info maritim edisi iii
Transcript of info maritim edisi iii
Edisi III 2016
Kampanye Keselamatan Pelayaran 2016
2 Edisi III 2016
Media internal direktorat Jenderal Perhubungan laut
SuSunan PenguruSPenanggung Jawab
direktur Jenderal Perhubungan lautSekretaris direktorat Jenderal Perhubungan laut
Pengarah direktur lalu lintas dan angkutan laut
direktur kepelabuhanandirektur Perkapalan dan kepelautan
direktur kenavigasiandirektur kesatuan Penjagaan laut dan Pantai
redaktur Pelaksanakepala bagian organisasi dan hubungan Masyarakat
redakturkepala Sub bagian hubungan Masyarakat
Penyunting/editorSilo darmono
Staf redaksiPresti Febrianakandi tri astuti
deni Wisnu anggoroerawati
laura t. ameliaachmad Sopandji
Desain grafis & Fotografertim desain grafis
indi astonoSyahroni
Sekretariatrustam hidayat
alamat redaksigedung karya lt. 14, kementerian PerhubunganJl. Medan Merdeka barat no. 8, Jakarta 10110
telp/Fax. 021. 3450982, 3811308 ext. 5136e-mail : [email protected]
Setiap tahun Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemente rian Perhubungan selalu mengadakan kegiatan kampanye ke selamatan pelayaran (Kespel). Kegiatan ini sengaja dilaksanakan
tidak hanya di satu tempat atau daerah, melainkan bergantian. Kampanye keselamatan pelayaran tahun lalu diselenggarakan di Semarang, Jawa Tengah, dengan menampilkan berbagai kegiatan, termasuk gelar pasukan dan atraksi penyelamatan kecelakaan di laut dengan mengerahkan berbagai potensi SAR, termasuk armada patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) atau Sea And Coast Guard.
Berbeda dengan tahun lalu, kampanye Keselamatan Pelayaran Tahun 2016 yang digelar di Larantuka, Nusa Tenggara Timur 21 – 25 Maret lalu menampilkan sesuatu yang baru yaitu tidak ada lagi atraksi berbagai pertunjukan seperti latihan penyelamatan korban kecelakaan kapal, penanggulangan kebakaran kapal, dan penanganan pencemaran laut. Kampanye keselamatan tahun ini langsung ber praktik melakukan penyelamatan dan pengamanan perayaan Paskah di Larantuka.
Bahkan sebelum pelaksanaan pengamanan Paskah, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut juga melakukan pameran keselamatan pelayaran yang menyajikan berbagai benda pamer yang berada di atas Kapal Negara Kenavigasian dan Kapal KPLP, sekaligus peragaan pemakaian peralatan keselamatan sehingga para penumpang yang sedang berada di Pelabuhan Larantuka dapat lebih mengetahui bagaimana prosedur keselamatan pelayaran yang seharusnya dilakukan.
Perubahan kegiatan kampanye keselamatan pelayaran seperti yang dilaksanakan tahun ini tentu saja memiliki tujuan selain untuk mengingatkan kembali kepada seluruh pihak pemangku kepentingan (stakeholder) termasuk masyarakat bahwa keselamatan pelayaran merupakan tanggung jawab bersama, tetapi juga sekaligus memberi contoh bagaimana cara menjaga keselamatan pelayaran. Hasilnya sungguh berhasil dengan tidak adanya insiden atau kecelakaan pelayaran dan korban jiwa selama pelaksanaan perayaan Paskah.
Selain kampanye keselamatan pelayaran, pada edisi kali ini juga kami menyajikan informasi tentang pelaksanaan Rapat Kerja Direktorat Jenderal Perhubungan sebagai wahana untuk meningkatkan harmoni dan koordinasi seluruh pegawai agar tercipta peningkatan kualitas kerja seperti yang diharapkan oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.
Di selasela rapat kerja, Direktorat Perkapalan dan Kepelautan melakukan soft lounching pendaftaran kapal secara online. De ngan fasilitas itu, sekarang setiap pengusaha atau pemilik kapal dapat melakukan pengurusan dokumen kapalnya secara online dan dapat dilakukan dari tempat mana saja, tidak harus datang bertatap muka dengan petugas.
Informasi lainnya adalah tentang peluang bagi investor swasta untuk turut serta membangun berbagai pelabuhan di Indonesia. Ada juga informasi tentang pelaksanaan pembangunan kapalkapal kenavigasian dan kapal rede. Pembangunan kapalkapal tersebut tidak lain bertujuan untuk meningkatkan kapasitas, pelayanan penumpang, dan peningkatan aspek keselamatan dan keamanan pelayaran. Bambang
Menjaga KeselaMatan UntUK KehidUPan
kolomredaksi
kemenhub Membuka Peluang investasi Swasta di Pelabuhan
kemenhub Membangun 20 kapal rede
kemenhub Selesaikan Pembangunan 91 Pelabuhan
rapat kerja tingkatkan harmoni dan keterpaduan Pelayanan halaman 6
halaman 8
halaman 11
halaman 15
3Edisi III 2016
Kampanye Keselamatan Pelayaran 2016
aManKan PasKah larantUKa
Kampanye Keselamatan Pelay aran (Kespel) Tahun 2016 me nampilkan sesuatu yang
baru. Biasanya di setiap pelaksanaan kegiatan kampanye keselamatan pelayaran selalu dikemas dalam bentuk upacara dan gelar pasukan, sekaligus atraksi berbagai pertunjukan seperti latihan penyelamatan korban kecela kaan kapal, penanggulangan ke bakar an kapal, dan penanganan pencemaran laut. Tetapi pada kampanye ke selamatan tahun ini berbeda yai tu dengan langsung berpraktik me lakukan penyelematan dan peng amanan perayaan Paskah di Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berlangsung sejak 21 – 25 Maret 2016.
Sebelum mengamankan perayaan paskah yang dipusatkan pada Jumat, tanggal 25 Maret 2016, Direktorat Jenrderal Perhubungan Laut
Kementerian Perhubungan melakukan pameran keselamatan pelayaran yang dilaksanakan selama 2 (dua) hari. Kegiatan tersebut menya jikan berbagai benda pamer yang berada di atas Kapal Negara Kenavigasian dan Kapal Patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantau (KPLP) sekaligus peragaan pemakaian peralatan keselamatan sehingga para penumpang yang sedang berada di Pelabuhan Larantuka dapat lebih mengetahui bagaimana prosedur keselamatan pelayaran yang seharusnya dilakukan.
Kegiatan kampanye keselamatan pelayaran Tahun 2016 yang dilaksanakan selama 2 (dua) hari ini diisi dengan acara Sosialisasi Regulasi di Bidang Keselamatan dan Keamanan Pelayaran dengan narasumber yang berasal dari Direktorat Perkapalan dan Kepelautan,
Direktorat Kenavigasian, Direktorat Penjagaan Laut dan Pantai serta Mahkamah Pelayaran.
Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, Capt. Karolus G. Sengadji ketika memberikan sambutan pada acara Sosialisasi dan Pameran Keselamatan dalam rangka Kampanye Keselamatan Pelayaran me ngatakan, kegiatan kampanye kese lamatan pelayaran merupakan acara rutin yang dilaksanakan setiap tahun dengan tujuan untuk mengingatkan kembali kepada seluruh pihak pemangku kepentingan (stakeholder) bahwa keselamatan pelayaran merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya tanggung jawab Pemerintah sebagai Regulator tetapi juga merupakan tanggung jawab Operator dan seluruh masyarakat pengguna jasa transportasi laut atau User.
Kegiatan kampanye ke se lamatan pelayaran merupakan acara rutin yang dilaksanakan setiap tahun .
4 Edisi III 2016
Adapun pemilihan tempat kampanye keselamatan pelayaran tahun ini di Larantuka dan bersamaan dengan kegiatan perayaan Paskah, karena perayaan paskah di Larantuka menjadi event besar yang setiap tahun digelar oleh masyarakat sekitar. Peraya an ini tidak hanya diperingati secara keagamaan dengan misa, tetapi juga dengan ritual peninggalan budaya nenek moyang yang mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik dan mancanegara yang ingin menyaksikan langsung prosesi sakral tersebut (Semana Santa).
Untuk itu, dalam rangka mendukung pelaksanaan Paskah di Larantuka, Kementerian Perhubungan ikut berkontribusi memberikan pengamanan dan pelayanan transportasi laut kepada masyarakat Larantuka dengan mengerahkan 9 (sembilan) unit armada kapal negara.
“Diharapkan dengan kebe radaan kapalkapal tersebut dapat se makin mempermudah mobilitas masyarakat Larantuka yang akan
menggunakan transportasi laut sekaligus mengamankan wilayah perairan selama ke giatan Paskah di La rantuka” kata Capt. Karolus G. Sengadji.
Kapalkapal negara yang dikerahkan untuk pengamanan Perayaan Paskah tersebut terdiri dari 3 unit Kapal Kenavigasian yaitu KN. Bimasakti Utama dari Distrik Navigasi Surabaya, KN. Mizan dari Distrik Navigasi Benoa, dan KN. Mina dan Distrik Navigasi Kupang.
Kemudian 6 unit Kapal Patroli KPLP yaitu KN. Alugara dari Pangkalan PLP Tanjung Priok, KN. Gandiwa dari Pangkalan PLP Bitung, KN. Pasatimpo dari Pangkalan PLP Bitung, KN. Chundamanik dari Pangkalan PLP Surabayan KN, Grantin dari Pangkalan PLP Surabaya, dan KN. Kalawai dari Pangkalan PLP Tual. Presti
Peraya an ini tidaK hanya diPeringati secara
KeagaMaan dengan Misa, tetaPi jUga dengan ritUal Peninggalan
BUdaya neneK Moyang yang MaMPU Menjadi
daya tariK Bagi wisatawan doMestiK dan Mancanegara yang ingin MenyaKsiKan langsUng
Prosesi saKral terseBUt (seMana santa).
5Edisi III 2016
Kepala Bagian Organisasi dan Humas Bambang Sutrisna mengatakan, selama perayaan Paskah tersebut, armadaarmada kapal Kementerian Perhubungan yang dibantu oleh satu armada kapal TNI AL dan satu kapal Basarnas telah sukses turut mengamankan. Indikatornya, tahun ini tidak ada kejadian kecelakaan laut dan menimbulkan korban jiwa selama prosesi tersebut.
“Berkat dukungan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan Plt. Dirjen Perhubungan Laut DR. Umar Aris, SH, MM, MH., serta arahan dari Direktur KPLP Capt. Karolus G. Sengadji, perayaan akbar Paskah Tahun 2016 berhasil kami amankan dengan tanpa terjadi sesuatu yang tidak diharapkan,” kata Bambang Surisna.
Selain mengamankan kegiatan perayaan Paskah, kapalkapal negara milik Kemenhub Juga sangat berperan dalam mempermudah mobilitas masyarakat La
rantuka yang akan menggunakan transportasi laut selama kegiatan Paskah.
Nakhoda KN Alugara Mu’min, SE, MM., salah satu kapal milik Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas I Tanjung Priok yang turut terlibat dalam pengamanan perayaan Paskah tersebut mengatakan bahwa seluruh kapal negara yang bertugas di Larantuka sangat solid dalam memberikan pelayanan transportasi dan pengamanan kepada masyarakat Larantuka yang merayakan Paskah.
“Di bawah komando Direktur KPLP Capt. Karolus G Sengadji dan pengarahan serta pengawasan lapangan dari Kepala PLP Kelas I Tanjung Priok Kolonel Laut (KH) Ir. Akhmad Sudarto, MT., kami berhasil menjalankan misi, yaitu mempermudah mobilitas masyarakat dan mengamankan alur pelayaran,” kata Mu’min. Presti
SUKSES AMANKAN PROSESI PASKAH LARANTUKA
6 Edisi III 2016
raPat Kerja tingKatKan harMoni dan KeterPadUan
Pelayanan
Dalam rangka menciptakan tata hubungan kerja yang lebih harmonis dan terpadu
dalam memberikan pe la yanan ke pada masyarakat, Di rek torat Jenderal Perhubungan Laut me nyelenggarakan Rapat Kerja yuang dilaksanakan tanggal 2 – 4 Maret 2016. Rapat Kerja ini dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Ir. Sugihardjo, M.Si., bertempat di Ruang Mataram Kementerian Perhu bungan. Sedangkan penutupan Rapat Kerja dilakukan oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan bertempat di Hotel Merlyn Park Jakarta.
Kegiatan Rapat Kerja ini dihadiri oleh 336 orang peserta yang terdiri dari Pejabat Eselon II, III, dan IV di kantor pusat maupun Unit
Pelaksana Teknis (UPT) di daerah.Rapat Kerja Tahun 2016 meng
ambil tema “Mewujudkan Nawacita Melalui Pembangunan Transportasi Laut Yang Berkeadilan dari Kawasan Terisolasi/Perbatasan/Terluar dan Ka wasan Strategis Dengan Peningkat an Keselamatan dan Keamanan Pelayaran serta Pelayanan Sektor Transportasi Laut”.
Melalui tema ini diharapkan agar segenap jajaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut baik di Kantor Pusat maupun Unit Pelaksana Teknis (UPT) di daerah dapat mengimplementasikan program pemerintah yang telah dicanangkan oleh Presiden dan Wakil Presiden Jokowi – JK yaitu menjadikan Indonesia sebagai poros maritim terutama dalam
menciptakan konektivitas antar pulau melalui pembangunan di kawasan terisolasi dan terluar yang berkeadilan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam pidato penutupan Rapat Kerja, Menhub memberikan beberapa arahan kepada seluruh peserta. Menhub meminta kepada seluruh jajaran Ditjen Hubla untuk lebih meningkatkan koordinasi, baik secara internal di dalam satu Direktorat atau dengan Direktorat lain, maupun dengan instansi lain.
