INOVASI PENCAPAIAN UNIVERSAL SALT IODINIZED (USI) DI BEBERAPA KABUPATEN DI PROVINSI SUMATERA BARAT

6
INOVASI PENCAPAIAN UNIVERSAL SALT IODINIZED (USI) DI BEBERAPA KABUPATEN DI PROVINSI SUMATERA BARAT ANALISIS JURNAL Disusun sebagai tugas mata kuliah Gizi Kesehatan Masyarakat Oleh: Roby Hermawan (6450407131) Mery Melissa (6411409133) Mecca Bani Irawan (6450407103) Tri Hardiyanto (6450407101) Poundra Irawan (6411409132) M.Nashih (6450406205) ILMU KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

Transcript of INOVASI PENCAPAIAN UNIVERSAL SALT IODINIZED (USI) DI BEBERAPA KABUPATEN DI PROVINSI SUMATERA BARAT

Page 1: INOVASI PENCAPAIAN UNIVERSAL SALT IODINIZED (USI) DI BEBERAPA KABUPATEN DI PROVINSI SUMATERA BARAT

INOVASI PENCAPAIAN UNIVERSAL SALT IODINIZED (USI) DI

BEBERAPA KABUPATEN DI PROVINSI SUMATERA BARAT

ANALISIS JURNAL

Disusun sebagai tugas mata kuliah Gizi Kesehatan Masyarakat

Oleh:

Roby Hermawan (6450407131)

Mery Melissa (6411409133)

Mecca Bani Irawan (6450407103)

Tri Hardiyanto (6450407101)

Poundra Irawan (6411409132)

M.Nashih (6450406205)

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2011

Page 2: INOVASI PENCAPAIAN UNIVERSAL SALT IODINIZED (USI) DI BEBERAPA KABUPATEN DI PROVINSI SUMATERA BARAT

ANALISIS JURNAL

INOVASI PENCAPAIAN UNIVERSAL SALT IODINIZED (USI) DI

BEBERAPA KABUPATEN DI PROVINSI SUMATERA BARAT

Pendahuluan

GAKY merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat

mengganggu atau menghambat peningkatan mutu SDM Indonesia. GAKY

adalah masalah yang sangat serius karena sekitar 87 juta penduduk Indonesia

tinggal di lingkungan yang miskin yodium. Berdasarkan survey GAKY tahun

1998, diperkirakan sekitar 20 juta penduduk menderita gondok, 190 ribu kretin

dan 9 ribu lahir bayi kretin tiap tahunnya. Salah satunya adalah di Ranah

Minang, Sumatera Barat masih banyak dijumpai masalah kurang gizi yang

belum di tanggulangi dalam waktu Jangka Panjang Tahap I. Masalah yang

sering dijumpai adalah anemia gizi dan gangguan akibat kurang yodium

(GAKY). Daerah endemik berat GAKY di Sumatera Barat tersebut antara lain

: Kabupaten Lima Puluh Kota (Kecamatan Luhak, Kapur IX, dan

Payakumbuh), dan survei pada tahun 1998 bahwa daerah

Sawahlunto/Sijunjung merupakan daerah endemik berat, serta daerah

Kabupaten Agam yang mempunyai angka prevalensi GAKY yang cukup

tinggi.

Page 3: INOVASI PENCAPAIAN UNIVERSAL SALT IODINIZED (USI) DI BEBERAPA KABUPATEN DI PROVINSI SUMATERA BARAT

Metode Penelitian

Studi kualitatif dilakukan di 3 wilayah kerja IP – GAKY di Sumatera Barat,

yaitu : Kabupaten Agam, Kabupaten Lima Puluh Kota, dan Kabupaten

Sawahlunto / Sijunjung.

Sampel penelitian : anggota tim District Project Management Unit (DPMU)

(ketua, sekretaris, bendaharawan, tim teknik, dan tim administrasi.

Instrumen : pointer untuk wawancara mendalam dan pengamatan.

Project utama penelitian : untuk menekankan inovasi yang dilakukan oleh tim

daerah masing – masing dalam pelaksanaan proyek IP – GAKY serta

mengiventaris kendala – kendala serta rencana yang akan dilakukan pada tahun

mendatang.

Hasil dan Pembahasan

A. Kabupaten Agam

Ada 5 kegiatan yang dilakukan :

1. Triwulan 1 :

Pendistribusian kapsul minyak beryodium

Untuk daerah endemis GAKY melalui 15 Puskesmas yang

tersebar di 8 kecamatan.

