.dt-1

= 1466,75 m3.hari-1

Q maximum = 2 x Q rata-rata= 2 x 0,0424 m3.dt-1

= 0,085 m3.dt-1

= 7333,74 m3.hari-1

Berdasarkan perhitungan debit airlimbah diatas, maka selanjutnya dapatdirencanakan dimensi IPAL.

g. Desain Unit IPAL- Bak Penampungan Awal dan Rak

Jeruji SampahBak penampungan awal berfungsi

sebagai penyeragaman aliran air limbah,kemudian air limbah akan melewati rakjeruji sampah. Kriteria desain BakPenampungan Awal dan Rak JerujiSampah ditunjukkan pada Tabel 7.

Tabel 7. Kriteria desain BakPenampungan Awal dan RakJeruji Sampah.

Parameter desain Unit KriteriaKapasitas aliran influentmaksimum (Qmaks)

m3.hari-1 7333,74

Panjang rencana bakpenampungan awal (P) m 8,50

Lebar rencana bakpenampungan (L) m 3,00

Kedalaman rencana bakpenampungan awal (T) m 3,40

Jarak antar kisi (b) mm 25-50Diameter kisi (d) mm 5-15Sudut kemiringanjeruji (α)

o 45-60

Sumber: Hasil analisa.

Gambar dimensi Bak PenampunganAwal dan Rak Jeruji Sampah ditunjukkanpada Gambar 5.

7. Air limbah yang sudah melaluitahapan proses pengolahan akandialirkan ke Kanal Banjir Barat.

Diagram alir sistem pengolahan airlimbah Pondok Bandung ditunjukkanpada Gambar 4.

Gambar 4. Diagram alir sistem pengolahan air limbah Pondok Bandung.Sumber: Hasil analisa, 2015.

f. Hasil Analisa Kuantitas AirLimbahPerencanaan IPAL dilakukan dengan

mengolah debit air limbah domestik greywater yang berasal dari sistem perpipaanair kotor rencana untuk memenuhi bakumutu yang dizinkan dan dapat dialirkanke kanal banjir barat. Perhitungan totalproduksi air limbah rencana yang masukunit instalasi pengolahan air limbahberdasarkan buku Wastewater TreatmentPlant (Syed R. Qasim, 1985: 29) adalah : Q rata-rata = Q S1 + Peresapan rata-rata

= 0,0380 + 0,0043= 0,0424 m3.dt-1

= 3666,87 m3.hari-1

Q puncak = Qpuncak + Peresapan puncak= 0,113 + 0,0068= 0,121 m3.dt-1

= 10407,6 m3.hari-1

Q minimum = 4,0 x Q rata-rata

= 4,0 x 0,04 m3.dt-1

= 0,017 m3.dt-1

= 1466,75 m3.hari-1

Q maximum = 2 x Q rata-rata= 2 x 0,0424 m3.dt-1

= 0,085 m3.dt-1

= 7333,74 m3.hari-1

Berdasarkan perhitungan debit airlimbah diatas, maka selanjutnya dapatdirencanakan dimensi IPAL.

g. Desain Unit IPAL- Bak Penampungan Awal dan Rak

Jeruji SampahBak penampungan awal berfungsi

sebagai penyeragaman aliran air limbah,kemudian air limbah akan melewati rakjeruji sampah. Kriteria desain BakPenampungan Awal dan Rak JerujiSampah ditunjukkan pada Tabel 7.

Tabel 7. Kriteria desain BakPenampungan Awal dan RakJeruji Sampah.

Parameter desain Unit KriteriaKapasitas aliran influentmaksimum (Qmaks)

m3.hari-1 7333,74

Panjang rencana bakpenampungan awal (P) m 8,50

Lebar rencana bakpenampungan (L) m 3,00

Kedalaman rencana bakpenampungan awal (T) m 3,40

Jarak antar kisi (b) mm 25-50Diameter kisi (d) mm 5-15Sudut kemiringanjeruji (α)

o 45-60

Sumber: Hasil analisa.

Gambar dimensi Bak PenampunganAwal dan Rak Jeruji Sampah ditunjukkanpada Gambar 5.

7. Air limbah yang sudah melaluitahapan proses pengolahan akandialirkan ke Kanal Banjir Barat.

Diagram alir sistem pengolahan airlimbah Pondok Bandung ditunjukkanpada Gambar 4.