Menhub menegaskan bahwa setiap pemimpin yang baik harus mampu bekerjasama dengan unit kerja lain serta dapat melakukan pembinaan terhadap anak buah. Kementerian Perhubungan adalah kementerian
7Edisi III 2016
tek nis sehingga seluruh aparaturnya harus dapat mengatur dan menjadi pemimpin di lapangan.
Menhub juga meminta agar penerapan aplikasi pendaftaran online kapal yang telah diluncurkan pada tanggal 3 Maret 2016, tidak hanya bisa dilakukan oleh 43 pelabuhan, tetapi juga bisa diterapkan di seluruh pelabuhan di Indonesia.
Penetapan harga satuan juga harus wajar dalam setiap pelaksanaan kegiatan.
Fokus Pada KeselamatanSebagai negara kepulauan terbe
sar di dunia transportasi laut memegang peranan yang sangat strategis dalam pengembangan perekonomian nasional. Selain itu, transportasi laut sebagai jalur utama penghubung pulaupulau di Indonesia harus memenuhi kriteria sebagai pendukung kegiatan industri dan jasa lainnya, juga sebagai suatu simpul yang melayani wilayah nasional, regional dan internasional. Peranan transportasi laut yang demikian strategis dan pen ting telah mampu mendukung keberlangsungan ekonomi nasional.
Kebutuhan transportasi sudah menjadi kebutuhan primer bagi seluruh bangsa Indonesia. Peningkatan kualitas hidup manusia Indonesia ditandai oleh tercukupinya seluruh kebutuhan primer ini. Beberapa daerah yang dikategorikan terisolasi/perbatasan/terluar, sebagaian besar masyarakatnya belum memenuhi kebutuhan primer dikarenakan keterbatasan jumlah dan harga yang tidak terjangkau. Oleh karena itu, kewajiban seluruh aparatur perhubungan untuk mengurangi disparitas harga antara daerah yang satu dengan daerah yang lain melalui peningkatan kelancaran arus distribusi barang dan jasa di seluruh pelosok tanah air Indonesia.
Dalam sambutan pembukaan Raker, Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Ir. Sugihardjo, M.Si., menyampaikan bahwa Kementerian Perhubungan selalu fokus dan memprioritaskan menjaga keselamatan dan keamanan pelayaran. Hal ini sejalan dengan rencana besar pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang ingin menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia yang diterjemahkan dengan tol laut dan konektivitas transportasi laut nasional.
Untuk memastikan agar keselamatan dan keamanan transportasi laut tetap terjaga, Kemenhub memba ngun sedikitnya 200 kapal patroli, kenavigasian, dan kapal penum pang. Pembangunan kapalkapal patroli untuk lebih memastikan aspek keamanan pelayaran. Sedangkan pem
bangunan kapalkapal kenavigasian agar faktor keselamatan pelayaran tetap terjaga. Begitu juga kapalkapal penumpang yang lebih diutamakan untuk angkutan kapal perintis. Bahkan Kemenhub juga membangun kapalkapal yang khusus digunakan untuk meng angkut ternak.
Tindak Lanjut ProgramSedangkan Pelaksana Tugas Di
rektur Jenderal Perhubungan Laut DR. Umar Aris, SH, MM, MH., dalam laporannya berharap agar sege nap jajaran Ditjen Hubla baik di kantor pusat maupun Unit Pelaksana Teknis (UPT) di daerah dapat mengimplementasikan program peme rintah yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yaitu menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Dalam pengarahannya, Plt Dirjen Perhubungan Laut menyampaikan be berapa hal penting yang merupakan tindak lanjut dari Instruksi Menteri Perhubungan Nomor 20 Ta hun 2015 tentang Pelaksanaan Hasil Rapat Kerja Kementerian Per
hubungan Tahun 2015. Beberapa butir penting program kerja Ditjen Hubla yang harus ditindaklanjuti berdasarkan Instruksi Menhub tersebut antara lain: Penyusunan Dokumen Perencanaan; Optimalisasi Pelaksanaan APBN Ditjen Perhubungan Laut Tahun Anggaran 2016; Peningkatan Target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Ditjen Hubla; Tindak Lanjut Berita Acara Serah Terima Operasional (BASTO), Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) dan Barang Milik Negara (BMN); Pembentukan Badan Layanan Umum (BLU); Penyederhanaan Perizinan; Tindak lanjut dari program Pembangunan Tol Laut; dan pengamanan Pelabuhan sebagai Objek Vital.
Di samping itu, Plt. Dirjen Perhubungan Laut mengungkapkan bahwa pelaksanaan Rapat Kerja merupakan sarana evaluasi dan pemberian informasiinformasi baru baik dari pimpinan ataupun kebijakan nasional yg berkembang. Dari hasil evaluasi, seluruh program kerja Ditjen Hubla akan lebih menitikberatkan pada keselamatan dan keamanan transportasi laut serta peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
“Sebagaimana arahan Bapak Menhub bahwa hal yang paling prinsip yang harus dilakukan adalah meningkatkan koordinasi karena tidak mungkin kegiatan Ditjen Hubla dapat bejalan sendirisendiri, tetapi harus ada sinergi dengan semua pihak” katanya. silo
setiaP PeMiMPin yang BaiK harUs
MaMPU BeKerjasaMa dengan Unit Kerja lain serta daPat
MelaKUKan PeMBinaan terhadaP anaK
BUah. KeMenterian PerhUBUngan adalah KeMenterian teKnis sehingga selUrUh
aParatUrnya harUs daPat MengatUr dan Menjadi PeMiMPin di
laPangan.
IgnaSIuS Jonanmenteri perhubungan
8 Edisi III 2016
Kementerian Perhubung an membuka pe luang sebesarbe
sar nya bagi para pengusaha swasta untuk berinvestasi dalam pembangun an infrastruktur transportasi, termasuk membangun pelabuhan. Peluang ter sebut disampaikan langsung oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dalam Forum Perhubungan dengan topik Investasi Infrastruktur Kelautan di Hotel Borobudur, Jakarta, pada Selasa 29 Maret 2016.
Hadir pada kesempatan itu, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Laut DR. Umar Aris, SH,
MM, MH., Ketua Umum Ikatan Per usahaan Industri Kapal Indonesia (Iperindo) Eddy Kurniawan Logam, Ketua Umum Asosiasi Badan Usaha Pe labuhan Indonesia (ABUPI) Aulia Febrial Fatwa, Sekjen Indonesia National Shipowners Association (INSA) Budi Halim, Ketua Program Studi Transportasi Laut Institut Teknologi Sepuluh Nopember Tri Achmadi, dan moderator Asep Mh Mulyana dari Koran Bisnis Indonesia.
Pada kesempatan tersebut keynote speaker Menhub mengajak para pengusaha untuk tidak raguragu turut membangun pelabuhan yang saat ini sedang diprogramkan oleh Kemenhub di berbagai daerah. Peluang perusahaan swasta turut berinvestasi dalam pembangunan pelabuhan tersebut se suai dengan Undangundang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pe layaran; PP No. 61 Tahun 2009 tentang
Kepelabuhanan sebagaimana te lah diubah terak hir menjadi PP No. 64 Tahun 2015, dikatakan bahwa “Dalam hal pemberian konsesi melalui mekanisme penugasan/penunjukan, maka harus memenuhi ketentuan lahan dimiliki oleh Badan Usaha Pelabuhan dan investasi sepenuhnya dilakukan oleh Badan Usaha Pelabuhan dan tidak menggunakan pendanaan yang bersumber dari APBN/APBD.
