INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam...

154
INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM ORDINARIUM PADA PERAYAAN MISA GEREJA KATOLIK SANTO ANTONIUS HAYAM WURUK MEDAN: ANALISIS STRUKTUR MUSIKAL DAN TEKSTUAL SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN O L E H CHRISMES ELISABET MANIK NIM: 070707009 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI MEDAN 2013

Transcript of INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam...

Page 1: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM ORDINARIUM PADA PERAYAAN MISA GEREJA KATOLIK SANTO ANTONIUS HAYAM WURUK MEDAN: ANALISIS STRUKTUR MUSIKAL DAN TEKSTUAL

SKRIPSI SARJANA

DIKERJAKAN

O

L

E

H

CHRISMES ELISABET MANIK

NIM: 070707009

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI

MEDAN

2013

Page 2: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM ORDINARIUM PADA PERAYAAN MISA GEREJA KATOLIK SANTO ANTONIUS HAYAM WURUK MEDAN: ANALISIS STRUKTUR MUSIKAL DAN TEKSTUAL

SKRIPSI SARJANA

DIKERJAKAN

O

L

E

H

CHRISMES ELISABET MANIK NIM: 070707009

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Rithaony Hutajulu, M.A Drs. Setia Dermawan Purba, M.Si. NIP. 1963 1116 1990 032001 NIP. 1956 082 8198 601 2001

Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat Ujian Sarjana Seni dalam bidang Ilmu Etnomusikologi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI MEDAN 2013

Page 3: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

i

Page 4: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Katolik merupakan salah satu agama Kristen yang ada, berkembang, dan

diakui keberadaannya di Negara Indonesia. Masuk dan berkembangnya agama ini

ke Indonesia berawal dari kedatangan bangsa Portugis ke kepulauan Maluku pada

abad XV-XVI. Kedatangan bangsa Portugis ke kepulauan Maluku adalah untuk

mencari pusat rempah-rempah sehingga Portugis mampu melakukan monopoli

perdagangan. Dalam pelayaran itu para rohaniawan juga turut serta untuk

pemeliharaan rohani para pelaut, pedagang, dan serdadu-serdadu selama

perjalanan. Salah satu rohaniawannya yaitu Santo Fransiskus Xaverius, ia

mendatangi pulau Ambon, Halmahera, Molotai dan Ternate pada tahun 1546-

1547. Disana ia memulai karya misi, menyebarkan injil dan membaptis beberapa

ribu penduduk menjadi Katolik sehingga menjadi “Tonggak sejarah Katolik” di

Indonesia (Boelaars, 2005:61).

Diawal perkembangannya di Nusantara, agama Katolik dalam beberapa

era1 banyak mengalami kendala karena situasi politik yang tengah ricuh baik dari

dalam maupun luar Indonesia. Berbagai tekanan, hukuman mati, dan pengusiran

terhadap imam2 Katolik kerap terjadi bila ketahuan mengajarkan agama dan

1 Era VOC (1619-1799), Era Hindia Belanda( 1808-1811), Masa pastor Van Lith (1896-1911), Era Perjuangan Kemerdekaan, dan Era Kemerdekaan. http://sejarahindonesiasma.wordpress.com/2012/10/ 2 Imam adalah pemimpin upacara-upacara gereja atau yang mempersembahkan korban Misa; Paus, Uskup, Pastor.

Page 5: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

2

mengadakan misa kudus3. Menjelang era kemerdekaan, agama Katolik di

Indonesia mengarah pada perubahan yang positif, karena kebebasan beragama

mulai diakui oleh pemerintah. Pada 29 Juni 1967 diangkatlah kardinal4 I

Indonesia, kemudian uskup5 Indonesia juga ikut berpartisipasi dalam Konsili

Vatikan II (1962-1965). Tahun 1970 Paus6 Paulus VI berkunjung ke Indonesia,

beberapa tahun kemudian tepatnya pada tahun 1989 Paus Yohanes Paulus II

kembali mengunjungi Indonesia; diantaranya kota Jakarta, Medan (Sumatra

Utara), Yogyakarta (Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta), Maumere

(Flores) dan Dili (Timor Timur) (http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah Gereja

Katolik di Indonesia).

Sejak berkembangnya agama Katolik di Maluku, agama ini mulai

menyebar kedaerah-daerah lain di Nusantara, termasuk ke tanah Batak. Sekitar

tahun 1934, tujuh puluh satu tahun setelah Nommensen datang menabur injil di

Pearaja Tarutung, agama Katolik masuk ke daerah Tapanuli dibawa oleh pastor-

pastor muda dan mereka menanam benih-benih Katolik dengan waktu relatif

singkat. Karya misi itu terus dilakukan sampai tahun 1942 sewaktu tentara Jepang

merebut Hindia Belanda dan memenjarakan semua misionaris7. Sesudah

3 Misa Kudus Perayaan Ekaristi yang dengannya umat Katolik mengambil bagian dari Tubuh dan Darah Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik sebagai penasehat Paus, berada dibawah Paus dan dipilih langsung oleh Paus. Tugas utamanya ialah memilih paus baru bila terjadi kekosongan kekuasaan; karena meninggal, sakit, atau pengunduran paus yg cukup lama 5 Uskup merupakan pimpinan agama Katolik yang bertugas mengatur umat yang dipimpinnya dan gereja dalam suatu wilayah keuskupan (sebuah wilayah administratif). Uskup merupkan bagian hierarki dalam Gereja Roma Katolik, setelah Sri Paus, Kardinal, kemudian Uskup. 6 Kepala agama Katolik, yang memiliki otoritas tertinggi Gereja, yang bertahta di Vatikan (Roma) 7 Misionaris merupakan orang yang dikirim ke suatu tempat untuk menyebarkan agama Kristen atau Katolik. Pada tahun 1941 Jepang telah menghancurkan armada kapal Amerika Serikat dengan membom pelabuhan Pearl Harbour, kemudian kekaisaran Jepang menghancurkan Kekaisaran Belanda di tahun 1942 dengan menguasai kepulaan Indonesia dan seluruh kekayaannya. Sehingga

Page 6: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

3

penjajahan Jepang dan pergolakan kemerdekaan, para misionaris masih sempat

melanjutkan karya misi sehingga agama Katolik menjadi bagian yang tak

terpisahkan dari masyarakat Tapanuli.

Pada awal misinya, para misionaris bergerak dari Balige dalam garis besar

bergerak ke tiga arah: 1. Ke Pulau Samosir yang sebagian besar belum

dikristenkan, 2. Ke Kampung Lintongnihuta di arah barat dan selanjutnya menuju

daerah Pakkat dan Parlilitan, 3. Ke Selatan menuju pegunungan di sekitar Rura

Silindung. Untuk menghindari konflik dengan gereja Protestan para misionaris

sengaja tidak mau langsung ke Tarutung sebagai pusat Protestan. Namun

belakangan muncul undang-undang gereja untuk memasuki daerah tersebut, dan

para misionarispun menjalankan tugasnya (Kurris, 2006:11).

Dengan berkembangnya agama Katolik di tanah Batak dan di berbagai

daerah-daerah Nusantara, jumlah orang Katolik pun semakin bertambah. Maka

mulailah didirikan: gereja-gereja, seminari menegah8, sekolah pendidikan guru

(kweekschool), sekolah-sekolah Katolik, rumah sakit, biara dan lainnya. Semakin

berkembangnya gereja Katolik di berbagai daerah, pola tata peribadatan pun mulai

menjadi formal. Tata peribadatan Katolik di semua daerah umumnya sama karena

mengikuti tata peribadatan pusat dari Vatikan Roma yang terdiri dari:

1) Misa. Misa merupakan suatu ibadat dimana dalam ibadat ini Tubuh dan

Darah Kristus yang dilambangkan dalam rupa roti dan anggur menjadi

suatu persembahan yang sangat sakral. Perayaan misa hanya dapat

misionaris yang berkebangsaan Belanda ditanah air pada masa penjajahan Jepang banyak yang ditahan dan diasingkan ketempat terpencil (Kurris, 2006:123). 8 Sekolah untuk para calon pastor yang setingkat dengan SMA. Seminari Tinggi, sekolah lanjutan dari seminari menengah yang setingkat dengan universitas.

Page 7: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

4

dibawakan oleh imam seperti paus, uskup, maupun pastor. Berbeda

dengan Ibadat Sabda. Ibadat Sabda merupakan suatu perayaan ibadat

yang lebih sederhana dari ibadat misa. Hanya dalam ibadat ini, Tubuh dan

Darah Kristus yang dilambangkan dalam rupa roti dan anggur tidak dapat

dipersembahkan karena tidak dipimpin oleh imam. Ibadat Sabda ini

biasanya dibawakan oleh frater9 maupun kaum awam yang disebut

prodiakon10. (Hotma, 2009:2).

2) Office, adalah ibadat Harian yang diselenggarakan hanya di biara-biara

dan katedral-katedral setiap harinya. Ada delapan office yang

diselenggarakan setiap hari, yakni: matins (sebelum matahari terbit), lauds

(terbit matahari), prime (jam 06.00 pagi), terce (jam 09.00), sext (jam

12.00), nones (jam 15.00), vesparae (matahari terbenam), dan compline

(sebelum tidur) (Rhoderick, 1998: 17).

Perayaan misa umumnya dilakukan pada hari Minggu maupun pada hari-

hari lain yang merupakan perayaan besar dalam gereja. Berhimpun pada hari

Minggu untuk merayakan perayaan ekaristi/misa kudus merupakan sebuah

kebiasaan orang Kristen yang mengikuti tradisi para rasul yang berpangkal pada

hari kebangkitan Kristus sendiri. Tradisi ini menjadi suatu kebiasaan bagi umat

Katolik sampai sekarang.

9 Frater adalah seseorang yang masih sekolah di sekolah Pastoral dan dididik untuk menjadi seorang Pastor 10Prodiakon adalah orang awam yang ditugaskan oleh Uskup untuk membantu menerimakan Tubuh Tuhan (komuni) yang berupa roti dalam Perayaan Ekaristi.

Page 8: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

5

Tata peribadatan misa (Cunha, 2012: 19) terbagi dalam empat bagian

utama yakni, Ritus11 Pembuka, Liturgi Sabda, Liturgi Ekaristi, dan Ritus Penutup.

Dimana setiap bagian terdiri atas berbagai unsur-unsur, yaitu:

1) Ritus Pembuka, diawali dengan perarakan masuk para petugas liturgi,

prodiakon12, misdinar13, serta imam, diiringi dengan nyanyian pembukaan,

penandaan tanda salib, salam, kata pengantar, tobat, nyanyian Tuhan

Kasihanilah Kami (Kyrie, ordinarium), madah Kemuliaan (Gloria,

ordinarium), dan doa pembuka (colecta).

2) Liturgi Sabda terdiri dari tiga bacaan yang diambil dari Kitab Suci,

mazmur tanggapan14, alleluia15 atau bait pengantar injil, homili16, credo/

syahadat, dan doa umat.

3) Liturgi Ekaristi terdiri dari persiapan persembahan, Doa Syukur Agung,

dan upacara komuni.

4) Ritus Penutup terdiri dari pengumuman, pemberkatan, pengutusan dan

diakhiri dengan perarakan keluar.

11 Ritus merupakan tata cara dalam upacara keagamaan. Umumnya Gereja Roma Katolik mempertahankan ritus dari Tradisi Suci dan Kitab Suci 12 Prodiakon adalah orang awam yang ditugaskan oleh Uskup untuk membantu menerimakan Tubuh Tuhan (komuni) yang berupa roti dalam Perayaan Ekaristi 13 Putra-putri altar atau misdinar (yang berarti 'asisten misa' dari Bahasa Belanda misdienaar) adalah mereka yang membantu Imam saat mengadakan Perayaan Ekaristi. Tugas misdinar antara lain membantu Imam, mengantar persembahan, dan menjadi panutan umat. 14 Mazmur tanggapan merupakan tanggapan umat atas sabda Allah. Tanggapan ini berupa kata-kata yang diambil dari kitab Mazmur, yang telah dipilih oleh para ahli liturgi secara seksama. Mazmur umumnya dinyanyikan dengan dua cara yakni, cara responsorial dengan ayat ulangan, artinya pemazmur secara solois menyanyikan ayat ulangan yang dinyanyikan kembali oleh umat dan setiap syair yang dinyanyikan oleh pemazmur direspon umat dengan nyanyian ayat ulangan tersebut. Atau jika tidak dinyanyikan maka mazmur tanggapan dibawakan dengan cara dibaca (lihat Puji Syukur no.801). 15 Alleluia/Bait Pengantar Injil dinyanyikan oleh solis atau kor dan diikuti oleh umat. Nyanyian ini berupa ayat ulangan. Lih buku lagu Puji Syukur No951 dst. 16 Homili (renungan; khotbah; penjelasan tentang kitab suci.

Page 9: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

6

Setiap misa yang dirayakan harus berdasarkan tahun liturgi gereja, dimana

setiap tahunnya liturgi gereja selalu berbeda-beda. Dalam perayaan misa terdapat

bagian-bagian liturgi yang selalu berubah disebut proprium dan terdapat bagian

yang tetap disebut ordinarium. Bagian proprium yang berubah sesuai dengan

tahun liturgi, disusun dalam cantus planus Gregorian17 yaitu introitus (nyanyian

pembukaan), gradual (nyanyian sesudah bacaan kitab suci), alleluia (nyanyian

sebelum bacaan injil) atau tractus18, offerterium (lagu persembahan), dan

communium (lagu perjamuan). Bagian-bagian yang tidak berubah disebut

ordinarium (nyanyian tetap) yaitu: Kyrie eleison (Tuhan Kasihanilah kami),

Gloria in excelcis deo (Kemuliaan bagi Allah di surga), Credo (Aku percaya),

Sanctus (Kudus), dan Agnus dei (Anak Domba Allah) (Karl-Edmund 1999: 94).

Sejak beberapa abad lamanya baik proprium maupun ordinarium nyanyian

ini disusun dalam bentuk Gregorian chant yang menjadi bentuk musik sakral/suci

yang selalu digunakan dalam gereja Roma Katolik. Bentuk musik Gregorian

chant terdiri dari delapan modus gerejawi, dimana setiap lagu disusun dari salah

satu modus gerejawi tertentu. Modus 1, 3, 5, dan 7 merupakan modus-modus asli

yang sering disebut Doria, Frigia, Lidia, dan Miksolidia. Modus 2, 4, 6, dan 8

adalah versi plagal dari modus-modus asli. Hubungan antara teks dengan musik

dalam Gregorian chant, memperlihatkan melisma-melisma panjang yang

menggunakan 10-20 nada dalam satu suku kata (Rhoderik, 2002:18). Namun

bentuk Gregorian chant ini cukup sulit dinyanyikan, hanya dinyanyikan oleh

17 Cantus Planus Gregorian adalah suatu tradisi musik gerejawi yang sangat tinggi sifatnya, mula-mula muncul pada abad pertengahan dimana pada masa itu musik gregorian adalah musik yang tinggi dalam gereja (Rhoderick J. McNeill, dalam “Sejarah musik 1”. 1994. Hlm 17) 18 Tractus adalah nyanyian Alleluia sebelum pembacaan Injil. Tractus ini dipakai selama Masa Prapaskah, atau sequentia digunakan selama hari-hari raya tertentu dan Masa Paskah.

Page 10: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

7

kelompok penyanyi khusus (schola cantorum)19 dan bukan oleh umat. Sementara

dalam liturgi, partisipasi umat terhadap perayaan misa merupakan bagian pokok

yang tak boleh diabaikan. Sehingga pada saat itu umat hanya terlibat secara pasif

dalam perayaan misa.

Semenjak para uskup bersinode20 dan membentuk rapat pada tahun 1962-

1965, yang melahirkan dokumen-dokumen yang dikenal dengan Konsili Vatikan

II21, terjadi pembaruan yang segar pada gereja. Salah satu hasilnya ialah gereja

mulai terbuka terhadap tradisi-tradisi dan budaya-budaya lokal. Hal ini disadari

karena gereja berdiri di berbagai daerah, suku, dan bangsa sehingga perlu adanya

keterbukaan terhadap nilai kekayaan budaya dan tradisi dari daerah, suku dan

bangsa tersebut. Sejauh unsur-unsur dari kebudayaan itu tidak bertolak belakang

dengan ajaran pokok agama Katolik. Adanya hubungan antara agama dan

kebudayaan dirasakan gereja sebagai cerminan dan proses terbentuknya interaksi

budaya manusia sehingga terciptalah keselarasan, dan ini dipandang menjadi awal

dari tahap proses inkulturasi. Tujuan dari inkulturasi itu sendiri ialah untuk

membawa umat agar dapat mengungkapkan perayaan liturgi gereja dalam tata

cara dan suasana yang selaras dengan budaya umat yang beribadat sehingga umat

dapat terlibat dan aktif di dalamnya.

19 Schola Cantorum merupakan suatu kelompok penyanyi dan guru musik yang resmi, yang didirikan pada abad ke-8 atau dapat dikatakan sekolah Paduan Suara. (McNeill:2002, 15) 20 Sinode adalah sidang atau rapat antara pemimpin-pemimpin agama Kristen. 21 Konsili Ekumenis Vatikan Kedua atau Vatikan II (1962-1965), adalah sebuah Konsili Ekumenis ke-21 dari Gereja Katolik Roma yang dibuka oleh Paus Yohanes XXIII pada 11 Oktober 1962 dan ditutup oleh Paus Paulus VI pada 8 Desember 1965. Pembukaan Konsili ini dihadiri oleh hingga 2540 orang uskup Gereja Katolik Roma sedunia (atau juga disebut para Bapa Konsili), 29 pengamat dari 17 Gereja lain, dan para undangan yang bukan Katolik.

Page 11: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

8

Hal ini khususnya sangat dirasakan di Indonesia sebagai bangsa yang

beradat-istiadat juga kaya akan tradisi dan kebudayaan. Inkulturasi mendapatkan

tempat dan bentuknya dalam gereja, baik dari bahasa, bangunan gereja, pakaian,

dan musik liturgi. Dalam musik liturgi misalnya pemakaian bahasa lagu-lagu

liturgi baik ordinarium maupun proprium dengan menggunakan bahasa Indonesia

maupun lokal/daerah. Usaha-usaha pengembangan inkulturasi musik liturgi di

berbagai daerah di Indonesia terus dikembangkan oleh berbagai pihak bahkan

sebelum Konsili Vatikan II antara lain di Flores Barat (Manggarai) oleh Mgr.

(dibaca: Monsinyur) Van Bekkum, SVD dengan mengumpulkan para pemusik

untuk menciptakan lagu gereja berdasarkan lagu daerah. Di Timor, Nusa

Tenggara Timur oleh Pastor Vincent Lechovic, SVD yang melakukan hal serupa

dengan menerbitkan buku “Tsi Taneb Uis Neno” lagu-lagu berbahasa Dawan,

kemudian di Jawa Tengah uskup pribumi I Semarang, Mgr A. Soegijapranata, SJ

menciptakan lagu liturgi khas Jawa yang dipakai dalam dan diluar perayaan

liturgi. Setelah Konsili Vatikan II perkembangan inkulturasi musik liturgi

semakin didorong dan dikembangkan dari berbagai pihak, salah satunya melalui

PML (Pusat Musik Liturgi) di Yogyakarta yang dibentuk oleh Romo22 Karl-

Edmun Prier, SJ dan Bapak Paul Widyawan (http://juntim-

juntim.blogspot.com/2012/03/pusat-musik-liturgi-yogyakarta.html).

Inkulturasi dalam Gereja Katolik di Sumatera Utara, terus diusahakan dan

didukung, baik oleh gereja maupun berbagai pihak-pihak lainnya. Uskup Agung

Alfred Gonti Pius Datubara (mantan uskup Keuskupan Agung Medan), 22 Romo sebutan untuk seorang Imam dalam gereja Katolik yang umum dipanggil di Pulau Jawa, yang sama dengan Pastor. Kata Pastor berasal dari bahasa Latin artinya gembala, pemimpin umat. Sedangkan Romo dari bahasa Jawa artinya Bapa.

Page 12: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

9

mengatakan dalam khotbahnya, “Gereja mesti terus melestarikan budaya yang

sesuai dengan nilai injil, hal ini sesuai dengan ajaran agama Katolik. Tarian Tor-

tor dan musik Gondang merupakan warisan budaya Batak Toba, berasal dari

Tuhan yang dipakai sebagai sarana untuk memuliakan Tuhan”. Sama halnya

dengan Uskup Agung Anicetus. B. Sinaga (selaku uskup Keagungan Medan saat

ini) mengatakan, “Sejak awal kekayaan warisan budaya Batak telah banyak

membentuk liturgi gereja Katolik di Sumatera Utara, dan telah memberi warna

penuh terhadap kehidupan rohani umat”.

Dalam hal ini, gereja Katolik sudah menekankan pada inkulturasi dan

inilah yang akan dilanjutkan. Melihat hal ini inkulturasi dirasakan berpengaruh

terhadap liturgi dan bahkan membawa perubahan terhadap banyak gereja-gereja

di Sumatera Utara, termasuk di Gereja Santo Antonius Hayamwuruk, Medan.

Keanekaragaman umatnya yang terdiri dari berbagai suku dan golongan tentunya

mempengaruhi pandangan gereja terhadap musik liturgi didalamnya. Penulis

melihat di setiap perayaan Misa Gereja Santo Antonius Hayam Wuruk Medan,

bagian ordinarium yang seringkali digunakan ialah menggunakan ordinarium

musik lokal dibanding dengan Gregorian chant, meskipun beberapa kali penulis

melihat adanya penggunaan ordinarium Gregorian chant. Ordinarium musik

lokal yang umum digunakan dalam perayaan misa antar lain: ordinarium Misa

Dolo-dolo dengan bernuansa Flores, ordinarium Misa Senja dengan bernuansa

Timor, ordinarium Misa Keuskupan Agung Medan dengan bernuansa Batak Toba,

dan ordinarium Misa Syukur dengan bernuansa Flores. Dari semua ordinarium

yang memasukkan unsur musik tradisi, penulis melihat hal yang berbeda dan

Page 13: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

10

terlihat istimewa dalam perayaan misa yang menggunakan ordinarium dengan

gaya Batak Toba. Beberapa kali dalam perayaan besar gereja, penulis melihat

ordinarium ini diiringi dengan ansambel gondang hasapi. Dalam setiap perayaan

misa selalu diiringi dengan alat musik organ, namun kebanyakan pada perayaan

besar gereja penulis melihat penggunaan ansambel gondang digunakan untuk

lebih memeriahkan perayaan. Melalui musik liturgi ini penulis melihat gereja

terbuka menerima dan mengadaptasi unsur-unsur tradisi, adat, maupun budaya

dari masyarakat setempat.

Merriam (1964:7) dalam bukunya The Antropology of Music

mendefinisikan Etnomusikologi sebagai studi musik didalam kebudayaan.

Etnomusikologi pada dasarnya berurusan dengan musik-musik yang masih hidup

termasuk di dalamnya instrument-instrumen dan tari yang terdapat di dalam

tradisi lisan. Sehingga menjadi subyek dan sasaran utama dalam penelitian

Etnomusikologi. Dengan melihat hal ini usaha memasukkan unsur-unsur musik

dari budaya setempat kedalam perayaan misa gereja Katolik yang dikenal dengan

inkulturasi merupakan salah satu kajian yang sesuai dengan Etnomusikologi.

Dengan melihat kekhasan gereja Katolik yang terbuka terhadap kearifan

lokal, tradisi, serta budaya, penulis berusaha mengungkapkan proses serta hasil

inkulturasi musik liturgi yang menggunakan unsur-unsur musik tradisi Batak

Toba dalam perayaan misa. Dengan cara mengkaji struktur melodis dan tekstual

dalam keempat nyanyian ordinarium bernuansa Batak Toba dalam Gereja Katolik

Santo Antonius. Dan dengan alasan di atas penulis berkeinginan membuat tulisan

ilmiah dengan judul: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM

Page 14: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

11

ORDINARIUM PADA PERAYAAN MISA GEREJA KATOLIK SANTO

ANTONIUS HAYAMWURUK MEDAN: ANALISIS STRUKTUR MUSIKAL

DAN TEKSTUAL.

1.2 Pokok Permasalahan

Dengan melihat latar belakang masalah yang penulis uraikan di atas, maka

di dalam penulisan skripsi ini dapat dirumuskan masalah yaitu:

1. Bagaimana bentuk ordinarium yang dipakai dalam perayaan misa

gereja Katolik?

2. Bagaimana bentuk ordinarium yang dipakai dalam perayaan misa

gereja Katolik Hayam-wuruk Medan yang mengalami inkulturasi

dalam musik Batak Toba dengan menganalisis struktur musikal

dan tekstualnya.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Di dalam penulisan skripsi ini ada beberapa tujuan dan manfaat yang ingin

penulis capai, disesuaikan dengan latar belakang serta pokok permasalahan yang

sudah ada. Adapun tujuan dan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.3.1 Tujuan Penelitian

1. Untuk mendeskripsikan inkulturasi ordinarium yang bernuansa Batak

Toba pada perayaan misa Gereja Katolik Hayam-wuruk Medan.

2. Untuk mengungkapkan perubahan yang terjadi setelah adanya inkulturasi.

3. Untuk mendeskripsikan jalannya tata ibadat perayaan Misa Gereja Katolik

Santo Antonius Medan.

Page 15: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

12

1.3.2 Manfaat Penelitian

Terdapat beberapa manfaat yang penting dari penelitian ini:

1. Memperluas wacana dan pengetahuan tentang tata peribadatan, liturgi, dan

musik liturgi dalam Gereja Katolik. Sehingga membawa pengembangan

pemahaman tentang musik Gereja khususnya bagi umat Katolik di Santo

Antonius Medan.

2. Melihat proses perkembangan inkulturasi sebagai usaha Gereja setelah

Konsili Vatikan II.

3. Menambah kajian maupun referensi tentang inkulturasi musik liturgi

khususnya bagi Etnomusikologi maupun bagi kaum awam.

1.4 Konsep dan Teori

1.4.1 Konsep

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia konsep merupakan rancangan ide

atau pengertian yang diabstrakan dari peristiwa kongkret ( Badudu-Zain: 1996).