Gambar 4. Diagram alir sistem pengolahan air limbah Pondok Bandung.Sumber: Hasil analisa, 2015.

f. Hasil Analisa Kuantitas AirLimbahPerencanaan IPAL dilakukan dengan

mengolah debit air limbah domestik greywater yang berasal dari sistem perpipaanair kotor rencana untuk memenuhi bakumutu yang dizinkan dan dapat dialirkanke kanal banjir barat. Perhitungan totalproduksi air limbah rencana yang masukunit instalasi pengolahan air limbahberdasarkan buku Wastewater TreatmentPlant (Syed R. Qasim, 1985: 29) adalah : Q rata-rata = Q S1 + Peresapan rata-rata

= 0,0380 + 0,0043= 0,0424 m3.dt-1

= 3666,87 m3.hari-1

Q puncak = Qpuncak + Peresapan puncak= 0,113 + 0,0068= 0,121 m3.dt-1

= 10407,6 m3.hari-1

Q minimum = 4,0 x Q rata-rata

= 4,0 x 0,04 m3.dt-1

= 0,017 m3.dt-1

= 1466,75 m3.hari-1

Q maximum = 2 x Q rata-rata= 2 x 0,0424 m3.dt-1

= 0,085 m3.dt-1

= 7333,74 m3.hari-1

Berdasarkan perhitungan debit airlimbah diatas, maka selanjutnya dapatdirencanakan dimensi IPAL.

g. Desain Unit IPAL- Bak Penampungan Awal dan Rak

Jeruji SampahBak penampungan awal berfungsi

sebagai penyeragaman aliran air limbah,kemudian air limbah akan melewati rakjeruji sampah. Kriteria desain BakPenampungan Awal dan Rak JerujiSampah ditunjukkan pada Tabel 7.

Tabel 7. Kriteria desain BakPenampungan Awal dan RakJeruji Sampah.

Parameter desain Unit KriteriaKapasitas aliran influentmaksimum (Qmaks)

m3.hari-1 7333,74

Panjang rencana bakpenampungan awal (P) m 8,50

Lebar rencana bakpenampungan (L) m 3,00

Kedalaman rencana bakpenampungan awal (T) m 3,40

Jarak antar kisi (b) mm 25-50Diameter kisi (d) mm 5-15Sudut kemiringanjeruji (α)

o 45-60

Sumber: Hasil analisa.

Gambar dimensi Bak PenampunganAwal dan Rak Jeruji Sampah ditunjukkanpada Gambar 5.

Page 8: studi rancangan sarana instalasi pengolahan air limbah

Gambar 5. Potongan denah Bak Penampungan Awal dan Rak Jeruji Sampah.Sumber: hasil analisa, 2015.

- Bak pemisah lemak (grease trap)dan Bak Ekualisasi (EqualizationChamber)Bak pemisah lemak memerlukan

tenaga pekerja untuk mengontrol endapandan lapisan lemak, karena nilai masajenis minyak dan lemak lebih kecil dariair limbah maka lapisan minyak akanberada di atas lapisan air. Kriteria desainBak Pemisah Lemak ditunjukkan padaTabel 8.

Tabel 8. Kriteria desain perencanaanBak Pemisah Lemak.

Parameter desain Unit KriteriaKapasitas aliraninfluent maksimum(Qmaks)

m3.hari-1 7333,74

Efisiensipenguragan oil &grease

% 80

Panjang rencanabak grease trap (P) m 4,00

Lebar rencana bakgrease trap (L) m 2,50

Kedalaman rencanabak grease trap (T) m 4,40

Jenis pipa distribusi - PVCPanjang pipa (l) m 3,80Diameter pipadistribusi (d) inchi 8,00

Sumber: Hasil analisa.

Bak ekualisasi berfungsi untukmenangkap benda kasar yang mudahmengendap yang terkandung dalam airbaku, seperti pasir yang disebut partikeldiskre. Pada Bak Ekualisasi ditambahkanasam klorida / hydrochloric acid (HCl)dengan berat molukul 62 berat ekuivalen36,5 yang berfungsi untuk menurunkankonsentrasi pH (Metcalf & Eddy, 2004:527). Kriteria desain Bak Ekualisasiditunjukkan pada Tabel 9.

Tabel 9. Kriteria desain perencanaan BakEkualisasi.

Parameter desain Unit KriteriaKapasitas aliraninfluent puncak(Qp)

m3.hari-1 10407,66

Efisiensipenguragan pH % 30

Panjang rencanabak ekulsasi (P) m 6,00

Lebar rencana bakekulsasi (L) m 5,00

Kemiringan dasarbak (Slope) mm.m-1 40-100

Sumber: Hasil analisa.

Berdasarkan kriteria desain, gambardimensi Bak Pemisah Lemak dan BakEkualisasi ditunjukkan pada Gambar 6.

Gambar 5. Potongan denah Bak Penampungan Awal dan Rak Jeruji Sampah.Sumber: hasil analisa, 2015.