Kemudian Peraturan Presiden No mor 38 Tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur, diatur bahwa penunjukan langsung Badan Usaha Pelaksana Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha kondisi tertentu, antara lain yaitu Badan Usaha Pelaksana telah menguasai sebagian besar atau seluruh lahan yang diperlukan untuk melaksanakan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usa ha; KEPMENHUB No. KM 31 tahun 2006 tentang Pedoman dan Proses Perencanaan di Lingkungan Departemen Perhubungan.
Selain itu, PERMENHUB No. PM 15 tahun 2015 tentang Konsesi dan Bentuk Kerjasama Lainnya Antara Pemerintah dengan Badan Usaha Pelabuhan di Bidang Kepelabuhanan sebagaimana diubah terakhir dengan PM 166 Tahun 2015; PERMENHUB No. PM 51 tahun 2011 tentang TERSUS dan TUKS sebagaimana diubah terakhir dengan PERMENHUB No. PM 73 Tahun 2014; PERMENHUB No. PM 45 tahun 2015 tentang Persyaratan Kepemilikan Modal Badan Usaha di Bidang Transportasi;
Dalam PM 45 Tahun 2015 disebutkan bahwa Badan Usaha Pelabuh an harus memenuhi persyaratan administratif dan teknis sesuai dengan Peraturan Menteri yang mengatur me ngenai penyelenggaraan pelabuh an dan persyaratan kepemilikan mo dal yaitu: Modal disetor
KeMenhUB MeMBUKa PelUang investasi swasta di PelaBUhan
211 Lokasi PelabuhanDermaga 2.232 m’Terminal Penumpang 4.435 m2Gudang 16.265 m2Kantor dan Gedung Operasional 7.814 m2
201789 Lokasi Pelabuhan- Dermaga 1.355 m’- Terminal Penumpang 3.584 m2- Gudang 750 m2- Kantor dan Gedung Operasional 2.202 m2
2016306 Lokasi Pelabuhan- Dermaga 2.940 m’- Terminal Penumpang 8.462 m2- Gudang 3.025 m2- Kantor dan Gedung Operasional 2.202 m2
2015
Total Investasi Rp 6.553.575.997.430,00
Total Investasi Rp 975.243.486.948,00
Total Rencana Investasi Rp 2.742.641.413.190,00
Rp
2015 - 2017HASIL DAN RENCANA PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT
9Edisi III 2016
paling sedikit 1 Triliun Rupiah untuk pelabuhan utama; Modal disetor paling sedikit 200 Miliar Rupiah untuk pelabuhan pengumpul; dan Modal disetor paling sedikit paling sedikit 25 Miliar Rupiah untuk pelabuhan yang melayani angkutan penyeberangan.
Sesuai ketentuan UndangUndang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan, dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM Tahun 2015 tentang Konsensi dan Bentuk Kerjasama Lainnya Antara Pemerintah dengan Badan Usaha Pelabuhanan, diatur bahwa :a. Penetapan BUP yang ditunjuk untuk melak
sanakan kegiatan pengusahaan di pelabuhan dilakukan melalui pemberian konsesi dari Otoritas Pelabuhan
b. Konsesi diberikan kepada BUP untuk kegiatan penyediaan dan pelayanan jasa kapal, penumpang dan barang yang dituangkan dalam bentuk perjanjian.
c. Pemberian konsesi kepada BUP dilakukan melalui mekanisme pelelangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan atau melalui penugasan/penunjukan.
d. Dalam hal pemberian konsesi melalui mekanisme penugasan/penunjukan, maka harus memenuhi ketentuan :
1. Lahan dimiliki oleh Badan Usaha Pelabuhan. 2. Investasi sepenuhnya dilakukan oleh BUP
dan tidak menggunakan pendanaan yang bersumber dari APBN/APBD.
e. Jangka waktu konsesi disesuaikan dengan pengembalian dana investasi.“Sekarang siapa pun bisa membangun pela
buh an. Tidak harus pemerintah karena uangnya (APBN dan APBD) terbatas,” kata Menhub.
Bahkan pemerintah pun membuka peluang kepada investor asing. Meskipun demikian, mereka harus bekerjasama dengan perusahaan nasional. Selain itu, proporsi saham perusahaan asing juga dibatasi maksimal hanya 49%. Alasannya, agar bendera merah putih tetap berkibar di pelabuhan. Aturan ini juga berlaku di sektor udara dan perkeretaapian.
Menhub menegaskan, meskipun tanah yang akan dibangun pelabuhan merupakan milik investor, tetapi tetap harus memperitungkan nilai konsesi dan lama konsesi. Sebab pelabuhan tersebut dalam operasionalnya menggunakan wilayah lautan dan alur pelayaran sebagai bagian dari usaha mereka yang dikuasai oleh negara dan tidak diperjualbelikan karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Kandi
Kementerian Perhubungan menunjuk PT Wahyu Samudera Utara (PT WSI) sebagai pelaksana proyek pem bangunan dan pengelolaan Pelabuhan Umum swasta murni pertama di Indonesia. Pelabuhan yang akan diba ngun dengan dana swasta murni ini berlokasi di Desa Tebat Patah Kabupaten Muaro Jambi dan nantinya merupakan pelabuhan umum dan Terminal Peti Kemas. Proyek ini merupakan contoh konkret peran serta investasi swasta dalam pembangunan pelabuhan.
Kegiatan pembangunan dan pengelolaan Pelabuhan dan Terminal Petikemas PT WSI ini akan dituangkan dalam bentuk Perjanjian Konsesi antara Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Talang Duku dengan PT WSI,
PT. WSI ditetapkan sebagai Badan Usaha Pelabuhan (BUP) berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor. KP 525 Tahun 2011, dan telah menyampaikan usulan proyek kerja sama pembangunan dan pengelolaan Terminal Petikemas di desa Tebat Patah, Kabupaten Muaro Jambi. Dalam usulannya PT WSI menerangkan telah memiliki dan menguasai lahan seluas 16 hektare.
Penunjukan PT WSI tersebut telah sesuai dengan ketentuan UU No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 sebagaimana diubah dengan PP. Nomor 64 Tahun 2015 tentang Kepelabuhanana, Peraturan Menteri Perhubung an Nomor. 15 tahun 2015 tentang Konsesi, dan Surat Menteri Perhubungan Nomor. PL. 102/1/22/PHB 2016 tanggal 17 Maret 2016.
Pembangun pelabuhan oleh PT WSI merupakan bentuk nyata kerjasama pemerintah dengan swasta dalam pengembangan dan pengelolaan infrastruktur pela buhan. Rencana proses pembangunan pelabuhan PT WSI akan dilaksanakan selama 3 tahun. Tahun 2016 merupakan tahap pembersihan dan penimbunan lahan, pada tahun 2017 tahap pembangunan konstruksi, dan tahun 2018 siap untuk dioperasikan. Adapun nilai investasi awalnya mencapai Rp456 milliar.