Page 4: INOVASI PENCAPAIAN UNIVERSAL SALT IODINIZED (USI) DI BEBERAPA KABUPATEN DI PROVINSI SUMATERA BARAT

2. Triwulan 2 :

Validasi data pendistribusian kapsul minyak beryodium

3. Triwulan 3 :

Monitoring garam beryodium

Pelatihan teknis monitoring garam

Pemeriksaan sampel garam

Validasi data pengawasan garam

4. Triwulan 4 :

Lokakarya peningkatan dan pemasaran konsumsi garam

beryodium bersama legislatif dan eksekutif tingkat kabupaten

Kunjungan komisi C dan E (anggota dewan) ke kecamatan

endemis GAKY

Penerbitan Perda

5. Triwulan 5 :

Pelatihan teknis bagi bidan desa dan tenaga gizi Puskesmas

Sosialisasi Perda ke kecamatan

Kegiatan inovatif :

1. Pelatihan bagi pengkhotbah Jumat dan petugas nikah (KUA) tentang garam

beryodium dan GAKY

2. Terbitnya Perda dan Tim GAKY berhasil mengekspos tingkat keluarga

yang mempunyai anak kretin dan berhasil membawa tim dan anggota DPR

komisi E dan C untuk kunjungan ke rumah mereka.

Page 5: INOVASI PENCAPAIAN UNIVERSAL SALT IODINIZED (USI) DI BEBERAPA KABUPATEN DI PROVINSI SUMATERA BARAT

3. Kegiatan monitoring garam lewat anak sekolah dan dipakai sebagai sarana

sosialisasi tentang pentingnya konsumsi garam beryodium pada anak

sekolah.

B. Kabupaten Sawahlunto / Sijunjung

Kegiatan yang dianggap berhasil pada daerah ini adalah kegiatan

sosialisasi mengenai garam beryodium melalui kelompok – kelompok

kesenian tardisional (ketoprak, randai, saluan, dan rebab). Hal ini

disebabkan karena minat warga terhadap kesenian daerah sangat tinggi.

Inovasi – inovasi yang dilakukan adalah melibatkan kader – kader

posyandu sehingga pada akhirnya seluruh posyandu dipakai sebagai pos

pendistribusian kapsul beryodium.

C. Kabupaten Lima Puluh Kota

Kegiatan yang dilakukan di kabupaten ini mengalami keterlambatan yang

cukup berarti, karena adanya kesalahpahaman antara tim GAKY dengan

Bupati. Kegiatan ini praktis berhenti kurang lebih selama 2 tahun. Dampak

dari kesalahpahaman tersebut, seluruh kegiatan dari IP – GAKY di

kabupaten tersebut adalah, Bupati Lima Puluh Kota tidak pernah terlibat

secara langsung, tetapi cukup hanya dengan merestui.

Page 6: INOVASI PENCAPAIAN UNIVERSAL SALT IODINIZED (USI) DI BEBERAPA KABUPATEN DI PROVINSI SUMATERA BARAT

Inovasi yang dilakukan :

a. Sasaran inovasi kegiatan IP-GAKY adalah distribusi kapsul yodium

untuk WUS. Distribusi kapsul WUS ditempuh melalui UKS sekolah

SLTP dan SLTA.

b. Inovasi lain : sosialisasi pentingnya garam beryodium melalui para ibu

baik di PKK maupun di Bundo Kandauan di setiap wali nagari, serta

mimik – mamak. Sosialisasi ini dilakukan melalui lembaga adat karena

banyak warga sangat patuh dan menurut pada anjuran tetua adat.

Diskusi dan Simpulan

Dalam pelaksanaan kegiatan program selalu ada kesenjangan dengan protokol

yang telah disepakati. Beberapa sebab yang menjadikan hal ini determinan

misalnya:

o Keanggotaan tim pusat dan daerah (kepakaran; Pemahaman kultur

daerah yang akan dijadikan sasaran proyek; protokol yang kaku)

o Serta sosio budaya masyarakat yang beragam.

Perlu adanya perubahan dalam pengutaraan ide, pembuatan protokol,

pembentukan tim, pelaksana kegiatan dan tim evaluasi. Hal penting yang

perlu diperhatikan adalah sistem sosiobudaya lokal ketika akan melakukan

setiap kegiatan, baik kegiatan dalam jangka pendek maupun jangka panjang.