- Bak pemisah lemak (grease trap)dan Bak Ekualisasi (EqualizationChamber)Bak pemisah lemak memerlukan

tenaga pekerja untuk mengontrol endapandan lapisan lemak, karena nilai masajenis minyak dan lemak lebih kecil dariair limbah maka lapisan minyak akanberada di atas lapisan air. Kriteria desainBak Pemisah Lemak ditunjukkan padaTabel 8.

Tabel 8. Kriteria desain perencanaanBak Pemisah Lemak.

Parameter desain Unit KriteriaKapasitas aliraninfluent maksimum(Qmaks)

m3.hari-1 7333,74

Efisiensipenguragan oil &grease

% 80

Panjang rencanabak grease trap (P) m 4,00

Lebar rencana bakgrease trap (L) m 2,50

Kedalaman rencanabak grease trap (T) m 4,40

Jenis pipa distribusi - PVCPanjang pipa (l) m 3,80Diameter pipadistribusi (d) inchi 8,00

Sumber: Hasil analisa.

Bak ekualisasi berfungsi untukmenangkap benda kasar yang mudahmengendap yang terkandung dalam airbaku, seperti pasir yang disebut partikeldiskre. Pada Bak Ekualisasi ditambahkanasam klorida / hydrochloric acid (HCl)dengan berat molukul 62 berat ekuivalen36,5 yang berfungsi untuk menurunkankonsentrasi pH (Metcalf & Eddy, 2004:527). Kriteria desain Bak Ekualisasiditunjukkan pada Tabel 9.

Tabel 9. Kriteria desain perencanaan BakEkualisasi.

Parameter desain Unit KriteriaKapasitas aliraninfluent puncak(Qp)

m3.hari-1 10407,66

Efisiensipenguragan pH % 30

Panjang rencanabak ekulsasi (P) m 6,00

Lebar rencana bakekulsasi (L) m 5,00

Kemiringan dasarbak (Slope) mm.m-1 40-100

Sumber: Hasil analisa.

Berdasarkan kriteria desain, gambardimensi Bak Pemisah Lemak dan BakEkualisasi ditunjukkan pada Gambar 6.

Gambar 5. Potongan denah Bak Penampungan Awal dan Rak Jeruji Sampah.Sumber: hasil analisa, 2015.

- Bak pemisah lemak (grease trap)dan Bak Ekualisasi (EqualizationChamber)Bak pemisah lemak memerlukan

tenaga pekerja untuk mengontrol endapandan lapisan lemak, karena nilai masajenis minyak dan lemak lebih kecil dariair limbah maka lapisan minyak akanberada di atas lapisan air. Kriteria desainBak Pemisah Lemak ditunjukkan padaTabel 8.

Tabel 8. Kriteria desain perencanaanBak Pemisah Lemak.

Parameter desain Unit KriteriaKapasitas aliraninfluent maksimum(Qmaks)

m3.hari-1 7333,74

Efisiensipenguragan oil &grease

% 80

Panjang rencanabak grease trap (P) m 4,00

Lebar rencana bakgrease trap (L) m 2,50

Kedalaman rencanabak grease trap (T) m 4,40

Jenis pipa distribusi - PVCPanjang pipa (l) m 3,80Diameter pipadistribusi (d) inchi 8,00

Sumber: Hasil analisa.

Bak ekualisasi berfungsi untukmenangkap benda kasar yang mudahmengendap yang terkandung dalam airbaku, seperti pasir yang disebut partikeldiskre. Pada Bak Ekualisasi ditambahkanasam klorida / hydrochloric acid (HCl)dengan berat molukul 62 berat ekuivalen36,5 yang berfungsi untuk menurunkankonsentrasi pH (Metcalf & Eddy, 2004:527). Kriteria desain Bak Ekualisasiditunjukkan pada Tabel 9.

Tabel 9. Kriteria desain perencanaan BakEkualisasi.

Parameter desain Unit KriteriaKapasitas aliraninfluent puncak(Qp)

m3.hari-1 10407,66

Efisiensipenguragan pH % 30

Panjang rencanabak ekulsasi (P) m 6,00

Lebar rencana bakekulsasi (L) m 5,00

Kemiringan dasarbak (Slope) mm.m-1 40-100

Sumber: Hasil analisa.

Berdasarkan kriteria desain, gambardimensi Bak Pemisah Lemak dan BakEkualisasi ditunjukkan pada Gambar 6.

Page 9: studi rancangan sarana instalasi pengolahan air limbah

Gambar 6. Potongan denah Bak Pemisah Lemak dan Bak Ekualisasi.Sumber: Hasil analisa, 2015.