Dalam proposal ini, konsep yang akan penulis uraikan terdiri dari: (a)Ordinarium,

(b) Misa /Ekaristi (c) Inkulturasi, dan (d) Liturgi. Berikut, penulis akan membuat

pengertiannya:

a Ordinarium adalah nyanyian tetap, artinya dalam misa bagian ini harus

dinyanyikan. Ordinarium merupakan nyanyian ibadat yang hanya dapat

dinyanyikan saat misa tidak demikian dalam perayaan ibadadat Sabda.

Nyanyian ini terdiri dari: Kyrie eleison (Tuhan kasihanilah Kami), Gloria

in exelcis Deo (Kemuliaan bagi Allah di surga), Credo (Aku percaya),

Sanctus (Kudus), dan Agnus Dei (Anak Domba Allah). Namun terdapat

Page 16: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

13

pula bagian nyanyian yang selalu berubah yakni proprium. Bagian

proprium ini berubah sesuai dengan kalender tahun Liturgi Gereja.

Nyanyian ini terdiri atas: introitus (nyanyian pembukaan), gradual

(nyanyian sesudah bacaan kitab suci), offertorium (lagu persembahan),

communion (lagu perjamuan) (Karl-Edmund Prier SJ: 1999).

b Misa kudus/Ekaristi merupakan perayaan kurban dimana umat Katolik

mengambil bagian dari Tubuh dan Darah Yesus Kristus dalam bentuk

roti dan anggur23 serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. Hanya

imam saja yang dapat menjadi pelayan Sakramen Ekaristi, dengan

bertindak selaku pribadi Kristus sendiri. Ekaristi dipandang sebagai

sumber dan puncak kehidupan Kristiani. Betapa pentingnya sakramen ini

sehingga partisipasi umat dalam perayaan Ekaristi/Misa dipandang

sebagai kewajiban pada setiap hari Minggu dan hari raya khusus, serta

dianjurkan untuk hari-hari lainnya (http://id.wikipedia.org).

c Inkulturasi. Istilah inkulturasi berasal dari diskusi teologis pada bidang

Misiologi. Sebagai istilah, inkulturasi ini digunakan dalam Kongregasi

Jendral Yesuit24 pada tahun 1974/1975 dan secara resmi digunakan

pertama kalinya dalam dokumen resmi pada tahun 1977 ketika ada sinode

para uskup. Paus Yohanes Paulus II sudah terbiasa menggunakan istilah

23 Roti bundar kecil disebut hosti, yang harus terbuat dari gandum, dan yang tidak diberi ragi. Anggur yang harus terbuat dari buah anggur. Roti dan anggur inilah yang digunakan dalam ritus Ekaristi. 24 Sebuah pertemuan besar dimana perwakilan Jesuit (imam Katolik) dari seluruh dunia akan hadir untuk membahas agenda-agenda penting (http://www.ignatiusloyola.net/2007/10/kongregasi-jendral-ke-35-serikat-yesus.html).

Page 17: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

14

inkulturasi ini25. Inkulturasi biasanya mengarah pada kontekstualisasi

atau pempribumian. Kontekstualisasi adalah usaha menempatkan sesuatu

dalam konteksnya, sehingga tidak asing lagi, tetapi terjalin dan menyatu

dengan keseluruhan. Dalam hal ini tidak hanya tradisi kebudayaan yang

menentukan tetapi situasi dan kondisi sosial pun turut berbicara. Paus

Yohanes Paulus II menunjuk makna inkulturasi secara mendalam dengan

berkata: “Inkulturasi berarti suatu transformasi nilai-nilai kebudayaan

otentik secara mendalam melalui proses integrasi mereka ke dalam

kekristenan dan meresapnya kekristenan ke dalam berbagai kebudayaan

umat manusia” (Redemptoris Misio no.52). Hal inilah yang membuat

Konsili Vatikan II memiliki konsep baru tentang arti pluralisme gereja

dan rasa hormat terhadap kebudayaan umat manusia, penyesuaian

menjadi pusat perhatian dalam dunia modern ini. Tentunya hal ini bukan

sekedar basa-basi saja, namun bertujuan supaya iman sungguh berakar

dan meresapi sebuah kehidupan orang perorangan dan masyarakat, maka

iman itu sedapatnya harus menyatu dengan kebudayaan supaya dapat

diekspresikan selaras dengannya. Konsili Vatikan II menegaskan, gereja

Katolik tidak menolak apa yang baik dan berguna pada agama. Tidak

menjauhi namun diajak agar umat Katolik familiar dan dekat kepada

tradisi religius serta kebudayaan setempat, inilah salah satu usaha ke arah

inkulturasi.

25 Diberbagai dokumennya seperti dalam Ensiklik Slavorum Apostoli, Anjuran Apostolik Catechesi Trandendae dan Ensiklik Redemptoris Missio (RM).

Page 18: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

15

d Liturgi. Kata liturgi berasal dari bahasa Yunani, leitourgia. Secara

harafiah kata ini berarti suatu karya yang dibaktikan kepada bangsa.

Dalam perkembangannya, ketika kata ini diadopsi oleh bangsa-bangsa

lain, kata leitourgia memiliki arti yang lebih luas, yaitu pelayanan ibadat.

Dalam Kitab Suci, kata leitourgia berarti pelayanan imam, namun

berkembang dan digunakan untuk menggambarkan makna keimaman

Yesus. Imamat Yesus merupakan pelayanan yang sangat agung. Dalam

perkembangan sejarah gereja, kata liturgi digunakan untuk menunjukkan

aktivitas ibadat atau doa Kristiani. Di sini istilah liturgi sudah mulai

dibatasi, hanya mencakup perayaan ibadat yang dilakukan oleh imam

baik paus, uskup dan pastor. Di kalangan umat, liturgi biasa dipahami

sebagai upacara atau upacara publik gereja. Dalam hal ini berbicara

mengenai liturgi adalah tentang urutan upacara, para petugas, peralatan

yang harus ada, dan sebagainya.

e Analisis struktur musikal dan tekstual. Malm mengemukakan bahwa

setiap susunan bunyi, dapat dianggap dan dipelajari sebagai musik, bila

susunan bunyi tersebut merupakan kombinasi antara elemen-elemen

nada, ritem, dan dinamika. Ditinjau dari pendapat Malm, maka ke empat

nyanyian tetap/ordinarium ini dapat dianggap musik karena didalamnya

terdapat elemen-elemen musik. Sedangkan tekstual adalah hal-hal yang

berkaitan dengan kata-kata yang terdapat pada musik. Merriam

mengatakan bahwa teks merupakan bagian integral dari musik. Teks

dapat menggambarkan perilaku manusia, dan teks juga merupakan

Page 19: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

16

perilaku bahasa, tetapi bahasa yang digunakan pada musik berbeda

dengan bahasa yang dipergunakan sehari-hari. Berkenaan dengan

pendapat Malm, maka analisis tekstual pada nyanyian ordinarium adalah

dengan menterjemahkan teks nyanyian ordinarium dari bahasa Latin ke

bahasa Indonesia, serta mengungkap makna yang terkandung didalamnya.

1.4.2 Teori

Teori merupakan alat yang terpenting dalam ilmu pengetahuan. Tanpa ada

teori hanya ada pengetahuan tentang serangkaian fakta saja, tetapi tidak akan ada

ilmu pengetahuan (Koentjaraningrat, 1973:10). Teori adalah landasan dasar

keilmuaan untuk menganalisis berbagai fenomena. Teori adalah rujukan utama

dalam memecahkan masalah penelitian di dalam ilmu pengetahuan.

Sebagai pedoman dalam menyelesaikan tulisan ini penulis menggunakan

beberapa teori yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan yang akan

dibahas dalam tulisan ini. Adapun teori yang penulis pergunakan antara lain:

1. Untuk melihat Sistem upacara keagamaan, maka penulis menggunakan

teori upacara yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat (2002:377) secara

khusus mengandung empat aspek yang menjadi perhatian khusus dari para

ahli antropologi ialah: (i)tempat upacara keagamaan dilakukan; (ii)saat-

saat upacara keagamaan dijalankan; (iii) benda-benda dan alat upacara;

(iv) orang-orang yang melakukan dan memimpin upacara. Aspek pertama

berhubungan dengan tempat-tempat keramat di mana upacara dilakukan,

yaitu makam, candi, pura, kuil, gereja, langgar, surau, masjid, dan

sebagainya. Aspek kedua adalah aspek mengenai saat-saat beribadah, hari-

Page 20: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

17

hari keramat dan suci, dan sebagianya. Aspek ketiga adalah tentang benda-

benda yang dipakai dalam upacara termasuk patung-patung yang

melambangkan dewa-dewa, alat-alat bunyi-bunyian seperti lonceng suci,

seruling suci, genderang suci dan sebagainya. Aspek keempat adalah aspek

yang mengenai para pelaku upacara keagamaan, yaitu para pendeta, biksu,

syaman, dukun, dan lain-lain. Upacara-upacara itu sendiri banyak juga

unsurnya, yaitu(i) bersaji; (ii) berkorban; (iii) berdoa; (iv) makan bersama

makanan yang telah disucikan dengan doa; (v) menari tarian suci;

(vi)menyanyi nyanyian suci; (vii) berprosesi atau berpawai; (viii)

memainkan seni drama suci; (ix) berpuasa; (x) intoksikasi atau

mengaburkan pikiran dengan makan obat bius untuk mencapai keadaan

trance, mabuk; (xi) bertapa; (xii) bersemedi.

2. Hubungan teks dengan melodi merupakan karakteristik yang sangat

penting diperhatikan yakni hubungan antara musik (nada) dengan teks.

Seperti yang dikemukakan oleh W.P Malm (1977:9). “Bila suatu not

dipakai untuk masing-masing suku kata dari teks nyanyian tersebut disebut

dengan silabis, dan jika suatu suku kata mempunyai beberapa buah not

disebut dengan melismatis”. Dalam hal ini penulis juga membahas makna

yang terkandung di dalamnya serta keterkaitan antara teks dan musik.

Pendekatan teori yang penulis gunakan dalam mengungkapkan makna

yang terkandung dalam teks ordinarium ini menggunakan teori Semantik.

Semantik berasal dari Bahasa Yunani, yaitu: semantikos yang berarti

‘Memberikan tanda’ dan berasal dari kata sema yang berarti ‘tanda’.

Page 21: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

18

Semantik adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari makna yang

terkandung pada suatu bahasa, kode, atau jenis representasi lain. Dalam

hal ini penulis lebih memfokuskan pembelajaran tentang makna.

3. Untuk mengungkap perubahan yang terjadi dalam musik liturgi khususnya

dalam ordinarium setelah adanya proses inkulturasi penulis menggunakan

teori dari Alan P Merriam (1964:303). Dalam tulisannya tentang Music

and Culture is Dynamic di buku The Antropology of Music yang

mengatakan “Culture change begins with the processes of innovation.

Type of innovation is variation, invention, tentation, dan culture

borrowing”. Alan P Merriam mengemukakan bahwa perubahan bisa

berasal dari lingkungan kebudayaan internal, dan juga bisa berasal dari

luar kebudayaan eksternal. Perubahan yang timbul dari dalam dalam dan

dilakukan oleh pelaku-pelaku kebudayaan itu sendiri, disebut dengan

inovasi. Sedangkan perubahan eksternal merupakan perubahan yang

timbul akibat pengaruh yang dilakukan oleh orang-orang dari luar lingkup

budaya tersebut. Merriam menambahkan bahwa kelanjutan dan perubahan

merupakan sebuah tema yang digunakan untuk memahami sifat stabil dan

dinamis yang melekat dalam setiap kebudayaan. Berkaitan dengan

fenomena ini, teori kebudayaan secara umum mengasumsikan bahwa

setiap kebudayaan beroperasi dalam kerangka waktu yang terus menerus

mengalami kelanjutan, dimana variasi-variasi lain dan perubahan yang

terjadi tidak dapat dielakkan. (1964: 305).

Page 22: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

19

4. Teori Tangga nada (weighted scale) yang harus diperhatikan dalam

menganalisis melodi, penulis mengacu pada teori Malm, (1977:7-9) yaitu

ada delapan unsur melodi yang dapat digunakan untuk menganalisis,

seperti: (1) tangga nada; (2) nada dasar; (3) wilayah nada; (4) jumlah nada-

nada; (5) jumlah interval; (6) pola-pola kadensa; (7) formula-formula

melodik; (8) kontur. Analisis musik yang dilakukan adalah pada ke empat

nyanyian ordinarium Batak Toba yaitu: Tuhan Kasihanilah kami,

Kemuliaan bagi Allah, Kudus, dan Anak Domba Allah. Sedangkan Aku

percaya (credo), termasuk dalam ordinarium, tidak dibahas dan dianalisis

karena bagian ini sangat sering dilafalkan saja.

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah

didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yatu rasional, empiris, dan sistematis. Kata

metode secara harafiah dapat diartikan sebagai cara kerja yang tersistem untuk

memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.

Ada juga yang mengatakan metode dalam penelitian sebagai alat dalam

melakukan penelitian, yaitu dari pengumpulan data, penganalisisan data sampai

dengan menarik kesimpulan untuk menjawab pertanyaan penelitian (Triswanto,

2010:15).

Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode yang sesuai

terhadap permasalahan yang dikaji yaitu, metode kualitatif yaitu metode

penelitian yang biasanya memerlukan data kata-kata tertulis, peristiwa, dan

Page 23: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

20

perilaku yang dapat diamati. Kelebihan metode kualitatif adalah mempunyai

fleksibilitas yang tingi bagi peneliti ketika menentukan langkah-langkah

penelitian (Alwasilah, 2003:97). Kecenderungan Etnomusikologi menggunakan

metode penelitian kualitatif karena motede atau cara kerja keilmuan yang

menekankan pada makna budaya yang terdapat dalam suatu masyarakat.

Penelitian kualitatif digunakan untuk memepelajari karakteristik yang diteliti, baik

orang maupun kelompok sehingga keberlakuan hasil penelitian tersebut hanya

untuk orang atau kelompok yang sedang diteliti tersebut.

Metode Observasi. Bungin (2007: 115) mengemukakan beberapa bentuk

observasi yang dapat digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu observasi

partisipasi, obserasi tidak terstruktur, dan observasi kelompok tidak terstruktur.

Dalam hal ini penulis menggunakan metode Observasi Partisipasi. Metode ini

adalah pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data-data penelitian

melalui pengamatan dan pengindraan di mana peneliti terlibat didalamnya.

Selain itu penelitian ini menggunakan metode deskriptif serta metode

perbandingan (comparative method). Metode perbandingan merupakan metode

yang digunakan pada awal penyelidikan sebelum sasaran yang dibandingkan

dapat dimengerti. Ini dimaksudkan untuk mendapatkan pengetahuan imajinatif

namun memiliki informasi yang akurat (Hood, 1995). Sedangkan metode

deskriptif adalah metode yang menggambarkan sebuah peristiwa, benda, dan

keadaan dengan sejelas-jelasnya tanpa memengaruhi objek yang ditelitinya

(Sugeng D Triswanto, 2010: 17).

Page 24: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

21

1.5.1 Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan

studi penelaahan terhadap buku-buku, litertur-literatur, catatan-catatan, dan

laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan (Nazir,

1988:111). Dalam hal ini penulis mendapatkan data-data yang terdapat pada buku

antara lain: Sejarah Musik 1 oleh Rhoderick J.McNeill, Sejarah musik oleh Karl

Edmund Prier dan Dieter Mack, The Antropology of Music oleh Alan P Merriam,

Etnomusikologi oleh Alan P Merriam yang diterjemahkan oleh Sentosa dan

Rizaldi Siagian dengan editor R. Supanggah, Teknik Menulis Karya Ilmiah oleh

Bambang Dwiloka dan Rati Riana, Trik Menulis Skripsi dan Menghadapi

Presentasi oleh Sugeng D. Triswanto, Prosedur Penelitian oleh Suharsimi

Arikunto, Analisis Data Penelitian Kualitatif oleh B. Bungin dan lainnya. Selain

buku tersebut penulis mencari sumber lain berupa buku yang sangat berkaitan

dengan pokok pembahasan yaitu, Inkulturasi Musik Liturgi oleh Karl-Edmund

Prier SJ, Mencintai Liturgi oleh Frans Sugiyono, Pedoman Umum Misale

Romanum oleh Komisi Liturgi KWI, Ekaristi oleh Bosco da Cunha, Gereja

Katolik memasuki Tapanuli oleh R. Kurris, Puji Syukur Nyanyian Doa dan

Gerejawi oleh Komisi Liturgi KWI, Indonesianisasi Dari Gereja Katolik di

Indonesia Menjadi Gereja Katolik Indonesia oleh Huub. J.W.M Boelaars.

Selain buku-buku penulis juga mencari data dalam skripsi-skripsi yaitu,

Fungsi dan Peranan Gondang dalam Penerimaan Sakramen Krisma di Gereja

Katolik Santo Diego Martoba Paroki Pasar Merah Medan; Sebuah Kajian

Deskriptif oleh Hotma Uli Manalu. Inkulturasi Musik Liturgi di Indonesia Pasca

Page 25: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

22

Konsili Vatikan II oleh Rikalufi W. Wardhani. Pengaruh Konsili Vatikan II

terhadap Inkulturasi Musik Liturgi dalam Ofisi di Biara Ordo Kapusin Santo

Fransiskus Asisi Pematang Siantar oleh Dussel S. Banjarnahor. Dan beberapa

artikel-artikel yang representatif dari website seperti, blogspot.com, ucanews.com,

wikipedia.org, majalahhidupkatolik.com, dan www.reginacaeli.org.

1.5.2 Pengumpulan Data di Lapangan

1.5.2.1 Observasi

Observasi disebut pengamatan atau peninjauan secara cermat. Pengamatan

adalah pemusatan perhatian terhadap sebuah objek dengan menggunakan semua

kemampuan pancaindera (Arikunto, 1998:164). Biasanya observasi dapat

dilakukan dengan cara melihat, mendengar, meraba, mencium, dan merasakan.

Observasi yang dilakukan penulis ialah observasi partisipasi. Selama melakukan

pengumpulan data dilapangan penulis melakukan pengamatan setiap hari Minggu

dengan ikut merayakan perayaan misa di Gereja Santo Antonius. Beberapa kali

penulis berusaha untuk datang lebih awal untuk melihat situasi dan keadaan

disekitar gereja. Observasi awal yang dilakukan penulis yaitu memfokuskan pada

tata peribadatan/runtutan perayaan misa, para petugas liturgi, misdinar (remaja

putra atau putri yang melayani imam dalam upacara gereja Katolik; pelayanan

misa), imam, dan perayaan liturgi yang dirayakan. Selama perayaan ibadat,

penulis mulai memperhatikan setiap bagian dari lagu ordinarium, baik pada

perayaan misa pertama (07.00- 09.00), misa kedua (pukul 09.00-11.00) maupun

pada misa Sore (pukul 17.00-19.00). Dan disetiap perayaan misa penulis

Page 26: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

23

membawa kertas acara tata ibadat misa sebagai bahan dan data yang mendukung

penulisan ini.

1.5.2.2 Wawancara

Wawancara adalah tanya-jawab dengan seseorang untuk mendapatkan

keterangan atau pendapatnya tentang suatu hal atau masalah. Seperti percakapan

biasa, wawancara adalah pertukaran informasi, opini, atau pengalaman dari satu

narasumber dan pewawancara. Sebagai narasumber dari penelitian ini penulis

memilih pastor paroki sebagai narasumber yang paling representative sekaligus

pimpinan gereja yang tertinggi di Gereja Santo Antonius. Penulis juga

mewawancarai beberapa pastor yang pernah memimpin misa di Hayam Wuruk,

pengurus Gereja, dan umat yang beribadat di Gereja tersebut. Sehingga hasil dari

wawancara ini dapat mendukung dan memperkuat penulisan skripsi ini.

1.5.2.3. Rekaman

Pada pelaksanaan kegiatan penelitian ini, penulis menggunakan satu unit

kamera digital Fuji dan satu unit alat rekam video Handycam Sony. Dalam

pelaksanaan ini penulis merekam lagu-lagu ordinarium Batak Toba, kemudian

mengdokumentasikan dalam bentuk foto instrument musik yang dipergunakan

dalam mengiringi lagu ordinarium tersebut. Penulis juga mendokumentasikan

para penyanyi, dan pemain musiknya. Pengambilan data dengan rekaman ini

dilakukan penulis dengan merekonstrusi kembali ordinarium Batak Toba yang

dilakukan oleh kaum Biarawan di Biara Kapusin Jalan Medan Pematang Siantar

pada tanggal 20 Desember 2011.

Page 27: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

24

1.5.3 Analisis Data di Laboratorium

Keseluruhan hasil wawancara dan rekaman audio visual yang diperoleh

dari penelitian di lapangan, kemudian diolah dalam kerja laboratorium. Hal ini

dimaksudkan untuk mendapatkan bentuk transkripsi nada dari lagu serta

penganalisaan teksnya. Penulis akan melihat perbandingan ordinarium Gregorian

Chant dan ordinarium Batak Toba terutama pada pola melodis dan tekstualnya.

1.6 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian berada di Gereja Katolik Santo Antonius dari Padua,

Jalan Hayam Wuruk No 1. Lokasi gereja ini terletak di Kelurahan Petisah Hulu,

Kecamatan Medan Baru (20153) Medan, Sumatera Utara. Gereja Santo Antonius

ini merupakan gereja paroki, yang dipimpin oleh Pastor Paroki Carolus

Sembiring O.F.M Cap, dibawah Keuskupan Agung Medan yang dipimpin oleh

Uskup Agung Anicetus Bongsu Antonius Sinaga, O.F.M Cap.

Penulis melihat beberapa keistimewaan pada Gereja Santo Antonius ini

diantaranya, kuantitas perayaan misa pada hari Minggu yang diadakan sebanyak

tiga kali. Gereja Santo Antonius Hayamwuruk memang merupakan gereja

paroki, artinya pusat gereja dari suatu wilayah tertentu, namun perayaan misa

yang dilakukan adalah yang paling banyak jadwal ibadatnya dibandingkan dengan

dibeberapa paroki lain di daerah Medan. Selain hari Minggu, hari Sabtu sore

perayaan misa juga berlangsung di Gereja Santo Antonius. Dari sini terlihat

bahwa jumlah umatnya lebih besar dari beberapa paroki lainnya di Medan. Selain

itu keragaman umat dalam gereja ini nampak terlihat. Terdapat beberapa etnis-

etnis di Sumatera Utara menjadi umat dan ikut merayakan misa di Gereja Santo

Page 28: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

25

Antonius. Penulis juga melihat bahwa perhatian gereja terhadap tradisi dan

budaya setempat sungguh diapresiasi dengan semangat melakukan beberapa

usaha-usaha inkulturasi disetiap perayaan besar gereja. Dengan beberapa alasan

inilah penulis tertarik untuk membuat tulisan karya ilmiah dan melakukan

penelitian.

Page 29: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

26

BAB II

SEJARAH GEREJA KATOLIK INDONESIA DAN TATA PERIBADATAN

2.1 Sejarah Gereja Katolik di Indonesia

Awal karya misi Katolik di Nusantara dimulai sejak pertengahan abad

VII26, dimana di pantai barat Sumatera Utara sudah terdapat pemeluk Kristen.

Pada abad XIII dan XIV beberapa misionaris Fransiskan27 singgah di Sumatera,

Jawa, dan Kalimantan ketika berlayar menuju Cina. Namun penyebaran misinya

tidak bertahan lama. Kemudian pada tahun 151128 Portugis singgah di Malaka

dibawah pimpinan Vasco da Gamma. Portugis menaklukan Malaka, daerah Goa

dan tempat-tempat lain serta melakukan monopoli perdagangan. Dari Malaka

mereka bertolak melakukan pelayaran ke tempat asal rempah-rempah ke daerah

Timur. Selama dalam perjalanan pelayaran para kaum rohaniawan juga turut serta

untuk pemeliharaan rohani para pelaut, pedagang, serta serdadu-serdadu. Tahun

1512 kapal Portugis berlayar di Pulau Banda Maluku. Para pedagang Portugis

berhasil melakukan perdagangan dengan baik dengan masyarakat Maluku, dan

kaum rohaniawan juga turut menyebarkan misi di daerah ini. Namun situasi 26 Sumber KWI (Konfrensi Wali gereja Indonesia), yang ditegaskan kembali dengan fakta dari Prof. Dr. Sucipto Wirjosuprapto. Berita tersebut dapat dibaca dalam sejarah kuno karangan seorang ahli sejarah Shaykh Abu Salih al-Armini yang menulis buku “Daftar berita- berita tentang Gereja-gereja dan pertapaan dari provinsi Mesir dan tanah-tanah di luarnya”, yang memuat berita tentang 707 gereja dan 181 pertapaan Serani yang tersebar di Mesir, Nubia, Abbessinia, Afrika Barat, Spanyol, Arabia, India dan Indonesia. Berdasarkan berita dari Abu Salih al-Armini dapat diambil kesimpulan kota Barus yang dahulu disebut Pancur dan saat ini terletak di dalam Keuskupan Sibolga di pantai Barat Sumatera Utara adalah tempat kediaman umat Katolik tertua di Indonesia. Di Barus juga telah berdiri sebuah Gereja dengan nama Gereja Bunda Perawan Murni Maria 27 Biarawan atau biarawati dalam Gereja Katolik yang menggabungkan diri pada Lembaga Hidup Bakti (tarekat), yang didirikan oleh pendiri tarekatnya. Ordo Fransiskan pendiri tarekatnya yakni Fransiskus, sehingga cara hidup kaum biarawan mengikuti jejaknya. 28 Kedatangan Portugis merupakan “semangat menjelajah” dunia yang tumbuh di Eropa pasca ditemukannya benua Amerika oleh Coloumbus dan Amerigo Vespuci serta perang Salib di Eropa yang mengarah pada konflik terhadap Spanyol dan Portugis yang menghasilkan Perjanjian Saragosa

Page 30: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

27

keagamaan di Maluku saat itu sedang rumit. Pulau Tidore dan Ternate hampir

seluruhnya menganut agama Islam dibawah pimpinan masing-masing sultannya.

