Inovasi,Partisipasi dan Good Governance

13
Oleh: Sri Wahyuni

Transcript of Inovasi,Partisipasi dan Good Governance

Page 1: Inovasi,Partisipasi dan Good Governance

Oleh:Sri Wahyuni

Page 2: Inovasi,Partisipasi dan Good Governance

Harapan: Pemerintah menjadi Institusi

publik yang baru:1.Terdesentralisasi2.Responsif3.Inovatif4.Bersih dan menguatkan warga

Salah satu fakta saat ini adalah Reinventing Government

Menuju pemerintah yang demokratis dan Partisipatif

Page 3: Inovasi,Partisipasi dan Good Governance

Pemerintahan orde baru yang

bad government:Korupsi dalam

birokrasiAkibatnya:krisis

ekonomi dan penurunan

kemampuan anggaran negara

Pemerintah membentuk:Penerapan

otonomi daerahLegislatif

independen sebagai

pengawasMelalui tap

MPR,UU,Inpres

Belum mampu

mewujudkan

institusi publik

yang baik

Page 4: Inovasi,Partisipasi dan Good Governance

Kajian oleh Antonio Ismael (Advokat Partisipatif)

Masalah inti dalam good governance adalah: 1. Pemerintah yang masih mengadopsi pola

governing lama (tidak rela mengubah peran menjadi fasilitator dan pengarah makro)

2. DIP (Daftar Isian Proyek) yang memaksa pemerintah sebagai “do-er”. Berakibat pada susah merubah pengelolaan sumber daya dari Sistem Proyek menjadi kebutuhan komunitas

Peran fasilitat

or

Peran “do-er”

Page 5: Inovasi,Partisipasi dan Good Governance

3. Perencanaan pembangunan yang mengabaikan kebutuhan komunitas,peran masyarakat daerah dalam alokasi dana dan ruang, Sementara masih memperhatikan pemerintah daerah nya saja

Cara-cara penerapan konsep governance pun telah di lakukan, tetapi:

Pemahaman yang mereka dapat tidak diiringi dengan kemauan untuk berubah

Page 6: Inovasi,Partisipasi dan Good Governance

Pendapat Aktivis LSM:“memang di kimpraswil telah terjadi perubahan

orientasi menjadi sangat mendorong partisipasi”itu pun telah dicantumkan dalam dokumen proyek

Namun asumsi perubahan tersebut dilatar belakangi:

1.Menterinya “Erna Witoelar” seorang eks-aktivis LSM

2.Orientasi dari keinginan lembaga donor

Page 7: Inovasi,Partisipasi dan Good Governance

Pandangan pesimis terhadap governance:

1.Tidak ada dukungan dari jajaran birokrasi di bawahnya

2.Struktur pelaksanaan tugas dan aturan hirarkis, masih kaku

Kesimpulannya: kemauan politik seorang pemimpin bisa mendukung governance, namun tidak bagi sistem kerja birokrasi keseluruhan dengan hanya mengandalkan kemauan politik perorangan tersebut

Page 8: Inovasi,Partisipasi dan Good Governance

1. Melibatkan institusi lain/luar departemen seperti CSOs/LSM dapat dikatakan partisipasi telah berlangsung, dan memberikan dampak terhadap perubahan isi kebijakan.

2. Namun yang mewakili civil society dalam perumusan kebijakan merasa bahwa keterlibatan mereka tidak banyak berpengaruh terhdap kelompok miskin, diantara nya:

a. Tidak berpengaruh pada pembuatan keputusanb. Tidak mau melibatkan pemikiran-pemikiran

masyarakat bawah seperti petani

Page 9: Inovasi,Partisipasi dan Good Governance

c. Keterlibatan pihak luar yang dominan, sehingga kegiatan bersifat proyek, dan masih

menerima keputusan para pemegang kekuasaan

3. Pada intinya pemerintah melihat partsipatif dalam proses, tidak pada isi kebijakan. Kebijakan yang dihasilkan tidak demokratis dan partisipatif.sehingga tidak ada kualitas kebijakan yang betul-betul adil untuk civil society

Page 10: Inovasi,Partisipasi dan Good Governance

Pemerintah dituntut menerapkan desentralisasi, namun birokrasi tidak dianggap kompeten sehingga diragukan kapasitasnya. Bahkan ada yang memanfaatkan birokrasi sebagai wadah bisnis diantaranya:

a. Menyederhanakan fungsi perijinanb.Menawarkan banyak insentif bagi birokrasi

dengan dalih kinerjac. Privatisasi pelayanan publik

Page 11: Inovasi,Partisipasi dan Good Governance

1. Perampingan organisasi2. Memberikan insentif terhadap

prestasi3. Memberantas KKN4. Meningkatkan kualitas pelayanan

publik5. Mendorong partisipasi

Page 12: Inovasi,Partisipasi dan Good Governance

Proses implementasi ke arah pembaharuan dalam pemerintahan

Proses transformasi yang tidak hanya mengandalkan kebijakan/perundangan saja, tetapi ikut terlibat dalam proses perubahan yang nyata

Contoh dalam White Paper Afrika Selatan pemerintah lokal tetap berpikir kritis bekerja dengan komunitasnya, dan dalam masa transisi pemerintah memiliki keterampilan dalam:

a. Menghadapi perbedaan pandanganb. Mendorong adanya perubahanc. Negosiasi dan mediasid. Inovasie. Mencari solusi dari tantangan yang dihadapi secara kolektif

Page 13: Inovasi,Partisipasi dan Good Governance

SEKIAN DAN TERIMA KASIH