- Bak Anaerobik dan Bak AerobikBak Anaerobik dan Bak Aerobik

dilengkapi media biofilter berupa sarangtawon (honey comb) yang bertipecrossflow. Pada Bak Aerobik dilengkapiruang aerasi yang disertai blower, untukmenyuplai oksigen. Kriteria desain BakAnaerobik ditunjukkan pada Tabel 10.

Tabel 10. Kriteria desain perencanaanBak Anaerobik.

Parameter desain Unit KriteriaKarakteristikdesain - Roughing

Jenis filter - PlastikKapasitas aliraninfluentmaksimum(Qmaks)

m3.hari-1 7333,74

Efisiensipenguragankonsentrasi BODdan COD

% 40 - 70

Panjang rencanabak biofilteranaerobik (P)

m 6,50

Lebar rencanabak biofilteranaerobik (L)

m 5,00

Kedalamanrencana bakbiofilteranaerobik (T)

m 5,00

Sumber: Hasil analisa.

Kriteria desain Bak Aerobikditunjukkan pada Tabel 11.

Tabel 11. Kriteria desain perencanaanBak Aerobik.

Parameter desain Unit KriteriaKarakteristikdesain - Roughing

Jenis filter - PlastikKapasitas aliraninfluent maksimum(Qmaks)

m3.hari-1 7333,74

Efisiensipenguragan BODdan COD

% 40-70

Panjang rencanaruang biofilteraerobik (Pa)

m 2,50

Lebar rencanaruang biofilteraerobik (La)

m 5,00

Kedalaman rencanaruang biofilteraerobik (Ta)

m 5,00

Panjang rencanaruang aerasi (Pb)

m 1,10

Lebar rencanaruang aerasi (Lb)

m 5,00

Kedalaman rencanaruang aerasi (Tb)

m 5,00

Sumber: Hasil analisa.

Berdasarkan kriteria desain, makagambar dimensi Bak Anaerobik dan BakAerobik ditunjukkan pada Gambar 7.

Gambar 6. Potongan denah Bak Pemisah Lemak dan Bak Ekualisasi.Sumber: Hasil analisa, 2015.

- Bak Anaerobik dan Bak AerobikBak Anaerobik dan Bak Aerobik

dilengkapi media biofilter berupa sarangtawon (honey comb) yang bertipecrossflow. Pada Bak Aerobik dilengkapiruang aerasi yang disertai blower, untukmenyuplai oksigen. Kriteria desain BakAnaerobik ditunjukkan pada Tabel 10.

Tabel 10. Kriteria desain perencanaanBak Anaerobik.

Parameter desain Unit KriteriaKarakteristikdesain - Roughing

Jenis filter - PlastikKapasitas aliraninfluentmaksimum(Qmaks)

m3.hari-1 7333,74

Efisiensipenguragankonsentrasi BODdan COD

% 40 - 70

Panjang rencanabak biofilteranaerobik (P)

m 6,50

Lebar rencanabak biofilteranaerobik (L)

m 5,00

Kedalamanrencana bakbiofilteranaerobik (T)

m 5,00

Sumber: Hasil analisa.

Kriteria desain Bak Aerobikditunjukkan pada Tabel 11.

Tabel 11. Kriteria desain perencanaanBak Aerobik.

Parameter desain Unit KriteriaKarakteristikdesain - Roughing

Jenis filter - PlastikKapasitas aliraninfluent maksimum(Qmaks)

m3.hari-1 7333,74

Efisiensipenguragan BODdan COD

% 40-70

Panjang rencanaruang biofilteraerobik (Pa)

m 2,50

Lebar rencanaruang biofilteraerobik (La)

m 5,00

Kedalaman rencanaruang biofilteraerobik (Ta)

m 5,00

Panjang rencanaruang aerasi (Pb)

m 1,10

Lebar rencanaruang aerasi (Lb)

m 5,00

Kedalaman rencanaruang aerasi (Tb)

m 5,00

Sumber: Hasil analisa.

Berdasarkan kriteria desain, makagambar dimensi Bak Anaerobik dan BakAerobik ditunjukkan pada Gambar 7.

Gambar 6. Potongan denah Bak Pemisah Lemak dan Bak Ekualisasi.Sumber: Hasil analisa, 2015.

- Bak Anaerobik dan Bak AerobikBak Anaerobik dan Bak Aerobik

dilengkapi media biofilter berupa sarangtawon (honey comb) yang bertipecrossflow. Pada Bak Aerobik dilengkapiruang aerasi yang disertai blower, untukmenyuplai oksigen. Kriteria desain BakAnaerobik ditunjukkan pada Tabel 10.

Tabel 10. Kriteria desain perencanaanBak Anaerobik.