Sementara di pulau-pulau lain seperti Ambon, Seram, Buru dan lain-lain masih

menganut kepercayaan para leluhur mereka. Walaupun situasi sedang rumit,

ternyata ada seorang Kepala Kampung yang disebut mamoia atau mamuia datang

dan mau dibaptis. Awalnya mamuia ini hanya meminta bantuan dan perlindungan

kepada kaum missioner karena sering diganggu oleh kampung disekitarnya. Dia

kemudian dibantu dan dilindungi di tempat kaum missioner dan diterima dengan

baik. Selama dalam perlindungan dia melihat kehidupan para missioner, dia

tertarik dan berkeinginan untuk dibaptis. Setelah dia menyatakan diri menjadi

Katolik, orang-orang kampungnya pun ikut dibaptis. Namun ancaman tetap ada

dari luar daerah kampung sekitar yang berakhir dengan terjadinya pembunuhan

terhadap seorang misionaris Simon Vaz.

Karya misi ini kemudian dilanjutkan oleh Santo Fransiskus Xaverius yang

datang mengunjungi kepulauan Maluku: Ambon, Ternate, Halmahera, dan

Molotai pada tahun 1546-1547. Fransiskus banyak memberikan perhatian kepada

kaum kecil di Maluku, membuka sekolah-sekolah bagi kaum pribumi sehingga

banyak penduduk kampung menaruh perhatian, peduli, dan mulai santun padanya.

Dari sinilah banyak penduduk yang berkeinginan untuk dibaptis oleh Santo

Fransiskus Xaverius. Karya Fransiskus ini kemudian dilanjutkan oleh sejumlah

missioner lain. Menjelang akhir abad XVI terdapat sekitar 30.000 umat katolik

diantara jumlah penduduk yang diperkirakan sekitar 150.000 di Maluku. Itulah

Page 31: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

28

sebabnya sejarah mengatakan permulaan Katolik di Indonesia dibawah bendera

Portugis di Maluku (Boelaars, 2005: 61).

Penguasaan VOC di sejumlah wilayah Nusantara memperburuk karya

misi. Selama masa VOC, banyak penyebar dan penganut agama Katolik Roma

yang ditangkap. Beberapa kebijakan dibuat oleh VOC untuk membatasi dan

melarang penyebaran agama Katolik. Daerah yang paling terdampak adalah umat

Katolik di Sulawesi Utara, Flores dan Timor. Di Sulawesi Utara telah berubah

sehingga mayoritas agamanya adalah Protestan. Meskipun demikian umat Katolik

masih bertahan menjadi mayoritas di Flores, hingga kini Katolik adalah agama

mayoritas di Nusa Tenggara Timur. Diskriminasi terhadap umat Katolik berakhir

ketika Belanda dikalahkan oleh Perancis dalam era perang Napoleon. Pada tahun

1806, Louis Bonaparte, adik Napoleon I yang penganut Katolik diangkat menjadi

Raja Belanda, atas perintahnya agama Katolik bebas berkembang di Hindia

Belanda (Wikipedia.Org/Wiki/Agama_di_Indonesia).

Pada tahun 1806 Raja Louis Napoleon29 mengumumkan undang-undang

kebebasan beragama di Negeri Belanda. Berkenaan dengan ini Gereja Katolik di

Nusantara pun dapat berkembang lagi. Batavia dijadikan sebagai pusat misi dan

pada tahun 1807 dibentuklah Prefektur Apostolik30 Batavia yang meliputi seluruh

wilayah Hindia Belanda. Dua imam praja31 dari Belanda tiba pada tahun 1808

sebagai misionaris pertama yang kemudian disusul oleh sejumlah imam praja

lainnya. Pada tahun 1842 Prefektur Apostolik Batavia ditingkatkan menjadi

29 Pangeran Prancis yang dijadikan Raja Negeri Belanda 30 Prefektur apostolik adalah daerah misi di mana Gereja Katolik belum berkembang 31 “Imam praja” adalah sebutan lain untuk “Imam diosesan”. Imam diosesan adalah Imam yang karena tahbisannya di-inkardinasikan (mengikatkan diri) pada Dioses atau Keuskupan tertentu seumur hidup. Imam diosesan disebut pula imam keuskupan.

Page 32: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

29

Vikariat Apostolik32. Sementara jumlah imam praja semakin berkurang, para

imam Jesuit33 pun (Serikat Jesuit) terus berdatangan sejak tahun 1859. Pada akhir

abad XIX tanggung jawab evangelisasi/ penginjilan di Nusantara secara

kanonik/menurut Undang-undang gereja dialihkan dari para imam praja kepada

para imam Jesuit .

Di awal abad XX tampak semakin jelas bahwa satu vikariat apostolik

Batavia, yang mencakup seluruh Nusantara, terlampau luas. Wilayah dan

tanggung jawab terhadap wilayah ini perlu dibagi-bagi. Sejak tahun 1902

beberapa daerah sudah dipisahkan dari Vikariat Apostolik Batavia ke dalam

beberapa wilayah independen (vikariat apostolik maupun prefektur apostolik),

yaitu Maluku dan Irian (1902), Kalimantan (1905), Sumatera (1911), Nusa

Tenggara (1913/14), Sulawesi (1919). Vikariat Apostolik Batavia hanya meliputi

Jawa saja (http://keuskupanbandung.org/main/post/376).

Untuk menjaga perkembangan dan kepentingan bersama maka para

waligereja membentuk suatu perwakilan tetap di Batavia pada tahun 1924. Inilah

cikal bakal Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan Kantor Waligereja

(Kawali). Pada tahun 1925 diadakan konferensi para waligereja I. Pembagian

wilayah terus berlanjut hingga seluruh Nusantara terbagi dalam wilayah-wilayah

misi yang ditangani oleh sejumlah serikat religius (SJ, MSC, OFMCap, SVD, SCJ,

32 Vikariat apostolik adalah bentuk yurisdiksi teritorial Gereja Katolik di daerah yang belum dibentuk keuskupan. status wilayah yang lebih berkembang dibandingkan dengan status prefektur apostolik tetapi masih di bawah status keuskupan. 33 Imam Jesuit adalah anggota Serikat Yesus, yaitu sebuah ordo religious dalam Gereja Katolik yang beranggotakan sekitar 19 ribu orang (laki-laki) yang tersebar di 6 benua dan 124 negara di berbagai penjuru dunia. Anggota Serikat Yesus ini terdiri dari para imam, bruder ataupun skolastik (frater) yang sedang belajar dalam proses pendidikan imam.

Page 33: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

30

SSCC, OCarm, CM, OSC, OFM, MSF). Pada tahun 1932 terdapat sekitar 300 ribu

umat Katolik.

2.1.1 Sejarah Gereja Katolik di Jawa

Misi Katolik di Jawa berpusat di Muntilan, Jawa Tengah. Misi Katolik di

daerah ini diawali oleh Pastor F. van Lith, SJ dan Petrus Hoevenaars yang datang

pada bulan Oktober tahun 1896. Pada awalnya usahanya tidak membuahkan hasil

yang memuaskan, akan tetapi pada tahun 1904 tiba-tiba empat orang kepala desa

dari daerah Kalibawang datang ke rumah Romo dan mereka minta untuk diberi

pelajaran agama. Sehingga pada tanggal 15 Desember 1904, rombongan pertama

orang Jawa berjumlah 178 orang dibaptis di sebuah mata air Semagung yang

terletak di antara dua batang pohon Sono. Tempat bersejarah ini sekarang menjadi

tempat ziarah Sendangsono.

Romo Van Lith juga mendirikan sekolah guru di Muntilan yaitu

Normaalschool (1900) dan Kweekschool (Sekolah Pendidikan Guru) tahun1904.

Pada tahun 1918 sekolah-sekolah Katolik dikumpulkan dalam satu yayasan, yaitu

Yayasan Kanisius. Para imam dan Uskup pertama di Indonesia adalah mantan

siswa Muntilan.

Pada permulaan abad ke-20 gereja Katolik berkembang pesat. Berawal

babak baru dengan pembagian kerja di antara Ordo-ordo misionaris. Setiap ordo

mendatangkan tenaga misionarisnya. Paus Leo XIII mendirikan Prefektur

Apostolik baru di Maluku dan sekitarnya, dan menyerahkan pembinaannya kepada

imam-imam Misionaris Hati Kudus (MSC) pada 22 Desember 1902. Tiga tahun

kemudian, pada 1905 Paus Pius X membentuk Prefektur Apostolik Kalimantan

Page 34: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

31

dan pelayanannya diserahkan kepada Ordo Kapusin (OFMCap). Sumatera

menjadi Prefektur Apostolik pada tahun 1911 dan diserahkan kepada Ordo

Kapusin juga. Prefektur Apostolik Kepulauan Sunda Kecil didirikan pada 1913

dan diserahkan kepada Serikat Sabda Allah (SVD). Prefektur Apostolik Celebes

berdiri pada tahun 1919 dan diserahkan kepada Misionaris Hati Kudus (MSC).

Selanjutnya di Jawa sendiri perkembangan besar terjadi dengan pembagian

tugas baru. Pada 1923 imam-imam Ordo Karmel (O.Carm) diberi tugas membina

daerah misi Malang, Prefektur Apostolik didirikan pada tahun 1927 di Malang.

Daerah Surabaya diserahkan kepada imam-imam Lazaris (C.M.) pada tahun 1923

dan berkembang menjadi Prefektur Apostolik pada 1928. Imam-imam misionaris

Hati Kudus (MSC) juga mengembangkan daerah Purwokerto di Jawa Tengah, dan

Prefektur Apostolik didirikan di Purwokerto pada tahun 1932. Bersamaan dengan

itu, Bandung menjadi Prefektur Apostolik setelah diserahkan dan dibina oleh Ordo

Salib Suci (OSC). Daerah Semarang dijadikan Vikariat Apostolik pada tahun

1940.

Pada 1911 Van Lith mendirikan Seminari Menengah. Tiga dari enam

calon generasi pertama dari tahun 1911-1914 ditahbiskan menjadi imam pada

tahun 1926 dan 1928, yaitu Romo F.X.Satiman, SJ, A. Djajasepoetra, SJ, dan

Soegijapranata, SJ.

2.1.2 Sejarah Gereja Katolik di Sumatera Utara

Kota Tarutung yang terletak diantara pantai selatan Danau Toba dan

Lautan Hindia merupakan kota yang cukup penting dalam peranan agama Kristen

di Sumatera Utara. Kota Tarutung ini menjadi terkenal sebagai pusat Huria

Page 35: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

32

Kristen Batak Protestan (HKBP) yakni di Rura Silindung, Pearaja. Datangnya

agama ini dibawa oleh seorang Pendeta Nommensen pada tahun 1863 khususnya

ke daerah Batak. Tujuh puluh satu tahun kemudian pada akhir tahun 1934, Gereja

Katolik memperoleh izin memasuki Tapanuli. Kelompok Ordo Kapusin mulai

bergerak dari kota Balige. Kelompok biarawan ini masih muda-muda dan berhasil

menanam gereja Katolik sampai pelosok-pelosok Tapanuli. Namun pada tahun

1942 tentara Jepang merebut Hindia Belanda dan memenjarakan semua

misionaris-misionaris sehingga karya misipun terhenti.

Setelah penjajahan Jepang dan Pergelokan kemerdekaan berakhir, para

misionaris dibebaskan dan memulai kembali karya misi Katolik yang sempat

terhenti. Gereja Katolik; di Sumatera Utara R.K. menjadi sebutan untuk

menyatakan Roma Katolik; menjadi bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat

Tapanuli. Pada awal misi Katolik, para misionaris dari Balige dalam garis besar

bergerak ke tiga arah: 1. Ke Pulau Samosir yang sebagian besar belum

dikristenkan, 2. Ke Kampung Lintongnihuta dan Parlilitan, dan 3. Ke selatan

menuju pegunungan di sekitar Rura Silindung.

Untuk menghindari konflik dengan Gereja Protestan, Roma Katolik

dengan sengaja tidak mau langsung ke kota Tarutung. Akan tetapi, tidak lama

kemudian muncul undang-undang untuk memasuki daerah pusat Protestan itu,

maka para misionarispun menjalankan tugasnya. Pada tahun 1854, Pastor Kaspar

de Hessele seorang imam diosesan, keturunan Belanda datang ke Hindia Belanda.

Ia mulai melayani umat katolik yang tersebar di seluruh Jawa Timur, kepulauan

Maluku, sampai daerah Minahasa. Kemudian atas restu Pemimpin Gereja Batavia

Page 36: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

33

ia bertolak ke tanah Batak lewat kota Padang yang belum dikuasai oleh Belanda.

Namun sayang, selama dalam perjalanan ia menderita sakit, dan meninggal dalam

perjalanan. Sembilan tahun kemudian muncullah Pendeta Nommensen, dan tujuh

puluh satu tahun setelah kedatangan Pendeta Nommensen, misionaris-misionaris

Katolik baru diperbolehkan memasuki Tapanuli.

Pada tahun 1934, Pater Sybrand Van Rossum atau Pastor Parosum yang

berusia 31 tahun datang ke Balige. Di kota ini ia tidak diterima dengan hangat,

banyak situasi perlawanan yang ia hadapi yakni: Pemerintah Kolonial dan

pegawai-pegawainya, Zending Protestan dan Pendeta-pendetanya, sebagian besar

rakyat yang mendiami Toba, Humbang, dan Rura Silindung. Namun ia merupakan

seorang yang optimis, ramah, humoris, cepat tanggap dan bereaksi cepat, sehingga

ia mampu menghadapi masalah yang ada. Beberapa bulan kemudian ia diterima

dan banyak yang mulai datang padanya. Pastor ini banyak bergaul dengan

masyarakat Batak sehingga ia mampu berkomunikasi dengan menggunakan

Bahasa Batak, dan ia semakin diterima di Balige. Kemudian ia pergi ke kota

Tarutung, bergaul dengan masyarakat disana sambil menyatakan karya misi

Katolik.

Situasi dan kondisi mulai membaik, situsi di Balige mulai menyenangkan,

rumah untuk penampungan Pastorpun sudah dibangun. Pastor Diego van den

Biggelaar pun ikut bergabung dengan Pastor Panrossum. Mereka berdua

memasuki Balige, Tarutung seluruh wilayah pelosok yakni, Samosir, Huta

Page 37: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

34

Simbolon, Hutaraja, sehingga ia mendapat julukan Ompu Bornok Simbolon34.

Lama bergaul dengan orang Batak membuat Pastor Panrossum mengerti dan fasih

dengan bahasa Batak, ia menggunakan peribahasa dalam bahasa Batak disetiap

khotbahnya sehingga dapat dimengerti oleh umatnya. Selain itu ia sangat

menghargai dan mengerti akan tradisi, kebiasaan serta adat-istiadatnya Batak,

sehingga Pastor ini sangat mengena di hati semua masyarakat baik yang Katolik

maupun Protestan.

Pada zaman pendudukan Jepang di Indonesia sekitar tahun 1942-1945,

dimana terjadi Perang Dunia II, wilayah kekuasaan Belanda di Asia Tenggara

tampak mulai melemah. Asia mulai bangkit, Jepang maju dengan cepat, dan

gerakan-gerakan Nasionalis mulai mengancam. Akan tetapi, pada 8 Desember

1941, dunia digoncangkan dengan pengboman yang dilakukan Jepang yang

menghancurkan kapal-kapal Amerika Serikat di Pearl Harbour, makin meluas ke

wilayah Pasifik. Tiga minggu kemudian, tepat 28 Desember Lapangan terbang

Polonia dibom; lebih dari 30 orang tewas. Pada bulan Januari 1942, Menado,

Tarakan, dan Balikpapan direbut oleh Jepang dimana mereka sangat memerlukan

sumber-sumber minyak untuk berperang.

Dalam situasi demikian di pastoran Balige, para pastor, bruder, suster35

duduk bersama guna membicarakan hari depan gereja. Mereka sadar bahwa

sebentar lagi mereka akan ditangkap, namun siapakah yang akan melanjutkan

karya mereka? Setelah delapan tahun berkarya, telah membaptis 18.000 orang

34 Ompu Bornok berarti: Opa Basah. Ompu yang diucapkan Opung, merupakan sapaan akrab bagi yang dituakan. Karena Pastor itu begitu giat bergerak sehingga basah keringatan maka ia dijuluki Ompu Bornok. 35 Sejak tahun 1939, suster-suster FCJM atau Kongregasi Suster Fransiskan Putri Hati Kudus Yesus dan Maria telah membuka biara dan balai pengobatan di kota Balige dekat Gereja.

Page 38: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

35

menjadi Katolik didaerah Batak. Seluruh kaum Eropa yang berada di tanah Batak

ditangkap dan ditahan. Mereka diasingkan di kampung Belawan, namun anak-

anak dan perempuan diasingkan di tempat lain. Akhir tahun 1942, kekuatan

Jerman di Eropa mengalami pukulan dahsyat yang pertama dalam pertempuran

Stalingard, sedangkan di Asia pada waktu yang sama angkatan laut Jepang

berhasil diberhentikan di Guadal-canal. Akhir tahun 1943, ribuan buruh dan

petani dari pelbagai tempat di Indonesia, termasuk juga dari Tapanuli,

dikumpulkan sebagai romusha. Keadaan tentara Jepang makin terdesak, keadaan

semakin memuncak. Tanggal 6 Agustus 1945, kota Hiroshima telah dibom dan

hancur, menyusul tiga hari kemudian kota Nagasaki. Tidak ada yang mendengar

kabar kapitulasi Jepang pada tanggal 15 Agustus 1945, apalagi tentang Proklamasi

Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945. Dan pada tanggal 24 Agustus, barulah

diketahui bahwa kemerdekaan sudah didapat, para tahanan dibebaskan dan bisa

kembali pada keluarga dan anak-anak mereka.

Setelah penyerahan kedaulatan, para pastor mulai menjelajahi Sibolga dan

Pulau Nias; mengenai daerah Toba para pejabat Republik Indonesia memberi

nasehat untuk menunggu waktu sampai situasi di daerah Batak mulai aman dan

terkendali. Kemudian tanggal 22 Maret 1950, keadaan sudah mulai membaik di

daerah Tarutung dan para misionaris pun mulai kembali mengunjungi seluruh

daerah Tapanuli. Sampai tahun 1965 umat semakin berkembang dan bertambah.

Perkembangan terus terjadi sampai tahun 1981. Sekarang ini, jumlah pastor-

pastor sudah memadai, dan perayaan misa kudus/ekaristi di setiap gereja pada

Page 39: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

36

hari Minggu dapat dilaksanakan, meski di beberapa stasi-stasi kecil belum dapat

setiap Minggu merayakan misa.

2.1.3 Sejarah Gereja Santo Antonius Hayamwuruk Medan.

Gereja Santo Antonius awalnya merupakan gereja stasi dibawah paroki

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal (sering disebut Gereja Katedral,

yang beralamat di Jalan Pemuda No. 1 Medan). Kemudian menjadi gereja paroki,

pada bulan Maret 1915, dengan jumlah gereja stasi empat gereja36 dan dilayani

oleh imam dari OFM Capusin37, dibawah Keuskupan Agung Medan.

Pada tahun 2007 tepatnya pada tanggal 3 Juni, telah berdiri bangunan

gereja yang baru, dibangun tepat didepan bangunan gereja yang lama dan

diresmikan oleh Uskup Agung Mgr. (dibaca Monsinyur) A.G. Pius Datubara,

OFM Cap dan Pastor Paroki Redemptus Simamora OFM Cap.

Keadaan umat setiap tahun semakin banyak dan berkembang, yang terdiri

atas empat stasi dengan 35 lingkungan. Secara garis besar keadaan umat terbagi

kedalam empat stasi paroki Santo Antonius yakni, 1. Gereja Katolik Stasi Santo

Yosep sebagian besar berada di wilayah jalan dokter Mansur , 2. Gereja Katolik

Stasi Santo Fransiskus Xaverius sebagian besar berada di wilayah Sunggal, 3.

Gereja Katolik Stasi Santa Perawan Maria Pintu Surga sebagian besar berada di

wilayah Sei Agul, 4. Kapel Santa Elisabeth, Karya Kasih sebagian besar berada di

wilayah Karya Kasih. Keadaan umat Gereja Santo Antonius Hayamwuruk

keadaan umatnya sangat beragam: Batak Toba, Karo, Simalungun, Jawa, Cina,

36 1. Gereja Katolik Stasi Santo Yosep. Jalan Dr. Mansyur, Medan, 2. Gereja Katolik Stasi Santo Fransiskus Xaverius, Sunggal 3. Gereja Katolik Stasi Santa Perawan Maria Pintu Surga, Sei Agul 4. Kapel Santa Elisabeth, Karya Kasih 37 Ordo Fratrum Minorum Capuccinorum = Ordo Saudara-Saudara Dina Kapusin

Page 40: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

37

Nias, dan India. Selain umat yang resmi bergabung dengan Gereja Santo Antonius

banyak juga umat diluar wilayah paroki beribadat di Gereja Santo Antonius

Hayamwuruk.

Struktur Organisasi Gereja Santo Antonius Hayamwuruk Medan.

Pastor Paroki Dewan Pastoral Paroki Ketua Lingkungan

Gambar 1. Gereja Santo Antonius Hayamwuruk Medan bagian luar

Gambar 2. Panti Imam.

Page 41: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

38

Gambar 3. Tempat jalannya Perarakan Masuk.

2.2 Tata Ibadat Misa Gereja Katolik

Peribadatan misa terbagi atas empat bagian pokok yaitu, Ritus Pembuka,

Liturgi Sabda, Liturgi Ekaristi, dan Ritus Penutup.

2.2.1 Ritus Pembuka

Ritus pembuka merupakan awal untuk memulai ibadat perayaan Misa.

Bagian ini terdiri atas: perarakan masuk, tanda salib, salam, pengantar, tobat,

nyanyian Tuhan Kasihanilah Kami/ Kyrie eleison , madah Kemuliaan /Gloria, dan

doa pembuka. Unsur-unsur inilah yang mengawali ibadat Misa. Mengawali Misa

pada Gereja Santo Antonius Hayamwuruk dimulai dengan dipukulnya gong.

Seluruh umat akan berdiri dan bernyanyi yang dipimpin oleh dirigen umat untuk

menyambut perarakan masuk imam dan para petugas liturgi. Perarakan masuk

imam dan petugas liturgi dimulai melalui pintu utama lalu memasuki gereja.

Mereka memasuki gereja berjalan menuju altar dengan diiringi nyanyian

pembukaan. Seorang misdinar yang memegang dupa berada pada barisan depan

perarakan, akan mendupai jalannya perarakan masuk ini. Dalam perayaan

Page 42: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

39

meriah38 selain dengan nyanyian, perarakan masuk juga dapat diiringi dengan

tarian39.

Bila imam dan para petugas liturgi telah sampai di depan panti imam,

semuanya akan membungkuk menghormati altar. Dimana penghormatan terhadap

altar merupakan tanda Tuhan hadir. Kemudian imam menuju altar dan para

petugas liturgi menuju pada tempat yang telah disediakan. Sesuai dengan

perayaan, imam juga dapat mendupai salib dan altar.

Gambar 4. Altar

Setelah imam berada di altar dan nyanyian sudah berakhir, imam mebuat

tanda salib dengan berkata “Atas nama Bapa dan Putera dan Roh kudus” yang

diikuti oleh seluruh umat dan dijawab dengan “Amin”. Kemudian imam membuka

tangannya sambil berkata “Tuhan Sertamu” dan umat menjawab “Dan sertamu

juga”. Hal ini merupakan sapaan, salam imam terhadap umat yang menunjukkan

bahwa Tuhan hadir ditengah-tengah mereka. Setelah menyampaikan salam, imam

38 Perayaan Paskah, Natal, hari Minggu dan perayaan-perayaan besar gereja lainnya 39 Dalam perayaan-perayaan besar dalam Gereja biasanya dilakukan perayaan Misa yang lebih meriah. Rasa sukacita tersebut diungkapkan melalui tarian yang makna dan fungsinya telah disesuaikan dengan budaya Gereja

Page 43: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

40

memberikan pengantar singkat tentang Misa yang akan dirayakan sehingga

membawa pemahaman pada umat.

Memasuki ibadat selanjutnya imam mengajak umat untuk merenungkan,

menyesali, segala perbuatan dosa dan mengajak untuk bertobat. Sikap pertobatan

umat dinyatakan dengan sikap tubuh yang berlutut dan dengan mengucapkan

rumusan doa tobat, kemudian disambung dengan nyanyian Tuhan Kasihanilah

kami. Sifat nyanyian ini ialah seruan kepada Tuhan untuk memohon belas kasih-

Nya. Oleh karena itu, nyanyian Tuhan Kasihanilah biasanya dilagukan oleh

seluruh umat.

Setelah menyatakan pertobatan madah Kemuliaan (Gloria) dinyanyikan.

Kemuliaan merupakan pujian meriah kepada Allah karena telah memberikan

pengampunan, menurunkan rahmat, berkat, dan kedamaian bagi manusia.

Kemuliaan dilagukan atau diucapkan pada hari-hari raya dan pesta, pada

perayaan-perayaan meriah, dan pada hari Minggu di luar masa Adven dan masa

Prapaskah. Karena Kemuliaan merupakan madah pujian meriah oleh karena itu

sikap tubuh untuk mengapresiasinya adalah berdiri. Madah ini dibawakan secara

bersama-sama dengan umat, atau silih berganti antara umat dengan paduan suara,

atau oleh paduan suara saja.

Ritus pembuka berakhir dengan doa pembuka. Doa pembuka merupakan

doa persiapan untuk masuk ke Liturgi Sabda, dan merupakan akhir dan sekaligus

puncak dari Ritus ini. Doa pembuka adalah doa predidensial. Artinya doa

pemimpin. Hanya pemimpin saja yang membawakan doa ini atas nama umat. Doa

pembuka dapat dilagukan (umumnya pada pesta dan hari raya besar Gereja) atau

Page 44: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

41

dapat dilafalkan. Sikap yang layak pada saat Doa pembuka adalah berdiri. Usai

berdoa umat duduk kembali untuk mendengarkan Sabda Allah dan Imam duduk di

kursi tepat di depan altar.

Semua bagian dalam Ritus Pembuka ini umumnya dipersiapkan demikian

karena mempunyai ciri khas dalam liturgi sebagai pembuka, pengantar, dan

persiapan. Bagian ini juga bertujuan mempersatukan umat yang berhimpun dan

mempersiapkan mereka sehingga dapat mendengarkan sabda Allah dengan

hikmat, layak, dan penuh perhatian40.