Beberapa fasilitas yang akan dibangun PT WSI antara lain meliputi pembangunan dermaga dengan ukuran 205 x 25 meter persegi, penimbunan lahan seluas 16 hektar, Nantinya pelabuhan PT WSI ini akan mampu disandari oleh kapal yang berukuran 1.500 DWT s.d 4.000 DWT dengan kapasitas container sebesar 10.000 s.d 15.000 teus per bulan. silo
PT WSI CONTOH KONKRET INVESTASI SWASTA
DI PELABUHAN
10 Edisi III 2016
Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas 1 Tanjung Priok merayakan
Hari Ulang Tahun ke28 pada Ka mis, 25 Februari 2016, bersama anak yatim, kaum duafa Keluarga Besar PLP dan masyarakat sekitar. Selain itu diadakan pula ke giatan donor darah dengan melibatkan Pa lang Merah Indo nesia (PMI) Cabang Jakarta Utara. Acara HUT ditutup dengan penga jian de ngan menampilkan KH. Agus Dermawan sebagai penceramah.
“Kegiatan ini bertujuan mem pererat silaturahmi dan men jalin kebersamaan tidak saja yang masih aktif tapi untuk yang sudah purnawirawan,” kata Kepala Pangkalan PLP Kol.Ir. Akhmad Sudarto, MT.
Jumlah anak yatim yang di san tuni sebanyak 50 orang. Sedang kan peserta donor darah men capai 66 orang dengan jumlah peserta yang diambil darahnya sebanyak 33 orang. Rupanya petugas PMI cukup selektif dan hatihati agar pegawai yang akan diambil darahnya sebanyak 350 CC cukup sehat dan tidak membawa efek yang kurang baik bagi kesehatan pendonor.
Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Capt. Karolus G. Sa ngadji, MM menyambut baik atas upaya yang telah dilakukan oleh jajaran Pimpinan Pangkalan bahwa dalam rangka Dirgahayu telah diadakan bakti sosial berupa donor darah dan santunan anak yatim. Hal ini suatu bukti mensyukuri nikmat dari Allah Tuhan
Yang Maha Kuasa yang telah kita terima sehingga Pangkalan PLP Tanjung Priok kini telah berusia 28 tahun.
Direktur KPLP berpesan ke pada anakanak yatim, bahwa orang tua adikadik pernah berbakti atau membesarkan Pang
kalan PLP. Kegiatan ini adalah pencerminan berbagi kasih dengan keluarga besar pangkalan, semoga menjadi berkah bagi kita semua. Ke depan Capt. Karolus berharap, agar adikadik bisa mengikuti jejak orang tua berbakti ke Ditjen Perhubungan Laut cq Pangkalan PLP.
“Jangan dilihat jumlahnya, tetapi syukurilah rizki yang telah diberikan Tuhan,” kata Capt. Ka ro lus.
Sementara itu, KH Agus Dermawan dalam tausiyahnya mengatakan, sebaikbaiknya manusia adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain. Dalam rangka HUT ke28 berbagi kebahagiaan bersama anak yatim adalah suatu kegiatan yang mulya. Karena barangsiapa yang bersyukur akan dikuatkan, terutama dengan rizki akan bertambah.
“Hidup di dunia sekarang ini hanya sementara. Kita hidup di dunia paling lama sampai 63 atau 80 tahun tapi nanti siksaan kubur sampai jutaan tahun kalau kita berbuat kurang baik. Sambil mengajak semua yang hadir untuk samasama menjadi orang yang bermanfaat,” katanya. Pandji
HUT Ke28 Pangkalan PLP Tanjung Priok
JalIn KeberSamaan melaluI SantunananaK YatIm Dan Donor Darah
Kegiatan ini BertUjUan MeM Pererat
silatUrahMi dan Men jalin KeBersaMaan
tidaK saja yang Masih aKtif taPi
UntUK yang sUdah PUrnawirawan.
11Edisi III 2016
Kemenhub SeleSaIKan Pembangunan 91 Pelabuhan
Kemenhub telah menyelesai kan pembangunan dan pe ngem bangan 91 pelabuhan yang tersebar di 17 Provinsi di In do nesia. Dari total 91 pelabuhan
ter sebut, 80 pelabuhan dibangun di wi layah timur Indonesia, sedangkan si sanya 11 pelabuhan dibangun di wi layah barat Indonesia.
Pembangunan pelabuhan yang difokuskan di wilayah timur Indo ne sia adalah sebagai perwujudan Ke menterian Perhubungan dalam men dukung program Nawa Cita Ketiga Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla, yaitu membangun In donesia dari pinggiran dengan mem perkuat daerahdaerah dan desa da lam kerangka NKRI dan Nawa Cita Ketujuh, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan meng ge rakkan sektorsektor strategis do mestik.
Sebagai penjabaran dari Nawa Cita tersebut, maka kebijakan dan strategi Sektor Transportasi Laut sa lah satu nya adalah membangun sis tem dan jaringan tran spor tasi la ut yang terintegrasi untuk men du kung investasi pa da Koridor Eko no mi, Kawasan Industri Khusus, Kom pleks Industri dan pusatpusat per tumbuhan lainnya di wilayah nonkoridor ekonomi. Oleh ka re na itu maka pem bangunan dan pe ngembangan pelabuhan lebih banyak diarah kan di wilayah timur Indonesia.
Selain untuk mendorong pertum buh an ekonomi, pembangunan ter se but juga ditujukan untuk mem perkuat konektivitas antar pulau, me nurunkan disparitas har ga antar wi layah dan mendukung program Tol Laut pemerintah Jokowi – JK. Hal ini juga menunjukkan keseriusan pemerintah untuk memprioritaskan pemba ngunan di wilayahwilayah ti mur yang cenderung masih tertinggal dibanding wilayah barat.
Beberapa fasilitas pelabuhan yang dibangun pada masingmasing pe labuhan dimaksud antara lain berupa pembanguan demaga, trestle, causeway, reklamasi, fasilitas darat, ter minal penumpang, gedung kantor, gudang, dan fasilitas lainya. Fasilitas pe labuhan tersebut sebagian besar mampu disinggahi kapal berukuran 1.000 DWT, namun ada juga yang dapat disinggahi oleh kapal yang ber ukuran sampai dengan 15.000 GT seperti di Pelabuhan Bau
Bau. Se lain itu, kebanyakan pelabuhan yang dibangun ini dapat melayani ang kut an laut perintis hingga ke wilayah terpencil, terluar, dan terdepan. Ada pun sumber dana yang digunakan un tuk membangun 91 infrastrukur pelabuhan tersebut bersumber dari da na APBN dengan total investasi senilai Rp4,26 Triliun.