Parameter desain Unit KriteriaKarakteristikdesain - Roughing

Jenis filter - PlastikKapasitas aliraninfluentmaksimum(Qmaks)

m3.hari-1 7333,74

Efisiensipenguragankonsentrasi BODdan COD

% 40 - 70

Panjang rencanabak biofilteranaerobik (P)

m 6,50

Lebar rencanabak biofilteranaerobik (L)

m 5,00

Kedalamanrencana bakbiofilteranaerobik (T)

m 5,00

Sumber: Hasil analisa.

Kriteria desain Bak Aerobikditunjukkan pada Tabel 11.

Tabel 11. Kriteria desain perencanaanBak Aerobik.

Parameter desain Unit KriteriaKarakteristikdesain - Roughing

Jenis filter - PlastikKapasitas aliraninfluent maksimum(Qmaks)

m3.hari-1 7333,74

Efisiensipenguragan BODdan COD

% 40-70

Panjang rencanaruang biofilteraerobik (Pa)

m 2,50

Lebar rencanaruang biofilteraerobik (La)

m 5,00

Kedalaman rencanaruang biofilteraerobik (Ta)

m 5,00

Panjang rencanaruang aerasi (Pb)

m 1,10

Lebar rencanaruang aerasi (Lb)

m 5,00

Kedalaman rencanaruang aerasi (Tb)

m 5,00

Sumber: Hasil analisa.

Berdasarkan kriteria desain, makagambar dimensi Bak Anaerobik dan BakAerobik ditunjukkan pada Gambar 7.

Page 10: studi rancangan sarana instalasi pengolahan air limbah

Gambar 7. Potongan denah Bak Anaerobik dan Bak Aerobik.Sumber: Hasil analisa, 2015.

- Bak Pengendapan Akhir dan BakDesinfeksi.Bak pengendapan akhir berfungsi

untuk mengurangi konsentrasi limbahhasil pengolahan sebelumnya, dan untukmenyuplai lumpur ke bak Aerobiksebagai regenerasi bakteri pengurai.Kriteria desain Bak Pengendap Akhirditunjukkan pada Tabel 12.

Tabel 12. Kriteria desain perencanaanBak Pengendap Akhir.

Parameter desain Unit KriteriaKapasitas aliraninfluent maksimum(Qmaks)

m3.hari-1 7333,74

Efisiensipenguragan BOD % 14

Efisiensipenguragan TSS % 36

Kedalaman rencanabak pengendapan(T)

m 3,0-5,0

Panjang rencanabak pengendapan(P)

m 10-90

Lebar rencana bakpengendapan (L) m 3,0-24

Slope lantai bak mm.m-1 60-160Overflow ratemaksimum

m3.m-2

.hari-1 49-122

Sumber: Hasil analisa.

Bak Desinfeksi menggunakanchlorine dalam bentuk kougulan berupasenyawa kalsium hipoklorit (CaOCl2)yang lebih dikenal dengan kaporit,pemakaian kaporit dengan konsetrasilarutan 60%. Kriteria desain BakDesinfeksi ditunjukkan pada Tabel 13.

Tabel 13. Kriteria desain perencanaanBak Desinfeksi.

Parameter desain Unit KriteriaQ effluent bakpengendap akhir(Qmaks)

m3.hari-1 7333,34

Dosis kalsiumhipoklorit (CaOCl2)

mg.L-1 3-5

Kadar kalsiumhipoklorit (CaOCl2)

% 60

Waktu kontak (tc) menit 15-30Panjang rencanabak desinfeksi (P) m 4,00

Lebar rencana bakdesinfeksi (L) m 5,00

Kedalaman rencanabak desinfeksi (T) m 4,00

Sumber: Hasil analisa.

Berdasarkan kriteria desain, makagambar dimensi Bak Pengendap Akhirdan Bak Desinfeksi ditunjukkan padaGambar 8.

Gambar 7. Potongan denah Bak Anaerobik dan Bak Aerobik.Sumber: Hasil analisa, 2015.

- Bak Pengendapan Akhir dan BakDesinfeksi.Bak pengendapan akhir berfungsi

untuk mengurangi konsentrasi limbahhasil pengolahan sebelumnya, dan untukmenyuplai lumpur ke bak Aerobiksebagai regenerasi bakteri pengurai.Kriteria desain Bak Pengendap Akhirditunjukkan pada Tabel 12.

Tabel 12. Kriteria desain perencanaanBak Pengendap Akhir.