2.2.2 Liturgi Sabda

Unsur-unsur dalam liturgi Sabda ini terdiri dari: bacaan I, mazmur

tanggapan, bacaan II, alleluia atau bait pengantar injil, injil, aklamasi sesudah

injil, homili, syahadat, dan doa umat. Liturgi Sabda adalah pewartaan Sabda Allah

dan nyanyian mazmur tanggapan kepada seluruh umat yang berasal dari Alkitab.

Sedangkan homili, syahadat, dan doa umat merupakan pendalaman terhadap

liturgi Sabda.

Setelah doa pembuka berakhir umat duduk kembali untuk mendengarkan

sabda Tuhan. Kemudian dua orang lektor dan seorang pemazmur menuju panti

imam, memberi hormat dengan membungkuk ke altar, dan menuju mimbar sabda

tempat berlangsungnya liturgi Sabda. Ketiga petugas liturgi ini adalah petugas

untuk bacaan I41, pemazmur, dan bacaan II. Bacaan I dibawakan oleh lektor dari

mimbar sabda. Lektor merupakan seorang umat yang telah dipilih sebelumnya,

dan telah mempersiapkan diri dengan baik. Setelah selesai bacaan I, lektor

40 Buku PUMR(Pedoman Umum Missale Romanum) No. 46 41 Bacaan I diambil dari Perjanjian Lama, Kitab Para Nabi.

Page 45: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

42

mengakhiri dengan berkata “Demikianlah Sabda Tuhan” dan umat menjawab

“Syukur kepada Allah”.

Gambar 5. Mimbar Sabda

Lektor bacaan I kemudian turun dari mimbar sabda dan dilanjutkan dengan

mazmur tanggapan. Mazmur tanggapan merupakan ayat Alkitab dari kitab

Mazmur yang dilagukan secara responsorial42 oleh seorang solis/pemazur dan

diikuti oleh umat. Mazmur tanggapan terdiri dari kalimat ulangan dan ayat, setiap

mazmur memiliki ayat ulangan dengan lebih kurang tiga bait ayat-ayat mazmur.

Mazmur tangapan dilagukan sesuai dengan pola yang disediakan dalam mazmur

yang bersangkutan. Untuk itu, pemazmur harus mempersiapkan diri dengan baik,

yakni: mengenal pola lagu43, berlatih dan menjiwai. Selama pemazmur berada di

mimbar sabda dua orang misdinar44 akan mendampingi di sisi-sisinya dengan lilin

42 Mazmur responsorial, ketika jemaat mengulangi salah satu ayat dari mazmur sebagai refrain atau respons terhadap ayat-ayat lain yang dinyanyikan oleh seorang penyanyi solo. 43 Lih. Buku Nyanyian Puji Syukur no 801 dan seterusnya 44 Putra-putri altar atau misdinar (yang berarti 'asisten misa' dari Bahasa Belanda misdienaar) adalah mereka yang membantu Imam saat mengadakan Perayaan Ekaristi. Tugas misdinar antara lain membantu Imam, mengantar persembahan, dan menjadi panutan umat.

Page 46: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

43

menyala. Setelah selesai mazmur tanggapan dilanjutkan dengan bacaan II. Sama

dengan Bacaan I, Bacaan II dibacakan seorang lektor namun dibawakan oleh

lektor yang berbeda dari lektor yang membawakan bacaan I.

Sebelum memasuki bacaan Injil, pemazmur kembali bermazur untuk

menyanyikan bait pengantar Injil. Bait pengantar Injil/Alleluia ini dibawakan

dengan cara dinyanyikan yang berstruktur sama dengan mazmur tanggapan:

ulangan - ayat singkat - ulangan. Pemazmur menyanyikan ayat ulangan, diikuti

oleh umat dengan melagukan ayat ulangan tersebut, kemudian dilanjutkan dengan

ayat singkat oleh pemazmur, dan dijawab kembali oleh umat dengan ayat ulangan.

Ulangan yang dinyanyikan pada umumnya adalah kata “Alleluia”45. Selama

pemazmur berada di mimbar sabda dua orang misdinar46 akan mendampingi di

sisi-sisinya dengan lilin menyala. Bait Pengantar Injil/Alleluia merupakan

nyanyian penyambutan injil berupa ringkasan atau kutipan dari injil yang akan

dibawakan. Waktu dinyanyikan Bait Pengantar Injil/Alleluia, seluruh umat berdiri

sebagai tanda siap sedia mendengarkan sabda Kristus. Setelah selesai

menyanyikan alleluia, ketiga petugas liturgi turun dari panti imam dan kembali

ketempat duduk semula. Kemudian Imam menuju mimbar sabda dan

membacakan injil dari Kitab Suci.

Pembacaan injil merupakan puncak dari Liturgi Sabda. Untuk

menunjukkan kepuncakkan ini, liturgi memiliki tata cara yang semarak yang

menyangkut sikap tubuh, tata gerak, dan musik, yakni: 45 Lihat buku nyanyian Puji Syukur No 951-964, 967, kecuali masa Prapaskah lih Puji Syukur No 965-966. 46 Putra-putri altar atau misdinar (yang berarti 'asisten misa' dari Bahasa Belanda misdienaar) adalah mereka yang membantu Imam saat mengadakan Perayaan Ekaristi. Tugas misdinar antara lain membantu Imam, mengantar persembahan, dan menjadi panutan umat.

Page 47: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

44

1. Aklamasi sebelum pembacaan Injil dengan cara dilagukan

2. Salam pembuka untuk mengawali pewartaan dengan cara dilagukan

3. Dimeriahkan dengan adanya pendupaan

4. Di mimbar diiringi dengan lilin menyala dan selama pembacaan Injil umat

berdiri

5. Tanda Salib oleh Imam pada buku Injil dan umat membuat tanda salib

pada dahi, bibir, dan dada.

6. Dimeriahkan dengan sebuah aklamasi sesudah Injil dengan cara dilagukan.

Setelah pembacaan Injil selesai umat duduk kembali dan mendengarkan

homili. Homili adalah khotbah, injil dijelaskan kepada jemaat dengan cara yang

selaras dengan daya tangkap serta cara hidup umat sesuai dengan konteks

perayaan yang sedang berlangsung. Setelah mendengarkan homili, umat bersama-

sama memperbarui peneguhan imannya dalam rumusan syahadat Aku Percaya/

(Credo). Cara membawakan Syahadat dapat dilagukan atau diucapkan oleh imam

bersama dengan umat pada hari Minggu dan hari Raya. Jika syahadat dilagukan,

dinyanyikan lebih dahulu oleh imam selanjutnya diikuti oleh seluruh umat. Dan

bila tidak dinyanyikan, dibuka oleh imam dan selanjutnya diucapkan/dilafalkan

oleh seluruh umat secara bersama-sama. Syahadat Aku Percaya (Credo)

merupakan bagian dari ordinarium namun cara membawakannya dalam perayaan

misa gereja Santo Antonius hampir tiap misa diucapkan saja.

Liturgi Sabda berakhir dengan doa umat. Doa ini dibuka dengan ajakan

singkat oleh imam disusul dengan rangkaian doa yang dibawakan oleh dua orang

petugas liturgi dari mimbar sabda. Setiap kali petugas mengakhiri rangkaian

Page 48: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

45

doanya, diakhiri dengan berseru “Marilah kita berdoa” lalu dijawab oleh umat

“Ya Tuhan yang Esa kabulkanlah doa kami” atau menggunakan rumusan yang

lain. Doa ini ditutup oleh Imam dengan merangkum seluruh doa dalam doa yang

singkat.

2.2.3 Liturgi Ekaristi

Pada dasarnya Ekaristi berarti doa syukur dimana dalam misa terjadi

penyucian dari perbuatan Tuhan sendiri. Unsur-unsur dari liturgi Ekaristi yaitu:

Persiapan Persembahan, Doa Syukur Agung, dan Komuni. Pada awal Liturgi

Ekaristi¸ bahan persembahan berupa roti dan anggur yang nantinya menjadi

Tubuh dan Darah Kristus, dibawa ke altar. Pada altar ditata korporale47,

purifikatorium48, Misale49, dan piala50, kecuali kalau piala disiapkan pada meja di

samping altar.

47 Korporal, berasal dari bahasa Latin “corporale”, adalah sehelai kain lenan putih berbentuk bujursangkar dengan gambar salib kecil di tengahnya; seringkali pinggiran korporale dihiasi dengan renda. Korporale adalah yang terpenting dari antara kain-kain suci. Dalam perayaan Ekaristi, imam membentangkan korporale di atas altar sebagai alas untuk bejana-bejana suci roti dan anggur. Setelah selesai dipergunakan, korporale dilipat menjadi tiga memanjang, lalu dilipat menjadi tiga lagi dari samping dan ditempatkan di atas piala. 48 Purifikatorium adalah kain yang terbuat dari linen, yang digunakan untuk menyeka bibir piala, untuk pembersihan nampan, untuk mengeringkan cawan dan untuk mengeringkan tangan para imam atau diakon. Purifikatorium ini dibawa di atas piala pada saat membawa persembahan ke altar, dan ada di sebelah korporal. 49 Buku bacaan untuk perayaan Ekaristi 50 Piala adalah cawan yang menjadi tempat anggur untuk dikonsekrasikan, dimana sesudah konsekrasi menjadi tempat untuk Darah Mahasuci Kristus. Melihat fungsinya, maka Piala harus dibuat dari logam mulia. Piala melambangkan cawan yang dipergunakan Tuhan kita pada Perjamuan Malam Terakhir di mana Ia untuk pertama kalinya mempersembahkan Darah-Nya.

Page 49: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

46

Gambar 6. Perlengkapan Persembahan

Ritus dahulu umatlah yang membawa roti dan anggur ke altar yang

kemudian diterima oleh imam, namun sekarang tidak lagi karena telah disimpan

dalam tabernakel51.

Gambar 7. Tabernakel

51 Sebuah lemari atau kotak penyimpanan, khusus untuk menyimpan Sakramen yang telah disucikan: tubuh, darah, jiwa dan keilahian Yesus Kristus, dalam bentuk roti dan anggur, yang digunakan dalam ritus komuni suci.

Page 50: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

47

Selain roti dan anggur, bahan persembahan dapat berupa uang sering

disebut kolekte atau bahan persembahan lain dalam bentuk buah-buahan, hasil

panen, dan lainnya juga turut dipersembahkan. Namun persembahan ini tidak

diletakkan di altar, melainkan disuatu tempat lain yang pantas. Kolekte

melambangkan partisipasi umat dalam menyatakan tanggung jawab terhadap

keperluan ibadat, keperluan gereja, keperluan umat, dan juga keperluan sosial.

Perarakan mengantar bahan persembahan berupa uang/kolekte ke altar diiringi

dengan nyanyian persiapan persembahan. Bahan persembahan ini diterima oleh

imam dan ditempatkan oleh misdinar ditempat yang pantas. Imam kemudian

mengucapkan rumus-rumus doa yang telah ditentukan untuk memberkati roti dan

anggur yang telah disiapkan di altar.

Selanjutnya bahan-bahan persembahan di altar, kolekte, salib, dan altar

sendiri didupai oleh Imam. Pendupaan melambangkan persembahan dan doa

Gereja yang naik ke hadirat Allah seperti kepulan asap dupa. Sesudah itu umat

pun dapat didupai oleh imam; kemudian imam sendiri didupai oleh misdinar.

Imam didupai karena pelayanan kudus yang ia sandang sedangkan umat didupai

karena martabat luhur yang diperoleh lewat pembabtisan.

Dalam setiap perayaan misa dupa digunakan dalam:

1. Selama perarakan masuk imam dan para petugas liturgi.

2. Pada permulaan perayaan misa untuk menghormati salib dan altar.

3. Waktu ada perarakan dan pewartaan injil.

4. Sesudah roti dan anggur disiapkan di altar, bahan persembahan, salib dan

altar didupai; imam serta seluruh umat.

Page 51: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

48

Gambar 8 Wiruk Gambar 9 Dupa. Dupa merupakan pasangan dari wiruk

Cara mendupai yaitu dengan menggunakan alat wiruk52, yang terdiri dari

turibulum, yaitu tempat untuk menaruh bara api dan navikula, yaitu tempat untuk

menaruh dupa atau ratus. Pendupaan dilakukan dengan mengayunkan dupa

(turibulum: tempat bara api) kedepan dan kebelakang sebanyak tiga kali.

Pendupaan dilakukan pada: Sakramen mahakudus, relikwi salib suci, patung

Tuhan yang dipajang untuk dihormati secara publik, bahan persembahan, salib

altar, Injil, lilin paskah, imam, dan umat beriman. Setelah pendupaan imam

kemudian membasuh tangannya disisi altar. Ritus ini melambangkan bahwa

imam dalam merayakan misa harus dengan hati yang bersih. Imam kembali ke

altar menghadap umat, ia mengajak umat berdoa dengan berkata “Supaya

persembahan kita diterima oleh Allah yang Mahakuasa”. Kemudian Imam

membuka tangan dan mengatupkannya kembali sambil berkata: “Berdoalah

52 Wiruk adalah alat terbuat dari kuningan untuk mendupai Sakramen Mahakudus, Altar, salib, bahan persembahan, dan umat yang mengikuti upacara liturgi. Alat pendupaan ini secara lengkap terdiri dari tempat dupa, sendok kecil untuk mengambil dupa, tempat pembakaran yang berisi bara arang, dan tiang menggantungkan wiruk.

Page 52: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

49

saudara-saudari supaya persembahanku dan persembahanmu berkenan pada

Allah, Bapa yang Mahakuasa”. Dan umat menjawab “Semoga persembahan ini

diterima demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan kita serta seluruh umat Allah

yang kudus”.

Doa Syukur Agung merupakan puncak dan pusat seluruh Perayaan liturgi

Ekaristi. Imam mengajak umat untuk mengarahkan hati kepada Tuhan dengan

berdoa dan bersyukur. Dengan demikian seluruh umat yang hadir diikutsertakan

dalam doa ini. Bagian-bagian yang penting dalam Doa Syukur Agung ialah:

Ucapan syukur, Aklamasi, Epiklesis, Kisah Instutusi dan konsekrasi, Anamnesis,

Persembahan, Permohonan, Dokxologi Penutup. Bagian-bagian ini imamlah yang

memimpin dan membawakan atas nama umat.

Doa Syukur Agung dibuka dengan ritus yang amat meriah dengan dialog

pembuka sebagai berikut: I = Imam, U = Umat

I : Tuhan sertamu

U:Dan sertamu juga

I : Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan

U: Sudah kami arahkan.

I : Marilah bersyukur kepada Tuhan Allah kita

U: Sudah layak dan sepantasnya.

Lewat ayat dialog ini, imam mengajak umat memusatkan hati dan pikiran

hanya kepada Tuhan dan untuk bersyukur pada-Nya. Kemudian dilanjutkan

dengan prefasi. Dimana seluruh Doa Syukur Agung dinyataakan dalam prefasi.

Prefasi adalah suatu doa pujian dan syukur meriah, yang merupakan bagian

Page 53: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

50

pertama dari rangkaian Doa Syukur Agung dalam liturgi Ekaristi. Inti dari suatu

prefasi dalam perayaan Ekaristi adalah ucapan syukur atas karya penebusan.

Prefasi ditutup dengan sebuah aklamasi (seruan) Kudus oleh umat.

Nyanyian Kudus/Sanctus merupakan seruan kegembiraan, sorak-sorai dan

harus dinyanyikan oleh umat oleh karena itu sikap tubuh adalah berdiri. Setelah

nyanyian Kudus/ Sanctus, umat berlutut untuk memasuki Doa Syukur Agung.

Dalam rumusan doa ini, Imam akan berkata “Terimalah dan Makanlah: Inilah

Tubuhku yang diserahkan bagimu” sambil mengangkat Roti suci/Hosti keatas

agar umat dapat melihat. Saat hosti diangkat keatas, umat mengatupkan kedua

tangannya keatas kepala dengan sikap tubuh menyembah. Kemudian imam

mengangkat Piala yang berisikan anggur, dan berkata “Terimalah dan Minumah:

Inilah Piala Darahku, Darah Perjanjian Baru dan Kekal, yang Ditumpahkan

Bagimu dan Bagi Semua Orang Demi Pengampunan Dosa. Lakukanlah ini untuk

mengenangkan Daku.” Saat Piala diangkat keatas umat mengatupkan kedua

tangannya keatas kepala dengan sikap tubuh menyembah. Doa Syukur Agung

diakhiri dengan doa rumusan tertentu oleh imam sendiri. Dan dilanjutkan dengan

Doa Bapa Kami.

Gambar 10. Hosti

Page 54: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

51

Kemudian imam mengambil sebuah roti suci/hosti dan dicampurkan

kedalam anggur yang diartikan sebagai tanda persatuan antara umat dan seluruh

Gereja. Pemecahan dan pencampuran roti diiringi dengan nyanyian Anak Domba

Allah/Agnus Dei. Setelah selesai menyanyikan Anak Domba Allah kemudian

umat berlutut, imam mengangkat hosti keatas seraya berkata dengan rumusan doa

”Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Berbahagialah kita yang

diundang ke perjamuannya.” Umatpun menjawab sambil meletakkan tangan

kanan ke dada “Ya Tuhan, saya tidak pantas Tuhan datang pada saya, tapi

bersabdalah saja maka saya akan sembuh”. Dengan demikian Imam dapat

membagi-bagikan hosti kepada umat. Imam turun dari panti imam untuk

membagi-bagikan hosti, dan umat datang satu persatu dengan barisan yang teratur

untuk menerima hosti. Setelah umat menerima hosti, mereka kembali ke tempat

duduk masing-masing dan melakukan doa pribadi dalam suasana hening. Selama

penerimaan komuni, dapat dinyanyikan beberapa lagu komuni.

Setelah seluruh umat datang kepada imam untuk menyambut komuni,

maka imam akan kembali ke panti imam. Imam akan membersihkan patena dan

piala dan mengembalikan barang-barang persembahan ketempat semula yang

dibantu oleh misdinar. Dan liturgi Ekaristi berakhir dengan doa penutup yang

dibawakan oleh Imam.

2.2.4 Ritus Penutup

Ritus penutup merupakan bagian penghujung dari perayaan misa. Bagian-

bagian ini terdiri atas: pengumuman, pemberkatan, pengutusan, dan perarakan.

Pengumuman berisikan informasi-informasi yang berguna bagi umat.

Page 55: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

52

Pengumuman ini disampaikan oleh seorang lektor bukan oleh imam.

Pengumuman dibacakan bukan melalui mimbar sabda melainkan dari tempat yang

telah ditentukan. Selama pengumuman dibacakan imam duduk kembali ke

kursinya.

Selesai pengumuman, Imam bangkit berdiri di depan altar menghadap

umat. Demikian juga dengan umat sikap tubuh selama menerima berkat adalah

berdiri. imam akan memberikan berkat sambil membuka tangan dan berkata:

I: Tuhan sertamu

U: Dan sertamu juga

I: Semoga saudara sekalian diberkati oleh Allah yang Mahakuasa. Bapa, Putra,

dan Roh Kudus.

U: Amin

Kemudian imam juga memberikan pengutusan kepada umat dengan berkata,

I: Saudara-saudari sekalian Perayaan Misa telah selesai.

U: Syukur kepada Allah

I: Marilah pergi. Kita diutus.

U: Amin

Dengan demikian misa sudah berakhir. Imam dan seluruh petugas liturgi

turun dari panti imam. Berbaris menghadap altar sambil membungkuk untuk

menghormati altar. Kemudian perarakan berjalan perlahan-lahan keluar gereja

diiringi dengan nyanyian penutup.

Page 56: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

53

BAB III

INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM ORDINARIUM PADA

GEREJA KATOLIK SANTO ANTONIUS HAYAM WURUK MEDAN

3.1 Inkulturasi

Inkulturasi merupakan sebuah istilah budaya yang ternyata belum begitu

lama. Apabila satu budaya berjumpa dengan budaya yang lain, maka akan terjadi

interaksi antara budaya tersebut. Hal ini bisa dilihat dalam proses dan hasil yang

terbentuk, diantaranya, akulturasi, asimilasi, adaptasi, enkulturasi, fusi/peleburan,

reaksi/penolakan, dan inkulturasi. Dalam pembahasan ini maka lebih difokuskan

pada istilah inkulturasi (Prier, 1999: 5).

Inkulturasi berbeda dengan proses budaya yang lainnya. Inkulturasi

merupakan sebuah istilah yang digunakan di dalam paham Kristiani terutama

dalam Gereja Katolik Roma. Inkulturasi musik liturgi terjadi pada abad keempat

dimana Uskup Ambrosius di Milano menciptakan himne-himne berdasarkan

bentuk musik yang diperoleh dari Eropa Timur; selanjutnya abad X-XI suku-suku

Frankonia, Germania di Eropa Utara menerapkan lagu Gregorian dengan cara

mereka sendiri, sehingga tercipta organum sebagai awal polifoni yang kemudian

berkembang menjadi musik bermutu tinggi (Sekolah Notre Dame, Ars Antiqua,

Ars Nova).

3.1.1 Inkulturasi Musik Liturgi di Indonesia

Dalam Gereja Katolik sendiri sejak abad XVI inkulturasi mengalami

masalah dan kurang dikembangkan, karena sedang marak-maraknya Eropanisasi.

Dimana budaya Eropa lebih unggul dibanding dengan budaya asli, sehingga

Page 57: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

54

menaklukkan budaya-budaya lokal yang ada. Gereja memang pada waktu itu

sama sekali tidak menghargai unsur budaya setempat. Perubahan memang mulai

nampak pada abad XIX, Gereja mulai sadar dan mulai memberi perhatian pada

budaya-budaya lokal dan mulai mengubah cara pandang dan berpikir.

Setelah Konsili Vatikan II (1962-1965), banyak usaha untuk melaksanakan

hasil konsili di berbagai daerah. Salah satu hasil konsili yang disambut baik oleh

umat dan para Imam adalah keterbukaan Gereja terhadap tradisi-tradisi dan

budaya lokal, terutama dalam Sacrosanctum Consilium (SC)53.

“Konsili memberi kedudukan pada musik dan nyanyian sebagai bagian yang penting dan integral dari liturgi (SC 112). Konsili memberi penghargaan dan tempat yang sewajarnya kepada tradisi musik yang memiliki peranan penting dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat di daerah-daerah tertentu, terutama di daerah misi, untuk membentuk sikap religius umat setempat dan dalam menyesuaikan liturgi dengan sifat dan perangai umat setempat (SC 119). Oleh karena itu, alat-alat musik lain (selain organ pipa) dapat juga dipakai dalam ibadat suci, sejauh memang cocok atau dapat disesuaikan dengan penggunaan dalam liturgi, sesuai pula dengan keanggunan gedung gereja, dan sungguh membantu memantapkan penghayatan umat beriman (SC 120). Nyanyian Gregorian dipandang sebagai nyanyian khas Liturgi Romawi, namun jenis-jenis lain musik liturgi, terutama polifoni, sama sekali tidak dilarang dalam perayaan ibadat suci, asal saja selaras dengan jiwa upacara liturgi (SC 116)”.

Gereja terdiri dari berbagai daerah, suku dan bangsa sehingga Gereja mesti

membuka diri terhadap kebudayaan dan tradisi yang berasal dari berbagai daerah,

suku dan bangsa tersebut. Atas dorongan Konsili Vatikan II, usaha inkulturasi

53Sacrosanctum Consilium atau Konstitusi tentang Liturgi Suci, adalah salah satu dokumen yang paling signifikan yang dibuat oleh Konsili Vatikan Kedua. Dokumen ini mendorong perubahan tata-liturgi Gereja agar benar-benar menjadi ungkapan iman Gereja keseluruhan. Liturgi yang dikembangkan dokumen ini mendorong peran serta aktif seluruh jemaat. Tekanannya pada "perayaan" bukan sekedar "upacara". Konstitusi ini disetujui oleh para Uskup dalam pemungutan suara 2.147 berbanding 4, dan diresmikan oleh Paus Paulus VI pada 4 Desember 1963.

Page 58: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

55

musik liturgi di Indonesia mendapat bentuknya. Langkah-langkah konkret yang

langsung dirasakan adalah digunakannya lagu-lagu dalam bahasa Indonesia atau

bahasa daerah. Namun untuk mendapatkan lagu-lagu seperti itu tidaklah mudah

mengingat bahwa tradisi musik Gereja di Indonesia sangat banyak dipengaruhi

dan didominasi oleh lagu-lagu yang berasal dari tradisi liturgi Barat, seperti lagu-

lagu gregorian dan lagu-lagu rohani abad XIX. Namun atas usaha dari berbagai

pihak, seperti yang sudah dituliskan di atas, muncullah lagu-lagu inkulturatif

dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang digunakan dalam liturgi. Usaha

tersebut terus dikembangkan dan dikelola agar inkulturasi musik liturgi Indonesia

bisa tercapai.

Salah satu pihak yang terus menerus mengusahakan hal tersebut adalah

Pusat Musik Liturgi (PML) Yogyakarta. Pendiri Pusat Musik Liturgi ini adalah

Karl Edmund Prier SJ, dan Paul Widyawan. Pusat Musik Liturgi merupakan salah

satu lembaga musik di Indonesia yang mengabdi untuk musik Indonesia dan

pengembangannya. Pada tahun 2011, PML telah berusia 40 tahun. Dalam waktu

40 tahun Pusat Musik Liturgi telah menghasilkan banyak lagu, buku dan kaset/CD

(Compact Disc) yang bertujuan untuk memajukan musik nusantara pada

umumnya, dan khususnya mengabdi pada musik liturgi, terutama dalam rangka

inkulturasi. Pusat Musik Liturgi tidak hanya menangani musik Gereja/Liturgi

berupa buku umat, buku kor, buku iringan organ, buku imam, dan kaset/CD, tetapi

juga menerbitkan buku dan CD musik umum seperti lagu tradisional seri

Nusantara Bernyanyi dan buku-buku kor yang diarensemen oleh Paul Widyawan,

serta buku-buku teori musik umum berupa: Kamus Musik, Sejarah Musik,

Page 59: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

56

Menjadi Dirigen, Menjadi Organis, Ilmu Harmoni, Ilmu Bentuk, Ilmu Melodi,

Musik Populer, Teori Musik Umum, Tuntunan Karawitan, dan lain sebagainya

(http://juntim-juntim.blogspot.com/2012/03/pusat-musik-liturgi-yogyakarta.html).