Pemerintah berharap dengan ada nya fasilitas pela buhan yang te lah dibangun ini masyarakat akan men da patkan aksesbilitas tran spor tasi yang lebih mudah untuk me lakukan aktifitas dan mobilisasi se hingga mampu menggerakkan dan menumbuhkan perekonomian masyarakat setempat serta menekan disparitas harga antar daerah di seluruh wilayah Indonesia. silo
no ProvInSI Jumlah nama Pelabuhan Pelabuhan
1 aceh 2 pelabuhan singkil dan Calang 2 sumatera utara 3 pelabuhan barus, tanjung tiram dan sirombu 3 sumatera barat 1 pelabuhan tua pejat 4 bangka belitung 1 pelabuhan sadai 5 Jawatimur 2 pelabuhan panarukan dan sapeken 6 ntt 15 pelabuhan papela, lamakera, Waiwerang,
terong, komodo, Wuring, palue, ba’a, naikliu, maurole, kolbano, kendidi reo, pota, atapupu dan larantuka
7 kalimanatan barat 1 pelabuhan sukadana 8 kalimantan tengah 1 pelabuhan kuala Jelai 9 sulawesi utara 21 pelabuhan kakarotan, manitingting,
torosik, tanjung sidupa, matutuang, makalehi, sawang, dapalan, essang, para, marampit, petta, kawaluso, lipang, bukide, kahakitang, kalama, tahuna, buhias, amurangdankawio
10 gorontalo 1 pelabuhan bumbulan 11 sulawesi barat 2 pelabuhan budong-budong dan pasangkayu 12 sulawesi tengah 7 pelabuhan moutong, parigi, bungku,
teluk malala, ogoamas, mantangisi dan una-una
13 sulawesi selatan 4 pelabuhan balang lompo, sapuka, maccinibajidankalukalukuang
14 sulawesi tenggara 7 pelabuhan maligano, Wanci, bungkutoko, molawe, bau-bau, batu atas dan langara
15 maluku 11 pelabuhan batu merah, upisera, lirang, seira, marsela, Wolu, adault, damar, tutu kembong, Wonreli dan pulauteor
16 maluku utara 11 pelabuhan galala, tobelo, sopi, subaim, busua, bobong, Falabisahaya, gita, kedi, pelitadan saketa
17 papua barat 1 pelabuhan Wasior
total 91 Pelabuhan
12 Edisi III 2016
Guna menjamin transparansi pelayanan kapal dan barang, Kementerian Perhubungan
membangun sistem layanan tunggal berbasis internet bernama Inaportnet. Sistem tersebut akan mengintegrasikan sistem informasi kepela buhan an yang standar dalam melayani kapal dan barang baik untuk kegiatan kapal ekspor impor maupun domestik.
Layanan ini melibatkan sistemsistem layanan di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan cq. Direkto rat Jendral Perhubungan Laut, di Unit Pelaksana Teknis, Badan Usaha Pelabuhan seperti PT. Pelindo I, II, III dan IV, Kantor Bea dan Cukai, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Kantor Karantina Tumbuhan, Kantor Karantina Ikan, dan Kantor Imigrasi di pelabuhan.
Secara umum Inaportnet direncanakan akan diterapkan di seluruh pelabuhan Indonesia, namun dalam awal ini akan diterapkan di 16 (enam belas) pelabuhan yaitu Belawan, Batam, Tanjung Priok, Tanjung Perak, Makassar, Tanjung Emas, Bitung, Dumai, Panjang, Banten, Tanjung Uban, Balikpapan, Banjarmasin, Sorong, Manggar, dan Ambon.
Soft launching penerapan Inaportnet di Pelabuhan Makassar pada 17 Maret 2016. Pelabuhan Makassar dipilih menjadi lokasi pelabuhan pertama yang akan menerapkan sistem Inaportnet tersebut dikarenakan PT. Pelindo IV sebagai Badan Usa ha Pelabuhan yang menjadi operator pelabuhan Makassar telah si ap untuk mengaplikasikan dan menginteg rasikan sistem informasi kepelabuhanan untuk memberikan pe
layanan kepada para pengguna jasa.Sistem Inaportnet ini membe
rikan manfaat antara lain menjamin transparansi pelayanan kapal dan barang di pelabuhan, menjamin rasa keadilan pelayanan (first come first served), mempercepat penyelesaian pela yanan kapal dan barang, memi ni malisasi biaya yang diperlukan dalam penanganan pelayanan kapal dan barang, meningkatkan validitas dan akurasi data yang terkait dengan ke giatan pelayanan kapal dan barang, dan meningkatkan daya saing nasio nal dan mendorong masuknya investasi.
Untuk menggunakan sistem tersebut, para pengguna dapat mengakses alamat website http://inaportnet.dephub.go.id, dimana terdapat 16 mod ul antara lain yaitu:
Semua kapal niaga yang beroperasi di Indonesia dapat dilayani oleh sistem Inaportnet ini. Sedangkan untuk kapal pelayaran rakyat, kapal dengan ukuran kurang dari atau sama dengan GT 35, kapal yang beroperasi tetap pada daerah pelayaran tertentu de ngan waktu pelayaranan kurang dari 6 (enam) jam dan kapal per ikanan tidak dapat dilayani oleh sistem Inaportnet. laura
Inaportnet, layanan tUnggal BerBasis internet
1. Modul pendaftaran pengguna jasa (User ID)2. Modul Pemberitahuan Kedatangan Kapal3. Modul Rencana Kegiatan Bongkar Muat
(RKBM)4. Modul Layanan Persetujuan Other
Government Agency (GOA)5. Modul Penetapan Pelayanan Kapal (PPK)6. Modul Pelayanan Surat Perintah Kerja
(SPK) pandu7. Modul Surat Persetujuan Olah Gerak
(SPOG) 8. Modul realisasi pandu tunda9. Modul perpanjangan masa tambat10. Modul permohonan kapal pindah11. Modul kegiatan kapal keluar12. Modul Pembayaran Jasa Labuh13. Modul Surat Persetujuan Berlayar (SPB)14. Laporan Pengeluaran dan Penerimaan
Barang15. Pembatalan Pelayanan16. Pengajuan Layanan Syahbandar
13Edisi III 2016
KeMenhUB resMiKan aPliKasi Pendaftaran KaPal secara onlIne
Guna mempermudah dan mempercepat para pengguna jasa yang akan mendaf
tarkan kapalnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah membangun sistem aplikasi pelayanan pendaftaran kapal online. Penerapan aplikasi pelayanan pendaftaran kapal online ini dilakukan sebagai upaya menjawab tuntutan masyarakat terhadap perkembangan teknologi dan keterbukaan informasi untuk mempercepat pelayanan, khususnya bidang pendaftaran kapal.
Setelah diluncurkan secara simbolis oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ir. Sugeng Wibowo, yang dilaksanakan pada 3 Maret 2016 di Hotel Merlyn Park Jakarta, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Laut DR. Umar Aris, SH, MM, MH., menginstruksikan kepada seluruh Unit Pelaksana Teknis
(UPT) yang memiliki kewenangan menyelenggarakan pendaftaran kapal untuk menggunakan aplikasi pe la yanan pendaftaran kapal online ini secara serentak yaitu di 44 lokasi pen daftaran kapal yang terdiri dari 43 UPT dan 1 kantor pusat.