Parameter desain Unit KriteriaKapasitas aliraninfluent maksimum(Qmaks)

m3.hari-1 7333,74

Efisiensipenguragan BOD % 14

Efisiensipenguragan TSS % 36

Kedalaman rencanabak pengendapan(T)

m 3,0-5,0

Panjang rencanabak pengendapan(P)

m 10-90

Lebar rencana bakpengendapan (L) m 3,0-24

Slope lantai bak mm.m-1 60-160Overflow ratemaksimum

m3.m-2

.hari-1 49-122

Sumber: Hasil analisa.

Bak Desinfeksi menggunakanchlorine dalam bentuk kougulan berupasenyawa kalsium hipoklorit (CaOCl2)yang lebih dikenal dengan kaporit,pemakaian kaporit dengan konsetrasilarutan 60%. Kriteria desain BakDesinfeksi ditunjukkan pada Tabel 13.

Tabel 13. Kriteria desain perencanaanBak Desinfeksi.

Parameter desain Unit KriteriaQ effluent bakpengendap akhir(Qmaks)

m3.hari-1 7333,34

Dosis kalsiumhipoklorit (CaOCl2)

mg.L-1 3-5

Kadar kalsiumhipoklorit (CaOCl2)

% 60

Waktu kontak (tc) menit 15-30Panjang rencanabak desinfeksi (P) m 4,00

Lebar rencana bakdesinfeksi (L) m 5,00

Kedalaman rencanabak desinfeksi (T) m 4,00

Sumber: Hasil analisa.

Berdasarkan kriteria desain, makagambar dimensi Bak Pengendap Akhirdan Bak Desinfeksi ditunjukkan padaGambar 8.

Gambar 7. Potongan denah Bak Anaerobik dan Bak Aerobik.Sumber: Hasil analisa, 2015.

- Bak Pengendapan Akhir dan BakDesinfeksi.Bak pengendapan akhir berfungsi

untuk mengurangi konsentrasi limbahhasil pengolahan sebelumnya, dan untukmenyuplai lumpur ke bak Aerobiksebagai regenerasi bakteri pengurai.Kriteria desain Bak Pengendap Akhirditunjukkan pada Tabel 12.

Tabel 12. Kriteria desain perencanaanBak Pengendap Akhir.

Parameter desain Unit KriteriaKapasitas aliraninfluent maksimum(Qmaks)

m3.hari-1 7333,74

Efisiensipenguragan BOD % 14

Efisiensipenguragan TSS % 36

Kedalaman rencanabak pengendapan(T)

m 3,0-5,0

Panjang rencanabak pengendapan(P)

m 10-90

Lebar rencana bakpengendapan (L) m 3,0-24

Slope lantai bak mm.m-1 60-160Overflow ratemaksimum

m3.m-2

.hari-1 49-122

Sumber: Hasil analisa.

Bak Desinfeksi menggunakanchlorine dalam bentuk kougulan berupasenyawa kalsium hipoklorit (CaOCl2)yang lebih dikenal dengan kaporit,pemakaian kaporit dengan konsetrasilarutan 60%. Kriteria desain BakDesinfeksi ditunjukkan pada Tabel 13.

Tabel 13. Kriteria desain perencanaanBak Desinfeksi.

Parameter desain Unit KriteriaQ effluent bakpengendap akhir(Qmaks)

m3.hari-1 7333,34

Dosis kalsiumhipoklorit (CaOCl2)

mg.L-1 3-5

Kadar kalsiumhipoklorit (CaOCl2)

% 60

Waktu kontak (tc) menit 15-30Panjang rencanabak desinfeksi (P) m 4,00

Lebar rencana bakdesinfeksi (L) m 5,00

Kedalaman rencanabak desinfeksi (T) m 4,00

Sumber: Hasil analisa.

Berdasarkan kriteria desain, makagambar dimensi Bak Pengendap Akhirdan Bak Desinfeksi ditunjukkan padaGambar 8.

Page 11: studi rancangan sarana instalasi pengolahan air limbah

Gambar 8. Potongan denah Bak Pengendap Akhir dan Bak Desinfeksi.Sumber: Hasil analisa, 2015.

h. Rekapitulasi Desain IPAL- Konsentrasi effluen IPAL

Berdasarkan perencanaan desainyang telah dilakukan didapatkanperkiraan konsentrasi influen dan effluendari IPAL Pondok Bandung, rekapitulasiperkiraan konsentrasi influen dan effluenIPAL ditunjukkan pada Tabel 14:

Tabel 14. Rekapitulasi perkiraankonsentrasi influen dan effluenIPAL.

No. Parameter Influen Effluen Removal%

1 pH 9,82 6,87 30

2 TSS(mg.L-1) 23,20 4,45 81

3 Amonia(mg.L-1) 17,60 4,54 74

4 BOD(mg.L-1) 50,80 10,48 79

5 COD(mg.L-1) 72 14,86 79

6 Zat organic(mg.L-1) 59,60 26,91 55

7Minyakdan lemak(mg.L-1)

3,03 0,54 82

Sumber: Hasil perhitungan.