Di Indonesia, usaha untuk menggali kekayaan tradisi dan kebudayaan

daerah setempat dan menyelaraskannya dengan liturgi Gereja sebenarnya sudah

dimulai sejak sebelum Konsili Vatikan II. Sebelum Konsili Vatikan II, sudah ada

ide untuk pembaruan liturgi dan musik liturgi di Indonesia. Usaha itu dimulai oleh

Mgr. (dibaca Monsinyur) Van Bekkum SVD di Flores Barat (Manggarai) yang

mengumpulkan para pemusik untuk menciptakan lagu gereja berdasarkan lagu

daerah. Selain itu, Pater Vincent Lechovic SVD di Timor, NTT, juga mengambil

langkah serupa dan berhasil menerbitkan buku lagu “Tsi Taneb Uis Neno” yang

berisi lagu-lagu berbahasa Dawan pada tahun 1957. Di Jawa, Mgr. A.

Soegijapranata, SJ sebagai uskup pribumi pertama Semarang mendirikan panitia

untuk menciptakan lagu liturgi khas Jawa yang bermutu yang kemudian dipakai

dalam liturgi dan di luar liturgi.

Kekayaan tradisi dan kebudayaan Indonesia yang terdiri atas beragam

suku dan bahasa yang menambah kekayaan tradisi dan kebudayaan. Salah satu

kekayaan tradisi yang dimiliki Indonesia adalah tradisi musik. Hampir setiap

daerah/suku memiliki tradisi musik sendiri. Kekayaan tradisi musik tersebut bisa

menjadi peluang sekaligus tantangan untuk mengembangkan musik inkulturasi

liturgi di Indonesia sesuai dengan cita-rasa kedaerahan masing-masing. Untuk

itulah Team Pusat Musik Liturgi selalu berusaha untuk mempelajari dan meneliti

Page 60: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

57

tradisi musik di Indonesia, baik musik tradisional yang terdapat di berbagai

daerah, maupun musik inkulturasi liturgi yang telah tercipta.

Pusat Musik Liturgi berusaha mengenali tradisi musik yang ada di

Indonesia, terutama tradisi musik yang ada di berbagai daerah. Lembaga ini giat

mengadakan eksperimen untuk penelitian, mempelajari dan memperbaiki musik

dari berbagai daerah dan musik Gereja sehingga bisa menjadi musik Gereja yang

khas Indonesia. Oleh karena itu, setiap hari team Pusat Musik Liturgi bergaul

dengan lagu-lagu tradisional dari berbagai daerah, dan juga lagu-lagu inkulturasi

Indonesia. Langkah awal yang dilakukan lembaga ini dalam menggali,

mempelajari dan meneliti musik dan lagu tradisional dan inkulturasi Indonesia

ialah mengumpulkan bahan-bahan berupa naskah atau rekaman musik atau

nyanyian dari berbagai daerah. Kunjungan dilakukan ke daerah-daerah di

Indonesia untuk mengumpulkan bahan-bahan, mendengar secara langsung suatu

musik atau nyanyian tradisional yang dimiliki sebuah daerah serta berkontak

langsung dengan orang-orang yang berada di daerah tersebut. Cara lain yang

dilakukan adalah dengan menyebarkan angket ke berbagai daerah. Bahkan juga

mengundang para pakar musik dari daerah-daerah untuk mempelajari, meneliti,

dan memainkan bersama musik tradisional mereka. Romo Prier menjelaskan

proses tersebut dalam sebuah bukunya:

“Kami pergi ke suatu daerah, merekam sejumlah lagu dan tari tradisional. Kemudian kami kumpulkan sejumlah pakar budaya (pemain alat musik tradisional, penari, penyanyi, ketua adat dan sebagainya) untuk mendiskusikan tangga nada, pola irama, jenis-jenis lagu dan sebagainya. Selalu dengan bertanya: mengapa harus demikian? Apa artinya/maksudnya? Kadang-kadang data-data ini dikonfrontasikan pula dengan tulisan dalam buku etnomusikologi.

Page 61: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

58

Hasil dikusi kami dokumentasikan, motif lagu dan irama yang khas dinotasikan dan dipakai untuk langkah berikutnya”.

Selain itu, secara berkala team PML mencoba lagu-lagu kreasi baru yang

dikirim oleh pencipta-pencipta lagu liturgi dari berbagai daerah, kemudian

menanggapi lagu-lagu baru tersebut. Lagu-lagu baru tersebut dipelajari, dinilai,

dan diperbaiki bila perlu. Kemudian team PML memberi tanggapan, masukan dan

catatan perbaikan kepada pengarang.

3.1.2 Proses Inkulturasi

Proses Inkulturasi bukanlah proses budaya yang cepat dan mudah, namun

merupakan proses yang terus-menerus tanpa henti. Hal ini terus diupayakan dan

dikembangkan sampai iman berakar kuat dalam Gereja. Menurut Roest Crollius

dalam Huub J. Boelaars, proses inkulturasi ini memiliki tahapan-tahapan,

meliputi tiga tahap, yaitu : tahap terjemahan (translation), tahap penyesuaian

(assimilation), dan tahap kreasi baru/perubahan (transformation).

A. Tahap Terjemahan

Tahap terjemahan merupakan tahap awal di mana Gereja melalui para

misionaris asing, terjadi interaksi kebudayaan baru, sambil

memperkenalkan pesan dan hidup Kristiani dalam wujud budaya lain.

Penerjemahan-penerjemahan dilakukan, meskipun diadakan penyesuaian-

penyesuaian yang lebih ringan. Masuk Kristen sering berimplikasi harus

merelakan melepas kebudayaannya sendiri. Pada tahap pertama ini

berlangsung proses akulturasi (perjumpaan dua budaya berbeda). Para

Page 62: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

59

misionaris dan umat Kristiani setempat mengasimilasikan unsur-unsur

budaya yang saling menyesuaikan.

B. Tahap Asimilasi

Ketika semakin banyak penduduk setempat menjadi anggota Gereja, dan

khususnya ketika para imam pribumi makin berkembang, Gereja dengan

sendirinya semakin berasimilasi pada budaya masyarakat sekeliling. Pada

tahap ini proses inkulturasi yang sesungguhnya mulai, di mana para pelaku

utama adalah mereka yang berasal dari budaya setempat. Gereja semakin

mengasimilasikan diri pada kebudayaan setempat. Banyak unsur dari

kebudayaan setempat (ritus, upacara atau pesta, kesenian, simbol-simbol,

dll) diambil alih ke dalam kehidupan Gereja. Inilah tahap yang kritis. Di

sini dibutuhkan kecermatan memadai demi mencegah “setiap bentuk

sinkretisme dan partikularisme yang keliru”, sebagaimana sudah

dikemukakan di atas. Karena itu dibutuhkan pedoman umum praksis

berikut:

a. Metode Tiga Langkah. Dalam mengambil alih manifestasi-

manifestasi budaya dan keagamaan setempat (ritus, upacara atau

pesta, simbol-simbol, dll) ke dalam penggunaan gerejawi, perlulah:

(1) pertama-tama diusahakan memurnikan manifestasi-manifestasi

tersebut dari unsur-unsur takhyul dan magis; (2) menerima yang

baik atau yang sudah dimurnikan; dan dengan demikian (3)

memberi makna baru kepadanya, dengan mengangkatnya ke dalam

kepenuhan Kristiani. Sebuah contoh untuk menjelaskan metode

Page 63: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

60

tiga langkah ini, ialah perayaan Natal, hari kelahiran Yesus Kristus

pada 25 Desember. Secara historis tanggal kelahiran Yesus Kristus

tidak diketahui dan Kitab Suci sendiri tidak mencatat hal itu.

Diketahui bahwa 25 Desember itu sebenarnya dalam kekaisaran

Romawi dirayakan sebagai hari besar Mahadewa Terang, yaitu

Matahari. Ketika agama Kristen mulai berkembang di wilayah

kekaisaran Romawi, orang Kristen tidak mau menerima Matahari

sebagai Mahadewa Terang. Mereka tahu matahari itu ciptaan

Tuhan. Bagi orang Kristen Maha Terang yang sesungguhnya

adalah Yesus Kristus. Maka melalui metode 3 langkah di atas hari

besar 25 Desember diambil alih ke dalam penggunaan Gereja:

merayakan peristiwa inkarnasi Sang Sabda, Terang Dunia, kini

disebut Natal. Pada langkah pertama, hari besar 25 Desember

dibersihkan dari unsur takhyul (matahari ditolak sebagai Dewa

Terang); lalu 25 Desember diterima (langkah kedua); dan diberi

makna baru: peristiwa inkarnasi Terang dunia (langkah ketiga).

Dalam ketiga langkah ini tentunya membutuhkan data dan telaah

Sosiologis-Antropologis dan Teologis. Data-data ini tentunya

menyangkut apa makna asli dari manifestasi-manifestasi budaya

dan keagamaan yang ingin diambil alih ke dalam kehidupan

Gereja. Oleh karena itulah dibutuhkan penelaahan antropologis dan

sosiologis setempat, dalam kerjasama khususnya dengan tokoh-

tokoh dan para ahli adat setempat. Perlu jelas pula seberapa jauh

Page 64: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

61

nilai-nilai asli itu masih menjiwai hidup masyarakat setempat,

bagaimana melestarikannya dan membuatnya tetap relevan di

tengah arus perubahan dan perkembangan teknologis yang semakin

cepat.

C. Tahap Transformasi

Apabila proses asimilasi itu berjalan baik, maka lama-kelamaan iman

Kristiani akan tertanam dan mulai berfungsi normatif dalam memberi

orientasi baru pada kebudayaan bersangkutan. Inilah tahap ke-3 dalam

proses inkulturasi, tahap transformasi. Pada tahap ini akan terbentuk

sebuah komunitas Kristiani baru; sebuah “communio” yang memiliki

kekhasan yang terus menerus berkembang tidak hanya pada bidang

pengungkapan eksternal (seperti bentuk-bentuk liturgi dan ibadat),

melainkan juga pada bidang refeleksi iman (teologi) serta pada bidang

sikap dasar dan praksis iman (spiritualitas). Ekspresi khas pengalaman

Kristiani ini pada gilirannya memperkaya, baik eksistensi budaya yang

bersangkutan sendiri, maupun Gereja Katolik semesta. Proses inkulturasi

merupakan suatu keunggulan dan peluang yang cukup unik khusus di

Indonesia. Kesatuan 13.000 pulau dengan bahasa yang berbeda-beda,

dengan alat musik yang beragam dan juga adat-istiadat serta tradisi yang

bermacam-macam merupakan ciri khas Indonesia, yang bhineka namun

juga tunggal ika.

Page 65: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

62

3.2 Musik Batak Toba

Batak Toba adalah salah satu dari suku Batak di Sumatera Utara.

Kebudayaan suku ini termasuk Proto-Melayu, artinya sudah ada sebelum zaman

Hindu. Musik tradisi masyarakat Batak Toba disebut sebagai gondang. Ada tiga

arti untuk kata “Gondang”: 1. Satu jenis musik tradisi Batak toba. 2.

Komposisi/Repertoar yang ditemukan dalam jenis musik tersebut (misalnya

komposisi berjudul Gondang Mula-mula, Gondang Haroharo, Gondang

Sibungajambu, Gondang Marhusip dsb); dan 3. Alat musik “kendang”. Terdapat

dua ansambel musik gondang, yaitu Gondang Sabangunan yang biasanya

dimainkan diluar rumah dihalaman rumah; dan Gondang Hasapi yang biasanya

dimainkan dalam rumahm (http://xeanexiero.blogspot.com/2007/05/alat-alat-

musik-sumatera-utara.html).

Ensambel gondang sabangunan ini terdiri dari satu buah sarune bolon

(Aeropon, double-reed), taganing (drum-chime), empat buah gong dan satu buah

hesek.

Sarune Bolon adalah salah satu alat musik tiup Batak Toba, dan masih

satu bangsa dengan Serunai. Sarune bolon adalah instrumen pembawa melodi

yang memiliki reed ganda (double reed) sama dengan sarune etek namun sarune

etek memiliki reed tunggal. Klasifikasi ini termasuk dalam kelompok aerophone

yang memiliki lima lobang nada yang dimainkan dengan cara mangombus

marsiulak hosa (circular breathing). Marsiulak hosa (circular breathing) artinya,

seorang pemain sarune dapat melakukan tiupan tanpa putus-putus dengan

Page 66: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

63

mengatur pernapasan, sambil menghirup udara kembali lewat hidung sembari

meniup sarune (http://id.wikipedia.org/wiki/Sarune).

Gambar 11. Sarune Bolon Sumber: id.wikipedia.org/wiki/Sarune Teknik ini dikenal hampir pada semua etnis Batak. Tetapi penamaan untuk

itu berbeda-beda, seperti di Karo disebut pulunama. Sarune ini terbuat dari kayu

dan terdiri dari tiga bagian utama, yaitu (1) pangkal ujung sebagai resonator, (2)

batangnya, yang sekaligus juga sebagai tempat lobang nada, dan (3) pangkal

ujung penghasil bunyi dari lidah (reed) yang terbuat dari daun kelapa hijau yang

dilipat sedemikian rupa yang diletakkan dalam sebuah pipa kecil dari logam, dan

ditempelkan ke bagian badan sarune tersebut (zairifblog.blogspot.com/.../sarune-

batak-toba.html).

Taganing adalah drum set melodis (drum-chime), yaitu terdiri dari lima

buah gendang yang digantungkan dalam sebuah rak. Bentuknya sama dengan

gordang, hanya ukurannya bermacam-macam. Yang paling besar adalah gendang

paling kanan, dan semakin ke kiri ukurannya semakin kecil. Nadanya juga

demikian, semakin ke kiri semakin tinggi nadanya. Taganing ini dimainkan oleh

Page 67: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

64

satu atau 2 orang dengan menggunakan dua buah stik. Dibanding dengan gordang

yang relatif konstan, maka taganing adalah melodis. Klasifikasi instrumen ini

termasuk ke dalam kelompok membranophone (https://id.wikipedia.org/wiki/Taganing).

Gambar 12. Satu set Taganing Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Taganing_02.jpg

Gordang biasanya dimainkan secara bersamaan dengan taganing. Gordang

diletakkan disebelah kanan pemain (pargocci). Secara pintas gordang taganing

adalah dianggap satu set karena bentuknya juga hampir sama, hanya saja

dibedakan ukuran, letaknya juga dalam ensambel adalah dalam satu rak (hanger)

yang sama. Gordang adalah gendang yang paling besar yang terdapat pada

masyarakat Batak Toba, yaitu gendang yang diletakkan pada sebelah kanan

pemain di rak gendang tersebut. Gordang ini biasanya dimainkan oleh satu orang

pemain dengan menggunakan dua buah stik. Gordang adalah merupakan bagian

dari gendang yang lain (taganing). Gendang Toba adalah salah satunya gendang

yang melodis yang terdapat di Indonesia. Oleh karena lebih bersifat melodis dari

perkusif, maka gondang ini menurut klasifikasi Horn von Bostel dan Curt Sach

Page 68: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

65

diklasifikasikan lebih khusus lagi yang disebut dengan drum-chime. Gordang

merupakan gendang satu sisi berbentuk konis dengan tinggi lebih kurang 80 – 120

cm dengan diameter bagian atas (membran) lebih kurang 30–35 cm, dan dia meter

bagian bawah lebih kurang 29 cm. Gordang ini terbuat dari kayu nangka yang

dilobangi bagian dalamnya, kemudian ditutuip dengan kulit lembu pada sisi atas,

dan sisi bawah sebagai pasak untuk mengencangkan tali (lacing) yang terbuat dari

rotan (rattan). Bagian yang dipukul dari gendang ini bukan hanya bagian

membrannya, tetapi juga bagian sisinya untuk menghasilkan ritem tertentu secara

berulang-ulang. Ritemnya lebih bersifat konstan(https://id.wikipedia.org/wiki/Taganing).

Ogung terdiri dari empat gong yang masing-masing punya peran dalam

struktur irama.

a Oloan. Oloan adalah salah satu gung berpencu yang terdapat pada Batak

Toba. Oloan dimainkan secara bersamaan dengan tiga buah gung yang lain

dalam satu ensambel, sehingga jumlahnya empat buah, yang juga

dimainkan oleh empat orang pemain. Keempat gung ini biasa disebut

dengan ogung, namun masing-masing penamaan ogung ini dibedakan

berdasarkan peranannya di dalam ensambel musik. Oloan ini terbuat dari

bahan metal/perunggu dengan sistem cetak. Sekarang ini bahan gung ini

sudah banyak terbuat dari bahan besi plat yang dibentuk sedemikian rupa.

Untuk membedakannya dengan suara ogung lainnya maka tuning yang

dilakukan adalah dengan menempelkan getah puli (sejenis pohon enau)

dibagian dalam gung tersebut. Semakin banyak getah puli tersebut, maka

semakin rendahlah suara gung tersebut. Gung oloan berukuran garis

Page 69: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

66

menengah lebih kurang 32,5 cm, tinggi 7 cm, dan bendulan (pencu) di

tengah dengan diameter lebih kurang 10 cm. Oloan dipukul pencunya

dengan stick yang terbuat dari kayu dan pangkal ujungnya dilapisi dengan

kain atau karet. Gung oloan selalu diikuti oleh gung ihutan dengan ritem

yang sama, namun tidak akan pernah jatuh pada ritem yang sama (canon

ritmik) (http://www.scribd.com/doc/42601265/Toba).

b Ihutan Seperti sudah dijelaskan di atas, bahwa ihutan juga adalah

merupakan gung berpencu yang digunakan dalam satu ensambel dengan

tiga gung lainnya. Yang membedakannya dengan gong lainnya adalah

ukurannya, bunyi, dan teknik permainannya. Ihutan berukuran dengan

garis menengah (diameter) lebih kecil sedikit dari oloan, yaitu 31 cm,

tinggi (tebal) 8 cm, dan diameter pencu lebih kurang 11 cm. Ritemnya

konstan dan bersahut-sahutan dengan gong oloan (litany), sehingga bunyi

sahut-sahutan antara dua gong ini secara onomatopea disebut polol-polol.

Gong ini juga dimainkan dengan mnggunakan satu stick yang terbuat dari

kayu yang dibungkus dengan kain atau karet. Dimainkan oleh satu orang

pemain (http://www.scribd.com/doc/42601265/Toba).

c Panggora. Panggora juga adalah satu buah gong yang berpencu yang

dimainkan oleh satu orang. Bunyi dari gung ini adalah pok. Bunyi ini

timbul adalah karena gong ini dimainkan dengan memukul pencunya

dengan stick sambil berdiri dan sisi gong tersebut dimute dengan tangan.

Gong ini adalah gong yang paling besar diantara keempat gong yang ada.

Ukurannya adalah garis menengah 37 cm, tinggi (tebal) 6 cm dan diameter

Page 70: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

67

pencunya lebih kurang 13 cm (www.scribd.com/doc/39043649/ALAT-

musik).

d Doal juga adalah gong berpencu yang dimainkan secara bersahut-sahutan

dengan panggora dengan bunyi secara onomatopeanya adalah kel

sehingga apabila dimainkan secara bersamaan dengan gong panggora akan

kedengaran pok–kel-pok, pok–kel-pok dan seterusnya dengan ritem yang

tidak berubah-ubah sampai kompisisi sebuah gondang (lagu) habis. Hesek

adalah instrumen musik pembawa tempo utama dalam ensambel musik

gondang sabangunan. Hesek ini merupakan alat musik perkusi konkusi.

Hesek ini terbuat dari bahan metal yang terdiri dari dua buah dengan

bentuk sama, yaitu seperti cymbal, namun ukurannya relative jauh lebih kecil

dengan diameter lebih kurang 10-15 cm, dan dua buah alat tersebut dihubungkan

dengan tali. Namun sekarang ini alat musik ini terkadang digunakan sebuah besi

saja, bahkan kadang-kadang dari botol saja.

Gambar 13. Hesek Sebagian besar repertoar gondang sabangunan juga dimainkan dalam

konteks ansambel gondang hasapi. Ensambel gondang hasapi merupakan

ensambel musik Batak Toba yang lebih kecil dari gondang sabangunan yang

Page 71: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

68

dimainkan didalam rumah biasanya untuk ritual rumah tangga. Ansambel

gondang hasapi terdiri dari: hasapi (long neck lute), sulim (aeropon, side-blown

flute), sarune etek (aerophone, single reed), garranttung (xylophone),dan hesek.

Tradisi gondang hasapi ini diwariskan oleh pemain gondang hasapi yang dimulai

oleh Tilhang Gultom yang mempelopori Opera Batak. Pemain gondang hasapi

yang terkenal diantaranya Sarikawan Sitohang, Marsius Sitohang, Kalabius

Simbolon, Osner Gultom dan Maningar Sitorius. Para musisi ini juga memainkan

Gondang sabangunan (http://www.last.fm/music/Gondang+Hasapi).

Hasapi (chordophone) biasanya digunakan dua buah, satu hasapi ende,

yaitu hasapi sebagai pembawa melodi dan satu lagi hasapi doal, yaitu hasapi

sebagai pembawa tempo. Hasapi adalah salah alat musik Batak Toba yang

dikelompokkan ke alat musik dawai atau senar, dalam bahasa Indonesia sering

disebut Kecapi batak.

Gambar 14. Hasapi

Page 72: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

69

Jenis-jenis Hasapi terdiri dari :

a) Hasapi ende (pluked lute dua senar) adalah instrumen pembawa melodi dan

merupakan instrumen yang dianggap paling utama dalam ensambel gondang

hasapi.

b) Hasapi doal (pluked flude dua senar), instrumen ini sama dengan hasapi ende

namun dalam permainannya hasapi doal berperan sebagai pembawa ritem

konstan. Ukuran instrumen hasapi doal lebih besar sedikit dari hasapi ende.

Tune atau sistem dari kedua senarnya adalah dengan interval mayor yang

dimainkan dengan cara mamiltik (memetik) (id.wikipedia.org/wiki/Hasapi).

Garantung (baca : garattung) adalah jenis pukul yang terbuat dari wilahan

kayu (xylophone) yang terbuat dari kayu ingol dan dosi. Garantung terdiri dari

tujuh bilahan yang digantungkan di atas sebuah kotak yang sekaligus sebagai

resonatornya. Masing-masing wilahan mempunyai nada masing-masing, yaitu 1

(do), 2 (re), 3 (mi), 4 (fa), 5 (so), 6 (la), dan 7 (si). Antara wilahan yang satu

dengan wilahan yang lainnya dihubungkan dan digantungkan dengan tali.

Gambar 15. Garranttung

Kotak resonator sendiri juga mempunyai tangkai, yang juga sekaligus

merupakan bagian yang turut dipukul sebagai ritem dasar, dan wilahan sebagai

Page 73: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

70

melodi. Garantung Alat musik ini dimainkan dengan menggunakan dua buah stik

untuk tangan kiri dan tangan kanan. Sementara tangan kiri berfungsi juga sebagai

pembawa melodi dan pembawa ritem, yaitu tangan kiri memukul bagian tangkai

garantung dan wilahan sekaligus dalam memainkan sebuah lagu. Alat musik ini

dapat dimainkan secara solo (tunggal), namun dapat juga dimainkan dalam satu

ensambel(http://xeanexiero.blogspot.com/2007/05/alat-alat-musik-sumatera-

utara.html).

Sulim (Aerophone : side blown flute) adalah alat musik tiup yang terbuat

dari bambu seperti seruling atau suling. Sulim ini panjangnya berbeda beda

tergantung nada dasar yang mau dihasilkan. Sulim ini mempunyai enam lobang

nada dengan jarak antara satu lobang nada dengan lobang nada lainnya dilakukan

berdasarkan pengukuran-pengukuran tradisional. Namun secara melodi yang

dihasilkan suling ini meskipun dapat juga memainkan lagu-lagu minor, tetapi

lebih cenderung memainkan tangga nada mayor (major scale) dengan nada

diatonis(http://musikfitria.blogspot.com/2013/03/alat-alat-musik-sumatera utara.html)

Gambar 16. Sulim Toba

Page 74: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

71

Sulim Toba. Perbedaan sulim ini dengan suling-suling lainnya adalah,

suara yang dihasilkan adalah selalu bervibrasi. Hal ini dikarenakan adanya satu

lobang yang dibuat khusus untuk menghasilkan vibrasi ini, yaitu satu lobang yang

dibuat antara lobang nada dengan lobang tiupan dengan diameter lebih kurang

satu sentimeter, dan lobang tersebut ditutupi dengan membran dari bahan plastik,

sehingga suara yang dihasilkan adalah bervibrasi.

Uning-uningan adalah satu ensambel yang menggunakan instrumen yang

dianggap lebih kecil dari dua ensambel musik diatas. Ensambel ini menggunakan

alat musik sebagai pembawa melodi garantung (sejenis xylophone), dipukul

dengan menggunakan dua buah stik. Stik ini tidak saja dipukul ke wilayah-

wilayah, tetapi juga sebagai pembawa tempo dengan memukul stik yang satu

kebagian tangkai garantung tersebut.

Tangga nada yang dipakai dalam musik gondang hasapi hampir sama

dengan yang dipakai dalam gondang sabangunan, tetapi lebih seperti tangga nada

diatonis mayor yang dipakai di Barat. Ini karena pengaruh musik gereja Kristen.

Dalam hal ini musik Batak Toba yang digunakan dalam mengiringi

ordinarium dalam perayaan misa adalah ansambel gondang hasapi. Namun di

dalam hasil pentraskripsian yang ditampilkan hanya instrumen sulim dan

garranttung. Penulis sengaja memilih kedua instrumen ini karena secara

representative dapat mewakili ansambel gondang hasapi dari segi melodis.