Dengan sistem online, para pemilik kapal laut dapat menikmati kemudahan dalam mendaftarkan kapalnya. Proses pendaftaran kapal hanya memakan waktu 13 hari.
Dengan sistem online tersebut, para pemilik kapal dapat mendaf tarkan kapalnya kapan saja dan pembayaran dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja selama 24 jam. Para pe milik kapal juga mendapatkan ke mudahan dalam pencarian data, monitoring kegiatan pendaftaran kapal di UPT. Selain itu, data kapal yang valid akan tersedia secara real time dan dapat menjadi single sum
ber data kapal Indonesia yang dapat digunakan oleh pengguna data kapal di Indonesia seperti kementeri an lain, INSW, dan badan usaha pelayaran.
Lahirnya sebuah sistem baru tentu membutuhkan kesiapan Sumber Daya Manusia untuk mendukung pengoperasikannya, sehingga Ditjen Perhubungan Laut telah menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi dan Bim bingan Teknis Bimbingan Teknis penerapan aplikasi pelayanan di bidang penyelenggaraan dokumentasi dan informasi pendaftaran dan kebangsaan kapal kepada kepada para petugas UPT di 43 pelabuhan dan ju ga kantor pusat Ditjen Hubla yang ditunjuk sebagai tempat pendaftaran kapal secara online sesuai Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 13 Tahun 2012 tentang Pendaftaran dan Kebangsan Kapal. erawati
daftar 44 loKasi Pendaftaran yang MeneraPKan sisteM Pendaftaran KaPal onlIne1 pelabuhan belawan2 pelabuhan tanjung priok3 pelabuhan tanjung perak4 pelabuhan makassar5 pelabuhan tanjung emas6 pelabuhan ambon7 pelabuhan balikpapan8 pelabuhan banjarmasin9 pelabuhan batam10 pelabuhan bitung11 pelabuhan dumai12 pelabuhan sorong13 pelabuhan panjang14 pelabuhan benoa15 pelabuhan Cilacap
16 pelabuhan Cirebon17 pelabuhan Jayapura18 pelabuhan kendari19 pelabuhan palembang20 pelabuhan pontianak21 pelabuhan samarinda22 pelabuhan teluk bayur23 pelabuhan ternate24 pelabuhan tanjung pinang25 pelabuhan bengkulu26 pelabuhan talang dukuh/Jambi27 pelabuhan kupang28 pelabuhan lembar29 pelabuhan lhokseumawe30 pelabuhan meneng/tanjung Wangi
31 pelabuhan pekanbaru32 pelabuhan sampit33 pelabuhan donggala/pantoloan34 pelabuhan manado35 pelabuhan manokwari36 pelabuhan merauke37 pelabuhan gorontalo38 pelabuhan bagan siapi-api39 pelabuhan luwuk40 pelabuhan maumere41 pelabuhan sibolga42 pelabuhan sabang43 pelabuhan tual44 kantor pusat Jakarta
14 Edisi III 2016
Pelaksana tugas Dirjen Perhubung an Laut Kementerian Per hubungan (Kemenhub)
DR Umar Aris, SH, MM, MH, memimpin peletakan lunak (keel laying) 2 (dua) kapal kenavigasian di galangan kapal milik PT Multi Ocean Shipyard, Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, pada Rabu (30/3/2016).
Acara dihadiri Bupati Karimun Aunur Rafiq, Wakil Bupati Karimun H. Anwar HS, Dandim, Danlanal dan Kapolres Karimun, Direktur Kenavigasian Ditjen Perhubungan Laut Bambang Wiyanto, Direktur KPLP Capt. Karolus G Sengadji serta Inspektur II Itjen Kemenhub Edward Marpaung.
Dalam sambutannya, Pelaksana Tugas Dirjen Perhubungan Laut me ngatakan bahwa pelaksanaan pele ta kan lunas ini merupakan tindak lan jut dari penandatanganan kontrak ke gi atan pembangunan 2 (dua) unit Kapal Kelas I Kenavigasian Tahap II Paket B yang telah dilaksanakan pada tanggal 23 Desember 2015 lalu antara PPK Satker Pengembangan Kenavigasian Pusat dengan PT. Multi Ocean Shipyard
di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan.
Sebagaimana diketahui bahwa pa da tahun 2015 lalu, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah membangun 15 kapal kenavigasian, yang terdiri dari 5 (lima) unit Kapal Induk P erambuan, 5 (lima) unit Kapal Pengamat Perambuan, dan 5 (lima) unit Kapal Kelas I Kenavigasian.
Dari kegiatan pembangunan ka palkapal tersebut tentu menunjukkan keseriusan pemerintah dalam me ningkatkan jumlah armada kapal negara kenavigasian yang saat ini kon disinya banyak yang sudah berumur tua, sehingga diperlukan penam bahan armada kapal navigasi agar dapat melaksanakan tugasnya di bidang kenavigasian secara optimal di seluruh wilayah perairan Indonesia.
Peletakan lunas merupakan awal dari konstruksi kapal atau sering juga disebut hari kelahiran kapal sehingga umur kapal dihitung sejak tanggal peletakan lunas.
“Saya berharap agar kegiatan pembangunan 2 unit kapal yang dibiayai dari dana APBN senilai lebih
kurang Rp247 Miliar ini dapat berjalan dengan lancar sesuai ketentuan yang berlaku,” katanya.
Pada kesempatan itu, Pelaksana Tugas Dirjen Perhubungan Laut juga meminta agar seluruh proses pembangunan kapal yang dilakukan harus selalu memperhatikan 3 (tiga) aspek yaitu Quality, Cost, dan Delivery. Selain aspek harga, aspek kualitas harus menjadi perhatian utama dan tentu pengerjaannya harus dapat diselesaikan dengan tepat waktu yaitu tidak lebih dari batas waktu pengerjaan selama 660 hari.
Direktur Kenavigasian Ir. Bambang Wiyanto, MM, melaporkan bahwa rencana pengoperasian dan penempatan kedua kapal itu masingmasing di Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Pinang dan Distrik Navigasi Kelas II Semarang.
Adapun spesifikasi kapal adalah: Panjang Keseluruhan (LDA) ± 60.0 m; Panjang Perpendicular (LPP) ± 54.0 m; Lebar (B) ± 12.0 m; Tinggi (H) ± 4.7 m; Sarat (T) Maksimun 3,5 m; Vs 100 % MCR 15 Knot; dan Jarak Jelajah Kapal 4000 Nautical Mile. deni
Plt. dirjen PerhUBUngan laUt PiMPin Keel layIng 2 KaPal Kenavigasian
15Edisi III 2016
Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Lalu Lintas Angkutan Laut Direktorat
Jenderal Perhubungan Laut membangun 20 unit kapak rede. Pembangunan tersebut dimulai secara resmi dengan peletakan lunas kapal atau keel laying di galangan kapal PT Prakitri Hasta Darma, Lamongan, Jawa Timur oleh Pelaksana Tugas Dirjen Perhubungan Laut DR. Umar Aris, SH. MM. MH., pada Senin 28 Maret 2016.