- Luas Lahan IPALPerkiraan luas lahan yang digunakan

untuk IPAL rancangan Pondok Bandungditunjukkan pada Tabel 15:

Tabel 15. Rekapitulasi luas lahan IPAL.

No. Unit Pengolahan Luas lahan(m2)

1 Bak penampungan awal 25,502 Bak pemisah lemak 40,003 Bak ekualisasi 30,004 Biofilter anaerobik 32,505 Biofilter aerobik 18,006 Bak pengendapan akhir 65,007 Bak desinfeksi 20,00

Total Luas 208,00Sumber: Hasil perhitungan

Pada tabel diatas menunjukkan totalluas rancangan IPAL Pondok Bandungadalah 208,00 m2, luas rancangan IPALPondok Bandung ditambah denganketebalan dinding beton adalah 261,24m2, sehingga untuk proses pelaksanaanpembangunan IPAL dipersiapkan luaslahan sebesar 262,00 m2.

Gambar 8. Potongan denah Bak Pengendap Akhir dan Bak Desinfeksi.Sumber: Hasil analisa, 2015.

h. Rekapitulasi Desain IPAL- Konsentrasi effluen IPAL

Berdasarkan perencanaan desainyang telah dilakukan didapatkanperkiraan konsentrasi influen dan effluendari IPAL Pondok Bandung, rekapitulasiperkiraan konsentrasi influen dan effluenIPAL ditunjukkan pada Tabel 14:

Tabel 14. Rekapitulasi perkiraankonsentrasi influen dan effluenIPAL.

No. Parameter Influen Effluen Removal%

1 pH 9,82 6,87 30

2 TSS(mg.L-1) 23,20 4,45 81

3 Amonia(mg.L-1) 17,60 4,54 74

4 BOD(mg.L-1) 50,80 10,48 79

5 COD(mg.L-1) 72 14,86 79

6 Zat organic(mg.L-1) 59,60 26,91 55

7Minyakdan lemak(mg.L-1)

3,03 0,54 82

Sumber: Hasil perhitungan.

- Luas Lahan IPALPerkiraan luas lahan yang digunakan

untuk IPAL rancangan Pondok Bandungditunjukkan pada Tabel 15:

Tabel 15. Rekapitulasi luas lahan IPAL.

No. Unit Pengolahan Luas lahan(m2)

1 Bak penampungan awal 25,502 Bak pemisah lemak 40,003 Bak ekualisasi 30,004 Biofilter anaerobik 32,505 Biofilter aerobik 18,006 Bak pengendapan akhir 65,007 Bak desinfeksi 20,00

Total Luas 208,00Sumber: Hasil perhitungan

Pada tabel diatas menunjukkan totalluas rancangan IPAL Pondok Bandungadalah 208,00 m2, luas rancangan IPALPondok Bandung ditambah denganketebalan dinding beton adalah 261,24m2, sehingga untuk proses pelaksanaanpembangunan IPAL dipersiapkan luaslahan sebesar 262,00 m2.

Gambar 8. Potongan denah Bak Pengendap Akhir dan Bak Desinfeksi.Sumber: Hasil analisa, 2015.

h. Rekapitulasi Desain IPAL- Konsentrasi effluen IPAL

Berdasarkan perencanaan desainyang telah dilakukan didapatkanperkiraan konsentrasi influen dan effluendari IPAL Pondok Bandung, rekapitulasiperkiraan konsentrasi influen dan effluenIPAL ditunjukkan pada Tabel 14:

Tabel 14. Rekapitulasi perkiraankonsentrasi influen dan effluenIPAL.

No. Parameter Influen Effluen Removal%

1 pH 9,82 6,87 30

2 TSS(mg.L-1) 23,20 4,45 81

3 Amonia(mg.L-1) 17,60 4,54 74

4 BOD(mg.L-1) 50,80 10,48 79

5 COD(mg.L-1) 72 14,86 79

6 Zat organic(mg.L-1) 59,60 26,91 55

7Minyakdan lemak(mg.L-1)

3,03 0,54 82

Sumber: Hasil perhitungan.

- Luas Lahan IPALPerkiraan luas lahan yang digunakan

untuk IPAL rancangan Pondok Bandungditunjukkan pada Tabel 15:

Tabel 15. Rekapitulasi luas lahan IPAL.