Sedangkan dalam analisisnya penulis akan menganalisis struktur melodis dan

tekstual pada keempat ordinarium yaitu: Tuhan Kasihanilah kami, Kemuliaan,

Kudus, dan Anak Domba Allah serta hubungan nyanyian dengan ansambel

Page 75: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

72

gondang hasapi. Sebenarnya ordinarium terdiri dari lima buah lagu yaitu: Tuhan

Kasihanilah kami, Kemuliaan, Aku Percaya, Kudus, dan Anak Domba Allah.

Namun “Aku Percaya” sangat jarang sekali dinyanyikan dikarenakan teksnya

terlalu panjang dan memakan waktu yang lama untuk melagukannya, sehingga

perayaan misa menjadi tidak efisien bagi umat. Aku percaya lebih sering

dilafalkan saja.

3.3 Ordinarium

Dalam musik liturgi Gereja pada umumnya mengenal dua jenis lagu dalam

Misa, yakni lagu Ordinarium dan lagu Proprium. Ordinarium merupakan

nyanyian yang menunjuk pada bagian yang selalu sama atau tetap dalam Perayaan

Ekaristi. Yang termasuk kelompok ordinarium adalah: Tuhan Kasihanilah Kami

(Kyrie eleison), Kemuliaan (Gloria in Excelsis Deo), Kudus (Sanctus), dan Anak

Domba Allah (Agnus Dei). Oleh karena ordinarium merupakan nyanyian yang

selalu sama/tetap dalam setiap perayaan Misa/Ekaristi, maka syair dalam

ordinarium tidak dapat digubah. Dalam buku nyanyian Puji Syukur54 ada empat

macam ordinarium Gregorian, berdasarkan masa penggunaannya. Ada yang

khusus untuk Masa Adven dan Prapaskah55 dan Paskah56. Ada Ordinarium De

Angelis57 yang dapat digunakan untuk masa selain Adven, Prapaskah dan Paskah.

Yang terakhir, ada Ordinarium khusus untuk Misa Arwah58.

54 Puji Syukur merupakan buku liturgi resmi atau buku doa dan nyanyian Gerejawi umat Katolik di Indonesia. Buku ini merupakan satu dari dua buku doa dan nyanyian yang luas dipakai di Indonesia. Satunya adalah Madah Bakti. Buku Puji Syukur digunakan pada saat perayaan misa dan juga sebagai pedoman atau sarana berdoa di rumah. 55 Buku Puji syukur No. 339 dst 56 Buku Puji syukur No. 340 dst 57 Buku Puji syukur No. 342 dst 58 Buku Puji syukur No. 344 dst

Page 76: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

73

Sedangkan nyanyian-nyanyian, seperti: nyanyian pembuka, mazmur

tanggapan, alleluia, nyanyian persiapan persembahan, komuni, dan nyanyian

penutup disebut dengan Proprium. Nyanyian proprium menunjuk pada bagian

yang khusus, tematis, dan selalu berubah. Nyanyian proprium akan berubah

seturut dengan penanggalan Liturgi Gereja.

3.3.1 Pengaruh Inkulturasi Terhadap Ordinarium

Sebelum Konsili Vatikan II, musik Gregorian dan polifoni suci merupakan

nyanyian khas Liturgi Romawi yang digunakan dalam perayaam misa. Mozart,

Schubert, Haydn banyak meciptakan motet, te deum, himne, nyanyian misa dalam

bentuk Gregorian Chant dan polifoni suci yang dipergunakan dalam perayaan

misa. Karya musik ini sungguh sangat indah dan menjadikan suasana yang sakral,

agung, dan indah perayaan misa. Namun kebanyakan karya-karya ini dinyanyikan

oleh paduan suara yang terlatih sehingga tidak bisa dinyanyikan oleh semua umat.

Gereja melihat bahwa Gregorian chant merupakan tradisi suci musik Gereja,

namun tentunya partisipasi umat dalam perayaan misa tetap menjadi bagian yang

utama.

Setelah Konsili Vatikan II, Gereja mulai membuka diri terhadap

kebudayaan dan tradisi yang berasal dari berbagai daerah, suku dan bangsa.

Inkulturasi mulai berkembang dalam Liturgi Gereja khususnya dalam musik

liturgi. Lagu-lagu bahasa Indonesia ataupun bahasa daerah mulai dipergunakan

dalam perayaan ibadat, namun belum banyak jumlahnya.

Ordinarium atau sering disebut Nyanyian tetap, yang merupakan nyanyian

yang selalu dinyanyikan dalam setiap perayaan misa, sebelumnya hanya ada

Page 77: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

74

dalam bentuk ordinarium Gregorian chant. Namun setelah Konsili Vatikan II,

ordinarium inkuturatif mulai banyak yang diciptakan, yakni ordinarium Misa

Dolo-Dolo gaya Flores diciptakan oleh Mateus Wari Weruin (1974), ordinarium

Misa Sunda, ordinarium Misa Senja gaya Timor diciptakan oleh Martin Runi

(1980), ordinarium Misa Raya II diciptakan oleh Karl-Edmund Prier, S.J (1968),

ordinarium Misa Manado diciptakan oleh M. Rarun (1974), ordinarium Misa

Batak Toba, Misa Karo diciptakan oleh Team Musik Liturgi Keuskupan Agung

Medan.

3.3.2 Ordinarium dalam Perayaan Misa di Gereja Santo Antonius

Hayamwuruk Medan

Gereja Santo Antonius Hayamwuruk merupakan gereja paroki yang

memiliki beragam umat. Meskipun keadaan umatnya yang plural namun kesatuan

tetap terjalin diantara sesama umat. Gereja memandang keragaman suku, bahasa,

serta tradisi sebagai bagian yang penting untuk dipahami, dengan memahami

berbagai hal tersebut kekayaan tradisi dan kebudayaan daerah setempat dapat

digali dan diselaraskan dengan liturgi Gereja sehingga umat bisa beribadat selaras

dan sejiwa dengan budaya dan tradisinya.

Demikian pula dalam musik liturgi, nyanyian tetap/ordinarium yang

dinyanyikan dalam perayaan Misa di Gereja Santo Antonius Hayamwuruk ini

beragam setiap minggunya. Dari ordinarium Gregorian chant sampai inkulturatif.

Ordinarium Gregorian chant yang dinyanyikan ialah Misa De angelis59,

59 Buku Puji syukur No. 342 dst, hal 300.

Page 78: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

75

sedangkan ordinarium inkulturatif yang dinyanyikan ialah Misa Raya II60, Misa

Manado61, Misa Dolo-dolo62, Misa Senja63, Misa syukur64, dan Misa Batak

Toba65. Dalam merayakan hari besar Gereja, umumnya perayaan Misa

dilaksanakan dengan meriah. Ordinarium Batak Toba beserta ansambel gondang

sering digunakan dalam perayaan Misa untuk memeriahkannya. Demikian pula

dengan Paduan Suara yang selalu ikut berpartisipasi didalamnya. Hal ini sering

diamati Penulis, baik selama melakukan penelitian maupun diluar masa penelitian.

Proses inkulturasi memang terus berjalan, untuk melihat perbandingan

transformasi yang terjadi dari proses inkulturasi, berikut ordinarium Gregorian

chant dan ordinarium inkulturatif Batak Toba:

60 Buku Puji syukur No. 349 dst, hal 309. 61 Buku Puji syukur No. 355 dst, hal 317. 62 Buku Puji syukur No. 357 dst, hal 320. 63 Buku Puji syukur No. 359 dst, hal 323. 64 Buku Puji syukur No. 361 dst, hal 325. 65 Buku Puji syukur No. 1038 dst, hal 813.

Page 79: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

76

Ordinarium Gregorian Chant

1) Kyrie eleison (Tuhan Kasihanilah Kami)

Sumber http://www.mscperu.org/gregoriano/gpartiduras/gregoriano_notas/angelis1_kyrie_VIII.htm

Page 80: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

77

2) Gloria (Kemuliaan)

Sumber : http://et-clamor-meus-ad-te-veniat.blogspot.com/2007/01/gloria-in-excelsis-deo.html

Page 81: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

78

Page 82: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

79

3. Sanctus (Kudus)

Sumber : http://www.mscperu.org/gregoriano/gpartiduras/gregoriano_notas/angelis3_sanctus_VIII.htm

4. Agnus Dei (Anak Domba Allah)

Sumber : http://www.mscperu.org/gregoriano/gpartiduras/gregoriano_notas/angelis4_agnus_VIII.htm

Page 83: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

80

Ordinarium Inkulturatif Batak Toba

1. Tuhan Kasihanilah Kami

2. Kemuliaan

Page 84: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

81

3. Kudus

Page 85: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

82

4. Anak Domba Allah

Dengan melihat transkripsi diatas dapat dilihat perbandingan antara

ordinarium Gregorian Chant dengan ordinarium Batak Toba yang telah

mengalami inkulturasi. Perubahan-perubahan yang terjadi diantaranya, dari segi

bahasa, pemakaian bahasa Indonesia yang diterjemahkan dari bahasa Latin

sebagai bahasa yang lebih mudah dipahami. Dari segi melodis, irama dan bentuk

melodis ordinarium Batak Toba sangat berbeda dengan Gregorian chant.

Page 86: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

83

BAB IV

TRANSKRIPSI DAN ANALISIS STRUKTUR MUSIKAL DAN

TEKSTUAL ORDINARIUM BERGAYA BATAK TOBA

4.1 Proses Transkripsi dan Analisis

Proses memindahkan, mengalihkan, menotasikan bunyi yang didengar

menjadi sebuah simbol visual yang dapat dipahami disebut transkripsi. Dalam

menganalisis musik, trankripsi sangat diperlukan sebagai salah satu upaya

mendeskripsikan musik itu sendiri. Dalam proses pentranskripsian ini, terdapat

empat buah lagu yang akan ditranskripsikan, baik dari nyanyiannya maupun

instrumen. Dalam tahap transkripsi struktur musikal dan tekstual Ordinarium,

penulis menggunakan pendekatan dari Bruno Netll (1964:98) yang terdiri dari:

1) Proses pentranskripsian dapat dilakukan dengan cara menganalisis dan

mendeskripsikan suatu musik dari apa yang didengar, dan

2) Proses pentranskripsian dapat dilakukan dengan cara menuliskan yang

kita dengar di atas kertas lalu mendeskripsikan apa yang kita lihat.

Dalam pentranskripsian struktur musikal dan tekstual Ordinarium, penulis

menggunakan tahap kedua. Hal ini dirasakan sesuai dengan metode penulis dan

mendukung proses transkripsi karena menghasilkan hasil yang lebih rinci dan

mendetail, sedangkan tahap transkripsi pertama tidak dilakukan penulis karena

pendengaran dan daya ingat yang terbatas sehingga terkesan menghasilkan

transkripsi yang sederhana dan sekedar saja. Dan lagi Bruno Netll (1964:98)

mengungkapkan bahwa seandainya telinga manusia dapat merasakan dan

mendengar semua isi akustik sebuah ungkapan musik maka tahap pertama

Page 87: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

84

tentunya menjadi pilihan utama. Namun daya ingat manusia tidak persis sama

terhadap yang didengar sepuluh detik yang lalu, untuk menjadi sebuah bentuk

notasi yang penting dalam sebuah penelitian musik.

Sebelum mendeskripsikan struktur musikal dan tekstual Ordinarium,

pertama-tama penulis melakukan pentranskripsian; yaitu menotasikan bunyi-

bunyi musikal kedalam bentuk simbol yang bisa dilihat dan dipahami. Terdapat

empat lagu yang ditranskripsi baik dari nyanyian dan instrumen yang mengiringi,

yaitu: Tuhan Kasihanilah kami, Kemuliaan, Kudus, dan Anak Domba Allah.

Keempat lagu ini sebelumnya telah direkam penulis dengan cara

merekonstruksinya kembali yang dilakukan oleh beberapa biarawan Kapusin

Santo Fransiskus Asisi Pematang Siantar.

Metode yang digunakan penulis dalam proses transkripsi keempat lagu

ordinarium ini yaitu:

1) Mendengarkan secara berulang-ulang hasil video rekaman lagu

ordinarium yang telah direkam dari lapangan.

2) Setelah mendengar berulang-ulang, kemudian menuliskannya kedalam

notasi musik barat. Bila terdapat kesalahan nada maupun ritem maka

kembali mendengar berulang-ulang video musik tersebut sampai mendapat

hasil yang sesuai dengan yang didengar. Penotasian ini dilakukan dengan

menggunakan bantuan dari program musik dalam komputer yaitu Sibelius.

Transkripsi dari keempat lagu ordinarium Inkulturasi Musik Batak Toba

pada perayaan Misa Gereja Katolik Santo Antonius Hayam Wuruk Medan dapat

dilihat dalam Lampiran.

Page 88: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

85

4.2 Model Notasi

Berdasarkan beberapa pertimbangan dalam menentukan model notasi

untuk menuliskan musik atau nyanyian pada ordinarium ini maka penulis

menggunakan bentuk notasi barat. Pentranskripsian keempat lagu ordinarium ini

menggunakan sistem notasi barat, meskipun instrumen musik yang ditranskrip

mewakili instrumen musik tradisi batak toba yaitu, sulim dan garanttung, namun

kedua instrument tersebut sudah mendekati sistem notasi barat, notasi balok. Hal

ini digunakan penulis, karena:

1) Sistem notasi balok sudah dikenal secara umum dalam bidang musikologi.

2) Sistem notasi balok memiliki garis paranada yang dapat menggambarkan

tinggi rendahnya suatu nada atau suara sehingga hasilnya akan terlihat

seperti grafik.

3) Secara ritmis sistem notasi balok mampu membagi setiap nilai ketukan.

Dalam proses pentranskripsian penulis membuat atau menggunakan garis

dan paranada dan simbol-simbol dibawah ini:

1) Dalam notasi balok, sistem tangga nada bergaris lima

digunakan sebagai dasar. Dalam garis paranada inilah dituliskan tanda-

tanda mengenai not, tempo, ketukan, dinamika, dan instrumen yang

digunakan. Durasi not dilambangkan dengan nilai yang berbeda-beda,

sedangkan tinggi nada dilambangkan pada posisi not secara vertikal pada

garis paranada. Not-not yang melambangkan tinggi nada diluar jangkauan

kelima garis paranada dapat digambarkan dengan menggunakan garis

bantu yang diletakkan diatas atau dibawah paranada.

Page 89: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

86

2) Simbol ini merupakan tanda kunci. Tanda kunci berada

di awal paranada, yang menunjukkan tinggi nada yang diwakili oleh garis

dan spasi pada paranada tersebut. Simbol ini menunjukkan tanda kunci G,

artinya garis kedua dari bawah melambangkan nada G pertama.

3) Simbol ini merupakan tanda diam. Artinya tidak

mengeluarkan bunyi/suara. Bernilai 4 (empat) ketuk dengan nama tanda

diam penuh.

4) Simbol ini merupakan tanda diam yang bernilai 1 (satu)

ketuk. Dengan nama tanda diam ¼ .

5) Simbol ini juga merupakan tanda diam yang

bernilai1/4 ketuk. Dengan nama tanda diam 1/16.

6) Simbol ini merupakan tanda mula utama yakni tanda mula

kress. Tanda mula kress ini diletakkan pada garis f menunjukkan bahwa

nada tersebut dinaikkan ½ laras dalam semua oktaf (dimainkan sebagai

nada fis). Sehingga menunjukkan karya musik ini bersangkutan dengan

tangga nada G mayor atau E minor.

Page 90: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

87

7) Simbol ini menyatakan garis paranada dalam kunci G

bertangga nada G mayor, disertai dengan birama 4/4. Birama

menunjukkan ritme lagu; ketukan lagu. Angka birama yang bagian atas

menunjukkan jumlah ketukan per birama, sedangkan angka yang bagian

bawah menunjukkan nilai not perketukan. Tanda birama 4/4 menunjukkan

terdapat empat ketukan dalam birama dan masing-masing ketukan bernilai

not seperempat.

8) Simbol ini merupakan tanda mula kress yang diletakkan

pada garis nada f dan c yang menunjukkan bahwa kedua nada ini

dinaikkan ½ laras dalam semua oktaf (dimainkan fis dan cis). Sehingga

karya musik ini bersangkutan dengan tangga nada D mayor atau B minor.

9) Simbol ini menyatakan garis paranada dalam kunci G

bertangga nada D mayor, disertai dengan birama 2/4. Tanda birama 2/4

menunjukkan terdapat dua ketukan dalam birama dan masing-masing

ketukan bernilai not seperempat.

10) Simbol ini merupaka mula kress yang diletakkan pada

garis nada f, c, g, dan d yang menunjukkan bahwa keempat nada ini

dinaikkan ½ laras dalam semua oktaf (dimainkan fis, cis, gis, dan dis).

Page 91: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

88

Sehingga karya musik ini berkaitan dengan tangga nada E mayor dan Cis

minor.

11) Simbol ini menyatakan garis paranada dengan kunci

G bertangga nada E mayor, disertai dengan birama 4/4. Tanda birama 4/4

menunjukkan terdapat empat ketukan dalam birama dan masing-masing

ketukan bernilai not seperempat.

12) Simbol ini merupakan not 1/16, dengan nilai not

¼ ketuk. Keempat not 1/16 ini bila digabung akan bernilai satu ketuk.

13) Simbol ini merupakan not 1/8, dengan nilai not 1/2

ketuk. kedua not ini bila digabungkan maka bernilai satu ketuk.

14) Simbol ini merupakan not ¼, dengan nilai not 1 ketuk.

15) Simbol ini merupakan not ¼ dengan not 1/8.

Dengan nilai not 1 ½ ketuk. Kedua not ini digabungkan dengan

menggunakan tie (garis lengkung perpanjangan), yakni menggabungkan

dua not pada titinada yang sama. Satu tie hanya dapat mengikat dua not

saja.

Page 92: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

89

16) Simbol ini merupakan not ¼ yang bernilai 1 ketuk,

dengan menggunakan simbol tremolo. Tremolo artinya getar; bergetar;

cara main dengan menggetarkan nada. Not ¼ ini menggunakan dua

tremolo.

17) Simbol ini merupakan not ¼ yang bernilai 1 ketuk,

dengan menggunakan simbol tremolo. Not ini menggunakan empat

tremolo.

18) Simbol ini merupakan not ¼ yang bernilai 1 ketuk,

dengan menggunakan simbol buzz roll; drone (z on stem).

19) Simbol ini merupakan not ¼ dengan menggunakan

staccato. Artinya dimainkan dengan putus-putus tapi jelas.

Simbol-simbol di atas merupakan simbol-simbol yang terdapat dalam

lampiran partitur yang perlu diketahui agar pembaca memahami makna-

maknanya.

4.3 Analisis Musikal

Dalam mendeskripsikan ordinarium yakni, nyanyian Tuhan Kasihani

Kami, Kemuliaan, Kudus, dan Anak Domba Allah penulis mengacu pada teori

weighted scale Malm. Malm (1977:7-9) mengatakan ada delapan unsur melodi

yang dapat digunakan untuk menganalisis melodi yaitu seperti : (1) tangga nada ;

Page 93: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

90

(2) nada dasar ; (3) wilayah nada ; (4) jumlah nada-nada ; (5) jumlah interval ; (6)

pola-pola kadensa ; (7) formula-formula melodik ; dan (8) kontur.

Penganalisisan kedelapan unsur-unsur tersebut penulis uraikan sebagai

berikut:

1) Dalam menganalisis struktur tangga nada, penulis mengurutkan nada-nada

terendah sampai tertinggi. Pengertian tangga nada disini tidak sama

dengan teori musik barat yang mempunyai struktur interval baku. Penulis

hanya mengurutkan nada-nada yang dipakai dalam melodi ordinarium dari

nada terndah sampai tertinggi.

2) Untuk menentukan nada dasar penulis menggunakan pendekatan yang

dilakukan oleh Bruno Nettl dalam “Theory and Method in

Ethnomusicology” yang mengatakan:

“(1)Patokan yang paling umum adalah melihat nada-nada apa yang paling sering digunakan dan nada mana yang jarang dipakai dalam komposisi tersebut. (2)Kadang-kadang nada-nada yang harga ritmisnya besar dianggap nada-nada dasar, biarpun jarang dipakai. (3)Nada yang dipakai akhir (awal) komposisi, dianggap mempunyai fungsi penting dalam tonalitas tersebut. (4)Nada yang menduduki posisi paling rendah dalam tangga nada ataupun ditengah dapat dianggap penting. (5)Interval-interval yang terdapat antara nada kadang-kadang dipakai sebagai patokan. Umpanya sebuah posisi yang digunakan oktaf (nada pertamatersebut boleh dianggap lebih penting). (6)Adanya tekanan ritmis pada sebuah nada juga bisa dipakai sebagai patokan tonalitas. (7)Harus diingat bahwa barang kali ada gaya-gaya musik yang mempunyai sistem tonalitas yang tidak bisa dideskripsikan dengan patokan-patokan diatas. Untuk sistem tonalitas tersebut, cara terbaik tampaknya adalah pengalaman lama dan akrab dengan musik tersebut.” (1964:127, terjemahan Marc Perlman, M.A)

Page 94: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

91

3) Wilayah nada adalah daerah (ambitus) antara nada yang paling rendah

dengan nada yang paling tinggi dalam satu komposisi lagu.

4) untuk melihat frekwensi pemakaian nada-nadanya, Penulis mencacah

setiap nada yang muncul sehingga terlihat nada-nada yang sering dan

jarang digunakan.

5) Interval adalah jarak nada yang satu dengan nada yang lainnya naik

ataupun turun (Manoff, 1991:71).

6) Dalam menganalisis formula melodi yang meliputi bentuk, frasa dan

motif, penulis mengacu pada teori William P. Malm. Malm

mengemukakan bahwa ada beberapa istilah dalam menganalisis bentuk,

yaitu:

a Repetitive yaitu bentuk nyanyian yang diulang-ulang.

b Ireratif yaitu bentuk nyanyian yang memakai formula melodi yang

kecil dengan kecenderungan pengulangan-pengulangan di dalam

keseluruhan nyanyian.

c Stropic yaitu bentuk nyanyian yang diulang tetapi menggunakan

teks nyanyian yang baru atau berbeda.

d Reverting yaitu bentuk yang apabila dalam nyanyian terjadi

pengulangan pada frasa pertama setelah terjadi penyimpangan-

penyimpangan melodi.

e Progresive yaitu bentuk nyanyian yang terus berubah dengan

menggunakan materi melodi yang selalu baru.

Page 95: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

92

7) Pola Kadensa adalah nada akhir dari satu bagian musik atau lagu. Pola

kadensa yang dijabarkan penulis dalam tiap nyanyian adalah nada-nada

terakhir dari tiap bentuk.

8) Dalam mendeskripsikan kontur atau garis melodi dalam sebuah nyanyian

penulis mengacu pada teori Malm (Irawan 1997:85) membedakan

beberapa jenis kontur, yaitu:

a Ascending yaitu garis melodi yang bergerak dengan bentuk naik

dari nada yang lebih rendah ke nada yang lebih tinggi.

b Descending yaitu garis melodi yang bergerak dengan bentuk turun

dari nada yang lebih tinggi ke nada yang lebih rendah.

c Pendulous yaitu garis melodi yang bentuk gerakannya melengkung

dari nada yang lebih tinggi ke nada yang lebih rendah, kemudian

kembali lagi ke nada yang lebih tinggi atau sebaliknya.

d Conjuct yaitu garis melodi yang sifatnya bergerak melangkah dari

satu nada ke nada yang lain baik naik maupun turun.

e Terraced yaitu garis melodi yang bergerak berjenjang baik dari

nada yang lebih tinggi ke nada yang lebih rendah atau dimulai dari

nada yang lebih rendah ke nada yang lebih tinggi.

Page 96: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

93

f Disjuct yaitu garis melodi yang bergerak melompat dari satu nada

ke nada yang lainnya, dan biasanya intervalnya di atas sekonde

baik mayor maupun minor.

g Static yaitu garis melodi yang bentuknya tetap yang jaraknya

mempunyai batas-batasan.

Dengan melihat acuan diatas penulis menganalisis keempat nyanyian

ordinarium sebagai berikut:

4.3.1 Analisis Musikal Nyanyian Tuhan Kasihani kami

Dalam menganalisis nyanyian (termasuk nyanyian lain) ini, penulis

melampirkan sebagian hasil transkripsi sebagai sampel. Untuk melihat

keseluruhan hasil transkripsinya penulis melampirkan pada lampiran.

Keterangan: Huruf kapital melambangkan : Bentuk Angka romawi melambangkan : Frasa

A

1

Page 97: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

94

Dari hasil transkripsi di atas dapat dilihat bahwa nyanyian ini diawali

dengan instrument sulim yang kemudian diikuti oleh garranttung. Kedua

instrumen mengawali nyanyian Tuhan Kasihanilah Kami dengan membawa pola

melodi nyanyian tersebut. Pola melodi dari kedua instrumen ini menggunakan

melodi nyanyian yang disertai dengan beberapa improvisasi.

Tangga nada yang terdapat dalam nyanyian ini diurutkan dari nada

terendah sampai tertinggi yaitu, D-G-A-B-C-D’. Nada yang terendah adalah nada

D dan yang tertinggi adalah D’.

Untuk menentukan nada dasar pada nyanyian ini, penulis menggunakan

pendekatan yang dilakukan oleh Bruno Nettl yang telah disebutkan diatas. Untuk

mengaplikasikan pendapat tersebut maka terlebih dahulu nada-nada nyanyian ini

disusun kedalam tabel keseluruhan jumlah nadanya.

Tabel 4.1 Distribusi Nada pada Nyanyian Tuhan Kasihanilah Kami

Nada

Jumlah

D 0 0 1

1 2

G 10 0 0

0 10

A 16 12 5

5 38

B 8 12 0

0 20

C 2 6 0

4 12

D’ 0 0 0

2 2

Page 98: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

95

Sesuai dengan data dalam tabel diatas, maka yang menjadi tonalitas

berdasarkan ketujuh cara yang ditawarkan Netll tersebut adalah:

a Nada yang paling sering digunakan adalah nada A dan nada yang paling

jarang dipakai adalah nada D

b Nada yang memiliki nilai ritmis yang besar adalah nada A

c Nada yang dipakai sebagai nada awal adalah nada A dan nada yang paling

akhir D

d Nada yang menduduki posisi paling rendah adalah nada D, nada yang

menduduki posisi pertengahan adalah nada A.

e Nada yang memiliki oktafnya adalah nada D

f Tekanan ritmis A

g Melalui pengalaman –

Berdasarkan kriteria yang diajukan Netll tersebut dapat ditarik kesimpulan

dari tabel yang merupakan hasil dari pencacahan, bahwa nada dasar yang terdapat

pada nyanyian Tuhan Kasihanilah kami adalah A.