Hadir pada kesempatan itu Direktur Lalu Lintas Angkutan Laut Ditjen Hubla Ridwan Setiawan, M.Si, M.MarE., Kepala Otoritas Pe labuhan Utama Tanjung Perak Surabaya Ir. Adolf Richard Tambunan, Kepala Kesyahbandaran Utama Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Harry Setyobudi, Inspektur III Kemenhub Edward Marpaung, Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur Yuniarsono, SH. MM., dan para pejabat terkait.
Dalam sambutannya, Plt. Dirjen Hubla DR. Umar Aris, SH, MM, MH., mengatakan, peletakan lunas atau Keel Laying pembangunan 20 unit kapal rede ini merupakan lanjutan dari perjanjian pembangunan kapal yang telah dilaksanakan pada
bulan November 2015 lalu. Pembangunan 20 Unit Kapal Rede pesanan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut ini dilaksanakan oleh 3 tiga perusahaan galangan kapal selaku pemenang lelang, yaitu PT. Prakitri Hasta Dharma – Daya Radar Utama (Lamongan) sebanyak 5 Paket, 10 unit kapal, PT. Gaharu Galangan Internasional Banjarmasin sebanyak 2 paket, 4 unit kapal, PT. Daya Yakin Engkau Suka Samarinda sebanyak 3 Paket, 6 unit kapal.
Keberadaan Kapal Rede di Indonesia, berfungsi untuk melayani antar jemput para penumpang yang berasal dari dan ke kapalkapal besar yang tidak bisa sandar ke dermaga pelabuhan, karena kedalaman dermaga pelabuhan dangkal sehingga tidak dapat disandari kapalkapal besar. Dengan kondisi demikian, maka ka palkapal yang sering memanfaatkan kapal rede ini adalah kapalkapal pe numpang yang membawa penumpang dengan tujuan pelabuhanpelabuhan yang belum memiliki dermaga atau kedalaman alur yang dangkal.
Dalam rangka mendukung program Tol Laut dan meningkatkan ko nektivitas antar pulau khususnya dalam memberikan pelayanan di bidang transportasi laut di daerah yang
masih terpencil, terluar dan belum berkembang, Ditjen Hubla membangun sekitar 100 unit kapal dalam kurun waktu tahun 2015 hingga 2017.
Pada kesempatan itu Plt. Dirjen Hubla meminta agar ketiga galangan kapal yang mendapatkan kontrak pembangunan 20 unit kapal menyelesaikan pekerjaannya sebaik mungkin. Ia juga berharap nantinya semua kapal rede tersebut dapat dioperasikan secara baik dan optimal khususnya dalam menjamin keselamatan bagi para penumpang angkutan laut.
“Saya meminta laksanakan pembangunan ini dengan sebaikbaiknya dengan memperhatikan prinsip good quality, good price, dan good delivery seperti yang selalu diamanatkan oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan,” katanya.
Direktur Lalu Lintas Angkutan Laut Ridwan Setiawan, M.Si, M. MarE dalam laporannya mengatakan, penandatanganan kontrak pembangun an kapal rede telah dilakukan oleh masingmasing galangan kapal pa da November 2015 lalu. Total nilai kontrak sebesar Rp278,85 milliar. Pembiayaan pembangunan kapal ter sebut bersumber dari anggaran APBN secara multiyears dari Tahun Anggaran 2015 hingga Tahun 2016. silo
KeMenhUB MeMBangUn 20 KaPal rede
16 Edisi III 2016
galangan Pt PraKitri hasta darMa Bangga MeMBangUn KaPal negara
Direktur Utama PT Prakitri Hasta Darma Irfad Dian Putra Lubis mengaku bang
ga perusahaannya terlibat dalam pem bangunan kapalkapal negara, termasuk dipercaya membangun 10 unit kapal rede yang pembangunannya telah resmi dimulai pada 28 Maret 2016 lalu dengan peletakan lunas kapal atau keel laying oleh Pelaksana Tugas Dirjen Perhubungan Laut DR. Umar Aris, SH, MM, MH., di galangan PT Prakitri Hasta Darma.
Kapal rede berfungsi untuk melayani antar jemput para penumpang yang berasal dari dan ke kapalkapal besar yang tidak bisa sandar ke dermaga pelabuhan, karena kedalaman dermaga pelabuhan dangkal sehingga tidak dapat disandari kapalkapal besar. Kapalkapal yang sering memanfaatkan kapal rede ini adalah kapalkapal yang membawa penumpang dengan tujuan pelabuhanpelabuhan yang belum memiliki dermaga atau kedalaman alur yang dangkal.
Irfad mengatakan, program konek tivitas melalui jalur
laut yang dicanangkan pemerintah me ru pakan angin segar bagi usaha ga langan di Indonesia. Dia me negaskan, pihak nya selaku kon traktor pem
bangunan akan
berkomitmen untuk melaksanakan pembangunan kapal sesuai de ngan tenggat waktu yang ditetapkan. Irfad otimistis perusahaannya dapat menyelesaikan pembangunan 10 unit kapal rede tersebut sesuai kontrak yaitu selama 14 bulan.
“Selain komitmen selesai tepat waktu, kualitas tentu semaksimal mung kin akan kami jaga sesuai perjanjian kontrak,” katanya.
Dalam rangka mendukung program Tol Laut peme ritahan Presiden Jo ko Widodo dan meningkatkan konektivitas antar pulau khususnya dalam memberikan pela yanan di bidang transportasi laut di daerah yang masih terpencil, terluar dan belum berkembang, Ditjen Hubla memba ngun sekitar 100 unit kapal dalam kurun waktu tahun 2015 hingga 2017.
Irfad menyatakan terima kasih kepada Kementerian Perhubungan, khususnya Direktorat Jenderal Perhubung an Laut yang telah memberikan kesempatan kepada perusahaan galangan nasional untuk terlibat
langsung menyukseskan program Nawa Cita sek
tor transportasi laut yang dikenal dengan Tol Laut dan Poros Maritim Dunia.
“Kepercayaan yang dibe
rikan oleh pemerintah ini sangat luar biasa dan harus dijadikan momentum sebagai kebangkitan perusahaan galangan kapal nasional yang sebelumnya sempat terpuruk. Bahkan tidak sedikit yang telah gulung tikar,” katanya.
Ia meyakini, di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo bisnis transportasi laut akan semakin berkembang. Bagi PT Prakitri Hasta Darma, kondisi saat ini memunculkan optimisme untuk terus berkarya dan meraih prestasi maksimal. Ia berjanji, kesempatan bagus ini akan dijawab dengan cara membuat kapalkapak yang berkualitas.
Dengan pengalaman sebagai pembuat kapal yang dimilikinya selama ini, PT Prakitri Hasta Darma yakin dapat memberikan hasil yang terbaik kepada negara.
Selain membangun kapal rede, perusahaan yang berkantor pusat di Jl. Tebet Barat Dalam Raya No. 40 Jakarta Selatan ini mendapatkan kepercayaan dari Badan SAR Nasional untuk membuat kapal rescue boat senilai Rp45,7 miliar. Perusahaan ini juga mendapatkan kontrak pembangunan kapal perintis 1200 GT dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat senilia Rp53,9 miliar. silo