No. Unit Pengolahan Luas lahan(m2)

1 Bak penampungan awal 25,502 Bak pemisah lemak 40,003 Bak ekualisasi 30,004 Biofilter anaerobik 32,505 Biofilter aerobik 18,006 Bak pengendapan akhir 65,007 Bak desinfeksi 20,00

Total Luas 208,00Sumber: Hasil perhitungan

Pada tabel diatas menunjukkan totalluas rancangan IPAL Pondok Bandungadalah 208,00 m2, luas rancangan IPALPondok Bandung ditambah denganketebalan dinding beton adalah 261,24m2, sehingga untuk proses pelaksanaanpembangunan IPAL dipersiapkan luaslahan sebesar 262,00 m2.

Page 12: studi rancangan sarana instalasi pengolahan air limbah

i. Rancangan Anggaran Biaya- Biaya Investasi Awal IPAL

Biaya pembangunan IPAL PondokBandung ditunjukkan pada Tabel 16:

Tabel 16. Total biaya investasi awal(initial cost) IPAL.

No Jenis Kegiatan Jumlah Harga (Rp.)

I. Pekerjaan Persiapan 78.603.200,00II. Pekerjaan Tanah 41.408.735,20

III. Jumlah BiayaPekerjaan Struktur 879.585.968,95

IV. Pekerjaan Dinding 149.531.472,38V. Pekerjaan Perpipaan 226.449.645,83VI. Pekerjaan Elektrikal 16.951.000,00VII. Pekerjaan Lain-Lain 6.364.000,00

Jumlah Biaya (Rp.) 1.398.894.022,36

PPN 10% (Rp.) 139.889.402,24

Jumlah Total 1.538.783.424,60

Jumlah Total Pembulatan 1.538.784.000,00Sumber: Hasil perhitungan.

- Biaya Investasi Awal IPALTotal biaya tahunan (annual cost)

IPAL ditunjukkan pada Tabel 17:

Tabel 17. Total biaya tahunan(annual cost) IPAL.

No Jenis Kegiatan Jumlah Harga(Rp.)

I. Gaji Operator 37.200.000,00II. Biaya Penerangan 125.925,00III. Biaya Listrik Pompa 509.155,08IV. Biaya Listrik Blower 199.381,25Jumlah Biaya

Operasional (Rp.) 38.034.461,33

Jumlah BiayaOperasional 30 % (Rp.) 11.410.338,40

Jumlah Total 49.444.799,73

Jumlah Total Pembulatan 49.445.000,00

Sumber: Hasil perhitungan.

4. KesimpulanBerdasarkan hasil perhitungan dan

analisa data maka dapat diambilkesimpulan sebagai berikut:

1. Proyeksi jumlah penduduk daerahlayanan untuk tahun 2030menggunakan adalah 24.410 jiwa.

Debit air kotor rata-rata berdasarkanjumlah pemakaian air bersihpenduduk daerah layanan adalah0,0424 m3.dt-1, dan debit air kotormaksimum harian penduduk adalah0,085 m3.dt-1.

2. Total luas rancangan IPAL PondokBandung adalah 208,00 m2, Sehinggauntuk pelaksanaan IPALdipersiapkan luas sebesar 262,00 m2.

3. Total biaya investasi awal (initialcost) IPAL adalah Rp.1.538.784.000,-. Total Biaya tahunan(annual cost) IPAL adalahRp.49.445.000,-.

DAFTAR PUSTAKA1. Badan Pusat Statistik. 2013. Proyeksi

Penduduk Kota Adminitrasi JakartaBarat 2013. DKI Jakarta: BadanPusat Statistik Jakarta barat.

2. Beutari Nusa Kreasi. 2013.Pengelolaan Drainase BerwawasanLingkungan di Kanal Banjir Barat.Malang: Beutari Nusa Kreasi.

3. Direktoral Jendral Cipta Karya.2011. Sistem Drainase MandiriBerbasis Masyarakat YangBerwawasan Lingkungan. DKIJakarta: Direktoral Jendral CiptaKarya Jabotabek.

4. Linsley, Ray K. 1991. WaterResources engineering. New York:Mc Drow Hill Book Comapany Inc.

5. Metcalf dan Eddy, Inc. 1991.Wastewater egineering ThirdEdition. New York: Mc Drow HillBook Comapany Inc.

6. Sugiharto. 1987. Dasar-DasarPengolahan Air Limbah. Jakarta:Penerbit Universitas Indonesia Press.

7. Syed R. Qasim. 1985. WastewaterTreatment Plant. New York: McDrow Hill Book Comapany Inc.

8. Wulandari P. 2014. Jurnal IlmiahPengolahan Air Limbah SistemTerpusat (Studi Kasus PerumahanPT. Pertamina Unit Pelayanan IIIPlaju-Sumatra Selatan). Palembang:Universitas Sriwijaya.

Page 13: studi rancangan sarana instalasi pengolahan air limbah