Wilayah nada adalah daerah (ambitus) antara nada yang paling rendah

dengan nada yang paling tinggi dalam satu komposisi lagu. Wilayah nada (range)

pada nyanyian Tuhan Kasihanilah Kami adalah dari nada D sampai D’.

Dalam menganalisis sebuah komposisi musik, frekuensi nada yang muncul

merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan. Banyaknya jumlah nada yang

sering digunakan akan menjadi sebuah gambaran tentang komposisi musik

Page 99: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

96

tersebut sehingga menjadi ciri khas tersendiri. Berikut uraian tentang frekuensi

pemakaian nada dari nyanyian Tuhan Kasihani Kami.

Dari gambaran diatas dapat dilihat bahwa pemakaian nada A sangat

mendominasi dalam nyanyian ini, yakni sebanyak 38 kali. Dan yang paling sedikit

pemakain nadanya adalah nada D, yakni 4 kali.

Interval adalah jarak nada yang satu dengan nada yang lainnya naik

ataupun turun (Manoff, 1991:71). Berikut ini adalah tabel interval dari

keseluruhan nada-nada yang dipakai dalam nyanyian Tuhan Kasihanilah kami

Tabel 4.2 Interval Nada Nyanyian Tuhan Kasihanilah Kami No Interval Jumlah Interval

Nyanyian Tuhan Kasihanilah Kami

Instrument sulim

Instrumen Garantung

1 Prime Murni (1P) 21

21 75

2 Sekunder Mayor (2M)

Naik 25 43 36

Turun 18 27 22

3 Sekunder Minor (2m)

Naik 12 18 14

Turun 6 11 8 4 Ters

mayor (3M)

Naik - 1 2

Turun - 6 5 5 Ters

minor (3m)

Naik - - 1

Turun 4 5 5

6 Kwart Murni (4p)

Naik - 2 1

Turun 4 3 2

7 Kwint Murni (5p)

Naik - 1 -

Turun - - -

Page 100: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

97

Dengan melihat tabel di atas, maka dapat disimpulkan interval yang sering

muncul adalah interval sekunder Mayor (2M) sebanyak 43 kali.

Formula melodi yang dibahas meliputi bentuk, frasa dan motif. Dalam hal

ini penulis mengacu pada teori William P. Malm.

a Bentuk. Bentuk nyanyian Tuhan kasihanilah kami ini cenderung

mengalami pengulangan atau Repettive. Bila dirumuskan terdiri dari A, B,

A, dan A’. Bentuk A mengalami satu kali pengembangan menjadi A’, dan

bentuk A’ ini merupakan bagian penutup lagu. Untuk lebih jelas dapat

dilihat pada lampiran transkripsi lagu.

b Frasa

Pada nyanyian ini terdiri dari enam frasa. Frasa pertama dan ketiga

mengalami pengulangan, dan frasa kelima merupakan pengulangan dari frasa

pertama. Dan bagian akhir ditutup dengan frasa pertama namun terdapat

pengembangan pada nada-nada akhirnya. Sehingga kelihatan bentuk nyanyian ini

cederung repetitive.

Page 101: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

98

c Motif

1. 2.

3. 4. Terdapat empat motif yang membentuk nyanyian Tuhan Kasihanilah kami.

Kadensa adalah nada akhir dari satu bagian musik atau lagu. Pola kadensa

yang dijabarkan penulis dalam nyanyian ini adalah nada-nada terakhir dari tiap

bentuk.

1. 2.

Kontur adalah garis melodi dalam sebuah lagu. Malm ( Irawan 1997:85)

membedakan beberapa jenis kontur. Dari beberapa istilah yang dikemukakan

Malm, maka penulis melihat kantur yang terdapat pada nyanyian Tuhan

Kasihanilah Kami adalah pendulous. Pergerakan melodi dari nyanyian ini

cenderung bergerak dari nada yang lebih tinggi ke nada yang lebih rendah,

kemudian kembali lagi ke nada yang lebih rendah ke nada yang lebih tinggi

ataupun sebaliknya. Bentuk ini dikenal dengan bentuk pendulous.

4.3.1.1 Hubungan Teks dengan Melodi Nyanyian Tuhan Kasihanilah Kami

Hubungan teks dengan melodi merupakan karakteristik yang sangat

penting diperhatikan yakni hubungan antara musik (nada) dengan teks. Seperti

Page 102: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

99

yang dikemukakan oleh W. P Malm (1977:9). “Bila suatu not dipakai untuk

masing-masing suku kata dari teks nyanyian tersebut disebut dengan silabis, dan

jika suatu suku kata mempunyai beberapa buah not disebut dengan melismatis”.

Berikut ini penulis uraikan hubungan teks dengan melodi pada nyanyian Tuhan

Kasihani kami:

Melismatis:

Sillabis:

Sampel di atas merupakan melismatis dan silabis yang timbul akibat

hubungan melodi dengan teks. Terdapat beberapa melisma-melisma pendek dalam

nyanyian ini. Setelah melakukan pencacahan, terdapat penggunaan melismatis

sebanyak 12 motif dengan menggunakan 2-5 nada dalam satu suku kata. Jarak

interval nada-nada yang digunakan pada melisma-melisma tersebut 2M, 2m, 1P.

Artinya wilayah nada-nadanya (range) sederhana, hanya pada interval sekunda

mayor dan minor. Sedangkan penggunaan silabis sebanyak 6 motif, dimana setiap

suku katanya menggunakan nada yang sama karena bentuk nyanyian ini yang

repetitive. Dari hasil pencacahan tersebut disimpulkan bahwa penggunaan

melismatis terlihat mendominasi.

Page 103: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

100

Dari hasil analisis diatas dapat disimpulkan dari segi musikal nyanyian

Tuhan Kasihani Kami menggunakan tangga nada heksatonik, dengan nada dasar

A, nyanyian ini cenderung mayor, dengan garis melodi (kontur) cenderung

pendulous, dan bentuk nyanyian repetitive/pengulangan. Dari segi tekstual

nyanyian ini banyak menggunakan melisma-melisma pendek yang menggunakan

2-5 suku kata dalam tiap nada, pada interval sekunda mayor dan minor serta

dalam range (wilayah nada) yang sederhana.

4.3.2 Analisis Musikal Nyanyian Kemuliaan

Tangga nada nyanyian Kemuliaan ini terdiri dari Sembilan nada.

Diurutkan dari nada terendah sampai tertinggi, yakni A-Cis-D-E-Fis-G-A-B-D’.

Nada terendah adalah nada A dan tertinggi nada D’.

A

1

B A

2

Page 104: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

101

Untuk menentukan nada dasar pada nyanyian ini, penulis menggunakan

pendekatan yang dilakukan oleh Bruno Nettl Untuk mengaplikasikan pendapat

tersebut pada nyanyian Tuhan Kasihanilah kami ini, maka terlebih dahulu nada-

nada nyanyian ini disusun kedalam tabel keseluruhan jumlah nadanya.

Tabel 4.3 Daftar distribusi nada Nyanyian Kemuliaan Nada

Jumlah

A 0 1 0 1 0 2

4

Cis 0 3 2 0 0 0

5

D 5 8 2 2 1 3

21

E 4 23 7 17 1 5

57

Fis 4 34 9 17 7 3

7

G 1 26 5 7 0 0

39

A 6 14 0 14 6 7

47

B 0 3 3 6 2 2

20

D’ 0 1 0 8 0 0

9

a Nada yang paling sering dipakai adalah nada Fis dan nada yang paling

jarang dipakai adalah nada A.

b Nada yang memiliki nilai ritmis yang besar adalah nada A.

c Nada yang dipakai sebagai nada awal adalah nada Fis dan nada yang

paling akhir nada A

d Nada yang menduduki posisi paling rendah adalah nada A dan nada yang

menduduki posisi pertengahan adalah nada Fis

e Nada yang memiliki oktafnya adalah nada D

Page 105: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

102

f Tekanan ritmis Fis

g Melalui pengalaman -

Berdasarkan kriteria yang diajukan Netll tersebut dapat ditarik kesimpulan

dari tabel yang merupakan hasil dari pencacahan, bahwa nada dasar yang terdapat

pada nyanyian Kemuliaan adalah Fis

Wilayah nada adalah daerah (ambitus) antara nada yang paling rendah

dengan nada yang paling tinggi dalam satu komposisi lagu. Wilayah nada (range)

Kemuliaan adalah dari nada A sampai D’.

Dalam menganalisis sebuah komposisi musik, frekuensi nada yang muncul

merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan. Banyaknya jumlah nada yang

sering digunakan akan menjadi sebuah gambaran tentang komposisi musik

tersebut sehingga menjadi ciri khas tersendiri. Berikut uraian tentang frekuensi

pemakaian nada dari nyanyian Kemuliaan.

Dari gambaran diatas dapat dilihat bahwa pemakaian nada Fis sangat

mendominasi dalam nyanyian ini, yakni sebanyak 74 kali. Dan yang paling sedikit

pemakain nadanya adalah nada Cis, yakni 5 kali.

Page 106: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

103

Interval adalah jarak nada yang satu dengan nada yang lainnya naik

ataupun turun (Manoff, 1991:71). Berikut ini adalah tabel interval dari

keseluruhan nada-nada yang dipakai dalam nyanyian Kemuliaan.

Tabel 4.4 Interval Nada Kemuliaan

No Interval Jumlah Interval Nyanyian kemuliaan

Instrumen Sulim

Instrumen Garantung

1 Prime Murni (1P) 38 66

344

2 Sekunder Mayor (2M)

Naik 51 79 51

Turun

73 91 75

3 Sekunder Minor (2m)

Naik 15 36 19

Turun 52 35 31

4 Ters mayor (3M)

Naik 2 3 1

Turun - 4 1

5 Ters Minor (3m)

Naik 19 19 18

Turun 12 16 14

6 Kwart Murni (4P)

Naik 7 7 6

Turun 2 3 2

7 Kwint Murni (5P)

Naik 2 5 3

Turun 1 - -

8 Sekta Mayor (6M)

Naik 1 - 2

Turun 1 4 1

9 Oktaf murni (8P)

Naik - 1 -

Turun - - -

Page 107: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

104

Dengan melihat tabel di atas, maka dapat disimpulkan interval yang sering

muncul adalah interval sekunder mayor (2M) sebanyak 124.

Formula melodi yang akan dibahas meliputi bentuk, frasa dan motif.

Dalam hal ini penulis mengacu pada teori William P. Malm.

a Bentuk. Bentuk nyanyian Kemuliaan ini Progresive, yaitu bentuk

nyanyian yang terus berubah dengan menggunakan materi melodi yang

selalu baru. Bila dirumuskan terdiri dari A, B, C, D, E, E’, F, F’, G, H, I,

I’, I, J, dan K . Dari formula ini terlihat bentuk nyanyiannya terus berubah,

walau terdapat beberapa bentuk yang mengalami pengembangan yakni

bentuk E, F dan I. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada hasil transkripsi

lagu.

b Frasa

Page 108: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

105

Terdapat duapuluh delapan frasa dalam nyanyian Kemuliaan.

c Motif

Page 109: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

106

Terdapat duapuluh motif yang membentuk nyanyian Kemuliaan.

Kadensa adalah nada akhir dari satu bagian musik atau lagu. Pola kadensa

yang dijabarkan penulis dalam nyanyian ini adalah nada-nada terakhir dari tiap

bentuk.

1. 2.

3. 4.

5. 6.

7. 8.

9. 10.

11. 12.

Page 110: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

107

13. 14.

15. 16.

Kontur adalah garis melodi dalam sebuah lagu. Malm ( Irawan 1997:85)

membedakan beberapa jenis kontur. Dari beberapa istilah yang dikemukakan

Malm, maka penulis melihat kantur yang terdapat pada nyanyian Kemuliaan ialah

conjuct. Pergerakan melodi dari nyanyian ini cenderung bergerak melangkah dari

satu nada ke nada yang lain baik naik maupun turun, bentuk melodi ini disebut

dengan istilah conjuct.

4.3.2.1 Hubungan Teks dengan Melodi Nyanyian Kemuliaan

Hubungan teks dengan melodi merupakan karakteristik yang sangat

penting diperhatikan yakni hubungan antara musik (nada) dengan teks. Mengacu

pada W. P Malm (1977:9) tentang hubungan teks dengan melodi yang telah

disebut diatas, maka penulis menguraikan hubungan teks dengan melodi pada

nyanyian Kemuliaan.

Melismatis:

Silabis:

Page 111: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

108

Sampel di atas merupakan melismatis dan silabis yang timbul akibat

hubungan melodi dengan teks. Terdapat beberapa melisma pendek dan panjang

dalam nyanyian ini. Setelah melakukan pencacahan, terdapat penggunaan

melismatis sebanyak 24 motif dengan menggunakan 2-5 nada dalam satu suku

kata. Sedangkan penggunaan silabis sebanyak 29 motif. Dari hasil pencacahan

tersebut disimpulkan bahwa penggunaan silabis terlihat mendominasi.

Dari hasil analisis diatas dapat disimpulkan dari segi musikal nyanyian

Kemuliaan menggunakan sembilan nada, dengan nada dasar Fis, nyanyian ini

cenderung mayor, garis melodi (kontur) cenderung bergerak melangkah disebut

conjuct, dan bentuk nyanyian progressive yakni bentuknya yang selalu berubah-

ubah. Dari segi tekstual nyanyian ini lebih cenderung silabis, dimana satu suku

kata dalam tiap nada.

Page 112: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

109

4.3.3 Analisis Musikal Nyanyian Kudus

Tangga nada nyanyian Kudus ini terdiri dari enam nada. Diurutkan dari

nada terendah sampai tertinggi yakni, G-A-B-C-D-E. Nada terendah adalah nada

G dan tertinggi nada E.

Untuk menentukan nada dasar pada nyanyian ini, penulis menggunakan

pendekatan yang dilakukan oleh Bruno Nettl Untuk mengaplikasikan pendapat

tersebut pada nyanyian Tuhan Kasihanilah kami ini, maka terlebih dahulu nada-

nada nyanyian ini disusun kedalam tabel keseluruhan jumlah nadanya.

A

1

B C

2 3

Page 113: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

110

Tabel 4.5 Distribusi Nada Nyanyian Kudus

Nada

Jumlah

G

1

3

2

0

6

A

11

3

4

0

18

B

16

16

3

2

37

C

10

2

0

0

12

D

3

2

3

0

8

E

3

0

0

0

3

Nyanyian Kudus

1. Nada yang paling sering digunakan adalah nada B dan nada yang paling

jarang dipakai adalah nada E.

2. Nada yang memiliki nilai ritmis yang besar adalah nada B

3. Nada yang dipakai sebagai nada awal adalah nada B dan nada yang paling

akhir adalah nada G.

4. Nada yang menduduki posisi paling rendah adalah nada G dan nada yang

menduduki posisi pertengahan adalah nada B

5. Nada yang memiliki oktafnya tidak ada

6. Tekanan ritmis B

7. Melalui pengalaman –

Berdasarkan kriteria yang diajukan Netll tersebut dapat ditarik kesimpulan

dari tabel yang merupakan hasil dari pencacahan, bahwa nada dasar yang terdapat

pada nyanyian Kemuliaan adalah B.

Page 114: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

111

Wilayah nada adalah daerah (ambitus) antara nada yang paling rendah

dengan nada yang paling tinggi dalam satu komposisi lagu. Wilayah nada (range)

Kudus adalah dari nada G sampai E.

Dalam menganalisis sebuah komposisi musik, frekuensi nada yang muncul

merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan. Banyaknya jumlah nada yang

sering digunakan akan menjadi sebuah gambaran tentang komposisi musik

tersebut sehingga menjadi ciri khas tersendiri. Berikut uraian tentang frekuensi

pemakaian nada dari nyanyian Kudus

Dari gambaran diatas dapat dilihat bahwa pemakaian nada B sangat

mendominasi dalam nyanyian ini, yakni sebanyak 73 kali. Dan yang paling sedikit

pemakain nadanya adalah nada E, yakni 3 kali.

Interval adalah jarak nada yang satu dengan nada yang lainnya naik

ataupun turun (Manoff, 199: 71). Berikut ini adalah tabel interval dari keseluruhan

nada-nada yang dipakai dalam nyanyian Kudus.

Page 115: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

112

Tabel 4.6 Interval nada Nyanyian Kudus No

Interval Jumlah Interval

Nyanyian Kudus

Instrumen Sulim

Instrumen Garantung

1 Prime Murni 12

22 118

2 Sekunder Mayor (2M)

Naik 19 14 26

Turun

24 27 35

3 Sekunder Minor (2m)

Naik 6 6 8

Turun 12 8 14 4 Ters

mayor (3M)

Naik - 6 -

Turun 2 1 2

5 Ters Minor (3m)

Naik 4 8 4

Turun - 5 1

6 Kwart Murni (4P)

Naik 1 1 1

Turun - - -

7 Kwint Murni (5P)

Naik - - 1

Turun - - -

8 Sekta Mayor

Naik - 1 -

Turun - - -

Dengan melihat tabel di atas, maka dapat disimpulkan interval yang sering

muncul adalah interval sekunda mayor (2M) sebanyak 43 kali.

Formula melodi yang akan dibahas meliputi bentuk, frasa dan motif.

Dalam hal ini penulis mengacu pada teori William P. Malm.

Page 116: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

113

a Bentuk. Bentuk nyanyian Kudus ini cenderung, Ireratif yaitu bentuk

nyanyian yang memakai formula melodi yang kecil dengan kecenderungan

pengulangan-pengulangan di dalam keseluruhan nyanyian. Bila

dirumuskan terdiri dari A, B, A, C, D, C’, E, F, dan C’. Dari formula

bentuk nyanyian ini terlihat bentuk A dan C cenderung diulang dan bentuk

C mengalami satu kali pengembangan dan mengalami pengulangan serta

menjadi bagian penutup dari lagu. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada

hasil transkripsi lagu.

b Frasa

Pada nyanyian ini terdiri dari sepuluh frasa.

c Motif

Terdapat enam motif yang membentuk nyanyian Kudus.

Page 117: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

114

Kadensa adalah nada akhir dari satu bagian musik atau lagu. Pola kadensa

yang dijabarkan penulis dalam nyanyian ini adalah nada-nada terakhir dari tiap

bentuk.

1. 2.

3. 4.

5. 6.

7. 8. Kontur adalah garis melodi dalam sebuah lagu. Malm ( Irawan 1997:85)

membedakan beberapa jenis kontur. Dari beberapa istilah yang dikemukakan

Malm, maka penulis melihat kantur yang terdapat pada nyanyian Kudus ialah

conjuct. Pergerakan melodi dari nyanyian ini cenderung bergerak melangkah dari

satu nada ke nada yang lain baik naik maupun turun, bentuk melodi ini disebut

dengan istilah conjuct.

4.3.3.1 Hubungan Teks dengan Melodi Nyanyian Kudus

Hubungan teks dengan melodi merupakan karakteristik yang sangat

penting diperhatikan yakni hubungan antara musik (nada) dengan teks. Mengacu

pada teori W. P Malm (1977:9). Berikut ini penulis uraikan hubungan teks dengan

melodi pada nyanyian Kudus.

Melismatis:

Page 118: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

115

Silabis:

Sampel di atas merupakan melismatis dan silabis yang timbul akibat

hubungan melodi dengan teks. Terdapat beberapa melisma-melisma pendek dalam

nyanyian ini. Setelah melakukan pencacahan, terdapat penggunaan melismatis

sebanyak 11 motif dengan menggunakan 2-5 nada dalam satu suku kata.

Sedangkan penggunaan silabis sebanyak 8 motif. Dari hasil pencacahan tersebut

disimpulkan bahwa penggunaan melismatis terlihat mendominasi.

Dari hasil analisis diatas dapat disimpulkan dari segi musikal nyanyian

Kudus menggunakan tangga nada heksatonik, dengan nada dasar B, nyanyian ini

cenderung mayor, garis melodi (kontur) cenderung conjuct, dan bentuk nyanyian

ireratif yaitu bentuk nyanyian yang memakai formula melodi yang kecil dengan

kecenderungan pengulangan-pengulangan di dalam keseluruhan nyanyian. Dari

segi tekstual nyanyian ini banyak menggunakan melisma-melisma pendek yang

menggunakan 2-5 suku kata dalam tiap nada.

Page 119: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

116

4.3.4 Analisis Musikal Nyanyian Anak Domba Allah

Tangga nada nyanyian Anak Domba Allah ini terdiri dari enam nada.

Diurutkan dari nada terendah sampai tertinggi yakni, B-E-Fis-Gis-A-B. Dengan

nada terendah B dan nada tertinggi B’.

B

4

3 2

A B

1

A

Page 120: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

117

Untuk menentukan nada dasar pada nyanyian ini, penulis menggunakan

pendekatan yang dilakukan oleh Bruno Nettl Untuk mengaplikasikan pendapat

tersebut pada nyanyian Tuhan Kasihanilah kami ini, maka terlebih dahulu nada-

nada nyanyian ini disusun kedalam tabel keseluruhan jumlah nadanya.

Tabel 4.7 Distribusi Nada Nyanyian Anak Domba Allah

Nada

Jumlah

B 0

0 0 2 2

E 15

0 3 1 19

Fis 27

6 0 3 36

Gis 27

0 0 0 27

A 21

3 0 3 27

B 3 6 0 3 12

a Nyanyian Anak Domba Allah

1. Nada yang paling sering dipakai adalah nada Fis dan nada yang paling jarang

dipakai adalah nada B

2. Nada yang memiliki nilai ritmis yang besar adalah nada Fis

3. Nada yang dipakai sebagai nada awal adalah nada Fis dan nada yang paling

akhir adalah nada E.

4. Nada yang menduduki posisi paling rendah adalah nada B dan nada yang

menduduki posisi pertengahan adalah nada Fis

5. Nada yang memiliki oktafnya tidak ada

6. Tekanan ritmis A

Page 121: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

118

7. Melalui pengalaman –

Berdasarkan kriteria yang diajukan Netll tersebut dapat ditarik kesimpulan

dari tabel yang merupakan hasil dari pencacahan, bahwa nada dasar yang terdapat

pada nyanyian Anak Domba Allah adalah Fis

Wilayah nada adalah daerah (ambitus) antara nada yang paling rendah

dengan nada yang paling tinggi dalam satu komposisi lagu. Wilayah nada (range)

Anak Domba Allah adalah dari nada B sampai B.

Dalam menganalisis sebuah komposisi musik, frekuensi nada yang muncul

merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan. Banyaknya jumlah nada yang

sering digunakan akan menjadi sebuah gambaran tentang komposisi musik

tersebut sehingga menjadi ciri khas tersendiri. Berikut uraian tentang frekuensi

pemakaian nada dari nyanyian Anak Domba Allah

Dari gambaran diatas dapat dilihat bahwa pemakaian nada Fis sangat

mendominasi dalam nyanyian ini, yakni sebanyak 36 kali. Dan yang paling sedikit

pemakain nadanya adalah nada B, yakni 14 kali.

Page 122: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

119

Interval adalah jarak nada yang satu dengan nada yang lainnya naik

ataupun turun (Manoff, 1991:71). Berikut ini adalah tabel interval dari

keseluruhan nada-nada yang dipakai dalam nyanyian

Table 4.8 Interval nada Anak Domba Allah

No Interval Jumlah Interval Nyanyian Anak Domba Allah

Instrumen Sulim

Instrumen Garantung

1 Prime Murni (1P) 31

79 137

2 Sekunder Mayor (2M)

Naik 36 47 46

Turun 19 50 26

3 Sekunder Minor (2m)

Naik 12 18 14

Turun 8 15 9

4 Ters mayor (3M)

Naik - 9 2

Turun 6 9 7

5 Ters minor (3m)

Naik - 2 -

Turun - 4 2

6 Kwart Murni (4p)

Naik - 1 1

Turun 2 2 2

7 Kwint Murni (5p)

Naik - 1 1

Turun - 1 2

8 Oktaf murni (8P)

Naik - 1 -

Turun - - -

Dengan melihat tabel di atas, maka dapat disimpulkan interval yang sering

muncul adalah interval sekunder mayor sebanyak 55 kali.

Page 123: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

120

a Bentuk

Bentuk nyanyian Anak Domba Allah ini Stropic, yaitu bentuk nyanyian

yang diulang tetapi menggunakan teks nyanyian yang baru atau berbeda. Bila

dirumuskan terdiri dari A, B, A, B, A dan B’. Bentuk B mengalami

pengembangan menjadi B’, dan bentuk B’ ini merupakan bagian penutup lagu.

Untuk lebih jelas dapat dilihat pada hasil transkripsi lagu.

b Frasa

Pada nyanyian ini terdiri dari duabelas frasa.

c Motif

Page 124: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

121

Kadensa adalah nada akhir dari satu bagian musik atau lagu. Pola kadensa

yang dijabarkan penulis dalam nyanyian ini adalah nada-nada terakhir dari tiap

bentuk.

1. 2.

3. 4.

5. 6.

7.

Kontur adalah garis melodi dalam sebuah lagu. Malm ( Irawan 1997:85)

membedakan beberapa jenis kontur. Dari beberapa istilah yang dikemukakan

Malm, maka penulis melihat kantur yang terdapat pada nyanyian pendulous.

Pergerakan melodi dari nyanyian ini cenderung bergerak dari nada yang lebih

tinggi ke nada yang lebih rendah, kemudian kembali lagi ke nada yang lebih

tinggi ataupun sebaliknya, atau lebih dikenal dengan bentuk pendulous.

4.3.4.1 Hubungan Teks dengan Melodi Nyanyian Anak Domba Allah

Hubungan teks dengan melodi merupakan karakteristik yang sangat

penting diperhatikan yakni hubungan antara musik (nada) dengan teks. Mengacu

Page 125: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

122

teori yang dikemukakan oleh W. P Malm (1977:9). Berikut ini penulis uraikan

hubungan teks dengan melodi pada nyanyian Anak Domba Allah.

Melismatis:

Silabis

Sampel di atas merupakan melismatis dan silabis yang timbul akibat

hubungan melodi dengan teks. Terdapat beberapa melisma-melisma pendek dalam

nyanyian ini. Setelah melakukan pencacahan, terdapat penggunaan melismatis

sebanyak 11 motif dengan menggunakan 2-5 nada dalam satu suku kata.

Sedangkan penggunaan silabis sebanyak 15 motif, dimana setiap suku katanya

menggunakan nada yang sama dalam pergerakan melodinya. Dari hasil

pencacahan tersebut disimpulkan bahwa penggunaan silabis terlihat mendominasi.

Dari hasil analisis diatas dapat disimpulkan dari segi musikal nyanyian

Anak Domba Allah menggunakan tangga nada heksatonic, dengan nada dasar Fis,

nyanyian ini cenderung mayor, pergerakan melodi (kontur) cenderung pendulous,

dan bentuk nyanyian stropic yaitu bentuk nyanyian yang diulang tetapi

menggunakan teks nyanyian yang baru atau berbeda. Dari segi tekstual nyanyian

ini cenderung menggunakan silabis dimana tiap satu kata terdapat satu nada.

Page 126: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

123

4.4 Analisis Tekstual

Dalam analisis tekstual keempat nyanyian ordinarium, penulis membahas

tentang terjemahan teksnya serta makna yang terkandung di dalamnya.

4.4.1 Terjemahan Teks Tuhan Kasihanilah Kami

Kyrie eleison Tuhan kasihanilah kami

Christe eleison Kristus kasihanilah kami

Kyrie eleison Tuhan kasihanilah kami

4.4.1.1 Makna Teks Tuhan Kasihanilah Kami

Dalam tata peribadatan Misa, nyanyian Tuhan Kasihanilah kami

ditempatkan pada awal perayaan setelah pernyataan tobat. Sebagai bagian dari

pernyataan tobat, nyanyian ini bersifat seruan. Seruan “Tuhan, kasihanilah kami”

merupakan seruan memohon kepada Tuhan dan memohon belas kasih-Nya.

Nyanyian ini dibawakan dengan cara bergantian antara umat dengan Imam

(pemimpin upacara) atau antara umat dengan solis dan dapat dinyanyikan secara

bersama-sama. Sehingga bentuk nyanyian ini cenderung repetitive/pengulangan.

4.4.2 Terjemahan Teks Kemuliaan

Gloria in excelcis Deo, et in terra pax hominibusbonae voluntatis

Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di

antara manusia yang berkenan kepada-Nya.

Laudamus te, benedicimus te, adoramus te, glorificamus te

Kami memuji Engkau, kami memberkati Engkau, kami menyembah Engkau,

kami memuliakan Engkau.

Gratias agimus tibi propter magnam gloriam tuam

Page 127: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

124

Kami berterima kasih kepada-Mu atas kemuliaan-Mu yang agung

Domine Deus, Rex coelestis, Pater omnipotens, Domine Fili unigenite,Jesu

christe,Domine Deus, Agnus Dei, Filius Patris

Tuhan Allah, Raja Surgawi, Allah Bapa Yang Mahakuasa, Anak yang tunggal,

Yesus Kristus, Domba Allah, Putra dari Bapa

Qui tollis peccata mundi Miserere nobis, suscipe deprecationem nostrum

Yang menghapus dosa-dosa dunia, kasihanilah kami, kabulkanlah doa kami

Qui sede ad dexteram Patris, Miserere nobis

Yang duduk di sebelah kanan Allah Bapa, kasihanilah kami

Quoniam tu solus sanctus, tu solus Dominus, tu solus altissimo, Jesu Christe

Karena hanya Engkaulah yang suci, hanya Engkaulah Tuhan, hanya Engkaulah

yang Maha Tinggi, Yesus Kristus

Cum Sancto Spiritu in Gloria Dei Patris.Amen

Bersama Roh Kudus dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin

4.4.2.1 Makna Teks Kemuliaan

Kemuliaan merupakan nyanyian pujian yang meriah, dinyanyikan oleh

seluruh umat secara bersama-sama, atau bergantian dengan umat dan paduan

suara, atau hanya paduan suara saja. Menurut sejarah Gereja, Kemuliaan

merupakan komposisi paling tua di dalam tradisi gereja.

Kemuliaan adalah madah yang sangat dihormati dari zaman Kristen kuno.

Lewat madah ini Gereja yang berkumpul atas dorongan Roh Kudus memuji Tuhan

serta memohon belas kasih-Nya. Teks madah ini tidak boleh diganti dengan teks

lain. Nyanyian Kemuliaan dibuka oleh imam atau oleh solis atau hanya oleh koor.

Page 128: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

125

Kalau tidak dilagukan, madah kemuliaan ini dilafalkan oleh seluruh umat

bersama-sama atau oleh dua kelompok umat secara bersahut-sahutan. Kemuliaan

dilagukan atau diucapkan pada hari-hari raya pesta, pada perayaan-perayaan

meriah, dan pada hari Minggu di luar masa Adven dan Prapaskah.

4.4.3 Terjemahan Teks Kudus

Sanctus, sanctus, sanctus, Dominus Deus Sabaoth. Pleni sunt coeli et terra gloria

ejus

Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah Yang Mahatinggi. Di surga dan di bumi

penuhlah kemuliaan-Mu

Osanna in excelsis

Hosanna di tempat yang mahatinggi

Benedictus qui venit in nomine Domini. Osanna in excelsis

Diberkatilah Ia yang dating atas nama Tuhan. Hosanna di tempat yang mahatinggi

4.4.3.1 Makna Teks Kudus

Nyanyian kudus merupakan sebuah aklamasi, berasal dari bahasa Latin,

acclamatio (baca : aklamatsio), yaitu seruan sekelompok orang untuk menanggapi

seruan orang lain (mendukung/menyetujui), atau untuk menghormati seseorang.

Namun dalam pengertian liturgi, aklamasi merupakan tanggapan atau jawaban

umat terhadap salam atau ajakan seorang imam pemimpin Perayaan Ekaristi.

Contoh aklamasi: “amin”, “dan serta-Mu juga”, “sekarang dan selama-lamanya”,

“syukur kepada Allah”.

Sebagai aklamasi, nyanyian ini merupakan seruan kegembiraan yang

diungkapkan dengan sorak-sorai, semangat, dan dianjurkan untuk selalu

Page 129: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

126

dilagukan. Nyanyian ini dinyanikan oleh imam, seluruh umat dan paduan suara.

Menurut Kitab Suci, seruan “Kudus” adalah adegan surgawi dimana Nabi Yesaya

melihat Allah duduk diatas singgasana yang mulia, dan para Seraphim berdiri

dihadapan-Nya sambil bernyanyi: “Kudus, kudus, kudus, Tuhan segala Tuhan.

Seluruh bumi penuh dengan kemuliaan-Nya”. Nyanyian ini merupakan bagian

yang penting dalam Doa Syukur Agung, suatu doa syukur dan pengudusan,

dimana dalam doa ini umat diajak untuk mengarahkan hati kepada Tuhan agar

seluruh umat menjadi satu dengan Kristus dalam mempersembahkan kurban

Tubuh dan Darahnya yang berupa wujud Roti dan Anggur.

4.4.4 Terjemahan Teks Anak Domba Allah

Agnus Dei, qui tollis peccata mundi, Miserere nobis

Domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, kasihanilah kami

Agnus Dei, qui tollis peccata mundi, dona nobis pacem

Domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, berilah kami damai sejahtera.

4.4.4.1 Makna Teks Anak Domba Allah

Nyanyian ini dinyanyikan untuk mengiringi “pemecahan roti” atau hosti

oleh imam di meja altar. Saat imam memecah-mecah roti dan memasukkan

sepotong kecil dari roti kedalam piala yang berisi anggur, maka secara bersamaan

dinyanyikan Anak Domba Allah bersama umat, solis, dan paduan suara.

Pada mulanya ritus “pemecahan roti” sangat rumit dan memakan waktu

yang lama. Maka biasanya ritus ini diiringi oleh pelbagai macam nyanyian. Paus

Sergius I (687-701) memasukkan nyanyian Anak Domba Allah untuk mengiringi

ritus pemecahan roti. Teks ini didasarkan pada kata-kata Santo Yohanes

Page 130: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

127

Pembabtis ketika ia memperkenalkan Yesus kepada beberapa orang dari murid-

murid-Nya. Kemudian ritus “pemecahan roti” ini menjadi singkat maka Anak

Domba Allah dinyanyikan hanya tiga kali. Anak Domba Allah merupakan Yesus

sendiri yang merupakan satu-satunya kurban untuk penebusan dosa-dosa manusia.

Page 131: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

128

BAB V

PENUTUP

5.1 RINGKASAN

Inkulturasi dalam gereja Katolik memang telah ada dan berlangsung

prosesnya sebelum Konsili Vatikan II, namun hal ini terlihat belum menjadi fokus

penting dan perhatian gereja. Selama proses dan perjalanannya, inkulturasi

membawa perubahan dan dampak terhadap berbagai hal, sehingga dalam Konsili

Vatikan II ini menjadi sebuah pembahasan yang penting untuk dikaji dan

diperhatikan oleh gereja. Setelah Konsili Vatikan II, berbagai dokumen-dokumen

tentang inkullturasi dihasilkan dan inkulturasi diusahakan dalam gereja secara

lebih baik dan lebih bertanggung jawab.

Keterbukaan gereja terhadap tradisi-tradisi dan budaya-budaya lokal,

disadari karena gereja berdiri di berbagai daerah, suku, bahasa dan bangsa.

Sehingga perlu adanya keterbukaan terhadap nilai kekayaan budaya dan tradisi

dari daerah, suku, bahasa dan bangsa tersebut. Sejauh unsur-unsur dari

kebudayaan itu tidak bertolak belakang dengan ajaran pokok agama Katolik.

Inkulturasi mendapatkan tempat dan bentuknya dalam gereja, baik dari bahasa,

bangunan gereja, pakaian, musik liturgi dan sebagainya.

Sebelum adanya inkulturasi, setiap perayaan misa musik liturgi yang

digunakan adalah gregorian chant ataupun polifoni suci. Hal ini memang

merupakan musik liturgi yang diresmikan gereja Katolik dalam tiap misa. Namun

bagi kebanyakan umat, gregorian chant atau polifoni suci kurang bisa dipahami,

dimengerti, diapresiasi, serta berpartisipasi di dalamnya. Terkendala oleh

Page 132: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

129

beberapa hal, baik dari segi bahasa yang digunakan, maupun bentuk musik yang

cukup sulit dinyanyikan. Itulah sebabnya gereja mulai terbuka terhadap tradisi

serta budaya setempat, demi kepentingan umat, sehingga inkulturasi dirasakan

penting di berbagai daerah misi gereja. Penggunaan unsur-unsur musik tradisi/

lokal mulai digunakan, disesuaikan dan dikreasikan dalam musik Liturgi sehingga

tercipta kreasi baru yang luhur, yang lebih dikenal dan dimengerti oleh umat

setempat. Salah satu hasil konsili yang menyatakan keterbukaan gereja terhadap

tradisi-tradisi dan budaya lokal, terdapat dalam Sacrosanctum Consilium (SC).

“Konsili memberi kedudukan pada musik dan nyanyian sebagai bagian yang penting dan integral dari liturgi (SC 112). Konsili memberi penghargaan dan tempat yang sewajarnya kepada tradisi musik yang memiliki peranan penting dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat di daerah-daerah tertentu, terutama di daerah misi, untuk membentuk sikap religius umat setempat dan dalam menyesuaikan liturgi dengan sifat dan perangai umat setempat (SC 119). Oleh karena itu, alat-alat musik lain (selain organ pipa) dapat juga dipakai dalam ibadat suci, sejauh memang cocok atau dapat disesuaikan dengan penggunaan dalam liturgi, sesuai pula dengan keanggunan gedung gereja, dan sungguh membantu memantapkan penghayatan umat beriman (SC 120). Nyanyian Gregorian dipandang sebagai nyanyian khas Liturgi Romawi, namun jenis-jenis lain musik liturgi, terutama polifoni, sama sekali tidak dilarang dalam perayaan ibadat suci, asal saja selaras dengan jiwa upacara liturgi (SC 116)”.

Gereja Santo Antonius Hayamwuruk Medan, inkulturasi musik liturgi

dalam bentuk-bentuk musik tradisi/lokal sangat diapresiasi dan dihargai. Terlihat

dalam pemakaian ordinarium yang bernuansa Batak Toba dengan memakai

ansambel gondang hasapi dalam perayaan misa menunjukkan kesungguhan gereja

terhadap inkulturasi. Makna inkulturasi dalam liturgi gereja ialah membuat umat

berpartisipasi secara lebih penuh ke dalam perayaan misa. Prinsip dasar

Page 133: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

130

inkulturasi bukan untuk kepentingan budaya tetapi untuk kepentingan liturgi,

sehingga umat yang datang ke gereja bisa berpartisipasi secara lebih. Lebih dalam

pengertian, lebih bersemangat dan lebih berdaya guna untuk hidupnya.

Hal inilah yang membuat Konsili Vatikan II memiliki konsep baru tentang

arti pluralisme gereja dan rasa hormat terhadap kebudayaan umat manusia.

Inkulturasi pada dasarnya merupakan cara mewartakan iman di tengah budaya

plural. Yaitu, pewartaan iman yang masuk ke dalam berbagai budaya. Tentunya

hal ini bukan sekedar basa-basi saja, namun bertujuan supaya iman sungguh

berakar dan meresapi sebuah kehidupan orang perorangan dan masyarakat, maka

iman itu sedapatnya harus menyatu dengan kebudayaan supaya dapat

diekspresikan selaras dengannya.

5.2 Kesimpulan

Bentuk ordinarium yang dipakai dalam perayaan misa gereja Katolik pada

awalnya adalah Gregorian chant. Bentuk musik ini bersifat monofonik tanpa

iringan alat musik, karena pada saat itu alat musik dipakai sebagai ritual

penyembahan berhala sehingga gereja tidak mengijinkan alat musik masuk ke

dalam peribadatan. Gregorian chant selalu menggunakan teks-teks bahasa Latin

dan bersifat restitatif. Musik Gregorian chant disusun berdasarkan modus

gerejawi yang terdiri dari: Doris (D), Frigris (E), Lydis (F), Mixolydis (G). Jadi,

tidak mengenal mayor-minor seperti dalam musik tonal. Tidak mengenal metrum

(3/4, 6/8, 4/4), melainkan berdasarkan suatu sistem ritmik tertentu (iramanya

bebas).

Page 134: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

131

Setelah proses inkulturasi sebagai hasil Konsili Vatikan II banyak

nyanyian ordinarium yang sengaja diciptakan dengan menggunakan unsur-unsur

musik tradisi/lokal. Salah satunya ordinarium yang menggunakan unsur-unsur

musik Batak Toba yang digunakan dalam Gereja Santo Antonius Hayamwuruk

Medan

Dari hasil analisis struktur musikal terhadap ke empat nyanyian

ordinarium dapat dilihat keseluruhan unsur-unsur musik yang terdapat di

dalamnya. Dari segi tangga nada nyanyian ordinarium memang cenderung

heksatonik kecuali nyanyian Kemuliaan. Hal ini memang berbeda dengan musik

Batak Toba yang lebih cenderung pentatonik. Namun dari segi frekwensi

pemakaian nada-nadanya, penulis melihat terdapat kemiripan terhadap nada-nada

pentatonis Batak Toba. Kemiripan ini terlihat pada nyanyian Tuhan Kasihanilah

Kami yang menggunakan nada-nada, G-A-B-C-D, nyanyian Kemuliaan yang

menggunakan nada-nada D-E-Fis-G-A, nyanyian Kudus yang menggunakan G-A-

B-C-D, dan nyanyian Anak Domba Allah menggunakan nada-nada E-Fis-Gis-A-

B. Kontur nyanyian ordinarium yang cenderung melangkah/conjuct dalam

nyanyian Kemuliaan dan Kudus dan pendulous pada nyanyian Tuhan Kasihanilah

Kami dan Anak Domba Allah. Dari segi bentuk nyanyian Tuhan Kasihanilah

Kami cenderung repetitive, nyanyian Kemuliaan cenderung progressive, nyanyian

Kudus cenderung iratif, dan nyanyian Anak Domba Allah stropic.

Meskipun dari segi tangga nada tidak memiliki kemiripan, namun

aransemen gondang hasapi membuat keempat nyanyian ordinarium terasa

bernuansa Batak Toba. Untuk melihat adanya hubungan nyanyian dengan

Page 135: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

132

ansambel gondang hasapi, penulis melakukan pentraskripsian pada instrumen

sulim dan garranttung. Penulis melakukan pentranskripsian pada kedua instrumen

ini karena merupakan instrumen yang representative dari gondang hasapi.

Instrumen sulim dan garrantung dianggap representative karena mampu

mengikuti pola-pola melodis dari keempat nyanyian ordinarium dengan

melakukan improvisai-improvisasi sehingga terasa nuansa musik Batak Tobanya.

Keempat nyanyian ordinarium ini tidak dapat diketahui secara pasti

mengikuti pola musik atau repertoar gondang apa, namun Penulis melihat dalam

setiap Misa bila menggunakan ansambel gondang maka ordinarium yang

digunakan adalah ordinarium yang dianalisis penulis. Penulis mendapatkan

keempat nyanyian ordinarium dari Buku Doa dan Nyanyian Gerejawi Puji Syukur

yang digunakan oleh Gereja Santo Antonius Hayamwuruk Medan.

Dari segi tekstual, penterjemahan teks nyanyian ordinarium dari bahasa

Latin ke dalam bahasa Indonesia memudahkan umat untuk dapat memahami isi

dan makna dari keempat nyanyian ordinarium. Pemahaman dan pendalaman

terhadap nyanyian menciptakan apresiasi, partisipasi, serta pemaknaan bagi umat

Katolik Santo Antonius Hayamwuruk Medan.

Dengan pengkajian struktur musikal dan tekstual dari keempat nyanyian

ordinarium ini, maka penulis menyimpulkan dengan demikian hal ini bisa

diterima oleh umat katolik di Santo Antonius Hayamwuruk, karena dekat dengan

budaya dan tradisi setempat.

Page 136: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

133

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Alwasilah, Chaedar. A. 2003. Pokoknya Kualitatif. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya. Badudu, S.J., & Mohammad Zain, Sutan. 1996. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusataka Sinar Harapan. Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius.

Banjarnahor, Dussel. S. 2012. Pengaruh Konsili Vatikan II Terhadap Inkulturasi Musik Liturgi Dalam Ofisi di Biara Ordo Kapusin Santo Fransiskus Asisi Pematangsiantar. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara. Boelaars, Huub. J.W.M. 2005. Indonesianisasi Dari Gereja Katolik di Indonesia Menjadi Gereja Katolik Indonesia. Yogyakarta: Kanisius. Bungin, B. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Cunha, Bosco da. 2012. Ekaristi Memahami Misa Kudus Demi Penghayatan yang Utuh. Obor: Jakarta. Dwiloka, Bambang & Riana, Rati. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis, Disertasi, Arikel, Makalah, dan Laporan Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Manalu, Hotma Uli. 2009. Fungsi dan Peranan Gondang dalam Penerimaan Sakramen Krisma di Gereja Katolik Santo Diego Martoba Paroki Pasar Merah Medan; Sebuah Kajian Deskriptif. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara. Malm, William P. 1977. Music Cultures of the Pacific, Near East, and Asia. New Jersey, Englewood Cliffs: Prentice Hall. Nazir, Mohammad. 2003. Metode Penelitian. Penerbit: Ghalic Indonesia Koentjaraningrat. 2002. Pengantar Ilmu Antropologi (ed). Jakarta: Rineka Cipta

Komisi Liturgi KWI. 2002. Pedoman Umum Misale Romanun Baru. Flores: Nusa Indah

Page 137: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

134

Komisi Liturgi KWI. 1992. Puji Syukur Buku Doa dan Nyanyian Gerejawi. Obor: Jakarta Konsili Vatikan II. 1963. Sacrosanctum Consilium. Vatikan, Roma. Kurris, R. 2006. Pelangi di Bukit Barisan Gereja Katolik Memasuki Tapanuli. Yogyakarta: Kansius.

Martasudjita, E. & Kristianto, J. 2007. Memilih Nyanyian Liturgi, Panduan untuk Petugas. Yogyakarta: Kanisius.

McNeil, Rhoderick. 2002. Sejarah Musik 1. Jakarta: Gunung Mulia

Merriam, Alan P. 1964. The Antrhopology of Music. USA: Nortwestern University Merriam, Allan P. 1995. Beberapa Definisis tentang Musicology Comparatif dan Etnomusikologi: Sebuah Pandangan Historis-Teoritis. Supanggah (Editor). Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya Nettl, Bruno. 1964. Theory and Method in Ethnomusicology. New York: The Free

Press of Glencoe.

Prier, Karl-Edmund. 1991. Sejarah Musik Jilid 1. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi Prier, Karl-Edmund. 1993. Sejarah Musik Jilid 2. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi Prier, Karl-Edmund. 1999. Inkulturasi Musik Liturgi. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi

Prasetyantha, Y.B. (Ed.). 2008. Ekaristi dalam Hidup Kita. Yogyakarta: Kanisius.

Sugiyono, Frans. 2010. Mencintai Liturgi. Yogyakarta: Kanisius Tanjung, Bahdin Nur & Arial, H. 2005. Pedoman Penulisan karya Ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Triswanto, Sugeng. D. 2010. Trik Menulis Skripsi & Menghadapi Presentasi Bebas Stress. Yogyakarta: Tugu Publisher.

Page 138: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

135

Wardhani, Rikalufi W. 2003. Inkulturasi Musik Liturgi di Indonesia Pasca Konsili Vatikan II. Skripsi. Yogyakarta: Institut Agama Islam Negri. Daftar Website http://m.hidupkatolik.com/index.php/2012/11/14/inkulturasi-tidak-gampang http://indonesia.ucanews.com/2009/12/21/indonesia-budaya-batak-memperkaya-gereja-katolik-sumatera/ http://id.wikipedia.org/wiki/Misa http://m.hidupkatolik.com/index.php/2013/03/05/karl-edmund-prier-sj-tetap-setia-mencipta-lagu. http://Sejarah_Gereja_Katolik_di_Indonesia.htm http://directory.ucanews.com/country/indonesia/13 http://Agama_di_Indonesia.htm http://www.reginacaeli.org/index.php?option=com_content&task=view&id=577&Itemid=1 http://sejarahindonesiasma.wordpress.com/2012/10/ http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah Gereja Katolik di Indonesia http://juntim-juntim.blogspot.com/2012/03/pusat-musik-liturgi-yogyakarta.html http://id.wikipedia.org http://www.ignatiusloyola.net/2007/10/kongregasi-jendral-ke-35-serikat-yesus.html Wikipedia.Org/Wiki/Agama_di_Indonesia http://keuskupanbandung.org/main/post/376 http://juntim-juntim.blogspot.com/2012/03/pusat-musik-liturgi-yogyakarta.html http://xeanexiero.blogspot.com/2007/05/alat-alat-musik-sumatera-utara.html alansondheim.org http://www.mscperu.org/gregoriano/gpartiduras/gregoriano_notas/angelis1_kyrie_VIII.htm http://et-clamor-meus-ad-te-veniat.blogspot.com/2007/01/gloria-in-excelsis-deo.html http://www.mscperu.org/gregoriano/gpartiduras/gregoriano_notas/angelis3_sanctus_VIII.htm http://www.mscperu.org/gregoriano/gpartiduras/gregoriano_notas/angelis4_agnus_VIII.htm

Page 139: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

136

DAFTAR INFORMAN

1. Nama : Kornelius Sipayung OFM Cap

Usia : Tahun

Alamat : Jl Medan Km 6,5 Pematang Siantar

Pekerjaan: Biarawan (Kepala Biara Santo Fransiskus Pematangsiantar)

2. Nama : Karolus Sembiring OFM Cap

Usia : 51 Tahun

Alamat : Jl Hayamwuruk No 1 Medan

Pekerjaan: Biarawan (Pastor Paroki Gereja Santo Antonius Hayamwuruk

Medan)

3. Beberapa Frater/Biarawan Kapusin Pematangsiantar Tingkat Akhir

Page 140: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

137

LAMPIRAN

A. Transkripsi Keempat NyanyianOrdinarium Batak Toba

A

1

2

A

Page 141: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

138

Keterangan: Huruf kapital melambangkan : Bentuk Angka romawi melambangkan : Frasa

B

B

3

4

5

6

B

B

A

A’

Page 142: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

139

A

B

C

1

2

3 4

A

B

Page 143: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

140

D

E

E

C

5

6

78

9

C

D

Page 144: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

141

Keterangan: Huruf kapital melambangkan : Bentuk Angka romawi melambangkan: Frasa

F

E’

E’

E’ F

F

10

11

12

13

E

Page 145: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

142

Keterangan: Huruf kapital melambangkan : Bentuk Angka romawi melambangkan : Frasa

F

F’

F’

G G

G G

14

15

17

16

F’

F’

Page 146: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

143

G

H

G

I

18

21

22

G

H H

H

19

20

Page 147: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

144

I’ I

K

K

K

24

23

25

26

I

I’ I

J

Page 148: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

145

K K

K

27

Page 149: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

146

Keterangan: Huruf kapital melambangkan : Bentuk Angka romawi melambangkan : Frasa

1

2 3 4

A

A C B

Page 150: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

147

5

8

6

7

9

D

E

C

D

F

C’

C’

Page 151: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

148

Keterangan: Huruf kapital melambangkan : Bentuk Angka romawi melambangkan : Frasa

10

C’

Page 152: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

149

Keterangan: Huruf kapital melambangkan : Bentuk Angka romawi melambangkan : Frasa

A

B

1

3

A

2

Page 153: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

150

A

B

4

5

6 7

8

B

A

B

Page 154: INKULTURASI MUSIK BATAK TOBA DALAM … Yesus Kristus berupa roti dan anggur serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. 4 Kardinal merupakan pejabat senior dalam Gereja Roma Katolik

151

Keterangan: Huruf kapital melambangkan : Bentuk Angka romawi melambangkan: Frasa

B’

9 10

11

12

A

B’